Sei sulla pagina 1di 14

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Komite Audit Dan Ukuran KAP Terhadap

Biaya Keagenan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011)

by

Zahratur Raisya1, Popi Fauziati1, Herawati1


1
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang
1
Email: z_raisya@ymail.com

Abstract

This study purposed to determine the effect of ownership structure, audit committee and the
size of the accounting firm agency costs. In this study a sample of 11 companies are state-owned. Type
of data used is obtained through the secondary and of Indonesian Capital Market Directory and
www.idx.co.id. The study period is from 2007 to 2011. In this study used two variables category. The
first dependent variable consisted of government ownership, institutional ownership, foreign
ownership, audit committees and the size of the firm. The second dependent variable is the cost of
agency. The analytical method used is quantitative analysis through multiple regression model and t-
test. Based on the results of hypothesis testing found that government ownership, institutional
ownership, foreign ownership, audit committees and the size of the firm individually significant effect
on agency costs.

Keyword Ownership Structure, Audit Committee, Size Of Public Accounting Officer,


Agency Cost

PENDAHULUAN oleh pihak internal untuk menjaga eksistensi


perusahaan. Kegiatan tersebut ditandai dengan
1.1 Latar Belakang Masalah
meningkatnya biaya keagenan.
Pada saat ini peta persaingan bisnis
Menurut Decow (2005) biaya keagenan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup
menunjukan tidak terjadinya pemerataan
sangat ketat, hal tersebut terjadi karena banyak
informasi didalam manajemen sehingga
pesaing baik yang berada didalam satu industri
membutuhkan sejumlah aliran biaya untuk
maupun didalam kelompok industri lain.
mendapatkan sumber informasi yang
Fenomena ini membuat manajemen berfikir
terpercaya. Dari pernyataan tersebut adalah
keras untuk mengembangkan berbagai strategi
untuk memperoleh informasi yang tepat dan
untuk mempertahankan eksistensi, tapi dari
akurat seorang investor harus mengeluarkan
berbagai macam cara yang dikembangkan oleh
biaya yang tinggi, hal tersebut terjadi karena
manajemen berbagai perusahaan, manajemen
informasi yang dibutuhkan dimiliki oleh pihak
laba adalah salah satu yang kerap dilakukan
internal. Kondisi ini membuat pihak internal
1
untuk leluasa memainkan kelebihan informasi 1.2 Perumusan Masalah
yang mereka miliki untuk melakukan sejumlah Berdasarkan kepada latar belakang
kecurangan yang berhubungan dengan masalah, maka dapat diajukan beberapa
keuangan perusahaan, sedangkan disisi pertanyaan yang dapat dirumuskan yaitu:
stakeholders lain seperti investor, masyarakat, 1. Apakah kepemilikan pemerintah
pemerintah dan berbagai pihak lainnya harus berpengaruh terhadap biaya keagenan ?
mengeluarkan sejumlah biaya untuk dapat 2. Apakah kepemilikan institusional
dengan cepat memperoleh informasi dari berpengaruh terhadap biaya keagenan ?
berbagai sumber (agency). 3. Apakah kepemilikan asing berpengaruh
Tingginya biaya keagenan terjadi pada terhadap biaya keagenan ?
beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa 4. Apakah komite audit berpengaruh
Efek Indonesia. Peningkatan biaya keagenan terhadap biaya keagenan ?
tentu merugikan bagi perusahaan karena tidak 5. Apakah ukuran KAP berpengaruh
menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam terhadap biaya keagenan ?
dalam melakukan pengelolaan sumber dana
1.3 Tujuan dan Manfaat
didalam perusahaan. Tingginya biaya keagenan
1.3.1 Tujuan Penelitian
dapat mengakibatkan berkurangnya
Sesuai dengan perumusan masalah,
pemanfatan assets.
secara umum tujuan dilaksanakannya penelitian
Menurut Ross (2005) biaya keagenan
ini adalah untuk membuktikan pengaruh:
akan meningkat ketika didalam perusahaan
1. Kepemilikan pemerintah terhadap biaya
terjadi asimetris informasi. Kondisi tersebut
keagenan
menunjukan adanya ketimpangan informasi
2. Kepemilikan institusional terhadap
yang dimiliki pihak internal dan eksternal, yang
biaya keagenan
tentunya menguntungkan pihak internal dan
3. Kepemilikan asing terhadap biaya
merugikan pihak eksternal. Keadaan ini
keagenan
membuat stakeholders mencari solusi untuk
4. Komite audit terhadap biaya keagenan
memperkecil biaya keagenan dengan cara
5. Ukuran KAP terhadap biaya keagenan
menjalankan fungsi pengawasan. Untuk
memperkecil biaya keagenan perusahaan
II LANDASAN TEORI
melaksanakan mekanisme corporate
2.1 Biaya Keagenan
governance.
Menurut Decow (2005) biaya keagenan
adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan sejumlah informasi yang berasal
2
dari pihak internal, informasi tersebut memiliki sering terjadi di dalam perusahaan adalah
peran penting didalam proses pengambilan terjadi asismetris informasi yang
