Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
2089-7669
ABSTRACT
9
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669
baru tidak kurang dari 1.050.346 per Angka insidensi kanker payudara
tahun. Berdasarkan estimasi Inter- yang menunjukkan peningkatan di-
national Agency for Research of yakini berkaitan dengan peningkatan
Cancer, pada tahun 2020 akan ada 1,15 risiko untuk terjadinya kanker payu-
juta kasus baru kanker payudara dara. Setiap risiko kanker payudara
dengan 411.000 kematian. Sebanyak pada wanita dapat mempunyai proba-
70% kasus baru dan 55% kematian bilitas yang lebih tinggi atau lebih
diprediksi terjadi di negara ber- rendah, tergantung pada beberapa
kembang. Data International Union faktor, yang meliputi faktor reproduksi
Against Cancer dari World Health (Usia menache dini, kehamilan pertama
Organization (UICC) tahun 2009 pada usia lanjut, paritas yang rendah,
menunjukkan setiap tahun, 12 juta masa laktasi), faktor Endokrin (kontra-
orang di seluruh dunia menderita sepsi oral, terapi sulih hormon, usia
kanker dan 7,6 juta di antaranya >75 tahun dengan densitas payudara
meninggal dunia karena kanker. Jika 75%, hiperplasi atipik), faktor diet
tidak diambil tindakan pengendalian (konsumsi alkohol, obesitas), dan
yang memadai, pada tahun 2030 di- faktor genetik (anggota keluarga de-
perkirakan 26 juta orang akan men- ngan kanker payudara, riwayat keluar-
derita kanker dan 17 juta di antaranya ga dengan kanker ovarium) (Rasjidi,
akan meninggal dunia karena kanker. 2010).
Kejadian ini akan terjadi lebih cepat di Faktor risiko yang utama ber-
negara miskin dan berkembang. hubungan dengan kejadian kanker
Berdasarkan data Global burden of payudara adalah keadaan hormonal
cancer (Globocan), kanker payudara dan genetik (riwayat keluarga) (Rasjidi,
merupakan kanker terbanyak pada 2010). Faktor hormonal dapat di-
perempuan di Indonesia (26 per pengaruhi oleh beberapa hal antara lain
100.000) diikuti kanker leher rahim (16 usia menache, usia kehamilan pertama,
per 100.000) (Rasjidi, 2010). paritas, riwayat menyusui, infertilitas
Berdasarkan Riset Kesehatan dan penggunaan kontrasepsi hormonal
Dasar (Riskesdas) tahun 2007, preva- dalam waktu lama. Menache dini atau
lensi tumor/kanker di Indonesia dalah menstruasi pertama pada usia relatif
4,3 per 1000 penduduk, dan kanker muda (kurang dari 12 tahun) ber-
merupakan penyebab kematian nomor hubungan dengan peningkatan risi-ko
7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, kanker dengan nilai OR = 1,5 (Butler
cedera, perinatal, dan DM. Menurut dalam Rasjidi, 2010).
statistik rumah sakit dalam Sistem Risiko kanker payudara menun-
Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun jukkan peningkatan seiring dengan pe-
2007, kanker payudara menempati ningkatan usia wanita saat kehamilan
urutan pertama pada pasien rawat inap pertama atau melahirkan anak pertama
di seluruh RS di Indonesia (16,85%), pada usia relatif lebih tua (>35 tahun)
disusul kanker leher rahim (11,78%), sedangkan pada wanita nulipara atau
kanker hati dan saluran empedu belum pernah melahirkan mempunyai
intrahepatik (9,69%), Leukemia risiko 30% untuk berkembang menjadi
(7,42%), dan Limfoma non Hodgkin kanker dibandingkan dengan wanita
(6,69%). multipara (Lancet dalam Rasjidi,
2010).
