Sei sulla pagina 1di 11

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5 Nomor 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Surabaya 2017

PENGARUH REBRANDING DAN BUNDLING PRODUK TERHADAP NIAT


BERLANGGANAN INDIHOME (STUDI PADA PENDUDUK SURABAYA BARAT)

Ardhan Izzanul Moeniri


Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Ardhan.izzanul@gmail.com

Abstract
One of the human secondary necessities is internet access. Needs of fast information access become reason
that internet is needed. Information technology needs, answered by the company PT Telekomunikasi
Indonesia with products internet service Speedy. The business experience of Telkom Indonesia in Speedy is
big success, but PT. Telkom Indonesia stoped the Speedy, and change it in to Indihome. By changing Speedy
become Indihome, Telkom Hopes, it can be transformed the new brand and Product Bundling Strategic if
Indihome has more excellence than Speedy. But its otherwise by it happened. The changing of Speedy
become Indihome, precisely grow much complaint by Indihome user.

This study aims to analyze and discuss the effect of Rebranding and Product Bundling on Indihome Subscribe
Intention. This type of research is descriptive. The sampling of technique used purposive sampling with a
sample of 220 respondents. Statistical analysis used is multiple linear regression using PASW Statistics 18
software for windows.

The results show there are effect of Rebranding and Product Bundling on the consumer's Subscribe intention
by 53.5%, while the resting is 46.5%. In this study by seeing the results of the t test, Rebranding variables
dominantly influence with r2 value of 0.306 while the Product Bundling variables with r2 value of 0.108.

Keywords: Rebranding, Product Bundling and Subscribe Intention.

pengusaha caf atau resto untuk meningkatkan


PENDAHULUAN penjualan, dan lain-lain.
Salah satu yang dibutuhan manusia di era modern Meningkat pesatnya permintaan merupakan bukti
saat ini adalah kecepatan mengakses berbagai bahwa koneksi internet benar-benar telah menjadi
informasi. Informasi merupakan hal terpenting bagi kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2009 tercatat bahwa
setiap orang, karena dengan mengetahui informasi pengguna internet di Indonesia sekitar 30 juta dan terus
orang akan dapat mengerjakan pekerjaannya. meningkat hingga pada tahun 2015 yaitu 88 juta. Hal
Informasi dengan akses yang cepat dapat diperoleh ini mengindikasikan bahwa jasa layanan internet sangat
salah satunya dengan menggunakan layanan internet. dibutuhkan di Indonesia (Data Statisik BPS dan
Masyarakat umum menggunakan akses layanan internet Kominfo).
di berbagai daerah untuk mencari data dan informasi Kebutuhan teknologi informasi masyarakat
maupun membuka situs jejaring sosial. Penggunaan Indonesia khususnya Surabaya, dijawab oleh salah
akses internet tidak hanya terbatas di kalangan pekerja, satu perusahaan negara besar penyedia layanan
namun juga pelajar dan mahasiswa di hampir seluruh internet, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
kota di Indonesia. Internet juga merupakan media baru dengan produk layanan akses internet broabband
untuk para pemasar baik dagang, industri serta jasa. berkecepatan tinggi, Speedy. Telkom Speedy
Ada banyak manfaat yang bisa diambil dari keberadaan merupakan salah satu produk unggulan Telkom,
internet. Memberikan peluang besar bagi media dibuktikan pada tahun 2009 dan 2010 Speedy
penyedia jasa internet seperti warnet (warung mendapat penghargaan ICSA (Indonesian Customer
telekomunikasi), jaringan wifi yang difasilitasi oleh Satisfaction Award) untuk kategori Internet Service

1
Ardhan Izzanul Moeniri, Pengaruh Rebranding dan Bundling Produk Terhadap Niat berlangganan Indihome (studi pada
penduduk surabaya barat)

