Sei sulla pagina 1di 54
ao My a ur e re Sem amen’ MENCEGAH HIPERTENS! ANAK DALAM MENYONGSONG HIDUP LEBIH CERAH PIDATO PENGUKUHAN Diucapkan pada Peresmian Penerimaan Jabatarn Guru Besar Madya Dalam Mata Pelajaran ttmu Kesehatan Anak Pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, 23 Nopember 1998 Oleh : LYDIA KRISTANTI HARTONO Yth. Bapak Rektor / Ketua Senat Universitas Diponeyoro Yth. Anggota Dewan Penyantun Universitas Diponegoro Yth, Anggota Senat / Dewan Guru Besar Universitas Diponagoro Yth, Para Fembantu Rektor Universitas Diponegora Yth. Para Guru Resar Tamu Yth, Pars Pejabat Sipil dan Angkatan Bersonjata Republik Indonesia Yth. Para Dekan dan Pembantu Dekan di linghurgen Universitas Diponegoro Yih. Para Ketua dan Sektetaris Lembaga di lingkungan Universitas Diponegoro Yth, Para Dosen di lingkungan Universitas Diponegoro Yth. Pata Karyawan Administrasi di lingkungan Universitas Diponegoro Yth. Para Mahasiswa Universitas Diponegoro Vth. Para Tamu Undangan yang saya muiiakan Perkenankanlah saya terlebih dahulu memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih atas rachmat-Nya yang dilimpahkan kepada saya sehinysa pada hart ini dapat mengucapkan pidato pengukuhan di- hadapan Rapa Senat Te:buka Universitas Diponegoro dan pars hadirin sekatian yang saya muliakan, Tiada kata yang dapat saya sampaikan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada para hadirin sekalian yang telab bersedia menghadiri upacara pengvkyhan ini Prioritas pembangunan pada Garis Besar Haluan Negara 1993-1998 antara Jain adalah pembangunac sumber daya manusia. Sasarannya antara lain ialah peningkatan Kesejahteraan rakyat, pendidikan- dan kebudayaar Pendidikan Nasional mewujudkan manusia beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti lwhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan robani, kepribadian mantap dan mandiri. Kebijaksanaannya antara lain adalah pembinaan dan pengembangan anak dan remaja Indonesia yang dimulai SUATU MASALA KESEHATAN PENTING sedini mungkin, ditekankan kedudukan dan fungsinya sebagai. tunas bangsa dan penerus cita-cita perjuangan hangsa. Pendidikan Tinggi menvelenggarakan_pendiclikan, penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan dan teknotogi, mengabdi pada masyarakat yang bermanfaat bagi ke- manusiaan dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan (1). Hadirin yang saya muliakan, Pada hesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya membanas mengenai salah satu aspek imu Kesehatan Anak yang berkaitan dengan bidang ilmu yang saya ampu dan tekuni di Faksltas Kedokteran Universitas Diponegoro, yaitu Hmu Ginjal (Nefrologi) Anak. Oleh karena itu judul pidato pengukuhan ini adalah Mencegah Hipertensi Anak Dalam Menyongsong Hidup Lebih Cerah. . Nefiologi Anak merupakan suatu imu yang mempelajari ginjal anak baik mengenai faalnya maupyn kelamannya. Tekanan darah seseorang ditentukan terutama oleh faa! jentung dan tahanan periferi arteriolac, yang dipengarubi oleh banyak faktor, Yaitu faktor ginjal dan faktor organ lainnya. Setama 15 tahun terakhir ini perhatian terhadap hipertensi anak (HTA) atau tekanan darah tinggi anak dan temaja makin bertambah, yang sebelumnya di- anggap jatang terjadi. Tetapi setelah pnblikasi fask Horce on Blood Pressure in Children - 1977 (2) dan 1987 @) terbukti bahwa HTA merupakan suatu masalah umum, yang kejadiannya mencapai 5% populasi anak (4,5,6). HTA merupakan suatu masalah Klinik penting karena dapat langsung berwujud sebagai penyakit yang