Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Email: firdaacha@gmail.com
ABSTRACT
Background: Streptococcus mutans is a bacteria which colonize in teeth surface and
causes dental caries, ciplukan plants are annual herbal plants which can be found in
various tropical areas over the world. Ciplukan leaves (Physalis angulata L.) contain
polyphenols, alkaloid, and flavonoid which have a good antimicrobial activities.
Research objective: To find the influence of antibacterial power of ciplukan
(Physalis angulata L.) extract mouthwash toward the bacteria of Streptococcus
mutans. Research methodology: This research is a pure laboratory experiment which
use the Streptococcus mutans bacteria duplications. The bacteria is incubated in the
ciplukan (Physalis angulata L.) extract mouthwash in the concentration of 5%, 10%,
15%, 20%, and 25% for 18-24 hours in the temperature of 37 degree Celcius. As its
control, the basic formula of mouthwash is used as the positive control and
Chlorexidine gluconate 0.2% is used as the negative control. The testing of
antibacterial power uses the liquid dilution which is continued by using the solid
dilution. The statistical analysis test applies descriptive testing. Research findings:
The research finding shows that ciplukan leaves (Physalis angulata L.) extract
mouthwash has the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum
Bactericidal Concentration (MBC) at the same condition in the 5% concentration.
Conclusion: Ciplukan leaves (Physalis angulata L.) extract mouthwash has the
influence of Inhibitory concentration and Bactericidal concentration toward the
bacteria of Streptococcus mutans.
Keywords: Ciplukan leaves (Physalis angulata L.), Streptococcus mutans,
Mouthwash, Minimum Inhibitory Concentration, Minimum Bactericidal
Concentration
ABSTRAK
Latar belakang: Streptococcus mutans merupakan bakteri yang berkoloni di
permukaan gigi yang memiliki peranan dalam pembentukan karies gigi. Tanaman
ciplukan merupakan tanaman herbal tahunan yang terdapat di berbagai daerah tropis
di dunia. Daun ciplukan (Physalis angulata L.) kaya akan polifenol, alkaloid, dan
flavonoid yang dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba yang cukup baik.Tujuan
penelitian: untuk mengetahui pengaruh obat kumur ekstrak etanol daun ciplukan
(Physalis angulata L.) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode penelitian:
Penelitian ini bersifat eksperimental murni laboratorium yang menggunakan biakan
bakteri Streptococcus mutans. Bakteri Streptococcus mutans diinkubasi dengan obat
kumur ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) dalam konsentrasi 5%,
10%, 15%, 20% dn 25% selama 18-24 jam dalam suhu 37C, sebagai kontrol
digunakan formula dasar obat kumur sebagai kontrol positif dan Chlorhexidine
gluconate 0,2% sebagai kontrol negatif. Uji daya antibakteri menggunakan metode
dilusi cair yang kemudian dilanjutkan dengan dilusi padat. Uji analisis statistik
menggunakan uji deskriptif. Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa
obat kumur ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) memiliki kadar
hambat minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM) pada konsentrasi yang
sama yaitu 5%. Kesimpulan: obat kumur ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis
angulata L.) memiliki pengaruh kadar hambat dan kadar bunuh terhadap bakteri
Streptococcus mutans.
Kata kunci: Daun ciplukan (Physalis angulata L), Streptococcus mutans, Obat
Kumur, Kadar Hambat Minimal, Kadar Bunuh Minimal
yang memiliki pengalaman karies.1
Pendahuluan
kesehatan
43,4%
RI
penduduk
dan
sementum.
Karies
jaringan
keras
gigi
kemudian
terjadi
kerusakan
pada
bahan organiknya.2
tanaman
ciplukan
mengandung
viridans.3
flavonoid.
dilaporkan
bakteri
Streptococcus
permukaan
gigi
pada
bagian
Bahan
aktif
tersebut
memiliki
aktivitas
8
spesies.4
dalam
kebersihan
mulut
obat
kumur
ciplukan
ekstrak
untuk
etanol
daun
mengetahui
daya
terkandung
penyebab karies.
merupakan
makanan
bagi
mikroorganisme.6
daun
ciplukan
dalam
yang
murni
dilakukan
laboratorium
secara
in
vitro.
berbagain
tropis
benua
daerah
Isolasi
mutans
bakteri
dilakukan
Streptococcus
dengan
cara
III
konsentrasi
kuman
dengan
CFU/ml.