Provider Wireline/Fixed. Penghargaan ICSA ini murni keunggulan yang lebih dari banyak lini dibandingkan
hasil survey dengan beberapa parameter yakni dengan brand sebelumnya, Yaitu Speedy.
kepuasan terhadap kualitas produk atau pelayanan Jika sebelumnya speedy menggunakan kabel
(Quality Satisfaction Score/QSS), kepuasan terhadap coax/copper (tembaga), sekarang dengan brand
harga terkait kualitas yang diterima (Value Satisfaction barunya, IndiHome menggunakan Fiber Obtik sebagai
Score VSS), persepsi suatu tingkat kebaikan dari alat transfer data. Kabel coax/copper memiliki banyak
sebuah merek yang digunakan atau dikonsumsi secara sekali kekurangan dibandingkan dengan Fiber optic.
menyeluruh dibandingkan dengan merek-merek lainnya Fiber optik dapat mentransfer data (bandwidth) sampai
(Perceived Best Score/PBS), dan kemampuan merek ratusan Mbps (jauh lebih cepat dibandingkan kabel
tersebut dalam memenuhi harapan pelanggan dimasa coax atau copper). kabel coax atau copper hanya bisa
depan (www.telkom.co.id). mentransfer data paling tinggi 5 mbps sedangkan Fiber
Pengalaman bisnis yang dialami oleh PT Telkom optic mampu hingga 100 mbps. Telkom memiliki
Indonesia, dengan adanya Speedy merupakan teknologi terbaru dan penawaran yang dirasa lebih baik
kesuksesan besar, akan tetapi manajemen PT. Telkom untuk ditawarkan dalam brand barunya. Terbukti pada
Indonesia menentukan untuk menghentikan merek akhir tahun 2015 IndiHome telah berhasil menembus
Speedy, dan diganti dengan IndiHome. Strategi yang angka satu juta pelanggan. Dalam arti IndiHome telah
dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia ini merupakan mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya
strategi Rebranding. IndiHome menargetkan jutaan (www.indihome.co.id).
rumah tangga di Indonesia berlangganan IndiHome. Namun ini berbanding sebaliknya dengan apa yang
Telkom meluncurkan sebuah ambisi besar, dengan terjadi dimasyarakat. Setelah digantinya brand Speedy
memunculkan Indihome dengan paket triple play, yang menjadi IndiHome, justru banyak sekali keluhan yang
merupakan paduan internet berkecepatan tinggi dengan timbul dari pengguna IndiHome terkait Regulasi
fiber optic hingga 100 Mbps, layanan TV satelit, dan layanan internet tersebut. Mulai dari kebijakan FUP
layanan telepon tetap dengan kata lain Bundling. (fair usage policy), pengurangan chanel pada Usee TV,
Proses perubahan suatu brand (rebranding) terbentuk dan perubahan harga yang diputuskan secara sepihak
dari empat tahap, yaitu perubahan posisi brand di benak bahkan dampak dari Bundling Produk itu sendiri. Situs
pelanggan (repositioning), pergantian nama (renaming), web Change.org yang kerap digunakan oleh warga
pergantian desain (redesigning), penginformasian Indonesia, untuk menyampaikan petisi dan kampanye
merek baru (relaunching) (dalam Febriansyah, 2013, sosial secara online juga membuat petisi tentang
Kotler). Reposisioning memiliki tujuan untuk kekecewaan konsumen terhadap layanan IndiHome.
menempatkan suatu posisi brand yang baru secara Tercatat sekitar 22.706 menandatangani petisi ini
radikal di benak konsumen, pesaing dan pemegang (www.change.org). Yayasan Lembaga Konsumen
saham lainnya (Ries dan Trout, 2001). Pergantian Indonesia (YLKI) juga menerima banyak keluhan
nama dibentuk sebagai cara mengirimkan sinyal yang terkait layanan IndiHome yang dianggap tidak
kuat kepada pemegang saham bahwa perusahaan transparan. Tidak hanya YLKI, Kabar ini juga diketahui
menerapkan perubahan strategi, lebih mentitikberatkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
kegiatan pada hal tertentu dan menunjukkan suatu KPPU mengungkapkan pihaknya menerima laporan
pergantian kepemilikan. Relaunching diterapkan agar keluhan dari pelanggan Indihome bahwa Indihome
poblik mengenal nama baru perusahaan (Muzellec dan memutuskan kebijakan secara sepihak.
Lambkin, 2006). Dengan mengubah brand Speedy Dari beberapa kasus diatas menunjukkan bahwa
menjadi IndiHome, Telkom berharap dapat rebranding Speedy menjadi IndiHome tidak sesuai
mentransformasikan (repositioning) brand yang baru dengan apa yang diharapkan konsumen. Pada dasarnya
bahwa IndiHome merupakan Brand yang memiliki rebranding merupakan strategi untuk mendapatkan
citra baru serta brand image baru dengan mengubah

2
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5 Nomor 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2017

nama, logo, dan tagline. Rebranding yang berhasil (Monroe, 1990; dalam Fauzi) dan juga Produsen
diyakini mentrasformasikan sebuah brand dalam menggunakan bundling untuk strategi hemat dari harga
menawarkan identitas dan image yang baru serta gabungan dibandingkan harga terpisah (Yadav dan
membantu korporasi mereposisi (repositioning) dalam Monroe, 1993). Artinya konsumen bisa mendapatkan
upaya mempertahankan pelanggan yang ada dan harga yang jauh lebih terjangkau dari pada harus
menarik konsumen baru (Einwiller and Will 2002). membelinya dengan terpisah.
Lebih lanjut Muzellec and Lambkin (2006) Namun di balik strategi Bundling yang di lakukan
memperjelas kembali definisi rebrandingas them IndiHome, tentunya ada beberapa kekurangan yang bisa
creation of a new name, term, symbol, design or a saja membuat IndiHome tidak sebaik pencapaian
combination of them for an established brand with the Speedy. Yaitu Indihome tidak melayanani permintaan
intention of developing a new, differentiated position in produk layanan tunggal tanpa ter-bundling. Jika
the mind of stakeholders and competitors. Ini berarti konsumen ingin menggunanakan salah satu layanan,
bahwa rebranding sebagai penciptaan sebuah nama, konsumen tetap harus membayar penuh sesuai harga
istilah, logo, desain, atau perpaduan dari hal-hal Bundling. Sedangkan tidak semua konsumen
tersebut yang baru untuk sebuah brand yang sudah pasti membutuhkan semua lini produk yang ada pada triple
dengan maksud mengembangkan suatu posisi yang baru play IndiHome. Konsumen memang mendapat harga
dan berbeda di benak pemangku kepentingan dan yang lebih murah dengan 3 layanan yang di berikan,
pesaing. tapi akan mahal jika hanya satu layanan yang
Dengan digantinya brand Speedy menjadi IndiHome, digunakan (swa.co.id). Hal ini juga mempengaruhi niat
tentunya akan mempengaruhi niat berlangganan. beli masyarakat. Produsen menerapkan bundling
Menurut Kotler citra merek merupakan pandangan dan produk sebagai strategi untuk mematik permintaan
keyakinan yang diterapkan oleh konsumen, seperti produk dan membangun niat beli (dalam fauzia, Ovans,
tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori 1997). Bundling seperti pisau bermata dua.
konsumen. Jika sebuah brand diganti, maka akan timbul Penggabungan produk dan pemilihan pasar yang kurang
persepsi dan keyakinan yang diterpakan oleh pelanggan tepat maka akan mempengaruhi niat beli konsumen dan
akan berubah dan mempengaruhi niat beli dari brand hal Ini membuktikan jika Strategi bundling produk
yang baru (Kotler, 2008: 346). Rebranding memiliki memiliki hubungan positif terhadap niat beli
hubungan positif terhadap keputusan pembelian, begitu (Stremersch dan tellis 2002). Tanggapan konsumen
juga dengan niat dan minat konsumen. Perubahan pada produk yang produksi adalah sangat penting,
brand akan merubah presepsi masyarakat tentang termasuk penilaian konsumen kepada atribut-atribut
produk dan masih perlu adanya proses pencarian produk. Penilaian konsumen ini akan mempengaruhi
informasi akan perubahan brand terhadap produk untuk niat konsumen. Debby (2011) dalam penelitiannya yang
membentuk minat, niat dan keputusan pembelian berjudul Analisis Daya Tarik Pembelian Product
konsumen (Ratnawati & Herlina, 2009). Bundling Handphone Nexian di Kota Padang
Speedy dan IndiHome adalah dua Brand yang mengutarakan bahwa konsumen memberikan respon
berbeda. Speedy hanya memiliki layanan tunggal yaitu positif terhadap produk bundling dan pelanggan sadar
Koneksi internet sedangkan IndiHome memiliki tiga bahwa mereka berniat membeli produk karena produk
layanan dalam satu brand atau Product Bundling. bundling yang diterapkan.
Product Bundling adalah cara penjualan satu produk Niat suatu satu faktor internal yang mempengaruhi
atau lebih secara bersama-sama menjadi satu paket suatu perilaku konsumen, niat adalah suatu bentuk
dengan harga tunggal (Arsyad 2011:416). Produsen pikiran yang real dari refleksi rencana pembeli untuk
menerapkan Bundling untuk strategi bersaing untuk membeli beberapa unit dalam jumlah tertentu dari
meningkatkan permintaan pada seluruh produk beberapa brand yang tersedia dalam periode waktu

