Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Disusun Oleh :
YUDO KRISTIADI
01301-116
JAKARTA
LEMBAR PERNYATAAN
Nim : 01301-116
Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang saya buat dan
susunan ini merupakan hasil pemikiran serta karya saya seorang. Tugas Akhir ini
tidak di buat oleh pihak lain baik alat itu sendiri, kecuali kutipan-kutipan referensi
Yudo Kristiadi
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PLC PADA MODEL PENGATUR PALANG PINTU
PERLINTASAN KERETA API OTOMATIS
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PLC PADA MODEL PENGATUR PALANG PINTU
PERLINTASAN KERETA API OTOMATIS
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PLC PADA MODEL PENGATUR PALANG PINTU
PERLINTASAN KERETA API OTOMATIS
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PLC PADA MODEL PENGATUR PALANG PINTU
PERLINTASAN KERETA API OTOMATIS
ABSTRAK ....................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
Menutup.... 50
BAB V KESIMPULAN
5.2 Saran . 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK
berkembang pesat, terutama dalam hal Otomatisasi. Tertarik dengan hal ini, maka
salah satunya dengan membuat sistem Palang Pintu Perlintasan Kereta Api
Sistem PLC pada Model Palang Pintu Perlintasan Kereta Api Otomatis
memebantu proses input output melelui program yang ada didalam PLC
Dari studi ini didapatkan hasil bahwa system PLC pada model alat ini
dapat berjalan dengan baik, untuk mengatur Sistem Perlintasan Palang Pintu
Kereta Api, Satu perlintasan. Dengan waktu 12 detik, Pajang busur palang 6,977
Halaman
Gambar 3.3 Diagam hubungan antara Push Button dengan PLC ...................... 28
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sensor Photoelekrik tidak Terhalang benda ....... 47
PENDAHULUAN
dengan sistem yang kompleks dan otomatis yang dapat mendukung proses
produksi.
keakuratan, dan proses transisi objek tanpa merusak objek dan peralatan
Agar penulisan dan tujuan tugas akhir ini dapat tercapai dengan
pendukung.
c. Konsultasi.
Sistem penulisan tugas akhir ini terbagi dalam 5 Bab yang saling
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
kerja alat.
LANDASAN TEORI
control relay yang dirasakan kurang fleksibel dan berbiaya tinggi.menjadi sebuah
sistem kendali yang lebih bersifat fleksibel, yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
2. Fleksibilitas computer.
perkembangan yang luar biasa, baik dari segi ukuran dan fungsinya. Beberapa
peningkatan yang terjadi, pada perangkat keras dan perangkat lunak ini
diantaranya adalah :
Jumlah input dan output yang semakin banyak dan juga padat.
semakin baik.
Berdasarkan jumlah input dan jumlah output yang dimiliki PLC, secara
3. PLC LARGE, PLC ukuran large dikenal juga dengan PLC tipe
terminal.
Sebagai salah satu alat control yang dapat diprogram, PLC mempunyai
kelebihan PLC dibanding dengan sistem konfensional, terletak pada hal berikut ini
menambah biaya
diatas, jika dibandingkan dengan system kendali konvensional, PLC juga masih
menggantikan system yang telah ada, dalam hal ini system yang masih
bersifat konvensional.
PLC diletakan.
control, diharapkan kita dapat mengerti serta memahami benar urutan-urutan cara
kita mendesain suatu system kendali menggunakan PLC. Sistematika suatu system
PLC, meliputi :
atau software.
(PC) Konvensional karena konfigurasi internal yang ada pada PLC mirip dengan
konfigurasi yang dimiliki oleh sebuah personal computer. Akan tetapi dalam hal
Secara garis besar struktur dasar PLC dapat dibagi menjadi empat
thumbwheel switch, level switch, flow switch dan sakelar tekan lainya.
PLC itu sendiri dan dapat deprogram ulang sesuai dengan system control yang
kita inginkan.
