Sei sulla pagina 1di 120
“i ©>t& . | us | S3|@ | . G16 =<) 3 —umto 1 o GCOIRerrnararnnnnanenan it eyLiLiLli_i_LtiiLia@ OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Daftar Isi Daftar Isi Tentang OSCE. Anamni Pemeriksaan Fisik.. Edukasi Kardiovaskulat Neurologi Psikiatri, Obstetri dan Ginekologi.. Genitourinaria. Hematologi - Onkologi- Metabolik - Endokrin Dermatologi Oftalmoto an PUUVUU Lb e bb bbb eeu Muskuloskeletal mai \b Gastrointestinal rnb Respiras nt i the Apendiks: Daftar Obat Terpilib (P-deugs) Apendiks: Singkatan Resep ene Apendiks: Script Pertanyaan Sensitif- Kasus Psthi vi) OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Tentang OSCE Apa Itu OSCE? idalah bentuk OSCE singhatan dati Objective Structured Clinical Examination. ti adalah ujian ‘ujian yang banyak dilakukan di ilmw-ilmu kesehatan. Uji yang meng keterampilan klinik (termasuk _anamnes Severampilan pemeriksaan fisis), di samping komunikasi dan profesionalisme: elama di ruang ujian, Anda akan diuji layaknya Anda seorang dokter dan sebagainyana Anda berpraktik di ruang praktik pribadi Biasanya akan ada pasien simulasi dalam ujian ini. Ajaklah pasien simulasi itu untuk berinteraksi, seolah-olah ia adalah pasien sesungguhnya. Jika tidak ada wulasi, kemungkinan besar station ini menggantikan pasien simulasi bagaimana pasien si dengan maneki OSCE UKMPPD ‘Akan ada 14 station, di mana 12 station di antaranya berisi soal dan 2 station ietighat, Jadi, di satu sesi dan tempat ujian, akan ada 14 peserta yang ulin ‘Anda mulai di satu station, lalu berotasi hingga menjalani t4 station. nit di stiap station. : menit pertama dimulai dengan ‘Anda memiliki waktu 15 me! membaca soal yang tertempel di pintu luae st Scorang lak lals, Derusia 34 tahun datang dengan kelvhan ‘demam sejak7 hari yang lalu. intuk pasien ujian: 1. Lakukan anamnesis pada pasien. tL Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien. 3. Mintalah hasil pemeriksaon penunjang kepada penguji- 2. Tegakkan diagnosis dan dua diagnosis banding, lalu sampaikan kepada penguji f [kukan tatalaksana farmakoterapistulls resePs ‘dan sampaikan kepada penguji- &. Lakukan edukasi kepada pasien. YW do ww wb wo yikan, Di dalam ruang, kin 15 menit_ untuk ru 3 menit. Setelah it untuk \ bel masuk station dibuny ‘Anda punya wal \ Setelah satu menit terlampaui, Takukan sesuai dengan instukst tation. Akan ada bel pengingat dan Anda punya wakiw 1 meni menyelesaikan st = a) telesai, bel akhir station dibunyikan Ieluae dari station cersebut dan erin pindah ke station selanjutnya. Tungse wi bel dibunyikan tanda Anda dipersilakan selanjutnya samp: i station berikutny2. li de station es Anda membaca soal menyelesaikan ujian- Demikian seterusnya_sampai Station di UKMPPD Kardiovaskular Respirasi Neurobehavior stinal OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Reproduksi Muskuloskeletal Metabolik - Endokrin Hematologi - Onkologi . Genitourinaria 1. Head & Neck Special Sensory . Poikiatri Penilaian OSCE Menurut borang penilaian OSCE, peserta akan dinilai dari segi: 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik 3, Melakukan tes/prosedur kli diagnosis banding/diagnosis Menentukan diagnosis atau diagnosis banding Tatalaksana non-farmakoterapi Tatalaksana farmakoterapi Komunikasi dan edukasi pasien Perilaku profesional ik atau interpretasi data untuk menunjang Poin perilaku profesional pasti dinilai di semua station, sedangkan poin 1 sampai 7 bervariasi antar-station, Perilaku profesional dijabarkan sebagai Kehati-hatian dalam bertindak, hormat kepada pasien, serta merujuk jika kasus yang disajikan bukan kasus kompetensi penuh dokter umum. Penguji hanya akan menilai apa yang tertera di soal, Jadi Anda tidak akan mendapatkan poin untuk hal yang Anda lakukan namun tidak diminta oleh soal. Penentuan Kelulusan OSCE Kelulusan OSCE melibatkan nilai nasional. Jadi kriteria lulus OSCE ditentukan oleh peserta OSCE di seluruh Indonesia, Tips dan trik belajar 1. Yakinkan diri bahwa Anda pasti bisa lulus UKMPPD, termasuk OSCE. Ini bukanlah hal yang sangat menakutkan. 2. Jika ada bimbingan di kampus (terutama kampus menyediakan alat-alat 7 manekin yang tidak mudah Anda akali), manfaatkan kesempatan belajar tersebut. 3. Petakan kekuatan Anda, Cari tahu bagian mana yang Anda rasa masih perlu perbaikan. Fokuslah pada hal ini. 4 Buatlah kelompok belajar. Targetkan apa yang ingin Anda pelajari dalam satu sesi. Misal: hari ini Anda akan belajar sistem gastrointestinal. Cari tahu kasus apa yang mungkin keluar, lalu gunakan sebagai sarana untuk saling berlatih. Satu orang menjadi dokter, satu orang menjadi pasien simulasi, dan yang lain observasi. Ulangilah sampai lancar! Berdoa, karena after You do your best, God will do the rest. AADAAPA HPPA PAM APH PH HH OHH OY HP YP HPP HY FP YP 8 © wo OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Anamnesis ‘Anamnesis hampir selalu diujikan dalam setiap pos OSCE UKMPPD. Kunci ‘memiliki keterampilan anamnesis yang baik adalah dengan berlatih sebanyak- banyaknya. Persiapkan diti Anda sebaik-baiknya, Tujuan anamnesis adalah memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien. Apabila anamnesis dilakukan dengan cermat, maka informasi yang didapatkan akan sangat berharga bagi penegakan diagnosis. Sapa pasien, ciptakan kondisi yang nyaman Sapa pasien (usahakan dengan berjabat tangan) dan persilakan pasien untuk duduk, Tunjukan komunikasi non-verbal yang menunjukkan sikap terbuka, yaitu tersenyum, mencondongkan tubuh ke depan, tidak melipat tangan atau ‘memasukkan tangan ke dalam saku, mempertahankan kontak mata pada pasien, dan mendengarkan pasien sebaik-baiknya. Perkenalkan diri Anda Contoh: ‘Nama saya Dokter Cantik. Saya dokter jaga yang bertugas