Sei sulla pagina 1di 11

EVALUASI PERKEMBANGAN WISATA BAHARI

DI PANTAI SANUR

IGA Gede Oka Gautama, Nyoman Sunarta

ABSTRACT

Growth of coastaltourism Sanur automatically will change physical characteristic


and social of the area, because a developed area is inevitable from the cycle of change that
constantly evolves. Empirical experience as well as issues about Sanurs coast, such as: the
change of tourist motivation, environmental pollution and social problems considers an
evaluation to assess the developments. The main purpose of this research is, to solve the
problems occurred by evaluating ways to find out: (1) factor that attract tourist to conduct
maritime tourism in Sanur costal area (2) how the characteristics of Sanurs in supporting
coastal tourism activity (3) step to creating sustainable tourism in Sanur.
This research used a qualitative descriptive analysis approach, in this study the
data were collected in the original condition. Researcher as the primary means of
collecting data, by Observation, spread questionnaire, deep interview method and the
sample taken by purposive sampling. Literature and the result of research will
analysis by descriptive qualitative, start transforming raw data into a easily
understandable data including preparing, manipulate and present the data become an
information. Then the data interpretation as the principal study.
Result in this reseach are: factor that attract tourists to conduct coastal
tourism is, the hospitality with result found 90% tourists argues both. Characteristics
of coastal Sanur areasuitable for all types of water sport, fun dive and water
recreation activities. step to creating sustainable tourism in Sanur are with the integrated
coastal zone management approach, like integration between: sectoral, science, and
ecological. After that can be combined with the concept of zoning.
Suggestion to create sustainable coastal tourism in Sanur are (1) coherence
between sectoral and academics integration, need to update the rules and regulations
concerning coastal tourism (2) having a detailed plan of utilization of spatial or
zoning of coastal (3) attention for the carrying capacity (4) build facilities that can
save the coastal environment.

Key word: Evaluated development, coastal tourism, sustainable tourism

1. Pendahuluan datang memiliki motivasi berbeda-


Perkembangan wisata bahari beda untuk menikmati alam pesisir
pantai Sanur dari saat awal sampai saat beserta segala aktivitas baharinya.
ini secara otomatis akan merubah Pengalaman empiris sebagai
karakteristik fisik dan sosial dari surfer dan isu-isu yang beredar tentang
kawasan tersebut, maka perlu adanya keadaan kawasan pesisir sanur seperti;
suatu evaluasi tentang perkembangan berubahnya kharakteristik wisatawan
dari wisata bahari pantai Sanur. yang melakukan aktivitas wisata bahari
Adapun dorongan dari penulis untuk hingga perubahanjenis wisata bahari
mengevaluasi perkembangan wisata untuk memenuhi keinginan wisatawan,
bahari Sanur, karena wisatawan yang perubahan fisik yang terjadi pada
kawasan Pesisir Sanur, dampak dari dalam menunjang kegiatan wisata
reklamasi pulau serangan yang baharinyadan langkah-langkahuntuk
menutup aliran arus yang biasa menciptakan wisata bahari yang
melewati Pesisir Sanur, pencurian berkelanjutan.
trumbu karang, pencemaran
lingkungan oleh stakeholder sampai 3. Metode penelitian
perubahan yang terjadi karena kegiatan Penelitian ini menggunakan
wisata bahari itu sendiri. Adapun kasus pendekatan analisis deskriptif
sosial yang mulai bermunculan, dan kualitatif, yaitu menggambarkan secara
juga masalah kenyamanan dan sistematis fakta dan karakteristik objek
kebersihan yang kerap yang diteliti secara tepat dalam
dipermasalahkan oleh para wisatawan. perkembangan akhir-akhir ini.Menurut
Menurut peneliti kawasan Trevers (1978 dalam Kusmayadi 2000:
pesisir Sanur memiliki potensi yang 29).Data-data yang dikumpulkan dalam
baik dan memiliki jenis kegiatan penelitian ini dikumpulkan dalam
wisata bahari terlengkap terkecuali kondisi yang asli atau alamiah (natural
untuk jenis wisata pelayaran, di sinilah setting). Instrumen kunci dalam
perlunya perhatian untuk mencari jenis penelitian ini adalah Peneliti sebagai
wisata bahari apa yang paling cocok alat penelitian, artinya peneliti sebagai
untuk menunjang kharakteristik Pantai alat utama pengumpul data.
