Sei sulla pagina 1di 11

JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.

2089-7669

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN


KANKER PAYUDARA DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Cici Priyatin1, Elisa Ulfiana2, Sri Sumarni3


cyecute@yahoo.co.id

ABSTRACT

Breast cancer is a disease where there is excessive growth or uncontrolled


growth of cells (tissue) breast. Incidence of breast cancer increases if there are risk
factors for breast cancer. In the last three years, breast cancer cases in Central Java
increased. The incidence of breast cancer is high in Hospital Dr. Kariadi as many
as 3925 cases in 2011 and 439 cases in 2012. This study aims to determine the
major risk factors that affect the risks of breast cancer incidence in Dr. Kariadi
Semarang in 2013.
This research is analytic study with case control study approach.
Population of this research were 248 breast cancer patients, with a sample of 76
respondents. The sample was women with breast cancer and treated in the
gynecology department of Dr. Kariadi Hospital. However, the control group is
women of childbearing age who do not have breast cancer and treated in Dr.
Kariadi during July until August 2013. The data was gained from the medical
record at Dr Kariadi Hopital. The data was analysed by Univariate analysis test
and test selection.
The results showed that the greater risk of menache age was 2,638, the
first age of pregnancy was 1,694, parity amounted to 4.535, 2.118 was history of
breastfeeding, duration of hormonal contraceptive use was 0.576, 6.938 for family
history risk. It can be concluded that the most influential risk factors for breast
cancer is family history. Women who have a family history of breast cancer has
risks 6,938 times higher to develop breast cancer than women who have not a
family history of breast cancer.
It is suggested that preventive efforts should be made, to increase public
awareness for the more active for early detection of breast cancer (BSE) so that
the incidence of breast cancer can be treated as early as possible.

Keywords: Risk factors of breast cancer


1), 2), 3),
Civitas Akademika Jurusan Kebidanan Poltekkes Sematrang

Kanker payudara merupakan kan- yang diakibatkan oleh kanker pada


ker yang paling banyak menyerang perempuan oleh kanker pada perem-
perempuan. Setiap 2 dari 10.000 puan di seluruh dunia (Depkes RI,
perempuan di dunia diperkirakan akan 2009).
mengalami kanker payudara setiap Kanker payudara merupakan kan-
tahunnya. Kanker payudara merupakan ker yang paling banyak menyerang
salah satu penyebab utama kematian perempuan. Diperkirakan jumlah kasus

9
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

baru tidak kurang dari 1.050.346 per Angka insidensi kanker payudara
tahun. Berdasarkan estimasi Inter- yang menunjukkan peningkatan di-
national Agency for Research of yakini berkaitan dengan peningkatan
Cancer, pada tahun 2020 akan ada 1,15 risiko untuk terjadinya kanker payu-
juta kasus baru kanker payudara dara. Setiap risiko kanker payudara
dengan 411.000 kematian. Sebanyak pada wanita dapat mempunyai proba-
70% kasus baru dan 55% kematian bilitas yang lebih tinggi atau lebih
diprediksi terjadi di negara ber- rendah, tergantung pada beberapa
kembang. Data International Union faktor, yang meliputi faktor reproduksi
Against Cancer dari World Health (Usia menache dini, kehamilan pertama
Organization (UICC) tahun 2009 pada usia lanjut, paritas yang rendah,
menunjukkan setiap tahun, 12 juta masa laktasi), faktor Endokrin (kontra-
orang di seluruh dunia menderita sepsi oral, terapi sulih hormon, usia
kanker dan 7,6 juta di antaranya >75 tahun dengan densitas payudara
meninggal dunia karena kanker. Jika 75%, hiperplasi atipik), faktor diet
tidak diambil tindakan pengendalian (konsumsi alkohol, obesitas), dan
yang memadai, pada tahun 2030 di- faktor genetik (anggota keluarga de-
perkirakan 26 juta orang akan men- ngan kanker payudara, riwayat keluar-
derita kanker dan 17 juta di antaranya ga dengan kanker ovarium) (Rasjidi,
akan meninggal dunia karena kanker. 2010).
Kejadian ini akan terjadi lebih cepat di Faktor risiko yang utama ber-
negara miskin dan berkembang. hubungan dengan kejadian kanker
Berdasarkan data Global burden of payudara adalah keadaan hormonal
cancer (Globocan), kanker payudara dan genetik (riwayat keluarga) (Rasjidi,
merupakan kanker terbanyak pada 2010). Faktor hormonal dapat di-
perempuan di Indonesia (26 per pengaruhi oleh beberapa hal antara lain
100.000) diikuti kanker leher rahim (16 usia menache, usia kehamilan pertama,
per 100.000) (Rasjidi, 2010). paritas, riwayat menyusui, infertilitas
Berdasarkan Riset Kesehatan dan penggunaan kontrasepsi hormonal
Dasar (Riskesdas) tahun 2007, preva- dalam waktu lama. Menache dini atau
lensi tumor/kanker di Indonesia dalah menstruasi pertama pada usia relatif
4,3 per 1000 penduduk, dan kanker muda (kurang dari 12 tahun) ber-
merupakan penyebab kematian nomor hubungan dengan peningkatan risi-ko
7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, kanker dengan nilai OR = 1,5 (Butler
cedera, perinatal, dan DM. Menurut dalam Rasjidi, 2010).
statistik rumah sakit dalam Sistem Risiko kanker payudara menun-
Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun jukkan peningkatan seiring dengan pe-
2007, kanker payudara menempati ningkatan usia wanita saat kehamilan
urutan pertama pada pasien rawat inap pertama atau melahirkan anak pertama
di seluruh RS di Indonesia (16,85%), pada usia relatif lebih tua (>35 tahun)
disusul kanker leher rahim (11,78%), sedangkan pada wanita nulipara atau
kanker hati dan saluran empedu belum pernah melahirkan mempunyai
intrahepatik (9,69%), Leukemia risiko 30% untuk berkembang menjadi
(7,42%), dan Limfoma non Hodgkin kanker dibandingkan dengan wanita
(6,69%). multipara (Lancet dalam Rasjidi,
2010).

