Sei sulla pagina 1di 610

Overcome Challenges

to be a Leading Airport Company

PT ANGKASAPURA II (Persero)

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

Overcome
Challenges

to be a Leading
Airport Company

Dalam menghadapi persaingan di era kompetisi global saat ini, setiap perusahaan
diharapkan memiliki keunggulan kompetitif, dari berbagai aspek. Keunggulan
kompetitif akan membuat perusahaan memenangkan persaingan.
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, PT Angkasa Pura II (Persero)
mempunyai visi menjadi Perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang
terkemuka dan profesional dengan mengutamakan keselamatan, keamanan,
kenyamanan pelanggan serta mengoptimalkan pertumbuhan bisnis. Angkasa
Pura II diharapkan untuk terus tumbuh berkembang, sebagai upaya perusahaan
menjadi perusahaan kelas dunia yang terkemuka dan profesional.
In the face of this ever intense global competition today, every company is
expected to have a competitive advantage, from various aspects. Competitive
advantage will bring the company on top of the competition.
As one of the State-owned Enterprise, PT Angkasa Pura II (Persero) has a vision
To become leading and professional world-class airport management company
with priority towards safety, security and comfort of the customers and to optimize
business growth. Angkasa Pura II is expected to continuously growing, as the
Companys effort to become leading and professional world-class company.

Daftar Isi

Table of Contents
2 Tema dan Penjelasan Tema

Theme and Explanation


3 Daftar Isi
Table of Contents
6 Perubahan Identitas Angkasa Pura II
Angkasa Pura II Change of Identity
8 Keunggulan Kami
Our Excellence
9 Kesinambungan Tema dan Pencapaian
Dalam Annual Report Award (ARA)
Sustainability of Theme and Achievement
in Annual Report Award (ARA)
10 Tentang Laporan Tahunan 2014
The 2014 Annual Report
11 Referensi Kriteria Annual Report Award 2014
Criteria Reference for the 2014
Annual Report Award
36 Rekomendasi Annual Report Award 2013
Recommendation of the 2013
Annual Report Award
37 Kilas Kinerja 2014
The 2014 Performance Review
37 1. Pencapaian Penting 2014
The 2014 Significant Achievements
38 2. Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
42 3. Ikhtisar Operasional
Operational Highlights
43 4. Ikhtisar Saham
Stock Highlights
43 5. Ikhtisar Efek Lainnya
Other Bonds Highlights
44 Laporan Dewan Komisaris

dan Direksi
Board of Commissioners and
Board of Directors Report
46 1. Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
52 2. Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profiles
60 3. Laporan Direksi
Board of Directors Report
68 4. Profil Direksi
Board of Directors Profiles
78 5. Tanggung Jawab Atas
Laporan Tahunan 2014
Management Responsibility
of 2014 Annual Report

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

81 Profil Perusahaan

Company Profile
82 1. Identitas Perusahaan
Company Identity
84 2. Riwayat Singkat Perusahaan
Company in Brief
93 3. Perubahan Nama Perusahaan
Change in the Company Name
94 4. Wilayah Kerja dan Lokasi Bandara
Work Area and Airport Locations
96 5. Pengembangan Bandara Tahun 2015
Airport Expansion in 2015
97 6. Alamat Kantor Pusat, Kantor
Cabang dan Entitas Anak
Address of Head Office, Branch Offices
and Subsidiary/Affiliation Offices
98 7. Visi, Misi, Tata Nilai dan
Falsafah Perusahaan
Vision, Mission, Values and
Philosophy of the Company
102 8. Tujuan, Sasaran dan Strategi Perusahaan
Objectives,Targets and
Strategies of the Company
105 9. Bidang Usaha
Business Lines
112 10. Struktur Organisasi
Organization Structure
117 11. Identitas dan Riwayat Hidup
Singkat Dewan Komisaris
Identity and brief curriculum vitae of the
members of the Board of Commissioners
117 12. Identitas dan Riwayat
Hidup Singkat Direksi
Identity and brief curriculum vitae of
the members of the Board of Directors
117 13. Profil Sumber Daya Manusia
Human Resources Profile
118 14. Struktur Grup dan Komposisi
Pemegang Saham
Group Structure And
Shareholder Composition
119 15. Kronologis Pencatatan Saham
Share Listing Chronology
119 16. Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
Chronology of Other Stock Listing
119 17. Struktur dan Profil Entitas Anak/
Perusahaan Afiliasi
Structure and Profile of Subsidiaries/
Affiliated Companies
120 18. Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan
The Company Supporting
Institutions and Profession

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

121 19. Peristiwa Penting 2014


2014 Significant Events
124 20. Penghargaan dan Sertifikasi
Rewards and Certifications
126 Pengembangan Sumber

Daya Manusia
Human Resources Competency
Development
129 1. Profil Sumber Daya Manusia
Human Resource Profile
136 2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resource Management
140 3. Pengembangan Kompetensi
Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency
Development
151 4. Kebebasan Berserikat
Freedom To Be Part Of A Union
152 Analisis dan Pembahasan

Manajemen
Management Analysis and Discussion
154 1. Tinjauan Industri
Industrial Review
181 2. Tinjauan Operasional
Operational Review
192 3. Tinjauan Keuangan
Financial Review
244 Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance


246 1. Pernyataan Komitmen GCG
GCG Statement of Commitment
248 2. Dasar Penerapan, Prinsip
dan Roadmap GCG
GCG Basis Implementation,
Principal and Roadmap
249 3. Memperkuat Implementasi
GCG Angkasa Pura II
Strengthening Angkasa Pura IIs GCG
256 4. Pengukuran Implementasi GCG
GCG Implementation Measurement
261 5. Struktur dan Mekanisme GCG
Structure and Mechanism of GCG
264 6. Informasi Pemegang Saham
Utama dan Pengendali
Information about Major and
Controlling Shareholders
265 7. Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

269 8. Dewan Komisaris


Board of Commissioners
283 9. Direksi
Board of Directors
295 10. Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and
Board of Directors Relationship
296 11. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration Policy to the Board of
Commissioners and the Board of Directors
300 12. Assessment Dewan Komisaris dan Direksi
The Assessment of the Board of Directors
and the Board of Commissioners
302 13. Komite-komite Dewan Komisaris
Board of Commissioners Committee
302 14. Komite Audit
Audit Committee
313 15. Komite Manajemen Risiko & SDM
Risk Management & HR Committee
319 16. Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration
Committee
319 17. Komite-komite Lain di Bawah
Dewan Komisaris
Others Committee Under
Board of Commissioners
320 18. Sekretaris Dewan Komisaris
Secretary to the Board of Commissioners
321 19. Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
325 20. Akses Data dan Informasi Perseroan
Corporate Data and Information Access
325 21. Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
327 22. Satuan Pengawasan Intern
Internal Audit Unit
338 23. Auditor Eksternal
External Auditor
339 24. Manajemen Risiko
Risk Management
350 25. Teknologi Informasi & Pengembangan ERP
Information Technology and
ERP Development
366 26. Perkara Hukum
Legal Matters
370 27. Penyimpangan Internal
Internal Violation
370 28. Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
370 29. Pemberian Dana Untuk
Kegiatan Sosial dan Politik
Social and Political Activities Fund

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

371 30. Code of Conduct


Code of Conduct
374 31. Whistleblowing System
Whistleblowing System
377 32. Praktik Bad Corporate Governance
Bad Corporate Governance Practices
379 Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan
Corporate Social Responsibility
381 1. Filosofi CSR Angkasa Pura II
CSR Philosophy of Angkasa Pura II
382 2. CSR - Lingkungan Hidup
CSR-Environment
387 3. CSR - Ketenagakerjaan, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
CSR-Employment, Occupational
Health And Safety
394 4. CSR - Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan
CSR - Partnership and Community
Development Program
416 5. CSR Tanggung jawab
Terhadap Konsumen
CSR Customer Responsibility
420 Laporan Keuangan KonsolidasiAN

Consolidated Financial Statement

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Perubahan Identitas Angkasa Pura II

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Angkasa Pura Ii Change of Identity

Implementasi visi baru Angkasa Pura II sebagai perusahaan


pengelola bandar udara kebanggaan nasional yang unggul
dalam layanan dan kinerja disimbolkan dengan penggunaan
identitas baru perusahaan atau logo.

Implementation of Angkasa Pura II new vision as national


pride airport management Company leading in service and
performance symbolized by the use of new corporate identity
or logo.

Melalui perubahan identitas perusahaan ini, Angkasa Pura


II sekaligus mengumumkan kepada para stakeholdernya bahwa perusahaan ini tengah melakukan perubahan
dalam upaya memperbaiki kinerjanya agar dapat menjadi
kebanggaan bangsa.

Through this change of Companys identity, Angkasa Pura II also


announce to its stakeholders that the Company is embarking on
an effort to improve performance to become the Nation pride.

Identitas Angkasa Pura II merupakan hasil desain ulang yang


bertujuan untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih
segar, lebih modern, lebih dinamis, serta menggambarkan
posisi dan arah organisasi yang baru.

Angkasa Pura II identity undergo redesigning process that


aims to create an identity that looked fresher, more modern,
dynamic, and describe the position and direction of the
new organization.

Landasan Branding

Branding Principles

Delivering Performance With Care


Landasan branding Angkasa Pura II secara verbal adalah
Delivering Performance With Care yang dapat diterjemahkan
sebagai Prestasi layanan Ramah Berkelas dari Hati.

The principles behind Angkasa Pura II branding verbally is


Delivering Performance With Care that can be translated
into Friendly Service Excellence Achievements from the Heart

Delivering Performance With Care menyiratkan kemampuan


Angkasa Pura II dalam memahami dan mengantisipasi
kebutuhan pelanggan. Kata-kata kunci tersebut diharapkan
mampu meningkatkan energi dan memicu sikap proaktif
dari manajemen dan segenap pegawai. Disamping itu juga
menumbuhkan motivasi untuk terus berusaha memberikan
kinerja yang terbaik dengan disertai pendekatan yang ramah
dan personal.

Delivering Performance With Care implies Angkasa Pura II


ability to understand and anticipate customer needs. These
key words are expected to increase energy and trigger the
proactive attitude of the management and all employees.
Aside from that, it is also the motivation to continuously
strive to provide the best performance with friendly and
personal approach.

Landasan branding tersebut mencerminkan misi Angkasa Pura


II untuk menjadikan Angkasa Pura II sebagai kebanggaan
bangsa Indonesia yang mampu menyediakan layanan
operasional bandara yang terencana secara baik, terpadu dalam
pelaksanaannya, melebihi apa yang diharapkan oleh pelanggan.

This branding principles reflects the mission of Angkasa Pura


II to make Angkasa Pura II as the pride of Indonesian with
the ability provide proper planning and integrated airport
operations that is exceeding customer expectation.

Logo Angkasa Pura II

Angkasa Pura II Logo

Logo Angkasa Pura II merupakan wujud ekspresi utama


dari identitas Angkasa Pura II.
Logo ini mengandung citra dan harapan yang terkait
dengan keyakinan Angkasa Pura II.
Logo baru Angkasa Pura II dirancang untuk menampilkan
citra Angkasa Pura II yang lebih segar, modern serta dinamis guna mencerminkan positioning maupun arahan
Angkasa Pura II yang baru yaitu ramah, berenergi tinggi,
dan dinamis.
Logo mengekspresikan Angkasa Pura II, yaitu terdiri dari
simbol bola dunia dan marka Angkasa Pura II.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Angkasa Pura II Logo is the ultimate form of expression of Angkasa Pura II identity.
The logo contains the image and expectations associated
with Angkasa Pura II beliefs.
Angkasa Pura II new logo design to present Angkasa Pura
II identity that looked fresher, more modern, dynamic,
and reflects Angkasa Pura II position and direction to be
friendly, energetic and dynamic.
The Logo express Angkasa Pura II, consists of a globe
symbol and Angkasa Pura II marks.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

BLUE : Logistic
A symbol of stable logistic flow and continues to grow
and thrive, including in procurement, maintenance, supply
and workforce.

MERAH : Tindakan dan Aksi


Merupakan simbol akan tindakan yang dilandasi dengan
semangat kerja yang tinggi dan komitmen dari Angkasa
Pura II demi menghasilkan aksi dan performa berkelas demi
kenyamanan dan keselamatan pelanggan.

RED : Action and Effort


A symbol of effort based on high morale and commitment of
Angkasa Pura II to generate action and performance excellence
for the customers safety and comfort.

KUNING: Kemakmuran
Merupakan simbol kemakmuran dari Angkasa Pura II hasil dari
kerja keras dan komitmen tinggi akan kinerja Angkasa Pura
II demi memberikan hasil yang maksimal bagi pemegang
saham, manajemen, staf dan Negara Indonesia.

YELLOW: Prosperity
A symbol of Angkasa Pura II prosperity generated from hard
work and commitment to Angkasa Pura II performance
excellence to provide maximum results for our shareholders,
management, staff and for Indonesia.

HIJAU: Kepemimpinan dan Pertumbuhan


Merupakan simbol akan kepemimpinan yang tegas, stabil dan
terarah demi menuju pertumbuhan yang sehat dan berkembang.

GREEN: Leadership and Growth


A symbol firm, stable and purposeful leadership towards
healthy growth and development.

Arti Logo Angkasa Pura II

Meaning of Angkasa Pura II Logo

Logo Angkasa Pura II disebut sebagai sky city atau dunia tanpa
batas, terdiri dari simbol bola dunia Angkasa Pura II yang
melambangkan kesiapan seluruh jajaran Angkasa Pura II untuk
bersaing di era globalisasi dengan tekad bulat menyambut
pelanggannya dengan layanan sempurna ditunjang dengan
sistem kerja kelas satu yang dinamis berstandar internasional.
Marka Angkasa Pura II menampilkan kepribadian yang kokoh
dan bertanggung jawab, didukung oleh kesiapan dan komitmen
dari manajemen dan seluruh staff Angkasa Pura II.

Angkasa Pura II Logo is referred to as sky city or a world


without borders, consisting of Angkasa Pura II globe symbol,
which symbolizes the readiness of all aspect in Angkasa Pura
II to compete in the era of globalization with determination to
welcomes its customers with perfect service supported with first
class work system with dynamic and international standard.
Angkasa Pura II marks displays a strong and responsible
personality, supported by the readiness and commitment of
the management and entire staff of Angkasa Pura II.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

BIRU : Logistik
Merupakan simbol pergerakan logistic yang stabil dan
terus tumbuh dan berkembang pesat, termasuk dalam segi
pengadaan, perawatan, penyediaan dan ketenagaan.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Meaning Of Colors

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Arti Dari Warna

Keunggulan Kami

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Our Excellence

Pengalaman teruji dalam pengelolaan bandar


udara sesuai dengan standar internasional
Proven experience in airport management in accordance with
international standards

Reputasi dan image perusahaan yang baik

Profil Perusahaan
Company Profile

Good corporate image and reputation

Kondisi finansial dan aset perusahaan


yang cukup kuat

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Strong Companys asset and financial condition

Tingkat Kesehatan Perusahaan memperoleh nilai


AAA dan masuk dalam kategori SEHAT
Companys soundness level classified as rated AAA (HEALTHY)

Komitmen kuat dalam implementasi GCG

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Strong commitment in GCG implementation

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Continuity of the Annual Report themes is important to demonstrate the consistency of the Annual Report. The following
are the themes and achievement continuity of Angkasa Pura II in Annual Report Award (ARA) within the last 3 (three) years
(2011-2013 period).

LAPORAN TAHUNAN
Annual Report

2013 Annual Report

Growth

STRATEGIC GROWTH

Angkasa Pura II awarded second place in Annual Report Award 2013


for the category of Non-Listed Non-Financial SOEs with the score of
83.22

PT Angkasa Pura II (Persero)

24

HOURS

ST R AT EG I C

GROWTH

Angkasa Pura II memperoleh Juara II dalam Annual Report Award


2013 untuk kategori BUMN Non Keuangan Non Listed dengan
perolehan skor sebesar 83,22

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Laporan Tahunan 2013

2013

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kesinambungan tema Laporan Tahunan menjadi penting untuk menunjukkan konsistensi Laporan Tahunan. Berikut
akan disajikan kesinambungan tema dan pencapaian Angkasa Pura II dalam Annual Report Award (ARA) selama
3 (tiga) tahun terakhir (periode 2011-2013).

LAPORAN TAHUNAN
Annual Report

nter
ura2.co.id

Continuity of Themes And Achievement In The Annual Report Award (Ara)

2013

@angkasapura2.co.id

Kesinambungan Tema dan Pencapaian Dalam


Annual Report Award (ARA)

PT Angkasa Pura II (Persero)

Aligning
Angkasa Pura II memperoleh Juara II dari 39 peserta dalam Annual
Report Award 2012 untuk kategori BUMN Non Keuangan Non Listed
dengan perolehan skor sebesar 82,13.
Angkasa Pura II awarded second place of 39 participants in the Annual
Report Award 2012 for the category of Non-Listed Non-Financial SOEs
with the score of 82.13.

Laporan Tahunan 2011

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Tahunan 2012


2012 Annual Report

2011 Annual Report

Angkasa Pura II memperoleh Peringkat 7 dari 30 peserta dalam


Annual Report Award 2011 untuk kategori BUMN Non Keuangan Non
Listed dengan perolehan skor sebesar 64,19.
Angkasa Pura II awarded rank 7 out of 30 participants in the Annual
Report Award 2011 for the category of Non-Listed Non-Financial SOEs
with the score of 64.19.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Restructuring

Tentang Laporan Tahunan Pt Angkasa Pura Ii (Persero) Tahun 2014


PT Angkasa Pura II (Persero) atau disebut Angkasa Pura II
dan Perusahaan, menyajikan Laporan Tahunan yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku.

PT Angkasa Pura II (Persero) hereinafter reffered to as Angkasa


Pura II and Company, presented its Annual Report ended
on 31 December 2014 in accordance with the applicable
provisions and regulations.

Laporan Tahunan Angkasa Pura II ini memuat informasi kinerja


keuangan dan hasil usaha berdasarkan hasil audit Laporan
Keuangan Kantor Akuntan Publik. Laporan tahunan ini juga
memuat informasi-informasi yang mengandung proyeksi,
rencana, strategi, dan tujuan yang bukan merupakan pernyataan
data historis, dan dapat dikategorikan sebagai pernyataan
yang dapat bersifat pandangan ke depan (forward looking
statement) sesuai definisi pada ketentuan yang berlaku.

This Angkasa Pura II Annual Report contains information about


the financial performance and business income based on Public
Accounting Office audit results on the Financial Statements. This
annual report also contains information regarding projections,
plans, strategies, and objectives that are not part of historical
data statements, and can be categorized as forward looking
statements as defined in applicable regulations.

Pernyataan yang mengandung pandangan ke depan memuat


risiko dan ketidakpastian atas hasil dan kejadian yang mungkin
berbeda secara material dari apa yang diperkirakan dan
disebutkan dalam pernyataan tersebut. Penyebutan satuan
mata uang Rupiah atau Rp merujuk pada mata uang resmi
Indonesia, sedangkan Dollar AS atau USD merujuk pada
mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan
disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia.

Statements containing forward looking statement contain risk


and uncertainty of the events and results may differ materially
from what is expected and mentioned in the statement. The
mention of currency unit Rupiah or IDRrefer to the official
currency of Indonesia, while US Dollarsor USD refers to the
official currency of the United States. All financial information
presented in Rupiah in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards.

Laporan Tahunan 2014 Angkasa Pura II disajikan dalam


format Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang dibuat
berdampingan (bilingual) dan menggunakan kaidah bahasa
yang baik dan benar.

The 2014 Angkasa Pura II annual report is presented in bilingual


side by side English and Bahasa Indonesia using proper and
correct grammar and language standard.

Laporan Tahunan 2014 Angkasa Pura II dicetak dengan kualitas


yang baik dan disajikan dengan menggunakan jenis dan ukuran
huruf yang mudah dibaca. Laporan Tahunan 2014 Angkasa
Pura II (dan tahun-tahun sebelumnya) juga dapat dilihat dan
diunduh di website Angkasa Pura II (www.angkasapura2.
co.id). Laporan Tahunan 2014 Angkasa Pura II telah mengacu
pada kriteria Annual Report Award 2014.

The 2014 Angkasa Pura II annual report is printed with good


quality and use font that is easy to read. The 2014 Angkasa
Pura II annual report (and the previous years) can be seen
and downloaded at Angkasa Pura II website (www.angkasa
pura2.co.id). The 2014 Angkasa Pura II annual report has
referred to the 2014 Annual Report Award criteria.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

The 2014 Annual Report Pt Angkasa Pura Ii (Persero) Overview

10

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Referensi Kriteria Annual Report Award (Ara) 2014


Pt Angkasa Pura Ii (Persero)
Cross Reference to Annual Report Award 2014 Pt Angkasa Pura Ii (Persero)

Kriteria

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Umum | General

Laporan tahunan disajikan


dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar dan dianjurkan
menyajikan juga dalam bahasa
Inggris

Laporan tahunan dicetak


dengan kualitas yang baik dan
menggunakan jenis dan ukuran
huruf yang mudah dibaca

Annual Report is printed on


with good quality and use font
that is easy to read.
3

Laporan tahunan
mencantumkan identitas
perusahaan dengan jelas

Laporan tahunan ditampilkan di


website perusahaan
The Annual Report is presented
in the companys website.

Name of company and year of the annual report is placed on:


1. The front cover
2. Sides
3. Back.
4. Each page.
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya.

Informasi hasil usaha


perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun

PT Angkasa Pura II (Persero)

Informasi memuat antara lain:


1. Penjualan/pendapatan usaha;
2. Laba (rugi);
3. Total laba (rugi) komprehensif; dan
4. Laba (rugi) per saham.

38
38,40

The information contained


includes:
1. Sales/income from business.
2. Profit (loss).
3. Comprehensive total profit (loss).
4. Net profit (loss) per share.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Ikhtisar Data Keuangan Penting | Summary of Material Financial Data

Annual Report 2014

Includes this years report and previous year reports

II

Information in comparative
form over a period of 3 (three)
financial years or since the
commencement of business if
the company has been running
its business activities for less
than 3 (three) years.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Annual Report should state


clearly the identity of the
company.

Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:


1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Annual Report is presented


in proper and correct
Bahasa Indonesia and it is
recommended to also present
the report in English.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

11

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No
2

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Informasi posisi keuangan


perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun

Informasi memuat antara lain:


1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
2. Jumlah aset;
3. Jumlah liabilitas; dan
4. Jumlah ekuitas.

Financial information in
comparative form over a period
of 3 (three) financial years
or since the commencement
of business if the company
has been running its business
activities for less than 3 (three)
years.
3

12

Kriteria

Rasio keuangan dalam bentuk


perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun

38, 40-41

1. Total investment to subsidiary.


2. Total assets.
3. Total liabilities.
4. Total equity.

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan


relevan dengan industri perusahaan.

39, 41

Financial ratio which are common and relevant to the companys


industry.

Financial ratio in comparative


form over a period of 3 (three)
financial years or since the
commencement of business if
the company has been running
its business activities for less
than 3 (three) years.
4

Informasi harga saham dalam


bentuk tabel dan grafik
Share price information in the
form of tables and graphs

1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:


a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d. Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang
harga penutupan dan volume perdagangan saham.

43

untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.


1. Information in the form of table contain:
a. Number of shares circulated
b. Market capitalization
c. Highest , Lowest and Closing price of shares
d. Market volume
2. Information in the form of graphs contain at least shares
closing price and market volume
For every three-month period in the last two (2) financial years

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Informasi mengenai obligasi,


sukuk atau obligasi konversi
yang masih beredar dalam 2
(dua) tahun buku terakhir

Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar
(outstanding);
2. Tingkat bunga/imbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasi/sukuk.

Information regarding Bonds,


sukuk or convertible bonds
issued in the last 2 (two)
financial years

1. The number of bonds / sukuk / outstanding convertible bonds


(outstanding)
2. The interest rate/exchange
3. Date of maturity
4. The ratings of Bonds/Sukuk

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Laporan Dewan Komisaris

44

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan
perusahaan dan dasar penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh
Direksi dan dasar pertimbangannya;
3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah
Dewan Komisaris; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan
perubahannya (jika ada).

46, 51

Laporan Direksi
Board of Directors Report

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain
kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan;
2. Analisis tentang prospek usaha;
3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan
perubahannya (jika ada).

60-66

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Contains the following items:


1. The Analysis of companys performance, encompassing among
others strategic policies, comparison between achievement of
results and targets, and challenges faced by the company;
2. Analisis tentang prospek usaha. Business prospects analysis;
3. Implementation of Good Corporate Governance; and
4. Changes in the composition of the Board of Directors and
reason of change (if any).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Contains the following items:


1. Assessment on the performance of the Board of Directors in
managing the company and the basis of the assessment.
2. View on the prospects of the companys business as
established by the Board of Directors and the basis of the
assessment
3. Performance assessment regarding commitees under Board of
Commissioners; and
4. Changes in the composition of the Board of Commissioners and
reason of change (if any).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

III

Board of Commissioners
Report.

43

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kriteria

13

Kriteria

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Tanda tangan anggota Dewan


Komisaris dan Anggota Direksi

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang
bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris
atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan
tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari
anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis
dari yang bersangkutan.

78-79

Signature of members of the


Board of Directors and Board of
Commissioners

Contains the following items:


1. Signatures are set on a separate page.
2. Statement that the Board of Directors and the Board of
Commissioners are fully responsible for the accuracy of the
annual report.
3. Signed by all members of the Board of Commissioners and
Board of Directors, stating their names and titles/positions.
4. A written explanation in a separate letter from each member
of the Board of Commissioners or Board of Directors who
refuses to sign the annual report, or: written explanation in
a separate letter from the other members in the event that
there is no written explanation provided by the said member.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

14

IV

Profil Perusahaan
Company Profile

Nama dan alamat lengkap


perusahaan

Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no.
Telp, no. Fax, email, dan website.

Name and address of the


company.

Information Includes name and address, zip code, telephone and/


or facsimile, email, website

Riwayat singkat perusahaan

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan


perubahan nama perusahaan (jika ada).
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan
nama, agar diungkapkan

Brief history of the company.

80
82-83

84-93

Includes among others: date/year of establishment, name and


change in the Company name, (if any).
Note: also state if the Company never change its name.
3

Bidang usaha
Line of business.

Uraian mengenai antara lain:


1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.

105-111

Explanation regarding:
1. Business Activities according to the latest articles of association
2. Company business activities; and
3. Product and/or services generated

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Struktur Organisasi

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang


sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi

Organizational structure.

Visi dan Misi Perusahaan


The Company vision and
mission.

112-113

In the form of a chart, giving the names and titles at least until
the structure one level below the Board of Directors
Mencakup:
1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan; dan
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh
Direksi/Dewan Komisaris.

98-99

Identitas dan riwayat hidup


singkat anggota Dewan
Komisaris
Identity and brief curriculum
vitae of the members of the
Board of Commissioners

Informasi memuat antara lain:


1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga
lain);
3. Umur;
4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat);
dan
6. Riwayat penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris di
Perusahaan.

52-59

Identitas dan riwayat hidup


singkat anggota Direksi
Identity and brief curriculum
vitae of the members of the
Board of Directors.

Informasi memuat antara lain:


1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga
lain);
3. Umur;
4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat);
dan
6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.

68-76

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The information should contain:


1. Name.
2. Title. (including positions in companies or other institutions)
3. Age.
4. Education (Major Program and Institution)
5. Working experience.
6. Nomination history as Board of Directors member in the
Company

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

The information should contain:


1. Name.
2. Title.(including positions in companies or other institutions)
3. Age.
4. Education (Major Program and Institution)
5. Working experience.
6. Nomination history as Board of Commissioners member in the
Company

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Includes:
1. Vision.
2. Mission
3. Statement of approval by the Board of Commissioners and
Board of Directors for Vision and mission.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kriteria

15

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No
8

Halaman

Explanation

Page

Jumlah karyawan (komparatif


2 tahun) dan deskripsi
pengembangan kompetensinya
(misal: aspek pendidikan dan
pelatihan karyawan)

Informasi memuat antara lain:


1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang
telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan
kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dikeluarkan.

Komposisi Pemegang saham


Composition of shareholders.

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Penjelasan

Criteria

Number of employees
(comparative in two years)
and description of competence
building (for example:
education and training of
employees).

16

Kriteria

126-151
131, 134
132
131
136
143

The information should contain:


1. The number of employees for each level of the organization.
2. The number of employees for each level of education.
3. The number of employees based on employee status.
4. Data and description regarding employee competence
development conducted byt the company which reflects the
availability of equal opportunity to all employees.
5. Expenses incurred for employee competence development
Mencakup antara lain:
1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang
saham terbesar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya
meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih
saham;
b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan
c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan
kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.

118

Should include:
1. Names of shareholders that covers 20 biggest shareholder and
percentage of their ownership;
2. Detail names of shareholder and percentage of their
ownership that covers:
a. Names of shareholders having 5% or more shares.
b. Directors and Commissioners who own shares.
c. Public shareholders having respective share ownership of
less than 5% and percentage of ownership.
10

Daftar entitas anak dan/atau


entitas asosiasi
List of subsidiaries and/or
affiliated companies.

Informasi memuat antara lain:


1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2. Persentase kepemilikan saham ;
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau
entitas asosiasi; dan
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas
asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

119

The information contains, among


others:
1. Name of subsidiaries/affiliated companies.
2. Percentage of share ownership.
3. Information on the field of business of the subsidiary or
affiliated company.
4. Explanation regarding the operational status of the subsidiary
or affiliated company (already operating or not yet operating).

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Struktur grup perusahaan

Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang


menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan
special purpose vehicle (SPV),

119

Company group of structures

Company group structure which describes subsidiaries, associates,


joint ventures and special purpose vehicle (SPV).
12

Kronologis pencatatan saham


Chronology of shares listing.

119

Includes among others:


1. Chronology of shares listing.
2. Types of corporate action that caused changes in the number
of shares.
3. Changes in the number of shares from the beginning of listing
up to the end Name of Stock Exchange where the companys
other securities are listed of the financial year.
4. Name of Stock Exchange where the Company shares are listed.
13

Kronologis pencatatan efek


lainnya
Chronology of other securities
listing.

119

Includes among others:


1. Chronology of other securities listing.
2. Types of corporate action that caused changes in the number
of securities.
3. Changes in the number of securities from the initial listing up
to the end of the financial year.
4. Name of Stock Exchange where the other securities of the
Company are listed
5. Rating of the securities.
14

Nama dan alamat lembaga


dan/atau profesi penunjang
pasar modal

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

120

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Informasi memuat antara lain:


1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan
saham perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
Name and address of institution 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
and or profession supporting
the capital market.
The information contains, among others:
1. Name and address of BAE or parties that administrate
companys share.
2. Name and address of the Public Accountants Office.
3. Name and address of the securities rating company.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Mencakup antara lain:


1. Kronologis pencatatan efek lainnya;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah efek lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai
dengan akhir tahun buku;
4. Nama Bursa tempat efek lainnya dicatatkan; dan
5. Peringkat efek.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Mencakup antara lain:


1. Kronologis pencatatan saham;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan
akhir tahun buku; dan
4. Nama bursa tempat saham perusahaan dicatatkan.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

11

Kriteria

17

15

Kriteria

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Penghargaan yang diterima


dalam tahun buku terakhir dan/
atau sertifikasi yang masih
berlaku dalam tahun buku
terakhir baik yang berskala
nasional maupun internasional

Informasi memuat antara lain:


1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat;
2. Tahun perolehan;
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).

Reward achieve in the last


year book period and valid
certification received by the
company, both on a national
scale and international scale.
16

Nama dan alamat entitas anak


dan/atau kantor cabang atau
kantor perwakilan (jika ada)

124-125

Information should include:


1. Name of the reward and or certification
2. Year of receiving the award.
3. Institution presenting the award and or certificate
4. Period of validity (for the certification)
97

Memuat informasi antara lain:


1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.

Name and address of subsidiary Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/
and or branch office or
perwakilan, agar diungkapkan
representative office (if any).
Information should include:
1. Name and address of subsidiary and;
2. Name and address of branch/representative office
Note: also state if the Company does not have any subsidiary /
branch/representative office.
V

Analisa dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan


Management Analysis and Description on Company Performance

Tinjauan operasi per segmen


usaha

152

Memuat uraian mengenai:


1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
Operational review per business
a. Produksi;
segment.
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
d. Profitabilitas.

181-189

Contains description of:


1. Explanation of each business segment
2. Performance per business segment, which covers:
a. Production;
b. Increase/decrease in production capacity;
c. Sales/income from business; and
d. Profitability.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

18

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Uraian atas kinerja keuangan


perusahaan

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara


kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun
sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk
narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total
liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi),
pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi)
komprehensif; dan
5. Arus kas.

Description of companys
financial performance.

192-213

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

An analysis of the financial performance which includes a


comparison between the financial performance of the current
year and that of the previous year and the cause of increase/
decrease (in the form of narration and tables), among others
concerning:
1. Current assets, non-current assets, and total assets.
2. Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities.
3. Equity
4. Sales/income from business., cost and proft (loss), other
comprehensive income, and total profit (loss)
5. Cashflow
3

Discussion and analysis on the


capacity to pay debts and the
companys collectable accounts
receivable by providing the
relevant calculation ratio which
relevant to companys industry.
4

Penjelasan tentang :
1. Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun
jangka panjang; dan
2. Tingkat kolektibilitas piutang.

214-215

Explanation on:
1. Capacity to pay short and long term debts.
2. Collectable accounts receivable.

Bahasan tentang struktur


Penjelasan atas:
modal (capital structure) dan
1. Struktur modal (capital structure); dan
kebijakan manajemen atas
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure
struktur modal (capital structure
policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.
policy)
Explanation on:
Discussion on capital structure,
1. Capital structure.
capital structure policies.
2. Capital structure policies and the basis of the policies.

216

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Bahasan dan analisis tentang


kemampuan membayar utang
dan tingkat kolektibilitas
piutang perusahaan, dengan
menyajikan perhitungan rasio
yang relevan sesuai dengan
jenis industri perusahaan

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kriteria

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

19

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No
5

Kriteria

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Bahasan mengenai ikatan yang Penjelasan tentang:


material untuk investasi barang 1. Tujuan dari ikatan tersebut;
modal pada tahun buku terakhir 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut;
Discussion on material ties
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
for the investment of capital
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
goods.
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

219

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait


investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar
diungkapkan
Explanation on:
1. The purpose of such ties.
2. Source of funds expected to fulfill the said ties.
3. Currency of denomination.
4. Steps taken by the company to protect the position of related
foreign currency against risks.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Note: if the company has no ties related to capital goods


investment, in the current year book, needs to be disclosed.

20

Bahasan mengenai investasi


barang modal yang
direalisasikan pada tahun buku
terakhir
Discussion on material ties for
the investment of capital goods
that implemented in the last
year book period.

Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku
terakhir.

217-218

Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal,


agar diungkapkan
Explanation on:
1. Types of investment of capital goods;
2. Purpose of investment of capital goods; and
3. Value of investment of capital goods in the last year book
period
Note: if there is no realisation of investment of capital goods,
needs to be disclosed

Informasi perbandingan antara


target pada awal tahun buku
dengan hasil yang dicapai
(realisasi), dan target atau
proyeksi yang ingin dicapai
untuk satu tahun mendatang
mengenai pendapatan, laba,
struktur permodalan, atau
lainnya yang dianggap penting
bagi perusahaan

Informasi memuat antara lain:


1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan
hasil yang dicapai (realisasi); dan
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun
mendatang.

229-223

Information includes:
1. Comparison between the target at the beginning of the year
book with the outcome (realization)
2. Targets or projections to be achieved in the coming years

Comparison between the target


information at the beginning
of the book with the outcome
(realization), and the target or
projected to be achieved for the
coming year regarding revenue,
earnings, capital structure,
or other companies that are
considered important for the
Company

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Informasi dan fakta material


yang terjadi setelah tanggal
laporan akuntan

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk


dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

228

Material Information and acts


that occurred after the date of
the accountants report.

Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal


laporan akuntan, agar diungkapkan
Description of important events after the date of the accountants
report including their impact on performance and business risks in
the future.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kriteria

Note: if there is no important events after the date of the


accountants report, needs to be disclosed.
9

Description of the companys


business prospects

10

11

Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri


dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif
dari sumber data yang layak dipercaya.
Information on the company prospects in connection with industry
and economy in general, which can be accompanied with
supporting quantitative data if there is a reliable data source.
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa
perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.

Information on marketing
aspects

Information regarding the marketing of the companys products


and services, among others marketing strategy and market
segment.

Uraian mengenai kebijakan


dividen dan jumlah dividen kas
per saham dan jumlah dividen
per tahun yang diumumkan
atau dibayar selama 2 (dua)
tahun buku terakhir

Memuat uraian mengenai:


1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan;
3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk
masing-masing tahun.

172-180

234

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan


alasannya
Contains information on:
1. Dividend payment policy;
2. Total dividend distributed;
3. Amount of cash dividend per share.
4. Pay-out ratio.
5. Publication date and cash dividend per share payment for
each year.
Note: If there is no dividend distribution, need to disclosed the
reason

12

Program kepemilikan saham


oleh karyawan dan/atau
manajemen yang dilaksanakan
perusahaan (ESOP/MSOP)

235

Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar


diungkapkan
Contains information on:
1. Number of ESOP/MSOP shares and its realization;
2. Time period;
3. Condition of employee/management; and
4. Exercise price
Notes: if there is no such program, need to be disclosed.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Company shares ownership


by employee or management
(ESOP/MSOP)

Memuat uraian mengenai:


1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
4. Harga exercise.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Uraian tentang aspek


pemasaran

Explanation regarding the


dividend policy and amount of
cash dividend per share and
amount of dividend per year as
announced or paid during the
past 2 (two) years.

164-171
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Social and Environmental Responsibility

Uraian tentang prospek usaha


perusahaan

21

13

Kriteria

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Realisasi penggunaan dana


hasil penawaran umum
(dalam hal perusahaan masih
diwajibkan menyampaikan
laporan realisasi penggunaan
dana)

Memuat uraian mengenai:


1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana;
3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan
dana (jika ada).

235

Realization of uses of funds


obtained from the public
offering (in terms of the
company is still obligated to
report the realization of the use
of funds)
14

Informasi material mengenai


investasi, ekspansi, divestasi,
penggabungan/peleburan
usaha, akuisisi atau
restrukturisasi utang/modal
Material information, among
others regarding investment,
expansion, divestment,
acquisition, debt/capital
restructuring.

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Contains information on:


1. Total fundraising;
2. Plan of uses of funds;
3. Details of the uses of funds;
4. Balance of funds; and
5. Date of GMS approval for the change of uses of funds (if any)
Memuat uraian mengenai:
1. Tujuan dilakukannya transaksi;
2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; dan
3. Sumber dana.

220-228

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar


diungkapkan
Contains information on:
1. Purpose of the transaction;
2. Transaction values or the number that is restructured; and
3. Source of funds.
Note: if no transaction, need to be disclosed

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

15

22

Informasi transaksi material


yang mengandung benturan
kepentingan dan/atau transaksi
dengan pihak afiliasi
Transactions containing conflict
of interest, and the nature of
transactions with affiliated
parties

Memuat uraian mengenai:


1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas
transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.

236-238

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar


diungkapkan
Contains information on:
1. Name of the transacting parties and the nature of affiliation;
2. Explanation regarding the fairness of the transaction;
3. Reason of transaction;
4. Realization of transactions in the latest year book period.
5. Company policies related to the review of the transaction
mechanism, and
6. Regulatory compliance and related provisions
Note: if no transaction, need to be disclosed

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Uraian mengenai perubahan


peraturan perundang-undangan
yang berpengaruh signifikan
terhadap perusahaan

Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan.

238

Description on changes in
laws and regulations having
significant effects on the
company.
17

Description of changes in the


accounting policy implemented
by the company;s in the last
year book period

Information containing among others:


Amendment to regulations and laws and impacts to the Company.
Note: if there is no amendment with significant effect, need to be
disclosed
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi,
alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.

239-242

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi,


agar diungkapkan
Description should contain among others: any revision to
accounting policies, rationale and impact on the financial
statement.
Note: if there is no amendment with significant effect, need to be
disclosed

VI

Good Corporate Governance

Uraian Dewan Komisaris


Description on the Board of
Commissioners

244-421
269-282

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The information should contain:


1. Description of the Board of Commissioners responsibility.
2. Disclosing the procedure for determining remuneration
3. Remuneration structure that shows the components of
remuneration and the nominal amount per component for
each member of the Board of Commissioners
4. Frequency of meetings and Attendance of the Board of
Commissioners in the meetings.
5. Training programs in order to improve the competence of the
Board of Commissioners and orientation program for new
Commissioners
6. The disclosure of the Board Charter (guidelines and work order
system and the Board of Commissioners)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Uraian memuat antara lain:


1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi
dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota
Dewan Komisaris;
4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris
dalam pertemuan;
5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru;
dan
6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata
tertib kerja Dewan Komisaris).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Uraian mengenai perubahan


kebijakan akuntansi yang
diterapkan perusahaan pada
tahun buku terakhir

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

16

Kriteria

23

Kriteria

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Informasi mengenai Komisaris


Independen

Meliputi antara lain:


1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris
Independen.

270

Information on Independent
Commissioners

Uraian Direksi
Description on the Board of
Directors.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

24

The information should contain:


1. The criteria for Independent Commissioners; and
2. Statement regarding independence of each Independent
Commssioners.
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi;
2. Frekuensi pertemuan dan Tingkat kehadiran anggota Direksi
dalam pertemuan Direksi;
3. Frekuensi pertemuan dan Tingkat kehadiran anggota Direksi
dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris;
4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; dan
5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata
tertib kerja Direksi).

283-294

The information should include:


1. Scope of work and responsibility of each member of the Board
of Directors.
2. Frequency of meetings and attendance of the Board of
Directors in the meetings.
3. Frequency of joint Board of Commissioners and Board of
Directors meetings and attendance of the Board of Directors in
the meetings.
4. Training programs for improving the competence of the Board
of Directors or orientation program for new Board of Directors.
5. The disclosure of the Board Charter (guidelines and work order
system and the Board of Commissioners)
4

Assessment terhadap Dewan


Komisaris dan Direksi
Assessment of the members
of the Board of Commissioners
and / or Directors

Mencakup antara lain:


1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi;
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas
kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan
3. Pihak yang melakukan assessment.

300-301

Include as follows:
1. Implementation of the assessment procedure for the
performance of Board of Commissioners and Board of
Directors;
2. The criteria used in the assessment of the implementation of
the performance of members of the Board of Commissioners
and Directors; and
3. Parties conducting the assessments

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Uraian mengenai kebijakan


remunerasi bagi Direksi

Mencakup antara lain:


1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi;
2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah
imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang
lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan
3. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.

Description on remuneration
policy for the Board of Directors

296-299

Informasi mengenai pemegang


saham utama dan pengendali,
baik langsung maupun tidak
langsung, sampai kepada
pemilik individu

Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang


dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.

264-268

In the schematic or diagram form, not include for SOE that fully
owned by the government.

Information about Major and


Controlling Shareholders, either
directly or indirectly, until the
individual owners
7

295

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud,


agar diungkapkan

Note: if it does not have any affiliate relationship as described,


need to be disclosed

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Include as follows:
1. Affiliation between the members of the Board of Directors
with the other members of the Board of Directors
2. Affiliation between the members of the Board of Directors to
the Board of Commissioners
3. Affiliation between the members of the Board of Directors
with Major and/or Controlling Shareholder.
4. Affiliation between the members of the Board of
Commissioners with other members of the Board of
Commissioners
5. Affiliation between the members of the Board of
Commissioners with a Major and/or Controlling Shareholder

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Mencakup antara lain:


1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota
Direksi lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang
Disclosure of affiliation
Saham Utama dan/atau pengendali;
between the members of the
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan
Board of Directors, the Board of
anggota Komisaris lainnya; dan
Commissioners, and the Major
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan
Shareholders and / or Controller
Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
Pengungkapan hubungan
afiliasi antara anggota
Direksi, Dewan Komisaris, dan
Pemegang Saham Utama dan/
atau pengendali

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Include as follows:
1. Disclosure of remuneration procedures
2. Remuneration structure that indicates the type and amount
of short-term benefits, post-employment, and/ or other longterm for each member of the Board of Directors
3. Direksi. Disclosure of performance indicators to measure the
performance of Directors

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kriteria

25

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No
8

Explanation

Halaman

Komite Audit

Mencakup antara lain:


1. Nama dan jabatan anggota komite audit;
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite
audit;
3. Independensi anggota komite audit;
4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.

Page

302-312

Includes as follows:
1. Name and title of the members of the Audit Committee.
2. Educational qualifications and work experience of the Audit
Committee
3. Independence of the members of the Audit Committee.
4. Description of tasks and responsibilities.
5. Brief report on the activities carried out by the Audit
Committee.
6. Frequency of meetings and the attendance of the Audit
Committee.

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Penjelasan

Criteria

Audit Committee

26

Kriteria

Komite/Fungsi Nominasi dan


Remunerasi
Nomination and Remuneration
Committee.

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/
fungsi nominasi dan/atau remunerasi
2. Independensi komite/ fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau
remunerasi;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi
nominasi dan/atau remunerasi; dan
6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.

319

Includes as follows:
1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the
Nomination Committee and/or Remuneration Committee
2. Independence of the members of the Nomination Committee
and/or Remuneration Committee
3. Description of the tasks and responsibilities.
4. Description of activities conducted by the Nomination
Committee and/or Remuneration Committee
5. Frequency of meetings and the attendance of the Nomination
and Remuneration Committee.
6. Policy regarding Directors Succession plan.
10

Komite-komite lain di bawah


Dewan Komisaris yang dimiliki
oleh perusahaan
Other committees under
Board of Commisioners in the
Company.

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
2. Independensi komite lain;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.

313-319

Includes among others:


1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the
committees.
2. Independence of the members of the committees.
3. Description of the tasks and responsibilities.
4. Activities carried out by the committees.
5. Frequency of meetings and the attendance of the committees.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Criteria

Explanation

Uraian tugas dan Fungsi


Sekretaris Perusahaan

Mencakup antara lain:


1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi
sekretaris perusahaan.

Description of tasks and


function of the Corporate
Secretary.

12

Description of General Meeting


of Shareholders

13

Uraian mengenai unit audit


internal
Description of the companys
Internal Audit Unit.

Page

321-324

Includes as follows:
1. Name and brief history of the position of Corporate Secretary.
2. Description of the tasks performed by the Corporate Secretary.
3. Training program to develop competencies of Corporate
Secretary
Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum
direalisasikan.

265-268

Includes as follows :
1. GMS Results of previous year
2. Realization of GMS on current year book ; and
3. Reason if there is no GMS Results that has not been
implemented
327-337

Includes as follows:
1. Name of the Head of the Internal Audit
2. Number of employees (internal auditor) on the internal audit
unit
3. Qualification / certification as a profession of internal audit
4. Structure or position of the internal audit unit in company
structure
5. Brief report regarding duties of internal audit unit
6. Parties appoint / dismiss the head of the internal audit unit

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Mencakup antara lain:


1. Nama ketua unit audit internal;
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal;
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit
internal.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Informasi mengenai Rapat


Umum Pemegang Saham
(RUPS) tahun sebelumnya

Halaman
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

11

Kriteria

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

27

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

28

14

Kriteria

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Akuntan Publik

Informasi memuat antara lain:


1. Jumlah periode akuntan publik telah melakukan audit laporan
keuangan tahunan;
2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit
laporan keuangan tahunan;
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan
oleh akuntan publik; dan
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan
keuangan tahunan.

338

Public Accountant

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan


The information should contain:
1. The number of Public Accountant periods has audited the
financial report of the Company.
2. The number of audit periods has the public accountant firm
audited the financial report of the Company.
3. The amount of audit fee given for the services of public
accountant
4. Other service provided by the accountant in addition to
financial audit.
Note: if it does not have any other services needs to be disclosed
15

Uraian mengenai manajemen


risiko perusahaan
Description of the companys
risk management.

Mencakup antara lain:


1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang
diterapkan perusahaan;
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem manajemen risiko;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan;
dan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

339-349

Include asfollows:
1. Explanation of risk management system implemented by the
company
2. Description of the evaluation of the effectiveness of risk
management systems
3. Description of the risks facing the company
4. Efforts to manage these risks
16

Uraian mengenai sistem


pengendalian intern
Description of the internal
control system

Mencakup antara lain:


1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern,
antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan
kerangka yang diakui secara internasional (COSO internal
control framework); dan
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem pengendalian intern.

325-326

Include as follows:
1. Brief description of the internal control system, among others,
include the operation of financial and operational
2. Explanation interns operating system compatibility with the
internationally recognized framework (COSO international
framework)
3. Explanation of the evaluation done on the effectiveness of
internal control system

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Criteria

Explanation

Halaman
Page

Uraian mengenai corporate


Mencakup antara lain informasi tentang:
social responsibility yang terkait 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
dengan lingkungan hidup
2. Kegiatan yang dilakukan; terkait program lingkungan hidup
yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan,
Description of corporate
seperti penggunaan material dan energi yang ramah
social responsibility related to
lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah
environmental
perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian
kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.

382-386

18

Uraian mengenai corporate


social responsibility yang terkait
dengan ketenagakerjaan,
kesehatan, dan keselamatan
kerja
Description of corporate
social responsibility related to
employment, health and work
safety

Uraian mengenai corporate


social responsibility yang terkait
dengan pengembangan sosial
dan kemasyarakatan
Description of corporate social
responsibility related to social
and community development

387-393

terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja,


seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan
keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan
kerja, dan lain-lain.
Include information as follows:
1. Policy implemented by the management
2. Activities undertaken, and related employment practices,
health and safety, such as gender equality and employment
opportunities, facilities and safety, employee turnover rates,
accident rate, etc.
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan
kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan
sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lainlain.

394-415

Include information as follows:


1. Policy implemented by the management;
2. Activities undertaken; and
3. Cost of the activities related to social and community
development, such as the use of local labor, community
empowerment about companies, repair facilities and social
infrastructure, other donations, etc.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

19

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Include information as follows:


1. Policy implemented by the management
2. Activities undertaken related environmental programs related
to the companys operations, such as the use of materials and
energy that are environmentally friendly and can be recycled,
waste treatment systems company, etc.
3. Owned certification related to environment

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

17

Kriteria

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

29

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Uraian mengenai corporate


Mencakup antara lain:
social responsibility yang terkait 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
dengan tanggung jawab kepada 2. Kegiatan yang dilakukan terkait tanggung jawab produk,
konsumen
seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi
produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan
Description of corporate
konsumen dan lain-lain
social responsibility-related
responsibilities to consumers
Include as follows:
1. Policy implemented by the management
2. Activities undertaken; and related tp product responsibilities,
such as consumer health and safety, information products,
tools, and countermeasures on the number of customer
complaints, etc.

21

Perkara penting yang sedang


dihadapi oleh perusahaan,
entitas anak, anggota Dewan
Komisaris dan/atau anggota
Direksi yang menjabat pada
periode laporan tahunan
Important cases faced by
the Company, Subsidiary,
current members of the Board
of Directors and Board of
Commissioners.

Mencakup antara lain:


1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada Entitas, anggota
Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar
modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir
(atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi
administrasi).

416-419

366-369

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan


Information includes:
1. Material of the case/claim.
2. Status of settlement of case/claim.
3. Potential impacts on the condition of the company
4. Administrative sanctions imposed on the entity, the Board
of Directors and Board of Commissioners, by the relevant
authorities (capital markets, banking and others) in the last
fiscal year (or there is a statement that is not subject to
administrative sanctions).
Note: in the absence of litigants, need to be disclosed

22

Akses informasi dan data


perusahaan
Access to corporate information
and data.

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data


perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list,
buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.

325

Description on the access availability to the company information


and data to the public, for example through a website (in
Indonesian and English languages), mass media, mailing list,
bulletin, meeting with analysts, and so on.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Kriteria

20

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

30

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Bahasan mengenai kode etik

Memuat uraian antara lain:


1. Isi kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level
organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik;
4. Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik; dan
5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture)
yang dimiliki perusahaan.

Company Code of Ethics.

371-373

24

Pengungkapan mengenai
whistleblowing system
Disclosure of the
whistleblowing system

Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara


lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku
terakhir serta tindak lanjutnya

374-376

25

Keberagaman Komposisi Dewan


Komisaris dan Direksi
The diversity of the Board of
Commissioners and Board of
Directors composition

Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi


Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi),
pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.

270, 284

Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan


alasan dan pertimbangannya
Description of the Companys policy regarding diversity
composition of the Board of Commissioners and Board of Directors
in education (field of study), work experience, age, and gender.
Note: if there is no defined policy, need to be disclosed the
reasons and considerations.

VII
1

Informasi Keuangan | Financial Information

Statement by the Board of


Directors and/or Board of
Commissioners concerning the
Responsibility of the Financial
Statement.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas


Laporan Keuangan.

425-426

Conformity with the relevant rules of responsibility for the


financial statements

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Surat Pernyataan Direksi dan/


atau Dewan Komisaris tentang
Tanggung Jawab atas Laporan
Keuangan

420

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Include description on whistleblowing system mechanism as


follow:
1. Presenting the violation report
2. Protection for whistleblowers
3. Complaint handling
4. Parties who manage complaints
5. Number of report and processed in the last year book and its
follow up.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Include description as follows:


1. The contents of the code of ethics
2. Disclosure of a code of conduct that applies to all levels of the
organization
3. Code of ethics socialization
4. Efforts in the implementation and enforcement
5. Statement on corporate culture of the company

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

23

Kriteria

31

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Opini auditor independen atas


laporan keuangan

428-430

Deskripsi Auditor Independen


di Opini
Description of the Independent
Auditor in the Opinion

428-430

Deskripsi memuat tentang:


1. Nama & tanda tangan;
2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor izin KAP dan nomor izin Akuntan Publik.
The description contains:
1. Name and signature.
2. Date of the audit report.
3. Publik KAP license number and license number of Public
Accountants

Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan (neraca);
Description of the Independent 2. Laporan laba rugi komprehensif;
Auditor in the Opinion.
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan; dan
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang
disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya (jika relevan).

432-608

Contains all elements of the financial statement:


1. Statement of financial position (Balance sheet).
2. Comprehensive profit loss statement.
3. Equity statement.
4. Cash flow report.
5. Notes to the financial statement.
6. Statement of financial position at the beginning of the
comparative period presented when the entity applies an
accounting policy retrospectively or makes restatement of
financial statement items, or when the entity reclassifies items
in its financial statements (if applicable)
5

Perbandingan tingkat
profitabilitas

Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun


sebelumnya.

Comparison of profitability

Comparison of profit / loss of current year with previous year

434

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Kriteria

Auditor Independens opinion


on the financial statement.

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

32

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Laporan Arus Kas

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi,
investasi, dan pendanaan;
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau
pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam
catatan atas laporan keuangan.

436

Cash Flow Report

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi


Summary of Accounting Policy.

Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
3. Pengakuan pendapatan dan beban;
4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan.

455-499

Pengungkapan transaksi pihak


berelasi
Disclosure of related party
transactions

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:


1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak
berelasi;
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total
pendapatan dan beban terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau
liabilitas.

583

Items that needs disclosure :


1. Name of related parties, and the nature and relationship with
related parties;
2. Transaction value and the percentage of total revenue and
related expenses, and
3. The balance amount and the percentage of total assets or
liabilities.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Includes at minimum:
1. Statement of compliance with Financial Accounting Standard
2. Measurement basis and financial reporting arrangements
3. Revenue recognition and expense
4. Work Payment
5. Financial instruments

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Meets the following provisions:


1. Grouped into three categories of activity: operational activity,
investment, and funding.
2. Uses a direct method to report cash flow of operational
activities.
3. Separation between the presentation of cash receipts and
/ or cash outlay for the current year in operating activities,
investment and funding
4. Revelation of non cash transactions should be included in the
record on financial report

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kriteria

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

33

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Penjelasan

Criteria

Explanation

Halaman

Pengungkapan yang
berhubungan dengan
perpajakan

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan
laba akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi
dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada
laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari
jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Page

543-549

Matters which must be disclosed other than type and total of tax
obligation.
1. Fiscal reconciliation and calculation of current tax.
2. Explanation of the relationship between tax expense (income)
and income tax accounting;
3. Statement that the amount of Taxable Profit as calculated
through reconciliation becomes the basis for charging the
Annual Corporate Tax.
4. Details of the assets and liabilities in deferred tax presented in
the balance sheet in each period of presentation, and amount
of harge (income) of deferred tax acknowledged in the profit
loss statement if the said amount is not evident in the asset or
liability of deferred tax acknowledged in the balance sheet.
5. Disclosure of whether or not there is a tax dispute.
10

34

Kriteria

Disclosure related to taxation.

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Pengungkapan yang
Hal-hal yang harus diungkapkan:
berhubungan dengan aset tetap 1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara
Disclosures related to Fixed
model revaluasi dan model biaya;
Assets
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam
mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi)
atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya);
dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan:
penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.

481-486
525-537

Itens that must be disclosed:


1. Depreciation method used
2. Description of the selected accounting policies between the
revaluation model and cost model
3. The methods and significant assumptions used in estimating
the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosure
of the fair value of fixed assets (cost model)
4. The gross carrying amount and accumulated depreciation of
fixed asset at the beginning and end of the period for each
group of fixed assets with shows: addition, reduction and
reclassification,

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Penjelasan

Halaman

Criteria

Explanation

Page

Pengungkapan yang
berhubungan dengan segmen
operasi

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan
untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang
dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen
yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur
material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam
entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi
tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan
pelanggan utama.

Disclosure regarding operation


segment

499,
584-585

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Mandatory items to be disclosed :


1. General information that covers factors used to identified
reported segment;
2. Information regarding segment profit and lost, asset and
liabilites of reported segment;
3. Reconsiliation of segment total income, profit and lost
reported segment, segment asset, segment liabilities, and
other material structure comparative to volume regarding
entity.
4. Disclosure to entity level, includes product/services
information, geographic and main customer.
12

465-479,
586-589

Items that need to be disclosed:


1. Terms, conditions and accounting policy for each group of
financial instruments
2. Classification of financial instruments
3. Fair value of each group of financial instruments
4. Purpose and risk management policy
5. Explanation of the risks related to financial instruments:
market risk, credit risk and liquidity risk
6. Risk analysis related to quantitative financial instrument
13

Penerbitan laporan keuangan


Issuance of the financial
statements

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:


1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan
keuangan.

602

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Items need to be released are:


1. The date the financial statements were authorized for issue;
and
2. Responsible parties to authorize the financial statements.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pengungkapan yang
Hal-hal yang harus diungkapkan:
berhubungan dengan Instrumen 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan
Keuangan
klasifikasinya;
2. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan;
Disclosures related to Financial 3. Kebijakan manajemen risiko;
Instruments
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan:
risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara
kuantitatif.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

11

Kriteria

35

Rekomendasi Annual Report Award 2013

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

The 2013 Annual Report Award Reccomendations


Angkasa Pura II pada Annual Report Award 2013 memperoleh
skor 83,22 dan meraih peringkat II pada kategori BUMN Non
Keuangan Non Listed.

Angkasa Pura II in the 2013 Annual Report Award obtained a


score of 83.22 and ranks second in the category of Non-Listed
Non-Financial SOEs.

Terdapat 7 (tujuh) rekomendasi dari Panitia ARA yang telah


ditindaklanjuti oleh Angkasa Pura II pada penyusunan
Laporan Tahunan 2014 ini. Ketujuh rekomendasi yang telah
ditindaklanjuti tersebut sebagai berikut:

There are seven (7) recommendations of the Committee


ARA which has been followed up by Angkasa Pura II
in the preparation of the 2014 Annual Report. Seventh
recommendations have been followed up as follows:

No
1

Rekomendasi Annual Report Award 2013

Halaman

The 2013 Annual Report Award Recommendation

Page

Agar diungkapkan informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
secara lengkap, atau pernyataan bahwa tidak terdapat kejadian dimaksud.

228

To disclosed the information and material facts occurring after the date of the auditors report in
full, or a statement that there are no events in question.
2

Agar diungkapkan prospek usaha perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri dan ekonomi
secara umum, disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.

164-171

Profil Perusahaan
Company Profile

To disclosed the Companys business prospects linked with industry conditions and general
economic, quantitative supporting data from a reliable data source.
3

234

To disclosed dividend policy, total dividend, amount of cash dividends per share, payout ratio,
date of the announcement and payment of cash dividends during the two (2) last fiscal year, or
reason for the absence of dividend distribution.
4

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Agar diungkapkan mengenai kebijakan dividen, total dividen yang dibagikan, jumlah dividen
kas per saham, payout ratio, serta tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas selama 2
(dua) tahun buku terakhir, atau alasan tidak adanya pembagian dividen.

Agar diungkapkan mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh


signifikan terhadap perusahaan secara lengkap.

238

To disclose comprehensively the change of legislation that significantly influence the Company.
5

Agar diungkapkan perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan
keuangan secara lengkap.

239-242

To disclosed comprehensively accounting policy changes, reasons and impact on the financial
reports.
6

Agar diungkapkan nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau
remunerasi, independensi, uraian tugas dan tanggungjawab, uraian pelaksanaan kegiatan, serta
frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran dalam pertemuan.

319

To disclosed the name, position and brief resume of the nomination committee members and/or
remuneration, independence, job description and responsibility, description of the activities, as
well as the frequency of meetings and attendance at the meeting.
7

Agar disajikan laporan keuangan secara lengkap.

420-608

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

To Present comprehensive financial reports.

36

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kilas Kinerja 2014


2014 Performance Review

2014 Significant Achievements

IDR1.10

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Rp1,10
triliun
trilion

Rp15,308
IDR15.308

triliun
trilion

Rp4.871
IDR4,871

milliar
billion

84,628 %

Comprehensive
profit of IDR1,092
billion

Total Aset
sebesar
Rp15,308
triliun
Total asset of
IDR15.308 Trillion

Pendapatan
Usaha sebesar
Rp4.871,149
miliar
Operating
Revenue of IDR
4,871,149 billion

Skor
Assessment
GCG mencapai
84,628%
GCG assessment
score is 84.628%

Penghargaan

Various Angkasa Pura II Airports won a variety of awards

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Berbagai Bandara
Angkasa Pura II memenangkan berbagai

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

84,628 %
Laba
Komprehensif
sebesar
Rp1.092 milliar

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Angkasa

Pencapaian Penting
Pura II Tahun 2014

37

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Miliar Rupiah)

URAIAN
Descriptions

2014

2013

2012

2011

2010

Pendapatan Usaha
Operating Revenues

4.871,15

4.205,92

3.997,06

3.495,41

3.106,37

Beban Usaha
Operating Expenses

3.464,14

2.943,10

2.513,74

2.183,31

1.868,03

Pendapatan (Beban) Lain-lain


Other Operating Income (Expenses)

2.892,00

143,94

54,32

167,74

141,25

Laba Sebelum Pajak


Profit Before tax

1.552,60

1.499,34

1.664,20

1.479,84

1.379,59

Beban Pajak
Tax Expenses

(454,53)

(466,59)

(444,93)

(389,65)

(343,98)

Laba (Rugi) Bersih


Net Profit (Loss)

1.098,07

1.032,75

1.219,27

1.090,19

1.035,61

Pendapatan Komprehensif Lain Tahun


Berjalan
Other Comprehensive Income After Tax on
the Current Year

(5,28)

(11,22)

7,84

6,73

5,01

Laba Komprehensif Tahun Berjalan


Total Comprehensive Profit on the Current
Year

1.092,80

1.021,53

1.227,10

1.096,92

1.040,61

219.615,00

206.550,00

243.854,00

573.786,00

545.056,00

Laporan Laba Rugi Konsolidasian


Consolidated Statement of Income

Laba Per Saham (dalam rupiah penuh)


Earnings per share

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 31 Desember (dalam Rp miliar)


Consolidated Financial Statements
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investment in Associate Entities
Aset
Assets

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Liabilitas
Liability

38

(Billion IDR)

Ekuitas
Equity
Modal Kerja Bersih
Net working capital

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

240,29

236,67

370,18

364,25

357,22

15.307,84

13.377,61

10.769,89

9.937,53

9.149,16

2.111,89

1.251,65

970,22

872,07

847,42

13.195,95

12.125,96

9.799,67

9.065,46

8.301,74

653,25

1.599,95

2.492,08

2.443,73

4.162,23

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

(Miliar Rupiah)

(Billion IDR)

2012

2011

2010

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi


Cash Flow from Operational Activities

2.433,20

1.571,76

1.620,87

1.196,32

1.495,22

Arus Kas Untuk Aktivitas Investasi


Cash Flow from Investment Activities

2.548,89

1.840,83

1.544,50

1.024,95

1.190,85

Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan


Cash Flow from (for) Funding Activities

(367,31)

(446,69)

(269,81)

(242,49)

74,14%

169,32

332,88%

389,56%

447,53%

147,16%

279,4

472,71%

542,90%

552,84%

Rasio Liabilitas Terhadap Aset


Liabilities Assets Ratio

13,80%

9,36%

9,01%

8,78%

9,26%

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas


Liabilities Equity Ratio

16,00%

10,32%

9,90%

9,62%

10,21%

Marjin Laba Bersih


Net Margin

22,54%

24,54%

30,50%

31,19%

33,34%

7,14%

7,72%

11,32%

10,97%

11,32%

Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas (ROE)


Return on Equity (ROE)

20,30%

18,04%

18,93%

12,03%

12,47%

Rasio Laba Bersih Terhadap Investasi (ROI)


Return on Investment (ROI)

19,19%

18,58%

18,37%

17,82%

16,77%

57

34

31

32

31

Laporan Arus Kas Konsolidasian (dalam Rp miliar)


Consolidated Statements of Cash Flow

Rasio Keuangan
Financial Ratios
Rasio Kas
Cash Ratio
Rasio Lancar
Current Ratio

Rasio Laba Bersih Terhadap Aset (ROA)


Return on Assets (ROA)

Periode Kolektibilitas (dalam satuan hari)


Collectibility Period (In days)
Perputaran Persediaan (dalam satuan hari)
Inventory turnover (in days)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

URAIAN
Descriptions

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

39

Ikhtisar Keuangan

Pendapatan Usaha

Laba Bersih

Dalam millar Rupiah


In billion Rupiah

Dalam miliar Rupiah


In billion Rupiah

40

2010

2011

2012

Laba per Saham

Dalam miliar Rupiah


In billion Rupiah

Dalam Rupiah penuh


In Rupiah

Aset

Liabilitas

Dalam Millar Rupiah


In billion Rupiah

Dalam miliar Rupiah


In milion Rupiah

2012

2013

1.098,07
2014

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

2012

2013

Laporan Tahunan 2014

2.111,89

2011

1.251,65

2010

970,22

2014

872,07

2013

847,42

2012

15.307,84

2011

13.377,61

10.769,89

Liability

9.937,53

Asset

2010

2014

219.615

2011

206.550

2010

243.854

2014

573.786

2013

545.056

1.227,10
2012

1.092,80

2011

2013

Earnings per share

1.021,53

2010

1.096,92

1.040,61

Comprehensive Profit

1.032,75

1.219,27

2014

1.090,19

2013

1.035,61

4.871,15

3.997,06
2012

4.205,92

2011

Net Profit

Laba Komprehensif

9.149,16

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

2010

3.945,41

Operating Revenues

3.106,37

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Financial Highlights

2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Ekuitas

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Dalam miliar penuh


in billion

Dalam miliar Rupiah


In billion Rupiah

Rasio Marjin Laba Bersih

PT Angkasa Pura II (Persero)

2.433,20

1.571,76

11,32%

7,72%
2013

7,14%

10,97%

2012

2014

Rasio Laba Bersih terhadap Investasi (ROI)

2010

2011

2012

2013

19,19%

Return on Investment (ROI)

18,58%

20,30%
2014

2011

18,37%

18,04%
2013

2010

17,82%

18,93%

12,03%

12,47%

2014

2014

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

2012

11,32%

24,54%

2014

16,77%

30,50%

2013

22,54%

31,19%

33,34%

2012

Return on Equity (ROE)

Annual Report 2014

2013

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2011

2011

2012

Return on Assets (ROA)

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE)

2010

2011

Rasio Laba Bersih terhadap Aset (ROA)

Net Margin Ratio

2010

2010

1.620,87

2014

1.196,32

2013

1.495,22

12.125,96

2012

13.195,95

9.799,67

8.301,74

9.065,46
2011

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2010

Cash Flow from Operational Activities

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Equity

41

Ikhtisar Kinerja Operasional


Operational Highlights
(Billion IDR)

URAIAN
Descriptions
Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute)
Aircraft Movement (route)
Pergerakan Penumpang (dalam satuan Pax)
Passenger/Movement (Pax)
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg)
Cargo Movement (kg)

2014

2013

2012

2011

2010

497.352

558.347

611.930

647.343

630.584

62.606.455

72.308.686

82.013.105

86.341.507

85.131.033

602.421

696.097

764.874

765.812

763.507

Pergerakan Pesawat

Pergerakan Penumpang

Rute
Route

Pax
Pax

42

630.584

62.606.455

2013

2014

2010

2011

85.131.033

647.343

2012

86.341.507

611.930

2011

82.013.105

558.347

497.352
2010

Passenger Movement

2012

2013

2014

Pergerakan Kargo
Cargo Movement

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

764.874

765.812

763.507

2010

696.097

(Kg)
(kg)

602.421

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Aircraft Movement

72.308.686

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Miliar Rupiah)

2011

2012

2013

2014

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Ikhtisar Saham
Share Highlights
Until the end of 2014, PT Angkasa Pura II (Persero) has
not made any stock trading activity in the Indonesia Stock
Exchange, therefore there is no available information regarding:
(1) Number of shares outstanding; (2) market capitalization; (3)
The stock price high, low and closing; and (4) Volume of trade.

Bonds/Sukuk/Convertible Bonds

Until the end of 2014, PT Angkasa Pura II (Persero) has not


made any bond issuance activity, sukuk or bond conversions.
therefore there is no available information regarding: (1)
Number of bonds / sukuk / convertible bonds outstanding
(outstanding); (2) The interest rate / yield; (3) The date of
maturity; and (4) Ranked bonds / sukuk.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Sampai dengan akhir tahun 2014, PT Angkasa Pura II (Persero)


belum melakukan aktivitas penerbitan obligasi, sukuk atau
obligasi konversi. Sehingga tidak ada informasi yang memuat
tentang: (1) Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang
beredar (outstanding); (2) Tingkat bunga/imbalan; (3) Tanggal
jatuh tempo; dan (4) Peringkat obligasi/sukuk.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Ikhtisar Obligasi/Sukuk/Obligasi Konversi

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sampai dengan akhir tahun 2014, PT Angkasa Pura II (Persero)


belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat
tentang: (1) Jumlah saham yang beredar; (2) Kapitalisasi pasar;
(3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan (4)
Volume perdagangan.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

43

Laporan Dewan
Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners
and Board of Directors Report

44

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome
Challenges
to be a Leading
Airport Company
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

45

Laporan Dewan Komisaris

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Board of Commissioners Report

46

Santoso Eddy Wibowo


Komisaris Utama
President Commissioner

Dewan Komisaris telah


melaksanakan fungsi
pengawasan dan penasehatan
dengan memastikan Direksi
mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

The Board of Commissioners has conducted


supervision and advisory functions to ensure
the Board of Directors comply with the
applicable legislation

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Sebagai tahun transisi pemerintahan SBY, tahun


2014 merupakan tahun yang penuh tantangan
bagi Indonesia. Berlanjutnya perlambatan
ekonomi global terus memberikan dampak
negatif pada kinerja ekspor komoditas
Indonesia, yang berakibat pada defisit
neraca berjalan yang berkepanjangan. Selain
tingginya defisit neraca berjalan, Indonesia
harus menghadapi keluarnya dana-dana
asing seiring kebijakan pengurangan stimulus
moneter oleh Federal Reserve, yang berakibat
pada volatilitas nilai tukar Rupiah yang sempat
mencapai level lebih dari Rp12.500 per USD
di akhir tahun.

As a transition year from SBY administration,


2014 was a year full of challenges for
Indonesia. The continuing global economic
slowdown persistently provides negative
impact on the performance of Indonesias
commodity exports, which resulted in a
prolonged current account deficit. In addition
to high current account deficits, Indonesia
must face the release of foreign funds in line
with policy reduction of monetary stimulus
by the Federal Reserve, which resulted in the
volatility of the rupiah which reached a level
of more than Rp12.500 per USD at the end
of the year.

Di tahun 2014, Indonesia mencatatkan


sebuah prestasi karena berhasil melaksanakan
pemilihan umum yang aman dan demokratis.
Rakyat Indonesia telah memilih Joko Widodo
sebagai presiden yang baru dan kemudian
telah membentuk formasi kabinet baru. Salah
satu kebijakan yang ditempuh pemerintah baru
adalah mengurangi subsidi bahan bakar yang
berguna memburuknya neraca perdagangan
serta mengurangi tekanan fiskal. Sementara itu,
setelah melakukan penyesuaian tingkat suku
bunga acuannya sebanyak empat kali di tahun
yang lalu, Bank Indonesia kembali menaikkan
tingkat suku bunga SBI ke level 7,75% sebagai
langkah untuk mengatasi defisit neraca berjalan,
kemungkinan tekanan inflasi akibat perubahan
harga bahan bakar serta perlemahan mata uang
Rupiah. Akibat kenaikan tingkat suku bunga
selama dua tahun terakhir, terjadi perlambatan
pertumbuhan ekonomi dari 6,0% dan 5,6% di
tahun 2012 dan 2013 menjadi sebesar 5,0%
di tahun 2014.

In 2014, Indonesia recorded an achievement


for successfully carrying out safe and
democratic Presidential election. The people
of Indonesia has selected Joko Widodo as
their new President and later compose a
new cabinet. One of the policies pursued
by the new government is to reduce fuel
subsidies to reduce the impact of declining
trade balance and reduce fiscal pressure.
Meanwhile, after making adjustments to its
benchmark interest rate four times in the
past year, Bank Indonesia again raised SBI
interest rates to a level of 7.75% as a step
to overcome the current account deficit, the
possibility of inflationary pressures as a result
from fuel prices changes and the weakening
of Rupiah exchange rate. Due to the interest
rates increase over the past two years, the
economic growth slowdown by 6.0% and 5.6%
in 2012 and 2013 to 5.0% in 2014.

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

With praises to Allah SWT, God Almighty, we as


the Board of Commissioners are pleased to be
able to report the result of our oversight duty
on PT Angkasa Pura II (Persero), hereinafter
referred to as Angkasa Pura II or Company.
Allow us, the Board of Commissioners, to
convey that Angkasa Pura II performance
in 2013 delivered encouraging results. The
performance is expected to continuously
become the milestone in Angkasa Pura IIs
journey to become a World Class Company
in 2016. The Board of Commissioners
appreciates management efforts in leveraging
business opportunities, applying the right
strategy and prompt important operational
decisions making.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Kuasa, kami selaku Dewan Komisaris
dapat memberikan laporan pelaksanaan tugas
pengawasan PT Angkasa Pura II (Persero) yang
selanjutnya disebut Angkasa Pura II atau
Perusahaan. Perkenankanlah kami, Dewan
Komisaris menyampaikan kinerja Angkasa
Pura II tahun 2014 dengan pencapaian yang
tergolong cukup memuaskan. Kinerja ini
diharapkan dapat terus menjadi milestone
dalam pencapaian tujuan Angkasa Pura II
sebagai World Class Company pada tahun
2016. Dewan Komisaris memberikan apresiasi
terhadap berbagai upaya manajemen untuk
terus memanfaatkan peluang usaha yang
tercipta, penerapan strategi yang tepat dan
kecepatan pengambilan keputusan operasional
yang penting.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Dear Respected Stakeholders,


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Annual Report 2014

Pemangku Kepentingan yang terhormat,

47

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

48

Penilaian Terhadap Kinerja Perusahaan Tahun 2014


Kami memahami bahwa berbagai penyesuaian struktural
ekonomi yang ditandai dengan perlambatan berdampak
terhadap kinerja bisnis. Namun demikian, Angkasa Pura II tetap
mampu menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan.
Kami menilai bahwa Direksi telah berupaya maksimal dalam
melaksanakan pengelolaan perusahaan, di tengah berbagai
hambatan yang dihadapi di tahun 2014.

Assessment On 2014 Company Performance


We understand that various economic structural adjustment
characterized by slower economy has an impact on business
performance. Nevertheless, Angkasa Pura II was still able to
demonstrate encouraging performance. We evaluated that
in the midst of various obstacles faced in 2014, the Board of
Directors has given their maximum effort in carrying out their
duty to manage the Company.

Pada tahun 2014, kinerja operasional Angkasa Pura II


menunjukkan peningkatan, terkait dengan pergerakan pesawat,
penumpang maupun jasa kargo yang melewati 13 bandara
yang dikelola. Pada tahun 2014, total pergerakan pesawat
adalah sebanyak 630.584 unit rute dengan dominasi pesawat
domestik sebesar 511.768 unit rute atau sebesar 81,16% dan
pesawat internasional sebesar 118.816 unit rute atau sebesar
18,84%. Jumlah pergerakan penumpang yang menggunakan
jasa penerbangan di bandara-bandara Angkasa Pura II selama
tahun 2014 adalah sebanyak 85.131.033 penumpang dimana
81,32% merupakan pergerakan penumpang domestik dan
18,68% merupakan penumpang internasional. Sedangkan
pergerakan kargo, tercatat sebesar 763.507.135 kg pergerakan
kargo di tahun 2014, dengan 56,81% merupakan pergerakan
kargo domestik dan 43,19% pergerakan kargo internasional.

In 2014, Angkasa Pura II demonstrated an increase in their


operational performance, related with aircraft movement,
passengers and cargo that passes through the 13 airports
managed by the Company. In 2014, total aircraft movements
amounted to 630,584 units dominated by domestic routes of
511,768, or by 81.16% and 118,816 units of international air
routes or by 18.84%. The total amount of passenger movement
that use the services of airlines at Angkasa Pura II airports
throughout 2014 amounted to 85,131,033 passengers where
81.32% is made of domestic passenger movements and
18.68% were made of international passengers. While the
total movement of cargo amounted to 763,507,135 kg in
2014, with 56.81% is made of domestic cargo movement and
43.19% made of international cargo movement.

Menurut Airport Council International (ACI), salah satu bandara


di wilayah Angkasa Pura II, yaitu Bandara Internasional Soekarno
Hatta, merupakan satu dari 20 Bandara Tersibuk Di Dunia sejak
tahun 2010 sampai tahun 2014. Pada tahun 2014, Bandara
Internasional Soekarno Hatta berada di peringkat 12 dari 20
Bandara Tersibuk Di Dunia melebihi aktifitas kebandarudaraan
di Bandara Schiphol Amsterdam (peringkat 14), Bandara
Changi Singapura (peringkat 16) dan Bandara JFK New York
(peringkat 18). Kami berharap bahwa di masa yang akan
datang, pengelolaan bandara-bandara secara profesional
terus ditingkatkan oleh Angkasa Pura II sebagai bagian dari
peningkatan layanan bandara berkelas internasional.

According to Airport Council International (ACI), one of the


airports under Angkasa Pura II management, the Soekarno
Hatta International Airport, was one of the 20 busiest airport
in the world since 2010 until 2014. In 2014, Soekarno Hatta
International Airport is ranked 12th out of 20 The Worlds busiest
Airport exceeds airport activity at Schiphol Airport Amsterdam
(ranked 14th), Singapore Changi Airport (ranked 16th) and JFK
Airport New York (ranked 18th). BOC is looking forward that in
the future, professional management of airports is continuously
improved by Angkasa Pura II as part of improvement towards
international class airport services.

Angkasa Pura II berhasil meningkatkan kinerja keuangan


di tahun 2014 dimana Perseroan mencatat kenaikan Laba
Bersih menjadi Rp1.098,07 miliar dari sebelumnya di tahun
2013 yaitu Rp1.032,75 miliar atau naik sebesar 6,32%.
Karena kenaikan laba bersih tersebut, nilai Laba Per Saham
di tahun 2014 juga meningkat sebesar Rp6,33% dimana
sebelumnya di tahun 2013 nilai Laba Per Saham adalah sebesar
Rp206.550 menjadi Rp219.615 di tahun 2014. Angkasa Pura II
berhasil meningkatkan perolehan pendapatan usaha sebesar
Rp665,23 miliar atau meningkat sebesar 15,82% dibandingkan
tahun 2013.

Angkasa Pura II succeeded in improving financial performance


in 2014 where the Company recorded an increase in Net
Profit to IDR 1,098.07 billion from previous year in 2013
of IDR 1,032.75 billion, an increase of 6.32%. Due to the
increase in net profit, the value of Earnings Per Share in 2014
also increased by IDR 6.33% whereas in previous year 2013
the value of Earnings Per Share of IDR 206,550 increase to
IDR 219,615 in 2014. Angkasa Pura II managed to increase
operating revenue to IDR 665.23 billion, an increase of 15.82%
compared to the year 2013.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Selain itu, dalam menjawab tantangan yang dihadapi di masa


depan, penerapan winning strategies AP2WAY menurut Dewan
Komisaris sudah tepat dan perlu terus ditingkatkan sehingga
menjadi bagian penting dalam strategi perusahaan secara
keseluruhan. Keseluruhan aspek AP2WAY yang mencakup 6
elemen penting yaitu airport best practices, people, proses
bisnis, world class system, optimalisasi aset dan peningkatan
kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan (yield) perlu
didukung oleh seluruh pihak dalam Perusahaan terkait dengan
sumber daya yang digunakan. Pengembangan usaha dilakukan
melaui berbagai program operasi dan investasi terus dilakukan
antara lain pengembangan kapasitas terminal penumpang,
peningkatan pelayanan bandara dan pengguna jasa kargo,
serta peningkatan keamanan dan keselamatan bandara.

In addition, to address the challenge faced in the future, the


implementation of AP2WAY winning strategies according
to The Board of Commissioners is an appropriate move and
needs to be improved to become an important part in the
overall corporate strategy. Overall aspect of AP2WAY includes
6 essential elements namely airport best practices, people,
business processes, world class system, asset optimization and
improved financial performance & corporate growth (yield)
should be supported by everybody in the Company related to
the resources used. Business development conducted through
sustainable various operations and investment programs
among other are passenger terminal capacity building,
improvement of airport services and cargo services users,
and increased security and safety of the airport.

Tata Kelola dan Penilaian Kinerja Komite


Dewan Komisaris memandang bahwa komitmen Direksi
dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance/GCG), telah menjadi bagian
dari pengelolaan Perusahaan melalui penerapan suatu sistem
yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi,
akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab. Dewan Komisaris
mendukung sepenuhnya upaya Direksi untuk terus mendorong
peningkatan implementasi GCG yang dapat memberikan nilai
tambah bagi pemegang saham maupun segenap pemangku
kepentingan lainnya. Pada dasarnya, selama tahun 2014
Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan
dan penasehatan dengan memastikan Direksi mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku baik terkait
dengan regulasi sektor penerbangan, memberikan pendapat,

Governance and Evaluation of Committee Performance


The Board of Commissioners considers that the commitment of
Board of Directors in implementing good corporate governance
(GCG) has become a part of Company management through
the implementation of a system that reflects the principles
of information transparency, accountability, equality and
responsibility. Board of Commissioners fully supports the
efforts from Board of Directors to continue encouraging the
implementation of good corporate governance that can provide
added value for its shareholders and other stakeholders.
In principle, during 2014 the Board of Commissioners has
carried out its supervisory and advisory function by ensuring
the Board of Directors compliance with all applicable
laws in aviation sector as well as by providing opinions,
suggestions and recommendations to the Board of Directors

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The Board of Commissioners believes that the Board of Directors


needs to be continuously improve and refine their marketing
strategy, through various efforts of business optimization in
collaboration and synergy with various parties, the construction
of commercial centers and adequate parking facilities, and
continuous customer services improvement. The Board of
Commissioners considered that the efforts undertaken by the
Board of Directors and all employees can tap into business
opportunities that still widely open align with the growth
of air transport in the future, continuous potential business
and economic growth and the development of tourism in
western Indonesia.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi perlu lebih terus


meningkatkan dan menyempurnakan strategi pemasaran
yang diterapkan, melalui berbagai upaya optimalisasi bisnis
(business optimization) bekerjasama dan sinergi dengan
berbagai pihak, pembangunan commercial center dan sarana
parkir yang memadai, dan peningkatan customer services
secara berkelanjutan. Dewan Komisaris menilai bahwa
berbagai upaya yang dilakukan Direksi dan seluruh karyawan
dapat meraih peluang usaha yang masih terbuka luas terkait
dengan pertumbuhan angkutan udara di masa depan, potensi
pertumbuhan bisnis dan ekonomi sekitar bandara yang akan
terus meningkat dan pengembangan pariwisata di wilayah
barat Indonesia.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Business Going Forward


Through proper and precise preparation of the Companys
strategy also careful and accountable decision making, Angkasa
Pura II able to continue growth and develop in the future
to meet the challenges and harness the opportunities that
lies ahead.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pandangan Atas Prospek Usaha


Melalui penyusunan strategi perusahaan yang tepat dan
akurat serta pengambilan keputusan secara berhati-hati dan
bertanggung jawab, Angkasa Pura II dapat terus tumbuh
dan berkembang di masa mendatang dengan menghadapi
tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

49

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

50

saran dan rekomendasi kepada Direksi serta segenap jajarannya


mengenai pencapaian sasaran dan tujuan Perusahaan melalui
mekanisme Rapat koordinasi dengan Direksi serta melaporkan
hasil pengawasan terhadap kinerja Direksi kepada Pemegang
Saham melalui forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

and the management on the achievement of companys


goals and objectives through coordination meetings with
the Board of Directors and report the results of monitoring to
the Shareholders through General Meeting of Shareholders
(GMS) forum.

Pada tahun 2014, Angkasa Pura II telah melaksanakan penilaian


implementasi Tata Kelola Perusahaan atau assessment GCG
berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor:
SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 dengan capaian skor
84,628 dari nilai maksimal 100. Hasil penilaian tersebut menjadi
landasan penerapan sekaligus peningkatan implementasi GCG
di masa mendatang. Salah satu aspek dalam assessment GCG
tersebut termasuk penilaian pada aspek Dewan Komisaris.
Pada penilaian tersebut, Dewan Komisaris memperoleh skor
sebesar 31,558 dengan capaian 90,167% masuk dalam Kategori
SANGAT BAIK. Hal ini membuktikan komitmen kuat Dewan
Komisaris dalam mengimplementasikan GCG.

In 2014, Angkasa Pura II conducted an assessment on


Good Corporate Governance (GCG) implementation or GCG
assessment in reference to Decision of Secretary of the Ministry
of State-Owned Enterprise No. SK-16/S. MBU/2012 dated June
6, 2012 with score of 84.628 out of maximum 100. Assessment
results will become the basis of GCG implementation as
well as GCG improvement in the future. One of the aspect
of the GCG assessment is an evaluation of the Board of
Commissioners aspects. On that assessment, the Board of
Commissioners obtained a score of 31.558 with achievement
of achievement 90.167% categorized as VERY GOOD. This
proves strong commitment of the Board of Commissioners in
GCG implementation.

Sejalan dengan perkembangan regulasi yang berlaku maka tata


kelola perusahaan akan terus ditingkatkan baik dari sisi cakupan
dan kedalaman implementasi yang dilakukan seiring dengan
peningkatan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi dan fair yang dilakukan oleh Perusahaan. Seiring
dengan hal tersebut, maka Dewan Komisaris akan meningkatkan
peran pengawasannya memelihara kepercayaan Pemegang
Saham dan para pemangku kepentingan secara luas. Terkait
dengan hal tersebut, Dewan Komisaris didukung oleh 2 (dua)
komite, yakni Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko & SDM.
Dewan Komisaris menilai bahwa kedua komite tersebut telah
menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai
rapat yang dilakukan oleh kedua komite tersebut serta berbagai
laporan yang diterima oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris
berharap agar kedua komite ini dapat terus mempertahankan
kinerja untuk menjadi semakin baik di masa mendatang.

In line with regulatory developments, the good corporate


governance will need to continuously be improved both in
terms of scope and depth of implementation in line with
improvement of the principles of transparency, accountability,
responsibility, independence and fairness conducted by the
Company. Along with this, the Board of Commissioners will
enhance its supervisory role to preserve the trust of our
Shareholders and our entire Stakeholder. In line with these, the
Board of Commissioners is supported by two (2) committees,
the Audit Committee and Risk Management & HR Committee.
BOC considers that both these committees have performed their
role properly. This is demonstrated from the various meetings
held by both the committee and various reports received
by the Board of Commissioners. Boards of Commissioners
expect that both this committee can continue to maintain
this performance for continuous improvement in the future.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris


Pada tahun 2014 terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris.
Komisaris Utama Bapak M.Iksan Tatang digantikan oleh Bapak
Santoso Eddy Wibowo dan Bapak Effendi Batubara digantikan
oleh Bapak Iswan Elmi. Pergantian ini disebabkan adanya
kebijakan dari Pemegang Saham Angkasa Pura II. Kepada Bapak
M. Iksan Tatang dan Bapak Effendi Batubara, kami mengucapkan
banyak terimakasih atas kontribusi yang telah diberikan selama
bergabung menjadi Anggota Dewan Komisaris. Terkait dengan
perubahan komposisi Dewan Komisaris ini, Dewan Komisaris
telah melaksanakan program pengenalan yang dilaksanakan
pada saat rapat internal Dewan Komisaris.

Changes In The Composition of Board of Commissioners


In 2014 theres a change in the composition of the Board of
Commissioners. Mr. M. Iksan Tatang replaced by Mr. Santoso
Eddy Wibowo and Mr. Effendi Batubara was replaced by Mr.
Iswan Elmi. This change was due to the policy of Shareholders
of Angkasa Pura II. The Board of Commissioners would like
to thank Mr. M. Iksan Tatang and Mr. Effendi Batubara for
their contribution as Member of the Board of Commissioners.
Associated with this change in the composition of the Board of
Commissioners, the Board has executed introduction training
during internal meeting of the Board of Commissioners.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Penghargaan juga kami sampaikan kepada seluruh pelanggan,


mitra kerja dan mitra usaha mengingat segenap pencapaian
Perusahaan pada tahun 2014 juga tidak terlepas dari peran
dan kontribusi yang telah diberikan.

Our appreciation also goes to all customers, partners and


business partners of Angkasa Pura IIs, which made the
Companys achievements in 2013 possible through their roles
and contributions.

15 April 2015
Atas Nama Dewan Komisaris

15 April 2015
On Behalf of the Board of Commissioners,

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Acknowledgements
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to
thank all the Shareholders for their support, and to the Board
of Directors, the management team and the employees for
their hard work during 2013.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Ucapan Terimakasih
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya ucapkan terima
kasih kepada para Pemegang Saham atas segenap dukungan
yang diberikan, dan kepada Direksi beserta jajaran manajemen
di bawahnya dan seluruh karyawan atas kerja keras selama
tahun 2014.

Santoso Eddy Wibowo


Referensi Kriteria Annual Report Award 2013
Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Komisaris Utama
President Commissioner

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

51

Profil Dewan Komisaris

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Board of Commissioners Profile

52

Santoso Eddy Wibowo


Komisaris Utama
President Commissioner

Rubani Pranoto
Komisaris
Commissioner

2
3

Tursandi Alwi
Komisaris
Commissioner

Wahyu Kuncoro
Komisaris
Commissioner

Iswan Elmi
Komisaris
Commissioner

W. Budi Santoso
Komisaris Utama
President Commissioner

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

53

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

1
3

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners

Training yang Diikuti Antara Lain:


Mengikuti berbagai training antara lain Airport Master Planning di Amerika
Serikat; Asset Management di Jakarta; National ATC Masterplan, Jakarta, Airport
Management Course di Belanda serta Airport Engineering Training di Prancis
dan Belgia.
Perjalanan Karir:
Sebelumnya menjabat di berbagai posisi pada Kementerian Perhubungan sebagai
Staf Dit Pelud (19811985), Kasi Hak Lahan (1985-1992), Kasi Penyiapan Lahan
(19921995), Kepala Bagian Perencanaan (19952002), Direktur Angkutan
Udara (2002-2007), Kepala Pusat Kajian Strategis (2007-2008), Kepala Pusat
Kajian Kemitraan & PJT (20082009), Kepala Biro Perencanaan (2009-2012), Staf
Ahli Menteri Perhubungan Bidang Teknologi dan Energi (2012-2013), Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (2013-2014) serta
Sekretaris Jenderal (2014-sekarang).

Santoso Eddy Wibowo

Komisaris Utama
President Commissioner

Participated in Various Training Among Others:


Participated in various training among others are Airport Master Planning
in United States of America; Asset Management in Jakarta; National ATC
Masterplan, Jakarta, Airport Management Course in Netherland also Airport
Engineering Training in France and Belgium.
Career Journey:
Previously served in various position at the Ministry of Transportation
as staff Pelud Directorate (1981-1985), Sub-Section Head of Land Rights
(1985-1992), Sub-Section Head of Land Preparation (1992-1995), Head
of Dept. Planning (1995-2002), Director of Air Transport (2002 -2007),
Head of Center for Strategic Studies (2007-2008), Head of Partnership
& PJT (2008-2009), Head of Planning Bureau (2009-2012), Energy and
Technology Advisor to the Minister of Transportation (2012-2013), Head
Human Resources Transportation Development (2013-2014) and Secretary
General (2014-present).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

54

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Keputusan RUPS sejak
Oktober 2014.

Indonesian Citizen, 59 years old. Obtained a degree in Geodetic Engineering


from the Bandung Institute of Technology in 1980 and a post graduate
degree in Public Policy from University of Indonesia in 2001.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Warga Negara Indonesia, umur 59 tahun. Menyandang gelar Sarjana Teknik


Geodesi dari Institut Teknologi Bandung tahun 1980 dan Sarjana S2 bidang
Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia tahun 2001.

Appointment Basis:
Appointed as President Commissioner based on GMS decision since October 2014.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Training yang Diikuti Antara Lain:


Mengikuti Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Polri tahun 1991, Pendidikan
sekolah staf dan komando ABRI tahun 1997 dan pendidikan Lemhanas RI
pada tahun 2000/2001. Sedangkan kursus-kursus penting yang pernah diikuti
antara lain kursus Intelpam Pol tahun 1976, kursus Manajemen tahun 1992,
dan kursus Anti Teror di USA tahun 2003, pernah mengikuti seminar Board
of Direktor dan Board of Commissioners, seminar GCG dan seminar Audit di
dalam maupun luar negeri.

Rubani Pranoto

Komisaris
Commissioner

Perjalanan Karir:
Mengawali karir POLRI sebagai Kaur Ops SOPS Kodak Metro Jaya (1974), Pernah
menjabat sebagai Kasi INTELPAMPOL Kores Metro 75 Jakarta Timur (1977),
Dansek Metro 953 Pulogadung Jakarta Timur (1979), Dan Kie Tar II TK.IV/DC
Akpol (1982), Wadan Yon Tar TK.II-TK. IV tahun 1983-1985, Pusdep Juang Akpol
(1986), Kapolres Cilacap Polda Jateng (1990), Kapolwil Polda Jatim (1997),
Kapusdalpos Deops Polri (2001), Karo Binops Sdeops Polri (2002), Waka Polda
Sumut (2004), Widya Iswara Utama/Tenaga Ahli Lemhanas RI (2006), Deops
Kapolri (2008 -2011), Komisaris PT Petrokimia Gresik (2009-2011).

Indonesian Citizen, 63 years old. Graduated from the


Indonesian Military Academy in 1973, further continue
his study at Police Science Academy in 1982 and completed
his Post-Bachelor Degree in 1998.
Participated in Various Training Among Others:
Participated Indonesias National Police Staff and Leadership
(Sespim) Training in 1991, SeskoABRI (Armed Forces
Commanders School) Training in 1997 and Indonesias National
Resilience Institute (Lemhanas) Training in 2000/2001. Several
important courses he attended are, among others the Intelpam
Pol course in 1976, Management course in 1992, and AntiTerrorism Course in 2003, USA, Board of Director and Board
of Commissioners seminar, GCG seminar and Audit seminars
both in domestic and international.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Appointment Basis:
Appointed as Commissioner based on GMS decision since 2011.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Award Received:
Awarded the Satya Lencana (Insignia Medal) of 8 Years
Loyalty, Satya Lencana of 16 Years Loyalty, Satya Lencana
Dwidya Sistha (Military Instructor), Satya Lencana Ksatrya
Tamtama (Courage and Wisdom), Satya Lencana Karya Bhakti
(Agent of Change), Satya Lencana 24 year of Loyalty, Order
of Bhayangkara Nararya and Order of Bhayangkara Pratama.

Career Journey:
Began his career in Indonesian National Police as Section
Head of SOPS Kodak Metro Jaya (1974), served as Sub-Section
Head of INTELPAMPOL (Police Intelligence and Security) Kores
Metro 75 East Jakarta (1977), Section Commander Metro
953 Pulogadung East Jakarta (1979), Dan Kie Tar II TK.IV/
DC Police Academy (1982), Deputy Commander Yon Tar
TK.II-TK.IV year 1983-1985, Pusdep Juang Police Academy
(1986), Chief of Resort Police (Kapolres) of Cilacap, Central
Java Provincial Police (Polda) (1990), Chief of Regional Police
(Kapolwil) of Kediri, East Java (1997), Kapusdalpos Deops
Polri (2001), Karo Binops Deops Polri (2002), Deputy Head
of Provincial Police of North Sumatera (2004), Widya Iswara
Utama/ Expert Staff for Indonesias National Resilience
Institute (Lemhanas) (2006), Deputy of operational for chief
of Indonesian National Police (2008-2011). Commissioner
of PT Petrokimia Gresik (2009-2011)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS sejak tahun 2011.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Penghargaan yang Diterima:


Memperoleh SL Kesetiaan 8 Tahun, SL Kesetiaan 16 Tahun, SL Dwidya Sistha, SL
Ksatrya Tamtama, SL Karya Bhakti, SL Kesetiaan 24 Tahun, Bintang Bhayangkara
Nararya dan Bintang Bhayangkara Pratama.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Warga Negara Indonesia, umur 63 tahun. Lulus Akabri Bagian Kepolisian RI


tahun 1973, selanjutnya melaksanakan Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian
tahun 1982 dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana pada tahun 1998.

55

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Warga Negara Indonesia, umur 64 tahun. Masih menyandang status sebagai PNS selaku
Peneliti Utama Bidang Politik dan Pemerintahan Indonesia. Menyelesaikan Sarjana Muda
APDN Palembang tahun 1973, menyelesaikan sarjana Ilmu Pemerintahan di Institut
Ilmu Pemerintahan Jakarta tahun 1977, Sarjana Hukum Tata Negara pada Universitas
Tarumanegara tahun 1991 dilanjutkan dengan Magister Management (1997) di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi di IPWI Jakarta.
Training yang Diikuti Antara Lain:
Mengikuti Diklat SEPALA pada tahun 1987, Diklat SESPADYA pada tahun 1989, Diklat
SESPA pada tahun 1994, Kursus singkat Lemhanas pada tahun 2000.
Penghargaan yang Diterima:
Penghargaan yang sudah diterima antara lain Camat terbaik Tingkat Provinsi DKI Jakarta
(1987 & 1988), Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Setia 10 tahun dan 20 Tahun
(2001), Tanda Kehormatan Satya Lencana Setia 30 Tahun (2001), Tanda Kehormatan Satya
Lencana Wira Karya (2004), Warga Kehormatan Gorontalo (2001) dari DPRD Gorontalo,
Penghargaan BUNGONG JAROE KESYUKURAN (2006) dari Gubernur dan DPR Aceh. Tokoh
Lampung Bid Pemerintahan (2014) dari Gubernur Lampung.

Tursandi Alwi
Komisaris
Commissioner

Perjalanan Karir:
Pernah menjabat sebagai sebagai Kasi Humas Pemda Kab. OKU Sumsel (1973), Kasubbag
Protokol & Urdal Pemda OKU Sumsel (1977-1978), Wakil Camat Taman Sari Jakarta
Barat (1980-1983), Camat Grogol Petamburan Jakarta Barat (1983-1988), Camat Kebon
Jeruk Jakarta Barat (1988-1991), Ass Sekko Bid.Adm & Umum Setwilkot Jakarta Barat
(1991-1992), Sekretaris Wilayah Kota Jakbar (1992-1996), Wakil Walikota Jakarta Pusat
(1996-1998) Ass. Ketataprajaan Setwilda DKI Jakarta (1998-1999), Dirjen Sosial Politik
Depdagri (1999-2000), Dirjen Bangda Depdagri (2000-2001), Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Depdagri (2001-2006), Penanggungjawab Pilgub Jambi (2000),
Penjabat Gubernur Gorontalo (2001), Penjabat Gubernur Lampung (2003-2004), Penjabat
Gubernur Kalimantan Selatan (2005), Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan (20062007), Sekretaris Wakil Presiden RI (2007-2010), Anggota Tim Telaahan Strategis Wakil
Presiden RI (2010-sekarang), Komisaris PT Pelindo 3 (2007-2010).
Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS sejak September 2010.

Indonesian Citizen, 64 years old. Still holds the position as a Civil Servant
(PNS) for Lead Researcher in Indonesian Politics and Governance.
Completed Undergraduate Degree from Civil Service Academy (APDN)
Palembang in 1973, Bachelors Degree in Governmental Science
from Institute of Governmental Studies Jakarta in 1977, Bachelors
Degree in Constitutional Law from Universitas Tarumanegara 1991,
continued with Master of Management degree (1997) at the Academy
of Economics in IPWI Jakarta.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Participated in Various Training Among Others:


Participated in the SEPALA training (1987), SESPADYA training (1989),
SESPA training (1994), Lemhanas Short Course on 2000

56

Award Received:
Awarded the best Head of District on the DKI Jakarta level (1987 &
1988), Satya Lencana Karya Setia Medal of Honor for the 10 years
and 20 years of service (2001), Satya Lencana Setia Medal of Honor
for the 30 Years service (2001), Satya Lencana Wira Karya Medal of
Honor (2004), Honorary Citizen of Gorontalo (2001) from the DPRD
of Gorontalo, BUNGONG JAROE KESYUKURAN Award (2006) from the
Governor and DPR of Aceh. Lampung Public Figure in the Government
Sector (2014) from the Governor of Lampung.

Career Journey:
Served as Sub-Section Head of Public Relations of OKU South Sumatra
Government office (1973), Head of Sub Division of Protocol and
Internal Affairs of OKU South Sumatera Government Office (19771978), Deputy Head of Taman Sari, West Jakarta (1980-1983), Head
of District in Grogol Petamburan West Jakarta District Head (19831988), Head of District in Kebun Jeruk West Jakarta (1988-1991),
Assistant Coordinating Secretary of Administration & General Affairs
West Jakarta (1991-1992), Secretary of West Jakarta Government
Office (1992-1996), Deputy Mayor of Central Jakarta (1996-1998),
Public Administration Assistant of Jakarta Local Secretariat (19981999), Director General of Socio-Politics Department of Home Affairs
(1999-2000), Director General of Regional Development Department
of Home Affairs (2000-2001), Head of Research and Development
Department of Home Affairs (2001-2006), Person in Charge for Jambi
Governor Election (2000), Governor of Gorontalo (2001), Lampung
Governor Official (2003-2005), South Kalimantan Governor Official
(2005-2006), Government Affairs Advisor to Minister of Home Affairs
(2006-2007), Secretary of the Vice President of Republic of Indonesia
(2007-2010), Team Member of Strategic Review for Vice President of
Republic of Indonesia (2010-present). Commissioner of PT Pelindo
3 (2007-2010).
Appointment Basis:
Appointed as Commissioner based on GMS decision since
September 2010.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Training yang Diikuti Antara Lain:


Mengikuti Diklat Pra Jabatan BPLK tahun 1996, Diklat Pim IV ADUM tahun 2001
dan Diklat Pimpinan Tingkat III (SPAMA) di Jakarta tahun 2007.

Wahyu Kuncoro

Komisaris
Commissioner

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan RUPS sejak Tahun 2013.

Participated in Various Training Among Others:


Participated in the BPLK Pre-Positioning Training in 1996, ADUM Pim IV
Training in 2001 and Level III Leadership Training (SPAMA) in Jakarta in 2007.

Appointment Basis
Appointed as Commissioner based on GMS decision since 2013.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Career Journey
Held a position as the Section Head of Financing and Resources, Sub
Directorate of Plantation Company III and Agriculture, Directorate of
Agriculture, Plantation and Forestry Companies, Directorate General of
SOE Training, Ministry of Finance (2001-2002), Head of Sub Division of
Agriculture Production Planning, Ministry of SOE (2002-2006), Head of
IIB Plantation Business Division, State Ministry of SOE (2006 2012),
Head of Infrastructure and Logistics IA Business Division, Ministry of SOE
(2012-2013), as well as Deputy Assistant of Service III Business Division,
Ministry of SOE (2013-present). Aside from positions in the Ministry of SOE,
he has held a position as the Commissioner of PT Perkebunan Nusantara
XI (Persero) (2008-2012), Commissioner of PT Perkebunan Nusantara XIII
(Persero) (2012-2013).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Indonesian citizen, 45 years old. Completed Bachelors Degree in Agriculture


from Sebelas Maret University in 1993, Bachelors Degree in Economics from
Persada Indonesia University in 2003 and Master Degree in Management
from the Gadjah Mada University in 2005.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perjalanan Karir:
Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pendanaan dan Sumber Daya, Subit
Perusahaan Perkebunan III dan Pertanian, Direktorat Persero Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan, Ditjen Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan
(2001-2002), Kepala Sub Bidang Perencanaan Usaha Produksi Pertanian,
Kementerian BUMN (2002-2006), Kepala Bidang Usaha Perkebunan IIB,
Kementerian Negara BUMN (2006-2012), Kepala Bidang Usaha Infrastruktur dan
Logistik IA, Kementerian BUMN (2012-2013), serta Asisten Deputi Bidang Usaha
Jasa III, Kementerian BUMN (2013-sekarang). Selain jabatan di Kementerian
BUMN, pernah menjabat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)
(2008-2012), Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) (2012-2013) .

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun. Menyelesaikan Sarjana Pertanian


Universitas Sebelas Maret tahun 1993, Sarjana Ekonomi Universitas Persada
Indonesia tahun 2003 dan program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Gadjah Mada, tahun 2005.

57

Training yang Diikuti Antara Lain:


Mengikuti berbagai training antara lain Inhouse Training Bedah Pasal Tindak
Pidana Korupsi, Inhouse Training Computer Forensic, Pelatihan Safety Driving
Course Batch IV, Pelatihan Complex Financial Investigation Techniques, Round
Table Discussion Experience and Sharing dengan Tema Penerapan Pidana
Korupsi dalam Permasalahan Perpajakan, Inhouse Training Tentang Fotografi
untuk Investigas, Inhouse Training Tentang Tindak Pidana Korupsi Terhadap
Dunia Pasar Modal, Inhouse Training Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang,
Pelatihan Matrikulasi Hukum Angkatan V, Pelatihan Pajak Komprehensif Brevet
AB dan Inhouse Training Kejahatan Keuangan & BLBI.

Iswan Elmi

Komisaris
Commissioner

Perjalanan Karir:
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Pengawasan Lembaga-lembaga
Keuangan I pada BPKP Perwakilan Jawa Timur (1992-1994), Kepala Sub Direktorat
Investigasi Instansi Pemerintah Daerah Deputi Bidang Investigasi BPKP (20002004), Manager Komponen Anti Korupsi BPKP (2002-2004), Direktur Penyelidikan
KPK (2005-2011), Plh Deputi Penindakan (2011), Deputi Bidang Pencegahan
dan Plt Deputi Bidang Informasi dan Data KPK (2012-2014), serta Deputi Bidang
Investigasi BPKP (2014-sekarang).
Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan RUPS sejak Oktober 2014.

Indonesian Citizen, 54 years old. Held an Accountant Degree (Diploma IV)


from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (State College of Accountancy) in
1987 and Master Accounting Science from University of Missouri, Kansas
City USA in 1991.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun. Menyandang gelar Akuntan (Diploma


IV) dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1987 dan Master, spesialisasi
Accounting Science dari University of Missouri, Kansas City USA tahun 1991.

Participated in Various Training Among Others:


Participated in various training among others are Inhouse Training Deep-dive
on Criminal Code Article on Corruption, Inhouse Training Computer Forensic,
Safety Driving Course Batch IV Training, Complex Financial Investigation
Techniques Training, Round Table Discussion Experience and Sharing
with theme Application of Corruption Criminal Code in Taxation Issues,
Inhouse Training on Photography for Investigation, Inhouse Training on
Corruption in Capital Market, Inhouse Training on Money Laundering, Law
Matriculation Training Batch V, Comprehensive Brevet AB Tax Training
and Inhouse Training Financial Crime & BLBI (Bank Indonesia Liquidity
Assistance).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Career Journey:
Served as Section Head of Financial Institutions Supervision I in BPKP
(Financial and Development Supervisory Agency) East Java (1992-1994),
Head of Sub Directorate Investigation of Local Government Institution
BPKP Investigation Department (2000-2004), Manager of Anti-Corruption
Component BPKP (2002-2004), Director Investigation Corruption Eradication
Commission (2005-2011), Acting Deputy of Enforcement (2011), Deputy
of Prevention and Acting Deputy of Information and Data Corruption
Eradication Commission (2012-2014), and Deputy of Investigation BPKP
(2014-present).
Appointment Basis:
Appointed as Commissioner based on GMS decision since October 2014.

58

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Training yang Diikuti Antara Lain:


Refresher Seminar on Water for Food, Second World Water Forum, 17th ICID World
Congress, Irrigation Planning and Programming, Water Resources Development
Planning, Diklat Kepemimpinan Tingkat I (SPATI), Diklat Kepemimpinan Tingkat
II (SPAMEN), Penataran Pengawasan Melekat, Diklat SPAMA, SEPALA Angkatan
XVI, serta Seminar Pengkajian Kebijaksanaan Strategi Pengelolaan Sumber
Daya Air Jangka Panjang.

Komisaris
Commissioner

Indonesian citizen, 61 years old. Completed Bachelors


Degree in Civil Engineering from Bandung Institute of
Technology (ITB) in 1977 and Masters Degree program in
Hydraulic Structures at IHE Delft, in Netherlands in 1980.
Participated in Various Training Among Others:
Refresher Seminar on Water for Food, Second World Water
Forum, 17th ICID World Congress, Irrigation Planning and
Programming, Water Resources Development Planning,
Leadership Education and Training Level I (SPATI), Leadership
Education and Training Level II (SPAMEN), Embedded
Supervision Training, SPAMA Education and Training, SEPALA
Batch XVI, and Seminar on Long Term Water Resource
Management Strategy Policy Assessment.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Appointment Basis:
Appointed as Commissioner based on GMS decision since
September 2012.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Career Journey:
Served as Sub-Section Head of Social & Economy Evaluation
under Director of the Irrigation Development Program Public
Works Department (1990-1991), Sub-Section Head PWS Area
Economy II under Director of the Irrigation Development
Program Public Works Department (1991-1993), Project
Leader of Construction Planning Estuary Reservoir and Central
Beach Pacification Directorate General Irrigation Public Works
Department (1993-1994), Section Head of Water Resources
Development Bureau of Water and Irrigation

BAPPENAS (National Development Planning Agency) (19942000), Sub-Directorate Head of Program and Budgeting
under Director of PE, Directorate General Rural Development
Department of Settlement and Regional Development
(Kimbangwil) (2000-2001), Head of Sub-Directorate Policy
and Strategy Preparation under Director of Engineering
Development Directorate General of Water Resource
Department of Settlement and Regional Infrastructure
(Kimpraswil) (2001), Assistant Deputy of Water and
Irrigation Deputy of Fiscal Decentralization Coordination,
Infrastructure and Regional Development Coordinating
Minister for Economic Affairs (2001-2005) and as Assistant
Deputy Infrastructure and Regional Development Sumatra
under Deputy of Infrastructure and Regional Development
(2005).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS sejak September 2012.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

W. Budi Santoso

Perjalanan Karir:
Sebelumnya menjabat sebagai Kasi Evaluasi Sosial & Ekonomi Direktur Bina
Program Pengairan Departemen PU (1990-1991), Kasi PWS Wilayah II Ekonomi
Direktur Bina Program Pengairan Departemen PU (1991-1993), Pemimpin
Proyek Perencanaan Pembangunan Waduk Muara dan Pengamanan Pantai
Pusat Ditjen Pengairan Departemen PU (1993-1994), Kabag Pengembangan
Sumber Daya Air Biro Pengairan dan Iriagasi BAPPENAS (1994-2000), Kasubdit
Program dan Anggaran Direktur PE, Ditjen Pengembangan Pedesaan Dep
Kimbangwil (2000-2001), Kasubdit Penyiapan Kebijakan dan Strategi Direktur
Bintek Ditjen Sumber Daya Air Dep. Kimpraswil (2001), Asisten Deputi Urusan
Pengairan dan Irigasi Deputi Bidang Koordinasi Desentralisasi Fiskal, Infrastruktur
dan Pengembangan Wilayah Menko Perekonomian (2001-2005) serta Asisten
Deputi Urusan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Sumatera Deputi
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (2005).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Warga Negara Indonesia, umur 61 tahun. Menyelesaikan Sarjana Teknik dari


Institut Teknologi Bandung tahun 1977 dan program Pasca Sarjana Hydraulic
Structure dari IHE Delft, Belanda tahun 1980.

59

Laporan Direksi

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Board of Directors Report

60

Kami meyakini bahwa Angkasa


Pura II akan terus tumbuh (growing
company) menjadi perusahaan
Jasa Kebandarudaraan kelas dunia
yang terkemuka, profesional dan
menjadi kebanggaan Indonesia.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

We believe that Angkasa Pura II will


continue to grow and become a world
class Airlines Services company that is
reputable, professional and be the pride
of Indonesia.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Komitmen untuk memberikan hasil terbaik


didasarkan pada keinginan Angkasa Pura
II menjadi good corporate citizen, dimana
komitmen terhadap implementasi GCG
didasarkan pada keinginan untuk menjadi
perusahaan yang terus tumbuh berkelanjutan.
Untuk itulah, implementasi GCG di Angkasa
Pura II tidak menjadi formalitas penggugur
kewajiban semata, namun menjadi filosofi
dasar dalam pengelolaan Perusahaan.
Komitmen kuat terhadap implementasi GCG
tersebut pada akhirnya membawa Angkasa
Pura II menjadi salah satu perusahaan yang
berkinerja baik dan unggul.

The commitment to drive for the best results


based on Angkasa Pura II desire to be a
good corporate citizen, where commitment
towards GCG implementation based on
a desire to be a company that continues
to grow sustainably. For this reason, GCG
implementation at Angkasa Pura II is not
merely a formality to eliminate obligations,
but has become basic philosophy in the
Company management. Strong commitment
to GCG implementation is eventually brought
Angkasa Pura II became one of the companies
with excellence performance.

Situasi Perekonomian Tahun 2014


Selama Tahun 2014, di tengah tingginya
sejumlah tantangan global dan domestik,
kinerja perekonomian Indonesia relatif cukup
baik dengan stabilitas makro ekonomi yang
terjaga dan proses penyesuaian ke arah
yang lebih sehat, sejalan dengan kuatnya
fundamental ekonomi dan berbagai
kebijakan stabilisasi ekonomi dan reformasi
struktural yang ditempuh Bank Indonesia dan
Pemerintah.

Economic Situation 2014


Throughout 2014, in the midst of intense
global and domestic challenges, Indonesias
economic performance is relatively good
with maintained macro-economic stability
and in the process towards a more healthy
adjustment, in line with strong economic
fundamentals and economic stabilization
policies also structural reforms pursued by
the Bank Indonesia and the Government.

Nilai tukar Rupiah di Tahun 2014 mengalami


depresiasi terhadap dolar AS namun mencatat
apresiasi terhadap mata uang mitra dagang
utama lainnya. Depresiasi Rupiah terhadap
dolar AS terjadi pada Triwulan IV-2014
dikarenakan kuatnya apresiasi dolar AS
terhadap hampir seluruh mata uang utama
sejalan dengan rilis data perbaikan ekonomi
AS dan rencana kenaikan suku bunga Fed
Fund Rate. Terhadap dolar AS, Rupiah secara
point-to-point melemah 1,74% (yoy) selama
tahun 2014 ke level Rp12.385 per dolar AS.
Sementara itu, terhadap mata uang lainnya
termasuk Yen Jepang, dan Euro, Rupiah
mengalami apresiasi yang cukup tinggi,

In 2014 Rupiah exchange rate depreciated


against US dollar but recorded an appreciation
against other major currencies. Depreciation
of the Rupiah against the US dollar occurred
in the fourth quarter of 2014 due to the
strong appreciation of the US dollar against
almost all major currencies in line with the
release of the data of US economic recovery
and the planned to increase Fed Funds Rate
interest rates. Against the US dollar, the
rupiah in point-to-point weakened 1.74%
(yoy) throughout 2014 to IDR 12,385 per US
dollar. Meanwhile, against other currencies
including the Japanese Yen, and Euro, Rupiah
has appreciated fairly high, although still

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

With praise to God Almighty, the hard work


of all staff members within the Company
has enabled Angkasa Pura II to post another
encouraging performance for the year ended
31 December 2014. On this instance, The
Board of Directors submit the 2014 Annual
Report which describes the achievement
of performance Angkasa Pura II in 2014,
as well as various efforts in transforming
management to improve competitiveness
and commitment to deliver the best results
to all stakeholders.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Annual Report 2014

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


berkat kerja keras seluruh jajaran Perusahaan,
PT Angkasa Pura II (Persero) kembali mencatat
kinerja yang menggembirakan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014. Dalam kesempatan ini, perkenankanlah
kami menyampaikan Laporan Tahunan 2014
yang menggambarkan pencapaian kinerja
Angkasa Pura II tahun 2014, serta berbagai
upaya Manajemen dalam melakukan
transformasi untuk meningkatkan daya saing
dan komitmen memberikan hasil terbaik
kepada seluruh stakeholders.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Direktur Utama

President Director

Dear Respected Stakeholders,


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Tri S. Sunoko

Pemangku Kepentingan yang terhormat,

61

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

62

walaupun masih cukup kompetitif dibandingkan dengan negara


mitra dagang. Bank Indonesia terus menjaga stabilitas nilai
tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga
dapat mendukung stabilitas makroekonomi dan penyesuaian
ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berkesinambungan.

quite competitive compared with our trading partners. Bank


Indonesia continues to maintain stability of exchange rate
in accordance with its fundamental values that can support
macroeconomic stability and adjustment towards a healthier
and sustainable economic.