keputusan dalam berinvestasi. Biaya keagenan mengakibatkan pihak manajerial memiliki
terjadi karena adanya ketimpangan didalam kelengkapan informasi yang lebih baik dari
pengumpulan informasi. Dalam hal ini arus pihak luar perusahaan dan memiliki
informasi lebih cepat didapatkan oleh pihak kepentingan dengan perusahaan, akibatnya
internal, sedangkan pihak eksternal seperti stakeholders yang berasal dari luar perusahaan
investor dan pelaku pasar lainnya memiliki merasa dirugikan kepentingannya. Menyadari
informasi yang tidak selengkap pihak internal. kondisi tersebut pihak akuntan sepakat untuk
Tingginya biaya keagenan mendorong penyelenggaraan sebuah program yang disebut
terjadinya berbagai kecurangan didalam dengan GCG yang bertujuan melakukan
organisasi seperti kegiatan manajemen laba pengawasan terhadap aktifitas yang dilakukan
atau pun berbagai bentuk kecurangan lainnya. manajer (Soemarso 2007).
Menurut Ross (2005) biaya keagenan
2.2.1 Kepemilikan Manajerial
merupakan sejumlah aliran biaya yang
Kepemilikan manajerial adalah jumlah
dikeluarkan oleh investor untuk mendapatkan
kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari
sejumlah informasi yang berasal dari agen,
seluruh modal saham perusahaan yang
kebutuhan informasi sangat penting untuk
dikelola.Kepemilikan manajerial dihitung
proses pengambilan keputusan. Tingginya
dengan menggunakan persentase saham yang
biaya keagenan tentu membuat investor
dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan
menjadi berat untuk mengeluarkan sejumlah
yang secara aktif ikut serta dalam pengambilan
biaya untuk mendapatkan informasi, sehingga
keputusan perusahaan (Komisaris dan Direksi)
mereka lebih memilih menunggu. Kondisi ini
(Riyanto, 2004)
tentu menguntungkan pihak internal, dan
Kepemilikan Manajerial menunjukkan
memberikan peluang yang tinggi bagi
kepemilikan manajer atas saham di dalam
manajemen untuk melakukan sejumlah
sebuah perusahaan.Ini berarti seorang manajer
kecurangan seperti melakukan kegiatan
akan berkedudukan ganda, tidak hanya sebagai
manajemen laba.
seorang manajer saja tetapi juga merupakan
2.2 Mekanisme Good Corporate pemegang saham. Untuk itu diharapkan dengan
Governance
posisinya ini, manajer bisa mengambil
Di dalam sebuah perusahaan yang keputusan yang tepat bagi pihak manajemen
berskala besar kebutuhan informasi merupakan dan pemegang saham karena tentu saja ia tidak
dimensi yang sangat penting, fenomena yang menginginkan keputusan yang akan diambilnya
3
tersebut merugikan posisinya, baik sebagai sekelompok individu. Kepemilikan keluarga
manajer maupun sebagai pemegang saham. pada umumnya adalah mereka yang
Dengan demikian, konflik kepentingan antar berhubungan langsung dengan owners atau
pemilik dapat terjadi (Widyastuti, 2009). pemilik perusahaan. Kepemilikan keluarga
biasanya terjadi pada perusahaan dengan status
2.2.2 Kepemilikan Institusional
limited sedangkan porsi kepemilikan keluarga
Menurut Ross (2005) kepemilikan
pada perusahaan yang berstatus go public atau
institusional adalah pengelompokan struktur
terbuka relatif kecil atau jarang ditemukan
hak yang dimiliki secara institusi atau bersifat
karena sifatnya yang telah di komersilkan.
berkelompok. Kepemilikan institusional
memperlihatkan adanya kepemilikan yang
2.2.4 Kepemilikan Publik
bersifat komperatif. Semakin banyak nilai
Menurut Ross (2005) kepemiikan
investasi yang diberikan ke dalam sebuah
publik adalah sejumlah hak dan kewajiban
organisasi, tentu akan membuat sistem
masyarakat didalam sebuah perusahaan yang
monitoring di dalam organisasi semakin tinggi.
telah melakukan penjualan sahamnya secara
Di dalam prakteknya kepemilikan institusional
bebas. Kepemilikan pablik dapat dilakukan
tentu memiliki fungsi monitoring yang lebih
pada perusahaan yang telah melakukan proses
efektif dibandingkan struktur kepemilikan
go public dan menawarkan sahamnya secara
managerial.
bebas kepada masyarakat.
Menurut Phalipu (2005) kepemilikan
institusional merupakan pengelompokan 2.2.5 Kepemilikan Pemerintah
kepemilikan yang dimiliki secara berkelompok Mennurut Phalipu (2005) kepemilikan
atau dimiliki secara bersama oleh individu- pemerintah menunjukan besarnya kepemilikam
individu di dalam sebuah organisasi. Di dalam pemerintah didalam sebuah perusahaan.
menjalankan fungsinya kepemilikan Kepemilikan pemerintah pada dasarnya lebih
institusional lebih memiliki peran yang lebih ditujukan pada unit usaha atau instansi yang
baik di dalam pelaksanaan pengawasan secara mempengaruhi kepentingan orang banyak, atau
individual. unit usaha yang melayani masyarakat banyak.
Kepemilikan pemerintah pada umumnya
2.2.3 Kepemilikan Keluarga
sepenuhnya dikuasai oleh negara dan hanya
Menurut Ross (2005) kepemilikan
sedikit porsi untuk struktur kepemilikan
keluarga merupakan struktur hak dan
lainnya.
kewajiban seorang individu yang memiliki
sejumlah saham atas nama keluarga atau