10
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

Terdapat efek yang bersifat protek- Tengah dan sekitarnya. Kanker payu-
tif dari riwayat menyusui terhadap dara merupakan kasus penyakit kanker
kanker payudara (Byers dalam Rasjidi, terbanyak yang ditangani di Rumah
2010). Waktu menyusui yang lebih Sakit Dr. Kariadi (Profil Kesehatan
lama mempunyai efek yang lebih kuat Kota Semarang, 2012).
dalam menurunkan risiko kanker Melihat jumlah kasus kanker
payudara yang disebabkan adanya pe- payudara yang cukup tinggi di Rumah
nurunan level estrogen dan sekresi Sakit Dr. Kariadi maka peneliti tertarik
bahan-bahan karsinogenik selama me- untuk melakukan penelitian mengenai
nyusui (Jordan dalam Rasjidi, 2010). Faktor-Faktor Risiko yang Ber-pe-
Pemakaian obat hormonal selama ngaruh Terhadap Kejadian Kanker
>5 tahun akan meningkatkan risiko Payudara di RSUP Dr. Kariadi Sema-
kanker (Rasjidi, 2010). Masih terdapat rang Tahun 2013.
kontroversi sampai saat ini terkait pe-
ran kontrasepsi hormonal dalam per- METODE PENELITIAN
kembangan kanker payudara. Namun, Penelitian ini merupakan
beberapa studi menunjukkan bahwa rancangan case control study. Desain
kontrasepsi hormonal berperan dalam ini dipilih dengan pertimbangan dapat
meningkatkan risiko kanker payudara digunakan untuk mencari hubungan
pada wanita pramenopause, tetapi tidak seberapa jauh faktor risiko mem-pe-
pada wanita dalam masa pasca-meno- ngaruhi terjadinya penyakit atau ke-
pause (Lancet dalam Rasjidi, 2010). lainan tertentu (Notoatmojo, 2005).
Menurut Profil Kesehatan Jawa Faktor risiko dalam penelitian ini
Tengah, pada tiga tahun terakhir kasus meliputi usia menache, usia kehamilan
kanker payudara di Jawa Tengah pertama, paritas, riwayat menyusui,
mengalami peningkatan dimana pada lama penggunaan kontrasepsi hormonal
tahun 2010 terjadi kasus kanker payu- dan riwayat keluarga kemudian dicari
dara sebanyak 2.349 kasus, tahun 2011 besar risikonya terhadap kejadian kan-
sebanyak 9.542 kasus dan tahun 2012 ker payudara. Populasi dalam pene-
sebanyak 12.281 kasus (Profil Kese- litian ini adalah seluruh wanita usia
hatan Jawa Tengah, 2012). subur (WUS) di Ruang Ginekologi
Data dari Dinas Kesehatan Kota RSUP Dr. Kariadi periode Januari -
Semarang menunjukkan adanya pe- April 2013 yang berjumlah 248 orang.
ningkatan kasus kanker payudara di Besarnya sampel dalam penelitian ini
kota Semarang dari angka 2.349 pada adalah 15% x 248 = 37,2 atau 38
tahun 2010 menjadi 4.946 pada tahun sampel dengan rincian 38 sampel untuk
2011 (Profil Kesehatan Kota Sema- kelompok kasus dan 38 sampel untuk
rang, 2011). Angka kejadian kanker kelompok kontrol dengan ketentuan
payudara terbanyak berada di Rumah perbandingan antara kasus dan kontrol
Sakit Dr. Kariadi yaitu sebanyak 3925 adalah 1:1, sehingga seluruh sampel
kasus pada tahun 2011 dan 439 kasus berjumah 76.
pada tahun 2012 (Profil Kesehatan
Kota Semarang, 2012).
Rumah Sakit Dr. Kariadi Sema-
rang adalah rumah sakit Tipe A yang
menjadi pusat rujukan di wilayah Jawa