Analisa Pencapaian Kinerja Tahun 2014


Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, pergerakan pesawat
secara konsisten menunjukkan peningkatan baik untuk rute
domestik maupun rute internasional. Secara korporasi, jumlah
pesawat yang datang dan berangkat dari bandara-bandara di
wilayah Angkasa Pura II terus mengalami pertumbuhan dengan
rata-rata pertumbuhan adalah sebesar 7,58%. Pertumbuhan
pergerakan pesawat dari tahun 2010 sampai tahun 2013
adalah sebesar 10,27%, 12,26%, 9,60% dan 5,79% dengan
pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2011. Adapun
pergerakan pesawat pada tahun 2014 mengalami penurunan
sebesar 3% dibandingkan dengan jumlah pergerakan pesawat
di tahun sebelumnya.

The 2014 Performance Achievement Analysis


Within 5 years, the movement of aircraft has consistently
shown an increase both for domestic and international routes.
In corporation point of view, number of planes arriving and
departing from Angkasa Pura II airports continues to grow
with an average growth amounted to 7.58%. The growth of
aircraft movements from 2010 until the year 2013 amounted
to 10.27%, 12.26%, 9.60% and 5.79% with the highest growth
occurred in 2011. As for aircraft movements in 2014 decreased
by 3% compared to the number of aircraft movements in
previous years.

Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir


tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang disajikan dalam
Laporan Tahunan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Hertanto,
Sidik dan Rekan (independent member firm of IGAF Polaris
Worldwide, Ltd.) dan mendapat opini wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan konsolidasian dan entitas
anak, hasil usaha konsolidasian, serta arus kas konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013.

The Consolidated Financial Report for years ended 31 December


2014 and 2013 that are presented in this Annual Report. The
Financial Statements have been audited by Hertanto, Sidik and
Partners (independent member firm of IGAF Polaris Worldwide,
Ltd.) and received reasonable opinion, in all material respects,
consolidated financial position and its subsidiary, consolidated
results of operations, and consolidated cash flows for years
ended 31 December 2014 and 2013.

Pada tahun 2014, Angkasa Pura II berhasil membukukan


laba bersih sebesar Rp1.095,03 miliar. Laba bersih tersebut
meningkat sebesar Rp63,17 miliar atau sekitar 6,12%
dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp1.031,86
miliar. Peningkatan pada Laba Sebelum Pajak dan Laba Usaha
yang paling utama meningkatkan Laba Bersih Perseroan di
tahun 2014.

In 2014, Angkasa Pura II managed to record a net income of


IDR 1,095.03 billion. An increase of net income of IDR 63.17
billion or 6.12% than 2013 that reached IDR 1,031.86 billion.
Increase in Income Before Tax and Operating Income are the
main driver to the increase of the Companys 2014 Net Income.

Angkasa Pura II berhasil meningkatkan kinerja keuangan


di tahun 2014 dimana Perseroan mencatat kenaikan Laba
Bersih menjadi Rp1.032,75 miliar dari sebelumnya di tahun
2013 yaitu Rp1.098,07 miliar atau naik sebesar 6,32%. Karena
kenaikan laba bersih tersebut, nilai Laba Per Saham di tahun
2014 juga meningkat sebesar Rp6,33% dimana sebelumnya
di tahun 2013 nilai Laba Per Saham adalah sebesar Rp206.550
menjadi Rp219.615 di tahun 2014.

Angkasa Pura II managed to increase financial performance in


2014 where the Company recorded an increase in Net Profit
to IDR 1,032.75 billion compared to 2013 of IDR 1,098.07
billion, an increase of 6.32%. Driven by the increase in net
profit, Value of Earnings Per Share in 2014 also increased
by 6.33% compare to the year 2013 where the value of
Earnings Per Share amounted to IDR 206,550 and become
IDR 219,615 in 2014.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kami meyakini bahwa prospek usaha di masa mendatang


masih sangat menarik. Hal ini disebabkan pertumbuhan
angkutan udara setiap tahunnya yang berpotensi meningkatkan
pendapatan aeronautika dan non-aeronautika. Salah satu
yang turut mendorong hal tersebut adalah berkembangnya
maskapai Low Cost Carrier (LCC) yang menyebabkan semakin
terjangkaunya harga tiket pesawat yang pada akhirnya turut
mendorong peningkatan jumlah penumpang. Dari sisi lain,
kebijakan open sky policy akan memberikan derajat kebebasan
yang lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk terbang di
wilayah Indonesia. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah
potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di sekitar bandara
diyakini memberikan efek positif terhadap perkembangan
bandara. Selain itu, pengembangan pariwisata di berbagai
wilayah Indonesia akan mendorong lalu lintas ke dan menuju
tempat wisata tersebut.

We believe that the future business prospects are still very


attractive. This is due to the growth of air transportation from
year to year, which has the potential to increase Companys
revenues from aeronautical and non-aeronautical services.
One of the driving forces is the growth of Low Cost Carrier (LCC)
airlines with more affordable airfares, which in turn helped to
boost the number of passengers. On the other hand, the open
sky policy will provide a greater degree of freedom for airlines
to fly in Indonesia. Other influencing factors are the growth
potential of business and economics around the airport that
is believed to have a positive effect on airport development.
In addition, the development of tourism in various parts of
Indonesia will drive traffic from and to tourist locations.

Pengembangan Usaha
Angkasa Pura II melakukan pengembangan usaha dalam bidang
jasa kebandarudaraan dan peningkatan pelayanan yang optimal
kepada pengguna jasa bandara melalui penyelenggaraan
pelayanan-pelayanan yang menunjang jasa kebandarudaraan.
Pelayanan-pelayanan tersebut antara lain: pelayanan jasa
pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara
(PJP4U), pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U),
pelayanan jasa garbarata, dan pelayanan jasa konter. Selain itu,
untuk memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan
beragam pelayanan jasa penunjang bandar udara yang modern
dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi adalah komitmen
Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan bagi pengguna
jasa selama berada di lingkungan bandara.

Business Development
Angkasa Pura II develops its business in airport services and
optimal services for its customers by undertaking activities that
support airport services, including: flight arrival and departure
service, plane placement and parking service (pelayanan
jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat
udara - PJP4U), flight passenger service (pelayanan jasa
penumpang pesawat udara - PJP2U), air-traffic control service,
embarking and disembarking service, and counter service.
In addition, to provide the best service through a variety of
services supported by high-tech facilities modern airports,
Angkasa Pura II is committed to realize convenience for users
while in the airport premises.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Prospects In 2014
The stability of Indonesian economic growth amidst the
fluctuations in global economy, as well as maintained inflation
at a relatively low level gave a positive influence for economic
activities in Indonesia in both domestic and international
sectors. The positive impacts are especially very influential
to the growth of aviation industry seen from the performance
of planes movement, total passengers and cargo volume
that continuously grow within the last 5 years. The growth
of passengers for Indonesian national flights is even listed
on the top 10 global category and is the highest in the Asia
Pacific region.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Prospek Tahun 2014


Stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah gejolak
ekonomi dunia, serta terjaganya inflasi pada tingkat yang
cukup rendah memberikan pengaruh positif bagi aktivitas
ekonomi di Indonesia, baik dari sektor domestik maupun
internasional. Dampak positif tersebut khususnya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan industri penerbangan
yang dilihat dari kinerja pergerakan pesawat udara, jumlah
penumpang, dan jumlah kargo yang terus meningkat dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir. Pertumbuhan jumlah penumpang
untuk penerbangan nasional Indonesia bahkan masuk dalam
kategori 10 besar dunia dan tertinggi di kawasan Asia Pasifik.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Challenges Faced In 2014


In managing the Company most certainly will be encounter
challenges. Challenges faced by Angkasa Pura II in 2014 related
to the world economic situation and the political year in the
form of legislative elections and the presidential election.
But nevertheless, Angkasa Pura II demonstrated ability to
overcome these challenges.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kendala-kendala yang Dihadapi Tahun 2014


Pengelolaan perusahaan tentunya tidak dapat dilepaskan dari
kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi oleh Angkasa
Pura II di tahun 2014 merupakan kendala terkait dengan
situasi perekonomian dunia dan terjadinya tahun politik berupa
pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden. Namun
demikian, berbagai kendala tersebut telah mampu diatasi
oleh Angkasa Pura II dengan baik.

63

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

64

Angkasa Pura II memiliki kegiatan pelayanan-pelayanan jasa


yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan. Pelayanan
jasa terkait bandara udara disediakan oleh PT Angkasa Pura
II (Persero) bertujuan untuk mendukung terciptanya aspek
keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi pengguna jasa
bandara selama berada di kawasan Bandara. Pelayanan jasa
terkait bandar udara tersebut diantaranya: sewa ruang, sewa
tanah, reklame, konsesi, throughput fee, parkir kendaraan,
sewa listrik, sewa air, sewa telepon, dan jasa pelayanan kargo.

Angkasa Pura II provides services that support the airport


service business. Airport-related service provided by Angkasa
Pura II designated to create security, safe and convenience
aspects for airport service users while in the Airport premises.
These airport-related services among others are rental of
space, land, billboards, concessions, throughput fee, parking
vehicles, electricity rental, water lease, telephone rental and
cargo services.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Angkasa Pura II memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa
memberikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh
pegawainya. Angkasa Pura II memberikan kesempatan yang
sama bagi setiap pegawai untuk mengembangkan diri dan
menunjukkan potensi terbaiknya bagi organisasi.

Human Resources Development


Angkasa Pura II is highly committed to fair and nondiscriminatory practices toward employees. The Company
provides equal opportunity for each and every employee to
advance and show their best potential for the organization.

Untuk mencapai visi dan misi, Angkasa Pura II telah melakukan


penguatan organisasi antara lain dengan melakukan
restrukturisasi serta transformasi budaya. Selain itu, sebagai
bagian dari komitmen Angkasa Pura II untuk peningkatan
kualitas SDM secara berkelanjutan, Angkasa Pura II mengikutkan
karyawan dalam berbagai training, diklat, dan pelatihan. Untuk
meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM. Angkasa Pura II
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap pegawai untuk
mengembangkan diri dan menunjukkan potensi terbaiknya
bagi organisasi tanpa membedakan gender, suku, agama,
ras dan golongan.

In order to achieve its vision and mission, Angkasa Pura II has


strengthened the organization, among others, by restructuring
and transforming its culture. In addition, as part of Angkasa
Pura IIs commitment to improve Human Resources quality
in a sustainable manner, Angkasa Pura II sent employees to
various trainings, coaching and workshops. To further enhance
human resources capacity and competence, Angkasa Pura II
provides equal opportunity for each and every employee to
advance and show their best potential for the organization
regardless of gender, ethnicity, religion, race and class.

Implementasi Tata Kelola Perusahaan


Angkasa Pura II memahami bahwa Good Corporate Governance
merupakan acuan standar yang wajib diterapkan oleh BUMN
sebagai landasan operasional kegiatan usaha perusahaan
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada BUMN. Dalam jangka panjang, penerapan GCG mempunyai
relevansi terhadap kinerja atau performance suatu perusahaan
karena nilai akhir (ultimate value) penerapan GCG adalah
meningkatkan kinerja (high performance) serta citra perusahaan
yang baik (good corporate image).

Implementation of Company Governance


Angkasa Pura II understands that Good Corporate Governance
is the standard that must be implemented by State-Owned
Enterprises as its foundation for running Companys business
activities as stipulated in the Regulation of Minister of StateOwned Enterprise No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation
of Good Corporate Governance (GCG) practices in State-Owned
Enterprises. In the long term, GCG implementation will have a
relevance to Companys performance, as the ultimate value of
GCG implementation is to achieve high performance as well
as a good corporate image.

Aktualisasi GCG di Angkasa Pura II dilakukan di seluruh


tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada
ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG
bagi perusahaan. Optimalisasi penerapan GCG PT Angkasa
Pura II terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk
mencapai praktik terbaik, penyesuaian sistem dan prosedur
yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang
semakin efektif.

GCG actualization at Angkasa Pura II applies to all organizational


levels with due observance to the rules and regulations related
to the implementation of GCG within the Company. Optimization
of GCG implementation in Angkasa Pura II is carried out
continuously with the strengthening of infrastructure in order
to achieve best-practices, system and procedures adjustments
needed to further support effective GCG implementation.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Selain melaksanakan assessment GCG, selama tahun 2014,


Angkasa Pura II melakukan kampanye Program Pengendalian
Gratifikasi dan penyusunan draft Pedoman Sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing System). Hal ini dimaksudkan
untuk memperkuat implementasi GCG agar menjadi bagian dari
kultur Angkasa Pura II. Selain itu, sosialisasi dan internalisasi Code
of Conduct terus menerus dilakukan, tidak saja kepada internal
Angkasa Pura II, namun juga kepada stakeholders lainnya.

Aside from GCG assessment, during 2014, Angkasa Pura II


conducted a Gratification Control Program and the formulation
of Whistleblowing System Guidelines draft. The purpose is
to strengthen GCG implementation in order to merge as a
part of Angkasa Pura II culture. Aside from that, socialization
and internalization of Code of Conduct was continuously
implemented, not only internally for Angkasa Pura II, but
also to other stakeholders.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (CSR)


Sejalan misi Angkasa Pura II sebagai pengelola jasa
kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang
mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan
pelanggan, serta dalam upaya memberikan manfaat optimal
kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat
dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis, maka
Angkasa Pura II menyadari akan pentingnya kerjasama antara
Perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Angkasa Pura II
menyadari ada karena masyarakat, dan untuk masyarakat,
oleh karena itu sebagian keuntungan Perusahaan akan
dikembalikan lagi kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung
jawab sosial Perusahaan. Bentuk tanggung jawab sosial
Perusahaan diarahkan untuk dapat mengatasi, mengurangi
permasalahan sosial, menggali resources, membina dan
mengupayakan perubahan perilaku serta mengupayakan
pencapaian kesejahteraan masyarakat pada akhirnnya tercipta
adanya keharmonisan yang berkelanjutan diantara Angkasa
Pura II dan masyarakat.

Corporate Social Responsibility (Csr)


In accordance with the mission of Angkasa Pura II as the
manager of airport and air traffic services which upholds flight
safety and customer satisfaction, as well as in the effort to
provide optimum benefit for the shareholders, work partners,
employees, the public and environment by complying to
business ethics, Angkasa Pura II realizes the importance
of cooperation between the Company, the public and the
environment. Angkasa Pura II realizes that it exists because of
the public and for the public, therefore, part of the Company
profit will be used for the benefit of the public as a form of
Companys social responsibility. Companys social responsibility
programs are directed to mitigate and reduce social issues,
explore resources, train and drive behavior change as well as
aiming for public welfare which will then create continuous
harmony between Angkasa Pura II and the public.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

In 2014 Angkasa Pura carried out self-assessment conducted


by internal party based on the Decision of Secretary of the
Ministry of State-Owned Enterprise No. SK-16/S.MBU/2012
on Assessment and Evaluation Parameter Indicators on
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in StateOwned Enterprises dated June 6, 2012, that includes 6 (six)
measured aspects: Commitment to Sustainable Governance,
Shareholders and the General Meeting of Shareholders, the
Board of Commissioners, the Board of Directors, Information
Disclosure and Transparency, and other GCG aspects. GCG
Assessment for 2013 resulted in the predicate of GOOD
with the score of 84.628%.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pada tahun 2014 Angkasa Pura melaksanakan self assessment


yang dilakukan oleh pihak internal berdasarkan Keputusan
Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012
Tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara yang diterbitkan
pada tanggal 6 Juni 2012 mencakup 6 (enam) aspek yang
diukur yaitu: Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara
Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris,
Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi, dan Aspek
Lainnya. Hasil penilaian Assessment GCG untuk praktek tahun
2013 menunjukkan hasil dengan predikat BAIK dengan
capaian skor sebesar 84,628%.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

In order to assess GCG implementation against the best


practices as the reference in identifying areas of improvement
within the Guidelines on Corporate Governance, Angkasa Pura
II carries out GCG implementation assessment every two years.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai kondisi


penerapan GCG terhadap praktik terbaik yang menjadi
acuan maupun untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang
memerlukan perbaikan (areas of improvement) terhadap
Pedoman Pelaksanaan GCG, PT Angkasa Pura II secara rutin
setiap dua tahun sekali melaksanakan Assessment terhadap
penerapan GCG.

65

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Changes In The Composition of Board of Directors


In 2014 there has been a change in the composition of the
Board of Directors. Mr. Sulistio Wijayadi replaced by Yusmar
Anggadinata. We would like to thank you to Mr. Sulistio
Wijayadi and welcome to Mr. Yusmar Anggadinata

Ucapan Terimakasih
Atas nama Direksi, kami menghaturkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang
Saham dan Dewan Komisaris Angkasa Pura II atas bimbingan
dan pembinaan yang telah diberikan. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada konsumen,
mitra usaha dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan
dan kepercayaan yang telah diberikan.

Acknowledgements
On behalf of the Board of Directors, we would like to express
our highest appreciation to the Shareholders and the Board
of Commissioners of Angkasa Pura II for their guidance. We
would also like to express our gratitude and appreciation to
the consumers, business partners and other stakeholders for
their continuing support and trust.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh


jajaran karyawan atas dedikasi, loyalitas yang tinggi, semangat
kebersamaan dan kerja keras serta keinginan untuk memberikan
yang terbaik bagi Angkasa Pura II, saat ini dan di tahun-tahun
yang akan datang.

Finally, we convey our deepest gratitude to our employees


for their dedication, uncompromising loyalty, solidarity, hard
work and perseverance to do their best by Angkasa Pura II,
today and in the years to come.

15 April 2015
Atas Nama Direksi

15 April 2015
On Behalf of the Board of Directors

Tri S. Sunoko
Direktur Utama

President Director

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Perubahan Komposisi Direksi


Selama tahun 2014 terdapat perubahan komposisi Direksi.
Bapak Sulistio Wijayadi digantikan oleh Yusmar Anggadinata.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sulistio Wijayadi
dan mengucapkan selamat bergabung kepada Bapak Yusmar
Anggadinata

66

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

67

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Halaman ini sengaja dikosongkan


this page intentionally left blank

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Direksi

Board of Directors

68
5

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tri S. Sunoko
Direktur Utama
President Director

Endang A. Sumiarsa
Direktur Operasi Kebandarudaraan
Director of Airport Operations

PT Angkasa Pura II (Persero)

Yusmar Anggadinata
Direktur Kargo dan
Pengembangan Usaha
Director of Cargo and Business
Development

Laurensius Manurung
Direktur Keuangan
Director of Finance

RP Hari Cahyono
Direktur SDM & Umum
Director of Human Resources &
General Affairs

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

Rinaldo J. Aziz
Direktur Komersial
Kebandarudaraan
Director of Airport Commercials

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Salahudin Rafi
Direktur Pengembangan
Kebandarudaraan dan Teknologi
Director of Airport and
Technology Development

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

69

Profil Direksi
Board of Directors Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Warga Negara Indonesia, umur 62 tahun. Menyandang gelar Sarjana Teknik


Arsitektur dari Universitas Trisakti tahun 1983 dan Sarjana S2 bidang Kebijakan
Publik dari Universitas Indonesia tahun 2002.
Training yang Diikuti Antara Lain:
Mengikuti berbagai pendidikan singkat antara lain Airport Engineer Course di
Liege, Belgia; Port Management di Den Haag,Belanda; dan Airport Strategic
Planning di MIT, Boston, Amerika Serikat.
Perjalanan Karir:
Sebelumnya menjabat di berbagai posisi pada Kementerian Perhubungan
sebagai Staf Biro Umum Tahun (19851986), Staf Biro Perencanaan Tahun
(19861989), Kasubag Evaluasi III Tahun (19891994), Kasubag Program III
Tahun (19901994), Kabag KTBLN Tahun (19942001), Kabag Evaluasi dan
Pelaporan (2002), Athub KBRI Den Haag Tahun (20022004), Athub KBRI
Washington (2007), serta Direktur Angkutan Udara (20072010).

Tri S. Sunoko

Direktur Utama
President Director

Indonesian citizen, 62 years old. Completed his undergraduate education


of Architectural Engineering in University of Trisakti (1983) and obtained a
Masters degree on Public Policy from the University of Indonesia (2002).
Participated in Various Training Among Others:
Participated in various short courses, including: Airport Engineering Course
in Liege Belgium; Port Management in Den Haag, Netherlands; and the
Airport Strategic Planning in MIT, Boston, United States.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Direktur Utama berdasarkan Keputusan RUPS sejak
September 2012.

Career Journey:
Served in various positions at Ministry of Transportation as Staff of the
General Bureau (1985-1986), Staff of the Planning Bureau (1986-1989), Head
of Sub-Section Evaluation III (1989-1990), Head of Sub Section III Programme
(1990-1994), Section Head KTBLN (1994-2002), Head of Evaluation and
Reporting (2002), Transportation Attache of Indonesia Embassy in Den Haag
(2002-2004), Transportation Attache of Indonesia Embassy in Washington
(20042007) and Director of the Air Transportation(2007-2010).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Appointment Basis:
Appointed as President Director by the GMS decision since September 2012

70

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Training yang Diikuti Antara Lain:


Pelatihan, atau training yang diikuti diantaranya Bank Management Program
(1984), Core Credit (1987), Selling Skills (1988), World Class Coaching Skills
(1988), Analytical Hierarchy Process (1989), Duta Suspin (1991), Leadership
a Rapidly (1992) dan Corporate Citizen Days (2009).

Rinaldo J. Aziz

Direktur Komersial Kebandarudaraan


Director of Airport Commercials

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Direktur Komersial Kebandarudaraan berdasarkan Keputusan
RUPS sejak September 2012.

Participated in Various Training Among Others:


Attended various trainings, including: Bank Management Program (1984),
Core Credit (1987), Selling Skills (1988), World Class Coaching Skills (1988),
Analytical Hierarchy Process (1989), Ambassador Suspin (1991), Leadership
a Rapidly (1992) and the Corporate Citizen Days (2009).
Career Journey:
Career experiences in serving as Vice President-Branch Manager of
Bank Nusa, A Class Jakarta Branch Exchange (1991-1995), Senior Vice
President-Head Office of Bank Nusa (1995-1997), Director of Human
Resource Development and Corporate Affairs of PT Bhineka Multi Corporation,
Director of Finance of PT Aerowisata (1998-2001), President Director of
PT Aerowisata (2001-2008), and Vice President Director of Angkasa Pura
II (2008-2012).

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Appointment Basis:
Appointed as Director of Airport Commercials by the GMS decision since
September 2012

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Indonesian citizen, 58 years old. Graduated from the Academy of Trade


Office Jakarta in 1974, then obtained his Bachelor Degree in Economics
from Faculty of Economics, University of Indonesia, majored in Accounting
(1982), and Master Degree in Finance and Banking from Golden Gate
University, San Francisco (1986).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perjalanan Karir:
Memiliki pengalaman karir dengan menjabat sebagai Vice President-Branch
Manager Bank Nusa, A Class Cabang Devisa Jakarta (1991-1995), Senior Vice
President-Head Office Bank Nusa (1995-1997) , Human Resource Development
and Corporate Affairs Director PT Bhineka Multi Corporation, Direktur Keuangan
PT Aerowisata (1998-2001), Direktur Utama PT Aerowisata (2001-2008) dan
Wakil Direktur Utama (2008-2012).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Warga Negara Indonesia, umur 58 tahun. Menyelesaikan pendidikan Akademi


Dinas Perdagangan Jakarta tahun 1975, kemudian Sarjana Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jurusan Akuntansi (1982), dan Master Degree
Finance and Banking dari Golden Gate University, San Fransisco (1986).

71

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Warga Negara Indonesia, umur 47 tahun. Menyelesaikan Diploma II di PLP Curug


(1989), S1 Universitas Suryadarma jurusan Teknik Industri (2001), dan Gelar Master
of Business Administration Institut Teknologi Bandung (ITB).
Training yang Diikuti Antara Lain:
Mengikuti berbagai seminar, training, konferensi dan workshop dalam skala lokal
maupun internasional antara lain: Air Cargo Logistic Systems Seminar (2004,
Tangerang), Basic Air Conditioner System Design (2004, Jakarta), Indonesia Quality
Management Convention (2004, Yogyakarta), Quality Assurance Workshop (2004,
Bandung), Business Ethics And Good Corporate Governance (2005, Bandung).
Managing International Projects in Indonesia Turning Crises Into Opportunities (2005,
Jakarta), Pedoman Inspeksi/ Pengawasan AMDAL Bandara (2006, Jakarta), Analisis
Beban Kerja (2006, Jakarta), Ciat Airport Systems And Cristopia Energy Systems
(2006, France), Low Cost Carriers Business Model (2006, Australia), Achievement of
Risk Management (2006, Bandung), Malcolm Baldridge Applicant Training (2007,
Jakarta), Examiner Malcolm Baldridge (2007, Bandung), Conference Maximizing Non
Aeronautical Revenue (2008, Singapore), 3rd Annual World Class Airport Conference
(2009, Dubai), dan Keynote Speaker in Aviation Security National Forum (2010, Bali).

Salahudin Rafi

Direktur Pengembangan
Kebandarudaraan dan Teknologi
Director of Airport and
Technology Development

Perjalanan Karir:
Memiliki pengalaman karir dengan menjabat sebagai Assistant Manager Of Electrical
Mechanical Angkasa Pura II (2002), Facility Quality Assurance Manager Angkasa
Pura II (2004), Master Plan And Coorporate Plan Manager Angkasa Pura II (2006),
General Manager Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (2008) dan Direktur Operasi
dan Teknik (2010-2012). Aktif mengajar dalam dunia pendidikan pada Airport Vision,
Mission And Strategic Plan, Civil Aviation Training Center Curug (2006-2008), Airport
Planning, Airport Management Major (D3), STMT Trisakti Jakarta (2007- 2010),
Business Feasibility Study, Air Transport Management Major (S1), STMT Trisakti
Jakarta (2009-2010) dan Airport Training Center Angkasa Pura II (2006-2010).
Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi
berdasarkan Keputusan RUPS sejak September 2012.

Indonesian citizen, 47 years old. Completed the Diploma II


in PLP Curug (1989), Bachelor Degree (S1) from Suryadarma
University majoring in Industrial Engineering (2001) and
Master of Business Administration from Bandung Institute of
Technology (ITB).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Participated in Various Training Among Others:

72

Attended various seminars, training, conferences and workshops


in local and international scale including: Air Cargo Logistic
Systems Seminar (2004, London), Basic Water Conditioner
System Design (2004, Jakarta), Indonesia Quality Management
Convention (2004, Yogyakarta), Quality Assurance Workshop
(2004, Bandung), Business Ethics and Good Corporate
Governance (2005, Bandung), Managing International Projects
in Indonesia Turning Crises into Opportunities (2005, Jakarta),
Guidelines for Inspection/Supervision Airport EIA (2006, Jakarta),
Analysis Workload (2006, Jakarta), CIAT Airport Systems Energy
Systems (2006, France), Low Cost Carriers Business Models
(2006, Australia), Achievement of Risk Management (2006,
Bandung), Malcolm Baldridge Applicant Training (2007, Jakarta),
Malcolm Baldrige Examiner (2007, Bandung), Conference of
Non Aeronautical Maximizing Revenue (2008, Singapore),

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

World Class Airport 3rd Annual Conference (2009, Dubai) and


the Keynote Speaker in Aviation Security National Forum (2010,
Bali).

Career Journey:
Experiences serving as Assistant Manager of Electrical
Mechanical of Angkasa Pura II (2002), Facility Quality Assurance
Manager of Angkasa Pura II (2004), Master Plan and Corporate
Plan Manager of Angkasa Pura II (2006) and General Manager
of Terminal 3, Soekarno-Hatta International Airport (2008) and
Director of Operations and Engineering (2010 -2012) Active
teaching in education at Airport Vision, Mission and Strategic
Plan, the Civil Aviation Training Center, Curug (2006-2008),
Airport Planning, Airport Management Major (D-III), STMT
Trisakti (2007-2010), Business Feasibility Study, Air Transport
ManagementMajor (S1) STMT Trisakti (2009-2010) and Airport
Training Center Angkasa Pura II (2006-2010).

Appointment Basis:
Appointed as Director of Airport and Technology Development
by the GMS decision since September 2012

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Perjalanan Karir:
Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura Solusi (2002-2004),
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (2004- 2010). Aktif dalam organisasi profesi
sebagai Direktur Airport Council International (ACI) Asia Pasific (2010-sekarang).

Laurensius Manurung
Direktur Keuangan
Director of Finance

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Direktur Keuangan berdasarkan Keputusan RUPS sejak
September 2012.

Participated in Various Training Among Others:


Had experience attending various trainings, conferences and workshops
both in local and international scale, including: Enterprise Risk Management
Workshop Managing Risk for Enhanced Corporate Governance (2004,
Jakarta), Controllership: Evolving Role of the Controller of Planning; Financial
Impact of Strategic Planning (2007, Jakarta), World Conference of Learning
(2007, Hong Kong), 63rd Batch Professional Director Program (2009,
Jakarta), Comparative Study on Airport Tourism (2009, Barcelona), the
European Confederation of Institutes of Internal Auditing (2009, Italy) and
the World Conference of Airport Council International (2010, Bermuda).
Career Journey:
Served as President Director of PT Angkasa Pura Solusi (2002-2004),
Finance Director of PT Angkasa Pura I (2004-2010). Active in professional
organizations as the Director of the Airport Council International (ACI) Asia
Pacific (2010-present).

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Appointment Basis:
Appointed as Director of Finance by the GMS decision since September 2012

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Indonesian citizen, 59 years old. Completed Bachelor of Economics at


the University of Jayabaya (1984) and Master of Management from the
University of Indonesia, Jakarta (1992) and earned his PhD in Management
Science from the University of Indonesia (2009).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Training yang Diikuti Antara Lain:


Pengalaman mengikuti berbagai training, conference dan workshop baik
skala lokal maupun internasional antara lain: Enterprise Risk Management
Workshop Managing Risk for Enhanced Corporate Governance (2004, Jakarta),
Controllership: Evolving Role of Controller dalam Perencanaan; Financial Impact
of Strategic Planning (2007, Jakarta), Conference of Learning World (2007,
Hongkong), The 63rd Batch Professional Director Program (2009, Jakarta),
Studi Banding Airport Tourism (2009, Barcelona), European Confederetion
Institutes of Internal Auditing (2009, Itali), dan World Conference of Airport
Council International (2010, Bermuda).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Warga Negara Indonesia, umur 59 tahun. Menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi


di Universitas Jayabaya (1984) dan gelar Magister Manajemen di Universitas
Indonesia, Jakarta (1992) serta meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen di
Universitas Indonesia (2009).

73

Training yang Diikuti Antara Lain:


Pengalaman mengikuti berbagai pelatihan dan workshop baik lokal maupun
internasional antara lain: AOC Output Meeting (2006, Australia), Pengembangan
Kepemimpinan Visioner (2006, Bogor), Emotional Spiritual Quotient (2006,
Jakarta), Simplified Contigency Exercise (2007, Surabaya), Accident Prevention
and Analysis (2008, Singapura) dan Workshop Corporate Citizen Day (2009,
Jakarta).
Perjalanan Karir:
Pernah menjabat posisi penting di Angkasa Pura II sebagai Kepala Divisi
Pendapatan Penerbangan (2001), Kepala Seksi Bina Pendapatan Aero (2002),
Special Affairs Auditor (2004), Kepala Bidang Keselamatan Bandara (2006),
Kepala Cabang Bandara Internasional Minangkabau (2007), General Manager
Cabang Polonia (2008) dan Direktur Personalia dan Umum (2010-2012).

Endang A. Sumiarsa

Direktur Operasi Kebandarudaraan


Director of Airport Operations

Indonesian citizen, 59 years old. Graduated Diploma III in LPPU Curug


(1983) and earned a Bachelor of Social Sciences from STIA YUPENTEK and
Master of Management from the University of Gadjah Mada in Yogyakarta.

Career Journey:
Has held critical positions in Angkasa Pura II as Head of Flight Revenue
(2001), Section Head of Aero Development Revenue (2002), Special Affairs
Auditors (2004), Head of Airport Safety (2006), General Manager of Branch
Office of Minangkabau International Airport (2007) General Manager of
the Polonia Branch Office (2008) and Director of Personnel and General
Affair (2010-2012).
Appointment Basis:
Appointed as Director of Airport Operations by the GMS decision since
September 2012

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

74

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Direktur Operasi Kebandarudaraan sejak September 2012.

Participated in Various Training Among Others:


Attended various trainings and workshops both locally and internationally,
including: AOC Output Meeting (2006, Australia), Visionary Leadership
Development (2006, Bogor), Emotional Spiritual Quotient (2006, Jakarta),
Simplified Contingency Exercise (2007, Surabaya), Accident Prevention
and Analysis (2008, Singapore) and the Corporate Citizen Days Workshop
(2009, Jakarta).

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Warga Negara Indonesia, umur 59 tahun. Menyelesaikan pendidikan Diploma III


di LPPU Curug (1983) dan memperoleh gelar Sarjana Sosial di STIA YUPENTEK serta
meraih gelar Master of Management di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Training yang Diikuti Antara Lain:


Pengalaman mengikuti berbagai pelatihan dan workshop baik lokal maupun
internasional antara lain: Towards Service Excellence (Yogyakarta, 2003),
Managing The Troublemaker (Jakarta, 2004), Quality Service At Airport (Kuala
Lumpur, 2005), Kiat dan Strategi Mengelola Pelayanan Pelanggan (Jakarta,
2005), Emotional Spiritual Quotient (Jakarta, 2006) dan Malcolm Baldrige
(Jakarta, 2007).

RP. Hari Cahyono

Direktur SDM & Umum


Director of Human Resources
& General Affairs

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Direktur SDM & Umum sejak September 2012.

Indonesian citizen, 48 years old. Completed his Bachelor degree in Economics


from the University of Islam As-Syafiiyah in 1995 and achieved Masters
Degree of Business Administration in Bandung Institute of Technology
(ITB) in 2006.

Career Journey:
Has held important positions in Angkasa Pura II, including: Corporate
Secretary in 2010, Vice President of Property & Business Development
Subsidiary in 2008, Secretary of Board of Commissioners in 2006, Fiscal
Administration Manager in 2004, KASEKTAP PANPEL in 2003.
Appointment Basis:
Appointed as Director of Human Resources & General Affairs by the GMS
decision since September 2012

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Participated in Various Training Among Others:


Attended various trainings and workshops, both in local and international
scale, including: Towards Service Excellence (Yogyakarta, 2003), Managing
The Troublemaker (Jakarta, 2004), Quality Service At Airport (Kuala Lumpur,
2005), Tips and Strategy of Managing Customer Services (Jakarta, 2005),
Emotional Spiritual Quotient (Jakarta, 2006) and the Malcolm Baldrige
(Jakarta, 2007).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perjalanan Karir:
Memiliki pengalaman menduduki jabatan penting antara lain: Sekretaris
Perusahaan tahun 2010, VP of Property & Subsidiary Business Development
tahun 2008, Board of Commisioners Secretary tahun 2006, Fiscal Administration
Manager tahun 2004, KASEKTAP PANPEL tahun 2003.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Warga Negara Indonesia, umur 48 tahun. Menyelesaikan pendidikan S1 pada


Fakultas Ekonomi Universitas Islam As-Syafiiyah tahun 1995 dan memperoleh
gelar Master of Business Administration pada Institut Teknologi Bandung di
Bandung tahun 2006.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

75

Training yang Diikuti Antara Lain:


Seminar Aerotropolis - Economic Engine for Regional Development with John
D. Kasarda, Uniting The Airport Development & Real Estate Communities in
the American Region & Across the Globe di Denver, USA.

Yusmar Anggadinata

Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha


Director of Cargo and Business Development

Dasar Pengangkatan:
Menjabat sebagai Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha berdasarkan
Keputusan RUPS sejak April 2014.

Participated in Various Training Among Others:


Seminar Aerotropolis - Economic Engine for Regional Development with John
D. Kasarda, Uniting The Airport Development & Real Estate Communities in
the American Region & Across the Globe di Denver, USA.
Career Journey:
Have experience in various critical positions: as Logistics Expert Team
Members who are under the coordination of Indonesian National Logistics
Task Force, Ministry of Economic Affairs (2012-2014), consultants and
experts for several Local Government (2010-2013), Senior Economist
Logistics, Asian Development Bank (2013-2014), consultants and experts
for various companies (2011-2013), Economics Affairs Officer in the field
of Port Development, United Nations for Economics and Social Cooperation
for the Asia Pacific Region at Bangkok, (2011), Member of the Indonesian
National Freight Forwarders and Logistics Association, (2013 - present),
Senior Researcher, Center for Logistics and Supply Chain Studies, ITB, (2009
-2014) and Lecturer for the Master of Applied Logistics (MLog Program),
Faculty of Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology (20122013).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

76

Perjalanan Karir:
Memiliki pengalaman menduduki jabatang penting antara lain sebagai: Anggota
Tim Ahli Logistik yang berada di bawah koordinasi Satgas Indonesia National
Logistics, Kementerian Perekonomian (2012-2014), Konsultan dan Tenaga Ahli
untuk berbagai Pemerintah Daerah (2010-2013), Senior Economis Logistics,
Asian Development Bank (2013-2014), Konsultan dan Tenaga Ahli untuk
berbagai perusahaan (2011-2013), Economics Affairs Officer in the field of
Port Development, United Nation for Economics and Social Cooperation for the
Asia Pacific Region at Bangkok, (2011), Anggota Indonesia National Freight
Forwarder and Logistics Association, (2013 sekarang), Senior Researcher,
Center for Logistics and Supply Chain Studies, ITB, (2009 2014) serta Pengajar
untuk Master of Applied Logistics (MLog Program), Fakultas Teknik Industri,
Institut Teknologi Bandung (2012 - 2013).

Indonesian citizen, aged 51 years. Completed his Bachelor of Education


degree from the Bandung Institute of Technology (1990), and an MBA
degree from Bandung Institute of Technology in 1997.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Warga Negara Indonesia, umur 51 tahun. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana


dari Institut Teknologi Bandung (1990), dan gelar MBA, Institut Teknologi
Bandung pada tahun 1997.

Appointment Basis:
Appointed as Director of Cargo and Business Development by the GMS
decision since April 2014.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

77

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Halaman ini sengaja dikosongkan


this page intentionally left blank

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan


dan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2014

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB
ATAS LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2014 PT
ANGKASA PURA II (PERSERO)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam
Laporan Tahunan PT Angkasa Pura II (Persero) tahun 2014 telah dimuat secara lengkap
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Konsolidasian PT Angkasa Pura II (Persero).

Profil Perusahaan
Company Profile

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 15 April 2015

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Dewan Komisaris,
Board of Commissioners,

78

Santoso Eddy Wibowo


Komisaris Utama
President Commissioner

Rubani Pranoto

Tursandi Alwi

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

Wahyu Kuncoro
Komisaris
Commissioner

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Iswan Elmi

W. Budi Santoso

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS


CONCERNING RESPONSIBILITY TO 2014 ANNUAL REPORT
AND CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Thus this statement is duly executed and can be used deemed fit.

Jakarta, April 15, 2015


Direksi,
Board of Directors

Direktur Utama
President Director

Salahudin Rafi
Endang A. Sumiarsa
Direktur Operasi Kebandarudaraa
Director of Airport Operations

Direktur Pengembangan Kebandarudaraan


dan Teknologi
Director of Airport and Technology
Development

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

RP Hari Cahyono
Laurensius Manurung
Direktur Keuangan
Director of Finance

Direktur SDM & Umum


Director of Human Resources
& General Affairs

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Yusmar Anggadinata
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha
Director of Cargo and Business
Development

Rinaldo J. Aziz
Direktur Komersial Kebandarudaraan
Director of Airport
Commercials

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tri S. Sunoko

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

We the undersigned hereby declare on the completeness of information in 2014 Annual


Report of PT Angkasa Pura II (Persero) and shall be fully responsible on the accuracy
of contents stated in 2014 Annual Report and Consolidated Financial Statements of PT
Angkasa Pura II (Persero).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Management Responsibility To 2014 Annual Report


and Consolidated Financial Statements

79

80

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Profil Perusahaan
Company Profile

Overcome
Challenges
to be a Leading
Airport Company
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

81

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Identitas Perusahaan

Company identity

82

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH :


ISSUED AND PAID-UP CAPITAL :

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rp5.000.000.000.000
(5.000.000 lembar saham)

BIDANG USAHA :
BUSINESS LINE :

IDR5,000,000,000,000 (5,000,000 shares)

KANTOR PUSAT :
HEAD OFFICE :

1. Airport Services
2. Related Airport Services

Jakarta International Airport


Soekarno Hatta
Building 600, PO BOX 1001/ BUSH
Jakarta 19120 Indonesia

STATUS PERUSAHAAN :
COMPANY STATUS :
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
State-Owned Company

KEPEMILIKAN :
OWNERSHIP :
100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
100% owned by the Republic of Indonesia

TANGGAL PENDIRIAN :
DATE OF ESTABLISHMENT :
3 Oktober 1995
October 3, 1995

18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris


Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38
November 18, 2008 based on Notarial Deed
of Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN, Number 38

MODAL DASAR :
AUTHORIZED CAPITAL :

8.471 orang
8,471 people

WEBSITE :
WEBSITE :
www.angkasapura2.co.id

LAYANAN INFORMASI :
INFORMATION SERVICE :
Jakarta International Airport
Soekarno Hatta
Building 600, PO BOX 1001/ BUSH
Jakarta 19120 Indonesia
(62-21) 550 5079, 550 5074

CONTACT CENTER :
CONTACT CENTER :
(KODE AREA) 1500 138
(AREA CODE) 1500 138

Rp7.600.000.000.000
IDR7,600,000,000,000

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

DASAR HUKUM PENDIRIAN :


LEGAL BASIS :

JUMLAH KARYAWAN :
TOTAL EMPLOYEE :

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

1. Pelayanan Jasa Kebandarudaraan


2. Pelayanan Jasa Terkait Bandar Udara

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

NAMA :
NAME :

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

83

Riwayat Singkat Perusahaan

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Company in Brief

84

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan


Usaha Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan
yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa
kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di
wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan
kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk
mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan
Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi
Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Bandara Halim
Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

PT Angkasa Pura II (Persero) is one of the State-Owned


enterprises in the Department of Transportation engaged in
the airport services and airport related services in Western
part of Indonesia. Angkasa Pura II has earned the trust of the
Government of the Republic Indonesia to manage and develop
the business of the Airport of Jakarta Cengkareng that has
changed its name to Jakarta Soekarno-Hatta International
Airport and Halim Perdanakusuma Airport since 13 August 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari perusahaan Umum


dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian
pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor
26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II.
Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November
2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN
Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Angkasa Pura II originated from a public company under the


name of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng through
Government Regulation No. 20/1984, subsequently on 19
May 1986 through Government Regulation No. 26/ 1986
was amended to Perum Angkasa Pura II. Thereafter, on 17
March 1992 through Government Regulation No.14/1992, it
became a limited liability state-owned company or Persero.
In line with its evolution, on 18 November 2008 pursuant to
the Notarial Deed of Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Number
38, the Company officially named Angkasa Pura II.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

The track records of Angkasa Pura II over 30 years have shown


incredible business progress and enhancements through the
addition of several infrastructures and facilities as well as
service improvements in the airports under its management.

Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu


Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta),
Kuala Namu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau
(Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan
Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan
Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang),
Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang) dan Bandara
Silangit (Tapanuli Utara).

Angkasa Pura II operates 13 airports, namely SoekarnoHatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu
(Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan
Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II
(Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar
Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang),
Sultan Thaha (Jambi) , Depati Amir (Pangkalpinang) and
Silangit (Tapanuli Utara).

Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, Angkasa Pura


II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari
berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan
bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance
perusahaan dalam memberikan pelayanan.

Over the past several years, Angkasa Pura II has earned


numerous awards from various institutions. These awards
represent the trust and appreciation of the public, in recognition
of the Companys performance in providing its services.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu


melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada
negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga
senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa
bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik,
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta
meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum
dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate
Social Responsibility (CSR).

As a State-owned Enterprise, Angkasa Pura II has consistently


met its obligation to pay dividends to the state as the
shareholder. The Company is also constantly committed to
providing the best services and consumer protection to airport
customers, implement good corporate governance practices,
improve the welfare of employees and their families, and
increase social care to the surrounding communities and
environment through Corporate Social Responsibility programs.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kiprah Angkasa Pura II selama 30 tahun, telah menunjukkan


kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis
jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana
prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara
yang dikelolanya.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

The establishment of Angkasa Pura II is to undertake the


management and business of airport and airport-related
services by optimizing the utilization of potential resources at
the disposal of the Company and implement good corporate
governance practices. This is expected to yield high-quality
products and services that are highly competitive in order to
increase the value of the Company as well as the trust of its
stakeholders and the general public.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan


pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa
kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan
mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya
yang dimiliki perusahaan dan penerapan praktik tata kelola
perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat
menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi
dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

85

Jejak Langkah

1984

1986

13 Agustus 1984
Pendirian Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan Udara Jakarta
Cengkareng, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20/1984.

19 Mei 1986
Perubahan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng
menjadi Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 26/1986.

August 13, 1984


Establishment of the Public Company (Perum) Jakarta
Cengkareng Airport based on Government Regulation No.
20/1984.

1985
1631 Maret 1985
Pemindahan Operasi Penerbangan berjadwal dari Bandar
Udara Kemayoran dan Halim Perdanakusuma ke Pelabuhan
Bandar Udara Jakarta Cengkareng.
3 Juli 1985
Penggantian nama Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng
menjadi Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta,
berdasarkan Keputusan Presiden No. 54/1985.
5 Juli 1985
Peresmian Pembukaan Bandar Udara International Jakarta
Soekarno-Hatta oleh Presiden Soeharto.
March 16-31, 1985
Transfer of scheduled Flight Operations from the Kemayoran and
Halim Perdanakusuma airports to Jakarta Cengkareng Airport.
July 3, 1985
Renaming of Jakarta Cengkareng Airport into Jakarta SoekarnoHatta International Airport based on Presidential Decree
No.54/1985.
July 5, 1985
Inauguration of Jakarta Soekarno-Hatta International Airport
by President Soeharto.

86

May 19, 1986


Renaming of the Public Company Jakarta Cengkareng into Public
Company Angkasa Pura II based on Government Regulation
No. 26/ 1986.

1988
29 Februari 1988
Pengalihan Pelayanan Keselamatan Lalu Lintas Udara di
bandara-bandara yang diusahakan oleh Perusahaan Umum
ke dalam Perum Angkasa Pura I dan II berdasarkan Keputusan
Menteri Perhubungan No. KM.19 tahun 1988.
February 29, 1988
Transfer of Air Traffic Control services at public airports to Perum
Angkasa Pura I and II based on the Minister of Transportation
Decision No. KM19/ 1988.

1989
30 Maret 1989
Pemisahan dan Pengalihan Kekayaan Negara pada SENOPEN
Jakarta untuk dijadikan penyertaan Modal Negara ke dalam
Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah
No.4/1989.
March 30, 1989
Separation and transfer of State Assets at SENOPEN Jakarta
to become State Equity in Perum Angkasa Pura II based on
Government Regulation No. 4/1989.

1991
1 April 1991
Serah terima Pemilikan dan Pengoperasian Bandara Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang, Sentra Operasi Keselamatan
Penerbangan Palembang dan Bandara Supadio Pontianak
dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Perum
Angkasa Pura II.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Milestones

April 1, 1991
Transfer of Ownership and Operation of Sultan Mahmud
Badaruddin II Airport Palembang, Central Operations for Air
Flight Safety Palembang and Supadio Airport Pontianak from
the Directorate General of Air Transport to Perum Angkasa
Pura II.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

1994

19 Februari 1992
Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Halim
Perdanakusuma ke dalam Modal Perum Angkasa Pura II
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1992.

1 Januari 1994
Perusahaan mendapat tugas mengelola Bandar Udara Polonia
Medan dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara, berdasarkan
Surat Menteri Keuangan No. 5-33/MK/1994 tanggal 22
Januari 1994.

17 Maret 1992
Pengalihan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perseroan
(Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 14/1992.

February 19, 1992


Additional State Equity participation in Halim Perdanakusuma
Airport into the equity of Perum Angkasa Pura II based on
Government Regulation No.7/1992.
March 17, 1992
Reestablishment of Public Company to Limited Liability
Company of Angkasa Pura II based on Government Regulation
No.14/1992.

1993
2 Januari 1993
Pendirian PT (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Akte Notaris
Muhani Salim, SH , No. 3 tanggal 2 Januari 1993.
January 2, 1993
Establishment of PT (Persero) Angkasa Pura II based on Notarial
Deed of Muhani Salim, SH, No.3 of January 2, 1993

January 1, 1994
Appointment of the Company to manage the Polonia Airport Medan
by the Directorate General of Air Transportation, based on the Minister
of Finance Letter No.5-33/ML/1994 of January 22, 1994.
April 9, 1994
Appointment of the Company to manage Simpang Tiga
Pekanbaru; Tabing Padang; Husein Sastranegara Bandung;
and Blang Bintang Banda Aceh; and Senopen Pekanbaru
Airports from the Directorate General Air Transportation based
on the Minister of Finance Letter No.5-33/MK.016/1994 and the
Minister of Transportation Letter No.A.278/AU.001/SKJ/1994.
August 30, 1994
Additional of State Equity participation in Polonia Airport Medan
into Company Equity effective 1 January 1994; Simpang Tiga
Pekanbaru; Tabing Padang; Husein Sastranegara Bandung
and Blang Bintang Banda Aceh Airports effective 1 April 1994
based on Government Regulation No.26/1994.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

11 May 1992
Inauguration of Terminal II by President Soeharto; having
been in operation since February 11, 1992.

30 Agustus 1994
Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Polonia
Medan ke dalam Modal Perusahaan mulai tanggal 1 Januari
1994, Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein
Sastranegara Bandung dan Blang Bintang Banda Aceh terhitung
mulai tanggal 1 April 1994 Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.26/1994.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

11 Mei 1992
Peresmian pembukaan Terminal II oleh Presiden Soeharto,
pengoperasiannya telah dilaksanakan sejak tanggal 11 Februari 1992.

9 April 1994
Perusahaan mendapat tugas mengelola Bandara Simpang
Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein Sastranegara Bandung
dan Blang Bintang Banda Aceh serta Senopen Pekanbaru dari
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan Surat
Menteri Keuangan No.5-33/MK.016/1994 dan Surat Menteri
Perhubungan A.278/AU.001/ SKJ/1994.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1992

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

87

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

1998

2004

4 September 1998
Manajemen Kantor Cabang Utama PT (Persero) Angkasa Pura
II Bandar Udara Soekarno-Hatta terbentuk melalui Keputusan
Direksi Nomor KEP. 470/OM.00/1998-APII

9 Januari 2004
Peresmian penggunaan Terminal Khusus Haji Bandara SoekarnoHatta oleh Menteri Agama Republik Indonesia, dan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia.

September 4, 1998
Management of Main Branch Office, Soekarno-Hatta Airport,
PT (Persero) Angkasa Pura II was formed on the basis of Board
of Directors Decisions No.KEP 470/OM.00/1998-APII.

January 9, 2004
Inauguration of the Hajj Special Terminal at Soekarno-Hatta Airport
by the Minister of Religious Affairs of the Republic of Indonesia
and Minister of Transportation of the Republic of Indonesia.

1999

2005

18 November 1999
Perubahan nama Bandar Udara Simpang Tiga-Pekanbaru
menjadi Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II berdasarkan
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK.2/AU.106/PHB.99
tanggal 18 November 1999.

25 Agustus 2005
Peresmian penggunaan Bandara Internasional Minangkabau,
Ketaping, Sumatera Barat, oleh Presiden Republik Indonesia.

November 18, 1999


Renaming of Simpang Tiga Airport-Pekanbaru to Sultan Syarif
Kasim II based on the Minister of Transportation Decision No.
SK.2/AU.106/PHB.99 of November 18, 1999.

22 Maret 2000
Serah terima operasi Bandara Kijang Tanjung Pinang dari
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Perusahaan,
dan menjadi bandara yang ke sepuluh yang dikelola
oleh Perusahaan.
March 22, 2000
Handover of the operations of Kijang Airport Tanjung Pinang
from the Directorate General of Air Transportation to the
Company, becoming the 10th airport under the management
of the Company.

88

2006
29 Juni 2006
Peletakan batu pertama Pembangunan Bandara Baru MedanKuala Namu oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.
29 Agustus 2006
Peresmian TKI Lounge di Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden
Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
28 September 2006
Penandatanganan Akta Pendirian PT Railink antara Perusahaan
dengan PT Kereta Api Indonesia.
June 29, 2006
Ground Breaking Ceremony for the construction of the new
Kuala Namu Airport in Medan by the Vice President of the
Republic of Indonesia, Jusuf Kalla.
August 29, 2006
Inauguration of the TKI Lounge for Indonesian Migrant Workers
at Soekarno-Hatta Airport by President of the Republic of
Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono..

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

2000

August 25, 2005


Inauguration of Minangkabau International Airport, Ketaping,
West Sumatra by President of the Republic of Indonesia..

September 28, 2006


Signing of the Deed of Establishment of PT Railink between
the Company and PT Kereta Api Indonesia.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2008

1 Januari 2007
Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang dan Bandara Sultan
Thaha, Jambi resmi dikelola Perusahaan.

23 September 2008
Pencanangan Program Bersih Bandara Clean Airport Action
dan peresmian fasilitas umum di Bandara Soekarno-Hatta oleh
Menteri Perhubungan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
dan Gubernur Banten, dalam rangka memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pengguna jasa bandara.

30 Agustus 2007
Pencanangan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara pertama
yang menerapkan konsep Eco-Airport (bandara yang ramah
lingkungan).

22 Desember 2007
Soekarno-Hatta Going Green Pencanangan Hutan Raya
Bandara Soekarno-Hatta sebagai wujud Kepedulian Perusahaan
dalam menghijaukan kembali alam Indonesia, di Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang.
January 1, 2007
Depati Amir Airport, Pangkal Pinang and Sultan Thaha
Airport, Jambi, officially became under the management of
the Company.

September 26, 2007


Tanjung Pinang Airport which was previously named as Kijang
Airport officially became Raja Haji Fisabilillah, based on the
Governor of Riau Islands Decision No. 295a/ 2007.
December 22, 2007
Soekarno-Hatta Going Green became the official designation
the woodlands development at Soekarno-Hatta Airport as a
manifestation of the Company in the re-vegetation of nature
within the airport area.

October 22, 2008


Signing of a Memorandum of Understanding between the
Company and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk on the provision
of Total Solution Services of Telecommunication Facilities at
all airports under the management of the Company.

2009
28 April 2009
Peresmian Eco & Modern Terminal, Terminal 3 Bandara
Soekarno-Hatta.
27 Juli 2009
Peresmian Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.
23 Desember 2009
Perusahaan memberikan apresiasi kepada mitra kerjanya atas
diraihnya predikat Bandara Soekarno-Hatta sebagai The World
2nd Most On Time Airport dari situs/majalah Forbestraveller.
com.

July 27, 2009


Inauguration of Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh.
December 23, 2009
The Company gave its appreciation to business partners on the
occasion of the predication of Soekarno-Hatta Airport as The
World 2nd Most On- Time Airport from the Forbestraveller.com.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

April 28, 2009


Inauguration of the Eco & Modern Terminal, Terminal 3 at
Soekarno-Hatta.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

August 30, 2007


Designation of Soekarno-Hatta Airport as the first airport to
implement the Eco-Airport concept (environmentally friendly
airport).

September 23, 2008


Designation of the Clean Airport Action Program and
inauguration of public facilities at Soekarno-Hatta Airport by
the Minister of Transportation, Minister of Culture and Tourism
and Governor of Banten, with the aim of providing the best
services to airport customers.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

26 September 2007
Bandara Kota Tanjungpinang yang semula Bandara Kijang
resmi menjadi Raja Haji Fisabilillah, sesuai Keputusan Gubernur
Kepulauan Riau Nomor 295a Tahun 2007.

22 Oktober 2008
Penandatanganan nota kesepahaman antara Perusahaan dan
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, tentang Penyediaan Layanan
Total Solusi Fasilitas Telekomunikasi pada Bandar Udara yang
dikelola oleh Perusahaan.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

2007

89

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

90

2010
8 Februari 2010
Sosialisasi rencana pengembangan Bandara Soekarno-Hatta
sebagai Indonesia Gateway dan penawaran kerja sama Skylink
Hotel dan check-in lounge di Bandara Soekarno-Hatta.
9 Februari 2010
Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Angkasa
Pura II dengan Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara
tentang pengembangan, penerapan dan penguatan Tata Kelola
Perusahaan yang baik pada Angkasa Pura II.
12 Februari 2010
Penandatangan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara
Angkasa Pura II dengan Sekarpura II.
12 Juli 2010
Peresmian pengoperasian kembali Terminal 1C di Bandara
Soekarno-Hatta.
21 Juli 2010
Pelantikan Direksi baru Angkasa Pura II sesuai Keputusan
Menteri Negara BUMN Nomor KEP.136/MBU/2010 tanggal
21 Juli 2010.
23 September 2010
Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Angkasa Pura
II dengan PT PLN tentang pengelolaan sistem kelistrikan di
Bandara Soekarno-Hatta.
5 November 2010
Penyerahan Sertifikat Bandar Udara kepada para GM seluruh
bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II oleh Direktorat
Jendral Perhubungan Udara.
February 8, 2010
Socialization of development plans of Soekarno-Hatta Airport
as Indonesia Gateway and offer for cooperation in Skylink
Hotel and check-in lounge at Soekarno-Hatta Airport.
February 9, 2010
Signing of Memorandum of Understanding (MoU) between
Angkasa Pura II and Deputy Chairman of BPKP for State
Accountancy on the development, implementation and
enforcement of Good Corporate Governance at Angkasa Pura II.
February 12, 2010
Collective Labor Agreement (PKB) between Angkasa Pura II
and Sekarpura II.
July 12, 2010
Official opening of Terminal 1C at Soekarno-Hatta Airport.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

July 21, 2010


Sworn-in ceremony of the new Board of Directors of Angkasa
Pura II in accordance with Decree of State Minister of StateOwned Enterprises No. KEP.136/ MBU/2010 dated 21 July 2010.
September 23, 2010
Signing of agreement between Angkasa Pura II and PT PLN on
the management of electricity system at Soekarno-Hatta Airport.
November 5, 2010
Delivery of Airport Certificate to the respective GM in charge of
all the airports managed by Angkasa Pura II by the Directorate
General of Air Transportation.

2011
31 Januari 2011
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat, Direktorat Jendral Perhubungan
Udara, Angkasa Pura II, dan PT Angkasa Pura I (Persero)
tentang Pengaturan Penggunaan Bersama Pangkalan Udara
dan Bandar Udara.
9 Februari 2011
Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara
Angkasa Pura II dengan Kejaksaan Agung RI, tentang Kerja
sama Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata
Usaha Negara.
22 Februari 2011
Penandatanganan Pakta Integritas Direksi Angkasa Pura
II sesuai dengan Pelaksanaan penerapan Good Corporate
Governance (GCG) terkait dengan benturan kepentingan dan
tidak memanfaatkan posisi di perusahaan.
14 Maret 2011
Penandatanganan nota kesepahaman antara Angkasa Pura II
dengan PT Energy Management Indonesia (Persero) tentang
Konservasi Energi dan Implementasi Efisiensi Energi.
30 Maret 2011
Perjanjian kerja sama antara Angkasa Pura II dengan PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tentang Penyediaan
Layanan Electronic Point of Sales (e-Pos) di bandara Soekarno-Hatta
29 April 2011
Soft launching Indonesia Slot Time Coordinator/IDSC.
24 Oktober 2011
Ground breaking (pemancangan tiang pancang pertama)
pembangunan Terminal Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
29 Desember 2011
Ground breaking (pemancangan tiang pancang pertama)
pembangunan Bandara Supadio-Pontianak

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

February 9, 2011
Signing of Memorandum of Understanding between Angkasa
Pura II and the Attorney General of the Republic of Indonesia on
Cooperation in the Handling of Civil and State Administration Law.

March 14, 2011


Signing of Memorandum of Understanding between Angkasa
Pura II and PT Energy Management Indonesia (Persero) on
energy conservation and implementation of energy efficiency.
March 30, 2011
Cooperation agreement between Angkasa Pura II and PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk on the provision of
Point of Sales (e-POS) services at Soekarno-Hatta Airport.

October 24, 2011


Ground breaking for the construction of passenger terminal
building at Depati Amir Airport, Pangkal Pinang.
December 29, 2011
Ground breaking for the construction of Supadio Airport,
Pontianak.

16 Juli 2012
Peresmian pengoperasian terminal baru Bandara Sultan Syarif
Kasim II Pekanbaru
Oktober 2012
Penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk mengenai pelaksanaan PSC on Ticket.
9 Oktober 2012
Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama lanjutan
pembangunan Apron Terminal 3 Bandara Internasional
Soekarno-Hatta dengan PT Adhikarya (Persero) Tbk.
June 25, 2012
Signing of Memorandum of Understanding with Incheon
International Airport Corporation on Sister Airport
July 16, 2012
Inauguration of Sultan Syarif Kasim II new airport terminal
in Pekanbaru.
October 2012
Signing of Memorandum of Understanding with PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk on the implementation of PSC on Ticket.
October 9, 2012
Signing of Memorandum of Understanding on continued
partnership in the construction of Soekarno-Hatta International
Airport Terminal 3 Apron between Angkasa Pura II and PT
Adhikarya (Persero) Tbk

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

April 29, 2011


Soft launch of Indonesia Slot Time Coordinator/IDSC.

25 Juni 2012
Penandatanganan nota kesepahaman mengenai Sister Airport
dengan Incheon International Airport Corporation

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

February 22, 2011


Signing of the Integrity Pact by the Board of Directors of
Angkasa Pura II on the implementation of Good Corporate
Governance (GCG) related to conflict of interest and abuse
of power.

2012
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

January 31, 2011


Signing of Memorandum of Understanding between
the National Army (TNI-AD), Directorate General of Air
Transportation, PT Angkasa Pura II, and PT Angkasa Pura I
(Persero) on the Handling of Civil and State Administration Law.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

91

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

92

2013
11 Januari 2013
Serah terima dan peresmian pengalihan operasional Bandara
Silangit dari Kementerian Perhubungan Kepada Angkasa Pura II.
18 Maret 2013
Penandatanganan kontrak kerjasama dengan KAWAHAPE JAYA
(PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk,
PT Hyundai Engineering Co Ltd, PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk, PT Jaya Teknik Indonesia dan PT Indulexco)
mengenai perluasan gedung terminal 3 Ultimate Bandara
Internasional Soekarno-Hatta.
13 Juni 2013
Penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten
Bangka Tengah dengan Angkasa Pura II mengenai pengelolaan
kerjasama, pembangunan, dan pengembangan Bandar Udara
Depati Amir Pangkalpinang.
25 Juli 2013
Bandara Internasional Kualanamu, Medan-Deli Serdang
mulai beroperasi.
29 Oktober 2013
Penandatanganan kesepahaman bersama antara Pemerintah
Provinsi Jambi dengan Angkasa Pura II Tentang Rencana
Pemanfaatan Tanah Pemerintah Provinsi Jambi untuk
Pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi.
20 November 2013
Terminal Baru Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang
mulai beroperasi.
January 11, 2013
Handover and inauguration of Silangit Airport operational
transfer from Ministry of Transportation to Angkasa Pura II.
March 18, 2013
Signing of cooperation contract with KAWAHAPE JAYA (PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk,
PT Hyundai Engineering Co Ltd, PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk, PT Jaya Teknik Indonesia dan PT Indulexco) on
the expansion of Terminal 3 Ultimate Building in SoekarnoHatta International Airport.

June 13, 2013


Angkasa Pura II signed Memorandum of Understanding
with Bangka Belitung Islands Provincial Government and
Bangka Tengah Regency Government on the management of
cooperation, construction, and development of Depati Amir
Pangkalpinang Airport.
July 25, 2013
Kualanamu International Airport in Medan-Deli Serdang
commenced operations.
October 29, 2013
Angkasa Pura II signed Memorandum of Understanding with
Jambi Provincial Government on Utitlization Plan of Land
owned by Jambi Provincial Government for the development
of Sultan Thaha Airport, Jambi.
November 20, 2013
New terminal in Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang,
commenced operations.

2014
21 Januari 2014
Grand Launching New Corporate Identity PT Angkasa Pura II
(Persero) dilaksanakan pada tanggal bertempat di The RitzCarlton Jakarta, Pacific Place (SCBD).
10 Februari 2014
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Angkasa
Pura II dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentang
Penyusunan Kajian Kerjasama Pembangunan, Pengelolaan,
dan Pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat di
Kecamatan Majalengka Provinsi Jawa Barat.
10 Februari 2014
Penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama PT Angkasa
Pura II dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara tentang
Pengelolaan, Pembangunan dan Pengembangan Bandar
Udara Silangit.
27 Maret 2014
Peresmian Bandar Udara International Kualanamu, di Deli
Serdang-Medan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia,
Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono.
8 April 2014
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT Angkasa
Pura II (Persero) dengan Serikat Pekerja PT Angkasa Pura II
(Persero).
10 Juli 2014
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Angkasa Pura
II dengan TNI AU tentang Pinjam aset milik Angkasa Pura
II di Bandara Tabing Padang dan Bandara Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

15 September 2014
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Angkasa
Pura II dengan PT Railink tentang Rencana Pemanfaatan
Aset Milik PT Angkasa Pura II oleh PT Railink.

5 November 2014
Penandatangan kesepahaman bersama antara Pemerintah
Kabupaten Tangerang dengan Angkasa Pura II (Persero)
tentang Pemanfaatan Tanah Milik PT Angkasa Pura II (Persero)
di kecamatan Kosambi kabupaten Tangerang.

February 10, 2014


Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa
Pura II with Provincial Government of West Java on Joint
Review of Development, Management and Construction of
the International Airport in the district of Majalengka in West
Java West Java Province.
February 10, 2014
Memorandum of Understanding signing between PT
Angkasa Pura II with the Government of North Tapanuli on
the Management, on Management and Development of
Silangit Airport.

July 10, 2014


Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa
Pura II with the Indonesian Air Force on Angkasa Pura II assets
loan in Tabing Airport - Padang and Sultan Mahmud Badaruddin
II - Palembang.
August 11, 2014
Strategic Partnership signing between PT Angkasa Pura II with
PT Bank Internasional Indonesia on Provision of Term Loan
Facility with a value of IDR1.5 trillion.
September 15, 2014
Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa
Pura II with PT Railink on Utilization Assets Owned by PT
Angkasa Pura II by PT Railink.
November 4, 2014
Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa
Pura II with the Batam Free Trade Zone and Free Port Zone
Concession Agency on Value Added Services Development
at Hang Nadim Airport Batam and Utilization of Information
Technologies Center.
November 5, 2014
Joint agreement signing between Government of Tangerang
regency with Angkasa Pura II (Persero) on the use of
land owned by PT Angkasa Pura II (Persero) in Kosambi,
Tangerang district.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

January 21, 2014


Grand Launching New Corporate Identity PT Angkasa Pura
II (Persero) on December held at The Ritz-Carlton Jakarta,
Pacific Place (SCBD)

April 8, 2014
Agreement on Cooperation between PT Angkasa Pura II
(Persero) with PT Angkasa Pura II (Persero) Workers Union).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

4 November 2014
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Angkasa
Pura II dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam tentang Pengembangan
Value Added Services di Bandar Udara Hang Nadim Batam
dan Pemanfaatan Pusat Teknologi Informasi.

March 27, 2014


Grand opening Kualanamu International Airport, in Deli
Serdang-Medan inaugurated by President of the Republic of
Indonesia, Mr. Susilo Bambang Yudhoyono.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

11 Agustus 2014
Penandatanganan Kerjasama Strategis antara PT Angkasa
Pura II dengan PT Bank Internasional Indonesia tentang
Penyediaan Fasilitas Pinjaman Berjangka dengan nilai sebesar
Rp1,5 Triliun.

Perubahan Nama Perusahaan


Per 31 Desember 2014, Angkasa Pura II tidak melakukan perubahan nama.
As per 31 December 2014, Angkasa Pura II did not change its name.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Name Changes of The Company

93

Wilayah Kerja dan Lokasi Bandara

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Working Areas And Airport Locations

KNO

KUALANAMU
International
Airport
MEDAN

10 PNK

SQT 3

SILANGIT Airport
TAPANULI UTARA

PKU 7

SULTAN SYARIF II
International
Airport
PEKANBARU

TNJ

SUPADIO
Airport
PONTIANAK

RAJA HAJI
FISABILILLAH Airport
TANJUNG PINANG

PGK

Profil Perusahaan
Company Profile

DEPATI AMIR
Airport
PANGKAL
PINANG

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

BTJ

Sultan Iskandar
Muda Airport
BANDA ACEH

4 PDG

MINANGKABAU
International
Airport
PADANG

SULTAN
THAHA
Airport
JAMBI

PLM

SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II
Airport
PALEMBANG

6
94

5 DJB

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

8
Laporan Tahunan 2014

9
PT Angkasa Pura II (Persero)

CGK 11

HALIM PERDANAKUSUMAH
Airport
JAKARTA

HLP 12

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

HUSEIN SASTRANEGARA
Airport
BANDUNG

BDO 13

11

12

13

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

95

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

10

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

SOEKARNO HATTA
International Airport
TANGERANG

Pengembangan Bandara Tahun 2015

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Airport Expansion in 2015

96

Angkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan


pelayanan di setiap bandara yang dimiliki untuk memenuhi
harapan stakeholders.

Angkasa Pura II committed to provide services in every airport


to meet the stakeholders expectations.

Untuk tahun 2015, rencana pengembangan bandara yang


akan dilakukan sebagai berikut:

For 2015, the airport development plan are as follows:

Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang

Soekarno-Hatta International Airport, Tangerang

Pembebasan lahan seluas 830 ha sebagai lahan pengembangan


untuk Runway 3, Terminal 4 dan Runway 4 Bandara SoekarnoHatta. Untuk tahun 2015 akan dilakukan Tahap I yaitu
pembebasan seluas 200 Ha untuk pembangunan Runway 3.

Land clearance 830 hectares designated for Runway 3, Terminal


4 and Runway 4 development Soekarno-Hatta Airport. For
2015 will commence Phase I, land clearance of 200 hectares
for the construction of Runway 3.

Bandara Internasional Kualanamu, Medan

Kualanamu International Airport, Medan

Pembangunan Terminal Tahap 2 dengan peningkatan kapasitas


sebesar 9 JPT yang perencanaannya dimulai tahun 2015.

Phase 2 Terminal Development with capacity increase of 9


JPT will commence in 2015.

Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru

Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru

Pembangunan Terminal Tahap 2 dengan peningkatan kapasitas


sebesar 7 JPT. Pembangunan Terminal Tahap 2 ini bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan bandara dalam
rangka mendukung konektivitas transportasi.

Phase 2 Terminal Development with a capacity of 7 JPT. This


development aims to improve airport capacity and services
in order to support transportation connectivity.

Bandara Internasional Minangkabau, Padang

Minangkabau International Airport, Padang

Pembangunan Terminal Tahap 2 dengan peningkatan kapasitas


sebesar 3 JPT. Pembangunan Terminal Tahap 2 ini bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan bandara dalam
rangka mendukung konektivitas transportasi.

Phase 2 Terminal Development with a capacity of 3 JPT. This


development aims to improve the capacity and services of
the airport in order to support transportation connectivity.

Bandara Internasional Kertajati, Majalengka

Kertajati International Airport, Majalengka

Pembangunan Terminal Bandara Internasional Kertajati dengan


kapasitas 12 JPT. Pembangunan Terminal ini bertujuan dalam
rangka pengembangan Bandara Kertajati sebagai bagian dari
konektivitas transportasi nasional.

Terminal construction Kertajati International Airport with


a capacity of 12 JPT. Terminal construction is intended
for Kertajati service development as part of the national
transportation connectivity.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Alamat Kantor Pusat, Kantor Cabang & Entitas Anak/Afiliasi


Address of Head Office, Branch Offices and Subsidiary/Affiliation Offices
KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE

KANTOR CABANG
Branch OFFICES

Halim Perdanakusuma International Airport


Terminal Building, 2nd Floor Jakarta 13610
Tel
: (62-21) 809 1108, 808 99200
Fax : (62-21) 809 3351
E-mail : ap2_hlp@angkasapura2.co.id
Husein Sastranegara International Airport
Jalan Pajajaran No.156, Bandung 40001
Tel
: (62-22) 604 1222
Fax : (62-22) 603 3971
E-mail : ap2_bdo@angkasapura2.co.id

Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport


Palembang 30761
Tel
: (62-711) 411 778
Fax : (62-711) 411 840
E-mail : ap2_plm@angkasapura2. co.id
Supadio International Airport
Pontianak 78381
Tel
: (62-561) 721 560
Fax : (62-561) 721 212
E-mail : ap2_pnk@angkasapura2.co.id
Sultan Thaha Airport
Sultan Thaha Airport, Jambi
Tel
: (62-741) 572 344
Fax : (62-741) 572 244

ENTITAS ANAK/AFILIASI
Subsidiaries/AFFILIATION
PT Gapura Angkasa
Gedung Sarana Penjaminan Lt. 3 & 3A
Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. 6 Kota Baru,
Bandar Kemayoran Jakarta-10720
Tel
: (62-21) 6545410
Fax : (62-21) 654 5408
PT Railink
Gedung Kereta Api Lt.1
Jl. Juanda 1B Jakarta Pusat
Tel
: (62-21) 350 2963
Fax : (62-21) 350 3235
PT Angkasa Pura Solusi
Terminal F. Arrival Hall, Room F9P67
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
Tel
: (62-21) 550 5117
Fax : (62-21) 550 3093
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
3rd Floor Garuda Indonesia
Management Building Soekarno-Hatta
International Airport Cengkareng
Tel
: (62-21) 5591 5671
Fax : (62-21) 5591 5673
PT Purantara Mitra Angkasa Dua
Purantara Building
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
Tangerang 15000
Tel
: (62-21) 5591 5001
Fax : (62-21) 550 0826

Sultan Syarif Kasim II International Airport


Pekanbaru 28284
Tel
: (62-761) 674 694
Fax : (62-761) 674 827
E-mail : ap2_pku@angkasapura2. co.id

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Kualanamu International Airport


Deli Serdang 20157 Sumatera Utara
Tel
: (62-61) 456 5777
Fax : (62-61) 452 9437
E-mail : ap2_mes@angkasapura2. co.id

Silangit Airport
Siborong-borong Tapanuli Utara
Tel
: (62-633) 41921
Fax : (62-633) 41920
E-mail : ap2_sqt@angkasapura2. co.id

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Sultan Iskandar Muda International Airport


Banda Aceh 23372
Tel
: (62-651) 213 41
Fax : (62-651) 635 352
E-mail : ap2_btj@angkasapura2.co.id

Depati Amir Airport


Pangkalpinang 3371 Kepulauan Bangka Belitung
Tel
: (62-717) 421 041
Fax : (62-717) 421 042
E-mail : ap2_pgk@angkasapura2. co.id

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Soekarno-Hatta International Airport


Building 601, PO BOX 1245/BUSH
Jakarta 19110
Tel
: (62-21) 550 7300
Fax : (62-21) 550 6823
E-mail : ap2_cgk@angkasapura2.co.id

Raja Haji Fisabilillah International Airport


Tanjung Pinang 29125
Tel
: (62-771) 442 434 21434
Fax : (62-771) 41034
E-mail : ap2_tnj@angkasapura2. co.id

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Soekarno-Hatta International Airport


Building 600, PO BOX 1001/BUSH
Jakarta 19120
Tel
: (62-21) 550 5079, 550 5021
Fax : (62-21) 550 2141
www.angkasapura2.co.id

Minangkabau International Airport


Padang Pariaman 25171 Sumatera Barat
Tel
: (62-751) 52987, 819123
Fax : (62-751) 55247, 819040
E-mail : ap2_pdg@angkasapura2. co.id
ap2pdg@indosat.net.id

97

Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah Perusahaan

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Companys Vision, Mission, Values And Philosophy


Tahapan Penyusunan Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah Perusahaan:

Stages in defining the Companys Vision, Mission, Values,


and Philosophy

1. Direksi melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja


dan kekuatan internal Angkasa Pura II.

1. Board of Directors conducts evaluation on the


performance and internal capability of Angkasa Pura II

2. Direksi melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis


lingkungan eksternal Perusahaan dan mempertimbangkan
peluang bisnis di masa akan datang.

2. Board of Directors conducts evaluation on strategic


changes of the Companys external environment and
considers future business opportunities

3. Direksi melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap


harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan.

3. Board of Directors conducts evaluation and identification


on the expectations and needs of the stakeholders

4. Dengan mempertimbangkan Kekuatan Internal dan Peluang


Eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, Direksi
merumuskan Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah Perusahaan.

4. By taking into account the Companys internal capability


and external opportunities as well as the needs
of stakeholders, Board of Directors formulates the
Companys Vision, Mission, Values and Philosophy
5. The Companys Vision, Mission, Values and Philosophy is
presented to and evaluated by Board of Commissioners
in which jointly established and agreed by Board of
Commissioners and Directors

5. Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah tersebut kemudian


disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang
kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan
Komisaris dan Direksi.
6. Direksi menetapkan Visi, Misi, Tata Nilai dan Falsafah
Perusahaan di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.

6. Board of Directors establishes the Companys Vision,


Mission, Values and Philosophy in the Companys Long
Term Plan.

Visi dan Misi Perusahaan

Companys Vision and Mission

VISI

Vision

Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka


dan profesional

To become leading and professional world-class airport


management company

Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura II bertekad


melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap
selama lima tahun pertama.

To achieve its vision, Angkasa Pura II is committed to implement


a holistic and gradual transformation for the first 5 years.

2012

Growing

2014
Leading

2015

Excelling

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Aligning

2013

98

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

2016
World
Class

PT Angkasa Pura II (Persero)

Managing world-class airport services by prioritizing


the safety, security, and comfort to improve
customer satisfaction;

Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang


berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen
kelas dunia;

Developing human resources and high-performing company


culture by applying world-class management system;

Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara


menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang
saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya;

Optimizing profitable business growth strategy to increase


shareholders value and improve the welfare of employees
and other stakeholders;

Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan


mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara
sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara;

Having mutual cooperation with business and


working partners and in synergy developing airport
services management;

Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat


dan lingkungan;

Generating optimal added value for the community


and environment;

Persetujuan Visi Misi Oleh Dewan Komisaris dan Direksi

Vision and Mission Approval by Board of Commissioners


and Board of Directors

Visi dan Misi Angkasa Pura II telah ditetapkan dalam Rencana


Jangka Panjang Perusahaan 2011-2015.

Angkasa Pura II Vision and Mission has been stipulated in the


Companys Long Term Plan 2011-2015 that has been approved
by the Board of Commissioners and Board of Directors.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan


mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan
kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan;

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Mission
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

MISI

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

99

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Tata Nilai-Nilai Perusahaan

Companys Values

Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni THE


BEST yang terdiri dari 7 elemen penting, yakni Team Work,
Hospitality, Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency,
Satisfaction, Trustworthy. Penjabaran dari nilai-nilai perusahaan
tersebut adalah sebagai berikut :

The Company values of Angkasa Pura II is known as THE BEST


consist of 7 key elements, namely Team Work, Hospitality,
Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction,
Trustworthy. The explanation of each companys values are
as follows:

Nilai Dasar

eam Work

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

ospitality

100

xcellence

alance

ffectiveness &
Efficiency

atisfaction

rustworthy

Perilaku yang Diinginkan

Kooperatif dan mampu bekerja sama secara efektif


Saling menghargai dan dapat menerima perbedaan pendapat
Proaktif dalam memberikan masukan konstruktif

Cooperative and able to work together effectively


Appriciate each other and able to accept differences in opinion
Proactive in providing constructive input

Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan internal dan eksternal
Harmonis dalam membina hubungan sinergetik dengan semua pemangku kepentingan
Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar

Friendly in providing the best service to external and internal customers


Harmony in maintaining synergetic relationship with all stake holders
Care to the surrounding environment

Selalu bersikap dan bertindak yang terbaik


Persisten melakukan perbaikan berkesinambungan
Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints

Excellent in Attitude and Action at all times


Persistent in continuous improvement
Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints

Seimbang dalam pencapaian tujuan (jangka pendek dan jangka panjang)


Adil dalam tindakan dan pengambilan keputusan
Seimbang dalam pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan internal dan eksternal

Balance in achieving goals (short and long term)


Impartial in action and decision making
Balance in fulfilling internal and external shareholders demand

Efektif dalam pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan


Efisien dalam pemakaian sumber daya serta sadar akan biaya
dan profitabilitas (cost and profitability concern)
Efektif dalam bekerja (3AS: Kerja KerAS, Kerja IkhlAS, Kerja CerdAS)

Effective in decision making and achieving goals


Efficient in resource utilization with sense of cost and profitability concern
Effective in working (3AS: Kerja KerAS (work hard), Kerja IkhlAS
(work sincerely), Kerja CerdAS (work smart))

Fokus pada kepuasan, kepentingan dan kebutuhan pelanggan


Komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kepuasan pelanggan internal dan eksternal
Teguh menerapkan prinsip PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien,
Dedikasi Tinggi, Unggul, Lingkungan dan Internasional)

Focus on the satisfaction, interest and requirements of customers


Fully committed to continuously improve the internal and external customers satisfaction
Persisten in implementing PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi
Tinggi, Unggul, Lingkungan dan Internasional (Excellent Service, Effective &
efficient, High Dedication, Superior, Environmental and Internationl))

Patuh terhadap kebijakan, peraturan, hukum dan undang-undang yang berlaku


Selaras antara kata dan perbuatan
Konsisten dalam penerapan jiwa/karakter Keteladanan, Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan,
Keadilan, Husnuzon (tidak berburuk sangka), Loyalitas dan Tidak Pendendam (K5HLT)

Compliance to the applicable policy, laws and regulation


Harmony between words and action
Consistency in implementing the spirit/character, exemplary, courage,
precision, secrecy, fairness, no prejudice, loyalty, and not avengeful.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Pelayanan Prima
Pelayanan cepat dan efektif yang dijalankan dengan
penuh kepedulian dan keramahan yang ditujukan bagi
seluruh pengguna jasa bandar udara dan jasa pelayanan
lalu lintas udara.

Excellent service
Fast and effective service provided with sense of caring
and kindness for all airport services and air traffic
service users.

Efisien dan Efektif


Membuat prioritas dalam penyelesaian hal-hal mendesak
(urgent) yang harus ditangani terlebih dahulu agar efektif
dan tepat guna dalam hal pembiayaan.

Efficient and effective


Set priorities in solving urgent matters to become effective
and efficient in cost.

Dedikasi Tinggi
Memahami dan menerapkan peraturan dan standar
yang ditetapkan atas dasar keyakinan manfaat dari
penerapannya
Mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan
nyata dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika,
konsisten, terukur, dan terpercaya
Mewujudkan sikap mental yang tetap memegang teguh
kesetiaan baik kepada perusahaan, atasan, maupun
rekan sekerja tanpa mengabaikan nilai-nilai kebenaran
Berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya
Selalu berupaya mengemukakan ide, metodologi,
atau perubahan sesuatu yang baru dan original
yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah
bagi perusahaan.

Highly dedicated
Understand and apply standards and regulations with
the belief of gaining benefits from its implementation
Able to manifest commitment into real action by
upholding ethical principles, consistency, trustworthy
and measurable
Show mentality that is upholding loyalty to the
company, superiors, or colleagues without disregarding
the values of truth
Strive to give the best in carrying out jobs according
to competency
Always try to express ideas, methodology, or changes,
something that is new and original with the objective
of generating added value for the Company

Unggul
Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek
pengelolaan usaha.

Excellent
Perform the best in all aspects of company management

Lingkungan
Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang
saat ini maupun yang akan datang untuk dapat tumbuh
dan berkembang.

Environment
Anticipate current and future development of business
environment to enable the company to grow and develop

Internasional
Mewujudkan komitmen untuk menerapkan
standar pelayanan penerbangan sipil tertinggi dan
bertaraf internasional.

International
Commit to apply the highest and international standard
of civil aviation services.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Companys Philosophy
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Falsafah Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

101

Tujuan, Sasaran dan Strategi Perusahaan

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Companys Objectives, Targets and Strategy


Tujuan

Objective

Dalam rangka mewujudkan Visi Misi Perusahaan, Angkasa Pura


II telah menetapkan Tujuan Perusahaan. Tujuan Perusahaan
tersebut antara lain:
Menjalankan dan mendukung kebijakan dan program
perusahaan dalam segmen ekonomi dan pembangunan;
Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan
menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan
asas-asas perusahaan.

In realizing the Companys vision and mission, Angkasa Pura


II has determined the Companys Objectives to be:

Sasaran Perusahaan

Companys Targets

Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam


rangka mensukseskan Tujuan Perusahaan sebagai berikut:

Angkasa Pura II has determined its targets in support of the


Company objectives for the period of 20092013 to be as follows:

Profil Perusahaan
Company Profile

Undertaking policies and programs that support the


national economy and development;
Generating profit for the Company by undertaking the
airport business in line with Companys principles.

To expand the business that has become the focus


of Angkasa Pura II and improve Angkasa Pura II
business productivity;
To achieve user satisfaction through first-rate service
supported by the guarantee of Service Level Agreement
(SLA) and Service Level Guarantee (SLG) and the
availability of facilities needed by the users;

To have a sustainable improvement in the quality-based


business process according to the expectation of the users;

The creation of leadership development system to achieve


leadership effectiveness as the role model;
To have an airport business management organization
that is supported by highly performed and competent
manpower according to Angkasa Pura II business focus;

To have an integrated network between institutions and


other airports.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi


fokus Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas
kegiatan usaha Angkasa Pura II;
Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan
prima yang didukung dengan jaminan Service Level
Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta
ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
pengguna jasa;
TerseIenggaranya perbaikan berkeIanjutan dalam proses
bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan
pengguna jasa;
Terciptanya pengembangan leadership system untuk
mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role model;
Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi
pengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM
yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis
Angkasa Pura II;
TerjaIinnya integrasi jaringan/networking antar instansi
dan bandara lainnya.

102

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Companys Strategy

Dalam rangka menunjang tercapainya sasaran perusahaan,


Angkasa Pura II telah menetapkan strategi pengembangan
bisnis perusahaan yang mencakup antara lain:

In order to achieve company targets, Angkasa Pura II has


defined its development growth strategy as follows:

BUSINESS
FOCUS
CUSTOMER
SERVICE
& CARE
STRATEGI
PENGEMBANGAN
Development
Strategy

HR
EFFECTIVENESS

OPERATIONS
EXCELLENCE

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

TOTAL
LOGISTIC
NETWORK

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Strategi Perusahaan

LEADERSHIP
EFFECTIVNESS

Customer Service & Care, yaitu:


Memenuhi standar Level of Service (safety, security &
services);
Menerapkan Service Level Agreement dan Service
Level Guarantee;
Memenuhi ketersediaan kapasitas pelayanan.

Customer Service & Care, i.e.:


Achieve service level standards (on safety, security and
services);
Implement Service Level Agreement and Service
Level Guarantee;
Fulfill service capacity availability.

Operations Excellence, yaitu:


Regulatory compliance;
Mengembangkan Total Airport Management System;
Mengembangkan sistem dan prosedur.

Operations Excellence, i.e.:


Regulatory compliance;
Total Airport Management System Development;
System and Procedures Development.

Leadership Effectiveness, yaitu:


Melakukan penyelarasan Visi, Misi, dan sasaran
jangka panjang;
Menerapkan performance excellence criteria.

Leadership Effectiveness, i.e.:


Align Vision, Mission and long-term targets;
Implement performance excellence criteria.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Business Focus, i.e.:


Drive revenues growth
Cost control and enhance investment absorption rate;
Intensify lines of business;
Achieve business segmentation and optimization.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Business Focus, yaitu:


Memacu peningkatan pendapatan;
Mengendalikan biaya dan meningkatkan daya
serap investasi;
Melakukan intensifikasi bidang usaha;
Mewujudkan segmentasi dan optimalisasi usaha.

103

HR Effectiveness, i.e.:
Constant evaluation and improvement of HR management;

Total Logistic Network, yaitu:


Membangun aliansi strategis dengan mitra kerja dan mitra
usaha dalam rangka mewujudkan biaya transportasi yang
kompetitif dan efisien;
Membangun kerjasama dalam penyediaan jaringan
komunikasi, duty free, fuel supply, power supply

Total Logistics Network, i.e.:


Form strategic alliances with working and business
partners in order to achieve competitive and efficient
transportation rates;
Build partnership with providers of communication
networks, duty-free, fuel supply, and power supply.

Develop HR Plan & Roadmap for Human Resources;

Education and training;


Improve employee assessment system.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

HR Effectiveness, yaitu:
Melakukan evaluasi dan perbaikan sistem manajemen
Sumber Daya Manusia;
Mengembangkan HR Plan & Roadmap Sumber
Daya Manusia;
Pendidikan dan pelatihan;
Memperbaiki sistem penilaian kinerja karyawan.

104

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Bidang Usaha
Business Line
Main Business Lines in Accordance With the Articles of
Association

1. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas


untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir
dan penyimpanan pesawat udara;
2. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
terminal untuk pengangkutan penumpang;

1. Provision, exploitation and development of facilities for


service activities landing, taking off, parking and storage
of aircraft;
2. Provision, exploitation and development of terminal
facilities for cargo and passenger transportation
service post;
3. Provision, exploitation and development of electronic,
power, water and waste disposal installations facilities;
4. Provision of land for field and industrial buildings, as well
as buildings relating to air transportation effectiveness;
5. Provision of consulting, education and training services
related to airport affairs;
6. The provision of services that directly support flight
activities that includes provision of aircraft hangars,
aircraft overhaul, warehousing, aircraft catering, technical
services aircraft ground handling, passenger and baggage
services, cargo and mails handling services, load control
services, flight communication and operations, surveillance
services, aircraft maintenance and overhaul services,
provision and distribution of aircraft fuel services;

8. Other airport supporting activities, including vehicle fuel


and lubricant sales at the airport, baggage transportation
services, passenger services at departure and arrival
terminal, postal services, communication services,
playground and recreational services, tourism services,
travel agents, airport banking services, money changer,
land transportation services, deposit counters, advertising
services, first class lounge, business class lounge and VIP
room, hairdresser and beauty salon, agribusiness services,
nursery, insurance, room/space arrangement, vending
machine, waste management services, health services,
industrial areas services, other services that directly or
indirectly support airport business activities.

Supporting Business Lines

Bidang usaha penunjang dilakukan dalam rangka optimalisasi


pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Angkasa Pura II
yang berada di luar daerah lingkungan kerja bandar udara
meliputi usaha properti, pergudangan, perkantoran, perhotelan,

Supporting Business Line is conducted to optimize the


utilization of resources owned by Angkasa Pura II outside of
the airport working environment, including property business,
warehousing, offices, hotel, housing, apartment, car rentals, car

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Bidang Usaha Penunjang

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

7. Provision of services that directly or indirectly support the


airport which includes the provision of accommodation/
hotel, restaurants and bars (cafe), motor vehicles
placement/parking services, general maintenance
services (activity to support cleaning and maintenance
of airport buildings and offices, automatic services for
flight departure reporting;

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

3. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas


elektronika, listrik, air dan instalasi limbah buangan;
4. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan kawasan
industri serta gedung/bangunan yang berhubungan
dengan kelancaran angkutan udara;
5. Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan
yang berkaitan dengan kebandarudaraan;
6. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung
menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara,
jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa
penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa load control,
komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan jasa
pengamatan, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan
pesawat udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian
bahan bakar pesawat udara;
7. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau
tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara yang
meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel, penyediaan
restoran dan cafe, jasa penempatan kendaraan bermotor/
parkir, jasa perawatan pada umumnya (kegiatan yang
melayani pembersihan dan pemeliharaan gedung dan
kantor di bandar udara, jasa pelayanan otomatisasi
pelaporan keberangkatan penerbangan;
8. Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi
penjualan bahan bakar dan pelumas kendaraan bermotor
di bandar udara, jasa pelayanan pengangkutan barang,
penumpang di terminal kedatangan dan pemberangkatan,
jasa pelayanan pos, jasa pelayanan telekomunikasi, jasa
tempat bermain dan rekreasi, jasa aluan wisata, agen
perjalanan, bank untuk pelayanan jasa perbankan di
bandar udara, penukaran uang, jasa pelayanan angkutan
darat, penitipan barang, jasa advertensi, first class lounge,
business class lounge dan VIP room, wellness and beauty
salon, agrobusiness service, nursery, asuransi, jasa
penyediaan ruangan, vending machine, jasa pengolahan
limbah buang, jasa pelayanan kesehatan, jasa penyediaan
kawasan industri, jasa lainnya yang secara langsung atau
tidak langsung menunjang kegiatan usaha bandar udara.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Bidang Usaha Utama Sesuai Anggaran Dasar

105

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

106

perumahan, apartemen, bursa mobil, bengkel, restoran, SPBU,


pusat perbelanjaan dan bisnis pariwisata, resort, olahraga dan
rekreasi, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana
telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan dan
pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Angkasa
Pura II serta optimalisasi pemanfaatan dana Angkasa Pura II
melalui pasar modal dan pasar uang.

workshops, restaurant, SPBU, shopping centers, and tourism,


resort, sports and recreations, hospitals, education and
research, telecommunication facilities and energy resources,
rental services and facilities and infrastructures business of
Angkasa Pura II as well as the optimization of funding utilization
of Angkasa Pura II through capital market and money market.

Bidang Usaha Angkasa Pura II yang saat ini dijalankan


sebagai berikut:

Angkasa Pura II Current Business Lines:

Jasa Kebandarudaraan

Airport Services

Untuk menuju bandara bertaraf dunia, Angkasa Pura II


senantiasa memastikan terpenuhinya aspek keamanan dan
keselamatan penerbangan melalui kepatuhan terhadap
prosedur serta mengedepankan aspek kepuasan pelanggan
melalui pelayanan terbaik dan perlindungan konsumen.

To become a world-class airport, Angkasa Pura II consistently


ensures to fulfill the flight security and safety aspects by
complying with the procedures and prioritizing customer
satisfaction through excellent service and protection for its
consumers.

Angkasa Pura II merupakan salah satu BUMN yang menjalankan


bisnis pelayanan jasa kebandarudaraan. Perusahaan sangat
memahami betul pentingnya menjaga kualitas performance
perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Peningkatan kualitas
pelayanan yang diberikan oleh Angkasa Pura II melalui berbagai
penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana atau fasilitas
umum di lingkungan bandara berdampak terhadap tingkat
kenyamanan yang dirasakan masyarakat sebagai pengguna
jasa bandara.

Angkasa Pura II is one of state-owned enterprises that run the


business of airport services. The company truly understands
how important it is to maintain the performance quality and
peoples trust. Service quality improvement is provided through
various facilities and equipment in the airport that will bring
an impact to the comfort of the users.

Sejalan dengan hal tersebut, Angkasa Pura II juga memberikan


perlindungan konsumen atas pelayanan yang merugikan
pelanggan melalui saluran-saluran pengaduan yang tersedia
sehingga mampu merespon dengan cepat setiap aduan
dan memberikan penyelesaian secara bijaksana. Pada
aspek operasional penerbangan, Angkasa Pura II senantiasa
mengutamakan keselamatan penerbangan dengan memastikan
seluruh sektor operasional kebandarudaraan mengikuti dan
mematuhi prosedur yang berlaku. Sehingga, semua aspek yang
menjadi perhatian/tumpuan perusahaan, dapat memenuhi
ekspektasi harapan semua pihak dan mampu meningkatkan
citra perusahaan.

Along with that, Angkasa Pura II also protects the customers


against bad services by providing customer care channels in
order to respond promptly to every complaint and solve them
appropriately. In the flight operational aspect, Angkasa Pura II
is always prioritizing flight safety by ensuring the whole airport
operational sector is following and obeying the procedures.
Thus, all focused aspects can meet the expectation of all
parties and able to improve companys reputation.

Angkasa Pura II melakukan pengembangan usaha dalam bidang


jasa kebandarudaraan dan peningkatan pelayanan yang optimal
kepada pengguna jasa bandara melalui penyelenggaraan
pelayanan-pelayanan yang menunjang jasa kebandarudaraan.
Pelayanan-pelayanan tersebut antara lain: pelayanan jasa
pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara
(PJP4U), pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U),
pelayanan jasa penerbangan (PJP), pelayanan jasa Garbarata
dan Pelayanan jasa konter.

Angkasa Pura II develops its business in airport services and


optimal services for its customers by undertaking activities that
support airport services, including: flight arrival and departure
service, plane placement and parking service, flight passenger
service, air-traffic control service, embarking and disembarking
service, and counter service.

Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura II selalu mematuhi


dan mengikuti berbagai regulasi maupun standar yang mengikat
terkait dengan pelayanan lalu lintas udara, baik yang berlaku
secara internasional (International Civil Aviation Organization /
ICAO) maupun nasional (Departemen Perhubungan - Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara). Semua regulasi maupun standar

In undertaking its business, the Company fully adheres to


prevailing aviation rules, regulations and standards applied
internationally (International Civil Aviation Organization/ ICAO)
as well as nationally (Ministry of Transportation- Directorate
General of Air Transportation). All regulations and standards
are put into effect so that the flight safety aspect is fulfilled

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Jasa Terkait Bandar Udara

Airport Related Service

Memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan


beragam pelayanan jasa penunjang Bandar udara yang modern
dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi adalah komitmen
Angkasa Pura II untuk mewujudkan kenyamanan bagi pengguna
jasa selama berada di lingkungan bandara.

Maximizing the best service through the provision of various


modern airport supporting services with high tech facilities
is Angkasa Pura IIs commitment to provide comfort for all
customers in the airport area.

Angkasa Pura II mengusahakan pelayanan-pelayanan jasa


yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan. Pelayanan jasa
terkait bandara udara disediakan oleh Angkasa Pura II bertujuan
untuk mendukung terciptanya aspek keamanan, keselamatan
dan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara selama berada
di kawasan Bandara. Pelayanan jasa terkait bandar udara
tersebut diantaranya: penyewaan ruangan, gudang, lahan dan
fasilitas lainnya, kegiatan konsesioner, parkir kendaraan, Pas
Bandara dan penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan
industri serta bangunan yang berhubungan dengan kelancaraan
angkutan udara.

Angkasa Pura II provides services that support the airport


service business. Airport-related service provided by Angkasa
Pura II designated to create security, safe and convenience
aspects for airport service users while in the Airport premises.
These airport-related services among others are rental of space,
warehouse, land and other facilities, concession activities,
vehicle parking, airport pass and land provision for building,
field and industry related with air transportation continuity.

Pelayanan penunjang lainnya yang juga diupayakan oleh


Angkasa Pura II antara lain: pelayanan operasi bandara,
pelayanan penerbangan haji, pelayanan tenaga kerja Indonesia,
pelayanan kargo, pelayanan keamanan dan keselamatan
bandara, pelayanan pertolongan kecelakaan penerbangan dan
pemadam kebakaran (PKP-PK) serta pelayanan penanggulangan
gawat darurat.

Other supporting services are also provided by the Company,


among which are airport operational services, hajj flights,
services to Indonesian migrant workers, cargo services, safety
and security services, accident response and fire brigade
services and other emergency response services.

Pelayanan Bandara

Airport Operation Service

Seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan


udara yang semakin meningkat, berdampak pada lalu lintas
para pengguna jasa bandara yang menjadi begitu padat baik
pada saat sebelum penerbangan (keberangkatan) maupun
saat setelah penerbangan (kedatangan). Hal ini menuntut
perlunya pengelolaan yang serius dan memadai. Angkasa Pura
II berupaya penuh untuk memberikan pelayanan terbaik melalui
pelayanan operasi bandara dengan penambahan berbagai
fasilitas di lingkungan bandara dan perluasan kawasan terminal
termasuk pembangunan gedung atau bangunan terminal baru.
Upaya yang dilakukan ini bertujuan supaya dapat menampung
jumlah penumpang yang bertambah serta dapat menghadirkan
kenyamanan bagi pengguna jasa bandara.

In line with the growing public demand for air transport service
needs, the traffic of airport users is also increasing, both during
departure and arrival. This called for serious and appropriate
management. Angkasa Pura II exert all efforts in providing the
best airport operational services by adding various facilities
in and around the airports and expanding the terminal areas
including the construction of new terminal buildings. This is
to accommodate the increasing number of passengers and
to give comfort for the airport users.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Angkasa Pura II is highly committed to manage the air traffic


service by putting forward the flight safety and the customers
satisfaction. To achieve this, Angkasa Pura II keeps improving
the quality of the service, from the manpower competency,
compliance and the perfection of work procedure, the addition
and the improvement of facility and the airport system.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi dalam


mengelola jasa pelayanan lalu lintas udara dengan
mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan
pelanggan/pengguna jasa bandara. Untuk mewujudkan hal
tersebut, Angkasa Pura II terus mengupayakan peningkatan
kualitas pelayanan baik dari aspek pemberdayaan kompetensi
SDM yang dimiliki, penyempurnaan dan pengawasan kepatuhan
atas prosedur kerja maupun penambahan serta perbaikan
fasilitas dan sistem bandar udara.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

and all passengers can be in comfort and be peaceful during


the flight.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

tersebut diberlakukan, agar aspek keselamatan penerbangan


terpenuhi sehingga semua pihak dapat merasakan kenyamanan
dan ketenangan selama penerbangan.

107

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

108

Penambahan dan perbaikan fasilitas bandara yang dilakukan


oleh perusahaan diantaranya adalah penambahan dan
perbaikan kursi tunggu penumpang, garbarata, toilet, troli
bagasi, konter check-in, konter pemeriksaan, fasilitas tempat
ibadah seperti mushola dan sejumlah fasilitas pendukung
lainnya. Terkait dengan pengembangan kawasan terminal,
Angkasa Pura II melakukan penambahan kapasitas bandara
diantaranya penambahan ruang yang mampu menampung
peningkatan jumlah penumpang serta penataan ruangan
yang memperlancar proses pemeriksaan dan memudahkan
pengurusan administrasi penumpang. Melalui kerjasama
dengan mitra binaan perusahaan, Angkasa Pura II juga
menambah konter-konter jualan yang menyediakan berbagai
kebutuhan para pengguna jasa bandara. Dalam rangka menjaga
kenyamanan dan keindahan di lingkungan bandara, Angkasa
Pura II senantiasa memantau kebersihan kawasan bandara
dan melakukan program kebersihan bandara.

The addition and improvement of airport facilities include


those of passenger seats in waiting areas, boarding corridors,
restrooms, luggage trolleys, check-in counters, security checks,
places of worships and several other public facilities. With
respect to terminal expansion, Angkasa Pura II undertook
the construction of new terminal buildings or areas that can
accommodate the growth of airline passengers as well as
rearranging room layouts that could improve the flow of
administering passengers through security, check-in and
immigration counters. Through cooperation with the Companys
small-business mentored partners, Angkasa Pura II has added
the number of commercial counters that provide various goods
for the convenience of air travelers. While in the interest of
comfort and cleanliness, the Company ensures that the entire
area of airports are properly cleaned and maintained.

Pelayanan Penerbangan Haji

Hajj Flight Services

Pelayanan angkutan udara Jamaah Haji Indonesia tahun 2014


terbagi menjadi 2 Phase. Phase I Keberangkatan dimulai pada
tanggal 1 September 2014 sampai dengan 28 September 2014,
sementara itu Phase II Kedatangan dimulai pada tanggal 10
Oktober 2014 dan berakhir pada tanggal 5 November 2014
di 5 (lima) Bandara Embarkasi/Dembarkasi yaitu : Bandar
Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar
Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang; Bandar Udara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang; Bandar
Udara Internasional Minangkabau, Padang; dan Bandar Udara
Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.

The number of hajj flight services in 2014 divided into 2 phases.


Phase I Departure was started on 1 September 2014 until 28
September 2014. Phase II Arrival started on 10 October 2014
and ended on 5 November 2014 in 5 (five) Embarkation/
Debarkation airports, namely Bandar Udara Internasional
Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Internasional
Kualanamu, Deli Serdang; Bandar Udara Internasional Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang; Bandar Udara Internasional
Minangkabau, Padang; dan Bandar Udara Internasional Sultan
Iskandar Muda, Aceh.

Di tahun 2014 terdapat 2 perubahan yakni, Bandara Embarkasi/


Dembarkasi haji pada tahun ini yakni: Bandara Internasional
Soekarno-Hatta dipindahkan ke Bandara Internasional Halim
Perdanakusuma, Jakarta; dan Bandara Internasional Polonia
dipindahkan ke Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
Bandara Embarkasi Minangkabau, Padang di tahun 2014
dipergunakan sebagai bandara transit penerbangan untuk
refueling pesawat angkutan jamaah Haji dari Bandara Adi
Soemarmo, Solo dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman,
Balikpapan. Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar
Muda, Banda Aceh juga digunakan sebagai bandara transit
penerbangan dari Bandara Internasional Lombok, Lombok,
Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin, dan
Bandara Internasional Hasanuddin, Ujungpandang. Tahun
ini pesawat pengangkut jamaah Haji transit di Bandara
Minangkabau dan Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar
Muda untuk refueling adalah sebanyak 98 pesawat (pulangpergi).

In 2014, there are 2 changes related to Hajj Embarkation


Airport, i.e. Soekarno-Hatta International Airport is moved
to Halim Perdanakusuma International Airport, Jakarta;
and Polonia International Airport is moved to Kualanamu
International Airport, Deli Serdang. In 2014, Embarcation
Airport in Minangkabau, Padang is used as transit airport for
refueling Hajj aircrafts from the airport from Adi Soemarmo
Airport, Solo and Sultan Aji Muhammad Sulaiman Airport,
Balikpapan. This year there are 240 Hajj aircrafts (return flights)
with stopover at Minangkabau Airport for refueling. Sultan
Iskandar Muda International Airport, Banda Aceh is also used as
a transit airport for flights from Lombok International Airport,
Lombok International Airport Syamsudin Noor, Banjarmasin,
and Hasanuddin International Airport, Ujung Pandang. This
year there are 98 Hajj aircraft (return flights) with stopover at
Minangkabau Airport and Sultan Iskandar Muda International
Airport for refueling.

Pelayanan angkutan Jamaah Haji baik keberangkatan dan


kedatangan di 5 (lima) Bandara Embarkasi/Dembarkasi yang
dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) secara umum berjalan
normal, tertib, aman dan lancar berkat adanya koordinasi dan
kerja sama yang baik antar instansi terkait antara lain : PPIH
Departemen Agama, Airlines, Ground Handling Agent, TNI AU
dan CIQ (Custom, Imigration, Quarantine).

Hajj transportation services for departure and arrival in 5


(five) Embarkation/Debarkation airports in which managed
by Angkasa Pura II in general is implemented normal, with
discipline, safely and effectively due to good coordination
and cooperation among relevant institutions, e.g. PPIH of the
Minister of Religious Affairs, Airlines, Ground Handling Agent,
TNI AU and CIQ (Custom, Immigration, Quarantine).

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Besarnya kontribusi para tenaga kerja Indonesia dalam


menggunakan pelayanan jasa bandar udara, Angkasa Pura II
berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan
fasilitas kemudahan bagi TKI diantaranya adalah penyediaan
jalur khusus keberangkatan dan kedatangan TKI, pusat layanan
informasi TKI dan layanan angkutan darat bagi TKI yang pulang
ke kampung. Angkasa Pura II juga memberikan perhatian
khusus dan perlindungan bagi para TKI dari aksi-aksi penipuan
oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab di lingkungan
bandara. Dengan demikian, diharapkan para TKI merasa nyaman
dan aman selama berada di bandara.

The large contribution of these migrant workers towards


passenger traffic via the airports of Angkasa Pura II has
prompted the Company to commit itself in providing the
best services in addition to convenient facilities for the TKI
such as providing them with special departure and arrival
terminals or lines, TKI information service center, and land
transportation service for their continuing journey to their
respective home towns and villages. The Company also
makes special efforts to protect these migrant workers from
attempts by unscrupulous parties in and around the airport to
hassle or defraud unsuspecting TKIs. That way, All Indonesian
Migrant Workers are expected to feel safe and comfortable
in the airport.

Pelayanan Kargo

Cargo Services

Bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki prospek


usaha yang sangat strategis termasuk bisnis pengiriman barang
melalui angkutan udara (kargo). Peluang bisnis yang strategis
ini, dimanfaatkan oleh Angkasa Pura II dengan mengoperasikan
terminal kargo yang dimulai sejak tahun 2007. Angkasa Pura
II membentuk unit bisnis strategis yang mengelola pelayanan
kargo di setiap bandara yang dikelola.

Cargo shipment services continue to represent significant


strategic business prospects, especially air cargo shipment.
Angkasa Pura II has capitalized on this strategic business
opportunity by operating a cargo terminal since 2007. The
Company has formed a strategic business unit that manages
air cargo services in every airport under its management.

Dalam rangka memastikan terpenuhinya aspek kelancaran,


keamanan dan keselamatan operasional pengiriman barang
dari mulai proses penggudangan sampai dengan penerbangan,
Angkasa Pura II melakukan pengawasan kepatuhan terhadap
prosedur dan standar yang berlaku.

In order to assure timely, safety and security of its cargo


servicing from warehouse processing to air shipment, Angkasa
Pura II carries compliance audits to prevailing standard
operating procedures.

Angkasa Pura II melakukan upaya untuk meningkatkan


kualitas pelayanan kargo di bandara-bandara yang dikelola
seperti peningkatan kapasitas pergudangan kargo yang dapat
menampung peningkatan volume transaksi.

The Company continues to enhance the quality of its


cargo services in all of its airports, among other things by
expanding cargo warehouse facilities in order to book growing
shipment volume.

Keamanan dan Keselamatan Bandara

Airport Safety and Security

Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi atas


terpenuhinya aspek keamanan dan keselamatan bandara
dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat
merugikan penumpang, pengguna jasa bandara maupun
perusahaan sendiri. Komitmen perusahaan tersebut diwujudkan
dengan adanya penyediaan pelayanan keamanan dan
keselamatan bandara.

Angkasa Pura II is highly committed to the security and safety


aspects of its airports, from all potential threats or disruptions
that could result in potential losses on the part of stakeholders
or the Company itself. Such commitments are evident from
the presence of airport security and safety details.

Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang


dikelolanya dengan fasilitas pengamanan yang modern
dan berteknologi tinggi mulai dari peralatan X-Ray untuk

Angkasa Pura II equips all of its airports with state-of-the-art


security equipment such as X-ray machines for luggage and
cargoes, walk- through and handheld metal detectors, CCTV

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Indonesia has a relatively huge number of workers located in


many countries, where most of them are using air transport
services. TKI traffic shows an increase, seen from the increasing
number of Indonesian Migrant Worker (Tenaga Kerja IndonesiaTKI) going in and out of the departure and arrival gates in
Angkasa Pura II airports, along with the increasing number
of workers working overseas.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Indonesia mempunyai jumlah tenaga kerja yang relatif banyak


yang tersebar di berbagai negara, di mana sebagian besar
memanfaatkan pelayanan jasa angkutan udara. Lalu lintas
tenaga kerja Indonesia yang melalui pintu keberangkatan
maupun pintu ke kedatangan bandara yang dikelola oleh
Angkasa Pura II menunjukkan peningkatan seiring dengan
meningkatnya jumlah tenaga kerja yang ada di luar negeri.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Indonesian Migrant Worker Services


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

109

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

110

pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan handheld


metal detector, sistem CCTV, pagar perimeter dan lain-lain. Pada
aspek kualitas sumber daya manusia yang bertanggungjawab
atas keamanan dan keselamatan di kawasan bandara,
perusahaan telah memberikan berbagai pelatihan baik
yang bersifat pengetahuan sampai pada ketrampilan teknis
di lapangan. Hal ini bertujuan untuk membentuk personil
keamanan yang handal dan profesional dalam menjalankan
tugas-tugas operasional pengamanan bandara.

systems, perimeter fences and others. On the manpower


quality aspect accountable for the safety and security in the
airport area, the company has given trainings from knowledge
trainings to technical skills in the field. This is to establish
competent and professional security personnel to carry out
airport security operational duties.

Sedangkan pada aspek kuantitas personil pengamanan


bandara, Angkasa Pura II juga melakukan penambahan
sesuai dengan kebutuhan dan standar pengamanan berlaku.
Terkait dengan keamanan dan keselamatan bandara, Angkasa
Pura II juga selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan
instansi Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) untuk memberikan pelatihan kepada personil
pengamanan bandara maupun untuk menciptakan suasana
bandara yang aman dan nyaman.

On the quantity aspect, Angkasa Pura II is also adding the


number of personnel based on the requirement and applicable
security standard. With respect to airport security and safety,
Angkasa Pura II coordinates and cooperates closely with the
Indonesian National Police and the Indonesian Armed Forces
(TNI) to provide training for airport security personnel and to
create a safe and comfortable atmosphere around the airport.

Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan


Pemadam Kebakaran (PKP-PK)

Rescue & Fire Fighting Services

Angkasa Pura II sangat menyadari dalam pengelolaan bisnis


jasa kebandarudaraan yang berhubungan dengan jasa lalu
lintas penerbangan memiliki tingkat risiko yang tinggi. Oleh
karena itu, perusahaan mempunyai program pelayanan yang
bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi munculnya
risiko tersebut yaitu melalui program pelayanan pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK).

Angkasa Pura II understands that in managing airport services


related with air traffic services it has a very high risk. Therefore,
the company has a service program that seeks to minimize
and anticipate the likelihood of such risks and respond to
potential aircraft accidents and fire emergencies (PKP-PK).

Angkasa Pura II berupaya memastikan bahwa semua


infrastruktur/fasilitas yang terkait dengan program PKP-PK
dalam kondisi yang siap siaga dan berfungsi secara optimal.
Upaya yang dilakukan Perusahaan perbaikan dan peningkatan
kelengkapan fasilitas maupun penggantian atau peremajaan
kendaraan operasional PKP-PK antara lain foam tender, rescue
invention vehicle (rapid car), ambulance dan commando
car, sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku bagi
masing-masing bandara.

The Company ensures that all infrastructure/facilities related


to this program are in a ready state and capable of functioning
optimally. Efforts by the Company to enhance and improve
these facilities include the replacement or refurbishment of
equipment such as foam tender, rescue invention vehicle
(rapid car), ambulances and command car, in line with the
prevailing norms and standards of the respective airports.

Di samping peningkatan kualitas infra struktur PKP-PK, Angkasa


Pura II juga meningkatkan kapabilitas pelayanan PKP-PK melalui
pemenuhan kualitas maupun kuantitas personil PKP-PK. Dalam
rangka pemenuhan kualitas personil PKP-PK, Angkasa Pura
II bekerjasama dengan instansi pemerintah seperti Dinas
Pemadam Kebakaran dengan memberikan pelatihan-pelatihan
yang dapat meningkatkan kompetensi personil PKP-PK. Pada
aspek kepatuhan terhadap prosedur, perusahaan melakukan
kajian maupun penilaian untuk mengukur kualitas pelayanan
PKP-PK dalam merespon setiap kecelakan yang terjadi.

In addition to the improvement of PKP-PK infrastructure


quality, Angkasa Pura II also improves the PKP-PK service
capability by meeting the quality standard and the number
of PKP-PK personnel. In fulfilling the headcount of PKP-PK
personnel, Angkasa Pura II cooperates with the Fire Fighting
Brigade to provide training for safety airport personnel to
enhance their firefighting skills. In the aspect of compliance
towards procedure, the Company carries out evaluation and
measurement of the quality of response to potential aircraft
accidents and fire emergencies.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kesiapan bandara menghadapi kemungkinan terjadinya


kecelakaan pesawat udara, memiliki dampak yang sangat
signifikan dalam mencegah atau meminimalkan timbulnya
kerugian jiwa maupun material. Kesiapan ini bergantung pada
kondisi bandara atas ketersediaan fasilitas yang memadai, yang
didukung oleh personil handal dan terlatih dalam melakukan
penanggulangan gawat darurat.

Airport readiness in responding to the possibility of airplane


crash or accident has a significant impact in preventing or
minimizing casualty or material loss. This depends on the
condition of the airport and the availability of proper facilities
supported by trained and capable personnel in responding
to emergencies.