Sanur, dan penelitian ini dilakukan Metode pengumpulan data alam
dengan harapan dapat memberikan penelitian ini berdasarkan observasi
suatu masukan dan manfaat yang yaitu teknik yang menuntut adanya
positif untuk keberlangsungan wisata pengamatan dari si peneliti baik secara
bahari pantai Sanur serta memberikan langsung ataupun tidak langsung
manfaat untuk stakeholder agar dapat terhadap obyek penelitiannya (Umar:
membangun kawasan pesisir Sanur ke 2000: 51). Pengumpulan data juga
arah yang lebih sempurna dan dapat dilakukan dengan lembar pertanyaan
menjaga kawasan pesisir agar terstruktur yaitu tehnik pengumpulan
berkelanjutan. data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada
2. Rumusan masalah responden.Pengumpulan data juga
Berdasarkan latar belakang di dilakukan dengan deep interview,
atas, maka dapat dibuat beberapa merupakan suatu tehnik mengumpulkan
rumusan masalah sebagai berikut: (1) data dengan mengajukan pertanyaan
faktor-faktor yang menarik wisatawan secara langsung kepada informan oleh
untuk melakukan kegiatan wisata pewawancara.
bahari di Pantai Sanur, (2) Pengambilan sampel dalam penelitian
bagaimanakah karakteristik pantai ini menggunakan metode ex post facto
Sanur dalam menunjang kegiatan sering disebut dengan after the
wisata bahari, (3) langkah-langkah fact.Artinya, penelitian yang dilakukan
yang dilakukan untuk menciptakan setelah suatu kejadian itu terjadi.
wisata bahari berkelanjutan. Disebut juga sebagai retropective study
Sesuai dengan rumusan karena penelitian ini merupakan
masalah yang dipaparkan di atas, maka penelitian penelusuran kembali
tujuan penelitian ini adalah: untuk terhadap suatu peristiwa atau suatu
mengetahui faktor-faktor penarik kejadian dan kemudian merunut ke
wisatawan melakukan kegiatan belakang untuk mengetahui faktor-
aktivitas wisata bahari di pantai sanur, faktor yang dapat menimbulkan
mengetahui karakteristik Pantai Sanur kejadian tersebut, metode ini dipilih
karena tidak menekan pada besarnya hitamdi bagian utara di mulai dari
ukuran populasi untuk menentukan loloan pantai Sanur reef hingga pantai
jumlah sampel, salah satu alasan Matahari Terbit.pasir putih dengan
peneliti untuk menggunakan metode ini butir-butiran yang lebih besar pasir di
karena tidak adanya data tentang temui dari selatan pantai Sanur
kunjungan wisatawan yang melakukan tepatnya di mulai dari Pura Dalem
aktivitas kegiatan wisata bahari, dan Pengembak pantai Mertasari Sampai
tidak semua wisatawan yang Sanur reef
mengunjungi wilayah pesisir Sanur Khrakteristik Pantai Sanur khas
melakukan kegiatan wisata bahari. dengan airnya yang tenang dengan
Data-data yang diperoleh akan diolah kombinasi pasir, padang lamun dan
dan di analisis secara deskriptif terumbu karang, keadaan air yang
kualitatif, adapun langkah-langkah tenang dikarenakan adanya redaman
yang akan diambil dalam analisis data glombang oleh terumbu karang tepi
dalam penelitian ini adalah sebagai serta hidupnya ekositem padang lamun
berikut: di Pantai Sanur
1. Tabulasi Data: Dalam tahap ini Adanya fenomena alam
peneliti akan mencari seluruh data pertemuan gelombang dari laut lepas
yang terkait dengan permasalahan yang menabrak terumbu karang tepi
yang diangkat dalam penelitian sehingga ini menciptakan ombak-
secara umum. ombak yang maksimal di sepanjang
2. Reduksi data: Pada tahap ini peniliti pesisir Sanur.
mereduksi kembali data yang telah Pantai ini memiliki siklus
diperoleh dimana data yang sudah pasang surut yang sangat tinggi
diperoleh akan dikoreksi kembali mengakibatkan hampir seluruh
untuk mengurangi data yang kurang aktivitas wisata bahari tidak dapat
penting yang telah di dapat dalam dilakukan pada saat air surut, Selain
penelitian ini memiliki ekosistem padang lamun, dan
3. Pengelompokan Data: Data yang trumbu karang wilayah ini juga
telah di reduksi akan dikatagorikan memiliki ekositem hutan bakau yang
kembali sesuai dengan sedikit masih tersisa yaitu di sebelah
permasalahan yang di jabarkan. selatan Pantai Mertesari.