11
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

HASIL DAN PEMBAHASAN nyusui tidak berisiko sebanyak 34


orang (89,5%) dan riwayat menyusui
Tabel 1. berisiko sebanyak 4 orang (10,5%),
Distribusi frekuensi faktor Risiko penderita kanker payudara dengan lama
Terhadap Kejadian Kanker Payudara Di penggunaan kontrasepsi hormonal ti-
RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2013
dak berisiko sebanyak 26 orang
Variabel Kategori Kasus Kontrol (68,5%) dan berisiko sebanyak 12
F % F % orang (31,5%), penderita kanker
Usia Berisiko 9 23,7 4 10,5 payudara dengan riwayat ke-
Menache
Tidak 29 76,3 34 89,5 luarga tidak berisiko sebanyak 32
Berisiko
Total 38 100 38 100
orang (84,2%) dan riwayat keluarga
Usia Berisiko 7 18,4 3 7,9
berisiko sebanyak 6 orang (15,8%).
Kehamilan
Pertama Tidak 31 81,6 35 92,1
Berisiko Analisis Unmatched
Total 38 100 38 100 a. Faktor Risiko Usia Menache Terha-
Paritas Berisiko 4 10,5 1 2,6 dap Kejadian Kanker Payu-dara
Tidak 34 89,5 37 97,4
Berisiko Tabel 2.
Total 38 100 38 100 Faktor Risiko Usia Menache Terhadap
Riwayat Berisiko 4 10,5 2 5,3 Kejadian Kanker Payudara Di RSUP Dr.
Menyusui Kariadi Semarang Tahun 2013
Tidak 34 89,5 36 94,7
Berisiko
Total 38 100 38 100 Kejadian Kanker Payudara
Lama Berisiko 12 31,5 18 47,3
Usia Kanker Tidak Total OR CI
Penggunaa
n Tidak 26 68,5 20 52,7 Mena Payuda Kanker 95%
Kontraseps Berisiko che ra Payudar
i Hormonal a
Total 38 100 37 100 F % F % F %
Riwayat Berisiko 6 15,8 1 2,6 Berisi 9 23 4 10, 1 17 2,638
Keluarga ko ,7 5 3 ,1 0,735
Tidak 32 84,2 37 97,4 9,466
Tidak 2 76 3 89, 6 82
Berisiko
berisi 9 ,3 4 5 3 ,9
Total 38 100 38 100
ko
Jumla 3 10 3 10 7 10
Berdasarkan tabel diatas di- h 8 0 8 0 6 0
peroleh data bahwa penderita kanker
Hasil analisis statistik didapat-
payudara dengan usia menache tidak
kan nilai OR = 2,638 dan CI 95% =
berisiko sebanyak 29 orang (76,3%)
0,735 9,644. Hasil analisis tersebut
dan usia menache berisiko sebanyak 9
menunjukkan bahwa OR > 1 = 2,638,
orang (23,7%), dari 38 orang penderita
yang dapat mempertinggi risiko, hal ini
kanker payudara, 31 orang (81,6%)
berarti usia menache berisiko mem-
merupakan usia kehamilan pertama
pertinggi kejadian kanker payudara.
tidak berisiko, 7 orang (18,4%) meru-
Besar interval kepercayaan batas
pakan kehamilan pertama berisiko.
bawah 0,736 dan batas atas 9,644.
Penderita kanker payudara dengan
Semakin kuat dugaan usia menache
paritas tidak berisiko sebanyak 34
berisiko merupakan faktor risiko ter-
orang (89,5%) dan paritas berisiko se-
jadinya kanker payudara. Wanita usia
banyak 4 orang (10,5%), penderita
subur dengan usia menache berisiko
kanker payudara dengan riwayat me-

12
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

(<12 tahun) memiliki risiko 2,638 kali Tabel 4.


lebih tinggi untuk mengalami kanker Faktor Risiko Paritas Terhadap Kejadian
Kanker Payu-dara Di RSUP Dr. Kariadi
payudara. Sema-rang Tahun 2013
b. Besar Risiko Usia Kehamilan Per-
Kejadian Kanker Payudara
tama Terhadap Kejadian Kanker Paritas Kanker Tidak Total OR CI 95%
Payudara. Payudara Kanker
Payudara