Programming Input
Panel Device
Programming Input
memory Circuit
Central
Processing
Unit
Work Output
memory Circuit
Output
Power Supply Device
Peralatan controller yang dimiliki oleh sebuah PLC dapat berupa interval
relay ( relay coil ), latcthing coil, timer coil, counter, elektronik card dan lain-lain.
sebagai keluaran atau piranti yang dikendalikan melalui PLC, dapat berupa output
devices seperti motor, solenoid, LED display, heater, lampu, timer, buzzer, sirine,
Unit (CCU) yang disebut dengan istilah Central Processing Unit (CPU)yang
terdiri dari Prosesor, Memori dan Power Supply serta bagian Input/ Output (I/O)
PLC pada dasarnya terdiri dari sebuah prosesor, sebuah alat masukan dan
keluaran, satu unit memori, sebuah bahasa pemrograman dan medianya, serta catu
daya. Hal ini dapat lihat pada diagram blok yang ditunjukkan pada gambar 2.1
a. Power Supply
Unit PLC tidak akan bekerja jika tidak diberi energi. Energi yang
digunakan untuk menghidupkan PLC berupa sumber arus AC 120 volt atau 240
volt dan dapat juga digunakan arus DC 5 volt sampai 30 volt. Untuk
dan juga memberikan sinyal kepada CCU apa bila terjadi suatu kesalahan. Dengan
kata lain power supply selain memberikan daya juga sebagai proteksi komponen
terjadinya fluktuasi daya. Tetapi sebuah power supply belum tentu dapat
mengkompensasi kondisi ketidak setabilan tegangan yang terjadi. Ketidak
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya suatu alat yang dapat
pada PLC, maka sebaiknya PLC dilengkapi atau dijauhkan dari peralatan lain
CPU merupakan otak dari keseluruhan sistem yang terdapat pada PLC
karena berfungsi untuk memproses seluruh bagian yang terdapat pada PLC
3. Mengoptimalkan memory.
4. Mengesekusi program.
Ada beberapa tipe CPU yang tersedia, untuk menentukan tipe CPU yang
modelnya.
Pada CPU terdapat dua komponen utama yaitu Prosesor dan memori, yang
a. Prosesor
memproses seluruh data yang ada dengan program yang ada. Prosesor didesain
berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan
pemrograman.
b. Memori.
program yang dapat dieksekusi oleh prosesor sesuai dengan perintah yang telah
a. Executive memory
b. Aplication memory
yang khusus.
macam, yaitu
Programming Consule.
Beberapa tipe memori Non Volatile adalah sebagai berikut :
Adalah memori yang hanya dapat dibaca saja, tetapi tidak dapat diubah
dan sudah di set oleh pabrik pembuatnya. Maka dari itu kurang cocok
untuk PLC, sehingga tidak banyak PLC yang menggunkan ROM. Karena
Adalah memori yang merupakan bagian dari ROM yang hanya dapat
memprogram atau mengisi suatu program dan setelah itu tidak dapat
Adalah memori bagian dari PROM yang dapat dihapus programnya dan
operasi dari suatu mesin yang sedang berjalan / bekerja, maka keberadaan modul
input / output sangat penting dikarenakan modul ini merupakan suatu perantara
masukan dari bagian luar CPU dan melindungi CPU dari bagian luar, yang
PLC.
rak PLC.
keluaran yang nyata. Alat-alat keluaran dapat berupa solenoid, motor, LED
konfigurasi keluaran.
Ladder diagram
Function Chart
Statement List
1. Ladder Diagram
dibawah ini :
Pb Ls 1 lampu
Ls 2
2. Function Chart
Pb
Ls1
&
out
Ls2
1) Relay
Normaly Close.
2) Lampu indikator
setatus kondisi dari keadaan perlintasan dan juga jalur kereta itu
sendiri. Perinsip kerja dari lampu indikator pada alat ini tidak jauh
beda dengan lampu lalu lintas yang ada dijalanan, bila lampu
3) Sensor
- Mekanik
- Elektrik
sinar infra merah. Jika ada obyek yang lewat, maka sinar infra
karakteristik.