10
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669
Terdapat efek yang bersifat protek- Tengah dan sekitarnya. Kanker payu-
tif dari riwayat menyusui terhadap dara merupakan kasus penyakit kanker
kanker payudara (Byers dalam Rasjidi, terbanyak yang ditangani di Rumah
2010). Waktu menyusui yang lebih Sakit Dr. Kariadi (Profil Kesehatan
lama mempunyai efek yang lebih kuat Kota Semarang, 2012).
dalam menurunkan risiko kanker Melihat jumlah kasus kanker
payudara yang disebabkan adanya pe- payudara yang cukup tinggi di Rumah
nurunan level estrogen dan sekresi Sakit Dr. Kariadi maka peneliti tertarik
bahan-bahan karsinogenik selama me- untuk melakukan penelitian mengenai
nyusui (Jordan dalam Rasjidi, 2010). Faktor-Faktor Risiko yang Ber-pe-
Pemakaian obat hormonal selama ngaruh Terhadap Kejadian Kanker
>5 tahun akan meningkatkan risiko Payudara di RSUP Dr. Kariadi Sema-
kanker (Rasjidi, 2010). Masih terdapat rang Tahun 2013.
kontroversi sampai saat ini terkait pe-
ran kontrasepsi hormonal dalam per- METODE PENELITIAN
kembangan kanker payudara. Namun, Penelitian ini merupakan
beberapa studi menunjukkan bahwa rancangan case control study. Desain
kontrasepsi hormonal berperan dalam ini dipilih dengan pertimbangan dapat
meningkatkan risiko kanker payudara digunakan untuk mencari hubungan
pada wanita pramenopause, tetapi tidak seberapa jauh faktor risiko mem-pe-
pada wanita dalam masa pasca-meno- ngaruhi terjadinya penyakit atau ke-
pause (Lancet dalam Rasjidi, 2010). lainan tertentu (Notoatmojo, 2005).
Menurut Profil Kesehatan Jawa Faktor risiko dalam penelitian ini
Tengah, pada tiga tahun terakhir kasus meliputi usia menache, usia kehamilan
kanker payudara di Jawa Tengah pertama, paritas, riwayat menyusui,
mengalami peningkatan dimana pada lama penggunaan kontrasepsi hormonal
tahun 2010 terjadi kasus kanker payu- dan riwayat keluarga kemudian dicari
dara sebanyak 2.349 kasus, tahun 2011 besar risikonya terhadap kejadian kan-
sebanyak 9.542 kasus dan tahun 2012 ker payudara. Populasi dalam pene-
sebanyak 12.281 kasus (Profil Kese- litian ini adalah seluruh wanita usia
hatan Jawa Tengah, 2012). subur (WUS) di Ruang Ginekologi
Data dari Dinas Kesehatan Kota RSUP Dr. Kariadi periode Januari -
Semarang menunjukkan adanya pe- April 2013 yang berjumlah 248 orang.
ningkatan kasus kanker payudara di Besarnya sampel dalam penelitian ini
kota Semarang dari angka 2.349 pada adalah 15% x 248 = 37,2 atau 38
tahun 2010 menjadi 4.946 pada tahun sampel dengan rincian 38 sampel untuk
2011 (Profil Kesehatan Kota Sema- kelompok kasus dan 38 sampel untuk
rang, 2011). Angka kejadian kanker kelompok kontrol dengan ketentuan
payudara terbanyak berada di Rumah perbandingan antara kasus dan kontrol
Sakit Dr. Kariadi yaitu sebanyak 3925 adalah 1:1, sehingga seluruh sampel
kasus pada tahun 2011 dan 439 kasus berjumah 76.
pada tahun 2012 (Profil Kesehatan
Kota Semarang, 2012).
Rumah Sakit Dr. Kariadi Sema-
rang adalah rumah sakit Tipe A yang
menjadi pusat rujukan di wilayah Jawa
11
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669
12
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669
F % F % F %
Tabel 3.
Beris 4 10 1 2,6 5 6,6 4,353
Faktor Risiko Usia Kehamilan pertama iko ,5
Terhadap Kejadian Kanker Payudara Di Tida 3 89 37 97,4 7 93, 0,463
RSUPDr. Kariade Semarang Tahun 2013 k 4 ,5 1 4 40,8
Beris
Kejadian Kanker Payudara iko
Usia Ka Tida To O Juml 3 10 38 100 7 10 98
Keh nk k tal R ah 8 0 6 0
amil er Kan CI
an Pa ker 95
Perta yu Payu % Hasil analisis statistik didapatkan nilai
ma dar
a
dara
OR = 4,353 dan CI 95% = 0,463
F % F % F % 40,898. Hasil analisis tersebut menun-
Beri 7 18,4 3 7,9 1 13, 2,634 jukkan bahwa OR > 1 = 4,353 yang
siko 0 1 0,626 dapat mempertinggi risiko, hal ini be-
11,078
Tida 31 81,6 35 92, 6 86, rarti paritas berisiko mempertinggi ke-
k 1 6 9 jadian kanker payudara. Besar in-terval
Beri
siko kepercayaan batas bawah 0,463 dan
Juml 38 100 38 10 7 10 batas atas 40,898. Semakin kuat
ah 0 6 0
dugaan paritas berisiko merupakan
faktor risiko terjadinya kanker payu-
Hasil analisis statistik didapat- dara. Wanita usia subur dengan paritas
kan nilai OR = 2,634 dan CI 95% = berisiko (nulipara) memiliki risiko
0,626 11,078. Hasil analisis tersebut 4,353 kali lebih tinggi untuk menga-
menunjukkan bahwa OR > 1 = 2.634, lami kanker payudara.