3
Ardhan Izzanul Moeniri, Pengaruh Rebranding dan Bundling Produk Terhadap Niat berlangganan Indihome (studi pada
penduduk surabaya barat)

tertentu (Schiffman dan Kanuk, 2007: 206). Daya beli Pengukuran indikator Rebranding dalam
masyarakat juga mempengaruhi niat beli konsumen. penelitian ini, peneliti mengadopsi dari Febriansyah
Menurut hasil Interview dengan menejer marketing (2013) dalam pengukuran Rebranding menggunakan
indikator perbedaan bentuk, perbedaan jenis huruf,
Surabaya, Surabaya barat merupakan lokasi penelitian
pemberian warna, dan pemberian slogan dan tagline.
karena Surabaya barat merupakan wilayah dimana
terdapat banyak perumahan elite yang memiliki daya Bundling Produk.
beli yang baik dan kebutuhan akan jaringan internet Produk bundling merupakan suatu integrasi
yang lebih seperti yang dimiliki oleh Indihome untuk dan penjualan dua atau lebih produk yang terpisah
kepentingan pekerjaan dan bisnis dibandingkan dengan pada harga tertentu. Integrasi pada product bundling
yang lain. Berdasarkan kejadian di atas, maka penulis ini umumnya menyediakan nilai tambah kepada
pelanggan. Nilai yang lebih besar meningkatkan
tertarik untuk membuat penelitian mengenai Pengaruh
harga reservasi untuk bundel produk dibandingkan
Rebranding dan Bundling Produk Terhadap Niat dengan jumlah harga reservasi kondisional dari
Berlangganan IndiHome (Studi Pada Penduduk produk yang terpisah (stremersch dan tellis, 2002).
Surabaya Barat). Product Bundling adalah cara penjualan satu
produk atau lebih secara bersama-sama menjadi satu
.KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN paket dengan harga tunggal (Arsyad 2011:416).
HIPOTESIS Produsen menerapkan Bundling sebagai
strategi bersaing untuk meningkatkan permintaan
Rebranding pada keseluruhan produk (Monroe, 1990; dalam
Rebranding ialah menciptakan suatu nama Fauzi) dan juga Produsen menggunakan bundling
yang baru, istilah, simbol, desain atau suatu sebagai strategi penghematan dari penggabungan
kombinasi kesemuanya untuk satu brand yang tidak produk dibandingkan harga terpisah (Yadav dan
dapat dipungkiri dengan tujuan dari Monroe, 1993).
mengembangkan differensiasi (baru) posisi di dalam
pikiran dari stakeholders dan pesaing (Muzellec dan Niat Berlangganan
Lambkin, 2005) Rebranding yang dilakukan sebuah Purchase intentions (niat beli) sering kali
perusahaan merupakan salah satu cara bagian brand digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen.
strategi (strategi merk) memperbaiki image, akan Sebelum melakukan pembelian, konsumen akan
tetapi langkah tersebut tidaklah berdiri sendiri tapi menyatukan informasi tentang produk yang akan
merupakan satu kesatuan utuh dari konsep menjadi pertimbangan. Menurut Engel et al
pemasaran perusahaan karena jika tidak diikuti (1995:201) niat umumnya dirujuk sebagai
positioning yang jelas, diferensiasi, proses dan pembelian yang terencana sepenuhnya. Konsumen
layanan yang lebih baik maka rebranding yang akan lebih bersedia menginvestasikan waktu dan
dilakukan pada corporate brand tidaklah akan energi dalam berbelanja dan membeli.
mengubah apa-apa malah brand tersebut belum Lebih lanjut Mowen (dalam Issara, 2007)
tentu akan terserap dibenak konsumen sebagai mengutarakan bahwa niat beli adalah penetuan dari
brand baru tetapi hanya sebuah brand lama yang pembeli untuk melakukan suatu tindakan seperti
bertukar baju, skenario terburuk yang terjadi adalah membeli suatu produk dan jasa. Niat itu sendiri
konsumen susah membedakan brand lama dan baru merupakan gabungan dari kepercayaan dan sikap
sebagai perusahaan yang sama atau malah berbeda. konsumen terhadap produk dan jasa.
Menurut Maulana perubahan merek berarti Sedangkan menurut Kotler dan Keller
proses pemberian nama merek baru atau nama baru (2009:240) mengutarakan dalam tahap evalusi,
pada produk atau jasa yang sudah ada tanpa para konsumen membentuk preferensi atas merek-
perubahan berarti dari keuntungan yang ditawarkan merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.
oleh produk. Dua tipe perubahan merek, yang pelanggan juga membentuk niat untuk membeli
pertama adalah apabila sama sekali berganti merek. merek yang paling disukai.
Kedua, rebranding sebagai hasil perpaduan dari Menurut Engel et al (1995:200) yakni
brand yang sudah mapan (Maulana, 2008:45). terjadinya niat setelah melalui tahapan kepercayaan
dan sikap. Sehingga perlu adanya kajian mengenai