4. Penyajian data: Setelah diklasifikasi Sanur memiliki dua musim
data tersebut akan di deskripsikan angin yaitu musim angin barat dan
serta dikaji secara deskriptif timur. Jika musim angin dari arah
kualitatif. timur tiba maka nelayan yang ada di
5. Penarikan Simpulan:Dalam tahap Pantai Sanur labih sulit melaut karena
ini, peneliti selalu melakukan uji kecepatan angin kuat, maka semakin
kebenaran setiap makna yang besar gaya gesekan pada permukaan
muncul dari data. laut dan semakin besar arus permukaan
menciptakan gelombang tinggi.
4. Hasil dan pembahasan
Kerusakan
Karakteristik Pantai Sanur Dalam Sejak awal perkembangan
Menunjang Kegiatan Wisata Bahari pariwisata Sanur yang tidak memiliki
Keadaan Pesisir Pantai Sanur perencanaan dapat di pastikan segala
cukup sejuk karena ditumbuhi pohon- kegiatan wisata bahari telah merubah
pohon besar, pasir yang menutupi fungsi ekosistem Pantai Sanur. Dalam
Pantai Sanur terdiri dari dua penelitian ini bertujuan untuk
macam,yaitu pasir yang berwarna mengetahui dan menggali perubahan
atau kerusakan yang terjadi di Pantai Langkah-langkah untuk
Sanur. Dari hasil observasi dan Menciptakan Wisata Bahari yang
wawancara ditemukan kerusakan atau Berkelanjutan
perubahan yang terjadi di dalam Langkah-langkah untuk
lingkungan Pantai Sanur seperti: menciptakan Pantai Sanur menuju
1. Pencemaran Pantai wisata bahari yang berkelanjutan dalam
2. Abrasi penelitian ini yaitu dengan cara menilai
3. Pembangunan Krib atau mengevaluasi perkembangan
4. Terumbu Karang Pantai Sanur dan dimasukan dalam
5. Degradasi Moral pendekatan (4A). Menurut Medlik,
1980 ada empat aspek yang harus
Fasilitas Wisata Bahari Pantai Sanur diperhatikan dalam penawaran
Adapun fasilitas penting dalam pariwisata. Aspek-aspek tersebut adalah
mendukung pariwisata bahari Pantai sebagai berikut:
Sanur yaitu Fasilitas internal yang 1. Attractiveness; daerah tujuan wisata
mendukung kegiatan wisata (selanjutnya disebut DTW) untuk
bahari.Dari Hasil observasi di menarik wisatawan pasti memiliki
sepanjang Pantai Sanur memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa
sembilan Usaha tirta dan dua alam maupun masyarakat dan
organisasi pecinta olahraga selancar budayanya.
angin. Pantai sanur juga memiliki 2. Accessibility; dimaksudkan agar
fasilitas jasa penunjang yang dapat wisatawan domestik dan
dikatakan sudah sangat memdai, yaitu mancanegara dapat dengan mudah
seperti: Tranportasi, akomodasi dan dalam pencapaian tujuan ke tempat
boga, warung, pedagang kaki lima, wisata
toko, art shop serta kelompok nelayan. 3. Amenities; amenities memang
Untuk fasilitas umum dilihat dari akses menjadi salah satu syarat daerah
lebih terbuka setelah terbangunnya tujuan wisata agar wisatawan dapat
jalan pedestrian oleh merasakan kenyamanan dan tinggal
pemerintah.Fasilitas keamanan pantai lebih lama di DTW.
sanur cukup baik dengan adanya 4. Ancillary; adanya lembaga
penjagaan dari badan balawista dan pariwisata wisatawan akan semakin
polisi air yang ikut serta menjaga sering mengunjungi dan mencari
kemanan dan kenyamanan. DTW apabila di daerah tersebut
Menuju obyek pariwisata jalan wisatawan dapat merasakan
umum yang tesedia tidak begitu besar keamanan, (protection of tourism)
dan minim tempat parkir terkecuali dan terlindungi.
Pantai matahai Terbit dan Pantai Dalam menentukan langkah-
Mertasari. Permasalahan dari langkah untuk menciptakan suatu daya
kekurangan parkir dan akses yang tarik wisata sangat perlu
kurang. Dari hasil observasi fasilitas memperhatikan pendekatan 4A seperti
ini masih sangat minim,tempat sampah yang telah dijabarkan diatas. Dimana
sangat sulit ditemukan bilapun ada empat aspek ini dasar yang terpenting
tempatnya kurang strategis. Demikian dari keberlanjuatan kepariwisataan
juga papan-papan informasi dan tersebut dan masing-masing komponen
peraturan sehingga menimbulkan tersebut memiliki keterkaitan yang
beberapa masalah. saling melengkapi.