4
2.2.6 Kepemilikan Asing oleh manajer atau pun pihak-pihak tertentu di
Menurut Phalipu (2005) dalam organisasi.
mengungkapkan kepemilikan asing adalah
investor individual yang berasal dari luar batas 2.2.8 Kegiatan Komite Audit
negara. Pada umumnya kepemilikan asing Soemarso (2007) kegiatan utama dari
memiliki porsi kepemilikan yang relatif lebih anggota komite audit adalah melakukan
rendah, dan memiliki peranan yang kurang kuat pengawasan dan mengendalian aktifitas yang
didalam sebuah organisasi. Salah satu faktor dilakukan oleh manager perusahaan, kegiatan
yang mendorong kondisi tersebut terjadi adalah tersebut menunjukan fungsi dari anggota
komunikasi yang sangat sulit dilakukan, komite audit sebagai alat untuk mengawasi
sehingga peran investor lebih rendah. aktifitas manager. Berjalan dengan baiknya
kegiatan yang dilakukan komite audit akan
2.2.7 Komite Audit
mendorong bersihnya kegiatan operasional dan
Salah satu implikasi dari pelaksanaan
tentunya mendorong meningkatnya kinerja
GCG adalah dibentuknya komite audit.
organisasi.
Menurut Soemarso (2007) komite audit adalah
sebuah komite yang beranggotakan minimal 3
2.4 Ukuran KA
orang dimana dua diantaranya memiliki
Rachmawati (2008) mengungkapkan
kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan.
ukuran kantor akuntan berhubungan dengan
Komite audit bertugas untuk melakukan
reputasi dari kantor akuntan publik yang
pengawasan terhadap aktifitas manajerial yang
menjadi tempat auditor bekerja. Untuk
dilakukan manajer.
Indonesia ukuran KAP dikelompokan menjadi
Komite audit merupakan team
dua yaitu Kantor Akuntan Publik yang dikelola
independen yang bersumber dari kumpulan
oleh 4 kelompok yang memiliki reputasi yang
individu yang berasal dari luar perusahaan.
tinggi, atau disebut dengan KAP Big Fourth
Komite audit bersifat independen dalam
sedangkan auditor yang berada diluar Big
bertugas. Komite audit bertanggung jawab
Fourth adalah akuntan publik yang bekerja
kepada para stakeholder yang dipublikasikan di
sendiri dan belum terlalu dikenal atau memiliki
dalam rapat umum pemegang saham yang
reputasi yang tidak terlalu dikenal oleh
dilakukan satu kali dalam setahun. Berdasarkan
stakeholders.
uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan
Lee (2012) mengungkapkan bahwa
bahwa komite audit merupakan alat yang
ukuran KAP adalah pengolompokan akuntan
bersifat independen yang bertugas untuk
publik berdasarkan reputasi yang mereka
mengawasi aktifitas manajerial yang dilakukan
miliki. Untuk Indonesia terdapat dua kategori
5
KAP yaitu Big Fourth dan Non Big Fourth. beberapa perusahaan manufaktur yang listed di
KAP Big Fourth adalah kantor akuntan publik Bursa Efek Indonesia. Untuk menentukan
yang dikelola oleh 4 kelompok auditor yang ukuran sampel yang dapat mewakili populasi
paling dikenal sedangkan Non Big Fourth maka dilakukan pemilihan sampel dengan
adalah kelompok akuntan publik yang bekerja menggunakan metode purposive sampling.
secara individual atau memiliki kelompok Pada metode tersebut sampel diambil
dengan nama dan reputasi yang tidak terlalu berdasarkan kriteria khusus yang terdapat pada
dikenal. populasi. Secara umum kriteria yang digunakan
H1 Kepemilikan pemerintah berpengaruh meliputi:
signifikan terhadap biaya keagenan 1. Perusahaan yang menerbitkan laporan
H2 Kepemilikan institusional berpengaruh keuangan secara lengkap dari tahun
signifikan terhadap biaya keagenan
2007 2011
H3 Kepemilikan asing berpengaruh signifikan
2. Perusahaan manufaktur yang berstatus
terhadap biaya keagenan
BUMN yang terlihat dari label atau
H4 Komite Audit berpengaruh signifikan
besarnya struktur kepemilikan
terhadap biaya keagenan
pemerintah didalam perusahaan.
H5 Ukuran KAP berpengaruh signifikan
terhadap biaya keagenan
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran
Variabel
METODE PENELITIAN
Secara umum variabel penelitian yang
3.1 Populasi dan Sampel digunakan didalam penelitian ini dapat
dikelompokan sebagai berikut:
Menurut Sekaran (2006) populasi
merupakan kesatuan item yang saling bekerja 3.3.1 Variabel Dependen
sama untuk mencapai satu tujuan. Pada Biaya Keagenan
penelitian ini yang menjadi populasi adalah Menurut Ross (2005) biaya keagenan
seluruh perusahaan yang listed di Bursa Efek adalah sejumlah biaya yang dipertentangkan
Indonesia. Karena jumlah perusahaan yang oleh manajer sebagai pihak internal dengan
listed di Bursa Efek Indonesia relatif banyak, investor atau pemegang saham sebagai pihak
sehingga membuat peneliti memerlukan eksternal. Pada penelitian ini untuk mengukur
pengambilan sampel. biaya keagenan digunakan total assets
Menurut Sekaran (2006) sampel adalah turnover. Untuk mengukur total assets turnover
bagian dari populasi yang dianggap mewakili. maka digunakan perbandingan antara total
Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah pendapatan operasional dengan rata-rata total

