Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
The cause of the low activity of the students in learning Physics in Public Junior High
School in Padang,due to the students feel that Physics is not an interesting subject and
unrelated to the real world application. These factors have impacts towards the students
learning activities in Physics, their achievement in Physics, and the student s learning quality
in Physics. One solution to overcome these problems is by applying the Contextual Teaching
and Learning (CTL)Lesson StudyBased Approach. This research aims at elaborating the
CTLLesson StudyBased Approach to enhance the students learning activity in Physics, and
the students achievement in Physics, either the students have low, medium or high intelligence
level. This type of research is a combined quantitative and qualitative. This research took
place in public junior high schools in Padang on first semester of academic year 2009/2010.
The samples for this research were the students in class VII-4 at SMPN 17 Padang, students in
class VII-5 at SMPN 7 Padang and students in class VII-B at SMPN 8 Padang. The data were
collected through observation, interview, questionnaire and video recording by some observers
during the learning process takes place as well as through examination given to the students.
The data were analyzed using descriptive quantitative and qualitative. The result of data
analysis indicates that the implementation of the CTLLesson StudyBased Approach can
improve the students learning activity in Physics, and the students achievement toward
Physics for the case of school with students with low and moderate intelligence level. While in
the school where the students intelligence level is high, the improvements occur only on the
students achievement in Physics. It can be concluded that the CTLLesson StudyBased
Approach can improve the students learning activities in Physics, and also the students
achievement in Physics. Therefore, the CTLLesson StudyBased Approach can enhance the
learning quality in Physics.
Teaching and Learning). Pendekatan CTL ditandai dengan KKM (kriteria ketuntasan
adalah pendekatan pembelajaran yang minimal) mata pelajaran Fisika SMPN
mengkaitkan isi pelajaran dengan Kota Padang pada umumnya 65.
lingkungan sekitar siswa atau dunia Setelah dilakukan wawancara seperti
nyata siswa, sehingga akan membuat diuraikan di atas, selanjutnya diamati
pembelajaran lebih bermakna kondisi awal untuk beberapa SMPN Kota
(meaningful learning), karena siswa Padang. Dari kondisi awal yang diamati
mengetahui pelajaran yang diperoleh di dapat diuraikan sebagai berikut: (1)
kelas akan bermanfaat dalam Aktivitas belajar Fisika siswa, aktivitas
kehidupannya sehari-hari. Pendekatan belajar Fisika siswa pada awal
CTL dengan berbagai kegiatannya pembelajaran umumnya tidak siap sama
menyebabkan pembelajaran lebih sekali, buku sumber umumnya tidak
menarik dan menyenangkan bagi siswa, punya atau tidak dibawa, tidak ada
juga dapat meningkatkan motivasi siswa perhatian terhadap apa-apa yang
untuk belajar ( M. Nur, 2003 ). diumumkan oleh gurunya. Siswa ribut
Pendekatan kontekstual (CTL) sekali, mondar-mandir di kelas dan teriak-
merupakan salah satu pendekatan teriak, terutama siswa laki-laki, siswa
pembelajaran yang dianjurkan dalam mulai belajar pada umumnya pada menit
penerapan Kurikulum Tingkat Satuan ke 15 dan menit ke 19. Siswa dalam
Pendidikan. Oleh sebab itu pendekatan mengawali diskusi umumnya tidak aktif
pembelajaran kontekstual ini perlu sama sekali, interaksi hanya 1 arah saja
dikembangkan. Namun kenyataannya yaitu guru dan siswa. Eksplorasi materi
selama ini pendekatan CTL tersebut pada pembelajaran oleh siswa tidak ada sama
umumnya belum dilaksanakan sekali, kondisi ini ditandai dalam
sebagaimana mestinya. menerapkan konsep-konsep Fisika
Berdasarkan studi pendahuluan yang sebagian besar siswa tidak ada yang betul.