F % F % F %
Tabel 3.
Beris 4 10 1 2,6 5 6,6 4,353
Faktor Risiko Usia Kehamilan pertama iko ,5
Terhadap Kejadian Kanker Payudara Di Tida 3 89 37 97,4 7 93, 0,463
RSUPDr. Kariade Semarang Tahun 2013 k 4 ,5 1 4 40,8
Beris
Kejadian Kanker Payudara iko
Usia Ka Tida To O Juml 3 10 38 100 7 10 98
Keh nk k tal R ah 8 0 6 0
amil er Kan CI
an Pa ker 95
Perta yu Payu % Hasil analisis statistik didapatkan nilai
ma dar
a
dara
OR = 4,353 dan CI 95% = 0,463
F % F % F % 40,898. Hasil analisis tersebut menun-
Beri 7 18,4 3 7,9 1 13, 2,634 jukkan bahwa OR > 1 = 4,353 yang
siko 0 1 0,626 dapat mempertinggi risiko, hal ini be-
11,078
Tida 31 81,6 35 92, 6 86, rarti paritas berisiko mempertinggi ke-
k 1 6 9 jadian kanker payudara. Besar in-terval
Beri
siko kepercayaan batas bawah 0,463 dan
Juml 38 100 38 10 7 10 batas atas 40,898. Semakin kuat
ah 0 6 0
dugaan paritas berisiko merupakan
faktor risiko terjadinya kanker payu-
Hasil analisis statistik didapat- dara. Wanita usia subur dengan paritas
kan nilai OR = 2,634 dan CI 95% = berisiko (nulipara) memiliki risiko
0,626 11,078. Hasil analisis tersebut 4,353 kali lebih tinggi untuk menga-
menunjukkan bahwa OR > 1 = 2.634, lami kanker payudara.
yang dapat mempertinggi risiko, hal ini
berarti usia kehamilan pertama berisiko d. Besar Risiko Riwayat Menyusui
mempertinggi kejadian kanker payuda- Terhadap Kejadian Kanker Payu-
ra. Besar interval kepercayaan batas dara.
bawah 0,626 dan batas atas 11,078. Tabel 5.
Semakin kuat dugaan usia kehamilan Faktor Risiko Riwayat Menyusui Terhadap
pertama berisiko merupakan faktor Kejadian Kan-ker Payudara Di RSUP Dr.
risiko terjadinya kanker payudara. Kariadi Semarang Tahun 2013
Wanita usia subur dengan usia Kejadian Kanker Payudara
Menyu Kanker Tidak Total OR
kehamilan pertama berisiko (>35 tahun sui Payudara Kanker CI 95%
Payudara
atau tidak pernah hamil) memiliki ri- F % F % F %
siko 2,634 kali lebih tinggi untuk Berisik 4 10,5 2 5,3 6 7, 2,11
o 9 0,364
mengalami kanker payudara. Tidak 34 89,5 36 94,7 7 92 12,320
Berisik 0 ,1
o
c. Besar Risiko Paritas Terhadap Jumlah 38 100 100 7 10
6 0
Kejadian Kanker Payudara

13
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

Hasil analisis statistik didapat- terjadinya kanker payudara. Wanita


kan nilai OR = 2,118 dan CI 95% = usia subur dengan lama penggunaan
0,364 12,320. OR > 1 = 2,118 yang kontrasepsi hormonal beri-siko (>5
dapat mempertinggi risiko, hal ini tahun) memiliki risiko 0,513 kali lebih
berarti menyusui berisiko memper- rendah untuk mengalami kanker
tinggi ke-jadian kanker payudara. Be- payudara.
sar interval kepercayaan batas bawah
0,364 dan batas atas 12,340. Semakin f. Besar Risiko Riwayat Keluarga Ter-
kuat dugaan menyusui berisiko meru- hadap Kejadian Kanker Payudara
pakan faktor risiko terjadinya kanker
Tabel 7. Faktor Risiko Riwayat Keluarga
payudara. Wanita usia subur dengan Terhadap Kejadian Kanker Payudara Di RSUP
menyusui berisiko (tidak menyusui) Dr. Kariadi Semarang
memiliki risiko 2,118 kali lebih tinggi Tahun 2013
untuk me-ngalami kanker payudara. Kejadian Kanker Payudara
Riwaya Kanker Tidak Total OR CI
e. Besar Risiko Lama Penggunaan t Payudar Kanker 95%
Keluar a Payuda
Kontrasepsi Hormonal Terhadap ga ra
Kejadian Kanker Payudara F % F % F %
Berisik 6 15,8 1 2,6 7 9,2 6,938
o 0,793-
Tabel 6. Tidak 3 84,2 3 97, 6 90,
Faktor Risiko Lama Peng-gunaan Kon- Berisik 2 7 4 9 8 60,714
trasepsi Hormonal Ter-hadap Kejadian o
Jumlah 3 100 3 10 7 100
Kanker Payu-dara Di RSUP Dr. Kariadi 8 8 0 6
Sema-rang Tahun 2013