Angkasa Pura II melalui layanan penanggulangan gawat


darurat berupaya untuk memberikan respon yang cepat atas
terjadinya kecelakan pesawat udara. Untuk itu, Angkasa Pura
II memastikan bahwa seluruh bandara yang dikelolanya telah
melakukan pelatihan-pelatihan tentang penanggulangan gawat
darurat serta melengkapi berbagai fasilitas dan unsur-unsur
penunjangnya.

Through its emergency response services, Angkasa Pura II


is capable of responding quickly to aircraft accidents. The
Company ensures all airports under its management undertake
trainings on emergency responses and equip themselves with
the required safety facilities and tools.

Dalam rangka penanggulangan gawat darurat, Angkasa Pura


II bekerjasama dan berkoordinasi dengan berbagai unsur dan
instansi yang tergabung dalam Airport Emergency Committee
(AEC) sesuai prosedur atau standar dalam Airport Emergency
Plan (AEP).

In preparing for these emergency situations, Angkasa Pura II


cooperates and coordinates its efforts with other organizations
or institutions that belong to the Airport Emergency Committee
(AEC) in line with standard procedures outlined in the Airport
Emergency Plan (AEP).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Emergency Response Service


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Layanan Penanggulangan Gawat Darurat

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

111

Struktur Organisasi

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Organizational Structure
Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor: KEP.01.01/11/2012.2
tentang Tentang Perubahan Struktur Direksi, Pengalihan Tugas
Anggota-Anggota Direksi, dan Pengangkatan Anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II tanggal 28
November 2012, maka struktur organisasi PT Angkasa Pura II
(Persero) adalah sebagaimana bagan di bawah ini:

Sekretaris Dewan Komisaris

Referring to the Decree No. KEP.01.01/11/2012.2 on the


Structure Changes of the Board of Directors, the Transfer of
Duties of the Board Members, and the Appointment of Board
of Directors of PT Angkasa Pura II (Persero) on November
28, 2012, organization structure has been established.
Information on the Organization Structure can be referred
in the chart below:

Dewan Komisaris:

Secretary of Board of
Commissioners

Board of Commissioners

DIREKSI

Direktur Utama

Profil Perusahaan
Company Profile

President Director

Direktur Kargo &


Pengembangan Usaha

Director of Airport Commercial


Affairs

Director of Cargo and Business


Development

Deputi Direktur Tata


Lingkungan Bandara

Deputi Direktur Bisnis


Terminal & Sisi Darat

Deputi Direktur
Bisnis Kargo

Deputy Director of Airport


Landscape & Environment

Deputy Director of Terminal


Business and Land Area

Deputy Director of Cargo


Business

Deputi Direktur
Pelayanan Penerbangan

Deputi Direktur
Prasarana

Deputi Direktur Bisnis


Penerbangan

Deputi Direktur
Pengembangan Usaha

Deputy Director of Aviation


Services

Deputy Director of
Infrastructure

Deputy Director of Aviation


Business

Deputy Director of Business


Development

Deputi Direktur
Pelayanan Bandara

Deputi Direktur
Teknologi
Kebandaraudaraan

Deputi Direktur
Pembinaan Anak
Perusahaan

Deputy Director of Airport


Technology

Deputy Director of Subsidiary


Development

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Director of Airport Operations

112

Direktur Pengembangan
Kebandarudaraan &
Teknologi

Direktur Komersial
Kebandaraudaraan

Direktur Operasi
Kebandarudaraan

Deputi Direktur
Manajemen
Keselamatan
Deputy Director of Safety
Management

Deputy Director of Airport


Services

Director of Airport & Technology


Development

Deputi Direktur
Pengamanan & PKP-PK
Deputy Director of Security
& Rescue and Fire Fighting
Services

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

PMU

Kantor Cabang

PMU

Branch Office

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Komite Audit

Kepala Satuan Pengawas


Internal
Head of Internal Audit

Kepala Biro Teknologi


Informasi & Komunikasi

Direktur Keuangan
Director of Finance

Direktur SDM & Umum

Sekretaris Perusahaan

Head of Information &


Communication Technology

Corporate Secretary

Director of Human Resource &


General Affairs

Head of Bidding

Deputy Director of Asset


Management & Utilities

Deputi Direktur
Pengembangan SDM
Deputy Director of Human
Resources Development

Deputi Direktur
Anggaran & Akuntansi

Deputi Direktur
Pendidikan & Pelatihan

Deputy Director of Budgeting


& Accounting

Deputy Director of Education


& Training

Deputi Direktur
Perbendaharaan

Deputi Direktur
Pelayanan Administrasi
& Umum

Deputy Director of Treasury

Deputy Director of General


Affairs

Kepala Biro Perencanaan


Strategis & Manajemen
Kinerja Perusahaan
Head of Strategic Planning
& Corporate Performance
Management

Kepala Biro Pemasaran


Head of Marketing

Kepala Biro Hukum


Head of Legal

Kepala Biro Manajemen


Risiko & Kepatuhan
Head of Risk Management &
Compliance

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Deputi Direktur PKBKL


Deputy Director of SME-CD

Annual Report 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kepala Biro Pelelangan


Deputi Direktur
Manajemen Aset &
Perlengkapan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Audit Committee

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

113

Profil Pejabat Satu Level Di Bawah Direksi

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Board of Directors-1 Profile (1 level under the Board of Directors)

114

Daryanto

Daryanto

Sekretaris Perusahaan
Profil dapat dilihat di Profil Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary
For profile please refer to Corporate Secretary profile

Erwin Syahputra

Erwin Syahputra

Kepala Satuan Pengawasan Internal


Profil dapat dilihat di Profil Kepala Satuan Pengawas Internal

Head of Internal Audit


For Profile please refer to Internal Audit profile

Jaya Tahoma Srait

Jaya Tahoma Srait

Kepala Biro Hukum


Warga Negara Indonesia, umur 50 tahun. Menjabat sebagai
Kepala Biro Hukum sejak 29 November 2012. Memiliki masa
kerja selama 29 tahun 9 bulan di Angkasa Pura II.

Head of Legal
Indonesian citizen, 50 years old. Served as Head of Legal since
29 November 2012. Has been working in Angkasa Pura II for
29 years and 9 months.

Agung Sedayu

Agung Sedayu

Kepala Biro Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja


Perusahaan
Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Menjabat sebagai
Kepala Biro Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja
Perusahaan sejak 29 November 2012. Memiliki masa kerja
selama 22 tahun 11 bulan di Angkasa Pura II.

Head of Strategic Planning and Company Performance


Management
Indonesian citizen, 43 years old. Served as Head of Strategicw
Planning and Company Performance Management since 29
November 2012. Has ben working in Angkasa Pura II for 22
years and 11 months.

Didi Kristanto

Didi Kristanto

Kepala Biro Teknologi Informasi dan Komunikasi


Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Menjabat sebagai
Kepala Biro Teknologi Informasi dan Komunikasi sejak 29
November 2012. Memiliki masa kerja selama 22 tahun 11
bulan di Angkasa Pura II.

Head of Information and Communication Technology


Indonesian citizen, 43 years old. Served as Head of Information
and Communication Technology since 29 November 2012. Has
been working in Angkasa Pura II for 22 years and 11 months.

Agus Haryadi

Agus Haryadi

Kepala Biro Pelelangan


Warga Negara Indonesia, umur 44 tahun. Menjabat sebagai
Kepala Biro Pelelangan sejak 29 November 2012. Memiliki
masa kerja selama 22 tahun 11 bulan di Angkasa Pura II.

Head of Bidding
Indonesian citizen, 44 years old. Served as Head of Bidding
since 29 November 2012. Has been working in Angkasa Pura
II for 22 years and 11 months.

Eka Maria Karmawaty

Eka Maria Karmawaty

Kepala Biro Pemasaran


Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Menjabat sebagai
Kepala Biro Pemasaran sejak 7 Agustus 2014. Memiliki masa
kerja selama 29 tahun 9 bulan di Angkasa Pura II.

Head of Marketing
Indonesian Citizen, 52 years old. Served as Head of Marketing
since 7 August 2014. Has been working in Angkasa Pura II
for 29 years 9 months.

Joko Waskito

Joko Waskito

Kepala PMU Pengembangan Bandara


Warga Negara Indonesia, umur 51 tahun. Menjabat sebagai
Kepala PMU Pengembangan Bandara sejak 30 Agustus 2013.
Memiliki masa kerja selama 7 tahun 6 bulan di Angkasa Pura II.

Head of Project Management Unit for Airport Development


Indonesian citizen, 51 years old. Served as Head of Project
Management Unit for Airport Development since 30 August
2013. Has been working in Angkasa Pura II for 6 years and
6 months.

Indra Tjahya

Indra Tjahya

Kepala PMU Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta


Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Menjabat sebagai
Kepala PMU Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sejak 1
Februari 2012. Memiliki masa kerja selama 2 tahun 10 bulan
di Angkasa Pura II.

Head of Project Management Unit for Soekarno-Hatta Airport


Development
Indonesian citizen, 52 years old. Served as Head of Project
Management Unit for Soekarno-Hatta Airport Development
since 1 February 2012. Has been working in Angkasa Pura II
for 2 year and 10 months.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rachmady D

Deputi Direktur Manajemen Keselamatan


Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Manajemen Keselamatan sejak 29 November
2012. Memiliki masa kerja selama 29 tahun 9 bulan di Angkasa
Pura II.

Deputy Director of Safety Management


Indonesian citizen, 54 years old. Served as Deputy Director
of Safety Management since 29 November 2012. Has been
working in Angkasa Pura II for 29 years and 9 months.

Iskandar

Iskandar

Deputi Direktur Pelayanan Bandara


Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Pelayanan Bandara sejak 7 Agustus 2014.
Memiliki masa kerja selama 20 tahun 9 bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Airport Services


Indonesian Citizen, 52 years old. Served as Deputy Director
of Airport Services since 7 August 2014. Has been working in
Angkasa Pura II for 20 years and 9 months.

Naib Basri Setiawan

Naib Basri Setiawan

Deputi Direktur Pengamanan dan PKP-PK


Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Pengamanan dan PKP-PK sejak 7 Agustus 2014.
Memiliki masa kerja selama 29 tahun 9 bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Security & Rescue and Fire Fighting Services


Indonesia Citizen, 54 years old. Served as Deputy Director of
Security & Rescue and Fire Fighting Services since 7 August
2014. Has been working in Angkasa Pura II for 29 years and
9 months.

Agus Wialdi

Agus Wialdi

Deputi Direktur Prasarana


Warga Negara Indonesia, umur 46 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Prasarana sejak 29 November 2012. Memiliki
masa kerja selama 15 tahun 1 bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Infrastructure


Indonesian Citizen, 46 years old. Served as Deputy Director
of Infrastructure since 29 November 2012. Has been working
in Angkasa Pura II for 14 years and 1 month.

Muhammad Putra Pariadi

Muhammad Putra Pariadi

Deputi Direktur Teknologi Kebandandarudaraan


Warga Negara Indonesia, umur 47 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Teknologi Kebandarudaraan sejak 29 November
2012. Memiliki masa kerja selama 24 tahun 10 bulan di Angkasa
Pura II.

Deputy Director of Airport Technology


Indonesian citizen, 47 years old. Served as Deputy Director of
Airport Technology since 29 November 2012. Has been working
in Angkasa Pura II for 24 years and 10 months.

Sukesta Ganewati

Sukesta Ganewati

Deputi Direktur Bisnis Terminal dan Sisi Darat


Warga Negara Indonesia, umur 51 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Bisnis Terminal dan Sisi Darat sejak 29 November
2012. Memiliki masa kerja selama 31 tahun 7 bulan di Angkasa
Pura II.

Deputy Director of Terminal Business and Land Area


Indonesian citizen, 50 years old. Served as Deputy Director of
Terminal Business and Land Area since 29 November 2012. Has
been working in Angkasa Pura II for 30 years and 10 months.

Deni Krisnowibowo

Deni Krisnowibowo

Deputi Direktur Bisnis Penerbangan


Warga Negara Indonesia, umur 44 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Bisnis Penerbangan sejak 29 November 2012.
Memiliki masa kerja selama 23 tahun 7 bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Aviation Business


Indonesian citizen, 44 years old. Served as Deputy Director of
Aviation Business since 29 November 2012. Has been working
in Angkasa Pura II for 23 years and 7 months.

Siswanto

Siswanto

Deputi Direktur Bisnis Kargo


Warga Negara Indonesia, umur 43 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Bisnis Kargo sejak 29 November 2012. Memiliki
masa kerja selama 22 tahun 11 bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Cargo Business


Indonesian citizen, 43 years old. Served as Deputy Director of
an Airport System and Environment since 29 November 2012.
Has been working in Angkasa Pura II for 22 years and 1 month.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Rachmady D

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Head of Enterprise Resources Planning (ERP) Project


Management
Indonesian citizen, 42 years old. Served as Head of Enterprise
Resources Planning (ERP) Project Management since 29
November 2012. Has been working in Angkasa Pura II for 21
years and 11 months.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Slamet Priyanto

Kepala Manajemen Proyek Enterprise Resources Planning


(ERP)
Warga Negara Indonesia, umur 42 tahun. Menjabat sebagai
Kepala Manajemen Proyek Enterprise Resources Planning
(ERP) sejak 29 November 2012. Memiliki masa kerja selama
22 tahun 11 bulan di Angkasa Pura II.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Slamet Priyanto

115

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

116

Wisnu Raharjo

Wisnu Raharjo

Deputi Direktur Pengembangan Usaha


Warga Negara Indonesia, umur 38 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Pengembangan Usaha sejak 29 November 2012.
Memiliki masa kerja selama 15 tahun 1 bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Business Development


Indonesian citizen, 38 years old. Served as Deputy Director of
Business Development since 29 November 2012. Has been
working in Angkasa Pura II for 15 years and 1 month.

Gautsil Madani

Gautsil Madani

Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan


Warga Negara Indonesia, umur 40 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan sejak 29
November 2012. Memiliki masa kerja selama 15 tahun 1
bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Subsidiary Development


Indonesian citizen, 40 years old. Served as Deputy Director
of Subsidiary Development since 29 November 2012. Has
been working in Angkasa Pura II for 15 years and 1 month.

Ahmad Tavid

Ahmad Tavid

Deputi Direktur Manajemen Aset dan Perlengkapan


Warga Negara Indonesia, umur 49 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Manajemen Aset dan Perlengkapan sejak 29
November 2012. Memiliki masa kerja selama 25 tahun 11
bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Logistic & Asset Management


Indonesian citizen, 49 years old. Served as Deputy Director of
Logistic & Asset Management since 29 November 2012. Has
been working in Angkasa Pura II for 25 years and 1 month.

Sudarto

Sudarto

Deputi Direktur Anggaran dan Akuntansi


Warga Negara Indonesia, umur 44 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Anggaran dan Akuntansi sejak 29 November
2012. Memiliki masa kerja selama 22 tahun 11 bulan di Angkasa
Pura II

Deputy Director of Budgeting and Accounting


Indonesian citizen, 44 years old. Served as Deputy Director
of Budgeting and Accounting since 29 November 2012. Has
been working in Angkasa Pura II for 22 years and 1 month.

Sri Eviyanti

Sri Eviyanti

Deputi Direktur Perbendaharaan


Warga Negara Indonesia, umur 55 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Perbendaharaan sejak 29 November 2012.
Memiliki masa kerja selama 31 tahun 10 bulan di Angkasa
Pura II.

Deputy Director of Treasury


Indonesian citizen, 55 years old. Served as Deputy Director
of Treasury since 29 November 2012. Has been working in
Angkasa Pura II for 31 years and 10 months.

Supriadi

Supriadi

Deputi Direktur PKBL


Warga Negara Indonesia, umur 49 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur PKBL sejak 29 November 2012. Memiliki masa
kerja selama 23 tahun 7 bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of SME-CD


Indonesian citizen, 49 years old. Served as Deputy Director
of SME-CD since 29 November 2012. Has been working in
Angkasa Pura II for 23 years and 7 months.

Kristamadji Meiputra

Kristamadji Meiputra

Deputi Direktur Pengembangan SDM


Warga Negara Indonesia, umur 46 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Pengembangan SDM sejak 7 Agustus 2014.
Memiliki masa kerja selama 23 tahun 7 bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of Human Resource Development


Indonesian citizen, 46 years old. Served as Deputy Director
of Human Resource Development since 7 August 2014. Has
been working in Angkasa Pura II for 23 years and 7 months.

Luthfy Edrus

Luthfy Edrus

Deputi Direktur Pendidikan dan Pelatihan


Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Pendidikan dan Pelatihan sejak 29 November
2012. Memiliki masa kerja selama 32 tahun 9 bulan di Angkasa
Pura II.

Deputy Director of Education and Training


Indonesian citizen, 54 years old. Served as Deputy Director of
Education and Training since 29 November 2012. Has been
working in Angkasa Pura II for 32 years and 9 months.

Rini Indrawati

Rini Indrawati

Deputi Direktur Pelayanan Administrasi dan Umum


Warga Negara Indonesia, umur 46 tahun. Menjabat sebagai
Deputi Direktur Pelayanan Administrasi dan Umum sejak 29
November 2012. Memiliki masa kerja selama 21 tahun 10
bulan di Angkasa Pura II.

Deputy Director of General Affairs


Indonesian citizen, 46 years old. Served as Deputy Director of
General Affairs since 29 November 2012. Has been working
in Angkasa Pura II for 21 years and 10 months.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Profil Dewan Komisaris


Informasi mengenai Profil Dewan Komisaris Angkasa Pura II
dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang terdapat
dalam Bab Laporan Dewan Komisaris dan Direksi.

Information regarding the Board of Commissioners of Angkasa


Pura II can be found in BOC Profile Section in Report from
the Board of Commissioners and Board of Directors Chapter.

Profil Direksi

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Board Of Commissioners Profile

Board Of Directors Profile


Information Profile Directors Angkasa Pura II can be found in
BOC Profile Section in Report from the Board of Commissioners
and Board of Directors Chapter.

Profil Sumber Daya Manusia


Human Resources Profiles
To support the sustainable growth of the company, Angkasa
Pura II is currently trying to optimize the utilization of existing
human resources. Total permanent employees in 2014 reached
8471 people.

Informasi mengenai Sumber Daya Manusia dapat dilihat di


Bagian Sumber Daya Manusia.

Human Resources Information can be found on the Human


Resources Section.

Kebijakan Dalam Kesempatan Kerja


Employment Opportunities Policy
Kebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan
karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan
dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Angkasa Pura II
melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan karir
secara selektif dan terbuka tanpa diskriminasi (gender, ras,
suku, agama), dengan memprioritaskan sumber dari dalam
Perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja, kemampuan
dan kompetensi Karyawan

Employment opportunities Policy, both staffing and employee


career development outlined in the Collective Labour
Agreement (CLA). Angkasa Pura II in placement for job position
and career development implement selective and open without
discrimination (gender, race, ethnicity, religion), by prioritizing
internal talent in the Company by taking into account the job
performance, ability and competencies of the employees

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang


berkelanjutan, saat ini Angkasa Pura II berusaha
mengoptimalisasi pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah
karyawan tetap pada tahun 2014 mencapai 8.471 orang.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Informasi mengenai Profil Direksi Angkasa Pura II dapat dilihat


di Bagian Profil Dewan Komisaris yang terdapat dalam Bab
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

117

Struktur Grup Dan Komposisi Pemegang Saham


Group Structure And Shareholding Composition

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Struktur Grup

Group Structure

PT ANGKASA
PURA SOLUSI

99,99%

PT RAILINK

AP2

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

40%

118

PT GAPURA
ANGKASA

31,25%

PT PURANTA
MITRA
ANGKASA DUA

0,134%

Komposisi Pemegang Saham


Komposisi Kepemilikan Saham Angkasa Pura II 100% dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia.

Shareholder Composition
Angkasa Pura II Shareholder composition 100% owned by
the Republic of Indonesia

Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% Atau Lebih


Per 31 Desember 2014

Shareholding Reaches 5% or More As of 31 December 2014

Nama | Name

Status Pemilik | Status

Persentase (%) | Percentage (%)

Negara Republik Indonesia

Negara Republik Indonesia

100

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi


Per 31 Desember 2014 tidak terdapat kepemilikan saham
Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II di Perusahaan.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Shareholding of Board of Commissioners and Directors


As of 31 December 2013, Board of Commissioners and Directors
have no share in Angkasa Pura II.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kronologis Pencatatan Saham


Share Listing Chronology
As of 31 December 2014, Angkasa Pura II is one of the nonlisted state-owned enterprises or has not listed its shares in
the Indonesia Stock Exchange, thus there is no information
regarding the chronology of share listing, corporate action,
the change in total number of shares and the name of stock
exchange where the company is listed.

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Angkasa Pura II per 31 Desember 2014 merupakan salah satu


BUMN non listed atau belum mencatatkan saham di Bursa
Efek Indonesia sehingga tidak terdapat informasi mengenai
kronologis pencatatan saham, corporate action, perubahan
jumlah saham dan nama bursa dimana saham perusahaan
dicatatkan

Chronology Of Other Stock Listing


As of 31 December 2014, Angkasa Pura II has not issued
stocks in any form, thus there is no information recording the
chronology of other stock listing, corporate action, the change
in number of other stocks, the name of stock exchange where
the other stocks are listed, as well as stock rating.

Struktur Dan Profil Entitas Anak/


Perusahaan Afiliasi
Structure And Profile Of Subsidiaries/Affiliated Companies
Per 31 Desember 2014, Angkasa Pura II memiliki 1 (satu)
Entitas Anak dan 3 (tiga) perusahaan afiliasi.

As of 31 December 2013, Angkasa Pura II owns one (1)


Subsidiary and three (3) affiliates

Bidang Usaha
Business Area

Status
Status

PT Angkasa Pura Solusi

Airport Consultancy, Media,

Anak Perusahaan

Supproting & IT

Subsidiary

Ground Handling &

Perusahaan Afiliasi

Warehouse Operator

Affiliates

Kereta Api Bandara

Perusahaan Afiliasi

Airport Train

Affiliates

PT Gapura Angkasa

PT Railink

Komposisi Saham
Share Composition
Angkasa Pura II (99,999%)
Luthfy Edrus (0,0001%)
Garuda Indonesia (58,75%)
Angkasa Pura I (10,00%)
Angkasa Pura II (31,25%)
Kereta Api Indonesia (60%)
Angkasa Pura II (40%)

Status Operasi
Operation Status
Beroperasi
In Operation
Beroperasi
In Operation
Beroperasi
In Operation

Purantara Mitra Angkasa (0,949%)


PT Purantara Mitra Angkasa Dua

Inflight Catering

Perusahaan Afiliasi
Affiliates

Angkasa Pura II (0,134%)


Cardig International (0,267%)
Cardig Aero Services Tbk (98,65%)

Beroperasi
In Operation

Devro Group Limited (0,00%)

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Perusahaan
Company

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Angkasa Pura II per 31 Desember 2014 tidak menerbitkan


efek dalam bentuk apapun sehingga tidak terdapat informasi
mengenai kronologis pencatatan efek lainnya, corporate action,
perubahan jumlah efek lainnya, nama Bursa dimana efek
lainnya dicatatkan, serta peringkat efek.

119

Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan


Biro Administrasi Efek
Angkasa Pura II tidak memiliki Biro Administrasi Efek
dikarenakan Angkasa Pura II tidak menerbitkan saham di
Bursa Efek manapun.

Securities Administration Bureau


Angkasa Pura II does not have a Securities Administration
Bureau because of Angkasa Pura II is not issuing any shares
in the Stock Exchange.

Perusahaan Pemeringkat Efek


Angkasa Pura II tidak memiliki Perusahaan Pemeringkat Efek
dikarenakan Angkasa Pura II tidak menerbitkan saham/efek
di Bursa Efek manapun.

Securities Rating Company


Angkasa Pura II does not have a rating agency because of
Angkasa Pura II Securities are not issued shares / securities
in any Stock Exchange.

Kantor Akuntan Publik


Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan
Graha Mandiri 19th Floor
Jl. Imam Bonjol No. 61
Jakarta Pusat 10310

Public Accounting Firm


Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan
Graha Mandiri 19th Floor
Jl. Imam Bonjol No. 61
Jakarta Pusat 10310

Notaris
Kantor Notaris Otty HC Ubayani, SH
Gedung OH Center
Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 69
Jakarta Selatan 12180

Notary
Kantor Notaris Otty HC Ubayani, SH
Gedung OH Center
Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 69
Jakarta Selatan 12180

Konsultan Hukum
Law Office Od Remy & Partners
Manggala Wanabakti Blok IV
Lantai 8 Wing B Jl. Gatot Subroto,
Senayan, Jakarta

Legal Consultant
Law Office Od Remy & Partners
Manggala Wanabakti Blok IV
Lantai 8 Wing B Jl. Gatot Subroto,
Senayan, Jakarta

LQQ Media Law Offices


Cityloft Sudirman Suite 1021
Jl. KH Mas Mansyur No. 121
Jakarta Pusat 10220

LQQ Media Law Offices


Cityloft Sudirman Suite 1021
Jl. KH Mas Mansyur No. 121
Jakarta Pusat 10220

Konsultan Hukum Pajak Mustofa & Rekan


Jl. Utan Kayu Raya No. 66B
Jakarta

Konsultan Hukum Pajak Mustofa & Rekan


Jl. Utan Kayu Raya No. 66B
Jakarta

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Supporting Institutions And Profession Of The Company

120

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Peristiwa Penting 2014


Event Highlights 2014

Grand Launching New Corporate Identity PT Angkasa Pura II (Persero)


dilaksanakan pada tanggal bertempat di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific
Place (SCBD).
Grand Launching New Corporate Identity PT Angkasa Pura II (Persero) held on
December held at The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place (SCBD)

Penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama PT Angkasa Pura II


dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara tentang Pengelolaan,
Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Silangit.
Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa Pura II with the
Government of North Tapanuli regarding the Management, Construction and
Development of Silangit airport

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Angkasa Pura II dengan


Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentang Penyusunan Kajian Kerjasama
Pembangunan, Pengelolaan dan Pengembangan Bandara Internasional
Jawa Barat di Kecamatan Majalengka Provinsi Jawa Barat
Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa Pura II with Provincial
Government of West Java on Joint Review of Development, Management and
Construction of the International Airport in the district of Majalengka in West
Java Province.

27 Maret 2014 | 27 March 2014


Peresmian Bandar Udara International Kualanamu, di Deli Serdang
- Medan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bpk. Susilo
Bambang Yudhoyono.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Grand opening Kualanamu International Airport, in Deli Serdang-Medan inaugurated


by President of the Republic of Indonesia, Mr. Susilo Bambang Yudhoyono.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

10 Februari 2014 | 10 February 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

10 Februari 2014 | 10 February 2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

21 Januari 2014 | 21 January 2014

121

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

8 April 2014 | 8 April 2014

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT Angkasa Pura II (Persero)


dengan Serikat Pekerja PT Angkasa Pura II (Persero)
Cooperation Agreement Signing between PT Angkasa Pura II (Persero) with PT
Angkasa Pura II (Persero) Workers Union.

10 Juli 2014 | 10 July 2014

Profil Perusahaan
Company Profile

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Angkasa Pura II dengan


TNI AU tentang Pinjam aset milik Angkasa Pura II di Bandara Tabing
Padang dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa Pura II with the
Indonesian Air Force on Angkasa Pura II assets loan in Tabing Airport - Padang
and Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

11 Agustus 2014 | 11 August 2014

Penandatanganan Kerjasama Strategis antara PT Angkasa Pura II dengan


PT Bank Internasional Indonesia tentang Penyediaan Fasilitas Pinjaman
Berjangka dengan nilai sebesar Rp1,5 Triiun.
Strategic Partnership signing between PT Angkasa Pura II with PT Bank Internasional
Indonesia on Provision of Term Loan Facility with a value of IDR1.5 trillion.

15 September 2014 | 15 September 2014

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Angkasa Pura II dengan


PT Railink tentang Rencana Pemanfaatan Aset Milik PT Angkasa Pura II
oleh PT Railink
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa Pura II with PT


Railink on Utilization Assets Owned by PT Angkasa Pura II by PT Railink.

122

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Angkasa Pura II dengan


Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam tentang Pengembangan Value Added Services di Bandar Udara
Hang Nadim Batam dan Pemanfaatan Pusat Teknologi Informasi

05 November 2014 | 05 November 2014

Penandatangan kesepahaman bersama antara Pemerintah Kabupaten


Tangerang dengan Angkasa Pura II (Persero) tentang pemanfaatan tanah
milik PT Angkasa Pura II (Persero) di Kecamatan Kosambi Kabupaten
Tangerang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Memorandum of Understanding signing between PT Angkasa Pura II with the


Batam Free Trade Zone and Free Port Zone Concession Agency on Value Added
Services Development at Hang Nadim Airport Batam and Utilization of Information
Technologies Center.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

04 November 2014 | 04 November 2014

Joint agreement signing between Government of Tangerang regency with Angkasa


Pura II (Persero) on the use of land owned by PT Angkasa Pura II (Persero) in
Kosambi, Tangerang district.

Pemeringkatan Airport Clean Award 2014 Internal Bandar Udara PT


Angkasa Pura II (Persero) dengan eksternal dan latar belakang kegiatan
ke DOB
Rangkings of Clean Airport Award 2014 Internal PT Angkasa Pura II (Persero)
with external and background activities to DOB

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

30 Desember 2014 | 30 December 2014

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

123

Penghargaan dan Sertifikasi


Award and Certification

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

1 April 2014
1 April 2014

The #4 Worlds Most Improved Airport 2014 untuk


Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari SKYTRAX
The #4 World's Most Improved Airport 2014 for
Soekarno-Hatta International Airport from SKYTRAX

15 Oktober 2014
15 October 2014

BUMN Web Award 2014 untuk kategori


Best Content dari BERITA SATU.COM.

Profil Perusahaan
Company Profile

SOE Web Award 2014 for the category


of Best Content of BERITASATU.COM.

16 Oktober 2014
16 October 2014

Juara 2 Annual Report Award (ARA) 2013 untuk


Kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Runner-up Annual Report Award (ARA) in 2013


for Category SOE Non-Financial Non-Listed.

17 Desember 2014
17 December 2014

GCG Award 2014 as Trusted Company Based on


Corporate Governance Perception Index (CGPI).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

GCG as Trusted Company Award 2014 Based on


Corporate Governance Perception Index (CGPI).

124

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

17 Oktober 2014
17 October 2014

Mapping Certificate Airport Carbon Accreditation


for Soekarno-Hatta International Airport from
AIRPORT COUNCIL INTERNATIONAL (ACI)

Infobank BUMN Awards 2014 untuk Kategori BUMN


Industri Non-Keuangan berpredikat SANGAT BAGUS
atas Kinerja Keuangan selama tahun 2013.
Infobank SOE Award 2014 for the category of
Non-Financial Industries SOE categorized as VERY
GOOD on Financial Performance for the year 2013.

9 Desember 2014
9 December 2014

SOE Gratification With Value Report Defined


Become Largest In 2014 the State Property
of the Corruption Eradication Commission.

11 Desember 2014
11 December 2014

Pelayanan Prima Sektor Transportasi untuk Bandara


Internasional Kualanamu, Minangkabau, Sultan
Mahmud Badaruddin II, dan Soekarno-Hatta
(Terminal 2 & 3 dari KEMENTERIAN PERHUBUNGAN).

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Excellent Service for the Transport


Sector International Airport Kualanamu,
Minangkabau, Sultan Mahmud Badaruddin
II, and Soekarno-Hatta Airport (Terminal 2 &
3 of the MINISTRY OF TRANSPORTATION).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

BUMN Dengan Nilai Laporan Gratifikasi Terbesar


Yang Ditetapkan Menjadi Milik Negara Tahun 2014
dari KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

30 Oktober 2014
30 October 2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Mapping Certificate Airport Carbon Accreditation


for Soekarno-Hatta International Airport dari
AIRPORT COUNCIL INTERNATIONAL (ACI)

125

Pengembangan Sumber
Daya Manusia
Human Resources Development

126

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome
Challenges
to be a Leading
Airport Company
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

127

Profil SDM

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Human Resource Profile

128

Angkasa Pura II senantiasa memberikan


perhatian khusus dalam pengelolaan
SDM secara efektif dan terpadu sehingga
tercipta SDM yang kompeten, profesional,
berdaya saing, serta mampu beradaptasi
pada dinamika bisnis yang cepat.

Angkasa Pura II continuously provide special


attention in an integrated and effective human
resources management to create professional,
competitive, competent and adaptive to the
rapid business dynamics

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting yang


dimiliki oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya.
PT Angkasa Pura II (Persero) atau Angkasa Pura II senantiasa
berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan
kualitas pelayanan yang maksimal. Salah satu aspek yang
menjadi fokus perhatian dalam menjalankan usaha adalah
tersedianya SDM yang tepat, baik dalam jumlah maupun
kualitas.

Human Resources (HR) is the most important asset for a


company to achieve its objectives. Angkasa Pura II strives
consistently to meet the needs of its customers with maximum
service quality. One aspect that becomes the focus of attention
in running a business is the availability of appropriate Human
Resource, in terms of quantity or quality.

Pengurus Perusahaan

Company Management

Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Menteri


BUMN Nomor KEP-135/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010,
SK-335/MBU/2012 tanggal 17 September 2012, dan SK-25/
MBU/S/11/2014 tanggal 04 November 2014 adalah
sebagai berikut:

Board of Commissioners Composition based on Decision Letter


of the Minister of State-Owned Enterprises KEP-135/MBU/2010
dated 21 July 2010, SK-335/MBU/2012 dated 17 September
2012, and SK-25/MBU/S/11/2014 dated 04 November 2014
are as follows:

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Profil SDM
Human Resource Profile

W. Budi Santoso
AnggotA
Commissioner

Tursandi Alwi
AnggotA
Commissioner

Rubani Pranoto
AnggotA
Commissioner

Wahyu Kuncoro
AnggotA
Commissioner

Based on Decision Letter Number: SK-361/MBU/2012 and


Number SK-88/MBU/2014 regarding the Structure Changes
of the Board of Directors, the Transfer of Duties of the Board
of Directors, Appointment of PT Angkasa Pura II Board of
Directors members, the composition is as follows:

Tri S. Sunoko
Direktur UtamA
PRESIDENT DIRECTOR

Endang A. Sumiarsa

Salahudin Rafi

Rinaldo J. Aziz

Yusmar Anggadinata

Direktur Operasi
KebandarudaraaN
Director of Airport
Operations

Direktur Pengembangan
KebandarudaraAn &
TeknologI
Director of Airport and
Technology Development

Direktur Komersial
KebandarudaraaN
Director of Airport
Commercial

Direktur Kargo &


Pengembangan Usaha
Director of Cargo and
Business Development

Laurensius
Manurung
Direktur Keuangan
Director of Finance

RP. Hari Cahyono


Direktur SDM & Umum
Director of
Human Resources &
General Affairs

Angkasa Pura II Organizational Structure

Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor: KEP.01.01/11/2012.2


tentang Perubahan Struktur Direksi, Pengalihan Tugas Anggotaanggota Direksi, dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II tanggal 28 November
2012, telah ditetapkan struktur organisasi. Informasi mengenai
struktur organisasi Angkasa Pura II dapat dilihat di Bagian
Profil Perusahaan.

In line with the Decision Letter No. KEP.01.01/11/2012.2 on


the Structure Changes of the Board of Directors, the Transfer of
Duties of the Board Members, and the Appointment of Board
of Directors of Angkasa Pura II dated 28 November 2012, the
organization structure has been established. Information of
the organization structure of Angkasa Pura II can be referred
to in Company Profile section.

Kekuatan Sumber Daya Manusia

Human Resources Profile

Pada Tahun 2014 realisasi kekuatan SDM sebesar 8.471 orang


atau 7% di atas realisasi Tahun 2013. Pada grafik di bawah
ini dapat dilihat perubahan kekuatan SDM dari Tahun 2010
sampai dengan 2014:

In 2014 the total realization of HR amounted to 8471 people,


or 7% higher than the realization of the 2013. In the graph
below can be seen the changes of human resources from
year 2010 until 2014:

Annual Report 2014

2011

PT Angkasa Pura II (Persero)

2012

2013

8.471

2.481

1.396

4.594

7.900

2.433

885

4.582

8.301

2.279

1.729

4.293

8.193

2.285

1.715

4.193

7.783

2.171

1.629

2010

2014

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

3.983

Grafik: Kekuatan SDM dari tahun 2010 2014


Chart: Human Resources 2010 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Struktur Organisasi Angkasa Pura II

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor: SK-361/MBU/2012 dan


Nomor : SK-88/MBU/2014 Tentang Perubahan Struktur Direksi,
Pengalihan Tugas Anggota-Anggota Direksi, dan Pengangkatan
Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Angkasa Pura II
(Persero) sehingga susunan pengurus perusahaan adalah
menjadi sebagai berikut:

Iswan Elmi
AnggotA
Commissioner

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Santoso Eddy Wibowo


Komisaris Utama
President Commissioner

129

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

The following is the profile of personnel capacity at Angkasa


Pura II as of December 2014:

Komposisi SDM
Komposisi SDM PT Angkasa Pura II (Persero) Tahun 2014
mencapai 8.471 orang, sehingga masih terdapat kekurangan
sejumlah 1.127 orang yang pemenuhannya dilakukan secara
bertahap. Jumlah SDM Tahun 2014 masih berada 12% di bawah
RKAP seperti dapat dilihat pada komposisi SDM PT Angkasa
Pura II (Persero) pada tabel di bawah ini:

HR composition
The HR composition of PT Angkasa Pura II in 2014 reached
to 8,471 people, this means there are still 1,127 numbers of
employees required and will gradually filled. The 2014 HR
numbers is still 12% below the WP&B as shown in the HR
composition PT Angkasa Pura II table below:

Tabel: Jumlah Pegawai


Table: Number of Employees
Lokasi
Location

Pegawai
Employee

Diperbantukan
Attached
Employees

PKWT
Contract
Workers

Total SDM
Total HR

Gap
Gap

Dev
Dev

OS
OS

Total SDM
Total HR

Gap
Gap

Dev
Dev

RKAP

REAL

RKAP

REAL

RKAP

REAL

RKAP

REAL

RKAP

REAL

RKAP

REAL

PST

590

513

86

118

678

695

17

3%

98

54

776

749

(27)

-3%

CGK

2.621

1.923

70

511

398

3.132

2.391

(741)

-24%

1.654

1.522

4.786

3.913

(873)

-18%

HLP

192

162

57

82

249

249

0%

25

31

274

280

2%

PLM

215

196

12

44

46

259

254

(5)

-2%

82

83

341

337

(4)

-1%

PNK

182

166

20

41

202

211

4%

67

78

269

289

20

7%

KNO

738

405

30

166

416

904

851

(53)

-6%

390

314

1.294

1.165

(129)

-10%

PKU

259

223

74

62

333

288

(45)

-14%

125

118

458

406

(52)

-11%

PDG

230

198

27

27

260

229

(31)

-12%

86

96

346

325

(21)

-6%

BDO

143

123

32

40

175

164

(11)

-6%

33

27

208

191

(17)

-8%

BTJ

179

169

10

19

189

188

(1)

-1%

34

23

223

211

(12)

-5%

TNJ

111

91

22

36

133

127

(6)

-5%

26

20

159

147

(12)

-8%

DJB

133

120

59

40

192

160

(32)

-17%

33

38

225

198

(27)

-12%

PGK

122

99

25

41

147

142

(5)

-3%

29

48

176

190

14

8%

DTB

23

11

30

23

41

18

78%

40

29

63

70

11%

5.738

4.457

137

1.133

1.396

6.876

5.990

(886)

-13%

2.722

2.481

9.598

8.471

(1.127)

-12%

Jumlah
Total

Sumber : Pengembangan SDM PT Angkasa Pura II


Source : Human Resources Development Angkasa Pura II

Kantor pusat dan dua bandara yang kondisi sumber daya


manusianya berada di atas RKAP 2014, yaitu Bandara Supadio
dan Bandara Silangit. Sebagaimana digambarkan pada grafik
di bawah ini:

Head office and two airport with total manpower above the
Company Work Plan and Budget 2014 are Supadio Airport and
Silangit Airport. As shown in the graphic below:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Gambaran profil kekuatan personil di Angkasa Pura II sampai


dengan Desember 2014 dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

130

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

CGK

HLP

PLM

PNK

KNO

PKU

PDG

BDO

BTJ

TNJ

DJB

PGK

41

23

178%

142

97%
147

160

83%
192

127

95%
133

188

189

99%

164

94%
175

229

88%
260

288

333

86%

851

94%
904

211

104%
202

254

98%
259

249

249

100%

DTB

Sumber: Pengembangan SDM Angkasa Pura II


Source : Human Resources Development Angkasa Pura II

Sedangkan dilihat dari kelompok jabatan, komposisi karyawan


perusahaan dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:

Based on position group, employees composition are as follows:

Realisasi sampai Desember 2014


Realization Until December 2014

Bandara
Airport

RKAP 2014
Companys Work
Plan and Budget

MAN

ADM

OPS

PST

590

275

296

571

CGK

2.621

184

289

1.450

1.923

HLP

192

18

49

95

162

PLM

215

12

47

137

196

PNK

182

14

36

116

166

KNO

738

51

66

288

405

Jumlah
Total

259

20

49

154

223

230

12

41

145

198

BDO

143

12

30

81

123

BTJ

179

14

34

121

169

TNJ

111

10

29

52

91

DJB

133

14

29

77

120

PGK

122

12

18

69

99

DTB

23

11

Jumlah
Total

5.738

649

1.014

2.794

4.457

Catatan: RKAP dan Realisasi tidak termasuk pegawai diperbantukan, PKWT dan OS
Sumber: Pengembangan SDM Angkasa Pura II
Note : RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workers
Source : Human Resources Development Angkasa Pura II

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PKU
PDG

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tabel: Kelompok Jabatan


Table : Position Group

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

PST

2391

76%
3132

695

678

103%

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Grafik : Kekuatan SDM per Desember 2014


Graph : HR strength per December 2014

131

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi karyawan pada


jabatan manajerial sebanyak 649 orang atau 14%, pada
jabatan operasional 2.794 orang atau 63%, dan pada jabatan
administrasi sebanyak 1.014 orang atau 23%.

Based on position group, there were 649 people (14%) in


managerial position, 2,794 people (63%) in operational
position and 1,014 people (23%) in administrative position.
ADM

23%

MAN

2014

14%

OPS

Profil Perusahaan
Company Profile

63%
Sedangkan perbandingan antara realisasi tingkat pendidikan
karyawan perusahaan (di luar DPB, PKWT, dan tenaga OS)
sampai dengan Desember tahun 2014 dengan RKAP dapat
dijelaskan sebagaimana tabel berikut:

Meanwhile, the comparison of educational backgrounds of


the Companys employees as of December 2014 (excluding
attached employees, contract workers and outsourced workers)
against the Companys Work Plan & Budget is outlined in the
following table:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Tabel: Komposisi Pendidikan Karyawan Perusahaan


Table : Composition of Employees Education Level

132

Realisasi 2014
Realization 2014

Bandara
Airport

RKAP 2014
Companys
Work Plan
and Budget
2014

PST
CGK
HLP
PLM
PNK
KNO
PKU
PDG
BDO
BTJ
TNJ
DJB
PGK
DTB

590
2.621
192
215
182
738
259
230
143
179
111
133
122
23

SLTA/D1
High school /
Diploma 1
81
1.226
92
119
104
216
143
127
69
104
52
78
69
6

Jumlah
Total

5.738

2.486

Jumlah
Total

D2
Diploma 2

D3
Diploma 3

S1
Bachelor Degree

S2
Post Graduate

6
85
12
11
6
22
11
5
13
6
0
2
0
1

180
442
48
54
42
127
47
51
31
49
34
30
19
3

275
160
10
12
13
38
21
15
9
10
5
10
11
1

29
10
0
0
1
2
1
0
1
0
0
0
0
0

571
1.923
162
196
166
405
223
198
123
169
91
120
99
11

180

1.157

590

44

4.457

Catatan: RKAP dan Realisasi tidak termasuk pegawai diperbantukan, PKWT dan OS
Sumber: Pengembangan SDM Angkasa Pura II
Note : RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workers
Source : Human Resources Development Angkasa Pura II

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

There were 44 people (1%) with post graduate degrees,


and the highest employee education composition is the High
School/Diploma-1 graduates of 2,486 people (56%).

D3

26%

D2

4%

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2014

S1

13%

S1

1%

SLTA/D1

56%

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia


Table : Employees Composition based on Age
Realisasi 2014
Realization 2014
<=30

31-40

41-50

51-54

>=55

PST

590

172

141

77

18

571

CGK

2.621

861

163

385

299

99

1.923

HLP

192

64

23

28

31

16

162

PLM

215

101

19

14

42

20

196

PNK

182

98

27

17

20

166

KNO

738

188

56

47

82

32

405

PKU

259

116

13

36

42

16

223

PDG

230

85

41

37

26

198

BDO

143

54

35

18

12

123

BTJ

179

108

27

10

17

169

TNJ

111

57

12

91

DJB

133

66

17

18

14

120

PGK

122

46

18

22

99

DTB

23

11

Jumlah
Total

5.738

2.023

697

784

702

251

4.457

Jumlah
Total

Catatan: RKAP dan Realisasi tidak termasuk pegawai diperbantukan, PKWT dan OS
Sumber: Pengembangan SDM Angkasa Pura II
Note : RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workers
Source : Human Resources Development Angkasa Pura II

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

RKAP 2014
Companys Work
Plan & Budget 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Bandara
Airport

Annual Report 2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Komposisi karyawan berjenjang pendidikan S2 sebanyak 44


orang atau 1% dari total karyawan, sedangkan komposisi
karyawan paling tinggi yaitu karyawan dengan pendidikan
SLTA/D1 sebanyak 2.486 orang atau 56%.

133

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Berdasarkan penggolongan usia, komposisi jumlah tertinggi


adalah karyawan dengan usia diatas 30 tahun, sejumlah
2.023 orang (45%). Sedangkan komposisi jumlah terendah
adalah karyawan pada golongan usia 55 tahun yaitu sebanyak
251 orang (6%).

In terms of age, the highest composition consists of employees


below 30 years old, which occupied 45% or 2,023 employees.
The lowest composition consists of employees over the age
of 55 that accounted for 251 people or accounted for 6% of
the composition.
41-50

17%
31-40

16%
51-54

16%

2014

<=30

>=55

6%

45%

Sebaran kelas jabatan karyawan perusahaan sampai dengan


Desember tahun 2014 dapat dijelaskan sebagaimana
tabel berikut:

The composition of the employees grade levels as of December


2014 is detailed in the following table:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan


Table : Employee Composition by Grade Levels

134

Lokasi
Location

RKAP
2014
Companys
Work Plan
and Budget

KELAS JABATAN | Position level


1

10

11

12

13

14

15

112

127

23

68

113

76

69

107

79

234

475

301

552

84

16

Jumlah
Total

PST

590

21

15

CGK

2.621

12

HLP

192

15

23

41

41

22

PLM

215

10

21

38

45

58

PNK

182

11

10

15

44

35

35

11

166

KNO

738

23

29

21

39

82

116

82

10

405

PKU

259

16

21

48

46

69

12

223

PDG

230

20

51

51

52

198

BDO

143

19

31

19

29

123

BTJ

179

19

37

35

50

169

TNJ

111

16

23

20

14

DJB

133

11

13

32

16

39

PGK

122

10

24

14

25

DTB

23

Jumlah
Total

5.738

43

19

236

370

186

571

10

518 1.041 820 1.032 158

1.923
162

196

91

120

99
11

4.457

Catatan : RKAP dan Realisasi tidak termasuk karyawan diperbantukan, PKWT dan OS
Sumber : Pengembangan SDM PT Angkasa Pura II
Note : RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workers
Source : Human Resources Development Angkasa Pura II

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Bandara
Airport

RKAP 2014
Companys Work
Plan and Budget

Realisasi 2014
Realization 2014
Laki-laki
Male

Perempuan
Female

Jumlah
Total

590

392

179

571

2.621

1.623

300

1.923

HLP

192

126

36

162

PLM

215

153

43

196

PNK

182

143

23

166

KNO

738

330

67

405

PKU

259

178

45

223

PDG

230

159

39

198

BDO

143

104

19

123

179

147

22

169

111

78

13

91

DJB

133

99

21

120

PGK

122

89

10

99

SQT

23

14

11

Jumlah
Total

5.738

3.635

822

4.457

Sumber: Pengembangan SDM Angkasa Pura II


Source : Human Resources Development Angkasa Pura II

Dari seluruh karyawan komposisi karyawan laki-laki sebanyak


3.635 orang atau 82% dan karyawan perempuan sebanyak
822 orang atau 18%.

Of all the employees, male employees accounted for 82%


or 3,635 people, while female employees accounted for the
remaining 18% or 822 people.
Laki-laki
Male

82%

2014

Perempuan
Female

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

BTJ
TNJ

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

PST
CGK

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin


Table : Employee Composition by Gender

18%
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

135

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Human Resource Management

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Struktur Organisasi Pengelola SDM

136

Pengelolaan SDM di Angkasa Pura II dilakukan oleh unit


Pengembangan SDM, tugas pokok unit ini secara garis besar
adalah mengelola dan membina kegiatan yang terkait karyawan
sebagai motor perusahaan antara lain:
Perumusan kebijakan dan sistem manajemen sumber
daya manusia;
Perencanaan organisasi dan kebutuhan sumber
daya manusia;
Manajemen sumber daya manusia;
Manajemen kinerja individu dan talent.
Unit Pengembangan SDM berada dibawah Direktorat SDM
dan Umum, dengan kelengkapan struktur antara lain: Deputi
Pengembangan SDM, Deputi Pendidikan dan Pelatihan, dan
Deputi Pelayanan Administrasi dan Umum. Saat ini Direktur
SDM dan Umum dijabat oleh RP. Hari Cahyono. Profil Direktur
SDM & Umum dapat dilihat pada Bagian Profil Direksi. Sesuai
dengan Surat Keputusan Nomor: KEP.01.01/11/2012.2 tanggal
28 November 2012, maka struktur organisasi Pengelola SDM
adalah sebagai berikut:

Organizational Structure of Human Resource


Management
Angkasa Pura II Human Resource are managed by the Human
Resource Unit, with the main tasks to manage and develop
activities related to the employees as the motor of the
Company, among others:
Formulation of human resources policies and management
system;
Planning of organization and needs for Human Resources;

Human resources management;


Individual performance and talent management.

The HR Unit works under HR and General Affairs Directorate


and has a structure that comprises, among others: Deputy of
HR Development, Deputy of Education and Training, and Deputy
of Administrative and General Affairs Service. The post of HR
Director is presently held by RP. Hari Cahyono. The HR and
General Affairs Director profile is available in Directors Profile
Section. The following is the structure of HR Management in
accordance with Decision Letter No. KEP.01.01/11/2012.2
dated 28 November 2012:

Direktur Utama
President Director

Direktur SDM & UmuM


Director of HR and
General Affairs

Deputi Direktur
Pengembangan SDM
Deputy Director of HR
Development

Deputi Direktur
Pendidikan &
PelatihaN
Deputy Director of
Education and Training

Angkasa Pura II sebagai sebuah organisasi memerlukan


berbagai kebijakan dan sistem dalam menggerakan berbagai
proses bisnis yang ada di dalamnya sehingga dapat tercipta
iklim kerja dan budaya organisasi yang kondusif. Peraturanperaturan yang dirancang oleh Unit Pengembangan SDM
merupakan panduan untuk mempermudah kinerja karyawan
Angkasa Pura II sebagai komponen terpenting penggerak
roda bisnis perusahaan. Kebijakan-kebijakan yang disusun
meliputi sistem pola karir, sistem kompensasi & benefit, sistem
penilaian kinerja, sistem talent management, dan program
strategis lainnya.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Deputi Direktur
Pelayanan
administrasi & umuM
Deputy Director of
Administrative Service
and General Affairs

As an organization, Angkasa Pura II requires various policies


and systems to set its business processes in motion, in a bid to
create positive working climate and conducive organizational
culture. Regulations designed by HR Development Unit serve
as a guidance to enhance the performance of Angkasa Pura
IIs employees as the most important component in driving
the Companys businesses. Policies developed include career
system, compensation & benefit system, performance
assessment system, talent management system as well as
other strategic programs.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Selain pekerjaan-pekerjaan yang telah disebutkan di atas,


Unit pengembangan SDM juga mengelola manajemen karir
karyawan melalui assessment, pemetaan kompetensi,
serta pemenuhan dengan mekanisme mutasi, magang,
dan penugasan. Manajemen sebuah organisasi tidak bisa
terlepas dari proses administrasi personalia yang merupakan
bank data karyawan yang dapat difungsikan sebagai sumber
data pembinaan karyawan perbantuan dan diperbantukan.
Kompleksnya karakteristik tugas setiap unit membuka peluang
terjadinya masalah hubungan industrial. Unit Pengembangan
SDM memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah
tersebut dan memiliki kewenangan untuk mengelola kegiatan
manajemen penghargaan dan hukuman.

In addition to the tasks mentioned above, the HR Development


Unit also manages career development of the employees
through assessment, competence mapping, as well as
mutations, apprenticeship, and assignments. The management
of an organization can not be separated from personnel
administration process which constitutes employee database
and could function as the source of data in managing seconded
or attached employees. The complex task characteristics of
each unit might create issues of industrial relations. The HR
Development Unit has the responsibility to address these issues
and the authority to manage rewards and punishment system.

Program Unit Pengembangan SDM

HR Development Unit Program

a. Individual Development Plan


Individual Development Plan merupakan salah satu
program kerja Unit Pengembangan SDM yang merupakan
bagian kelanjutan dari KPI Korporat PT Angkasa Pura
II (Persero) pada tahun 2013. Melalui program ini,
perusahaan menyediakan program pengembangan yang
terarah dan sesuai dengan kebutuhan serta perencanaan
karir karyawan. Setelah dilakukan penyusunan kebijakan
perusahaan dalam suatu Keputusan Direksi pada tahun
2013 sebagai dasar hukum program kerja IDP. Untuk
mendukung program tersebut setelah dilakukan
selanjutnya telah dilakukan assessment berbasis
kompetensi terhadap setingkat Asisten Deputi sebanyak
158 orang dan setingkat Supervisor 335 orang pada
tahun 2014.

a. Individual Development Plan


Individual Development Plan is one of the program from
Human Resources Development Unit which is part a
continuation of the Corporate KPI PT Angkasa Pura II
in 2013. Through this program, the Company provides
a guided development program that is in line with
employees needs and career plans. After the completion
of the companys policy stipulated in the Board of Directors
Decree in 2013 as the legal basis for IDP work program.
To support the program the next step is to conduct
competency based assessment to 158 Assistant Deputy
level and 335 Supervisor level in 2014.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The performance of Angkasa Pura IIs employees is assessed


using Key Performance Indicator, which relates with
achievement index. The performance assessment currently
employs online system, rendering it efficient in terms of time
and cost. The HR Development Unit facilitates the settlement
of problems related to performance assessment and develops
the employees through counselling, mentoring, and evaluation.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kinerja Karyawan Angkasa Pura II dinilai dengan Key


Performance Indicator, yang hasilnya berhubungan dengan
indeks prestasi. Saat ini penilaian kinerja menggunakan
sistem online, sehingga efisien dalam waktu dan biaya. Unit
Pengembangan SDM memfasilitasi penyelesaian masalah
terkait penilaian kinerja dan membina karyawan melalui
konseling, mentoring, dan evaluasi.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

An organization and its supporting components must always


adjust itself with the developments of its business and needs
of Angkasa Pura II, therefore adjustments in organizational
structure is needed to optimize the Companys level of
productivity. The organizational structure composition is
calculated through workload analysis method. The analysis
generates formation requirement that shows employee needs,
which are addressed through recruitment system. This structure
will work according to its function and be effective when
job descriptions are available. In addition to developing an
organization, the HR Development Unit also develops job
description as guidance for each unit in implementing its
functions. Job position analysis is a method used in developing
job description.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sebuah susunan organisasi serta komposisi pendukungnya,


tidak selamanya cocok dengan perkembangan bisnis dan
kebutuhan Angkasa Pura II, sehingga dibutuhkan penyesuaian
terhadap struktur suatu organisasi sehingga diharapkan tingkat
produktifitas perusahaan dapat optimal. Komposisi struktur
organisasi dihitung menggunakan metode analisa beban kerja.
Hasil dari analisis beban kerja adalah formasi yang merupakan
gambaran kebutuhan karyawan yang dipenuhi dengan pola
rekrutmen. Struktur organisasi akan berjalan sesuai fungsinya
dan efektif ketika memiliki panduan kerja atau yang sering
disebut dengan job description. Selain menyusun organisasi,
Unit Pengembangan SDM juga menyusun job description
sebagai benang merah setiap unit dalam menjalankan
fungsinya. Analisa jabatan adalah metode yang digunakan
dalam penyusunan job description.

137

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

138

Total anggaran yang terserap sepanjang tahun 2014


ini sebesar Rp2.114.073.500 dari rancangan anggaran
Rp2.336.225.000.

Total budget absorbed in 2014 amounted to IDR


2,114,073,500 of the initial planned budget of IDR
2,336,225,000.

b. Evaluasi Sistem Manajemen SDM


Angkasa Pura II melalui Unit Pengembangan SDM memiliki
Program Kerja untuk mengevaluasi Sistem Manajemen
SDM yang berlaku selama ini agar dapat meningkatkan
efisiensi bagi perusahaan. Mulai tahun 2013, perusahaan
menggandeng konsultan bertaraf internasional PT Hay
Group yang telah memiliki pengalaman dan kapabilitas
untuk melakukan evaluasi terhadap sistem SDM. Maksud
dari kerja sama ini adalah menciptakan sistem SDM yang
lebih efektif dan efisien, sehingga dapat membantu
meningkatkan produktifitas para karyawan. Sistem yang
akan dievaluasi, antara lain:
1. Remunerasi Karyawan
2. Pola Karir Karyawan
3. Job Evaluasi
4. Golden Shake Hand
Dalam mendukung kerjasama ini perusahaan telah
menganggarkan biaya sebesar Rp1.759.970.000,00 untuk
menginvestasikannya ke dalam pembangunan sistem
SDM yang efektif dan efisien, sejauh ini sudah terserap
sebanyak Rp1.635.875.000,00.

b. HR Management System Evaluation


Angkasa Pura II through HR Development Unit has a
Work Program to evaluate HR Management System
implemented in order to enhance the Companys
efficiency. Since 2013, the Company has been engaging
PT Hay Group, an internationally renowned consultant with
experiences and capabilities in HR system evaluation. The
aim of this collaboration is to create a more effective and
efficient HR system that enhance employees productivity.
Aspects evaluated among others are:

c.

Rekrutmen Korporasi
Rekrutmen korporasi merupakan kegiatan rekrutmen
untuk pemenuhan personil diseluruh kantor cabang
maupun kantor pusat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
rangka memperoleh sumber daya manusia yang
memenuhi kualifikasi pada bidang tugasnya yaitu para
tenaga kerja yang memiliki etos kerja baik, terampil,
berpengetahuan luas, cerdas, tekun, bersungguh-sungguh
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
Anggaran yang digunakan untuk rekrutmen korporasi ini
sebesar Rp11.903.595.000,00 dan biaya yang terserap
sebesar Rp4.080.682.410,00. Diharapkan program ini dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan unit Pengembangan
SDM, agar formasi yang membutuhkan personil segera
terisi dan kinerja perusahaan dapat berjalan secara optimal.

c. Corporate Recruitment
Corporate recruitment constitutes a recruitment
activity to provide personnel for all branches as well
as the Head Office. These activities are carried out in
order to acquire qualified human resources for their
respective task, workforce that has good work ethic,
skillful, knowledgeable, intelligent, diligent, earnest and
responsible in executing their tasks. Budget allocated
for corporate recruitment is IDR 11,903,595,000 and IDR
4,080,682,410 currently absorbed. It is expected that
this program will work according to HR Development
Units plan, so that all personnel can be successfully
recruited and the Company can work optimally.

d. Kerjasama Strategis Dengan PTN (Beasiswa)


Program kerja 2014 unit Pengembangan SDM
termasuk memberikan beasiswa dan ikatan dinas.
Dalam pelaksanaannya PT Angkasa Pura II (Persero)
telah bekerjasama dengan Universitas Padjajaran
dan telah dilakukan tes psikotes, wawancara dan
medical checkup terhadap 20 kandidat. Program
kerjasama ini dianggarkan sebesar Rp914.150.000,00.

d. Strategic Partnership with State University


(Scholarship)
Work Program 2014 of Human Resources Development
unit, includes providing scholarships and work
commitment after graduation. In the implementation
PT Angkasa Pura II (Persero) has collaborated with the
University of Padjadjaran, and has conducted psychology
test, interview and medical checkups for 20 candidates.
This partnership program budgeted at IDR 914,150,000.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

1. Employees remuneration
2. Employee Career Path
3. Job Evaluation
4. Golden Shake Hand
To support this partnership, the Company has allocated
budget of IDR 1,759,970,000 to invest into effective and
efficient human resources system development, currently
amounted to IDR 1,635,875,000.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

e. Talent Management System (TMS)


TMS implementation in 2014 is mapping talent candidate
SPV level into the talent pool:
1. Updates KPI and competencies data of prospective
talent Supervisor level to be included into HR Mapping
(TMS Application)
2. Conduct initial recruitment of prospective talent
supervisor level based on KPI, competencies, remaining
working duration, disciplinary sanctions, vacant
positions and key position.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

e. Talent Management System (TMS)


Implementasi TMS tahun 2014 yaitu pemetaan calon talent
setingkat SPV ke dalam talent pool. Dalam penerapan
hal tersebut dilakukan :
1. update data KPI dan kompetensi para calon talent
setingkat Supervisor untuk diinput ke dalam HR
Mapping (Aplikasi TMS)
2. Melakukan perekrutan awal calon talent setingkat
Supervisor berdasarkan data KPI, kompetensi, sisa
masa kerja, hukuman disiplin, jabatan lowong dan
jabatan kunci.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility
Referensi Kriteria Annual Report Award 2013
Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

139

Pengembangan Kompetensi Sdm

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Human Resource Competency Development

140

Direktorat SDM dan Umum pada tahun 2014 mendedikasikan


pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi, keterampilan dan sikap
karyawan untuk tercapainya sasaran strategis Angkasa Pura II.
Adapun maksud dan tujuan penyelenggaraan diklat untuk:
1. Membentuk karyawan menjadi manusia yang profesional
dan berkepribadian sesuai nilai-nilai perusahaan dengan
wawasan / cara pandang yang luas dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya untuk mendukung pencapaian visi
dan misi perusahaan;
2. Mengembangkan kompetensi, inovasi, kreativitas,
kerjasama dan disiplin karyawan sehingga mampu
mendayagunakan potensi diri secara optimal untuk
kepentingan perusahaan;
3. Menumbuhkan dan mengembangkan suasana, metode
kerja serta koordinasi antar unit secara lebih baik.

In 2014, HR and General Affairs Directorate dedicated education


and training programs to enhance and develop the knowledge,
skills and attitude of the employees to achieve Angkasa Pura
IIs strategic targets. The aim and purpose of the education
and training are as follows:
1. To develop resourceful employees with personalities in
line with the Companys values, are skillful, capable and
profoundly insightful in carrying out their tasks in order
to support the Companys vision and mission;

Kebijakan Pengembangan SDM


Dasar pelaksanaan kegiatan Pengembangan SDM didasarkan
pada berbagai kebijakan sebagai berikut:
1. Visi, Misi & RJPP 2012-2016;
2. Roadmap SDM 2012-2016;
3. Kontrak Manajemen (Program Inovasi & Unggulan)
Tahun 2014;
4. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor:
KEP.10.01/04/2010 Peraturan Perusahaan Nomor 22
Tahun 2010 Tentang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
DiLingkungan PT Angkasa Pura II (Persero);
5. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor
KEP.06.02/00/05/2012/519 tentang Peraturan Perusahaan
Nomor 20 tentang Pengadaan Barang dan/atau Jasa di
Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) sebagaimana
telah diubah terakhir dengan KEP.06.02/08/2014.1.

HR Development Policy
Basis of HR Development activities are based on several
policies as follows:
1. Vision, Mission & RJPP 2012-2016;
2. Roadmap HR 2012-2016;
3. Management Contract (Leading and Innovative Program)
2014;
4. PT Angkasa Pura II Board of Directors decision letter No:
KEP.10.01/04/2010 Company Regulation number 22 year
2010 on Education and Training in PT Angkasa Pura II;

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan SDM Tahun


2014

The 2014 HR Development Activities Implementation

Kegiatan Pengembangan SDM di Angkasa Pura II dilaksanakan


dalam bentuk sejumlah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat). Adapun Kegiatan Diklat pada Tahun 2014 yaitu:

Human Resources Development activities in Angkasa Pura II


implemented in various activities of Education and Training.
These activities in 2014 are:

1. Diklat Pre-Service
Diklat Pre-Service yang dilaksanakan dalam bentuk Diklat
Orientasi. Diklat Orientasi merupakan kegiatan yang
dilaksanakan secara internal kepada pelamar yang telah
lolos seleksi Calon Karyawan dalam rangka memberikan
pengetahuan awal mengenai perusahaan kepada peserta
diklat, sebelum yang bersangkutan melakukan tugas
pekerjaannya pada unit kerja Perusahaan. Materi pokok
diklat orientasi yaitu pengetahuan tentang perusahaan
secara umum, nilai-nilai Perusahaan, pengetahuan
kebandarudaraan, materi umum seluruh fungsi kerja di
perusahaan, service excellence, dan pelatihan kelompok
(team building), pembinaan mental dan disiplin. Pada
Tahun 2014 Diklat Orientasi diselenggarakan di daerah
Jakarta dan Pekanbaru dengan total jumlah peserta 831

1. Pre-Service Education and Training


Pre-Service Education and Training conducted in a form
of Orientation. The Orientation Education and Training is
an activity conducted internally to applicants that have
passed the selection process in order to provide initial
knowledge about the Company to the education and
training participants before they performed their duty in
respective work unit in the Company. The core materials
in this orientation are knowledge on the Company in
general, the values of the Company, airport knowledge,
general overview on working unit in the Company,
service excellence and group training (team building),
psychological coaching and discipline. In 2014, the
Orientation Education and Training conducted in Jakarta
and Pekanbaru with total of participants of 831 people.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

2. To develop competency, innovation, creativity, cooperation


and discipline of training and education participants so
they will be able to utilize their potentials optimally for
the benefits of the Company;
3. To foster an environment, work method as well as
coordination between units in a better way.

5. PT Angkasa Pura II Board of Directors decision letter No:


KEP.06.02/00/05/2012/519 Company Regulation Number
20 on Procurement of Goods and / or Services in PT
Angkasa Pura II (Persero) as last amended in KEP.06.02
/ 08 / 2014.1.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2. Education and Training Development


This program is held to enhance knowledge/skills to meet
position requirements, as refreshments and regeneration.
This Development education and training is divided into
several types as follows:

a. Diklat Teknis
Diklat Teknis dilaksanakan untuk mengembangkan
kompetensi softskill dan hardskill, serta terbagi menjadi
2 kelompok yaitu Mandatory dan Non-Mandatory.
Diklat teknis Mandatory diberikan khusus untuk
karyawan pada jalur profesi yang mensyaratkan surat
tanda kecakapan personil (STKP), sesuai tingkatan
STKP yang diperlukan. Sedangkan, Diklat Teknis NonMandatory diberikan bagi karyawan yang memerlukan
kompetensi dasar atau pengembangan kompetensi
yang sudah ada untuk menjalankan fungsi dan tugas
pekerjaannya. Pada tahun 2014 Diklat Teknis telah
menyerap biaya sebesar Rp28.420.192.445 dari alokasi
biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar
Rp41.010.863.112.

a. Technical Education & Training


Specific program for employees to improve their softskill
and hardskill and divided into 2 groups; Mandatory
and Non-Mandatory. Mandatory Technical Education
and Training given for employees on professional path
that requires Personnel Competence Certificate (Surat
Tanda Kecakapan Profesi-STKP) according with the
required STKP level. Meanwhile, the Non-Mandatory
Technical Training given to employees that require basic
competencies or developing existing competence to
carry out the functions and duties of their respective
job. In 2014, the Technical Education and Training
absorbed budget of IDR 28,420,192,445 from the
allocated budget of IDR 41,010,863,112.

b. Diklat Formal
Diklat formal diikuti oleh karyawan yang mendapatkan
surat perintah penugasan dari Direksi untuk mengikuti
pendidikan strata berjenjang/ilmu terapan pada
lembaga pendidikan/perguruan tinggi di dalam
maupun di luar negeri yang ditunjuk oleh Perusahaan.

b. Formal Education & Training


The Formal training is attended by employees who
receive a Mission Order (Surat Perintah) from the
Director to continue their formal study in applied
sciences at educational institutions/universities in
the country or abroad appointed by the Company.

Pada tahun 2014 Diklat Formal yang dilaksanakan


adalah program lanjutan dari tahun 2013. Biaya yang
terserap selama tahun 2014 sebesar Rp142.553.060
dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan
sebesar Rp4.518.791.000.

In 2014, the Company conducted Formal Education


& Training as a continuation of the program in 2013.
The budget absorbed during 2014 amounted to IDR
142,553,060 from the initial budget allocation of IDR
4,518,791,000.

Adapun Karyawan yang mengikuti Diklat Formal


sebagai berikut:

Employees that participate in Formal Education &


Training as follows:

Nama
Name

No

Unit
Unit

Radityo Ari Purwoko Prasarana


Facilities

Robby Saputra

Supri Handoyo

Annual Report 2014

Indonesia

Bisnis Terminal
Indonesia
dan Sisi Darat
Terminal and Land
Side Business
Keuangan
Sumatera Utara
Bandara
North Sumatera
Kualanamu
Finance Kualanamu Airport

PT Angkasa Pura II (Persero)

Jenjang dan Jurusan


Major and Level

Semester

S2 Teknik Manajemen Proyek


Lulus
Post Graduate Project
Graduated
Management Engineering
S2 Teknologi Informasi
Lulus
ost Graduate Information
Graduated
Technology
S2 Manajemen
Post Graduate Management

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Universitas
University

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2. Diklat Pengembangan
Diklat pengembangan diselenggarakan dalam rangka
peningkatan pengetahuan/ketrampilan sesuai prasarat
jabatan, penyegaran dan/atau untuk persiapan kaderisasi.
Adapun Diklat Pengembangan terbagi menjadi beberapa
jenis sebagai berikut:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

The Orientation Education and Training absorbed budget


of IDR 8,444,805,301 for the initial allocated budget of
IDR 5,506,800,000.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

orang. Pada Tahun 2014 Diklat Orientasi menyerap biaya


sebesar Rp8.444.805.301 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp5.506.800.000.

141

Nama
Name

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

142

Haris

Adi Wiyana

Muhamad Wasid

Anton Marthalius

Unit
Unit
Pendidikan dan
Pelatihan
Education and
Training

Universitas
University

School of Business
and Management
(SBM) ITB
School of Business
and Management,
Bandung Institute of
Technology
Pemasaran
School of Business
and Management
Marketing
(SBM) ITB
School of Business
and Management,
Bandung Institute of
Technology
Manajemen Risiko School of Business
and Management
dan Kepatuhan
Risk Management (SBM) ITB
School of Business
and Compliance
and Management,
Bandung Institute of
Technology
Manajemen Risiko School of Business
and Management
dan Kepatuhan
Risk Management (SBM) ITB
School of Business
and Compliance
and Management,
Bandung Institute of
Technology

Jenjang dan Jurusan


Major and Level

Semester

S2 Konsentrasi Manajemen
Operasi-Kelas Eksekutif
Post Graduate Operational
Management - Executive
class

S2 Konsentrasi Manajemen
Operasi-Kelas Eksekutif
Post Graduate Operational
Management - Executive
Class

S2 Konsentrasi Manajemen
Operasi-Kelas Eksekutif
Post Graduate Operational
Management - Executive
Class

S2 Konsentrasi Manajemen
Operasi-Kelas Eksekutif
Post Graduate Operational
Management - Executive
Class

c. Diklat Manajerial
Diklat Manajerial bertujuan menciptakan pemimpin
yang memiliki komitmen, jiwa kepemimpinan, service
excellence, dan untuk memberikan prioritas kepada
kepentingan organisasi dalam rangka untuk memimpin
jajarannya secara efektif demi tercapainya sasaran
strategis perusahaan.

c. Managerial Education and Training


The Managerial Education & Training seeks to produce
leaders who are committed, service oriented and
dedicated towards organizational interests in order
to lead effectively towards achieving the Companys
strategic targets.

Diklat manajerial diikuti oleh karyawan yang menduduki


jabatan pada jalur karir manajerial dengan jenis diklat
yang terbagi 3 (tiga) yaitu Pembekalan Manajerial,
Manajemen Bandara, dan Eksekutif Manajemen
Bandara. Pada Tahun 2014 Diklat Manajerial telah
menyerap biaya sebesar Rp5.040.844.000 dari alokasi
biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar
Rp4.785.026.000. Terdapat pengalihan Anggaran
untuk mengakomodir kekurangan biaya sebesar
Rp255.818.000.

Participants of the Managerial Education & Training


are employees at managerial career path with three
(3) type session Managerial Introduction, Airport
Management, and Executive Management Service.
In 2014, the Managerial Education & Training have used
budget of IDR 5,040,844,000 from allocated budget of
IDR 4,785,026,000. There has been a budget transfer
to accommodate additional budget requirements of
IDR 255,818,000.

Perlu disampaikan bahwa Diklat Ekskutif Manajemen


Bandara untuk Tahun 2014 belum dilaksanakan.

In year 2014, the Managerial Education & Training


have not been implemented.

Adapun Rincian Realiasasi peserta Diklat Manajerial


pada tahun 2014 sebagai berikut:

Actual details of participants of Managerial Education


& Training in 2014 as follows:

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Uraian | Description

BSH

KNO

PKU

PLM

PDG

PGK

TNJ

BTJ

BDO

DJB

PNK

22

18

10

16

In 2014, the Substantive Education and Training


absorbed budget of IDR 4,050,000,000 from allocated
budget of IDR 4,837,291,154. There has been a
budget transfer to accommodate additional budget
requirements of IDR 787,291,154.

e. Diklat Pre-service (Reorientasi)


Diklat Re-orientasi diselenggarakan dalam rangka
memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan
dan pengetahuan lainnya yang diperlukan untuk
menghadapi masa persiapan pensiun. Materi yang
diberikan berupa persiapan dari aspek psikologis,
kesehatan, perencanaan kegiatan serta kegiatan
outing. Diklat tersebut juga menjadi salah satu apresiasi
perusahaan terhadap karyawan yang akan memasuki
masa purna bakti.

e. Pre-service Education and Training (Re-orientation)


This training is held to equip employees with
entrepreneurship knowledge as well as other skills
needed to face Retirement Preparation Period which
comprises of preparations in terms of psychological,
health, activity planning and outing activities. This is
also one of the appreciations from the Company for
employees that will go through retirement period.

Adapun pelaksanaan diklat Re-Orientasi sebagai


berikut :
Yogyakarta
Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Pusat, Kantor
Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta,
Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan Bandara
Husein Sastranegara, Bandung.
Bandung
Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Cabang
dari bandara di daerah Deli Serdang, Palembang,
Tanjung Pinang, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru,
Banda Aceh, Jambi, dan Pontianak.

The Re-orientation Education and Training locations


are as follows:
Yogyakarta
For employees from Head Office, Main Branch Office
Soekarno Hatta International Airport, Halim Perdana
Kusuma Airport, Jakarta and Husein Sastranegara
Airport, Bandung.
Bandung
For employees from Branch Offices of airport in the
area of Deli Serdang, Palembang, Tanjung Pinang,
Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda Aceh,
Jambi and Pontianak.

Pada Tahun 2014 Diklat Re-orientasi telah menyerap


biaya sebesar Rp4.374.162.600 dari alokasi biaya
yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar
Rp3.694.220.000. Terdapat pengalihan anggaran
untuk mengakomodir kekurangan biaya sebesar
Rp679.942.600.

In 2014, Re-orientation Education and Training absorbed


funding of IDR 4,374,162,600 from allocation budget of
IDR 3,694,220,000. There has been a budget transfer
to accommodate additional budget requirements of
IDR 679,942,600.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pada Tahun 2014 Diklat Substantif telah menyerap biaya


sebesar Rp4.050.000.000 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp4.837.291.154.
Terdapat pengalihan anggaran untuk mengakomodir
kekurangan biaya sebesar Rp787.291.154.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

d. Substantive Education and Training


Substantive Education and Training is a short training
conducted both internally and externally, both domestic
and international in form of seminars, workshops, job
training / workshop, or other courses. Substantive
Education and Training goals are to improve the
knowledge and competence of employees in
accordance with their job function and positions,
also for the work unit and the Companys scope of
business requirements.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

d. Diklat Substantif
Diklat substantif diselenggarakan dalam waktu singkat
baik secara internal maupun eksternal, di dalam
maupun di luar negeri berupa seminar, lokakarya,
pelatihan kerja/workshop, ataupun kursus-kursus lain.
Tujuan Diklat Substantif adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi karyawan sesuai dengan
fungsi kerja dan jabatan, kebutuhan unit kerja serta
kebutuhan dan lingkup bisnis perusahaan.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pembekalan Manajerial
Managerial Introduction
Manajemen Bandara
Airport Management

KP

143

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Sebaran peserta Diklat Re-orientasi sebagai berikut:

144

Re-orientation Education and Training participant


distribution are as follows:

KP

BSH

KNO

PKU

PLM

PDG

PGK

TNJ

BTJ

BDO

DJB

PNK

HLP

APS

38

169

45

21

24

12

17

13

18

3. Program Strategis
a. Talent Development Program

3. Strategic Program
a. Talent Development Program

Talent Development Program diselenggarakan dengan


maksud untuk membantu Direksi dalam menentukan
kandidat pimpinan unit pada jabatan Deputi Direktur/
Kepala Biro/General Manager/setingkat. Manfaat
Talent Development Program yaitu untuk mendapatkan
dan mengembangkan talent serta mempersiapkan
kandidat pimpinan unit (succession planning) secara
cepat, accountable, dan terarah.

Talent Development Program system developed to


assist the Board of Directors in determining unit head
candidates for the posts of Deputy Director/Head of
Bureau/ General Manager/other posts at the same
level. The benefit of Talent Development Program is
obtain and develop talents as well as prepare unit head
candidates, and constitutes a part of rapid, accountable
and well-guided succession plan.

Talent Development Program dilaksanakan sesuai


dengan Roadmap SDM tahun 2013 dan Keputusan
Direksi PT AP II No. KEP.03.04/05/2013 tentang Talent
Management System PT Angkasa Pura II (Persero).
Peserta diklat adalah Peserta Talent Pool sebanyak
61 orang dengan jabatan Asisten Deputi setingkat.
4 orang dikeluarkan dari talent pool karena promosi.

Talent Development Program carried out in accordance


with HR Roadmap 2013 and Board of Directors PT AP II
Decree No. KEP.03.04/05/2013 on Talent Management
System PT Angkasa Pura II. Training participants are
participants in the Talent Pool of 61 people with
position of Assistant Deputy level. 4 people excluded
from the talent pool due to promotions.

Pengembangan Talent Development Program


dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan yaitu :
Pengembangan potensi & penguatan kompetensi;
Coaching & mentoring;
Job Assignment.

Talent Development Program carried out through 3


(three) activities:
Potential development & competency empowerment;
Coaching& mentoring;
Job Assignment.

Karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan


dalam Talent Development Program yaitu: Personal
Excellence, Interpersonal Excellence & Leadership dan
Manajerial Excellence. Para Talent diberikan Diklat
Talent Development Program yaitu 5 Modul dan Action
Learning Project serta Individual Personal Mastery
Project, sebagai berikut:
Workshop Personal Mastery & Inspiring Staff & Team
Performance
Workshop and Benchmarking Leading Innovation
& Change for Growth
Workshop Entrepreneurs Hip & Negotiated Deals
Workshop Managing the Manager Function
Managing the Unit Performance

Characteristics and competencies empowered in the


Talent Development Program are: Personal Excellence,
Interpersonal Excellence & Leadership and Managerial
Excellence. The participants will receive Talent
Development Program modules, which consist of 5
Modules and Action Learning Project and the Individual
Personal Mastery Project, as follows:
Workshop Personal Mastery & Inspiring Staff & Team
Performance
Workshop and Benchmarking Leading Innovation
& Change for Growth
Workshop Entrepreneurs Hip & Negotiated Deals
Workshop Managing the Manager Function
Managing the Unit Performance

Pada Tahun 2014 Diklat Talent Management Program


telah menyerap biaya sebesar Rp6.150.348.318 dari
alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan
sebesar Rp5.700.000.000. Terdapat pengalihan
anggaran untuk mengakomodir kekurangan biaya
sebesar Rp450.348.318

In 2014, Talent Development Program absorbed budget


of IDR 6,150,348,318 from allocated budget of IDR
5,700,000,000. There has been a budget transfer to
accommodate additional budget requirements of IDR
450,348,318.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

b. Implementasi Knowledge Management

b. Knowledge Management Implementation

Community of Practice (CoP) is a community established


to facilitate the exchange of tacit knowledge (individual
knowledge) to explicit knowledge. Through CoP, each
group that has a knowledge and interest in the same
field, can meet, discuss, learn, share knowledge and
experience to solve problems or make innovations
to achieve better performance of the company and
is one of the ways in for the organizations to create
conducive environment to create learning atmosphere
as a Knowledge Driven Company.

Aktivitas yang sudah dilakukan tahun 2014


1. Peningkatan kompentensi KM melalui Training
KM Masterclass bagi KM Champion sebanyak
12 karyawan
2. Penunjukan tenaga PKWT Ahli KM jangka waktu
kontrak 3 bulan sebanyak 3 orang
3. Keikutsertaan di KM Asia Conference di Singapura
sebanyak 2 karyawan
4. Penyusunan Panduan Community of Practice (CoP)
5. Desain sistem pendukung KM berbasis ERP
6. Pilot Project: Inisiasi CoP di Bagian KBS meliputi
(bagian SDM, Adm. Umum, dan Learning &
Development) (1 event per bulan)
7. Pelaksanaan CoP di unit SDM dan Umum dengan
topik Talent Management System
8. KM Awareness untuk perwakilan KM Agent/KM Tim

Activities in 2014
1. KM Competency improvement through KM
Masterclass Training for 12 KM champions
2. Appoint 3 outsource KM experts with 3 months
contract
3. 2 employees participate in the KM Asia Conference
Singapore
4. Preparation Community of Practice (CoP) Guidance
5. ERP based for KM support system design
6. Pilot Project: CoP initiation at KBS section that
covers (HR, GA, and Learning & Development)
(1 event per month)
7. CoP implementation at HR and GA unit with topic
of Talent Management System
8. KM Awareness for KM Agent/KM Team
representatives

c. Approval Diklat PKP-PK

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

c. Approval PKP-PK Education and Training


Approval PKP-PK Education and Training aims to
improve the quality of training PKP-PK in PT Angkasa
Pura II (Persero). The benefits of this program is that PT
AP II can carry out the PKP-PK education and training
independently and optimization of teaching personnel,
facilities and equipment training. The end result of
Approval PKP-PK Education and Training is Issuance
of Approval PKP-PK Education and Training Certificate
from DJU.

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Approval Diklat PKP-PK bertujuan untuk meningkatkan


kualitas Diklat PKP-PK di lingkungan PT Angkasa Pura
II (Persero). Manfaat program tersebut adalah agar
PT AP II dapat melaksanakan Diklat PKP-PK secara
mandiri serta optimalisasi personil pengajar, fasilitas
dan peralatan Diklat. Hasil akhir dari Approval Diklat
PKP-PK adalah Penerbitan Sertifikasi Approval Diklat
PKP-PKP dari DJU.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Community of Practice (CoP) merupakan suatu


komunitas yang dibangun untuk memfasilitasi
pertukaran pengetahuan secara tacit (pengetahuan
individu) ke eksplisit. Dengan melalui CoP ini, maka
setiap kelompok yang mempunyai pengetahuan dan
minat pada bidang yang sama, dapat berkumpul,
berdiskusi, belajar, saling berbagi pengetahuan/
knowledge sharing dan pengalaman untuk
memecahkan masalah atau melakukan inovasi
untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik
serta merupakan salah satu cara yang dilakukan
organisasi untuk menciptakan lingkungan kondusif
bagi terciptanya suasana belajar sebagai Knowledge
Driven Company.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Knowledge Management (KM) today is necessary for


any company that wants to develop and increase their
competitiveness. One of the key to companys success
in implementing KM is to multiply good knowledge
sharing among employees as well as with other
employees outside the company in order to obtain
required knowledge. Knowledge sharing activity
initiated by a particular community, the community
called the Community of Practice (CoP).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Knowledge Management (KM) dewasa ini sangat


dibutuhkan bagi setiap perusahaan yang ingin
berkembang untuk meningkatkan daya saingnya.
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam
menerapkan KM adalah dengan memperbanyak
knowledge sharing baik antar karyawan maupun
dengan karyawan lain di luar perusahaan guna
mendapatkan knowledge yang dibutuhkan. Aktivitas
knowledge sharing yang digulirkan banyak dipicu
oleh suatu komunitas tertentu, komunitas tersebut
dinamakan Community of Practice (CoP).

145

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

146

Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Approval


Diklat PKP-PK yaitu:
Penyiapan Kurikulum dan Silabus;
Penyiapan Alat Praktek;
Penyiapan Instruktur;
Pengajuan Ijin Ke Depdiknas Tangerang;
Pengajuan Ijin Ke Dirkampen;
Audit Field (Evaluasi Substandi dan Site Visit).

Activities conducted for Approval PKP-PK Education


and Training:
Preparation of Curriculum and Syllabus;
Preparation of Practice Equipments;
Preparation of Instructors;
Submission of Permits To Department of National
Education Tangerang;
Submission of Permits to Dirkampen;
Audit Field (Substance Evaluation and Site Visit).

Pada Tahun 2014 Approval Diklat PKP-PK telah


menyerap biaya sebesar Rp101.314.997.

In 2014, Approval PKP-PK Education and Training


absorbed budget of IDR 101,314,997

d. ACI-ICAO Airport Management Professional


Accreditation Programme (AMPAP)

d. ACI-ICAO Airport Management Professional


Accreditation Programme (AMPAP)

ACI-ICAO Airport Management Professional


Accreditation Programme (AMPAP) dilaksanakan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian
secara multi disiplin dan performansi tujuan dan bisnis
inti perusahaan (keselamatan, keamanan, efisiensi,
kualitas,tanggung jawab sosial/lingkungan, dsb); serta
agar karyawan perusahaan memiliki pengetahuan
best practices pengelolaan bandara di seluruh dunia.

ACI-ICAO Airport Management Professional


Accreditation Programme (AMPAP) implemented to
increase multi-diciplinary knowledge and expertise
also to drive performance in Companys objectives and
core business (safety, security, efficiency, quality, social
responsibility / environment, etc.); also to promote
best practice knowledge of airport management in
the world to all employees.

Peserta AMPAP harus dapat menyelesaikan 6 courses


dalam waktu 3 tahun. Setelah menyelesaikan 6 courses
(4 mandatory, 2 elective), yang bersangkutan akan
mendapatkan Aiport Management Professional
Proficiency Diploma yang diterbitkan oleh Airport
Council International (ACI) dan International Civil
Aviation Organization (ICAO) serta dinyatakan layak
untuk mendapatkan gelar IAP (International Airport
Professional) atau telah memenuhi standardisasi ICAO
dan ACI terhadap Airport Management.

AMPAP participants must be able to complete 6 courses


(4 mandatory and 2 elective) in three years, after
which they obtain Airport Management Professional
Proficiency Diploma issued by ACI and ICAO and are
declared as IAP (International Airport Professional)
or considered to meet the ICAO and ACI standards on
Airport Management.

Manfaat AMPAP yaitu :


Meningkatkan kualitas SDM (Ahli Kebandarudaraan
yang diakui secara Internasional dalam rangka
mewujud visi AP II menjadi World Class Airport);
Memperluas & memperkuat Global Networking di
lingkungan ACI & ICAO;
Para lulusan AMPAP dapat diberdayakan dalam
rangka Learning Organization.

Benefits of AMPAP:
Improve HR quality (Recognized International Airport
Affairs expert to achieve AP II vision of World Class
Airport);
Expanding and strengthening the Global Networking
in ACI and ICAO;
AMPAP graduates can be utilized to drive learing
organization.

Peserta AMPAP PT Angkasa Pura II (Persero) sebanyak


16 orang, dengan rincian sebagai berikut:
1 orang telah lulus;
10 orang akan wisuda;
3 orang akan mengikuti 1 program elective;
1 orang akan mengikuti 3 program mandatory;
1 orang akan mengikuti 3 program mandatory dan
1 elective.

Total AMPAP participants from PT Angkasa Pura II is


16 person with details as follows:
1 person already graduated;
10 person will soon graduated;
3 person will participate in 1 elective program;
1 person will participate in 3 mandatory programs;
1 person will participate in 3 mandatory and 1
elective programs.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

e. Airport Management Excellence Programme (AMEP)

Airport Management Excellence Programme (AMEP)


diselenggarakan bekerjasama dengan Aviation
Strategies International (ASI) (The Designated
Programme Administrator for the Global ACI-ICAO
AMPAP). Maksud dan tujuan penyelenggaraan AMEP,
sebagai berikut:
Kompetensi kelas dunia, khususnya dalam
manajemen bandara secara holistik;
Meningkatkan kemampuan untuk menjadi ahli
pengelola bandara secara umum;
Mendapatkan sertifikasi Standardized Training
Packages (STPs) Trainplus Programme;
Mendapatkan sertifikasi ICAO untuk AMEP modul
4 Establishment of Aerodrome Manual (EAM);
Mendapatkan sertifikasi leadership untuk AMEP
Modul 5 dari Concordia University Canada.

Airport Management Excellence Programme (AMEP)


carried out in cooperation with Aviation Strategies
International (ASI) (The Designated Program
Administrator for the Global ACI-ICAO AMPAP). AMEP
objectives are:

Manfaat AMEP yaitu:


Peningkatan kompetensi SDM PT AP II di bidang Ilmu
pengetahuan kebandarudaraan (hard competency);
serta Management strategic framework, dalam
melaksanakan tugas.
Memiliki SDM AP II yang bersertifikasi internasional
Aerodrome Manual dari ICAO dan Leadership dari
Concordia University.

AMEP Benefits:
To increase PT AP II HR competencies in airport
science (hard competency); as well as strategic
management framework, in performing their
respective tasks.
To have internationally certified HR of AP II on
Aerodrome Manual of ICAO and Leadership from
Concordia University.

Dasar Pelaksanaan AMEP yaitu Perjanjian Kerjasama


nomor PJJ.10.04.01/00/12/2013/300 tangal 31
Desember 2013 (Batch 1); serta Perjanjian Kerjasama
nomor PJJ.10.04.01/00/03/2014/048 (Batch 2 & 3);

Legal basis of AMEP implementation is the Agreement


No. PJJ.10.04.01/00/12/2013/300 dated 31
December 2013 (Batch 1); and the Agreement No
PJJ.10.04.01/00/03/2014/048 (Batch 2 & 3);

Pada Tahun 2014 AMEP diselenggarakan dengan jumlah


peserta 75 orang yang terbagi kedalam 3 batch. Peserta
yang Lulus berjumlah 73 orang, sedangkan peserta
yang tidak lulus/belum mengikuti program secara
lengkap berjumlah 2 orang. Adapun Rincian peserta
sebagai berikut:

In 2014, AMEP implemented with total of 75


participants divided into 3 batches. Total graduates
of 73 participants, while 2 participants did not pass/not
follow the complete program. As Details of participants
are as follows:

World class competencies, especially in holistic


airport management;
Ability improvement to be an expert airport operator
in general
Obtain Standardized Training Packages (STPs)
Trainplus Programme certification
Obtain ICAO certification for AMEP module 4 Establishment of Aerodrome Manual (EAM)
Obtain certification of AMEP leadership Module 5
from Concordia University Canada.

BSH

KNO

PLM

PGK

DJB

PNK

51

15

Sasaran Peserta yaitu Asisten Deputi (Talent Pool) dan


Asisten Deputi (Non Talent), lulus seleksi Tes Bahasa
Inggris (IELTS). Dalam Dalam proses pembelajaran, ada
karyawan AP II yang telah/sedang mengikuti training

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Participants targeted for this are Assistant Deputy


(Talent Pool) and Deputy Assistant (Non Talent), passed
the English test (IELTS). In the learning process, there
are some AP II employees that already / still following

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

KP

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

e. Airport Management Excellence Programme (AMEP)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

In 2014, ACI-ICAO Airport Management Professional


Accreditation Programme (AMPAP) absorbed budget
of IDR 1,047,481,865 from allocated budget of IDR
2,000,000,000.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pada Tahun 2014 ACI-ICAO Airport Management


Professional Accreditation Programme (AMPAP) telah
menyerap biaya sebesar Rp1.047.481.865 dari alokasi
biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar
Rp2.000.000.000.

147

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

148

AMPAP sebagai Co-Instructor. Modul pembelajaran


AMEP sebagai berikut:
Module 1 Aviation Industry Overview (AIO) 5
days, Jakarta
Module 2 Airport Infrastructure Development and
Management (AIDM) 5 days, Jakarta
Module 3 Airport Operations Management (AOM)
5 days, Jakarta
Module 4 Establishment of Aerodrome Manual
(EAM) 5 days, Jakarta
Module 5 Airport Commercial Management and
Strategic Business Planning, Leadership Seminar
and Industry Visits (CSBL) 7 days, Montreal

the AMPAP training as Co-Instructor. AMEP learning


modules are:
Module 1 Aviation Industry Overview (AIO) 5
days, Jakarta
Module 2 Airport Infrastructure Development and
Management (AIDM) 5 days, Jakarta
Module 3 Airport Operations Management (AOM)
5 days, Jakarta
Module 4 Establishment of Aerodrome Manual
(EAM) 5 days, Jakarta
Module 5 Airport Commercial Management and
Strategic Business Planning, Leadership Seminar
and Industry Visits (CSBL) 7 days, Montreal

Pada Tahun 2014 Airport Management Excellence


Programme (AMEP) telah menyerap biaya sebesar
Rp14.670.767.082 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp10.635.425.000.
Terdapat pengalihan anggaran untuk mengakomodir
kekurangan biaya sebesar Rp4.035.342.082

In 2014 Airport Management Excellence Programme


(AMEP) absorbed budget of IDR 14,670,767,082 from
allocated budget of IDR 10,635,425,000. There has
been a budget transfer to accommodate additional
budget requirements of IDR 4,035,342,082.

f. Overseas Training Incheon

f. Overseas Training Incheon

Overseas Training Incheon dilaksanakan bekerjasama


dengan Incheon Airport Aviation Academy, berdasarkan
MOU antara PT AP II dan Incheon Airport No.
MoU.04.07.02/00/06/2012/004 tentang kerjasama
untuk melakukan desain, pengembangan, dan
pelaksanaan Exchange Program. Maksud dan tujuan
penyelenggaraan kegiatan, sebagai berikut:
Dalam rangka mewujudkan rencana Perusahaan
menuju World Class Airport/Company;
Mempelajari keunggulan Incheon Airport dan
implementasinya untuk mencapai business
excellence (merupakan The Best Airport sebanyak
8 kali);
Meningkatkan profesionalisme SDM Angkasa Pura
II dan kemampuan bersaing dalam perkembangan
bisnis global industri aviasi.

Overseas Training Incheon implemented in


collaboration with Incheon Airport Aviation Academy,
based on the MOU between Angkasa Pura II and
Incheon Airport No MoU.04.07.02 / 00/06/2012/004
regarding collaboration on design, development, and
implementation of Exchange Programme. The purpose
of the activity are:
To realize Companys plans towards World Class
Airport / Company;
To learn about Incheon Airport and the operations
implementation to achieve business excellence (8
times Best Airport award);
To increase professionalism of Angkasa Pura II HR
dan ability to compete in the aviation industry global
business development.

Adapun Manfaat dari Overseas Training Incheon, yaitu:


Mengadaptasikan best practices sesuai dengan
pengelolaan bandara di lingkungan Angkasa Pura II;
Dapat menerapkan ide-ide baru dalam pengelolaan
Bandara Angkasa Pura II;
Memperluas dan memperkuat Global Networking.

The benefits of Overseas Training Incheon:


To adapt best practices inline with Angkasa Pura II
airport management;
To a p p l y n ew i d e a s i n A n g ka s a P u ra I I
airport management;
To expand and strengthen Global Networking.

Fokus Materi Program adalah Customer Satisfaction,


Commercial, dan Operasi Bandara, dengan sasaran
peserta adalah:
Para Deputi Direktur;
Asisten Deputi dan Supervisor yang lulus seleksi
Bahasa Inggris (TOEFL);
Juara Diklat Manajerial (Asdep & Supervisor);
Manager Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru
sebagai Juara Toilet bersih;

Focus of Program Materials are Customer


Satisfaction, Commercial, and Airport Operations with
target participants:
Deputy Directors;
Assistant Deputy and Supervisor that passed the
English Test (TOEFL);
Managerial Education & Training Champion (Asst.
Dep. & Supervisor);
Manager of Sultan Syarif Kasim Airport Pekanbaru
as the winner of Clean Toilet award;

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Manager of Kualanamu Airport to award the


Kualanamu Airport success;
Officer in Charge from several AP II Airports.

Adapun Overseas Training Incheon yang telah


dilaksanakan pada tahun 2014, sebagai berikut:
Terminal Operation Course sebanyak 14 peserta;
Commercial Course sebanyak 15 peserta;

Overseas Training Incheon implemented in 2014 are


as follows:
Terminal Operation Course of 14 participants;
Commercial Course of 15 participants;

Pada Tahun 2014 Overseas Training Incheon telah


menyerap biaya sebesar Rp1.409.181.500 dari alokasi
biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar
Rp1.500.000.000.

In 2014, Overseas Training Incheon absorbed budget


of IDR 1,409,181,500 from allocated budget of IDR
1,500,000,000.

2015 Training Plan


JENIS PELATIHAN
Type Of Training

No

DIREKTORAT
Directorate

Manajerial
Managerial

Seluruh Direktorat
All Directorates

Formal (S.2)
Formal (S.2) Post Graduate

Seluruh Direktorat
All Directorates

Teknis Mandatory
Mandatory Technical

Operasi Kebandaraudaraan
Kargo & Pengembangan Usaha
SDM & Umum
Non Direktorat
Seluruh Direktorat
Airport Operations
Cargo and Business Development
HR & GA
Non Directorates
All Directorates

Teknis Non Mandatory


Non-Mandatory Technical

Non Direktorat
Operasi Kebandaraudaraan
Pengembangan Kebandaraudaraan &
Teknologi
Komersial Kebandaraudaraan
Kargo dan Pengembangan Usaha
Keuangan
SDM & Umum
Seluruh Direktorat

Orientasi
Orientation

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Seluruh Direktorat
All Directorates

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Non Directorates
Airport Operations
Airport and Technology Development
Airport Commercials
Cargo and Business Development
Finance
HR & General Affairs
All Directorates

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Rencana Pelatihan Tahun 2015

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Manager Bandara Kualanamu dalam rangka Sukses


Bandara Kualanamu;
Officer in Charge dari beberapa Bandara AP II.

149

JENIS PELATIHAN
Type Of Training

DIREKTORAT
Directorate

Talent Development Program (TDP)


Talent Development Program (TDP)

Seluruh Direktorat
All Directorates

Individual Development Program (IDP)


Individual Development Program (IDP)

Seluruh Direktorat
All Directorates

Re-Orientasi
Re-Orientation

Seluruh Direktorat
All Directorates

Sertifikasi Instruktur
Instructure Certification

Seluruh Direktorat
All Directorates

10

Diklat Terminal 3 Ultimate


Education and Training Terminal 3 Ultimate

Seluruh Direktorat
All Directorates

11

Employee Exchange Program


Employee Exchange Program

Seluruh Direktorat
All Directorates

12

Airport Management Excellence Program (AMEP)


Airport Management Excellence Program (AMEP)

Seluruh Direktorat
All Directorates

13

Airport Management Professional Accreditation Program (AMPAP)


Airport Management Professional Accreditation Program (AMPAP)

Seluruh Direktorat
All Directorates

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

150

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kesempatan Berserikat
Opportunity to be Part of a Union

The agreement was signed on Tuesday, April 8th, 2014 at


the Auditorium, Building 600, Headquarters by Tri S. Sunoko
as President Director and Wandi Anhar as the Chairman
of SEKARPURA II and witnessed by R. Irianto Simbolon as
Director General of Industrial Relations and Social Security
Workers Ministry of Manpower and Transmigration Republic
of Indonesia.

Setelah dilakukan penandatangan, dilakukan pencetakan buku


PKB yg harus didistribusikan kepada seluruh karyawan PT
Angkasa Pura II sebanyak +/- 6000 orang dan disosialisasikan
dimulai pada tanggal 7 Oktober 2014 s.d 23 Oktober 2014 ke
seluruh Kantor Cabang Angkasa Pura II.

After the signing, the CBA book has been printed and distributed
to all employees of Angkasa Pura II of around +/- 6000 people
and dissemination started on October 7, 2014 until October
23, 2014 to all Angkasa Pura II Branch Offices.

Di masa yang akan datang, komunikasi berkesinambungan baik


formal maupun informal perlu terus dijaga agar manajemen
dan serikat dapat mencari jalan keluar permasalahan terkait
kebutuhan karyawan sesuai dengan hak sebagai pekerja
maupun kondisi perusahaan dan tetap sejalan dengan
undang-undang ketenagakerjaan.

In the future, continuous communication both formally and


informally need to be maintained in order for the management
and the union to be able to look for solutions to issues related
to employees needs in line with their rights, the Companys
condition and the labour law.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Penandatanganan dilakukan pada Selasa, 8 April 2014 di


Auditorium, Gedung 600, Kantor Pusat oleh Tri S. Sunoko
selaku Direktur Utama dan Wandi Anhar selaku Ketua Umum
SEKARPURA II serta disaksikan oleh R. Irianto Simbolon selaku
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia (Kemenakertrans).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

With the aim of maintaining good synergy and communication


between the Company and its employees, a negotiation
medium bridging the management and labour union is needed
in the form of Collective Bargaining Agreement (CBA). The 20142015 CBA conducted negotiation phase between managers
and the worker union i.e., the pre-negotiation conducted in
June 2013 and the negotiation conducted in December 2013,
January 2014 and March 2014.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Dengan maksud menjaga sinergi serta komunikasi yang baik


antara perusahaan dengan para karyawannya maka diperlukan
wadah perundingan antara manajemen dan serikat pekerja
yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Dalam
Penyusunan PKB untuk tahun 2014-2015 dilakukan tahapan
perundingan antara manajemen dan serikat pekerja yaitu pra
perundingan yang sudah terlaksana pada bulan Juni 2013 dan
perundingan yang terlaksana pada bulan Desember 2013,
Januari 2014 dan Maret 2014.

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to a be Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

151

Analisis dan Pembahasan


Manajemen
Management Analysis and Discussion

152

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome
Challenges
to be a Leading
Airport Company
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

153

Tinjauan Industri

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Industry Overview

154

Di masa-masa melambatnya pertumbuhan ekonomi


global dan nasional, Angkasa Pura II mampu
bertahan dan mencapai pencapaian kinerja yang
cukup baik di sisi operasional maupun keuangan
di tahun 2014. Dari sisi operasional, dibandingkan
tahun 2013, angka pergerakan pesawat relatif
tetap dimana hanya mengalami penurunan sebesar
3%, pelayanan penumpang menurun sebesar 1%
dan pergerakan kargo menurun sebesar 0,30%.
Sedangkan di sisi keuangan, pendapatan usaha
Angkasa Pura II meningkat sebesar Rp665,23 miliar
atau sebesar 15,82%, dari Rp4.205,92 miliar di
tahun 2013 menjadi Rp4.871,15 di tahun 2014.

When global and national economic


growth slowed down, Angkasa Pura
II is able to survive and reach a good
performance at the operational and
financial side in 2014. From the operational
side, compared to the year 2013, the
number of aircraft movements is relatively
fixed in which only decreased by 3%,
passenger services decreased by 1% and
cargo movements decreased by 0.30%.
While on the financial side, revenue of
Angkasa Pura II increased by IDR 665.23
billion or 15.82%, fromIDR 4,205.92 billion
in 2013 to IDR 4,871.15 in 2014.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

National economic growth also decreased in 2014. The Central


Statistics Agency (BPS) has announced Indonesias economic
growth in 2014 only manages to reach 5.01% compared to
growth in 2013, which reached 5.78% cumulatively. The
Central Statistics Agency (BPS) concluded that the national
economic downturn caused by reduced levels of consumption
spending at virtually all groups, including household
consumption, government expenditures, gross fixed capital
formation (PMTB), as well as export and import. The economic
slowdown in two major trading partners in Asia, namely
China and Japan were also affected, in addition to decline in
Indonesias export commodity prices, such as cocoa, chocolate,
and palm oil, also contributed to the negative sentiment.

Di sektor keuangan, sejumlah realisasi investasi pada pasar


modal dapat dikatakan cukup baik. Per 23 September 2014,
misalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara tahunan
(year on yearatau yoy) tumbuh sebesar 16%. Sementara,
jika melihat kinerjanya secara year to date(ytd) sejak awal
Januari lalu, IHSG tumbuh sebesar 20%. Saham-saham industri
perbankan dan infrastruktur menjadi primadona. Terjadinya
peningkatan IHSG tersebut terjadi karena adanya kucuran dana
dari investor asing sepanjang tahun 2014, terutama pada masa
pelaksanaan pemilihan umum dan pergantian pemerintah
baru. Aksi beli investor asing ini terutama karena respon pasar
yang optimis terhadap pemerintahan baru.

In the financial sector, a number of investment realizations


in the capital market are considered good. As of September
23, 2014, for example, the Composite Stock Price Index (IHSG)
on an annual basis (year on year or yoy) grew by 16%.
While, if you see its performance year to date (ytd) since
early January, JCI has grew by 20%. Shares of the banking
industry and the infrastructure sector become the favorite.
The increase in IHSG occurred because of funding from foreign
investors throughout 2014, especially during the general
elections and the new government. The buying act by the
foreign investors were mainly because optimistic market
response on the new government.

Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami


penurunan di tahun 2014, sejauh ini perekonomian Indonesia
tumbuh cukup baik dengan inflasi yang terkendali. Kondisi
ini tak lepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh Bank
Indonesia (BI) dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makro.
Momentum pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan
ekonomi dunia juga telah menguntungkan Indonesia. Kebijakan
BI ke depan diperkirakan akan memperkuat bauran kebijakan
moneter dan makroprudensial, selaras dengan kondisi yang ada.

Although the growth of the national economy fell in 2014,


by far the Indonesian economy is growing quite well with
controlled inflation. This condition related to the policies
adopted by Bank Indonesia (BI) and governments in
maintaining macro-economy stability. The momentum of
economic growth amid the global economic slowdown has
also been beneficial for Indonesia. Future BI policy is expected
to strengthen monetary and macroprudential policy mix, in
line with the existing conditions.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pertumbuhan ekonomi nasional juga mengalami penurunan di


tahun 2014. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 hanya
menyentuh level 5,01% dibandingkan pertumbuhan di tahun
2013 yang mencapai 5,78% secara kumulatif. Badan Pusat
Statistik (BPS) menyimpulkan penurunan ekonomi nasional
tersebut disebabkan oleh menurunnya tingkat konsumsi hampir
semua kelompok pengeluaran, baik itu konsumsi rumah tangga,
belanja pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB),
maupun ekspor dan impor. Perlambatan ekonomi dua negara
mitra dagang utama di Asia, yaitu Tiongkok dan Jepang, juga
ikut mempengaruhi, selain turunnya harga komoditas andalan
ekspor Indonesia, seperti kakao, cokelat, dan minyak kelapa
sawit, yang turut memberi sentimen negatif.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Global economic growth is still growing slowly. The World


Bank estimates that the world economic growth in 2014 is
2.6% lower than in 2013, which amounted to 2.9%. The main
trigger for the decline in global economic growth is due to
the weak economic movements in the developed countries
as well as the negative economic growth in most developing
countries. This is due to low supply of the peoples daily needs
and the tightening of financial policies since the year 2013.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pertumbuhan ekonomi global masih terus berjalan dengan


melambat. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi
dunia di tahun 2014 adalah sebesar 2,6% lebih rendah dari
tahun 2013 yang sebesar 2,9%. Pemicu utama penurunan
pertumbuhan ekonomi global tersebut yaitu karena lemahnya
pergerakan ekonomi negara-negara maju di dunia serta
pertumbuhan ekonomi yang negatif di sebagian negara
berkembang karena rendahnya pasokan kebutuhan masyarakat
dan pengetatan kebijakan finansial sejak tahun 2013.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

155

TINGKAT INFLASI TAHUN 2010 - 2014 (%)


2011

2012

2013

7,79

7,66

MAY

6,23

4,30
3,79

3,73
3,20

3,66
2,85

2,97

3,49

3,99
3,48
2,69

1,74

2,50

3,35
2,42
1,79

APR

1,06

1,44

1,15

0,51

1,15

1,09

0,39

MAR

2,30

2,32

2,43
0,99
0,7
0,88

1,79
1,14
1,03
0,81

FEB

4,83

4,53

4,82

4,02

4,53

5,28

5,36

5,98

6,70

6,75

6,96

7,32

7,25

7,32

7,75

7,94

8,22
0,84
0,89
0,76
1,03

Profil Perusahaan
Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

JAN

156

2014
8,38
8,36

2010

7,57

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Inflation rate year 2010-2014 (%) Inflation rate year 2010-2014 (%)

JUN

JUL

AUG

SEP

OCT

NOV

DEC

Nilai tukar rupiah di akhir tahun 2014 atau per 31 Desember


2014, adalah sebesar Rp12.502 per US Dollar. Menurut Bank
Indonesia, pelemahan kurs di akhir tahun 2014 disebabkan
oleh faktor eksternal dan internal. Di antara penyebab
melemahnya Rupiah terhadap US Dollar yaitu adanya defisit
neraca transaksi berjalan yang sudah berlangsung sejak kuartal
IV tahun 2011. Defisit dalam neraca perdagangan Indonesia
terutama diakibatkan oleh kinerja ekspor yang terus menurun
sejak tahun 2012 karena ekspor Indonesia selama ini yang
mengandalkan produk komoditas yang harganya cenderung
turun di pasar internasional. Kinerja perdagangan yang terus
turun tersebut tidak mampu mengimbangi defisit neraca jasa
dan neraca pendapatan yang melebar.

The Indonesian rupiah exchange rate in late 2014 or December


31, 2014 was IDR 12,502 per US Dollar. According to Indonesia
Central Bank (Bank Indonesia/BI), the weakening of the
exchange rate at the end of 2014 was due to external and
internal factors. Among the causes of the weakening of the
rupiah against the US dollar, was due to the current account
deficit that has lasted since the fourth quarter of 2011. The
deficit in the trade balance Indonesia mainly caused by export
performance which continued to decline since 2012 due to
Indonesias exports during which rely on commodity products
whose prices tend to fall in the international market. Trade
performance which continues to fall is not able to compensate
for the deficit in the widened services and income.

Dalam laporan Neraca Pembayaran Indonesia yang dirilis


BI, neraca jasa dan neraca pendapatan memang senantiasa
mengalami defisit. Defisit neraca jasa akibat meningkatnya
pembayaran jasa transportasi barang impor dan jumlah warga
negara Indonesia yang bepergian ke luar negeri. Sedangkan
defisit neraca pendapatan lantaran peningkatan dividen dan
bunga utang yang diperoleh investor asing yang menanamkan
modalnya di Indonesia. Pada 2014, defisit neraca transaksi
berjalan tercatat sebesar 2,95% terhadap produk domestik
bruto (PDB), sedikit turun dibandingkan defisit pada 2013
yaitu sebesar 3,18%.

In Indonesias balance of payments statement released by


BI, the balance of services and income is always in deficit.
The service account deficit due to increasing imports of goods
transportation service payments and the number of Indonesian
citizens traveling abroad. While the income account deficit
due to an increase in dividends and interest on debt gained
by the foreign investors who invest in Indonesia. In 2014,
the current account deficit stood at 2.95% of gross domestic
product (GDP), slightly down compared to the deficit in 2013
which is equal to 3.18%.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD TAHUN 2014


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Rupiah Exchange Rate Against USD Year 2014

12.600
12.400
12.200
12.000
11.800
11.600

11.200
11.000
10.800
Jan14

Feb14

Mar14

Apr14

May14

Jun14

Jul14

Aug14

Sep14

Oct14

Nov14

Dec14

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

11.400

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

157

Industri Penerbangan Indonesia

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Indonesias Aviation Industry

158

Gambaran kondisi perekonomian makro pada tahun 2014,


sedikit banyak mempengaruhi industri penerbangan di
Indonesia khususnya dalam hal jumlah pergerakan pesawat,
penumpang dan kargo di bandara-bandara yang dikelola di
wilayah Angkasa Pura II. Peningkatan arus penumpang, kargo
dan pergerakan pesawat setiap tahunnya selalu diupayakan
sejalan dengan meningkatnya standar pengelolaan bandara.

The Indonesian overall macro economic conditions in 2014


is more less influenced by aviation industry in Indonesia,
particularly in terms of the movement of aircraft,
passengers and cargo at airports in the region managed
by Angkasa Pura II. Increased flow of passengers, cargo
and aircraft movements annually always maintained in
line with the increase in airport management standards.

Menurut Airport Council International (ACI), salah satu bandara


di wilayah Angkasa Pura II, yaitu Bandara Internasional Soekarno
Hatta, merupakan satu dari 20 Bandara Tersibuk Di Dunia sejak
tahun 2010 sampai tahun 2014. Pada tahun 2014, Bandara
Internasional Soekarno Hatta berada di peringkat 12 dari 20
Bandara Tersibuk Di Dunia melebihi aktifitas kebandarudaraan
di Bandara Schiphol Amsterdam (peringkat 14), Bandara Changi
Singapura (peringkat 16) dan Bandara JFK New York (peringkat
18). Oleh karena itu, pengelolaan bandara-bandara secara
profesional terus ditingkatkan oleh Angkasa Pura II sebagai
bagian dari peningkatan layanan bandara berkelas internasional.

In accordance to Airport Council International (ACI), one of the


airports in the region of Angkasa Pura II, namely Soekarno
Hatta International Airport, is one of the 20 busiest in the world
since 2010 until 2014. In 2014, Soekarno Hatta International
Airport is ranked 12th from 20 The Worlds Busiest Airport
exceeding the activity of airport at Schiphol Airport Amsterdam
(ranked 14th), Singapore Changi Airport (ranked 16) and JFK
Airport New York (ranked 18). Therefore, the professional
management of airports continuously improved by Angkasa
Pura II as part of the improvement service of international
class airport.

