Sei sulla pagina 1di 4

Jurnal Teknologi Kimia dan Industri,

Industri Vol. 2, No. 2,, Tahun 2013, Halaman 14-17


Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

PENGARUH WAKTUPADA PENYULINGAN MINYAK ADAS (Fennel Oil) DARI


BIJI DAN DAUN ADAS DENGAN METODE UAP DAN AIR
Adi Hendra Prakosa, Inda Dewi Pamungkas, Diyono Ikhsan
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jln. Prof. Sudharto, Tembalang
Tembalang 50239, Telp/Fax: (024)7460058

Abstract
Fennel oil is an oil produced from the fennel plant (Foeniculum vulgare) through a process of distillation. In
this study, using the method of steam and waterdistillation which vapor source was distilled in a kettle. The
purpose of the distillation process is to obtain essential oils from aromatic plants which has contains oil that
are difficult to extraction in normal conditions. The benefits of of this process is to obtain fennel oil and by-
by
products such as the distillation residue can be dried as fodder ransom. Fennel oil is i known as one of the
allround flavouring
lavouring agent because it has a distinctive aroma, attractive and widely used in the cosmeticcosmeti
industry for perfumes such as soaps, perfumes, detergents and others.In this study there are two kinds of
variables, ie variables and variables remain unchanged. For fixed variables consist of: a pressure of 1 atm
and a temperature of 100oC, while changing
changi variables include: distillation time and type of material. In the
research,the process of disstilation the was conducted for 2, 3, 4, 5 and 6 hours for each type of material that
is part of the seeds and leaves. Raw materials obtained from the Bandungan,
Bandungan, Ungaran, Central Java. The
observations made is the determination of the yield, organoleptic testing, refractive index and anetol levels of
fennel oil produced.Our results, for the seeds produces the highest yield of 0.607% on refining for 4 hours
and leaves to produce
oduce the highest yield of 0.27%
0.27% on refining sub 4 hours. According organoleptic yellow
anise oil and fennel characteristic odor. Refractive index obtained from the studies
studies ranged from 1.5200 to
1.5330.Levels
evels anetol analysis using GC, the seeds obtained
o at 54.4873% and in the leaves only 10.9032%.
Keywords: essential oil, fennel oil
1. Pendahuluan
Dewasa ini sekitar 200 jenis minyak atsiri Hingga saat ini bahan-bahan
bahan tersebut masih
diperdagangkan di pasar dunia dan tidak kurang diperdagangkan sebagai bahan mentah dan
dari 80 jenis diantaranya diproduksi secara harganya sangat rendah. Melalui teknologi
kontinyu. Sekitar 20 jenis minyak atsiri Indonesia sederhana seperti penyulingan, bahan-bahan
bahan