penulis lakukan melalui wawancara Siswa tampak bosan selama proses
dengan beberapa orang guru Fisika, Ketua pembelajaran, tampak tidak tertarik, tidak
MGMP Fisika SMPN kota Padang dan senang, dan tidak termotivasi untuk
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah belajar. Hal ini disebabkan materi
(MKKS) SMPN Kota Padang diperoleh pembelajaran tidak dikaitkan dengan
keterangan, (1) Pendekatan CTL sudah kehidupan siswa sehari-hari, alokasi waktu
diterapkan, tetapi belum sepenuhnya, tidak diatur, tidak dilakukan penekanan
karena pada umumnya guru belum mampu pada onsep-konsep esensial. Sikap siswa
untuk merancang pendekatan CTL. selama mengikuti tes di akhir
Langkah-langkah dari pendekatan CTL pembelajaran tidak serius sama sekali
sebahagian saja baru yang diterapkan, dalam menyelesaikan soal-soal dan
sehingga pembelajaran di kelas kurang pertanyaan-pertanyaan pada tes yang
menarik dan menyenangkan bagi siswa. diberikan di akhir pembelajaran. Kondisi
Hal ini menyebabkan siswa kurang ini ditandai dengan siswa saling
termotivasi untuk belajar Fisika, sehingga mencontoh satu sama lain, dan tidak
aktivitas belajar Fisika siswa rendah, (2) tenang selama mengikuti tes tersebut. (2)
Pembelajaran Fisika yang dilaksanakan Hasil belajar Fisika siswa, hasil belajar
pada umumnya kurang berkaitan dengan Fisika siswa pada umumnya berada di
alam nyata siswa, sehingga kurang bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
menarik dan membosankan, karena guru (KKM). KKM untuk mata pelajaran Fisika
pada umumnya kurang mampu di SMPN Kota Padang pada umumnya
menganalisis aplikasi dari konsep-konsep adalah 65, sedangkan hasil belajar Fisika
Fisika dalam kehidupan nyata siswa, (3) siswa berdasarkan observasi pada kondisi
Hasil belajar Fisika siswa masih rendah, awal berada di bawah 65 atau dibawah
ISSN: 2252-3014 Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1(2012) 1-21 JPPF
Februari 2012 ` http://ejournal.unp.ac.id
KKM. Hal ini menunjukkan kompetensi yang besar dalam meningkatkan aktivitas
dasar siswa untuk mata pelajaran Fisika belajar siswa dan hasil belajar Fisika
belum tercapai. siswa.
Dari hasil wawancara dan pengamatan
yang dilakukan pada beberapa SMPN Kota PENDEKATAN CONTEXTUAL
Padang seperti diuraikan di atas, terdapat TEACHING AND LEARNING (CTL)
beberapa permasalahan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, perlu dilakukan Salah satu pendekatan pembelajaran
inovasi dalam pembelajaran. Salah satu yang menarik, menyenangkan, dan lebih
kegiatan yang diusulkan oleh Direktorat bermakna dalam pembelajaran IPA
Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan khususnya Fisika digunakan pendekatan
Tenaga Kependidikan (PMPTK) adalah pembelajaran kontekstual. Pendekatan
kegiatan Lesson Study. Lesson Study kontekstual (CTL) merupakan salah satu
dipilih karena beberapa alasan, antara lain: pendekatan pembelajaran yang
mengurangi keterasingan guru (dari dianjurkan dalam penerapan Kurikulum
komunitasnya) khususnya dalam Tingkat Satuan Pendidikan. Oleh sebab
pembelajaran, meningkatkan akuntabilitas itu Pendekatan Pembelajaran
kinerja guru, membantu guru untuk kontekstual ini perlu dikembangkan.