6
assets yang dimiliki perusahaan. Untuk nilai persentase kepemilikan asing yang
mengukur total assets turnover dapat dicari terdapat didalam perusahaan.
dengan menggunakan rumus:
Total Operating Re venue 4. Komite Audit
Total Assets Turnover
Average Total Assets Menurut Ross (2005) mengungkapkam
bahwa komite audit merupakan team yang
3.3.2 Variabel Independen dibentuk oleh 1 sampai 6 orang yang bertugas
Secara umum didalam penelitian ini
untuk melakanakan pengawasan terhadap
variabel independen yang digunakan dapat
aktifitas manajer didalam sebuah perusahaan.
dikelompokan sebagai berikut:
Untuk mengukur komite audit maka digunakan
1. Kepemilikan Pemerintah pengukuran sebagai berikut:
Menurut Decow (2005) kepemilikan - Jumlah anggota komite audit 5 orang 1
pemerintah didefinisikan sebagai sejumlah hak - Jumlah anggota komite audit kurang dari 5
dan kewajiban yang dimiliki oleh instansi atau orang 0
lembaga pemerintahan didalam sebuah
perusahaan. Untuk mengukur kepemilikan 5. Ukuran KAP
pemerintah digunakan persentase dari Ukuran KAP adalah reputasi dari
kepemilikan pemerintah didalam perusahaan sebuah kumpulan auditor yang terbentuk
BUMN di Bursa Efek Indonesia. karena pengalaman dalam melaksanakan
kegiatan audit. Untuk mengukur KAP maka
2. Kepemilikan Institusional
digunakan dua kategori sebagai berikut:
Menurut Ross (2005) kepemilikan
KAP Big Fourth 1
institusional adalah sejumlah hak dan
KAP Non Big Fourth 0
kewajiban yang dimiliki investor yang
mengatasnamakan institusi atau perusahaan.
3.4 Metode Analisis
Untuk mengukur kepemilikan institusional
maka digunakan persentase kepemilikan yang Untuk menjawab dan membuktikan
terdapat didalam laporan keuangan tahunan. kebenaran hipotesis yang digunakan didalam
penelitian ini maka dilakukan dengan
3. Kepemilikan Asing
menggunakan metode analisis kuantitatif.
Menurut Damodaran (2007)
Didalam metode tersebut tahapan pengolahan
kepemilikan asing adalah sejumlah hak dan
data dilakukan dengan tahapan pengujian
kewajiban yang dimiliki investor yang berasal
statistik sebagai berikut:
dari luar negara perusahaan asal. Untuk
mengukur kepemilikan asing maka digunakan
7
IV Alisis Hasil 0,51% sedangkan struktur kepemilikan pemerintah
4.1 Analisis Data tertinggi yang dimiliki salah satu perusahaan adalah
Sesuai dengan perumusan masalah dan sebesar 90,03%. Pada umumnya perusahaan
hipotesis penelitian ini bertujuan mendapatkan BUMN yang menjadi sampel rata-rata memiliki
bukti empiris pengaruh kepemilikan pemerintah, kepemilikan pemerintah sebesar 42,23% yang
kepemilikan institusional, kepemilikan asing, menghasilkan standar deviasi sebesar 33,62.
komite audit dan ukuran KAP terhadap biaya Selama periode tahun 2007 2011 masih
keagenan. Untuk melakukan tahapan pengolahan terdapat beberapa perusahaan yang dijadikan
data tentu dibutuhkan informasi dan data. Pada sampel tidak memiliki struktur kepemilikan
penelitian ini perusahaan yang digunakan sebagai institusional, sedangkan nilai kepemilikan
sampel adalah perusahaan yang berstatus BUMN di institusional tertinggi yang dimiliki salah satu
Bursa Efek Indonesia. Periode observasi data yang perusahaan adalah sebesar 27,54. Secara
digunakan adalah dari tahun 2007 2011. keseluruhan rata-rata struktur kepemilikan
Setelah seluruh data dan informasi yang institusional yang dimiliki perusahaan yang
dibutuhkan berhasil dikumpulkan maka tahapan dijadikan sampel adalah sebesar 5,06 dengan
pengolahan data dapat segera dilakukan. Tahapan standar deviasi data sebesar 9,73.
pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Pada penelitian ini yang menjadi variabel
bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil ketiga adalah struktur kepemilikan asing, antara
pengujian yang telah dilakukan dapat dinarasikan periode tahun 2007 2011. Untuk mengukur
statistik deskriptif variabel penelitian yang struktur kepemilikan asing maka digunakan ukuran
digunakan didalam penelitian ini seperti terlihat dummy, yaitu nilai 1 untuk perusahaan yang
pada tabel 4.2 dibawah ini: memiliki struktur kepemilikan asing, sedangkan
Tabel 4.2 nilai 0 diberikan pada perusahaan yang tidak
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
memiliki struktur kepemilikan asing. Didalam
Rata
Keterangan Min Maks Std Deviasi perusahaan yang dijadikan sampel rata-rata struktur
Rata
KP 0.51 90,03 42,23 33,62 kepemilikan asing yang dimiliki perusahaan adalah
KI 0,00 27,54 5.06 9,73
KA 0,00 1 0,02 0,13 sebesar 0,02 dengan standar deviasi sebesar 0,13.
Komite 0,00 1 0,24 0,43 Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa hanya
Audit
Ukuran KAP 0,00 1 0,40 0,49 sedikit perusahaan BUMN yang memiliki struktur
Biaya 0,19 4,34 1,09 0,64 kepemilikan asing didalam manajemennya,
Keagenan
Untuk melakukan kegiatan monitoring

