Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
Gallstones are collections of cholesterol, bile pigment or a combination of the wo,
which areformed in the gallbladder or within the bile ducts. Cholesterol stones primarily
composed of cholesterol, while pigmented stones are primarily composed of bilirubin.
biliary system can cause blockage of the bile ducts and
Gallstones formed in the
sysmptoms such as abdominal pain, nausea and vomiting, and gallstones can cause
inflammation ofpancreas (pancreatitis), acute cholecystitis and choledocholithiasis. Rrst
factorsfor developing cholesterol gallstones arefemale genden older age, genetic, obesity,
high cholesterol level, treatmentwith estrogen containingmedications and liver disease.
Gallstones that are not causing symptoms generally do not cause problem and do
not require further evaluation. Gallstones are diagnosed by physical exarnination
(murphy's sign), laboratory measurement (ALT AST alkaline phosphatase and bilirubin)
and radiologt procedures abdominal plain x-rays, (Jltrasonography, Computed
tomography (CT) scan, Magnetic resonance cholangiography (MRCP), Endoscopic
ultrasound (EUS), and Biliary scintigrapy.
The treatment for gallstones that obstruct the common bile duct is endoscopic
retrograde cholangiopancreatography (E RCP) or sutgery.
40
Yolume I, Edisi 1, September 2010
4t
Yolume I, Edisi I, September 2010
masuk ke saluran kecil empedu di dalam Fungsi utama kandung empedu adalatt
hati, yang disebut kanalikuli. Saluran kecil menyimpan dan memekatkan empedu.
ini bersatu membentuk saluran empedu Empedu yang dihasilkan oleh hati, setelah
lebih besar (duktulus) dan akhirnya melewati duktus hepatikus akan masuk ke
membentuk dua saluan besar yang keluar duktus sistikus dan ke kandung empedu.
dari permukaan bawah hati sebagai duktus Dalam kandung empedu, pembuluh limfe
hepatikus kanan dan kiri yang segera dan pembuluh daratr mengabsorpsi air dan
bersatu membentuk duktus hepatikus garam-garam anorganik, sehingga empedu
komunis (common hepatic duct). Duktus dalam kandung empedu kira-kira l0 kali
hepatikus bergabung dengan duktus lebih pekat daripada empedu hati. Secara
sistikus membentuk duktus koledokus berkala kandung empedu mengosongkan
(common bile duct). Pada sebagian besar isinya ke dalam duodenum melalui
orang, duktus koledokus bersatu dengan konfraksi simultan lapisan otofinya dan
duktus pankreatikus membentuk ampula relaksasi sfingter Oddi. Adanya lemak
Vateri (bagian duktus yang melebar) dalam makanan merupakan rangsang
sebelum bermuara ke duodenum. Bagian terkuat untuk menimbulkan kontraksi
terminal dari kedua saluran dan ampula kandung empedu.t-''
dikelilingi oleh serabut otot sirkular yang
dikenal sebagai sfingter Oddi.o''-" Secara Fisiologi dan Kimiawi Empedu
skematis, anatomi kandung empedu dapat Empedu merupakan suatu cairan yang
dilihatpadagambar.l dibawahini. mengandung 85-95% air, dan sisanya
mengandun g zat-zat organik seperti garam
empedu, bilirubin, kolesterol, fosfolipid
dan elektrolit seperti natrium, kalsium,
kalium, klorida dan karbonat. Dalam proses
lbpa&drcils pemekatan di dalam kandung empedu, air
Cyilcdn dan elekfrolit direabsorpsi oleh mukosa
kandung empedu.nr'tt-tn
G&rdthr
Panclrs Asam empedu merupakan komponen
Oqnmo blbdusl empedu yang terbanyak jumlatrnya yaitu
Prncredc
rhd antara 8-53% dari total empedu. Asam
empedu dibentuk dari kolesterol. Proses
Garrbar l. Anatomi kandung empedu (dikutip dari Shaffert
oksidasi dan hidroksilasi kolesterol di
dalam sel-sel hati membentuk asam
Kandung empedu mendapatkan aliran
empedu primer, yaifu asam kolat dan asam
darah dari arteri sistikus yang merupakan
kenodeoksikolat, seperti terlihat pada
cabang arteri hepatikus, dan mengalirkan
gambar 2. di bawah ini. Keduanya akan
darah ke vena sistikus yang bermuara ke
berkonjugasi dengan glisin atau taurin
dalam sistem vena porta.t'"
unhrk membentuk gliko dantatro-
42
Yolume l, Edisi 1, September 2010
Pcrfiffinolr
c*ld - ,\..4*l y .r."