mengobservasi dan mengkritisi Melalui pendekatan ini pembelajaran
pembelajarannya, memperdalam dikaitkan dengan konteks lingkungan
pemahaman guru tentang materi kehidupan siswa sehari-hari, sehingga
pembelajaran dan cakupan serta urutan siswa lebih mudah memahami isi
materi dalam kurikulum, membantu guru pelajaran. Mengkaitkan isi pelajaran
memfokuskan bantuannya pada seluruh dengan lingkungan sekitar akan
aktivitas belajar siswa, menciptakan membuat pembelajaran lebih bermakna
terjadinya pengetahuan tentang (meaningful learning), karena siswa
pemahaman berpikir dan belajar siswa, mengetahui pelajaran yang diperoleh di
serta meningkatkan kolaborasi sesama kelas akan bermanfaat dalam
guru. kehidupannya sehari-hari. Pendekatan
Berdasarkan uraian di atas mengenai CTL dengan berbagai kegiatannya
Pendekatan CTL dan kegiatan Lesson membuat pembelajaran lebih menarik
Study, dimana Pendekatan CTL membuat dan menyenangkan bagi siswa, sehingga
siswa belajar lebih bermakna, menarik, dapat meningkatkan motivasi siswa
menyenangkan, serta dapat untuk belajar (M.Nur, 2003). Lebih
mengaplikasikan apa yang dipelajarinya lanjut (M. Nur, 2003)menyatakan
dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendekatan CTL mempunyai tujuh kunci
pendekatan CTL tersebut perlu diterapkan pokok yaitu(1)Kontruktivisme
di sekolah. Dalam merancang dan (Constructivism), (2) Menemukan
melaksanakan sampai mengkritisi (Inquiry), (3) Bertanya (Questioning), (4)
pembelajaran yang dirancang Masyarakat Belajar (Learning
dilaksanakan berdasarkan kegiatan Lesson Community), (5) Pemodelan (Modeling),
Study dimana guru berkolaborasi dengan (6) Refleksi (Reflection), (7) Penilaian
langkah-langkah Plan (perencanaan), Do yang sebenarnya (Authentic Assessment).
(pelaksanaan), dan See (refleksi). Dengan
demikian jika pendekatan pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN
yang menarik dan menyenangkan LESSON STUDY
dilaksanakan mulai dari perancangan,
pelaksanaan, dan refleksi secara Lewis (2002) mendefinisikan lesson
berkolaborasi oleh guru Fisika di SMPN study sebagai berikut: As we will see,
kota Padang, diharapkan memberi dampak lesson study is a cycle in which teachers
ISSN: 2252-3014 Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1(2012) 1-21 JPPF
Februari 2012 ` http://ejournal.unp.ac.id
harus dapat membelajarkan siswa dengan diharapkan aktivitas siswa dalam belajar
menggunakan berbagai sumber belajar. meningkat, akhirnya membawa dampak
Siswa dimotivasi untuk menemukan terhadap hasil belajar siswa yang
sendiri dan belajar sendiri atau bekerja diharapkan juga meningkat. Setelah
sama dengan teman dalam menemukan diterapkan kegiatan Lesson Study dengan
solusi dari berbagai permasalahan yang langkah-langkahnya plan, do, dan see,
dihadapi dalam mempelajari Fisika. Hal untuk setiap pertemuan pada proses
ini akan membuat siswa mandiri dan pembelajaran Fisika di SMPN Kota
punya inisiatif untuk selalu ingin tahu, Padang, yang tingkat kemampuan
ingin mencoba menemukan berbagai siswanya rendah, sedang dan tinggi,
alternatif jawaban melalui sumber yang ditemukan peningkatan aktivitas belajar
ada disekitarnya, baik berupa buku Fisika siswa dan hasil belajar Fisika
sumber, melalui teman, dan sumber siswa, kecuali aktivitas belajar Fisika
belajar lainnya. siswa yang tingkat kemampuannya
tinggi, dimana aktivitas belajar Fisika
HASIL BELAJAR FISIKA SISWA siswa konstan atau selalu aktif dari
kondisi awal sampai pertemuan lima
Berdasarkan Permendiknas No 41 (pertemuan akhir).