Tabel Pergerakan Penumpang Bandara Internasional Soekarno


Hatta Tahun 2010 2014

Table of Passager movements in Bandara International


Soekarno Hatta Year 2010 - 2014

Tahun
Year

Total Penumpang
Total Passenger

Peringkat
Rank

Deviasi
Deviation

2014*

57.493.243

12

2013

60.137.347

10

2012

57.772.864

2011

51.533.187

12

2010

44.355.998

16

Sumber: Airport Council International (ACI)


* Tahun 2014 sampai dengan bulan September 2014

Source : Airport Council International (ACI)


* Year 2014 up to September 2014

Lalu Lintas Penumpang


Jumlah penumpang enplaned dan keluar dari pesawat,
penumpang transit dihitung sekali

Passanger Traffic
Total passengers enplaned and deplaned, passangers in transit
counted once
Total

%Chg

ATLANTA GA, US (ATL)

95.523.507

1,0

BEIJING, CN (PEK)

84.590.480

1,6

LONDON, GB (LHR)

73.181.287

1,8

TOKYO, JP (HND)

71.639.669

5,2

LOS ANGELES CA, US (LAX)

69.840.712

6,3

DUBAI, AE (DXB)

69.474.915

7,7

CHICAGO IL, US (ORD)

69.211.730

4,4

PARIS, FR (CDG)

63.246.261

2,5

DALLAS/FORT WORTH TX, US (DFW)

62.946.401

4,4

10

HONGKONG, HK (HKG)

62.106.838

5,9

11

FRANKFURT, DE (FRA)

59.460.823

3,3

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Total

%Chg

57.493.243

(3,5)

13

ISTANBUL, TR (IST)

55.103.495

9,9

14

AMSTERDAM, NL (AMS)

54.303.064

4,0

15

SINGAPORE, SG (SIN)

54.081.656

1,5

16

GUANGZHOU, CN (CAN)

54.059.265

4,7

17

DENVER CO, US (DEN)

53.455.474

1,8

18

NEWYORK NY, US (JFK)

52.402.616

5,3

19

SHANGHAI, CN (PVG)

49.892.261

7,6

20

KUALA LUMPUR, MY (KUL)

49.212.116

9,0

21

SAN FRANSISCO CA, US (SFO)

46.763.219

5,0

22

BANGKOK, TH (BKK)

46.497.257

(8,7)

23

INCHEON, KR (ICN)

44.282.123

7,4

24

CHARLOTTE NC, US (CLT)

44.249.446

3,3

25

LAS VEGAS NV, US (LAS)

42.611.538

2,2

26

PHOENIX AZ, US (PHX)

41.509.998

2,9

27

MADRID, ES (MAD)

40.964.468

1,7

28

MIAMI FL, US (MIA)

40.844.964

1,8

29

HOUSTON TX, US (IAM)

40.657.863

2,6

30

MUNICH, DE (MUC)

39.366.087

1,9

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

JAKARTA, ID (CGK)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

12

MOVING AIRCRAFT, PA SSENGER AND CARGO 2014

Selaras dengan pertumbuhan ekonomi serta penguatan daya beli


masyarakat, industri penerbangan di Indonesia diyakini memiliki
prospek yang cukup baik. Kondisi geografis Indonesia sebagai
Negara Kepulauan yang luas terus mendorong peningkatan
aktivitas moda transportasi udara. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya ekspansi armada dan rute penerbangan yang
dilakukan sejumlah maskapai penerbangan domestik dan
internasional. Pergerakan pesawat, penumpang, dan kargo di
bandara wilayah Angkasa Pura II pada tahun 2014 ditampilkan
pada tabel dan grafik di bawah ini:

Following the rythme of the economic growth and the


strengthen purchasing power of the people; the aviation
industry in Indonesia is believed to have good prospects. The
geographical condition of Indonesia as an archipelago country
continues to be the drive of air transportation. As evidence,
the expansion of the fleet and routes, which carried out by
number of domestic and international airlines. The movement
of aircraft, passengers, and cargo in the airport area Angkasa
Pura II in 2014 is shown in the table and graph below:

Tabel Pergerakan Pesawat, Penumpang, dan Kargo Tahun 2014

Table of Aircraft, Passanger, Cargo Movement in Year 2014

Pesawat (Rute Unit) | Aircraft (Unit Route)

Penumpang (Pax) | Passenger (Pax)

Kargo (kg) | Cargo (kg)

Domestik
Domestic

Intl

Total

Domestik
Domestic

Intl

Total

Domestik
Domestic

Intl

Total

Jan

44.134

10.871

55.005

5.852.163

1.462.850

7.315.013

33.928.247

24.878.229

58.806.476

Feb

37.908

9.607

47.515

4.911.331

1.243.299

6.154.630

33.371.966

22.661.843

56.033.809

Mar

40.230

10.310

50.540

5.229.714

1.382.983

6.612.697

36.707.431

29.346.600

66.054.031

Apr

40.257

9.673

49.930

5.085.045

1.274.336

6.359.381

35.526.651

24.966.081

60.492.732

Mei

42.699

10.037

52.736

5.736.615

1.341.098

7.077.713

37.341817

27.979.795

65.321.612

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Bulan
Month

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

PERGERAKAN PESAWAT, PENUMPANG DAN KARGO TAHUN


2014

159

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Bulan
Month

Pesawat (Rute Unit) | Aircraft (Unit Route)

Penumpang (Pax) | Passenger (Pax)

Kargo (kg) | Cargo (kg)

Domestik
Domestic

Intl

Total

Domestik
Domestic

Intl

Total

Domestik
Domestic

Intl

Total

Juni

43.656

9.884

53.540

6.237.098

1.396.842

7.633.940

38.737.514

25.795.335

64.532.849

Juli

40.372

9.482

49.854

5.378.637

1.235.693

6.614.330

35.914.903

27.205.870

63.120.773

Agust

47.183

9.715

56.898

6.847.815

1.338.411

8.186.226

35.112.892

26.600.563

61.613.455

Sept

42.656

9.488

52.144

5.759.632

1.253.184

7.012.816

37.516.137

31.108.904

68.625.041

Okt

43.964

9.836

53.800

5.963.448

1.278.824

7.242.272

35.568.163

31.489.710

67.057.873

Nov

42.585

9.449

52.034

5.742.525

1.208.288

6.950.813

35.821.836

26.074.388

61.896.224

Des

46.124

10.464

56.588

6.481.730

1.489.472

7.971.202

38.197.028

31.755.232

69.952.260

Total

511.768

118.816

630.584

69.225.753

15.905.280

85.131.033

433.744.585 329.762.550 763.507.135

Sumber: Perencanaan Strategis & Manajemen Kinerja Perusahaan PT Angkasa

Source: Performance Management & Strategic Planning PT Angkasa Pura II

Pura II (Persero)

Profil Perusahaan
Company Profile

Grafik Pergerakan Pesawat, Penumpang, dan Kargo Tahun 2014

Graph of Aircraft, Passenger and Cargo Movement Year 2014

19%

81%

43%

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

19%

160

81%

PESAWAT

PENUMPANG
Passenger

Aircraft

Domestic

Pada tahun 2014, total pergerakan pesawat adalah sebanyak


630.584 unit rute dengan dominasi pesawat domestik
sebesar 511.768 unit rute atau sebesar 81,16% dan pesawat
internasional sebesar 118.816 unit rute atau sebesar 18,84%.
Jumlah pergerakan penumpang yang menggunakan jasa
penerbangan di bandara-bandara Angkasa Pura II selama
tahun 2014 adalah sebanyak 85.131.033 penumpang dimana
81,32% merupakan pergerakan penumpang domestik dan
18,68% merupakan penumpang internasional. Sedangkan
pergerakan kargo, tercatat sebesar 763.507.135 kg pergerakan
kargo di tahun 2014, dengan 56,81% merupakan pergerakan
kargo domestik dan 43,19% pergerakan kargo internasional.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

KARGO
Cargo

International

In 2014, the total aircraft traffic were as many as 630,584 units


of domestic air routes and dominated by domestic aircraft as
many as 511,768 units (81.16%) and international craft as
many as 118,816 units (18.84%). The passengers movement
who utilized the services of airlines at airports Angkasa Pura
II for 2014 is as much as 85,131,033 passengers of which
81.32% is domestic passenger movements and 18.68%
were international passengers. While the movement of cargo
reached 763,507,135 kg in 2014 of which 56.81% is domestic
cargo and 43.19% international cargo.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

57%

a. Pergerakan Pesawat

a. Aircraft movements

In 2014, as whole corporation total of aircraft arrive and


depart from 13 airports managed by PT Angkasa Pura
II are 630,584 aircraft. The aircraft movement in 2014
decrease by 3% compare to aircraft movement in 2013
of 647,343 aircraft. The aircraft movement in 2014 was
dominated by domestic movement of 511,768 or 81.16%
aircraft and 118,816 aircraft or 18.84%.

Pergerakan pesawat pada kurun waktu 5 tahun terakhir


secara rinci dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

The aircraft traffic during the past 5 years can be seen


in detail at the graph below:

Grafik Pergerakan Pesawat Tahun 2010 2014

Graph of Aircraft Traffic Year 2010-2014

PERGERAKAN PESAWAT DI BANDARA WILAYAH ANGKASA PURA II 2010 - 2014


Aircraft movement in Angkasa Pura II Airport Year 2010-2014
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pada tahun 2014, secara korporasi jumlah pesawat yang


datang dan pergi dari 13 bandara yang dikelola oleh
PT Angkasa Pura II (Persero) adalah sebesar 630.584
pesawat. Pergerakan pesawat di tahun 2014 ini menurun
sebesar 3% dibandingkan dengan jumlah pergerakan
pesawat di tahun 2013 yaitu sebesar 647.343 pesawat.
Pergerakan pesawat di tahun 2014 didominasi oleh
pesawat domestik yaitu sebesar 511.768 pesawat atau
sebesar 81,16% dan internasional sebesar 118.816
pesawat atau sebesar 18,84%.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Within 5 years, the movement of aircraft have consistently


shown an increase both for the domestic and international
routes. In corporation point of view, the number of planes
coming in and departing from airports in the region of
Angkasa Pura II continues to experience growth with
an average growth amounted to 7.58%. The growth
of aircraft movements from 2010 until the year 2013
amounted to 10.27%, 12.26%, 9.60% and 5.79% with
the highest growth occurred in 2011. As for aircraft
movements in 2014 decreased by 3% compared to the
number of aircraft movements in the previous year.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, pergerakan pesawat


secara konsisten menunjukkan peningkatan baik untuk
rute domestik maupun rute internasional. Secara korporasi,
jumlah pesawat yang datang dan berangkat dari bandarabandara di wilayah Angkasa Pura II terus mengalami
pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan adalah
sebesar 7,58%. Pertumbuhan pergerakan pesawat dari
tahun 2010 sampai tahun 2013 adalah sebesar 10,27%,
12,26%, 9,60% dan 5,79% dengan pertumbuhan tertinggi
terjadi pada tahun 2011. Adapun pergerakan pesawat
pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 3%
dibandingkan dengan jumlah pergerakan pesawat di
tahun sebelumnya.

200.000

2010
Domestic
Domestic

2011

2012
Internasional
International

Sumber: Perencanaan Strategis & Manajemen Kinerja


Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2013

2014

Total pergerakan Pesawat


Total Aircraft Movement

Source: Performance Management & Strategic


Planning PT Angkasa Pura II

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

100.000

161

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

b. Pergerakan Penumpang

b. Passenger movement

Pergerakan penumpang meningkat sejalan dengan


peningkatan pergerakan pesawat dimana tren pergerakan
untuk rute domestik menunjukkan peningkatan yang lebih
besar dari rute internasional. Dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir, pertumbuhan pergerakan penumpang secara
rata-rata adalah sebesar 10,40% dengan pertumbuhan
tertinggi terjadi pada tahun 2010. Pertumbuhan
pergerakan penumpang dalam tahun 2010 sampai
dengan tahun 2013 adalah 19,18%, 15,50%, 13,42%
dan 5,28%. Adapun pergerakan penumpang pada tahun
2014 menurun sebesar 1% dibandingkan pergerakan
penumpang di tahun sebelumnya.

Passenger movement increases align with the increase


of aircraft movement whereas the movement trend
for domestic route shows higher increase than the
international route. Within 5 years, the growth of
passenger movement on average amounted to 10.40%
with the highest growth occurred in 2010. The growth
of passenger movements in the year 2010 to 2013
was 19.18%, 15.50%, 13.42% and 5.28%. As for
the movement of passengers in 2014 decreased by
1% compared to the movement of passengers in the
previous year.

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, pergerakan


penumpang di tahun 2014 mencapai angka 85.131.033
dimana rincian pergerakan penumpang di tahun 2014
yaitu penumpang domestik mencapai angka 69.225.753
penumpang atau sebesar 81,32% dari total penumpang
dan penumpang internasional sebesar 15.905.280
penumpang atau sebesar 18,68%. Pergerakan penumpang
secara rinci dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

In the past 5 years, the passengers movement in 2014


reached 85,131,033 with breakdown of passenger
movement in 2014 are 69,225,753 domestic passenger
or 81.32% of total passenger and 15,905,280
international passenger or 18.68%. Passenger
movements in detail can be seen in the graph below:

Passenger movements graph year 2010-2014

Grafik Pergerakan Penumpang Tahun 2010 2014

PERGERAKAN PENUMPANG DI BANDARA WILAYAH ANGKASA PURA II 2010 - 2014


Passenger Movement in Angkasa Pura II Airport year 2010-2014
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

100.000.000
90.000.000
80.000.000
70.000.000
60.000.000
50.000.000
40.000.000
30.000.000
20.000.000
10.000.000
-

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

2010
Domestic
Domestic

2011

2012
Internasional
International

2014

Total pergerakan Kargo


Total Passenger Movement

Sumber: Perencanaan Strategis & Manajemen Kinerja


Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero)

Source: Performance Management & Strategic Planning PT


Angkasa Pura II

c.

c.

Pergerakan Kargo
Perkembangan bisnis kargo yang semakin kompetitif
terlihat dari semakin banyaknya perusahan yang

162

2013

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Cargo movement
The cargo business development that getting increasingly
competitive can be seen in the increasing number of

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun


2013, jumlah kargo yang telah diangkut mengalami
pertumbuhan dengan rata-rata 8,09%. Pertumbuhan
yang terjadi pada masing-masing tahun adalah sebesar
14,92%, 15,55%, 9,88% dan 0,12% dengan pertumbuhan
tertinggi terjadi pada tahun 2011. Adapun pada tahun
2014, jumlah kargo yang diangkut tercatat relatif tetap
karena hanya menurun sebesar 0,30% dibandingkan tahun
sebelumnya. Pergerakan kargo pada tahun 2014 tercatat
sebesar 763.507.135 kg dimana 56,81% merupakan
pergerakan kargo domestik dan 43,19% pergerakan kargo
internasional. Pergerakan kargo secara rinci dapat dilihat
pada grafik dibawah ini:

In the period of 2010 to 2013, the number of transported


cargo has been growing at an average of 8.09%. The
growth occurred in each year respectively are 14.92%,
15.55%, 9.88% and 0.12% with the highest growth
occurred in 2011. As in 2014, the amount of cargo carried
was relatively fixed, only decreased by 0.30% compare
to the previous year. The movement of cargo in 2014
amounted to 763,507,135 kg of which 56.81% was
domestic cargo movement and 43.19% was international
cargo movement. The movement of cargo in detail can
be seen in the graph below:

Grafik Pergerakan Kargo Tahun 2010 2014

Graphic of Cargo movement Year 2010-2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

companies engaged in goods delivery services. This is


in-line with the industrial world development, both in
manufacturer and services that continue to grow rapidly.
The competition is even tighter with the delivery services
that uses airlines cargo .

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

bergerak dalam jasa pengiriman barang. Hal ini sejalan


dengan berkembangnya dunia industri, baik manufaktur
maupun jasa yang terus berkembang pesat. Persaingan
tersebut semakin diramaikan dengan pemberian jasa
pengiriman barang melalui kargo oleh maskapai-maskapai
penerbangan.

PERGERAKAN KARGO DI BANDARA WILAYAH ANGKASA PURA II 2010 - 2014


Cargo Movement in Angkasa Pura II Airport year 2010-2014

800.000
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000

2010
Domestic
Domestic

2011

2012
Internasional
International

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2014

Total pergerakan Kargo


Total Cargo Movement

Source: Performance Management & Strategic Planning PT


Angkasa Pura II

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Sumber: Perencanaan Strategis & Manajemen Kinerja


Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero)

2013

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

900.000

163

Prospek Usaha

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Business Prospects

164

Pertumbuhan penumpang angkutan udara di Indonesia


pasca deregulasi industri penerbangan tahun 1999 sangat
menakjubkan. Berdasarkan data pertumbuhan industri
penerbangan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang dilihat
dari kinerja pergerakan pesawat udara, jumlah penumpang,
dan jumlah kargo yang terus meningkat. Pertumbuhan jumlah
penumpang untuk penerbangan nasional Indonesia bahkan
masuk dalam kategori 10 besar di kawasan Asia Pasifik.

The growth of airline passengers in Indonesia after the


deregulation of the airline industry in 1999 was impressive.
Based on data from the aviation industry growth in the next
5 years as seen from the performance of aircraft movements,
number of passengers and amount of cargo will continue to
increase. The growth of total passenger for Indonesian domestic
flight even amongst the top 10 category in Asia Pacific Region.

Peluang pertumbuhan tersebut ditunjang oleh adanya:


pertama, jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah.
Berdasarkan Data Biro Sensus AS, Indonesia menempati urutan
ke 4 (empat) dunia dalam hal banyaknya jumlah penduduk,
setelah China, India dan Amerika Serikat. Kedua, luas wilayah
Indonesia terbentang di antara Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik dan terletak di posisi silang yang sangat strategis yaitu
pada koordinat 6LU - 1108LS dan dari 97 - 14145BT. Secara
geografis Indonesia terletak pada posisi yang sangat strategis,
menjadi hub perdagangan internasional yang menghubungkan
utara ke selatan (Jepang dan Australia) dan barat ke timur
(Eropa, Asia, Australia). Memiliki 17.508 pulau yang terletak
disepanjang garis katulistiwa. Indonesia adalah negara yang
sangat luas yang terbentang sejauh 5.120 km timur dan ke
barat 1.760 km.

This growth opportunities was supported by, firstly, the


increasing population of Indonesia. Based on US Census Bureau
data, Indonesia ranks at 4 (four) place in the worlds largerst
population, after China, India and the United States. Secondly,
the area of Indonesia lies between the Indian Ocean and
the Pacific Ocean and is located in a very strategic position,
a cross at coordinates 6 N - 11 08 S and from 97 141 45 E. Thus, geographically Indonesia is located in a
very strategic position, an international trade hub linking
the north to the south (Japan and Australia) and west to
east (Europe, Asia, Australia). The country has 17,508 islands
spreading along the equator. Indonesia is a vast country that
stretches as far as 5,120 km to the east and 1,760 km west.

Perkembangan industri pariwisata dalam negeri juga


memberikan peluang peningkatan jumlah wisatawan yang
menggunakan jasa penerbangan. Lebih lanjut, maskapai
penerbangan asing masuk ke dalam negeri, menambah
ramainya pasar penerbangan Indonesia. Persaingan maskapai
penerbangan baik maskapai penerbangan asing maupun
domestik menciptakan persaingan harga yang mendorong
pemberlakuan konsep Low Cost Carrier (LCC). Pemberlakuan
konsep tersebut akan semakin mendorong pertumbuhan
penumpang dan maskapai penerbangan yang kemudian
menjadikan industri penerbangan udara sebagai pilihan sarana
transportasi antar wilayah yang lebih diminati.

The development of domestic tourism industry also opens


opportunity to increase the number of tourists who use
airlines services. Furthermore, the presence of foreign airlines
in the country has increase the traffic in the Indonesian
aviation market. Competition of airline both foreign and
domestic has created price competition that encourages
the implementation of the Low Cost Carrier (LCC) concept.
Implementation of these concepts will further encourage
the growth of passengers and airlines which later will make
the air flight industry an attractive means of transportation.

Perkembangan industri penerbangan Indonesia juga akan


semakin cerah dengan ikut sertanya Indonesia dalam World
Route Airlines. Merupakan acara pertemuan global bagi pihakpihak yang berkecimpung dalam industri penerbangan yang
diadakan beberapa tahun sekali ini diikuti oleh lebih dari
110 negara. Dengan ikut sertanya Indonesia dalam acara
tersebut, diharapkan lebih banyak maskapai penerbangan
asing yang bekerjasama dan membuka rute penerbangan
dari dan ke Indonesia.

The development of Indonesian aviation industry has an


even brighter future by the participation of Indonesia in
World Route Airlines. A global conference for those involve
in the aviation industry which is held every few years was
followed by more than 110 countries. With the participation
of Indonesia in the event, we expect more foreign airlines to
cooperate and open their flight route from and to Indonesia.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

f.

Regional Autonomy
Regional autonomy causes each region to compete in
setting up airports in their respective areas.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

g. Open Sky Policy


Open Sky Policy will provide a greater degree of freedom
for airlines to fly in Indonesia teritory.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Some of the opportunities that create bright prospects for


Angkasa Pura II are as follows,
a. Air Transport Annual Growth
The growth of air freight each year has the
potential to increase revenue of aeronautical and
non-aeronautical fields.
b. Development of Low Cost Carrier (LCC)
LCC development supports has support an increase
number of passengers every year.
c. Business and Economy Growth Potential related to
Airport
The potential for business and economic growth
surrounding the airport provide a reciprocal relationship
with the airport.
d. Potential Regional Tourism Development in Western
part of Indonesia
The number of tourist places that are being developed
with the right type of promotion will push imporved
traffic to areas in Indonesia.
e. Good Relations with Government
Good relations with central and local government can
provide ease in airport development.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Beberapa peluang yang menciptakan prospek usaha yang


cemerlang bagi Angkasa Pura II sebagai berikut.
a. Pertumbuhan Angkutan Udara Setiap Tahunnya
Adanya pertumbuhan angkutan udara setiap tahun
berpotensi meningkatkan pendapatan aeronautika dan
pendapatan non-aeronautika.
b. Berkembangnya Low Cost Carrier (LCC)
Perkembangan LCC mendukung peningkatan jumlah
penumpang setiap tahunnya.
c. Potensi Pertumbuhan Bisnis dan Ekonomi di Sekitar
Bandara
Adanya potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di
sekitar bandara memberikan hubungan timbal balik
dengan bandara.
d. Potensi Pengembangan Pariwisata di Wilayah Indonesia
Barat
Banyaknya tempat pariwisata yang sedang dikembangkan
dengan promosi yang tepat mendorong lalu lintas ke
dan menuju ke daerah di Indonesia dapat ditingkatkan.
e. Hubungan Baik Dengan Pemerintah
Hubungan baik dengan pemerintah pusat dan daerah
dapat memberikan kemudahan dalam pengembangan
bandara.
f. Adanya Otonomi Daerah
Adanya otonomi daerah menyebabkan setiap daerah
berlomba-lomba untuk mendirikan bandara di daerah
masing-masing.
g. Open Sky Policy
Open Sky Policy akan memberikan derajat kebebasan
yang lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk
terbang di wilayah Indonesia.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

165

Strategi dan Pengembangan Usaha


Strategi Perusahaan
Angkasa Pura II telah menyusun winning strategies, yaitu
AP2WAY, dalam rangka mewujudkan visi menjadi World Class
Company dan menjawab tantangan dan peluang. Penetapan
strategi AP2WAY bertujuan untuk memudahkan pemahaman
terhadap strategi perusahaan sehingga implementasi strategi
dapat berjalan secara efektif. Strategi AP2WAY mencakup 6
elemen penting sebagai berikut :

Company Strategy
Angkasa Pura II has construct a winning strategies, The
AP2WAY, in order to realize the vision of becoming a World
Class Company and address challenges and opportunities.
AP2WAY strategy aims to facilitate the understanding of
corporate strategy so that implementation of the strategy
can work effectively. AP2WAY strategy includes six essential
elements as follows:

a. Airport Best Practices


Pencapaian visi menjadi World Class Company perlu
dilakukan dengan menerapkan praktik-praktik terbaik
dalam pengelolaan bisnis bandara.
b. People
Peningkatan kapabilitas dan kapasitas SDM secara
efektif dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk
menerapkan praktik-praktik terbaik dan mewujudkan visi
perusahaan secara efektif.
c. Process
Penerapan bisnis proses dan SOP yang efektif dan efisien
dengan perbaikan secara terus menerus merupakan
syarat.
d. World Class System
Pengembangan dan penerapan sistem kelas dunia secara
holistik dan terintegrasi adalah mutlak diperlukan untuk
meningkatkan kinerja dan mewujudkan visi perusahaan
secara efektif.
e. Asset
Optimalisasi tingkat efektivitas dan utilitasi aset
perusahaan secara menyeluruh berperan sangat penting
dalam peningkatan pelayanan yang mengedepankan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi seluruh
pengguna jasa, serta peningkatan ROA (return on asset).
f. Yield
Pada akhirnya, strategi yang telah disusun diharapkan
dapat memberikan hasil nyata bagi peningkatan kinerja
perusahaan terutama kinerja keuangan dan pertumbuhan
yang menguntungkan secara berkesinambungan.

a. Airport Best Practices


The achievement of the vision to become a World Class
Company needs to be done by applying best practices
in the management of the airport business.
b. People
Increased human resource capability and capacity to
effectively and continuously implement best practices
and realize the companys vision effectively.

Pelaksanaan Winning Strategies AP2WAY selaras dengan


Imperatif Strategis Perseroan yang telah ditetapkan dan
diimplementasikan melalui inisiatif perbaikan yang akan
dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab unit terkait.

The implementation of Winning Strategies AP2WAY is


in tune with the company effort in the establishment and
implementation of improvement initiatives that will carry out
and becomes the responsibility of related units.

c.

Process
Implementation of business processes and SOPs
effectively and efficiently with continuous improvement.

d. World Class System


Development and implementation of world-class system
as a holistic and in integrated manners are a necessity
to improve performance and reach the companys
vision effectively.
e. Asset
Optimalization of overall companys asset utilization is
very important to improve services and promote safe,
secure and comfort for all users of services, as well as
an increase in ROA (Return On Assets).
f.

Yield
In the end, a strategy prepared is expected to deliver
real results for improving the performance of the
company, especially financial performance and profitable
growth continuously.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Strategy And Business Development

166

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tabel Pemetaan Strategi AP2WAY Terhadap Imperatif Strategis

Mengembangkan budaya organisasi


yang profesional, inovatif dan
berkinerja tinggi secara efektif

Elemen |
Element
Airport Best
Practices

Menyusun, menerapkan dan


mengembangkan strategi SDM yang
berbasis kompetensi

To develop and apply


bestpractice in airport business
(e.g. Operation excellence)
People

Process

To develop and implement


effective and efficient business
process and SOP with continuous
Improvement
World-class
System

Formulate, implement, and develop


competence-based HR strategy
Apply process and organizational
structure efficiency as well as
integrated management system
consistent with world-class best
practices
To develop marketing program
through the implementation of SLA &
SLG in cooperation relationship with
related agencies to manage and
develop airport.

Asset

Yield

Mengembangkan dan
mengimplementasi sistem
kelas dunia secara holistik dan
terintegrasi

Development and
implementation of
operations excellence
(DOA)
Peningkatan efektifitas
program pelatihan &
pengembangan SDM
(DPP)
Improvement of
effectiveness of Human
Resources training and
development program
(DPP)
Penyusunan proses bisnis
dan Standard Operating
Procedures (SOP) yang
efektif (IA)
To develop and
implement effective and
efficient business process
and SOP with continuous
Improvement
Penyusunan
struktur organisasi
Customercentric (DPP)

To develop and implement


world-class system in a holistic
and integrated way

Development of
Customer-Centric
organizational structure
(DPP)

Mengoptimalkan tingkat
efektivitas dan utilitasi aset
perusahaan secara menyeluruh

Optimalisasi penggunaan
Asset dan fasilitas
perusahaan (DPU)

To optimize the level of overall


effectiveness and utilization of
companys asset

Optimization of the
companys asset and
facility (DPU)

Meningkatkan kinerja
perusahaan dan pertumbuhan
yang menguntungkan secara
berkesinambungan

Penerapan Strategi
Diversifikasi (DNN)

Optimization of the companys


asset and facility (DPU)

Implementation of
diversificationstrategy
(DNN)

To develop excellent product and


apply standard quality service for
customers

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Develop a major facility and


supporting infrastructure with
appropriate modern technology.

Menyusun dan
mengimplementasikan bisnis
proses dan SOP yang efektif dan
efisien dengan perbaikan secara
terus menerus

Pengembangan dan
penerapan Operations
Excellence (DOA)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Mengembangkan produk unggulan


dan menerapkan standar mutu
pelayanan terhadap pelanggan
To develop effective organization
culture that is professional,
innovative, and high-performing

Meningkatkan kapabilitas dan


kapasitas sumber daya manusia
secara berkesinambungan
To improve continuously human
resources capability and capacity

Mengembangkan program marketing


melalui penerapan SLA & SLG dalam
hubungan kerjasama dengan instansi
terkait untuk pengelolaan dan
pengembangan bandar udara
Mengembangkan fasilitas utama dan
sarana penunjang dengan teknologi
modern yang tepat guna

Mengembangkan dan
menerapkan praktikpraktik terbaik dalam bisnis
kebandarudaraan (contoh :
operation excellence)

Inisiatif Perbaikan |
Improvement Initiatives

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Menerapkan efisiensi proses, struktur


organisasi dan sistem manajemen
terpadu secara menyeluruh sesuai
praktik terbaik kelas dunia

Uraian | Description

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Strategi | Strategy

Table of AP2WAY Strategy Mapping Towards Strategic


Imperative

167

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Strategi Pengembangan Usaha

Business Development Strategy

Perubahan dinamika lingkungan industri transportasi


khususnya angkutan udara, menuntut adanya pemenuhan
kebutuhan dan harapan pelanggan selaku pengguna jasa
kebandarudaraan. Kualitas layanan dan pengembangan
fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas yang penting
bagi Perseroan untuk ditingkatkan guna memenuhi harapan
dan tuntutan kebutuhan pelanggan. Seiring dengan perubahan
regulasi terkait dengan adanya pemisahan Air Traffic Services
(ATS) Provider yang sebelumnya dikelola oleh Angkasa Pura
II beralih menjadi Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia,
sehingga memberikan pengaruh terhadap pendapatan sektor
aeronautika. Hal ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus
terhadap kegiatan pengembangan usaha jasa non-aeronautika.
Strategi pengembangan usaha tersebut antara lain:

Dynamic changes in transportation industry, especially airline


transportation, requires fulfillment of customers need and
expectation as an airport service user. Quality of service and
development of airport facilities is an important priority for the
Company to be improved in order to meet the expectations
and demands of customers. Along with regulatory changes
associated with the separation of Air Traffic Services (ATS)
Provider, which previously managed by Angkasa Pura II
and now switch to Perum LPPNPI or AirNav Indonesia, This
provide impact on the aeronautics revenue sector. This drive
to Company to be more focus on non-aeronautics business
development activities. The business development strategies
among others:

a. Strategi Pengembangan Usaha Eksisting


Strategi pengembangan usaha eksisting dapat
digambarkan bahwa secara umum sumber-sumber
pendapatan Angkasa Pura II diperoleh dari beberapa
kegiatan pelayanan bandara seperti bagan berikut :

a. Existing Business Development Strategy


Existing business development strategies can be
described that in general, revenue sources of Angkasa
Pura II is obtained from several airports service
activities such as shown in the following chart:

Tabel Karakteristik Tailored Business Stream


Characteristics of Each Tailored Business Stream

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

TBS 1) | TBS 1)

Konsumen langsung:
Airlines
Konsumen tidak
langsung : Penumpang

Aeronautika non ATS


Non-ATS Aeronautics

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Direct consumer: Airlines


Indirect consumer:
Passenger

Konsumen langsung: mitra


usaha
Konsumen tidak
langsung: pengunjung
Bandar udara

168

Konsumen | Consumer

Airport

Direct consumer: Business


partner
Indirect consumer:
Airport visitor

Kompetisi | Competition

Profitabilitas | Profitability

Proses operasi | Operational


Process

Sifat kompetisi:
Monopolistik
Pesaing : Bandar udara
lain di wilayah Indonesia
dan sekitarnya

Tarif dibatasi regulasi


Peningkatan profit
dapat diupayakan
melalui peningkatan
volume tetapi sangat
dipengaruhi oleh
kapasitas Bandar udara

mengutamakan proses
operasi yang efektif dan
cepat tanpa mengurangi
kenyamanan
penumpang

Type of competition:
Monopoly
Competitor: Other
airport in Indonesia and
surrounding areas

Sifat kompetisi:
Monopolistik
Pesaing: Relatif tidak
ada pesaing
Type of competition:
Monopoly
Competitor: Relatively
no competitors

Non Aero
Konsumen langsung: mitra
usaha
Konsumen tidak
langsung: pengguna
jasa property

Property

Direct consumer: Business


partner
Indirect consumer:
Airport visitor

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Sifat kompetisi: bebas


Pesaing: Pengusaha
property sejenis di
sekitar Bandar udara
Type of competition:
Free
Competitor: Similar
property business
around Airport area

Tariff limited by
regulation
Increase in profit can be
pursued through volume
increase but is strongly
influenced by the
capacity of the airport
Profitabilitas relative
tinggi karena tariff
ditentukan oleh
PT Angkasa Pura II
(Persero), namun
pengembangan dibatasi
oleh luas area komersil
Profitability relatively
high due to independent
decision on tariff by
Angkasa Pura II, but
growth is limited by the
commercial area width
Tarif ditentukan oleh
harga pasar
Peningkatan volume
tidak terbatas pada
kapasitas Bandar udara
Tariff determined by
market price
Unlimited volume
increase on airport
capacity

Laporan Tahunan 2014

Focus on effective
and swift operational
process without
reducing passenger
comfort

mengutamakan
pelayanan prima
dalam menciptakan
kenyamanan pengguna
Bandar udara
Focus on service
excellent in creating
comfort for airport user

Mengutamakan
kelengkapan fasilitas
yang sesuai kebutuhan
pengguna jasa serta
kerjasama yang optimal
dengan pihak terkait
Focus on facilities
excellence according to
consumer needs and
optimum cooperation
with related parties

PT Angkasa Pura II (Persero)

Cargo

Sifat kompetisi:
Monopolistik
Pesaing: Relatif tidak
ada pesaing

Direct consumer: Cargo


operator
Indirect consumer: cargo
service consumer

Type of competition:
Monopoly
Competitor: Relatively
no competitors

Profitabilitas relatif
tinggi karena penentuan
tarif dilakukan oleh
PT Angkasa Pura II
(Persero)
Peningkatan volume
tidak terbatas pada
kapasitas Bandar udara

mengutamakan proses
yang cepat, akurat,
penanganan kargo yang
handal
Focus on swift, accurate
and reliable cargo
handling process

Profitability relatively
high due to independent
decision on tariff by
Angkasa Pura II
Unlimited volume
increase on airport
capacity

The right business strategy for each TBS needs to


be developed effectively by taking into account five
critical elements, namely the Service, People, Process,
Systems and Assets. The Company has create a
business strategy for each TBS as follow :

Tabel Strategi Bisnis TBS


TBS Business Strategy

Non Aero Airport

Non Aero Property

Cargo

Service

Jenis pelayanan yang


bervariasi menjangkau
semua segmen
pengguna Bandar udara
untuk menciptakan
kenyamanan pengguna
jasa
Multiple type of services
to reach all airport user
segments to create
comfort for consumer

Pelayanan yang
mengutamakan
kenyamanan pengguna
jasa didukung
kelengkapan fasilitas
Service that focus on
consumer comfort
supported with
comprehensive facilities

Pelayanan yang
mengutamakan
kecepatan, akurasi dan
tingkat/reliability yang
tiggi
Service which prioritizes
speed, accuracy, and
high level of reliability

People

Kapabilitas SDM
sesuai dengan bidang
aeromautika (misal:
sertifikasi yang sesuai,
dll)
HR capabilities
alignment with
aeronautics (i.e.,
appropriate certification,
etc)

Kapabilitas SDM
yang mengutamakan
hospitality
Hospitality oriented HR
capabilities

Kapabilitas SDM
yang mengutamakan
kemampuan manajemen
dan business judgement
yang baik
HR capabilities that
focus on management
skill and good business
judgement

Kapabilitas SDM yang


sesuai dengan industry
kargo
HR capacity suitable for
cargo industry

Proses bisnis yang


efisien, sederhana, tidak
berbelit-belit serta cepat
Efficient, not
complicated, simple and
fast process

Proses bisnis yang


mengutamakan
kenyamanan pengguna
jasa
Business process that
focus on comfort for
consumer

Proses bisnis yang


transparan dalam
menjalin kerjasama
dengan pihak lain
Transparent business
process during
partnership with other
parties

Proses bisnis yang


mengutamakan
operation excellence
Business process that
focus on operational
excellence

Penekanan pada sistem


keamanan dalam
kegiatan operasional
Emphasizing on security
system for operational
activities

Sistem yang efektif dan


efisien ditunjang oleh
IT untuk meningkatkan
kenyamanan pengguna
jasa
Effective and efficient
system supported by IT
to improve comfort for
consumer

Penekanan pada
sistem kerjasama yang
optimal dan saling
menguntungkan
Emphasizing on
optimum and mutual
partnership system

Penekanan pada
optimalisasi IT untuk
meningkatkan kecepatan
proses operasi serta
sistem monitoring yang
efektif
Emphasizing on IT
optimization to increase
operational process
speed and effective
monitoring system

Process

System

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Aero Non ATS


Pelayanan yang
mengutamakan
kecepatan dan
keamanan tanpa
mengorbankan
kenyamanan pengguna
jasa
Service focus to speed
and security without
reducing consumer
comfort

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Strategic Element

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Strategi bisnis yang tepat untuk masing-masing Tailored


Business Stream (TBS) perlu dikembangkan secara efektif
dengan memperhatikan 5 elemen penting yaitu Service,
People, Process, System dan Asset. Perusahaan telah
menyusun strategi bisnis untuk masing-masing TBS seperti
tertuang dalam tabel di bawah ini:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Konsumen langsung: Cargo


operator
Konsumen tidak langsung:
pengguna jasa kargo

169

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Asset

Facilities and
infrastructure that meets
international safety
standard

Fasilitas dan
infrastruktur yang
lengkap sesuai dengan
standar kelas dunia
untuk meningkatkan
kenyamanan pengguna
jasa

Fasilitas dan
infrastruktur yang
lengkap sesuai dengan
standar kelas dunia
untuk meningkatkan
kenyamanan pengguna
jasa

Comprehensive facilities
and infrastructure with
world class standard
to improve comfort for
consumer

Comprehensive facilities
and infrastructure with
world class standard
to improve comfort for
consumer

b. Strategi Pengembangan Usaha Baru


Untuk mencapai cita-cita menjadi World Class Company
dan mewujudkan pelayanan berdasarkan standar World
Class Airport, Perusahaan akan melakukan strategi
pertumbuhan secara bertahap dengan fokus yang jelas
pada setiap tahapan. Perusahaan menetapkan strategi
pertumbuhan usaha dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Market Penetration
Meningkatkan pendapatan melalui peningkatan
pelayanan terhadap pasar yang telah dilayani oleh
PT Angkasa Pura II (Persero) selama ini;
2. Market Development
Mengembangkan pasar baru (new market) dengan
layanan yang telah dimiliki oleh PT Angkasa Pura II
(Persero) selama ini;
3. Service Development
Mengembangkan layanan baru dengan teknologi
terkait layanan PT Angkasa Pura II (Persero) saat ini,
untuk melayani pasar yang telah ada;
4. Diversification
Pertumbuhan yang selektif pada bidang aeronautika
maupun non-aeronautika.
Inisiatif pertumbuhan usaha di tiap tahap dijabarkan
dalam tabel berikut :

Fasilitas dan infrastruktur


yang mendukung proses
operasional yang efektif
dan handal.
Facilities and
infrastructure that
supports effective and
reliable operational
process

b. Strategy for New Business Development


To achieve the goal of becoming a World Class
Company and actualize services based on standard
World Class Airport, Angkasa Pura II performs gradual
growth strategy with a clear focus on each stage.
Angkasa Pura II sets the business growth strategy with
the following stages.

1. Market Penetration
Increase revenue through service improvement in
markets that Angkasa Pura II has been serving.
2. Market Development
Develop new market with available services
currently owned by Angkasa Pura II (Persero).
3. Service Development
Develop new technology-based services to serve
the current market.
4. Diversification
Selective growth in the aeronautical and
nonaeronautical field.
The initiative of business growth at every stage
are explained in the following table :

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Fasilitas dan infrastruktur


yang sesuai dengan
standar keamanan
internasional

170

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tabel Inisiatif Pertumbuhan Usaha

Table of Business Growth Initiatives

New Market

Addition of new airline and freighter - national/


international
Addition of other tenants and strategic partners
Management of Airport that has not been managed yet
by Angkasa Pura II (Lampung airport, Batam, etc)

Pengembangan airport training centre


Pengembangan aerospace park (Logistic)
Pengembangan fasilitas olahraga (golf, futsal, dll)
Pengembangan bisnis property/real estate pada aset-aset
tanah di luar kawasan bandar udara
Pengembangan pusat perbelanjaan & rekreasi
Pengembangan airport convention centre (meeting,
convention, exhibiton, wedding, dll)

Development of airport training centre


Development of aerospace park (Logistics)
Development of sports facility (golf, indoor soccer, etc)
Development of property/real estate business in land assets
outside of airport area
Development of shopping centre & recreation
Development of airport convention centre (meeting,
convention,exhibition, wedding, etc)

Service Development
Pengembangan terminal kargo modern (banded zone)
Pengembangan integrated offices building
Pengembangan Check-in Lounge/CIP Lounge & pengembangan
e-kiosk
Komersialisasi ICT/Information Communication Technology
(airport backbone, jaringan data, single antenna, common use
check-in, Flight Information System, call centre, dll)
Pengembangan e-payment dan e-commerce
Pengembangan HUB airport (BSH dan Kualanamu) (atas
masukan dari airline)

Improvement of passenger terminal capacity, apron &


runway
Optimization of operational process/flight frequency
Revenue assurance management (automation,
improvement of collection method, and process of
passenger transit service, PSC, etc).

Current Services

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

New Services
Strategic Program 2014
1. Cooperation in developing SkyCity-1 area at Soekarno
Hatta International Airport (BSH).
2. Cooperation in developing toll road supporting BSH
with PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
3. Changes in cooperation agreements of golf course and
trade park Soewarna in BSH Soewarna in regards to
construction of East Connecting Taxiway.
4. Cooperation in asset optimization AP II land on the
Kramat Raya 21, Central Jakarta.
5. Cooperation in the developing business hotel facilities
at Kualanamu International Airport.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Program Strategis 2014


1. Kerjasama pengembangan kawasan SkyCity-1 di Bandara
Internasional Soekarno Hatta (BSH).
2. Kerjasama pengembangan jalan tol pendukung BSH
dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
3. Perubahan perjanjian kerjasama lapangan golf dan taman
niaga Soewarna di BSH terkait rencana pembangunan
East Connecting Taxiway.
4. Kerjasama optimalisasi aset tanah AP II di jalan Kramat
Raya 21, Jakarta Pusat.
5. Kerjasama pengembangan fasilitas hotel bisnis di Bandara
Internasional Kualanamu.

Development of modern cargo terminal (bonded zone)


Development of integrated offices building
Development of check-in lounge/CIP Lounge & development
of e-kiosk
Commercialization of ICT/Information Communication Technology
(airport backbone, data network, single antenna, common-use
check-in, Flight Information System, call centre, etc)
Development of e-payment and e-commerce
Development of HUB airport (BSH and Kualanamu) (input from
airlines)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Market Penetration
Peningkatan kapasitas terminal penumpang, apron &
runway
Optimalisasi proses operasional/frekuensi penerbangan
Revenue assurance management (Otomatisasi,
perbaikan metode collection, dan proses pelayanan
penumpang) termasuk bagi penumpang transit, PSC,
dll

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Current Market

Diversification

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Market Development
Penambahan airline dan freighter baru national/
international
Penambahan tenant dan partner strategis lainnya
Pengelolaan Bandar udara yang belum
dikelola PT. Angkasa Pura II (Persero) (Bandar Udara
Lampung, Batam, dll)

171

Aspek Pemasaran

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

172

Pangsa Pasar

Market Share

Secara umum, industri bandara di Indonesia masih menunjukkan


perkembangan dan peluang bisnis yang menggembirakan
dibandingkan industri lainnya, akibat tidak adanya persaingan
secara langsung. Hal ini juga didukung oleh meningkat
kesadaran masyarakat akan kemudahan akses layanan
angkutan udara dan kebutuhan akan efisiensi waktu jarak
tempuh perjalanan dengan kondisi geografis kepulauan
berbanding perjalanan menggunakan angkutan darat atau laut.
Menjawab peluang tersebut, tentu kemampuan Perusahaan
perlu terus ditingkatkan untuk dapat bertumbuh berkelanjutan.
Berdasarkan analisa posisi perusahaan, Perseroan berada pada
posisi Grow/Invest.

Overall, the airport industry in Indonesia is still showing growth


and exciting business opportunities than any other industry,
due to the absence of direct competition. It is also supported
by the increase public awareness of air transport services easy
access and the need of travel time efficiency considering the
geographical condition and compare it with travel using land
or sea transportation. To benefit from these opportunities, the
Company needs to continuously improved in order to grow
sustainably. Based on the analysis of the companys position,
the Company is in a position of Grow / Invest.

Kesimpulan hasil analisa tersebut diperoleh dengan menilai


daya tarik industri berdasarkan profitabilitas, pertumbuhan
bisnis dan tingkat kompetisi industri bandar udara dibandingkan
dengan industri lain di Indonesia. Sementara kemampuan
Perusahaan dinilai berdasarkan kinerja keuangan dan
keunggulan kompetitif Perusahaan.

In conclusions the analysis results was obtained by assessing


the attractiveness of the industry based on profitability,
business growth and the level of competition airport industry
compared to other industries in Indonesia. While the potency of
the Company was assessed based on the financial performance
and its competitive advantage.

Analisa Posisi Perusahaan dalam Industri Kebandarudaraan | Company Position Analysis in the Airport Industry

Daya Tarik Industri | Industry Appeal

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Marketing Aspect (WP&B 2014 and WP&B 2015)

Kemampuan Perusahaan | Company Capabilities

Dibandingkan dengan perusahaan sejenis di dunia, PT Angkasa


Pura II (Persero) memiliki kinerja keuangan yang cukup baik,
dengan nilai ROA 7,14% dan ROE 20,30%, berada pada posisi
moderat dibandingkan dengan perusahaan sejenis (Changi,
Incheon, Memphis, Kuala Lumpur, dan Beijing).

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Compared with similar companies in the world, PT Angkasa


Pura II (Persero) has a fairly good financial performance, with
ROA value of 7.14% RO and ROE value of 20.30%. They are
at a moderate position compared to the similar corporation
(Changi, Incheon, Memphis, Kuala Lumpur, and Beijing).

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Porsi Pendapatan Non Aero | Non-aeronautical Revenue Portion

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

On achieving Customer Satisfaction Index (CSI), PT Angkasa


Pura II (Persero) obtain a score rating of 3.73 (Corporate)
and 3.64 (BSH) compared to companies/airports worldwide.
Therefore, to realize the vision of becoming a world class
company, PT Angkasa Pura II (Persero) set a target of 4.0 CSI
(Corporate) and 4.5 (BSH) in 2016.

Perusahaan juga perlu meningkatkan pertumbuhan


bisnis yang menguntungkan secara berkesinambungan
untuk memaksimalkan shareholder value. Pendapatan
aeronautika bersifat regulated dan less controllable
sehingga pendapatan non-aeronautika perlu dioptimalkan.
PT Angkasa Pura II (Persero) mencapai pendapatan nonaeronautika 23% pada 2011 dan menargetkan 46% pada 2016.

The company also needs to increase the growth of profitable


business on an ongoing basis to maximize shareholder value.
Aeronautical revenues are regulated and less controllable
so that non-aeronautical revenues need to be optimized.
PT Angkasa Pura II (Persero) reached 23% in 2011 and is
targeting 46% by 2016 on non-aeronautical revenue.

Untuk menuju World Class Airport (WCA), Perusahaan akan


mengusahakan peningkatan kategori di setiap bandara secara
berkesinambungan, sehingga pada akhirnya semua bandar
udara yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II (Persero)
dapat menjadi World Class Airport (WCA).

To become World Class Airport (WCA), the Company seek to


continuously improve the categories in each airport, which in
the end all airport under Angkasa Pura II management will
become (World Class Airport)

Strategi Pemasaran

Marketing Strategy

Airline Marketing
Pada tahun 2014, strategi pemasaran yang diterapkan
Angkasa Pura II mengutamakan pelanggan lama
(berulang) dan memberikan pelayanan yang prima

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Airline Marketing
In 2014, marketing strategy implemented by PT Angkasa
Pura II prioritized on existing customers (repeat customer)
and provide excellent service to new customers. PT

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Sedangkan terhadap pencapaian nilai Customer Satisfaction


Index (CSI), PT Angkasa Pura II (Persero) mendapatkan skor
penilaian sebesar 3,73 (Korporat) dan 3,64 (BSH) dibandingkan
dengan perusahaan/bandara kelas dunia. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan kelas dunia,
PT Angkasa Pura II (Persero) menetapkan target CSI 4.0
(Korporat) dan 4.5 (BSH) pada 2016.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Source : www.worldairportawards.com, related companies website, projection and team analysis

173

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

174

kepada pelanggan baru. PT Angkasa Pura II menetapkan


strategi peningkatan pendapatan perusahaan dengan
lebih fokus pada airlines marketing.

Angkasa Pura II set a strategy to increase the companys


revenue with more focus on marketing the airlines.

Namun, sebelum merealisasikan beberapa program kerja


terkait airlines marketing, perlu dilakukan tindakan yang
fundamental yaitu menindaklanjuti saran dan keluhan
airlines sebagai customer terkait birokrasi pelayanan
pembukaan rute baru dan penambahan frekuensi
penerbangan. Langkah pertama yang dilakukan adalah
mensinergikan seluruh unit terkait dalam pelayanan,
baik itu internal atau pun eksternal meliputi Direktorat
Angkutan Udara, Slot Coordinator, dan AirNav Indonesia.

Nevertheless, prior to implementing some marketing


work program related to the airlines, there should be
a fundamental action in suggestions and complaints
handling related to the airlines customer service
bureaucracies when opening new routes and additional
flight frequencies. The first step to do is to synergize
units in service area, either internal or external which
includes the Directorate of Air Transport, Slot Coordinator,
and AirNav Indonesia.

Ide pelayanan satu pintu atau One Stop Service memiliki


tujuan untuk penyederhanaan birokrasi pelayanan
sehingga airlines tidak lagi melakukan pertemuan
atau komunikasi dengan banyak unit kerja/instansi,
melainkan cukup berkomunikasi dengan Biro Pemasaran
Angkasa Pura II yang akan menindaklanjuti komunikasi
tersebut dan berkoordinasi dengan semua unit terkait.
Biro Pemasaran sebagai frontliner yang melayani airlines
untuk pembukaan rute baru atau penambahan frekuensi
penerbangan yang dituangkan dalam Standard Operating
Procedure (SOP). Dalam SOP tersebut juga ditetapkan
target maksimal masing-masing unit kerja/instansi
merespon atau menyelesaikan tugas dan fungsinya.
SOP dikemas dalam bentuk booklet dua bahasa dan
dipublikasikan ke seluruh airlines sebagai customer
maupun potential customer.

The idea of One Stop Service aims at simplifying service


bureaucracy which means the airline does not conduct
meetings or communication with a lot of working unit but
simply communicate through AP II Marketing Bureau that
will follow up the communication through coordination
with related unit. Marketing Bureau as front liners that
serve the airlines on the opening of new routes or flight
frequency increase as outlined in the Standard Operating
Procedure (SOP). The SOP also set a maximum target of
each work unit/agency to fulfil. SOP is packaged in the
form of bilingual booklets and published all over the
airlines as customers or potential customers.

Pelaksanaan One Stop Service mendapat respon sangat


baik dari airline sebagai upaya untuk mendukung
salah satu 5 (lima) Sukses tahun 2014 yaitu Sukses
peningkatan Customer Satisfaction Index. Disamping
itu, One Stop Service terbukti mendukung 5 (lima)
Sukses lainnya yaitu Peningkatan pendapatan usaha
dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan
dan pembukaan rute baru airline.

The implementation of One Stop Service received a


very good response from the airline in an attempt to
support one of the five (5) Successes in 2014 which
is to increase Customer Satisfaction Index. In addition,
the One Stop Service proven to support other value
of the five (5) Successes that is to increase revenue
through additional flight frequency and the opening of
new airline routes.

Prosedur untuk mengajukan penerbangan baru terdiri


dari 3 tahapan, yaitu:
1. Persiapan Maskapai;
Maskapai penerbangan menyiapkan dokumendokumen yang diperlukan.
2. Proses Pemerintahan;
Persiapan oleh pemerintah akan diproses oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara oleh
Kementerian Perhubungan.
3. Operasional Angkasa Pura II;
Setelah mendapat otorisasi, maskapai penerbangan
mendapatkan ijin prinsip untuk dapat melakukan
penerbangan.

Procedures for establishing a new flight consists of


three stages, namely:
1. Preparation Airlines;
Airlines needs to prepare the necessary documents.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

2. Governmental process;
Preparation by the government will be processed
by the Directorate General of Aviation, the Ministry
of Transportation.
3. Operations of PT Angkasa Pura II;
After obtaining authorization, airline has the principal
approval to conduct the flight.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Bagan Strategi Pemasaran


Chart of Marketing Strategy

1.
2.
3.
4.
5.

Government Process

DGCA
Slot Coordinator
PT AP II

Deposit :
2 days

1. Designation Letter (International Airlines)


2. CASR 129, AOSP
3. AOC 121 (Domestic Airlines)
Slot Approval:
3 days

(Marketing Division)

Air Navigation
Account Officer
2 days
Flight Permit issuance: 14 days
(after document received)

Airport Process
Registration of new airline: 13 days

PT AP II

(Marketing Division)

Operational Approval Issuance: 3 days days

Aviation Business
Account Officer
Office Space: 10 days days

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Airline

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

DGCA

Airport Service

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Market Analysis
RoDig, Tariff, Ownership
SIUP (Domestic Airlines)
Office Space Contract (Copy)
Letter of Agreement with
Ground Handling (Copy)
6. Receipt Deposit (Copy)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Airline

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

175

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

The airport promotional program, Marketing Day, also


generate result. Activities involving the local Tourism
Office, tourism businesses (hotels, transportation,
recreational places, etc.) and branch offices of AP II
aimed to raise awareness of the Local Government on
tourist objects that appeal to people visiting the area and
support to the airport existence as the main entrance
to the area as well as reflection of management of the
local government and community.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Adapun program promosi bandara, Marketing Day juga


memberikan hasil. Kegiatan yang melibatkan Dinas
Pariwisata setempat, pelaku bisnis pariwisata (hotel,
transportasi, tempat rekreasi, dll) dan kantor cabang
Angkasa Pura II bertujuan untuk meningkatkan kepedulian
Pemerintah Daerah terhadap obyek-obyek wisata yang
menjadi daya tarik orang berkunjung ke daerah tersebut
dan dukungan keberadaan bandara sebagai pintu masuk
utama daerah serta cermin pengelolaan Pemerintah
daerah dan masyarakatnya.

176

Marketing Day di Banda Aceh | Marketing Day at Banda Aceh

Selain itu, dalam melaksanakan kegiatan Airport


Marketing, Pada tanggal 27 s.d 30 Mei 2014 Angkasa
Pura II berkesempatan untuk ikut serta pada kegiatan
United Kingdom Trade and Investment bersama-sama
dengan rekan-rekan dari Kementerian Perhubungan
dan rekan-rekan dari PT Angkasa Pura I. Dalam kegiatan
ini Angkasa Pura II yang diwakilkan oleh Direktur
Komersial Kebandarudaraan dan Kepala Biro Pemasaran
berkesempatan untuk memperkenalkan bandara-bandara
yang dikelola oleh Angkasa Pura II melalui one to one
meeting dengan 15 (lima belas) perusahaan besar di
Inggris yang terkait dengan bisnis penerbangan.

Moreover, in conducting the Airport Marketing activities,


on 27 till May 30, 2014, PT Angkasa Pura II had the
opportunity to participate in the United Kingdom Trade
and Investment event together with colleagues from
the Ministry of Transportation and colleagues from PT
Angkasa Pura I. In this event, PT Angkasa Pura II was
represented by the Commercial Director of Airport Affairs
and Head of Marketing Bureau to introduce airports
managed by PT Angkasa Pura II through one to one
meeting with 15 (fifteen) UK large companies which are
related to the aviation business

Pada tanggal 17 s.d 21 September 2014 Biro Pemasaran


telah ikut serta dalam kegiatan Festival Danau Toba 2014.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sudah diikuti
oleh Angkasa Pura II pada tahun 2013. Keuntungan dari
kegiatan ini adalah untuk meningkatkan citra Perusahaan
karena Logo Angkasa Pura II ditampilkan di Solubolon
(dragon boat) dan berbagai materi promosi (kaos atlet
& official, jaket atlet & official, bendera) dan kegiatan
ini juga diliput oleh media cetak dan elektronik baik
domestik maupun internasional, seperti Los Angeles
Times, Kompas.com, Miami Herald, Somalia Report dan
lain lain. Kemudian kegiatan ini dapat dijadikan ajang
promosi Bandara Silangit sebagai salah pintu masuk

On 17 to 21 September 2014, the Marketing Bureau has


participated in the 2014 Lake Toba Festival. This event
was also followed by AP II in 2013. The advantage of this
activity is to improve the Companys image as Angkasa
Pura IIs logo is shown in Solubolon (dragon boat) and
various promotional materials (shirts of athletes and
officials, jackets of athletes and officials, flags) and this
activity is also covered by the print and electronic media,
both domestic and international, such as the Los Angeles
Times, Kompas.com, Miami Herald, Somalia Report and
etc. This activity can also be used as a promotional event
for Silangit airport as one of the entrances to Lake Toba,
so it is expected that the frequency of flights from/to

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Silangit will be increasing. In this event, the Angkasa


Pura II sent a Solubolon team (dragon boat) that got
away as first champion in two early competition stages
and then won the second runner up in the final match.

The 2014 Lake


Toba Festival

The 2014 Lake


Toba Festival

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

In December 2014, the Marketing Bureau has started a


partnership with the Official Airport Guide (OAG) Aviation
Worlwide Pte Ltd. It is a provider of flight schedule
database for almost all airlines in the world and has
worked with many worldwide Airports. By subscribing
to this application, it is expected to help the Marketing
Bureau to analyze the trend of passengers and profitable
routes for the airlines so that Angkasa Pura II can easily
attract new airlines to open a route to the airport managed
by Angkasa Pura II.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Di Bulan Desember 2014 Biro Pemasaran telah memulai


kerjasama dengan Official Airport Guide (OAG) Aviation
Worlwide Pte Ltd. Merupakan penyedia database jadwal
penerbangan hampir seluruh maskapai penerbangan di
dunia dan telah bekerjasama dengan banyak Airport di
seluruh dunia. Dengan berlangganan aplikasi ini, diharapkan
dapat membantu Biro Pemasaran untuk menganalisa tren
penumpang dan rute yang menguntungkan bagi maskapai
penerbangan sehingga Angkasa Pura II dapat dengan mudah
untuk menarik airline baru untuk membuka rute ke Bandara
yang dikelola Angkasa Pura II.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Festival danau
Toba 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Festival danau
Toba 2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Danau Toba, sehingga diharapkan frekuensi penerbangan


dari/ke Silangit semakin meningkat. Pada kegiatan ini tim
Angkasa Pura II mengirimkan satu tim Solubolon (dragon
boat) yang berhasil lolos sebagai juara 1 di dua babak
penyisihan awal dan kemudian meraih juara harapan II
pada pertandingan final.

177

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Networking
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh Biro Pemasaran salah
satunya adalah aktif di pertemuan komunitas BUMN
Marketers Club yang dilakukan sebulan sekali. Kegiatan ini
merupakan sebuah wadah sharing trik tentang bagaimana
menciptakan pelayanan yang seperti magnet bagi
pelanggan dan memahami pentingnya kredibilitas untuk
menjaga kepercayaan pelanggan.

Networking
One of the routine activities conducted by the Marketing
Bureau is actively involved in SOE community meeting,
Marketeers Club, which is conducted once a month. This
activity is a means of sharing the tricks on how to create
services as a magnet for customers and understand
the importance of credibility to maintain customer trust .

Social Media Marketing


Media sosial saat ini merupakan salah satu alat komunikasi
yang dianggap paling efektif untuk menyampaikan
informasi. Biro Pemasaran telah membuat fan pages
facebook Angkasa Pura II. Informasi yang disajikan
bervariatif mulai dari fasilitas Bandara sampai tempat
wisata di berbagai kantor cabang AP II.

Social Media Marketing


Social media today is one of the communication tools
that is considered most effective to convey information.
Marketing Bureau has made a facebook fan page of
Angkasa Pura II. The information presented varies,
from airport facilities to tourist attraction in the various
branches of AP II.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

178

Biro Pemasaran melakukan promosi khusus Bandara Kualanamu


untuk mendukung program perusahaan 5 Sukses lainnya yaitu
Sukses Kualanamu berupa kegiatan lomba photo bandara
Kualanamu. Kegiatan ini terbuka untuk publik di Indonesia
dan luar negeri dengan total hadiah Rp75 juta yang dapat
diakses di situs khusus www.ap2competition.com

Marketing Bureau conducts a special promotion at Kualanamu


airport to support the other Companys programs, namely
5 (five) Success, namely Kualanamu Success in the form
of Kualanamu airport photo contest. The event is open to
the public in Indonesia and abroad with a total prize of
IDR 75 million, which can be accessed at a specific site,
www.ap2competition.com

Situs ini telah dibeli dan didaftarkan oleh Biro Pemasaran


untuk dapat digunakan bagi perusahaan bilamana mempunyai
kegiatan sejenis perlombaan atau kompetisi yang dapat diikuti
oleh publik. Co-branding ini juga linked dengan main website
www.angkasapura2.co.id sehingga siapapun yang mengakses
situs kompetisi secara tidak langsung dapat mengakses dan
terkoneksi dengan situs utama AP II.

The site has been purchased and registered by the Marketing


Bureau to be used by the Company whenever having similar
kind of tournament or competition that can be followed by the
public. The Co-branding is also linked with the main website
of www.angkasapura2.co.id so anyone who accesses the
competition site can indirectly access and connected to the
main site of AP II.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Social and Environmental Responsibility

Partnership
Dalam rangka mendukung salah satu program yang
dicanangkan perusahaan yaitu Sukses Revenue, Biro
Pemasaran telah melakukan salah satu program kerja
yaitu Marketing Days guna mempromosikan Bandarabandara Angkasa Pura II.

Partnership
In order to support one of the programs launched by the
Company, ie. Successful Revenue, the Marketing Bureau
has conducted one work program, namely Marketing
Days to promote the airports of AP II.

Government Support Program


November 2014, Biro Pemasaran ikut serta pada kegiatan
ICAO Air Service Negotiation (ICAN) Conference 2014
yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan
bertempat di Discovery Kartika Plaza Hotel Bali tanggal
17 s.d 21 November 2014, dihadiri oleh lebih dari 600
peserta, terdiri dari delegasi 81 negara anggota ICAO,
beberapa organisasi internasional, serta industri/
perusahaan terkait airport dan airlines. Kegiatan ICAN
2014 dimaksud dibuka oleh Menteri Perhubungan RI,
Ignatius Jonan.

Government Support Program


In November 2014, the Marketing Bureau participated in
the 2014 ICAO Air Services Negotiation (ICAN) Conference
organized by the Ministry of Transport held at the
Discovery Kartika Plaza Hotel Bali on 17 to 21 November
2014, attended by more than 600 participants, consisting
of 81 delegations of ICAO country members, international
organizations, and industries/enterprises related to
airports and airlines. The 2014 ICAN activities opened
by the Minister of Transportation, Mr Ignatius Jonan.

2014 ICAN event consisted of several programs, namely


symposium, conference, panel discussions, G to G and
B to B Meetings, as well as Exhibition. In addition to AP
II, there are also other exhibition participants like ICAO
and the Ministry of Tourism.

ICAN 2014 menghasilkan beberapa kesepakatan


diantaranya manfaat kebebasan transportasi udara (open
sky) penting bagi konektivitas dan manfaat ekonomi
baik langsung maupun tidak langsung bagi seluruh
stakholder khususnya industri travel dan sektor pariwisata,

The 2014 ICAN generated several agreements i.e., the


benefit of air transportation freedom (open sky) is crucial
to the connectivity and economic benefits both direct or
indirect for all stake holder especially in tourism sector.
in addition the liberalization of international air traffic

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Kegiatan ICAN 2014 terdiri dari beberapa program, yaitu


symposium, conference, diskusi panel, G to G and B to
B Meeting, serta Exhibition. Selain AP II, terdapat juga
peserta ekhibisi yang lain seperti ICAO dan Kementerian
Pariwisata.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

179

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

certainly brings benefits to national airlines and airport


providers. The 2015 ICAN will be held in Turkey.

Selama ICAN 2014 berlangsung, perwakilan Angkasa Pura


II juga berkesempatan untuk bertemu dengan delegasi
dari DGCA China dan Incheon, Korea untuk berdiskusi
terkait implementasi airport city dan aerotropolis serta
rencana studi banding Angkasa Pura II ke 2 (dua) negara
tersebut.

During the 2014 ICAN, the representatives of PT AP II also


had the opportunity to meet with delegations from the
China and Incheon (Korea) DCGA, for discussions related
to the implementation of airport city and aerotropolis
as well as comparative studies plan of PT AP II in the 2
(two) countries.

Secara garis besar dapat disampaikan bahwa keikutsertaan


Angkasa Pura II, dalam hal ini difokuskan kepada unit
Pemasaran, dinilai membawa dampak positif dalam
hal kegiatan promosi bandara sekaligus membangun
networking global dengan bandara-bandara dunia serta
airlines internasional.

In general, it could be said that the participation of PT


AP II, in this case focused on the Marketing unit, rated a
positive impact in terms of airport promotional activities
as well as build a global networking with the worlds
airports and international airlines.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

di samping tentunya liberalisasi lalu lintas internasional


membawa manfaat bagi maskapai penerbangan
nasional dan pengelola bandara. Untuk ICAN 2015 akan
diselenggarakan di Turki.

180

Suasana
Pembukaan
ICAN 2014
The 2014 ICAN
Opening

Empowerment
Beberapa kegiatan training yang diinisiasi dan diikuti Biro
Pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Workshop Indonesia Marketers 2014 di Bandung;
2. Workshop ACI-DNA Assistance Program Airport
Economics di Myanmar;
3. Indonesia Business & Charter Aviation Summit 2014
di Hotel Mercure Jakarta;
4. ICAO Air Service Negotiation Conference 2014 di Bali;
5. MarkPlus Conference 2014 di Hotel Ritz Carlton Jakarta.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Empowerment
Several training activities initiated and followed by the
Marketing Bureau as follows:
1. 2014 Indonesia Marketeers Workshop in Bandung;
2. ACI-DNA Assistance Program Airport Economics
Workshop in Myanmar;
3. 2014 Indonesia Business & Charter Aviation Summit
in Hotel Mercure Jakarta;
4. 2014 ICAO Air Service Negotiation Conference in Bali;
5. 2014 MarkPlus Conference in Hotel Ritz Carlton Jakarta.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tinjauan Operasional
Operational Review

a. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas


untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir
dan penyimpanan pesawat udara;
b. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo
dan pos;
c. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah
buangan;
d. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan, dan
kawasan industri, serta gedung-gedung bangunan yang
berhubungan dengan kelancaran angkutan udara;
e. Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan
yang berkaitan dengan kebandarudaraan;
f. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung
menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara,
jasa pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat,
jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa penanganan
kargo dan jasa penunjang lainnya yang secara langsung
menunjang kegiatan penerbangan;
g. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau
tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara
yang meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel,
jasa penyediaan toko dan restoran, jasa penempatan
kendaraan bermotor, jasa penyediaan tempat rekreasi
yang berhubungan dengan penerbangan, pameran
dirgantara keudaraan, jasa perawatan pada umumnya
dan jasa lainnya yang secara langsung atau tidak langsung
menunjang kegiatan bandar udara.

a. Provision, procurement and development of facilities for


landing, take-of, parking and aircraft storage services;

Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara


Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, provinsi Banten.
Perseroan hingga tahun 2014 mempunyai 13 kantor cabang
yang masing-masing berkedudukan di bandar udara (bandara)
yang dikelola Perseroan sebagai berikut:
1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang;
2. Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta;
3. Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin
II, Palembang;

The Company is located and headquartered in the Soekarno


Hatta Airport, Tangerang, Banten province. As of 2014 the
Company owns 13 (thirteen) branch offices, each located in
the airports managed by the Company, namely:

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

b. Provision, management and development of terminal


facilities for passengers, cargo and postal carriage services;
c.

Provision, management and development of electronics,


navigation, electricity, water and waste disposal facilities;

d. Land provision for building, fields and industrial


zone, as well as buildings related to the continuity of
air transportation;
e. Provision of education and training consultancy related
with airport affairs;
f. Provision of services which directly support flight
activities consisting of provision of aircraft hangars,
aircraft workshops, warehousing, aircraft catering
services, ground technical aircraft handling, passenger
and baggage services, cargo handing services and
other supporting services which directly supports air
transportation activities;
g. Provision of services which directly or indirectly supports
airport activities including hotel provision services, shops
and restaurants provision services, vehicles parking
provision services, air transportation-related recreational
spots provision services, aerospace exhibitions, general
medical services, and other services which directly or
indirectly supports airport activities.

1. Soekarno-Hatta International Airport, Tangerang;


2. Halim Perdanakusuma International Airport, Jakarta;
3. Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport,
Palembang;

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PT Angkasa Pura II (Persero) was established to implement


and support the policies and programs of the Government in
the economic field and in the development of airport service
business and other businesses related to the appropriate
articles of association of the Company. In order to fulfill the
mandate of the Government and as an attempt to encourage
the growth of the national economy, Angkasa Pura II conducts
various activities as follows :

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

PT Angkasa Pura II (Persero) didirikan untuk melaksanakan


dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan dalam menyelenggarakan usaha
jasa kebandarudaraan dan usaha-usaha lain yang terkait sesuai
anggaran dasar Perseroan. Dalam rangka memenuhi amanat
Pemerintah dan sebagai usaha mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional, Angkasa Pura II melakukan berbagai upaya
sebagai berikut :

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Indonesias economic growth has created a society with a


more dynamic life and has an impact on the strengthening of
purchasing power. One of the things that can support all the
activities of the community is the use of air transport which
is considered more effective and efficient in terms of travel
time considering the geographical condition of Indonesia as
a vast archipelago .

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menciptakan masyarakat


dengan kehidupan yang lebih dinamis dan memberikan dampak
terhadap penguatan daya beli masyarakat. Salah satu hal yang
dapat mendukung segala aktifitas masyarakat tersebut adalah
penggunaan transportasi udara yang dinilai lebih efektif dan
efisien dari segi waktu tempuh mengingat kondisi geografis
Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas.

181

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

4. Supadio International Airport, Pontianak;


5. Kualanamu International Airport, Deli Serdang;
6. Sultan Syarif Kasim II International Airport, Pekanbaru;

Sejak 16 Januari 2013, jasa pelayanan penerbangan


(ATS) tidak lagi dikelola oleh Angkasa Pura II berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2012 Tentang
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) berdasarkan Nota
Kesepahaman Nomor: HK.201/1/10/DRJU-2013; KEP.15/
OM.02.03/2013; MOU.04.07.01/00/02/2013/001; 032/DU/
II/2013 tanggal 12 Februari 2013.

As of 16 January 2013, Angkasa Pura II no longer administered


Air Traffic Services (ATS) as stipulated by the Government
Regulation (PP) Number 77 of 2012 on General Companies
as Provider of Flight Navigational Services in Indonesia
(LPPNPI/AirNavIndonesia) (based on the Memorandum of
Understanding Number:HK.201/1/10/DRJU-2013;KEP.15/
OM.02.03/2013; MOU.04.07.01/00/02/2013/001; 032/DU/
II/2013 dated February 12 2013.

7. Minangkabau International Airport, Padang;


8. Sultan Iskandar Muda International Airport, Banda Aceh;
9. Husein Sastranegara International Airport, Bandung;
10. Raja Haji Fisabilillah International Airport, Tanjung Pinang;
11. Sultan Thaha Airport, Jambi;
12. Depati Amir Airport, Pangkalpinang;
13. Silangit Airport, Siborong-Borong.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

4. Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak;


5. Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang;
6. Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II,
Pekanbaru;
7. Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang;
8. Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda
Aceh;
9. Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung;
10. Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung
Pinang;
11. Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi;
12. Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang;
13. Bandar Udara Silangit, Siborong-Borong.

182

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kinerja Operasi Per Segmen Usaha


Operational Performance By Business Segment
The Company reports its business segments in accordance
with the Application of Financial Accounting Standards (SFAS)
5 (revised 2009), which is based on the field of business
operations divided into three segments, namely aeronautical,
non-aeronautical and cargo. However, in general, the main
production of Angkasa Pura II is supported by the production of
aeronautical services business segment and non-aeronautical
services business segment. Business segments that individually
do not exceed 10% of the companys operating income are
presented as others. Business Segment of the Company is
depicted in the following chart :

SEGMEN USAHA
NON -AERONAUTIKA
Non-Aeronautics
Business Segment

SEGMEN USAHA AERONAUTIKA


Aeronautics Business Segment

Landing Services
Placement and Storage of Aircraft
Aircraft Passenger Services
Aviobridge Services and counter Services.

Sewa Ruang,
Sewa Tanah,
Sewa Reklame,
Konsesi,
Throughput Fee,
Parkir Kendaraan,
Pemakaian Listrik,
Pemakaian Air,
Pemakaian Telepon, dan
Jasa Non-Aeronautika Lainnya

Space lease
land lease
billboards
concessions
throughput fee
vehicles parking
electricity usage
water usage
telephone usage, and
Other non- aeronautics services

Aeronautics SERVICES BUSINESS SEGMENT

PENJELASAN SEGMEN USAHA JASA AERONAUTIKA

DESCRIPTION OF AERONAUTICAL SERVICES BUSINESS SEGMENT

Usaha Aeronautika merupakan bidang usaha kebandarudaraan


yang menyediakan pelayanan jasa antara lain: pelayanan
jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat
udara (PJP4U), pelayanan jasa penumpang pesawat udara
(PJP2U), pelayanan jasa pemakaian aviobridge dan Pelayanan
jasa konter.

Aeronautical business is a field of airport businesses that


provides services such as: landing services, placement and
storage of aircraft (PJP4U), aircraft passenger services (PJP2U),
aviobridge usage services and counter usage services.

KINERJA SEGMEN USAHA JASA AERONAUTIKA

PERFORMANCE OF AERONAUTICAL SERVICE BUSINESS SEGMENT

Produksi Jasa Aeronautika


Secara umum, realisasi kinerja produksi jasa aeronautika
tahun 2014 mencapai lebih tinggi baik terhadap realisasi
kinerja produksi jasa aeronautika tahun 2013 maupun
terhadap target yang ditetapkan pada tahun berjalan. Secara
komposisi, pencapaian kinerja jasa aeronautika dikontribusi oleh
pertumbuhan kinerja pelayanan pendaratan sebesar 5,74%,

Aeronautics Service Production


In general, the actual production performance of aeronautical
services in 2014 reached higher figure, both to the realization
of the production performance of aeronautical services in
2013 as well as against the target set in the current year.
In composition, the achievement of the performance of
aeronautical services contributed by the growth of landing

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

SEGMEN USAHA JASA AERONAUTIKA

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pelayanan Jasa Pendaratan,


Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat
Udara (PJP4U),
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara
(PJP2U),
Pelayanan Jasa Pemakaian Aviobridge dan
Pelayanan Jasa Kontera

SEGMEN USAHA
KARGO
Cargo Business Segment

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

ANGKASA PURA II

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Perseroan melaporkan segmen-segmen usaha sesuai Penerapan


Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) 5 (revisi 2009), dimana
berdasarkan bidang usaha operasi terbagi dalam 3 segmen
yaitu aeronautika, non-aeronautika dan kargo. Namun demikian,
secara umum produksi utama Angkasa Pura II ditopang oleh
produksi segmen usaha jasa aeronautika dan segmen usaha
jasa non-aeronautika. Segmen usaha yang secara individu tidak
melebihi 10% dari pendapatan usaha perusahaan disajikan
sebagai lain-lain. Segmen Usaha Perseroan digambarkan
dalam grafik berikut:

183

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

pertumbuhan kinerja pelayanan penumpang sebesar 0,05%,


pertumbuhan kinerja pelayanan pemakaian aviobridge sebesar
11,07% dan pertumbuhan kinerja pelayanan pemakaian konter
sebesar 6,02%.
Tabel Produksi Segmen Usaha Jasa Aeronautika
Table of Aeronautics Service Business Segment Production

Uraian | Description

Satuan | Unit

2014

2013

4 = (2-3)

5 = (4/3)

Pelayanan Pendaratan
Landing Service

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Perubahan | Changes

Domestik | Domestic

Ton

18.948.200

18.434.538

513.662

2,79%

Internasional | International

Ton

8.543.777

7.566.180

977.597

12,92%

Jumlah | Total

Ton

27.491.977

26.000.718

1.491.259

5,74%

Pelayanan Penumpang
Passenger Service

184

service performance at 5.74%, the growth of passenger services


performance at 0.05%, the growth of aviobridge usage services
performance at 11.07% and the growth of counter usage
service performance by 6.02%.

Domestik | Domestic

Pax

31.173.539

31.311.859

-138.320

-0,44%

Internasional | International

Pax

8.132.114

7.972.663

159.451

2,00%

Jumlah | Total

Pax

39.305.653

39.284.522

21.131

0,05%

Pemakaian Aviobridge
Aviobridge Usage

Domestik | Domestic

Pes

196.982

180.829

16.153

8,93%

Internasional | International

Pes

75.899

64.853

11.046

17,03%

Jumlah | Total

Pes

272.881

245.682

27.199

11,07%

Pemakaian Konter | Counter


Usage

Domestik | Domestic

Pax

34.740.077

32.071.113

2.668.964

8,32%

Internasional | International

Pax

8.266.544

8.492.149

-225.605

-2,66%

Jumlah | Total

Pax

43.006.621

40.563.262

2.443.359

6,02%

1. Pelayanan Pendaratan
Kinerja pelayanan Pendaratan tahun 2014 mencapai
27.491.977 ton, atau 105,74% terhadap kinerja pelayanan
pendaratan tahun 2013 sebesar 26.000.718 ton. Secara
komposisi, kinerja tersebut didukung oleh pencapaian
pelayanan pendaratan domestik sebesar 18.948.200 ton
(68,92%) dan pelayanan pendaratan internasional sebesar
8.543.777 ton (31,08%). Terkait dengan pencapaian
kinerja tersebut, Perseroan telah melakukan upaya-upaya
strategis, antara lain:
Penambahan flight baru Garuda Indonesia rute
Jakarta (CGK) London (LHR) via Amsterdam (AMS)
menggunakan Boeing 777-300 ER;
Terdapat penambahan penerbangan beberapa Airlines
yaitu: Japan Airlines (1 flight per day), All Nippon (1
flight per day), Korean Airlines (1 flight per day),
Malaysian Airlines (3 flight per week);
Penambahan flight baru Malindo (OD 310, OD
311) rute Pekanbaru (PKU) Malaka (MKZ) dengan
frekuensi daily menggunakan ATR 72-600;
Penambahan frekuensi Lion Air rute Jakarta (CGK)
Jeddah (JED) dari 0 menjadi 7 pergerakan;
Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

1. Landing Services
Landing Service performance in 2014 reached
27,491,977 tons, or 105.74% against the Landing Service
performance in 2013 at 26,000,718 tons. In composition,
the performance is supported by the achievement of
domestic landing services of 18,948,200 tons (68.92%)
and international landing services at 8,543,777 tons
(31.08%). In-line with the performance achievement, the
Company has perform the following strategic effort, i.e.:
The addition of new Garuda Indonesia flight route
from Jakarta (CGK) - London (LHR) via Amsterdam
(AMS) using Boeing 777-300 ER;
The flight additions of several airlines, ie.: Japan
Airlines (1 flight per day), All Nippon (1 flight per
day), Korean Airlines (1 flight per day), Malaysian
Airlines (3 flights per week);
The addition of new flight Malindo (OD 310, OD 311)
for Pekanbaru (PKU) - Malacca (MKZ) route with daily
frequency using the ATR 72-600;
The addition of Lion Air frequencies for Jakarta (CGK)
- Jeddah (JED) route from 0 to 7 movements;

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

3. Pemakaian Aviobridge
Kinerja pemakaian aviobridge tahun 2014 mencapai
272.881 pes, atau 111,07% terhadap kinerja pemakaian
aviobridge tahun 2013 sebesar 245.682 pes. Secara
komposisi, kinerja tersebut didukung oleh pencapaian
pemakaian aviobridge domestik sebesar 196.982 pes
(72,19%) dan pelayanan pemakaian aviobridge sebesar
75.899 pes (27,81%). Terkait dengan pencapaian kinerja
tersebut, Perseroan telah melakukan upaya-upaya
strategis, antara lain:
Adanya penambahan frekuensi penerbangan dan rute
baru di CGK, PKU, dan PLM;
Pengoperasian garbarata di PKU yang dianggarkan
dalam tahun 2014 untuk penerbangan domestik,
namun digunakan juga untuk penerbangan
internasional.

3. Aviobridge Services
The performance aviobridge usage in 2014 reached
272,881 pes, or 111.07% against the usage of aviobridge
performance in 2013 at 245,682 pes. In composition,
the performance is supported by the achievement of
domestic aviobridge usage at 196,982 pes (72.19%) and
aviobridge usage service by 75,899 pes (27.81%). Related
to the achievement of such performance, the Company
has conducted several strategic efforts, among others:

4. Pemakaian Konter
Kinerja pemakaian konter tahun 2014 mencapai 43.006.621
pax, atau 106,02% terhadap kinerja pemakaian konter
tahun 2013 sebesar 40.563.262 pax. Secara komposisi,
kinerja tersebut didukung oleh pencapaian pemakaian
konter domestik sebesar 34.740.077 pax (80,78%) dan
pemakaian konter internasional sebesar 8.266.544 pax
(19,22%).

4. Counter Usage
The performance of counter usage in 2014 reached
43,006,621 pax, or 106.02% against the performance of
counter usage in 2013 at 40,563,262 pax. In composition,
the performance is supported by the achievement of
domestic counter usage at 34,740,077 pax (80.78%)
and the international counter usage of 8,266,544 pax
(19.22%).

Pendapatan Usaha dan Profitabilitas Jasa Aeronautika


Pendapatan usaha segmen jasa aeronautika tahun 2014
mencapai Rp3.094,43 miliar, atau 110,54% terhadap
pendapatan usaha segmen jasa aeronautika tahun 2013

Operating Revenues and Profitability of Aeronautical


Services
Operating revenues from aeronautical services segment in
2014 reached IDR 3,094.43 billion, or 110.54% against the

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

The addition of flight frequencies and new routes in


CKG, PKU and PLM;
The operation of passanger boarding bridge
(garbarata) in PKU which was budgeted in 2014
for domestic flights, but it was also used for
international flights.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

2. Passenger Services
The performance of passenger services in 2014 reached
39,305,653 pax, or 100.05% of the performance
of passenger services in 2013 at 39,284,522 pax.
In composition, the performance is supported by
the achievement of domestic passenger services at
31,173,539 pax (79.31%) and international passenger
services at 8,132,114 pax (20.69%). There are several
factors that affect the achievement of the performance,
both natural factors and conditions in the country,
among others:
Natural disasters in several areas, among others: the
eruption of Mount Kelud in BDO in February 2014,
eruption of Mount Sinabung in KNO in February and
October 2014, the haze in PKU in February, as many as
319 flights canceled in March and all flights canceled
in DJB in September 2014.
School holiday period which coincided with the
Moslem fasting month.
The process of the legislative elections in April and
presidential elections in July.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2. Pelayanan Penumpang
Kinerja pelayanan penumpang tahun 2014 mencapai
39.305.653 pax, atau 100,05% terhadap kinerja pelayanan
penumpang tahun 2013 sebesar 39.284.522 pax. Secara
komposisi, kinerja tersebut didukung oleh pencapaian
pelayanan penumpang domestik sebesar 31.173.539
pax (79,31%) dan pelayanan penumpang internasional
sebesar 8.132.114 pax (20,69%). Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja tersebut
baik faktor alam maupun kondisi dalam negeri antara lain:
Adanya bencana alam di beberapa daerah antara
lain: meletusnya Gunung Kelud di BDO pada bulan
Februari 2014, Meletusnya Gunung Sinabung di KNO
pada bulan Februari dan Oktober 2014, Kabut asap di
PKU pada bulan Februari, Maret sebanyak 319 cancel
flight dan DJB pada bulan September 2014 seluruh
penerbangan cancel;
Masa liburan sekolah yang bersamaan dengan bulan
puasa;
Proses Pemilu Legislatif di bulan April dan Pemilu
Presiden di bulan Juli.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

The addition of Lion Air frequencies for Jakarta (CGK) Kuala Lumpur (KUL) route from 90 to 94 movements;
The addition of Lion Air frequencies for Jakarta (CGK)
- Singapore (SIN) route from 188 to 206 movements .

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Penambahan frekuensi Lion Air rute Jakarta (CGK)


Kuala Lumpur (KUL) dari 90 menjadi 94 pergerakan;
Penambahan frekuensi Lion Air rute Jakarta (CGK) Singapura (SIN) dari 188 menjadi 206 pergerakan.

185

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

sebesar Rp2.799,37 miliar. Pendapatan usaha segmen jasa


aeronautika memberikan kontribusi terhadap total pendapatan
usaha Perseroan sebesar 63,52%.

aeronautical services segment operating revenues in 2013 of


IDR 2,799.37 billion. Operating revenues from aeronautical
services segment contributed to total operating revenues of
the Company by 63.52% .

Tabel Pendapatan Jasa Aeronautika (dalam Rupiah)


Table of Aeronautical Services Revenues (in IDR)
Uraian | Description

2014

2013

Aeronautika | Aeronautics
Jasa Pelayanan Penumpang | Passenger handling service

2.136.053.503.372

2042.597.017.721

640.102.498.817

516.851.094.113

Jasa Pelayanan Penerbangan | Aviation Service

8.704.620.706

Jasa Penerbangan Lintas | Cross flight service

13.705.759.598

Pemakaian Counter | Counter usage

144.576.544.105

104.433.698.951

Pemakaian Aviobridge | Aviobridge usage

115.106.995.971

80.610.660.952

Jasa Penempatan | Placement service

37.155.367.324

22.284.338.691

Jasa Parking Surcharge | Surcharge Parking service

16.221.278.705

8.120.444.746

Jasa Pendaratan | Landing service

Lainnya | Others
Subjumlah | Subtotal
Secara komposisi, pendapatan usaha jasa aeronautika
dikontribusi oleh pendapatan pelayanan pendaratan,
penempatan, dan penyimpanan sebesar Rp698,69 miliar
(22,58%), pendapatan pelayanan penumpang sebesar
Rp2.136,05 miliar (69,03%), pendapatan pelayanan pemakaian
aviobridge sebesar Rp115,11 miliar (3,72%) dan pendapatan
pelayanan pemakaian konter sebesar Rp144,58 miliar (4,67%).

5.216.095.547

2.059.737.171

3.094.432.283.841

2.799.367.372.649

In composition, aeronautical services revenues contributed


by the landing service, placement, and storage revenues of
IDR 698.69 billion (22.58%), revenue from passenger services
of IDR 2,136.05 billion (69.03%), use of aviobridge services
revenue of IDR 115.11 billion (3.72%) and use of counter
services revenues of IDR 144.58 billion (4.67%).

Pendapatan AERONAUTIKA | Aeronautics Revenue


(dalam Rp miliar) | (In billion IDR)

4,67% 22,58%
3,72%

69,03%

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Jasa Pendaratan| Landing service : Rp698,69

186

Jasa Pelayanan Penumpang| Passenger Handling Service : Rp2.136,05


Pemakaian Aviobridge| Aviobridge Usage : Rp115,11
Pemakaian Counter| Counter Usage : Rp144,58

Laba usaha segmen jasa aeronautika tahun 2014 mencapai


Rp99,74 miliar, atau 16,57% terhadap laba usaha segmen
jasa aeronautika tahun 2013 sebesar Rp602,10 miliar. Tingkat
profitabilitas segmen jasa aeronautika tahun 2014 berdasarkan
laba usaha terhadap pendapatan usaha sebesar 3,22%, lebih
rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar 21,51%. Hal ini

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Operating income of aeronautical services segment in 2014


reached IDR 99.74 billion, or 16.57% of the aeronautical
services segments operating income in 2013 of IDR 602.10
billion. Aeronautical services segment profitability level in
2014 is 3.22%, based on the operating profit to operating
income, 21.51% lower than in 2013. This is due to a significant

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

NON-AERONAUTICAL SERVICES BUSINESS SEGMENT

PENJELASAN SEGMEN USAHA JASA NON-AERONAUTIKA


Usaha Aeronautika merupakan bidang usaha kebandarudaraan
yang menyediakan pelayanan jasa penunjang penerbangan
antara lain: jasa sewa ruang, sewa tanah, reklame, konsesi,
throughput fee, parkir kendaraan, sewa listrik, sewa air, sewa
telepon dan non-aeronautika lainnya.

DESCRIPTION OF NON-AERONAUTICAL SERVICES BUSINESS


SEGMENT
Non-Aeronautical business is a field of airport businesses that
provides aviation support services, among others: space lease
services, land lease, billboards, concessions, throughput fee,
vehicles parking, electricity usage, water usage, telephone
usage and other non- aeronautical services.

KINERJA SEGMEN USAHA JASA NON-AERONAUTIKA

PERFORMANCE OF NON-AERONAUTICAL SERVICES BUSINESS


SEGMENT

Produksi Jasa Non-Aeronautika


Secara umum, realisasi kinerja produksi jasa non-aeronautika
tahun 2014 menunjukkan peningkatan terhadap realisasi
kinerja produksi jasa aeronautika tahun 2013. Secara komposisi,
pencapaian kinerja jasa non-aeronautika berdasarkan tingkat
pertumbuhan positif dikontribusi oleh kinerja jasa sewa tanah
dengan pertumbuhan sebesar 14,23%, kinerja jasa konsesi
dengan pertumbuhan sebesar 25,13%, kinerja jasa parkir mobil
dengan pertumbuhan sebesar 8,59%, kinerja jasa parkir motor
dengan pertumbuhan sebesar 4,55%, kinerja jasa sewa listrik
dengan pertumbuhan sebesar 8,11%, dan kinerja jasa sewa
air dengan pertumbuhan sebesar 9,71%.

Production of Non-Aeronautical Services


In general, the actual production performance of nonaeronautical services in 2014 showed an increase towards
the realization of the production performance of aeronautical
services in 2013. In composition, the achievement of the
performance of non-aeronautical services based on positive
growth rates contributed by the land lease service performance
with a growth of 14.23%, the performance of concessions
services with a growth of 25.13%, the performance of car
parking services with a growth of 8.59%, the performance
of motorcycle parking services with a growth of 4.55%, the
performance of electricity usage services with a growth of
8.11%, and the performance of water usage services with a
growth of 9.71%.

Tabel Produksi Segmen Usaha Jasa Non-Aeronautika


Table of Production of Non-Aeronatics Service Business
Segment
Uraian
Description

Satuan
Unit

2014

2013

4=(2-3)

5=(2-3)/3

Sewa-sewa | Leases

Perubahan
Changes

2.190.547

2.221.648

-31.101

Sewa Tanah | Land Lease

38.040.626

33.301.804

4.738.822

14,23%

Reklame | Billboard

m2

32.143

38.206

-6.063

-15,87%

Konsesi | Concession

Juta Rp

7.141.747

5.707.538

1.434.209

25,13%

Throughput Fee

Rb Ltr

722.543

1.785.959

-1.063.416

-59,54%

Parkir Kendaraan | Vehicle Parking

-1,40%

Parkir Mobil | Car Parking

Rb Ltr

21.778

20.055

1.723

8,59%

Parkir Motor | Motorcycle Parking

Rb Ltr

9.031

8.638

393

4,55%

64.710

59.856

4.854

Utilitas | Utilities

Sewa Listrik | Electricity Bill

Rb kwh

8,11%

Sewa Air | Water Bill

m3

1.977.896

1.802.804

175.092

9,71%

Sewa Telepon | Phone Bill

Pes

9.058

9.788

-730

-7,46%

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Sewa Ruang | Space lease

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

SEGMEN USAHA JASA NON-AERONAUTIKA

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

increase in aeronautical services operating expenses. Operating


income for aeronautical services segment contributed to the
Companys total operating income by 9.13%.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

karena adanya peningkatan beban usaha jasa aeronautika yang


signifikan. Laba usaha segmen jasa aeronautika memberikan
kontribusi terhadap total laba usaha Perseroan sebesar 9,13%.

187

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

188

Pencapaian produksi non-aeronautika selama Tahun 2014


adalah sebagai berikut:

Achievements of non-aeronautical production during 2014


are as follows:

1. Realisasi produksi sewa ruang dipengaruhi oleh beberapa


faktor, antara lain:
Bandara Soekarno-Hatta yaitu berhenti operasinya
PT SATH (transit hotel) seluas 6.014 M2/bulan, tutup
dan belum beroperasinya ruangan lounge ex PT
DIRA di Terminal 1A seluas 1.170 M2/bulan, belum
terealisasinya penjualan hangar ex Batavia seluas
8.387 M2/bulan, dan dikembalikannya ruangan
Batavia Lounge (PT Balinusa Sinar Dewata) seluas
79 M2/bulan;
Bandara Internasional Minangkabau terdapat area
komersial yang masih dalam tahap pembangunan
seluas 339 M2 dan beberapa tenant tidak
memperpanjang sewa ruang;
Bandara Halim Perdanakusuma terdapat pengembalian
ruangan seluas 411 M2 dari PT Kalimasada Pusaka;
Bandara Sultan Syarif Kasim II, terdapat beberapa
tenant yang mengundurkan diri di Tahun 2014 dengan
total luas sebesar 1.324,5 M2/bulan;
Terdapat slot kosong yang dianggarkan sejak
April 2014 seluas 699 M2 belum terjual, sehingga
ketidakcapaian produksi seluas 6.291 M2 untuk 9
bulan dan lantai mezanin seluas 6.328 M2 yang
dianggarkan sejak Juli 2014, belum terjual, sehingga
ketidakcapaian produksi seluas 37.968 M2 untuk 6
bulan di KC KNO.

1. Realization of Space Lease production is influenced by


several factors, among others:
Soekarno- Hatta airport, ie.PT SATH (transit hotel)
covering an area of 6,014

M2/ month which sstopped


operations and still pending on operation the lounge
room ex PT Dira at terminal 1A with an area of 1,179
M2/month. ; the sale of ex Batavias hangar covering
an area of 8,387 M2/month which has not been
realized; and the return of Batavia Lounge space
(PT Balinusa Sinar Dewata) covering an area of 79
M2/month;
Minangkabau International Airport, there is a
commercial area which is still under construction
covering an area of 339 M2 and some tenants did
not renew the space lease;
Halim Perdanakusuma Airport, the return of an area
of 411 M2 from PT Kalimasada Heritage
Sultan Syarif Kasim II Airport, there are some tenants
who withdrew from the service in 2014 with a total
area of 1,324.5 M2/month
There is an empty slot budgeted since April 2014 with
total width of 699 M2 which has not been sold, thus
made the production unachievement of 6,291 M2 for
9 months and mezzanine floor of 6,328 M2 budgeted
since 2014, has not been sold, the underachievement
of production amounted to 37,968 M2 for 6 months
at KC KNO.

2. Realisasi produksi sewa gudang dipengaruhi oleh


beberapa faktor, antara lain:
Produksi gudang PT APS seluas 1.000 M2 dianggarkan
di konsesi terkait dengan bentuk kerjasama revenue
sharing;
Terlambatnya pengoperasian pergudangan lini-2 bulan
Juni 2014 akibat belum selesainya fisik bangunan
tersebut di KNO;
Ada beberapa tenant belum beroperasi di pergudangan
lini 2 Bandara Internasional Kualanamu seperti
PT APS, dll.

2. Realization of Warehouse Lease production is


influenced by several factors, among others:
PT APS production warehouse with total area of
1,000 M2 budgeted in related concessions with
revenue sharing format;
Delays in the operation of line 2 warehousing in
June 2014 due to the incompletion of the physical
building in KNO;
There are some tenants which have not been in
operation in the line 2 warehousing at Kualanamu
International Airport like PT APS, etc.

3. Realisasi produksi sewa tanah dipengaruhi oleh beberapa


faktor, antara lain:
PT Mega Avia Pratama di PDG sudah tidak beroperasi
lagi;
Belum diberlakukan pengukuran luas kendaraan/
peralatan GSE di beberapa cabang, kecuali BSH, KNO,
dan PLM;
Adanya beberapa kantin yang berada di Restricted
Area direlokasi ke Area Kantin seluas 145 M2 di area
KCU BSH;
Beralih fungsi tanah diperkeras menjadi sewa gudang
a.n PT JAS seluas 2.299 M2 di KCU BSH.

3. Realization of Land Lease production is influenced by


several factors, among others:
PT Mega Avia Pratama in PDG is no longer in operation;
Comprehensive measurement of GSE vehicles/
equipment in several branches is not yet enacted,
except BSH, KNO, and PLM;
There were several canteens located in the Restricted
Area which have been relocated to the Canteen area
of 145 M2 in KCU BSH area;
Hardened ground switched in function into a
warehouse lease on behalf of PT JAS, covering an
area of 2,299 M2 in KCU BSH.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Operating Revenues and Profitability of Non-Aeronautical


Services
Operating revenues of non-aeronautical services business
segment in 2014 reached IDR 1,657.16 billion, or 126.38%
of operating revenues of non-aeronautical services business
segment in 2013 of IDR 1,311.20 billion. Operating revenues
of non-aeronautical services business segment contributed
to the total operating revenues of the Company by 34.02%.

Tabel Pendapatan Jasa Non Aeronautika (dalam Rupiah)


Table of Non Aeronautical Services Revenue (in IDR)
Uraian | Description

2014

2013

Konsesi | Concession

701.932.353.483

518.886.029.606

Sewa Ruangan | Space Lease

336.955.212.753

281.486.349.874

Non Aeronautika | Non-Aeronautics

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pendapatan Usaha dan Profitabilitas Jasa NonAeronautika


Pendapatan usaha segmen jasa non-aeronautika tahun
2014 mencapai Rp1.657,16 miliar, atau 126,38% terhadap
pendapatan usaha segmen jasa non-aeronautika tahun 2013
sebesar Rp1.311,20 miliar. Pendapatan usaha segmen jasa nonaeronautika memberikan kontribusi terhadap total pendapatan
usaha Perseroan sebesar 34,02%.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Bandara Internasional Kualanamu terdapat


pengembalian ruangan oleh tenant seluas 836 M2
yang berakibat menurunnya produksi konsesi serta
belum beroperasinya Food Island dan Wendys seluas
649 M2;
PT MAP di Bandara Internasional Kualanamu belum
membayar konsesi karena kontrak kerjasamanya
belum selesai;
Beberapa konsesioner lantai Ground di PKU
mengembalikan ruangan.

5. Realization of Concession is affected by several factors,


among others:
Along with the space lease production that did not
reach the target;
GMF concession tariff adjustment with significant
values has not been realized, pending operation
of Mini Stay at Terminal 1, and and the closure of
PT SATH ( transit hotel) in terminal 2 has affected
the concession production at Soekarno - Hatta
International Airport;
Kualanamu International Airport, the return of space
by tenant of an area of 836 M2 which resulted in
decreased concession production, as well as Food
Island and Wendy which are not in operation yet,
covering an area of 649 M2;
PT MAP has not paid the concession in Kualanamu
International Airport because its cooperation contract
has not been completed ;
Some concessionaires at Ground floor in PKU returned
the space.

5. Realisasi konsesi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara


lain:
Seiring dengan produksi sewa ruang yang tidak
mencapai target;
Belum terealisasinya penyesuaian tarif konsesi GMF
yang nilainya cukup signifikan, belum beroperasinya
Mini Stay di Terminal 1, serta tutupnya PT SATH (transit
hotel) di terminal 2 berpengaruh terhadap produksi
konsesi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta;

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Adanya pengunduran diri media reklame LED


PT Pelangi di KNO;
Masa kontrak kerja sama yang telah selesai untuk
penempatan Billboard dari CV Fajar Studio dan
Muamalat sebanyak 3 unit neon box di Bandara Sultan
Iskandar Muda Banda Aceh;
Banyaknya mitra yang tidak memperpanjang kontrak
sewa di PLM;
Sedikitnya peminat penyewa reklame di area kargo
CGK dan kargo cabang lainnya.

4. Realization of Billboard Rental is influenced by several


factors, among others;
An advertising space of 26 M2 at Minangkabau
International Airport has not been sold;
Kualanamu International Airport, indoor point of
935.08 M2/month and outdoor point of 416 M2/
month have not been sold, and advertising media
in passanger boarding bridge (garbarata) is still in
the bidding process;
The withdrawal of services of LED billboard media
from PT Pelangi in KNO;
The Partnership Contract that has been completed
for the placement of billboards of CV Fajar Studio
and Muamalat of 3 units of neon box at Sultan
Iskandar Muda airport in Banda Aceh;
Many number of partners who did not renew the
lease contract in PLM;
Not many tenants at CGK cargo area and at other
branches who are interested in billboard lease.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

4. Realisasi reklame dipengaruhi oleh beberapa faktor,


antara lain:
Belum terjualnya space iklan seluas 26 M2 di Bandara
Internasional Minangkabau;
Bandara Internasional Kualanamu belum terjualnya
titik indoor seluas 935,08 M2/bulan dan titik outdoor
seluas 416 M2/bulan, dan media iklan di garbarata
masih dalam proses tender;

189

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Uraian | Description

2014

2013

Utilitas | Utility

131.890.402.240

91.593.662.237

Pemasangan Reklame | Billboard sign

108.891.922.113

99.633.448.822

Parkir Kendaraan | Vehicle Parking

155.938.559.440

149.632.026.480

Sewa Tanah | Land lease

83.116.232.863

63.650.182.798

Pas Pelabuhan | Port Permit

11.976.093.606

9.213.048.627

AMACS | AMACS

2.037.111.087

Lainnya | Others

126.456.302.142

95.066.113.830

1.657.157.078.639

1.311.197.973.362

Jumlah Pendapatan Jasa Non Aeronautika |


Total Non Aeronautical Services Revenue
Secara komposisi, pendapatan usaha jasa non-aeronautika
dikontribusi oleh pendapatan jasa konsesi sebesar Rp701,93
miliar (42,36%), pendapatan jasa sewa ruangan sebesar
Rp336,96 miliar (20,33%), pendapatan jasa utilitas sebesar
Rp131,89 miliar (7,96%), pendapatan jasa reklame Rp108,89
miliar (6,57%), pendapatan jasa parkir kendaraan Rp155,94
miliar (9,41%), pendapatan jasa sewa tanah Rp83,12 miliar
(5,02%), pendapatan jasa pas pelabuhan sebesar Rp11,98
miliar (0,72%) dan pendapatan jasa lainnya sebesar Rp126,46
miliar (7,63%).

In composition, the operating revenues of non-aeronautical


services business contributed by the Concession service
revenues of IDR 701.93 billion (42.36%), the Space Lease
service revenues of IDR 336.96 billion (20.33%), the Utilities
service revenues of IDR 131.89 billion (7.96%), the Billboard
revenues of IDR 108.89 billion (6.57%), the Vehicle Parking
service revenues of IDR 155.94 billion (9.41%), the Land
Lease service revenues of IDR 83.12 billion (5.02%), the Port
Permit service revenues of IDR 11.98 billion (0.72%) and Other
Services revenues of IDR 126.46 billion (7.63%).

Pendapatan NON AERONAUTIKA | Non-aeronautics Revenue

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

(dalam Rp miliar) | (In billion IDR)

190

0,72% 7,63%
5,02%

22,58%

Konsesi| Concession : Rp701,93


Sewa Ruangan| Space lease : Rp336,05

9,41%

Utilitas| utility : Rp131,89


Pemasangan Reklame| Billboard sign : Rp108,89
Parkir Kendaraan| Vehicle parking : Rp155,94

6,57%

Sewa Tanah | Land lease : Rp83,12


Pas pelabuhan| Port permit : Rp11,98

7,96%

Lainnya| others : Rp126,46

20,33%

Laba usaha segmen jasa non-aeronautika tahun 2014 mencapai


Rp1.323,72 miliar, atau 208,59% terhadap laba usaha segmen
jasa aeronautika tahun 2013 sebesar Rp634,61 miliar. Tingkat
profitabilitas segmen jasa aeronautika tahun 2014 berdasarkan
rasio laba usaha terhadap pendapatan usaha sebesar 79,88%,
meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 48,40%. Laba
usaha segmen jasa non-aeronautika memberikan kontribusi
terhadap total laba usaha Perseroan sebesar 121,13%.

Operating Income of non-aeronautical services segment in


2014 reached IDR 1,323.72 billion, or 208.59% against the
aeronautical services segment operating income in 2013 of
IDR 634.61 billion. The non-aeronautical services segment
profitability level in 2014 is 79.88%, based on the ratio of
operating profit to operating revenues, an increase compared
to 2013 which was at 48.40%. The operating income of nonaeronautical services segment contributed to the Companys
total operating income by 121.13%.

SEGMEN USAHA JASA KARGO


CARGO SERVICES BUSINESS SEGMENT
PENJELASAN SEGMEN USAHA JASA KARGO
Usaha Kargo merupakan bidang usaha kebandarudaraan yang
menyediakan pelayanan jasa fasilitas pengiriman barang.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

DESCRIPTION OF CARGO SERVICES BUSINESS SEGMENT


Cargo business is the business field of airport services that
provides delivery services facilities.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PERFORMANCE OF CARGO SERVICES BUSINESS SEGMENT


Cargo Services Production
The performance of Cargo services production in 2014 reached
719,635 tons, or 106.10% of the cargo service performance in
2013 of 678,235 tons. The realization of such cargo services
performance is due to increased demand for cargo shipments
at Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Supadio Airport,
Sultan Iskandar Muda Airport, Sultan Taha Airport, Halim
Perdanakusuma Airport, Depati Amir Airport, and Husein
Sastranegara Airport.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

KINERJA SEGMEN USAHA JASA KARGO


Produksi Pelayanan Jasa Kargo
Kinerja produksi pelayanan kargo tahun 2014 mencapai 719.635
ton, atau 106,10% terhadap kinerja pelayanan kargo tahun
2013 sebanyak 678.235 ton. Realisasi kinerja pelayanan jasa
kargo tersebut karena peningkatan permintaan pengiriman
kargo di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Bandara
Supadio, Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Sultan Thaha,
Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Depati Amir, dan
Bandara Husein Sastranegara.

Pendapatan PELAYANAN JASA KARGO | Cargo Service Production


(dalam satuan Ton) | (In ton)

2013

2014
Operating Revenue and Profitability of Cargo Services
Cargo services segment operating revenues in 2014 reached
IDR 199.56 billion, or 125.39% against cargo services segment
operating revenues in 2013 of IDR 95.35 billion. Cargo services
segment operating revenues contributed to total operating
revenues of the Company by 2.45%. The achievement of
cargo services segments operating income in 2014 has not
contributed positively to the Company, due to administrative
and operational expenses which are still relatively high.
Accordingly, the profitability level cargo services business
segment also remained negative.

Pendapatan PELAYANAN JASA KARGO | Cargo Service Revenue


(dalam Rp Juta) | (In IDR million)

PT Angkasa Pura II (Persero)

119,560

2013

2014

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

95,351

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pendapatan Usaha dan Profitabilitas Jasa Kargo


Pendapatan usaha segmen jasa kargo tahun 2014 mencapai
Rp119,56 miliar, atau 125,39% terhadap pendapatan usaha
segmen jasa kargo tahun 2013 sebesar Rp95,35 miliar.
Pendapatan usaha segmen jasa kargo memberikan kontribusi
terhadap total pendapatan usaha Perseroan sebesar 2,45%.
Pencapaian laba usaha segmen jasa kargo tahun 2014 belum
memberikan kontribusi positif terhadap Perseroan, karena
beban administrasi dan operasional yang masih relatif tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut tingkat profitabilitas segmen
usaha jasa kargo juga masih negatif.

719,635

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

678,235

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

191

Tinjauan Keuangan

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Financial Review
Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang disajikan dalam
Laporan Tahunan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Djoko,
Sidik, & Indra (Independent Member Firm of TIAG International)
dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan konsolidasian dan entitas anak, hasil usaha
konsolidasian, serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Consolidated Financial Statements for the year ended December


31, 2014 and 2013 that are presented in the Annual Report
have been audited by the accounting firm Hertanto, Sidik and
Partners (Independent Member Firm of IGAF Polaris Worlwide,
Ltd.) and received a reasonable opinion, in all material respects,
consolidated financial position and its subsidiaries, consolidated
results of operations, and consolidated cash flows for the
years ended December 31, 2014 and 2013.

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED INCOME STATEMENT

Tabel Laporan Laba Rugi Konsolidasian (dalam miliar rupiah)

Consolidated Income Statement (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Profil Perusahaan
Company Profile

4=(2-3)

5=(2-3)/3

Pendapatan Usaha | Operating Revenues

4.871,15

4.205,92

665,23

15,82%

Beban Usaha | Operating Expenses

3.464,14

2.943,10

521,04

17,70%

28,91

143,94

(115,03)

-79,92%

Laba Usaha | Operating Income

1.435,92

1.406,75

29,17

2,07%

Laba Sebelum Pajak | Profit Before tax

1.552,60

1.499,34

53,26

3,55%

Penghasilan (Beban Pajak) | Income


(Tax Expenses)

(454,53)

(466,60)

12,07

-2,59%

Laba bersih | Net Profit

1.098,07

1.032,75

65,32

6,32%

(5,28)

(11,22)

5,94

-52,94%

1.092,79

1.021,53

71,26

6,98%

219.615,00

206.550

13.065,00

6,33%

Pendapatan (Beban) Lain-lain | Other


Operating Income (Expenses)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Perubahan | changes

Pendapatan Komprehensif Lain


Tahun Berjalan-Setelah Pajak | Other
Comprehensive Income After Tax on the
Current Year
Laba Komprehensif yang dapat
Diatribusikan | Total Comprehensive
Attribution
Laba Per Saham (dalam rupiah penuh) |
Earnings per share (in full Rupiah)

Laporan Laba Rugi Konsolidasian 2013-2014 | Consolidated Income Statement 2013-2014


6.000,00
5.000,00

3.000,00
2.000,00
1.000,00

2014

192

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

2013

P
Ot end
La
he ap
b
r C at
Ne a B
om an
t P ers
pr Ko
ro ih
eh m
fit
en pr
siv eh
e en
In sif
co L
m ai
La
e n
b
Af Ta
To a
te hu
ta Ko
rT n
lC m
ax ...
om p
r
...
pr eh
eh en
en sif
siv ya
e ng
At d
tri a
bu pa
tio t .
n. ..
..

er L
at ab
in a
g Us
In a
co ha
m
e
La
ba
S
e
Pr b
of el
it um
Be
Pe
fo Pa
ng
re ja
ha
ta k
In si
x
co lan
m (
e B
(T eb
ax a
Ex n) P
pe a
ns jak
es
)

Op

Op

(1.000,00)

er B
at eb
in a
g n
Ex Us
Pe
pe ah
nd
ns a
ap
es
a
Ot ta
he n (
r O Be
pe ba
ra n)
tin la
(E g In in-l
xp c ai
en om n
se e
s)

P
Op en
er da
at pa
in ta
g n
Re U
ve sa
nu ha
es

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

4.000,00

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PENDAPATAN USAHA

OPERATING REVENUES

Angkasa Pura II berhasil meningkatkan perolehan pendapatan


usaha sebesar Rp665,23 miliar atau meningkat sebesar 15,82%
dibandingkan tahun 2013. Semua segmen usaha mengalami
peningkatan pendapatan di tahun 2014 dimana peningkatan
terbesar adalah dari pendapatan non-aeronautika sebesar
Rp345,96 miliar atau meningkat sebesar 26,38% dibandingkan
tahun 2013. Di tahun 2014, pendapatan aeronautika meningkat
sebesar Rp295,06 miliar atau sebesar 10,54% dan pendapatan
kargo meningkat sebesar Rp24,21 miliar atau sebesar 25,39%
dibandingkan tahun 2013.

Angkasa Pura II was able to increase the operating revenue by


IDR 665.23 billion, an increase of 15.82% compared to 2013.
All business segments experienced increased revenues in 2014,
with the largest increase was from non-aeronautical revenue
of IDR 345.96 billion or an increase of 26.38% compared to
2013. In 2014, the aeronautical revenue increased by IDR
295.06 billion or 10.54%, and the cargo revenue increased
by IDR 24.21 billion or 25.39% compared to the year 2013.

Tabel Pendapatan Usaha (dalam miliar rupiah)

Table of Operating Revenues (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Perubahan | changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

3,094,43

2.799,37

295,06

Pendapatan Non Aeronatika | Non-aeronautics income

1.657,16

1.311,20

345,96

26,38%

119,56

95,35

24,21

25,39%

4.871,15

4.205,92

665,23

15,82%

Jumlah | Total

10,54%

Pendapatan Usaha | Operating Income


3.500,00
3.000,00
2.500,00
2.000,00

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pendapatan Aeronautika | Aeronautics Income


Pendapatan Kargo | Cargo Income

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Angkasa Pura II succeeded in improving its financial


performance in 2014 where the Company recorded an increase
in Net Income of IDR 1,032.75 billion compared to the earlier
Net Income in 2013 of IDR 1,098.07 billion, an increase of
6.32%. Due to the increase in the net income, the value of
Earnings Per Share in 2014 also increased by IDR 6.33%,
while the value of Earnings Per Share in the year 2013 was
IDR 206,550 and it became IDR 219,615 in 2014.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Angkasa Pura II berhasil meningkatkan kinerja keuangan di


tahun 2014 dimana Perseroan mencatat kenaikan Laba Bersih
menjadi Rp1.098,07 miliar dari sebelumnya di tahun 2013
yaitu Rp1.032,75 miliar atau naik sebesar 6,32%. Karena
kenaikan laba bersih tersebut, nilai Laba Per Saham di tahun
2014 juga meningkat sebesar Rp6,33% dimana sebelumnya
di tahun 2013 nilai Laba Per Saham adalah sebesar Rp206.550
menjadi Rp219.615 di tahun 2014.

1.500,00

500,00
-

Pendapatan Aeronautika
Aeronautics Income

Pendapatan Non Aeronautika


Non-aeronautics income
2014

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Pendapatan Kargo
Cargo Income

2013

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

1.000,00

193

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Pendapatan Aeronautika

Aeronautical Revenue

Pendapatan Aeronautika Per Segmen Usaha (dalam


miliar rupiah)

Aeronautical Revenues By Business Segment (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

Perubahan | changes

2013

2.136,05

2.042,60

93,45

4,58%

640,10

516,85

123,25

23,85%

Jasa Pelayanan Penerbangan | Aviation Service

8,70

(8,70)

-100,00%

Jasa Penerbangan Lintas | Cross Flight Service

13,71

(13,71)

-100,00%

Pemakaian Counter | Counter Usage

144,58

104,43

40,15

38,45%

Pemakaian Aviobridge | Aviobridge Usage

115,11

80,61

34,50

42,80%

Jasa Penempatan | Placement Service

37,15

22,28

14,87

66,74%

Jasa Parking Surcharge | Surcharge Parking service

16,22

8,12

8,10

99,75%

Jasa Pelayanan Penumpang | Passenger Service


Jasa Pendaratan | Landing Service

Lainnya | Others
Jumlah | Total

4=(2-3)

5=(2-3)/3

5,22

2,06

3,16

153,40%

3.094,43

2.779,36

295,07

10,54%,

Pendapatan Aeronautika Per Segmen Usaha | Aeronautics Revenue per Business Segment
2.500,00

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

2.000,00

1.500,00

1.000,00

500,00

Jasa
Pelayanan
Penumpang
Passenger Service

Jasa
Pendaratan
Landing
Service

Jasa
Pelayanan
Penerbangan
Aviation Service

Jasa
Penerbangan
Lintas
Cross Flight
Service

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

2014

194

Pada tahun 2014, pendapatan aeronautika Perseroan


berdasarkan segmen usaha mengalami peningkatan sebesar
Rp295,07 miliar atau sebesar 10,54% dibandingkan tahun
2013. Pendapatan semua segmen usaha jasa aeronautika
meningkat cukup signifikan walaupun Perseroan tidak lagi
memperoleh pendapatan dari jasa Pelayanan Penerbangan
serta jasa Penerbangan Lintas yang merupakan dampak dari
pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012
mengenai Pengalihan Tugas Pengelolaan Kenavigasian ke
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia (Perum-LPPNPI).

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Pemakaian
Counter
Counter Usage

Pemakaian
Aviobridge
Aviobridge
usage

Jasa
Penempatan
Placement
Service

Jasa Parking
Surcharge
Surcharge
Parking service

Lainnya
others

2013

In 2014, the aeronautical revenues of the Company by business


segment increased by IDR 295.07 billion or 10.54% compared to
2013. Revenues of all aeronautical services business segments
increased significantly although the Company no longer earns
revenues from Aviation services as well as Cross-flight services
resulted from the implementation of Government Regulation
No.77 of 2012 on the transfer of navigation management
duty to the Indonesian Aviation Navigation Service Public
Company (Perum - LPPNPI).

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Increased revenue derived from the Landings Services and


Aviobridge Usage Services. Landing services increased due to
the addition of new flights and flight frequencies of several
airlines. Also with the usage of aviobridge which has increased
due to the addition of flight frequencies and new routes.

Tabel Pendapatan Aeronautika Per Bandara (dalam


miliar rupiah)

Tabel Aeronautical Revenues by Airport (in billion rupiah)

2014

2013

Perubahan | changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

Halim Perdakusuma

54,86

19,08

35,78

187,53%

Sultan Mahmud Badaruddin II

70,16

68,06

2,10

3,09%

Supadio

45,80

39,64

6,16

15,54%

373,99

215,55

158,44

73,50%

Minangkabau

67,04

67,45

(0,41)

-0,61%

Sultan Syarif Kasim II

77,58

58,94

18,64

31,63%

Sultan Iskandar Muda

16,26

15,05

1,21

8,04%

Kualanamu

Husein Sastranegara

54,90

7,07

12,88%

2.222,64

64,93

2,92%

4,22

2,87

1,35

47,04%

Sultan Thaha

16,72

16,62

0,1

0,60%

Depati Amir

Raja Haji Fisabilillah

18,09

18,57

(0,48)

-2,58%

Silangit

0,16

0,16

0,00%

Jumlah

3.094,42

2.799,37

295,05

379,57%

Pendapatan Aeronautika Per Bandara | Aeronautics Revenue per Airport


2.500,00

2.000,00

1.500,00

1.000,00

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

61,97
2.287,57

Soekarno-Hatta

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Uraian | Description

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Peningkatan pendapatan diantaranya berasal dari pelayanan


Jasa Pendaratan dan Pemakaian Aviobridge. Pelayanan jasa
pendaratan meningkat karena adanya penambahan flight baru
dan penambahan frekuensi penerbangan beberapa airlines.
Begitu juga dengan pemakaian aviobridge yang meningkat
karena adanya penambahan frekuensi penerbangan dan
rute baru.

