Sei sulla pagina 1di 12

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2011, hlm 33-43 Vol 39 No.

1
ISSN 0126-6265

33
Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2011, hlm 33-43 Vol 39 No.1
ISSN 0126-6265

MANAJEMEN BENGKEL MESIN KAPAL PERIKANAN DI KOTA


DUMAI

Oleh

Yoki Jiliansyah 1) Muchtar Ahmad 2)

Diterima tanggal: 23 Desember 2010 /Disetujui tanggal: 10 Februari 2011

ABSTRACT

In order to find out the condition of fishery ship machine workshop


management, problems and solutions, so as developing workshop management,
survey had been held in three workshops in Dumai city on Juli 2007. Information
and data are collected through interviews with fishery ship machine workshop
owner, fishermen, worker and related person in this field. SWOT analysis and
financial analysis are applied to digest the data as project evaluation to draw
decision about its devolopment strategy.
Workshop is a room building which is needed to carn a product including
mechanical activities and fixing ship body parts. Workshop is functioned as a
place to repair the ship machine. In the fishery ship machine workshop in Dumai
city, some already have enough supporting equipment. However, a good
workshop is a workshop which owns a complete tools and specialized technician
to handle the ship repairment.
Based on the SWOT analysis of fishery ship machine workshop in Dumai
which is in coordinate I, it can be develoved with the strategy of gasping the
opportunity available aggressively and expansively by using the power provided.
Meanwhile the financial analysis in 20 % discount factor for 20 years calculation
can be reached NPV, BCR, IRR and PPC that can be beneficial from the three
fishery ship machine workshops in Dumai. Finally, the work of fishery ship
machine workshop is deserve to be continued and should be develoved, yet the
business license matter and the workshop services should be managed well in
future.

Keywords: financial analysis, SWOT analysis, business lisence, workshop service.

PENDAHULUAN1 perikanan, agar dapat dikembangkan


Manajemen memegang ke arah yang lebih baik, sehingga
peranan penting dalam mengurus dan dapat meningkatkan kualitas
mengembangkan bengkel mesin manajemen bengkel mesin kapal
kapal perikanan. Untuk itu perikanan tersebut.
diperlukan suatu studi mengenai Definisi bengkel yakni bilik
manajemen bengkel mesin kapal bangunan yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu produk termasuk
1) aktivitas permesinan dan jentera.
Pegawai Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI Menurut George R. Terry (dalam
2)
Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Sukarna, 1999) manajemen adalah
Kelautan Universitas Riau Pekanbaru