hari ini” Sampaikan kepada pasien tentang kerahasiaan medis Contoh: “Setelah ini, saya akan menanyakan identitas, keluhan, dan hal-hal terkait penyakit Bapak. Jangan khawatir, Bapak boleh bicara seleluasa mungkin karena ini ‘akan menjadi rahasia medis.” Tanyakan identitas pasien Sekurang-kurangnya tanyakan nama, usia, dan pekerjaan pasien, Identitas dikatakan lengkap jika nama, usia, alamat, pekerjaan, riwayat pernikahan, suku, agama berhasil Anda dapatkan. Tanyakan keluhan utama Keluhan utama adalah hal yang sangat penting bagi pasien, karena keluhan ini yang membawa pasien datang ke dokter. Bila pasien menjawab “diabetes”, “hipertensi”, atau penyakit kronis/keluhan non-spesifik lainnya, gali lebih mendalam. Gali riwayat penyakit sekarang ® @ 4 é @ @ @ & é @ & « é € € é € « = £ & = & & « & & « € = = = = = OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Tanyakan kronologispenyakit pasien (Sejak 6 hal yang wajib Anda gali dari pertama kali keluhan ul hingga saat datang —keluhan utama adalah: Kepada Anda), gali keluhan utama pasien untuk — Lokasi (di mana, penjalaran) mengarahkan pada diagnosis yang paling mungkin, Onset dan kronologis (kapan serta singkitkan diagnosis banding yang ada. Dari erjadinya, berapa lama) Keluhan utama sebaiknya Anda sudah mulai Kuantitas keluhan (ringan atau memikirkan beberapa kemunghinan diagnosis berat, seberapa sering?) banding yang berhubungan dengan keluhan utama. Kualitas keluhan (seperti apa rasanya) Faktor yang memperberat Faktor yang meringankan Riwayat penyakit dahulu Tanyakan apakah pasien pernah mengalami sakit yang dialaminya sekarang di masa lampau. Bila ya, tanya kapan terjadinya, sudah berapa kali, dan mendapat pengobatan apa saja. Tanyakan pula mengenai riwayat penyakit lain yang terjadi pada pasien di masa lampau, terutama yang berkaitan dengan diagnosis pasien saat Pada berusia 35 tahun atau lebih, tanyakan riwayat penyakit degeneratif, misalnya diabetes, hipertensi, dan Riwayat operasi dan riwayat rawat inap juga ditanyakan in ini, Pada pasien perempuan, tanyakan mengenai riwayat menstruasi dan riwayat obstetri ginekologi (riwayat kehamilan/partuslabortus, riwayat menderita penyakit ginekologis). Contoh: “Apakah Bapak pernah mengalami sakit kepala seperti ini sebelumnya?” “Ceritakan mengenai penyakit apa saja yang pernah Bapak alami di masa lampau" “Apakah Bapak menderita darah tinggi/kencing manis/penyakit lainnya?” Riwayat penyakit keluarga Tanyakan riwayat penyakit serupa di keluarga pasien. Tanyakan punya mengenai penyakit degeneratif atau penyakit lain yang relevan yang terjadi pada keluarga pasien Riwayat pengobatan dan alergi ‘Tanyakan riwayat pengobatan yang pasien konsumsi. Tanyakan pula mengenai riwayat alergi pasien, meliputi makanan dan obat. pO DDEEDOEDEDD DEL bb bob ebb ble Contoh: *Obat apa saja yang sudah Bapak minum untuk mengatasi nyeri kepala ini? Adakah jenis pengobatan yang lain, misalnya dipijat? Apakah Bapak ‘memiliki alergi makanan atau obat?” OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Gaya hidup, pekerjaan, dan stres psikososial ‘Tanyakan hab-hal lain yang Anda perlukan untuk memantapkan perkiraan diagnosis pasien. Anda dapat menanyakan mengenai pola makan pasien, aktivitas fisik, riwayat pekerjaan, riwayat merokok, riwayat konsumsi alkohol, dan lain-tain, pola tidur, stres psihis, kewangan, asuransh, Contoh: “Bagaimana pola makan Bapak seharichari? Apakah Bapak rutin berolah raga? Biasanya jenis olah raga apa yang Bapak lakukan? Simpulkan Contoh: "Baik pak, saya coba rangkum ya. Jadi, nama Bapak Udin, usia 48 tahun. Bapak mengeluh nyeti kepala sejak kemarin ya, Pak. Nyeri tanpa demam, sakan seperti tertekan di dahi, belakang kepala, hingga pundak. Nyeri kira 3 muncul terus menerus, walau kadang-kadang membaik sen kemudian menjadi sakit lagi. Nyeri seperti ini pernah Bapak rasakan bulan yang lalu..” Tanya "Apa Ada yang ingin ditanyakan?" Sebelum menutup anamnesis, sempatkan diri untuk menanyakan pertanyaan ini, Tips melakukan anamnesis |. Beri kesempatan pasien menceritakan masalahnya, 2, Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup secara tepat. Mulailah dengan pertanyaan terbuka, dan jika perlu sampaikan pertanyaan tertutup. Fungsi pertanyaan tertutup adalah untuk menognficmasi hal- hal yang belum jelas. Jangan memotong pembicaraan pasien. Jadilah pendengar yang aktif. Kenali isyarat verbal dan non-verbal yang ditunjukkan pasien. ‘Gunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh pasien. Hindari penggunaan istilah medis. aye Pemeriksaan Fisik Satu komponen lain dalam aspek penilaian adalah pemeriksaan fisik. Perla diperhatikan, instruksi yang sering tercantum dalam soal adalah “lakukan pemeriksaan fisik yang relevan", ‘Anda wajib melakukan dua hal rikut: yakni cuci tangan dan eriksaan keadaan umum + Relevan artinya sesuai dengan apa diagnosis a vital. banding yang Anda pikirkan selama melakukan anamnesis. Jika masih ada beberapa diagnosis Pemeriksaan fisik yang relevan 10 FP FPP BY © OY w oO wo PPfPoreoge oP se OO @ eo oO Oo pUDUD debe bobs OSCE: PADI SURVIVAL STYLE banding dan (charusnya) dapat disingkirkan dengan pemeriksaan fistk, Takukan, Nanun, ji weriksaan Baik yang, Anda perlukan tidak menambah nilai di sa pe osis (artinya, dengan oleh ti attinya pemeriksaan fisik tersebur “kan Hal yang dapat diperiksa ketika m ku n pemeriksaan fisik adalah: Keadaan umm: tamy dan IMT. Jk sakit ringan/sedang/berat, BB, TB Tanda vital TD, suhu, nadi, pernapasan + Kepala dan leher, termasuk ci antaranya kelenjar getah bening + Mata: inspek a, lapangan pandang, funduskopi, + THT: telinga (inspeksi, palpasi mastoid dan tragus, otoskopi, tes penala), hidung (inspeksi, palpasi sinus paranasal, rinoskopi), dan