Analisis Attraction (daya tarik)


Wisata Bahari Pantai Sanur
Perubahan atau kerusakan yang kerusakan maka pelunya
menimpa satu ekosistem akan menimpa mengetahui karakteristik pantai.
pula ekosistem yang lainnya. Pantai 5. Menentukan daerah bebas aktivitas
Sanur juga terdiri dari sisitem sosial manusia atau daerah konservasi,
yang terjalin secara komplek dan menentukan jalur tranportasi boat.
dinamis. Selain itu, wilayah pantai juga 6. Daerah konservasi perlu ada untuk
dipengaruhi oleh berbagai macam membantu pemulihan sumber daya
kegiatan manusia maupun proses- alam dan dapat menjadi Bank hidup
proses alamiah terdapat di lahan atas ekosisitem Pantai Sanur
maupun laut lepas. Jika pengelolaan 7. Membuat sistem sanitasi kegiatan
terpadu terlaksana dengan baik maka pariwisata dan manuasia, serta
prinsip-prinsip keberlanjutan yang menanggulangi limbah padat dan
relavan akan berjalan maksimal. cair yang dihasilkan dari lahan atas
Untuk mencapai atraksi wisata (upland areas).
bahari Pantai Sanur yang berkelanjutan 8. Membuat peraturan dan pengaturan
perlu adanya kerjasama antara pihak agar dapat menyelamatkan kawasan
akedemisi sebagai pengkaji wisata yang wisata bahari Pantai Sanur termasuk
berkelanjutan dan keseriusan dari pengawasan penangkapan ikan.
pemerintah sebagai pembuat peraturan, Poin-poin di atas sebaiknya dilakukan
dan yang berwewenang, untuk dengan pendekatan ke seluruh stake
mengambil keputusan-keputusan yang holder di mulai dari masyarakat, karena
terbaik. Jika dilihat dari keadaan masyarakat sekitar yang merasakan
Atraksi Pantai Sanur saat ini perubahan yang terjadi.
seharusnya wilayah Pantai Sanur
memilikizonasi wilayah pesisir yaitu di Analisis Accesable (Aksesibilitas)
kelaskan atau dibagi-bagi berdasarkan Wisata Bahari Pantai Sanur
kharakteristik area pantai tersebut. Oka A. Yoeti (1997:172)
Seperti: menyatakan Jika suatu obyek tidak di
1. Mengembangkan sumber daya dukung aksesibilitas yang memadai
manusia dengan menerapkan maka obyek yang memiliki atraksi
pendidikan dan aktivitas tersebut sangat susah untuk menjadi
pendamping kepada masyarakat dan industri pariwisata, aktivitas
pelaku wisata bahari. kepariwisataan banyak tergantung pada
2. Menggalakan atraksi wisata yang tranportasi dan komunikasi karena
ramah lingkungan dan faktor jarak dan waktu yang sangat
pengembangan lingkungan yang mempengaruhi keinginan seseorang
lebih memperhatikan untuk melakukan perjalanan wisata.
keberlanjuatan. Yang membuat suatu kawasan lebih
3. Tempat-tempat atau area kegiatan banyak di kunjungi adalah sarana
wisata selam dilindungi dari akses seperti infrastruktur jalan, obyek
kegiatan aktivitas lainnya hal ini dekat dengan bandara dan ada
wajar dilakukan karena terumbu transportasi untuk menuju DTW.
karang merupakan ekosistem yang Aksesibilitas Pantai Sanur yang
paling rentan terhadap perubahan berkelanjutan tidak dapat di ciptakan
serta penyangga utama atraksi yang bila masih banyak faktor kepentingan
ada di Pantai Sanur. dan uang menjadi pedoman untuk
4. Menentukan area yang tepat untuk memanejemen Pantai Sanur. jika ingin
masing-masing atraksi dan kegiatan mengubah kawasan daya tarik wisata
rekreasi air agar tidak menimbulkan Pantai Sanur yang berkelanjutan harus
konflik, serta tidak menimbulkan berpedoman dengan tiga element
penting yang menjadi acuan dalam yang mengancam jiwanya sendiri
teori keberlanjutan yaitu: ataupun kegiatan yang merugikan
keberlanjutan ekologi, keberanjutan kawasan wisata Pantai Sanur. Tempat
sosial dan keberlanjutan ekonomi. sampah sangat minim sekali,
Ketiga elemen ini harus bersinergi agar penempatannya tidak strategis, bisa
tidak pincang dan menimbulkan dikatakan daerah tujuan wisata Pantai
masalah di generasi selanjutnya. Sanur tidak memiliki tempat sampah.
