Minum parasetamol 3 tablet sehari, masth
Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat serupa dialami sekitar tahun Talu,
tidak seberat sekarang, hanya 3 hari. Sembuh
dengan obat dari dokter, obat tak tabu
Pll |
Riwayat alergi Tidak ada,
i Tispat pena Teluargs Keluhan serupa pada kakak perempuan
Riwayat Sosial Pasien bekerja sebagai model catwalk, nyert
memberat bila dipotret menggunakan flash,
namun jtahan oleh pasien,
Kebiasaan minum alkohol setelah show,
wine 1-2 gelas. Rokok disangkal.
Menentukan diagnosis dan diagnosis Migraine tanpa aura dd/ migraine dengan
banding aura dd/ cluster headache
“Meresepkan obat secaratepat dengan Sumatriptan 25 mg diulang dalam 2jam
penulisan resep yang tepat
‘Melakukan edukasi kepada pasien Kemungkinan kambuh lagi, _mungkin
memerlukan —pengobatan _profilaksis
Asam valproat 2x250 mgOSCE: PADI SURVIVAL STYLE
\ ja
Psikiatri \A ne ve nL,
oy dant
bro N
\
Kotak ceklis \\eel
Jangan lupa untuk beri tanda cek (¥) |
L_] Kasus yang sering ditemui
| Deskripsr status mental i
1
‘Wawancara kasus psikiatri: non-psikotik
Wavwancara kasts psikiatri: psikotik
Edukasi Khusus untuk pasien dan keluarga
Farmakoterapi psikiatri dasar j
ana RRB ARAHR HR BQH S|
Bn Wan
. 3 7 Kasus yang seyiagsicgrt 1 | Op
a 1. Depresi Hil mine Ts
3 2. Gangguan cemas
3. Mania (gangguan mood bipolar) FB - _ ‘
4. Skizofrenia y
5. Penyalahgunaan NAPZA (CF ¢ é
Deskripsi status mental c a «
‘Status mental merupakan salah satu kunci utama dalam ilmu psfkiatri, Anda €
harus mampu mendeskripsikan status mental pasien. Beberapa di antaranya
adalah: Routls= €
= Appearance; gimana pasien ini keliatannya? aad é
. iliaderapakah kooperatif atau tidak?
+ Behavior: apa yang dilakukan si pasien i i é
+ Mogdtbagaimana suaonya persseant Table ‘
+ Kiek: Rlsbagpimans kemampuan pasien mengekspresikan emosi?
+ Speech: bagaimana pasien berbicara? «
+ _Proses pikir: bagaimana cara pikir pasien? ‘
+ Jist pikinjapakah terdapat waham atau hal yang dipikirkan oleh pas Lis
Teste cae eerie pas yen hen, Jl
+ Persepsi: apakah ada halusinasi atau tidak? ic 5 ¢
+ _Kognitif: bagaimana kognitif pasien?. $ + €
+ insight (eikai} bagaimana pasien memandang penyakitnya? J ar §
24 4 - ¢
Untuk berlatih, silakan isikan status mental yang normal (default), dan yangy | —
mengalami kelainan sesuai dengan tabel di bawal 22 | ‘
:
‘Status mental Deskripsi dalam keadaan normal... ¢
‘Appearance
Attitude ¢
Behavior
Mood ¢
‘Alek
Speech ‘
‘
34|
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Proses pikir
si pikir
Persepsi
Kognisi
Insight (ilikan)
Wawancata psikiatri untuk kasus non-psikotihy
Kasus non-psikotik adalah kasus di mana pasiennya masih dapat diajak
berbicara seperti pasien normal pada umumnya, misalnya cemas, depresi fobia,
PTSD (gangguan stres pascatrauma),
Hal yang harus selalu Anda ingat untuk pasien dengan kasus non-psikotik
bahwa pasien tidak pernah datang ke pos psikiatri dengan keluhan depresi.
Pasien mungkin datang dengan keluhan tidak nafsu makan atau cepat lelah.
Demikian pula pasien tidak datang dengan keluhan cemas, namun datang
dengan keluhan sulit tidur atau jantung berdebar-debar.
Hal jini justramemudahkan pemeriksa dalam gi dianjurkan untuk beranya’
melakukan pendekatan kepada pasien. Ini ~sapaah ne
discbstiken katie polldarel seperti "depres? dan Seat SUE Me Tae
‘cemas’ itu adalah sesuatu yang tidak ada
bentuknya, sulit untuk didisuksikan. Di sisi lain,
kondisi umum seperti makan, lelah, tidur, dan
berdebar justru merupakan sesuatu yang cenderung berbentuk, mudah untuk
didiskustkan.
mengganggu pikiran” sejak awal
anamnesis.