Kejadian Kanker Payudara Hasil analisis statistik didapat-


Lama Kanker Tidak Total OR CI kan nilai OR = 6,938 dan CI 95% =
penggunaa Payudara Kanker 95% 0,793 60,714. Hasil analisis tersebut
n Payudara
kontrasepsi F % F % F % menunjukkan bahwa OR > 1 = 6,938
hormonal yang dapat mempertinggi risiko, hal ini
Berisiko 1 31,6 1 47,4 3 39, 0,51
2 8 0 4 0,201- berarti riwayat keluarga berisiko
Tidak 2 68,4 2 52,6 4 69, 1,306 mempertinggi kejadian kanker payu-
Berisiko 6 0 6 6
Jumlah 3 100 3 100 7 100
dara. Besar interval kepercayaan batas
8 8 6 bawah 0,793 dan batas atas 60,714.
Semakin kuat dugaan riwayat
Hasil analisis statistik didapatkan keluarga berisiko merupakan faktor
nilai OR = 0,513 dan CI 95% = 0,201 risiko ter-jadinya kanker payudara.
1,306. Hasil analisis tersebut menun- Wanita usia subur dengan riwayat
jukkan bahwa OR < 1 = 0,513 yang keluarga berisiko (ada riwayat keluarga
dapat mengurangi risiko, hal ini berarti yang memiliki hubungan darah dengan
lama penggunaan kontrasepsi hormo- responden yang pernah atau sedang
nal berisiko mengurangi risiko keja- menderita kanker payudara) memiliki
dian kanker payudara. Besar interval risiko 6,938 kali lebih tinggi untuk
kepercayaan batas bawah 0,201 dan mengalami kanker payudara.
batas atas 1,306. Semakin kuat dugaan
lama penggunaan kontrasepsi hormonal
berisiko bukan merupakan faktor risiko

14
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

PEMBAHASAN Bielicky & Welon (1982) dan Brasel


Sesuai dengan hasil penelitian (1978) dalam Folia Medica Indone-
yang telah diuraikan diatas maka akan siana (2003) jumlah intake protein
dilakukan pembahasan dengan melihat hewani sebagai faktor penting
hasil penelitian dari tinjauan pustaka. penyebab perubahan terhadap usia
menarche diantara remaja putri
Faktor Risiko Usia Menache Ter- (Tapan, 2005). Jika menache terjadi di
hadap Kejadian Kanker Payudara atas usia 13 tahun, risiko kanker turun
dengan 35% dibanding anak perem-
Usia menache dini (< 12 tahun) puan yang menache di usia 12 tahun ke
memiliki nilai Odds Ratio sebesar bawah (Rosma, 2008). Umur mens-
2,638 atau >1 sehingga usia menarche truasi yang lebih awal berhubungan
dini dapat meningkatkan risiko dengan lamanya paparan hormon estro-
kejadian kanker payudara sebesar gen dan progesteron pada wanita yang
2,638 kali lebih tinggi dibandingkan berpengaruh terhadap proses proliferasi
dengan WUS yang tidak menache dini. jaringan termasuk jaringan payudara.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Menache awal akan menyebabkan
Desiyani Nani (2012) yang menye- banyaknya jumlah siklus haid dan
butkan bahwa ada hubungan yang penutupan estrogen yang berulang-
signifikan antara mentruasi dini dengan ulang mempunyai efek rangsangan
kanker payudara. Wanita dengan terhadap epitel mammae sehingga me-
menstruasi dini mempunyai resiko 9 ningkatkan kemungkinan abnormalitas
kali terjadinya kanker payudara di- jaringan payudara (Tapan, 2005).
banding dengan wanita yang tidak
Faktor Risiko Usia Kehamilan Perta-
menstruasi dini. Hasil yang sama di-
ma Terhadap Kejadian Kanker Payu-
peroleh dari hasil Penelitian Indriati
dara
tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Sema-
rang dengan desain case control me- Hasil penelitian menunjukkan
nunjukkan bahwa diperkirakan risiko bahwa pengaruh usia kehamilan per-
bagi wanita yang menache pada umur tama pada usia >35 tahun atau tidak
12 tahun terkena kanker payudara 3,6 pernah hamil memiliki nilai Odds Ratio
kali lebih tinggi dibandingkan dengan sebesar 2,634 atau > 1 yang artinya
kelompok wanita yang menache pada mempertinggi risiko kejadian kanker
umur >12 tahun (OR=3,6). Menache payudara. Diperkirakan, periode antara
dini atau menstruasi pertama pada usia terjadinya haid pertama dengan umur
relatif muda (kurang dari 12 tahun) saat kehamilan pertama merupakan
berhubungan dengan peningkatan risi- window of initiation perkembangan
ko kanker dengan nilai OR = 1,5 kanker payudara (rasjidi, 2010). Hal ini
(Butler dalam Rasjidi, 2010). sesuai dengan hasil penelitian yang
Semakin dini mendapat menache dilakukan oleh Briston (2008) di
maka semakin meningkat kemungkinan Amerika Serikat dengan desain cohort,
terserang kanker payudara. Sehubung- wanita yang kehamilan pertama setelah
an bertambah baiknya gizi dan penga- 35 tahun mempunyai risiko 3,6 kali
ruh lingkungan, semakin muda usia lebih besar dibandingkan wanita yang
anak mendapat haid pertama/menache. kehamilan pertama sebelum 35 tahun
Seperti penelitian yang dilakukan untuk terkena kanker payudara (RR=3,6).
15
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