Tahun 2007, salah satu standar yang harus Jika guru selalu berkolaborasi dengan
dikembangkan dalam implementasi teman sejawat mulai dari merencanakan
Kurikulum Tingkat Satuan pembelajarannya (plan),sampai dengan
Pendidikan(KTSP) adalah standar proses. melaksanakan pembelajarannya (do), serta
Dalam standar proses dijelaskan tentang selalu mengkritisi pembelajarannya (see),
hasil pembelajaran dan penilaian hasil maka akan membawa dampak terhadap
pembelajaran yang meliputi ranah kognitif, aktivitas belajar siswanya. Dengan
afektif dan psikomotor. Penilaian hasil demikian Penerapan pendekatan CTL
pembelajaran mengacu pada Kriteria berbasis Lesson Study dapat meningkatkan
Ketuntasan Minimal (KKM). Ketercapaian aktivitas belajar Fisika siswa.
kompetensi dasar menurut KTSP mengacu Berdasarkan temuan penelitian pada
pada KKM yang ditetapkan oleh masing- masing-masing sekolah, setelah diterapkan
masing tingkat satuan pendidikan. kegiatan Lesson Study dengan langkah-
Ketercapaian kompetensi dasar untuk langkahnya plan, do, dan see, untuk setiap
mata pelajaran Fisika di SMPN Kota pertemuan pada proses pembelajaran
Padang harus mengacu pada KKM yang Fisika di SMPN ditemukan peningkatan
ditetapkan oleh guru mata pelajaran Fisika aktivitas belajar Fisika siswa dan hasil
SMPN Kota Padang pada tingkat satuan belajar Fisika siswa juga meningkat
pendidikan masing-masing secara secara tajam, kecuali aktivitas belajar
berkolaborasi, yang diharapkan setiap Fisika siswa SMPN 8 Padang (siswa yang
tahun mengalami peningkatan. Agar berkemampuan tinggi), dimana aktivitas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata belajar Fisika siswa konstan atau selalu
pelajaran Fisika di SMPN Kota Padang aktif dari kondisi awal sampai pertemuan
pada masing-masing tingkat satuan lima (pertemuan akhir). Siswa SMPN 8
pendidikan mengalami peningkatan secara Padang berasal dari siswa pada umumnya
terus menerus, tentu diharapkan usaha dari berkemampuan tinggi, ditandai dengan
semua pihak yang terkait, terutama guru KKM mata pelajaran Fisika adalah 75,
mata pelajaran Fisika SMPN Kota Padang. sedangkan KKM mata pelajaran Fisika di
Guru harus dapat menciptakan suasana SMPN kota Padang adalah 65. Siswa
belajar yang menarik dan menyenangkan, SMPN 8 ini sudah biasa aktif selama
sehingga siswa termotivasi untuk belajar. proses pembelajaran berlangsung dan
Jika siswa termotivasi untuk belajar, mereka sudah biasa melakukan percobaan
ISSN: 2252-3014 Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1(2012) 1-21 JPPF
Februari 2012 ` http://ejournal.unp.ac.id
dan sedang , tapi untuk siswa yang tingkat guru mata pelajaran Fisika di SMPN Kota
kemampuannya tinggi, tidak memberi Padang untuk bisa berkolaborasi mulai dari
kontribusi. Kedua, penerapan Pendekatan merencanakan pembelajaran sampai
CTL berbasis Lesson Study dapat melaksanakan pembelajaran. Kedua,
meningkatkan hasil belajar Fisika siswa interaksi siswa antar individu dalam
yang tingkat kemampuannya rendah, berdiskusi masih kurang.
sedang dan tinggi. Jika keaktifan siswa
meningkat, hasil belajar Fisika siswa DAFTAR RUJUKAN
meningkat, berarti kualitas pembelajaran
juga meningkat. Dengan demikian Budi Prasodjo, et al. (2009). Physics For
penerapan Pendekatan CTL berbasis Junior High School. Jakarta Timur.
Lesson Study dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran Fisika pada SMPN Kota Burhan Bungin. (2001). Metode Penelitian
Padang. Kualitatif. Jakarta.