tenggorok (inspeksi cavum oris, tenggorok) + Par (depan dan belakang) dengan inspeksi, palpa auskultasi + Jantung (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) + Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi) nitourinaria (vesika urinaria, ginjal, nyeri ketok CVA, genitalia pupil, visus, tekanan bola m . perkusi, cksterna) + Neurologi an, MMSE, nervus kranialis, motorik, sensorik raba/nyeri/suhu, refleks fisiologis,refleks patologis, keseimbangan) * Muskuloskeletal dan ekstremitas (akral dan CRT, look, feel, move, edema) + Kulit + Metabolik dan endokrin (kelenjar tiroid, sensori ekstremitas bawah) + Psikiatri (status mental) + Spesifik umur: pediatrik (© Lingkar kepala (terutama usia <24 bulan) © Status nutrisi (WHO/CDC) Beberapa hal yang tercetak tebal adalah hal yang sedapat mungkin Anda erjakan selama pemeriksaan fisik. Untuk keterangan lengkap, Anda dapat ‘melihat masing-masing bab. Setelah selesai melakukan pemeriksaan fisik, tutup pemeriksaan fisik dengan kata-kata seperti "Pak, pemeriksaannya sudah selesai. Silakan pakai pakaian lagi, lalu silakan duduk kembali pak untuk kita bahas lebih lanjut ya" Bagaimana pasien simulasi berperan? Pasien simulasi adalah pasien sehat yang sudah dilatih untuk menunjukkan elainan sesuai dengan skenario. Sebagai contoh, untuk kasus nyeri, ketika ‘Anda menekan m, gastrocnemius, pasien dapat berteriak/mengeluhkan munculnya nyeri Sementara itu untuk kelainan yang tidak dapat disimulasikan, seperti ikterus pada mata, hasil akan disampaikan oleh penguji kepada peserta ujian. Namun jangat terkejut ka Anda dapat menemukan “lesi kulit pada pasien simulasi OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Apakah saya perlu mengucap langkah-langkah pemeriksaan (atau tindakan)? Anda tidak perlu mengucap “buiklah, saya akan melakukan palpasi dangkal dengan rmeletakkan jar telunjuk tangan Kanan saya..”. Sebaliknya, silakan berkomunikasi dengan pasien simulasi, Sebagai contoh, “Bapuk, saya akun raba perut bapak, ya, saya ingin libat apakah ada nyeri atau teraba benjolan,Jika nyer,silakan sampaikan pada saya, ya Pak:* Niseaya dengan berkomunikasi kepada pasien, penguji juga akan mengetahui bahwa Anda tidak lupa melakukan palpasi abdomen dibanding Anda ‘menyampaikan langkah pemeriksaan fisik abdomen. Pasien simulasi tidak mau diperiksa karena takut nyeri. Bagaimana saya harus menyikapinya? Ini adalah bogian dari skenario yang dimainkan oleh pasien. Anda justru dapat menunjukkan empati Anda dengan mengatakan “Pak, saya sangat memahami saat ini bapak dalam keadaan nyeri yang sangat hebat, Namun demikian untuk memberikan obat, saya perlu melakukan pemeritsaan terlebih dahulu. Saya akan melakukan senyaman dan sesingkat mungkin, dan nanti segera setelah selesai, kita dapat lanjut untuk pemberian obat-obatan lain. Terima kasih ya pak..” Edukasi Secara sedethana, edukasi adalah menjelaskan kondisi medis pasien dan keadaan lain terkait pasien menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin. Anda akan dijelaskan cara memberikan Edukasi Diagnosis, Edukasi Terapi, dan Edukasi Rujukan. Selain itu, edukasi spesifik untuk pos tertentu (seperti edukasi ‘minum obat pada TB dan edukasi diet pada DM) akan dijelaskan di bab terkait. Edukasi jagnosis Bahasa medis “Ibu mengalami kondisi yang dalam bahasa medis disebut sebagai carpal tunnel syndrome atau CTS.” Bahasa sederhana *.-dalam bahasa yang sederhana, saraf Ibu di sini kejepit."” (tunjuk pergelangan tangan) Sehingga BMMMMAMMO MAM MAA MA ADD HM OP MY YY Y YY © © Y BY wp OSCE: PADI SURVIVAL STYLE lel Karena itu Thu mengeluhKan rasa sakit dan kesermatan di jari tangan. Ini dapat berhubungan dengan pekerjaan tu sebagai bur cucl” Edukasi terapi atau tindakan Reneana yang akan dilakukan + Keuntungan + Kerugian Reneana yang akan dilakukan “Nah, 1y0 akan member’ obat buat mengurangi sak, diminuon 3x sehari sesudal makan..” Keuntungan +. obat ini bisa mengurangi rasa sakit Ibu, supaya aktivitas Ibu sehari-hari tidak terganggu." Kerugian *.. pada beberapa orang, obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa mual. Tapi apabila diminum ssesuai dosis dan sesudah makan, maka umumnya efek samping tidak terlalu mengganggu.” pYPUUDd LU od bb bbe ee Edukasi rujukan Kondisi pasien + Rujuk ke mana +Keuntungan Kondisi pasien “Dari hasil pemeriksaan saya, suami Tbu mengalami kondisi yang kita sebut sebag. Rujuk ke mana +. selanjutnya, saya merencanakan untuk mengkonsultasikan Bapak ke dokter spesalis keiwaan atau psikiatri..” Keuntungan +. kalau berkonsultasi dengan dokter spesialis, ada beberapa keuntungan. Suami Ibu bisa mendapatkan pemeriksaan yang lebih bagus, bisa mendapat obat yang lebih baik, dan juga angka kesembuhannya juga lebih tinggi” 3 Bagian ini akan be OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Keterampilan Khusus pendalaman materi untuk setiap sistem organ tubuh. Pada tmumnya Anda akan menemui hal-hal di bawah ini Kotak ceklis, Kotak ceklis berisi rangkuman pengetahuan dan Keterampilan yang akan Anda dapatkan setelah membaca dan mengikuti bimbingan OSCE di topik tersebut, Beri tanda eek (¢) untuk embangan belajar Anda, Kasus yang sering ditemui. Memberikan gam dlitemui di sistem organ ini Pendekatan klinis. Bagaimana mengembangkan pola pikir yang sistematis dari satu kelubian tama, Keterampilan pemeriksaan fisik khusus. Penjelasan tentang bagaimana cara melakukan pemeriksaan fisik khusus. Farmakoterapi. Penatalaksanaan farmakoterapi berupa rangkuman nama obat dan dosis. Koleksi kasus. Koleksi beberapa kasus sesuai dengan sistem organ terkait. Simulasi kasus. Lembar kerja simulasi kasus dapat digunakan untuk latihan secara berpasangan. Satu orang berperan sebagai dokter, pasangannya berperan