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa dengan maka stakeholders membuat komite audit. Pada

menggunakan total jumlah observasi sebanyak 55, penelitian ini untuk mengukur komite audit maka

teridentifikasi nilai kepemilikan pemerintah paling digunakan ukuran dummy, nilai 1 diberikan pada

rendah pada salah satu perusahaan BUMN yang perusahaan yang memiliki komite audit sedangkan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar nilai 0 diberikan pada perusahaan yang tidak
memiliki komite audit. Jika dilihat secara
8
keseluruhan rata-rata skor untuk komite audit yang
4.3 Pengujian Statistik
terdapat didalam perusahaan sampel adalah sebesar
Untuk mendapatlkan bukti empiris adanya
0,24 dengan standar deviasi sebesar 0,43.
pengaruh pengaruh kepemilikan pemerintah,
Untuk meningkatkan kualitas informasi
kepemilikan institusional, kepemilikan asing,
keuangan yang akan dipublikasikan kepada
komite audit dan ukuran KAP terhadap biaya
stakeholders, tentu stakeholders akan memilih
keagenan maka dilakukan tahapan pengujian
menggunakan jasa kantor akuntan publik yang
hipotesis seperti terlihat didalam sub bab dibawah
berkualitas. Hal yang sama juga dilakukan oleh
ini:
perusahaan yang dijadikan sampel. Untuk
menentukan ukuran KAP maka digunakan dua
4.3.1 Analisis Koefisien Determinasi
kategori yaitu 1 untuk perusahaan yang
Menurut Ghozali (2011) pengujian
menggunakan jasa KAP yang tergolong Big 4
koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
sedangkan 0 diberikan pada perusahaan yang tidak
kemampuan variabel independen dalam
menggunakan jasa auditor bukan termasuk dalam
memberikan kontribusi untuk mempengaruhi
Big 4. Jika diamati secara keseluruhan rata-rata
variabel dependen yang diukur dengan persentase.
perusahaan yang dijadikan sampel mendapatkan
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah
skor untuk ukuran KAP sebesar 0,40 dengan
dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada
standar deviasi sebesar 0,49.
Tabel 4.7 dibawah ini:
Pembentukan fungsi monitoring melalui
Tabel 4.7
komite audit serta adanya pengelompokan Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
kepemilikan tentu bertujuan untuk mengurangi Model Summary

biaya keagenan (agency cost). Sepanjang periode Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
penelitian nilai agency cost terendah yang dimiliki 1 .346a .120 .030 .62810
salah satu perusahaan adalah sebesar 0,19 a. Predictors: (Constant), Ukuran KAP, Kepemilikan
Asing, Kepemilikan Institusional, Komite Audit,
sedangkan nilai agency cost tertinggi yang dimiliki Kepemilikan Pemerintah

salah satu perusahaan BUMN adalah sebesar 4,34.


Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai R-
Secara keseluruhan rata rata perusahaan yang
square yang dihasilkan adalah sebesar 0,120. Hasil
dijadikan sampel memiliki tingkat agency cost
yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa struktur
sebesar 4,34 dengan standar deviasi sebesar 0,64.
kepemililan pemerintah, struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan asing, komite
4.2 Pengujian Asumsi Klasik
audit dan ukuran KAP mampu memberikan
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik
kontribusi dalam mempengaruhi agency cost
teridentifikasi bahwa seluruh variabel penelitian
sebesar 12% sedangkan 88% lagi dijelaskan oleh
yang digunakan terbebas dari gejala
variabel lain yang tidak digunakan didalam
multikolinearitas, autokorelasi, dan
penelitian saat ini.
heteroskedastisitas sehingga tahapan pengolahan
data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
9
4.3.2 Pengujian F-statistik
Menurut Ghozali (2011) pengujian F- Tabel 4.9
Hasil Pengujian Hipotesis
statistik bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Variabel Koefisien
Sig
variabel independen terhadap variabel dependen Penelitian Regresi
secara bersama sama. Pengujian F-statistik juga (Constanta 0,756 -
KP 0,004 0,299
disebut sebagai uji kelayakan model. Berdasarkan KI 0,002 0,873
hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh KA -0,751 0,289
Komite Audit 0,222 0,351
ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.8 dibawah ini: Ukuran KAP 0,338 0,093

Tabel 4.8 Pada tabel terlihat bahwa masing masing


Hasil Pengujian F-statistik variabel penelitian yang digunakan memiliki
ANOVAb

Sum of koefisien regresi dapat dibuat kedalam sebuah


Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.637 5 .527 2.337 .054a model persamaan regresi linear berganda seperti
Residual 19.331 49 .395
Total 21.968 54
a. Predictors: (Constant), Ukuran KAP, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Institusional,
terlihat dibawah ini:
Komite Audit, Kepemilikan Pemerintah
b. Dependent Variable: Biaya Keagenan Y = 0,756 + 0,004x1 + 0,002x2 0,751x3 + 0,222x4
+ 0,338x5
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa hasil
Pada perssamaan yang terbentuk
pengujian F-statistik diperoleh nilai signifikan
teridentifikasi bahwa masing-masing variabel
sebesar 0,054. Didalam tahapan pengujian statistik
penelitian yang digunakan memiliki koefisien
dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan
regresi dengan arah yang relatif berbeda. Secara
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan
umum analisis dan pembahasan dari masing-masing
bahwa nilai signfikan sebesar 0,054 > alpha 0,05
koefisien regresi yang dimiliki masing-masing
maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
variabel terlihat pada sub bab dibawah ini:
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
struktur kepemilikan pemerintah, struktur
4.4.1 Pengaruh Kepemilikan Pemerintah
kepemilikan institusional, struktur kepemilikan Terhadap Agency cost
Sesuai dengan hasil pengujian statistik yang
asing, komite audit dan ukuran KAP secara
telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi
bersama sama tidak berpengaruh signifikan
bertanda positif yaitu sebesar 0,004 dengan nilai
terhadap agency cost.
signifikan sebesar 0,299. Tahapan pengolahan data
4.4 Analisis Model Regresi Berganda konsisten dilakukan dengan menggunakan tingkat
kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
Untuk mengetahui arah pengaruh antara
didalam tahapan pengujian data menunjukan bahwa
variabel independen terhadap variabel dependen
nilai signifikan sebesar 0,229 > alpha 0,05 maka
maka dilakukan pembentukan model regresi linear
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima
berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data yang
sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan
telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat
pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap
pada Tabel 4.9 dibawah ini:

10
agency cost pada perusahaan manufaktur di Bursa disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak
Efek Indonesia. berpengaruh signifikan terhadap agency cost pada
Hasil pengujian hipotesis pertama perusahaan manufaktur yang berstatus BUMN di
menunjukan bahwa struktur kepemilikan yang Bursa Efek Indonesia.
dikuasai pemerintah tidak berpengaruh signifikan Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa
terhadap agency cost, hasil tersebut tidak sejalan kepemilikan institusional tidak mampu memberikan
dengan hipotesis yang diajukan. Keadaan tersebut kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan
terjadi bahwa besarnya struktur kepemilikan yang atau penurunan agency cost pada perusahaan
dimikiki pemerintah tidak dapat dijadikan alat manufaktur yang berstatus BUMN di Bursa Efek
untuk mengetahui peningkatan atau penurunan Indonesia. Temuan yang diperoleh tidak sejalan
agency cost didalam perusahaan. Hal tersebut dengan hipotesis yang diajukan. Keadaan tersebut
terjadi karena masih banyak ruang didalam disebabkan karena fungsi pengawasan yang
organisasi yang tidak terawasi oleh pemerintah, dilakukan oleh investor institusional tidak efektif,
celah tersebut tentu dapat dijadikan alat bagi pihak- karena dilakukan tidak dengan kesepakatan
pihak tertentu untuk meningkatkan biaya keagenan bersama akan tetapi bersifat individual, sehingga
untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Walaupun membuat aktifitas pengawasan tidak dapat
struktur kepemilikan di dominasi pemerintah akan mendeteksi berbagai kecurangan didalam
tetapi karena pengawasan tidak dilakukan dengan perusahaan salah satunya dilakukan dalam bentuk
ketat mendorong tidak terjadi perubahan yang peningkatan atau penurunan biaya keagenan.
signifikan terhadap agency cost. Keadaan ini tentu Selama periode observasi penurunan atau
memaksa stakeholders untuk mengamati sejumlah peningkatan biaya keagenan lebih disebabkan oleh
variabel lain yang diperkirakan lebih adanya penerapan fungsi pengawasan yang
mempengaruhi peningkatan atau penurunan agency dilakukan dengan terencana dengan baik seperti
cost seperti keberadaan dewan komisaris, team melalui pembentukan dewan komisaris atau
audit independen dan sebagainya. menunjukan auditor independen untuk mencatat
aktifitas keuangan yang dilakukan oleh manajer
4.4.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional perusahaan.
Terhadap Agency cost
4.4.3 Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap
Berdasarkan pembentukan model regresi
Agency cost
linear berganda teridentifikasi variabel kepemilikan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
institusional memiliki koefisien regresi bertanda
ketiga yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
positif sebesar 0,002 dengan nilai signifikan sebesar
kepemilikan asing terhadap agency cost, diperoleh
0,873. Pada tahapan pengolahan data digunakan
hasil yang menunjukan bahwa variabel kepemilikan
tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang
asing memiliki koefisien regresi bertanda negatif
diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan
sebesar -0,751 dengan nilai signifikan sebesar
sebesar 0,873 > alpha 0,05 maka keputusannya
0,289. Pada tahapan pengolahan data digunakan
adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat
11
tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut disimpulkan bahwa komite audit tidak berpengaruh
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,289 > signifikan terhadap agency cost pada perusahaan
alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima manufaktur yang berstatus BUMN di Bursa Efek
dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Indonesia.
kepemilikan asing tidak berpengaruh signifikan Hasil yang diperoleh didalam tahapan
terhadap agency cost pada perusahaan manufaktur pengujian hipotesis menunjukan bahwa komite
yang berstatus BUMN di Bursa Efek Indonesia. audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
Hasil yang diperoleh didalam tahapan peningkatan atau penurunan agency cost pada
pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa perusahaan manufaktur yang berstatus BUMN di
struktur kepemilikan asing tidak memberikan Bursa Efek Indonesia. Kondisi tersebut terjadi
kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan karena kegiatan yang dilakukan oleh komite audit
atau penurunan agency cost pada perusahaan belum maksimal, hal tersebut terjadi karena
manufaktur yang berstatus BUMN di Bursa Efek kordinasi antara anggota didalam melakukan
Indonesia, keadaan tersebut terjadi karena pada kegiatan pengawasan tidak terjalin dengan baik,
umumnya investor asing memiliki kendala dalam akibatnya kekompakan sebagai team untuk
melakukan berbagai fungsi pengawasan, hal melakukan kegiatan monitoring sangat sulit
tersebut terjadi karena pada umumnya investor dilakukan dan tidak memberikan dampak terhadap
asing memiliki kesulitan didalam berkomunikasi penurunan agency cost didalam perusahaan.
didalam melaksanakan pengawasan didalam
4.4.5 Pengaruh Ukuran KAP Terhadap
perusahaan, akibatnya peran dari investor asing
Agency cost
tidak terlihat dan berkontribusi untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
atau menurunkan agency cost didalam perusahaan
kelima yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
manufaktur yang berstatus BUMN di Bursa Efek
ukuran KAP terhadap agency cost diperoleh nilai
Indonesia.
koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,093.
Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat
4.4.4 Pengaruh Komite Audit Terhadap
Agency cost kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
0,093 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho
keempat yang bertujuan untuk mengetahui
diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan
pengaruh komite audit terhadap agency cost
bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif
terhadap agency cost pada perusahaan manufaktur
sebesar 0,222.dengan nilai signifikan sebesar 0,351.
yang berstatus BUMN di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap
tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan yang
agency cost. Hasil yang diperoleh tersebut
dihasilkan 0,351 > alpha 0,05 maka keputusannya
menunjukan bahwa bahwa ukuran KAP bukanlah
adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat
12
variabel yang mempengaruhi agency cost. Temuan berpengaruh signifikan terhadap agency
yang dihasilkan dalam pengujian juga menunjukan cost pada perusahaan manufaktur berstatus
bahwa ukuran KAP yang digunakan didalam BUMN di Bursa Efek Indonesia.
melaksanakan audit tidak memberikan kontribusi 5. Hasil pengujian hipotesis kelima
untuk menaikan atau meningkatkan agency cost, menunjukan bahwa ukuran KAP
dalam hal ini masih adanya celah didalam berpengaruh signifikan terhadap agency
perusahaan yang tidak terdeteksi oleh stakeholders cost pada perusahaan manufaktur berstatus
tentu tetap memberikan peluang bagi manajer untuk BUMN di Bursa Efek Indonesia.
melakukan kecurangan salah satu kecurangan 5.3 Saran
tersebut adalah terjadinya peningkatan biaya Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil
keagenan. pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka
dapat diajukan beberapa saran yang dapat
PENUTUP memberikan kontribusi positif bagi:
5.1 Kesimpulan 1. Peneliti dimasa mendatang disarankan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil untuk mencoba mengganti metode
pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka pengambilan sampel, serta memperpanjang
dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang periode observasi penelitian dan mencoba
merupakan jawaban dari permasalahan yang menambahkan satu variabel penelitian lagi
dibahas didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: yang belum digunakan didalam penelitian
1. Hasil pengujian hipotesis pertama ini seperti ukuran dewan komisaris,
menunjukan bahwa kepemilikan kepemilikan managerial dan sebagainya.
pemerintah (government) tidak berpengaruh 2. Perusahaan disarankan untuk dapat
signifikan terhadap agency cost pada melaksanakan kegiatan corporate
perusahaan manufaktur berstatus BUMN di governance dengan tepat, melalui
Bursa Efek Indonesia. pembentukan dewan komisaris, komite
2. Hasil pengujian hipotesis kedua audit dan pengelompokan struktur
menunjukan bahwa kepemilikan institusinal kepemilikan, karena dengan adanya
tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan lembaga monitoring dan
agency cost pada perusahaan manufaktur berjalannya fungsi masing-masing lembaga
berstatus BUMN di Bursa Efek Indonesia. tentu akan dapat dijadikan alat untuk
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menurunkan agency cost.
menunjukan bahwa kepemilikan asing tidak 3. Perusahaan juga harus lebih transparan
berpengaruh signifikan terhadap agency untuk menyediakan aliran informasi kepada
cost pada perusahaan manufaktur berstatus stakeholders, melalui keterbukaan didalam
BUMN di Bursa Efek Indonesia. pengelolaan perusahaan akan mendorong
4. Hasil pengujian hipotesis keempat menurunnya agency cost didalam
menunjukan bahwa komite audit tidak perusahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Elder, Beasley. 2010. Auditing and