Wanita yang hamil di usia yang Faktor Risiko Paritas Terhadap Keja-
lebih tua, akan mengalami siklus mens- dian Kanker Payudara.
truasi yang lebih banyak sebelum
Paritas nulipara memiliki nilai
hamil. Pada tiap siklus haid FSH
Odds Ratio sebesar 4,353 atau >1
(Follicle stimulating hormone) dike-
luarkan oleh lobus anterior hipofisis
sehingga akan meningkatkan risiko
yang menimbulkan beberapa folikel kanker payudara sebesar 4,353 kali
primer yang dapat ber-kembang lebih tinggi dibandingkan wanita bukan
dalam ovarium. Umumnya satu foli- nulipara. Berdasarkan penelitian, wa-
kel atau bahkan lebih dari satu nita nulipara mempunyai resiko kan-
folikel yang berkembang menjadi ker payudara sebesar 30% di-ban-
folikel de Graff yang membuat dingkan dengan wanita yang multi-
estrogen. para. Hal ini disebabkan karena wanita
Siklus menstruasi ini akan meng- nullipara tidak pernah menyusui, ka-
akibatkan beberapa perubahan pada rena wanita yang menyusui kadar
jaringan pada payudara akibat adanya esterogen dan progesterone akan tetap
hormon estrogen. Perubahan-perubah- rendah selama menyusui sehingga me-
an ini akan mengakibatkan beberapa ngurangi pengaruh hormon tersebut
ketidaknormalan pada proses regene- terhadap proses poliferasi jaringan ter-
rasi sel. Kemudian akan memperbesar masuk jaringan payudara (Indriati,
peluang untuk menderita kanker payu- 2005).
dara (Rosma, 2008). Wanita yang Paritas merupakan keadaan yang
hamil di usia lebih muda akan lebih menunjukkan jumlah anak yang pernah
sedikit mengalami menstruasi. Selain dilahirkan. Wanita yang tidak mem-
itu, kehamilan pertama pada usia > 35 punyai anak (nullipara) mempunyai
tahun atau tidak pernah hamil dapat resiko insidensi 1,5 kali lebih tinggi dari
meningkatkan risiko terjadinya kanker pada wanita yang mempunyai anak
payudara karena adanya rangsangan (multipara) (Wilensky dan Lincoln, 2008).
pematangan sel-sel payudara yang Pada wanita yang sudah memiliki anak,
disebabkan oleh kehamilan, membuat bermacam-macam hormon akan mun-
sel-sel lebih peka terhadap perubahan cul di dalam tubuh dan bertindak seba-
ke arah keganasan (Tapan, 2005). Pe- gai buffer (penyeimbang) dalam tubuh.
ningkatan risiko kanker payudara dapat Jadi, ketika hormon estrogen dalam
berhubungan dengan siklus menstruasi tubuh tidak diimbangi, kemungkinan ia
anovulasi dan dapat berhubungan akan memicu terbentuknya kanker di
dengan menetapkan pemaparan ke payudara (Manuaba, 2008).
estrogen endogen tanpa konsentrasi
Faktor Risiko Riwayat Menyusui Ter-
progesteron serum yang adekuat. Ke-
hadap Kanker Payudara
hamilan pada usia lebih muda men-
cegah dediferensiasi seluler, sedang- Hasil penelitian menunjukkan
kan kehamilan pertama pada usia >35 bahwa riwayat menyusui berisiko
tahun atau tidak pernah hamil bertindak (tidak menyusui) memiliki nilai Odds
sebagi promotor tumor atas sel duktus Ratio sebesar 2,118 atau >1 yang
payudara yang telah menjalani artinya meningkatkan risiko kanker
transformasi ganas (Sabiston,1995). payudara. Wanita yang tidak pernah
menyusui akan memiliki risiko 2,118