33
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

pencapaian tujuan yang telah kuadran. SWOT merupakan


ditetapkan melalui dan akan singkatan dari Strengths (S;
bersama-sama usaha orang lain. Di Kekuatan), Weaknesses (W;
mana manajemen tersebut mampu Kelemahan), Opportunities (O;
merencanakan hingga mengevaluasi Peluang) dan Threats (T; Ancaman).
dari hasil yang telah dicapai. Analisis SWOT berfungsi untuk
Manajemen yang optimal sangat melihat dan mempelajari faktor yang
terkait dengan berbagai aspek di menjadi kekuatan dengan kelemahan
antaranya aspek manajemen umum, serta faktor-faktor yang merupakan
tata letak, proses perbengkelan dan peluang dan ancaman bagi
keadaan ruangan lingkungan. pengembangan pengelolaan bengkel
Untuk itu diperlukan studi mesin kapal perikanan di Kota
mengenai manajemen bengkel mesin Dumai (Rangkuti, 1998).
kapal perikanan, agar suatu bengkel Analisis keuangan yang
mesin kapal dapat dikembangkan ke dilakukan adalah dengan menghitung
arah yang lebih baik sehingga net present value (NPV), benefit cost
mampu meningkatkan fungsi dan ratio (BCR), payback period of
aktivitas bengkel mesin kapal capital (PPC) dan internal rate of
perikanan. return (IRR). Adapun cara
menghitung analisisnya
BAHAN DAN METODE menggunakan formula Djamin
Bahan (1984).
Bahan atau objek yang diteliti
yakni tiga unit bengkel mesin kapal HASIL DAN PEMBAHASAN
perikanan di kota Dumai yaitu Keadaan Umum Bengkel Mesin
Bengkel Anugrah Teknik (BAT), Kapal Perikanan di Kota Dumai
Usaha Bengkel Keluarga (UBK), dan Dumai terletak di sepanjang
Marine Station Workshop UNRI pantai dan langsung berhadapan
(MSW). dengan samudera hindia. Bengkel
mesin kapal perikanan yang terdapat
Metode di kota Dumai terletak dekat dengan
Metode yang digunakan perairan maka akan mempermudah
dalam penelitian ini adalah metode dalam masalah perbaikan kapal.
survey yaitu melakukan pengamatan Bengkel kapal perikanan yang
langsung ke bengkel mesin kapal diamati terdiri dari tiga tempat yaitu :
perikanan untuk memperoleh data Bengkel Anugrah Teknik
primer dan data sekunder. Data-data (BAT) berdiri pada tahun 2001,
tersebut kemudian ditabulasi, dirata- sudah mendapat izin dari pemerintah
ratakan serta dimediankan sehingga daerah serta mempunyai surat izin
menjadi sebuah informasi yang dapat tempat usaha dan tanda daftar
dianalisis dengan menggunakan industri dari pihak Disperindag.
analisis SWOT dan analisis Lokasi bengkel berada di Jalan
keuangan (NPV, BCR, IRR dan Kusuma Gang Antara Kelurahan
PPC) Purnama Kecamatan Dumai Barat.
Untuk melihat kemungkinan Pemilik bengkel sekaligus
pengembangan bengkel mesin kapal merupakan pengelola bengkel itu
perikanan, maka dilakukan analisis sendiri. Bengkel Anugrah Teknik ini
SWOT dengan menggunakan lokasinya sangat dekat dengan PPI

34
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

kota Dumai tetapi tidak berada pada bekisar 306 kapal. Dibandingkan
satu wilayah. Dari daerah dengan bengkel yang jumlahnya
pemukiman nelayan pun bengkel sangat sedikit menyebabkan nelayan
mesin kapal langsung berdekatan. mengalami kesusahan untuk
Luas Bengkel Anugrah Teknik memperbaiki kapal. Sedangkan
sekitar 240 m. armada perahu tanpa motor antara 1-
Usaha Bengkel Keluarga 5 GT bekisar 180 Kapal. Jumlah
(UBK) didirikan pada tanggal 7 armada sebanyak 486 buah dan
Januari 2001. Bengkel ini berada jumlah alat tangkap sebanyak 557
tepat di dekat pelabuhan rakyat dan buah maka terjadi perbedaan.
langsung berhadapan dengan Perbedaan jumlah armada dan
Perairan Dumai, hutan bakau, jumlah alat tangkap menunjukan
jembatan pemisah antara Kelurahan bahwa sebagian armada
Purnama dan Bangsal Aceh. Bengkel penangkapan memiliki satu atau
Mesin kapal perikanan ini terletak di lebih alat tangkap yang digunakan.
Kelurahan Bangsal Aceh kecamatan
Sungai Sembilan. Pemilik bengkel Manajemen Umum
sekaligus merupakan pengelola Manajemen adalah
bengkel. Luas lahan Usaha Bengkel pengelolaan secara umum, yang
Keluarga ini sekitar 45 m, terdiri atas perencanaan (planning),
walaupun luas bengkelnya kecil pengorganisasian (organizing),
tetapi para nelayan yang memerlukan pergerakan (aktuating) dan
jasa bisa langsung merapatkan pengawasan (controling). Fungsi
kapalnya pada bengkel ini. Perairan manajemen yaitu perencanaan,
yang berada di bawah bengkel ini pengorganisasian, pergerakan dan
langsung bisa dijadikan tempat pengawasan harus dilakukan dengan
garasi kapal-kapal kecil yang sedang sebaik-baiknya. Berjalannya fungsi
menggunakan jasa bengkel. manajemen tersebut tergantung
Marine Station Workshop kepada kualitas sumberdaya
UNRI (MSW) didirikan pada bulan manusianya. Semakin baik kualitas
September 2005. Bengkel ini sumberdaya manusiannya maka
merupakan hasil kerja sama pihak fungsi manajemennya akan berjalan
UNRI dengan pihak masyarakat dengan baik karena dikelola oleh
yang menjadi pengelola. Sedangkan orang yang berkualitas.
pemiliknya adalah pihak Universitas Perencanaan (Planning)
Riau. Luas bengkel 150 m. merupakan hal yang sangat penting
Bengkel berada di dalam kampus untuk mengetahui bengkel mesin
Universitas Riau Purnama kapal perikanan dalam mencapai
Kecamatan Dumai Barat. Bengkel tujuan diinginkan. Secara umum
cukup jauh dari pemukiman nelayan perencanaan yang telah dibuat oleh
tetapi sangat dekat dengan perairan bengkel mesin kapal perikanan di
laut Dumai. kota Dumai meliputi penambahan
jenis fasilitas dan rencana
Unit Penangkapan mensosialisasikan bengkel mesin ini.
Berdasarkan hasil survey dan Perencanaan yang telah ditetapkan
pendataan dari data sekunder jumlah Bengkel Anugrah Teknik (BAT)
armada pengguna kapal motor antara tidak begitu dipersiapkan. Bengkel
1-5 GT yang terdapat di kota Dumai mesin ini lebih fokus pada wilayah