500,00

Si

la

ng

it

ir
pa
ti
A

a
De

Th
ah
n

h
Fis
ji

Ha
Ra

ja

Su
lta

ab

-H

ili
lla

at
ta

ra
ar
no
ek

Sa
se
in
Hu

Isk
n
lta
Su

So

da

st
ra
n

eg
a

rM
ud
a

II
an

if
Sy
ar
n

Su
lta

in
a

ng

Ka
s

ka

na
la

m
ah
Su
lta

im

ba
u

u
m

o
Ku
a

pa
Su

n
dd
i
ru
ud

Ba

da

di

II

a
um
na
ku
s
Pe
rd
a
lim
Ha

Annual Report 2014

2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2013

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

195

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

196

Pada tahun 2014, hampir seluruh bandara mengalami


peningkatan pendapatan dari segmen jasa aeronautika.
Peningkatan paling signifikan terdapat di Bandara Halim
Perdanakusuma (Jakarta) yaitu sebesar 187,53%, Bandara
Kualanamu (Deli Serdang) sebesar 73,50% dan Bandara Raja
Haji Fisabilillah (Pangkal Pinang) sebesar 47,04% dibandingkan
tahun 2013.

In 2014, almost all airports experienced increased revenues


from aeronautical services segment. The most significant
increase experienced by Halim Perdanakusuma Airport
(Jakarta) by 187.53%, Kualanamu Airport (Deli Serdang) by
73.50 % and Raja Haji Fisabilillah Airport (Pangkal Pinang)
by 47.04% compared to the year 2013.

Pendapatan Non-Aeronautika

Non-Aeronautical Revenues

Tabel Pendapatan Non-Aeronautika Per Segmen Usaha


(dalam miliar rupiah)

Table of Non-Aeronautical Revenues by Business Segment


(in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Perubahan | changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

Konsesi | Concession

701,93

518,89

183,04

35,28%

Sewa Ruangan | Space Lease

336,95

281,49

55,46

19,70%

Utilitas | Utility

131,89

91,59

40,30

44,00%

Pemasangan Reklame |
Billboard Sign

108,89

99,63

9,26

9,29%

Parkir Kendaraan | Vehicle


Parking

155,94

149,63

6,31

4,22&

Sewa Tanah | Land Lease

83,12

63,65

19,47

30,59%

Pas Pelabuhan | Port Permit

11,98

9,21

2,77

30,08%

AMACS | AMACS

2,04

(2,04)

-100,00%

Lainnya | Others

126,46

95,07

31,96

33,02%

1.657,16

1.311,20

345,96

26,38%

Jumlah | Total

Pada tahun 2014, pendapatan jasa non-aeronautika


meningkat sebesar Rp345,96 miliar atau tumbuh sebesar
26,38% dibandingkan tahun 2013. Peningkatan ini sejalan
dengan peningkatan pelayanan jasa non-aeronautika di tiap
segmen usaha pada umumnya. Peningkatan pendapatan
non-aeronautika diantaranya terutama berasal dari Utilitas,
Konsesi dan Sewa Tanah.

In 2014, non-aeronautical services revenues increased by


IDR 345.96 billion or grew by 26.38% compared to 2013.
The increase is in line with the increase in non-aeronautical
services in each segment of the business in general. The
increase in non-aeronautical revenues include mainly from
Utilities, Concession and Land Lease.

Tabel Pendapatan Non-Aeronautika Per Bandara (dalam


miliar rupiah)

Table of Non-Aeronautika Revenues By Airport (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Perubahan | changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

Kantor Pusat

74,09

92,44

(18,35)

-19,85%

Halim Perdakusuma

61,23

39,00

22,23

57,00%

Sultan Mahmud Badaruddin II

35,25

27,24

8,01

29,41%

Supadio

19,31

16,12

3,19

19,79%

117,26

54,99

62,27

113,24%

Minangkabau

18,09

14,65

3,44

23,48%

Sultan Syarif Kasim II

36,51

34,30

2,21

6,44%

Sultan Iskandar Muda

7,68

7,22

0,46

6,37%

Husein Sastranegara

10,82

7,73

3,09

39,97%

Kualanamu

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2014

2013

Soekarno-Hatta

Perubahan | changes
4=(2-3)

1.250,26

Raja Haji Fisabilillah

5=(2-3)/3

994,89

255,37

25,67%

3,27

1,51

1,76

116,56%

Sultan Thaha

13,83

11,46

2,37

20,68%

Depati Amir

9,45

9,63

(0,18)

-1,87%

Silangit

0,08

0,08

0,00%

Jumlah

1.657,13

1.311,18

345,95

436,89%

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Uraian | Description

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pendapatan Non Aeronautika Per Bandara | Non-Aeronautics Revenue Per Airport


1.400,00
1.200,00
1.000,00
800,00
600,00
400,00
200,00

Si

la

ng

it

ir
pa
ti
De

Th
n
lta
Su

Am

ah

h
lla
ili
ji

Ha
Ra

ja

ek

ar

Fis

no

ab

-H

ga
ne
So

se

Su

Hu

lta

at
ta

ra

a
Sa
in

Isk
n

n
lta
Su

st
ra

da
an

if
Sy
ar

in
M

m
ah
Su

lta

rM
ud

II
Ka
s

ab
an

gk

na
la
Ku
a

im

au

u
m

di
pa
Su

ud

Ba

II
da

na

ru

ku
s

dd

in

um

sa
t
Pu

Pe
rd
a

lim

Ka
nt
or
Ha

2014

2013

Almost all airports experienced increased revenues from nonaeronautical services segment in 2014. The most significant
increase was from the Raja Haji Fisabilillah airport (Pangkal
Pinang) by 116.56% and Kualanamu Airport (Deli Serdang)
by 113.24% compared to the year 2013.

Pendapatan Kargo

Cargo Revenue

Tabel Pendapatan Kargo (dalam miliar rupiah)

Table of Cargo Revenue (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

4=(2-3)

5=(2-3)/3

Pendapatan Kargo |
Cargo Revenue

119,56

95,35

24,21

25,39%

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Perubahan | changes

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Hampir seluruh bandara mengalami peningkatan pendapatan


dari segmen jasa non-aeronautika pada tahun 2014.
Peningkatan paling signifikan terdapat di Bandara Raja Haji
Fisabilillah (Pangkal Pinang) sebesar 116,56% dan Bandara
Kualanamu (Deli Serdang) sebesar 113,24% dibandingkan
tahun 2013.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

197

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

Pendapatan Kargo | Cargo Revenue

2014

Pendapatan jasa pelayanan kargo meningkat sebesar


Rp24,21 miliar atau tumbuh sebesar 25,39% dari tahun 2013.
Peningkatan ini sejalan dengan pencapaian produksinya di
tahun 2014.

Cargo services revenue increased by IDR 24.21 billion or


grew by 25.39% from 2013. The increase is in line with the
achievement of its production in 2014.

Tabel Pendapatan Kargo Per Bandara (dalam miliar rupiah)

Table of Cargo Revenue by Airport (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Perubahan | changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

Halim Perdakusuma

1,00

0,00

1,00

0,00%

Sultan Mahmud
Badaruddin II

7,66

6,83

0,83

12,15%

Supadio

8,32

6,25

2,07

33,12%

32,88

17,09

15,79

92,39%

Minangkabau

6,52

6,42

0,10

1,56%

Sultan Syarif Kasim II

7,44

6,77

0,67

9,90%

Sultan Iskandar Muda

0,98

0,84

0,14

16,67%

Husein Sastranegara

1,29

0,61

0,68

111,48%

47,56

49,77

(2,21)

-4,44%

Raja Haji Fisabilillah

1,32

0,76

0,56

73,68%

Sultan Thaha

2,89

2,89

0,00%

Depati Amir

1,71

1,71

0,00%

0,00%

119,57

95,34

24,23

346,51%

Kualanamu

Soekarno-Hatta

198

2013

Silangit
Jumlah | Total

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Pendapatan Kargo | Cargo Revenue


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

60,00
500,00

40,00

30,00
20,00

10,00

la

ng

Am
De

Si

pa
ti

Th
n
lta
Su

it

ir

a
ah

h
ili

Ra

ja

So

Ha

ek

ji

ar

Fis

no

ab

-H

ne
st
ra
Sa
in

se
Hu

lla

at
ta

ra
ga

rM
ud
da

Isk
Su

lta

n
lta
Su

m
ah

2013

Su

lta

II
an

if
Sy
ar

in
M

ud

im
Ka
s

ab
an

gk

na
la
Ku
a

Ba

au

u
m

di
pa

da

Su

dd
in
ru

II

a
um
ku
s
na
Pe
rd
a
lim
Ha

2014

By airports, the most significant increased cargo revenues


in 2014 was in Husein Sastranegara Airport (Bandung) of
111.48% and Kualanamu Airport (Deli Serdang) of 92.39%
compared to the year 2013.

BEBAN USAHA

OPERATING EXPENSES

Table Beban Usaha (dalam miliar rupiah)

Table of Operating Expenses (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Beban Pegawai | Employee Expense


Beban Operasional Bandara | Airport Operational Expense
Beban Umum dan Administrasi |
General and Administration Expense
Beban Pemasaran | Marketing Expense
Jumlah | Total

Perubahan | Changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

964,49

773,90

190,59

24,63%

1.553,11

1.241,86

311,25

25,06%

945,20

926,18

19,02

2.05%

1,34

1,16

0,18

15,87%

3.464,14

2.943,10

521,04

17,10%

In 2014, Operating Expenses increased by IDR 705.00 billion


or 17.19% compared to 2013. This increase particularly
derived from the increase in Airport Operation expenses which
increased by IDR 311.25 or 25.06%, and Employee Expenses
increase by IDR 190.59 billion or 24.63% compared to the
previous year .

Peningkatan Beban Operasional Bandara terutama disebabkan


antara lain karena meningkatnya beban rekening listrik, beban
pemeliharaan aset serta beban penyusutan/ penurunan aset.

The increase in Airport Operation expenses was mainly due


to, among others, the increasing expenses of electricity bills,
asset maintenance expense as well as depreciation expense
/decrease in assets.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pada tahun 2014, Beban Usaha mengalami peningkatan sebesar


Rp521,04 miliar atau sebesar 17,10% dibandingkan tahun 2013.
Peningkatan ini khususnya berasal dari peningkatan Beban
Operasional Bandara yang meningkat sebesar Rp311,25 miliar
atau sebesar 25,06% dan Beban Pegawai yang meningkat
sebesar Rp190,59 miliar atau sebesar 24,63% dibandingkan
tahun sebelumnya.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Berdasarkan bandara, peningkatan pendapatan kargo pada


tahun 2014 meningkat paling signifikan di Bandara Husein
Sastranegara (Bandung) sebesar 111,48% dan Bandara
Kualanamu (Deli Serdang) sebesar 92,39% dibandingkan
tahun 2013.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

199

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

200

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

OTHER INCOME (EXPENSES)

Tabel Pendapatan (Beban) Lain-lain

Table of Other Income (Expenses)

Uraian | Description

2014

2013

Pendapatan lain-lain | Other Income


Beban lain-lain | Other Expense
Pendapatan (beban) lain-lain |
Other Income (Expense)

Perubahan | Changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

89,49

205,15

(115,66)

-56,38%

(60,58)

(61,21)

0,63

-1,03%

28,91

143,94

(115,03)

-79,92%

Besarnya penurunan pendapatan lain-lain yang melebihi beban


lain-lain menyebabkan menurunnya pendapatan (beban) lainlain sebesar Rp115,03 miliar atau menurun sebesar 79,92%
dibandingkan tahun 2013. Menurunnya pendapatan lain-lain
khususnya berasal dari meningkatnya beban selisih kurs dan
menurunnya laba (rugi) penjualan aset/ non aset.

The magnitude of decline in Other Income that exceeds Other


Expenses caused a decline in Income (Expense) by IDR 115.03
billion or a decrease of 79.92% compared to 2013. The decline
in Other Income especially came from the increasing expense
of foreign exchange gain (loss) and declining income (expense)
on sale of asset/non asset.

LABA SEBELUM PAJAK

PROFIT BEFORE TAX

Angkasa Pura II mencatatkan peningkatan Laba Sebelum Pajak


pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Laba Sebelum Pajak
di 2014 adalah sebesar Rp1.552,60 miliar, meningkat sebesar
3,57% dibanding 2013 yang tercatat sebesar Rp1.499,34 miliar.
Hal tersebut sejalan dengan peningkatan Pendapatan Usaha
dan Pendapatan Keuangan Bersih.

In 2014, Angkasa Pura II recorded an increase in profit before


tax compared to 2013. Profit before tax in 2014 is IDR 1,552.60
billion, an increase of 3.57% compared to 2013, which stood
at IDR 1,499.34 billion. This is in line with the increase in
Operating Revenues and Net Financial Income.

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

TAX INCOME (EXPENSE)

Beban pajak di tahun 2014 adalah sebesar Rp454,53


miliar, menurun sebesar Rp12,06 miliar atau sekitar 2,58%
dibandingkan beban pajak tahun 2013 yang sebesar Rp466,59
miliar. Menurunnya beban pajak di tahun ini terutama karena
penurunan Pajak Kini dan Pajak Tangguhan di tahun 2014.

The tax expense in 2014 is IDR 454.53 billion, a decrease of


IDR 12.06 billion, or approximately 2.58% compared to the
income tax expense in 2013 which amounted to IDR 466,59
billion. The reduced tax expense this year mainly due to a
decrease in Current Tax and Deferred Tax in 2014 .

LABA BERSIH

NET INCOME

Pada tahun 2014, Angkasa Pura II berhasil membukukan


laba bersih sebesar Rp1.098,07 miliar. Laba bersih tersebut
meningkat sebesar Rp65,32 miliar atau sekitar 6,33%
dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp1.032,75
miliar. Peningkatan pada Laba Sebelum Pajak dan Laba Usaha
yang paling utama meningkatkan Laba Bersih Perseroan di
tahun 2014.

In 2014, Angkasa Pura II recorded a net income of IDR 1,098.72


billion. The net income increased by IDR 65.32 billion, or
approximately 6.33% compared to the year 2013 which
was recorded at IDR 1.032,75 billion. The increase in Income
Before Taxes and Operating Income are the main causes of
the increase of the Companys Net Income in 2014.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

ATTRIBUTABLE PROFIT

Tabel Laba Yang Dapat Diatribusikan (dalam


miliar rupiah)

Table of Attributable Profit (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk


Attributable Profit to Owner of Parent Company
Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Non
Pengendali (dalam rupiah penuh)
Attributable Profit to non-controlling interest (In Rupiah)

4=(2-3)

5=(2-3)/3

1.098,07

1.032,75

65,32

6,32%

101.297,00

196.771,00

(95.474,00)

-48,52%

1.098,07

1.032,75

65,32

6,32%

Along with the increase in Net Income in 2014, the Profit


Attributable to the Owner of Holding Entity also increased by
IDR 65.32 billion or 6.32%, from IDR 1,032.75 billion in 2013
to IDR 1,098.07 billion in 2014. However, the magnitude of
Profit Attributable to Non-Controlling Interests in fact decreased
by IDR 95,474 or by 48.52%, from IDR 196,771 in 2013 to
IDR 101,297 in 2014.

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

COMPREHENSIVE INCOME OF CURRENT YEAR

Angkasa Pura II juga mencatatkan peningkatan pada Laba


Komprehensif Tahun Berjalan di tahun 2014 yaitu sebesar
Rp1.092,79 miliar, meningkat sebesar Rp71,26 miliar atau
sebesar 6,98% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar
RpRp1.021,53 miliar. Peningkatan Laba Komprehensif Tahun
Berjalan di tahun 2014 disebabkan meningkatnya Laba Bersih
tahun 2014 walaupun nilai Aset Keuangan Tersedia Untuk
Dijual mengalami penurunan.

Angkasa Pura II also recorded an increase in Comprehensive


Income of Current Year in 2014 by IDR 1,092.79 billion, an
increase of IDR 71.26 billion or 6.98% compared to the year
2013 which stood at IDR 1,021.53 billion. Improvement of
Comprehensive Income of Current Year in 2014 was due to
increasing Net Income in 2014 even though the value of
financial assets available for sale decreased.

LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

ATTRIBUTABLE COMPREHENSVE INCOME

Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan (dalam


miliar rupiah)

Attributable Comprehensive Income (in billion rupiah

Uraian | Description

2014

2013

Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk


Attributable Profit to Owner of Parent Company

Jumlah | Total
Peningkatan Laba Komprehensif memberi dampak pada
meningkatnya Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp71,26 miliar atau
sebesar 6,98%, akan tetapi hal sebaliknya terjadi pada Laba yang
Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Non pengendali yang
menurun sebesar Rp95.474 atau sebesar 48,52%, dari sebesar
Rp196.771 di tahun 2013 menjadi Rp101.297 di tahun 2014.
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

4=(2-3)

5=(2-3)/3

1.092,79

1.021,53

71,26

6,98%

101.297,00

196.771,00

(95.474,00)

-48,52%

1.092,79

1.021,53

71,26

6,98%

Improvement of Comprehensive Income has an impact on


increasing the Comprehensive Income Attributable to Owners
of the Holding Entity by IDR 71.26 billion or 6.98%, but the
opposite occurred in the Profit Attributable to Non-controlling
interests which decreased by IDR 95,474 or by 48.52%, from
IDR 196,771 in 2013 to IDR 101,297 in 2014.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Non


Pengendali (dalam rupiah penuh)
Attributable Profit to non-controlling interest (In Rupiah)

Perubahan | Changes

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Seiring dengan meningkatnya Laba Bersih pada tahun 2014,


maka Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas
Induk juga mengalami peningkatan sebesar Rp65,32 miliar
atau sebesar 6,32%, dari Rp1.032,75 miliar di tahun 2013
menjadi Rp1.098,07 miliar di tahun 2014. Namun demikian,
besarnya Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan
Non Pengendali justru mengalami penurunan sebesar Rp95.474
atau sebesar 48,52%, dari sebesar Rp196.771 di tahun 2013
menjadi Rp101.297 di tahun 2014.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Jumlah | Total

Perubahan | Changes

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

201

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

LABA PER SAHAM DASAR


Di tahun 2014, laba per saham dasar tercatat lebih tinggi
nilainya dibandingkan tahun 2013. Laba per saham di tahun
2014 adalah sebesar Rp219.615, sedangkan di tahun 2013
adalah sebesar Rp206.550. Peningkatan laba per saham
sejalan dengan meningkatnya Laba Bersih yang dihasilkan
oleh Angkasa Pura II di tahun 2014.

BASIC EARNING PER SHARE


In 2014, basic earnings per share are higher in value than in
2013. Earnings per share in 2014 amounted to IDR 219,615,
whereas in the year 2013 amounted to IDR 206,550. An
increase in earnings per share is in line with increasing Net
Income generated by Angkasa Pura II in 2014.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

Tabel Posisi Keuangan Neraca Konsolidasian

Table of Financial position Consolidated Balance Sheet

Uraian | Description

2014

2013

ASET | Assets

15.307,84

Aset Lancar | Current Assets

4=(2-3)

13.377,61

5=(2-3)/3

1.930,23

14,43%

2.035,42

2.491,77

(453,35)

-18,19%

13.269,42

10.885,84

2.383,58

21,90%

LIABILITAS | Liabilities

2.111,89

1.251,65

860,24

68,73%

Liabilitas Jangka Pendek | Short-term Liabilities

1.385,17

891,82

493,35

55,32%

Liabilitas Jangka Panjang | Long-term Liabilities

726,72

359,83

366,89

101,96%

13.195,95

12.125,96

1.069,99

8,82%

Aset Tidak Lancar | Non Current Assets


Profil Perusahaan
Company Profile

Perubahan | Changes

EKUITAS | Equity

POSISI KEUANGAN - NERACA KONSOLIDASIAN


Consolidated Financial Position
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

18.000,00
16.000,00
14.000,00
12.000,00
10.000,00
8.000,00
6.000,00
4.000,00
2.000,00
-

Aset
Assets

Aset Lancar
Current Assets

Aset Tidak Lancar


Non Current Assets

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

2014

202

Lialibitas
Liabilities
2013

Lialibitas Jangka
Pendek
Short-term
Liabilities

Lialibitas Jangka
Panjang
Long-term
Liabilities

Ekuitas
Equity

ASET

ASSET

Total aset Angkasa Pura II pada tahun 2014 meningkat


sebesar Rp1.930,23 miliar atau sebesar 14,43% dibandingkan
tahun 2013.

Total assets of Angkasa Pura II 2014 increased by IDR 1,930.23


billion or 14.43% over 2013.

a. Aset Lancar
Aset Lancar Perseroan mengalami penurunan di tahun
2014 sebesar Rp453,34 miliar atau sebesar 18,19%
dibandingkan tahun 2013. Penurunan aset lancar terbesar
berasal dari menurunnya Kas dan Setara Kas, Piutang
Lain-lain dan Pajak Dibayar Dimuka.

a. Current Assets
In 2014, current assets of the Company decreased by
IDR 453.34 billion or 18.19% over 2013. The decrease
in current assets mainly derived from the decrease in
Cash and Cash Equivalents, Other Accounts Receivable
and Prepaid Taxes.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Aset Lancar (dalam miliar rupiah)

Current Assets (in billion rupiah)


2014

2013

Kas dan Setara Kas


Cash and Cash
Equivalents

Perubahan | Changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

1.510,03

(483,01)

-31,99%

Piutang Usaha
Trade Receivables

757,49

473,66

283,33

59,92%

Piutang Lain-lain
Other Receivables

52,09

243,31

(191,22)

-78,59%

Persediaan Bersih
Net Inventories

16,65

13,63

3,02

22,17%

Pajak Dibayar Dimuka


Prepaid Taxes

80,72

174,35

(93,63)

-53,70%

Biaya Dibayar Dimuka


Prepaid Expenses

104,43

76,78

27,65

36,02%

2.038,42

2.491,76

(453,34)

-18.19%

Jumlah
Total

b. Non Current Assets


Non-current assets in 2014 increased by IDR 2,383.58
billion or 21.90% compared to 2013. This increase was
mainly driven by IDR 2,472.36 billion or 24.49% increase
in fixed assets that support airport services. Addition of
fixed assets was particularly of buildings, construction and
field, as well as installations and networks at airports. In
addition, the completion of Silangit airport development
project also significantly increased the fixed assets of
Angkasa Pura II .

Tabel Aset Tidak Lancar (dalam miliar rupiah)

Table of Non-current Assets (in billion rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Piutang kepada Pihak-pihak


Berelasi
Receivable from Related
Parties

Perubahan | Changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

125,74

(125,59)

-99,88%

Aset Keungan yang Tersedia


untuk Dijual
Financial Assets available for
Sale

102,22

122,50

(20,28)

-16,56%

Investasi pada Entitas


Asosiasi
Investments in Associate

240,29

236,67

3,62

1,53%

78,97

79,93

(0,96)

-1,20%

Properti Investasi
Investment Property

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

0,15

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

b. Aset Tidak Lancar


Aset tidak lancar di tahun 2014 meningkat sebesar
Rp2.383,58 miliar atau sebesar 21.90% dibandingkan
tahun 2013. Peningkatan ini didominasi oleh peningkatan
aset tetap sebesar Rp2.472,36 miliar atau sebesar 24,49%
sebagai faktor penunjang jasa pelayanan bandara.
Penambahan aset tetap khususnya terjadi pada aset
bangunan gedung, bangunan dan lapangan, serta
instalasi dan jaringan di bandara-bandara. Selain itu,
telah diselesaikannya proyek pembangunan Bandara
Silangit juga sangat signifikan menambah aset tetap
Angkasa Pura II.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

1.027,02

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Uraian | Description

203

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Uraian | Description

2014

2013

Aset Tetap
Fixed Assets

2.472,36

24,49%

0,20

0,20

0,00%

278,71

224,29

54,43

24,27%

13.269,42

10.885,84

2.383,58

21,90%

Aset Lain-lain Bersih


Other Net Asset

LIABILITAS

LIABILITIES

Total aset Angkasa Pura II pada tahun 2014 meningkat


sebesar Rp1.930,23 miliar atau sebesar 14,43% dibandingkan
tahun 2013.

In 2014, total liabilities of Angkasa Pura II increased by IDR


1,930.23 billion or 14.43% compared to 2013.

c.

c.

Liabilitas Jangka Pendek


Liabilitas Jangka Pendek Perseroan mengalami
peningkatan di tahun 2014 sebesar Rp493,34 miliar
atau sebesar 55,32% dibandingkan tahun 2013.
Peningkatan liabilitas jangka pendek terutama berasal
dari meningkatnya Utang Lain-lain yang sangat signifikan
yaitu sebesar Rp461,52 miliar atau sebesar 165,90% dan
meningkatnya Utang Pajak sebesar Rp24,78 miliar atau
sebesar 34,86%.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

2014

2013

Utang Usaha Kepada Pihak


Ketiga
Trade Payable to Third
Parties

Short-term Liabilities
In 2014, short-term liabilities of the Company increased
by IDR 493.34 billion or 55.32% compared to 2013. The
increase in short-term liabilities driven mainly from very
significant increase in Other Accounts Payable by IDR
461.52 billion or 165.90% and increasing Tax Payable
by IDR 24,78 billion or 34.86%.

Table of Short-term Liabilities (in billion rupiah)

Uraian | Description

Perubahan | Changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

15,92

10,06

5,86

58,18%

Utang Lain-lain
Other Account Payable

739,70

278,19

461,52

165,90%

Biaya Akrual
Accrued Expenses

381,89

412,35

(30,46)

-7,39%

95,88

71,10

24,78

34,86%

3,77

3,04

0,72

23,73%

148,01

117,08

30,93

26,41%

1.385,17

891,82

493,34

55,32%

Utang Pajak
Tax Payable
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

5=(2-3)/3

10.096,51

Tabel Liabilitas Jangka Pendek (dalam miliar rupiah)

204

4=(2-3)

12.568,87

Aset Tak Berwujud


Intangible Asset

Jumlah | Total

Perubahan | Changes

Liabilitas Dana Pensiun


Pension Fund Liabilities
Pendapatan yang Diterima
Dimuka
Revenue Received in
Advanced
Jumlah
Total

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

d. Liabilitas Jangka Panjang

d. Long-term Liabilities

Tabel Liabilitas Jangka Panjang (dalam miliar rupiah)

In 2014, Long-Term Liabilities of the Company experienced


an increase of IDR 366.90 billion or 101.97% compared
to 2013. The increase in long-term liabilities was mainly
caused by Bank Loan acquired by the Company in 2014
amounting to IDR 423 billion, as well as an increase in
Deferred Tax Liabilities by IDR 21.55 billion or 42.97%.
Table of Long-term Liabilities (in billion rupiah)

2014

2013

Utang Bank
Bank Debt

Perubahan | Changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

0,00

423,00

0,00%

Utang Jaminan
Debt Guarantees

16,11

14,75

1,36

9,24%

Pendapatan Tangguhan
Deferred Income

60,48

78,99

(18,51)

-23,44%

Liabilitas Pajak Tangguhan


Deferred Tax Liabilities

71,69

50,14

21,55

42,97%

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja


Jangka Panjang
Post-Employment Long-term
Benefits Liabilities

42,74

31,25

11,49

36,77%

Dana Titipan Program THT


Retirement Saving (Tabungan
Hari Tua/THT) Program
Safekeeping Funds

106,83

178,50

(71,67)

-40,15%

Dana Titipan Program BUMN


Peduli Beasiswa
SOE care Scholarship Program
Safekeeping Funds

5,88

6,19

(0,31)

-5,04%

726,72

359,82

366,90

101,97%

Jumlah | Total

EQUITY

Perseroan Ekuitas Angkasa Pura II tahun 2014 mengalami


peningkatan sebesar Rp1.069,98 miliar atau sebesar 8,82%
dibandingkan tahun 2013. Meningkatnya ekuitas terutama
disebabkan oleh peningkatan Bantuan Pemerintah Yang belum
ditentukan statusnya sebesar Rp329,71 miliar atau sebesar
15,71% dibanding tahun 2013. Hal lain yang perlu diungkapkan
adalah adanya persetujuan dari Kementerian BUMN mengenai
peningkatan modal dasar, penambahan modal disetor, dan
perubahan anggaran dasar perusahaan PT Angkasa Pura II
(persero) sesuai dengan KEPMEN No: SK-294/MBU/2012.

In 2014, Equity of Angkasa Pura II increased by IDR 1,069.98


billion or 8.82% compared to 2013. The increase in equity
was mainly driven by Undetermined Government Assistance
Status increase by IDR 329.71 billion or 15.71% compared
to 2013. In addition, the Company has the approval from
the Ministry of State-Owned Enterprise on the increase in
authorized capital, additional paid-in capital, and amendment
of Articles of Association of PT Angkasa Pura II (Persero) in
accordance with Ministry Decision No: SK-294/ MBU/2012.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

EKUITAS

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

423,00

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Uraian | Description

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Liabilitas Jangka Panjang Perseroan mengalami


peningkatan di tahun 2014 sebesar Rp366,90 miliar atau
sebesar 101,97% dibandingkan tahun 2013. Peningkatan
liabilitas jangka panjang terutama berasal dari Utang
Bank yang diperoleh Perseroan di tahun 2014 ini yaitu
sebesar Rp423 miliar serta meningkatnya Liabilitas pajak
Tangguhan sebesar Rp21,55 miliar atau sebesar 42,97%.

205

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Tabel Ekuitas (dalam miliar rupiah)

206

Uraian | Description
1

Table of Equity (in billion rupiah)


2014

2013

Perubahan | Changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk


Equity Attributable to Owner of Parent Entity
Modal Saham
Share Capital

5.000,00

5.000,00

0,00%

81,10

81,10

(0,00)

0,00%

Bagian dari Modal


Pemerintah yang Dialihkan
ke Perum LPPNPI
Part of Govt. Capital
transferred to Perum LPPNPI

(328,75)

(337,63)

8,88

-2,63%

Bantuan Pemerintah yang


Belum Ditentukan Statusnya
(BPYBDS)
Government DonationUnspecified Status

2.428,48

2.098,77

329,71

15,71%

Penyertaan Modal
Pemerintah (PMP)
Government Equity
Participation

303,40

303,40

0,00%

Selisih Ekuitas Entitas Anak


Difference in Equity
Participation

(24,98)

(30,88)

5,90

-19,12%

3,07

8,34

(5,27)

-63,21%

Modal Disetor Lainnya


Other Paid-in Capital

Laba Belum Direalisasi Atas


Aset Keuangan yang Tersedia
untuk Dijual
Unrealized income of
Financial Assets available for
Sale

Saldo Laba
Retained Earnings
Cadangan Umum
Appropriated

4.365,54

3.970,11

395,43

9,96%

Belum ditentukan
penggunaannya
Unappropriated

1.098,07

1.032,75

65,32

6,33%

Ekuitas yang dapat


diatribusikan kepada pemilik
entitas induk
Equity Attributable to Owner
of Parent Entity

13.195,95

12.125.96

1.069,98

8,82%

Jumlah
Total

13.195,95

12.125.96

1.069,98

8,82%

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Laporan Arus Kas Konsolidasian


Consolidated Cash Flow Statement
At the end of 2014, Angkasa Pura II recorded IDR 1.027 trillion
Cash and Cash Equivalents, 31.99% or IDR 483.01 billion lower
compared to that at the end of 2013, which amounted to
IDR 1.510 trillion. This decline was due among others by the
increase in Cash Flow for Investing Activities in 2014 compared
to the previous year.

Tabel Arus Kas Konsolidasian


Table of Consolidated Cash Flow
Uraian | Description

2014

2013

Perubahan | Changes
4=(2-3)

5=(2-3)/3

1.571,76

861,44

54,81%

Arus Kas Bersih Dari (untuk)


Aktivitas Investasi
Net Cash Flow from (for)
Investing Activities

(2.548,89)

(1.840,83)

(708,07)

38,46%

Arus Kas Bersih Dari (untuk)


Aktivitas Pendanaan
Net Cash Flow from (for)
Financing Activities

(367,31)

(446,69)

79,38

-17,77%

Kenaikan (penurunan)
Increase (Decrease)

(483,01)

(715,76)

232,75

-32,52%

Kas dan Setara Kas Awal


Tahun
Cash and Cash Equivalents at
Beginning of Year

1.510,03

2.225,79

(715,76)

-32,16%

Kas dan Setara Kas Akhir


Tahun
Cash and Cash Equivalents at
End of Year

1.072,02

1.510,03

(483,01)

-31,99%

CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES


In 2014, Operating activities posted a net cash acquisition
of IDR 2,433.20 billion, an increase of 54.81% or IDR 861.44
billion compared to 2013 which amounted to IDR 1,571.76
billion. This was due to increased cash flow from receipts from
cusomers and other receivables, while payments to suppliers
and other third parties decreased .

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI


Aktivitas investasi yang dilakukan di tahun 2014 telah
menggunakan dana kas bersih sebesar Rp2.548,89 miliar. Dana
yang digunakan untuk aktivitas investasi tersebut lebih tinggi
Rp708,07 miliar atau meningkat signifikan sebesar 38,46%
dibandingkan tahun 2013. Kenaikan arus kas untuk aktivitas
investasi, salah satunya disebabkan adanya peningkatan
pengeluaran untuk pembelian aset tetap dan aset lain di 2014.

CASH FLOW FOR INVESTING ACTIVITIES


Investing activities carried out in 2013 has used net cash
of IDR 2,548.89 billion. Funds used for investing activities
was higher by IDR 708.07 billion, representing a significant
increase of 38.46% compared to 2013. Increased cash flow for
investing activities was caused by, among others, an increase
in expenditures for purchase of Fixed Assets and Other Assets
in 2014.

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN


Aktivitas pendanaan di tahun 2014 telah menggunakan dana
kas bersih sebesar Rp367,31 miliar. Sementara pada 2013,
Angkasa Pura II membukukan pengeluaran kas untuk aktivitas

CASH FLOW FOR FINANCING ACTIVITIES


Financing activities in 2014 have utilized IDR 367.31 billion of
net cash. In comparison, Angkasa Pura II recorded IDR 446.69
in cash disbursements for financing activities in 2013. Financing

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Aktivitas operasi telah membukukan perolehan kas bersih di
tahun 2014 sebesar Rp2.433,20 miliar, meningkat 54,81% atau
sebesar Rp861,44 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar
Rp1.571,76 miliar. Hal ini disebabkan karena meningkatnya
arus kas untuk penerimaan dari pelanggan dan penerimaan
lainnya, sedangkan pembayaran pemasok dan pihak ketiga
lainnya mengalami penurunan.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2.433,20

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Arus Kas Bersih Dari (untuk)


Aktivitas Operasi
Net Cash Flow from (for)
Operating Activitie

Annual Report 2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Angkasa Pura II mencatatkan kas dan setara kas akhir tahun


pada 2014 sebesar Rp1,027 triliun, lebih rendah 31,99% atau
sebesar Rp483,01 miliar dari kas dan setara kas akhir tahun
2013 yang sebesar Rp1,510 triliun. Penurunan ini diantaranya
disebabkan oleh meningkatnya Arus Kas Untuk Aktivitas
Investtasi pada 2014 dari tahun sebelumnya.

207

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

activities decreased by 17.77% over the previous year.

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS


Secara keseluruhan di 2014, terjadi penurunan atas Kenaikan
(Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas jika dibandingkan
dengan tahun 2013. Pada 2014, Perseroan mencatatkan
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas sebesar Rp483,01 miliar,
terjadi penurunan atas Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan
Setara Kas sebesar Rp232,75 miliar.

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS


Overall in 2014, Net Cash and Cash Equivalents experienced a
decrease compared to 2013. In 2014, the Company recorded
a Net Increase in Cash and Cash Equivalents at IDR 483.01
billion, a decrease in Net Cash and Cash Equivalents by IDR
232.75 billion.

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN


Besarnya Kas dan Setara Kas Akhir Tahun pada 2014 tercatat
sebesar Rp1.027,02 miliar menurun Rp483,01 miliar atau
31,99% dibanding 2013 yang sebesar Rp1.510,03 miliar.
Penurunan Kas dan Setara Kas Akhir Tahun disebabkan oleh
adanya peningkatan pengeluaran dari aktivitas investasi.

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR


The amount of Cash and Cash Equivalents at the end of 2014
stood at IDR 1,027.02 billion, a decrease of IDR 483.01 billion
or 31.99% compared to 2013, which amounted to IDR 1,510.03
billion. Decrease in Cash and Cash Equivalents at the end of the
year was due to increased expenses for investing activities .

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

pendanaan sebesar Rp446,69 miliar. Aktivitas pendanaan


menurun sebesar 17,77% dibandingkan tahun sebelumnya.

208

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rasio Keuangan Penting


Important Financial Ratios
The following describes the important consolidated financial
ratios that represent the achievement of financial and
operational performance of the Company in 2014 and 2013.

Tabel Rasio Keuangan Konsolidasian Penting

Table of The Important Consolidated Financial Ratios

Uraian | Description

2014

2013

Deviasi (%) |
Deviation (%)

4=(2-3)/3

Kas dan Setara Kas (KS)


Cash and Cash Equivalents

757.489.558.051

473.660.213.852

59,92%

Persediaan (SD)
Inventories

16.652.098.350

13.634.104.581

22,14%

Aset Lancar (AL)


Current Asset

2.038.420.123.071

2.491.772.260.278

-18,19%

532.033.245.872

361.878.286.364

47,02%

15.307.837.771.581

13.377.609.693.967

14,43%

Liabilitas Lancar (KL)


Current Liabilities

1.385.168.913.993

891.824.587.773

55,32%

Jumlah Liabilitas ( JK)


Total Liabilities

2.111.892.020.115

1.251.645.463.368

68,73%

653.251.209.078

1.599.947.672.505

-59,17%

5.733.616.979.516

5.002.858.208.026

14,61%

13.195.945.119.906

12.125.963.760.335

8,82%

1.098.072.618.623

1.032.748.714.842

6,33%

12.097.872.501.283

11.093.215.045.493

9,06%

433.769.427.297

438.141.187.584

-1,00%

Jumlah Pendapatan Usaha (JPU)


Total of operating revenues

4.871.149.138.263

4.207.963.632.860

15,76%

Laba (Rugi) Kotor (LK)


Gross profit (loss)

1.552.598.415.367

1.499.343.462.554

3,55%

EBIT=(LRB+BP+PJ)
EBIT

1.531.842.045.920

1.470.889.902.426

4,14%

Rasio Lancar (AL/KL), kali


Current Ratio

147,16

279,40

-47,33%

Rasio Cepat (KS+PU)/KL, kali


Quick ratio

128,83

222,43

-42,08%

74,14

169,32

-56,21%

Piutang Usaha (PU)


Trade Receivables

Penyusutan dan Amortisasi (PA)


Depreciation and Amortization
Jumlah Aset (JA)
Total Asset

Modal Kerja Bersih (MKB)=(AL-KL)


Net working capital
Akumulasi Saldo Laba (RE)
Retained Earnings Accumulation
Ekuitas (EK)
Equity
Laba Bersih (LRB)
Net Income
Modal Sendiri (MS)=(EK-LRB)
Own Capital
Pajak Penghasilan (PJ)
Income Tax

Rasio Likuiditas
Liquidity Ratio

Rasio Kas (KS/KL). Kali


Cash ratio

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

-31,99%

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1.510.031.837.262

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

1.027.024.807.574

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Berikut uraian mengenai rasio keuangan konsolidasian penting


yang menggambarkan pencapaian kinerja keuangan dan
operasional Perseroan untuk tahun 2014 dan 2013.

209

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Uraian | Description

2014

2013

Deviasi (%) |
Deviation (%)

4=(2-3)/3

Rasio Leverage
Leverage ratio
Rasio Liabilitas atas Aset (JK/JA), %
Liabilities over Assets ratio

13,80

9,36

47,45%

Rasio Liabilitas atas Ekuitas (JK/EK),%


Liabilities over Equity ratio

16,00

10,32

55,05%

292,52

308,64

-5,22%

0,05

0,04

39,76%

56,76

41,09

38,15%

9,08

9,31

-2,50%

Rasio Imbalan Investasi (EBIT+PA)/JA, %


Profit Margin over sales

13,48

13,70

-1,59%

Rasio Marjin Laba atas Penjl. (LRB/JPU),%


EBITDA ratio over sales,

22,54

24,54

-8,15%

Rasio EBITDA atas Penjualan, %


(EBIT+Penyusunan Aset+Amortisasi) JPU
(EBIT + depreciation+Asset +
Amortization)

42,37

43,55

-2,72%

43,60

67,22

-35%

Rasio Aktivitas
Activity ratio
Rasio Perputaran Persediaan (JPU/USD),
kali
Supply turnover ratio

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Rasio Perputaran Aset (PU/JA). Kali


Asset turnover ratio

210

Rasio Penagihan Rata-rata (PU/JPUx365),


hari
Average billing ratio
Rasio Profitabilitas
Profitability ratio
Rasio Imbalan Ekuitas (LRB/MS),%
Equity Yield ratio

Rasio Z-Score Model


Z-score model Ratio
Z-Score Model
Z-score model
Z = (6,56xMKB)/JA+(3,26xRE)/JA+(1,05xEBIT)/JA+(6,72xEK)/JK
Rasio Likuiditas
Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka
pendeknya. Adapun tingkat kemampuan Angkasa Pura II dan
entitas anak (Persero) tahun 2014 dalam memenuhi liabilitas
jangka pendeknya ditunjukkan dengan:
Rasio Lancar mencapai sebanyak 147,16 kali.
Rasio Cepat mencapai sebanyak 128,83 kali.
Rasio Kas mencapai sebanyak sebesar 74,14 kali.

Liquidity Ratios
Liquidity Ratios are used to measure a companys ability to
meet its short-term liabilities. The liquidity level of Angkasa
Pura II and its subsidiaries (Persero) in 2014 to meet its short
-term liabilities is shown by:
Current Ratio reached as much as 147.16 times
Quick Ratio reached as much as 128.83 times.
Cash Ratio reached as much as 74.14 times.

Dibanding dengan tahun 2013, rasio lancar, rasio likuiditas


lainnya tahun 2014 mengalami penurunan. Namun demikian,
secara umum likuiditas Perseroan dan entitas anak di tahun 2014
masih sangat baik dalam memenuhi kebutuhan likuditasnya.

Compared to 2013, Current Ratio, other Liquidity Ratio in 2014


experienced a decrease. However, in general, the ability of
the Company and its subsidiaries in 2014 is still very good in
meeting its liquidity needs.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rasio Aktivitas
Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat
efektivitas perusahaan dan entitas anak dalam memanfaatkan
semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Adapun
tingkat efektivitas Angkasa Pura II dan entitas anak tahun
2014 dalam mengendalikan sumber daya yang dimiliki
ditunjukkan dengan:
Rasio Perputaran Persediaan sebanyak 292,52 kali;
Rasio Perputaran Aset sebanyak 0,05 kali;
Rasio Liabilitas atas Aset sebesar 56,76 hari.

Activity Ratio
Activity Ratio is used to measure the level of effectiveness of a
company and its subsidiaries in utilizing all available resources
at its control. As for the effectiveness level of Angkasa Pura II
and its subsidiaries in 2014 to control its resources indicated by:
Inventory Turnover Ratio as much as 292.52 times;
Asset Turnover Ratio as much as 0.05 times;
Liabilities to Asset Ratio as much as 56.76 days.

Dibandingkan dengan tahun 2013, Rasio Perputaran Aset dan


Rasio Penagihan tahun 2014 terjadi kenaikan, sedangkan Rasio
Perputaran Persediaan tahun 2014 terjadi penurunan jumlah
hari perputaran penagihan dari tahun lalu. Dengan demikian,
secara umum aktivitas perusahaan dan entitas anak tahun
2014 dalam kondisi yang sangat baik dan terjadi peningkatan
dibanding tahun sebelumnya.

Compared to 2013, there was an increase of Asset Turnover


Ratio and Receivable Turnover Ratio in 2014, while the Inventory
Turnover ratio in 2014 decreased in number of collection days
from last year . Thus , in general the activity of the company
and its subsidiaries in 2014 is in a very good condition and
there was an improvement over the previous year.

Rasio Profitabilitas (Rasio Kemampuan Laba)


Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung hasil
akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen
yang akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas
manajemen dalam mengelola perusahaan. Adapun tingkat
profitabilitas Angkasa Pura II dan entitas anak tahun 2014
ditunjukkan dengan:
Rasio Imbalan Ekuitas sebesar 9,08%;
Rasio Imbalan Investasi sebesar 13,48%;
Rasio Margin Laba atas Penjualan sebesar 22,54%;
Rasio EBITDA atas Penjualan sebesar 42,37%.

Profitability Ratio (Earning Capability Ratio)


Profitability Ratio is used to measure the net end result of a
variety of policy and management decisions that will give
the final answer about the effectiveness of management in
managing the company. As for the profitability level of Angkasa
Pura II and its subsidiaries in 2014 is shown by:
Return On Equity Ratio is 9.08%;
Return On Investment Ratio is 13.48%;
Profit Margin on Sales Ratio is 22.54%;
EBITDA to Sales Ratio is 42.37%.

Dibandingkan dengan tahun 2013, rasio Imbalan Ekuitas, Rasio


imbalan Investasi, mengalami kenaikan tidak signifikan pada
tahun 2014, sedangkan Rasio Margin Laba atas Penjualan
dan Rasio EBITDA atas Penjualan mengalami penurunan pada
tahun 2013. Dengan demikian, secara umum ditinjau dari
aspek profitabilitas Angkasa Pura II dan entitas anak tahun
2014 adalah cukup baik.

Compared to 2013, Return on Equity Ratio, Return on


Investment Ratio, experienced insignificant increase in 2014,
while the Profit Margin on Sales Ratio and EBITDA to Sales
Ratio decreased in 2013. Thus, in general, Angkasa Pura II
and its subsidiaries in 2014 are pretty good, viewed from the
aspect of profitability.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Compared to 2013, there was an increase in the leverage ratio


of the company in 2014, thus demonstrating its increasing
ability to meet its solvency requirements.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Dibandingkan dengan tahun 2013, terjadi kenaikan dalam


rasio leverage perusahaan tahun 2014, sehingga menunjukkan
semakin mampu dalam memenuhi kebutuhan solvabilitasnya.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Leverage Ratio
Leverage Ratio is used to measure a companys ability to
meet all of its liabilities if the company and its subsidiaries
are liquidated. The liquidity level of Angkasa Pura II in 2014
to meet its liabilities if it is liquidated at this point of time
indicated by:
Liabilities to Asset Ratio is 13.80%;
Liabilities to Equity Ratio is 16.00%.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Rasio Leverage
Adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala liabilitasnya
apabila saat ini perusahaan dan entitas anak dilikuidasi.
Adapun tingkat kemampuan Angkasa Pura II tahun 2014 dalam
memenuhi liabilitas apabila dilakukan likuidasi pada saat ini
ditunjukkan dengan:
Rasio Liabilitas atas Aset sebesar 13,80%;
Rasio Liabilitas atas Ekuitas sebesar 16,00%.

211

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Z-Score Model Ratio


Based on the analysis indicators using Z-Score model or a
measure employed to assess the business continuity (going
concern) of a company that uses a combination of several
consolidated financial ratio analysis formulas developed by
Edwards Altman, known as Z -Score model with reference to
several indicators including:
If the result is Z < 1.23, it indicates that the business
continuity is predicted heading for bankruptcy
If the result is 1.23 > Z < 2.90, it indicates that the
business continuity is predicted in Grey Area
If the result is Z > 2.90, it indicates that the business
continuity is predicted not likely to be bankrupt

Dari hasil perhitungan Z-score model tahun 2014 dan 2013


masing-masing sebesar 43,60 dan 67,22 maka sesuai hipotesis
bahwa, perolehan angka Z < 1,23 yang memprediksi bahwa
perusahaan dan entitas anak tidak dalam kondisi pailit, tetapi
perhitungan Z-Score tahun 2013 menunjukkan angka 67,22
telah terjadi penurunan tidak signifikan dibandingkan dengan
Z-Score tahun 2012 sebesar 70,89. Dengan demikian, Angkasa
Pura II dan entitas anak masih aman dalam mempertahankan
kelangsungan usahanya (going concern).

From the calculation of Z-score model in 2014 and 2013 by


43.60 and 67.22 respectively, the corresponding hypothesis
says that, scoring of Z < 1.23 predicts that the company and
its subsidiaries are not insolvent, but the calculation of Z- Score
in 2013 showed a score of 67.22, an insignificant decrease
compared to the Z-Score in 2012 of 70.89. Thus, Angkasa Pura
II and its subsidiaries are still safe in business continuity
(going concern).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Rasio Z-Score Model


Berdasarkan hasil analisis indikator menggunakan Z-Score
model atau suatu ukuran yang dipergunakan untuk menilai
kelangsungan usaha (going concern) perusahaan yang
menggunakan kombinasi beberapa formula analisis rasio
keuangan konsolidasian yang dikembangkan oleh Edwards
Altman yang dikenal dengan Z-Score model dengan mengacu
beberapa indikator diantaranya:
Jika hasilnya Z < 1,23 mengindikasikan kelangsungan
usaha dalam prediksi Pailit;
Jika hasilnya 1,23 > Z < 2,90 mengindikasikan
kelangsungan usaha dalam prediksi Grey Area;
Jika hasilnya Z > 2,90 mengindikasikan kelangsungan
usaha dalam prediksi Tidak Pailit.

212

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Informasi Segmen
Segment Information
Angkasa Pura II reported segments in accordance with SFAS
5 (revised 2009) based on operating divisions, namely
Aeronautical operations, Non-Aeronautical services and
Cargo. Aeronautical segment provides landing services, flight
passenger services and other aeronautical services. Nonaeronautical segment provides lease, concessions, advertising,
parking and other non-aeronautical elements. Cargo segment
provides cargo services. Other business segments that
individually do not exceed 10 % of the companys operating
income are presented as others.

Tabel Segmen Operasi (dalam miliar rupiah)

Table of Operational segment (in billion rupiah)

Uraian |
Description

Pendapatan

NonAeronautika Aeronautika
Aeronautics
NonAeronautics


Kargo
Cargo

NonAeronautika Aeronautika
Aeronautics
NonAeronautics

Lain-lain
Others

2013
Kargo
Cargo

Lain-lain
Others

1.657,16

119,56

133,61

2.799,37

1.311,20

95,35

336,61

(790,88)

(77,16)

(96,45)

(452,15)

(72,97)

(13,61)

Beban
Operasional
Bandara

(1.242,48)

(155,31)

(155,31)

(851,72)

(249,41)

(18,09)

Beban
Administrasi
dan
Umum

(757,24)

(93,31)

(94,65)

(233,17)

(115,03)

(5,61)

(2.790,60)

(325,78)

(346,41)

(1.537,04)

(437,41)

(37,32)

(562,81)

Beban Pegawai

Employee
expense

Airport Operation
Expense

General and
Administrative
expense

Jumlah Beban

Total Expense

Beban LainLain

(60,58)

(18,26)

Other Expense

Beban
Overhead
Overhead
expense

Profitabilitas

Profitability

(204.08)

(7,65)

(25.51)

(17.86)

(660,23)

(239,18)

(17,52)

(562,81)

99,74

1.323,72

(252,36)

(78,30)

602,09

634,61

40,51

(244,47)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

3.094,43

Income

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Angkasa Pura II melaporkan segmen-segmen dari PSAK 5


(revisi 2009) berdasarkan divisi-divisi operasi yaitu operasi
Aeronautika, Aeronautika dan Kargo. Segmen Aeronautika
menyediakan jasa pendaratan, penempatan, PJP2U dan
aeronautika lainnya. Segmen Non-Aeronautika menyediakan
jasa sewa, konsesi, reklame, parkir dan non-aeronautika lainnya.
Segmen Kargo menyediakan jasa pelayanan kargo. Segmen
usaha yang secara individu tidak melebihi 10% dari pendapatan
usaha perusahaan disajikan sebagai lain-lain.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

213

Kemampuan Membayar Utang


dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Ability To Pay Debts And Receivables Collectibility Level of The Company

214

Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang atas


pinjaman dapat dijelaskan melalui tingkat rasio likuiditas
dan rasio solvabilitas Perseroan pada tahun 2014.

Ability of the company to pay debts on loan can be explained


by the level of liquidity ratio and solvency ratio of the Company
in 2014.

RASIO LIKUIDITAS
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan
perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek. Tingkat
likuiditas dapat ditunjukkan dengan Rasio Kas, Rasio Cepat dan
Rasio Lancar. Rasio Kas menjelaskan kemampuan Perseroan
untuk melunasi liabilitas jangka pendeknya melalui kas dan
setara kas (aset yang paling likuid) yang dimiliki. Rasio Lancar
merupakan rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang dengan menggunakan
aktiva lancar.

LIQUIDITY RATIO
Liquidity ratios are used to measure a companys ability
to meet short-term liabilities. The level of liquidity can be
demonstrated by Cash Ratio, Quick Ratio and Current Ratio.
Cash ratio describes the ability of the Company to repay its
short -term obligations through cash and cash equivalents
(most liquid assets) owned. Current ratio is a ratio used to view
the companys ability to repay its debt using current assets.

Tabel Rasio Likuiditas dalam Satuan Kali

Tabel Liquidity Ratio in Times

Uraian | Description

2014

2013

Perubahan | Changes

4=(2-3)/3

Rasio Kas | Cash Ratio

74,14

169,32

-56,21%

Rasio Cepat | Quick Ratio

128,83

222,43

-42,08%

Rasio Lancar | Current Ratio

147,16

279,40

-47,33%

Dibanding dengan tahun 2013, Rasio Kas, Rasio Cepat dan


Rasio Lancar tahun 2014 menurun secara signifikan. Namun
demikian, secara umum likuiditas perusahaan dan entitas
anak di tahun 2014 masih sangat baik dalam memenuhi
kebutuhan likuditasnya.

Compared to 2013, Cash Ratio, Quick Ratio and Current Ratio in


2014 declined significantly. However, in general, the liquidity
of the company and its subsidiaries in 2014 is still very good
in meeting its liquidity needs.

RASIO SOLVABILITAS

SOLVENCY RATIO

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur tingkat


kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala liabilitasnya.
Dalam hal ini, rasio solvabilitas adalah ukuran yang dipergunakan
untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam
memenuhi segala liabilitasnya apabila saat ini perusahaan
dan entitas anak dilikuidasi.

The solvency ratio is used to measure the companys ability


to meet all of it liabilities. In this case, the solvency ratio is a
measure used to calculate the level of the companys ability
to meet all of its liabilities if the company and its subsidiaries
are liquidated at this point of time.

Tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas


apabila dilakukan likuidasi pada saat ini ditunjukkan dengan
Rasio Liabilitas atas Aset dan Rasio Liabilitas atas Ekuitas.
Dibandingkan dengan tahun 2013, terjadi kenaikan dalam
rasio solvabilitas Perseroan pada tahun 2014, sehingga
menunjukkan Perseroan semakin mampu dalam memenuhi
kebutuhan solvabilitasnya.

The level of the Companys ability to meet its liabilities if


liquidation executed at this point of time indicated by the
Liabilities-to-Assets Ratio and Liabilities-to-Equity Ratio.
Compared to 2013, there was an increase in the solvency ratio
of the Company in 2014, thus demonstrating the Company is
increasingly able to meet its solvency requirements.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tabel Rasio Solvabilitas dalam Satuan Kali

Table of Solvency Ratio in Times

2014

2013

Perubahan | Changes

4=(2-3)/3

Rasio Liabilitas atas Aset


Liabilities over Assets ratio

Rasio Liabilitas atas Ekuitas


Liabilities over Equity ratio

13,80

9,36

47,45%

16,00

10,32

55,05%

RECEIVABLES COLLECTIBILITY
Receivables collectivity of Angkasa Pura II showed a slight
decrease in performance of accounts receivable turnover period
compared to the previous year. Receivables collectibility in
2014 was 57 days, compared to 34 days in 2013. However,
this ratio is still far bellow the standard set by Ministry of State
Owned Enterprise which is a maximum of 60 days.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Tingkat kolektibilitas piutang Angkasa Pura II menunjukkan
sedikit penurunan kinerja dalam periode perputaran piutang
dari tahun sebelumnya. Kolektibilitas piutang di tahun 2014
adalah sebesar 57 hari, sedangkan di tahun 2013 adalah
sebesar 41 hari. Namun demikian, rasio ini masih lebih baik
dari tingkat rasio yang telah ditetapkan Kementerian BUMN,
yaitu maksimal 60 hari.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Uraian | Description

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

215

Struktur Modal dan


Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Capital Structure and Management Policy on Capital Structure


STRUKTUR MODAL
Tujuan utama pengelolaan modal perusahaan adalah untuk
memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi
pemegang saham. Selain itu, perusahaan dipersyaratkan oleh
Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus
2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal
saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan
yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan
eksternal tersebut dipertimbangkan oleh perusahaan pada
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

CAPITAL STRUCTURE
The primary objective of the Companys capital management is
to ensure the maintenance of healthy capital ratios to support
the business and maximize the return for shareholders. In
addition, the company is required by the Law of Limited Liability
Company dated August 16, 2007 to contribute up to 20% of
its issued and fully paid share capital into the reserve fund
that is not to be distributed. External capital requirements
are considered by the Company in its General Meeting of
Shareholders (GMS).

Komposisi struktur modal tahun 2014 yang dimiliki oleh


Perseroan adalah 13,80% berasal dari Liabilitas dan 86,20%
berupa Ekuitas, komposisi ini mengalami perubahan jika
dibandingkan dengan tahun 2013. Komposisi struktur modal
yang berasal dari Liabilitas mengalami peningkatan sebesar
68,73% sedangkan modal dari Ekuitas meningkat sebesar
8,82%. Sehingga, secara keseluruhan total modal yang
diinvestasikan Perseroan meningkat sebesar 14,43%.

The composition of the Companys capital structure in 2014


consists of 13.80% of Liabilities and 86.20% of Equity,
the composition shows a change compared to 2013. The
composition of the capital structure that is originating from
liabilities increased by 68.73% whereas the Equity capital
increased by 8.82%. Thus, the overall total invested capital
of the Company increased by 14.43%.

Tabel Struktur Modal (dalam Rp miliar)

Table of Capital Structure (in billion IDR)

Uraian | Description

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Nominal

Share

Share

2.111,89

13,80%

1.251,65

9,36%

Liabilitas Jangka Pendek

1.385,17

65,59%

891,83

71,25%

Liabilitas Jangka Panjang

726,72

34,41%

359,82

28,75%

Ekuitas

13.195,95

86,20%

12.125,96

90,64%

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

15.307,84

100,00%

13.377,61

100,00%

Short-term Liabilities

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Nominal

2013

Liabilitas

Liabilities

216

2014

Long-term Liabilities
Equity

Total Invested Capital

KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL

MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURE

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan


penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk
memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,
Perusahaan dapat mengusahakan pendanaan melalui
pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun
proses pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Kebijakan
perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan
yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan
pada biaya yang wajar. Perubahan kebijakan struktur modal
Perseroan dapat dilihat berdasarkan perbandingan nominal
liabilitas dengan ekuitas pada tahun 2014 sebesar 1:6,25,
sedangkan pada tahun 2013 sebesar 1:9,69.

The Company manages its capital structure and makes


adjustments in response to changes in economic conditions.
To maintain and adjust its capital structure, the Company may
seek funding through loans. No changes over the objectives,
policies as well as processes as of December 31, 2014 and
2013. The companys policy is to maintain a healthy capital
structure in order to secure access to finance at a reasonable
cost. Changes in the Companys capital structure policy can
be seen on the liabilities equity nominal comparisan which
is 1 : 6.25 in 2014 , whereas it was 1 : 9.69 in 2013.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Investasi Barang Modal Yang Direalisasikan Pada Tahun Buku Terakhir


Capital Goods Investment That Is Realized In The Latest Accounting Year
Capital investments realized in 2014 are in the form of fixed
assets purchases. Type of fixed assets in question include:
building and fields, building property, terminal and building
equipment, installation and network equipment (navigation
aids, Transportation, Office, Other) and the installation of
petrol stations.

Rincian penambahan aset dalam konstruksi berdasarkan


jenisnya per 31 Desember 2014 sebagai berikut:
1. Bangunan Gedung dalam Pembangunan sebesar
Rp1.558,48 miliar;
2. Bangunan Lapangan dalam Pembangunan sebesar
Rp578,65 miliar;
3. Instalasi dan Jaringan dalam Pembangunan sebesar
Rp98,93 miliar;
4. Alat Terminal & Gedung dalam Pembangunan sebesar
Rp21,43 miliar.

Details of the addition of assets under construction by type


per December 31, 2014 as follows:
1. Building property in construction of IDR 1,558.48 billion;

Penambahan aset dalam konstruksi meliputi kantor pusat,


kantor cabang (bandara) dan project pengembangan cabang
(Project Management Unit/PMU dan Project Implementation
Unit/PIU).

The addition of assets under construction include the head


office, branch office (airport) and branch development project
(Project Management Unit/PMU and Project Implementation
Unit/PIU).

Aset dalam konstruksi merupakan aset yang masih dalam


proses pengerjaan yang s.d. 31 Desember 2014 dan 2013
belum terjadi serah terima pekerjaan dari kontraktor, atau
belum ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
(BASTP) antara kontraktor dengan pihak Perusahaan atau oleh
karena belum bisa digunakannya aset tersebut meskipun
pekerjaan secara fisik sudah selesai 100%. Hal ini terjadi
seperti halnya pekerjaan proyek pembangunan di Bandara
Kualanamu Medan, misalnya pembangunan gedung Kargo,
gedung security, pembangunan gedung PKP-PK, dan jalan
akses utama bandara, gedung terminal, serta tempat parkir
kendaraan, taxi way dan gate way.

Asset under construction is an asset that is still in the process


of completion which as of December 31, 2014 and 2013
handover of the work from the contractor did not occur, or the
letter of work handover (BASTP) was not signed between the
contractor and the Company, or because the asset can not be
used despite the physical work has been 100% completed.
This kind of case happens, such as in the construction work
of Medan Kuala Namu Airport project, eg the construction
of cargo building, security building, PKP - PK building, and
the main airport access roads, terminal building, as well as
parking of vehicles, taxi way and gate way.

Penjelasan mengenai aset dalam konstruksi pada project


pengembangan unit sebagai berikut:
1. PMU (BSH & Non-BSH) merupakan struktur organisasi
yang dibentuk sesuai dengan SK Direksi Nomor
KEP.01.01/00/04/2011/117 Tanggal 8 April 2011
tentang Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Bandar
Udara Baru di Kantor Cabang. SK tersebut menetapkan
Organisasi Proyek Pembangunan dan Pengembangan
Bandar Udara di Kantor Cabang yang terdiri atas Project
Management Unit (PMU) dan Project Implementation
Unit (PIU). Organisasi tersebut bersifat sementara (Adhoc)
dan akan ditinjau kembali sesuai kebutuhan atau apabila
proyek yang ditangani selesai. Project Management Unit
(PMU) terdiri dari :
a. PMU Pengembangan Bandara Internasional SoekarnoHatta;
b. PMU Pengembangan Bandara Angkasa Pura II.

Explanation of assets under construction at the unit


development project as follows:
1. PMU (BSH & Non-BSH) is an organizational structure
formed in accordance with the Decree of Directors
No.KEP.01.01/00/04/2011/117 dated April 8, 2011 on the
Organizational Structure of the New Airport Development
Project at the Branch Office. The decree establishes
that the Organization of Development Project and
Airport Development at Branch office consists of Project
Management Unit (PMU) and Project Implementation Unit
(PIU). The organization is temporary in nature (Adhoc)
and will be reviewed as necessary or when the project
has been completed. Project Management Unit (PMU)
consists of:
a. P M U o f S o e k a r n o - H a t t a I n t e r n a t i o n a l
Airport Development;
b. PMU of Angkasa Pura II Airport Development.

3. Installation and network in construction of IDR


98.93 billion;
4. Terminal & Building equipment in construction of IDR
21.43 billion.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

PT Angkasa Pura II (Persero)

2. Fields in construction of IDR 578.65 billion;


Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Social and Environmental Responsibility

Annual Report 2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun 2014


berupa pembelian aset tetap. Jenis aset tetap yang dimaksud
mencakup antara lain: Bangunan lapangan, Bangunan gedung,
Peralatan terminal dan gedung, Instalasi dan jaringan, Peralatan
(Alat bantu navigasi, Pengangkutan, Kantor, Lain-lain) dan
Instalasi pompa bensin.

217

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

2. PMU of Angkasa Pura II Airport Development.


Kualanamu Airport Medan which construction has been
started since 1995 in accordance with the Ministry of
Transportation of Republic of Indonesia Decree number
KM.41/1995, dated September 21, 1995, on the
Establishment of airport location in Kualanamu as the
substitute of Medan Polonia Airport, and followed by land
acquisition undertaking of an area of 1.365 Ha, which
consists of land owned by communities, Puskopad, the
Serdang Sultan and PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II)
covering an area of 6,5583 M2, which began since 1995
until 1997. On the land acquisition, the Company has filed
an ownership of land permit in the form of Right to Use
(Management) No. 1 of 1999 , dated November 29, 1999.

Proyek Pembangunan Bandara Kualanamu Medan telah


dimulai secara fisik sejak tahun 2007 dan sampai sekarang
seluruhnya telah selesai/dapat dioperasikan diantaranya
Pembangunan Terminal Kargo, Gedung Security, Gate
Way, Pembangunan Jalan dan Area Parkir Bandara
dan Fasilitas-fasilitas Penunjang Bandara. Meskipun
sebagian pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan.
Terutama proyek sektor publik yang didanai dari
internal PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun proyek
sektor perusahaan (private) yang didanai APBN Dirjen
Peruhubungan Udara masih ada yang belum diserahkan
ke PT Angkasa Pura II (Persero).

Airport Construction Project of Kualanamu Medan has


physically started since 2007 and until now has been
entirely completed / operable, including Cargo Terminal
Building, Security Building, Gate Way, roads and parking
areas and Airport Supporting facilities. Although most
of the work is still in the maintenance period. Mainly
for public sector projects funded from the internal of PT
Angkasa Pura II (Persero). While some of the company
project sector (private) funded by the State Budget of
Directorate General of Civil Aviation still have not been
transferred to PT Angkasa Pura II (Persero).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

2. PMU Pengembangan Bandara Angkasa Pura II


Bandar Udara Kualanamu Medan yang pembangunannya
sudah mulai dirintis sejak tahun 1995 sesuai Kepmen
Perhubungan Republik Indonesia nomor KM.41/1995,
tanggal 21 September 1995, tentang Penetapan Lokasi
Bandar Udara di Kualanamu sebagai Pengganti Bandar
Udara Polonia Medan, dan selanjutnya diikuti dengan
upaya pembebasan tanah (lahan) seluas 1.365 Ha, yang
terdiri dari tanah milik masyarakat, milik Puskopad, milik
Sultan Serdang dan milik PT Perkebunan Nusantara II
(PTPN II) seluas 6.558.300 M2 yang dimulai sejak
tahun 1995 s.d. 1997. Atas pembebasan lahan tersebut
Perusahaan telah mengajukan ijin kepemilikan tanah
berupa Hak Guna Pakai (Pengelolaan) nomor 1 Tahun
1999, tanggal 29 November 1999.

218

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal


Material Commitment For Capital Goods Investment
Material commitments for capital goods investments used in
the purchase of assets in 2014 can be explained in the details
of asset purchases debt involving related parties and third
parties. Details of the asset purchase debt presented as follows:

Tabel Rincian utang pembelian aset per 31 Desember 2014


(dalam Rp penuh)

Table of Details of asset purchase debt per December 31,


2014 (in full IDR)

Nama Perusahaan
Company Name

Status
Status

Nominal
Nominal

Perikatan

Engagement
Utang
Debt

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk

Pihak Berelasi
Related parties

6.470.363.575

Utang
Debt

PT Hutama Karya (Persero)

Pihak Berelasi
Related parties

489.690.855

Utang
Debt

Jo. Kawahapejaya Indonesia

Pihak Ketiga
Third parties

137.446.102.125

Utang
Debt

PT Cakra Manggilingan Jaya

Pihak Ketiga
Third parties

2.362.079.477

Utang
Debt

PT Berca Hardaya Perkasa

Pihak Ketiga
Third parties

2.031.025.455

Utang
Debt

PT Nasaral Kekal Medal

Pihak Ketiga
Third parties

1.225.739.682

Utang
Debt

PT Mitra Solusi Maju Lestari

Pihak Ketiga
Third parties

1.068.200.000

Utang
Debt

PT Amarta Karya

Pihak Ketiga
Third parties

818.441.864

Utang
Debt

PT PP Pracetak

Pihak Ketiga
Third parties

677.765.591

Utang
Debt

PT Ciriajasa Cipta Mandiri

Pihak Ketiga
Third parties

500.329.846

Utang
Debt

PT Dedato Indonesia

Pihak Ketiga
Third parties

377.629.091

Utang
Debt

PT Perkasa Multi Persada

Pihak Ketiga
Third parties

371.861.455

Utang
Debt

PT Lusavindra Jayamadya

Pihak Ketiga
Third parties

248.450.000

Utang
Debt

PT Dianangkasa Raya

Pihak Ketiga
Third parties

229.124.000

Utang
Debt

PT Delta Tama Waja Corpora

Pihak Ketiga
Third parties

206.784.000

Utang
Debt

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta)


Other (each under IDR 100 million)

Pihak Ketiga
Third parties

170.554.800.175

Utang
Debt

Jumlah Hutang Pembelian Aset Tetap


Amount Payable Purchase of Fixed Assets

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

352.140.129.706

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

27.061.742.515

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pihak Berelasi
Related parties

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

PT Adhi Karya (Persero), Tbk

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Ikatan material untuk investasi barang modal yang digunakan


dalam pembelian aset tahun 2014 dapat dijelaskan dalam
rincian utang pembelian aset yang melibatkan pihak berelasi
dan pihak ketiga. Data rincian utang pembelian aset disajikan
sebagai berikut:

219

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi,


Divestasi, dan Restrukturisasi Modal Dan Utang

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Material Information On Investment, Expansion, Divestment, And Capital And Debt Restructuring

220

INVESTASI
Pada tahun 2014, Perseroan melaksanakan kegiatan investasi
yang mencakup pada investasi surat berharga dan investasi
pada entitas asosiasi. Penjelasan mengenai aktivitas investasi
Perseroan disajikan sebagai berikut :

INVESTMENT
In 2014, the Company carried out investment activities which
include securities investment and investments in associates.
Explanation of the Companys investment activities is presented
as follows:

A. INVESTASI SURAT BERHARGA


Perseroan memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual
dalam dana yang ditempatkan pada surat berharga
berupa obligasi dan reksadana serta saham. Investasi
surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek
Perseroan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Obligasi Mobile 8 I 2007 total nominal Rp5.000.000.000
jatuh tempo tanggal 15 Juni 2017 diperoleh pada kurs
100,00% dan nilai pasar pada saat akhir tahun buku
2014 sebesar 48,13%.

A. SECURITIES INVESTMENT
The Company has financial assets available for sale in the
funds placed in securities such as bonds and mutual funds
as well as stocks. Securities investments are short-term
investments of the Company with the following details:

2. Obligasi Jasa Marga XIII 2007 seri R dengan nominal


Rp5.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 21 Juni
2017 diperoleh pada kurs 100,00% dan mempunyai
nilai pasar pada saat akhir tahun buku 2014 sebesar
101,45%.

2. Jasa Marga XIII 2007 R Series Bonds with a nominal


value of IDR 5,000,000,000 with maturity date on
June 21, 2017 was obtained at the rate of 100.00%
and has a market value of 101.45% at the end of
fiscal year 2014.

3. Obligasi PLN IX 2007 seri A dengan nominal


Rp10.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 10 Juli
2017, diperoleh pada kurs 100,00% mempunyai
nilai pasar pada saat akhir tahun buku 2013 sebesar
103,42%. Pada tahun 2014 nilai pasarnya sebesar
101,27%.

3. PLN IX 2007 A series Bonds with a nominal value


of IDR 10,000,000,000 maturing on July 10, 2017,
was gained 100.00% in the exchange rate and had
a market value at the end of 2013 fiscal year of
103.42%. By 2014 its market value had become
101.27%.

4. Obligasi Syariah Ijarah PLN II dengan nominal


Rp2.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 10 Juli
2017, diperoleh pada kurs 100,00% mempunyai nilai
pasar pada akhir tahun buku 2013 sebesar 104,32%.
Pada tahun 2014 nilai pasarnya sebesar 101,233%.

4. PLN II Ijarah Sharia Bonds with nominal amount of IDR


2,000,000,000 maturing on July 10, 2017, obtained
at a 100.00% exchange rate and had market value
of 104.32% at the end of 2013 fiscal year, which
became 101.233% in 2014.

5. Obligasi Perum Pegadaian XII seri A dengan nominal


Rp7.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 04
September 2017 diperoleh pada kurs 100,00%
mempunyai nilai pasar pada saat akhir tahun buku
2013 sebesar 99,35%. Pada tahun 2014 nilai pasarnya
sebesar 101,62%.

5. Perum Pegadaian XII A series Bonds with a nominal


value of IDR 7,000,000,000 maturing on September
4, 2017, obtained at 100.00% exchange rate, and
at the end of 2013 fiscal year had a market value
of 99.35%. By 2014 the market value has become
101.62%.

6. Obligasi SUKUK IJARAH INDOSAT V tahun 2012 seri A


dengan nominal Rp5.000.000.000 akan jatuh tempo
tanggal 27 Juni 2019, diperoleh pada kurs 100,00%
dan pada tahun buku tahun 2013 nilai pasarnya
sebesar 104,54%. Pada tahun 2014 nilai pasarnya
sebesar 94,86%.

6. INDOSAT 2012 SUKUK IJARAH V A Series Bonds with


a nominal value of IDR 5,000,000,000 and maturity
date of June 27, 2019, was obtained at the rate
of 100.00% and in 2013 fiscal year amounted to
104.54% of its market value. By 2014 the market
value has become 94.86%.

7. Obligasi Pemerintah RI seri FR0047 dengan nominal


Rp30.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 16
Februari 2028, diperoleh pada kurs 100,00% dan
pada tahun buku tahun 2013 nilai pasarnya sebesar
108,77%. Pada tahun 2014 nilai pasarnya sebesar
115%.

7. Government of Indonesia (GoI) FR0047 series Bonds


with a nominal value of IDR 30,000,000,000 maturing
on February 16, 2028 and was obtained at exchange
rate of 100.00%. In 2013 fiscal year the bonds
amounted to 108.77% of its market value. By 2014
the market value has become 115%.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

1. Mobile 8 Bond I 2007 with total amount of IDR


5,000,000,000 and maturity date of June 15, 2017
was obtained at an exchange rate of 100.00%. Its
market value at the end of 2014 fiscal year amounted
to 48.13%.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

9. 2007 Government Bond of FR0045 series with a


nominal value of IDR 15,150,000,000 and maturity
date of May 15, 2037 was obtained at 101.00% and
in 2013 fiscal year amounted to 121.40% of its market
value. By 2014 the market value has become 112%.

10. Obligasi INDOSAT VIII tahun 2012 seri A dengan


nominal Rp7.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal
27 Juni 2019, diperoleh pada kurs 100,00% dan
pada tahun buku tahun 2013 nilai pasarnya sebesar
90,35%. Pada tahun 2014 nilai pasarnya sebesar 93%.

10. 2012 Indosat A Series Bond VIII with a nominal value


of IDR 7,000,000,000 and maturity date of June 27,
2019, was obtained at the rate of 100.00% and in
2013 fiscal year amounted to 90.35% of its market
value. By 2014 the market value has become 93%.

11. Obligasi Danareksa tahap I seri B tahun 2012 dengan


nilai nominal Rp3.000.000.000 yang akan jatuh tempo
tanggal 9 Januari 2018, diperoleh pada kurs 100,00%
dan pada tahun buku 2014 nilai pasarnya sebesar
95,60%.

11. Phase I 2012 Danareksa B Series Bond with a nominal


value of IDR 3,000,000,000 which will expire on
January 9, 2018, was obtained at 100.00% exchange
rate and In 2014 fiscal year has become 95.60% of
its market value.

B. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI


Investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan
kepada perusahaan asosiasi dan penyertaan kepada pihak
lain dengan rincian sebagai berikut:

B. INVESTMENT IN ASSOCIATE ENTITIES


Investments in associate entities comprise of investments
in associate companies and investments in other parties
with the following details:

1. PT Gapura Angkasa
Penyertaan kepada PT Gapura Angkasa adalah sebesar
Rp108.191.083.242 yang merupakan modal yang
disetor oleh PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar
31,25% dari modal disetor dan ditempatkan.
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor S.46/MK.016 tanggal 5 November
1997, setoran tersebut berbentuk :

1. PT Gapura Angkasa
Investment in PT Gapura Angkasa amounting to
IDR 108,191,083,242 was a paid-up capital from
PT Angkasa Pura II (Persero), comprising of 31.25%
of total issued and paid up capital. In accordance
with the Ministry of Finance of Republic of Indonesia
Number S.46/MK.016 dated 5 November 1997, the
capital is in the form of:

Tabel Penyertaan pada PT Gapura Angkasa


Table of Investment in PT Gapura Angkasa
Uraian | Description
Uang Tunai
Cash

2014

2013

2012

25.000.000.000

25.000.000.000

600.239.000

600.239.000

600.239.000

Kompensasi Utang/Piutang
Compensation Debts / Receivables

41.599.761.000

41.599.761.000

41.599.761.000

Jumlah | Total

67.200.000.000

67.200.000.000

67.200.000.000

Bagian Laba Bersih Kumulatif


Cumulative Net Profit

63.074.843.303

53.577.213.634

4 0.991.083.242

Dividen
Dividend

(4.687.500.000)

(6.326.114.508)

Ground Equipment
Ground Equipment

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

25.000.000.000

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

9. Obligasi Negara tahun 2007 seri FR0045 dengan


nominal Rp15.150.000.000 akan jatuh tempo tanggal
15 Mei 2037, diperoleh pada kurs 101,00% dan pada
tahun buku tahun 2013 nilai pasarnya sebesar 121,40%.
Pada tahun 2014 nilai pasarnya sebesar 112%.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

8. 2010 BTN XVI Bond with a nominal value of IDR


10,000,000,000 which will mature on June 11, 2020.
The bonds were obtained at the rate of 100.00%
and in 2013 fiscal year amounted to 114.05% of its
market value. By 2014 the market value has become
100.51%.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

8. Obligasi BTN XIV tahun 2010 dengan nominal


Rp10.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 11 Juni
2020, diperoleh pada kurs 100,00% dan pada tahun
buku tahun 2013 nilai pasarnya sebesar 114,05%.
Pada tahun 2014 nilai pasarnya sebesar 100,51%.

221

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Uraian | Description

222

2014

2012

2013

Bagian laba (rugi) tahun buku 2012


Share of profit (loss) of the financial year 2012

12.586.130.392

Bagian laba (rugi) tahun buku 2013


Share of profit (loss) of the financial year 2013

15.823.744.177

Bagian laba (rugi) tahun buku 2014


Share of profit (loss) of the financial year 2014

13.994.245.227

139.581.588.530

130.274.843.303

120.777.213.634

Jumlah | Total

PT Gapura Angkasa telah mengaudit perhitungan


bagian laba (rugi) berdasarkan laporan keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013. Namun untuk perhitungan bagian laba (rugi)
berdasarkan laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 belum
di audit.

Gapura PT Angkasa has audited the calculation of


the share of profit (loss) based on the financial
statements for the year ended December 31, 2013.
However, for the calculation of the share of profit
(loss) for the year ended December 31, 2014 is based
on the unaudited financial statements.

2. PT Garuda Indonesia Airways (Convertible Bond)


Sertifikat obligasi wajib konversi PT Garuda
Indonesia nomor DS/PERJ/DF-2173/2001 dengan
nilai sebesar Rp201.817.000.000 merupakan hasil
kompensasi hutang PT Garuda Indonesia kepada
PT Angkasa Pura II (Persero) yang terdiri dari
faktur tagihan sebesar Rp20.103.589.962,38 dan
USD18,938,360.70.

2. PT Garuda Indonesia Airways (Convertible Bond)


Certificates of mandatory convertible bonds of
PT Garuda Indonesia number DS/PERJ/DF-2173/2001
with a value of IDR 201,817,000,000 is the result of
compensation payable by PT Garuda Indonesia to
PT Angkasa Pura II (Persero) which consists of invoices
for IDR 20,103,589, 962,38 and USD18,938,360.70.

Tanggal jatuh tempo sertifikat adalah tanggal 2


Nopember 2006 dengan bunga 4% per tahun,
yang wajib dikonversikan menjadi 201.817 saham
biasa dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham
dalam Perusahaan Penerbangan PT Garuda Indonesia
sesuai dengan ketentuan dalam Subscription
Agreement tanggal 10 Agustus 2001 antara
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan PT Angkasa
Pura II (Persero).

The maturity date of the certificate is November 2,


2006 with interest rate of 4% per year, which must
be converted into 201, 817 ordinary shares with a
nominal value of IDR 1,000,000 per share in PT Garuda
Indonesia airline in accordance with the provisions of
the Subscription Agreement dated August 10, 2001
between PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk and
PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS) Luar Biasa PT Angkasa Pura II (Persero) No.
RIS-02/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008, pemegang
saham (Pemerintah) menyetujui pelaksanaan konversi
sertifikat obligasi wajib konversi menjadi 201.817
saham biasa dengan nominal Rp1.000.000 per saham
yang dilakukan pada tanggal 1 Nopember 2006.

Based on the Minutes of the Extraordinary


General Meeting of Shareholders (EGM) of
PT Angkasa Pura II (Persero) No. RIS-02/ MBU/
2008 dated June 27, 2008, the shareholder (the
government) approved the conversion of mandatory
convertible bond certificate into 201,817 ordinary
shares with a nominal value of IDR 1,000,000 per
share made on November 1, 2006.

Pada tanggal 11 Maret 2009, PT Angkasa Pura II


(Persero) telah menerima asli surat kolektif saham
sejumlah 201.817 saham atau 2,475% dari jumlah
keseluruhan saham dengan nomor urut 0007950813
sampai dengan 0008152629 yang seluruhnya bernilai
nominal Rp201.817.000.000 yang dikeluarkan di
Jakarta pada tanggal 9 Pebruari 2009 untuk dan atas
nama PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk.

On March 11, 2009, PT Angkasa Pura II (Persero)


received genuine collective share certificate
number of 201,817 shares, or 2.475% of the
total number of shares with serial numbers
0007950813 up to 0008152629 with entire
nominal value of IDR 201,817,000,000 issued in
Jakarta on February 9, 2009 for and on behalf of
PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk.

Sesuai Surat Kolektif Saham Nomor 0003 yang


dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 22 November

In accordance with Collective Share Letter No.0003


issued in Jakarta on November 22, 2010 stating that

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

this collective letter represents a number 403,634


000 (four hundred and three million six hundred and
thirty four thousand) shares of B series with sequence
numbers 15901624 up to 16305257999 with entire
nominal value of IDR 201,817,000,000 (two hundred
and one billion eight hundred and seventeen million
dollars) issued by PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk

Tabel Nilai Investasi pada PT Garuda Indonesia


Table of Investment in PT Garuda Indonesia
2013

2012

Nilai Perolehan* | Acquisition value

201.817.000.000

Nilai tercatat akhir tahun | Carrying value end of year

201.817.000.000

*) Sale of shares of PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk. of


403,634,000 shares with a net value IDR 209,295,026,210
in 2013 by virtue of PT Bahana Securities number: 080/NL/
BS-IB/XI/2013.

3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua


Investasi pada PT Purantara Mitra Angkasa Dua
merupakan kepemilikan Perseroan atas 5,39%
saham yang dikeluarkan PT Purantara Mitra Angkasa
Dua. Saham dengan nilai sebesar Rp5.253.280.125
merupakan kompensasi sewa tanah selama periode
11 tahun 3 bulan yang dilaksanakan di muka sebagai
setoran sesuai dengan perjanjian sewa tanah No.
SPSW.02.1.A/TU.308/AP II.

3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua


Investment in PT Purantara Mitra Angkasa Dua is
the Companys ownership of 5.39% of the issued
shares of PT Purantara Mitra Angkasa Dua. Shares
with a value of IDR 5,253,280,125 is a land lease
compensation over a period of 11 years and 3 months
carried out in advance as a deposit in accordance
with the land lease agreement No. SPSW.02.1.A/
TU.308/APII.

Nilai investasi tanggal 31 Desember 2014 dan 2013


serta 31 Desember 2012 sebagai berikut :

The investment values as of December 31, 2014 and


2013 as well as December 31, 2012 are as follows:

Tabel Investasi pada PT Purantara Mitra Angkasa Dua


Table of Investment in PT Purantara Mitra Angkasa Dua
Uraian | Description

2014

2013

2012

Nilai Perolehan* | Acquisition value

5.253.280.125

5.253.280.125

5.253.280.125

Nilai tercatat akhir tahun | Carrying value end of year

5.253.280.125

5.253.280.125

5.253.280.125

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

4. PT Railink Indonesia
Investment in PT Railink Indonesia amounting to
IDR 40,000,000,000 was a paid-up capital from
PT Angkasa Pura II (Persero), comprising of 40% of
total issued and paid up capital. PT Railink Indonesia is
a joint venture between PT Angkasa Pura II (Persero)
and PT Kereta Api Indonesia (Persero) whose
task is to manage operation of airport train. The
company was formed based on Business Partnership
Agreement between PT Angkasa Pura II (Persero)
and PT Kereta Api Indonesia (Persero) number
SPKS.023.1/KS.006/2006-AP II and number 98/HK/
UM/2006 SPKS.023.1/KS.006/2006-AP II, dated 14
August 2006.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

4. PT Railink Indonesia
Penyertaan kepada PT Railink Indonesia sebesar
Rp40.000.000.000 merupakan modal yang disetor
oleh PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar 40%
dari modal disetor dan ditempatkan. PT Railink
Indonesia merupakan perusahaan joint venture
antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang bertugas
untuk mengelola kegiatan usaha kereta api bandara.
Perusahaan ini dibentuk berdasarkan Perjanjian Usaha
Kerjasama antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor:SPKS.023.1/
KS.006/2006-AP II dan Nomor:98/HK/UM/2006
tanggal 14 Agustus 2006.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

*) Penjualan saham PT Garuda Indonesia (Persero),


Tbk. sebanyak 403.634.000 lembar dengan nilai bersih
Rp209.295.026.210 pada tahun 2013 berdasarkan surat PT
Bahana Securities nomor: 080/NL/BS-IB/XI/2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2014

Uraian | Description

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

2010 menyatakan bahwa surat kolektif ini


mewakili sejumlah 403.634.000 (empat ratus tiga
juta enam ratus tiga puluh empat ribu) saham
seri B dengan nomor urut 15901624000 sampai
dengan 16305257999 seluruhnya bernilai nominal
Rp201.817.000.000 (dua ratus satu milyar delapan
ratus tujuh belas juta rupiah) yang dikeluarkan oleh
PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk.

223

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Berdasarkan surat Menteri Badan Usaha Milik


Negara Nomor:S-447/MBU/2013 tanggal 5 Juli
2013 perihal Persetujuan Penambahan Setoran
Modal PT Angkasa Pura II (Persero) kepada
PT Railink Indonesia, maka Perseroan menambah
setoran modal sebesar Rp59.600.000.000. Jumlah
setoran modal PT Angkasa Pura II (Persero) pada PT
Railink Indonesia menjadi Rp99.600.000.000 dengan
persentase kepemilikan tetap.
Uraian | Description
Penyertaan Modal Saham
Equity Shares

2014

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

2013

2012

99.600.000.000

40.000.000.000

40.000.000.000

Bagian Laba (Rugi) Kumulatif


Share of profit (loss) Cumulative

2.327.976.933

2.327.976.933

2.945.414.810

Bagian laba (rugi) tahun buku 2012


Share of profit (loss) of the year 2012

(102.300.770)

(102.300.770)

(617.437.878)

59.600.000.000

Bagian laba (rugi) tahun buku 2013


Share of profit (loss) of the year 2013

(679.284.354)

(679.284.354)

Bagian laba (rugi) tahun buku 2014


Share of profit (loss) of the year 2014

(5.687.367.024)

Nilai Tercatat Akhir Tahun


Carrying value end of year

95.459.024.784

101.146.391.808

42.327.976.933

Penyertaan Modal Saham 2013

224

Pursuant to letter of the Minister of State-Owned


Enterprises No.: S-447/MBU/2013 dated July 5, 2013
regarding Approval on Additional Paid-in Capital from
PT Angkasa Pura II (Persero) to PT Railink Indonesia
amounting to IDR 59,600,000,000, paid-in capital from
PT Angkasa Pura II (Persero) to PT Indonesian Railink
increased to IDR 99,600,000,000 with fixed
ownership percentage.

Equity Shares 2013

Laporan keuangan PT Railink Indonesia untuk tahun yang


berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 belum diaudit
(unaudited) sampai dengan laporan keuangan diterbitkan.

At the time this financial statement was published, the financial


statement of PT Railink Indonesia for the year ended 31
December 2014 was still unaudited.

C. PROPERTI INVESTASI
Definisi Properti Investasi sesuai PSAK No.13 (Revisi 2011)
paragraf (5) adalah properti tanah atau bangunan atau
bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya yang
dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa melalui
sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk
kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk :
a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
dan jasa atau untuk tujuan administratif;
b. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

C. INVESTMENT PROPERTY
Definition of Investment Property in accordance with
SFAS 13 (Revised 2011) paragraph (5) is property of
land or a building or a part of a building or both that
is controlled (by owner or lessee through a lease
financing) to earn rent income or value appreciation
or both, and not to:
a. Be used in the production or supply of goods and
services or for administrative purposes;
b. Be sold in the ordinary course of business

Properti yang digunakan sendiri adalah properti


yang dikuasai (oleh pemilik atau lesse melalui sewa
pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif.

Own-use property is the property used or controlled


(by the owner or lesse through a lease financing)
for production or supply of goods or services or for
administrative purposes.

Sesuai dengan paragraf (16) Properti Investasi diakui


sebagai aset jika dan hanya jika:
a. Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan
yang terkait dengan properti investasi yang mengalir
ke entitas;
b. Biaya perolehan properti dapat diukur secara andal.

In accordance with paragraph (16) an Investment


Property is recognized as an asset if, and only if:
a. Has significant potential of future economic benefit
associated with the investment property that will
be channeled to the entity;
b. Property acquisition costs can be reliably measured

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tabel Properti Investasi


Table of Investment Property
2014

2013

2012

Harga Perolehan | Acquisition Price


Tanah | Land

56.162.462.568

56.162.462.568

291.497.414

291.497.414

291.497.414

1.982.182.417

1.982.182.417

1.982.182.417

PT Garuda Indonesia

151.688.850

151.688.850

151.688.850

PT Garuda Maintainance Facility Aero Asia

575.850.000

575.850.000

575.850.000

Pom Bensin | Gas station

408.260.000

408.260.000

408.260.000

PT Cipta Difa Makmur

883.160.804

883.160.804

883.160.804

60.455.102.053

60.455.102.053

60.455.102.053

Bangun-Kelola-Serah (BKS) | Acquisition Price


PT Mandara Jasindo Sena
PT Sanggraha Daksa Mitra

Sub Jumlah | Sub-total


Bangun-Serah-Kelola (BSK) |
Build-Manage-Handover
PT Wahana Dirgantara

13.294.691.110

13.097.219.110

2.843.130.000

2.843.130.000

2.843.130.000

PT Gapura Angkasa

7.968.685.000

7.968.685.000

7.968.685.000

PT Dharma Bandar Mandala

2.346.964.170

2.346.964.170

2.346.964.170

Sub Jumlah | Sub-total

26.255.998.280

26.453.470.280

26.255.998.280

Jumlah | Total

86.711.100.333

86.908.572.333

86.711.100.333

Akumulasi Penyusutan | Accumulated Depreciation

(7.742.227.292)

(6.975.951.662)

(5.695.772.724)

Nilai Buku | Book value

78.968.873.041

79.932.620.671

81.015.327.608

Properti Investasi merupakan investasi pada :


1. Tanah Ex-PPD di Jalan Kramat Raya No.9 DKI Jakarta
senilai Rp56.143.462.567,89 seluas 16.164 m2 dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan No. 455, namun belum
dikembangkan dan direncanakan untuk dikerjasamakan
dengan pihak ketiga.
2. Tanah di Desa Saentis Kec. Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang Sumatera Utara senilai Rp19.000.000 dengan luas
40.000 m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 55.

Investment properties are investments in:


1. Ex - PPD land in Jalan Kramat Raya Jakarta 9 worth
IDR 56,143,462,567.89, an area of 16,164 m2 with a
certificate Broking No. 455, but has not been developed
and planned for cooperation with third parties.
2. Land in the Saentis village, Percut Sei Tuan sub district,
Deli Serdang district, North Sumatra worth IDR 19,000,000
with an area of 40,000 m2 with Building Use Rights
Certificate No.55.

Realisasi Investasi Berdasarkan Jenis Program

Actual Investment by Program Type

Berikut adalah realisasi investasi berdasarkan jenis program


yang berhasil dicapai Angkasa Pura II pada tahun 2014.

Here is the realization of the investments based on the type


of program that was achieved by Angkasa Pura II in 2014.

Uraian
Description

Rkap 2014 | WP& B 2014


Program

Program

Nilai (000)
Value

Program

Nilai
Value

7 (5:3)

8 (6:4)

Routine | Rutin

102

565.637.525

Pengembangan
Development

241

Jumlah | Total

343

Annual Report 2014

Realisasi 2014 | WP & B 2014

Nilai (000)
Value

PT Angkasa Pura II (Persero)

82

309.663.525

80,39%

54,75%

8.350.963.030

161 6.208.867.072

66,80%

74,35%

8.916.600.555

243 6.518.530.597

70,85%

73,11%

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

No

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

13.097.219.110

PT Birotika Semesta

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

56.162.462.568

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Uraian | Description

225

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Rkap 2014 | WP& B 2014

Realisasi 2014 | WP & B 2014

Uraian
Description

Program

Nilai (000)
Value

Program

Nilai (000)
Value

Program

Nilai (000)
Value

7 (5:3)

8(6:4)

Program Keselamatan
Dan Keamanan Operasi
Penerbangan
Aviation Operation Safety
And Security Program

26

Program Keselamatan Dan


Keamanan Bandara
Airport Safety And
Security Program

56

Program Pelayanan
Penumpang Dan Kargo
Passenger And Cargo
Service Program

75

Program Pengembangan
Usaha
Business Development
Program

76 7.036.460.420

Program Pendukung
Supporting Program

110 1.008.906.125

Jumlah | Total

343 8.916.600.555

No

304.587.000

23

129.587.000

88,46%

42,55%

234.331.227

45

200.655.277

80,36%

85,63%

332.315.733

39

146.933.900

52,00%

44,22%

53 5.705.828.420

69,74%

81,09%

83

335.526.000

75,45%

33,26%

243 6.518.530.597

70,85%

73,11%

Sumber: Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Perusahaan PT Angkasa

Source : Strategic planning and Performance Management of PT Anglkasa Pura II

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Pura II (Persero)

226

DIVESTASI
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2001
tanggal 30 Juni 2001 dan Peraturan Pemerintah No. 89
tahun 2010 telah ditetapkan penambahan Modal Negara
Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II menjadi sebesar
Rp174.578.330.448 dengan rincian sebagai berikut:
Bandara | Airport
Bandara Soekarno-Hatta

DIVESTMENT
Based on Government Regulation No.53 of 2001 dated June
30, 2001 and Government Regulation No.89 of 2010, it has
been designated that the additions of State Capital of Republic
of Indonesia to the Capital Stock of Company (Persero) PT
Angkasa Pura II was increased to IDR 174,578,330,448 with
details as follows :
2014

2013

2012

15.094.568.961

15.094.568.961

Bandara Supadio

Bandara Sultan Syarif Kasim II

Bandara Sultan Iskandar Muda

224.675.062.471

224.675.062.471

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II

Bandara Husein Sastranegara

Bandara Raja Haji Fisabilillah

63.631.189.416

63.631.189.416

Bandara Depati Amir Bangka (PP 89 Th


2010)

Bandara Sultan Taha Jambi (PP 89


Th.2010)

303.400.820.848

303.400.820.848

Jumlah | Total

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

1. M e n y e t u j u i p e n g a l i h a n a s e t k e n a v i g a s i a n
PT Angkasa Pura II (Persero) kepada Perum LPPNPI dengan
nilai buku sebesar Rp337.629.801.103,23.
2. Berkenaan dengan butir 1), menyetujui pengurangan
Penyertaan Modal Negara (PMN) Republik Indonesia pada
PT. Angkasa Pura II (Persero) senilai Rp337.629.801.103,23
ekuivalen dengan jumlah saham tertentu berdasarkan
nilai wajar.
3. Pengurangan PMN sebagaimana dimaksud pada butir
20, efektif sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah
mengenai pengurang PMN.

1. Approving the transfer of navigational assets of


PT Angkasa Pura II (Persero) to Perum LPPNPI with net
book value of IDR 337,629,801,103.23.
2. With regard to point 1), approving reduction of the State
Capital Investment (PMN) of the Republic of Indonesia
in PT Angkasa Pura II (Persero) in the amount of
IDR 337,629,801,103.23, or equivalent to the total fair
value of certain stocks.
3. Reduction of PMN referred to item 20, effectively since the
enactment of Government Regulation on the reduction
of PMN.

EKSPANSI
Pada tahun 2014, Tidak terdapat kegiatan atau aktifitas ekspansi
usaha yang dilakukan oleh Perseroan.

EXPANSION
In 2014, there is no activity or expansion of business activity
undertaken by the Company

RESTRUKTURISASI MODAL

CAPITAL RESTRUCTURING

Bagian dari Modal Pemerintah yang dialihkan ke


LPPNPI

Part of Government Capital diverted to LPPNPI

Berdasarkan nota kesepahaman antara Direktorat


Jenderal Perhubungan Udara, PT Angkasa Pura I (Persero),
PT Angkasa Pura II (Persero), Perum Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI)
tentang pelaksanaan proses pengalihan penyelenggaraan
pelayanan navigasi penerbangan No. HK.201/1/10/
D R J U -2 0 1 3 , N o . K e p . 1 5 / O M . 0 2 . 0 3 / 2 0 1 3 ,
No.MoU.04.07.01/00/02/2013/001 dan No. 032/DU/II/2013
tanggal 12 Februari 2013 butir d. Bahwa Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara sesuai dengan surat no. AU.313/1/1/
DJPU.DNP.2013, tanggal 25 Januari 2013 tentang pengalihan
tarif aset dan SDM Navigasi Penerbangan menyampaikan
hal-hal sebagai berikut :

Under the memorandum of understanding between the


Directorate General of Civil Aviation, PT Angkasa Pura I (Persero),
PT Angkasa Pura II (Persero), Indonesian Aviation
Navigation Service General Company (Perum LPPNPI)
on diversion process of aviation navigation service No.
HK.201/1/10/DRJU-2013, No.Kep.15/OM.02.03/2013,
No.MoU.04.07.01/00/02/2013/001 and No.032/DU/ II/2013
dated February 12, 2013 point d. that Directorate General
of Civil Aviation, in accordance with letter no. AU.313/1/1/
DJPU.DNP.2013 dated January 25, 2013 on diversion of asset
tariff and Aviation Navigation human resources, conveys the
following matters:

1. Melakukan pencabutan Surat Keputusan Direksi


PT Angkasa Pura I (Persero) dan Angkasa Pura II yang
memberi diskon terhadap tarif PJP di Indonesia;
2. Mengalihkan Tarif PJP di Indonesia dari PT Angkasa Pura
I (Persero) dan Angkasa Pura II kepada Perum LPPNPI
terhitung mulai Januari 2013 pukul 22.00 WIB;
3. Selama masa transisi penarikan tarif PJP tetap dilakukan
oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dan Angkasa Pura II atas
nama Perum LPPNPI dan disetorkan kepada Perum LPPNPI
siap untuk mengelola PJP secara mandiri;

1. Revoke BOD Letter of PT Angkasa Pura I (Persero) and


PT Angkasa pura II (Persero) that stipulated discount of
Aviation Services (PJP) fees ini Indonesia;
2. Divert PJP fee in Indonesia from PT Angkasa Pura I (Persero)
and PT Angkasa Pura (Persero) to Perum LPPNPI,
effectively since Januari 2013, commencing at 22.00 pm;
3. During the transitional period, PJP Fees collection
was still done by PT Angkasa Pura I (Persero) and
PT Angkasa Pura II (Persero) on behalf of Perum LPPNPI
and remitted to Perum LPPNPI until Perum LPPNPI is
ready to independently manage PJP;

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Based on the letter from the Minister for Enterprise MBU/2014


dated February 3, 2014 on the Approval of Transfer of
Navigational Fixed Assets of PT Angkasa Pura II (Persero) to
Perum LPPNPI .

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha MBU/2014


tanggal 3 Februari 2014 tentang Persetujuan Pengalihan
Aset Tetap Kenavigasian PT Angkasa Pura II (Persero) kepada
Perum LPPNPI.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Part of Government Capital transferred to LPPNPI


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Bagian dari Modal Pemerintah yang dialihkan ke


LPPNPI

227

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

4. Pedoman pengalihan aset navigasi penerbangan


dari Bandar Udara UPT Ditjen Perhubungan Udara,
PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II;
5. Pedoman Pengalihan SDM dari Bandar Udara UPT Ditjen
Perhubungan Udara, PT Angkasa Pura I, Angkasa Pura II;
6. Pengelolaan SDM secara lengkap Kementerian
Perhubungan akan menerbitkan Peraturan Menteri
Perhubungan tentang Pembinaan Pegawai Negeri
Sipil Kementerian Perhubungan yang Diperbantukan/
Dipekerjakan pada Badan Usaha Milik Negara dalam
kesempatan pertama.

4. Guidelines for the transfer of aviation navigation assets from


Airport Technical Implementation Unit (UPT) of Directorate
General of Civil Aviation, PT Angkasa Pura I (Persero) and
PT Angkasa Pura II (Persero);
5. Guidelines for the transfer of human resources from
airport UPT of Directorate General of Civil Aviation,
PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero);
6. For complete management of Human Resources, the
Ministry of Transportation will issue a Regulation on
the Development of Civil Servants of the Ministry of
Transportation who are Employed/ Attached to StateOwned Enterprises for the first time.

Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi


Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Information And Material Facts Subsequent to Date of Accountants Report

In 2014, there was no event/important event after the date


of the consolidated financial statement which has significant
impact on the consolidated financial statement.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Pada tahun 2014, tidak ada peristiwa/kejadian penting setelah


tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian yang berpengaruh
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

228

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Perbandingan Rkap 2014 dengan Realisasi 2014


2014 Work Plan And Budget (Rkap) Vs. Realization
In general, Angkasa Pura IIs financial performance in 2014
was fairly strong. From financial aspect, in 2014 Angkasa
Pura II reached Operating income of 99.9% of 2014 RKAP,
other income reached 170% of 2014 RKAP, and net income
reached 105% of 2014 RKAP. Comparison of actual income
to 2014 RKAP can be seen in the following table.

2014 DENGAN REALISASI 2014


(dalam juta rupiah)

COMPARISON OF 2014 RKAP INCOME TO 2014 ACTUAL


UTILIZATION
(in million rupiah)

Realisasi
2010

2011

2012

2013

RKAP
2014

20112010

Growth
20122011

20132012

20142013

8=(7-6)

9=(3-2)/2

10=(43)/3

11=(54)/4

12=(75)/5

14%

11%

40%

25%

17%

26%

2%

14%

26%

30%

-8%

13%

16%

6%

3%

-9%

16%

6%

12%

6%

31%

3%

44%

43%

57%

37%

-1%

8%

28%

38%

26%

15%

13%

4%

42%

13%

12%

18%

25%

35%

-1%

12%

13%

13%

11%

2014
(Audited) Dev 2014
7

PENDAPATAN USAHA AERONAUTIKA | Aeronautics Operating income


Pelayanan Pendaratan
Domestik
Domestic landing service

65.974

73.470

102.910

128.429

131.791

Pelayanan Pendaratan
Internasional
International landing
service

285.187

292.060

333.653

419.051

430.704

Pelayanan Penumpang
Domestik
Domestic passenger service

765.051

863.044

1.000.061

1.061.641

1.189.888

Pelayanan Penumpang
Internasional
International passenger
service

711.963

825.887

874.090

980.480

1.146.710

Pemakaian Aviobridge
Domestik
Aviobridge Domestic Usage

8.883

9.172

13.229

18.869

22.703

Pemakaian Aviobridge
Internasional
Aviobridge International
Usage

45.050

44.645

48.120

61.742

62.533

Pemakaian Konter Domestik


Domestic Counter Usage

35.720

40.998

46.494

48.439

54.648

Pemakaian Konter
Internasional
International Counter Usage

34.187

38.146

45.114

56.247

66.713

1.952.015

2.187.422

2.463.672

2.774.897

3.105.689

542.917

1.093.982

1.042.071

29.647

85.460

68.880
75.696

3.089.216

NON AERONAUTIKA | Non-Aeronautics


167.273

185.997

219.341

281.486

373.276

336.955

-10%

11%

28%

28%

20

Sewa Tanah
land lease

33.522

38.595

47.247

63.650

107.592

83.116

-12%

15%

35%

35%

31

Konsesi
Concession

251.261

301.765

387.943

518.886

588.973

701.932

19%

20%

34%

34%

35

Parkir
Parking

68.465

78.282

85.717

149.632

121.135

155.939

29%

14%

75%

75%

Reklame
Billboard

67.664

75.738

85.270

99.633

106.931

108.892

2%

12%

17%

17%

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Sewa Ruang
space lease

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Jumlah Aeronautika
Aviobridge International
Usage

150.562

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Uraian
Description

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Secara umum, kinerja Angkasa Pura II pada tahun 2014 masih


cukup baik. Dari aspek keuangan, Angkasa Pura II di tahun
2014 mampu mencapai pendapatan usaha sebesar 99,9%
dari RKAP 2014, pendapatan lain-lain mencapai 170% dari
RKAP 2014, dan laba bersih mencapai 105% dari RKAP 2014.
Perbandingan realisasi pendapatan terhadap RKAP Tahun 2014
dapat dilihat pada tabel berikut.

229

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

20112010

Growth
20122011

20132012

20142013

8=(7-6)

9=(3-2)/2

10=(43)/3

11=(54)/4

12=(75)/5

113.020

24%

10%

11%

11%

43%

16.747

17.378

4%

9%

43%

43%

-11%

1.875

1.947

1.492

-23%

0%

22%

22%

-20%

72.731

99.345

247.518

143.678

-42%

55%

37%

37%

45%

795.916

984.819

1.313.258

1.655.546

1.662.373

0,4%

17%

24%

33%

27%

48.365
48.365

54.608
54.608

47.712
47.712

95.351
95.351

106.259
106.259

119.560
119.560

119.56
119.56

13%
13%

-13%
-13%

100%
100%

25%
25%

2.682.628

3.037.945

3.496.203

4.183.506

4.867.495

4.871.149

0,1%

13%

15%

20%

16%

Uraian
Description

Realisasi
2010

2011

2012

2013

RKAP
2014

Pemakaian Listrik
Electricity

52.954

58.437

71.415

79.244

91.427

Pemakaian Air
Water

12.348

13.485

13.624

19.505

Pemakaian Telepon
Telephone

1.964

1.962

1.532

Non Aeronautika
Non-Aeronautics

26.796

41.656

Jumlah Non Aeronautika


Total Non-Aeronautics

682.248

KARGO | Cargo
Kargo | Cargo
Jumlah Kargo
Total Cargo

2014
(Audited) Dev 2014

Utilitas : | Utilities:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Jumlah Pendapatan Usaha | Total Operating Income

230

PENDAPATAN LAIN-LAIN
OTHER INCOME
Jumlab Pendapatan
Total Income

607.617

659.141

734.627

320.155

76.251

206.172

170%

8%

11%

-56%

-36%

3.290.245

3.697.087

4.230.831

4.503.661

4.943.746

5.077.322

3%

12%

14%

6%

13%

Pendapatan usaha Perseroan terdiri dari pendapatan


aeronautika, non-aeronautika, dan kargo. Pendapatan
usaha Perseroan di tahun 2014 mengalami pertumbuhan
dibandingkan tahun 2013, yaitu pendapatan aeronautika
sebesar 11%, pendapatan non-aeronautika sebesar 27% dan
pendapatan kargo sebesar 25%. Pendapatan Perseroan tahun
2014 mencapai Rp5.077,322 miliar dimana capaian tersebut
berasal dari pendapatan usaha sebesar Rp4.871,149 miliar atau
96% dari total pendapatan dan pendapatan lain-lain sebesar
Rp206,172 miliar atau 4% dari total pendapatan.

The Companys operating income consists of income from


aeronautical, non-aeronautical, and cargo. The Companys
operating income in 2014 grew compared to the year 2013,
namely aeronautical income by 11%, non-aeronautical income
by 27% and cargo income by 25%. The Companys income in
2014 reached IDR 5,077.322 billion which these achievements
come from operating income of IDR 4,871.149 billion, or 96
% of total income and other income of IDR 206.172 billion,
or 4 % of total income.

PERBANDINGAN BEBAN RKAP 2014 DENGAN REALISASI


2014 (dalam juta rupiah)

COMPARISON OF 2014 RKAP EXPENSES TO 2014 ACTUAL


UTILIZATION (in million rupiah)

Realisasi | Realization

URAIAN
Description

2010

2011

2012

Beban Usaha | Operating Expenses


Beban Pegawai
684.357
Employee Expenses
Badan Operasional
Bandara
803.174
Airport Operation
Expenses
Beban Administrasi dan
Umum
369.607
General and
Administrative Expenses
Beban Pemasaran
605
Marketing Expenses

2013

RKAP
2014

2014
(audited)

Des
2014

8=(76)/6

Pertumbuhan | Growth
2011- 2012- 20132010
2011
2012
9=(32)/2

10=(43)/3

11=(54)

20142013
12=(75)/5

728.943

857.439

773.902

994.380

964.488

-3%

7%

18%

-10%

25%

988.872

1.112.757

1.241.863

1.618.326

1.553.107

-4%

23%

13%

12%

25%

442.096

541.405

926.179

826.830

945.203

14%

20%

22%

71%

2%

1.007

2.141

1.160

800

1.345

68%

66%

113%

-46%

16%

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Realisasi | Realization
2010

2011

2012

2013

RKAP
2014

2014
(audited)

Des
2014

8=(76)/6

Jumlah Beban Usaha


Total Operating Expense
Beban lain-lain
Other Expense
Jumlah Beban
Total Expense
Pajak Penghasilan
Income Tax
Jumlah Beban Setelah Pajak
Total expense after tax

Pertumbuhan | Growth
2011- 2012- 20132010
2011
2012
9=(32)/2

10=(43)/3

11=(54)

20142013
12=(75)/5

1.857.744

2.160.917

2.513.742

2.943.104

3.440.336

3.464.143

1%

16%

16%

17%

18%

26.107

30.620

52.680

61.214

103.654

60.580

-42%

17%

72%

16%

-1%

1.883.851

2.191.537

2.566.422

3.004.318

3.543.991

3.524.723

-0,5%

16%

17%

17%

17%

370.787

415.356

445.141

466.595

352.405

454.526

29%

12%

7%

5%

-3%

2.254.638

2.606.893

3.011.563

3.470.912

3.896.396

3.979.249

2%

16%

16%

15%

15%

Berikut penjelasan komponen Beban Usaha di tahun 2014.

Heres an explanation of Operating Expense components


in 2014.
a. Employee Expenses
2014 employee expenses realized at IDR 964.488 billion,
or 3% below 2014 RKAP. This is due to the control over
employee expenses such as overtime pay realized at IDR
20.985 billion, or 44% under RKAP and uniform expenses
realized at IDR 12.202 billion, or 41% below RKAP.

a. Beban Pegawai
Beban pegawai tahun 2014 terealisasi sebesar Rp964,488
miliar atau 3% di bawah RKAP 2014. Hal ini disebabkan
karena adanya pengendalian terhadap beban pegawai
seperti uang lembur yang terealisasi sebesar Rp20,985
miliar atau 44% di bawah RKAP dan beban pakaian uang
dinas yang terealisasi sebesar Rp12,202 miliar atau 41%
di bawah RKAP.

b. Airport Operation Expenses


Airports operating expenses realized at IDR 1,553.107
billion, or 4% below RKAP due to the exercises in
controlling operating expenses that are non-routine in
nature so they were realized below the determined RKAP.
Non-routine operating expenses are: labor outsourcing
expenses realized at IDR 39.909 billion, or 51% below
RKAP, computer outsourcing expenses realized at IDR 395
billion, or 97% below RKAP, amortization expenses realized
at IDR 40.076 billion or 59% below RKAP and common use
check-in expenses realized at IDR 15.566 billion, or 51%
below RKAP and the PJP4U LPPNPI operating expenses
of IDR 52.237 billion, which does not exist in 2014 RKAP.

c.

c.