sebagai pasien (sekaligus ‘penguji). Dokter melihat soal yang terdapat di dalam korak. Pasien memegang lembar ini, memberikan tanda eek apabila dokter menanyakan dan/atau melakukan hal tertentu sesuai ceklis. Pasien simulasi menjawab sesuai dengan jawaban yang tertera di kolom jawaban, Di akhir sesi, pasien simulasi (sekaligus ‘penguji) memberikan umpan balik kepada dokter tentang apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum dilakukan, ran kasus yang sering Choon OPP PO HHH MH OTH MH HTT HDD © PD 2 bb bb y a pe ba OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Kardiovaskular dan Bantuan Hidup Dasar Kotak ceklis ida cek (4) ng ditemui | Pendekatan Klinis kasus Kardiovaskular Pemeriksaan fisik sistem kardiovaskular Keterampilan klinis Khusus: BLS dan ACLS Keterampilan Klinik Khusus: pemasangan EKG dan interpretasi EKG ‘Simulasi kasus Kasus yang sering ditemui L 2 Henti jantung (dengan fokus kepada algoritma BLS dan ACLS) Gagal jantung kongestif Sindroma koroner akut (STEMI, NSTEMI, UAP) Pendekatan klinis kasus kardiovaskular Pendekatan klinis pada kasus kardio bergantung pada masing-masing temuan awal. Temuan awal yang sering muncul pada kasus kardiovaskular ialah: Terjatuh/tidak sadar Gangguan Kardiovaskular bermanifestasi sebagai gangguan sirkulasi, misalnya sesak, pucat, sadar, 2. Nyeri dada biru, —_pingsan/tidak 3. Bengkak bengkak, nyeri dada, hingga henti 4. Sesak napas dan henti jantung. Temuanawal _Pendekatan Klinis Diagnosis Terjatub/tidak sadar Pada pasien yang ditemukan terjatub atau tidak sadar, anamnesis dilakukan pada orang lain (alloanamnesis). Tanyakan mengenai riwayat penyakit dan pengobatan pasien, kegiatan yang pasien lakukan sebelumnya dan makanan yang pasien konsumsi, apakah pernah terjadi sebelumnya. Namun, anamnesis bukanlal hal pertama yang harus dilakukan pada kasus ini, Bila ditemukan pasien terjatub atau tidak sadar, pertama kali PASTIKAN KESADARAN pasien (lihat algoritma ACLS cardiac arrest di bawah) Pada pasien dengan nyeri dada, pertama- tama pastikan apakah nyeri dada yang pasien alami merupakan ANGINA atau 1s Henti jantung da! takikardia tidak stabil da koma hipoglikemia da gagal jantung akut dd/ KAD/HONK dd gangguan konversi dd/ malingering Sindrom koroner akut (STEMI/NSTEMI/UAP) dd/ Angina pektoris stabil OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Sesak dan bengkak bukan, ‘Tanyakan: (kata-kata dalam tanda kurung merupakan karakteristik nyeri dada angina) + Sensasi nyeri dada (tertimpa beban berat?) + Lokasi (i belakang bawah/retrosternal?) + Durasi (lebih dari 30 menit?) + Dipengaruhi aktivitas (memberat dengan aktivitas? + Gejala konstitusi (apakah terdapat keringat dingin? Mual/muntah?) + Penjalaran (menjalar ke lengan babu kiri, punggung, rahang?) ‘Tanyakan pula riwayat sebelumnya (apakah pasien memiliki riwayat angina pektoris stabil ~> nyeri dada khas angina ketika beraktivitas berat dan membaik dengan istirahat atau pemberian nitrat) ‘Mengarabkan pada gagal jantung kongestif. + Sejak kapan mengalami sesak dan bengkak + Karakteristik sesak (Apakah episodik dan reversibel? Apakah kronik progresif?) + Apakah sesak dipengaruhi posisi? + Tanyakan ciri khas CHF: ‘on offort (sesak saat beraktivitas), paroxysmal nocturnal dyspnea (terbangun di matam hari karena sesak), ortopnea (tidur dengan 2 bantal atau lebih karena sesak), sejak kapan mengalami sesak dan bengkak + Apakah terdapat penurunan jumlab urin? + Apakah terdapat demam? + Tanyakan riwayat infark miokard + Tanyakan riwayat hipertensi dan diabetes + Tanyakan riwayat sakit paru Gal vefluks gastroesfoageal (GERD) dd/ ulkus peptikum dd pleuritis Edema paru akut ddd/ gagaljantung kongestif Pikirkan pula kemungkinan sesak lain, yakni sesak para (pneumonia, TB, asma) 16 m @ (> (ey em em mm mY sim ae in nn owns mma! a) bepyy lb yt pM Wb Wb Wh Ue Ue dy Us OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Pemeriksaan fisik sistem kardiovaskular Kesadaran, Lakukan pemeriksaan kesadaran pada pasien kasus kardio, dapat dilakuka rest di bawah). terutama pada kastis henti jantung, Pemeriksaa dengan metode AYPU (lihat algoritma ACLS card rus dilakukan. Tanda vital. Pada pos kardio, pemeriksaan tanda vital Lakukan dengan benar pemeriksaan tekanan darah, hitung frekuensi madi dalam 1 meni, hitung frekuensi napas dalam 1 menit, ukur suhu, Pada pasien ‘yang dilaporkan tidak sadar, cek apakah nadi teraba atau tidak dalam 10 detik, Mata. Cukup eck apakal konjungtiva anemis atau tidak karena anemia berat dapat menyebabkan gangguan fangs! jantung- ‘Tekanan vena jugularis VP), Langkah-langkah pemeriksaan JVP: 1. Pasien berbaring telentang, leher fleksi 300, kepala menoleh ke kiri 450 2. Untuk meneari titik pulsasi tertinggi vena jugularis, bendunglah vena jugularis di bagian proksimal, lat bendung bagian distal, lalu lepas bendungan proksimal 3. Ukur jarak vertikal antara titik tersebut dengan bidang horizontal yang dibentuk oleh angulus Ludovi 4. Bidang horizontal tersebut dianggap 5 cm, Jadi, bila titik pulsasi terletak di bawahnya, jaraknya menjadi 5 -...cmH20. 5. Inspeksi dan palpasi ietus cordis, Cari iktus kordis. Tktus kordis terletak kira di sela iga ke-5, 1 jari medial linea midklavikula sinistra. Raba iktus kordis (terutama bila tidak terlihat). Nilai apakah ada thrill, Bila sulit teraba, pindahkan pasien ke posisi left lateral decubitus. Perkusi batas jantung dan pinggang jantung. 1. Ukur batas jantung kanan. Susuri linea midklavikula dekstra ke bawah sampai menjadi pekak (batas paru-hati), Pindahkan jari sekitar dua jari keatas, lalu ketuk ke arah medial sampai menjadi pekak (batas jantung kanan). Normalnya batas jantung kanan terletak cli sela iga ke-4, linea parasternalis dekstra, 2. Ukur batas jantung kiri, Susuri linea aksilaris anterior sinistra ke bawah sampai menjadi timpani (batas paru-lambung). Pindahkan jari sekitar dua jari ke atas, lalu ketuk ke arah medial sampai menjadi pekak. Normalnya batas jantung kiri terletak di sela iga ke-4, linea midklavikula sinistra. 