35
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

sosialisasi bengkel untuk (MSW) merupakan kerjasama pihak


meningkatkan pendapatan. UNRI dengan masyarakat. Stuktur
Sedangkan Usaha Bengkel Keluarga organisasi yang dimiliki bengkel
(UBK) merencanakan mesin ini sangat bergantung pada
pengembangan bengkel mesin kapal komunikasi pihak UNRI dan
perikanan dengan membuat asuransi pengelola.
bagi karyawan, pengambilan gaji Penggerakan sumberdaya
karyawan lewat bank serta manusia yang terdapat pada bengkel
melakukan pembangunan bengkel mesin kapal perikanan diukur dengan
mesin kapal yang permanen. gaji dari hasil pendapatan yang
Sedangkan rencana yang telah diperoleh. Selain itu memberikan
ditetapkan oleh Marine Station bonus sebesar Rp 200,000,-
Workshop UNRI (MSW) hanya pada dilakukan jika pekerja melaksanakan
bertahannya bengkel mesin kapal tugas dengan sangat baik dan tekun.
perikanan ini dengan cara Hal ini merupakan motivasi bagi
menggalakan sosialisasi bengkel karyawan untuk melaksanakan
pada masyarakat nelayan. Sosialisasi pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
itu baik secara lisan maupun lewat Pergerakkan dilakukan atas rencana
tulisan berupa pamplet. yang telah ditetapkan dan kinerja
Konsep penyusunan yang berlangsung di bengkel mesin
struktur organisasi pada setiap kapal perikanan.
bengkel memang sangat berbeda. Aktivitas yang dilakukan oleh
Struktur ini disusun berdasarkan karyawan selalu dilakukan
otoritas pemilik atau pengelola pengawasan oleh pengelola, sebab
bengkel mesin kapal perikanan dengan adanya pengawasan maka
tersebut. Penyusunan organisasi dari pekerjaan akan berjalan dengan baik
ketiga bengkel ini yakni kepada sesuai dengan tujuan. Namun
bentuk line atau garis. pengawasan tidak terus dilakukan
Bengkel Anugrah Teknik selama kegiatan berlangsung. Sebab
(BAT) dipimpin oleh seorang dengan berjalannya waktu maka
pemilik/ pengelola bengkel mesin pengalaman dan keahlian dari
kapal perikanan yang garis karyawan yang berkerja akan
koordinasinya langsung ke empat bertambah, sehingga dari tiap
karyawannya. Sifat otoriter yang karyawan telah dapat mengontrol
diterapkan pengelola bengkel mesin sendiri pekerjaan yang dilakukannya.
kapal ini menyebabakan
karyawannya hanya fokus pada Administrasi
pekerjaan yang diintruksikan Legalitas bengkel mesin
pengelola saja. Bengkel kedua yakni kapal perikanan sangat penting
Usaha Bengkel Keluarga (UBK) dimiliki oleh setiap bengkel untuk
struktur organisasi yang dimiliki menjalankan aktivitasnya. Setiap
bengkel mesin kapal perikanan ini aktivitas yang dilakukan memiliki
hampir sama dengan bengkel BAT. izin tertentu. Bengkel mesin kapal
Akan tetapi jumlah karyawannya perikanan yang merupakan usaha
berjumlah lima orang yang dibagi harus memiliki surat izin untuk terus
langsung kerjanya berdasarkan menjalankan usahanya. Adapun surat
bidang keahlianya. Sedangkan izin yang dimiliki oleh ketiga
Marine Station Workshop UNRI bengkel mesin kapal perikanan yang