Beban Administrasi dan Umum


Beban Administrasi dan Umum terealisasi sebesar
Rp945,203 miliar atau 14% di atas RKAP. Hal ini disebabkan
karena terdapat beban-beban yang terealisasi di atas
RKAP, seperti beban aset dibiayakan yang terealisasi
sebesar Rp11,071 miliar atau 19% di atas RKAP.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

General and Administrative Expenses


General and Administrative Expenses realized at IDR
945.203 billion, or 14% above RKAP. This is because
there are expenses that are realized above RKAP, such
as expensed assets realized at IDR 11.071 billion, or
19% above RKAP.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

b. Beban Operasional Bandara


Beban operasional bandara terealisasi sebesar
Rp1.553,107 miliar atau 4% di bawah RKAP karena
adanya upaya pengendalian terhadap beban-beban
operasional yang bersifat non rutin sehingga terealisasi
dibawah RKAP yang telah ditetapkan. Beban operasional
non rutin tersebut adalah: beban outsourcing tenaga kerja
yang terealisasi sebesar Rp39,909 miliar atau 51% di
bawah RKAP, beban outsourcing komputer yang terealisasi
sebesar Rp395 miliar atau 97% di bawah RKAP, beban
amortisasi terealisasi sebesar Rp40,076 miliar atau 59% di
bawah RKAP dan beban common use check in terealisasi
sebesar Rp15,566 miliar atau 51% di bawah RKAP serta
adanya beban operasional PJP4U LPPNPI sebesar Rp52,237
miliar yang tidak ada di RKAP 2014.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Realization of Total Expenses in 2014 amounted to IDR


3,524.723 billion, with deviation towards 2014 RKAP by IDR
6.060 billion or 0.5% over 2014 RKAP. Realization of some
RKAP expenses in 2014 was under 2014 RKAP. This is due to
the efficiency efforts in carrying out the Companys operational
activities. Meanwhile, if compared with the realization in
2013, there is an increase in the expenses by 17% or IDR
520.406 billion.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Realisasi Total Beban tahun 2014 adalah sebesar Rp3.524,723


miliar dengan deviasi terhadap RKAP 2014 sebesar Rp6,060
miliar atau 0,5% di atas RKAP 2014. Realisasi beberapa beban
di tahun 2014 berada di bawah RKAP 2014. Hal tersebut karena
adanya upaya efisiensi dalam menjalankan aktivitas kegiatan
operasional Perseroan. Sedangkan jika dibandingkan dengan
Realisasi tahun 2013, terdapat kenaikan beban sebesar 17%
atau Rp520,406 miliar.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

URAIAN
Description

231

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

232

d. Beban Pemasaran
Beban Pemasaran terealisasi sebesar Rp1,345 miliar atau
68% di atas RKAP.

d. Marketing Expenses
Marketing Expenses realized at IDR 1,345 billion or 68%
above RKAP

PERBANDINGAN LABA/RUGI KONSOLIDASIAN RKAP 2014


DENGAN REALISASI 2014 (dalam juta rupiah)

COMPARISON OF 2014 RKAP CONSOLIDATED PROFIT/LOSS


TO 2014 ACTUAL UTILIZATION (in million rupiah)

URAIAN
Description

Realisasi | Realization
2009

LABA RUGI
Profit Loss
Pendapatan Usaha
Operating Income
Aeronautika
Aeronautics
Non Aeronautika
Non-Aeronautics
Kargo
Cargo
Jumlah Pendapatan
Usaha
Total Operating Income
Beban Usaha
Operating Expense
Beban Pegawai
Employee Expenses
Beban Operasional
Bandara
Airport Operation
Expenses
Bandara Administrasi
dan Umum
General and
Administrative
Expenses
Beban Pemasaran
Marketing Expenses
Jumlah Beban Usaha
Total Operating Expense
Laba Rugi Usaha
Operating Income (loss)
Pendapatan (beban)
lain-lain
Other Income
(Expenses)
Pendapatan lain-lain
Other Income
Beban lain-lain
Other Expenses
Pendapatan (beban)
lain-lain
Other income
(expenses)
Laba Rugi Sebelum
Pajak
Profit/ loss before
tax
Pajak Badan
Corporate tax
Laba Rugi Setelah Pajak
Profit/ loss after tax

2010
2

2011

2012

2013

RKAP
2014

2014
(audited)

Des
2014

Pertumbuhan | Growth
20112012- 20132010
2011
2012

8=(7-6)/6 9=(3-2)/2 10=(4-3)/3

11=(5-4)

20142013
12=(75)/5

1.674.330

1.952.015

2.187.422

2.463.672

2.774.897

3.105.689

3.089.216

-1%

11%

11%

11%

11%

596.771

682.248

795.916

984.819

1.313.258

1.655.546

1.662.373

0%

14%

19%

25%

27%

39.093

48.365

54.608

47.712

95.351

106.259

119.560

13%

11%

-14%

50%

25%

2.310.194

2.682.628

3.037.945

3.496.203

4.183.506

4.867.495

4.871.149

0,1%

12%

13%

16%

16%

625.287

684.357

728.943

857.439

773.902

994.380

964.488

-3%

6%

15%

-11%

25%

712.555

803.174

988.872

1.112.757

1.241.863

1.618.326

1.553.107

-4%

11%

10%

25%

324.731

369.607

442.096

541.405

926.179

826.830

945.203

14%

40%

18%

42%

2%

702

605

1.007

2.141

1.160

800

1.345

68%

14%

53%

-85%

16%

1.663.275

1.857.744

2.160.917

2.513.742

2.943.104

3.440.336

3.464.143

1%

6%

14%

15%

18%

646.919

824.884

877.028

982.462

1.240.402

1.427.159

1.407.006

-1%

11%

21%

13%

617.351

607.617

659.141

734.627

320.155

76.251

206.172

170%

8%

10%

-129%

-36%

35.281

26.107

30.620

52.680

61.214

103.654

60.580

-42%

15%

42%

14%

-1%

582.070

581.510

628.521

681.947

258.942

(27.403)

145.592

631%

7%

8%

-163%

-44%

1.228.989

1.406.394

1.505.549

1.664.409

1.449.343

1.399.755

1.552.598

11%

7%

10%

-11%

4%

364.179

370.787

415.356

445.141

466.595

352.405

454.526

29%

11%

7%

5%

-3%

864.810

1.035.607

1.090.193

1.219.268

1.032.749

1.047.350

1.098.073

5%

5%

11%

-18%

6%

Berdasarkan kondisi umum Perseroan yang telah diuraikan,


PT Angkasa Pura II (Persero) dapat menghasilkan kinerja yang
baik sampai dengan Desember Tahun 2014. Hal tersebut dilihat

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

19%
16%

Based on the general condition of the Company that has been


described, PT Angkasa Pura II (Persero) has been successful to
produce a good performance up to December 2014. It can be

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Proyeksi Kinerja 2015

COMPARISON OF 2014 REALIZATION TO 2015 PROJECTION

RUPS PT Angkasa Pura II (Persero) pada tanggal 22 Januari


2015 telah memberikan persetujuan mengenai Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015, sekaligus menjadi
rancangan proyeksi pencapaian kinerja perusahaan pada tahun
2015. Proyeksi pencapaian kinerja tersebut adalah:

GMS of PT Angkasa Pura II (Persero) on January 22, 2015 has


given the approval of 2015 Work Plan and Budget (RKAP),
as well as a projection design of the companys performance
achievement in 2015. The performance achievement
projection is:

1.1. Laporan Laba-Rugi


Laba bersih tahun 2015 dengan rincian
sebagai berikut:

1.1. Income (Loss) Statement


Net Income 2015 with detail as follow:

Pendapatan UsahaRp5.708.029,45 juta


Biaya UsahaRp4.096.322,92 juta
Laba UsahaRp1.611.706,53 juta
Pendapatan non operasiRp84.106,14 juta
Biaya non operasiRp118.501,89 juta
Laba Sebelum PajakRp1.577.310,78 juta
Pajak Penghasilan BadanRp394.327,69 juta
Laba setelah pajakRp1.182.983,09 juta
Hak Minoritas Rp0 Juta
Laba Bersih Rp1.182.983,09

1.2. Financial Statement


Consolidated Financial Statement as per 31 December
2015 with detail as follow:
Assets
Current AssetIDR1,978,308 million
Fixed AssetIDR19,346,344 million
Other AssetIDR1,799,908 million
Total Asset IDR23,124,550 million
Liability and Equity
Current Liability IDR675,439 million
Other Liability IDR9,366,111 million
EquityIDR13,083,000 million
Total Liability and EquityIDR23,124,550 million

1.3. Investasi dengan rincian sebagai berikut:


1) Keselamatan & Keamanan
Operasi Penerbangan Rp293.476 juta
2) Keselamatan &
Keamanan bandara Rp234.302 juta
3) Pelayan Penumpang & Kargo Rp88.345 juta
4) Pengembangan UsahaRp9.532.982 juta
5) Pendukung Rp655.565 juta
Total Investasi KonsolidasianRp10.804.670 juta

1.3. Investment with detail as follow:


1) Aviation operation
safety and security program IDR293,476 million
2) Airport safety
and security program IDR234,302 million
3) Passenger and
cargo service programIDR88,345 million
4) Business development program IDR9,532,982
million
5) Supporting programIDR655,565 million
Total Consolidated InvestmentIDR10,804,670 million

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Aset
Aset lancarRp1.978.308 juta
Aset tetapRp19.346.344 juta
Aset lain-lainRp1.799.908 juta
Jumlah AsetRp23.124.550 juta
Liabilitas & Ekuitas
Liabilitas lancar Rp675.439 juta
Liabilitas lain-lainRp9.366.111 juta
EkuitasRp13.083.000 juta
Jumlah Liabilitas & EkuitasRp23.124.550 juta

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1.2. Laporan Posisi Keuangan


Laporan Posisi Keuangan Konsolidian per 31 Desember
2015, dengan rinci sebagai berikut:

Operating RevenuesIDR5,708,029.45 million


Operating ExpensesIDR4,096,322.92 million
Operating Profit IDR,1,611,706.53 million
Non-operation ProfitIDR84,106.14 million
Non-operation ExpenseIDR118,501.89 million
Profit Before TaxIDR1,577,310.78 million
Corporate Income TaxIDR394,327.69 million
Profit After TaxIDR1,182,983.09 million
Minority Rights IDR0 Juta
Net ProfitIDR1,182,983.09

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

seen from the financial aspect through the realization of profit


after tax which reached IDR 1,098.073 billion or realization
reached 5 % over RKAP.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

dari aspek keuangan melalui realisasi laba setelah pajak yang


mencapai Rp1.098,073 miliar atau realisasi tercapai 5% di
atas RKAP.

233

Kebijakan Dividen

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Dividend Policy
Pada tahun 2012, Angkasa Pura II telah menetapkan
dividen untuk tahun buku 2011 senilai Rp383.921.000.000
yang merupakan 35% dari laba berdasarkan risalah RUPS
Nomor:RIS-09/D3.MBU/2012.

In 2012, Angkasa Pura II set aside dividend for 2011 fiscal


year in amount of IDR 383,921,000,000 or 35% of earnings, in
accordance with the Minutes of GMS No. RIS-09/D3.MBU/2012.

Pada tahun 2013, Angkasa Pura II menetapkan dividen untuk


tahun buku 2012 senilai Rp426.743.770.448 yang merupakan
35% dari laba berdasarkan risalah RUPS Nomor:RIS-40/
D3.MBU/2013. Justifikasi penetapan pembagian dividen
tersebut berdasarkan pertimbangan Perseroan tahun ini dalam
melaksanakan project pengembangan Grand Design Bandara
Soekarno-Hatta dan Bandara lainnya yang memerlukan dana
yang sangat besar.

In 2013, Angkasa Pura II established IDR 426,743,770,448


as 2012 fiscal year dividend, or 35% from the Companys
earnings, in accordance with Minutes of GMS Number RIS-40/
D3.MBU/2013. The dividend was established in consideration
to Soekarno- Hatta Airport development project with respect
to its Grand Design and projects in other airports, which would
require sizeable funding.

Pada tahun 2014, Angkasa Pura II menetapkan dividen untuk


tahun buku 2013 senilai Rp309.824.555.421 yang merupakan
30% dari laba bersih berdasarkan risalah RUPS Nomor:
08.0301/00/03/2014/006. Justifikasi penetapan pembagian
dividen tersebut berdasarkan pertimbangan Perseroan pada
tahun 2014 yang akan melaksanakan investasi sebesar Rp8,74
triliun. Sampai dengan Desember Tahun 2014, Perseroan telah
memberikan kontribusi terhadap negara berupa Dividen sebesar
Rp361.461.555.421 atau 34% dari total kontribusi Perseroan
terhadap negara.

In 2014, Angkasa Pura II set aside dividend for 2013 fiscal


year in the amount of IDR 309,824,555,421 or 30% of
net income in accordance with the Minutes of GMS No.
08.0301/00/03/2014/006. The amount of dividend was
established with consideration to the Companys investments of
IDR 8.74 trillion that will be performed in 2014. Until December
2014 the Company has contributed to the State dividends
in the amount of IDR 361,461,555,421 or 34% of total the
Companys total contribution to the State.

Tabel Pembagian Dividen per Tahun Buku

Table of Dividend Distribution per Fiscal Year

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Kebijakan Dividen
Dividend Policy

234

Laba Bersih
Fiscal Year
Jumlah lembar saham
Total share
Dividen kas yang dibagikan
Total dividend distributed

2014

2013

2012

2011

1.098.072.618.623

1.032.748.714.842

1.219.267.915.565

1.096.918.046.398

5.000.000

5.000.000

5.000.000

1.900.000

219.614.523.725

309.824.555.421

426.743.770.448

383.921.316.239

51.637.000.000

20.000.000.000

75.000.000.000

219.614.523.725

361.461.555.421

446.743.770.448

458.921.316.239

43.922,90

61.964,91

85.348,75

202.063,85

20%

35%

35%

35%

On process

08.021/00/03/
2014/006

RIS-40/
D3.MBU/2013

19/D3.MBU/
2012

Tanggal RUPS
GMS Date

12 Mei 2015

21 Maret 2014

21 April 2013

15 Mei 2012

Tanggal Pengumuman
Announcement Date

12 Mei 2015

21 Maret 2014

21 April 2013

15 Mei 2015

On process

24 April 2014
29 Desember 2014

01 April 2013
24 Desember 2015

13 Juni 2012
28 desember 2012

Dividen per lembar saham


dividend per share
Rasio pembagian Dividen
dividend share ratio
Keputusan RUPS
GMS Decision

Tanggal Pembayaran
Payment Date

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Program Kepemilikan Saham Oleh Manajemen


dan/atau Karyawan
Employee/Management Share Ownership Program

Until 2014, Angkasa Pura II has not been a public company


thus the Company does not implement management and/or
employees stock option program (ESOP/ MSOP).

Actual Use of Funds From Public Offering

Pada tahun 2014, Angkasa Pura II tidak memiliki catatan


mengenai realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum
dikarenakan Perseroan belum menjadi perusahaan publik.

In 2014, Angkasa Pura II does not have a record of actual


use of proceeds from public offering as the Company has not
become a public company.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sampai tahun 2014, Angkasa Pura II belum menjadi perusahaan


publik sehingga Perseroan tidak melaksanakan program
kepemilikan saham oleh manajemen dan/atau karyawan
(ESOP/MSOP).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

235

Informasi Transaksi Material Dengan Pihak


Berelasi/ Afiliasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Information On Material Transaction With Related Parties/Affiliates

Dalam kegiatan usahanya, Angkasa Pura II melakukan transaksi


tertentu dengan pihak-pihak afiliasi sebagai berikut:
a. Perseroan menempatkan dana pada Bank Pemerintah
dengan persyaratan dan tingkat bunga normal
sebagaimana berlaku untuk nasabah bank pihak ketiga.
b. Perseroan membeli obligasi, wesel tagih, dan efek dibeli
dengan janji jual kembali yang diterbitkan oleh BUMN lain.
Sebagian pekerjaan aset tetap Perseroan dilaksanakan
oleh BUMN lain.

In its business, Angkasa Pura II entered into certain transactions


with the following affiliates:
a. The company placed its funds in State Banks under normal
requirements and interest rate as applicable to third-party
bank customers.
b. The Company purchased bonds, promissory notes, and
securities issued by other state-owned enterprises under
reverse repo agreement.
c. Some of the companys Fixed Assets work is performed
by other state-owned enterprises.

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan


pihak berelasi, sebagai berikut:

The nature of relations and types of transactions made by the


Company with related entities are presented in the table below:

Tabel Sifat Hubungan dan Jenis Transaksi

Table of Nature of Relations and Types of Transaction

c.

Pihak Berelasi | Related Entity

Sifat Berelasi | Nature of Relations

Bank Mandiri

Penempatan Kas dan Bank,


Deposito
Cash and Deposit Placement

Bank BNI

Institusi Keuangan yang Dikendalikan Oleh


Pemerintah Republik Indonesia
Financial Institution controlled by the Govt. of
Republic of Indonesia

Penempatan Kas dan Bank,


Deposito
Cash and Deposit Placement

Bank BRI

Institusi Keuangan yang Dikendalikan Oleh


Pemerintah Republik Indonesia
Financial Institution controlled by the Govt. of
Republic of Indonesia

Penempatan Kas dan Bank,


Deposito
Cash and Deposit Placement

Bank BTN

Institusi Keuangan yang Dikendalikan Oleh


Pemerintah Republik Indonesia
Financial Institution controlled by the Govt. of
Republic of Indonesia

Penempatan Kas dan Bank,


Deposito
Cash and Deposit Placement

PT Garuda Indonesia (Persero)

Perusahaan Asosiasi
Associate Company

Pemberian Pinjaman Tanpa Bunga


Non-interest Loan Provision

PT Purantara Mitra Angkasa Dua

Perusahaan Asosiasi
Associate Company

Pemberian Pinjaman Tanpa Bunga


Non-interest Loan Provision

PT Angkasa Pura Solusi

Perusahaan Asosiasi
Associate Company

Pemberian Pinjaman Tanpa Bunga


Non-interest Loan Provision

PT Angkasa Pura I (Persero)

Perusahaan Asosiasi
Associate Company

Pemberian Pinjaman Tanpa Bunga


Non-interest Loan Provision

PT Gapura Angkasa (Persero)

Perusahaan Asosiasi
Associate Company

Pemberian Pinjaman Tanpa Bunga


Non-interest Loan Provision

Saldo yang berhubungan dengan pihak-pihak afiliasi pada


tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) sebagai berikut.

Balances associated with affiliate parties on the date of


Statement of Financial Position (Balance Sheet) are as follow.

Dalam miliar rupiah

In billion rupiah

Uraian | Description

2014

2013

65,06

40,27

ASET | ASSET
Kas dan Setara Kas | Cash and Cash Equivalents
Pihak-pihak Berelasi | Related Parties
Bank IDR
Bank Mandiri

236

Transaksi | Transaction

Institusi Keuangan yang Dikendalikan Oleh


Pemerintah Republik Indonesia
Financial Institution controlled by the Govt. of
Republic of Indonesia

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Uraian | Description

2013

BRI

21,33

14,70

BNI

28,88

10,65

BTN

21,06

0,76

Sub Jumlah Bank IDR | Sub-Total Bank IDR

136,33

66,38

Bank Mandiri

52,70

26,95

BNI

23,94

10,93

Bank USD

2,35

2,29

Sub Jumlah Bank USD | Sub-Total Bank USD

78,99

40,17

2014

2013

Uraian | Description
DEPOSITO | DEPOSIT
Pihak-pihak Berelasi | Related Parties

5,00

Bank Mandiri EX BBD (IDR)

70,00

163,00

BNI (IDR)

21,40

55,90

BTN (IDR)

60,00

Bank Mandiri EX EXIM (IDR)

50,00

60,00

Bank Mandiri EX BDN (IDR)

60,00

Bank Mandiri EX EXIM (IDR)

112,50

BNI (IDR)

210,00

151,50

BNI APS (IDR)

10,00

535,00

2,50

BRI (IDR)
BRI APS (IDR)
Jumlah Deposito | Total Deposit

1.025,40
1.510.032

PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk

9,04

27,62

PT Purantara Mitra Angkasa

13,19

20,05

PT Gapura Angkasa

19,52

13,03

PT Merpati Nusantara Airline

9,10

8,22

PT Pertamina (Persero)

11,07

6,96

PT GMF Aero Asia

0,60

1,75

PT Mandara Jasindo Sena

2,02

1,61

PT Indosat

0,23

0,22

Bea dan Cukai

0,02

1,62

PT Pelita Air

0,56

0,28

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

0,12

PIUTANG USAHA | RECEIVABLES

PT Bank BRI Syariah

0,05

PT Bank Rakyat Indonesia

0,03

0,12

PT Bank Negara Indonesia 46

0,13

0,09

PT Bank Mandiri

0,28

0,34

Imigrasi | Immigration

1,44

1,45

0,57

PT Garuda Indonesia Cargo

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

541,40
1.027.025

JUMLAH KAS DAN SETARA KAS | TOTAL CASH AND CASH EQUIVALENTS

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

BRI Syariah (IDR)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

BRI

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

2014

237

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Uraian | Description

2014

2013

PT Gapura Angkasa (Koskargo)

1,21

PT Jasa Angkasa Semesta Tbk

1,86

PT Pos Indonesia (Persero)

0,98

Balai Karantina Perikanan

0,69

Perum LPPNPI

0,52

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

0,35

Perum Damri

0,30

Kesehatan Pelabuhan

0,30

Bank Pemb. Daerah Jabar

0,20

PT Adhi Karya (Persero) Tbk

0,19

Periswara

0,18

Dinasty. Ud

0,14

Lainnya (dibawah Rp100 jt) | Others (below IDR 100 million)

Profil Perusahaan
Company Profile

JUMLAH PIUTANG USAHA | TOTAL RECEIVABLES


Uraian | Description

63,45

136,47

85,18

2014

2013

PIUTANG NON USAHA | NON OPERATING RECEIVABLES


PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk
JUMLAH ASET | TOTAL ASSETS

0,15

125,73

285,17

210,92

2,67

LIABILITAS | LIABILITIES
Hutang Lain-lain | Other Payables

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

BMKG (PNBP PJP)

238

Kemenhub (PNBP PJP)

9,87

5,54

9,87

8,21

PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk

0,08

0,08

PT Gapura Angkasa

0,03

0,03

Jumlah Hutang Jaminan yang Akan Diperhitungkan |


Total Collateral Debt to be Recognized

0,11

0,11

JUMLAH LIABILITAS | TOTAL LIABILITIES

9,98

8,32

Jumlah Hutang Lain-lain | Total Other Payables


Hutang Jaminan yang Akan Diperhitungkan |
Collateral Debt to be Recognized

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan


Yang Berpengaruh Signifikan
Changes in Laws and Regulations With Significant Impact

Pada tahun 2014, tidak terdapat perubahan peraturan


perundang-undangan yang berpengarus signifikan
terhadap Perseroan.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

In 2014, there were no changes in the legislation that


significantly influence the Company.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Perubahan Kebijakan Akuntansi


Changes In Accounting Policy

A. PSAK dan ISAK yang Berlaku Efektif Mulai Tahun 2013

A. Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation


of Financial Accounting Standards (ISAK) Starting
Effectively in 2013

1. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

1. Standards Effectively Applied in the Current Year

Dampak

Impact

Penerapan standar revisi berdampak terhadap


perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dan
entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan konsolidasi untuk
periode berjalan atau periode sebelumnya.

Application of the revised standards affects in


accounting policy change of the company and its
subsidiaries which affects the presentation and
disclosure of the consolidated financial statements
for the current period as well as prior period.

PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas


Sepengendali
Diterapkan pada kombinasi bisnis entitas sepengendali
yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis dalam
PSAK No.22, Kombinasi Bisnis baik untuk entitas
yang mengakuisisi bisnis maupun entitas yang
melepas bisnis. Entitas yang melepas bisnis, dalam
pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui
selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah
tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan disajikan
dalam pos tambahan modal disetor dalam posisi
laporan keuangan konsolidasian. Berdasarkan standar
terdahulu, selisih tersebut juga dicatat di ekuitas,
tetapi sebagai pos Selisih Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali.

PSAK 38 (Revised 2012), Business Combination of


Common-Control Entities
Applied to a business combination of entities under
common control that meet the requirements in
PSAK No. 22, Business Combinations that applies
to acquiring entity as well as the releasing entity.
The releasing entity, in the common control business
entity, acknowledges the difference between the
fee received and the total business value stated in
its consolidated financial statement. Based on the
previous standard, the difference is also stated in
Equity, but posted as Difference in Common Control
Entity Restructuring Transaction.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures


In the current period, the company and its subsidiaries
have applied adjustments to PSAK 60 on Financial
Instruments: Disclosure, issued by the Financial
Accounting Standards of Indonesian Institute of
Accountants that is effective for accounting periods
commencing on January 1, 2013.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan


Dalam periode berjalan, Perseroan dan entitas
anak telah menerapkan penyesuaian atas PSAK
60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia yang efektif untuk periode
akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

In 2013, the Company and its Subsidiaries have implemented


all revised accounting standards and interpretations issued by
the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian
Institute of Accountants that are relevant to their operations
and effective for accounting periods commencing on 1 January
2013. Application of the new and revised standards and
interpretations did not significantly change the Company
and Subsidiaries accounting policies that affects disclosure of
the consolidated financial statements of the on-going period:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pada tahun 2013, Perusahaan dan Entitas Anak telah


menerapkan semua standar akuntansi revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari
Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan
efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal
1 Januari 2013. Penerapan standar baru dan revisi serta
interpretasi tidak berdampak signifikan terhadap perubahan
kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang
mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan konsolidasi
untuk periode berjalan:

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

239

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

240

Dampak

Impact

PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dimana


saldo akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali pada tanggal 1 Januari 2013,
tanggal awal penerapan Standar ini, disajikan di
ekuitas dalam pos tambahan modal disetor dan
tidak akan diakui sebagai laba. Keharusan ini tidak
berdampak pada laporan keuangan konsolidasian
Perseroan.

This revised PSAK applied prospectively where the


balance of Difference in Common Control Entity
Restructuring Transaction on January 1, 2013,
the date of the initial adoption of this Standard, is
presented in Equity under the heading of Additional
paid-in capital and would not be recognized as
income. This requirement does not impact the
Companys consolidated financial statement.

Pencabutan PSAK No.51, Akuntansi Kuasi Reorganisasi


(PPSAK No.51)
Berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013, tidak
menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi
Perseoan dan tidak berdampak material terhadap
jumlah yang dilaporkan tahun berjalan atau tahun
sebelumnya.

Withdrawal of PSAK 51, Accounting for QuasiReorganization (PPSAK 51)


Effective since January 1, 2013, this does not result
in changes of the companys accounting policy and
thus does not have any material impact on the
reported total of the current year as well as of the
previous year.

ISAK 21, Perjanjian Konstruksi Real Estate dan


pencabutan PSAK No.44 Akuntansi Aktiivitas
Pengembangan Real Estate
Yang berlaku sejak 1 Januari 2013 telah ditunda
sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Manajemen berpendapat bahwa penerapan dan
pencabutan Interpretasi dan Standar tersebut di atas
tidak memiliki dampak terhadap pelaporan keuangan
konsolidasian Perseroan.

ISAK 21, Real Estate Construction Agreement and


the repeal of SFAS 44, Accounting for Real Estate
Development Activities
In effect since January 1, 2013, this has been
postponed until further notice by the Indonesian
Financial Accounting Standards Board. Management
believes that the adoption and repeal of the Standards
and Interpretations does not give any impact on the
companys consolidated financial statement.

2. Interpretasi Telah Diterbitkan tetapi Belum Berlaku


Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2014 adalah:
ISAK No.27, Pengalihan Aset dari Pelanggan;
ISAK No.28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas;
ISAK No.29, Biaya Pengupasan lapisan Tanah
Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka.

2. Interpretation Already Issued but Not Yet Effective


Effective for periods beginning on or after January
1, 2014 are:
ISAK 27, Transfer of Assets from Customers;
ISAK 28, Termination of Financial Liabilities with
Equity Instruments;
ISAK 29, Land Coating Stripping Costs in the
Production Phase of Open Mining.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan


ini, manajemen secara terus-menerus mengevaluasi
dampak dari Standar dan Interpretasi di atas terhadap
laporan keuangan dan kinerja Perseroan, terutama
untuk Standar dan Interpretasi yang efektif mulai
berlaku pada atau setelah 1 Januari 2014.

As of the issuance date of this financial statement,


management continually evaluates the impact of
the above Standards and Interpretations on the
financial statements and the Companys performance,
especially on Standards and Interpretations which
effectively come into force on or after January 1, 2014.

B. PSAK dan ISAK yang Berlaku Efektif Mulai Tahun 2012


dan 2011
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah
dikeluarkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
di Indonesia dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2012 yang relevan bagi laporan keuangan
konsolidasian dan entitas anak:

B. PSAK and ISAK Effective Starting 2012 and 2011


Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)
and Interpretations of Financial Accounting Standards
(ISAK) which have been issued by Financial Accounting
Standards Board (DSAK) in Indonesia and effective on or
after January 1, 2012 that are relevant to the consolidated
financial statements and subsidiary entities:

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Laporan keuangan konsolidasian perusahaan dan entitas


anak ini telah mematuhi Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Perusahaan telah
menerapkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
yang mulai berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1
Januari 2012.

The companys consolidated financial statements has


complied with the Financial Accounting Standards (SAK)
established by the Financial Accounting Standards BoardIndonesian Institute of Accountants. The company has
implemented Indonesian Financial Accounting Standards
effective as per January 1, 2012.

Sedangkan perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan (PSAK) - Revisi dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) - Revisi yang wajib diterapkan
untuk pertama kali atau setelah 1 Januari 2011 dan 2012
tetapi tidak relevan bagi laporan keuangan konsolidasi
ini, yaitu:
1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terdiri
dari:
PSAK 12 (Revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam
Ventura Bersama.
PSAK 22 (Revisi 2010) Kombinasi Bisnis.
PSAK 58(Revisi 2009): Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Diberhentikan.

The change of Statements of Financial Accounting


Standards (PSAK)-Revisions and Interpretations of
Financial Accounting Standards (ISAK)-revisions that are
mandatory to be applied commencing on or after January
1, 2011 and 2012 but not relevant to this consolidated
financial statements, are:
1. Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)
consists of:
PSAK 12 (revised 2009): Participation in
Joint Ventures.
PSAK 22 (revised 2010) Business Combinations.
PSAK 58 (revised 2009): Fixed Assets Held for
Sale and Dismissed Operations.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

ISAK 24 (revised 2011), Evaluation of the


Substance of Transactions Involving a Legal Form
of Lease.
ISAK 25 (revised 2011), Land Rights.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

2. Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK)


consist of:
ISAK 15 (revised 2010), PSAK 24-The Limit on
a Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and its interactions.
ISAK 20 (revised 2010), Income Tax-Change in the
Tax Status of an Entity or Shareholders.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) terdiri


dari:
ISAK 15 (Revisi 2010), PSAK 24 Batas Aset
Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum,
dan Interaksinya.
ISAK 20 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan
Perubahan Dalam Status Pajak Entitas Atau Para
Pemegang Saham.
ISAK 24 (Revisi 2011), Evaluasi Substansi Beberapa
Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal
Sewa.
ISAK 25 (Revisi 2011), Hak Atas Tanah.

PSAK 55 (Revised 2011), Financial Instruments:


Recognition and Measurement;
PSAK 56 (Revised 2010), Earnings Per Share;
P S A K 6 0 ( R e v i s e d 2 0 1 0 ) , F i n a n c i a l
Instruments Disclosures.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

1. Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)


consists of:
PSAK 10 (Revised 2010), Effects of the Changes
of Foreign Exchange Rates;
PSAK 13 (Revised 2011), Investment Property;
PSAK 16 (Revised 2011), Fixed Asset;
PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting
of Retirement Benefit Plans;
PSAK 24 (Revised 2010), Employee Benefits;
PSAK 30 (Revised 2011), Rent;
PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for
Income Taxes;
PSAK 50 (Revised 2010), Presentation of
Financial Instruments;
PSAK 53 (Revised 2010), Share-Based Payment;

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terdiri


dari:
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing;
PSAK 13 (Revisi 2011), Properti Investasi;
PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap;
PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya;
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja;
PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa;
PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak
Penghasilan;
PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan
Penyajian;
PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis
Saham;
PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran;
PSAK 56 (Revisi 2010), Laba Per Saham;
PSAK60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan
Pengungkapan.

241

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

2. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) terdiri


dari:
ISAK 7: Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus.
ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna
Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa.
ISAK 11: Distribusi Non-kas kepada Pemilik.
ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas
Kontribusi Non-moneter oleh Venturer.
ISAK 14: Aset Tak Berwujud Biaya Situs Web.
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan.

C. PSAK yang Berlaku Efektif untuk Periode Tahun Buku


yang Dimulai pada atau setelah Tanggal 1 Januari 2015
1. PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan.

3. PSAK 15 (Revisi 2013) Investasi pada Entitas Asosiasi


dan Ventura Bersama.
4. PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja.
5. PSAK 65 (Revisi 2013) Laporan Keuangan
Konsolidasian.
6. PSAK 66 (Revisi 2013) Pengaturan Bersama.
7. PSAK 67 (Revisi 2013) Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain.
8. PSAK 68 (Revisi 2013) Pengukuran Nilai Wajar.
Perseroan sedang mengkaji pengaruh rencana penerapan
ke delapan PSAK tersebut diatas terhadap kinerja
keuangan secara konsolidasian maupun tersendiri (entitas
induk saja).

C. PSAK Effective for Fiscal Year Beginning on or after January


1, 2015
1. P S A K 1 ( r e v i s e d 2 0 1 3 ) - P r e s e n t a t i o n o f
Financial Statements.
2. P S A K 1 ( r e v i s e d 2 0 1 3 ) - P r e s e n t a t i o n o f
Financial Statements.
3. PSAK 15 (revised 2013)-Investments in Associate
Entities and Joint Ventures.
4. PSAK 24 (revised 2013)-Employee Benefits.
5. P S A K 6 5 ( r e v i s e d 2 0 1 3 ) - C o n s o l i d a t e d
Financial Statements.
6. PSAK 66 (revised 2013)-Shared Arrangement.
7. PSAK 67 (revised 2013)-Disclosure of Interests in
Other Entities.
8. PSAK 68 (Revised 2013) Measurement of Fair Value.
The Company is reviewing the effect SFAS implementation plan
on consolidated as well as separate financial performance
(parent entity only).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

2. PSAK 4 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Tersendiri.

2. Interpretation of Financial Accounting Standards


(ISAK) consists of:
ISAK 7: Consolidation of Special Purpose Entities.
I S A K 9 : C h a n g e ov e r L i a b i l i t i e s f r o m
Decommissioning , Restoration and
Similar Liabilities.
ISAK 11: Non-cash Distribution to Owners.
ISAK 12: Jointly Controlled Entities-Non-monetary
Contribution by Venturers.
ISAK 14: Intangible Assets-Web Site Costs.
ISAK 10: Customer Loyalty Program.

242

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

243

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Halaman ini sengaja dikosongkan


this page intentionally left blank

Tata Kelola
Perusahaan

Good Corporate Governance

244

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome
Challenges
to be a Leading
Airport Company
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

245

Komitmen Kami Dalam GCG

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Our Commitment in GCG

246

Komitmen untuk menciptakan


Perusahaan yang transparan, dapat
dipertanggungjawabkan (accountable),
dan terpercaya melalui manajemen bisnis
yang bertanggung jawab merupakan
landasan bagi penerapan prinsip-prinsip
GCG dalam organisasi Angkasa Pura II.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

The companys commitment to creating a


transparent, accountable, and reliably through
responsible business management is the basis
for the application of corporate governance
principles in the organization of Angkasa Pura II.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam


melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material
dan relevan mengenai perusahaan;
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian
di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat;
4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana
perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan
di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan
(stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan.

1. Transparency, i.e. openness in implementing the process


of decision making and disclosing relevant material
information regarding the company;

Tujuan Penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:


1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ
Perseroan (Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi),
karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan
lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua
pihak terpenuhi .
2. Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa
Pura II.
3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
4. Mengelola risiko secara lebih baik.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
Angkasa Pura II.
7. Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II.
8. Meningkatkan citra Angkasa Pura II (image) menjadi
semakin baik.

The objectives of Angkasa Pura II GCG are as follows:


1. Control and direct relations between the Companys
Organs (Shareholders, Board of Commissioners, Board
of Directors), employees, customers, work partners as
well as the community and the environment in good
manners, ensuring the needs of all parties are fulfilled.
2. Encourage and support the development of Angkasa
Pura II.
3. Manage resources in trustable manner.
4. Manage risks in a better way.
5. Enhance accountability before the stakeholders.
6. Prevent deviations in Angkasa Pura II management.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2. Accountability, i.e. clarity of functions, implementation


and responsability of the Organs for an effective
company management;
3. Responsibility, i.e. Compatibility between company
management and legal regulations and healthy
corporate principles;
4. Independency, i.e. a situation in which a company is
managed professionally without conflict of interests
and pressure from any parties that are against legal
regulations and healthy corporate principles;
5. Fairness, i.e. justice and equality in the fulfillment of
stakeholders rights that arise from agreements as well
as laws and regulations.

7. Improve Angkasa Pura IIs corporate culture.


8. Enhance Angkasa Pura IIs image

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Angkasa Pura II applies the GCG principles in accordance with


the PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding the
Good Corporate Governance Implementation in State Owned
Enterprises, which includes:

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Angkasa Pura II menerapkan prinsip-prinsip GCG sesuai dengan


PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
Pada Badan Usaha Milik Negara, yang meliputi:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Commitment on GCG implementation within Angkasa Pura II


organization reflects the beliefs that GCG is the key success
to achieve effective, efficient and sustainable business
performance that are critical for the management of the
Company in order for Angkasa Pura II can fulfill its obligations
to Share holders, customers, employees, business partners,
communities and other stake holders. To determine the GCG
implementation level that has been done, Angkasa Pura II
conduct GCG assessment by independent parties and committed
to follow up on any recommendations for improvement
generated from the assessment.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Komitmen penerapan GCG dalam organisasi Angkasa Pura II


mencerminkan keyakinan bahwa GCG merupakan kunci sukses
pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien dan berkelanjutan
yang sangat diperlukan dalam pengelolaan perusahaan
sehingga Angkasa Pura II dapat memenuhi kewajibannya
secara baik kepada Pemegang Saham, pelanggan, karyawan,
mitra bisnis, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.
Untuk mengetahui level penerapan GCG yang telah dilakukan,
Angkasa Pura II melakukan pengukuran implementasi GCG yang
dilakukan oleh pihak independen dan berkomitmen untuk
menindaklanjuti setiap rekomendasi perbaikan yang dihasilkan.

247

Dasar Penerapan Dan Roadmap Gcg

248

Implementation Basis

Untuk mewujudkan tujuan penerapan GCG di Angkasa Pura II,


terdapat sejumlah acuan peraturan yang melandasi sebagai
berikut::

To achieve these objectives, Angkasa Pura II is fully committed


and consistently implements GCG in line with several formal
regulations as the legal basis, i.e.:

1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN (Pasal


5 ayat 3).
2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER-01/
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan
Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal
06 Juli 2012.
3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik
Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012
tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi
atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
4. Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas yang diperbaharui oleh Undang Undang No. 40
Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007.
5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi
Nomor: KEP.448/UM.004/X/AP II 2007 dan Nomor:
KEP.02.03.01/00/10/2007 461 tentang Pedoman
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan
PT Angkasa Pura II (Persero).

1. Law No. 19 of 2003 on SOEs (Article 5 paragraph 3).

Roadmap GCG Angkasa Pura II

Angkasa Pura II GCG Roadmap

Angkasa Pura II telah memiliki Roadmap GCG yang didasarkan


pada Roadmap GCG yang disusun oleh Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG). Mengacu pada roadmap GCG
tersebut, sasaran akhir Roadmap GCG adalah terwujudnya
Angkasa Pura II sebagai good corporate citizen sehingga
Angkasa Pura tumbuh berkelanjutan.

Angkasa Pura II has owned GCG roadmap based on the GCG


roadmap developed by National Committee on Governance
(NCG). Referring to the GCG roadmap, the final goal of GCG
Roadmap is to establish Angkasa Pura II as a good corporate
citizen with continuous growth.

Sasaran
Objectives

Dasar Penerapan

Tolak Ukur
Measurement

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

GCG Implementation Basis and Roadmap

2. SOE Ministers Regulation No. PER-01/MBU/2011 on


the Implementation of Good Corporate Governance at
State-owned Enterprises subsequently amended with
SOE Ministers Regulation No. PER-09/MBU/2012 dated
06 July 2012.
3. SOE Ministry Secretarys Decision No. SK-16/S.MBU/2012
dated 06 June 2012 on Indicators/Parameters for the
Assessment and Evaluation of Good Corporate Governance
at BUMNs.
4. Law No. 1 of 1995 on Limited Liability Company
subsequently amended with Law No. 40 of 2007 dated
16 August 2007.
5. Joint Decision of Board of Commissioners and Directors
No.: KEP.448/UM.004/X/AP II 2007 and No.:
KEP.02.03.01/00/10/2007 461 on Guidelines in the
Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
and Code of Conduct at PT Angkasa Pura II (Persero).

GOOD CORPORATE
GOVERNANCE

GOOD GOVERNANCE
COMPANY

GOOD CORPORATE
CITIZEN

Memenuhi ketentuan
dari peraturan
(mandatory maupun
voluntary) dalam tata
kelola perusahaan

Dapat mengendalikan
operasi bisnis terutama
aspek risiko usaha
secara efektif

Menjadi warga industry


maupun masyarakat
sosial yang etikal dan
bertanggungjawab

Controlling business
operation, especially
business risk aspect,
effectively

Becoming ethical and


responsible citizen of the
industry as well as the
social community

Complying with rules and


regulations (mandatory
and voluntary) of
corporate governance

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Upaya Memperkuat Implementasi Gcg Angkasa Pura Ii


Effort to Strengthen Angkasa Pura Ii Gcg Implementation

1. Revise the existing code of corporate governance to


align with business development and corporate strategy,
also as an annual review exercise. The latest revision of
the Code of GCG aligned with the Joint Decree Board of
Commissioners and Board of Directors Number
DKOM.390.1/HK.201/AP II-2014
KEP.02.03.01/08/2014.3
dated 5 August 2014.

2. Revisi Pedoman Perilaku (COC/ Code of Conduct)


Melakukan revisi Pedoman Perilaku yang sudah
ada agar sesuai dengan perkembangan bisnis dan
strategi perusahaan, serta dilakukan review setiap
tahunnya. Revisi terakhir Pedoman Perilaku sesuai
SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor:
DKOM.036.1/HK.201/AP II-2014 tanggal 22 Januari 2014.
KEP.02.03.01/01/2014.1

2. Revise the existing Code of Conduct in to align with


business development and corporate strategy, also as an
annual review exercise. The latest revision of the Code of
GCG aligned with the Joint Decree Board of Commissioners
and Board of Directors Number:
DKOM.036.1/HK.201/AP II-2014
KEP.02.03.01/01/2014.1
dated 22 January 2014.

3. Pembuatan Board Manual


Membuat Board Manual sebagai panduan
Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan
f u n g s i n ya d a n t e l a h d i s a h k a n m e l a l u i S K
Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor :
DKOM.078.1/HK.201/AP II-2014 tanggal 17 Februari 2014
dan telah dilakukan perubahan melalui SK Bersama Nomor :
DKOM.390.2/HK.201/AP II-2014 tanggal 5 Agustus 2014.
KEP.01.02.01/08/2014.1

3. Create Board Manual


Create Board Manual for the Board of Commissioners
and Board of Directors guidance in carrying out its
functions and has been formalized by the Joint Decree
of the Board of Commissioners and Board of Directors
Number:DKOM.078.1/HK.201/AP II-2014
KEP.01.02.01/02/2014 dated 17 February 2014 and
through its amendment of Joint Decree:
DKOM.390.2/HK.201/AP II-2014
KEP.01.02.01/08/2014.1
dated 5 August 2014.

4. Penerapan Program Pengendalian Gratifikasi


Dalam rangka meningkatkan Clean Governance serta
untuk pencegahan dan pemberantasan korupsi di
lingkungan perusahaan, Angkasa Pura II menerapkan
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) bekerjasama
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang
ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh
Komisaris Utama dan Diretur Utama Angkasa Pura II serta
Direktur Gratifikasi KPK pada tahun 2013.

4. Gratification Control Program Implementation


In order to improve the Clean Governance as well as
for the prevention and eradication of corruption in the
Company, Angkasa Pura II implement Gratification Control
Program (Program Pengendalian Gratifikasi / PPG) in
cooperation with the Corruption Eradication Commission
(CEC), formalized by the signing of the commitment by
the President Commissioner and and President Director
of Angkasa Pura II and by the Director of Gratification
CEC in 2013.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1. Revisi Pedoman GCG (COCG/ Code of Corporate Governance)


Melakukan revisi Pedoman GCG yang sudah ada agar
sesuai dengan perkembangan bisnis dan strategi
perusahaan, serta dilakukan review setiap tahunnya.
Revisi terakhir dari Pedoman GCG sesuai SK Bersama
Dewan Komisaris dan Direksi Nomor:
DKOM.390.1/HK.201/AP II-2014 tanggal 5 Agustus 2014.
KEP.02.03.01/08/2014.3

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Throughout 2014, Angkasa Pura II made various efforts to


strengthen the implementation of GCG, among others:
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Selama tahun 2014, Angkasa Pura II melakukan berbagai


upaya dalam memperkuat implementasi GCG di antara lain:

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

249

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

As a follow up to the commitment, Angkasap Pura II


create a Task Force to set Gratification Control Program
provision and assign the Bureau of Risk Management and
Compliance as a function / unit in charge of managing
Gratification Control Program according to Board of
Directors Decree Number: KEP.02.01 / 00/04/2013/155
dated 8 April 2013 on the Assignment to Bureau of
Risk Management and Compliance as Gratification
Management and Control Unit.

Untuk penguatan perangkat telah dis ahkan


Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian
Gratifikasi di Lingkungan Angkasa Pura II melalui
SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor :
DKOM.036.2/HK.201/AP II-2014 tanggal 22 Januari 2014.
KEP.02.03.01/01/2014

For reinforcement of the instrument, Guidelines for


Gratification Management and Control at Angkasa Pura
II has been formalized through Joint Decree Board of
Commissioners and Board of Directors Number:
DKOM.036.2/HK.201/AP II-2014
KEP.02.03.01/01/2014
dated 22 January 2014.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan komitmen


tersebut dibentuk Satuan Tugas yang menyusun aturan
PPG dan menunjuk Biro Manajemen Risiko dan Kepatuhan
sebagai fungsi/unit kerja yang bertugas mengelola PPG
sesuai SK Direksi Nomor : KEP.02.01/00/04/2013/155
tanggal 8 April 2013 tentang Penerapan Biro Manajemen
Risiko dan Kepatuhan sebagai Unit Pengelola dan
Pengendalian Gratifikasi.

250

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Sebagai Unit Pengelola WBS, ditunjuk Satuan


Pengawasan Internal (SPI) melalui SK Direksi Nomor :
KEP.02.03/00/01/2014/082 tanggal 22 Januari 2014
tentang Penetapan Unit SPI Sebagai Unit Pengelola Sistem
Pengaduan Pelanggaran (WBS).
6. Sosialisasi GCG ke Karyawan dan Stakeholders

5. Implementation of WBS (Whistleblowing System)


To prevent violation and fraudulent practices and to
strengthen good governance practices, Angkasa Pura II
implement Whistleblowing System. For reinforcement of
the instrument, Guidelines of Whistleblowing System in
Angkasa Pura II has been formalized by Joint Decree of
Board of Commissioners and Board of Directors Number:
DKOM.036.3/HK.201/AP II-2014
KEP.02.03.01/01/2014.2
dated 22 January 2014.

The WBS management unit assigned to the Internal Audit


Unit (IAU) through Board of Directors Decree Number:
KEP.02.03 / 00/01/2014/082 dated 22 January 2014
regarding the Stipulation of IAU Unit as Whistleblowing
System (WBS) Management Unit.
6. GCG socialization to Employees and Stakeholders

Socialization to
employees at
Soekarno-Hatta airport

The revised or newly implemented, which includes the Code


of Corporate Governance, Code of Conduct, Board Manual,
Gratification Control Guidelines and whistleblowingsystem
are regularly socialized to employees in the head office and
branch offices.

Bagi karyawan baru juga dilaksanakan diseminasi tentang


kebijakan dan penerapan GCG di Angkasa Pura II.

For new employees also conducted induction of GCG policies


and implementation at Angkasa Pura II.

Sosialisasi juga dilakukan kepada stakeholders di seluruh


kantor cabang dengan memfokuskan materi sosialisasi
kepada Program Pengendalian Gratifikasi dan WBS.

Socialization also conducted to stakeholders in all branches


by focusing socialization material on Gratification Control
Program and WBS.

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Kebijakan GCG yang telah direvisi maupun yang baru


diterapkan, yang meliputi Pedoman GCG, Pedoman
Perilaku, Board Manual, Pedoman Pengendalian Gratifikasi
dan Pedoman Pengaduan Pelanggaran disosialisasikan
secara berkala kepada karyawan kantor pusat dan kantor
cabang.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Sosialisasi kepada
karyawan di Bandara
Soekarno-Hatta)

Annual Report 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

5. Penerapan Sistem Pengaduan Pelanggaran (WBS/


Whistleblowing System)
Dalam rangka mencegah praktik penyimpangan dan
kecurangan serta untuk memperkuat penerapan praktik
good governance, Angkasa Pura II menerapkan Sistem
Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System).
Untuk penguatan perangkat, telah disahkan Pedoman
Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing
System) di Lingkungan Angkasa Pura II melalui SK
Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor :
DKOM.036.3/HK.201/AP II-2014 tanggal 22 Januari 2014.
KEP.02.03.01/01/2014.2

To Strengthening human resources (agent of change)


Angkasa Pura II conduct technical guidance and Training
of Trainers (ToT) for representatives of each working unit
at Angkasa Pura II and the event is directly supervised
by CEC.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Untuk penguatan SDM (agent of change) dilakukan


bimbingan teknis dan Training of Trainer (ToT) bagi
perwakilan unit kerja di Angkasa Pura II yang langsung
dibimbing oleh KPK.

251

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

252

Bapak Johan Budi hadir sebagai narasumber dalam


Sosialisasi GCG dan Seminar Bandara Bersih dari
Gratifikasi bagi stakeholders di Bandara Soekarno-Hatta
Mr Johan Budi present as guest speaker at the GCG
Socialization and Free from Gratification Airpoirt
Seminar stakeholders at Soekarno-Hatta

Bapak Johan Budi dan Direktur Utama serta Direktur SDM dan
Umum Angkasa Pura II berfoto bersama stakeholders dalam
Sosialisasi GCG dan Seminar Bandara Bersih dari Gratifikasi bagi
stakeholders di Bandara Soekarno-Hatta
Mr Johan Budi with President Director and the Director Human
Resources & General Affairs PT Angkasa Pura II together with
stakeholders during the GCG Socialization and Free from
Gratification Airpoirt Seminar stakeholders at Soekarno-Hatta

Sosialisasi untuk stakeholder Kantor Cabang Bandara


Soekarno-Hatta dikemas dalam format seminar dengan
tema Bandara Bersih dari Gratifikasi dan hadir sebagai
nara sumber Deputi Bidang Pencegahan KPK, Johan Budi
(sekarang Plt Wakil Ketua KPK).

Socialization for stakeholder at Soekarno-Hatta Branch


Office through seminar format on GCG Socialization and
Free from Gratification Airpoirt Seminar stakeholders
and invited as speaker the Deputy of Prevention CEC,
Mr. Johan Budi (now Acting Deputy Chairman of the CEC).

7. Penandatanganan Pakta Integritas


Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani Pakta
Integritas untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG dan
menghindari benturan kepentingan, yang diperbaharui
setiap tahun.

7. Integrity Pact Signing


Board of Commissioners and Board of Directors signd the
Integrity Pact to implement good corporate governance
principles and to avoid conflict of interest, this pact will
be renewed annually.

8. Pengisian Daftar Khusus


Dewan Komisaris dan Direksi mengisi Daftar Khusus
tentang Kepemilikan Saham Pribadi dan Keluarga yang
diperbaharui setiap tahun.

8. Special Registration Submission


Board of Commissioners and Board of Directors submit
special registration regarding and family personal share
ownership that will be renewed annually.

9. Penandatanganan Pernyataan Komitmen Karyawan dan


Stakeholders
Seluruh insan Angkasa Pura II menandatangani Pernyataan
Komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG dan
Pedoman Perilaku serta menghindari Gratifikasi, Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN), yang diperbaharui setiap
tahun.

9. Signing Statement of Commitment by Employees and


Stakeholders
Every individuals in Angkasa Pura II signed the Statement
of Commitment to implement good corporate governance
principles and the Code of Conduct also to avoid
Gratuities, Corruption, Collusion and Nepotism that will
be renewed annually.

Selain karyawan, juga dilakukan penandatanganan


komitmen Direksi Angkasa Pura II dan stakeholders di
Bandara Soekarno-Hatta.

In addition to employees, Board of Directors Angkasa


Pura II and stakeholders also signed the Statement of
Commitment at Soekarno-Hatta Airport.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

One of the stakeholders signed the Commitment to Refuse Bribery, Gratuities


and Grease Money during the GCG Socialization and Free from Gratification
Airpoirt Seminar stakeholders at Soekarno-Hatta

10. Participate in the CEC Integrity Pioneers ToT (Training


of Trainers)
Angkasa Pura II sent 2 (two) CEC Integrity Pioneers
ToT as speaker and trainer related with the integrity
internalization and create integrity system at the
Advanced ToT activities as the follow up for the Pilot
program Integrity Pioneers Establishment organized by
CEC Yogyakarta.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

10. Ikut serta dalam ToT (Training of Trainers) Tunas Integritas KPK
Angkasa Pura II mengirimkan 2 (dua) orang Alumni ToT
Tunas Integritas KPK sebagai narasumber dan trainer
terkait internalisasi integritas dan pembangunan
sistem integritas dalam kegiatan ToT Lanjutan Piloting
Pembentukan Tunas Integritas yang diselenggarakan
oleh KPK di Yogyakarta.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Salah seorang stakeholder menandatangani Komitmen Menolak Suap,


Gratifikasi dan Uang Pelicin saat Sosialisasi dan Seminar Bandara Bersih dari
Gratifikasi di Bandara Soekarno-Hatta

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

253

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

11. Participate in the Integrity Expo during Anti-corruption


Week 2014
As a form of publication related with the steps that have
been made in the effort to drive corruption prevention,
Angkasa Pura II participated in the Integrity Expo during
Anti-corruption Week 2014 organized by CEC at Gajah
Mada University Complex, Yogyakarta

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

11. Ikut serta dalam Integrity Expo di Pekan Antikorupsi 2014


Sebagai bentuk publikasi terkait langkah yang telah
dilakukan dalam mendorong upaya pencegahan
korupsi, Angkasa Pura II turut berpartisipasi dalam
kegiatan Integrity Expo di Pekan Antikorupsi 2014 yang
diselenggarakan oleh KPK di komplek Universitas Gajah
Mada Yogyakarta.

254

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

In the 2013 CGPI Award , Angkasa Pura II predicate


Indonesia Trusted Company or into the category of
Trusted with the achievements score of of 80.51.

13. Ikut serta dalam Annual Report Award


Menindaklanjuti surat dari Kementerian BUMN tentang
Penyelenggaraan Annual Report Award dan juga untuk
meningkatkan implementasi prinsip-prinsip GCG di
perusahaan, Angkasa Pura II setiap tahun mengikuti
Annual Report Award (ARA) yang diselenggarakan oleh
Bapepam LK (Otoritas Jasa Keuangan), Ditjen Pajak,
Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia,
KNKG dan Ikatan Akuntan Indonesia.

13. Participate in the Annual Report Award


Following up on the letter from Ministry of SOE regarding
the Annual Report Award implementation and also to
further improve the implementation of GCG principles
in companies, Angkasa Pura II every year participate
in the Annual Report Award (ARA) organized by the
Indonesian Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (Indonesia Financial Service
Authority), Directorate of Tax, Ministry of SOE, Bank of
Indonesia, Indonesian Stock Exchange, KKNG and The
Indonesian Accounting Association

Pada Annual Report Award tahun 2013, Angkasa Pura


II berhasil meraih Predikat Juara II Kategori BUMN Non
Keuangan Non Listed.

In the Annual Report Award 2013, Angkasa Pura II


successfully achieve position as Runner-up in the Nonlisted, non-finance SOE category

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pada CGPI Award tahun 2013, PT Angkasa Pura II


memperoleh predikat Indonesia Trusted Company atau
masuk dalam kategori Terpercaya dengan capaian nilai
sebesar 80,51.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

12. Participate in the CGPI (Corporate Governance Perception


Index) Award
In order to evaluate and understand the development
of the Company GCG implementation quality, Angkasa
Pura II participate in the CGPI Award as part of the GCG
implementation ranking and research program organized
by the Indonesian Institute for Corporate Governance
(IICG)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

12. Ikut serta dalam CGPI (Corporate Governance Perception


Index) Award
Dalam rangka evaluasi dan untuk mengetahui
perkembangan kualitas penerapan GCG Perusahaan,
Angkasa Pura II ikut serta dalam CGPI Award yang
merupakan program riset dan pemeringkatan penerapan
GCG, diselenggarakan oleh Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG).

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

255

Pengukuran Implementasi Gcg

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Measurement Of Gcg Implementation


Dasar Pelaksanaan dan Skor Assessment GCG
Landasan yuridis pengukuran implementasi GCG di Angkasa
Pura II mengacu pada Peraturan Menteri BUMN nomor PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara. Indikator parameter yang
digunakan adalah Company Corporate Governance Scorecard
(CCGS) yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN berdasarkan
Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.
MBU/2012 Tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi
Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara yang
diterbitkan pada tanggal 6 Juni 2012 yang meliputi 6 (enam)
aspek, 43 Indikator, 153 Parameter dan 568 Faktor Uji.

Basis of Implementation and GCG Assessment Score


The legal basis of GCG assessment at Angkasa Pura II is SOE
Ministers Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August
2011 on Good Corporate Governance Implementation at
Stateowned Enterprises (SOEs). Parameters indicators used is
the Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) issued by
the Ministry of SOEs Decree based on SOE Ministry Secretarys
Decision No.: SK-16/S.MBU/2012 on Assessment and Evaluation
Parameters and Indicators in Good Corporate Governance at
State-owned Enterprises issued on 6 June 2012.which includes
six (6) aspect, 43 indicator, 153 parameter and 568 test factor.

Ke-enam Aspek Penilaian meliputi hal-hal sebagai berikut:


1. Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan
yang baik secara berkelanjutan
2. Pemegang saham dan RUPS/pemilik modal
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
4. Direksi
5. Pengungkapan informasi dan transparansi
6. Aspek lainnya

The six aspect of assessment are


1. Commitment to good and sustainable corporate
governance implementation
2. Shareholders and Annual General Meeting of Shareholders
(AGM)/capital owners
3. Board of Commissioners/Board of Trustees
4. Board of Di rectors
5. Information disclosure and Ttransparency
6. Other aspects

Skor Assessment GCG


Angkasa Pura II berkomitmen untuk melaksanakan pengukuran
implementasi GCG secara berkala yang dilaksanakan setiap
tahun. Skor Assessment GCG Angkasa Pura II selama tahun
2009-2014 sebagai berikut:

GCG Assessment Score


Angkasa Pura II is committed to carry out periodic
measurements of GCG implementation annually. Angkasa
Pura II GCG Assessment Score for 2009-2014 as follows:

Tahun
Year

2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

2010

256

2011

Skor
Assessment
GCG
GCG
Assessment
Score

Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) yang digunakan


CCGS Used

Pelaksana
Organized by

80,63

Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan


Surat Sekretaris Kementerian Negara BUMN Nomor S-168/
MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008.
Using assessment parameter indicator based on The Letter of
SOE Ministry No. S-168/MBU/2008 dated on 27 June 2008.

Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan
Financial and Development
Supervisory Agency

86,42

Menggunakan indikator parameter assessment


berdasarkan Surat Sekretaris Kementerian Negara BUMN
Nomor S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008.
Using assessment parameter indicator based on The Letter of
SOE Ministry No. S-168/MBU/2008 dated on 27 June 2008

Self Assessment (internal)

83,95

Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan


Surat Sekretaris Kementerian Negara BUMN Nomor S-168/
MBU/2008 tanggal 27
Juni 2008.
Using assessment parameter indicator based on The Letter of
SOE Ministry No. S-168/MBU/2008 dated on 27 June 2008.

Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Provinsi Banten
Financial and Development
Supervisory Agency
(BPKP) Banten Province
Representative

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2012

2014

Pelaksana
Organized by

82,08

Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan


Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.
MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using assessment parameter indicator based on The Letter of
SOE Ministry Secretary No.: SK-16/S.MBU/2012 dated on June
6, 2012.

Self Assessment (internal)

82,295

Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan


Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.
MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using assessment parameter indicator based on The Letter of
SOE Ministry Secretary No.: SK-16/S.MBU/2012 dated on June
6, 2012.

Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Provinsi Banten
Financial and Development
Supervisory Agency
(BPKP) Banten Province
Representative

84,628

Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan


Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.
MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
Using assessment parameter indicator based on The Letter of
SOE Ministry Secretary No.: SK-16/S.MBU/2012 dated on June
6, 2012.

Self Assessment (internal)

ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR/PARAMETER


Test Aspects/Indicator/Parameter

2014 GCG Self Assessment


The result of GCG Assessment by an independent party for
2013 practice was GOOD with score achievement of 84,628
The assessment covered 6 (six) aspects: Committment to
sustainable implementation of Good Corporate Governance,
Shareholders and GSM, Board of Commissioners, Board
of Directors, Information Disclosure and Transparency,
Other Aspects. Details of assessment is described in the
following table:

BOBOT
Weight

CAPAIAN TAHUN 2014


Actual Achievement of
SKOR
Score

% CAPAIAN
Achievement

PENJELASAN
Remarks

7,000

6,239

89,127

Sangat Baik
Very Good

II

Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal


Shareholders and AGM (Annual General Meeting of
Shareholders)/Capital Owners

9,000

7,385

82,057

Baik
Good

III

Dewan Komisaris/Dewan Pengawas


Board of Comissioners/Board of Trustees

35,000

31,551

90,167

Sangat Baik
Very Good

IV

Direksi
Board of Directors

35,000

31,261

89,318

Sangat Baik
Very Good

Pengungkapan Informasi dan Transparansi


Information Disclosure and Transparency

9,000

8,184

90,934

Sangat Baik
Very Good

VI

Aspek Lainnya
Other Aspects

0,000

0,000

SKOR KESELURUHAN
Other Aspects

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola


Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
Commitment to sustainable implementation of Good
Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Self Assessment GCG Tahun 2014


Penilaian Self Assessment GCG tahun 2014 dilakukan secara
mandiri oleh Tim Internal Angkasa Pura II menunjukkan hasil
dengan predikat BAIK dengan capaian skor sebesar 84,628
mencakup 6 (enam) aspek yang diukur yaitu: Komitmen
terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan, Pemegang
Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan
Informasi dan Transparansi, dan Aspek Lainnya. Adapun rincian
hasil penilaian setiap aspek tercermin sebagai berikut:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2013

Company Corporate Governance Scorecard (CCGS) yang digunakan


CCGS Used

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tahun
Year

Skor
Assessment
GCG
GCG
Assessment
Score

84,628

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

257

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

258

Rekomendasi Hasil Assessment GCG


Terdapat 28 Rekomendasi hasil assessment GCG di tahun 2014
sebagai berikut:
No

GCG Assessment Result Reccomendation


Based on the assessment, there are 28 recommendations
as follows:

Rekomendasi
Recommendation

Pelaksana
PIC

Membuat sanksi bagi pejabat yang belum menyampaikan LHKPN. (Indikator 4)


Set-up sanction to officials that has not submit LHKPN (Indicator 4)

Direksi
Board of Director

Melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan whistleblowing


secara berkala. (Indikator 6)
Evaluating and reporting on the implementation of whistleblowing policies
periodically. (Indicator 6)

Direksi
Board of Director

Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal melaksanakan penilaian terhadap calon


anggota Direksi. (Indikator 7)
Shareholders / GMS / Capital Owner conducted an assessment of the potential
members of the Board of Directors. (Indicator 7)

Pemegang Saham
Shareholder

Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal melaksanakan penilaian terhadap calon


anggota Direksi. (Indikator 7)
Shareholders / GMS / Capital Owner conducted an assessment of the potential
members of the Board of Directors. (Indicator 7)

Pemegang Saham
Shareholder

RUPS/Pemilik Modal memuat alasan SK Pemberhentian dalam memberhentikan


anggota Direksi (Indikator 8)
GMS / Capital Owner explain the reasons for the dismissal decree letter when
dismissing members of the Board of Directors (indicator 8)

Pemegang Saham
Shareholder

Melengkapi komposisi anggota Dewan Komisaris dengan Komisaris Independen.


(Indikator 8)
Completing the composition of the Board of Commissioners with an Independent
Commissioner. (Indicator 8)

Pemegang Saham
Shareholder

Membuat pedoman penilaian kinerja direksi dan kinerja Dewan Komisaris secara
individu. (Indikator 10)
Create performance assessment guidelines for BOD and BOC individually.
(Indicator 10)

Pemegang Saham
Shareholder

Dalam rencana kerja Dewan Komisaris membuat program evaluasi atas penerapan TI
perusahaan. (Indikator 16)
In the work plan of the Board of Commissioners made an evaluation program of the
IT implementation in the Company (Indicator 16)

Dewan Komisaris
Board of Commissioner

Dalam rencana kerja Komisaris membuat program evaluasi atas mutu dan pelayanan
(Indikator 16)
In the work plan of the Board of Commissioner made an evaluation program for the
quality and services (indicator 16)

Dewan Komisaris
Board of Commissioner

10

Dewan Komisaris menyampaikan arahan tentang


peningkatan efektivitas sistem pengendalian intern kepada Direksi. (Indikator 16)
BOC convey the direction on increasing the internal control effectiveness system to
the Board of Directors. (Indicator 16)

Dewan Komisaris
Board of Commissioner

11

Dewan Komisaris menyampaikan arahan tentang peningkatan kualitas kebijakan dan


pelaksanaan manajemen risiko perusahaan (Indikator 16)
BOC conveying direction on improving the Companys quality of policies and
implementation of the Companys risk management (16 indicators)

Dewan Komisaris
Board of Commissioner

12

Dewan Komisaris melakukan penilai kinerja Direksi secara individual. (Indikator 19)
BOC perform performance assessment of the Board of DIrectros individually (Indicator
19)

Dewan Komisaris
Board of Commissioner

13

Membuat pakta integritas Dewan Komisaris dilampirkan dalam setiap rekomendasi


tindakan Dewan Komisaris terhadap usulan direksi. (Indikator 20)
Create BOC integrity pact attached in every Board of Commissioners recommendation
on the Board of Directors proposed action. (Indicator 20)

Dewan Komisaris
Board of Commissioner

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Dewan Komisaris
Board of Commissioner

15

Direksi membuat rencana kerja program pelatihan dalam rangka meningkatkan


kompetensi anggota direksi sesuai kebutuhan dan terdapat laporan tentang hasil
pelatihan yang telah dijalani anggota Direksi. (Indikator 25)
Board of Directors create training programs work plan in order to improve the
competencies of BOD members as needed and there are reports on the training
results that has been undertaken members of the Board of Directors. (Indicator 25)

Direksi
Board of Director

16

Dalam draf CoCG agar mencantumkan tingkat/Standar waktu kesegeraan untuk


mengkomunikasikan keputusan direksi pada tingkat di bawahnya maksimal 7 hari
sejak ditandatangani. (Indikator 26)
In the draft COCG to include level / Standard time urgency to communicate the BOD
decisions to the level below maximum 7 days since it was signed. (Indicator 26)

Direksi
Board of Director

17

Membuat pedoman/mekanisme (SOP) tentang respons Direksi terhadap usulan


peluang bisnis dan respons isu-isu perubahan lingkungan bisnis yang dapat
berpengaruh besar bagi perusahaan. (Indikator 27)
Create guidelines / mechanisms (SOP) on the Board of Directors response to the
proposed business opportunity and response issues of changes in the business
environment that can have a big impact for the Company. (Indicator 27)

Direksi
Board of Director

18

Melaksanakan Audit IT dan memenuhi kebutuhan perusahaan dibidang IT . (Indikator


28)
Conduct IT Audit and meet the IT requirements of the Company. (Indicator 28)

Direksi
Board of Director

19

Menetapkan pengangkatan Direksi & Dewan Komisaris anak perusahaan melalui


proses penjaringan & fit and proper test, menetapkan target dan kinerja yang
disesuaikan dengan target kinerja perusahaan serta menetapkan formula gaji direksi
dan dewan komisaris anak perusahaan (Indikator 28)
Assign the appointment of subsidiaries Board of Directors and Board of
Commissioners through the and proper test, set targets and performance costumized
to the Companys performance target and create formula salaries for subsidiaries
Board of Directors and Board of Commissioners (Indicator 28)

Direksi
Board of Director

20

Melakukan peningkatan mutu produk dan pelayanan, agar Standar Pelayanan Minimal
dapat diumumkan kepada publik melalui papan pengumuman. (Indikator 28)
Perform effort to improve products quality and services, in order announce to public
the Minimum Service Standards through billboards. (Indicator 28)

Direksi
Board of Director

21

Melakukan sosialisasi tentang prosedur pengadaan barang/jasa (Indikator 28)


Socializing on the procedure of goods / services procurement (28 indicators)

Direksi
Board of Director

22

Membuat SOP/kebijakan sistem pengendalian internal yang efektif & terintegrasi (yg
meliputi pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian, sistem informasi dan komunikasi
dan pemantauan, pelaksanaan dan pelaporannya) (Indikator 29)
Create effective and integrated internal control system SOP (which includes risk
management, control activities, information and communication and monitoring
systems, and implementation and reporting) (Indicator 29)

Direksi
Board of Director

23

Melakukan assessment pemasok berdasarkan pencapaian QCDS (quality, cost, delivey,


service) secara berkala. (Indikator 31)
Conduct suppliers assessment based on the achievement of QCDS (quality, cost,
delivey, service) periodically. (Indicator 31)

Direksi
Board of Director

24

Membuat kebijakan yang menetapkan jenis kebijakan perusahaan yg harus


dikomunikasikan kepada karyawan dan melibatkan karyawan dalam perumusannya.
(Indikator 31)
Create policy that stipulate type of Compays policies need to be communicated to
employees and involving employees on the formulation process (Indicator 31)

Direksi
Board of Director

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja masing-masing Dewan Komisaris.


(Indikator 21)
To evaluate performance achievement of each Board of Commissioners members.
(Indicator 21)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

14

Annual Report 2014

Pelaksana
PIC

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Rekomendasi
Recommendation

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

259

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Rekomendasi
Recommendation

Pelaksana
PIC

25

Membuat SOP yang mengatur mekanisme penanganan keluhan Stakeholders secara


terpadu dan dilaksanakan secara konsisten & efektif secara tuntas (Indikator 31)
Create SOP that stipulate a consistent, effective and comprehensive stakeholders
complaint management mechanism

Direksi
Board of Director

26

Melakukan evaluasi keselarasan antara strategi, sasaran dan tujuan program serta
kegiatan operasi dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebagai masukan
kepada direksi. (Indikator 35)
Conduct harmonization evaluation between strategy, target and goals of the
program and operational activities with the objectives of the organization as an
input materials for Board of Directors (Indicator 35)

Direksi
Board of Director

27

Sekretaris Perusahaan membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada


Direksi, dan membuat laporan analisa terhadap kepatuhan perusahaan kepada
peraturan (Indikator 36)
Company Secretary create regular job report to Board of Directors, and create
analysis report of the Companys compliance to regulation (Indicator 36)

Direksi
Board of Director

28

Perusahaan berpartisipasi dalam SRA (Sustainability Reporting Award) (Indikator 41)


The Company to participate in the SRA(Sustainability Reporting Award) (Indicator 41)

Direksi
Board of Director

Seluruh rekomendasi hasil self assessment tersebut akan


ditindaklanjuti pada tahun 2015.

All the recommendations of the self-assessment results will


be followed up in 2015.

Informasi Mengenai Pihak Yang Melakukan Assessment


GCG
Assessment GCG tahun 2014 dilakukan oleh pihak internal
Angkasa Pura II dengan menggunakan metode self assessment.

Information Regarding Parties Conducting GCG


Assessment
The 2012 GCG Assessment was conducted internally by Angkasa
Pura II using self assessment method.

Assessment GCG tahun 2013 dilakukan oleh pihak independen


yakni Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Provinsi Banten.

The 2013 GCG Assessment was conducted by Financial and


Development Supervisory Institution (BPKP) Representative
of Banten Province.

Assessment GCG tahun 2012 dilakukan oleh pihak internal


Angkasa Pura II dengan menggunakan metode self assessment.

The 2012 GCG Assessment was conducted internally by Angkasa


Pura II using self assessment method.

Assessment GCG tahun 2011 dilakukan oleh pihak independen


yakni Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Provinsi Banten.

The 2011 GCG Assessment was conducted by Financial and


Development Supervisory Institution (BPKP) Representative
of Banten Province.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

No

260

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Struktur Dan Mekanisme Gcg


Structure and Mechanism of GCG

Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya


disebut RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar.
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus
sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi.

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan


bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.

General Meeting of Shareholders, hereinafter referred


to as GM, is an Organ of the Company that has the
authority not granted to Board of Directors or Board of
Commissioners within specific limits in accordance with
the Regulations and Laws and/or Articles of Association.
Board of Commissioners is an Organ of the Company
which is in charge and collectively responsible for
overseeing, generally and/or specifically, as well as
advising Boardof Directors in accordance with the
Articles of Association.
Board of Directors is an Organ of the Company that is
authorized and fully responsible for the management
of the Company for the benefit of the Company, in line
with the purposes and objectives of the Company, and
also represents the Company, both inside and outside the
court in accordance with the provisions of the Articles
of Association.

DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners

KOMITE AUDIT
Audit Committee

KOMITE MANAJEMEN
RISIKO
Risk Management
Committee

DIREKSI
Board of Directors

SEKRETARIS
PERUSAHAAN
Corporate Secretary

SATUAN PENGAWAS
INTERNAL
Internal Supervision
Unit

UNIT KERJA LAINNYA


Other working unit

These organs of the Company play an important role in the


success of GCG implementation. They perform their functions
in accordance with the Law and Regulations, Articles of
Association and other provisions based on the principle that
each organ has the independence in carrying out their duties,
functions and responsibilities for the benefits of the Company.

RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati


tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai
Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

GMS, Board of Commissioners and Board of Directors shall


respect each other in terms of duties, responsibilities and
authorities other in correspondence with the Laws and
Regulations as well as Articles of Association.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam


keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan
fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,
Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar
prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi
dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya
untuk kepentingan Perseroan.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

RAPAT UMUM PEMEGANG


SAHAM (RUPS)
General Meeting- of
Shareholders (GMS)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Governance Structure
In line with Law No. 40 of 2007 Chapter I on General Provisions
Article 1, the Companys Organ comprises of General Meeting of
Shareholders, Board of Directors and Board of Commissioners.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Governance Structure
Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 Bab I
Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan
terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan
Dewan Komisaris.

261

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

262

Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi


dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal serta
satuan kerja lain yang menjalankan fungsi kepengurusan
Perseroan.

In carrying out its management duties for the Company, Board


of Directors shall be assisted by Corporate Secretary and Internal
Auditor as well as other business units, which also carry out
the management functions of the Company.

Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris


dapat membentuk komite, yang anggotanya seorang atau
lebih adalah anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

In carrying out its supervisory duties, Board of Commissioners


may establish committees in which one member or more
of the committees are also the members of Board of
Commissioners. These committees are responsible to the
Board of Commissioners.

Penanggungjawab Kegiatan GCG


Direktur SDM dan Umum ditunjuk sebagai penanggung jawab
atas tugas-tugas yang berkaitan dengan penerapan dan
pemantauan tata kelola perusahaan Berdasarkan SK Direksi No.
KEP.02.03.01/00/12/2012/695 tentang Penunjukan Direktur
SDM dan Umum Sebagai Penanggung Jawab Dalam Penerapan
dan Pemantauan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.

Caretaker of GCG Activities


Director of HR & GA appointed as the person in charge of the
task given related to the the Implementation and Management
of Good Corporate Governance based on the Decision of Board
of Directors No.KEP.02.03.01/00/12/2012/695 concerning
the Appointment of the Director of Human Resources and
General Affairs as the Caretaker in the Implementation and
Management of Good Corporate Governance.

Koordinator Penerapan GCG


Penerapan GCG di Angkasa Pura II berada dibawah koordinasi
Sekretaris Perusahaan, Bagian Hubungan Kelembagaan dan Tata
Kelola Perusahaan sesuai SK Direksi No. KEP.01.01/11/2012.2
tanggal 28 November 2012 yang diperbaharui dengan SK
Direksi No. KEP.01.01/08/2014.5 tentang Peraturan Perusahaan
Nomor 40 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Angkasa Pura
II (Persero).

GCG Implementation Coordinator


GCG implementation at Angkasa Pura II is under coordination
of the Corporate Secretary, under Relations Institutional and
Corporate Governance Unit according to Board of Directors
Decree No. KEP.01.01 / 11 / 2012.2 dated 28 November 2012
amended by Board of Directors Decree No. KEP.01.01 / 08 /
2014.5 and updated with the Company Regulation No. 40
on the Organization and Work Procedures PT Angkasa Pura
II (Persero).

Governance Mechanism

Governance Mechanism

Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi


GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi
penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan
mengandalkan pilar governance structure, melainkan
dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk
mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai
aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak
yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan
kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.

Governance Mechanism is the mechanism of GCG


implementation that is reflected in a strong system. It is a
critical element, as GCG implementation cannot rely solely
on the pillars of governance structure, instead, it is necessary
to have clear rules in the form of a mechanism. Governance
mechanism can be interpreted as rules, procedures, and clear
relationship between the decision makers and parties that
control (oversee) the decisons.

Angkasa Pura II memiliki Pedoman Good Corporate Governance


yang disahkan melalui Keputusan Bersama Dewan Komisaris
dan Direksi Nomor: DKOM.390.1/HK.201/AP II-2014 dan
KEP.02.03.01/08/2014.3 tanggal 5 Agustus 2014.

Angkasa Pura II own Code of Good Corporate Governance


that has been enacted through joint Decision of the Board of
Commissioners and Board of Directors Number: DKOM.390.1/
HK.201/AP II-2014 and KEP.02.03.01/08/2014.3 dated 5
August 2014.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Selain pedoman GCG, Angkasa Pura II telah menyusun Code


of Conduct, Board Manual, Pedoman Pengendalian Gratifikasi,
Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing
System), Charter Komite Audit, Charter Internal Audit
dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam mendukung
terlaksananya tata kelola yang baik. Semua kebijakan dan
prosedur tersebut dimaksudkan untuk mendorong Perusahaan
mampu melakukan check and balance pada setiap aktivitas
bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang berlaku.

In addition to the GCG guidelines, Angkasa Pura II also has


Code of Corporate Governance, Code of Conduct, Board Manual,
Gratification Control Guidelines, whistleblowing system, Audit
Committee Charter, Internal Audit Charter and a wide range
of policies and procedures to support of the implementation
of good governance. All these policies and procedures are
intended to enable the Company to perform checks and
balance on each business activity based on the applicable
GCG principles.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

The Company continuously enhance its GCG policy (soft-structure


GCG) to align it with the business process requirements also
with the provision of GCG implementation for the Company.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Perusahaan terus melakukan penyempurnaan kebijakan


GCG (soft-structure GCG) yang dimiliki agar sejalan dengan
kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan GCG
bagi perusahaan.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

263

Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali


Pemegang saham utama dan pengendali Angkasa Pura II
adalah Negara Republik Indonesia yang memegang 100%
saham Perseroan. Berdasarkan UU nomor 19 tahun 2003
tentang BUMN, Menteri BUMN bertindak selaku (RUPS) dalam
seluruh saham Persero dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Republic of Indonesia

PT Angkasa Pura II
(Persero)

Tidak terdapat kepemilikan individu dalam saham Perseroan

There are no individual ownership of shares of the Company

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

The major and controlling shareholders of Angkasa Pura II


is the Republic of Indonesia, which holds 100% shares of
the Company. Based on Law No. 19 of 2003 on SOE, the
SOE Minister act as (GMS) in all of the shares owned by the
Republic of Indonesia.

Negara Republik
100%
Indonesia

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Information on Major and Controlling Shareholders

264

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rapat Umum Pemegang Saham


General Meeting of Shareholders

Selama tahun 2014 Angkasa Pura II melakukan 1 (satu) kali


RUPS Tahunan dan tidak menyelenggarakan RUPS Luar Biasa.
Selain itu, Kementerian BUMN selaku Kuasa Pemegang Saham
mengeluarkan 3 (tiga) buah Surat Keputusan Menteri BUMN.

Throughout 2014 Angkasa Pura II conduct 1 (one) time of


Annual General Meeting of Shareholders and no Extraordinary
GMS. In addition, The Ministry of SOE as representative of Share
Holder issued 3 three) decision letter of the Minister of SOE

Pelaksanaan RUPS Perseroan


Companys GMS Implementation
RUPS GMS

Jadwal Schedule

Tempat Location

Tahunan
Annually

21 Maret 2014
21 March 2014

Gedung Kementerian BUMN Jl. Medan Merdeka Barat No. 13 Jakarta


Annual GMS
On Monday 21 March 2014 Angkasa Pura II conduct Annual GMS
regarding the Approval of the Annual Report and Ratification
of Financial Report for 2013 Fiscal Year located in the meeting
room 12A floor, Ministry of SOE office, Central Jakarta.

Pihak yang hadir dalam RUPS terdiri dari Kuasa Pemegang


Saham yakni Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementrian
BUMN, Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II.

The meeting was attended by parties authorized to represent


the shareholders i.e. the Deputy of Primary Business Industry
Department Ministry of SOE , the Board of Commissioners and
Directors of Angkasa Pura II

No

Agenda

Persetujuan Laporan Tahunan


Perseroan mengenai keadaan dan
jalannya Perseroan termasuk Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
Tahun Buku 2013

Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan


mengenai keadaan dan jalannya Perseroan
termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan
Komisaris Tahun Buku 2013

Telah dilaksanakan
seluruhnya
Fully implemented

The Company Annual Report Approval


regarding the state and operations of
the Company including the Board of
Commissioners Supervisory Activities Report
fiscal year 2013

Pengesahan Laporan Keuangan


Perseroan serta Laporan Tahunan PKBL

Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan


serta Laporan Tahunan PKBL

Telah dilaksanakan
seluruhnya

Approval of the Company Financial


Report and the CSR Annual Report

Approval of the Company Financial Report


and the CSR Annual Report

Fully implemented

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The Company Annual Report Approval


regarding the state and operations of
the Company including the Board of
Commissioners Supervisory Activities
Report fiscal year 2013

Pelaksanaan
Keputusan RUPS
PIC

Keputusan
Decision

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

RUPS Tahunan
Pada tanggal Senin 21 Maret 2014 Angkasa Pura II
melaksanakan RUPS Tahunan tentang Persetujuan Laporan
Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013
bertempat di Ruang Rapat Lantai 12A, Kantor Kementerian
BUMN-Jakarta Pusat.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest authority


in Angkasa Pura II, has the authority not granted to the Board
of Commissioners or the Board of Directors within specific
limits in accordance with the Regulations and Laws and/or
Articles of Association, including: authority to request for the
responsibility of Board of Commissioners and Board of Directors
in relation to the management of Angkasa Pura II, amend the
Articles of Association, appoint and dismiss members of the
Board of Directors and the Board of Commissioners, and define
the division of management duties and authority among the
Directors and other parties.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi


tertinggi dalam Angkasa Pura II, mempunyai wewenang yang
tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam
batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut
mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan
Direksi terkait dengan pengelolaan Angkasa Pura II, mengubah
anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur
dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas
dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.

265

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

266

No
3

Penetapan penggunaan laba bersih


Perseroan Tahun Buku 2013

Penetapan penggunaan laba bersih


Perseroan Tahun Buku 2013

Telah dilaksanakan
seluruhnya

Stipulation of the net profit utilization


for Fiscal Year 2013.

Stipulation of the net profit utilization for


Fiscal Year 2013.

Fully implemented

Penetapan pemberian tantiem/


insentif kinerja Direksi dan Dewan
Komisaris atas kinerja Tahun Buku
2013 dan penetapan remunerasi
Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan Tahun 2014

Penetapan pemberian tantiem/insentif


kinerja Direksi dan Dewan Komisaris atas
kinerja Tahun Buku 2013 dan penetapan
remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan Tahun 2014

Telah dilaksanakan
seluruhnya

Setting up bonus/incentives for


Board of Directors and Board of
Commissioners performance in
2013 fiscal year and setting up the
Board of Directors and the Board
of Commissioners renumeration for
2014.
5

Pelaksanaan
Keputusan RUPS
PIC

Keputusan
Decision

Agenda

Fully implemented

Setting up bonus/incentives for Board of


Directors and Board of Commissioners
performance in 2013 fiscal year and setting
up the Board of Directors and the Board of
Commissioners renumeration for 2014.

Persetujuan penetapan KAP yang akan


mengaudit Laporan keuangan dan
Laporan PKBL

Persetujuan penetapan KAP yang akan


mengaudit Laporan keuangan dan Laporan
PKBL

Approval and appoint Public


Accounting Firm to conduct Financial
Report and CSR report

Approval and appoint Public Accounting Firm


to conduct Financial Report and CSR report

Telah dilaksanakan
seluruhnya
Fully implemented

Keputusan Menteri BUMN Selaku RUPS


Selama tahun 2014, Menteri BUMN mengeluarkan 3 (tiga)
Keputusan Menteri BUMN Selaku RUPS Angkasa Pura II yakni :
1. Keptusan Menteri BUMN NO: SK Surat Keputusan Nomor
: KEP-217/MBU/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Anggota
Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Angkasa Pura II.
2. Keptusan Menteri BUMN NO: SK Surat Keputusan Nomor :
Surat Keputusan Nomor: 57/MBU/2014 tanggal 19 Maret
2014 tentang Pemberhentian Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II.
3. Keptusan Menteri BUMN NO: SK Surat Keputusan Nomor :
Surat Keputusan Nomor: 88/MBU/2014 tanggal 23 April
2014 tentang Pengangkatan Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Angkasa Pura II.

The Decision of Minister of SOE as GMS


Throughout 2014, the Minister of SOE has issued 3 (three)
Decisions of Minister of SOE as Angkasa Pura II GMS, which are:
1. Decision Letter of Minister of SOE No: Decision Letter
Number: KEP-217/MBU/2014 dated on 17th of October
2014 on Promotion and Termination of Board of
Commissioners Members of PT Angkasa Pura II (Company)
2. Decision Letter of Minister of SOE No: Decision Letter
Number: 57/MBU/2014 dated on 19th of March 2014
on Termination of Board of Directors Members of PT
Angkasa Pura II (Company)
3. Decision Letter of Minister of SOE No: Decision Letter
Number: 88/MBU/2014 dated on 23rd of April 2014 on
Promotion of Board of Directors of PT Angkasa Pura II
(Company)

Seluruh Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Angkasa Pura


telah dilaksanakan seluruhnya oleh Angkasa Pura II.

All the decisions of Minister of SOE as Angkasa Pura GMS have


been entirely implemented by Angkasa Pura II.

Pelaksanaan Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya


(Tahun 2013)
RUPS Tahunan Perseroan untuk pengesahan Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 dilaksanakan pada
tanggal 26 April 2013. Seluruh hasil keputusan RUPS tersebut
telah dilaksanakan oleh Angkasa Pura II.

Implementation of GMS Decision of the Previous Year


(Year of 2013)
The Corporate Annual GMS for the ratification of Annual
Report and Financial Report Fiscal Year 2012 was conducted
on 26th of April 2013. All the result of GMS decisions has been
implemented by Angkasa Pura II.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Persetujuan Laporan Tahunan


dan Pengesahan Laporan
Keuangan Tahun Buku 2012.
Annual Report Agreement and
Financial Report Fiscal Year
2012 Ratification

Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan


Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan
selama Tahun Buku 2012 termasuk Laporan
Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
selama Tahun Buku 2012.

Telah dilaksanakan
seluruhnya
Have been entirely
implemented

Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun


Buku 2012 yang telah diaudit KAP Hertanto, Sidik, dan
Rekan

Ratify the Consolidated Financial Report 2012 Fiscal


Year that has been audited by KAP Hertanto, Sidik,
and Partners.
2

Pengesahan Laporan PKBL


Tahun Buku 2012
Ratification of Partnership
and Community Development
Program Fiscal Year 2012

Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan


dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 yang telah
diaudit oleh KAP Hertanto, Sidik dan Rekan serta
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan
pengawasan PKBL Tahun Buku 2012

Telah dilaksanakan
seluruhnya
Have been entirely
implemented

Pengesahan Penggunaan Laba


Bersih Tahun Buku 2012
Ratification of Net Profit Use
Fiscal Year 2012

PT Angkasa Pura II (Persero)

Telah dilaksanakan
seluruhnya
Have been entirely
implemented

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

Menetapkan penggunaan laba yang diatribusikan


kepada Pemilik Entitas Induk untuk Tahun Buku yang
berakhir pada 31 Desember 2012 yaitu sebesar
Rp1.219.267.915.565 sebagai berikut:
Sebesar 35% ditetapkan sebagai dividen tunai
Tahun Buku 2012
Sebesar 65% untuk Cadangan Lainnya dan
menambahkan saldo laba
Stipulate the profit use that is attributed to Holding
Entity for Fiscal Year that ended on 31st of December
2012 that is Rp1.219.267.915.565 as follow:
Of 35% set as cash dividend Fiscal Year 2012
Of 65% for Other Reserves and add profit balance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Ratify the Annual Report of Partnership and


Community Development Program 2012 Fiscal
Year that has been audited by KAP Hertanto,
Sidik, and Partners as well as to give settlement
and full disclaimer to Corporate Board of Directors
and Commissioners on the act of management
and supervisory of Partnership and Community
Development Program Fiscal year 2012

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Approve on Annual Report that is delivered by the


Board of Directors on the situation and the running of
the Company during 2012 Fiscal Year including Report
on Board of Commissioners Supervisory on Task
Implementation during Fiscal year 2012

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pelaksanaan
Keputusan RUPS
PIC

Keputusan
Decision

Agenda

No

267

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Agenda

Penetapan Tantiem Tahun Buku


2012 serta Gaji, Honorarium,
Tunjangan dan Fasilitas Lainnya
untuk Tahun 2013 bagi Direksi
dan Dewan Komisaris
The stipulation of Tantiem
(profit share) Fiscal Year
2012, and Salary, Emolument,
Allowance, and Other Facilities
for 2013 for the Board of
Directors and Board of
Commissioners

Keputusan
Decision

Pelaksanaan
Keputusan RUPS
PIC

Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun


2013 sebesar Rp93.000.000, sedangkan gaji Direktur
dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti
ketentuan.

Telah dilaksanakan
seluruhnya
Have been entirely
implemented

Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun


Buku 2012 untuk Direksi dan Dewan Komisaris
sebesar Rp14.324.000.000
Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2013 dengan tetap
mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-07/
MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Stipulate the 2013 Salary of the Companys Managing


Director of Rp93.000.000, while the salaries of
Board of Directors and Emoluments of Board of
Commissioners are based on provisions

268

Stipulate the profit share of Companys performance


Fiscal Year 2012 for the Board of Directors and Board
of Commissioners of Rp14.324.000.000
Stipulate the 2013 Allowances and Facilities of Board
of Directors and Board of Commissioners by referring
to provisions as mentioned in the Minister of SOE
Regulation Number PER-07/MBU/2010 dated on 27
December 2010.
5

Penunjukan Kembali Akuntan


Publik.
Re-appointment of Public
Accountant

Menetapkan kembali KAP Hertanto, Sidik dan Rekan


untuk melaksanakan general audit atas Laporan
Keuangan Perseroan Tahun 2013, Laporan Evaluasi
Kinerja Perseroan Tahun 2013, Laporan Kepatuhan
Terhadap Peraturan Perundang-undangan dan
Pengendalian Intern Tahun 2013, Laporan PKBL dan
KPI Angkasa Pura II untuk Tahun Buku 2013.

Telah dilaksanakan
seluruhnya
Have been entirely
implemented

Memberikan Kuasa kepada Dewan Komisaris untuk


menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya
bagi KAP tersebut serta menetapkan KAP pengganti
dalam hal KAP Hertanto, Sidik dan Rekan tidak dapat
melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena
sebab apapun berdasarkan ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku.
Re-appoint KAP Hertato, Sidik, and Partners to carry
out the general audit on 2013 Corporate Financial
Report, 2013 Corporate Performance Evaluation
Report, 2013 Report of Compliance to Law Regulation
and Internal Control, Report on Angkasa Pura II
Partnership and Community Development Program
and KPI for Fiscal Year 2013.
Allow the Power to Board of Commissioners to
stipulate emoluments and other requirements for
the KAP as well as stipulate the an acting KAP in
case KAP Hertanto, Sidik, and Partners is unable to
continue or carry on their duties on any cause based
on the applicable stipulations and regulations.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Dewan Komisaris
Board of Commissioners
The Board of Commissioners is the corporate organ that is
responsible collectively to supervise and give advice to the
Board of Directors as well as ensuring that Angkasa Pura II will
implement GCG to all levels on the organization. In order to
support the task implementation, he Board of Commissioners
is assisted by the Audit Committee and Risk Management
Committee.

Komposisi Dewan Komisaris


Sampai dengan 31 Desember 2014 komposisi Dewan Komisaris
Angkasa Pura II sebagai berikut:

The Composition of Board of Commissioners


Until 31st of December 2014, the composition of Angkasa
Pura II Board of Commissioners is as follows:

M. Iksan Tatang*)

Komisaris Utama
President Commissioner

Surat Keputusan Nomor :


KEP-335/MBU/2012
tanggal 17 September 2012
Decision Letter Number dated on 17th September 2012

Santoso Eddy Wibowo**)

Komisaris Utama
President Commissioner

Surat Keputusan Nomor :


KEP-217/MBU/10/2014
tanggal 17 Oktober 2014
Decision Letter Number dated on 17th October 2012

Effendi Batubara*)

Komisaris
Commissioner

Surat Keputusan Nomor :


KEP-135/MBU/2010
tanggal 21 Juli 2010
Decision Letter Number dated on 21st July 2010

Iswan Elmi**)

Komisaris
Commissioner

Surat Keputusan Nomor :


KEP-217/MBU/10/2014
tanggal 17 Oktober 2014
Decision Letter Number dated on 17th October 2014

Tursandi Alwi

Komisaris
Commissioner

Surat Keputusan Nomor :


KEP-144/MBU/2010
tanggal 2 Agustus 2010
Decision Letter Number dated on 2nd of August 2010

Rubani Pranoto

Komisaris
Commissioner

Surat Keputusan Nomor :


KEP-73/MBU/2011
tanggal 21 Maret 2011
Decision Letter Number dated on 21st March 2011

W. Budi Santoso

Komisaris
Commissioner

Surat Keputusan Nomor :


KEP-335/MBU/2012
tanggal 17 September 2012
Decision Letter Number dated on 17th September 2012

Wahyu Kuncoro

Komisaris
Commissioner

Surat Keputusan Nomor :


SK-243/MBU/2013
tanggal 16 Mei 2013
Decision Letter Number dated on 16th May 2013

*) Menjabat sampai dengan Oktober 2014 | Serving until October 2014


**)Menjabat sejak Oktober 2014 | Serving since October 2014

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Dasar Pengangkatan/Pemberhentian
Promotion/Termination Ratification

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Jabatan
Position

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Nama
Name

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang


bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta
memastikan bahwa Angkasa Pura II melaksanakan GCG pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.

269

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

270

Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris


Dewan Komisaris Angkasa Pura II memiliki komposisi yang
beragam, baik dari pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja,
usia, dan jenis kelamin. Kebijakan mengenai keberagaman
komposisi Dewan Komisaris telah diatur dalam Board Manual.

The Composition Diversity of Board of Commissioners


Angkasa Pura II Board of Commissioners has a diverse
composition, either on education (field of study), work
experience, age, and gender. The policy of composition diversity
of Board of Commissioners is regulated in the Board Manual.

Program Orientasi Anggota Dewan Komisaris Baru


Bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat diberikan
Program Orientasi. Penanggung jawab Program Orientasi
berada pada Sekretaris Perusahaan. Pada tahun 2014 terdapat
2 (dua) orang Anggota Dewan Komisaris baru yakni Santoso
Eddy Wibowo dan Iswan Elmi.

New Members of Board of Commissioners Orientation


Program
For the new Members of Board of Commissioners that are
just promoted, they are given the Orientation Program. The
responsibility of this Program is on the Corporate Secretarys
hand. In 2014 there are 2 (two) new Members of Board of
Commissioners, they are Santoso Eddy Wibowo dan Iswan Elmi.

Materi Program Orientasi mencakup:


1. Pengenalan Korporasi dan Dewan Komisaris
Memperkenalkan semua aspek Perseroan mulai dari:
Anggaran Dasar Perseroan
Peraturan perundang-undangan terkait Perseroan
Laporan Tahunan Perseroan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
Program Kerja Dewan Komisaris
Good Corporate Governance

The Orientation Program Material covers:


1. The Introduction of Corporate and Board of Commissioners
Introducing all corporate aspects, starting from:
Corporate Articles of Association
Corporate-related Law Regulation
Corporate Annual Report
Corporate Long Term Plan
Corporate Work Plan and Budget
Board of Commissioners Work Plan
Good Corporate Governance

2. Struktur Organisasi Perseroan, dan Entitas Anak


Memperkenalkan profil organisasi Perseroan, Sekretariat
Dewan Komisaris, Komite-komite di bawah Dewan
Komisaris, dan Entitas Anak.

2. Structure of Corporate Organization and Subsidiary


Introduce the profile of Corporate Organization, Board
of Commissioners, Committees under the Board of
Commissioners, and Subsidiary.

Seluruh Anggota Dewan Komisaris, baik Anggota Dewan


Komisaris lama dan baru telah menghadiri Program Orientasi.

All Members of Board of Commissioners, either old or new


Board of Commissioners have attended the Orientation
Program.

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris


Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengangkatan Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan
umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual.

Board of Commissioners Promotion and Termination


Members of Board of Commissioners are promoted and
terminated by GMS according to the regulations. The promotion
of Board of Commissioners must comply with general and
specific requirements stated in the Board Manual.

Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris


Independen
Seluruh anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II bertindak
independen dan bebas intervensi dari pihak manapun.

The Independency of Board of Commissioners and


Independent Commissioner
All Angkasa Pura II members of Board of Commissioners act
independently and intervention-free of any parties.

Sampai dengan akhir Desember 2014, Angkasa Pura II belum


menunjuk Komisaris Independen.

Until the end of December 2014, Angkasa Pura II has not yet
appointed Independent Commissioners.

Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan


Lain
Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota
Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris
dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama
periode tahun 2014 sebagai berikut:

Family Relations and Management of Other Companies

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Family relations and other companies management of the


member of Board of Commissioners with fellow member of
Board of Commissioners and/or members of Board of Directors
and Shareholders during the period of 2014 are as follow:

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Nama
Name

Dewan
Komisaris
Board of
Commissioner
Ya
Yes

Tidak
No

Direksi
Board of
Directors
Ya
Yes

Tidak
No

Hubungan Kepengurusan
di Perusahaan Lain
Management Relations in other Company

Pemegang
Saham
As Board of
Commissioners
Ya
Yes

Tidak
No

Pemegang
Saham
As Board of
Commissioners
Ya
Yes

Tidak
No

Sebagai Direksi
As Board of
Directors
Ya
Yes

Tidak
No

Sebagai
Pemegang
Saham
As Shareholders
Ya
Yes

Tidak
No

Iswan Elmi

Tursandi Alwi

Rubani Pranoto

W. Budi Santoso

Wahyu Kuncoro

*) Menjabat sampai dengan Oktober 2014 | Served until October 2014


**)Menjabat sejak Oktober 2014 | Serving since October 2014

Between the members of Board of Commissioners and between


members of Board of Commissioners and members of Board of
Directors there are no blood relations up to third degree, either
according to straight line, or side line, or related by marriage.

Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan


Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, anggota Dewan
Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha
milik swasta
2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif

Double Position and Conflict of Interest


Based on the Basic Budget provision, the members of Board
of Commissioners are prohibited to have double positions as:
1. Members of Board of Directors at SOE, Regional SOE, and
Private Company
2. Other positions according to the applicable regulations

4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan


kepentingan

3. Management of political party and or legislation


candidate/member
4. Other position that may cause conflict of interest

Aside from the above stipulations, based on the letter of Vice


Minister of SOE on behalf of the Minister of SOE Number S375/
MBU.Wk/2011 dated on 5th of December 2011 it is stated
that the members of Board of Commissioners/SOE Board of
Supervisors are only allowed to serve as members of Board
of Commissioners / Board of Supervisors in 1 (one) SOE.

Selama tahun 2014, tidak ada anggota Dewan Komisaris yang


merangkap jabatan sebagaimana disebutkan dalam Anggaran
Dasar Perseroan.

In 2014, no member of Board of Commissioners run double


position as mentioned in the Corporate Basic Budget.

Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap


Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat
Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham
Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada
Perseroan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan
dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.

In order to minimize the conflict of interest, every Members of


Board of Commissioners shall create a special list, consisting
share ownership information of Members of Board of
Commissioners and/or their families to the Company or other
Company. The Special List must be kept and administered by
the Secretary of Board of Commissioners.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Disamping ketentuan tersebut di atas, berdasarkan surat Wakil


Menteri Negara BUMN atas nama Menteri Negara BUMN nomor
S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011 dinyatakan
bahwa anggota Dewan Komisaris /Dewan Pengawas BUMN
hanya diperkenankan menjabat sebagai anggota Dewan
Komisaris /Dewan Pengawas pada 1 (satu) BUMN.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan


Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga
sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis
lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Santoso Eddy
Wibowo

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Hubungan Keluarga Dengan


Organ Angkasa Pura II
Family Relation with Angka Pura II Organs

271

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

272

Pedoman Kerja Dewan Komisaris


Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan
Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi
tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan
Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan
Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk
mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan
akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsipprinsip GCG.

The Work Guideline of the Board of Commissioners


The Board of Commissioners is oriented to the Work Guideline
of the Board of Commissioners and Directors (Board Manual)
consisting the workforce guide of the Board of Commissioners
and Directors as well as explain the activity steps that are
structured, systematic, understandable, and consistently
operational, and can be a reference for the Board of
Commissioners and Directors in carrying out their respective
tasks in order to achieve the Companys Vision and Mission,
that is expected to achieve a high standard of work in line
with GCG principles.

Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum


korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang
Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good
Corporate Governance.

The Board Manual is prepared based on the principles of


corporate laws, Basic Budget provision, and applicable
regulations, Shareholder directives as well as the Good
Corporate Governance best practices.

Isi dari Board Manual sebagai berikut:

The content of the Board Manual are as follows:

Bab I | Chapter I

Pendahuluan | Introduction

Bab II | Chapter II

Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi |


Relations of Board of Commissioners and Directors

Bab III | Chapter III

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Bab IV | Chapter IV

Direksi | Board of Directors

Bab V | Chapter V

Penutup | Closing

Tugas Dewan Komisaris


Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara
kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan
atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan
nasihat kepada Direksi. Kedudukan masing-masing anggota
Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.
Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan
Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam
melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab
kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada
RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan
atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip-prinsip GCG.

Tasks of Board of Commissioners


The Board of Commissioners is an Organ of the Corporate
that is collectively in charge of doing general and or specific
supervision according to the Basic Budget as well as giving
advice to the Board of Directors. The position of every
members of Board of Commissioners including the President
Commissioner is equal. The task of President Commissioner as
primus inter pares is to coordinate the Board of Commissioners
activities. The Board of Commissioners are promoted and
terminated by GMS. In carrying out their tasks, the Board of
Commissioners is accountable to the GMS. The accountability of
the Board of Commissioners to GMS embodies the supervisory
accountability on the corporate management in implementing
GCG principles.

Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6 (enam)


bidang tugas dengan rincian sebagai berikut:

The tasks for the members of Board of Commissioners are


divided into 6 (six) tasks with details as follows:

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Jabatan
Position

Santoso Eddy
Wibowo

Komisaris Utama
President
Commissioner

Iswan Elmi

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

Koordinasi seluruh
kegiatan Dewan
Komisaris
Coordinating all
activities of the Board
of Commissioners

Commissioner

Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian


arahan kepada Direksi terhadap pengurusan
usaha Perusahaan Bidang Pengembangan Usaha,
Komersial, Pengembangan Kebandarudaraan dan
Kebijakan Manajemen Risiko

Business Development,
Commercial, Airport
Development, and Risk
Management

Carry out supervisory task and give directions


to the Board of Directors on corporate business
management in Business Development,
Commercial, Airport Development, and Risk
Management Policy.

Pemberdayaan SDM,
Nominasi Remunerasi
dan GCG

Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian


arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha
Perusahaan Bidang Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia, Kebijakan Nominasi & Remunerasi dan
Good Corporate Governance (GCG)

Hukum, Keamanan
Bandara dan Aset
Perusahaan
Law, Airport Security,
and Company Asset

W. Budi Santoso

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Carry out supervisory task and give directions


to the Board of Directors on corporate business
management in Human Resources Empowerment.
Policy on Nomination & Remuneration as well as
Good Corporate Governance (GCG)
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian
arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha
Perusahaan Bidang Hukum, Keamanan Bandara dan
Aset Perusahaan
Carry out supervisory task and give directions
to the Board of Directors on corporate business
management in Law, Airport Security, and Company
Asset

Operasi, Teknologi
Informasi dan Strategi
Pengembangan Usaha
Makro

Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian


arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha
Perusahaan Bidang Operasi, Teknologi Informasi dan
Strategi Pengembangan Usaha Makro

Operation, Information
Technology and Macro
Business Development
Strategy

Carry out supervisory task and give directions


to the Board of Directors on corporate business
management in Operation, Information Technology
and Macro Business Development Strategy

Keuangan, Akuntansi
dan Audit

Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian


arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha
Perusahaan Bidang Keuangan, Akuntansi dan Audit

Finance, Accounting,
and Audit

Carry out supervisory task and give directions


to the Board of Directors on corporate business
management in Finance, Accounting, and Audit

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Wahyu Kuncoro

Coordinate all task implementation and supervisory


activities of the Board of Commissioners and
direct the Board of Directors toward the corporate
business management

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Komisaris

Mengkoordinir semua pelaksanaan tugas dan


kegiata pengawasan Dewan Komisaris serta
memberikan arahan kepada Direksi terhadap
pengurusan usaha perusahaan

Pengembangan
Usaha, Komersial,
Pengembangan
Kebandarudaraan dan
Manajemen Risiko

Human Resources
empowerment,
Nomination on
Remuneration and GCG

Rubani Pranoto

Uraian Tugas
Job Description

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Tursandi Alwi

Bidang Tugas
Task

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Nama
Name

273

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2014


Dewan Komisaris telah menyusun rencana kerja Dewan
Komisaris yang disusun pada awal tahun 2014 kegiatan
sebagai berikut:
No

RENCANA KEGIATAN
Activity Plan

REALISASI
Realization

a.

Evaluasi Kinerja
Perusahaan Tahun
2013

1. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi melakukan pembahasan pada tanggal


27 Januari 2014 tentang Pembahasan Laporan Manajemen Unaudited Tahun Buku 2013;
2. Selanjutnya Dewan Komisaris memberikan tanggapan atas Laporan manajemen Audited
Tahun Buku 2013 melalui surat Nomor DKOM.126.1/KU.101/APII-2014 tanggal 17 Maret
2014.

2013 Corporate
Performance
Evaluation

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

b.

274

The Board of Commissioners Task Implementation in 2014


The Board of Commissioners has prepared their work plan
activities on early 2014 as follow:

Pengawasan terhadap
Pelaksanaan RKAP
Tahun 2014
Supervision on 2014
Corporate Work
Plan and Budget
Implementation

1. The Board of Commissioners together with the Board of Directors had a discussion on
the 27th of January 2014 on the Unaudited Management Report Discussion Fiscal year
2013;
2. Subsequently, the Board of Commissioners responded on the Unaudited Management
Report Discussion Fiscal year 2013 through Letter Number DKOM.126.1/KU.101/APII2014 dated on 17th March 2014
1. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 6 Maret 2014 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen Bulan Januari tahun 2014;
2. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 21 Maret 2014 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen Bulan Februari tahun 2014;
3. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 29 April 2014 tentang Laporan
Manajemen Triwulan I;
4. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 30 Mei 2014 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen Bulan April tahun 2014;
5. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 30 Juni 2014 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen Bulan Mei tahun 2014;
6. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 26 Agustus 2014 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen Bulan Juli tahun 2014;
7. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 25 September 2014 tentang
Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Agustus tahun 2014;
8. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 5 November 2014 tentang Pembahasan
Laporan Manajemen Triwulan III tahun 2014;
9. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 27 November 2014 tentang
Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Oktober tahun 2014.
10. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 30 Desember 2014 tentang
Pembahasan Laporan Manajemen Bulan November tahun 2014.
1. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 6th of March 2014 on the
Discussion of January 2014 Management Report
2. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 21st of March 2014 on the
Discussion of February 2014 Management Report
3. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 29th of April 2014 on 1st Quarter
Management Report
4. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 30th of May 2014 on the
Discussion of April 2014 Management Report
5. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 30th of June 2014 on the
Discussion of May 2014 Management Report
6. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 26th of August 2014 on the
Discussion of July 2014 Management Report
7. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 25th of September 2014 on the
Discussion of August 2014 Management Report
8. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 5th of November2014 on the
Discussion of the 2014 3rd Quarter Management Report
9. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 27th of November 2014 on the
Discussion of October 2014 Management Report
10. Board of Commissioners and Directors Meeting on the 30th of December 2014 on the
Discussion of November 2014 Management Report

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

REALISASI
Realization

d.

Pengawasan terhadap
Pengelolaan Risiko
Perusahaan
Supervisory on
Corporate Risk
Management

1. Letter of the Board of Commissioners No. 288.4/PS.30/APII-2014 dated on 5th of


June on Board of Commissioners response on 2013 Report on Corporate Compliance
Measurement Result
2. Letter of the Board of Commissioners No. 288.3/PS.30/APII-2014 dated on 5th of
June 2014 on Board of Commissioners response on PT AP II Risk Management Policy
Guideline

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

1. Surat Dewan Komisaris No. 288.4/PS.30/APII-2014 tanggal 5 Juni 2014 perihal


Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Hasil Pengukuran Tingkat Kepatuhan
Perusahaan tahun 2013;
2. Surat Dewan Komisaris No. 288.3/PS.30/APII-2014 tanggal 5 Juni 2014 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris atas Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko PT AP II;

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.315/PG.30/APII-2014 dated on 17th


of June 2014 on the Follow up on Recommendation of Republic of Indonesias Financial
Audit Agency on PT AP II;
2. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.331/PS.30/APII-2014 dated on 30th
of June 2014 on Board of Commissioners response on BPKP Review Result Report of
eight Goods and Services Procurement Activities (Investment Work) in 2012 at PT AP II
Terminal 2 Soekarno Hatta Airport;
3. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.528.1/PG.30/APII-2014 dated on 9th
October 2014 on the Report on Examination with Specific Cause Result on Investment
Acivity Management and Fees related to Kualanamu Airport Development since 2008
to 2013 and Cargo Management Commercial Activities at PT AP II;
4. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.537.1/PL.40/APII-2014 dated on
15th of October 2014 on Board of Commissioners response on Report on Examination
with Specific Cause Result on Investment Acivity Management and Fees related to
Kualanamu Airport Development since 2008 to 2013
5. Exit meeting with Board of Directors on 17th of February 2014 on the Discussion of
Board Manual Guidelines Draft Exposure
6. Exit meeting with Board of Directors on 7th of October 2014 on PT APS Performance,
suggestions on Aeropolis structure, T3 Development Progress and KPK (Corruption
Eradication Commision) Sudden Inspection

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

1. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.315/PG.30/APII-2014 tanggal 17 Juni 2014 perihal


Pengawasan Tindak
Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK RI pada PT AP II;
Lanjut Temuan Auditor
Internal dan Eksternal 2. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.331/PS.30/APII-2014 tanggal 30 Juni 2014 perihal
Tanggapan Dewan Komisaris terhadap Laporan Hasil Reviu BPKP atas delapan Kegiatan
serta Penerapan GCG
Pengadaan Barang dan Jasa (Pekerjaan Investasi) tahun 2012 di Terminal 2 Bandara
Supervisory on follow
Soekarno Hatta PT AP II;
up of Internal and
3. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.528.1/PG.30/APII-2014 tanggal 9 Oktober 2014
External Auditor
perihal Laporan Hasil Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu atas Pengelolaan Kegiatan
Findings and GCG
Investasi dan Biaya-Biaya yang terkait Pembangunan Bandar Udara Kualanamu sejak
Implementation
tahun 2008 s.d. 2013 dan Kegiatan Komersial Pengelolaan Kargo pada PT AP II;
4. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.537.1/PL.40/APII-2014 tanggal 15 Oktober
2014 perihal Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Hasil Pemeriksaan dengan
Tujuan Tertentu oleh BPK RI atas Pengelolaan Kegiatan Investasi dan Biaya Terkait
Pembangunan Bandara Kualanamu sejak Tahun 2008 s.d. 2013;
5. Exit meeting dengan Direksi tanggal 17 Februari 2014 Pembahasan Paparan Draft
Pedoman Board Manual;
6. Exit meeting dengan Direksi tanggal 7 Oktober 2014 tentang Kinerja PT APS, usulan
struktur Aerotropolis, Progress Pembangunan T3 dan Tinjut Sidak KPK.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

c.

RENCANA KEGIATAN
Activity Plan

275

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

276

e.

RENCANA KEGIATAN
Activity Plan

REALISASI
Realization

Pengawasan Program- 1. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 21 Maret 2014 pembahasan usulan
Program Strategis
penghapusan aset yang diserahkan ke TNI AU;
Perusahaan
2. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 26 Agustus 2014 pembahasan usulan
pembentukan Special Purpose Company (SPC) dalam rangka pembangunan dan
Supervisory on
pengelolaan APMS, penjelasan permohonan persetujuan pinjaman dari perbankan BII;
Corporate Strategic
3. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 7 Oktober 2014 pembahasan progress
Programs
pembangunan T3 Ultimate;
4. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal pembahasan Penghapusan Aktifa Tetap
Gedung 631, 632, 633 & 634 Serta Aktiva Tidak Produktif Bandara Soekarno-Hatta serta
Aktiva Tidak Produktif Bandara Soekarno-Hatta.
5. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.031/KS.008/APII-2014 tanggal
20 Januari 2014 perihal Kerjasama Pembangunan, Pengelolaan dan Pengembangan
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka Provinsi Jawa Barat;
6. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.053/KS.008/APII-2014 tanggal 10 Februari
2014 perihal Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Pengelolaan, Pembangunan, dan
Pengembangan Bandar Udara Silangit;
7. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.158/PL.602/APII-2014 tanggal 11 April 2014
perihal Penghapusan Aset Yang diserahkan ke TNI-AU;
8. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.214/PL.40/APII-2014 tanggal 12 Mei 2014 perihal
Inventarisasi dan Optimalisasi Aset Serta Pengamanan Bandara Soekarno Hatta;
9. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.225/KS.008/APII-2014 tanggal 19 Mei 2014
perihal Pelepasan Aset Tanah PT AP II untuk Pembangunan Jalan Tol Pendukung Bandara
Soekarno Hatta;
10. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.640/PL.602/APII-2014 tanggal 9 Desember 2014
perihal Penghapusan Aktifa Tetap Gedung 631, 632, 633 & 634 Serta Aktiva Tidak
Produktif Bandara Soekarno-Hatta;
11. Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.666/KU.304.8/APII-2014 tanggal 18 Desember
2014 perihal Kebutuhan Pendanaan Tahun 2014.
1. Board of Commissioners and Directors Meeting on 21st of March 2014 on the discussion
of asset write off proposal given to TNI AU (Indonesia Millitary National Air Force);
2. Board of Commissioners and Directors Meeting on 26th of August 2014 on the
discussion of proposal on establishing Special Purpose Army (SPC) in terms of
development and APMS management, explanation on BII banking loan approval
request;
3. Board of Commissioners and Directors Meeting on 7th of October 2014 on the
discussion of T3 Ultimate development progress;
4. Board of Commissioners and Directors Meeting dated on - , discussion on Fixed Asset
Write Off on Building 631, 632, 633 & 634 and unproductive assets of Soekarno Hatta
Airport
5. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.031/KS.008/APII-2014 dated on 20th
of January 2014 on Development Cooperation, Management and Development of
Kertajati Majalengka West Java International Airport Province of West Java;
6. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.053/KS.008/APII-2014 dated on
10th of February 2014 on Memorandum of Unerstanding about the Cooperation of
Management, Building, and Development of Silangit Airport.
7. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.158/PL.602/APII-2014 dated on 11th
April 2014 on Asset given to TNI AU (Indonesia Millitary National Air Force) Write Off
8. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.214/PL.40/APII-2014 dated on 12th
of May 2014 on Asset Inventory and Optimization as well as Soekarno Hatta Airport
Security
9. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.225/KS.008/APII-2014 dated on 19th
of May 2014 on the Release of PT AP II Land Asset for construction of Soekarno Hatta
Airport supporting highway;
10. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.640/PL.602/APII-2014 dated on
9th of December 2014 on Fixed Asset Write Off on Building 631, 632, 633 & 634 and
Unproductive Assets of Soekrno Hatta Airport;
11. Letter of Board of Commissioners Number DKOM.666/KU.304.8/APII-2014 dated on
18th of December 2014 on 2014 Funding Needs

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

RENCANA KEGIATAN
Activity Plan

f.

Rapat Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners
Meeting

REALISASI
Realization

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1. Board of Commissioners internal meeting


a. Board of Commissioners internal meeting on 7th of January 2014
b. Board of Commissioners internal meeting on 3rd of February 2014
c. Board of Commissioners internal meeting on 14th of February 2014
d. Board of Commissioners internal meeting on 25th of February 2014
e. Board of Commissioners internal meeting on 4thof April 2014
f. Board of Commissioners internal meeting on 7th of May 2014
g. Board of Commissioners internal meeting on 30th of June 2014 with the agenda of
discussion on May 2014 Management Report
h. Board of Commissioners internal meeting on 11th of July 2014
i. Board of Commissioners internal meeting on 17th of July 2014
j. Board of Commissioners internal meeting on 7th of August 2014
k. Board of Commissioners internal meeting on 24th of September 2014
l. Board of Commissioners internal meeting on 25th of September 2014
m. Board of Commissioners internal meeting on 24th of October 2014
n. Board of Commissioners internal meeting on 5th of December 2014
2. BOC BOD Meeting
a. BOC BOD Meeting on 15th of January 2014
b. BOC BOD Meeting on 27th of January 2014
c. BOC BOD Meeting on 5th of February 2014
d. BOC BOD Meeting on 6th of March 2014
e. BOC BOD Meeting on 21st of March 2014
f. BOC BOD Meeting on 29th of April 2014
g. BOC BOD Meeting on 30th of May 2014
h. BOC BOD Meeting on 18th of June 2014
i. BOC BOD Meeting on 18th of July 2014
j. BOC BOD Meeting on 26th of August 2014
k. BOC BOD Meeting on 25th of September 2014
l. BOC BOD Meeting on 7th of October 2014
m. BOC BOD Meeting on 5th of November 2014
n. BOC BOD Meeting on 27th of Novmber 2014
o. BOC BOD Meeting on 30th of December 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

1. Rapat Internal Dewan Komisaris


a. Rapat internal Dewan Komisaris pada tanggal 7 Januari 2014;
b. Rapat internal Dewan Komisaris pada tanggal 3 Februari 2014;
c. Rapat internal Dewan Komisaris pada tanggal 14 Februari 2014;
d. Rapat internal Dewan Komisaris pada tanggal 25 Februari 2014;
e. Rapat internal Dewan Komisaris tanggal 4 April 2014;
f. Rapat internal Dewan Komisaris pada tanggal 7 Mei 2014;
g. Rapat internal Dewan Komisaris tanggal 30 Juni 2014 dengan agenda pembahasan
Laporan Manajemen bulan Mei 2014;
h. Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 11 Juli 2014;
i. Rapat internal Dewan Komisaris pada tanggal 17 Juli 2014;
j. Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 7 Agustus 2014;
k. Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 24 September 2014;
l. Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 25 September 2014;
m. Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 24 Oktober 2014;
n. Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 05 Desember 2014.
2. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi
a. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 15 Januari 2014;
b. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 27 Januari 2014;
c. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 5 Februari 2014;
d. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 6 Maret 2014;
e. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 21 Maret 2014;
f. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 29 April 2014;
g. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 30 Mei 2014;
h. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 18 Juni 2014;
i. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 18 Juli 2014;
j. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 26Agustus 2014;
k. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 25 September 2014;
l. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 7 Oktober 2014;
m. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 5 November 2014;
n. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 27 November 2014;
o. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi tanggal 30 Desember 2014.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

277

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

278

No

RENCANA KEGIATAN
Activity Plan

REALISASI
Realization

g.

Kunjungan Kerja

1. Kunjungan Kerja ke Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta tanggal 15


Januari 2014;
2. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang tanggal 18
Februari 2014;
3. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Kualanamu Medan tanggal 19 Februari 2014;
4. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tanggal 21 Februari
2014;
5. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Raden Inten II Lampung tanggal 17 Maret 2014;
6. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Internasional Minangkabau Padang tanggal 19 Maret
2014;
7. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Supadio Pontianak tanggal 15 April 2014;
8. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang tanggal 22 April 2014;
9. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Husein Sastranegara tanggal 13 Juni 2014;
10. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Aceh tanggal 20 Juni 2014;
11. Kunjungan Kerja ke Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta tanggal 17
Juli 2014;
12. Kunjungan Kerja Bandar Udara Silangit Siborong-borong tanggal 18 September 2014;
13. Kunjungan Kerja ke PMU Pengembangan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
tanggal 23 September 2014;
14. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Aceh tanggal 17 Desember
2014;
15. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Kualanamu Medan tanggal 16 September 2014;
16. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Internasional Minangkabau Padang tanggal 10
Oktober 2014;
17. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang tanggal 21
November 2014;
18. Kunjungan Kerja ke Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
tanggal 5 Desember 2014;
19. Kunjungan Kerja ke Bandar Udara Supadio Pontianak tanggal 2 Desember 2014.