3. Ukur pinggang jantung. Keruk dari sela iga ke-2, linea aksilaris anterior sinistra ke arah medial sampai menjadi pekak. Normalnya pinggang jantung terdapat di sela iga ke-2, linea parasternalis sinistra. ‘Auskultasi bunyi jantung, Auskultasi menggunakan diafragma stetoskop pada keempat titik berikut: 1 Aus kordisfapeks 2. Trikuspid: sela iga ke-4 atau ke-5, linea parasternalis kiri atau kanan 3. Aorta: sela iga ke-2, linea parasternalis kanan 4. Pulmonal:sela iga ke-3, linea parasternalis kiri Ekstremitas, Perhatikan keempat ekstremitas, apakah ditemukan_sianosis, teraba dingin, terlihat pucat, nadi teraba kuat atau tidak, 7 OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Pemeriksaan penunjang EKG 12-lead Enzim jantung (CK-MB, Troponin T) Darah lengkap SGOTISGPT Ureum dan kreatini AGD dan elektrolit Rontgen toraks Farmakoterapi kasus kardiovaskular Tujuan Rekomendasi Obat Dosis ‘Overload dan gejala Furosemide ego mg per oral sesak napas pada CHE. ‘Antihipertensi Captopril 2825 mg per oral ‘Antiangina ISDN. Tablet 5 mg sublingual ‘Antitrombotik Aspirin 160-325 mg Clopidogrel 300 mg (2 tablet @ 150 mg) Edukasi spesifik Kasus Edukasi “Angina pectoris Jelaskanbahwa Kondist pasion merupakan Regawatan dan (termasuk STEMI menganeam nyawa setelahKondisi—_jetaskan rencana tindakan: rujuk untuk kateterisasi untuk melihat cemergensi ditangani) _ Jelskan fenca Ubah gaya hidup sesuai pola hidup sehat, termasuk untuk ‘mengurangi asupan lemak dan garam dan melakukan aktivitas rutin 3-5x/minggu Gagal jantung Jelaskan bahwa penyakit pasion membutuhkan Kontrol ratin dan kongestif pengobatan seumur hidup Jelaskan mengenai komplikasi akut (edema paru akut dan henti jantung) Kontrol tekanan darah Ubah gaya hidup sesuai pola hidup schat, termasuk untuk mengurangi asupan lemak dan garam dan melakukan akt rutin 3-5x/minggu Edukasi mengenai macam-macam obat yang harus dikonsumsi (beta bloker, ACE-/ARB, digoksin, furosemid) 18 an ss & a KK em a ae ee ct ome mh OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Keterampilan klinis khusus: BLS dan ACLS Cek kesadaran idak sadar, lal eek kesadaran, Pasien henti jantung masuk dengan temuan awal maka langkab pertama yang harus dilaku Cok kesadaran dengan metode AVPU: + Alert > Setelah dipe ‘sa pasien tampak sadar. Periksa erientost poston dalam 5 hal identita!mama, tempat wakiu + Voice > Pan; pasien dengan keras, eek apakah pas sadar setelah dipanggil dengan keras + Pain > Ketika pasien tidak respons dengan suara, beri rangsang nyeri dengan menggunakan kepalan tangan di sternum + Unresponsive > Artinya pasien sama sekali tidak sadar walaupun sudah diberikan rangsang suara dan nyeri Panggil bantuan Segera panggil bantuan, di mana pun settingnya (di jalan raya , maupun di IGD). Inti dari memanggil bantuan adalah meminta bantuan alat, obat, tenaga, Lakukan palpasi selama 10 detik Contoh: ‘Ada pasien tidak sadar di 1GD, pengecekan AVPU, 1 tidak sadar. Mohon bantuan tenaga, alat dan obat Cek nadi Pendekatan ACLS saat ini adalah C-A-B (tidak lagi A-B-C). Maks setelah memanggil bantuan, segera periksa nadi arteri karotis. Pertama-tama raba kartilago tiroid dengan dua jari. Lalu, pindahkan kedua jari tersebut kira-kira dua jari ke lateral, di kira letak arteri karotis. situlah Bila jelas ada nadi, beri napas bantuan setiap 5-6 detik, dan periksa ulang nadi setiap 2 menit Bila tidak ada/tidak jelas ada nadi, mulai RJP RyP RJP. dimulai dengan kompresi. Lokasi untuk melakukan kompresi dada adalah pada sternum, dua jari di atas procesus xiphoideus (lihat gambar), Posisikan tangan dominan di atas tangan non-dominan (orang kidal meletakkan tangan kiri di atas tangan kanan) 19 ee OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Lakukan RJP dengan kualitas yang baik, yaitu: (1) frekuensi minimal 100 alifmenit; () kedalaman sekurang-kurangnya 5 cm; G) interupsi minimal; (4) recoil dada sempurrna; (5) hindari ventilasi (pemberian nafas buatan) yang berlebihan RP dilakukan dengan teknik compression only bila hanya terdapat satu penolong (bantuan belum datang). Bila sudah datang penolong lain, maka RJP- dilakukan dengan perbandingan 30 kompresi dan 2 ventilasi, Dalam setting IGD, ventilasi diberikan melalui bag valve mask yang dihubungkan dengan selang konektor ke tabung oksigen/oksigen sentral dengan kecepatan 10-12 Limenit. Sesuai prinsip interupsi minimal pada RJP yang baik, hanya ada dua hal yang dapat menghentikan RJP: 1. Saat melakukan pengecekan monitor untuk menentukan irama. 2. Saat melakukan syok/defibrilasi. Selain dua kondisi di atas, jangan menghentikan RJP, kecuali bila ada indikasi menghentikan RJP seperti peolong kelelahan dan pasien tidak respons terhadap resusitasi Setelah bantuan datang > PASANG MONITOR. Tetap Iakukan kompre: mintalah tenaga Kesehatan lain untuk memasang monitor. Saat pemasangan lan monitor, jangan hentikan R)P. Setelah monitor terpasang, cek monitor. Kemungkinan irama jantung pada pasien dengan henti jantung hanya ada empat, yaitw dua irama shockable (VT tanpa nadi dan VF) dan dua irama nonshockable (PEA dan asistol): VT (Ventricular tachycardia) tanpa nadi > seperti huruf m bersambung, dan harus tanpa nadi. € € € € & & € & € € & € & & & & € € € «& € € € & & & € & € & = & § & OSCE: PADI SURVIVAL STYLE PEA (Pulseless electrical activity) > ada aktivitas listrik namun tidak ada nadi En Asistol > garis datar Lakukan penanganan ritme Penanganan irama shockable Bila