36
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

ada di kota Dumai dapat dilihat pada izin usaha dari Dinas Perikanan dan
Tabel 1. Kelautan. Akan Tetapi hanya
Dalam hal perizinan bengkel meminta perizinan lewat pemerintah
mesin kapal perikanan yang terdapat tempatan sebagai legalitas usaha.
di kota Dumai belumlah melakukan

Tabel 1. Izin Usaha yang dimiliki Bengkel Mesin kapal


Surat izin tempat Tanda daftar
No Nama bengkel mesin kapal
usaha industri
1 Bengkel Anugrah Teknik (BAT) Pemerintah Kota Disprindag
2 Usaha Bengkel Keluarga (UBK) Pihak Kecamatan -
Pihak Universitas/
3 Marine Station Workshop UNRI (MSW) -
Pihak Kelurahan

Administrasi operasional meliputi Station Workshop UNRI (MSW)


pendataan yang dilakukan pada saat aktivitas yang dilakukan dengan cara
aktivitas bengkel mesin kapal mesin tersebut di bawah ke bengkel
perikanan berjalan. Pencatatan data atau karyawannya langsung turun ke
mesin kapal yang akan diperbaiki, kapal perikanan. Hal ini disebabkan
bongkar pasang dan service mesin bengkel tersebut tidak langsung
kapal perikanan. Pada saat kapal berhadapan dengan perairan. Akan
bersandar itu telah diketahui apa tetapi lain yang terjadi pada bengkel
permasalahan yang terjadi pada Usaha Bengkel Keluarga (UBK)
kapal sehingga dapat dilakukan aktivitasnya langsung karena bengkel
pekerjaan seoptimal mungkin dan berhadapan dengan perairan, jadi
teratur sesuai dengan jadwal yang kapal dapat bersandar dan mesin
sistematis. Administrasi operasional dapat diangkat menggunakan alat
dapat berpengaruh pada pelayanan pengangkat (crane).
bengkel mesin kapal perikanan.
Manajemen Keuangan
Manajemen Operasional Manajemen keuangan
Manajemen operasional merupakan hal yang sangat penting
bengkel mesin kapal perikanan telah dalam kegiatan suatu usaha,
dilaksanakan dengan baik dan perputaran modal yang digunakan
teratur, sehingga kegiatan yang untuk memperoleh untung sebesar-
berlangsung di bengkel mesin kapal besarnya merupakan prinsip yang
dapat berjalan dengan baik pula. harus dipegang sebuah perusahaan.
Aktivitas yang dilakukan di bengkel Dalam kegiatan finansial tujuan
mesin kapal perikanan di kota Dumai bengkel mesin kapal perikanan
meliputi kedatangan kapal adalah dengan menggunakan modal
selanjutnya dilakukan identifikasi yang ada memberikan pelayanan
permasalahan kapal (perbaikan, sebaik-baiknya sehingga
bongkar pasang, service kapal) memperoleh keuntungan sebesar-
kemudian dilakukan penanganan besarnya. Sumber modal yang
sampai pada penyelesaian masalah dipergunakan Bengkel Anugrah
administrasi bengkel hingga Teknik (BAT) sebagai investasi awal
keberangkatan kapal. Pada Bengkel sebesar Rp 100.000.000,-.
Anugrah Teknik (BAT) dan Marine Selanjutnya modal awal Usaha