Assurace Service. 14th Edition.
Prentice Hall. Boston.

Arifin Kusuma. 2003. Earning Management


dan Agency cost (Pro dan Kontra).
www.article.blogspot.com

Decow Paricia M, Richardson Scoth. 2005.


Earning Management. McGraw-Hill,
Irwin.

Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate


dengan Menggunakan SPSS 19.0.
Badan Penerbit Universitas Dipenegoro,
Semarang.

Lee Son. 2012. Influence of Several Factor to


Agency Cost (Empirical Study of
Capital Market of Singapore). Asian
Journal of Financial Accounting Vol 4
Number 2. Singapore.

Phalipu Healy. 2009. Corporate Finance.


McGraw-Hill, Irwin,

Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-Dasar


Perbelanjaan Perusahaan. Badan
Penerbit Universitas Gajahmada,
Yogyakarta.

Ross, William, Jeff. 2005. Coorporate


Financial Statement. Edisi Indonesia.
Gramedia Pustaka, Jakarta.

Soemarso. 2007. Dasar-Dasar Akuntansi


(Pengantar). Badan Penerbit
Universitas Gajahmada, Yogyakarta.

Widyastuti. 2009. Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Agency cost. Jurnal
Akuntansi Keuangan Volume 3
Nomor 2. Universitas Sumatera Utara,
Medan.

14

Potrebbero piacerti anche