dikenal di pasar dunia, 15 diantaranya sudah tersebut dapat dibuat menjadi minyak atsiri yang
menjadi komoditi ekspor yaitu minyak serai wangi, harganya jauh lebih tinggi. Dengan semakin
nilam, akar wangi, kenanga, ylang-ylang,
ylang kayu berkembangnya
rkembangnya industri obat-obatan,
obat parfum,
putih, daun cengkeh, gangang cengkeh, cendana, kosmetika, pengolahan makanan
makanan-minuman,
pala, massaoi, kruing, gaharu, lawang dan terpetin. aromaterapi dan lain-lain,
lain, kebutuhan akan minyak
Sedangkan potensinya lebihih dari 40 jenis. Minyak atsiri akan semakin besar, baik volume maupun
atsiri digunakan dalam pembuatan obat-obatan,
obat jenisnya. Beberapa minyak atsiri yang potensial
parfum, kosmetika, sabun, detergen, flavor dalam untuk dikembangkan antara lain minyak m adas,
makanan dan minuman dan aroma terapi. minyak jahe, minyak daun jeruk purut, minyak
Disamping mengekspor, Indonesia juga mengimpor kapolaga, kayu manis dan minyak permen.
beberapa jenis minyak atsiri yang sebagian dapat Minyak adas belum tercatat sebagai minyak
dihasilkan
hasilkan di Indonesia. Oleh sebab itu atsiri ekspor dari Indonesia, namun di Boyolali
pengembangan minyak atsiri Indonesia ditujukan (Jawa Tengah) sudah ada penyulingan yang
untuk meningkatkan ekspor dan substitusi impor, memproduksi minyak adas manis man dalam jumlah
sehingga dapat menyediakan bahan baku untuk terbatas. Rendemen minyak adas manis di Perancis
industri dalam negeri yang berarti juga dapat berkisar 4-7%,
7%, sementara hasil penyulingan biji
menghemat devisa. adas manis di Balittro menghasilkan minyak rata-rata
Banyaknya ragam m minyak atsiri di pasaran rata 6% (Mamun, 2010). Menurut Balittro
internasional dan masih sedikitnya jenis minyak kandungan atsiri adas bervariasi antara 0,6 - 6%.
atsiri yang diproduksi Indonesia menunjukkan Di daerah pegunungan, tanaman adas tumbuh
bahwa peluang pasar ekspor minyak atsiri masih secara berlimpah tetapi belum dimanfaatkan secara
terbuka lebar. Disamping itu, besarnya nilai impor optimal sebagai sumber minyak atsiri. Hingga saat
minyak atsiri menunjukkan bahwa potensi
potens pasar di ini tanaman adas masih diperdagangkan sebagai
dalam negeri juga masih cukup terbuka. Di sisi lain bahan mentah dan harganya sangat rendah. Melalui
masih banyak jenis bahan tumbuhan yang teknologi sederhanaa seperti penyulingan, tanaman
mengandung minyak atsiri, seperti adas, jahe, jeruk adas tersebut dapat dibuat menjadi minyak atsiri
purut, kapolaga, kayumanis dan lain-lain
lain yang yang harganya jauh lebih tinggi.
belum dimanfaatkan sebagai sumber minyak atsiri.
14
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri,
Industri Vol. 2, No. 2,, Tahun 2013, Halaman 14-17
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