37
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

Bengkel Keluarga (UBK) sebagai pihak pengelola hanyalah


investasi awal sebesar Rp melengkapi peralatan bengkel dan
30.000.000,-. Sedangkan Bengkel menjalankannya. Manajemen
Marine Station (MSW) modal keuangan bengkel mesin kapal
awalnya bersumber dari pihak perikanan dapat dilihat pada tabel 2.
Universitas Riau. Dalam hal ini
Tabel 2. Manajemen Keuangan Bengkel Mesin Kapal Perikanan
No SUMBER BAT UBK MSW
1. Sumber modal Modal Sendiri Modal Sendiri Modal kerjasama
2. Pendapatan Pemasangan Pemasangan Pemasangan
Perbaikan Perbaikan Perbaikan
Service Service Service
3. Pengeluaran Gaji karyawan Gaji karyawan Gaji karyawan
Konsumsi Konsumsi Konsumsi
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Sumbangan
4. Modal Kerja Bangunan Bangunan Bangunan
Peralatan Peralatan Peralatan
Mesin bubut Mesin boat Mesin bubut
Mesin boat Mesin las Mesin boat
Scap Mesin lampu Mesin las
Mesin las M. Pemotong Mesin lampu
Mesin lampu Kunci mesin M. Pemotong
M. Pemotong Crane Kunci mesin
Kunci mesin Administrasi Administrasi
Administrasi

Analisis Keuangan (NPV, BCR, 437,107,935,-dan Rp 352,215,302,-.


IRR dan PPC) Sedangkan nilai BCR adalah 1.75.
Dari hasil yang telah Nilai IRR pada discount rate 20%
dianalisis untuk bengkel BAT maka adalah 45,7%. Sedangkan PPC
diketahui bahwa net present value adalah selama 9 bulan. untuk lebih
untuk discount rate 20 % dan jelasnya nilai tersebut dapat dilihat
discount rate 25% masing-masing Rp pada tabel 3.

Tabel 3. Nilai analisis finansial bengkel BAT


No Perhitungan Nilai Keterangan
1. NPV df 20% Rp 437,107,935,- Go project
NPV df 25% Rp 352,215,302,-. Go project
2. BCR df 20% 1.75 BCR > 0 = go project
3. IRR df 20% 45,7 % -
4. PPC 9 bulan Lebih aman 1 tahun

Hasil yang telah dianalisis Nilai IRR pada discount rate 20%
untuk bengkel UBK maka diketahui adalah 43,20 %. Sedangkan PPC
bahwa net present value untuk adalah selama 2 bulan 18 hari. untuk
discount rate 20 % dan discount rate lebih jelasnya nilai tersebut dapat
25% masing-masing Rp dilihat pada tabel 4.
594,430,913,-dan Rp 466,339,264,-. Tabel 4. Nilai analisis finansial
Sedangkan nilai BCR adalah 2,02. bengkel UBK

38
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

No Perhitungan Nilai Keterangan


1. NPV df 20% Rp 594,430,913,- Go project
NPV df 25% Rp 466,339,264,-. Go project
2. BCR df 20% 2.02 BCR > 0 = Go project
3. IRR df 20% 43.20% -
4. PPC 2 bulan 18 hari Lebih aman 3 bulan

Hasil yang telah dianalisis Sedangkan nilai BCR adalah 1.62.


untuk bengkel MSW maka diketahui Nilai IRR pada discount rate 20%
bahwa net present value untuk adalah 33,1%. untuk lebih jelasnya
discount rate 20 % dan discount rate nilai tersebut dapat dilihat pada tabel
25% masing-masing Rp 5.
273,530,738,- dan Rp 169,143,826,-.
Tabel 5. Nilai analisis finansial bengkel MSW
No Perhitungan Nilai Keterangan
1. NPV df 20% Rp273,530,738,- Go project
NPV df 25% Rp169,143,826,-. Go project
2. BCR df 20% 1.62 BCR > 0 = go project
3. IRR df 20% 33,1 % -

Manajemen Sumberdaya Manusia mereka dihargai dengan bonus saja.