menemukan VF atau VT, lanjutkan RJP sambil seorang asisten men-charge defibrilator. Jangan lupa memberi gel pada paddle. Setelah defibrilator siap, hentikan RJP, pastikan tidak ada yang menyentuh pasien (I'm clear, you're clear, everybody's clear), lalu berikan sebuah shock dengan reat Untuk pemeriksaan irama kedua, ketiga, dan seterusnya, bila Anda Setelah shock diberikan, segera lanjutkan RJP tanpa _'™enemukan irama VT, cek nadi melihat irama terlebih dahulu. RJP dimulai lagi ‘er lebih dahulu. Ingat, VT dapat dari kompresi. RJP dilanjutkan sclama dua menit, Persifat dengan nadi atau tanpa baru periksa kembali irama. Untuk seterusnya, "Adi Bila Anda menemukan nadi, 7 berarti pasien sudah tidak jeriksaan irama dilakukan setiap dua menit RIP. P pen — . FP coapgaland heal jacoung, (dak boleh di-shock) Penanganan irama non-shockable ‘Asistol berarti tidak ada aktivitas listrik pada jantung. Bila menemukan irama asistol, pastikan monitor terpasang dengan baik, lalu langsung lanjutkan RJP dan berikan epinefrin 1 mg IV. RJP dimulai lagi dari kompresi. Periksa kembali irama setelah dua menit RJP. PEA juga kasus yang termasuk non-shockable, 21 OSCE: PADI SURVIVAL STYLE ‘Apa itu PEA? Bila Anda menenukan irama teratur (aktivitas listrik apapun, kecuali VF dan VT), langsting periksa nad, fika tidak ada nadi, adalah PEA (pulseless electrical activity). Bila ada nadi, berartipasien sudah tidak mengalami henti jantung, Mulailah penanganan pascahenti jantung, Selamat, upaya resusitasi Anda berhasill Rangkuman penatalaksanaan henti jantung + Bila menemukan VE -> shock + Bila menemukan asistol > jangan shock > lanjutkan RJP + Bila menemukan VT > cek nadi © Tidak ada nadi > shock © Ada nadi> jangan shock > hentikan RJP- + Bila menemukan ritme selain VF, asistol, atau VI jangan shock > cek nadi © Tidak ada nadi > lanjutkan RJP © Ada nadi hentikan RJP CHRP OP PPP PP MPAA MAM aA Mma a ww waa Ma wOrnane ge OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Algoritma ALCS 2010 untuk penanganan henti jantung adalah sebagai berikut: Adult Cardiac Arrest Shout for Help/Activate Emergency Response ‘Start CPR + Gewonyaen An montergettnnstr cops cty VUE DODD YY a sepa of een of carom creaton boiort + HOSE: oe, Pontcordos hrest Cx OSCE: PAD! SURVIVAL STYLE Elektrokardiogram (EKG) Untuk melakukan pemasangan EKG, ikuti panduan berikut: 1. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol di kedua pergelangan tangan, kaki, dan bagian dada. 2, Bububkan gel elektrolit pada keenam elektroda hisap dan lempeng ATAU pada kulit dada dan kedua pergelangan tangan dan kaki. 3. Memasang elektroda lempeng pada tangan dan kaki dengan baik, 4 Memasang elektroda prekordial yang tepat di dada, yakni pada lokasi: A) Vi di sela iga IV garis sternal kanan B) V2 disela iga lV garis sternal kiri ©) V3diantara V2 dan V4 D) V4 di sela iga V_ gatis midklavikula kiri E) Vs di sejajar horizontal melalui V4, pada garis aksila anterior F) V6 di sejajar horizontal melalui ‘V4, pada garis aksila media 5. Pastikan kabel terhubung dengan tepat: A) Kabel merah dilengan kanan B) Kabel kuning di lengan kiri ©) Kabel hijau di tungkai kiri D) Kabel hitam di tungkai kanan E) Kabel prekordial sesuai urutan 6. Melakukan perekaman elektrokardiogram. 7. Mencabut elektroda dan membersihkan bekas gel yang menempel di tubuh pasien. Cara melakukan interpretasi EKG: Singkatan yang dapat diingat: LIRA-PQRST (Layak-lrama-Rate-Axis- Gelombang P, kompleks QRS, segmen ST, gelombang T) 24 emaemrmaPOAMMPMPAAMA MAH PMPADPMPPAAMAADANMARAADDPD 3% OSCE: PADI SURVIVAL STYLE 1: Periksa kelayakan (apakah lead atau sadapan sudah dipasang dengan benar?): caranya dengan memastikan fead AVR memperlihatkan gambaran defleksi negatif fama atau rhythm Syarat untuk dibilang Sinus Rhythm (SR): a. Ada gelombang P semua sadapan b. Jarak R-R di semua sadapan sama Semua gelombang P diikuti QRS sempit a. Pdilead II positif dan di lead AVR negatif. R: QRS rate > Hitung jarak antar-kompleks QRS, kemudian masukkan ke Fumus: QRS rate = 300 : jumlah kotak sedang atau 1500 : jumlah kotak kecil. QRS rate menandakan frekuensi denyut jantung, menentukan takikardia, bradikardia, atau frekuensi normal A: aksis > proyeksi jantung bila dihadapkan dalam vektor dua dimensi (vektor dua dimensi yang dimaksud ialah garis-garis yang dibentuk oleh sadapan pada pemeriksaan EKG) Cara menentukan aksis: Lihat hasil lead I dan hasil lead aVF, pethatikan resultan gelombang di kompleks QRS. Jika resultan gaya Q, R dan S positif, maka lead [atau LAD jika lead 1 (4), avF(-) lead aVF = positif (4), jika resultannya negatif RAD jika lead (+), avF (#) maka lead I atau lead aVF = negatif(-) Gelombang P: menggambarkan depolarisasi atrium. Gelombang P yang normal: lebar < 0,12 detik, tinggi < 0,3 mV, positif di lead II, negatif di aVR. Gelombang P yang abnormal dapat berupa P pulmonal (tinggi >0,3 mV, biasanya terjadi pada hipertrofi atrium kanan) atau P mitral (lebar >0,12 detik, biasanya terjadi pada hipertrofi atrium kiri) atau P bifasik (biasanya berkaitan juga dengan hipertrofi atrium kiri) PR Interval: jarak dari awal gelombang P sampai awal kompleks QRS, normal 0412-0,20 detik Kompleks QRS: merupakan representasi depolatisasi ventrikel. Lebarnya 0,06- 0,12 detik, OSCE: PADI SURVIVAL STYLE + Gelombang Q: adalah defleksi pertama setelah interval PR atau gelombang P. Q patologis bila durasinya > 0,04 detik atau dalamnya > 1/3 tinggi gelombang R Variasi Komapleks QRS Interval QRS: jarak awal gelombang Q dengan akhir gelombang S. Normalnya 0,06-0,12 detik ‘Tentukan apakah terdapat hipertrofi ventrikel kanan atau kiri (RVH/LVH) _RVH jika tinggi R atau tinggi Sdi Vt>1 LVH jika tinggi R V5 + tinggi S Vi> 35, | 8. Segmen ST: garis