OBJEK
penerima terhalang.
penerima.
c) Sensor Retroreflektive
sensor ini tidak akan aktif. Jarak lensa terhadap sensor tergantung
Target retroreflektif
Sumber cahaya / penerima
0
0
PERANCANGAN SISTEM
3.2 Tujuan
rancangan atau sketsa. Untuk melakukan perancangan dalam sebuah sistem sangat
diperlukan perencanaan yang matang dan baik. Perancangan yang baik dan
matang dilakukan dengan membuat suatu diagram blok, dimana setiap blok
mempunyai fungsi tertentu dan secara keseluruhan membentuk sistem dari alat
dapat tercapai apa yang diinginkan, juga dilakukan pemilihan komponen, serta
Setelah diagram blok dibuat maka setiap blok dibuat sketsa rangkaian sesuai
dengan fungsinya. Dengan sistem blok ini maka akan memudahkan pengecekan
yang berfungsi sebagai simulasi dari bentuk alat yang sebenarnya, tentunya akan
didalam perancangan karena sulitnya area atau penempatan dari alat yang
sebenarnya, dan juga untuk penghematan biaya karena mahalnya biaya rancang
Diagram blok ini perlu dibuat untuk memudahkan didalam perakitan dan
perbaikan alat. Diagram blok dibuat sebagai pemisah rangkaian, dimana setiap
blok rangkaian mempunyai fungsi masing-masing, blok yang satu dengan blok
kereta api otomatis ini dirancang dengan menggunakan PLC keluaran OMRON
PC
Program dan Instruksi
Output
Pusat Pengendali Selenoid, indicator
PLC lampu, dan Buzzer
Obyek
Input Kereta dan Mobil
Sensor dan limit switch
lagi.
3) Bagian Input,
Dan Limit Switch sebagai batas gerak palang pintu waktu menutup dan
membuka
4) Bagian Output,
Terdiri dari Selenoid untuk mengerakan palang pintu kereta. Dan indikator
5) Bagian Obyek,
Adalah bagian yang akan diperiksa oleh sensor yaitu kereta dan mobil waktu
melintasi sensor
3.2.2 Personal Computer ( PC )
PC digunakan pada saat pertama kali alat ini dibuat yaitu saat membuat
dan mendownload program. Untuk membuat program pada PLC, untuk itu
merupakan sebuah aplikasi software yang dijalankan pada Personal Computer dan
Programmer adalah :
HARDWARE SPESIFIKASI
Memeory Minimal 64 Mb
Pusat pengendali merupakan inti dari rancangan alat ini yang mengatur
tata kerja alat secara keseluruhan. Untuk mengendalikan semua proses dalam
dan jumlah output yang diperlukan. Selain itu juga perlu ditentukan komponen
mana yang berfungsi sebagai input dan komponen mana yang berfungsi sebagai
keluaran. Setelah data yang diperlukan sudah lengkap maka dalam penyusunan
program dapat dengan mudah dilakukan sehingga diagram ladder dari sistem kerja
digunakan sebagai input dan output serta kegunaannya dilihat pada tabel 3.3 dan
( 000 ) 00 Kereta
( 000 ) 01 Bazzer
( 000 ) 07 Selenoid
COM 0 (-) 3 V
COM 1 ( - ) 24 V
COM 2 ( - ) 24 V
COM 3 ( - ) 24 V
Rangkaian input pada perancangan alat ini adalah, tiga buah sensor photo
gambar 3.3.
gambar 3.4
pintu rel kereta api agar bergerak naik dan turun. Untuk mengatur
dengan arah jarum jam maka solenoid akan terdorong lebih cepat dan
apabila katup diputar searah jarum jam maka gerakan selenoid akan
b. Lampu indicator
setatus kondisi dari keadaan perlintasan dan juga jalur kereta itu
sendiri. Perinsip kerja dari lampu indikator pada alat ini tidak jauh
beda dengan lampu lalu lintas yang ada dijalanan, bila lampu
Obyek pada alat ini adalah kereta dan mobil, apabila kereta telah
melintasi sensor dan tidak ada mobil ataupun kendaraan lain yang terjebak dalam
perlintasan maka solenoid akan bergerak maju yang berarti palang akan terdorong
turun
3.2.6 Rangkaian Catu Daya Masukan untuk PLC
VAC = 220 V
VDC = 24 V
Tombol = ON/OFF
Fuse =2A
rangkaian tersebut yaitu dari pusat pengendali dalam hal ini adalah
program PLC pada alat Pengatur Palang Pintu Perlintasan Kereta Api
yang akan dibuat. Alamat masing-masing dari input dan output dapat
diuji coba. Jika masih belum sesuai dengan yang diinginkan maka program
harus diedit kembali. Apabila program yang dibuat sudah sesuai maka
disimulasikan pada alat. Jika program berjalan dengan baik maka program
harus disimpan.