Manajemen sumberdaya Rata-rata karyawan yang terdapat
manusia sangat penting untuk dibengkel tersebut hanyalah tamatan
pergerakan bengkel mesin kapal SLTP dan SLTA, akan tetapi hal ini
perikanan mencapai tujuan yang tidak berpengaruh pada usaha
diharapkan. Sumberdaya manusia perbengkelan karena lebih bersifat
yang dipakai harus berkualitas kebiasaan dan keahlian.
sehingga akan memperlancar Untuk kesejahteraan
aktivitas yang berlangsung. Bengkel karyawan, bengkel mesin kapal telah
mesin kapal perikanan di kota Dumai memiliki kebijakan sendiri dengan
telah memiliki jumlah tenaga kerja memberikan santunan kepada
yang cukup untuk menyelesaikan karyawan yang dilanda kemalangan
seluruh pekerjaan yang ada di dan juga membayar upah sesuai
Bengkel, sehingga untuk saat ini dengan upah sekitar Rp 600.000,-
pengrekrutan karyawan tidak perlu. Rp1.000.000,-. Namun upah tersebut
Kondisi pekerja dari setiap bengkel masih dinyatakan kurang oleh para
memang jumlahnya sangat sedikit, pekerja mengingat biaya hidup yang
diatur berdasarkan bidangnya tinggi di kota Dumai.
masing-masing. Pekerja dapat saja
ditambah apabila bengkel mesin STRATEGI PENGEMBANGAN
kapal perikanan sedang banyak yang BENGKEL MESIN KAPAL
melakukan service, pemasangan dan Strategi pengembangan
perbaikan tetapi sifatnya hanya bengkel mesin kapal perikanan
sementara atau membantu pekerjaan dilakukan dengan melihat faktor
yang lagi menunpuk. Pekerja yang internal dan eksternalnya. Dari faktor
seperti ini tidak dapat dikategorikan internal dilihat kekuatan dan
karyawan akan tetapi hasil kerja kelemahan bengkel mesin kapal

39
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

perikanan sedangkan faktor eksternal hal-hal apa yang perlu diprioritaskan


dilihat peluang dan ancamannya. untuk pengembangan bengkel mesin
Kemudian dari seluruh faktor kapal perikanan kedepan.
tersebut akan muncul kesimpulan
Faktor Internal bengkel mesin kapal perikanan
Tabel 6. Faktor internal bengkel mesin kapal perikanan di Kota Dumai
BAT UBK MSW
NO HAL
S W S W S W
Manajemen
1. Manajemen Umum X - X - X -
2. Manajemen Administrasi X - - X X -
3. Manajemen Operasional X - X - - X
4. Manajemen Keuangan - X - X - X
5. Manajemen Sumberdaya Manusia X - - X X -
Sumber/ Modal Usaha
6. Lahan X - X - - X
7. Sumberdaya Manusia X - - X X -
8. Fasilitas/Peralatan - X - X - X
Budaya dan Kepemimpinan
9. Etos Kerja - X X - - X
10. Pemimpin - X X - X -
11. Hubungan antar karyawan - X X - X -
Faktor Eksternal bengkel mesin kapal perikanan
Tabel 7. Faktor eksternal bengkel mesin kapal perikanan di Kota Dumai
BAT UBK MSW
NO HAL
O T O T O T
1. Persaingan X - X - X -
2. Kerjasama - X - X X -
3. Pungutan liar, premanisme - X - X - X
4. Peraturan pemerintah X - - X - X
5. Perkembangan teknologi - X X - - X
6. Perkembangan pengelolaan manajemen X - X - X -