4
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5 Nomor 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2017

komponen kognitif dan komponen afektif dalam untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara
mengukut niat beli. Niat berlangganan adalah variabel bebas yaitu Rebranding dan Bundling Produk
komponen kognitif dan afektif dari komponen sikap, variabel terikat yaitu Niat Berlangganan.
dimana niat pembelian merupakan tindakan
Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian
konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian
secara katual. ini adalah club kebugaran dan perumahan elite yang
terletak di Surabaya barat. seseorang yang mengerti
Rebranding, Bundling Produk, dan Niat informasi tentang Rebranding dan Bundling Triple Play
Berlangganan. IndiHome melalui iklan dan sumber lainnya dan belum
Menurut Ratnawati dan Herlina (2009) berlangganan IndiHome, Pria dan Wanita berusia
rebranding dan niat beli memiliki hubungan positif, sekitar 25-60 tahun dan tinggal di Surabaya barat
perubahan brand akan merubah presepsi masyarakat
dengan jumlah populasi tidak diketahui, sehingga
tentang produk dan masih perlu adanya proses
pencarian informasi dan perubahan brand terhadap populasi dalam penelitian ini bersifat infinite.
produk untuk membentuk minat, niat, dan keputusan Data yang diperlukan di dalam penelitian ini
pembelian konsumen. dikumpulkan melalui Interview (wawancara),
Begitu juga dengan apa yang telah di Kuesioner (angket), Observasi (pengamatan). Angket
ungkapkanoleh Kotler (2008: 346), jika sebuah disebarkan pada 200 responden yang berisi tentang
brand diganti, makan akan timbul persepsi dan karakteristik demografi responden dan item-item
keyakinan yang diterpakan oleh pelanggan akan
pernyataan tentang variabel penelitian. Skala
mempengaruhi niat beli dari brand yang baru.
Ovans (1997) dalam Fauzia yang pernyataan yang diterapkan merupakan skala likert.
menyatakan bahwa produsen menggunakan produk Skala likert adalah skala yang digunakan dengan luas
bundling sebagai strategi bersaing untuk yang meminta responden menandai suatu derajat
meningkatkan permintaan pada keseluruhan lini persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing-
produk untuk membangun niat beli. masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek
Kemudian juga Stremersch dan Tellis
stimulus dalam pengukurannya item skala mempunyai
(2002) mengutarakan bahwa produk bundling
seperti pisau bermata dua. Penggabungan produk bobot 1 sampai dengan bobot 5 skala likert (Malhotra,
dan pemilihan pasar yang kurang tepat maka akan 2009:298).
mempengaruhi niat untuk membeli . Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan Variable terikat atau dependent variable
Hipotesis adalah variabel yang terpengaruh atau yang menjadi
Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat
tersebut diatas, maka bisa dirumuskan hipotesis sebagai dalam penelitian ini adalah niat berlangganan (Y),
berikut: dimana konsumen belum berlangganan namun
H1 :Rebranding berpengaruh postif terhadap niat mengetahui tentang informasi produk tersebut.
berlangganan IndiHome. perubahan merek (rebranding), yaitu perubahan
H2 :Bundling Produk berpengaruh positif struktur kepemilikan, pergantian strategi korporat,
terhadap niat berlangganan IndiHome. perubahan pada posisi persaingan, serta perubahan
H3 :Rebranding dan Bundling Produk lingkungan ekternal. Rebranding sebagai variabel bebas
berpengaruh positif terhadap niat dalam penelitian ini menggunakan indikator berupa
berlangganan IndiHome. perbedaan bentuk, perbedaan jenis huruf, pemberian
warna, dan pemberian slogan dan tagline.
METODE PENELITIAN
Produk bundling merupakan sebagai suatu
Penelitian ini menerapkan pendekatan kausal untuk penyatuan dan penjualan dua atau lebih produk yang
mendapatkan suatu bukti hubungan sebab akibat yaitu terpisah pada harga tertentu. Bundling sebagai