Penyulingan uap dan air merupakan salah satu Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
metode penyulingan dengan air sebagai sumber uap adalah tanaman herba tahunan dari famili
berada dalam ketel suling. Dengan metode ini Umbelliferae dan genus Foeniculum.(Anonim2,
peralatan
ralatan yang digunakan sederhana dan mutu 2009).Adas merupakan tanaman khas di palung
minyak atsiri yang dihasilkan juga lebih baik sungai. Adas akan tumbuh baik pada tanah
dibandingkan dengan metode penyulingan dengan berlempung, tanah yang cukup subur dan
air dan metode penyulingan uap langsung. berdrainase baik, berpasir atau liat berpasir dan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. berkapur dengan pH 6,5 8.0 (Rusmin, 2007).
Memperoleh minyak atsiri dari penyulingan
peny minyak Minyak adas dikenal sebagai salah satu
adas dengan metode uap dan air. 2. Mengkaji allround flavouring agent karena memiliki aroma
pengaruh waktuu terhadap produksi minyak adas. 3. yang khas, menarik dan banyak digunakan untuk
Membandingkan produksi minyak adas dari biji pewangi dalam industri kosmetik seperti sabun,
dan daun adas. Sedangkan manfaat dari penelitian parfum, detergen dan lainnya. Minyak atsiri adas
ini adalah: 1. Memperkaya dan meningkatkan bersifat repellent terhadap serangga
perkembangann ilmu pengetahuan dan teknologi di (Kardinan,2010),), bahkan sudah dilakukan
bidang produksi
oduksi minyak adas di Indonesia. 2. penelitian bahwaa minyak adas sebagai bahan aktif
Mendorong pendirian industri ustri minyak adas di lotion anti nyamuk demam berdarah (Aedes
Indonesia. 3.Menyediakan
Menyediakan minyak adas sebagai aegypti).
bahan baku industri di dalam negeri. Pada penelitian ini, ketel suling yang
Minyak adas merupakan minyak yang berdiameter 15 cm dan tingginya 30 cm
dihasilkan dari tanaman adas (Foeniculum vulgare) dioperasikan pada suhu 100oC dengan tekanan 1
melalui proses penyulingan. Komponen kimia atm. Karena selain mudah pengoperasiannya, ketel
penyusun utama minyak adas adalah senyawa suling yang dirancang juga lebih mudah sehingga
kimia anetol sebesar 50-60%.
60%. Anetol dapat diisolasi harganya menjadi lebih murah. Pada tekanan dan
dari minyak adas, kemudian dikonversi menjadi suhu standar diharapkan tidak berbahaya saat
derivat-derivatnya.
derivatnya. Salah satu khasiat
kha anetol adalah pengoperasiannya.Ketel suling digunakan sebagai
sebagai karminatif (Kardinan,, 2010). Kebutuhan tempat air atau uap untuk mengadakan kontak
anetol secara internasional mencapai 3200 t/ha langsung dengan bahan,
han, serta untuk menguapkan
yang dihasilkan dari minyak adas dan minyak minyak atsiri. Pada bentuk sederhana ketel suling
anis.Rumus
Rumus molekul anetol yaitu C10H12O dengan berbentuk silinder atau tangki yang mempunyai
BM = 148.2 g mol1, titik didih 234 C pada 1 atm diameter sama atau lebih kecil dari tinggi tangki.
serta memiliki densitas 0,998 g/cm3. Tangki tersebut dilengkapi dengan tutup yang
berbentuk kerucut yang dapat dibuka dan diapitkan
pada bagi atas penampang ketel. Pada atau dekat
penampang atas tangki dipasang pipa berbentuk
leher angsa untuk mengalirkan uap ua ke kondensor.
(Guenther, 1987)
Pelarut yang digunakan dalam proses
pengambilan minyak memenuhi syarat syarat
tertentu yaitu bersifat selektif, mempunyai titik
Gambar 1. Struktur Kimia Anetol didih cukup rendah, bersifat inert, murah dan
Meskipun ada dua isomerhanya
isomer trans-isomer mudah didapat. Namun tidak ada pelarut yang
1
umumnya ditemukan pada tumbuhan.(Anonim
tumbuhan , benar- benar ideal. Jenis-jenis
Jenis bahan pelarut yang
2012) banyak dipakai antara lain air, petroleum eter,
Selain mengandung anetol minyak adas manis aseton, butan, alkohol,
kohol, heksan, benzen dan toluen.
juga mengandung fenchon, felladren, limonene, Pada penelitian ini dipilih pelarut air karena murah
terpine, metilcavicol, metoksi benzaldehida dan dan mudah didapat.(Guenther,
(Guenther, 1987)
lain-lain.
Adapun karakteristikminyak
arakteristikminyak adas dapat dilihat 2. MetodologiPenelitian
enelitian
pada tabel sebagai berikut : 2.1 Alat dan Bahan yang Digunakan
Tabel 1. Karakteristik minyak adas Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Karakteristik adalah ketel suling berbahan stainless steel.
Warna Kekuningan Sedangkan bahan-bahan
bahan yang digunakan: 1. Biji
Berat jenis 0,96 adas, yang diambil dari daerah Bandungan,
Indeks bias 1,52 Ungaran, Jawa Tengah. 2. Daun adas,yang diambil
Putaran optik 16o 42 dari daerah Bandungan, Ungaran, Jawa
Kadar anetol, % 64,50 Tengah.3.Air,yang
yang telah demineralisasi berfungsi
Kelarutan dalam etanol Larut jernih 1:1 sebagai solven.
Sumber : Anonimous (2004)
15
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri,
Industri Vol. 2, No. 2,, Tahun 2013, Halaman 14-17
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