yang dapat mempertinggi risiko, hal ini
berarti usia kehamilan pertama berisiko d. Besar Risiko Riwayat Menyusui
mempertinggi kejadian kanker payuda- Terhadap Kejadian Kanker Payu-
ra. Besar interval kepercayaan batas dara.
bawah 0,626 dan batas atas 11,078. Tabel 5.
Semakin kuat dugaan usia kehamilan Faktor Risiko Riwayat Menyusui Terhadap
pertama berisiko merupakan faktor Kejadian Kan-ker Payudara Di RSUP Dr.
risiko terjadinya kanker payudara. Kariadi Semarang Tahun 2013
Wanita usia subur dengan usia Kejadian Kanker Payudara
Menyu Kanker Tidak Total OR
kehamilan pertama berisiko (>35 tahun sui Payudara Kanker CI 95%
Payudara
atau tidak pernah hamil) memiliki ri- F % F % F %
siko 2,634 kali lebih tinggi untuk Berisik 4 10,5 2 5,3 6 7, 2,11
o 9 0,364
mengalami kanker payudara. Tidak 34 89,5 36 94,7 7 92 12,320
Berisik 0 ,1
o
c. Besar Risiko Paritas Terhadap Jumlah 38 100 100 7 10
6 0
Kejadian Kanker Payudara
13
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669
14
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669
Wanita yang hamil di usia yang Faktor Risiko Paritas Terhadap Keja-
lebih tua, akan mengalami siklus mens- dian Kanker Payudara.
truasi yang lebih banyak sebelum
Paritas nulipara memiliki nilai
hamil. Pada tiap siklus haid FSH
Odds Ratio sebesar 4,353 atau >1
(Follicle stimulating hormone) dike-
luarkan oleh lobus anterior hipofisis
sehingga akan meningkatkan risiko
yang menimbulkan beberapa folikel kanker payudara sebesar 4,353 kali
primer yang dapat ber-kembang lebih tinggi dibandingkan wanita bukan
dalam ovarium. Umumnya satu foli- nulipara. Berdasarkan penelitian, wa-
kel atau bahkan lebih dari satu nita nulipara mempunyai resiko kan-
folikel yang berkembang menjadi ker payudara sebesar 30% di-ban-
folikel de Graff yang membuat dingkan dengan wanita yang multi-
estrogen. para. Hal ini disebabkan karena wanita
Siklus menstruasi ini akan meng- nullipara tidak pernah menyusui, ka-
akibatkan beberapa perubahan pada rena wanita yang menyusui kadar
jaringan pada payudara akibat adanya esterogen dan progesterone akan tetap
hormon estrogen. Perubahan-perubah- rendah selama menyusui sehingga me-
an ini akan mengakibatkan beberapa ngurangi pengaruh hormon tersebut
ketidaknormalan pada proses regene- terhadap proses poliferasi jaringan ter-
rasi sel. Kemudian akan memperbesar masuk jaringan payudara (Indriati,
peluang untuk menderita kanker payu- 2005).
dara (Rosma, 2008). Wanita yang Paritas merupakan keadaan yang
hamil di usia lebih muda akan lebih menunjukkan jumlah anak yang pernah
sedikit mengalami menstruasi. Selain dilahirkan. Wanita yang tidak mem-
itu, kehamilan pertama pada usia > 35 punyai anak (nullipara) mempunyai
tahun atau tidak pernah hamil dapat resiko insidensi 1,5 kali lebih tinggi dari
meningkatkan risiko terjadinya kanker pada wanita yang mempunyai anak
payudara karena adanya rangsangan (multipara) (Wilensky dan Lincoln, 2008).