rll.'
n ftmt
tsa--l' tc,is
cer'rz^., t'
-, t'ff [-*'* L
*.I*IJ."
f*''r/'"
chdr.d
,,-_&-,.,
King)"
43
I
Yolume I, Edisi 1, September 2010
karbonat) (p!lDilrt,
stcorat) Perubahan Komposisi Empedu
Konsistcnsi Kristalin KcBs Lunak. ralulr
Empedu mengandung 85-95% air.
Lokasr f,anoung crnpcqu uuxrus
Duktus kolcdokus cmpcdu kolcrlokus Kolesterol bersifat tidak larut dalam air,
Dultus cmpcdu
sehingga harus dipertahankan dalam
KadrodcNltas Luscn (85%) Opak (50%) Lu$n (1ory")
Prcdisposisi Mctabolik HctrcltSts lnlcl(sl keadaan larut dengan disekresikan dari
Sircsis lnllaru3i
membran kanalikuli dalam bentuk vesikel
44
Yolume I, Edisi I, September 2010
dipenganrhi oleh waktu pembentukan inti Gambar 4. Pembentukan kristal koleslerol dalam
(nucleationtine). Pada penderita batu empedu. (disadur dari Sherlock)'
45
Yolume I, Edisi I, September 2010
Patogenesis Batu Pigmen dan Faktor- meningkat pada keadaan inflamasi taktus
faktor yang Mempengaruhi biliaris. Bilirubin indirek ini bergabung
Batu pigmen merupakan jenis batu yang dengan kalsium menghasilkan kalsium
banyak ditemukan di negara Timur dengan bilirubinat yang tidak larut dalam air
t'o't'tt
komponen utamanya adalah kalsium sehingga terjadi pengendapas
bilirubinat. Kandungan kolesterol pada
batu pigmen kurang dari 30oh.' .Batu Manifestasi Klinis dan Komplikasi Batu
pigmen hitam terutama mengandung Empedu
kompleks kalsium bilirubinat dengan Sebagian besar penderita batu empedu
kalsium dan glikoprotein.''0. Mekanisme tidak menunjukkan gejala klinis
pembentukannya belum diketahui pasti, (asimtomatik) yang dalam perjalanan
tetapi diduga disebabkan karena empedu penyakitnya dapat tetap asimtomatik
mengalami supersaturasi oleh bilirubin selama bertahun-tahun dan sebagian kecil
indirek, perubahan pH dan kalsium serta (2-3% per tahun) dapat berkembang
produksi yang berlebihan dari glikoprotein. menjadi simtomatik (garnbar 2.9). Kurang
Kadar bilirubin indirek yang tinggi dalam dari 50% penderita batu empedu
empedu biasanya ditemukan pada penderita mempunyai gejala klinis, dan kurang dari
hemolisis kronik."'t lU%o-nya berpotensi mengalami
Batu pigmen coklat terutama komplikasi.2't-r0:0 Manifestasi klinis yang
mengandung garam kalsium dari bilirubin sering terjadi di antaranya kolik biliaris,
indirek (kalsium bilirubinat) dan lebih kolesistitis ata$ dan kronik serta batu
sering dihubungkan dengan stasis empedu duktus koledokus.t'' Perjalanan klinis
dan infeksi. Stasis empedu sering disertai penderita batu empedu dapat dilihat pada
infeksi kandung empedu tetapi masih gambar
belum jelas apakah stasis menyebabkan
infeksi atau infeksi yang menyebabkan l.KolikBiliaris
kerusakan epitel kandung empedu dan Sekitar 60-70% dari pasien dengan batu
mengakibatkan fibrosis sehingga terjadi empedu simtomatik mengalami episode
stasis. Infeksi oleh parasit seperti Ascaris kolik biliaris, yaitu nyeri yang terutama
lumbricoides dan Clonorchis sinensis akan dirasakan di daerah epigasfrium setelah
menyebabkan iritasi dan fibrosis sfingter makan atau di daerah kuadran atas kanan
Oddi sehingga terj adi stasis.''''' perut, kadang-kadang menjalar ke belakang
Enzim beta glukoronidase yang (interskapula) atau sampai ke bahu kanan.