5
Ardhan Izzanul Moeniri, Pengaruh Rebranding dan Bundling Produk Terhadap Niat berlangganan Indihome (studi pada
penduduk surabaya barat)

variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan menggunakan bantuan program komputer SPSS
indikator daya saing harga, jaminan kualitas dan 18.0 (Statistic Program for Social Science) for
kompabilitas, dan optimalisasi bundle item. Windows.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan
Niat berlangganan adalah penetuan dari
Demografi
pembeli untuk menerapkan suatu tindakan seperti Deskripsi karakteristik responden berdasarkan
membeli suatu produk dan jasa. Niat berlangganan demografi dilihat dari jenis kelamin, usia, pekerjaan
menggunakan tiga indikator, yaitu Kepercayaan dan pendapatan yang sesuai dengan hasil angket
konsumen terhadap produk, Keyakinan konsumen yang telah disebar dengan peneliti. Hasil
dalam memilih produk dan Niat untuk membeli karakteristik responden berdasarkan demografi
produk tersebut. dapat dilihat pada tabel 1 yang telah dibuat dibawah
ini.
Teknik analisis data menerapkan analisis
regresi linier berganda. Setelah uji validitas, Tabel 1
diketahui suatu item pernyataan dalam indikator Karakteristik Responden Berdasarkan
untuk variabel rebranding, bundling produk dan niat Demografi
berlangganan memiliki rhitung lebih besar dari
rtabel (0.30). Hal tersebut menunjukan bahwa Karakteristik Responden Jumlah Presentase (%)
Pria 129 58,6
indikator dari masing-masing variabel dinyatakan Jenis Kelamin
Wanita 91 41,4
valid atau dapat mengukur variabel-variabel tersebut Total 210 100
dengan tepat. 25-29 43 19,5
Usia 20-39 153 69,5
HASIL DAN PEMBAHASAN 40-60 24 10,9
Total 210 100
HASIL Wirausaha 89 42.4
Dalam penelitian mengenai pengaruh PNS 86 41.0
Rebranding dan Bundling Produk terhadap Niat Pekerjaan
Swasta 35 16.7
Berlangganan IndiHome data diperoleh melalui
penyebaran angket. Angket ini disebarkan dengan Total 210 100
20 item peryataan. Dengan jumlah responden 220 2 5 Juta 103 49
serta teknik pengumpulan sampel yang digunakan Pendapatan 6 8 Juta 22 10.5
yaitu dengan purposive sampling. Pada penelitian ini >9 Juta 17 8.1
kriteria yang ditentukan yaitu konsumen yang telah Total 210 100
memiliki informasi mengenai IndiHome yang Sumber: data diolah oleh peneliti (Lampiran 5)
merupakan produk baru dari Telkom serta
konsumen yang ikut terlibat dalam mengambil Berdasarkan tabel di atas dapat pantau
keputusan berlangganan IndiHome. jumlah responden dari masing - masing kriteria
Deskripsi hasil penelitian akan dimulai dengan karakteristik responden yang ada dalam penelitian
mengidentifikasi karakteristik responden ini.
berdasarkan faktor-faktor demografi, yang meliputi Jika dilihat dari ciri-ciri jenis kelamin
usia, pendapatan serta jenis pekerjaan. Kemudian sebanyak 129 responden (58,6%) berjenis kelamin
ditentukan pengaruh Rebranding dan Bundling lakilaki, 91 responden (41.4%) berjenis kelamin
Produk terhadap Niat Berlangganan Indihome. perempuan. Lokasi penelitian dalam penelitian ini
Setelah data primer terintegrasi melalui penyebaran adalah perumahan elite Surabaya. Salah satu
angket, selanjutnya dilakukan penyortiran data metode yang dilakukan peneliti adalah
sesuai dengan karakteristik sampel yang telah memanfaatkan fasilitas Sport Club Ciputra yang
penetapan melalui tabulasi. Kemudian dilakukan mana penggunanya adalah penghuni perumahan
suatu uji validitas, uji reliabilitas dan asumsi klasik, Elite Ciputra dan sesuai dengan target responden
selanjutnya dilakukan penganalisaan data dengan penelitian ini. Jenis kelamin laki-laki sangat
teknik regresi linier berganda dan dilakukan mendominasi Sport Club Ciputra karena Laki-laki
pengujian hipotesis melalui uji t dan uji F lebih cenderung memiliki hobi olahraga dan

6
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5 Nomor 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2017

memperhatikan bentuk tubuh (bodybuilding) Maka dapat diartikan bahwa jika konsumen tidak
sehingga kriteria responden dengan jenis kelamin mengetahui Rebranding dan Bundling Produk
laki-laki mendominasi dalam penelitian ini. selain terhadap Indihome maka niat untuk berlangganan
itu, metode yang digunakan peneliti adalah door to adalah sebesar - 1,868. Hasil ini juga dapat
door di setiap perumahan elite Surabaya Barat disimpulkan bahwa dengan mengasumsikan jika
yang terpilih. Penduduk perumahan yang berjenis Rebranding dan Bundling Produk tidak ada, maka
kelamin laki-laki merupakan pemimpin rumah niat konsumen untuk berlangganan adalah negatif
tangga pada umumnya dan peneliti lebih atau tidak ada. Hal ini dikarenakan niat
cenderung dilayani oleh mereka dalam melakukan berlangganan konsumen tidak dapat terjadi jika
penelitian sehingga kriteria responden dengan jenis konsumen tidak mengetahui Rebranding dan
kelamin laki-laki mendominasi dalam penelitian Bundling Produk Indihome
ini. b. Nilai koefisien Rebranding (X1) memilikii
Jika dilihat dari kriteria pendapatan, maka nilai positif yaitu sebesar 0,306. Artinya setiap
sebanyak 64 responden (29.1%) memiliki adanya peningkatan nilai pada variabel Rebranding
pendapatan sebesar 2 5 juta, sebanyak 112 (X1) sebesar satu satuan, maka mengakibatkan
responden (50,9%) memiliki pendapatan sebesar 6 variabel niat berlangganan (Y) meningkat sebesar
8 juta, dan sebanyak 44 responden (20%) 0,306 satuan dengan asumsi variabel Bundling
memiliki pendapatan sebesar di atas 9 juta. Produk (X2) adalah konstan. marking positif pada
Berdasarkan hasil dari karakteristik responden koefisien regresi melambangkan hubungan yang
tersebut, responden dengan penghasilan 6 8 juta searah antara pengaruh Rebranding (X1) terhadap
paling memiliki niat untuk melakukan niat berlangganan (Y).
berlangganan IndiHome. Hal ini dikarenakan c. Nilai koefisien regresi pengaruh Bundling
responden yang bertempat tinggal diperumahan Produk (X2) adalah sebesar 0,108. Artinya setiap
Surabaya barat bekerja di perusahaan besar terdapat peningkatan skor pada variabel Bundling
Surabaya dan mendapatkan gaji diatas rata-rata Produk (X2) sebesar satu satuan, maka
dan memiliki daya beli untuk berlangganan mengakibatkan suatu variabel niat berlangganan (Y)
Indihome. meningkat sebesar 0,108 satuan dengan asumsi
Bundling Produk (X2) adalah konstan. Tanda positif
Tabel 2 pada koefisien regresi melambangkan hubungan
Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda yang searah antara pengaruh Bundling Produk (X2)
Variabel Koefisien Regresi terhadap niat berlangganan (Y).
(constanta) -1.868 Dari beberapa uraian diatas dapat
Kualitas Produk (X1) 0.306 disimpulkan bahwa semakin konsumen memiliki
pengetahuan mengenai Rebranding dan Bundling
Harga (X2) 0.108
Produk Indihome maka bisa meningkatkan keinginan
Variabel terikat : Keputusan Pembelian
konsumen untuk menerapkan niat berlangganan.
Sumber: lampiran 3 (Hasil Output SPSS 18.0)