Langkah untuk melakukan pendekatan untuk kasus ini adalah:
Langkah 1: Elaborasi, anggap pasien biasa
Berlakulah seperti pura-pura tidak tahu apa diagnosisnya. Jadi, elaborasi
tentang gejala yang dialami, Sudah berapa lama tidak nafsu makan? Apa yang
jrasakan? Kenapa tidak nafsu makan, apakah mual? Atau mungkin ada nyeri
menelan? Ada keluhan serupa sebelurmnya? Seperti yang sudah kita harapkan,
kemungkinan besar kondisinya bagus (tidak ada mual, nyeri menelan, riwayat
gangguan lambung).
\dalah pertanda yang bagus untuk maju ke langkah
Jangan bingung, justeu
selanjutnya.
sik normal, Psikis terganggu, Carll
Langkah 2:
Di langkah sebelumnya, kita bertanya kepada pasien seolah dia pasien non-
psikiatri, Setelah anamnesis, kita mendapat kesan bahwa kondisi fisiknya
terkesan dalam batas normal. Di langkah yang kedua ini, sampaikan ini kepada
pasien kemudian ajukan kemungkinan bahwa kondisinya mungkin akibat
masalah psikis atau pikiran.
Fisik normal
“Baik, jadi Bapak datang dengan keluhan tidak nafsu makan ya.
Dari hasil pemeriksaan saya tadi, saya bisa lihat bahwa kondisi bapak secara fisik
VSP UU EEE DL
35OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
bai, Kok.”
Paikls terganggu
*. Nah, biasanya keadaan seperti ini bisa jadi keluhannya bukan gangquan pada
badan, tapi muncul dari kondisipikiran ..”
Galit
“Bisa Bapak menceritakan, apakah belakangan ini ada hal yang mengganggu pikiran
Bapak?”
Langkah 3: Masuk ke pertanyaan seputar psiklatri
Setelah berhasil mengelaborasi dan menjelaskan bahwa kemungkinan masalah
berasal dari psikis, di langkah ketiga ini baru dapat kita tanyakan hal-hal yang
berhubungan dengan psikiatri.
Sedethananya, berikut ini adalah pertanyaan “minimal pada wawancara
psikiatri,
1. Khas depresi: suasana hati murung, cepat lelah hobi hilang, menarik
iwayat zat
2. Khas cemas: susah tidur, halusinasi, banyak hal yang dipikirkan,
riwayat zat
3. Khas mania: energi tidak habis, pasien merasa spesial/hebat, halusinasi,
riwayat depresi sebelumnya, riwayat zat
4. Khas skizorenia: halusinasi, waham (terutama kejar), menarik diti, tidak
bisa melaksanakan aktivitas sehari-har (ihat di bagian psikotik)
Langkah 4: Akhiri dengan indah
Dilangkah sebelumnya, sudah dapat digali riwayat terkait psikiatri. Wawancara
ini perlu ditutup dengan baik. Bagaimana caranyat
Perlu diingat bahwa semua gejala psikiatri yang Anda tanyakan di atas,
sepanjang apapun itu, tak lebih dari sekedar ‘riwayat penyakit sekarang’. Jadi,
setelah RPS , apa yang harus kita tanyakan?
Yak, betul. RPD, riwayat keluarga, riwayat sosial. Kemudian rangkum dan
lakukan edukasi kepada pasien.
us_psikotik
Secara sedethana, kasus psikotik adalah kasus di mana kita kita mudah
menemui perbedaan dengan kasus non-psikotik. Pasien ini secara jelas tampak
berbeda dengan pasien pada umumnya, contohnya manik (bicaranya cepat,
banyak, dan lompat-lompat), hingga skizofrenia (halusinasi dan waham yang
kuat).
Hal yang harus selalu Anda ingat untuk pasien dengan kasus psikotik: pasien
‘dngan gejala psikotik biasanya tidak datang sendiri, melainkan diantar oleh
orang lain.
Dapat dikatakan pasien dalam kategori psikotik lebih mudah diwawancara,
rena sudah cukup jelas hal-hal yang harus dikejar dalam wawancara psikaitri.
36
, PT”
.
.
OD 9 op Pp
f
am mm mp mf