berakibat kematian, stax tidak langsurg yeng menimbulkan cacat menetap sotolah proses akutnya sembuh (7). HTA me- Tupekan suatu risiko tunggal terbesar untuk kematian awal dan ketidak mampuz2 kerja populasi dewasa (8) Krisis HT adalah suatu keadaan darurat gawat yang perlu segera diketahui dan harus diobati cepat dan tepat, karena tekanan darahnya sangat tinggi yang dapat merusak organ target dan mengancam jiwa (9,10) Hadirin yang saya saulickan, Dipertensi {tekanan darah tinggi) anak ialah nilai rata- rata tekanan sistolik dan/atau tekanan diastolik sama atau febih besar dasi persentil 95 pada umur dan jenis kolamin sama sekurang-kurangaya pada tiga kal: pengukuran (Tabel 5G). Tekanan datah (TD) danat divkur secara langsung dan tidak Langsung, Cara mengukur TD langsung biasa dilakukan di Unit Perawatan Intensif dengan memasang kateter intra-arterial pada a.brakialis, a.femoralis atau a.radialis. Akusasi hasil pengukuran langsung tergantung kepada letak kateter itu qa. . Cara mengukur TD tidak langsung dilakukan dengan teknik auskultasi, Doppler, oskilometrik, dan flush method. Cara auskultast dengan sfigmomanometer konveasional merupakan teknik mengukur TD anak dan remaja yang paling disenangi. Diusahakan lingkungan yang tenang dan menyenangkan untuk mengurangi rasa takut anak Sikap anak deduk dan santaiTD diukur pada siku-siku, mem- pergunakan cuff yang menutup seluruh lingkar lengan atas dan menuiup > 75 % panjang lengan atas. Dergan stetoskop bunyi Korotkoff 1 adalah TD sistolik, dan bunyi Korotkoff V (suar menghilang) ialah TD diastolik pada semua umur. Palpasi aradiaiis au abrakialis dengan jarijari tangan pemeriksa pada saat holom air raksz diturunkan merupakan estimasi TD yang kasar. Carz Doppler dengan ultrasound dapat mengukur FD sistolik dengan akurat sebab menunjukkan koefisien korelasi ‘yang tinggi dengan TD sistolik yang diukur langsung intra- arterial, tetapi tidak untuk TD diastolik (4,7). 3 PENGERTIAN HIPERTENS! ANAK CARA MENGUKUR YEKANAN DARAH 1, Langsung 2, Tidak fangsung KLASIFIKASE HIPERTENSI ANAK DAN REMAJA 1, Nilai tekanan darah 2. Keparahan kerusakan organ Cara oskilometrik (Dinamap) mempunyai validasi tinggi dibandingkan dengan pengukuran intra-arterial. Alat ini perlu dikalibrasi secara teratur. Flush method mempecgunakan sfigmomanometer dan pembalut elastik. Cuff dipasang di pergelangan tangan atau kaki, sedangkan bagian distalnya dibalut. kencang dengan pembalut elastik muiai dari ujung jari-jari_ ke arah proksimal sampat tpi cujf. Selanjuinya cuff digembuagkan sampai lebih dan 200 rumelg dan pembalut elastik dilepas. Kaiaudian cuff dikempisken pada kecepatan kira-kira 5 mmHe/detik, sampai saat jarijari pucat menjadi merah kembali, vang merupakan nitai rerata tekanan sistolik dan diastolik. Cara ini untuk mengukur TD neonatus sampai anak umur 2 tahun (32). Hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan nila tekanan darah, kerusakan organ target, dan etiologi (13). Tekanan darah anak normal ialah nilai TD sistolik dan diastolik < 90 persentit untuk winur dan jenis kelamin sama, TD normal tinggi adalah rerata TD sistolik dan/atay diastolik antara 96 daa 94 persentil untuk umuz dan jenis kelamin sama; TD tinggi atau hipertensi (HT) bermakna adalah rerata tekanan sistolik.dan/ diastolik antara 95 dan 99 persentil untuk umur dan jenis kelamin sama; dan HT berat adalah TD menetap pada atm diatas 99 persentil untuk umur dan jenis kelamin sama (Tabel 1) (13). Keparahan keadaan klinik penderita tidak ditentukan