Berdasarkan tabel 2 dapat diperoleh model persamaan PEMBAHASAN


regresi linier berganda sebagai berikut:
Y= -1.868+0.306X1+0.108X2 Pengaruh Rebranding terhadap Niat
Keterangan: Y = Niat Berlangganan Berlangganan
X1 = Rebranding Dari hasil penelitian ini menunjukkan
X2= Bundling Harga bahwa adanya hubungan yang positif antara
Berdasarkan pada model regresi ganda diatas, dapat Rebranding dengan niat berlangganan. Hasil itu
diinterpretasikan sebagai berikut: menunjukan bahwa pengetahuan konsumen akan
a. Nilai kosntanta adalah - 1,868, menyatakan
Rebranding meningkat maka niat berlangganan akan
bahwa apabila variabel Rebranding (X1) dan
Bundling Produk (X2) bernilai nol, maka nilai meningkat pula. Hal tersebut menjelaskan bahwa
variabel niat pembelian tidak ada atau negative. semakin konsumen memiliki pengetahuan terkait

7
Ardhan Izzanul Moeniri, Pengaruh Rebranding dan Bundling Produk Terhadap Niat berlangganan Indihome (studi pada
penduduk surabaya barat)

Rebranding Indihome maka semakin cepat sehingga berpengaruh terhadap niat berlangganan
konsumen berniat untuk berlangganan. Indihome. Selain itu juga perbedaan jenis huruf
Rebranding atau perubahan Logo yang digunakan untuk mengukur Rebranding, rata rata
dilakukan Telkom berhasil mentransformasikan citra dari jawaban responden adalah sebesar 3,83. Ini
brand Indihome. Gambar rumah yang terdapat pada menunjukkan bahwa perbedaan jenis huruf
logo Indihome memberikan kesan bahwa Indihome berpengaruh pada niat berlangganan karena dari
merupakan produk yang tepat digunakan setiap jenis huruf yang mudah dibaca serta jenis huruf pada
rumah tangga sebagai pelengkap kebutuhan koneksi juga mudah dipahami akan berpengaruh pada niat
internet, Komunikasi Telepon dan Acara Tv yang berlangganan Indihome. Dan indikator pemberian
variatif. Begitu juga dengan tulisan Fiber dalam logo warna mempunyai nilai rata-rata yang tinggi yaitu
Indihome mengisyaratkan bahwa teknologi yang sebesar 3,88. Dengan ini menunjukkan bahwa
digunakan Indihome jauh lebih baik dari produk pemberian warna merah dan putih pada logo
sebelumya yaitu Speedy yang menggunakan Indihome yang memberikan kesan bahwa produk
Tembaga sebagai transfer bandwitc. Ditambah lagi tersebut merupakan produk Indonesia dan keduanya
dengan tagline Saatnya Beralih Ke fiber berhasil juga merupakan perpaduan warna yang cocok maka
mengajak masyarakat beralih ke produk Telkom akan berpengaruh terhadap niat berlangganan
yang lebih baik dari banyak sisi tersebut. Indihome. Untuk indikator yang terakhir yaitu
Melalui uji t diketahui bahwa variabel pemberian slogan dan tagline dengan rata rata
Rebranding berpengaruh terhadap niat sebesar 3,54. Ini membuktikan bahwa Tagline dan
berlangganan. Hasil tersebut menunjukan bahwa slogan saatnya beralih ke Indihome dan mudah
hipotesis pertama yaitu terdapat pengaruh dibaca serta dipahami akan merangsang konsumen
Rebranding Indihome terhadap niat berlangganan untuk berniat untuk berlangganan Indihome.
terbukti kebenarannya. Penelitian ini mendukung Dari ke empat indikator rebranding yang
penelitian yang telah dilakukan Fauzia (2013) memiliki rata rata tertinggi adalah pemberian
Rebranding dan niat berlangganan memiliki warna dengan 3,88. Dan pernyataan yang memiliki
hubungan positif. Konsep pengaruh rebranding rata rata tertinggi 3,92 dengan pernyataan Warna
terhadap Purchase Intention yang digunkan dalam merah dan putih pada logo IndiHome memberikesan
penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati dan bahwa brand tersebut merupakan produk Indonesia.
Herlina (2009), rebranding dan niat beli memiliki
hubungan positif, perubahan brand akan merubah Pengaruh Rebranding terhadap Niat
presepsi masyarakat tentang produk dan masih perlu Berlangganan
adanya proses pencarian informasi dan perubahan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
brand terhadap produk untuk membentuk minat, variabel Bundling Produk memiliki indikator daya
niat, dan keputusan pembelian konsumen. saing harga, jaminan kualitas dan kompabilitas, dan
Penelitian ini variabel Rebranding diukur Optimalisasi Bundle Item berpengaruh terhadap niat
dengan menggunakan empat indikator yaitu berlangganan. Berdasarkan hasil dari jawaban
perbedaan bentuk, perbedaan jenis huruf, pemberian responden melalui pernyataan-pernyataan dalam
warna dan pemberian slogan dan tagline. mengukur Bundling Produk dengan indikator daya
Berdasarkan hasil dari jawaban setiap responden saing harga dengan rata rata sebesar 3.61. Bahwa
melalui pernyataan-pernyataan dalam mengukur ini menunjukkan responden setuju dengan harga
Rebranding, dari Indikator perbedaan bentuk Indihome yang sesuai kualitas dan memiliki harga
mendapat hasil mean 3,68. Ini menunjukkan bahwa yang terjangkau di bandingkan dengan
dalam logo, desain, pesan dan kesan yang menggunakan produk secara terpisah sehingga
terkandung didalam logo itu sendiri sangat baik berpengaruh terhadap niat berlangganan. Indikator

