Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
V. Pelaksanaan
a. Apabila bayi memenuhi indikasi terapi, segera
mungkin mulai terapi hipotermi. Dari kamar bersalin
mulai passif cooling : matikan warmer, cegah
hipertemi
b. Stabilisasi ventilasi, hemodinamik dan metabolik
c. Transfer bayi ke NICU atau Ruang pengawasan
d. Pasang thermometer rektal
e. Mulai aktif cooling ( < 6 jam, target temperatur 33
34 C )
1. FASE ORIENTASI:
a. Mengucapkan salam kepada keluarga
b. Memperkenalkan Diri
c. Mencocokkan gelang bayi dengan identitas bayi
d. Menjelaskan tujuan kepada keluarga pasien
e. Menjelaskan prosedur kepada keluarga pasien
f. Menanyakan kesiapan keluarga serta pemberian
informed consent
2. Fase Kerja :
a. Mencuci tangan
b. Menjaga privacy pasien
c. Memakai hand Scoon
A. PASSIF COOLING
1) Membaringkan bayi di atas baby basket
( bila tidak ada baby basket, gunakan
incubator dengan mematikan warmer dan
membuka semua lubang angin )
2) Letakkan bayi dalam keadaan telanjang
( tanpa topi, baju, selimut, dan nesting )
3) Masukkan probe rectal ke dalam anus
sedalam 5 cm ( fiksasi menggunakan
plester sekitar 10 cm ke paha atas bagian
dalam ) monitor suhu setiap 15 menit,
pertahankan suhu sampai 33 34 C dan
monitor suhu setiap 1 jam 4 jam
4) Bila suhu > 34C, matikan radiant warmer
mulai actif cooling
B. ACTIVE COOLING ( Dilakukan jika suhu >
34 C )
Whole body cooling :
1) Mendinginkan seluruh tubuh bayi
menggunakana matras / selimut /
pembungkus bayi untuk mencapai
target hipotermi ( 32 34 C ) /
memasang cool gel pack.
2) Pemasangan cool gel pack :
Indikator Jumlah Area tubuh
suhu cool
pack
>37 C 4 Kepala, bahu,
leher, badan
36,1 37 C 3 Bahu, leher,
badan
35,1 36 C 2 Bahu, badan
34,1 35 C 1 Badan
33,0 34 C 0 Tidak ada
. Selective head cooling
1) Mendinginkan hanya kepala bayi
dengan menggunakan Hanscoon
yang berisi air dingin
3. Fase Terminasi
a. Merapikan pasien
b. Melakukan evaluasi
c. Mencuci tangan
d. Berpamitan pada keluarga
e. Mendokumentasikan pada catatan perawatan