Aksesibilitas Pantai sanur harus Usaha-usaha penunjang
dan segera berbenah agar dapat berkembang pesat, bermacam jenis
menciptakan pariwisata yang usaha akomodasi, restoran, bar, art shop
berkelanjutan, salah satu cara untuk semakin memenuhi pesisir pantai
mengatasi permasalah ini adalah demikian warung-warung emperan dan
dengan mengaplikasi konsep carrying pedagang kaki lima semakin liar
capacity dan memanage aksesibilitas membuka lapak di beberapa bagian
Pantai Sanur yaitu dengan: pantai, hal ini menciptakan masalah
1. Mengatur tambatan perahu agar polusi visual karena banyaknya dagang-
tidak mengganggu kegiatan yang dagang ynag ingin meraih gemerincing
lainnya serta mencegah kerusakan dollar.
lingkungan Fasilitas-fasilitas bahari ini
2. Menentukan jumlah perahu yang wajib untuk di kelola agar tidak
ideal agar tidak melebihi daya menggangu atau pun merusak SDA dan
tampung perairan pariwisata Bahari kegiatan wisata bahari pantai sanur
Pantai Sanur. serta mengurangi gesekan berbagai
3. Mengatur dan memanfaatkan akses macam kepentingan, semua ini perlu
jalan umum sebaiknya tanpa ditangani oleh pemerintah secara serius.
merugikan pihak lain. Bila di lihat dari keadaan kunjungan
4. Menentukan daya tampung parkir wisatawan sangat perlu pemerintah
yang dapat di toleransi mencanangkan program Pantai Sanur
5. Manajemen aksesibilitas tidak bebas dari sampah dengan cara
boleh di tentukan oleh salah satu 1. membuat peraturan, pelarangan, dan
pihak, pemerintah yang berhak sanksi yang di muat di media umum
mengatur dan membuat peraturan. di sekitar pantai berupa Poster,
Menurut peneliti jika ke lima solusi ini papan informasi.
dapat terealisasi dengan baik maka 2. Memberikan sanksi kepada siapaun
aksesibilitas Pantai Sanur sangat kecil yang melanggar
kemungkinan menimbulkan suatu 3. penyediaan tempat sampah yang
polemik. lebih strategi di tempat yang padat
Analisis Amenities (fasilitas) Wisata kunjungan.
Bahari Pantai Sanur 4. membangun beberapa unit kamar
Fasilitas yang kurang mandi umum.
mendapatkan parhatian adalah fasilitas Untuk mengurangi pencemaran dan
umum, fasilitas umum ini sangat polusi visual dari fasilitas-fasilitas
penting karena memiliki efektivitas penunjang setidaknya Pantai Sanur:
yang tinggi. Seperti halnya wisatawan 1. memiliki sistem sanitasi yang baik
yang berkunjung tidak mudah untuk dari limbah cair dan padat yang di
mendapatkan kamar mandi umum hasilkan usaha-usaha yang ada di
walaupun ada keadaan kamar mandi Pantai Sanur
tidak terawat. Tidak adanya informasi 2. menegaskan sepadan pantai,
dan peraturan yang berlaku maka sering diusahakan seluruh kegiatan non
terjadi pengunjung melakukan aktivitas wisata bahari tidak berdiri atau
beroprasi di atas pasir yang sudah jasa dengan hasil 87% dengan
ditentukan. hasil yang didapat
3. Pedagang, warung-warung emperan keramahtamahan dan pelayanan
dan pedagang kaki lima di pantai yang dimiliki pantai Sanur mampu
sanur perlu disertifikasi dan di menarik motivasi wisatawan untuk
buatkan tempat khusus, karena melakukan kegiatan wisata bahari.
kehadiran pedagang ini cukup Selain itu faktor daya tarik yang
menghawatirkan keberlanjutan mempu menarik wisatawan untuk
Pantai Sanur selalu mengunjungi pantai Sanur
adalah Kondisi pesisir dan kualitas
Analisis Ancillary (kelembagaan) dan keindahannya ini tebukti dari
Wisata Bahari Pantai Sanur hasil lembar pertanyaan
Dalam hasil penelitian ini menunjukan 15 responden yang
lembaga-lembaga pemerintah melakukan olahraga air
mendukung perkembangan Pantai berpendapat kualitas dan
Sanur, seperti usaha pemerintah untuk keindahan pantai Sanur baik.