antara akhir kompleks QRS dengan awal gelombang T -> merepresentasikan Khir dari depolarisasi hingga awal_ repo «ki eae Elevasi (berada di atas garis i isoelektrik, menandakan adanya 9. Gelombang T: menggambarkan _repolarisasi__infark miokard) ventrikel Depresi (berada di bawah garis + Normal: positif di semua lead kecuali aVR dzocleKihk:mrenandakan/iakernih) Normal berada di garis + Inverted: negatif di lead selain aVR (T inverted menandakan adanya iskemik) HH { t F Atrial Flutter LSMMMMM MMMM MM HMM MAH HP MAMMA MH HMA AM ADM DRAH|AM STEMI anterolateral Sumber: lifeinthefastlane.com VW debe bed db bb : Sp ie aT ai 4 roy T 4 ES pr belch 4 ke ST clevasi ckstensif anterior Sumber lfeinthefastane.com (Gambaran EKG lain dapat dilihat di bagian Bantuan Hidup Dasar) 27 OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Simulasi kasus - Bantuan Hidup Dasar Takilaki 45 tahun rerjatuh di depan IGD saat Anda sedang bertugas. Lakukan tindakan pertolongan pertama pada pasien ini. Cok Tugas Memeriksa kesadaran Memanggil bantuan Memeriksa nadi ‘Melakukan kompresi (RJP) Pasang monitor ketika bantuan Jawaban Pasien tidak sadar (unresponsive) ‘Meminta bantuan alat, obat, tenaga ‘Nadi tidak teraba Kompresi dengan kualitas yang baik Perbandingan kompresi: ventilasi 30:2 Pasang monitor TIDAK menghentikan RJP datang Tnterpretasi hasil monitor Fibrilasi ventrikel (VF) Tata laksana sesuai hasil yangterbaca___ Syok 360J pada monitor RP Pasang IV line dan intubasi Setelah siklus RJP pertama pasca- Hasik VF pemasangan monitor, lihat kembali monitor Tata laksana sesuai hasil yang terbaca_ Syok 360 J pada monitor Setelah 2 menit, cek kembali monitor, Tata laksana sesuai hasil yang terbaca pada monitor Setelah 2 menit, cek kembali monitor Tata laksana sesuai hasil yang terbaca pada monitor Setelah 2 menit, cek kembali monitor ‘Tata laksana sesuai hasil yang terbaca pada monitor Kompresi kecepatan toox/menit selama 2 menit 8x/men Epineftin img iv Hasil: VE Syok 360] Kompresi kecepatan toox/menit selama 2 mei 8x/menit Amiodaron 300 my Hasil: VF ‘Syok 360) Kompresi kecepatan 1o0x/menit selama 2 menit 8x/meni Epinefrin 1 mg iv Hasil:asistol Kompresi kecepatan 1oox/menit selama 2 menit 8x/menit TANPA OBAT ‘Setelah 2 menit, cek kembali monitor Hasil: VE Tata laksana sesuai hasil yang terbaca Syok 360] pada monitor Setelah 2 menit, cek Kembali monitor Tata laksana sesuai hasil yang terbaca pada monitor Kompresi kecepatan toox/menit selama 2 menit imgiv Hasil: VE ‘Syok 360] Kompresi kecepatan toox/menit selama 2 menit 8x/menit Amiodaron 150 mg iv Setelah 2 menit,cek kembali monitor Hasil: sinus, Cek nag Teraba Takukan perawatan pasca-henti jantung Recovery position Pantau ketat monitor dan tanda vital 28 Aeeaeaainmnnaiam a a areas ewmaee = OSCE: PADI SURVIVAL STYLE —3 Tar penyebab GU, 41) > lakukan pemeriksaan => Rawat di ICU/ICCU = =3 Koleksi kasus = Tdentitas Takaki 38 tahun Perempuan,gotahun Anak lakilaki, 15 tahun = dankeluhan — Sesakyangmemberat, _Nyeri dada sejak 20 Sesak dan nyeri dada uutama sejak2hari yang lalu—— menityang lalu sejak 4 hari yang lalu is snk batty | herbaring di malam 7 hari Ketera Sesak muncul saat Nyeridi bagian Sesak <3 Keluhan, istirahat. Pasien sering _belakang dada, seperti terutama ketika Iain terbangun di malam beraktivitas. Sesak = hari karena sesak. muncul ketika pasien pada malam hari (+). Tidur dengan >1bantal _ sedang berolahraga. Sekitar 3 bulan = (0), Berdebar-debar (4). Keringat dingin (+). sebelumnya, pasien yy Kedua kaki bengkak Berdebar-debar (+). mengalami keluhan 3 Nyerimembaik ketika _ serupa disertai nyeri pasien beristirahat sendi dan demam. 2 Nyeri tidak dipengaruhi = pernapasan atau posi ly Riwayat lh Riwayat hipertensi(s) __Pasien sering Riwayat penyakit = to tahun mengalaminyeridada —_jantung bawaan seperti ini, membaik disangkal. Riwayat = bileminum obat atau dirawae ei eumah sakit | y hat. oO ee Riwayat hipertensi () = Riwayat diabetes (+) 5 3 tahun 7 Temuan TD 160190 mmilg Tampak sakitsedang _JVP meningkat sy pada PF dan ie pemeriksaan —Batas jantung melebar, TD 150/90 mmlig, Bunyi jantung: murmur Ly penunjang JVPmeningkat,edema _tandavital dalam batas__pansistolik grade 3-4 di re pretibial +/+) normal, PF generalis apeks ~ stenesis ssbeel ES dalam batas normal, “sy Rontgen toraks: 3 kardiomegali EKG: normal r EKG: kesan LVH Lab: enzim jantung 3 tidak meningkat, terdapat =) hiperkolesterolemia dan dyslipidemia Dy, Dx dan dx Gagal jantung kongestif Angina pektoris stabil Penyakit jantung banding dd/ Edema paruakut ——_dd/ Angina pektoris, reumatik | dd/ Gagal ginjal kro tidak stabi dd/ Demam reumatik
Minum parasetamol 3 tablet sehari, masth Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat serupa dialami sekitar tahun Talu, tidak seberat sekarang, hanya 3 hari. Sembuh dengan obat dari dokter, obat tak tabu Pll | Riwayat alergi Tidak ada, i Tispat pena Teluargs Keluhan serupa pada kakak perempuan Riwayat Sosial Pasien bekerja sebagai model catwalk, nyert memberat bila dipotret menggunakan flash, namun jtahan oleh pasien, Kebiasaan minum alkohol setelah show, wine 1-2 gelas. Rokok disangkal. Menentukan diagnosis dan diagnosis Migraine tanpa aura dd/ migraine dengan banding aura dd/ cluster headache “Meresepkan obat secaratepat dengan Sumatriptan 25 mg diulang dalam 2jam penulisan resep yang tepat ‘Melakukan edukasi kepada pasien Kemungkinan kambuh lagi, _mungkin memerlukan —pengobatan _profilaksis Asam valproat 2x250 mg OSCE: PADI SURVIVAL STYLE \ ja Psikiatri \A ne ve nL, oy dant bro N \ Kotak ceklis \\eel Jangan lupa untuk beri tanda cek (¥) | L_] Kasus yang sering ditemui | Deskripsr status mental i 1 ‘Wawancara kasus psikiatri: non-psikotik Wavwancara kasts psikiatri: psikotik Edukasi Khusus untuk pasien dan keluarga Farmakoterapi psikiatri dasar j ana RRB ARAHR HR BQH S| Bn Wan . 