16
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

kali lebih tinggi untuk mengalami Lama penggunaan kontrasepsi hor-


kanker payudara dibandingkan wanita monal >5 tahun dalam penelitian ini
yang pernah menyusui. Hal ini sesuai memiliki nilai Odds Ratio sebesar
dengan hasil penelitian Ellison (2007) 0,513 atau <1 yang artinya mengurangi
yang menemukan bahwa menyusui risiko kanker payudara. Wanita yang
mengurangi resiko kanker payudara menggunakan kontrasepsi hormonal
pada wanita yang saudara perem- dalam jangka >5 tahun memiliki risiko
puannya, atau ibunya atau putrinya mengalami kanker payudara 0,513 kali
terjangkit penyakit ini, maka menyusui lebih rendah dibandingkan dengan
secara alami mengurangi risiko ter- wanita yang tidak menggunakan kon-
jangkit penyakit ini sebesar 59 persen trasepsi hormonal. Hal ini sesuai
(Rosma, 2008). dengan penelitian lely indrawati yang
Waktu menyusui yang lebih lama menunjukkan bahwa pemakai pil kon-
mempunyai efek yang lebih positif trasepsi memiliki OR suaian 0,74, akan
dalam menurunkan resiko kanker payu- tetapi setelah dilakukan uji statistik
dara di mana terjadi penurunan kadar keadaan ini tidak bermakna.
hormon estrogen dan pengeluaran Hal ini berarti bahwa meskipun
bahan-bahan pemicu kanker selama nampaknya pil kontrasepsi seolah-olah
proses menyusui. Semakin lama waktu memberi perlindungan terhadap tumor-
menyusui, semakin besar efek per- /kanker payudara dibanding dengan
lindungan terhadap kanker yang ada, yang memakai kontrasepsi lainnya
dan ternyata resiko kanker menurun namun hal ini tidak bermakna.
sebesar 4,3% tiap tahunnya pada wa- Sampai hari ini, penelitian epide-
nita menyusui (Indriati, 2005). miologi kontrasepsi hormonal dan tera-
Menyusui tidak melindungi pi penggantian estrogen belum menun-
wanita dari kanker payudara tetapi jukkan hubungan dengan perubahan
mempengaruhi tingkat estrogen dalam dalam risiko kanker payudara. pada
tubuh wanita. Hormon estrogen pada pasien penyakit kistik dan fibroa-
wanita adalah bahan utama penyebab denoma mungkin penyakit yang ber-
kanker payudara. Menyusui dapat hubungan secara hormon, penggunaan
menurunkan kadar estrogen, karena itu kontrasepsi hormonal selama 2 sampai
risiko seorang wanita menderita kanker 5 tahun telah dihubungkan dengan
payudara akan menurun setiap kali penurunan insidensi kanker. Efek per-
wanita hamil dan meyusui. Menyusui lindungan ini telah berhubungan secara
akan menekan siklus menstruasi, me- spesifik dengan isi progesteron pil KB.
nyusui dapat membantu menghilang- Panggunaan jangka lama kontrasepsi
kan racun pada payudara. Menyusui hormonal pada pasien tanpa kelainan
dapat menyebabkan perubahan pada sel payudara tampak me-nurunkan risiko
payudara yang membuat sel wanita penyakit payudara jinak, tetapi tidak
lebih tahan terhadap mutasi sel terkait mempunyai efek atas risiko absolut
kanker (Komalasari, 2009). kanker payudara. Kontrasepsi oral
(paling mungkin) melindungi terhadap
5.Faktor Risiko Lama Penggunaan bentuk penyakit nonpro-liferatif yang
Kontrasepsi Hormonal Terhadap Kan- tidak berhubungan dengan peningkatan
ker Payudara risiko kanker payudara (Sabiston,
1995).