dihasilkan kelompok bakteri koli (misalnya Nyeri dapat dirasakan beberapa menit
Escherichia coli) akan menghidrolisis sampai beberapa jam. Nyeri yang hebat
bilirubin direk menjadi bilirubin indirek sering disertai rasa mual dan muntah
dan asam glukoronida. Hasil penelitian sehingga menyebabkan penderita dirawat
r3'to'rt2o'!
menunjukkan bahwa aktivitas enzim ini di rumah sakit.
47
Yolume I, Edisi I, September 2010
Asimtomatik p",
2-3o/o pet I I _rr.r. I
tahun '..J "^*
_J
48
Yolume I, Edisi I, September 2010
49
Yolume I, Edisi I, September 2010
50
Volume I, Edisi I, September 2010
5l
Tolume I, Edisi I, September 2010
2. TerapiNon-operatif
Beberapa teknik non-operatif telah
digunakanuntuk mengobati batu empedu
52
Yolume 1, Edi.si I, September 2010
2. Tait N, Little J.M. Fortnighly Review: Dalam: Diseases of the liver and biliary
The treatment of gall stones. BMJ system. ll'n ed. Blackwell Publishing
1995;311:99-105. 2002.h.597-623.
3. Apstein M.D. Gallstones. In: 10. C olizzo F.P., Farraye F.A.
Lawrence J. Brandt, editor. Clinical Cholelithiasis and Cholecystitis.
practice of Gastroenterology. Dalam: Lawrence J. Brandt, editor.
Philadelphia: Churchill Livingstone, Clinical practice of Gastroenterology.
1999: 1035-44. Philadelphia: Churchill Livingstone,
4, Greenberger N.J., Paumgartner G. 1999: 1046-55.
Disease of the gallbladder and bile 11. Guyton AC., Hall JE. Secretory
ducts. Dalam: Dennis L.K., Anthony function of the alimentary tract. Dalam:
S.F., Dan L.L., Eugene B., Stephen Texbook of medical physiology l0'h ed.
L.H., J.Larry J., editors. Harrison's Philadelphia: WB Saunders Company
Principles of Internal Medicine. 16" ed. 2000. h.738-s3.
New York: McGraw-Hill, 2005: 1880- 12. Wolkoff A.W. Bile formation and
91. excretion. Dalam: Lawrence J. Brandt,
5. Allen J. Cholelithiasis. (diakses 26 editor. Clinical practice of
April 2006). Tersedia dari: Gastroenterology. Philadelphia:
http //www. emedicine. com/
: Churchill Livingstone, 1999 : 7 92-5.
6. Johnston D.E., Kaplan M.M. 13. King M.W. Bile acids synthesis and
Pathogenesis and treatment of utilization. (diakses 2l Maret 2006)
gallstones. N Engl J Med Tersedia dari:
1993;328:412-21. http //web. indstate. edu/thcme/mwking
:
53
Yolume I, Edisi I, September 2010
54