digunakan yaitu biji adas dan daun adas. Hal ini


dilakukan guna memperoleh jumlah bahan baku
yang akan disuling.
Tabel2. Kadar Air Bahan Baku
Bahan Baku Kadar Air
Biji Adas 10 %
Daun Adas 84,6 %

Gambar 2. Rangkaian
aian Alat Penyulingan Minyak 3.2 Hasil Penelitian
Adas Metode Uap dan Air a.Bahan baku : biji adas
2.2 Prosedur Penelitian Berat bahan : 200 gram (basis kering)
Tahap pertama yang dilakukan adalah Tabel 3.. Rendemen Minyak Adas dari Biji
perhitungan kadar air untuk menentukan jumlah Waktu %
bahan yang akan disuling. Kemudian menyiapkan Run
(jam) Rendemen
air sebagai solven dan bahan untuk dilakukan 1 2 0,14
proses penyulingan minyak. Ketel suling yang 2 3 0,37
digunakan berbahan stainless steel dengan diameter 3 4 0,607
15 cm dan tinggi 30 cm. Pada penelitian ini 4 5 0,607
dilakukan identifikasi tentang pengaruh waktu 5 6 0,607
penyulingan terhadap produksi minyak adas.
Sehingga variabel berubah yang digunakan
d adalah b.Bahan
Bahan baku : daun adas
waktu penyulingan 2, 3, 4, 5 dan 6 jam.
jam Sedangkan Berat bahan : 50 gram (basis kering)
variabel tetap yang digunakan adalah suhu 100C Tabel 4.. Rendemen Minyak Adas dari Daun
dan tekanan 1atm. Karena bahan yang digunakan Waktu %
dalam basis kering, maka harus dilakukan analisa Run
(jam) Rendemen
kadar air terlebih dahulu pada bahan-bahan
bahan yang 1 2 0,12
digunakan. Dalam penelitian ini dilakukan 4 analisa 2 3 0,14
hasil yaitu rendemen, organoleptik, indeks bias dan 3 4 0,27
kadar anetol yang dihasilkan dari penyulingan 4 5 0,21
minyak adas tersebut. 5 6 0,19
Dibawah ini merupakan blok diagram
penyulingan minyak adas dari biji dan daunya
dau : 3.3 Pembahasan
Daun Adas Dari hasil penelitian
an didapat bahwa semakin
lama penyulingan minyak atsiri maka rendemen
yang didapatkan juga semakin besar, karena waktu
Biji Adas
Pemotongan kontak fase antara solven dengan bahan semakin
lama sehingga minyak yang terambil semakin
banyak. Tetapi setiap jenis bahan mempunyai batas
Analisa Kadar Air waktu penyulingan yang optimal yang dapat dilihat
Analisa Kadar Air
pada
da grafik di bawah ini :
0.8
Penimbangan bahan
Rendemen (%)

Penimbangan bahan
0.6
biji
0.4 daun
Air Penyulingan
Air Penyulingan
0.2

Pemisahan minyak Air Pemisahan minyak Air 0


2 3 4 5 6
Waktu Penyulingan (jam)
Minyak adas Minyak adas
Gambar 4.. Grafik Hubungan Waktu Penyulingan
Gambar 3. Diagram Penyulingan
nyulingan Minyak Adas (jam) dengan Rendemen (%)

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa


3. Hasil dan Pembahasan pada biji menghasilkan rendemen tertinggi sebesar
3.1 Analisa Bahan Baku 0,607% pada penyulingan selama 4 jam dan pada
Penelitian ini diawali dengan melakukan daun menghasilkan rendemen tertinggi sebesar
analisa kadar air terhadap bahan baku yang 0,27%
% pada penyulingan selam 4 jam. Sedangkan
16
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri,
Industri Vol. 2, No. 2,, Tahun 2013, Halaman 14-17
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