17
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

Penting untuk diperhatikan bahwa Renata yang menyebutkan bahwa ke-


wanita yang menggunakan kontrasepsi rabat garis pertama berisiko 2-3 kali
hormonal memperlihatkan adanya pe- lipat lebih tinggi.
ningkatan risiko kanker payudara, di- Menurut penelitian harianto me-
bandingkan mereka yang tidak meng- ngatakan wanita yang memiliki riwayat
gunakan. Namun kejadian kanker tidak keluarga terhadap kanker payudara
hanya semata-mata disebabkan oleh memiliki resiko lebih besar dibanding-
penggunaan pil KB. Banyak faktor kan dengan wanita yang tidak memiliki
lainnya yang berpengaruh antara lain riwayat keluarga terhadap kanker
obesitas, usia menstruasi yang terlalu payudara (Indriati, 2005).
dini, riwayat kelainan pada payudara, Riwayat keluarga adalah salah
riwayat kanker payudara dalam keluarga satu faktor yang paling penting me-
dan tidak aktif secara fisik. Masih belum ngingat kanker bisa dipengaruhi oleh
jelas apakah kontrasepsi oral berperan kelainan genetika. Beberapa keluarga bisa
dalam dalam terbentuknya kanker payuda- jadi memiliki resiko lebih tinggi untuk
ra. Pada sebuah study terbesar, tidak menderita kanker payudara tertentu bila
terbukti adanya peningkatan resiko kanker dibandingkan dengan keluarga lainnya.
payudara di-antara pemakai kontrasepsi Misalnya resiko wa-nita untuk menderita
oral (Cancer and Steroid Hormone Study, kanker payudara meningkat 1,5-3 kali
2006). Selain itu, resiko tidak bervariasi jika ibunya atau saudara perempuannya
menurut preparat atau lama pemakaian. menderita kan-ker payudara (Pane,
Risiko tidak dipengaruhi oleh pemaka- 2007).
ian yang lebih dini, lama pemakaian, Riwayat keluarga merupakan
pemakaian sebelum ke-hamilan, dosis, komponen yang penting dalam riwayat
atau jenis hormon yang digunakan penderita yang akan dilaksanakan skri-
karena kontrasepsi hormonal tampak- ning untuk kanker payudara. Terdapat
nya tidak mengubah faktor-faktor peningkatan risiko keganasan pada
resiko pada wanita dengan atau tanpa wanita yang keluarganya menderita
riwayat kanker payudara dalam keluar- kanker payudara. Pada studi genetik di-
ga (Tapan, 2005). temukan bahwa kanker payudara ber-
hubungan dengan gen tertentu. Apabila
terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen
6.Faktor Risiko Riwayat Keluarga kerentanan terhadap kanker payudara,
Terhadap Kanker Payudara probabilitas untuk terjadi kanker payu-
Dalam penelitian ini, riwayat dara sebesar 60% pada umur 50 tahun
keluarga memiliki nilai Odds Ratio dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.
sebesar 6,938 atau >1 yang artinya Faktor Usia sangat berpengaruh sekitar
meningkatkan risiko kanker payudara. 60% kanker payudara terjadi di usia 60
Wanita yang memiliki riwayat keluarga tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun.
yang memiliki hubungan darah yang Kanker peyudara dapat terjadi karena
sedang atau pernah menderita kanker adanya beberapa faktor genetik yang
payudara akan memiliki risiko me- diturunkan dari orangtua kepada anak-
ngalami kanker payudara sebesar 6,938 nya. Faktor genetik yang dimaksud
kali lebih besar dibandingkan wanita adalah adanya mutasi pada beberapa
yang tidak memiliki riwayat keluarga gen yang berperan penting dalam pem-
yang menderita kanker payudara. Hal bentukan kanker payudara gen yang
ini sesuai dengan hasil penelitian dimaksud adalah beberapa gen yang
18
JURNAL KEBIDANAN Vol. 2 No. 5 Oktober 2013 ISSN.2089-7669

bersifat onkogen dan gen yang bersifat Manuaba, Ida Gde Bagus.2008. Kapita
mensupresi tumor. Gen pensupresi Selekta Penatalaksanaan Ru-
tumor yang berperan penting dalam tin Obstetri, Ginekologi Dan
pembentukan kanker payudara di- KB . Jakarta : EGC
antaranya adalah gen BRCA1 dan gen
BRCA2 (Sabiston, 2001) Notoatmojo, S. 2005. Metode Peneli-
tian Kesehatan. Jakarta : Ri-
SIMPULAN DAN SARAN neka Cipta
Faktor risiko yang paling ber-
pengaruh terhadap kejadian kanker Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor
payudara adalah riwayat keluarga yang Payudara. Bantul : Nuha Me-
memiliki nilai Odds Rasio sebesar dika
6,938 yang artinya mempertinggi risiko
kanker payudara sebesar 6,938 kali Rasjidi, I. 2009. Pencegahan Kanker
lebih tinggi dibandingkan wanita yang pada Wanita. Jakarta : Sa-
tidak memiliki riwayat keluarga yang gung Seto
sedang atau pernah menderita kanker
Rasjidi, I. 2010. Epidemiologi Kanker
payudara.
pada Wanita. Jakarta : Sa-
Bagi wanita yang memiliki riwayat
gung Seto
keluarga yang sedang atau pernah men-
derita kanker payudara sebaiknya dapat Rosma, S. 2008. Menurunkan Risiko
menghindari faktor risiko kanker payu- kanker Payudara. Jakarta :
dara seperti tidak menunda kehamilan Kata Hati
pertama atau mengupayakan agar jarak
antara menache dengan kehamilan Sabiston. 2001. Buku Ajar Bedah.
pertama tidak terlalu jauh, menyusui Jakarta : EGC
anak dalam waktu yang lebih lama, dan
tidak menggunakan kontrasepsi Tapan, Erik. 2005. Kanker , An-
hormonal. Selain itu diharapkan : tioksidan, Dan Terapi Komp-
Melakukan pemeriksaan payudara sen- lementer. Jakarta : Elex
diri setiap bulan dari usia 20 tahun, Media Komputindo
Mammografi dilakukan setiap 1-2
tahun mulai usia 40 49 tahun, Pe-
meriksaan payudara oleh dokter setiap
3 tahun sampai usia 39 tahun se-
lanjutnya setiap tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Indriati, Rini. 2005. Faktor-faktor risi-
ko yang berpengaruh terha-
dap kanker payudara di RSUP
Dr. Kariadi Semarang.

Komalasari, Renata. 2009. Buku saku


kebidanan. Jakarta . EGC
19

Potrebbero piacerti anche