Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
MAKALAH
oleh
Auliya Hidayati
NIM 132310101001
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah mode investigasi yang digunakan untuk mendeteksi
penyebab atau sumber-sumber dari penyakit, sindrom, kondisi atau risiko yang
menyebabkan penyakit, cedera, cacat, atau kematian dalam populasi atau dalam
suatu kelompok manusia. Epidemiologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi
manusia. Ilmu ini meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan,
penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnya berdasarkan usia, jenis
kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat,
orang dan sebagainya. (Timmreck, 2004: 2)
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit Tidak Menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik
menahun alias berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya mendadak
(misalnya saja keracunan), sementara yang berlangsung lama misalnya DM, tubuh
yang terpapar unsur kimia dan lain-lain. Penyakit tidak menular adalah Penyakit
non-Infeksi karena penyebabnya bukan mikroorganisme, namun tidak berarti
tidak ada peranan mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak menular
misalnya luka karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi. Penyakit tidak
menular adalah Penyakit degeneratif
metodologik,
yaitu
dengan
melakukan
berbagai
penelitian.
dapat dikurangi jika para diabetesi lebih peduli untuk menjaga atau mengontrol
kondisinya agar dapat hidup lebih panjang dan sehat. Untuk mengurangi resiko
tersebut, maka diperlukan suatu program penatalaksanaan diabetes secara mandiri
bagi para diabetisi ini. Program tersebut berlandaskan pada pengaturan pola
makan, aktifitas sehari-hari dan olahraga, pengobatan yang teratur serta
menghindari stress.
Menurut Holt et al (2010), penyebab penyakit Diabetes Melitus beragam
dengan karakteristik adanya hiperglikemia kronis disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak sebagai akibat dari gangguan sekresi
insulin dan penurunan aktivitas insulin. Penyakit Diabetes Melitus itu sendiri,
terdiri dari dua tipe yaitu: (1) DM yang disebabkan oleh faktor keturunan dan (2)
DM tipe kedua yang disebabkan oleh life style atau gaya hidup (Norris, et
al.,2002). Di Indonesia, hampir 80 % prevalensi diabetes melitus adalah DM tipe
2 (hasil Riskesdas tahun 2007).
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola hidup sehari hari
atau gaya hidup (life style) yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya
prevalensi DM di Indonesia terutama di daerah perkotaan, padahal dampak dari
penyakit ini cukup besar baik bagi penderita maupun keluarga dan masyarakat.
Menurut Alasaarela dan Oliver (2009), dampak dari peningkatan kadar
glukosa darah yang tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi akut dan
kronis, komplikasi yang bersifat kronis dapat berupa komplikasi mikrovaskuler
dan makrovaskuler seperti neuropati, nephropati dan penyakit kardiovaskuler.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi mikrovaskuler dan
makrovaskuler adalah dengan mengendalikan kadar glukosa darah tetap dalam
rentang normal (Sigudardottir K. Arun,2004). Hal ini sesuai dengan rekomendasi
The American Diabetes Assosiation (ADA) bahwa semua individu dengan
diabetes mellitus harus berusaha mencapai kadar glukosa darah mendekati
normal. Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah dalam
rentang normal, dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya tingkat
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. Standards of medical care for patients with
diabetes mellitus Position Statement. Diabetes Care, 24 2001.
[serial online]. http://hanamuhdi.wordpress.com/. diunduh tgl 22 Februari 2014
Timmreck. 1993. Epidemiologi (Suatu Pengantar) Edisi 2. Jakarta: EGC.
[serial online]. http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2008/10/epidemiologipenyakit-tidak-menular-dan-faktor-resiko.pdf. diunduh tgl 22 Februari 2014