Memahami syarat sistem
kontrol yang digunakan
Hubungkan semua
peralatan input dan output
ke PC
Terjemahkan flowchart ke
Diagram Ladder Edit program
Tidak
Program Diagram Ladder Apakah Program
yang telah didesain ke O.K ?
dalam PLC
Ya
Tidak Ya
Apakah Program END
O.K ?
2. Pada menu File pilih New dan akan keluar kotak Menu.
ditulis.
4. Pada kotak Device tipe pilih PLC yang akan kita gunakan.
5. Pada kotak Network Tipe pilih SYSMAC WAY dan pilih tab
Settings.
6. Setelah masuk lalu pilih tab Driver dan pada pilihan Port Name
pilih COM 1.
dari alat yang dirancang. Setelah programnya selesai maka program yang sudah
jadi dapat ditrasfer ke PLC dengan memilih menu PLC dan pilih Transfer To
PLC. Dapat juga program yang sudah ada diambil dari PLC dan dijadikan dalam
bentuk program dengan cara seperti diatas tapi Transfer From PLC.
PENJELASAN DIAGRAM LADDER
Otput 6.00 (Reset Total). Akan diaktifkan oleh timer 00 (Set Riset) dalam kondisi
Timer 00 yang memiliki pulsa waktu #10 (10 x 0,1 detik = 1 detik ) merupakan
program Inter Look (Single Shoot). Diaktifkan oleh input 6.00 dalam kondisi NO
(Normali Open)
Output 5.00 (Kereta datang dari timur). Akan diaktifkan oleh input 0.00 (Photo
Output 5.01 (Kereta datang dari timur). Akan aktif bila input 0.01 (Photoelektrik)
BARIS 5 KERETA
Output 10.00 (Kereta). Diaktifkan oleh input 5.00 (Kereta datang dari timur) dan
5.01 (Kereta datang dari timur). dalam kondisi NC (Normali Close ). Atau
Output 10.01 (Alaram Kereta ) diaktifkan oleh input 5.00 (Kereta Barat). Atau
Timer 001 yang memiliki pulsa waktu #20 ( 20 x 0,1 detik = 2 detik ). Diaktifkan
Timer 001 digunakan oleh output 10.02 (Indikator Kereta Berhenti / Merah) dan
Output 10.04 (Lampu Indikator Mobil Merah). Diaktifkan oleh input 0.03 (Limit
Switch)
Output 10.05 (Lampu Indikator Mobil Kuning). Diaktifkan oleh input 5.00
(Kereta Barat) dan input 0.03 (Limit Switch). Atau diaktifkan oleh input 5.01
(Kereta Timur).
Output 10.06 (Lampu Mobil Hijau). Diaktifkan oleh input 0.03 (Limit Switch)
Output 5.02 (Deteksi Mobil). Diaktifkan oleh input 10.00 ( Kereta) dan input 0.02
(Photoelektrik)
Timer 002 yang mempunyai pulsa waktu #20 ( 20 x 0,1 detik = 2 detik ). Akan
aktif bila input 5.00 (Kereta Barat) dan input 5.02 (Deteksi Mobil) aktif. Atau
Output 10.07 ( Palang Pintu ). Diaktifkan oleh timer 002 (On/Off Palang Pintu)
Menutup program.