memberikan pembekalan edukasi dan 2. Karakteristik pantai Sanur dalam
suntikan dana pada para nelayan, ingin menunjang kegiatan wisata bahari
menciptakan Pantai Sanur bersih dan adalah ombak-ombak di sepanjang
indah, tetapi semua usaha yang terumbu karang tepi, angin
dilakukan belum menyentuh seluruh seasonable yang berhembus
lapisan ekologis dan sosial Pantai kencang, kehidupan bawah laut,
Sanur. Keterpaduan antar sektoral masi selain itu aktivitas yang bernuansa
belum terlihat, seluruh lembaga fun seperti bermain kano dan
bergerak dengan cara dan jalan mereka berlayar menggunakan jukung
masing-masing, tidak pernah serius dan dapat dilakukan jika pada saat air
berkelanjutan, masih melakukan untuk pasang. Untuk menghindari pasang
suatu kepentingan kelompok maupun surut kegiatan rekreasi air seperti
perorangan. banana boat, parasailing, flying
seharusnya pemerintah sebagai fish, wave runner dan water ski
pemegang wewenang yang tertinggi dapat dilakukan di selatan pantai
lebih tegas atas peraturan yang berlaku, Mertesari.
melakukan studi ke lapangan, dan 3. Langkah-langkah untuk
melakukan evaluasi secara berkala. menciptakan wisata bahari pantai
Sanuryang berkelanjutan dapat
digunakan pendeketan pengelolaan
6. Simpulan dan saran wilayah pesisir secara terpadu,
yaitu keterpaduan antar sektor,
Simpulan bidang ilmu dan ekologis. Setelah
Berdasarkan pada paparan itu dapat dipadukan dengan konsep
dalam bab pembahasan tentang zoning atau zonasi.
evaluasi perkembangan wisata bahari
di pantai Sanur dapat disimpulkan Saran
sebagai berikut: Pantai Sanur pada dasarnya
1. Faktor menarik wisatawan untuk terdiri dari berbagai lapisan sosial dan
melakukan kegiatan wisata bahari bermacam-macam ekosistem yang satu
adalah faktor dari sama lainnya saling terkait, tidak
keramahtamahan dengan hasil berdiri sendiri. Suatu perubahan kecil
persentase 91% berpendapat baik, secara alami walaupun tidak alami
yang kedua yaitu faktor pelayanan akan merubah keadaan DTW tersebut,
beberapa saran-saran yang dapat 2. Karakteristik pantai Sanur dalam
dilakukan untuk menciptakan wisata menunjang kegiatan wisata bahari
bahari yang berkelanjutan sangat baik dan lengkap memiliki
1. Untuk menarik wisatawan terumbu karang, ombak yang besar,
melakukan kegiatan wisata bahari air yang tenang, serta angin yang
di pantai Sanur, disimpulkan berhembus kencang akan tetapi
beberapa saran yang dapat memiliki kekurangan juga seperti
dilakukan: pasang surut yang tinggi dan
a. Pemerintah dan pelaku usaha menurunnya kualitas trumbu
wisata bahari dapat karang, saran-saran yang dapat di
menyediakan dan membenahi gunakan yaitu;
fasilitas-fasilitas pendukung a. Untuk menghindari pasang
yang dapat memeberikan surut yang extrim semua
kenyamanan pada wisatawan, kegiatan rekreasi air yang
seperti: toilet umum, tempat bersifat fun dapat di
sampah, parkir, papan pindahkan ke wilayah pantai
informasi dan peraturan. Sanur paling selatan, tepatnya
b. Membuat zonasi aktivitas diselatan pantai Mertasari
wisata bahari karena seluruh disana terdapat chanelbesar
kegiatan harus memiliki tempat yang tidak terpengaruh oleh
masing agar tidak pasang surut air laut.
menimbulkan suatu konflik b. Aktivitas olahraga air dan
seperti contoh: pelaku wisata wisata selam paling cocok
selam memerlukan tempat yang dilakukan di Sanur dan
menyendiri agar kegiatan seharusnya mengutamakan
mereka aman dari berbagai kegiatan ini berjalan ke arah
ancaman. yang lebih baik agar
c. Menjaga kelestarian dan menciptakan suatu
kebersihan pantai Sanur agar keberlanjutan.
menciptakan kesehatan c. Menekankan kegiatan wisata
lingkungan pesisir dan bahari yang ramah
menghindari dari kerusakan, lingkungan, serta melakukan
seperti: melakukan kegiatan penyelamatan lingkungan
penyelamatan lingkungan, pantai.