oleh tinggi ailzi TD, namun ditentuken olch ada tidaknya risiko kardiovaskuler, yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok dan kadar lipid plasma. Walaupun keparahan kerusakan organ biasanya tergantung, kepada tinggi TD, tetapi_tidaklah selalu demikian hainya. Karena ita TD dan kerusakan organ harus dievaluasi terpisah, sebab HT berat dapat tidak disertai kerusakan organ, sebaliknya kerusekan organ dapat terjadi pada WT sedang. Klasifikasi HT berdasarkan tingkat keparahan kerusakan organ tertera pada Tabel 2 (3,10,13) Berdasarkan etioingi HTA dibagi dalam due kategeri 3 Etiologi yaitu HT primer atau esensial (HTE) yang penyebab hipertensi khusssnya tidak dapat diidentifikasi, dan HT sekunder (HTS) yang penyebab khususnya dapct diidentifixesi. Pada populasi dewasa HTE mencahup > 95% sedangkan HTS hanya 1,1% dari penderita HT seluruhnya (13); pada anak aiologi 80-90% HTS ialah penyakit ginsai (4) Tabel L. Klasifikasi RT Anak dan Remaja Menurut Golongan Uriur Unur TD normal-tingei? HT HT berat® mmHg mmHg minty, Thati TDS 96-105 TDS > 106 8-30 hari TS JO to> TDS = 10 52 tabur TDS 104-11 TOS 1125117 TDS . > 118 TDD 70.73 TDD 74-8) TOD > 82 3.5 whun TDS 608-115 TDS 116-123, TOS 2 124 TDD 0-75 TOD 76-83 TDD = bd 6-9 whan TDS 114-126 TDS 322-129 TDS = 130 TDD = 74-77 TOD 78-85 TDD > % JO-12tahun = TDS 122-325 TDS 126-133 TDS > tid TDD 78-81 TOD «82.89 TD = # 13-15 tahun = TDS 130-135 TDS 136-143 TDS > 14 TDD — 80-85 TOD 86-91 TDD 2 92 16-18 tahun = TDS 136-141 TDS 142-449 TDS > 150 TDD 491 TDD 97-97 TDD 2 98 Dikutip dai: WHO - Hypertension Control - 1996 (13). Keterangan : HT = Hipertensi (tekaaan darab tir.gei) a= persentil 90-94 TD = Tekanan darah persemiil 95-99 TDS = Tekanan darah sistolik > persentil 99 TOD = Tekatan darah diastolik . 5 EPIDEMIOLOGI HIPERTENS) £, tiipertensi merupakan suatu faktor risiko 2. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah Penelitian epidemiologis HT membuktikan adanya hubungan penting dan independen antara HT dengan berbagai kelainan, khususnya penyakit jantung koroner, strok, gagal jantung kongestif dan gaga! ginal (13). Tabcl 2 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkun Kerusakan Organ Tingkat! Tidak terdapat kerusakan organ ‘Tingkat II Sekurang-kurangnya ada satu dari kelainan organ : * Hipertrofi bilik kiri * Penyempitan umum dan fokal aa. retina * Mikro-albuminuna, pro‘einuria. dawatau peningkatan ringan kadar kreatinin plasma * Aterosklerosis pada aorta, a.karolis. a.iliaka Tingkat I Terdapat keluhan dan gejala kerusakan orysn > * Jantung : ° ‘Angina pektoris Infark miokardia! Gagal jantung, Otak Surok Serangan iskemik sementata Ensefalopati hiperiensif * Fundus ofauli Perdarahan atau eksudasi retina ‘Dengan/tanpa edema papil * Ginjai Kadar kreatinia plasma > norma! untuk umur/ gender Gagal ginjal * Pembuluh aarah Aneurisma disekans Kefuhan penyakit penyumbatan arten Dikutip dari : WHO - 1996 (13) Faktor-faktor yang mempengaruhi TD mencakup umur, jenis kelamin, bangsa, status ckonomi (13). Penelitian solalu menunjukkan adanya hubungan positif antara umur dengan TD pada ‘sebahagian besar penduduk dengan perbedaan geografis 6 dengan perbedaan geografis. Pada usia muda hanya terdapat sedikit perbedaan nilai TD antara kedua jenis kelamin.Tetapi setetah mulai remaja, pta menunjuakan reata TD yang lebih iinggi erbedaan ini lebih nyata pada dewasa muda dan umur setengah tua. Pada urur selanjutnya perbedaan mengureng, bahkan dapat menjadi terbalik (13) Penelitian membult:kan bahwa