BAB IV
PENGUJIAN ALAT
menggunakan program PLC ini. Dalam pengujian ini penulis menggunakan PLC
CPM1A-20CDR-A yang dikeluarkan oleh Omron, maka disini penulis hanya akan
pada sistem yang terdapat pada badan PLC. Baik saat PLC tersebut dalam
Pertamatama PLC tersebut harus sudah dihubungkan pada sumber arus AC yaitu
Setelah prosedur diatas dilakukan, lalu dilihat pada sistem ERR dan
sistem ALM yang terdapat pada badan PLC. Data hasil pengujian dapat dilihat
Dari data-data pada tabel 4.1, maka dapat disimpulkan bahwa PLC dalam
Jika pada sistem ERR dalam keadaan ON maka pada PLC terjadi
Semua kesalahan itu dapat diperbaiki secara langsung. Tetapi jika sistem
ALM yang ON maka pada PLC terjadi kesalahan yang fatal (fatal error) yang
kefatalannya, contohnya saja jika kesalahan itu hanya terjadi pada switching luar
saja yang rusak maka cukup dengan mengganti sekring didalam PLC-nya.
input dan 4 Port output, yang dapat dimanfaatkan sebagai CPU untuk
untuk kereta.
untuk kereta.
untuk mobil.
naik.
turun.
keseluruhan.
b) Masuk ke menu File dan pilih Open. Setelah itu cari dimana
Ctrl + T.
cara :
akan diperiksa.
dibuat.
agar didapat hasil yang lebih akurat. Dan alat ukur yang digunakan
c) Buzzer 1 buah.
d) Selenoid 1 buah.
sensor itu bekerja. Untuk menguji sensor ini maka kutub positif dari
multitester dihubungkan ke input dari sensor yang menuju ke PLC
sensor (- 24 VDC ).
Sensor Volt
Terhalang Benda 24 V
Dari hasil pengujian yang tertera pada tabel 4.4 diatas dapat
disimpulkan bahwa sensor masih dapat bekerja dan masih dalam keadaan
baik.
4.4.3 Cara Pengukuran Sensor Photoelektrik Keadaan Tidak
Terhalang Benda.
arus negative dari sensor (- 24 VDC ). Hasil dari pengukuran dapat dilihat
Sensor Volt
Analisa :
adalah 24 Volt, maka di dapat keluaran atau Volt sesuai dengan table 4.4
tegangannya adalah 0 Volt, maka didapat keluaran atau Volt sesuai dengan
Pengukuran Tegangan
Analisa :
itu sesuai dengan perancangan awal. Alat akan dapat bekerja dengan
berikut :
PLN.
kerja dari setiap komponen alat, dari waktu kereta datang sampai
elektrik 2.
Menurut data yang diperoleh dari PT. KAI. Waktu
c
panjangbusurbc : 2. . r
3600
80o
bc = 2. . r
360o
O = 0,222 x 6,28 x 5 meter
a 80 b
= 6,977 meter
5m 80o = 12 detik
360o = 54 detik
n = 1,11 rpm
80O
5m
Keterangan :
Jadi kecepatan putaranya adalah 1,1 rpm.
Kecepatan sudut :
2 . . n
=
60
2 x 3,14 x 1,11
= Dimana n : Kecepatan putaran
60
6,970
=
60
= 0,116
Kecepatan linier v :
v = .r
= 0,116 . 5
= 0,58 m / s
Menghitung waktu kecepatan palang.
Untuk menghitung waktu kecepatan palang pintu, dapat digunakan
rumus kecepatan.
s
v = dim ana :
t
v = kecepa tan putaran
s
t = s = jarak putaran palang
v
6,977
= t = waktu
0,58
= 12,02 s
START
Limit Switch Up = On
Kereta On
Photo Photo
Elektrik 1 On Elektrik 2 On
Buzzer On Buzzer On
Selenoid On Selenoid On
A A
A A
Kereta On Kereta On
STOP STOP
KESIMPULAN
5.2 KESIMPULAN
Apa bila katup orifice diputar searah putaran jarum jam maka akan
rpm.
kereta api otomatis satu perlintasan, ini menggunakan berbagai macam komponen
alat yaitu :
Transformator 1 Buah.
Buzzer 1 Buah.
Alat ini menggunakan tenega listrik 220 Volt untuk trasformatornya dan
angin dari Kompressor yang tekananya dapat diatur oleh pressure regulator.
5.2 SARAN
setabil, dapat pula menggunakan stabiliser karena apabila voltase yang ada
tidak stabil maka komponen yang bekerja dalam sistem alat ini tidak
7. www.plcs.net
LAMPIRAN
Foto perakitan alat
Foto katup 5/2
OMRON