Kemudian
menggunakan
ose
steril
yang
diidentifikasikan
dengan
sebesar
108
bakteri
BHI
Kemudian
diencerkan
sehingga
konsentrasi
bakteri
dengan
Bahan
Formula
IV
20%
Formula
V
25%
Ekstrak Etanol
2.5
7.5
10
12.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
Na-Sakarin (gr)
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.025
0.025
0.025
0.025
0.025
Aquades ad (ml)
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
Daun
ciplukan
(Physalis
tabung
pengulangan,
pada Tabel. 1.
steril
dengan
setiap
kali
pengenceran
pertumbuhan
membandingkan
minimal
mengamati
menunjukkan
untuk kontrol):
dengan
kadar
didapatkan
cara
kekeruhan
dengan
cara
yang
tidak
tabung
adanya
pertumbuhan
kuman
menunjukkan
pertumbuhan
kuman
adanya
selanjutnya
minimal
VI
diisi
ditunjukan
agar
nutrien
dengan
konsentrasi terendah.
tidak
ml
dengan
Pembacaan
KHM
ditentukan
dalam
tabung
reaksi
yang
(kontrol +).
Kemudian
tabung
menunjukan
tidak
adanya
mutans sehingga
obat
kumur
ekstrak
daun
ciplukan
dapat
bakteri
hasil
Streptococcus
mutans
penelitan.
Hasil
tersebut
pertumbuhan bakteri.
Sedangkan
KBM
menguji
dapat
pembacaan
ditentukan
dengan
ini
ditunjukan
dengan
ada
Hasil
Tabel 2. Hasil pengujian dilusi cair ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata L.)
dalam bentuk sediaan obat kumur terhadap bakteri Streptococcus mutans.
Tabung
Bahan Uji
II
III
IV
Formula I (5%)
Formula II (10%)
Formula IV (20%)
TT
TT
TT
TT
Formula V (25%)
TT
TT
TT
TT
Kontrol -
Kontrol +
ke -
Keterangan:
TT
: hasil tidak dapat teramati dikarenakan terlalu pekat.
Positif (+) : adanya kekeruhan pada tabung menunjukkan adanya pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans.
Negatif (-) : tidak adanya kekeruhan pada tabung menunjukkan tidak adanya
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
Tabel 3. Hasil Pengujian dilusi padat ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata
L.) dalam bentuk sediaan obat kumur terhadap bakteri Streptococcus mutans
Tabung ke -
Bahan Uji
II
III
IV
Formula I (5%)
Formula II (10%)
Formula IV (20%)
Formula V (25%)
Kontrol -
Kontrol +
Suspensi Bakteri
Keterangan:
Positif (+)
Negatif (-)
menunjukkan
adanya
ekstrak
hasil
angulata
tidak
pengamatan
kadar
hambat
daun
L.)
ciplukan
terhadap
(Physalis
bakteri
konsentrasi 5%.
dan
20%
tidak
dapat
teramati
pertumbuhan
Diskusi
bakteri
berdasarkan
Penelitian ini dilakukan untuk
daun
ciplukan
(Physalis
kumur
terhadap
bakteri
Soy
Agar
(TSA)
untuk
penelitian
koloni
5%
menunjukkan
pertumbuhan
bakteri
Berdasarkan
adanya
diamati
tidak
dan
konsentrasi
menunjukkan
5%
tidak
sudah
adanya
minimal
hambat
minimal
(KHM)
adalah
(KHM)
terdapat
pada
bakteri
berdasarkan
terendah
dan
yang
diamati
dapat
membunuh
mutans
pada
konsentrasi
5%
memiliki
ditandai
ditemukan
Streptococcus
dengan
pertumbuhan
tidak
bakteri
dinding
kemampuan
sel,
serta
untuk
memiliki
satu
bakteri
utama
lipofilik.
karies
gigi
adalah
menyebabkan
mutans
yang
enzim
Streptococcus
memproduksi
Aktivitas
sifat
tersebut
kerusakan
rusak.
senyawa
yang
pada
menghasilkan
membahayakan
melekat
dengan
erat
polisakarida
Alkaloid
membran
hasil
merupakan
akhir
dari
bagi
reaksi
tanaman.
Alkaloid
komponen
sel
melindungi
memelihara
bakteri
membran
berfungsi
sitoplasma,
memiliki
suatu
fungsi
penyusun
sebagai
peptidoglikan
bakteri
terhadap
dibandingkan
bakteri
memudahkan
gram
struktur
antibakteri
dinding sel
negatif
senyawa
sehingga
antibakteri
tersebut
melalui
mengakibatkan
polar
besar
lebih
mudah
peptidoglikan
yang
menembus
bersifat
ikatan
struktur
fungsi
hidrogen
sehingga
struktur
protein
dinding
sel
dan
membran
sitoplasma
bakteri
mengandung
protein
lemak,
nonpolar,
menyebabkan
sebagai
membran
sehingga
bakterisidal
polar
akan mengganggu
terhadap
dan
sitoplasma
menyebabkan
bakteri.9
Kesimpulan
adalah
sebagai
kemungkinan
melalui
fungsi
bakteri
permeabilitas
angulata
L.)
dengan