Work Visit

1. Work Visit to Terminal 3 Soekarno Hatta International Airport on 15th January 2014
2. Work Visit to Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang on 18th February 2014
3. Work Visit to Kualanamu Airport Medan on 19th February 2014
4. Work Visit to Sultan Syarif Kasim II Airport Pekanbaru on 21st February 2014
5. Work Visit to Raden Inten II Airport Lampung on 17th of March 2014
6. Work Visit to Minangkabau International Airport Padang on 19th of March 2014
7. Work Visit to Supadio Airport Pontianak on 15th April 2014
8. Work Visit to Depati Amir Airport Pangkal Pinang on 22nd April 2014
9. Work Visit to Husein Sastranegara Airport on 13th June 2014
10. Work Visit to Sultan Iskandar Muda Airport Aceh on 20th June 2014
11. Work Visit to Soekarno-Hatta International Airport Terminal 3 on 17th July 2014;
12. Work Visit to Silangit Siborong-borong Airport on 18th September 2014
13. Work Visit to PMU Soekarno-Hatta Airport Development on 23rd September 2014
14. Work Visit to Sultan Iskandar Muda Airport Aceh on 17th December 2014;
15. Work Visit to Kualanamu Airport Medan on 16th September 2014
16. Work Visit to Minangkabau International Airport Padang on 10th October 2014;
17. Work Visit to Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang on 21st November 2014
18. Work Visit to Main Branch Office of Soekarno-Hatta International Airport on 5th of
December 2014
19. Work Visit to Supadio Airport Pontianak on 2nd December 2014.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

RENCANA KEGIATAN
Activity Plan

REALISASI
Realization

h.

Peningkatan
Pengetahuandan
Informasi Mutakhir

Luar Negeri
1. Seminar ACI 6th Annual Airport Economics & Finance Conference and Exhibition di
Grange Tower London - Inggris tanggal 12 s.d 14 Maret 2014;
2. Konferensi SOPAC 2014 di Melbourne Convention and Exhibition Centre Australia tanggal
23 s.d. 26 Maret 2014.
Dalam Negeri
1. Seminar sehari tentang Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang dan
Hukum Korporasi dalam penyimpangan kebijakan keuangan bagi Dewan Komisaris dan
Direksi BUMN/BUMD;
2. Seminar Corporate Governance Leadership Program & Asean Corporate Governance
Scorecard tanggal 17 s.d. 19 Desember 2014 di The Haven Hotel Seminyak Bali.

Improvement on
the Knowledge and
Updated Information

i.

Usulan Kantor Akuntan Surat Dewan Komisaris Nomor DKOM.126.1/KU.101/APII-2014 tanggal 17 Maret 2014
Publik
perihal Tanggapan Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Audited Tahun 2013.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

International
1. Seminar ACI 6th Annual Airport Economics & Finance Conference and Exhibition di
Grange Tower London - Inggris tanggal 12 s.d 14 Maret 2014;
2. ACI 6th Annual Airport Economics & Finance Conference and Exhibition Seminar at
Grange Tower London United Kingdom on 12th to 14th March 2014;
Domestic
1. One day seminar about Corruption and Money Laundering Crimes and Corporate Law in
finance policy deviation for SOE/Regional SOE Board of Commissioners and Directors
2. Corporate Governance Leadership Program & Asean Corporate Governance Scorecard
Seminar on the 17th to 19th December 2014 at The Haven Hotel Seminyak Bali.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

Proposal of Public
Letter of the Board of Commissioners Number DKOM.126.1/KU.101/APII-2014 on 17th
Accountat Office (KAP) March 2014 about the Board of Commissioners response on 2013 Audited Management
Report.
Penyusunan RKAP PT
Angkasa Pura II Tahun
2015
Preparation of PT
Angkasa Pura II 2015
Corporate Work Plan
and Budget

1. Dewan Komisaris melalui Komite melakukan reviu atas Usulan RKAP 2015 PT AP II pada
tanggal 25 Agustus 2014;
2. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi melakukan pembahasan atas RKAP
Tahun 2015, yang dilaksanakan pada :
a. tanggal 5 November 2014;
b. tanggal 27 November 2014.
3. Surat Dewan Komisaris ke Menteri BUMN NomorDKOM.584.2/KU.101/APII-2014 tanggal
7 November 2014 hal Pendapat dan Saran Dewan Komisaris atas Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) PT AP II Tahun 2015.
1. Board of Commissioners through the Committee conducted a review based on PT AP II
2015 Corporate Work Plan and Budget Proposal on the 25th August 2014;
2. Board of Commissioners together with Board of Directors discussed about 2015
Corporate Work Plan and Budget Proposal, on:
a. 5th November 2014;
b. 27th November 2014.
3. Letter of Board of Commissioners to Minister of SOE Number DKOM.584.2/KU.101/APII2014 on 7th November 2014 about Suggestions and Advices of Board of Commissioners
on PT AP II 2015 Corporate Work Plan and Budget Proposal

k.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Penyusunan Rencana 1. Dewan Komisaris secara internal melakukan pembahasan RKA Dewan Komisaris tahun
Kerja Dewan Komisaris
2015 yang dilaksanakan pada tanggal 05Desember 2014.
Tahun 2015
2. Surat Dewan Komisaris ke Menteri BUMN Nomor DKOM.620/KU.101/APII-2014 tanggal
28 November 2014 perihal Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
Preparation on Board
(RKAP) Dewan Komisaris PT AP II.
of Commissioners
2015 Work Plan
1. Board of Commissioners has internally discussed about Board of Commissioners 2015
Work Plan on the 5th December 2014.
2. Letter of Board of Commissioners to Minister of SOE Number DKOM.620/KU.101/APII2014 on 28th November 2014 about the delivery of the PT AP II Boards Corporate Work
Plan and Budget

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

j.

279

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

No

RENCANA KEGIATAN
Activity Plan

l.

Penyusunan KPI
Dewan Komisaris
Tahun 2015
Preparation of
2015 Board of
Commissioners KPI

REALISASI
Realization
1. Dewan Komisaris secara internal melakukan pembahasan KPI Dewan Komisaris tahun
2015 yang dilaksanakan pada tanggal tanggal 05Desember 2014.
2. Surat Dewan Komisaris ke Menteri BUMN Nomor DKOM.620.1/OM.104.6/APII2014tanggal 28 November 2014 perihal usulan Kontrak Manajemen Dewan Komisaris
Tahun 2015.
1. Board of Commissioners has internally discussed about Board of Commissioners 2015
KPI on the 5th December 2014
2. Letter of Board of Commissioners to Minister of SOE Number DKOM.620.1/OM.104.6/
APII-2014 on 28th November 2014 about the Proposal of 2015 Board of Commissioners
Management Contract

Rapat Dewan Komisaris


Selama tahun 2014, Dewan Komisaris secara berkala
mengadakan rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.

Board of Commissioners Meeting


Throughout 2014, the Board of Commissioners regularly held
a meeting, either Board of Comissioners internal meeting
and/or Board of Commissioners and Directors Joint Meeting.

Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan


musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah
mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan
pemungutan suara terbanyak.

The decision of Board of Commissioners Meeting is taken in


deliberation with consensus. In case if the deliberation with
consensus is not achieved, then the decision will be taken
based on voting.

Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat


dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek
operasional dan pengelolaan finansial Angkasa Pura II. Selama
tahun 2014, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal
sebanyak 14 kali serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi sebanyak 15 kali.

Board of Commissioners Meeting consists of internal meeting


and meetings that invite the Board of Directors to discuss
various operational aspects and Angkasa Pura II financial
management. Throughout 2014, the Board of Commissioners
conducted 14 (fourteen) internal meetings as well as 15
(fifteen) Board of Commissioners and Directors Joint Meeting.

Tabel: Rekapitulasi Rapat Internal Dewan Komisaris


Tahun 2014

Table: Recapitulation of 2014 Board of Commissioners


Internal Meetings

Nama
Name

Jabatan
Position

M. Iksan Tatang*

Santoso Eddy
Wibowo**

Efendi Batubara*

No

Rapat Internal Dewan


Komisaris
Board of Commissioners

Rapat Gabungan
Dewan Komisaris - Direksi
BOC-BOD Joint Meeting

Jumlah Rapat
Total of Meeting

Kehadiran
Attendance

Jumlah Rapat
Total of Meeting

Kehadiran
Attendance

Komisaris Utama
President
Commissioner

10

18

14

Komisaris Utama
President
Commissioner

10

18

10

18

14

10

18

Iswan Elmi**

Komisaris
Commissioner

Tursandi Alwi

Komisaris
Commissioner

10

18

13

Rubani Pranoto

Komisaris
Commissioner

10

18

16

W. Budi Santoso

Komisaris
Commissioner

10

18

16

Wahyu Kuncoro

Komisaris
Commissioner

10

18

10

*) Menjabat sampai dengan Oktober 2014 | Served until October 2014


**) Menjabat sejak Oktober 2014 | Serving since October 2014

280

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

In terms of supporting its task implementation, the Board of


Commissioners is assisted by supporting organs, consisting
Secretary of Board of Commissioners, Audit Committee and
Investment and Business Risk Committee. The explanation
about the Secretary of Board of Commissioners, Audit
Committee and Investment and Business Risk Committee
will be written separately.

Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang anggota Dewan Komisaris kepada
anggota Dewan Komisaris lainnya dinyatakan dengan surat
kuasa tertulis. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat
mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang
berhalangan. Pendelegasian wewenang Dewan Komisaris
kepada Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit.

Authority Delegation
The delegation of Board of Commissioners authority to other
member of the Board shall be stated in written. A member of
the Board may only represent other member who is absent.
The delegation of Board of Commissioners authority to the
Audit Committee is regulated in the Audit Committee Charter.

Program Pelatihan / Pengembangan Kompetensi


Dewan Komisaris
Tabel: Pelatihan yang diikuti oleh Anggota Dewan Komisaris
Tahun 2014

Board of Commissioners Competency Development/


Training Program
Table: Trainings participated by the 2014 members of Board
of Commissioners

No

Seminar

Date of Activity

12-14 Maret 2014


12th-14thMarch 2014

22-29 Maret 2014


22nd-29thMarch 2014

4-12 Juli 2014


4th-12th July 2014

Annual Report 2014

ACI 6th Annual Airport Economics & Finance Conference 2014 dalam rangka menambah
wawasan dalam Airport Investment, Financial Management and Economic Sustainability
di Grange Tower Bridge Hotel London Inggris;
ACI 6th Annual Airport Economics & Finance Conference and Exhibition Seminar in
order to improve insights in Airport Invesment, Financial Management and Economic
Sustainability at Grange Tower London United Kingdom;
SOPAC Conference & On site Learning 2014 dalam rangka pengembangan wawasan,
peningkatan kompetensi serta pengembangan pengetahuan dalam bidang audit dan
good governance di Melbourne Australia;
2014 SOPAC Conference& On Site Learning in order to improve insights, competency
and knowledge in audit and Good Governance in Melbourne, Australia
The Institute of Internal Auditors International Conference dan dalam rangka
peningkatan wawasan kompetensi serta profesionalisme Dewan Komisaris khususnya
dibidang audit internal, risk management dan corporate governance, di ExCeL London
Londons International Exhibition and Convention Centre Inggris dengan tema Time to
Make The Connection;
The Institute of Internal Auditors International Conference in order to improve the
competency insight and Board of Commissioners professionalism, specifically in
internal audit, risk management and corporate governance, at ExCeL London
Londons International Exhibition and Convention Centre United Kingdom by the
theme of Time to Make The Connection;

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Tanggal Kegiatan

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan


Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris Dewan
Komisaris, Komite Audit serta Komite Investasi dan Risiko
Usaha. Penjelasan tentang Sekretaris Dewan Komisaris, Komite
Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha akan dituangkan
dalam bagian tersendiri.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

The decisions taken in Angkasa Pura II Board of Commissioners


Meeting are well recorded and documented in the Board of
Commissioners Minutes of Meeting. The minutes is signed
by the Chief of Meeting and all attending participants and
then distributed to all members of Board of Commissioners
who attend or did not attend the meeting. Any dissenting
opinions in the meeting will be noted in the minutes along
with related reasons.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris Angkasa


Pura II telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam
risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat ditandatangani
oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang hadir serta
didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris
yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat
(dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan
dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan
pendapat.

281

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Tanggal Kegiatan

13 September 2014
13thSeptember 2014
17-19 Desember 2014

Seminar

Date of Activity

17th-19th December
2014

Seminar Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang serta Hukum
Korporasi dalam Penyimpangan Kebijakan Keuangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi
BUMN/BUMD di Bandung;
Seminar on Corruption and Money Laundering Crimes and Corporate Law in Financial
Policy Deviation for SOE and Regional SOE Board of Commissioners and Directors in
Bandung
Seminar Corporate Governance Leadership Program & Asean Corporate Governance
Scorecard di The Haven Hotel Seminyak Bali.
Corporate Governance Leadership Program & Asean Corporate Governance Scorecard
Seminar at The Haven Hotel Seminyak Bali.

Selain itu, dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan,


selama tahun 2014 Dewan Komisaris telah melakukan inspeksi/
kunjungan kerja ke berbagai bandara yang dioperasikan
Angkasa Pura II untuk mengetahui kendala dalam proses
bisnis dan operasi Angkasa Pura II.

In addition, in order to carry out the supervisory function,


throughout 2014 the Board of Commissioners has conducted
inspection/work visit to various airports operated by Angkasa
Pura II in order to understand the constraints in business
process and operational of Angkasa Pura II.

Selama tahun 2014, Dewan Komisaris melakukan inspeksi/


kunjungan kerja sebanyak 17 kali. Hasil dari kunjungan kerja
Dewan Komisaris selanjutnya menjadi data/bahan rapat Dewan
Komisaris bersama Direksi.

Throughout 2014, the Board of Commissioners conducted 17


(seventeen) inspections/work visits . The result of the next
Board of Commissioners visit will be the data/material for
the Board of Commissioners and Directors Joint Meeting.

Rekomendasi Dewan Komisaris


Seluruh keputusan hasil Rapat gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor tindak
lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. Dewan
Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberian
nasihat, antara lain melalui pemberian rekomendasi, nasihat
dan arahan Dewan Komisaris kepada Direksi.

Recommendations of the Board of Commissioners


All decisions resulted from the BOC-BOD Joint Meeting
are written in the Minutes of Meeting which follow up
completeion is monitored in every next meetings. The Board of
Commissioners carry out the task and function in giving advice,
through giving recommendations, advices, and directions
from the Board of Commissioners to the Board of Directors.

Realisasi Anggaran Dewan Komisaris


Realisasi anggaran untuk kegiatan pengawasan Dewan
Komisaris sampai dengan akhir Desember 2014 sebesar
Rp10.104.592.000. Jika dibandingkan selama 3 (tiga) tahun
terakhir, realisasi anggaran pengawasan Dewan Komisaris
sebagai berikut:

Board of Commissioners Budget Realization


Budget realization for Board of Commissioners supervisory
activities until the end of December 2014 of Rp10.104.592.000.
Comparing the last 3 (three) years, the realization of Board
of Commissioners supervisory Budget is as follows:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Realisasi Anggaran Dewan Komisaris


Board of Commissioners Budget realization

282

2012 (Rp)

2013 (Rp)

2014 (Rp)

10.692.578.371

11.176.588.602

10.104.592.000

Komite di Bawah Dewan Komisaris


Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ
pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung
jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris
dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat
kepada Direksi.

Committees under the Board of Commissioners


Committees under the Board of Commissioners are the
supporting organ of the Board of Commissioners that
collectively responsible and dutied to assist the Board of
Commissioners in carrying out the function of supervisory
and advising to the Board of Directors.

Komite pendukung Dewan Komisaris Angkasa Pura II meliputi


Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko dan SDM.

The Angkasa Pura II Board of Commissioners supporting


committes include the Audit Committee and Risk Management
Committees and Human Resources.

Penjelasan mengenai Komite Audit dan Komite Manajemen


Risiko dan SDM akan dituangkan dalam bagian tersendiri.

Explanations on Audit Committee and Risk Management


Committees and Human Resources will be written separately.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Direksi
Board of Directors

The members of Directors are promoted and terminated by


General Meeting of Shareholders (GMS).

Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi


Seluruh anggota Direksi telah memenuhi persyaratan formal
dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum,
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan
persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan.

Requirement, Membership, and Composition


All members of Board of Directors have meet the formal
and material applicable requirements. Formal requirements
is general in nature, in line with the applicable regulations,
while material requirements is specific, that is adjusted to
the Corporate needs and nature of business.

Direksi terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama


dan 6 (enam) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia.
Direksi diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masingmasing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi
berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi
persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan
Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS. Pengangkatan
Direksi telah melalui proses fit & proper test sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh
anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi
yang memadai.

The Board of Directors consists of 7 (seven) people; 1 (one)


Managing Director and 6 (six) Directors. All Directors domiciled
in Indonesia. They are promoted by GMS, with respective tenure
of 5 (five) years, and can be re-promoted according to GMS
decision. The Directors tenure will end when they resign,
no longer qualified, pass away, or terminated by the Board
of Commissioners or based on GMS decision. The Directors
promotions have gone through the fit&proper test process
according to the applicable regulations and GCG principles.
All members of Board of Directors have adequate integrity,
competence, and reputation.

Komposisi Direksi Angkasa Pura II ditetapkan untuk dapat


menjalankan aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan
Misi serta rencana Angkasa Pura II baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Direksi Angkasa Pura II terdiri dari:

The composition of Angkasa Pura II Board of Directors is


stipulated to carry out the management activities in aline with
the Vision and Mission as well as Angkasa Pura II plan either
for short or long terms. Angkasa Pura II Diectors consist of:

Jabatan
Position

Dasar Pengangkatan
Appointment Basis

Tri S. Sunoko

Direktur Utama
Managing Director

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September


2012
Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Rinaldo J. Aziz

Direktur Komersial
Kebandarudaraan
Director of Airport
Commerciality

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September


2012
Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Salahudin Rafi

Direktur Pengembangan
Kebandarudaraan dan
Teknologi
Director of Airport and
Technology Development

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September


2012
Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Sulistio Wijayadi*)

Direktur Kargo dan


Pengembangan Usaha
Director of Cargo and
Business Development

Surat Keputusan Nomor: 57/MBU/2014 tanggal 19 Maret 2014


Decision Letter Number 57/MBU/2014 on 19th March 2014

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Nama
Name

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat


Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

The Board of Directors is the Corporate Organ which collective


duties and responsibilities are to manage Angkasa Pura II
and implement GCG at organizations levels. In carrying out
the tasks, the Directors areaccountable to the GMS. Their
accountability to GMS embodies the accountability of corporate
management in line with GCG principles.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Direksi merupakan Organ Perseroan yang bertugas dan


bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengelolaan Angkasa Pura II serta melaksanakan GCG
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada
RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan
perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG.

283

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Nama
Name

Jabatan
Position

Dasar Pengangkatan
Appointment Basis

Laurensius Manurung

Direktur Keuangan
Director of Finance

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September


2012
Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Direktur Operasi
Kebandarudaraan
Director of Airport
Operations

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September


2012
Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Direktur SDM & Umum


Director of HR & General
Affairs

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September


2012
Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Direktur Kargo dan


Pengembangan Usaha
Director of Cargo and
Business Development

Surat Keputusan Nomor: 88/MBU/2014 tanggal 23 April 2014


Decision Letter Number 88/MBU/2014 on 23rd April 2014

Endang A. Sumiarsa

RP. Hari Cahyono

Yusmar
Anggadinata**)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

*) Menjabat sampai dengan Maret 2014 | Served until March 2014


**) Menjabat sejak April 2014 | Serving since April 2014

284

Keberagaman Komposisi Direksi


Direksi Perseroan memiliki komposisi yang beragam, baik
dari pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, dan usia,.
Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Direksi telah
diatur dalam Board Manual.

The Composition Diversity of Board of Directors


The Corporate Board of Directors have a unified composition,
either from education (field of study), work experience, and
age. The policy about the composition diversity of Board of
Directors has been regulated in the Board Manual.

Program Orientasi Anggota Direksi Baru


Bagi Anggota Direksi yang baru diangkat diberikan Program
Orientasi. Penanggung jawab Program Orientasi berada pada
Sekretaris Perusahaan. Pada tahun 2014 terdapat perubahan
komposisi Direksi dengan penambahan 1 (satu) orang Anggota
Direksi baru yakni Yusmar Anggadinata.

Orientation Program for New Member of Board of Directors


For newly promoted members of Board of Directors are given
the orientation program. The responsibility of this Program is
on the Corporate Secretarys hand. In 2014 there was a change
in Directors composition by adding 1 (one) new member;
Yusmar Anggadinata.

Materi Program Orientasi mencakup:


1. Pengenalan Korporasi dan Direksi
Memperkenalkan semua aspek Perseroan mulai dari:
Anggaran Dasar Perseroan
Peraturan perundang-undangan terkait Perseroan
Laporan Tahunan Perseroan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
Program Kerja Dewan Direksi
Good Corporate Governance

The Orientation Program Material covers:


1. The Introduction of Corporate and Board of Directors
Introducing all corporate aspects, starting from:
Corporate Basic Budget
Corporate-related Law Regulation
Corporate Annual Report
Corporate Long Term Plan
Corporate Work Plan and Budget
Board of Directors Work Plan
Good Corporate Governance

2. Struktur Organisasi Perseroan, dan Entitas Anak


Memperkenalkan profil organisasi Perseroan, struktur
organisasi, bisnis utama dan Entitas Anak.

2. Structure of Corporate Organization and Subsidiary


Introducing the profile of Corporate Organization, structure
of organization, main business and Subsidiary

Seluruh Anggota Direksi telah menghadiri Program Orientasi.

All members of Directors have attended the Orientation Program.

Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit & Proper Test)


Semua anggota Direksi Angkasa Pura II memiliki integritas,
kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian
yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing.

Board of Directors Fit & Proper Test


All members of Angkasa Pura II Directors have the integrity,
competence, reputation, and experience as well as expertise
that are required in carrying out their respective function
and tasks.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

The networking mechanism or nomination of members of


Directors candidates is regulated in the SOE State Minister
Regulation Number: PER-06/MBU/2012 on 21st May
2012. Shareholders conducted fit&proper test by hiring an
independent service. This independent party result then
proposed to GMS for further process.

Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan


dan kepatutan direksi yang menjabat pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut:

Based on the regulation, the table of capability test status


and the fitness of the running directors in 2014 as follows:

Lulus Fit & Proper | Fit & Proper Test Pass

Tri S. Sunoko

Rinaldo J. Aziz

Salahudin Rafi

Sulistio Wijayadi*)

Laurensius Manurung

Endang A. Sumiarsa

RP. Hari Cahyono

Yusman Anggadinata**)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Nama | Name

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi


diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER06/MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham
melaksanakan fit & proper test dengan menggunakan jasa
pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian
diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.

*) Menjabat sampai dengan April 2014 / Served until April 2014


**) Menjabat Sejak April 2014 / Serving since April 2014

Policy on the Board of Directors Succession


The policy on Board of Directors succession is listed in the
Board Manual. The management succession is meant to
prepare the prospective candidate of Directors coming from
internal corporate. The management succession is preceded
by regeneration program by considering individual integrity,
dedication, and competence. As for the prospective candidate
of Directors coming from internal Ministry of SOE may be
considered to be promoted as member of Directors in the
related SOE based on the Fit & Proper Test by Professional
Agency selected by SOE or Ministry of SOE Technical Deputy
/ Ministry of SOE Secretary may requested a proposal or
suggestion from Board of Commissioners toward the prospective
candidate of Directors coming from internal Ministry of SOE.

Pada komposisi Direksi per 31 Desember 2014, dari 7 (tujuh)


orang Anggota Direksi, 4 (empat) orang berasal dari luar
Angkasa Pura II, sementara 3 (tiga) orang berasal dari internal
Angkasa Pura II, sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:

In the composition of Board of Directors per 31st December


2014, out of 7 (seven) members of Directors, 4 (four) people
are from external Angkasa Pura II, while 3 (three) people are
from internal Angkasa Pura II, as elaborated in the below table:

Jabatan | Position

Asal | Origin

Tri S. Sunoko

Direktur Utama
Managing Director

Eksternal
External

Rinaldo J. Aziz

Direktur Komersial Kebandarudaraan


Director of Airport Commerciality

Eksternal
External

Salahudin Rafi

Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi


Director of Airport and Technology Development

Internal
Internal

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Nama | Name

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi


Kebijakan mengenai suksesi Direksi tercantum dalam
Board Manual. Suksesi manajemen dimaksudkan untuk
mempersiapkan Bakal Calon Anggota Direksi yang berasal
dari internal perusahaan. Suksesi manajemen didahului
dengan program kaderisasi dengan mempertimbangkan
integritas, dedikasi dan kompetensi individu. Terhadap Bakal
Calon Anggota Direksi yang berasal dari internal BUMN dapat
dipertimbangkan untuk diangkat sebagai Anggota Direksi
pada BUMN yang bersangkutan berdasarkan Uji Kelayakan
dan Kepatutan oleh Lembaga Profesional yang dipilih oleh
BUMN atau Kementerian BUMN Deputi Teknis/Sekretaris
Kementerian BUMN dapat meminta usulan atau pendapat
dari Dewan Komisaris terhadap Bakal Calon Anggota Direksi
yang berasal dari internal BUMN.

285

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Nama | Name

Jabatan | Position

Asal | Origin

Laurensius Manurung

Direktur Keuangan
Director of Finance

Eksternal
External

Endang A. Sumiarsa

Direktur Operasi Kebandarudaraan


Director of Airport Operations

Internal
Internal

RP. Hari Cahyono

Direktur SDM & Umum


Director of HR & General Affair

Internal
Internal

Yusmar Anggadinata

Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha


Director of Cargo and Business Development

Eksternal
External

Independensi Direksi
Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan
pengurusan Angkasa Pura II atau hubungan dengan pihak
lain secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak
lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang
undangan dan Anggaran Dasar Angkasa Pura II yang secara
material dapat mengganggu keobjektifan dan kemandirian
tugas Direksi yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan
Angkasa Pura II. Sesuai dengan Anggaran Dasar Angkasa Pura
II, antar anggota Direksi serta antara anggota Direksi dengan
anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga
sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis
kesamping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.

Independence of Board of Directors


The Board of Directors are determined to carry out all activities
of Angkasa Pura II management or relations with other parties
independently without intervention from other parties or
the ones contradict with Angkasa Pura II regulations and
Basic Budget that materially may disturb the objectiveness
and independence of members of Board of Directors task
that is carried out only for the interest of Angkasa Pura II.
In accordance to Angkasa Pura II Basic Budget, between the
members of Directors and between members of Board of
Directors and members of Board of Commissioners have no
family relations upto third degree either by straight line or
side line including relations by marriage.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Hubungan Keluarga Dengan


Organ Angkasa Pura II
Family Relations with Angkasa Pura II Organs

286

Nama
Name

Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners
Ya
Yes

Tidak
No

Direksi
Board of
Directors
Ya
Yes

Tidak
No

Pemegang
Saham
Shareholders
Ya
Yes

Tidak
No

Hubungan Kepengurusan
di Perusahaan Lain
Management Relations in Other Company
Sebagai
Dewan
Komisaris
As Board of
Commissioners
Ya
Yes

Tidak
No

Sebagai
Direksi
As Board of
Directors

Sebagai
Pemegang
Saham
As Shareholders

Ya
Yes

Ya
Yes

Tidak
No

Tidak
No

Tri S. Sunoko

Rinaldo J. Aziz

Salahudin Rafi

Laurensius
Manurung

Endang A.
Sumiarsa

RP. Hari Cahyono

Yusmar
Anggadinata

Rangkap Jabatan Direksi


Berdasarkan ketentuan dalam Board Manual, anggota Direksi
dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah. Badan Usaha Milik Swasta;

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Board of Directors Double Positions


Based on the stipulations in the Board Manual, members of
Board of Directors are prohibited to have double positions as:
1. Members of Board of Directors at SOE, Regional SOE, and
Private Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Selama tahun 2014, Direksi Angkasa Pura II tidak ada yang


merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Board
Manual tersebut.

Throughout 2014, no Angkasa Pura II Directors who had double


positions as mentioned in the Board Manual.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:PER-01/


MBU/ 2011 Pasal 19, Direksi harus menyampaikan informasi
mengenai jabatan Dewan Komisaris di anak perusahaan/
perusahaan patungan dan/atau perusahaan lain. Selama
tahun 2014, terdapat 4 orang anggota Direksi yang mempunyai
hubungan kepengurusan di perusahaan lain, yakni di Anak
Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi sebagai berikut:

Based on Regulations of Minister of SOE Number PER-01/


MBU/ 2011 Article 19, the Directors must deliver information
about positions on Board of Commissioners in a subsidiary/
joint venture and/or other company. Throughout 2014, there
were 4 members of Board of Directors who have management
relations in other companies, which were in Subsidiaries and
Associated Company as follows:
Komisaris di PT Angkasa Pura Solusi
Commissioner at PT Angkasa Pura Solusi

Rinaldo J. Aziz

Komisaris di PT Gapura Angkasa


Commissioner at PT Angkasa Pura Solusi

Salahudin Rafi

Komisaris di PT Railink
Commissioner at PT Railink

Laurensius Manurung

Endang A. Sumiarsa

RP. Hari Cahyono

Yusmar Anggadinata

Komisaris di PT Purantara Mitra Angkasa


Commissioner at PT Purantara Mitra Angkasa
Effort of Minimizing Conflict of Interest
In order to minimize the conflict of interest, every Director
shall create a Special List, contains the information of share
ownership of every Director and/or their families in Angkasa
Pura II or other companies. Special List is kept and administered
by the Corporate Secretary.

Pedoman Kerja Direksi


Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris
dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang
petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta
menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis,
mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten,
dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan
Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar
kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

The Work Guideline of Directors


The Directors are oriented to the Work Guideline of the Board
of Commissioners and Directors (Board Manual) consisting the
workforce guide of the Board of Commissioners and Directors
as well as explain the activity steps that are structured,
systematic, understandable, and consistently operational,
and can be a reference for the Board of Commissioners and
Directors in carrying out their respective tasks in order to
achieve the Companys Vision and Mission, that is expected
to achieve a high standard of work in line with GCG principles.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Upaya Meminimalisir Benturan Kepentingan


Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap
Direktur juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang
berisikan keterangan kepemilikan saham setiap Direktur dan/
atau keluarganya pada Angkasa Pura II maupun perusahaan
lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh
Sekretaris Perusahaan.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tri S. Sunoko

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2. Members of Board of Commissioners/Board of Supervisory


at a SOE;
3. Other structural and functional position at central
government institution/agent and or regional;
4. Other positions according to the stipulations in regulations,
political party management, and/or candidate/member
of legislation and/or candidate of Head of Regional /
Vice Head of Regional; and/or
5. Other position that may cause conflict of interest

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

2. Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada Badan


Usaha Milik Negara;
3. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/
lembaga pemerintah pusat dan atau daerah;
4. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan, pengurus partai politik dan/atau
calon/anggota legislatif dan/atau calon Kepala Daerah/
Wakil Kepala Daerah; dan atau
5. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan

287

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

288

Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum


korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang
Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good
Corporate Governance.

The Board Manual is prepared based on the principles of


corporate laws, Basic Budget provision, and applicable
regulations, Shareholder directives as well as the Good
Corporate Governance best practices.

Isi dari Board Manual sebagai berikut:

The content of the Board Manual are as follows

Bab I / Chapter I

Pendahuluan / Introduction

Bab II / Chapter II

Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi / Relations of Board of Commissioners and Directors

Bab III / Chapter III

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Bab IV / Chapter IV

Direksi / Board of Directors

Bab V / Chapter V

Penutup / Closing

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi


Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar
maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah:
Memimpin dan mengurus Angkasa Pura II sesuai dengan
maksud dan tujuan Angkasa Pura II dan senantiasa berusaha
meningkatkan efisiensi dan efektivitas Angkasa Pura II.
Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
Angkasa Pura II.

Duty and Responsibility of the Board of Directors


In carrying out its task and responsibility, the Board of Directors
always holds and oriented to the Basic Budget and/or internal
stipulation and applicable regulation.Board of Directors Main
Tasks is:
Lead and manage Angkasa Pura II according to the
intention and objection of Angkasa Pura II and always
try to improve its efficiency and effectiveness.
Master, maintain, and manage the wealth of
Angkasa Pura II

Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Angkasa


Pura II untuk kepentingan dan tujuan Angkasa Pura II serta
mewakili Angkasa Pura II baik di dalam maupun di luar
pengadilan sebagai amanat dari Pemegang Saham yang
ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui
RUPS. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit
dan rekomendasi hasil pemerikaan Satuan Audit Internal
maupun auditor eksternal. Para anggota Direksi diangkat
dan diberhentikan oleh RUPS. Untuk lebih menyelaraskan
dengan Visi dan Misi Angkasa Pura II, berdasarkan Keputusan
Direksi KEP.01.01/11/2012.2 tanggal 28 November 2012,
tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota Direksi
adalah sebagai berikut:

The Board of Directors is carrying out the task of Angkasa


Pura II management for its interest and objective as well as
representing Angkasa Pura II both inside and outside of the
court as the stated mandate from the Shareholder in GMS.
The Board of Directors always follows up the audit findings
and recommendation of both Internal Audit Force and External
Auditor examination result. The members of Board of Directors
are promoted and terminated by GMS. In order to further
align with Angkasa Pura II Vision and Mission, in accordance
to the Board of Directors Decision KEP.01.01/11/2012.2 on
28th of November 2012, the respective task and responsibility
of the members are;

Nama
Name

Jabatan
Position

Dasar Pengangkatan
Appointment Basis

Tri S. Sunoko

Direktur Utama
President Director

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September 2012


Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Rinaldo J. Aziz

Direktur Komersial
Kebandarudaraan
Director of Airport
Commerciality

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September 2012


Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Salahudin Rafi

Direktur Pengembangan Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September 2012


Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012
Kebandarudaraan dan
Teknologi
Director of Airport
and Technology
Development

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Jabatan
Position

Dasar Pengangkatan
Appointment Basis

Sulistio Wijayadi*)

Direktur Kargo dan


Pengembangan Usaha
Director of Cargo and
Business Development

Surat Keputusan Nomor: 57/MBU/2014 tanggal 19 Maret 2014


Decision Letter Number 57/MBU/2014 on 19th of March 2014

Laurensius Manurung

Direktur Keuangan
Director of Finance

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September 2012


Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Endang A. Sumiarsa

Direktur Operasi
Kebandarudaraan
Director of Airport
Operations

Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September 2012


Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012

Yusmar Anggadinata**)

Direktur SDM & Umum Surat Keputusan Nomor: 361/MBU/2012 tanggal 21 September 2012
Director of HR & General
Decision Letter Number 361/MBU/2012 on 21st September 2012
Affairs
Direktur Kargo dan
Pengembangan Usaha
Director of Cargo and
Business Development

Surat Keputusan Nomor: 88/MBU/2014 tanggal 23 April 2014


Decision Letter Number 88/MBU/2014 on 23rd of April 2014

*) Menjabat sampai dengan Maret 2014 | Served until March 2014


**) Menjabat Sejak April 2014 | Serving since April 2014

Hingga 31 Desember 2014, Direktur Utama dijabat oleh Tri S.


Sunoko. Profil Tri S. Sunoko dapat dilihat di Bagian Profil Direksi.

Until 31st of December 2014, the President Director was served


by Tri S. Sunoko. His profile is on the Board of Directors Profile.

Direktur Komersial Kebandarudaraan


Tugas dan wewenang Direktur Komersial Kebandarudaraan
adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam
merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan
mengendalikan kegiatan bisnis terminal dan sisi darat serta
bisnis penerbangan.

Director of Airport Commercial


Task and authority of Director of Airport Commercial is to
carry out part of the Board of Directors tasks in formulating
policy, organizing and controlling terminal business activities
and land side as well as aviation business.

Direktur Komersial Kebandarudaraan membawahi:


Deputi Direktur Bisnis Terminal dan Sisi Darat
Deputi Direktur Bisnis Penerbangan

The Director of Airport Commerciality leads:


Deputy Director of Terminal Business and Land Side
Deputy Director of Aviation Business

Hingga 31 Desember 2014, Direktur Komersial Kebandarudaraan


dijabat oleh Rinaldo J. Aziz. Profil Rinaldo J. Aziz dapat dilihat
di Bagian Profil Direksi.

Until 31st December 2014, the Director of Airport Commerciality


was served by Rinaldo J. Aziz. His profile is on the Board of
Directors Profile.

Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi


Tugas dan wewenang Direktur Pengembangan Kebandarudaraan
dan Teknologi adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi
dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan
dan mengendalikan kegiatan tata dan lingkungan bandara,
prasarana dan teknologi kebandaraudaraan.

Director of Airport and Technology Development


Task and authority of Director of Airport and Technology
Development is to carry out part of the Board of Directors
tasks in formulating policy, organizing and controlling
airport management and environment, airport facilities
and technology.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

President Director
Task and authority of President Director are to coordinate
the implementation of Board of Directors policy conducted
by the Directors and control the implementation internal
supervisory task.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Direktur Utama
Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah mengkoordinasikan
pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur
dan mengendalikan pelaksanaan tugas pengawasan internal.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

RP. Hari Cahyono

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Nama
Name

289

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

290

D i r e k t u r P e n g e m b a n g a n Ke b a n d a r u d a ra a n d a n
Teknologi membawahi:
Deputi Direktur Tata dan Lingkungan Bandara
Deputi Direktur Prasarana
Deputi Direktur Teknologi Kebandarudaraan

Director of Airport and Technology Development leads:


Deputy Director of Airport Management and
Environment
Deputy Director of Facility
Deputy Director of Airport Technology

Hingga 31 Desember 2014, Direktur Pengembangan


Kebandarudaraan dan Teknologi dijabat oleh Salahudin Rafi.
Profil Salahudin Rafi dapat dilihat di Bagian Profil Direksi.

Until the 31st of December 2014, the Director of Airport and


Technology development was served by Salahudin Rafi. His
profile is on the Board of Directors Profiles.

Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha


Tugas dan wewenang Direktur Kargo dan Pengembangan
Usaha adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam
merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan
mengendalikan kegiatan kargo, pengembangan usaha, serta
pembinaan Anak Perusahaan.

Director of Cargo and Business Development


Task and authority of Director of Cargo and Business
Development is to carry out part of the Board of Directors
tasks in formulating policy, organizing and controlling cargo
activities, business development, and subsidiary development.

Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha membawahi:


Deputi Direktur Bisnis Kargo
Deputi Direktur Pengembangan Usaha
Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan

Director of Cargo and Business Development leads:


Deputy Director of Cargo Business
Deputy Director of Business Development
Deputy Director of Subsidiary Development

Hingga 31 Desember 2014, Direktur Kargo dan Pengembangan


Usaha dijabat oleh Yusmar Anggadinata. Profil Yusmar
Anggadinata dapat dilihat di Bagian Profil Direksi.

Until 31st December 2014, the Director of Cargo and Business


Development was served by Yusmar Anggadinata. His profile
is on the Board of Directors Profiles.

Direktur Keuangan
Tugas dan wewenang Direktur Keuangan adalah melaksanakan
sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina
penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan manajemen aset
dan perlengkapan, anggaran dan akuntansi, perbendaharaan
serta program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).

Director of Finance
Task and authority of Director of Finance is to carry out part of
the Board of Directors tasks in formulating policy, organizing
and controlling the assets and equipment management
activities, budget and accounting, treasury and partnership
and community development program (PKBL).

Direktur Keuangan membawahi:


Deputi Direktur Manajemen Aset dan Perlengkapan
Deputi Direktur Anggaran dan Akuntansi
Deputi Direktur Perbendaharaan
Deputi Direktur Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Director of Finance leads:


Deputy Director of Asset and Equipment Management
Deputy Director of Budget and Accounting
Deputy Director of Treasury
Deputy Director of Partnership and Community
Development Program

Hingga 31 Desember 2014, Direktur Keuangan dijabat oleh


Laurensius Manurung. Profil Laurensius Manurung dapat dilihat
di Bagian Profil Direksi.

Until 31st of December 2014, the Director of Finance was


served by Laurensius Manurung. His profile is on the Board
of Directors Profiles

Direktur Operasi Kebandarudaraan


Tugas dan wewenang Direktur Operasi Kebandarudaraan adalah
melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan
kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan
kegiatan pelayanan penerbangan, pelayanan bandara,
pengamanan dan pertolongan kecelakaan penerbangan dan
pemadam kebakaran (PKP-PK), manajemen keselamatan,
pemastian kualitas operasi serta perawatan fasilitas teknik
elektronika dan navigasi, teknik listrik mekanikal dan peralatan,
serta teknik bandara.

Director of Airport Operations


Task and authority of Director of Airport Operations is to
carry out part of the Board of Directors tasks in formulating
policy, organizing and controlling aviation service activities,
airport services, security and rescue on aviation accidents
and firefighters (PKP-PK), safety management, operational
quality assurance, and electrical and navigation engineering
facility maintenance, mechanical and electrical engineering
equipment, as well as airport mechanicals.

Direktur Operasi Kebandaraudaraan membawahi:


Deputi Direktur Manajemen Keselamatan
Deputi Direktur Pelayanan Penerbangan

Director of Airport Operations leads:


Deputy Director of safety Management
Deputy Director of Aviation Services

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Deputy Director of Airport Services


Deputy Director of Security and Rescue on Aviation
Accidents, and Firefighters.

Direktur SDM & Umum


Tugas dan wewenang Direktur SDM & Umum melaksanakan
sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina
penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan pengembangan
sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta
pelayanan administrasi umum.

Director of HR & General Affairs


Task and authority of Director of HR & General Affairs is to
carry out part of the Board of Directors tasks in formulating
policy, organizing and controlling the human resources
development activities, education and training as well as
general administrative services.

Direktur SDM & Umum membawahi:


Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia
Deputi Direktur Pendidikan dan Pelatihan
Deputi Direktur Pelayanan Administrasi Umum

Director of HR & General Affairs leads:


Deputy Director of Human Resource Development
Deputy Director of Education and Training
Deputy Director of General Administrative Services

Selain itu, berdasarkan Keputusan Direksi Nomor:


KEP.02.03.01/00/12/2012/695 tentang Penunjukan Direktur
SDM dan Umum Sebagai Penanggung Jawab Dalam Penerapan
dan Pemantauan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, maka
Direktur SDM dan Umum ditunjuk sebagai penanggung jawab
atas tugas-tugas yang berkaitan dengan dalam penerapan dan
pemantauan tata kelola perusahaan yang baik, disamping
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sehari-hari sebagai
Direktur SDM dan Umum.

In addition, based on the Board of Directors Decision Number


KEP.02.03.01/00/12/2012/695 on the Appointment of
Director of HR and General Affairs as the Person in Charge in
Implementation and Monitoring of Good Corporate Governance,
then the Director of HR and General Affairs is appointed as
the person in charge of tasks related to the implementation
and monitoring of Good Corporate Governance, aside from
implementing daily main task and function as the Director
of HR & General Affairs.

Hingga 31 Desember 2014, Direktur SDM & Umum dijabat


oleh RP. Hari Cahyono. Profil RP. Hari Cahyono dapat dilihat di
Bagian Profil Direksi.

Until 31st of December 2014, the Director of HR & General


Affairs was served by RP. Hari Cahyono. His profile is on the
Board of Directors Profiles

Kegiatan Pelatihan/Seminar Direksi tahun 2014


Selama tahun 2014 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan
pelatihan dan seminar sebagai berikut:

2014 Board of Directors Training/Seminar


Throughout 2014, the members of Board of Directors have
joined the training and seminar as follows:

No

Nama Direksi
Name of Director

Annual Report 2014

Rinaldo J. Aziz

Waktu Penyelenggaraan
Time of Event

Tempat
Place

Uniting The Airport Development


& Real Estate Communities In The
American Region & Across The Globe

8-10 Desember 2014


8th-10th December 2014

Denver USA

Pembukaan AMEP Batch 2


Opening of AMEP Batch 2

7 April 2014
7th April 2014

Jakarta

Seminar Aetropolis Economic Engine


for Regional Development with John
D. Kasarda

24 Juni 2014
24th June 2014

Jakarta

Overseas Training Sharing Session

27 Juni 2014
27th June 2014

Jakarta

Pembukaan AMEP Batch 2


Opening of AMEP Batch 2

7 April 2014
7th April 2014

Jakarta

Seminar Aetropolis Economic Engine


for Regional Development with John
D. Kasarda

24 Juni 2014
24th June 2014

Jakarta

Oversesas Training Sharing Session

27 Juni 2014
27th June 2014

Jakarta

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Tri S. Sunoko

Judul Pelatihan dan Seminar


Title of Training and Seminar

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Until 31st of December 2014, the Director of Airport Operations


was served by Endang A. Sumiarsa. His profile is on the Board
of Directors Profiles

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Hingga 31 Desember 2014, Direktur Operasi Kebandarudaraan


dijabat oleh Endang A. Sumiarsa. Profil Endang A. Sumiarsa
dapat dilihat di Bagian Profil Direksi.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Deputi Direktur Pelayanan Bandara


Deputi Direktur Pengamanan dan Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran

291

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

292

Nama Direksi
Name of Director

Salahudin Rafi

Laurensius Manurung

Endang A. Sumiarsa

RP. Hari Cahyono

Judul Pelatihan dan Seminar


Title of Training and Seminar

Waktu Penyelenggaraan
Time of Event

Tempat
Place

Pembukaan AMEP Batch 2


Opening of AMEP Batch 2

7 April 2014
7th April 2014

Jakarta

Seminar Aetropolis Economic Engine


for Regional Development with John
D. Kasarda

24 Juni 2014
24th June 2014

Jakarta

Oversesas Training Sharing Session

27 Juni 2014
27th June 2014

Jakarta

Pembukaan AMEP Batch 2


Opening of AMEP Batch 2

7 April 2014
7th April 2014

Jakarta

Seminar Aetropolis Economic Engine


for Regional Development with John
D. Kasarda

24 Juni 2014
24th June 2014

Jakarta

Oversesas Training Sharing Session

27 Juni 2014
27th June 2014

Jakarta

Pembukaan AMEP Batch 2


Opening of AMEP Batch 2

7 April 2014
7th April 2014

Jakarta

Seminar Aetropolis Economic Engine


for Regional Development with John
D. Kasarda

24 Juni 2014
24th June 2014

Jakarta

Sosialisasi IRC
(Improved Runway Capacity) 72
IRC Socialization (Improved Runway
Capacity) 72

24 Juni 2014
24th June 2014

Jakarta

Oversesas Training Sharing Session

27 Juni 2014
27th June 2014

Jakarta

Pembukaan AMEP Batch 2


Opening of AMEP Batch 2

7 April 2014
7th April 2014

Jakarta

Seminar Aetropolis Economic Engine


for Regional Development with John
D. Kasarda

24 Juni 2014
24th June 2014

Jakarta

Oversesas Training Sharing Session

27 Juni 2014
27th June 2014

Jakarta

Pembukaan AMEP Batch 2


Opening of AMEP Batch 2

7 April 2014
7th April 2014

Jakarta

Seminar Aetropolis Economic Engine


for Regional Development with John
D. Kasarda

24 Juni 2014
24th June 2014

Jakarta

BUMN Marketers Club (sebagai


pembicara)
BUMN Marketers Club (as the speaker)

25 Juni 2014
25th June 2014

Jakarta

Oversesas Training Sharing Session

27 Juni 2014
27th June 2014

Jakarta

Uniting The Airport Development


& Real Estate Communities in the
American Region & Across the Globe

8-10 Desember 2014


8-10 December 2014

Denver, USA

Sulistio Wijayadi*)

Yusmar Anggadinata**)

*) Menjabat sampai dengan Maret 2014 | Served until March 2014


**) Menjabat Sejak April 2014 | Serving since April 2014

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Nama
Name

Jabatan
Position

Tri S. Sunoko

Rapat Direksi
Throughout 2014, the board of Directors had conducted 24
(twenty four) internal meetings, and 15 (fifteen) Board of
Commissioners and Directors Joint Meetings.
Rapat Internal Direksi
Board of Directors Internal
Meeting

Rapat Gabungan Dewan


Komisaris Direksi
BOD-BOC Joint Meeting
Jumlah Rapat
Total Meeting

Kehadiran
Attendance

Direktur Utama
President Director

24

23

15

14

Rinaldo J. Aziz

Direktur Komersial
Kebandarudaraan
Director of Airport
Commercial

24

21

15

15

Salahudin Rafi

Direktur Pengembangan
Kebandarudaraan dan
Teknologi
Director of Airport
and Technology
Development

24

18

15

15

Laurensius Manurung

Direktur Keuangan
Director of Finance

24

21

15

15

Endang A. Sumiarsa

Direktur Operasi
Kebandarudaraan
Director of Airport
Operations

24

18

15

14

RP. Hari Cahyono

Direktur SDM & Umum


Director of HR & General
Affairs

24

21

15

15

Sulistio Wijayadi*

Direktur Kargo dan


Pengembangan Usaha
Director of Cargo and
Business Development

24

15

8.

Yusmar Anggadinata**)

Direktur Kargo dan


Pengembangan Usaha
Director of Cargo and
Business Development

24

15

15

11

*) Menjabat sampai dengan Maret 2014 | Served until March 2014


**) Menjabat Sejak April 2014 | Serving since April 2014

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

The decisions taken in Angkasa Pura II Board of Directors


Meeting are well recorded and documented in the Board of
Commissioners Minutes of Meeting. The minutes is signed
by the Chief of Meeting and then distributed to all members
of Board of Commissioners who attend or did not attend the
meeting. Any dissenting opinions in the meeting will be noted
in the minutes along with related reasons.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Angkasa Pura II


telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah
rapat Direksi. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan
didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri
rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat ( dissenting opinion)
yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam risalah rapat
disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kehadiran
Attendance

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Jumlah Rapat
Total Meeting

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Rapat Direksi
Selama tahun 2014 Direksi telah mengadakan rapat, baik Rapat
internal Direksi sebanyak 24. kali maupun Rapat Gabungan
Dewan Komisaris dengan Direksi sebanyak 15 kali.

293

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Authority Delegation
Based on the stipulation in Law Regulation Number 40 of
2007 on Proprietary Limited and provision in Basic Budget, the
Board of Directors act represents Angkasa Pura II inside and
outside court. In the implementation the Board of Directors
delegates the authority to other member of Board of Directors,
and officials that are one-level below the Board of Directors.
The delegation includes task, responsibility and authority,
and is written.

Setiap pendelegasian wewenang dilakukan melalui analisis


terhadap pekerjaan yang akan didelegasikan dan kompetensi
orang yang akan menerima pendelegasian wewenang

For every delegation of authority conducted through analysis


toward the work that will be delegated and the competence
of the person who will receive the delegation of authority

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Pendelegasian Wewenang
Berdasarkan ketentuan dalam UU No. 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas dan ketentuan dalam Anggaran Dasar,
Direksi bertindak mewakili Angkasa Pura II di dalam dan
di luar pengadilan. Dalam pelaksanaannya, Direksi dapat
mendelegasikan kewenangan kepada anggota Direksi lainnya
dan pejabat setingkat di bawah Direksi. Pendelegasian
wewenang meliputi tugas, tanggung jawab serta kewenangan,
dan dibuat secara tertulis.

294

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi


Relations Board of Commissioners and Directors

Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masingmasing anggota Dewan Komisaris dan Direktur, namun tidak
mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui
mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan Perundangundangan dan Anggaran Dasar. Dalam beberapa hal-hal
tertentu yang strategis menyangkut aktiva, pinjaman, ekuitas,
struktur organisasi serta penetapan direksi dan komisaris
Anak Perusahaan, Direksi memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris secara formal.

Informal relationship can be done by each member of Board of


Commissioners and Directors, yet has no legal standing before
it is decided through valid mechanism that is in line with the
regulations and Basic Budget. In certain strategic matters
related to asset, loan, equity, structure of organization and
provisions of Subsidiary Board of Directors and Commissioners,
the Board of Directors requires formal approval from the Board
of Commissioners.

Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan


Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board Manual.
Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung jawab,
kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi,
serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara
Dewan Komisaris dan Direksi.

All procedures, work guideline, and relations between


Board of Commissioners and Directors have been stated in
the Board Manual. This guideline bonds every member of
Board of Commissioners and Directors, and lists responsibility,
obligations, authority, right, ethics of Board of Commissioners
and Directors, as wells as the setting of meeting and work
relations procedure between Board of Commissioners
and Directors.

Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu


persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan
operasional Angkasa Pura II, Dewan Komisaris dan Direksi
mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat
Gabungan Dewan Komisaris-Direksi. Penyelenggara rapat
berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas berbagai
agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang
usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk koordinasi
dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi dan
memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan
dalam risalah rapat.

In order to unify the views and decides an important matter


related to the continuity of business and operational of Angkasa
Pura II, the Board of Commissioners and Directors schedule a
regular meeting in Board of Commissioners and Directors Joint
Meeting forum. This regular meeting organizer is the Board
of Commissioners, to discuss various agendas related to work
plan, operational, business opportunity, and strategic issues
that need approval from the Board of Commissioners. This
meeting is a form of coordination in order to discuss the Board
of Directors periodic reports and to give response, notes, and
advice written in the minutes of meeting.

Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah


untuk mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak
serta mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada
proses pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris
yang memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut
memberikan suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat
pada risalah rapat.

The meeting decision is taken in deliberation with consensus, or


voting, and it bonds for follow up to be implemented. In voting
process, if any of the members of Board of Commissioners
have conflict of interest, then the person will not be allowed
to vote and information about this matter is noted in the
minutes of meeting.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The Board of Commissioners and Directors respect each other


and understand their respective task, responsibility, authority
according to the regulations and basic budget. The Board of
Commissioners and Directors must coordinate and cooperate
in order to achieve the objectives and the sustainability of
the business in long term and to be the role model for the
management below them.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan


memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masingmasing sesuai peraturan perundangundangan dan anggaran
dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi teladan
bagi jajaran di bawahnya.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

The task and responsibility of Board of Commissioners and


Directors are as two corporate organs that carry out the daily
operational. The main task of Board of Commissioners is as a
supervisor and provides advices, while the Board of Directors
main task is to carry out the operational management of
Angkasa Pura II.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai


dua organ perusahaan yang menjalankan operasional secara
harian berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris adalah sebagai
pengawas dan pemberian nasihat, sedangkan tugas utama
Direksi adalah menjalankan pengelolaan operasional Angkasa
Pura II.

295

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi


Pemberian remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris mengacu
kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan
memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan.
Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan
aspek seperti:
1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance
Indicator (KPI) Perusahaan.
2. Prestasi kerja individu.
3. Kewajaran dengan peer perusahaan lainnya.
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Perusahaan.

Remuneration to Board of Directors and Commissioners


refer to the decision of Shareholders as provisioned in the
General Meeting of Shareholders by regarding the study result
conducted by the Company. The study in remuneration provision
considers aspects such as:

Hasil kajian tersebut sebagai bahan usulan Dewan Komisaris


untuk disampaikan kepada Pemegang Saham.

Result of the study as proposal material for the Board of


Commissioners to be delivered to Shareholders.

Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang - Undang Perseroan


Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan
tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.
Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

Based Article 96 line (1) Law Regulation on Proprietary Limited


Number 40 of 2007 that regulates the amount of salary and
allowance of the Board of Directors is stipulated based on
GMS decision. That authority is based on Article 96 line (2)
may be delegated to the Board of Commissioners.

Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang


termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu
pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor: Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember
2010 tanggal tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN dan Peraturan
Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2013 tanggal 19 April
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor PER-07/MBU/2010.

Allowance and Facility, and other components included in


the component of earnings (aside from salary) refers to
the provisions as mentioned in the Regulation of Minister
of SOE Number Per-07/MBU/2010 on 27th December 2010
about the Guideline on Earnings Stipulation for SOE Board of
Directors, Board of Commissioners, and Board of Supervisors
and regulation of Minister of SOE Number PER-04/MBU/2013
on 19th April 2013 about Revision on the Regulation of Minister
of SOE Number Per-07/MBU/2010 on 27th December 2010.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti


ketentuan tersebut.

The remuneration of Board of Commissioners and Directors


have followed the below stipulations.

Komponen Remunerasi Direksi


Komponen remunerasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

Remuneration Components of Board of Directors


The remuneration components can be elaborated as follows:

No
1

1. Finance performance and Key Performance Indicator


(KPI) achievement
2. Achievements of Individual work.
3. Fairness with other peers companies.
4. The considerations of the Companys long term target
and strategy.

Jenis Penghasilan
Type of Earning

Besaran Maksimum Sesuai Keputusan RUPS dan Peraturan Menteri BUMN


Maximum Quantity According to GMS Decision and Regulation of Minister of SOE

Gaji
Salary

Direktur Utama: 100%


Direktur: 90%
President Director: 100%
Director: 90%

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Remuneration of Board of Commissioners and Directors

296

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Besaran Maksimum Sesuai Keputusan RUPS dan Peraturan Menteri BUMN


Maximum Quantity According to GMS Decision and Regulation of Minister of SOE

Tunjangan | Allowance
Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Religious Holiday Allowance

1 (satu) kali gaji/honorarium. Jika terdapat alasan khusus serta mendapat persetujuan
RUPS/Menteri dapat diberikan maksimal 2 (dua) kali gaji/honorarium
1 (one) time of salary/emolument. For any specific reason and approved by GMS/
Minister, then maximum of 2 (twice) of salary/emolument may be given.

Tunjangan Komunikasi
Communication Allowance

Sebesar pemakaian
As per usage

Santunan Purna Jabatan


Post-Employment Compensation

Premi Asuransi paling banyak 25% dari gaji


Insurance premium at most is 25% from salary

Tunjangan Pakaian
Wardrobe Allowance

Kebijakan internal Perusahaan


Corporate Internal Policy

Tunjangan cuti tahunan


Annual Leave Allowance

1 (satu) kali gaji


1 (one) time of salary

Tunjangan cuti besar


Long Service Leave Allowance

2 (dua) kali gaji


2 (twice) of salary

Tunjangan Perumahan
Housing Allowance

30% dari gaji dengan jumlah maksimum


Rp21.000.000,- untuk ibu kota negara
Rp19.000.000,- untuk ibu kota propinsi
Rp16.000.000,- untuk kabupaten dan kota
30% of salary with maximum amount of
Rp21.000.000,- for National Capital City
Rp19.000.000,- for provincial capital
Rp16.000.000,- for Regency and Municipal

Sebesar pemakaian, paling banyak 30% dari tunjangan perumahan


At cost, maximum 30% of housing allowance

Fasilitas | Facility
a

Fasilitas Kendaraan Dinas


Service Vehicle Facility

1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional


1 (one) unit and maintenance and operational cost

Fasilitas Kesehatan
Health Facility

Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian pengobatan


In form of health insurance or medical reimbursement

Fasilitas Perkumpulan Profesi


Professional Association Facility

Paling banyak 2 (dua) perkumpulan


Maximum 2 (two) associations

Fasilitas Bantuan Hukum


Legal Aid Facility

Sebesar kebutuhan
As per usage

Fasilitas Rumah Jabatan


Service Housing Facility

1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan utilitas


1 (one) unit and maintenance and utility cost

Fasilitas Club Membership


Club Membership Facility

Paling banyak 2 (dua) keanggotaan


Maximum 2 (two) memberships

Fasilitas Biaya Promosi


Promotional Fee Facility

Sebesar pemakaian (at cost) dengan batas maksimum ditetapkan oleh RUPS/Menteri
As per usage (at cost with maximum limit set by GMS/Minister)

Tantiem/Insentif Kerja
Tantiem/Work Incentive

Diberikan sesuai dengan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) dan tingkat
kesehatan perusahaan
Given as per KPI achievement and corporate level of health

No

Jenis Penghasilan
Type of Earning

Besaran Maksimum Sesuai Keputusan RUPS dan Peraturan Menteri BUMN


Maximum Quantity According to GMS Decision and Regulation of Minister of SOE

Honorarium
Emolument

45% dari gaji Direktur Utama untuk Komisaris Utama dan 90% untuk Anggota
Dewan Komisaris dari Komisaris Utama
45% of President Directors salary for President Commissioner and 90% for
Members of Board of Commissioners from President Commissioner

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Komponen Remunerasi Dewan Komisaris


Remuneration Components of Board of Commissioners

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tunjangan Biaya Utilitas


Utility cost allowance

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Jenis Penghasilan
Type of Earning

297

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Besaran Maksimum Sesuai Keputusan RUPS dan Peraturan Menteri BUMN


Maximum Quantity According to GMS Decision and Regulation of Minister of SOE
1 (satu) kali gaji/honorarium. Jika terdapat alasan khusus serta mendapat
persetujuan RUPS/Menteri dapat diberikan maksimal 2 (dua) kali gaji/honorarium
1 (one) time of salary/emolument. For any specific reason and approved by
GMS/Minister, then maximum of 2 (twice) of salary/emolument may be given.

Tunjangan Hari Raya


Keagamaan
Religious Holiday
Allowance

Tunjangan Komunikasi
Communication
Allowance

Paling banyak 5% dari honorarium


At most 5% of emoluments

Santunan Purna Jabatan


Post-Employment
Compensation

Premi Asuransi paling banyak 25% dari gaji


Insurance premium at most is 25% from salary

Tunjangan Pakaian
Wardrobe Allowance

Kebijakan internal Perusahaan


Corporate Internal Policy

Tunjangan Transportasi
Transportation
Allowance

20% dari Honorarium Anggota Dewan Komisaris


20% of Board of Commissioners emoluments

Fasilitas | Facility

298

Jenis Penghasilan
Type of Earning
Tunjangan | Allowance

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Fasilitas Kendaraan
Dinas
Service Vehicle Facility

1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional


1 (one) unit and maintenance and operational cost

Fasilitas Kesehatan
Health Facility

Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian pengobatan


In form of health insurance or medical reimbursement

Fasilitas Perkumpulan
Profesi
Professional Association
Facility

Paling banyak 2 (dua) perkumpulan


Maximum 2 (two) associations

Fasilitas Bantuan Hukum Sebesar kebutuhan


Legal Aid Facility
As per usage

Tantiem/Insentif Kerja
Tantiem/Work Incentive

Diberikan sesuai dengan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) dan tingkat
kesehatan perusahaan
Given as per KPI achievement and corporate level of health

Adapun Gaji Direksi dan Honorarium Dewan Komisaris Angkasa


Pura II terdiri sebagai berikut:

As for the Angkasa Pura II salary of Board of Directors and


emolument of Board of Commissioners, consist of:

No

Jabatan
Position

Gaji/Honorarium per Bulan


Monthly salary/emolument

Keterangan
Remarks

Direktur Utama
President Director

Rp93.400.000,-

Direktur
Director

Rp84.060.000,-

Perbandingan gaji Direktur Utama dengan


Direktur adalah 100% : 90%, sementara
perbandingan honorarium Komisaris Utama dan
Komisaris adalah: 100%:90%.

Komisaris Utama
President Commissioner

Rp42.030.000,-

Komisaris
Commissioner

Rp37.827.000,-

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

The ratio of the salaries of Managing Director


and President Commissioner is 100%:90%,
while the ratio of emoluments of President
Commissioner and Commissioner is 100%:90%

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Thus, the remuneration of Board of Commissioners and Directors


are as follow:

Rincian Remunerasi Dewan Komisaris

Board of Commissioners Remuneration Details

No

Nama
Name

Jabatan
Position

Gaji
Salary

Tunjangan/ Fasilitas
Allowance/Facility

Net Take Home Pay /


bulan (monthly)

Komisaris Utama
President
Commissioner

Rp42.030.000,-

Rp8.406.000,-

Rp50.436.000,-

Santoso Eddy Wibowo

Iswan Elmi

Komisaris
Commissioner

Rp37.827.000,-

Rp7.565.400,-

Rp45.392.400,

Tursandi Alwi

Komisaris
Commissioner

Rp37.827.000,-

Rp7.565.400,-

Rp45.392.400,

Rubani Pranoto

Komisaris
Commissioner

Rp37.827.000,-

Rp7.565.400,-

Rp45.392.400,

W. Budi Santoso

Komisaris
Commissioner

Rp37.827.000,-

Rp7.565.400,-

Rp45.392.400,

Wahyu Kuncoro

Komisaris
Commissioner

Rp37.827.000,-

Rp7.565.400,-

Rp45.392.400,

Rincian Remunerasi Direksi

Board of Directors Remuneration Details

Nama
Name

No

Jabatan
Position

Tunjangan/
Fasilitas
Allowance/
Facility

Net Take Home


Pay / bulan
(monthly)

Rp93.400.000,-

Rp27.500.000,-

Rp120.900.000,-

Tri S. Sunoko

Rinaldo J. Aziz

Direktur Komersial
Kebandarudaraan
Director of Airport Commercial

Rp84.060.000,-

Rp27.500.000,-

Rp111.560.000,-

Salahudin Rafi

Direktur Pengembangan
Kebandarudaraan dan
Teknologi
Director of Airport and
Technology Development

Rp84.060.000,-

Rp27.500.000,-

Rp111.560.000,-

Direktur Kargo dan


Pengembangan Usaha
Director of Cargo and Business
Development

Rp84.060.000,-

Rp27.500.000,-

Rp111.560.000,-

Direktur Keuangan
Director of Finance

Rp84.060.000,-

Rp27.500.000,-

Rp111.560.000,-

Direktur Operasi
Kebandarudaraan
Director of Airport Operations

Rp84.060.000,-

Rp27.500.000,-

Rp111.560.000,-

Sulistio Wijayadi*)

Laurensius Manurung

Endang A. Sumiarsa

RP. Hari Cahyono

Direktur SDM & Umum


Director of HR & General Affairs

Rp84.060.000,-

Rp27.500.000,-

Rp111.560.000,-

Yusmar Anggadinata**)

Direktur Kargo dan


Pengembangan Usaha
Director of Cargo and Business
Development

Rp84.060.000,-

Rp27.500.000,-

Rp111.560.000,-

*) Menjabat sampai dengan Maret 2014 | Served until March 2014


**) Menjabat Sejak April 2014 | Serving since April 2014

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Direktur Utama
President Director

Gaji
Salary

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Dengan demikian, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi


adalah sebagai berikut:

299

Assessment Dewan Komisaris Dan Direksi

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Board of Commissioners and Directors Assessment

300

Proses Pelaksanaan Assessment


Pemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan
assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris dan Direksi telah memiliki Key Performance
Indicator (KPI) masing-masing. Berdasarkan KPI yang
ditandatangani pada tanggal 31 Desember 2013.

Assessment Implementation Process


Shareholders through GMS mechanism assess the performance
of Board of Commissioners and Directors. The Boards have their
own KPIs based on the KPIs signed on 31st of December 2013.

Kriteria Penilaian Kinerja


Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Aspek Pengawasan dan Pengarahan, terdiri dari 6 Indikator
2. Aspek Laporan , terdiri dari 3 indikator
3. Aspek Dinamis, terdiri dari 3 indikator

Criteria of Performance Assessment


Criteria of Board of Commissioners performance assessment
can be detailed as follows:
1. Supervisory and Directives Aspects, consists of 6 indicators
2. Reporting Aspect, consists of 3 indicators
3. Dynamics Aspect, consists of 3 indicators

Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:


1. Aspek Keuangan, terdiri dari 8 indikator
2. Aspek Operasional, terdiri dari 2 indikator
3. Aspek Administrasi terdiri dari 4 indikator

Criteria of Board of Directors performance assessment covers:


1. Financial Aspect, consists of 8 indicators
2. Operational Aspect, consists of 2 indicators
3. Administrative Aspect, consists of 4 indicators

Hasil Assessment GCG Dewan Komisaris dan Direksi


Pada tahun 2014 telah dilakukan self assessment implementasi
GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris yang dilaksanakan
sesuai kerangka acuan pelaksanaan assessment GCG yang
dikembangkan oleh Kementerian Negara BUMN berdasarkan
Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.
MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012. Dari hasil assessment tersebut,
Dewan Komisaris memperoleh nilai 90,167 % (masuk kategori
Sangat Baik) dan Direksi memperoleh nilai 89,318% (masuk
kategori Sangat Baik).

Result of Board of Commissioners and Directors GCG


Assessment
In 2014 a self-assessment GCG implementation for the Boards
of Directors and Commissioners was conducted according to the
frame reference of GCG assessment implementation developed
by the Ministry of SOE based on the Decision of the Secretary
of Ministry of SOE Number SK-16/S.MBU/2012 on 6th of June
2012. From the assessment result, the Board of Commissioners
obtained the score of 90,167% (categorized as Very Good)
and Board of Directors obtained 89,318% (Very Good).

Adapun self assessment GCG Dewan Komisaris secara garis


besar meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktorfaktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan
tugas Dewan Komisaris.
3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/
perusahaan patungan.
4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan
mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan
yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi
benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa
praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan
secara efektif dan berkelanjutan.
7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris
9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris
yang efektif.

As for Board of Commissioners GCG self-assessment in general


covers assessment aspects as follows:
1. The Board of Commissioners implemented continuous
training/education program.
2. The Board of Commissioners delegates the task, authority,
and responsibility clearly, and set the required factors to
support the Board of Commissioners task implementation
3. The Board of Commissioners supervised the
implementation of subsidiary/joint venture management
4. The Board of Commissioners plays a role in Board of
Directors candidacy, assess the Directors individual and
collegial performance and propose tantiem/performance
incentive according to the applicable stipulations and
consider the Board of Directors performances.
5. The Board of Commissioners will act against potential
conflict of interest that relates to them.
6. The Board of Commissioners monitors and ensures that
the practice of Good Corporate Governance is effectively
and continuously in place.
7. The Board of Commissioners organizes an effective Board
of Commissioners meeting and attends it in accordance
to the regulation.
8. The Board of Commissioners has a secretary to support
their secretarial task
9. The Board of Commissioners has an effective Board of
Commissioners Committee.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

7. The Board of Directors organizes a Board of Directors


meeting and attends Board of Commissioners meeting
according to the regulation.
8. The Board of Directors shall organize a qualified and
effective internal supervisory
9. The Board of Directors organizes the function of a qualified
and effective Corporate Secretary
10. The Board of Directors organizes Annual GMS and other
GMS according to the regulations.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

In general, the Board of Directors GCG self-assessment covers


assessment aspects as follow:
1. The Board of Directors has the introduction and training/
education as well as carries out the program continuously.
2. The Board of Directors carries out operational and finance
control towards the implementation of corporate plan
and policies.
3. The Board of Directors carries out the corporate
management according to the applicable regulation
and Basic Budget.
4. The Board of Directors carries out a value-added
relationship for the company and Stakeholders
5. The Board of Directors monitors and manages the
potential conflict of interest of members of Board of
Directors and management under the Directors
6. The Board of Directors ensures the company to carry
out the openness of information to the Board of
Commissioners and Shareholders in a timely manner.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Self Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi aspekaspek penilaian sebagai berikut:
1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran
serta melaksanakan program tersebut secara berkelanjutan
2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan
keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan
Perusahaan.
3. Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan Anggaran Dasar
4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi
Perusahaan dan Stakeholders
5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan
kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah
Direksi
6. Direksi memastikan Perusahaan melaksanakan
keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian
informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
tepat waktu.
7. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri
Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan
Perundang-undangan
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang
berkualitas dan efektif
9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan
yang berkualitas dan efektif
10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS
lainnya sesuai Peraturan Perundang-undangan

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

301

Komite-Komite Dewan Komisaris

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Board of Commissioners Committees

302

Dewan Komisaris memiliki 2 (dua) komite yang membantu


Dewan Komisaris dalam pelaksanaan pengawasan terhadap
jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi yakni Komite
Audit dan Komite Manajemen Risiko & SDM. Masing-masing
komite tersebut diketuai oleh anggota Dewan Komisaris.
Anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko diisi
oleh para profesional yang memiliki kompetensi, pengalaman
dan integritas di bidangnya masing-masing.

The Board of Commissioners has 2 (two) committees that


assist the Board in carrying out the supervisory towards the
corporate management by the Board of Directors which
are the Audit Committee and Risk Management & HR
Committee. Each of those committees is led by members of
Board of Commissioners. Members of Audit Committee and
Risk Management & HR Committee are professionals with
competence, experience, and integrity in their own fields.

Komite Audit
Audit Committee
Dalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance), Dewan Komisaris
Angkasa Pura II telah membentuk Komite Audit yang bertugas
membantu Dewan Komisaris. Peran dan tanggung jawab
Komite Audit, seperti tertuang dalam Piagam Komite Audit
(Audit Committee Charter), adalah untuk memberikan pendapat
dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi
tanggung jawabnya termasuk pengawasan terhadap sistem
dan proses Pelaporan Keuangan, proses audit atas laporan
Keuangan Perusahaan, evaluasi atas pelaksanaan pengawasan
internal (internal control) Perusahaan, evaluasi atas kinerja
Internal Auditor Perusahaan, dan pengawasan kinerja teknis
dan operasional serta pemenuhan ketentuan dan peraturan
perundang undangan lainnya.

In regards to support the implementation of Good Corporate


Governance, the Angkasa Pura II Board of Commissioners has
formed Audit Commission that is in charge of assisting the
Board of Commissioners. The role and responsibility of Audit
Committee, as written in the Audit Committee Charter, is to
give opinion, and support to the Board of Commissioners in
meeting its responsibility including supervisory on Financial
Reporting system and process, audit process on corporate
financial report , evaluation on the performance of internal
corporate auditor, and technical and operational performance
supervisory as well as meeting stipulations of other regulations.

Komposisi Keanggotaan Komite Audit


Komposisi Komite Audit Angkasa Pura II terdiri dari seorang
Ketua yang merupakan anggota Dewan Komisaris Angkasa
Pura II,seorang wakil ketua dan 2 (dua) orang anggota komite
yang berasal pihak profesional yang independen.

Membership Composition of Audit Committee


The composition of Angkasa Pura II Audit Committee consists
of a Chief who is a member of Angkasa Pura II Board of
Commissioners, a vice chief and 2 (two) members of committee
coming from independent professional.

Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II ditetapkan


berdasarkan :
1. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012
2. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.213.1/
KP.1013.3/AP II-2013 tanggal 27 April 2013 tentang
Perpanjangan masa tugas ketua Komite Audit PT Angkasa
Pura II (Persero) Periode tahun20132015,
3. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.245.1/
KP.1013.3/AP II-2013 tanggal 17 Mei 2013 tentang
Pemberhentian dan pengangkatan Wakil Ketua Komite
Audit PT Angkasa Pura II (Persero),

Membership composition of Angkasa Pura II Audit Committee


is provisioned based on:
1. Regulation of Minister of SOE Number PER-12/MBU/2012
on 24th August 2012
2. Decision Letter of Board of Commissioners Number
KEP.213.1/KP.1013.3/AP II-2013 on 27th April 2013 about
the serving period extension of PT Angkasa Pura II Chief
of Audit Committee period of 2013-2015,
3. Decision Letter of Board of Commissioners Number
KEP.245.1/KP.1013.3/AP II-2013 on 17th of May 2013
about the termination nad promotion of Vice Chief of
PT Angkasa Pura II Audit Committee

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat


Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama
2 (dua) tahun). Anggota komite AP II telah memiliki latar
belakang pendidikan atau memiliki keahlian di bidang akuntansi
atau keuangan, dan memahami industri/bisnis perusahaan.

Audit Committee is promoted and terminated based on Decision


Letter of Board of Commissioners with 2 (two) yers of tenure.
Members of AP II committee has background of education or
expertise in accounting or finance, and understand corporate
business/industry.

Susunan Keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:


Rubani Pranoto
: Ketua;
Wahyu Kuncoro
: Wakil Ketua;
Eddy Subagdja
: Anggota;
Galuh Nuraddinda
: Anggota.

Composition of Audit Committee Membership are:


Rubani Pranoto
: Chief
Wahyu Kuncoro
: Vice Chief
Eddy Subagdja
: Member
Galuh Nuraddinda
: Member

Profil Komite Audit

Audit Committee Profiles

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

4. Decision Letter of Board of Commissioners Number


KEP.420/KP.1013.3/AP II-2013 on 1st September 2013
about Termination and Promotion of PT Angkasa Pura II
Audit Committee members.
5. Decision Letter of Board of Commissioners Number
KEP.028/KP.1013.3/AP II-2014 on 1st January 2014
6. Regulation of Minister of SOE Number PER-12/MBU/2012
on 24th of August 2012

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

4. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.420/


KP.1013.3/AP II-2013 tanggal 1 September 2013 tentang
Pemberhentian dan pengangkatan Anggota Komite Audit
PT Angkasa Pura II (Persero),
5. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.028/
KP.1013.3/AP II-2014 tanggal 1 Januari 2014
6. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012

Rubani Pranoto
Ketua | Chief
Referensi Kriteria Annual Report Award 2013
Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Profil dapat dilihat di Bagian Dewan Komisaris


Profile is on the Board of Commissioners section

Wahyu Kuncoro
Wakil Ketua | Vice Chief

Profil dapat dilihat di Bagian Dewan Komisaris


Profile is on the Board of Commissioners section

Warga Negara Indonesia, umur 66 tahun. Menyelesaikan S2


pada Universitas Sriwijaya Jurusan Manajemen Keuangan,
kemudian sebagai Dosen merangkap sebagai Ketua Jurusan

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Citizen of Indonesia, 66 years old. Completed Master Degree


at Sriwijaya University Majoring in Financial Management, and
then as Lecturer also Chief of Management Department at

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Drs. Eddy Subagdja, Ak. MM


Anggota | Member

303

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

STIE Sultan Mahmud Badaruddin in Palembang (1994-1996),


Temporary Lecturer for 8 years at AKABA and Pendidikan
Nasional University in Denpasar (1977-1985), served as Echelon
IV as East Java Province BPKP Section Head of Expenditure
Supervision II, and Bali Province BPKP SOE and Regional SOE
Section Head of Special Supervision, served as Echelon III as
North Sumatera Province BPKP Section Head of Supervision II
and South Sumatera Province BPKP Head of Central Expenditure
Supervision I, served as Echelon II as South East Sulawesi
Province Head of BPKP respresentative, Bengkulu Province
Head of BPKP respresentative, Coordinator of Technical
Supervision DKI Jakarta BPKP Representative, Director of SOE
and Regional SOE Investigation Central BPKP, Head of BPKP
West Java Province Representative (2004-2007), served as
member of Audit Committee on September 2013.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Manajemen Pada STIE Sultan Mahmud Badaruddin di Palembang


(1994-1996), Dosen Luar Biasa selama 8 tahun di AKABA
dan Universitas Pendidikan Nasional di Denpasar (19771985), pernah menjabat Esselon IV menjadi Kepala Seksi
Pengawas Pengeluaran Pusat II BPKP Propinsi Jawa Timur
dan Kepala Seksi Pengawasan Khusus BUMN dan BUMD BPKP
Provinsi Bali, menjabat Esselon III menjabat Kepala Bidang
Pengawasan BUMN dan BUMD II BPKP Propinsi Sumatera
Utara dan Kepala Bidang Pengawasan Pengeluaran Pusat I
BPKP Propinsi Sumatera Selatan, menjabat Esselon II menjadi
Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tenggara, Kepala
Perwakilan BPKP Propinsi Bengkulu, Koordinator Teknis
Pengawasan Perwakilan BPKP DKI Jakarta, Direktur Investigasi
BUMN dan BUMD BPKP Pusat, Kepala Perwakilan BPKP Propinsi
Jawa Barat, Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan
Daerah Wilayah I BPKP Pusat (2004-2007), Menjabat sebagai
Anggota Komite Audit pada September 2013.

304

Galuh Nuraddinda
Anggota | Member

Warga Negara Indonesia, umur 26 tahun. Menyelesaikan


S1 pada Universitas Gajah Mada pada tahun 2009. Saat ini
menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Perbankan Asuransi
di Deputi Bidang Usaha Jasa di Kementerian BUMN. Menjabat
sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2014.

Citizen of Indonesia, 26 years old. Completed Bachelor Degree


at Gajah Mada University in 2009. Currently serving as the
Chief of Insurance Banking Sub-Directorate in Deputy of
Servicing Business at Ministry of SOE. Serving as Member of
Audit Committee since 2014.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit


Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-12/MBU/2012
tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas BUMN, fungsi utama Komite Audit
adalah membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi
pengawasannya yaitu agar pengelolaan Angkasa Pura II dapat
berjalan efektif dan efisien. Komite Audit bersifat mandiri
dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan
bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Task and Reposibiliy of Audit Committee


In accordance to the stipulation in Regulation of State Minister
of SOE Number PER-12/MBU/2012 on 24th August 2012
about SOE Board of Commissioners/Supervision Supporting
Organs, main fuction of this committee is to assist Board of
Committee in meeting its supervisory function so that Angkasa
Pura II management may run effectively an efficiently. The
Audit Committee is independent in its task implementation
also in the reporting, and directly accountable to the Board
of Commissioners.

Pertanggungjawaban Komite Audit kepada Dewan Komisaris


merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas
pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip-prinsip GCG.

The responsibility of Audit Committee to the Board of


Commissioners embodies the supervisory accountability on
corporate management in implementing GCG principles.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

1. Assist the Board of Commissioners to ensure the internal


management control system effectiveness and provide
refinement recommendations for management control
system and its implementation;
2. Assist the Board of Commissioners to assess the
supervision of External Auditors task that covers audit
planning, audit implementation effectiveness, sufficiency
of total auditor and audit result.
3. Assist the Board of Commissioners to study the
sufficiency of Internal Auditor function and assess the
implementation of their task that covers annual work
plan, audit implementation effectiveness, sufficiency of
total auditor and audit result.
4. Research the information about the company as well as
the long term planning, work plan, and corporate budget,
management report, and other information;
5. Assist the Board of Commissioners to ensure that there
is a satisfying review procedure on various corporate
financial information.
6. Research the information on complaints related with
the company delivered to the Board of Commissioners

Audit Committee Independence


Angkasa Pura II Audit Committee consists of a chief and a
vice chief from the Board of Commissioners, and 2 (two)
members from independent party. The table of Audit
Committee Independece can be explained as follows:

Tabel Independensi
Table of Independence
Aspek Independensi
Aspect of Independence

Wahyu Kuncoro

Eddy Subagdja

Galuh
Nuraddinda

Tidak memiliki hubungan keuangan


dengan Dewan Komisaris dan Direksi
No financial relationship with BOC and
BOD

Tidak memiliki hubungan kepengurusan


di Angkasa Pura II, anak perusahaan
maupun perusahaan afiliasi
No management relationship in Angkasa
Pura II, subsidiary, or affiliations

Tidak memiliki hubungan kepemilikan


saham di Angkasa Pura II
No share ownership relationship in
Angkasa Pura II

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Rubani Pranoto

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

7. Assist the Board of Commissioners in monitoring the GCG


implementation consistently and continuously.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Independensi Komite Audit


Komite Audit Angkasa Pura II terdiri dari seorang ketua yang
berasal dari Anggota Dewan Komisaris, seorang Wakil Ketua
yang berasal dari Anggota Dewan Komisaris serta 2 (dua)
orang anggota yang berasal dari pihak independen. Tabel
independensi Komite Audit dapat dijelaskan sebagai berikut:

Task and responsibility of Audit Committee as written in the


Audit Committee Charter consist of:
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana yang


tertuang dalam Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter)
terdiri atas:
1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
keefektifan sistem pengendalian intern dan memberikan
rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian
manajemen serta pelaksanaannya;
2. Membantu Dewan Komisaris untuk menilai pelaksanaan
tugas Auditor Eksternal yang meliputi perencanaan audit,
keefektifan pelaksanaan audit, kecukupan jumlah auditor
dan hasil audit
3. Membantu Dewan Komisaris untuk mengkaji kecukupan
fungsi Internal Auditor dan menilai pelaksanaan tugas
Internal Auditor yang meliputi rencana kerja tahunan,
keefektifan pelaksanaan audit, kecukupan jumlah auditor
dan hasil audit;
4. Melakukan penelaahan informasi mengenai perusahaan
serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan, laporan manajemen dan informasi
lainnya;
5. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan telah
terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap
berbagai informasi keuangan perusahaan;
6. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan
dengan perusahaan yang disampaikan kepada Dewan
Komisaris
7. Membantu Dewan Komisaris dalam rangka monitoring
penerapan GCG secara konsisten dan berkelanjutan.

305

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Aspek Independensi
Aspect of Independence

Rubani Pranoto

Wahyu Kuncoro

Eddy Subagdja

Galuh
Nuraddinda

Tidak memiliki hubungan keluarga


dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau sesama anggota Komite Audit
No family relations with BOC, BOD and/
or Audit Committee

Tidak menjabat sebagai pengurus partai


politik, pejabat pemerintah daerah
Never served in political party
management, local government official

Laporan Kerja Komite Audit


Sepanjang tahun 2014, kegiatan Komite Audit sebagai berikut:
No

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

306

Rencana Kerja
Work Plan
Mendukung upaya peningkatan
keefektifan pengendalian intern.
a. Melakukan penelaahan/
pembahasan awal rencana
Kerja dan Anggaran
Perusahaan;
b. Melakukan review Laporan
Manajemen bulanan / triwulan
/ tahunan.
Support the effort of improving
internal control effectiveness
a. Conduct initial research/
discussion on the work plan
and Corporate budget
b. Review the monthly/quarterly/
annual management report

Audit Committee Work Report


Throughout 2014, Audit Committees activities are as below:
Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014
2014 Work Plan Realization

a.
b.
c.
d.

Reviu Laporan Manajemen tahun 2013 (Un audited) tanggal 25 Januari 2014 ;
Reviu Laporan Manajemen tahun 2013 (Audited) tanggal 25 Februari 2014 ;
Reviu Laporan Manajemen Bulan Januari tahun 2014, tanggal 6 Maret 2014;
Melakukan Reviu atas Laporan Manajemen Bulan Ferbruari tahun 2014,
tanggal 18 Maret 2014;
e. Reviu Laporan Manajemen triwulan I tahun 2014 tanggal 21 April 2014 ;
f. Reviu Laporan Manajemen bulan April tahun 2014 tanggal 26 Mei 2014 ;
g. Reviu Laporan Manajemen Bulan Mei tahun 2014, tanggal 27 Juni 2014
h. Reviu tentang permohonan revisi anggaran investasi tahun 2014 tanggal
7 Juni 2014;
i. Reviu tentang permohonan revisi anggaran investasi tahun 2014 atas
lampiran surat Direksi tanggal 17 Juli 2014 ;
j. Reviu Laporan Manajemen bulan triwulan II dan atau Semester I tahun
2014 tanggal 19 Juli 2014 ;
k. Reviu Laporan Manajemen Bulan Agustus tahun 2014, tanggal 27 Juni 2014;
l. Reviu Laporan Manajemen TW III tahun 2014, tanggal 17 Oktober 2014;
m. Reviu usulan RKAP tahun 2015, tanggal 24 Oktober 2014;
n. Reviu Usulan RKAP revisi, tanggal 7 November 2014;
o. Reviu Laporan Manajemen Bulan Oktober, tanggal 24 November 2014;
p. Reviu Laporen Manajemen Bulan Nopember 201, tanggal 29 Desember 2014.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Reviewed 2013 Management Report (audited) on 25th January 2014;


Reviewed Management Report 2013 (Audited) 25 February 2014;
Reviewed January 2014 Management Report on 6th March 2014;
Reviewed February 2014 Management Report on 18th March 2014;
Reviewed 2014 1st Quarter Management Report on 21st April 2014;
Reviewed April 2014 Management Report on 26th May 2014;
Reviewed May 2014 Management Report on 27th June 2014;
Reviewed on the 2014 Request of Investment Budget Revision on 7th
June 2014;
i. Reviewed on the 2014 Request of Investment Budget Revision on the
Board of Directors Annex on 17th July 2014;
j. Reviewed 2014 2nd Quarter and or 1st Semester Management Report on
19th July 2014;
k. Reviewed August 2014 Management Report on 27th June 2014;
l. Reviewed TWIII 2014 Management Report on 17th October 2014;
m. Reviewed the 2015 Corporate Work Plan and Budget proposal, on 24th
October 2014
n. Reviewed the Revision of Corporate Work Plan and Budget proposal, on
7th November 2014;
o. Reviewed October Management Report, on 24th November 2014;
p. Reviewed November 2014 Management Report, on 29th December 2014.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Rencana Kerja
Work Plan

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

a. Evaluated the performance of Internal Supervision Force in doing audit at


Depati Amir airport pangkal Pinang, on 12th of June 2014
b. Monitored the follow up on SPI audit findings, delivered in July
Management Report; on August&September 2014
c. Monitored the performance of SPI on the follow up of SPI audit findings
delivered in October Management Report, on November 2014

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Support th effort of improving


Internal Auditor Performance
a. Review the report of Internal
Auditor Audit Report
b. Evaluate the Internal Auditor
Performance (this work
program can be conducted by
cooperating with other parties)
c. Discuss the 2015 SPI work
program
d. Monitor the follow up on
Internal auditors findings

a. Melakukan evaluasi atas kinerja Satuan Pengawas Internal dalam


melakukan audit di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, tanggal 12
Juni 2014
b. Melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut temuan audit SPI, yang
disampaikan dalam Laporan Manajemen bulan Juli; Agustus & September
2014;
c. Melakukan pemantauan atas kinerja SPI terhadap tindaklanjut temuan
audit SPI yang disampaikan dalam laporan manajemen bulan Oktober,
November tahun 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Mendukung Upaya Peningkatan


Kinerja Internal Auditor.
a. Melakukan review atas laporan
hasil audit Internal Auditor;
b. Melakukan evaluasi atas kinerja
Internal Auditor (program kerja
ini dapat dilakukan dengan
bekerja sama dengan pihak
lain);
c. Melakukan pembahasan
program kerja SPI tahun 2015;
d. Melakukan pemantauan
terhadap tindaklanjut atas
temuan Internal Auditor.

a. Conducted coordination meeting with KAP Hertanto, Sidik & Partners and
Board of Commissioners discussing Angkasa Pura II 2013 Audit result by
KAP Hertanto, Sidik & Indra
b. Conducted coordination meeting with KAP Hertanto, Sidik & Partners
and Internal Supervisoy Force to analyze and evaluate the audit
implementation of fiscal year 2013 and Angkasa Pura fiscal year 2014
audit preparation.
c. Conducted Kick Off Meeting with KAP Hertanto, Sidik & Indra on the
evaluation of Audit Implementation fiscal year 2013 and Angkasa Pura
fiscal year 2014 audit preparation, on 24th September 2014.
d. Monitored the follow up on KAP findings delivered in July Management
Report; August & September 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

a. Monitoring and evaluating the


Public Accounting Offices (KAP)
activities so that it will be
carried out professionally.
b. Give directives in KAP selection
process
c. Monitor/supervise and
evaluate audit implementation
by KAP
d. Monitor the follow up of KPAs
findings.

a. Melakukan rapat koordinasi dengan KAP Hertanto, Sidik & Rekan dan
Dewan Komisaris membahas Hasil Audit PT Angkasa Pura II (persero)
tahun buku 2013 oleh KAP Hertanto, Sidik & Indra;
b. Melakukan rapat koordinasi dengan KAP Hertanto, Sidik & dan Satuan
Pengawas Internal analisa dan evaluasi pelaksanaan Audit tahun buku
2013 dan persiapan audit tahun buku 2014 PT Angkasa Pura II (persero).
c. Melakukan Kick of Meeting dengan KAP Hertanto, Sidik & Indra atas
evaluasi pelaksanaan Audit tahun buku 2013 dan persiapan audit tahun
buku 2014 PT Angkasa Pura II (persero) tanggal 24 September 2014.
d. Melakukan pemantauan tindal lanjut temuan KAP yang disampaikan
dalam Laporan Manajemen bulan Juli ; Agustus & September 2014.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Monitoring dan evlauasi kegiatan


Kantor Akuntan Publik (KAP) agar
berjalan secara profesional.
a. Memberikan pengarahan dalam
proses seleksi Kantor Akuntan
Publik (selaku Tim Pengarah);
b. Melakukan pemantauan/
supervisi dan mengevaluasi
atas pelaksanaan audit oleh
Kantor Akuntan Publik;
c. Melakukan pemantauan
tindaklanjut atas temuan Kantor
Akuntan Publik (KAP).

Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014


2014 Work Plan Realization

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

307

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Rencana Kerja
Work Plan

4.

Menyusun Laporan dan melakukan


evaluasi kegiatan Komite Audit
a. Menyusun laporan kegiatan
triwulanan ;
b. Menyusun laporan kegiatan
tahun 2014 ;
c. Evaluasi kegiatan tahun 2014;
d. Menyusun dan menyampaikan
program kerja tahun 2015;
e. Melakukan evaluasi atas
Piagam Komie Audit
(Committee Audit Charter).
Prepare report and evaluate Audit
Committee activities
a. Prepare Quarterly report
b. Prepare 2014 annual report
c. Evaluate activities in 2014
d. Prepare and deliver 2015 work
program
e. Evaluate the Committee Audit
Charter

5.

Mendukung penerapan prinsipprinsip penerapan Good Corporate


Governance (GCG) Perusahaan.
a. Melakukan pemantauan atas
penerapan Good Corporate
Governance (GCG) di PT
Angkasa pura II (Persero);
Support the implementation of GCG
principles
a. Monitor the implementation
of GCG principles in Angkasa
Pura II

Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014


2014 Work Plan Realization
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Menyusun Laporan kegiatan Komite Audit tahun 2013;


Menyusun Laporan kegiatan Komite Audit triwulan I tahun 2014;
Menyusun Laporan kegiatan Komite Audit triwulan II tahun 2014;
Menyusun Laporan kegiatan Komite Audit triwulan III tahun 2014;
Menyusun dan menyampaikan draf Program kerja tahun 2015;
Menyusun dan menyampaikan draf evaluasi atas Piagam Komite Audit.

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Prepared Audit Committee 2013 Report;


Prepared Audit Committee 1st quarter 2014 Report;
Prepared Audit Committee 2nd quarter 2014 Report;
Prepared Audit Committee 3rd quarter 2014 Report
Prepared and delivered 2015 work program draft
Prepared and delivered evaluation program draft on Audit Committee
Charter

a. Rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi serta Tim BPKP, dalam rangka
awal pelaksanaan penilaian/assesment penerapan GCG tahun 2013 oleh
Tim dari BPKP.
b. Melakukan rapat Koordinasi dengan unit Sekretaris Perusahaan dan
Dewan Komisaris dalam rangka membahas Pedoman Tata Kerja Dewan
(Board Manual) PT Angkasa Pura II (Persero) dan tentang Gratifikasi
a. Meeting with the Board of Commissioners and Directors and BPKP
team in terms of initial implementation/assessment of 2013 GCG
implementation by a team from BPKP
b. Conducted coordination meeting with corporate secretary unit and Board
of Commissioners in order to discuss the Angkasa Pura II Board Manual
and Gratification

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

No

308

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rencana Kerja
Work Plan

6.

Peningkatan kompetensi Komite


Audit
a. Mengikuti workshop/seminar;
b. Melakukan Benchmark.
Audit Committee competency
improvement
a. Join in workshop/seminar
b. Benchmarking

Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014


2014 Work Plan Realization

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

a. Joined the airport city and aerotropolis workshop with sourceperson John
D. Kasarda, Ph.D, Director of center for air commerce kenan institute
of privasi enterprise the university of north california USA and ceo
aerotropolis business concepts, LCC 11th February 2014;
b. ACI 6th Annual Airport Economics & Finance Conference And Exhibition,
conducted on 12th 14th March 2014 in Grange Tower London United
Kingdom;
c. Joined the Corruption and Money Laundering Crimes, and Corporate Law
in Financial Policy Deviation for Board of Commissioners and Directors
of SOE and Regional SOE. (The Organizer of Center of finance and
investment studies). On 13th September 2014
d. Special batch 2nd Corporate Governance Leadership Program and
ASEAN Corporate Governance Scorecard: Bridging your company to the
implementation of Indonesia Corporate Governance Road Map, on the
17th to 19th December 2014 in Bali. Organized by IICD.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

a. Mengikuti workshop airport city and aerotropolis dengan nara sumber


John D. Kasarda, Ph.D, Director of center for air commerce kenan institute
of privasi enterprise the university of north california USA dan ceo
aerotropolis business concepts, LCC tanggal 11 Februari 2014;
b. ACI 6th Annual Airport Economics & Finance Conference And Exhibition,
dilaksanakan pada tangal 12 14 Maret 2014 di Grange Tower London Inggris;
c. Mengikuti seminar Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian
Uang, serta Hukum Korporasi dalam Penyimpangan Kebijakan Keuangan
bagi Dewan Komisaris dan Direksi BUMN/BUMD. (Penyelenggara Center
of finance and invesment studies) Tanggal 13 September 2014;
d. Special batch 2nd Corporate Governance Leadership Program dan
Asean Corporate Governance Scorecard : Bridging your company to the
implementation of Indonesia Corporate Governance Road Map, pada
tanggal 17 s.d 19 Desember 2014 di Bali. Diselenggarakan oleh IICD.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

309

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Rencana Kerja
Work Plan

7.

Monitoring atas permasalahanpermasalahan strategis:


a. Pelaksanaan tugas khusus
yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
b. Melakukan kunjungan ke
cabang-cabang dalam rangka
pelaksanaan tugas Komite
Audit.
Monitor the strategic issues
a. Implementation of special
task given by Board of
Commissioners
b. C onduct visits to branch
offices in implementing Audit
Committee tasks.

Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014


2014 Work Plan Realization
a. Kunjungan Kerja Komite ke Kantor Cabang Raja Haji Fisabilillah Tanjung
Pinan tgl 4 Maret 2014;
b. Melakukan reviu terhadap usulan Direksi atas revisi Anggaran investasi
tahun 2014.bersama Manajemen terkait (DD Akuntansi & Anggaran ).
c. Mengikuti rapat internal Dewan Komisaris membahas Usulan Revisi
Anggaran investasi tahun 2014 di Borobudur.
d. Mengikuti Rapat Dekom & Direksi beserta jajarannya terkait, membahas
& memberikan masukan dalam rangka memperbaikii usulan revisi
anggaran investasi 2014 serta menyederhanakan bentuk Laporan
Manajemen Bulanan .
e. Melakukan evaluasi dan pembahasan dengan Manajemen terkait, atas
Surat usulan Direksi tentang penghapusan kendaraan dinas.
f. Melakukan reviu atas surat Direksi tentang rencana kerjasama dalam
membangun Automated People Mover System (APMS) pada tanggal 12
Agustus 2014;
g. Melakukan reviu lanjutan atas surat Direksi tentang rencana kerjasama
dalam membangun Automated People Mover System (APMS) pada
tanggal 15 Agustus 2014;
h. Rapat dengan Dewan Komisaris membahas Usulan rencana kerjasama
dalam membangun Automated People Mover System (APMS) dan Loan
Bank BII pada tanggal 21 Agustus 2014;.
i. Rapat Dewan Komisaris membahas Permohonan Revisi Anggaran
Investasi tahun 2014 dan usulan struktur organisasi Pelaksanan
implenetasi Proyek Aerotropolis;
j. Rapat & pembahasan dengan Tim Penyusun RKAP tahun 2015, sesuai
penugasan dari Dekom ;
k. Melakukan reviu kerjasama ex hanggar Batavia, tanggal 4 November
2014;
l. Melakukan kajian atas tiga Bandara yaitu Bandara Halim perdanakusuma,
Bandara Radin inten dan bandara Hangnadim tanggal 11 November
2014, sesuai arahan Dewan Komisaris;
m. kunjungan kerja ke Bandara Sultan Mahmud Badarudin II (SMB-II)
Palembang, dengan agenda utama yaitu menghadiri exit meeting
pelaksanaan Audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI)
tanggal 20 Maret 2014;
n. kunjungan kerja ke Bandara Husein Sastranegara Bandung pada tanggal
20 Mei 2014, dengan agenda utama melihat secara langsung kondisi
terkini serta memberikan saran masukan terhadap permasalahan yang
dihadapi oleh Manajemen Bandara Husein Sastranegara;
o. kunjungan kerja ke Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, dengan
agenda utama yaitu menghadiri exit meeting pelaksanaan Audit yang
dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI), tanggal 12 Juni 2014 ;
p. Bersama dengan Dewan Komisaris melakukan Kunjungan Kerja Ke
Bandara Silangit tanggal 18 September 2014;
q. kunjungan kerja ke Bandara Raja Haji Fisabililah (RHF) Tanjung Pinang,
dengan agenda utama yaitu menghadiri exit meeting pelaksanaan Audit
Operasional yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

No

310

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Rencana Kerja
Work Plan

Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014


2014 Work Plan Realization

Audit Committee Meeting consists of:


Audit Committee Internal Meeting
Audit Committee Meeting with Risk Management
Committee
Audit Committee Meeting with Internal Auditor
Audit Committee Meeting with Board of Commissioners
Audit Committee Meeting with Public Accountant Office
Audit Committee Meeting with Accounting Unit
Audit Committee Meeting with Corporate Secretary Unit

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Rapat Komite Audit terdiri dari:


Rapat Internal Komite Audit
Rapat Komite Audit dengan Komite Manajemen Risiko
Rapat Komite Audit dengan Internal Auditor
Rapat Komite Audit bersama Dewan Komisaris
Rapat Komite Audit dengan Kantor Akuntan Publik
Rapat Komite Audit dengan Unit Accounting
Rapat Komite Audit dengan Unit Sekretaris Perusahaan

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Frequency on Audit Committee Members Meeting and


Attendance
Audit Committee held a regular meeting. As stated in the
Audit Committee Charter, it should be held at least once in a
month. In 2014, the Committee held 37 meetings.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Frekuensi Pertemuan dan Kehadiran Anggota Komite


Audit
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala. Sebagaimana
ditetapkan dalam Piagam Komite Audit Rapat dilakukan
sedikitnya sebulan sekali. Selama tahun 2014 Komite Audit
mengadakan rapat 37 kali rapat.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

a. Committees Work Visit to Raja Haji Fisabilillah Branch Office Tanjung


Pinang, on 4th of March 2014;
b. Reviewed the Board of Directors proposal on 2014 Investment Budget
revision, together with related management (DD on Accounting &
Budget)
c. Joined Board of Commissioners internal meeting discussing 2014
Investment Budget revision in Borobudur
d. Joined the BOC and BOC meeting with related management, to discuss &
give input in improving 2014 Investment Budget revision and simplified
the Monthly Management Report setting.
e. Evaluated and discussed with related management, on Board of
Directors proposal letter about service vehicle write off.
f. Reviewed the Board of Directors letter about the cooperation plan to
build Automated People Mover System (APMS) on 12th of August 2014
g. Conducted advance review on Board of Directors leter about the
cooperation plan to build Automated People Mover System (APMS) on
15th August 2014
h. Meeting with the Board of Commissioners to discuss the proposal of
cooperation plan to build Automated People Mover System (APMS) and
BII Loan Bank on 21st August 2014
i. Board of Commissioners meeting to discuss the request on 2014
Investment Budget Revision and proposal on structure of organization of
Aerotropolis Project implementation
j. Meeting and discussed with the 2015 Corporate Work Plan and Budget
preparation team, according to assignment from BOC
k. Reviewed the Batavia ex hangar cooperation, 4th November 2014;
l. Conducted study on three airports; Halim perdanakusuma, Radin Inten
and Hangnadim, on 11h November 2014, according to BOC directives.
m. Work visit to Mahmud Badarudin II Airport (SMB-II) Palembang,
with main agenda of attending exit meeting on audit implementation
conducted by SPI on 20th March 2014
n. Work visit to Husein Sastranegara Airport Bandung on 20th May 2014,
with main agenda of directly see the latest condition and give inputs on
the issues faced by Husein Sastranegara Airport Management;
o. Work visit to Depati Amir Airport Pangkal Pinang, with main agenda
of attending exit meeting on audit implementation conducted by SPI on
12th June 2014
p. Together with BOC conducted a work visit to Silangit Airport on 18th
September 2014
q. Work visit to Raja Haji Fisabililah Airport (RHF) Tanjung Pinang,
with main agenda of attending exit meeting on operational audit
implementation conducted by SPI

311

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

The decisions taken in Angkasa Pura II Audit Committee Meeting


are well recorded and documented in the Audit Committee
Minutes of Meeting. The minutes can be signed by the Chief
of Meeting and distributed to all members of Audit Committee
who attend or did not attend the meeting. Any dissenting
opinions in the meeting will be noted in the minutes along
with related reasons.

Remunerasi Komite Audit


Remunerasi bagi Anggota Komite Audit yang bukan berasal
dari Dewan Komisaris sebesar Rp14.010.000,-.

Audit Committee Remuneration


Remuneration for Audit Committee members who are not from
the Board of Commissioners is Rp14.010.000,-.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Angkasa


Pura II telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam
risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat ditandatangani
oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota
Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan
pendapat ( dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai
perbedaan pendapat.

312

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Komite Manajemen Risiko & SDM


Risk Management & HR Committee

Komposisi Keanggotaan Komite Manajemen Risiko & SDM


Komposisi Komite Manajemen Risiko & SDM Angkasa Pura II
terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah anggota Dewan
Komisaris, seorang wakil ketua yang berasal dari anggota
Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang anggota komite yang
berasal pihak profesional yang independen.

Composition of Risk Management & HR Committee


The composition of Risk Management & HR Committee
consist of a Chairman that is also a member of Angkasa
Pura II Board of Commissioner, a vice chairman, and 2 (two)
members if the committee who come from professional and
independent parties.

Komite Manajemen Risiko & SDM diangkat dan diberhentikan


berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa
jabatan selama 2 (dua) tahun.

The Risk Management & HR Committee is appointed and


dismissed by the Decree of Board of Commissioners with a
term or 2 (two) years.

Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko & SDM adalah


sebagai berikut:

Composition of Risk Management & HR Committee is described


as follows

Iswan Elmi, Ak., MS.Acc., CFE., CA


Drs. H. Tursandi Alwi, SH, MM
Drs. Soesilo Hadi
Hasnil Djamin, Ak. MM. PIA

Iswan Elmi, Ak., MS.Acc., CFE., CA


Drs. H. Tursandi Alwi, SH, MM
Drs. Soesilo Hadi
Hasnil Djamin, Ak. MM. PIA

: Ketua
: Wakil Ketua
: Anggota
: Anggota

Risk Management & HR Profile

Iswan Elmi
Ketua | Chairman
Profil dapat dilihat di Bagian Dewan Komisaris
Profile can be seen in the Board of Commissioners Section

Tursandi Alwi
Wakil Ketua | Vice Chairman
Profil dapat dilihat di Bagian Dewan Komisaris
Profile can be seen in the Board of Commissioners Section

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Profil Komite Manajemen Risiko & SDM

: Chairman
: Vice Chairman
: Member
: Member

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

In order to support the implementation of Good Corporate


Governance, Angkasa Pura II also established Risk Management
& HR Committee assists the Board of Commissioners. The
purpose of Risk Management Committee establishment is to
assist the Board of Commissioners to fulfill its responsibilities
in carrying out the obligations of Board of Commissioner to
do the control, supervise, and assess the effectiveness of
risk management.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Dalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik


(Good Corporate Governance), Angkasa Pura II juga membentuk
Komite Manajemen Risiko & SDM yang bertugas membantu
Dewan Komisaris. Tujan dibentuknya Komite Manajemen Risiko
& SDM adalah untuk membantu Dewan Komisaris memenuhi
tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajiban Dewan
Komisaris melakukan pemantauan, pengawasan dan penilaian
atas efektifitas manajemen risiko.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

313

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

314

Soesilo Hadi
Anggota | Member

Warga Negara Indonesia, umur 62 tahun. Menyelesaikan


Sarjana Sospol di Universitas Gajah Mada (1977), Sespanas
(1995), Lemhanas (KRA 36/2003). Mengawali karir sebagai
CPNS Dephub (1977), Kepala Biro Umum (1995-1998), Kepala
Pusat Kajian Strategis (2001-2006), Kepala Pusat Komunikasi
Publik (2006-2007), Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi
(2007-Pensiun), dan menjabat sebagai Anggota Dewan
Pengawas Perum DAMRI (1995-2005), Ketua Korpri Setjen
Kemhub (2004-2011), Ketua Bapor Korpri Kemenhub (20042011), Anggota Komisi Nasional Lanjut Usia (2004-2011)
Bergabung sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko pada
tahun 2011 hingga sekarang.

Indonesian citizen, 62 years old. Earned his Bachelor Degree


in Social and Politics from University of Gadjah Mada (1977),
National Administrative Leadership Staff Training/Sespanas
(1995), Indonesias National Resilience Institute/Lemhanas
(KRA36/2003). Started his career as civil servant at the
Department of Transportation (1977), Head of General Affair
Bureau (1995-1998), Head of Center for Strategic Review
(2001-2006), Head of Public Communication (2006-2007), Head
of Organization and Personnel Bureau (2007 Retired), and
served as Member of the Supervisory Board of Perum DAMRI
(1995-2005), Head of Indonesian Civil Service Corps (KORPRI),
General Secretary of the Ministry of Transportation (2004-2011),
Head of Sport Development Board (Bapor) KORPRI of the
Ministry of Transportation (2004-2011), Member of National
Commission of Senior Citizen (2004-2011). Joined as member
of Risk Management Committee since 2011 until present.

Hasnil Djamin
Anggota | Member

Warga Negara Indonesa, umur 48 tahun. Lulus sebagai


Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1993
dan memperoleh gelar Magister Manajemen tahun 2009 dari
Universitas Widyatama Bandung.

Indonesian Citizen, 48 years old. Graduated as Accountan from


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (State College of Accounting)
in 1993 and obtain Magister Management degree in 2009
from Widyatama University Bandung.

Auditor pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan Provinsi Riau (1987-1990), Tax Auditor
pada Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat
(1994-1996), Auditor pada Perwakilan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat (1996-2001),
Konsultan dan trainer pada Satuan Tugas Good Corporate
Governance Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Provinsi Jawa Barat (2001-2013), Konsultan dan
trainer pada PT Daya Inovasi Indonesia (2010-2011), Instruktur

As an Auditor at the Financial and Development Supervisory


Agency of Riau Province (1987-1990), Tax Auditor at the
Regional Office VII of the Directorate General of Taxes in West
Java (1994-1996), Auditor at the Financial and Development
Supervisory Agency of West Java Province (1996-2001),
Consultant and trainer on Good Corporate Governance Task
Force Representatives Financial and Development Supervisory
Agency of West Java province (2001-2013), Consultant and
trainer at PT Daya Inovasi Indonesia (2010-2011), Instructor at

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko & SDM

Duties and Responsibilities of Risk Management & HRD


Committee
Duties and responsibilities of Risk Management& HRD
Committee are as follows:
1. Provide input to the Board of Commissioners in developing
and improving risk management policies related to risk
management in the areas of asset management, liability,
financial, investment, company technical and operational.
2. Provide input to the Board of Commissioners about things
related to Human Resources management.

Independensi Komite Manajemen Risiko & SDM


Komite Manajemen Risiko & SDM terdiri dari seorang ketua
yang berasal dari Anggota Dewan Komisaris, seorang Wakil
Ketua yang berasal dari Anggota Dewan Komisaris serta 2
(dua) orang anggota yang berasal dari pihak independen. Tabel
independensi Komite Audit dapat dijelaskan sebagai berikut:

Risk Management & HR Committee Independence


Risk Management Committee consists of a Chairman that is
a member of Board Commissioners, a Vice Chairman that is
a member of Board Commissioners, and 2 (two) members
come from independent parties. Independence Table of Risk
Management Committee can be explained as follows:

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

11. Membuat laporan berkala


12. Menjalankan tugas dengan baik dan menjaga kerahasiaan
atas seluruh dokumen dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas komite

3. Conduct discussions related to risk management with the


Corporate Risk Management (CRM) Unit and discussions
related to Human Resources with the Human Resources
Development (HRD) and Human Resources Administration
(HRA) or other units
4. Provide input to the implementation of risk management
and human resources policies in Angkasa Pura II activities
at the meetings with the Board of Commissioners or the
joint meeting of Board of Commissioners and Directors.
5. Evaluate the accuracy the model and data validity that is
used to measure the risk, efficiency, and the effectiveness
of human resources management.
6. Monitor and evaluate the performance of CRM, HRD,
and HRA Unit.
7. Evaluate the Risk Management System and Human
Resources Control System.
8. Identify issues that require attention from the Board
of Commissioners.
9. Carry out other duties that are assigned by the Board
of Commissioners.
10. Report the result of evaluation to the Board of
Commissioners of conformity between policies
and risk management implementation and human
resources management.
11. Create periodic reports.
12. Perform its duties well and maintain the confidentiality
of all documents and everything related to the
implementation of committee assignments.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko & SDM


adalah sebagai berikut:
1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam
menyusun dan perbaikan kebijakan manajemen risiko
yang berkaitan dengan pengendalian risiko di bidang
pengelolaan aset, liability, finansial, investasi, teknik dan
operasional perusahaan
2. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam
hal yang berkenaan dengan pengelolaan Sumber Daya
Manusia
3. Melakukan diskusi terkait dengan manajemen risiko
dengan unit Corporate Risk Management (CRM), dan
Sumber Daya Manusia dengan Human Resources
Development (HRD) dan Human Resources Administration
(HRA) atau unit lain
4. Memberikan masukan tentang pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko da SDM dalam kegiatan Angkasa Pura
II pada kesempatan rapat dengan Dewan Komisaris atau
rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
5. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan validitas
data yang digunakan untuk mengukur risiko, efisiensi,
dan efektifitas pengelolaan SDM
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas
Unit CRM, HRD dan HRA
7. Melakukan evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Risiko
dan Pengendalian SDM
8. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris
9. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris
10. Melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris
tentang kesesuaian antara kebijakan dengan pelaksanaan
manajemen risiko dan pengelolaan SDM

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan/PPAK (Center


for Development of Accounting and Finance) (2010-present),
Expert panelist at PT JavaSoft Global Solusi (2011-present),
Co-owner consultant and trainer at PT i-Con Kirana Solusi
(2011-present), and in September 2013 appointed as a Member
of the Audit Committee of PT Angkasa Pura II (Persero).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

pada Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPAK)


(2010-sekarang), Expert panel pada PT JavaSoft Global Solusi
(2011-sekarang), Co-owner konsultan dan trainer pada PT i-Con
Kirana Solusi (2011-sekarang), kemudian pada September
2013 diangkat sebagai Anggota Komite Audit PT Angkasa
Pura II (Persero).

315

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Aspek Independensi
Aspect of Independence

Iswan Elmi

Tursandi Alwi

Hasni Djamin

Soesilo Hadi

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan


Dewan Komisaris dan Direksi
Does not have financial relationship with
the Board of Commissioners and Directors

Tidak memiliki hubungan kepengurusan di


Angkasa Pura II, anak perusahaan maupun
perusahaan afiliasi
Does not have management relationship at
Angkasa Pura II, its subsidiaries or affiliate

Tidak memiliki hubungan kepemilikan


saham di Angkasa Pura II
Does not have ownership of shares at
Angkasa Pura II

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan


Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama
anggota Komite Audit
Does not have familial relationship with the
Board of Commissioners, Directors, and/or
fellow member of the Audit Committee
Tidak menjabat sebagai pengurus partai
politik, pejabat pemerintah daerah
Not served as political party officials and/or
local government official

Laporan Kerja Komite Manajemen Risiko & SDM


Sepanjang tahun 2014, kegiatan Komite Manajemen Risiko
& SDM sebagai berikut:

316

Work Report of Risk Management & HR Committee


Throughout 2014, Risk Management & HR Committee conducted
activities as described in the following:

No

Rencana Kerja | Work Plan

Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014 | 2014 Work Plan Realization

1.

Memantau dan mengevaluasi


risiko yang berhubungan dengan
Pengembangan Bandar Udara PT AP
II.

a. Melaksanakan reviu atas Usulan Kerjasama jalan Tol BSH.


b. Melaksanakan reviu atas Laporan Manajemen Perusahaan.
c. Melaksanakan reviu atas Usulan Penghapusan Aset Yang Diserahkan ke
TNI AU.
d. Melaksanakan reviu permohonan revisi investasi.
e. Melaksanakan reviu atas pedoman risiko perusahaan serta pengukuran
tingkat kepatuhan.
f. Melaksanakan koordinasi perihal penghapusan aset.
g. Melaksanakan reviu Draft Perjanjian Pemegang Saham SPC APMS.
h. Melaksanakan reviu Perjanjian Pemegang Saham.
i. Melaksanakan reviu permohonan Persetujuan Pinjaman dari
Perbankan.

Monitor and evaluate Risks related


with the Airport Development of PT
AP II.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Tabel Independensi
Independence Table

a. Review the Partnership Proposal on BSH toll road


b. Review the Companys Management Report
c. Review the Proposal Elimination of Assets that had been handed over
to Indonesian Air Force.
d. Review the investment revision request
e. Review the Corporate Risk Guideline
f. Coordination related to asset elimination activities
g. Review the Draft of Shareholders Agreement on SPC APMS.
h. Review the Shareholders Agreement
i. Review the Bank Application Loans Approval.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rencana Kerja | Work Plan

Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014 | 2014 Work Plan Realization

2.

Memantau dan mengevaluasi Risiko


Pengembangan Usaha dan Bisnis
terkait.