8
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5 Nomor 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2017

yang kedua jaminan kualitas dan kompabilitas terhadap produk bundling dan pelanggan sadar
dengan rata rata sebesar 3,88. Karena Indihome bahwa mereka berniat membeli produk karena
memiliki kualitas yang bagus, standart yang bagus, produk bundling yang diterapkan.
memiliki lini produk yang layak untuk digabungkan, Simpulan
dan sudah dtunggu oleh responden sehingga dapat Berdasarkan pembahasan dari hasil suatu analisis
berpengaruh untuk berlangganan Indihome. Untuk data, dapat dismpulkan bahwa :
indikator ketiga optimalisasi bundle item dengan 1. Rebranding berpengaruh signifikan terhadap niat
rata rata sebesar 3.88. Membuktikan bahwa berlangganan Indihome.
Indihome memiliki jumlah item produk yang sesuai 2. Bundling Produk berpengaruh signifikan terhadap
kebutuhan dan kecepatan yang menunjang setiap lini niat Berlangganan Indihome.
produk yang ada. 3. Terdapat pengaruh siginifikan Rebranding dan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, Bundling Produk terhadap niat Berlangganan
Bundling Produk yang dilakukan Indihome berhasil Indihome dan memiliki nilai sebesar 53,5%
meningkatkan niat beli masyarakat. perpaduan 3 sedangkan sisanya sebesar 46,5% dipengaruhi
produk menjadi satu dengan satu harga oleh variabel lain di luar variabel dalam
menunjukkan dengan menggunakan Paket Triple penelitian ini. Dimana Rebranding memiliki
Play Indihome masyarakat bisa lebih hemat dari pengaruh yang dominan terhadap niat
pada menggunakan semua produk secara terpisah. berlangganan Indihome dibadingkan dengan
Setiap produk dari Indihome memiliki keterkaitan Bundling Produk.
yang kuat dan kompabilitas yang tepat untuk
dijadikan produk Bundling sebab setiap produk Saran
memang dibutuhkan dalam setiap Rumah. Dengan Berdasarkan dari hasil penelitian di atas,
menggunakan Indihome, masyarakat juga tidak maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :
dibingungkan dan direptkan lagi dari sisi layanan 1. Indihome disarankan untuk meningkatkan
karena semua terintegrasi menjadi satu baik dari promosi pemasarannya melalui banyak media iklan
pembayaran, layanan paket, serta layanan tentang rebranding dari Speedy ke Indihome, agar
kerusakan. konsumen lebih banyak yang mengetahui tentang
Dari ke tiga indikator bundling produk yang Indihome sebab Indihome berbeda dengan Speedy
memiliki rata rata tertinggi ada dua indikator yaitu yang hanya memiliki produk tunggal dan mindset
pertama adalah jaminan kualitas dan kompabilitas masyarakat masih beranggapan jika Indihome sama
kemudian Optimalisasi Bundle Item dengan 3,88 dengan Speedy. Karena tanpa adanya komunikasi
Dan pernyataan yang memiliki rata rata tertinggi pemasaran konsumen hanya sedikit tahu tentang apa
adalah 3,94 dengan pernyataan Indihome memiliki yang Indihome tawarkan adalah tiga produk menjadi
produk yang layak untuk digabungkan. satu (triple play).b. Bagi peneliti selanjutnya
Fenomena ini mendukung Ovans (1997) diharapkan untuk melakukan penelitian diluar
dalam Fauzia yang menyatakan bahwa produsen variabel bebas yang telah dilakukan dalam
memakai produk bundling sebagai strategi bersaing penelitian ini, mengingat masih ada pengaruh dari
untuk meningkatkan permintaan pada keseluruhan variabel lain yaitu 37.5%. Variabel diluar penelitian
lini produk untuk membangun niat beli. Selanjutnya ini seperti variabel Country of Origin atau
Debby (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Kesadaran Merek.
Analisis Daya Tarik Pembelian Product Bundling 2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
Handphone Nexian di Kota Padang mengutarakan menggunakan obyek penelitian selain Indihome.
bahwa pelanggan memberikan respon positif Misalnya First Media, Biznet, bahkan Indovision