pematangan sel-sel payudara yang Pada wanita yang sudah memiliki anak,
disebabkan oleh kehamilan, membuat bermacam-macam hormon akan mun-
sel-sel lebih peka terhadap perubahan cul di dalam tubuh dan bertindak seba-
ke arah keganasan (Tapan, 2005). Pe- gai buffer (penyeimbang) dalam tubuh.
ningkatan risiko kanker payudara dapat Jadi, ketika hormon estrogen dalam
berhubungan dengan siklus menstruasi tubuh tidak diimbangi, kemungkinan ia
anovulasi dan dapat berhubungan akan memicu terbentuknya kanker di
dengan menetapkan pemaparan ke payudara (Manuaba, 2008).
estrogen endogen tanpa konsentrasi
Faktor Risiko Riwayat Menyusui Ter-
progesteron serum yang adekuat. Ke-
hadap Kanker Payudara
hamilan pada usia lebih muda men-
cegah dediferensiasi seluler, sedang- Hasil penelitian menunjukkan
kan kehamilan pertama pada usia >35 bahwa riwayat menyusui berisiko
tahun atau tidak pernah hamil bertindak (tidak menyusui) memiliki nilai Odds
sebagi promotor tumor atas sel duktus Ratio sebesar 2,118 atau >1 yang
payudara yang telah menjalani artinya meningkatkan risiko kanker
transformasi ganas (Sabiston,1995). payudara. Wanita yang tidak pernah
menyusui akan memiliki risiko 2,118
16
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669
17
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669
bersifat onkogen dan gen yang bersifat Manuaba, Ida Gde Bagus.2008. Kapita
mensupresi tumor. Gen pensupresi Selekta Penatalaksanaan Ru-
tumor yang berperan penting dalam tin Obstetri, Ginekologi Dan
pembentukan kanker payudara di- KB . Jakarta : EGC
antaranya adalah gen BRCA1 dan gen
BRCA2 (Sabiston, 2001) Notoatmojo, S. 2005. Metode Peneli-
tian Kesehatan. Jakarta : Ri-
SIMPULAN DAN SARAN neka Cipta
Faktor risiko yang paling ber-
pengaruh terhadap kejadian kanker Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor
payudara adalah riwayat keluarga yang Payudara. Bantul : Nuha Me-
memiliki nilai Odds Rasio sebesar dika
6,938 yang artinya mempertinggi risiko
kanker payudara sebesar 6,938 kali Rasjidi, I. 2009. Pencegahan Kanker
lebih tinggi dibandingkan wanita yang pada Wanita. Jakarta : Sa-
tidak memiliki riwayat keluarga yang gung Seto
sedang atau pernah menderita kanker
Rasjidi, I. 2010. Epidemiologi Kanker
payudara.
pada Wanita. Jakarta : Sa-
Bagi wanita yang memiliki riwayat
gung Seto
keluarga yang sedang atau pernah men-
derita kanker payudara sebaiknya dapat Rosma, S. 2008. Menurunkan Risiko
menghindari faktor risiko kanker payu- kanker Payudara. Jakarta :
dara seperti tidak menunda kehamilan Kata Hati
pertama atau mengupayakan agar jarak
antara menache dengan kehamilan Sabiston. 2001. Buku Ajar Bedah.
pertama tidak terlalu jauh, menyusui Jakarta : EGC
anak dalam waktu yang lebih lama, dan
tidak menggunakan kontrasepsi Tapan, Erik. 2005. Kanker , An-
hormonal. Selain itu diharapkan : tioksidan, Dan Terapi Komp-
Melakukan pemeriksaan payudara sen- lementer. Jakarta : Elex
diri setiap bulan dari usia 20 tahun, Media Komputindo
Mammografi dilakukan setiap 1-2
tahun mulai usia 40 49 tahun, Pe-
meriksaan payudara oleh dokter setiap
3 tahun sampai usia 39 tahun se-
lanjutnya setiap tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Indriati, Rini. 2005. Faktor-faktor risi-
ko yang berpengaruh terha-
dap kanker payudara di RSUP
Dr. Kariadi Semarang.