3 7 Kasus yang seyiagsicgrt 1 | Op a 1. Depresi Hil mine Ts 3 2. Gangguan cemas 3. Mania (gangguan mood bipolar) FB - _ ‘ 4. Skizofrenia y 5. Penyalahgunaan NAPZA (CF ¢ é Deskripsi status mental c a « ‘Status mental merupakan salah satu kunci utama dalam ilmu psfkiatri, Anda € harus mampu mendeskripsikan status mental pasien. Beberapa di antaranya adalah: Routls= € = Appearance; gimana pasien ini keliatannya? aad é . iliaderapakah kooperatif atau tidak? + Behavior: apa yang dilakukan si pasien i i é + Mogdtbagaimana suaonya persseant Table ‘ + Kiek: Rlsbagpimans kemampuan pasien mengekspresikan emosi? + Speech: bagaimana pasien berbicara? « + _Proses pikir: bagaimana cara pikir pasien? ‘ + Jist pikinjapakah terdapat waham atau hal yang dipikirkan oleh pas Lis Teste cae eerie pas yen hen, Jl + Persepsi: apakah ada halusinasi atau tidak? ic 5 ¢ + _Kognitif: bagaimana kognitif pasien?. $ + € + insight (eikai} bagaimana pasien memandang penyakitnya? J ar § 24 4 - ¢ Untuk berlatih, silakan isikan status mental yang normal (default), dan yangy | — mengalami kelainan sesuai dengan tabel di bawal 22 | ‘ : ‘Status mental Deskripsi dalam keadaan normal... ¢ ‘Appearance Attitude ¢ Behavior Mood ¢ ‘Alek Speech ‘ ‘ 34 | OSCE: PADI SURVIVAL STYLE Proses pikir si pikir Persepsi Kognisi Insight (ilikan) Wawancata psikiatri untuk kasus non-psikotihy Kasus non-psikotik adalah kasus di mana pasiennya masih dapat diajak berbicara seperti pasien normal pada umumnya, misalnya cemas, depresi fobia, PTSD (gangguan stres pascatrauma), Hal yang harus selalu Anda ingat untuk pasien dengan kasus non-psikotik bahwa pasien tidak pernah datang ke pos psikiatri dengan keluhan depresi. Pasien mungkin datang dengan keluhan tidak nafsu makan atau cepat lelah. Demikian pula pasien tidak datang dengan keluhan cemas, namun datang dengan keluhan sulit tidur atau jantung berdebar-debar. Hal jini justramemudahkan pemeriksa dalam gi dianjurkan untuk beranya’ melakukan pendekatan kepada pasien. Ini ~sapaah ne discbstiken katie polldarel seperti "depres? dan Seat SUE Me Tae ‘cemas’ itu adalah sesuatu yang tidak ada bentuknya, sulit untuk didisuksikan. Di sisi lain, kondisi umum seperti makan, lelah, tidur, dan berdebar justru merupakan sesuatu yang cenderung berbentuk, mudah untuk didiskustkan. mengganggu pikiran” sejak awal anamnesis. Langkah untuk melakukan pendekatan untuk kasus ini adalah: Langkah 1: Elaborasi, anggap pasien biasa Berlakulah seperti pura-pura tidak tahu apa diagnosisnya. Jadi, elaborasi tentang gejala yang dialami, Sudah berapa lama tidak nafsu makan? Apa yang jrasakan? Kenapa tidak nafsu makan, apakah mual? Atau mungkin ada nyeri menelan? Ada keluhan serupa sebelurmnya? Seperti yang sudah kita harapkan, kemungkinan besar kondisinya bagus (tidak ada mual, nyeri menelan, riwayat gangguan lambung). \dalah pertanda yang bagus untuk maju ke langkah Jangan bingung, justeu selanjutnya. sik normal, Psikis terganggu, Carll Langkah 2: Di langkah sebelumnya, kita bertanya kepada pasien seolah dia pasien non- psikiatri, Setelah anamnesis, kita mendapat kesan bahwa kondisi fisiknya terkesan dalam batas normal. Di langkah yang kedua ini, sampaikan ini kepada pasien kemudian ajukan kemungkinan bahwa kondisinya mungkin akibat masalah psikis atau pikiran. Fisik normal “Baik, jadi Bapak datang dengan keluhan tidak nafsu makan ya. Dari hasil pemeriksaan saya tadi, saya bisa lihat bahwa kondisi bapak secara fisik VSP UU EEE DL 35 OSCE: PADI SURVIVAL STYLE bai, Kok.” Paikls terganggu *. Nah, biasanya keadaan seperti ini bisa jadi keluhannya bukan gangquan pada badan, tapi muncul dari kondisipikiran ..” Galit “Bisa Bapak menceritakan, apakah belakangan ini ada hal yang mengganggu pikiran Bapak?” Langkah 3: Masuk ke pertanyaan seputar psiklatri Setelah berhasil mengelaborasi dan menjelaskan bahwa kemungkinan masalah berasal dari psikis, di langkah ketiga ini baru dapat kita tanyakan hal-hal yang berhubungan dengan psikiatri. Sedethananya, berikut ini adalah pertanyaan “minimal pada wawancara psikiatri, 1. Khas depresi: suasana hati murung, cepat lelah hobi hilang, menarik iwayat zat 2. Khas cemas: susah tidur, halusinasi, banyak hal yang dipikirkan, riwayat zat 3. Khas mania: energi tidak habis, pasien merasa spesial/hebat, halusinasi, riwayat depresi sebelumnya, riwayat zat 4. Khas skizorenia: halusinasi, waham (terutama kejar), menarik diti, tidak bisa melaksanakan aktivitas sehari-har (ihat di bagian psikotik) Langkah 4: Akhiri dengan indah Dilangkah sebelumnya, sudah dapat digali riwayat terkait psikiatri. Wawancara ini perlu ditutup dengan baik. Bagaimana caranyat Perlu diingat bahwa semua gejala psikiatri yang Anda tanyakan di atas, sepanjang apapun itu, tak lebih dari sekedar ‘riwayat penyakit sekarang’. Jadi, setelah RPS , apa yang harus kita tanyakan? Yak, betul. RPD, riwayat keluarga, riwayat sosial. Kemudian rangkum dan lakukan edukasi kepada pasien. us_psikotik Secara sedethana, kasus psikotik adalah kasus di mana kita kita mudah menemui perbedaan dengan kasus non-psikotik. Pasien ini secara jelas tampak berbeda dengan pasien pada umumnya, contohnya manik (bicaranya cepat, banyak, dan lompat-lompat), hingga skizofrenia (halusinasi dan waham yang kuat). Hal yang harus selalu Anda ingat untuk pasien dengan kasus psikotik: pasien ‘dngan gejala psikotik biasanya tidak datang sendiri, melainkan diantar oleh orang lain. Dapat dikatakan pasien dalam kategori psikotik lebih mudah diwawancara, rena sudah cukup jelas hal-hal yang harus dikejar dalam wawancara psikaitri. 36 , PT” . . OD 9 op Pp f am mm mp mf

Potrebbero piacerti anche