9
Ardhan Izzanul Moeniri, Pengaruh Rebranding dan Bundling Produk Terhadap Niat berlangganan Indihome (studi pada
penduduk surabaya barat)

sekalipun yang basicnya operator tv cable juga _______. 2012. Aplikasi analisis multivariate
mulai membuat paket yang menyerupai Indihome dengan program IBM SPSS 20. Semarang :
karena banyak masyarakat beralih pada Indihome Badan Penerbit Universitas Diponegoro
yang salah satu lini Produknya memiliki layanan tv
cable yaitu Usee tv. Gregory S. Crawford & Joseph Cullen. Bundling,
3. Penelitian selanjutnya juga disarankan untuk Product Choice, and Efficiency: Should Cable
Television Networks be Offerd a la carte?.
menggunakan variabel lain yang berkaitan dengan
Information Economics and Policy. Vol. 19.
fenomena yang terjadi pada dunia layanan internet (2007) 379-404
terutama Indihome, seperti kualitas produk, kualitas Issara Titheesawad & Thongdee kijboonchoo. The
layanan, Harga, dan promosi Effect of Bundle Composition, Price, Framming
And Familiarity On Consumers Purchase
DAFTAR PUSTAKA Intention.
Adhe Setiawan Putra. Pengaruh Store Atmosphere Kotler,P and Keller, K,L. 2009 . Marketing.13th
dan gaya Hidup Hedonis Terhadap Niat Beli edition, prentice Hall, New Jersey.
Konsumen.. Oktober 2014. Kurnia Arianti dan Sri Setyo Iriani. Pengaruh
Ajie Bayu Anggoro. Pengaruh Perubahan Merek Presepsi Nilai dan Presepsi Resiko Terhadap
(rebranding) Produk Larutan Penyegar Cap Niat Beli Kosmetik Organik . Jurnal Ilmu
Kaki Tiga menjadi Cap Badak Terhadap Manajemen. Vol. 2 No. 4
Loyalitas Pelanggan. Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran
Arsyad, Azhar 2011. Media Pembelajaran Cetakan Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta:PT Index.
ke-15. Jakarta: Rajawali Pers Mowen, John, C., dan Minor, M., 2002, Perilaku
Asim Ansari, S. Siddarth, Charles B. Weinberg. Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima (terjemahan),
Pricing a Bundle of Product or Service: The Jakarta:Erlangga.
Case Of Non Profit. Journal of Marketing Reza Fauzia. Pengaruh Product Bundling Terhadap
Research. Vol. 33 No. 1 Feb., 1996,pp. 86-93 Pembelian Handphone Merek Nexian di
Buchari Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Kalangan Mahasiswa Universitas
Pemasaran Jasa .Alfabeta Bandung Muhammadiyah Purworejo.
Dian Victory Doodoh. The Influence of Product Schiffman dan Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen.
Bundling of Iphone and Telkomsel on Edisi KEdua. Jakarta: PT. Indeks Gramedia
Consumer Satisfaction in Manado. Jurnal Stefan Stremersch & Gerrard J. Tellis. Strategic
EMBA. Vol. 2 No. 3. September 2014, hal. 361- Bundling of Product and Prices: A New
369 Synthesis for Marketing. Journal of Marketing.
Engel, James F.at.Al. 1995 . Consumen Behavior. Vol. 66 No. 55-72.
Alih Bahasa: Budiyanto Jilid 1dan 2, Bina Rupa Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif
Aksara, Jakarta Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
Febriansyah. Pengaruh Perubahan Logo Ujang Sumarwan. 2004. Perilaku Konsumen Teori
(rebranding) Terhadap Citra Merek Pada PT Dan Penerapannya Dalam Pemasaran,Bogor,
Telkom tbk Di Bandar Lampung. JMA. Vol. 18 Ghalia Indonesia.
No. 2 Oktober November 2013. Protoyo, Arif. 2014. Jumlah pengguna internet
Garry D. Eppen, Ward A. Hanson & R. Kipp Indonesia capai 71,19 juta pada 2014 (online).
Martin. Bundling- New Product, New Market, (http://www.merdeka.com/teknologi/jumlah-
Loe Risk. Sloan Management Review. Vol. 32 pengguna-internet-indonesia-capai-7119-juta-
No. 4 pada-2013.html, Diakses pada 27 Januari 2016)
Hasanuddin. 2013. Internet adalah candu: fenomena
pengguna internet indonesia
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi dan analisis (online)(http://alvara-strategic.com/internet-
multivariate dengan program SPSS Edisi adalah-candu-fenomena-pengguna-internet-
Empat. Semarang: Badan Penerbit Universitas indonesia/, Diakses pada 27 Januari 2016)
Diponegoro

10
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5 Nomor 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2017

Lukman. 2015 telkom dan indihome raksasa digital yang


kehilangan arah (online)
(http://strategimanajemen.net/2015/03/16/telko
m- dan-indihome-raksasa digital-yang-
kehilangan-arah/ diakses pada 30 desember
2014)
Swaonline. 2016 Kurang komunikasi, telkom
dihujani petisi pelanggan(online)
(http://swa.co.id/businessstrategy/management/k
urang-komunikasi-telkom-dihujani-petisi-
pelanggan Diakses pada 27 Januari 2016)
Blanja.com. 2015 apa itu indihome(online)
(http://www.blanja.com/kp/indihome-fiber
Diakses pada 10 November 2016di posting oleh
rendy pada 25 maret 2016)
Telkom. 2015 konfigurasi manual STB indihome
telkom indonesia (online)
(www.indihomesolution.com Indihome
Telkom Diakses pada 10 November 2016)

11

Potrebbero piacerti anche