memperbaharui dan merawat 3. Saran-saran untuk menciptakan
ekosisitem yang rusak, serta wisata bahari yang berkelanjutan
perlunya penataan pantai dari yaitu:
pedagang kaki lima. a. Pemerintah harus bekerjasama
d. Memberikan training serta dengan pihak akademisi untuk
pelatihan khusus bagi yang dapat menciptakan wisata
pekerja/karyawan usaha tirta bahari yang berkelanjutan
dan mengumpulkan guide- serta perlu memperbaharui
guide liar serta memberikan peraturan-peraturan mengenai
informasi dan edukasi yang wisata bahari dan perda dari
baik dengan membuatkan wisata bahari pantai Sanur.
organisasi agar wisatawan yang b. Memiliki rencana detil
datang merasakan kenyaman pemanfaatan tata ruang atau
saat melakukan kegiatan wisata zonasi kawasan pesisir,
bahari. bermaksud untuk mengurangi
kerusakan, menghindari
gesekan dari berbagai macam Civilization in Change
kepentingan, menentukan jalur WinduNuryanti (ed) University
transportasi air, tempat Press. Yogyakarta: Gajah Mada.
galangan kapal, menentukan Cooper, Chris. 1993. Tourism:
daerah konservasi, Principles &Practise.England:
menentukan lokasi kegiatan Longman Group Limited.
wisata bahari hingga wilayah Dahuri R, Rais J, Sapta P.G., Sitepu M,
sanitasi alami. 2008. Pengelolaan Sumber Daya
c. Menentukan daya dukung Wilayah Pesisir dan Lautan
untuk DTW pantai Sanur Secara terpadu Pradnya Paramita
diantaranya jumlah hotel, Danendra, Nyoman Putra.
restoran, art shop, pelaku 2005.Evaluasi Perkembangan
usaha tirta, wisatawan yang Kawasan Pariwisata Lovina
berkunjung, termasuk parkir. di Kabupaten BulelengProgram
d. Membangun fasilitas yang Pascasarjana Universitas
baik untuk menyelamatkan Udayana.
pantai Sanur dari kerusakan Douglas, R.W. 1978. Forest
yaitu dengan: membuat Recreation. New York.
peraturan dan pengaturan, Perganion Press Inc.
pengadaan sarana umum sperti Fandeli, C. 2002. Perencanaan
toilet, tempat sampah, kepariwisataan alam.
penglolahan limbah cair dan Yogyakrta : fakultas kehutanan
padat dari daratan dengan cara universitas Gajah Mada
membuat penglolaan sanitasi Getz, D. 1987. Model in Tourism
air, rubbish trap pada setiap Planing, Toward Integration of
aliran air daratan dan Theory and Practice, vol. VII
pembersihan bawah laut No. 1.
secara berkala. Hall, C. 1991. Special Interest Tourism.
Halsted Press.
DAFTAR PUSTAKA Haywood, K.M. 1998. Responsible and
Responsive Tourism Planing in
the Community. Vol. 9 No. 2.
Anonim. 1991. Peraturan Pemerintah
June.
Daerah Bali Nomor 3 Tahun
Husein, Umar. 2000. Metode
1991 tentangPariwisata Budaya.
Penelitian Untuk Skripsi dan
Pemerintah Propinsi Bali.
Tesis Bisnis. PT RajaGrafindo
Ardika, I Gede.2000. Beberapa Pokok
Persada. Jakarta
Pikiran Tentang Pengembangan
Inskeep, Edward. 1991. Tourism
Wisata Bahari di Bali.Naskah
Planning an Integrated and
Lengkap Seminar
Sustainable Development
Nasional.Denpasar.Universitas
Approach. New York: Van
Udayana.
Nostrand Reinhold.
Astuti, Ni Nyoman Sri. 2008. Persepsi
John Murray. 1995. Tourism and
Wisatawan Mancanegara
Developmen Model in Africa.
Terhadap Produk Pariwisata
London:.
Bali. Program Pascasarjana
Keraf. 2000. Dimensi Budaya Ekologi
Universitas Udayana.
Pesisir Dalam Pengembangan
Butler R.W. 1996. The Role of Tourism
Wisata Bahari. Naskah Seminar,
In Culture Transformation in
Denpasar Kajian Budaya
DevelopmentCountries, dalam
Universitas Udayana.
Tourism in Culture Global
Machtucha.2005.StrategiPengembanga Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT
nObyek Pariwisata Bahari Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Kawasan Pesisir Pantai Jakarta: PT Gramedia
Kanjeran di Kota Pustaka Utama.