Kedudukan strategis pengembangan Opportunities, Threats) yang berada


bengkel mesin kapal perikanan di kota Dumai dapat dilihat pada
menggunakan Analisis SWOT tabel 8.
(Strengths, Weaknesses,

Tabel 8. Kedudukan strategis pengembangan bengkel mesin kapal


Faktor
KEKUATAN PELUANG
Bengkel
Bengkel BAT 1,52 1,00
Bengkel UBK 1,30 0,55
Bengkel MSW 1,00 1,30
Jumlah 3,82 2,85
Rata-rata 1,27 0,95

Dari ketiga bengkel diperoleh bahwa nilai faktor eksternal sebesar 0,95
rata-rata bengkel mesin kapal sehingga dari nilai tersebut diketahui
perikanan di kota Dumai memiliki bahwa bengkel mesin kapal
nilai faktor internal sebesar 1,27 dan perikanan di Kota Dumai berada

40
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

pada kuadran pertama. Untuk lebih mesin kapal telah mulai dilakukan
jelasnya dapat dilihat pada gambar 9. oleh ketiga bengkel kapal ini. Sistem
Gambar 9 menunjukkan pengorganisasian bengkel bersifat
bahwa bengkel mesin kapal line dan pengelola memiliki hak
perikanan yang berada di kota Dumai otoriter. Pengarahan dan pengawasan
berada pada kuadran I. Menurut selalu dilakukan oleh pengelola
Rangkuti (2006), suatu perusahaan bengkel agar tujuan yang ingin
yang berada pada kuadran I dicapai dapat diwujudkan. Ketiga
merupakan posisi yang sangat bengkel mesin kapal perikanan di
menguntungkan, karena dapat kota Dumai berada di kuadran I yang
memanfaatkan kekuatan yang ada berarti bengkel mesin kapal
untuk menguasai peluang yang ada. perikanan memiliki kekuatan dan
Adapun strategi yang diterapkan peluang untuk dikembangkan dengan
adalah secara agresif dan expansif strategi menggunakan kekuatan yang
memanfaatkan peluang dengan dimiliki kemudian bergerak secara
menggunakan kekuatan internal yang agresif dan ekspansif untuk merebut
dimiliki bengkel mesin kapal peluang kedepan.
perikanan. Permasalahan yang dialami
bengkel mesin kapal perikanan di
kota Dumai yakni semakin
berkurangnya pengguna jasa bengkel
kapal. Untuk mengatasi hal tersebut
maka harus dilakukan sosialisasi dan
promosi bengkel mesin kapal
perikanan. Melalui sosialisasi
bengkel mesin kapal perikanan ini
maka dapat ditingkatkan sistem
pelayanan agar pengguna jasa bisa
berlangganan nantinya dibengkel
Gambar 9. Diagram Strategi tersebut. Masalah keselamatan
Pengembangan Bengkel Mesin Kapal pekerja memanglah harus sangat
Perikanan di Dumai diperhatikan dimana solusinya
dengan ada jaminan asuransi
KESIMPULAN keselamatan hidup dalam bekerja.
Manajemen yang digunakan Dalam hal ini ide yang telah
bengkel mesin kapal perikanan di direncanakan oleh usaha bengkel
kota Dumai masih bersifat keluarga keluarga akan diterapkan dan diurus
karena bengkel mesin kapal dalam waktu dekat. Bengkel anugrah
perikanan berawal dari usaha teknik dan bengkel marine station
keluarga yang dijalankan dengan akan melakukan juga asuransi
cukup baik. Proses perencanaan, terhadap para pekerja tetapi tidak
pengorganisasian, pengarahan dan dalam waktu dekat.
pengawasan usaha bengkel mesin Permasalahan gaji merupakan
kapal perikanan ini telah berjalan masalah yang sangat mendasar pada
baik dengan satu tujuan yang telah motivasi kerja karyawan. Sehingga
ditetapkan pengelola. solusi yang diterapkan adalah lewat
Perencanaan untuk bonus-bonus dan biaya kemalangan
pengembangan pengelolaan bengkel