menurut teori rendemen minyak adas berkisar 0,6 semakin besar, tetapi setiap bahan
6 %. mempunyai batas optimal penyulingan yaitu
Dari hasil penelitian juga didapat bahwa 4 jam.
rendemen minyak adas dari biji lebih besar 3) Bagian dari tanaman adas yang
daripada rendemen minyak adas dari daun. Hal ini menghasilkan kualitas minyak
minya adas yang
disebabkan kondisi daun adas yang akan diambil lebih baik yaitu bijinya yang memiliki
minyaknya tidak stabil setiap harinya. Daun rendemen sebesar 0,607%, berwarna
cenderung berubah warna dalam alam penyimpanan kekuningan, berbau khas adas, indeks bias
paling lama 5 hari, bahkan akan membusuk sebesar 1,5240 dan kadar anetol sebesar
sehingga menyebabkan bau khas adas juga 54,4873%. Sedangkan
edangkan daunnya hanya
menghilang. Sedangkan pada biji kondisinya lebih memilki rendemen sebesar 0,27%, berwarna
stabil saat akan diambil minyaknya. kekuningan, berbau
erbau khas adas, indeks
biassebesar 1,5330 dan kadar anetol sebesar
3.4 Hasil analisa produk minyak adas 10,9032%.
Analisa hasil penelitian meliputi warna,
warna bau, indeks
bias dan kadar anetolseperti
seperti tabel berikut ini : DAFTAR PUSTAKA
Tabel 5. Hasil analisa produk minyak adas dari biji Anonim1. 2012. What is anethole?.
Kadar http://www.food-info.net/.
info.net/. Diakses tanggal 17
Run Waktu Warna Bau Indeks bias
Anetol Desember 2012
1 2 Y 70 1,5200 Dari hasil
yang
Anonim2. 2009. Manfaat Tanaman Adas
2 3 Y 80 1,5236 Foeniculum vulgare Mill.
terbaik
3 4 Y 90 1,5240 yaitu run http://ereunian.blogspot.com/ Diakses tanggal 1
ke-3 Mei 2012
4 5 Y 80 1,5220 memiliki
kadar
Anonimous. 2004. Laporan Tahunan Hasil
5 6 Y 80 1,5215 Pengujian Laboratorium Pengujian Balittro.
54,4873 %
(tidak dipublikasikan)
Tabel 6. Hasil analisa produk minyak adas dari Guenther, E., Ketaren, S. 1987. Minyak Atsiri Jilid
daun I. Universitas Indonesia, Jakarta
Indeks Kadar Kardinan,, A., Dhalimi, A. 2010. Potensi Adas
Run Waktu Warna Bau
bias Anetol (Foeniculum Vulgare) Sebagai Bahan Aktif
1 2 Y 70 1,5270 Dari hasil Lotion Anti Nyamuk Demam Berdarah (Aedes
yang Aegypti). Bul. Littro. Vol. 21 No. 1, 61 68
2 3 Y 70 1,5250 terbaik
yaitu run Mamun. 2010. Karakteristik Minyak Atsiri
3 4 Y 70 1,5330 Potensial. Balai Penelitian Tanaman Obat dan
ke-3
4 5 Y 70 1,5310 memiliki Aromatik, 111-121
kadar Rusmin, D., Melati. 2007. Adas Tanaman Yang
5 6 Y 70 1,5305 10,9032 %
Berpotensi Dikembangkan Sebagai Bahan Obat
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa warna Alami. Warta Puslitbangbun, Vol.13 No. 2.
produk minyak adas yang dihasilkan rata-ratarata
berwarna Y (kekuningan), sedangkan baunya
memiliki tingkat penilaian bervariasi dari panelis
yaitu sekitar 70-90 90 yang artinya sama seperti
minyak adas di pasaran. Indeks
deks bias yang diperoleh
dari hasil penelitian berkisar antara 1,5200-1,5330
1,5200
sedangkan menurut karakteristik minyak adas
sebesar 1,5200. Kadar anetol yang diperoleh pada
biji sebesar 54,4873% % sedangkan pada daun hanya
10,9032% % dan menurut karakteristik minyak
min adas
memiliki kadar anetol sebesar 64,5% .

4. Kesimpulan
1) Penyulingan minyak adas dapat dilakukan
dengan peralatan yang sederhana yaitu
hanya dengan ketel suling berbahan stainless
steel.
2) Waktu penyulingan sangat berpengaruh
dalam proses penyulingan. Dimana semakin
lama waktu penyulingan maka rendemen
17

Potrebbero piacerti anche