Surabaya,ProgramPascasarjana Siti Nurisyah, 2001. Rencana
Universitas Udayana. Pengembangan Fisik Kawasan
Magdalena. 2002, Perkembangan Wisata Bahari di Wilayah
Objek Wisata Pura Mandara Pesisir Indonesia. Bulettin
Giri Senduro Lumajang Jawa Taman Dan Lanskap
Timur. Tugas Akhir. Surabaya: Indonesia. Perencanaan,
Universitas Petra Perancangan dan Pengelolaan
. McIntyre, Goerge. Volume 3, Nomor 2, 2000.Studio
1993.Sustainable Tourism Development Arsitektur Pertamanan Fakultas
Guide for LocalPlanner. Spair: Pertanian IPB Bogor.
C.H.N. Mediatheek Soegiarto, A. 1976. Pedoman Umum
Mill, Robert Chiristine. 2000. Tourism Pengelolaan Wilayah Pesisir.
The International Business. Edisi I. Lembaga oseanologi
RajaGrafindo Persada: Jakarta Nasional, Jakarta
Lewaherilla, Niki Elistus. 2002 Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Pariwisata Bahari;Pemanfaatan Pendidikan Pendekatan
Potensi WilayahPesisir dan Kuantitatif, Kualitatif, dan
LautanMakalah Falsafah Sains R&D. Bandung: Penerbit
(PPs 702)Program Alfabeta.
PascaSarjana / S3Institut Suparta, Nyoman dan Ni Ketut Nuraini.
Pertanian Bogor 2009. Perencanaan Program
Norman, C William. 2001. Whither the dan Evaluasi Penyuluhan
Mature Market : An Empirical Agribisnis. Dayana University
Examination of the Trevel press
Motivations of neo Nature and Veteran- Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar
Mature Market dalam Journal of Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Hospitality & Leisure marketing Swarbooke, J. 1998. Sustainable
Paturusi, Syamsul Alam. 2008. Tourism Management. London:
Perencanaan Kawasan CABI Publishing
Pariwisata. Denpasar Wijayasa, I W 2008. Pengembngan
Universitas Udayana program yoga pada hotel waka
Pendit, S. Nyoman. 2003. Ilmu di ume resort dan SPA
Pariwisata. PT. Pradnya Paramita. Denpasar : Perogram
Jakarta Pascasarjana Universitas
Picard, Michael, 2006. Pariwisata Udayana.
Budaya dan Budaya Pariwisata. Wirawan, Gede Putu Surya. 2009.
KPG (Kepustakaan Populer Pengembangan Daya Tarik
Gramedia) Jakarta. Wisata Bahari Secara
Prameswari, Y. Ariningtyas. 2005. Berkelanjutan di Nusa
Faktor-Faktor Pendorong dan Lembongan Kabupaten
penarik Wisatawan Memilih Bali KlungkungProgram Pascasarjana
Sebagai Daerah Tujuan Wisata. Universitas Udayana.
Program Pascasarjana Yoeti, Oka A. 2002 a. Perencanaan
Universitas Udayana. Strategis Pemasaran Dearah
Propenas, 1999-2004, Program Tujuan Wisata.PT Pradnyana
Pengembangan Nasional Paramita, Jakarta
------------------- 2002 b. Manajemen http://jurnal-
Wisata Konvensi. PT Pertja. sdm.blogspot.com/2009/10/aspek-
Jakarta penawaran-dan-permintan-dalam.html
------------------- 2008 a. Ekonomi http://santriw4n.wordpress.com/2009/1
Pariwisata: Introduksi, 1/18/pengertian-dan-konsep-evaluasi-
Informasi, dan Implementasi. penilaian-dan-pengukuran/
Jakarta: PT Kompas Media http://rudyct.com/PPS702-
Nusantara. ipb/04212/niki_e_l.htm
------------------- 2008b. Perencanaan http://praja1.wordpress.com/2009/10/14
dan Pengembangan Pariwisata. /permendagri-no-33-tahun-2009-
Jakarta: Pradnya Paramita. tentang-pedoman-pengembangan-
You, X., OLeary, J.,Morrison, A & ekowisata-di-daerah/
hong, G, 2000. cross-cultural http://definisi-
comparison of trevel push and pengertian.blogspot.com/2009/12/penge
pull factor: United Kingdom vs. rtian-evaluasi.html
Jepan International Jurnal of http://berita.liputan6.com/read/166723/
Hospitality and Tourism suhu_udara_di_bali_meningkat
Administration Vol ! (2), US,
TheHaworth Press Inc.

Potrebbero piacerti anche