41
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

yang telah disiapkan oleh pengelola Volume IX no II Juni 2004.


bengkel mesin kapal perikanan. Terubuk.
Fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, _________ 2004. Galangan Kapal
pergerakan dan pengawasan harus Sebagai Industri Kelautan.
terus diperbaiki untuk mencapai Jurnal Perikanan dan
tujuan bengkel mesin kapal Kelautan Volume IX no. 1
perikanan. Pengelolaan manajemen Juni 2004.
bengkel mesin kapal perikanan yang
baik akan dapat menghasilkan Assauri, S. 1980. Management
perkembangan bengkel yang sangat Produksi. Lembaga Penerbit
maju kedepannya. Fakultas Ekonomi
Untuk melancarkan aktivitas Universitas Indonesia.
yang dilakukan di bengkel mesin Jakarta. 247 hal.
kapal perikanan hendaknya
melegalkan usaha yang dilakukan Cahayani, A. 2005. Strategi dan
dengan mendapatkan surat izin yang Kebijakan Manajemen
sama semua dari setiap bengkel. Sumber Daya Manusia. PT.
Sehingga aktivitas di bengkel tidak Indeks. Jakarta.
terhambat oleh birokrasi
pemerintahan. Dirjen Perikanan. 1982. Manajemen
Disarankan dilakukan Perikanan. Direktorat Bina
penelitian secara khusus tentang Prasarana. Tegal. 25 Hal
manajemen bengkel mesin kapal
perikanan yang berkaitan dengan Flippo, B. 1984. Management
manajemen operasional atau Personalia jilid I. Terjemahan
manajemen administrasi, agar Saud. Erlangga, Jakarta.
pembahasannya lebih spesifik.
Gray, C., Simanjuntak, P., Sabur,
DAFTAR PUSTAKA L.K.dkk. 1997. Pengantar
Evaluasi Proyek Edisi Kedua.
Ahmad, M., 1978. Bunga Rampai
PT. Gramedia Pustaka
Kapal Perikanan. Lembaga
Utama. Jakarta.
Penelitian Perikanan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Handoko, H. T. 1994. Manajemen 2
Universitas Riau, Pekanbaru.
BPEE Yogyakarta.
Yogyakarta. 300 hal
_________ 1998. Manajemen
Galangan Kapal. Laporan
Herujito, Y. M. 2001. Dasar-Dasar
Penelitian. Laboratorium
Manajemen. PT. Grasindo.
Kapal perikanan. Fakultas
Jakarta. 310 halaman.
Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Riau, Pekanbaru.
http://www.google.com./definisi
Bengkel/2007
_________ 2004. Galangan Kapal
Kecil Sebagai Industri
http://www.yahoo.com./manajemen
Kelautan. Jurnal Ilmu
Bengkel Mesin Kapal
Perikanan dan Kelautan.
Perikanan/Departemen

42
Manajemen Bengkel Mesin Kapal Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

Kelautan & Perikanan Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT


Republik Indonesia/Juklak Teknik Membedah Kasus
Pengelolaan UPMB/2003. Bisnis. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Pane, A.R.P. 2005. Evaluasi
Pangkalan Pendaratan Ikan Sedarmayanti, 2001. Dasar-Dasar
Kota Dumai Provinsi Riau. Pengetahuan Tantang
Artikel ilmiah Fakultas Manajemen Perkantoran.
Perikanan dan Ilmu Kelautan Mandar Maju. Bandung.
Universitas Riau (tidak
diterbitkan). Terry, G. R. 1999. Azas-Azas
Manajemen. Sukarna.
Pounder, C. C., 1972. Marine Diesel Bandung. 45 halaman.
Engine. Butterworth, London.
725 hal.

43

Potrebbero piacerti anche