pada masyarakat Kulit Hitain selalu terdapat TD lebin tingsi danpada bangsa lainnya. Faktor bangsa mempenganisi huoungan umur dan TD, yaim adanya kecenderungan hubungan umur yang progresif dengan meningkattya TD pada Kult Hitam ‘Amerika asli Atka daripada Kulit Putih (13). Penelitian pada anak dan adolesen memunjukkan hasil yang sesuai dengan keadaan dewasa tersebut (14) Di negara dengan perubalian ekonomi, epidemiviogi tingkat post-vansisional, Keparahan dan kejadian -HT selalu terdapat pada golongan sosicekonomi lebih rendah Hubungan terbalik ini ialah dengan tingkat pendidikan, pendapatan dan pekerjaan (13) Prevalensi HTA tidak diketahui pasti, sebab tergantung pada definisi yang dipergueakan. Menorut kepustalaan prevalensinya 1-5% popttlasi anak (3,4,6). Kebanyakan HT ringan dan sangat mungkin termasuk dalam kategori HT esensial, sedangkan HT berat 10% HTA . selurubnya atau 0,1% populasi anak, biasanya ialah HT sckunder yang memerlukan peagobatan dan lebih banyak dijumpai di RS Rujukan (4). Perubahan TD merupakan manifestasi pengaruh antara mekanisme neurohumoral, metabolik dan hemodinamik yang mengatur keadaan basal dan tanggap terhadap ber- bagai macam rangsangan (13). Anamnesis keluarga, orang tua atau saudara kandung HT, merupakan faktor risiko kuat terjadinya HT dikemudian hari. Hipertensi karena faktor genetik dapat _bersifat monogenik, tetapi menurut pendapat terakhir dianggap 7 3. Prevalensi hipertensi 4. Faktor risiko dan prediktor tekanan darah a. Keturunan 5. Faktor genetik Umur mada d. Obesitas poligenik. Yang telah diteliti terutama adalah polimorfisme gen angiotensin IJ converting enzyme dan angiotensinogen (13). TD diatur oleh banyak mekanisme yang berkaitan cengan beberapa lokus genetik dan faktor lingkungan, terbukti benar pada penclitian keluarga dan anak kembar Perubaban TD kira-kire 30% disebabkan oleh taktor genctik daa 50% faktor lingkungan (15,16,17). Kelainan tingkungan pada periode hritis pertumbuhan Janin dan bayi adalah faktor risiko penyakit kardiovasukler dan HT (13) Obesitas atau kegemukan menyebabkan peningkatan risiko HT scbesar dua sampai enam kali. Qbesitas sentrat yaitu. meningkatnya masio pinggang terhadap pinggul menunjukkan korelasi positif dengan kejadian HT (13). Pada obesitas terdapat status nutrisi melebihi normal, ditandai dengan adanya penimbcnan jaringan lemak tubuh yang bertebihan. Klasifikasi obesitas berdasarkan hasil pengukuran berat badan cethadap tinggi badan dan berat badan terhadap tinggi badan kuadrat tertera pada Fabel 3 (18). Tiga faktor penyebab obesitas adalah faktor genetik, faktor lingkungan dan faktor neuro-psikologik (19). Kemungkinan seorang anak menjadi kegemukan sebesar 40% bila satu dari orang tuanya gemuk, kemungkinan sebesar 80% bila kedua orang tuanya gemuk, kemungkinan hanya 7% bila kedua orang tuanya tidak gemuk (20). Patogenesis HT pada kegemukan khusus ditandai resistensi insulin, hiporinsulinemia, yang menyebabkan perubahan susunan dan fungsi vaskuler, perubahan transpor kation, aktivasi samf simpatis dan peningkatan retensi natiium oleh ginjat (Gambar !) (21,22) Obesitas menyebabkan hiperkinetik sirkulasi darah, gagal jantung awal, dan dislipoproteinemia yang cepat mengakibatkan penyakit jantung koroner (23,24). Tea d:buktikan bahwa TD dewasa berhubungan erat “=n. ukwran dan perubahan berat badan usia anak Penemuan ini dapat dipergunakan sebagai ahen kegemukan anak yang bermanfa2t h BT dewasa (25) Sn antara HT dan kelainan Hpid daral: pada

Potrebbero piacerti anche