Melaksanakan rapat koordinasi dengan KAP Hertanto, Sidik & Rekan dan
Dewan Komisaris membahas Hasil Audit PT Angkasa Pura II (Persero)
tahun buku 2013 dan persiapan audit tahun buku 2014.

Monitor and evaluate Risks of


Business Development and Other
Business Related.

Coordination meeting between KAP Hertanto, Sidik & Partners and the
Board of Commissioners to discussed the audit results of PT Angkasa Pura
II (Persero) fiscal year 2013 and the 2014 fiscal year audit preparation.

Memonitor dan Membantu MRK


dalam Awareness Enterprise
Risk Management (ERM) untuk
seluruh Unit PT AP II.

Melaksanakan rapat koordinasi dengan Biro Manajemen Risiko &


Kepatuhan terkait dengan Progres Program Kerja Biro Manajemen Risiko &
Kepatuhan.

3.

4.

Melakukan evaluasi atas hasil risk


assessment MRK berkaitan dengan
safety dan security dan Services.
Evaluate the MRK risk assessment
result related with safety, security
and services

5.

Monitor dan evaluasi Penyusunan


Konsep Organisasi Baru (Rekrutmen
dan Diklat).

6.

Melakukan pemantauan terhadap


implementasi tindak lanjut
rekomendasi Dewan Komisaris
Monitoring the follow-up
implementation on Board of
Commssioners recommendation.

Melaksanakan kunjungan Kerja Komite ke Kantor Cabang Raja Haji


Fisabilillah Tanjung Pinang tanggal 4 Maret 2014.
Committee Work Visits to Branch Office Raja Haji Fisabilillah - Tanjung
Pinang on 4 March 2014.

Melaksanakan rapat dengan Dewan Komisaris membahas Reorganisasi


Kantor Cabang BSH dan KNO.
Meeting with the Board of Commissioners to discuss branch offices KNO
and BSH reorganization.

a. Melaksanakan reviu atas Usulan Kerjasama jalan Tol BSH.


b. Melaksanakan reviu atas Laporan Manajemen Perusahaan.
c. Melaksanakan reviu atas Usulan Penghapusan Aset Yang Diserahkan ke
TNI AU.
d. Melaksanakan reviu permohonan revisi investasi.
e. Melaksanakan reviu atas pedoman risiko perusahaan serta pengukuran
tingkat kepatuhan.
f. Melaksanakan koordinasi perihal penghapusan aset.
g. Melaksanakan reviu Draft Perjanjian Pemegang Saham SPC APMS.
h. Melaksanakan reviu Perjanjian Pemegang Saham.
i. Melaksanakan reviu permohonan Persetujuan Pinjaman dari
Perbankan.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

a. Review the Partnership Proposal on BSH toll road


b. Review the Companys Management Report
c. Review the Proposal Elimination of Assets that had been handed over
to Indonesian Air Force.
d. Review the investment revision request
e. Review the Corporate Risk Guideline
f. Coordination related to asset elimination activities
g. Review the Draft of Shareholders Agreement on SPC APMS.
h. Review the Shareholders Agreement
i. Review the Bank Application Loans Approval.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Monitor and evaluate the New


Organizational Concept Formulation
(Recruitment and Education &
Training)

Coordination meetings with the Risk Management & Compliance Unit


related to Work Program Progress of Risk Management & Compliance Unit.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Monitor and Assist MRK on


Awareness Enterprise Risk
Management (ERM) fpr all Unit in
PT AP II.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

317

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Rencana Kerja | Work Plan

Realisasi Rencana Kerja Tahun 2014 | 2014 Work Plan Realization

7.

Mengikuti workshop/seminar terkait


dengan manajemen risiko dan
Sumber Daya Manusia (Capacity
building).

Mengikuti Workshop:Airport City and Aerotropolis dengan narasumber


John D. Kasarda, Ph.D, Director of Center for Air Commerce,Kenan Institute
of PrivateEnterprise atThe University of North California, USA dan
CEOAerotropolis Business Concepts, LCC.

Participate in workshops / seminars


related to risk management
and Human Resources (Capacity
building).

Participate in Workshops: Airport City and Aerotropolis with speakers


John D. Kasarda, Ph.D, Director of Center for Air Commerce,Kenan
Institute of PrivateEnterprise atThe University of North California, USA dan
CEOAerotropolis Business Concepts, LCC.

Menyusun Laporan Komite


Manajemen Risiko secara berkala
(triwulanan/tahunan).

a.
b.
c.
d.

Menyusun Laporan Kegiatan Komite Triwulan I Tahun 2014.


Menyusun Laporan Kegiatan Komite Triwulan II Tahun 2014.
Menyusun Laporan Kegiatan Komite Triwulan III Tahun 2014.
Menyusun Laporan Kegiatan Komite Tahun 2014.

a.
b.
c.
d.

Create the Quarter I 2014 Committee Activities Report


Create the Quarter II 2014 Committee Activities Report
Create the Quarter III 2014 Committee Activities Report
Create the 2014 Committee Activities Report

8.

Create Risk Management Committee


Report regularly (quarterly/
annually)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

9.

318

Melaksanakan tugas-tugas lain yang


diberikan oleh Dewan Komisaris
Carry out other tasks given by the
Board of Commissioners

Melakukan :
a. Kajian kerjasama PT APII dengan BP Batam dalam pengelolaan
Bandara Hang Nadim Batam.
b. Kajian rencana pengelolaan Bandara Radin Inten II Lampung.
c. Kajian perihal sengketa pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma.
Conduct :
a. Review of Partnership between PT AP II with BO Batam in the Hang
Nadim Batam Aiport Management
b. Review on the Raden Inten II Lampung Airport Management plan.
c. Review on the dispute of Halim Perdanakusuma airport management.

Frekuensi Pertemuan dan Kehadiran Anggota Komite


Manajemen Risiko & SDM
Komite Manajemen Risiko & SDM mengadakan rapat secara
berkala. Selama tahun 2014 Komite Manajemen Risiko & SDM
mengadakan rapat sebanyak 37 kali.

Frequency of Meeting and Attendance of Risk


Management & HR Committee
Risk Management & HR Committee held meetings on regular
basis. Throughout 2014, Risk Management & HR Committee
conducted 37 meetings.

Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM terdiri dari:


Rapat Internal Komite Manajemen Risiko & SDM
Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Komite
Audit
Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Dewan
Komisaris, Komite Audit
Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Unit
Corporate Risk Management
Rapat Komite Manajemen Risiko & SDM dengan Unit HRD,
HRA dan unit kerja lain

Risk Management & HR Committee meetings consist of:


Internal Risk Management & HR Committee Meetings
Meetings between Risk Management & HR Committee
and Audit Committee
Meetings between Risk Management & HR Committee
and Board of Commissioners, Audit Committee
Meetings between Risk Management & HR Committee
and Corporate Risk Management Unit
Meetings between Risk Management & HR Committee
and HRD, HRA, and other working units

Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Manajemen


Risiko & SDM telah dicatat dan didokumentasikan dengan
baik dalam risalah rapat. Risalah rapat di tandangani oleh
ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite
Manajemen RIsiko yang menghadiri rapat maupun tidak.
Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam
rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
mengenai perbedaan pendapat.

Decisions taken in the Angkasa Pura II Risk Management &


HR Committee have been noted and documented well in
minutes of meeting of the Risk Management & HR Committee.
Minutes of meeting has been signed by the chairman of the
meeting. It has also been distributed to all of Risk Management
& HR Committee members who attended the meeting or
not. Dissenting opinion that happened in the meeting will
be included in the minutes of meeting and also the reason
of the dissent.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Risk Management Committee Remuneration


Risk Management Committee member that is not a
Commissioner obtains remuneration consists of an honorarium
of IDR 14,010,000 per month

Nomination and Remuneration Committee

Sampai dengan 31 Desember 2014, Angkasa Pura II tidak


memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Fungsi dari Komite
Nominasi dan Remunerasi dijalankan oleh Komite Manajemen
Risiko & SDM. Informasi selengkapnya dapat dilihat di bagian
Komite Manajemen Risiko & SDM.

As of 31 December 2014, Angkasa Pura II does not have


Nomination and Remuneration Committee. The function of
Nomination and Remuneration Committee executed by Risk
Management & HR Committee. For more information can refer
to the Risk Management & HR Committee section.

Other Committees Under The Board of Commissioners

Selain Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko & SDM,


tidak terdapat komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris.

Aside from Audit Committee and Risk Management & HR


Committee, there is no other committee under the Board
of Commissioners.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Komite-Komite Lain Dibawah Dewan Komisaris

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Komite Nominasi dan Remunerasi

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Remunerasi Komite Manajemen Risiko


Remunerasi bagi Anggota Komite Manajemen Risiko yang
bukan berasal dari Dewan Komisaris sebesar Rp14.010.000,-.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

319

Sekretaris Dewan Komisaris

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Secretary to The Board of Commissioners

320

Dalam menunjang pelaksanaan fungsi dan efektivitas peran


Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris
Dewan Komisaris. Tahun 2014, Sekretaris Dewan Komisaris
dijabat oleh Edy Widyaya. Profil Sekretaris Dewan Komisaris
dapat dilihat di Bagian Profil Sekretaris Dewan Komisaris.

In order to support the implementation of function


and effectiveness of Board of Commissioners, Board of
Commissioners is assisted by Secretary to the Board of
Commissioners. In year 2014, Secretary to the Board of
Commissioners is chaired by Edy Widyaya. For profile of
Secretary To The Board of Commissioners can refer to the
Secretary To The Board of Commissioners profile section.

Profil Sekretaris Dewan Komisaris

Secretary To The Board of Commissioners Profile

Edy Widyaya
Sekretaris Dewan Komisaris | Secretary To The Board of Commissioners

Warga Negara Indonesia, umur 42 tahun. Menyelesaikan


pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Indonesia
pada tahun 1997. Memiliki pengalaman menjabat sebagai
Kepala Sub Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN
(2012-sekarang), Kepala Sub Bidang dan Mutasi Kekayaan
BUMN II Kementerian BUMN (2010-2012), Kepala Sub Bidang
Evaluasi Pendayagunaan Aset I (2007-2010). Selain itu pernah
menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara VIII (2011-2012) dan Sekretaris Dewan Komisaris
PT Perkebunan Nusantara XI (2009-2011). Menjabat sebagai
Sekretaris Dewan Komisaris sejak 2013.

Indonesian citizen, 42 years old. Earned Economic Degree


from Universitas Kristen Indonesia/UKI (Indonesian Christian
University) in 1997. Held position as Head of Primary Industry
Sub-Department of the Ministry of State-Owned Enterprises
(2012-present), Head of State Transfer Sub-Department of
the Ministry of State-Owned Enterprises (2010-2012), Head
of Asset Utilization Evaluation Sub-Department I (2007-2010).
Also held position as Secretary to the Board of Commissioners
PT Perkebunan Nusantara VIII (2011-2012) and Secretary to the
Board of Commissioners PT Perkebunan Nusantara XI (20092011). Served as Secretary to the Board of Commissioners
since 2013.

Fungsi dan penugasan Sekretaris Dewan Komisaris meliputi:

Function and assignments of Secretary to the Board


Commissioners include:
1. A d m i n i s t e r t h e i n v i t a t i o n o f B o a r d o f
Commissioner meetings.
2. Liaison between Board of Commissioners and Directors.
3. Prepare outgoing letters and documentation of Board of
Commissioners letters.
4. Prepare the meeting materials and write the minutes of
meetings of Board Commissioners.
5. Perform other secretarial assignments.
6. Provide summary of management report.
7. Collect the material and information that is relevant
to the implementation of the assignments of Board
of Commissioners.
8. Coordinate with Corporate Secretary about things related
to Board of Commissioners and Directors.

1. Mengadministrasikan undangan rapat Dewan Komisaris;


2. Sebagai penghubung Dewan Komisaris dan Direksi,
3. Membuat surat-surat keluar dan mendokumentasikan
surat-surat Dewan Komisaris
4. Menyiapkan bahan rapat dan menyusun risalah rapat
Dewan Komisaris,
5. Melakukan tugas kesekretariatan lainnya
6. Memberikan bantuan ringkasan laporan manajemen,
7. Mengumpulkan bahan dan informasi yang relevan dengan
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
8. Melakukan koordinasi dengan Sekretaris Perusahaan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Dewan Komisaris
dan Direksi.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

Per 31 Desember 2014, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh


Daryanto. Sekretaris Perusahaan memberikan laporan secara
berkala mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
kepada Direksi serta pelaksanaan tugas-tugas lainnya dalam
rangka membantu pelaksanaan tugas Direksi.

As of 31 December 2014, Corporate Secretary is chaired by


Daryanto. Corporate Secretary provides regular reports on the
performance of duties and responsibilities to the Directors, as
well as execution of the tasks in order to assist the Directors
in carrying out their duties.

Profil Sekretaris Perusahaan

Profile of Corporate Secretary

Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Menyelesaikan


pendidikan Sarjana Ekonomi pada Universitas Terbuka Tahun
2004. Memiliki pengalaman menjabat sebagai Kepala Biro
Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja (2012-2013),
Head of Corporate Performance Management (2011-2012), VP
Airport Services (2008-2011), Manager of Airport Operation
Service (2004-2008). Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan
sejak 29 Agustus 2013.

Indonesian citizen, 52 years old. Earned Economic Degree


from Universitas Terbuka in 2004. Held position as Head of
Strategic Planning and Performance Management (2012-2013),
Head of Corporate Performance Management (2011-2012), VP
Airport Services (2008-2011), Manager of Airport Operation
Service (2004-2008). Served as Corporate Secretary since 29
August 2013.

Riwayat Pendidikan Sekretaris Perusahaan

Educational Background of Corporate Secretary

Pendidikan | Education

Tahun | Year

S1 Ekonomi Manajemen Universitas Terbuka


Bachelor Degree for Economic Universitas Terbuka

2004

SMA Negeri VI Jakarta


Public High School (SMA) VI Jakarta

1981-1984

SMP Negeri 43 Jakarta


Public Junior High School (SMP) 43 Jakarta

1977-1981

SD Negeri Kuningan Barat Petang 1 Jakarta


Public Elementary School (SD) Kuningan Barat Petang 1 Jakarta

1972-1977

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

No

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Daryanto
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Corporate Secretary has the mission to support the creation


of good image consistently and continuously through the
program management of effective communication to all
stakeholders. Corporate Secretary main function in order to
assist the Directors duties are to be a liaison officer (public
relation/ corporate communication), institutions relations, GCG
implementation, monitor the achievement of Key Performance
Indicator (KPI), monitor the implementation of Corporate Social
Responsibility (CSR) activities, and administer the policies
document and write the minute of meetings of Directors.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II mengemban misi


untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik
secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan
program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku
kepentingan. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi utama
dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai liaison
officer (public relation/corporate communication), institution
relations, GCG implementation, monitoring pencapaian Key
Performance Indicator (KPI), monitoring pelaksanaan kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) serta administrasi
dokumen kebijakan dan notulensi rapat Direksi.

321

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

322

Riwayat Pelatihan
Riwayat Pelatihan Sekretaris Perusahaan yang diikuti dalam
10 (sepuluh) tahun terakhir sebagai berikut:
No

Nama Pelatihan
Training Title

Training Experiences
Corporate Secretary Training experiences in the last 10 (ten)
years are as follows:
Penyelenggara
Organizer

Tanggal
Date

JSM Management Consultant

19 Desember 2013
December 19, 2013

Workshop Compliance & Whistleblowing


Governance
Compliance & Whistleblowing
Governance Workshop

Customized Overseas Training


Customized Overseas Training

PT Angkasa Pura

27 Oktober 9 November 2013


October 27 November 9, 2013

Workshop Executive Workshop Senior


Management & Eco Airport
Executive Workshop Senior
Management & Eco Airport Workshop

Angkasa Pura II

16-17 Desember 2013


December 16-17, 2013

Diklat Manajemen Investasi


Investment Management Training

LM FEUI

1-2 Maret 2012


March 1-2, 2012

Program Pengembangan Eksekutif


Managerial Competency Enchancement
Executive Managerial Development
Program for Competency Enhancement

PPM School of Management

21-22 Oktober 2010


October 21-22, 2010

Inhouse Training Risk Management


Based on ISO IEC Guide
Inhouse Training Risk Management
Based on ISO IEC Guide

Corporate Human Resources

22 Juli 2009
July 22, 2009

ISO 9001:2008 Executive Briefing


ISO 9001:2008 Executive Briefing

AF-AQ Afnor Groupe

18 Juni 2009
June 18, 2009

ESQ Leadership Training


ESQ Leadership Training

ESQ

6-8 Oktober 2006


October 6-8, 2005

Manajemen Qolbu
Qolbu Management

Darut Tauhid

Desember 2005
December 2005

10

Pelatihan Kepemimpinan Senior


Senior Leadership Training

Angkasa Pura II

11-21 April 2005


April 11-21, 2005

Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan


Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:
No

Position History of Corporate Secretary


Position History of Corporate Secretary is described as follows:

Nama Jabatan | Position Title

Terhitung Mulai Tanggal | Start Date

Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

Kepala Biro Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja


Head of Strategic Planning & Corporate Performance Management

Nopember 2012 Agustus 2013


November 2012 - August 2013

Head of Corporate Performance Management


Head of Corporate Performance Management

Agustus 2011 Nopember 2012


August 2011 - November 2012

VP Airport Services
VP Airport Services

Nopember 2008 Agustus 2011


November 2008 - August 2011

Manager of Airport Operation Service


Manager of Airport Operation Service

Juni 2004 Nopember 2008


November 2008 - August 2011

Pena Renval Yan Operasi Bandara, Subdit Operasi Bandara


Pena Renval Yan of Airport Operations, Sub-Directorate of Airport
Operations

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

29 Agustus 2013 Desember 2014


August 29, 2013 - December 2014

Oktober 2001 Juni 2004


October 2001-June 2004

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Nama Jabatan | Position Title

Terhitung Mulai Tanggal | Start Date

Asisten Officer Incharge (OIC) Bandara Soekarno-Hatta


Asisten Officer Incharge (OIC) Soekarno-Hatta Airport

Staf Junior Operasi Bandara, Subdit Operasi Bandara


Junior Staff of Airport Operations, Sub-Directorate of Airport

Supervisor Airport Information Officer, Bandara Soekarno-Hatta


Supervisor Airport Information Officer, Soekarno-Hatta Airport

1992-2000

10

Airport Information Officer Soekarno-Hatta


Airport Information Officer Soekarno-Hatta

1985-1992

Agustus 2000 Maret 2001


August 2000-March 2001

Organization Structure and List of Corporate Secretary


Personnel

SEKERETARIS
PERUSAHAAN
Corporate Secretary

BAGIAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN


DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Institutional Relations and Corporate
Governance

BAGIAN
SEKRETARIAT DIREKSI
Secretariat to the Board of
Directors

Corporate Secretary consists of the following business units:


Public Relation
Institutional Relations and Corporate Governance
Secretariat to the Board of Directors

Sekretaris Perusahaan didukung oleh 35 (tigapuluh tiga)


personel dengan kualitas dan kompetensi yang telah memenuhi
persyaratan dalam Job Profile Sekretaris Perusahaan.

Corporate Secretary is supported by 35 (thirty-five) personnel


with competency and quality in accordance with the Job Profile
requirements of Corporate Secretary.

Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi dalam


penyediaan dan pemenuhan SDM yang berkualitas di Unit
Sekretaris Perusahaan. Hal ini mengingat begitu pentingnya
fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan dalam membantu
pengelolaan perusahaan, sehingga penyediaan SDM yang
memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi menjadi sebuah
keharusan. Maka unit Sekretaris Perusahaan terus berupaya
mengembangkan kualitas SDM di unit Sekretaris Perusahaan
dengan mengikutsertakan personel Sekretaris Perusahaan
dalam berbagai diklat.

Angkasa Pura II is highly committed to provide and fulfill qualified


human resources in the Corporate Secretary Unit considering the
important function and role of CorporateSecretary in supporting
the Companys management. Thus, provision of qualified
human resources that meet the standard qualifications and
competencies is mandatory. Therefore, Corporate Secretary
Unit continues to develop human resources quality in Corporate
Secretary Unit by involving Corporate Secretary personnel in
various trainings.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Sekretaris Perusahaan terdiri dari unit kerja sebagai berikut:


Bagian Hubungan Masyarakat
Bagian Hubungan Kelembagaan & Tata Kelola Perusahaan
Bagian Sekretariat Dewan Direksi

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

BAGIAN HUBUNGAN
MASYARAKAT
Public Relations

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Struktur Organisasi dan Jumlah Personil Sekretaris


Perusahaan

Maret Oktober 2001


March-October 2001

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

323

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

2. Penyusunan kegiatan dan evaluasi program fungsi


kehumasan secara korporasi, termasuk publikasi dan
pembentukan citra perusahaan antara lain melalui
pengelolaan website, penerbitan Annual Report,
company profile dan publikasi lain serta penyelenggaraan
hubungan antar lembaga serta pembinaan administrasi
kesekretariatan Direksi dan Dewan Komisaris termasuk
keprotokoleran Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Penyusunan sistem dan prosedur kegiatan serta
pembinaan teknis fungsi kehumasan secara korporasi
termasuk publikasi dan pembentukan citra perusahaan,
penyelenggaraan hubungan antar lembaga serta
pembinaan administrasi kesekretariatan Direksi dan
Dewan Komisaris.
4. Penyusunan rencana kebutuhan karyawan fungsi
kehumasan secara korporasi pada setiap Bandar udara
di wilayah kerja Perusahaan termasuk rancangan
pemenuhan standar kualifikasi karyawan sesuai peraturan
yang berlaku untuk menunjang kegiatan kehumasan di
wilayah kerja perusahaan.
5. Pemantauan dan pengajuan usulan kepada manajemen
maupun unit-unit kerja lain terkait tentang pelaksanaan
fungsi kehumasan dan hubungan antar lembaga serta
praktik Good Corporate Governance (GCG) di wilayah
kerja Perusahaan.
6. Tugas lainnya dari Sekretaris Perusahaan adalah sebagai
juru bicara korporat, memantau pelaksanaan Board
Manual dan memantau kepatuhan korporat terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku.

Duties Implementation of Corporate Secretary


Duties of Corporate Secretary are as follows:
1. Policies formulation, development implementation
and control of the activities of Corporate Secretary
Working Unit.
2. Preparation of activities and program evaluation of public
relation function in corporation, including publications
and formation of corporate image through website
management, Annual Report publication, company
profile, and any other publication, as well as management
of interinstitutional relationship and administration
secretarial guidance of Board of Commissioners and
Directors, including the protocol of Board of Commissioners
and Directors.
3. Preparation of the system and activity procedure
and technical assistance in corporate public relation
function including publication and establishing corporate
image, management of inter institutional relation, and
development of administration secretarial guidance of
Board of Commissioners and Directors.
4. Plan the needs of employees as a corporate public
relations function at every airport within the Companys
working areas, include plan of fulfilling employee
qualification standard in accordance with the applicable
laws to support public relations activities within the
Companys working areas.
5. Monitor and submit the proposal to the management or
other unit related to the executions of public relations
function and relationship among institutions, and the
implementation of Good Corporate Governance (GCG)
within the Companys working areas.
6. Other duties of Corporate Secretary include becoming the
spokeperson of the Company, monitoring the execution of
Board Manual, and monitoring the Companys compliance
with the applicable regulations

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan


Tugas Sekretaris Perusahaan adalah:
1. Perumusan kebijakan, pembinaan penyelenggaraan dan
pengendalian kegiatan unit kerja Sekretaris Perusahaan.

324

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Akses Data dan Informasi Perseroan


Corporate Data and Information Access

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Untuk menjamin pemenuhan dan ketersediaan informasi bagi para pemangku kepentingan,
Angkasa Pura II menyediakan berbagai sarana dan media melalui:
1. Website
: www.angkasapura2.co.id
2. Portal Kementerian BUMN
: www.bumn.go.id/angkasapura2
3. Twitter
: @contactap2
4. Facebook
: www.facebook.com/angkasa.puraii.33
5. Contact Center
Angkasa Pura II (24/7) dengan nomor : 1500 138
6. Majalah Travelounge
7. Majalah Internal Perusahaan yakni A-Magazine

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

To ensure the compliance and availability of information for the stakeholders, Angkasa
Pura II provides various facilities and media:
1. Website
: www.angkasapura2.co.id
2. The Website of
Ministry of State Enterprise (BUMN)
: www.bumn.go.id/angkasapura2
3. Twitter
: @contactap2
4. Facebook
: www.facebook.com/angkasa.puraii.33
5. Contact Center
Angkasa Pura II (24/7) number
: 1500 138
6. Travelogue Magazine
7. Internal Corporate Magazine, i.e. A-Magazine

Internal Control System

Implementation of internal control system by Angkasa Pura II


refers to the Regulation of the State Minister of State-Owned
Enterprises No. PER-01/MBU/2011 about the implementation
of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises,
Article 26.

Kebijakan
Angkasa Pura II telah memiliki Kebijakan Sistem Pengendalian
Internal yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang
terintegrasi pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh Insan Angkasa Pura II
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui: kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset perusahaan
dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Policies
Angkasa Pura II owns the Internal Control System Policies that
is written in the Code of Corporate Governance. Internal Control
System is an integrated process in actions and activities that is
done continuously by the leader and the entire Angkasa
Pura II personnel to provide reasonable assurance for
achieving organizational goals through the effective and
efficient activities, financial report reliability, corporate assets
safeguarding, and compliance with the legislations.

Implementasi
Penerapan pengendalian internal yang dilakukan oleh
Dewan Komisaris adalah dengan melakukan pengawasan
dan penasehatan terkait proses kecukupan dan kewajaran
dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu
oleh Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha.

Implementation
The implementation of internal control performed by the Board
of Commissioners is to conduct oversight and advisory related
to adequacy and fairness in the preparation process of financial
report, risk management by considering the precautionary
principles with the assistance from Audit Committee and
Risk Management Committee. While the Board of Directors

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh


Angkasa Pura II mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor : PER-01 /MBU/2011 Tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Sistem Pengendalian Internal

325

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

implement the internal control system through


the implementation of corporate policies and procedures
consistently and comply with the applicable regulations,
such as related to the companys business activities and risk
management, strategic plan, duties distribution, authority
delegation, and appropriate accounting policies.

Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang


efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan.
Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan
dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang
tinggi, nilai etika serta kompetensi karyawan.

Board of Directors set an effective internal control system


to safeguard the investments and corporate assets. Internal
control within the Company is implemented with a discipline
and structured manner, high integrity, ethic values, and
employees competencies.

Evaluasi Efektivitas
Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian
internal, dibentuk Unit Audit Internal. Hasil evaluasi atas
pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah
satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektifitas sistem
pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan
penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan
Manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan
operasional Perusahaan.

Effectiveness Evaluation
To evaluate the implementation of internal control system,
Internal Audit Unit is established. The evaluation result of the
implementation of internal control system become one of the
basic management evaluation of the effectiveness of internal
control system to determine improvement and perfection of
system or policies that enable the management be more
effective executing the operational activities of the company.

Audit Internal merupakan bagian dari Sistem Pengendalian


Internal Angkasa Pura II yang dibentuk untuk membantu Direktur
Utama dalam memenuhi kewajibannya kepada Pemegang
Saham yang bertanggung jawab didalam melaksanakan
Audit Internal di Perusahaan. Audit Internal melakukan upaya
peningkatan pengendalian internal (internal control) dalam
berbagai kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian
internal di lingkungan Angkasa Pura II senantiasa dievaluasi
agar mampu mengikuti perkembangan usaha perusahaan.

Internal Audit Unit is a part of Angkasa Pura II Internal Control


System which is established to assist President Director to
fulfill its obligation to the Shareholders who are responsible
to perform Internal Audit Unit in the Company. Internal Audit
Unit performs the efforts to increase the internal control in
various operational activities in the Company. Internal Control in
Angkasa Pura II is constantly evaluated to ensure its capability
to keep up with the Companys development.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Sedangkan Direksi menerapkan sistem pengendalian internal


melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara
konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang
berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perusahaan
dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas,
pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang
memadai.

326

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Satuan Pengawasan Internal


Internal Audit Unit

Didalam melaksanakan fungsinya, Satuan Pengawas Internal


selalu diposisikan sebagai mitra stratejik bagi manajemen yang
dipercaya, profesional, obyektif, dan independen yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan Angkasa
Pura II dengan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko,
pengendalian dan proses tata kelola perusahaan yang baik.

In performing its function, Internal Audit Unit is always


positioned as a strategic partner for the trusted management,
professional, objective, and independent, as well as able
to add value for goal achievement of Angkasa Pura II by
improving risk management effectiveness, good control and
good corporate governance process.

Struktur Organisasi dan Jumlah SDM Satuan Pengawas


Internal

Organizational Structure and Total Personnel of Internal


Audit Unit

Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor
KEP.01.01/11/2012.2 tanggal 28 November 2012 tentang
Peraturan Perusahaan Nomor 40 tentang Organisasi dan Tata
Kerja PT AngkasaPura II (Persero), telah ditetapkan Struktur
Organisasi Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero), termasuk
didalamnya struktur organisasi, fungsi, tugas dan wewenang
SPI sebagai berikut:

Organizational Structure
Referring to Decision Letter of Board of Directors No.
KEP.01.01/11/2012.2 dated 28 November 2012, Companys
Regulation No. 40 on Organization and Working Procedure
of PT Angkasa Pura II (Persero), it has been stipulated that
Organizational Structure of PT Angkasa Pura II (Persero) Head
Office, including organizational structure, function, duties,
and authorities of Internal Audit Unit is described as follows::

DEPUTI PENGAWAS BIDANG


KOMERSIAL
Deputy Supervisor on Commercial

DEPUTI PENGAWAS BIDANG


KEUANGAN & PKPI
Deputy Supervisor on Finance
& Partnership and Community
Development

DEPUTI PENGAWAS BIDANG


SUMBER DAYA MANUSIA & UMUM
Deputy Supervisor on HR & General
Affairs

DEPUTI PENGAWAS BIDANG


PROYEK
Deputy Supervisor on Projects

DEPUTI PENGAWAS BIDANG


KONSULTASI & PEMBINAAN
Deputy Supervisor on Consultancy
and Coaching

Deputi Pengawas Bandara


Soekarno-Hatta
Deputy Supervisory of
Soekarno-Hatta Airport

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

DEPUTI PENGAWAS BIDANG


OPERASI & TEKNIK
Deputy Supervisor on Operations &
Technical

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

KEPALA SATUAN
PENGAWAS INTERNAL
Head of Internal Audit Unit

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Angkasa Pura II has the Internal Audit Function, which is run


by the Internal Audit Unit. Internal Audit Unit is led by Head
of Internal Audit Unit who is appointed and dismissed by the
President Director with the approval of Board of Commissioners.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Angkasa Pura II telah memiliki Fungsi Audit Internal yang


dijalankan oleh Satuan Pengawas Internal. Satuan Pengawas
Internal dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawas Internal
yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas
persetujuan Dewan Komisaris.

327

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

328

Profil Kepala Satuan Pengawas Internal


Kepala Satuan Pengawas Internal dijabat oleh Erwin Syahputra.

Profile of Head of Internal Audit Unit


Head of Internal Audit Unit is chaired by Erwin Syahputra.

Erwin Syahputra
Kepala Satuan Pengawas Internal | Head of Internal Audit Unit

Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun. Menyelesaikan


pendidikan S1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila,
Jakarta tahun 1991 dan memperoleh gelar Magister Teknik pada
Institut Teknologi Bandung tahun 1999. Memiliki pengalaman
menduduki jabatan penting antara lain: Head of Strategic
Planning & Development (2012), Vice President of Budgeting
(2009), General Manager Kantor Cabang Bandara Depati
Amir Pangkalpinang tahun 2008, Supervisor of Operations
& Engineering Auditors tahun 2006 dan Masterplan & Corporate
Plan Manager tahun 2002. Menjabat sebagai Kepala Satuan
Pengawas Internal sejak November 2012.

Indonesian citizen, 52 years old. Completed his Bachelor Degree


in Economics from Pancasila University, Jakarta in 1991 and
Masters Degree of Tranportation from Bandung Institute of
Technology (ITB) in 1999. Has held some important positions,
including: Head of Strategic Planning & Development (2012),
Vice President of Budgeting (2009), General Manager of Depati
Amir Airport Branch Office-Pangkal Pinang in 2008, Supervisor
of Operations & Engineering Auditors in 2006 and the Master
Plan and Corporate Plan Manager in 2002. Served as Head
of Internal Audit Unit since November 2012.

Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala SPI


Kepala Satuan Pengawas Internal (KSPI) diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama setelah mendapat
persetujuan Dewan Komisaris.

Parties Appoint/ Dismiss the Head of Internal Audit Unit


Head of Internal Audit Unit is appointed and dismissed by
the President Director upon the approval from Board of
Commissioners.

Per 31 Desember 2014, Unit SPI didukung oleh 32 (tiga puluh


dua) personil dengan kualitas dan kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan dalam uraian tugasnya dengan komposisi
sebagai berikut :

As of 31 December 2014, Internal Audit Unit is supported by


32 (thirty-two) personnel with quality and competency in
accordance with the required job descriptions in which the
composition is described as follows:

JABATAN | POSITION

NO

JUMLAH | NUMBER

Kepala SPI | Head of Internal Auditor

Deputi Pengawas | Deputy Auditor

Pengawas Senior | Senior Auditor

19

Pengawas Junior | Junior Auditor

Staf Khusus KSPI | Special Staff for Head of Internal Audit Unit

Jumlah | Total

32

Sertifikasi Profesi Audit Internal


Angkasa Pura II telah mewajibkan semua auditor internal
untuk mengikuti berbagai pelatihan professional dalam
rangka sertifikasi guna memenuhi standar yang dibutuhkan
perusahaan. Kepala SPI, Deputi Pengawas SPI dan para
pengawas auditor telah mendapatkan pelatihan di bidang

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Certification of Internal Audit Profession


Angkasa Pura II requires all internal auditors to participate
in various professional trainings for certifications in order
to meet the standard as defined by the Company. Head of
Internal Audit Unit, Deputy Head, and auditors have obtained
sufficient tranings in managerial and profession to enable

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

manajerial dan profesi yang memadai untuk dapat mengelola


Unit Kerja SPI dengan baik sebagai berikut:

them in managing Internal Audit Working Unit as described


in the following table:
Jabatan
Position

Sertifikat
Certificate

Setyo Budi

Deputi Pengawas Bidang Proyek


Deputy of Project Auditor

Sertifikasi PIA
PIA Certification

Kartono

Deputi Pengawas Bidang Komersial


Deputy of Commercial Auditor

Sertifikasi PIA
PIA Certification

Abdur Rachman

Deputi Pengawas Bidang Konsultasi & Pembinaan


Deputy of Consultancy & Coaching Auditor

Sertifikasi PIA
PIA Certification

Joko Nugroho Edi

Pengawas Senior
Senior Auditor

Sertifikasi PIA
PIA Certification

Imam Zaenal Ehwan

Pengawas Senior
Senior Auditor

Sertifikasi PIA
PIA Certification

Dwi Warasto

Pengawas Senior
Senior Auditor

Sertifikasi PIA
PIA Certification

Sudarmin

Pengawas Senior
Senior Auditor

Sertifikasi PIA
PIA Certification

SPI memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:


a. Membantu Direksi dalam memenuhi tanggungjawab
pengelolaan perusahaan, dengan cara audit atas ketaatan,
operasional, dan kinerja seluruh kegiatan unit kerja
perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikan
mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan pada masing-masing unit kerja dan
perusahaan;
b. Membantu Direksi dalam upaya meningkatkan
terwujudnya good corporate governance, mendorong
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan,
peningkatan pengelolaan risiko dan kinerja perusahaan
serta penerapan etika bisnis;
c. Membantu Direksi untuk memberikan perhatian atas
terjadinya perubahan lingkungan industri, risiko bisnis
yang mungkin timbul, peluang upaya peningkatan efisiensi
dan efektivitas dan hal-hal lain yang mempengaruhi
kinerja perusahaan;
d. Mendorong unit-unit kerja di lingkungan PT Angkasa
Pura II (Persero) dalam meningkatkan efektivitas sistem
pengendalian internal dan pencapaian target kinerja
unit kerja dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan
sasaran Perusahaan
e. Memberikan penilaian tentang kecukupan dan efektivitas
sistem pengendalian internal perusahaan dan pengelolaan
risiko atas kegiatan perusahaan
f. Melaporkan hal-hal yang penting yang berkaitan dengan
kelemahan dan peluang perbaikan proses pengendalian
keuangan dan operasional kegiatan perusahaan

Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit are as follows:


a. To assist Board of Directors in fulfilling the Companys
management responsibilities by conducting audit on
compliance, operational, and performance of all working
units in the Company and by providing suggestions
for improvement that will lead to the achievement
of objectives and targets that have been defined in
eachworking unit and the Company;
b. To assist Board of Directors in realizing good corporate
governance, encouraging the Companys internal control
system effectiveness, improving the Companys risk
management and performance as well as implementing
business ethics;
c. To assist Board od Directors in paying attention on the
changes of industry environment, business risks that
may occur, opportunities for efficiency and effectiveness
improvement as well as other matters that may impact
Companys performance.
d. To encourage working units within PT Angkasa
Pura (Persero) in imporving internal control system
effectiveness and performance target achievement of
working units in order to achieve the Companys vision,
mission, objectives and targets;
e. To provide assessment on the sufficiency and effectiveness
of the Companys internal control system and risk
management of the Companys activities.
f. To report important matters related to weaknesses and
improvement opportunities of financial control process
and operational activities of the Company;

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit


Internal Audit Unit of Angkasa Pura II is the internal auditor of
the Company led by Head of Internal Audit Unit who reports
directly to the President Director.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tugas dan Tanggungjawab Satuan Pengawas Internal


Unit SPI PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan aparat
pengawas (auditor) internal Perusahaan yang dipimpin oleh
seorang kepala dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Nama Personil
Name

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

329

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

330

g. Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang akan diaudit,


mengevaluasi serta menilai tingkat risiko kegiatankegiatan tersebut dalam kaitannya dengan perencanaan
audit
h. Memberikan laporan berkala atas hasil-hasil pelaksanaan
audit triwulanan, semester, current audit, post audit, dan
audit lanjutan (audit khusus) serta kecukupan sumberdaya
audit.
i. Memberikan rekomendasi perbaikan atas proses bisnis
dan pengendalian internal perusahaan
j. Memantau pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan
tindak lanjut atas laporan hasil audit (LHA).

g. To identify activities that will be audited, evaluate


and assess risk level of the activities in relation to
audit planning.

Ruang lingkup tugas SPI meliputi hal-hal sebagai berikut:


a. Mereviu dan menilai untuk memastikan bahwa sistem
pengendalian internal perusahaan telah memadai, serta
berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan
sasaran Perusahaan secara efisien dan ekonomis dan
menjamin kehandalan informasi keuangan dan informasi
operasional perusahaan serta menjaga dan melindungi
aset perusahaan.
b. Melaksanakan audit operasional dan ketaaan atas kegiatan
manajemen yang bertujuan untuk menilai efisiensi dan
efektivitas operasi perusahaan, kehandalan informasi
dan pelaporan perusahaan, ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan serta pengamanan aset perusahaan
c. Melaksanakan audit lanjutan (audit khusus) terhadap
kasus yang memiliki indikasi terjadinya kecurangan
(fraud).
d. Melaksanakan audit kinerja atas perencanaan dan
program kerja masing-masing unit kerja dan penilaian
kesesuaiannya dengan tujuan perusahaan serta penilaian
terhadap manajemen risiko
e. Melaksanakan penugasan khusus/tambahan yang relevan
dengan ruang lingkup tugas SPI

Scope of work of Internal Audit is described as follows:


a. To review and evaluate in order to ensure that the
Companys internal control system is sufficient and
functioning properly in order to achieve the Companys
objectives and targets efficiently and economically and
to ensure the reliability of the Companys financial and
operational information as well as to safeguard and
protect the Companys assets.
b. To conduct operational and compliance audit on
management activities in order to assess the Companys
operations efficiency and effectiveness, information
reliability and reporting, compliance with the applicable
regulations and safeguarding of the Companys assets
c. To conduct further audit (special audit) on fraud cases.

Peran Satuan Pengawas Internal (SPI) dalam mewujudkan GCG


adalah (i) sebagai pengawas independen yang melakukan audit,
evaluasi dan menilai operasional dan aktivitas perusahaan,
(ii) sebagai katalisator dan konsultan dalam hal-hal tertentu
bagi Direksi dan manajemen yang berkaitan dengan praktik
manajemen risiko, sistem pengendalian internal dan praktik GCG
serta dalam upaya meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan
secara berkelanjutan.

Roles of Internal Audit Unit (SPI) in realizing GCG are as follows


(i) as an independent auditor who conducts audit, evaluation
and assesses the Companys operations and activities, (ii)
as catalysator and consultant for the Board of Directors on
specific matters related to risk management practices, internal
control system, and GCG practices, and also in the effort to
improve the Companys performance and value continuously.

Pengembangan Kompetensi SPI


Angkasa Pura II senantiasa melakukan program peningkatan
kompetensi personil Satuan Pengawas Internal dengan
melakukan program pengembangan kompetensi auditor secara
sistematis dan berjenjang.

Competency Development of Internal Audit Unit


Angkasa Pura II consistently conducts competency development
program for Internal Audit Unit personnel through a systematic
and tiered competency development program.

Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi pada


tahun 2013 ditempuh dengan 2 cara, yaitu pengembangan
kompetensi pada lembaga eksternal dan pengembangan
kompetensi secara internal.

In general, competency development policies in 2013 consist


of 2 mechanisms, which categorized into competency
development in external institutions and competency
development in internal institutions.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

h. To provide regular report on the result of audit


implementation quarterly and semesterly, current audit,
post audit and further audit (special audit) as well as
the sufficiency of audit resources.
i. To provide recommendation for improvement on the
Companys business process and internal control;
j. To monitor the implementation and accuracy of follow-up
on audit findings report (LHA).

d. To conduct performance audit on the planning and


work program of each working unit, assessment on its
conformity with the Companys and assessment on risk
management
e. To perform special/additional assignment relevant to
the scope of work of Internal Audit Unit

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Selama tahun 2014, personil SPI telah mengikuti pelatihan


audit sebagai berikut:
Pelatihan
Training

DIKLAT BERJENJANG AUDITOR | AUDITOR TIERED TRAININGS

Diklat Dasar-dasar Audit


Basic Audit Trainings

Peserta (Orang)
Participants
(Person)

Penyelenggara
Organizer

Tempat
Location

PPA&K

Cipanas

Jakarta

Seminar & Pengukuhan PIA


PIA Seminar & Inauguration

PPA&K

Malang

II

SEMINAR AUDITOR | AUDITOR SEMINAR

Seminar Nasional Internal Audit


National Seminar of Internal Audit

YPIA

Lombok

Conference & On-Site learning 2014


Conference & On-Site Learning 2014

YPIA

Auditralia

The IIA International Conference


The IIA International Conference

YPIA

London

ECiIA Conference 2014 Budapest & On Site Learning


ECiIA Conference 2014 Budapest & On Site Learning

YPIA

Hungaria

IIA Malaysia National Conference On Internal Auditing 2014


IIA Malaysia National Conference On Internal Auditing 2014

YPIA

Kuala
Lumpur

III

WORKSHOP

Workshop Penugasan & Pelaporan


Assignment & Reporting Workshop

Risk Management
International

Bandung

Workshop & Benchmarking Visit Enterprise


RiskManagement: Building an Effective Risk Culture and
leadership
Workshop & Benchmarking Visit Enterprise
RiskManagement: Building an Effective Risk Culture and
leadership

Center for Risk


Management
Studies

Macau

Workshop Membangun Integritas PengelolaanPerusahaan


dalam Mewujudkan BUMN Bersih
Building Integrity of Company Management to Realize
Clean SOE Workshop

Media Pekerja
BUMN
SOE Workers
Media

Jakarta

Workshop Membangun Integritas PengelolaanPerusahaan


dalam Mewujudkan BUMN Bersih
Building Integrity of Company Management to Realize
Clean SOE Workshop

Media Pekerja
BUMN
SOE Workers
Media

Bandung

Workshop "Menyusun Program Kerja Audit Tahunan


berbasis RBA)"
Developing RBA-based Annual Audit Work Plan Workshop

PT RAP Indonesia

Bandung

IV

DIKLAT MANAJERIAL | MANAGERIAL TRAININGS

Diklat Manajemen Bandara / JERDYA


Airport Management Training/ JERDYA

Unit Diklat AP
Angkasa Pura
Education and
Training Unit

Jakarta

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Certified Information system


Certified Information System

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pusat Ilmu
Komputer UI
University of
Indonesia Center
of Computer
Science

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

NO

During 2014, Internal Audit Unit personnel have participated


in audit trainings as follows:

331

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

332

NO

Pelatihan
Training

Peserta (Orang)
Participants
(Person)

Penyelenggara
Organizer

Tempat
Location

Unit Diklat AP
Angkasa Pura
Education and
Training Unit

Jakarta

Jakarta

Diklat Manajemen Bandara / JERDYA


Airport Management Training/ JERDYA

Diklat Talent Management System (TMS)


Talent Management System (TMS) Training

Unit Diklat AP
Angkasa Pura
Education and
Training Unit

AMEP (Airport Management Excellence Program)


AMEP (Airport Management Excellence Program)

Unit Diklat AP
Angkasa Pura
Education and
Training Unit

Monteral

Jakarta

Jakarta

Diklat CISA (Certified Information System Auditor)


CISA (Certified Information System Auditor) Training

Pusilkom UI
University of
Indonesia Center
of Computer
Science

Diklat Instruktur
Instructure Training

PT Tri Mitra & lSP

Pelaksanaan Kegiatan SPI tahun 2014

Implementation of Internal Audit Unit Activities in 2014

Pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2014


difokuskan pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Program
Kerja Tahun 2014 meliputi antara lain audit operasional/
kinerja bandara, kegiatan reviu pengadaan barang dan jasa
atas proyek pengembangan bandara, kegiatan pemeriksaan
khusus/audit investigasi dan kegiatan konsultasi & pembinaan
dengan realisasi sebagai berikut:

In 2014, the implementation of Annual Audit Work Program


focused on Head Office and Branch Office. 2013 Work Program
include airport operational/ performance audit, product and
services procurement review related to airport development
project, special inspection/ investigation audit as well as
consultation & development activities in which the realization
are described as follows:

Pelaksanaan Audit Operasional/Kinerja Bandara

Implementation of Operational/ Airport Performance


Audit

No

Obyek Audit
Auditee

Jumlah Temuan
Number Of Findings

Jumlah Rekomendasi
Number Of
Recommendation

Bandara Internasional Minangkabau - Padang


Minangkabau International Airport Padang

12

29

Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru


Sultan Syarif Kasim II Airport Pekanbaru

18

59

Bandara Husein Sastranegara Bandung


Husein Sastranegara Bandung Airport

22

Bandara Raja Haji Fisabilillah - Tanjung pinang


Raja Haji Fisabilillah Airport-Tanjung Pinang

15

Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh


Sultan Iskandar Muda Airport Aceh

16

37

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang


Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang

14

44

Bandara Sultan Thaha Jambi


Sultan Thaha Airport Jambi

11

20

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

Jumlah Temuan
Number Of Findings

Jumlah Rekomendasi
Number Of
Recommendation

Bandara Depati Amir - Pangkal Pinang


Depati Amir Airport Pangkal Pinang

12

24

Bandara Supadio Pontianak


Supadio Airport Pontianak

12

30

10

Bandara Kualanamu Medan


Kualanamu Arport Medan

18

59

11

Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta


Halim Perdanakusuma Airport Jakarta

11

46

12

Bandara Soekarno - Hatta Jakarta


Soekarno-Hatta Airport Jakarta

17

13

Kantor Pusat
Head Office

Proses audit
Audit process

Proses audit
Audit process

Jumlah | Total

146

400

Pelaksanaan Reviu Pengadaan Barang & Jasa atas Proyek


Pengembangan Bandara

No

Obyek Audit
Auditee

Implementation of Product & Services Procurement Review


for Airport Development Project
Jumlah Temuan
Number Of Findings

Jumlah Rekomendasi
Number Of
Recommendation

Bandara Sultan Thaha Jambi Tahap 1


Sultan Thaha Airport Jambi Phase 1

16

39

Bandara Sultan Thaha-Jambi Tahap 2


Sultan Thaha Airport Jambi Phase 2

17

41

Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru


Sultan Syarif Kasim II Airport - Pekanbaru

18

35

Bandara Supadio Pontianak


Supadio Airport Pontianak

Jumlah | Total

58

124

Pelaksanaan Pemeriksaan Khusus (Riksus)


Pada tahun 2014, SPI telah melakukan 18 kali pemeriksaan
khusus dengan rincian sebagai berikut:

Implementation of Special Audit


In 2014, Internal Audit has conducted 18 special audits with
the details as follows:
Rekomendasi
Recommendation

Pemeriksaan Khusus atas Pelaksanaan Pemungutan Parkir di Terminal 3


BSH - Tahap II
Special Audit on Parking Collection Conduct at Terminal 3 SHA Phase II

Pemberian Surat Peringatan


Issuance of Warning Letter

Pemeriksaan Khusus atas Pekerjaan Pembuatan Instalasi


dan Peralatan Recycling Konsumsi Air Bersih di Terminal 3Bandara
Soekarno - Hatta
Special Audit on Installation Building Work and Recycling Equipment for
Fresh Water Consumption at Terminal 3 Soekarno-Hatta Airport

Pemotongan Insentif Prestasi


Deduction of Performance Incentive

Pemeriksaan Khusus atas Dugaan Penyalahgunaan Pemberhentian &


Pemotongan Wewenang di Bandara Soekarno-Hatta (Bea Cukai)
Special Audit on Alleged Violation of Termination & Deduction of Authority
at Soekarno-Hatta Airpot (Customs)

Pemberian Surat Peringatan &


Pemotongan Insentif Prestasi
Issuance of Warning Letter &
Deduction of Performance Incentive

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Nama Pemeriksaan
Audit Title

No

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Obyek Audit
Auditee

333

Nama Pemeriksaan
Audit Title

Rekomendasi
Recommendation

Pemeriksaan Khusus atas Dugaan Penyalahgunaan Penerbitan Kartu


Identitas Karyawan (10 Card) pada Kantor Pusat
Special Audit on Alleged Violation of Employees ID Card Issuance (10
Cards) at Head Office

Penurunan Kelas Jabatan


Downgrading of Position Class

Pemeriksaan Khusus atas Penyalahgunaan Pemasangan


KWH Meter Listrik Prabayar di KC Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
Special Audit on Violation in Pre-Paid Electricity KWH Metering Installation
at Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Branch Office Palembang

Penurunan Kelas Jabatan &


Pemotongan Insentif Prestasi
Downgrading of Position Class &
Deduction of Performance Incentive

Pemeriksaan Khusus atas Tindakan Pencurian Tutup


Drainase di KC Bandara Internasional Minangkabau Padang dan Mark Up Kwitansi/Restitusi Biaya Kelahiran.
Special Audit on Drainage Cap Theft at Minangkabau International Airport
Branch Office and Mark-up of Birth Cost Receipt/ Restitution

Pemberhentian & Pemotongan


Insentif Prestasi
Termination & Deduction of
Performance Incentive

Pemeriksaan Khusus atas Pekerjaan Investasi Tahun 2013 di Terminal 2,


KCU Bandara Soekarno - Hatta - Tangerang
Special Audit on Investment Work in 2013 at Terminal 2, Soekarno-Hatta
Airport KCU Tangerang

Pemberian Surat Peringatan &


Pemotongan Insentif Prestasi
Issuance of Warning Letter &
Deduction of Performance Incentive

Pemeriksaan Khusus atas Pekerjaan Fasade Gedung Tower ATC dan Airfield
Lighting Bandara Kualanamu - Medan
Special Audit on Faade Job at ATC Tower Building and Airfield Lighting at
Kualanamu Airport - Medan

Pemberian Surat Peringatan &


Pemotongan Insentif Prestasi
Issuance of Warning Letter &
Deduction of Performance Incentive

Pemeriksaan Khusus atas Verifikasi Biaya Konsumsi pada


Jamuan Makan Malam dan Biaya Konsumsi Senam pada KC Bandara Depati
Amir - Pangkal Pinang
Special Audit on Consumption Cost Verification at Dinner Reception and
Gymnastic Consumption cost at Depati Amir Airport Branch Office
Pangkal Pinang

Pemberian Surat Peringatan &


Pemotongan Insentif Prestasi
Issuance of Warning Letter &
Deduction of Performance Incentive

10

Pemeriksaan Khusus atas Penjualan Asset Kokapura II di Kantor Cabang


Bandara Kualanamu - Medan
Special Audit on Assets Selling in Kokapura II Kualanamu Airport Branch
Office Medan

Merujuk Hasil Pemeriksaan KAP


Referring to KAP Audit Result

11

Pemeriksaan Khusus atas Penyalahgunaan Wewenang Terkait Asset


Perusahaan di Kantor Cabang-Bandara Kualanamu Medan
Special Audit on Abuse of Authority related to Companys Assets at
Kualanamu Airport Branch Office Medan

Menjadi Tanggungjawab KC.


Bandara Kualanamu - Medan
Shall be responsibility of Kualanamu
Airport Branch Office Medan

12

Pemeriksaan atas Dugaan Pencemaran Nama Baik Perusahaan & Penipuan


pada Bandara Halim Perdanakusumah - Jakarta
Audit on Alleged Defamation of Company & Fraud at Halim
Perdanakusumah Airport - Jakarta

Pelaporan Kepada Pihak Berwajib


Reporting to Police

13

Pemeriksaan Khusus atas Gugatan Pencurian di Lingkungan UBPK-BSH


Special Audit on Theft Lawsuit in UBPK-SHA

Pemberian Surat Peringatan &


Pemotongan Insentif Prestasi
Issuance of Warning Letter &
Deduction of Performance Incentive

14

Pemeriksaan dan Verifikasi atas Pengadaan Jasa


Kebersihan Indoor dan Outdoor di Lingkungan Kantor
Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru
Audit and Verification on Indoor and Outdoor Cleaning Services
Procurement across Sultan Syarif Kasim II Airport Branch Office
Pekanbaru

Proses Penyusunan LHP


LHP Preparation Process

15

Pemeriksaan Khusus atas Kejadian Pencurian pada Gedung Satker PT


Angkasa Pura II (Persero) Bandara Kualanamu - Medan
Special Audit on Theft Incident at Satker Building PT Angkasa Pura II
(Persero) Kualanamu Airport Medan

Proses Penyusunan LHP


LHP Preparation Process

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

334

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rekomendasi
Recommendation

16

Pemeriksaan Khusus atas Dugaan Penyalahgunaan


Wewenang Dalam Penetapan Pemenang Untuk Sewa
Gudang Kargo dan Ruang Perkantoran di Bandara
Kualanamu-Medan
Special Audit on Alleged Abuse of Authority in the Awarding for Cargo
Warehouse Leasing and Office Space Tender at Kualanamu Airport
Medan

Proses Penyusunan LHP


LHP Preparation Process

17

Pemeriksaan Khusus atas Dugaan Penyimpangan Dalam


Proses Pengadaan Barang dan Jasa pada Kantor Cabang
Bandara Internasional Minangkabau - Padang
Special Audit on Alleged Violation in Materials and Services Procurement
Process at Minangkabau International Airport Branch Office Padang

Proses Audit
Audit Process

18

Pemeriksaan Khusus atas Gangguan Supply Listrik Gardu


NP24 di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta - Tangerang
Special Audit on Sub-Station Power Supply Trouble NP24 at Terminal 2
Soekarno Hatta International Airport Tangerang

Upaya Keselamatan untuk Mencegah


Hal Serupa
Safety Initiative to Prevent Similar
Case

Pengenaan Sanksi Disiplin


Pada tahun 2014, SPI telah melakukan pengenaan Sanksi
Disiplin sebagai Berikut :
No

Application of Disciplinary Sanction


In 2014, SPI has applied Disciplinary Sanction as follows:

Sanksi
Sanction

Jumlah Sanksi
Number of Sanctions

Pemberian Surat Peringatan | Issuance of Warning Letter

17

Pemotongan Insentif Prestasi | Deduction of Performance Incentive

21

Penurunan Kelas Jabatan | Downgrading of Position Class

Pemberhentian | Termination

Jumlah | Total

43

Kegiatan Konsultasi & Pembinaan

Consultancy & Coaching Activities


Kegiatan | Activities

Mengkoordinir pengumpulan data/dokumen terkait penyusunan action plan temuan BPK


atas Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDn) atas pendapatan PJP2U, PJP, PJP4U, bkonsesi dan sewa,
dan belanja modal IT pada PT AP II, penyampaian tanggapan atas npenyampaian tanggapan atas Proyek
Pembangunan Bandara Kualanamu dan penyampaian tindak lanjut atas temuan BPK terkait Audit Kinerja (2012),
PDn (2006- 2007) dan Audit LK (2004);
Coordinate collection of data/document related to the development of BPK findings action plan on the Special
Purpose Investigation (PDn) for the revenue of PJP2U, PJP4U, concession and leasing, and IT capital expenditure
in PT AP II, sharing response on the response to Kualanamu Airport Construction Project and follow-up on BPK
findings related to Performance Audit (2012), PDn (2006-2007), and LK Audit (2004);

Melakukan Pendampingan Kegiatan Audit BPKP terhadap reviu kegiatan investasi di BSH;
Conduct BPKP Audit assistance to the review of investment activities in BSH;

Pendampingan Kegiatan Audit KAP atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2013;
Assistance in KAP Audit Activities on Financial Report for Book Year 2013;

Penyusunan SOP Monitoring Tindak Lanjut, SOP Pengelolaan Barang Bukti, SOP Audit
Investigasi dan SOP Whistle Blowing System;
Development of Follow-up Monitoring SOP, Evidence Management SOP, Investigation Audit SOP, and Whistle
Blowing System SOP;

Pendampingan kegiatan BPKP dalam survey BUMN Bersih.


Assistance in BPKP Activities on Clean SOE survey

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

No

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Nama Pemeriksaan
Audit Title

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

335

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

336

Monitoring Tindak Lanjut Temuan


Sesuai ketentuan Pedoman Kerja Satuan Pengawas Internal
mengenai Standar Implementasi tentang Pemantauan Tindak
Lanjut, salah satu tugas dari Kepala SPI adalah menyusun
dan memelihara sistem untuk memantau tindak lanjut hasil
penugasan yang telah disampaikan kepada manajemen.

Follow-up Monitoring on Findings


According to the provisions of the Internal Audit on the Standard
Implementation of Follow-Up Monitoring, one of the duties
of Head of Internal Audit Unit is to develop and maintain the
system to monitor the follow-up on findings that has been
addressed to the management.

Monitoring tindak lanjut temuan auditor adalah rangkaian


kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh SPI untuk
menentukan bahwa obyek audit (auditee) telah melaksanakan
rekomendasi hasil pemeriksaan, baik yang berasal dari auditor
internal maupun auditor eksternal, dalam tenggang waktu
yang telah disepakati sebelumnya.

Follow-up monitoring on Auditor findings refers to a series


of activities conducted systematically by Internal Audit Unit
to determine that the audit object (auditee) has carried out
the recommendation from internal or external auditor within
a predefined deadline.

Monitoring tindak lanjut bertujuan untuk menilai secara obyektif


sejauh mana pelaksanaan rekomendasi temuan dilaksanakan
dan mengecek kebenaran data baik tertulis maupun fisik di
lapangan atas laporan tinjut yang pernah disampaikan auditee.

Follow-up monitoring is carried out in order to assess objectively


to what extent recommendation on findings is implemented
and to check the accuracy of data, both in writing and physically
at the field, in relation to the follow-up report presented
by auditee.

Kegiatan monitoring tindak lanjut temuan auditor di tahun


2014 dilaksanakan sepanjang tahun dengan meminta laporan
tindak lanjut kepada auditee secara berkala. Kegiatan cek
fisik ke lapangan juga dilakukan untuk melihat realisasi fisik
pelaksanaan tindak lanjut pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang.

Follow-up monitoring activities on Auditor Findings activities in


2014 conducted throughout the year by requesting follow-up
report to the auditee periodically. Physical check activities
to the field also conducted to see the physical realization of
follow-up implementation at Head Office and Branch Office.

Rekapitulasi Monitoring Tindak Lanjut Audit Operasional


Tahun 2014

Recapitulation of Follow-Up Monitoring of Operational


Audit Findings in 2014

Jumlah
Temuan
Number of
Findings

Jumlah
Rekomendasi
Number of
Recommendation

Tindak Lanjut | Follow-up

No

Obyek
Audit
Audit
Object

KC BTJ

LHP.06/16.01/03/2014

16

37

31

No. Laporan
Report Number

BD

Bobot
Weight

TDD

92,70%

KC KNO

LHP.05/16.01/04/2014

18

59

35

21

80,69%

KC BDO

LHP.08/16.01/05/2014

22

22

100,00%

KC PLM

LHP.09/16.01/05/2014

14

44

33

83,75%

KC PKU

LHP.11/16.01/07/2014

18

57

53

97,80%

KC PGK

LHP.22/16.01/08/2014

12

24

14

82,92%

KC PNK

LHP.23/16.01/10/2014

12

30

24

92,00%

KC HLP

LHP.13/16.01/07/2014

11

46

27

14

73,91%

KC PDG

LHP.01/16.01/RPT-PDG/01/2015

12

29

29

DTS

10

KC BSH

LHA.30/16.01/RPT-BSH/12/2014

17

12

15,28%

11

KC DJB

LHP.32/16.01/RPT-DJB/12/2014

11

20

12

21,25%

12

KC TNJ

LHA.31/16.01/RPT-TNJ/12/2014

15

60,00%

13

PST

TNJ/12/2014 Proses Audit

400

245

82

68

72,75%

Jumlah | Total

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

146

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rekapitulasi Monitoring Tindak Lanjut Audit Eksternal

Auditor

Tindak Lanjut
Follow-up

Jumlah
Temuan
Number of
Findings

Jumlah
Rekomendasi
Number of
Recommendation

MDP

BD

Bobot
Weight
(%)

14

13

92,86

BPK RI (PDTT 2006-2007)


Indonesia Audit Board PDTT 2006-2007

17

42

35

83,33

BPK RI (Audit Kinerja 2011-2012)


Indonesia Audit Board Performance Audit
2011-2012

23

50

38

12

76,00

BPK RI (Audit Komersial dan IT TB 2012-2013


Indonesia Audit Board (Commercial and IT
Audit, fiscal year 2012-2013)

31

78

47

30

80,26

BPK RI (Audit Proyek KNO Tahap 1 2013)


Indonesia Audit Board (KNO Project Audit
Phase 1 2013)

66,67

BPK RI (Audit Proyek KNO Tahap 2 2013)


Indonesia Audit Board (KNO Project Audit
Phase 2 2013)

16

53

44

83,02

BPK RI (PDTT Pengelolaan Kargo BSH 2014)


Indonesia Audit Board (PDTT of SHA Cargo
Management 2014)

100

101

251

188

62

80,30

JUMLAH | TOTAL
Rekapitulasi Monitoring Tindak Lanjut Audit Eksternal
-KAP

No

Auditor

Recapitulation of Follow-up Monitoring of External


Audit - KAP
Tindak Lanjut
Follow-up

Jumlah
Temuan
Number of
Findings

Jumlah
Rekomendasi
Number of
Recommendation

MDP

BD

Bobot
Weight
(%)

KAP Hertanto, Sidik & Rekan TB 2011


Hertanto, Sidik & Partner Public Accounting
Firm, fiscal year 2011

19

11

91,11

KAP Hertanto, Sidik & Rekan TB 2012


Hertanto, Sidik & Partner Public Accounting
Firm, fiscal year 2012

15

13

92,86

KAP Hertanto, Sidik & Rekan TB 2013


Hertanto, Sidik & Partner Public Accounting
Firm, fiscal year 2013

14

11

78,57

KAP Hertanto, Sidik & Rekan TB 2014


Hertanto, Sidik & Partner Public Accounting
Firm, fiscal year 2014

35

10

76,44

JUMLAH | TOTAL

Annual Report 2014

Dalam proses
In process
24

PT Angkasa Pura II (Persero)

48

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

BPK RI (Audit Laporan Keuangan TB 2004)


Indonesia Audit Board Audit of Financial
Statements, fiscal year 2004

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

Recapitulation of Follow-up Monitoring of External


Audit

337

Auditor Eksternal

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

External Auditor

338

Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan


Angkasa Pura II dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan
Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik.

Independent monitoring function of Angkasa Pura II financial


aspects is conducted by performing External Audit examination
done by Public Accounting Firm.

Data Auditor Eksternal Angkasa Pura II sebagai berikut:

External Auditor of Angkasa Pura II data are as follows:

Tahun
Year

Kantor Akuntan Publik


Public Accounting Firm

Kontrak (Rp)
Contract (IDR)

Partner Pelaksana
Implementing Partner

2009

Pieter, Uways & Rekan


Pieter, Uways & Partner

Rp725.205.000

Pieter Solang, CPA

2010

Pieter, Uways & Rekan


Pieter, Uways & Partner

Rp855.000.000

Pieter Solang, CPA

2011

Hertanto, Sidik & Rekan


Hertanto, Sidik & Partner

Rp1.005.473.875

Indra Soesetiawan, CPA

2012

Hertanto, Sidik & Rekan


Hertanto, Sidik & Partner

Rp1.002.761.000

Indra Soesetiawan, CPA

2013

Hertanto, Sidik & Rekan


Hertanto, Sidik & Partner

Rp1.052.782.500

Indra Soesetiawan, CPA

2014

Hertanto, Sidik & Rekan


Hertanto, Sidik & Partner

Rp1.052.782.500

Indra Soesetiawan, CPA

Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014


Dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan Angkasa Pura II
dan Anak Perusahaan, Angkasa Pura II telah menunjuk Kantor
Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik & Indra. Penunjukan KAP
tersebut telah diputuskan dalam RUPS berdasarkan rekomendasi
Dewan Komisaris. Lingkup Audit yang dilakukan KAP Hertanto,
Sidik & Rekan juga mencakup audit Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Angkasa Pura II untuk Tahun
Buku 2014.

Audit of Financial Statements for 2014 Fiscal Year


In the audit of Financial Statements of Angkasa Pura II and its
Subsidiaries, Angkasa Pura II has appointed Public Accounting
Firm (PAF) Hertanto, Sidik & Partner. The appointment was
decided at the General Meeting of Shareholders (RUPS) based
on the recommendation of Board of Commissioners. The scope
of audit performed by PAF Hertanto, Sidik & Partner also
includes the audit of financial statements of the Companys
Partnership and Community Development Program Angkasa
Pura II for 2014 fiscal year.

Dasar Penunjukan Auditor Eksternal


Penunjukan Auditor Eksternal dilakukan berdasarkan Risalah
RUPS Angkasa Pura II tentang Persetujuan Laporan Tahunan
dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013.

Basis of External Auditor Appointment


The appointment of an External Auditor was executed based
on the Minutes of Meeting of General Meeting of Shareholders
(RUPS) on the Approval of Annual Report, the Legalization of
Financial Statements for 2013 Fiscal Year.

Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan


Konsolidasi tahun 2014 adalah sebesar Rp1.052.782.500,(sudah termasuk PPN) dan tidak termasuk Out of Pocket
Expenses (OPE). KAP Hertanto, Sidik & Rekan yang ditunjuk
telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai
standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta
ruang lingkup audit yang telah ditetapkan.

The total cost incurred for the audit of Consolidated Financial


Statements year 2014 was IDR 1,052,782,500 (including
VAT) and not including Out of Pocket Expenses (OPE). PAF
Hertanto, Sidik & Partners were appointed to complete their
tasks independently according to the professional standard
of public accountant and contract as wells as the scope of
audit that has been defined.

Selain audit terhadap laporan keuangan, lingkup kerja


Eksternal Auditor juga mencakup konsultasi terhadap Laporan
Manajemen, Laporan Kepatuhan, Pengendalian Internal dan
Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Other than the audit of financial statements, the scope of


work of an External Auditor also includes consultations on
Management Report, Compliance Report, Internal Control and
Partnership and Community Development Program (PKBL)
Report.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Manajemen Risiko
Risk Management

Penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan shareholder


value, sekaligus memberikan gambaran komprehensif kepada
stakeholder maupun pengelola Perusahaan mengenai potensi
peluang maupun kerugian, dengan demikian pengambil
keputusan dan pembuat kebijakan internal memiliki
ketersediaan data dan informasi mengenai kinerja Perusahaan,
sehingga memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih
efektif dan efisien.

The implementation of risk management may increase


the shareholder value, as well as provide a comprehensive
description to the Companys stakeholders and management
about potential opportunities or disadvantages. Therefore,
the decision makers and internal policy makers and internal
policies makers have available data and information on the
Companys performance, thereby enabling a more effective
and efficient decision-making.

Dalam aktivitas usaha, Angkasa Pura II menghadapi beberapa


risiko yang melekat (inherent risk). Risiko tersebut secara umum
dapat timbul akibat dipengaruhi oleh manusia, aset, alam,
pendanaan, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan secara khusus,
risiko yang dihadapi sesuai karakteristiknya dapat berbentuk
risiko kegagalan operasional penerbangan, kegagalan operasi
bandara, kegagalan layanan dan ketidakpatuhan pada regulasi.
Berbagai risiko tersebut ditangani melalui upaya existing
control, mitigasi risiko, ataupun pengalihan risiko. Evaluasi
selalu dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan
kondisi karena risiko itu sendiri sifatnya dinamis.

In business activities, Angkasa Pura II faces several inherent


risks. These risks generally can be affected by human factor,
infrastructure, funding, methodology, environment, and nature.
Meanwhile, based on its characteristics, risks may be in the
form failure of flight operations, failure of airport operational,
failure of service, and non-compliance with the regulations.
These various risks are handled through the effort of existing
control, risk mitigation, or risk transfer. Evaluation is always
conducted periodically in accordance with the change of
condition due to the dynamic nature of risks.

Angkasa Pura II secara berkelanjutan mengembangkan


dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan
struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif,
sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko
secara lebih dini dan selanjutnya dapat diambil langkahlangkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko.
Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan,
prosedur, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai
perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup
aktivitas usaha.

The Company continuously develop and improve the risk


management framework and internal control structure that
integrated and comprehensive, so can provide information
about potential risk earlier and further adequate action can be
done to minimize the impact of the risk. This risk management
framework is outlined in the policies, procedures, transaction
limit, authority, and other provisions as well as various risk
management tools applicable across the entire scope of
business activities.

Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang


sesuai dengan standar bandara internasional, manajemen
Angkasa Pura II telah menyusun profil risiko korporasi, untuk
fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis
perusahaan antara lain: Safety, Security, Services through
Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam
pengelolaan risiko, serta di lingkungan Administrasi, Keuangan
dan Komersial yang mengarah pada risiko tinggi.

In order to develop appropriate risk management according


to international airport standards, the management of
Angkasa Pura II has established risk profile for Operational
and Engineering function that focus on the Companys business
process, namely: Safety, Security, Services through Compliance
(3S+1C) which is compulsory in risk management, as well as
in the area of Administration, Financial and Commercial that
focus on high risks that may affect the Companys business
process directly.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Angkasa Pura II as a company engaged in airport service


and airport related service continues to improve in order to
achieve its vision and mission. Transformation program roll
continuously in all field include the support function such as risk
management. The Company realizes that the implementation
of corporate risk management nowadays is becoming urgent,
since its success is a key factor in achieving the Companys
objectives and winning global competition.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Angkasa Pura II sebagai Perusahaan yang bergerak dibidang


jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara terus
melakukan pembenahan dalam mewujudkan visi dan misinya.
Program transformasi terus dijalankan di segala bidang
sampai pada fungsi-fungsi penunjang, termasuk diantaranya
penanganan risiko. Perusahaan menyadari, pelaksanaan
manajemen risiko korporat semakin menjadi tuntutan, karena
keberhasilannya menjadi faktor kunci sukses pencapaian tujuan
dan kemenangan persaingan di tingkat global.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Angkasa Pura II realizes that the implementation of corporate


risk management is increasingly become a requirement,
because its success will be factor the success key to achieve
the goal and win the competition at global level.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Angkasa Pura II menyadari pelaksanaan manajemen risiko


korporat semakin menjadi tuntutan, karena keberhasilannya
merupakan faktor kunci sukses pencapaian tujuan dan
kemenangan persaingan ditingkat global.

339

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

340

Dasar Pelaksanaan Manajemen Risiko


Sebagai BUMN, Angkasa Pura II harus tunduk pada peraturan
dan perundang-undangan yang ada. Sejalan dengan Peraturan
Menteri Negara BUMN RI Nomor PER01/MBU/2011 pasal 25,
Angkasa Pura II wajib menerapkan hal-hal berikut:
1. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/ tindakan
korporasi, harus mempertimbangkan risiko usaha.
2. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program
manajemen risiko korporasi secara terpadu yang
merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG.
3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan
dengan membentuk unit kerja tersendiri yang ada di
bawah Direksi; atau memberi penugasan kepada unit
kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi
manajemen risiko.

Basis of Risk Management Implementation


As a State-Owned Enterprise, Angkasa Pura II shall comply with
the applicable rules and regulations. In accordance with the
Regulation of the State Minister of State-Owned Enterprises
Number: PER01/ MBU/2011 Article 25, Angkasa Pura II shall
perform the following:
1. Board of Directors, in every decision-making or corporate
action, should consider any risk of the business.
2. Board of Directors shall establish and implement corporate
risk management program in an integrated manner as
a part of GCG program implementation.
3. Implementation of the risk management program
can be done by forming a separate unit below the
Board of Directors; or giving assignments to the
existing and relevant working units to carry out risk
management function.

Pengelola Kebijakan Manajemen Risiko


Angkasa Pura II dalam pengelolaan manajemen risiko
membentuk Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan sebagai
penanggung jawab dalam memfasilitasi pelaksanaan Pedoman
Kebijakan Manajemen Risiko oleh setiap Risk Owner dan
jajarannya. Lingkup kerja manajemen risiko meliputi Kantor
Pusat dan 13 (tiga belas) Kantor Cabang Angkasa Pura II.

Risk Management Administrator


In managing risks, Angkasa Pura II establishes Risk
Management & Compliance Unit that is responsible for
facilitating the implementation Policy Guideline for Risk
Management by Risk Owner and its personnel. Scope of Risk
Management includes Head Office and 13 (thirteen) Branch
Offices of Angkasa Pura II

Kebijakan Manajemen Risiko


Untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan standarisasi
praktik Enterprise Risk Management, Kebijakan manajemen
risiko Angkasa Pura II mengacu pada ISO 31000:2009 Risk
ManagementPrinciples and Guidelines, yang telah diadopsi
menjadi standar nasional SNI ISO 31000:2011.

Risk Management Policies


In order to adjust with the development of Enterprises Risk
Management standard practices, Risk Management Policy of
Angkasa Pura II refers to ISO 31000:2009 Risk ManagementPrinciples and Guidelines in which has been adopted as national
standard SNI ISO 31000:2011

Komponen Pengelolaan Risiko


sistem manajemen risiko terdiri dari 3 komponen saling
terkait yaitu:
1. Prinsip-prinsip manajemen risiko;
2. Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan
3. Proses pengelolaan risiko.

Components of Risk Management


Risk management system consists of 3 interrelated components,
namely:
1. Risk management principles;
2. Risk management framework; and
3. Risk management process

Prinsip-prinsip manajemen risiko merupakan pondasi (aturan


dasar) bagi pengembangan kerangka kerja pengelolaan
risiko yang merupakan pilar-pilar bagi penerapan proses
manajemen risiko. Sementara proses manajemen risiko adalah
penjabaran dari kerangka kerja pengelolaan risiko dalam rangka
mempermudah penerapan prinsip-prinsip pengelolaan risiko,
baik di tingkat korporat, di tingkat unit kerja, maupun individu.

Risk management principles are the foundation (basic rules)


for risk management framework development as the pillars for
the implementation of risk management process. Meanwhile,
risk management process is the translation of risk management
framework in order to simplify the implementation of risk
management principles at corporate level, working unit level
and individual level.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

RISK ASSESSMENT

Framework design to
manage risk

Indentifikasi Risiko

Framework
sustainable
improvement

Penerapan
manajemen
risiko
Risk
management
implementation

Analisa Risiko
Risk Analysis

Evaluasi Risiko
Risk Evaluation

Perlakuan Risiko
Review and Monitoring

Framework review and


monitoring

Kerangka Kerja Untuk


Mengelola Risiko
Risk Management
Framework

Proses Untuk
Mengelola Risiko
Risk Management
Process

Gambar Hubungan 3 Komponen Sistem Manajemen Risiko


Relationship of the 3 Components of Risk Management System

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Risk Management Process


Risk Management Process includes two main activity groups,
i.e.:
a. Main activity groups includes (1) business context
definition phase, (2) risk assessment phase, and (3)
risk treatment phase.
b. Supporting activity phase includes (1) communication
& consultancy activities and (2) monitoring & review
activities

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Proses Manajemen Risiko


Proses Manajemen Risiko meliputi dua kelompok kegiatan
utama, yaitu :
a. Tahapan kegiatan utama meliputi (1) tahap penetapan
konteks bisnis, (2) tahap asesmen risiko, dan (3) tahap
perlakuan risiko.
b. Tahapan kegiatan penunjang meliputi (1) aktifitas
komunikasi & konsultasi dan (2) aktifita pemantauan
& kaji ulang.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pemantau dan
reviu kerangka
kerja

Risk Identification

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perbaikan
sinambung
kerangka
kerja

Komunikasi dan Konsultasi

Desain kerangka
kerja unit
mengelola risiko
Communication and consultation

Determining context

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Prinsip Untuk
Mengelola Risiko
Risk Management
Principles

Menentukan konteks

Mandate and Commitment

Review and Monitoring

1. Value Added
2. Integrated process of the
organization
3. Part of decision making
4. S p e c i f i c a l l y a d d r e s s
uncertainty
5. Systematic, Structured, and
on-time
6. Based on the best information
available
7. Tailored
8. Taking into account the human
and cultural factor
9. Transparent and inclusive
10. Dynamic, repetitive and
responsive toward changes
11. F a c i l i t a t e c o n t i n u o u s
improvement and
organization enhancement

Mandat dan Komitmen

Monitoring & review

1. Nilai tambah
2. Bagian terpadu dari proses
organisasi
3. Bagian dari pengambilan
keputusan
4. Secara khusus menangani
ketidakpastian
5. Sistematis, terstruktur dan
tepat waktu
6. Berdasarkan informasi terbaik
yang ada
7. Tailored
8. Mempertimbangkan factor
manusia dan budaya
9. Transparan dan inklusif
10. D i n a m i s, b e r u l a n g d a n
responsif terhadap perubahan
11. Memfasilitasi perbaikan
sinambung dan peningkatan
organisasi

341

External context
Internal context
Management process context
Risk Criteria

ASESMEN | ASSESSMENT

KOMUNIKASI & KONSULTASI


Communication and consultation

Identifikasi Risiko | Risk identification

5W + 1H
Analisis Risiko | Risk Analysis
Efektifitas Existing Control
Existing control effectiveness
Kemungkinan

Dampak

Possibility

Impact

Nilai Risiko

PANTAU & KAJI ULANG


Review and Monitoring

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Konteks Eksternal
Konteks Internal
Konteks Proses Manajemen
Kriteria Risiko

RISIKO | RISK

Profil Perusahaan
Company Profile

Penetapan Konteks | Determining Context





Value of Risk

Evaluasi Risiko | Risk Evaluation


Uji Konteks Internal
Opsi Perlakuan
Prioritas

Test with Criteria


Treatment Options
Priority

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Perlakuan Risiko | Risk Treatment

342

Seleksi Metode
Melaksanakan Rencana Perlakuan

Method selection
Treatment planning

Gambar Skema Proses Manajemen Risiko


Figure of Risk Management Process Scheme
TAHAP 1: PENETAPAN KONTEKS
1. Penetapan konteks bertujuan untuk mempersiapkan data
dan informasi yang jelas, andal, dan mencukupi demi k
elancaran dan akurasi proses asesmen risiko.
2. Penetapan konteks merupakan tahap yang mendasar dan
menjadi prasyarat dalam fase identifikasi risiko pada tahap
asesmen risiko. Tahap penetapan konteks mencakup fase
(a) penetapan konteks eskternal; (b) penetapan konteks
internal; (c) penetapan konteks proses manajemen risiko,
dan (d) penetapan kriteria risiko.
3. Pedoman ini hanya memuat peta konteks bisnis pada
tingkat korporat (lihat Bab IV) sebagai panduan bagi para
risk owner untuk menetapkan konteks bisnis pada unit
kerja masing-masing.

PHASE 1: CONTEXT DEFINITION


1. Context definition has the objective to prepare clear,
reliable and sufficient data and information for the
effectiveness and accuracy of risk assessment process.
2. Context definition is a basic phase and becomes
prerequisite in the risk indentification phase during risk
assessment phase. Context definition phase includes the
followings (a) external context definition; (b) internal
context definition; (c) tisk management process context
definition, and (d) risk criteria definition.
3. This guideline only includes business context mapping
at corporate level (see Chapter IV) which shall be the
guideline for risk owners to define business context in
their own working unit.

TAHAP 2: ASESMEN RISIKO


1. Tujuan asesmen risiko adalah menemukenali risiko, mengukur
nilai risiko, dan menentukan prioritas perlakuan risiko.
2. Asesmen dilakukan oleh setiap risk owner dan jajarannya
dengan bantuan tim penilai yang ditunjuk oleh Direksi

PHASE 2: RISK ASSESSMENT


1. Objectives of risk assessment is to identify risk, measure
risk values and define risk treatment priorities.
2. Assesment shall be conducted by each risk owner and
the team, assisted by assessment team appointed by

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

TAHAP 4: KOMUNIKASI DAN KONSULTASI


1. Komunikasi dan konsultasi dilakukan oleh setiap risk
owner terhadap para pemangku kepentingan, baik internal
maupun eksternal pada setiap tahap proses manajemen
risiko, dengan tujuan agar pemangku kepentingan dapat
memahami keterkaitan rencana strategis perusahaan
dan peran mereka dalam pengelolaan risiko perusahaan.
2. Komunikasi dan konsultasi harus direncanakan dan
dilaksanakan sejak awal pengelolaan risiko dan mencakup
kebijakan pengelolaan risiko, sumber risiko, kemungkinan
terjadi dan dampaknya serta ukuran-ukuran yang
digunakan dalam mengelola risiko.
3. Komunikasi dan konsultasi harus dilakukan secara efektif
guna memastikan setiap pihak yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan risiko. Dalam hal ini risk owner,
frontline risk owner dan pemangku kepentingan telah
memahami latar belakang dan alasan pengambilan
keputusan serta tindakan yang mengandung risiko.

PHASE 4: COMMUNICATION AND CONSULTANCY


1. Communication and consultancy are conducted by each
risk owner to the stakeholder, either internal or external
at each phase of risk management process, with the
objectives to have the stakeholder understanding the
relation of corporate strategic plan and their roles in risk
management of the company.
2. Communication and consultancy shall be planned
since the initial risk management and includes risk
management policy, occurrence possibility and the
impacts and measurement used in managing the risks.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2. Selection of mitigation mode and/ or risk sharing partner,


shall be based on the result of cost-benefit analysis, using
the latest and reliable data and information.
3. Risk with very high impact value, but rarely occurs,
such as natural disasters, still needs to be prepared
for treatment method (early warning and emergency
response).
4. Risk mitigation measures shall be an action method or
combination of several action methods, including certain
management tools/ technique to control one type of
risk or more.
5. For efficiency and effectiveness of resource utilization
for risk treatment, it requires to prepare list of risk
treatment priorities.
6. A mitigation method and/ or risk sharing shall lead to
new risk to be considered during the development of
risk treatment plan.

3. Communication and consultancy shall be conducted


effectively in order to ensure all parties are responsible
in the risk management. In this case, risk owner, frontline
risk owner and stakeholders have understood the
background and reasons of decision making as well as
action including risk.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PHASE 3: RISK TREATMENT


1. Risk treatment process or also known as mitigation term,
includes (i) identification of various methods/ techniques
to be used, including partner for risk sharing; (ii) selection
method/ technique and sharing risk partner that are
mostly suitable with the needs; (iii) development of risk
treatment plan, including allocation of resources required;
and (iv) it implementation.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

TAHAP 3: PERLAKUAN RISIKO (RISK TREATMENT)


1. Proses perlakuan risiko atau dikenal juga dengan istilah
mitigasi, mencakup (i) identifikasi berbagai metode/
teknik yang dapat digunakan, termasuk mitra kerja
untuk berbagi risiko (risk sharing); (ii) seleksi metode/
teknik dan mitra kerja berbagi risiko yang paling sesuai
kebutuhan; (iii) penyusunan rencana perlakuan risiko,
termasuk alokasi sumberdaya yang dibutuhkan; dan (iv)
implementasinya.
2. Pemilihan metode mitigasi dan/atau mitra kerja untuk
berbagi risiko, harus didasarkan atas hasil analisis manfaatbiaya (cost-benefit analysis) dengan menggunakan data
dan informasi yang mutakhir dan andal.
3. Risiko dengan nilai dampak yang besar sekali, tetapi
sangat jarang terjadi seperti bencana alam, tetap harus
dipersiapkan metode perlakuannya (peringatan dini dan
tanggap darurat).
4. Langkah mitigasi risiko dapat berupa satu metode tindakan
atau kombinasi beberapa metode tindakan, termasuk alat
manajemen (management tools/technique) tertentu
guna mengendalikan satu jenis risiko atau lebih.
5. Untuk efisiensi dan efektifitas penggunaan sumberdaya
bagi perlakuan risiko, maka harus dibuat urutan prioritas
perlakuan risiko.
6. Satu metode mitigasi dan/atau berbagi risiko dapat
menimbulkan risiko baru yang harus diperhitungkan pada
saat penyusunan rencana perlakuan risiko.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Directors, as well as having adequate competency and


experience in managing companys business as well as
skills to use risk assessment method and techniques.
3. Assessment process consists of risk identification, risk
analysis and risk evaluation phases, which shall be
integral parts of the whole business process of the
company, such as RKAP development process, Feasibility
Study for Business Development, decision making
procedures, etc. Risk assessment result should be recorded
in document or risk register format.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

serta memiliki kompetensi cukup dalam pengalaman


mengelola bisnis perusahaan dan memiliki ketrampilan
menggunakan metode dan teknik asesmen risiko.
3. Proses asesmen terdiri dari fase identifikasi risiko, analisa
risiko dan evaluasi risiko yang harus menjadi bagian
integral dari seluruh proses bisnis perusahaan, seperti
proses penyusunan RKAP, Studi Kelayakan Pengembangan
Bisnis, prosedur pengambilan keputusan dan lain-lain.
Hasil asesmen risiko dicatat dalam dokumen atau format
risk register.

343

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

344

TAHAP 5: PEMANTAUAN DAN KAJI ULANG


1. Pemantauan adalah pengamatan rutin terhadap
pelaksanaan proses manajemen risiko dibandingkan
dengan kerangka kerja atau perencanaan manajemen
risiko yang ditetapkan.
2. Kaji ulang adalah peninjauan berkala terhadap efektifitas
sistem manajemen risiko dan efektifitas RPR.
3. Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan memastikan bahwa
pemantauan dan kaji ulang secara reguler dilaksanakan
terhadap:
a. Efektifitas proses manajemen risiko;
b. Risiko dan peluang yang dihadapi perusahaan serta
prioritas penanganannya;
c. Efektifitas dan kecukupan pengendalian risiko saat
ini (existing control);
d. Implementasi dan efektifitas RPR;
e. Apakah proses manajemen risiko telah diaplikasikan
secara sistematis terhadap target perusahaan pada
tingkat korporat, unit kerja dan proyek investasi yang
ada.
4. Perusahaan menjamin adanya mekanisme pengawasan
dari independen atau pihak eksternal secara periodik
terhadap efektifitas unit kerja yang bertugas memantau
dan mengawasi pengelolaan risiko yaitu Biro Manajemen
Risiko & Kepatuhan dan SPI.

PHASE 5: MONITORING AND REVIEW


1. Monitoring is a regular observation to the implementation
of risk management process compared with the
determined risk management planning or framework.
2. Review is periodical overview towards effectiveness of
risk management system and RPR.
3. Risk Management & Compliance Bureau ensures that
regular monitoring and review is conducted to:
a. Effectiveness of risk management process;
b. Risk and opportunity faced by company and its
mitigation priorities;
c. Effectiveness and sufficiency of existing risk control;
d. RPR implementation and effectiveness;
e. Whether risk management process has been
applied systematically to the company target at
corporate level, working unit level and existing
investment project.
4. Company ensures that there is supervision mechanism
from independent or external parties conducted
periodically to the effectiveness of working unit to monitor
and supervise risk management, i.e. Risk Management
& Compliance Unit and Internal Audit Unit.

Tujuan Pengelolaan Risiko


1. Meningkatkan kesadaran bahwa semua upaya pencapaian
sasaran dan target-target perusahaan mengandung risiko
dan karenanya setiap individu, unit kerja (Direktorat,
Sub Direktorat, Biro, Kantor Cabang dst.), harus dapat
mengelola risiko sesuai kedudukan dan tanggung
jawabnya masing-masing sebagai bagian dari pengelolaan
risiko korporat terintegrasi.
2. Meningkatkan kepastian pencapaian sasaran dan targettarget perusahaan dengan cara:
a. Menurunkan tingkat kemungkinan terjadinya
peristiwa-peristiwa yang dapat menghambat
kelancaran proses bisnis.
b. Meminimalkan kerugian sebagai potensi dampak
yang ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa tersebut.

Objectives of Risk Management


1. Increase awareness that all efforts in achieving the
Companys targets and objectives contain risks in
which every individual, working unit (Directorate, SubDirectorate, Bureau/Unit, and Branch Offices, etc.) should
be able to manage risks in accordance with respective
position and responsibilities as part of an integrated
corporate risk management.
2. Increase certainty of the Companys targets and objectives
achievement by conducting the following:
a. Reduce the potential level of events that may hinder
business process effectiveness.

Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Risiko


1. Pemegang akuntabilitas terhadap kinerja perusahaan,
termasuk di dalamnya pengelolaan risiko adalah Direksi
dan Dewan Komisaris.
2. Pengelolaan Risiko menjadi tanggung jawab seluruh
Manajer dan Karyawan.
3. Secara spesifik, tanggung jawab dalam pengelolaan risiko
adalah sbb:

Duties and Responsibilities of Risk Management


1. Holder of the Companys performance accountability,
including risk management shall be the Board of
Commissioners and Directors.
2. Risk Management shall be the responsible of all Managers
and Employees.
3. Specifically, responsibilities for risk management are
as follows:

Dewan Komisaris
Mendorong peningkatan tata kelola dan manajemen
risiko perusahaan.
Memberi masukan terkait kriteria toleransi risiko baik
untuk tingkat korporat maupun tingkat Unit Bisnis
dan Satuan Kerja.

Board of Commissioners
To encourage the improvement corporate governance
and risk management of the Company.
To provide input related to risk tolerance criteria at
corporate, Business Unit and Task Force level.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

b. Minimize the potential of loss as the impact resulted


from those events

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Pejabat Manajerial
Bertindak selaku Pemangku Risiko (Risk Owner) pada
unit yang dipimpinnya.
Mengawasi dan memastikan aktifitas proses
pengelolaan risiko pada unit yang dipimpinnya
berjalan sesuai ketentuan dalam Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko.
Memfasilitasi aktifitas proses pengelolaan risiko pada
unit yang dipimpinnya dengan sumberdaya yang
dibutuhkan.
Secara berkala melaporkan perkembangan
pengelolaan risiko dan status Profil Risiko terkini pada
unit yang dipimpinnya.
Memastikan bahwa seluruh staf pada unit yang
dipimpinnya telah memahami isi Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko dan memiliki keahlian yang
memadai untuk mengimplementasikannya.

Managerial Officers
To act as Risk Owner in the respective unit led by the
Managerial Officer.
To supervise and ensure that risk management process
in the respective unit is implemented in accordance
with the Policy Guideline for Risk Management.

Individu Karyawan
Menyadari, mengkomunikasikan, dan merespon
secara tepat setiap hal terkait dengan risiko yang dapat
menggagalkan pencapaian sasaran pekerjaannya (job
objectives).
Berkontribusi optimal terhadap proses penyusunan
Profil Risiko pada unit masing-masing.

Individual Employee
To understand, communicate, and respond properly
towards any matter related to risks in which may
hinder the achievement of job objectives.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

To monitor and analyze the status of corporate risk


profile regularly.
To analyze and assess the latest condition of the
applied risk management planning.
To submit regular report on the progress of
risk management implementation to Board of
Commissioners
To ensure that all risk management systems included
in the Policy Guideline for Risk Management are
implemented effectively in each business process
of the Company

To facilitate risk management process in the respective


unit led with the required resources.
To report regularly on the progress of risk management
and latest status of Risk Profile of the respective unit.
To ensure that all staff within the respective unit have
already understood the content of Policy Guideline
for Risk Management and have sufficient skills
to implement.

To contribute optimally in the development of Risk


Profile in respective unit.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Board of Directors
To develop risk management planning that contains
operational strategy of risk management principles
in the form of systematic framework and effective
risk management process and procedure.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Direksi
Mengembangkan perencanaan manajemen risiko
yang berisi strategi operasionalisasi prinsip-prinsip
manajemen risiko dalam bentuk sistem manajemen
risiko berupa kerangka kerja yang sistematis dan
perangkat proses dan prosedur pengelolaan risiko
yang efektif.
Memonitor dan menganalisis status profil risiko
korporat secara berkala.
Menganalisis dan menilai kondisi terkini dari
perencanaan pengelolaan risiko yang ditetapkan.
Secara berkala menyampaikan laporan perkembangan
penerapan manajemen risiko kepada Dewan
Komisaris.
Memastikan bahwa sistem manajemen risiko yang
dituangkan dalam Pedoman Kebijakan Manajemen
Risiko telah terlaksana secara efektif dalam setiap
proses bisnis perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

To discuss recommendation from Risk Management


Committee with Board of Directors and ensure that
follow up is running well.
To monitor the dynamics of key risks profile that
influence the Companys core business and supervise
the effectiveness of risks treatment/ mitigation
in which the level of urgency is dangerous for
the Company.
To monitor and ensure the implementation of
operational roadmap of risk management principles
by Board of Directors.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Membahas rekomendasi Komite Manajemen Risiko


dengan Direksi dan memastikan tindak lanjutnya
berjalan dengan baik.
Memantau dinamika profil risiko-risiko utama yang
mempengaruhi bisnis inti perusahaan dan mengawasi
efektifitas perlakuan/mitigasi risiko-risiko yang
nilai kegawatannya terkategori berbahaya bagi
perusahaan.
Memantau dan memastikan implementasi dari
roadmap operasionalisasi prinsip-prinsip manajemen
risiko oleh Direksi.

345

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

346

Menerapkan langkah-langkah proses manajemen


risiko sesuai ketentuan dalam Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko pada lingkup pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnya.

To implement steps in risk management process


in accordance with the Policy Guideline for Risk
Management within the scope of work that
become the responsibilities

Kepala Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan


Mengkoordinasikan upaya-upaya pengembangan
dan pemeliharaan sistem manajemen risiko yang
efektif dan efisien sesuai kebutuhan dan ketersediaan
sumberdaya perusahaan.
Memfasilitasi pelaksanaan Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko oleh setiap Risk Owner dan
jajarannya.
Mengumpulkan laporan Profil Risiko unit kerja dari
setiap Risk Owner, mengagregasikannya menjadi
Profil Risiko korporat dan melaporkan Profil Risiko
korporat kepada Direksi secara berkala atau sewaktuwaktu sesuai permintaan Direksi.
Membuat kajian risiko untuk pengambilan keputusan
strategis Direksi, terutama yang memiliki potensi nilai
dampak kerugian yang signifikan.

Head of Risk Management & Compliance Unit


To coordinate development and maintenance efforts
of risk management system effectively and efficiently
according to the needs and resources availability of
the Company.
To facilitate the implementation of Policy Guideline
of Risk Management by each Risk Owner and
its personnel.
To collect Risk Profile Reports of Working Unit from
each Risk Owner, and then aggregate the reports
into Corporate Risk Profile and report it to Board of
Directors regularly or at any time required by Board
of Directors.
To develop risk assessment for strategic decisions
making by Board of Directors, especially decisions
with significant potential loss impact.

Integrasi Proses Manajemen Risiko ke dalam Proses


Bisnis Perusahaan
a. Setiap pengambilan keputusan perusahaan di tingkat
strategis dan operasional harus menjadikan asesmen
risiko sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses
dan prosedur pengambilan keputusan.
b. Dalam hal investasi bisnis maka asesmen risiko, termasuk
rencana perlakuan risikonya (risk treatment plan),
merupakan satu kesatuan dengan proses analisis kelayakan
bisnis sehingga pada saat pengambilan keputusan sudah
mempertimbangkan risiko yang berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran investasi tersebut.
c. Setiap unit kerja wajib melengkapi rancangan program
RKAP dengan daftar risiko yang melekat, strategi
penanganan risiko, estimasi biaya perlakuan risiko
(mitigasi) yang akan digunakan dan dilengkapi informasi
tentang CBA ratio (Cost Benefit Analysis ratio) pada setiap
program yang diusulkan.
d. Sebelum RKAP di sahkan oleh RUPS, maka setiap risk
owner, wajib menyusun Rencana Perlakuan Risiko
(RPR) sebagai bagian dari rencana operasional/kontrak
manajemen yang menjadi tanggungjawabnya.
e. Pemantauan implementasi RPR menjadi bagian dari
pemantauan realisasi rencana operasional/kontrak
manajemen dengan melakukan pemantauan secara
berkala oleh frontline risk owner dan risk owner melalui
rapat koordinasi.
f. Berdasarkan laporan frontline risk owner, maka risk owner
menyusun dan menyampaikan laporan pemantauan
pengelolaan risiko kepada pimpinan satu tingkat di atasnya,
bersamaan dengan pelaporan realisasi rencana operasional/
kontrak manajemen terkait.
g. Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan memantau kebijakan
proses manajemen risiko telah terintegrasi dengan proses
bisnis perusahaan terkait dengan proses penyusunan dan
pelaksanaan RKAP.

Integration of Risk Management Process into


Companys Business Process
a. Every decision making of the Company at strategic
and operational level shall include risk management
as an inseparable part of decision-making process
and procedure.
b. In terms of business investment, risk assessment,
including risk treatment plan is an integral part of
business feasibility analysi, hence, risk that may affect the
achievement of investment target is already considered
in the decisionmaking process.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

c.

Every working unit is required to complete RKAP


(Corporate Work Plan and Budgeting) program design
with the list of risks, risk management strategy, estimated
cost for risk mitigation that will be used and completed
with information on CBA ratio (Cost Benefit Analysis ratio)
on every program proposal.
d. Prior to legalization of RKAP by General Meeting of
Shareholders (RUPS), Risk Owner prepares Risk Mitigation
Plan (RPR) as part of operational plan/ contract
management in accordance with its responsibilities.
e. Monitoring of RPR implementation is part of operational
plan/ contract management realization regular
monitoring by frontline risk owner and risk owner through
coordination meeting.
f.

Based on the report from frontline risk owner, risk owner


prepares and submits monitoring report to the leadership
one level above, along with the realization report of
operational plan/contract management.

g. Risk Management & Compliance Unit monitors that risk


management process is integrated with the Companys
business process related to the development and
implementation of RKAP.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan merupakan unit yang


memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan Risk
Assessment di 13 Kantor Cabang dan Kantor Pusat PT Angkasa
Pura II (Persero). Pelaksanaan Risk Assessment telah dilakukan
mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2014.

Risk Management & Compliance Uni is the unit with the roles
and responsibilities to conduct Risk Assessment at 13 Branch
Offices and Head Office of PT Angkasa Pura II (Persero), that
has been started in January until December 2014.

Berikut jadwal pelaksanaan Risk Assessment tahun 2014 :

Risk Assessment implementation schedule in 2014 are


as follows:

Tempat | Kantor Cabang


Place | Branch Office

No

Waktu
Time
27 Januari s.d 28 Februari 2014
January 27 until February 28, 2014

2.

Depati Amir, Pangkalpinang

03 Maret s.d 06 Maret 2014


March 3 until March 6, 2014

3.

Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru

10 Maret s.d 13 Maret 2014


March 10 until March 13, 2014

4.

Minangkabau Intl Airport, Padang

17 Maret s.d 20 Maret 2014


March 17 until March 20, 2014

5.

Sultan Iskandar Muda, Aceh

24 Maret s.d 27 Maret 2014


March 24 until March 27, 2014

6.

Halim Perdanakusuma, Jakarta

01 April s.d 04 April 2014


April 1 until April 4, 2014

7.

Sultan Thaha, Jambi

14 April s.d 17 April 2014


April 14 until April 17, 2014

8.

Supadio, Pontianak

21 April s.d 24 April 2014


April 21 until April 24, 2014

9.

Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang

05 Mei s.d 08 Mei 2014


May 5 until May 8, 2014

10.

Silangit, Siborong-borong

12 Mei s.d 14 Mei 2014


May 12 until May 14, 2014

11.

Husein Sastranegara, Bandung

19 Mei s.d 22 Mei 2014


May 19 until May 22, 2014

12.

Kualanamu, Deli Serdang

02 Juni s.d 07 Juni 2014


June 2 until June 7, 2014

13.

Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang

09 Juni s.d 12 Juni 2014


June 9 until June 12, 2014

14

Kantor Pusat

30 Agustus s.d 15 Desember 2014


August 30 untuk December 15, 2014

Berdasarkan hasil Risk Assessment yang telah dilaksanakan,


secara keseluruhan risiko yang sering dihadapi pada fungsi
operasi dan teknik di Kantor Cabang dan Kantor Pusat PT
Angkasa Pura (Persero) adalah Risiko kompetensi karyawan,
Risiko keterlambatan penanganan kondisi emergency di
bandara, Risiko kecelakaan pesawat udara di apron, Risiko
gangguan keamanan bandara, Risiko ketersediaan catu daya
listrik dan Risiko kecelakaan pesawat udara di runway.
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Based on Risk Assessment result, in overall, risks often faced


by Operation and Engineering function at the Branch Offices
and Head Office of PT Angkasa Pura (Persero) are Risk of
Employees Competency; Risk of Delay in Emergency Condition
Handling at Airpot; Risk of Airplane Accident at Apron Area;
Risk of Security Interference at Airports; Risk of Electricity
Power Availability; and Risk of Airplane Accident at Runway.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Soekarno-Hatta, Tangerang

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Implementation of Risk Assessment


Risk assessment is part of risk management process consists
of several risk identification, risk analysis and risk evaluation
phases. PT Angkasa Pura II (Persero) uses ISO 31000:2009 as
the guideline in implementing Risk Assessment.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pelaksanaan Risk Assessment


Risk Assessment merupakan tahapan proses manajemen
risiko yang terdiri dari fase identifikasi risiko, analisa risiko
dan evaluasi risiko. PT Angkasa Pura II (Persero) menggunakan
ISO 31000:2009 sebagai pedoman dalam melaksanakan
Risk Assessment.

347

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

348

Sedangkan risiko yang sering dihadapi pada fungsi Administrasi,


Keuangan dan Komersial di Kantor Cabang dan Kantor Pusat
PT Angkasa Pura II (Persero) adalah Risiko kehilangan aset
perusahaan, Risiko piutang macet/terlambat dibayar, Risiko
kekurangan kompetensi karyawan dan Risiko infrastruktur IT
tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis/user.

Meanwhile, risks often faced by Administration, Finance,


and Commercial function at Branch Offices and Head Office
of PT Angkasa Pura II (Persero) are Risk of Company Assets
Losses; Risk of Bad Debt/ Late Payment; Risk of Employees
Competency Shortage, and Risk of IT Infrastructure which is
not suitable with business/ users demands.

Upaya dalam menangani risiko antara lain sebagai


berikut :

Efforts to manage the risks are as follows:

Fungsi Operasi dan Teknik


1. Untuk mencegah terjadinya risiko kekurangan kompetensi
karyawan, untuk persyaratan mandatory operasional
penerbangan, manajemen melakukan perpanjangan
License Rating sesuai kebutuhan dan untuk meningkatkan
keahlian, manajemen melaksanakan diklat substantif
lainnya sebagai diklat tambahan untuk meningkatkan
performansi karyawan.
2. Untuk mencegah risiko keterlambatan penanganan kondisi
emergency yang disebabkan antara lain oleh kurangnya
fasilitas pendukunguntuk kondisi emergency (spreader
& cutter;circular saw; positive pressure ventilation),
ditanggulangi dengan mengoptimalkan fasilitas tersedia
dan akan menambah fasilitas pendukung PKP-PK di
sebagian Kantor cabang.
3. Untuk mencegah risiko kecelakaan pesawat udara di
apron adalah dengan cara melakukan beberapa perbaikan
fasilitas di sekitar area apron dan menambah fasilitas
CCTV di sekitar area apron untuk pengawasan yang
lebih optimal.
4. Untuk mencegah risiko gangguan keamanan bandara
yang disebabkan oleh pagar parimeter roboh/jebol akibat
pengrusakan dari pihak eksternal, rusaknya fasilitas
penunjang keamanan dan belum tercovernya pengawasan
seluruh area bandara oleh CCTV adalah dengan cara
melakukan perbaikan pada pagar parimeter dan fasilitas
penunjang keamanan yang rusak dan menambah fasilitas
CCTV di beberapa area bandara.
5. Untuk mencegah risiko ketersediaan catu daya listrik
adalah dengan melakukan pemasangan genset sebagai
supply listrik cadangan ketika terjadi pemadaman
listrik ataupun kerusakan pada fasilitas listrik dan juga
peremajaan fasilitas catu daya listrik.
6. Untuk mencegah risiko kecelakaan pesawat udara di
runway yang disebabkan oleh adanya gap antara pave
shoulder dan runway adalah dengan memperbaiki secara
parsial titik yang kritis di area tersebut dan memperbaiki
Gap tersebut dengan tappering dan leveling sesuai aturan
dan juga tetap menjaga kondisi permukaan runway agar
tetap baik terutama di area weak spot.

Operations and Engineering Function


1. To prevent risk of employees competency shortage,
as the mandatory requirement of aviation operations,
management extend License Rating based on the need
and conduct other substantive trainings in order to
imporove the skills and as additional trainings to increase
employees performance.

Fungsi Administrasi, Keuangan dan Komersial


1. Untuk mencegah risiko kehilangan aset perusahaan
adalah dengan cara menambah ruangan sebagai tempat
penyimpanan arsip dan surat berharga, menyimpan surat
berharga di safe deposit box bank, menginventarisir

Administrative, Finance and Commercial Functions


1. To prevent risk of losing companys assets is done by
adding the space for keeping archives and valuable
letters, keeping valuable document in the safe deposit
box at the bank, create inventory of all assets owned

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

2. To prevent risk of delay in managing emergency situation,


which is caused by lack of supporting facilities for
emergency condition (spreader & cutter; circular saw;
positive pressure ventilation), it is mitigated by optimizing
available facilities and add more supporting facilities of
PKP-PK in some Branch Offices.
3. To prevent risk of airplane crash in Apron area, it should
be executed some facilities repair around apron area as
well as adding CCTV facilities around apron are for more
optimum supervision.
4. To prevent risk of security interference at the airport
which is caused by the damage of perimeter gate due
to external destruction, damage of security supporting
facilities and lack of supervision coverage of the whole
airport area by CCTV, it is done by repairing parimeter gate
and damaged security supporting facilities and adding
CCTV facilities in several area of the airport.
5. To prevent risk of power supply availability is done by
installing genset as power supply backup during power
outage or damage of electricity facilities as well as
rejuvenation of power supply facilities.
6. To prevent risk of airplane crash in runway due to gap
between pave shoulder and runway is done by partial
repair of critical points in the area and repair the gap
by tapering and leveling in accordance with the rules by
maintaining runway surface condition properly, especially
at the weak spot area.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

by company periodically and using numbering system,


coordinating with legal division of Head Office related
to legal issues related to companys assets.

2. To prevent bad debt/ late payment is done by coordinating


with Head Office of PT Angkasa Pura II, related to the
implementation of unperformed debt write-off, applying
sanction to tenant/ partner that are delayed/ not paying
its liability and applying Escrow Account/ Auto Debit.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

3. Similar to Operations and Engineering function, the risk


of employees competency shortage is also the risk that
often faced in Administrative, Finance and Commercial
functions. To prevent the risk, management provides
management training and substantive training based
on requirement to improve skills and performance of
the employees.
4. To prevent IT infrastructure risk which is not suitable
with business/ users need is by adding bandwith and
computer network facilities, as well as gradually applying
ERP system to all Branch Offices.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

seluruh aset yang dimiliki perusahaan secara berkala


dan dengan menggunakan sistem penomoran, dan
melakukan koordinasi dengan bagian legal Kantor
Pusat terkait masalah hukum yang berhubungan dengan
aset perusahaan.
2. Untuk mencegah risiko piutang macet/terlambat dibayar
adalah dengan cara melakukan koordinasi dengan Kantor
Pusat Angkasa Pura II terkait dengan pelaksanaan
penghapusan piutang macet, memberikan sanksi
kepada tenant/mitra yang terlambat/tidak membayar
kewajibannya dan menerapkan Escrow Account/
Auto Debet.
3. Sama halnya seperti pada fungsi Operasi dan Teknik, risiko
kekurangan kompetensi karyawan juga merupakan risiko
yang sering dihadapi pada fungsi Administrasi, Keuangan
dan Komersial. Untuk mencegah terjadinya risiko tersebut,
manajemen memberikan diklat manajemen dan diklat
substantif sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan
keahlian dan performansi karyawan.
4. Untuk mencegah risiko infrastruktur IT tidak sesuai
dengan kebutuhan bisnis/user adalah dengan
menambah bandwith dan fasilitas jaringan komputer,
serta menerapkan sistem ERP ke seluruh Kantor Cabang
secara bertahap.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

349

Teknologi Informasi Dan Pengembangan Erp

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Information Technology and Erp Development

350

Pendahuluan dan Dasar Penerapan


Teknologi Informasi & Komunikasi telah menjadi bagian dari
instrumen pengembangan perusahaan sehingga harus terukur
dan terarah sesuai dengan standar tata kelola yang baik. Melihat
perkembangan TIK yang semakin meningkat dan dalam rangka
pemanfaatan TIK yang lebih optimal sesuai dengan prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG) pemerintah telah
menetapkan Permen nomor PER-02/MBU/2013 tanggal 18
Februari 2013 tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan TI.
Sebelum Permen nomor PER-02/MBU/2013 PT Angkasa Pura
II sudah memiliki Tata Kelola TI dan Master Plan IT dengan
rincian sebagai berikut:

Introduction and Basis of Implementation


Information Technology & Communication has become a part
of the Companys development instruments in which needs to
be measurable and targeted in accordance with good corporate
governance. Based on the increasing progress of Information
Technology and Communication (TIK) and in order to optimize
the utilization of Information Technology and Communication in
accordance with Good Corporate Governance (GCG) principles,
the Government has stipulated Regulation of the Minister
PER-02/MBU/2013 dated 18 February 2013 on Guideline for
IT SOE Management Development. Prior to Regulation of the
Minister PER-02/MBU/2013, PT Angkasa Pura II has already
developed IT Governance and IT SOE Master Plan as detailed
in the following:

1. Tata Kelola
Tata kelola IT PT Angkasa Pura II telah diatur dalam
Peraturan Perusahaan nomor 21 tahun 2010 yang
disahkan pada bulan Juli tahun 2010 atas nama Dewan
Direksi PT Angkasa Pura II dengan ruang lingkup meliputi:
a. Kebijakan strategis yang memberikan arah
terhadap pengelolaan IT perusahaan agar selaras
dengan kebutuhan bisnis perusahaan, optimalisasi
penggunaan sumberdaya dan pengelolaan investasi
IT, memberikan arah terhadap proses kerja dan
organisasi IT serta pengelolaan dan pengendalian
resiko implementasi IT perusahaan.
b. Kebijakan operasional yang memberikan arah terhadap
operasional IT perusahaan dalam pengelolaan layanan
dan keamanan IT, monitoring dan evaluasi kinerja
IT serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan.
2. Master Plan IT
Master Plan IT tertuang dalam Peraturan Perusahaan nomor
35 tahun 2012 tentang Rencana Induk Teknologi Informasi
(IT Master Plan). Dokumen ini memuat perencanaan IT
perusahaan untuk menjamin pendayagunaan IT dengan
tepat serta sebagai guideline bagi manajemen dalam
melakukan pengembangan TI dalam kurun waktu 20122015. Master Plan IT diharapkan mendukung terwujudnya
visi perusahaan untuk menjadi pengelola Bandar Udara
kelas dunia yang terkemuka dan profesional.

1. Governance
IT Governance of Angkasa Pura II is regulated under the
Companys Regulation Number 21 Year 2010 in which
legalized in July 2010 on behalf of Board of Directors of PT
Angkasa Pura II that covers the following scope of work:
a. Strategic policy to provide direction for the Companys
IT Management in accordance with the Companys
business requirements, optimization of resources
utilization and IT investment management, to provide
direction for IT work process and organization as well
as management and control of the IT implementation.

Pengelola Teknologi Informasi


Pengelolaan Teknologi Informasi di Angkasa Pura II dijalankan
oleh Biro Teknologi Informasi & Komunikasi PT Angkasa Pura
II sebagai biro pendukung kegiatan bisnis perusahaan. Biro
Teknologi Informasi & Komunikasi memiliki 3 (tiga) tugas pokok:

Information Technology Administrator


Information Technology Management in Angkasa is performed
by Information Technology & Communication Unit of PT Angkasa
Pura II as a supporting unit to the Companys business.
Information Technology & Communication Unit has 3 (three)
main duties:
1. Analysis and design of information technology
system implementation;
2. Application development and supporting system
development for the Companys administration,
operational and business activities;
3. Infrastructure and network development of Information
Technology & Communication as well as infrastructure
development to support the Companys administration,
operational and business activities

1. Analisis dan desain penerapan sistem teknologi informasi;


2. Pembuatan aplikasi dan pengembangan sistem
pendukung kegiatan administrasi, operasional dan bisnis
perusahaan;
3. Pembangunan infrastruktur dan jaringan Teknologi
Informasi & Komunikasi serta pendukung kegiatan
administrasi, operasional dan bisnis perusahaan.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

b. Operational policy to provide direction for the


Companys IT operations in IT services and
security management, monitoring and evaluation
of IT performance, and compliance with the
applicable regulation.
2. IT Master Plan
IT Master Plan is stated in the Companys Regulation
Number 35 Year 2012 on IT Master Plan. This document
contains the Companys IT Planning in order to ensure
an efficient IT utilization and also as a guideline for
the management in conducting IT development for
2012-2015. IT Master Plan is expected to support the
realization of the Companys vision to become leading
and professional world class airport management

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

a. Kepala Bagian Analisis & Desain;


b. Kepala Bagian Aplikasi & Pengembangan;
c. Kepala Bagian Infrastruktur & Jaringan.

Structure of Information Technology & Communication Unit


Referring to Decision Letter of Board of Directors No.
03.05.05/04/2013.12 dated 29 April 2013, organizational
structure of Information Technology & Communication Unit
is developed into 3 (three) departments, namely:
a. Head of Analysis & Design Department;
b. Head of Application & Development Department;
c. Head of Infrastructure & Network Department.

Sistem dan Prosedur


Berdasarkan framework Information Technology Infrstructure
Library (ITIL) dan Control Objectives for Information and Related
Technology (COBIT), dokumen tersebut diatas merupakan
dokumen yang berisi kebijakan-kebijakan. Untuk itu, diperlukan
dokumen dokumen pendukung yang berisi tentang prosedur
dan petunjuk teknis Tata Kelola Teknologi Informasi (TI). PT
Angkasa Pura II telah memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) sesuai keputusan Direksi nomor KEP.01.02/12/2013.1
tentang SOP Pengelolaan Teknologi Informasi di lingkungan
PT Angkasa Pura II yang disahkan tanggal 18 Desember
2013 dan sebagian sudah diedarkan melalui surat nomor
01.02/00/12/2013/001 perihal Penyampaian SK Direksi
nomor KEP. 01.02/12/2013.1. Prosedur Standar Operasional
Pengelolaan TI memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Menyediakan panduan bagi pelaksanaan kegiatan terkait
manajemen teknologi informasi mencakup proses yang
melibatkan seluruh bagian terkait seperti komite teknologi
informasi dan divisi yang dibawahinya;

System and Procedure


Based on the framework of Information Technology
Infrastructure Library (ITIL) and Control Objectives for
Information and Related Technology (COBIT), the document
contains policies. Therefore, supporting documents is required
in which contain procedures and technical instructions on
Information Technology Governance. PT Angkasa Pura II already
has Standard Operating Procedure (SOP) in accordance with
Decision Letter of Board of Directors No. KEP.01.02/12/2013.1
on SOP for Information Technology Management of PT Angkasa
Pura II dated 18 December 2013 and circulated through Circular
Letter No. 01.02/00/12/2013/001 on Delivery of Decision
Letter of Board of Directors No. KEP. 01.02/12/2013.1. The
objectives of Standard Operating Procedure for IT Management
are as follows:
a. Provide guideline for the implementation of IT
Management-related activities, including processes
involving all relevant parties, such as information
technology committee and division under
this committee;
b. Ensure the operational consistency and encourage
the improvement of a more effective and efficient
leadership and prioritize value creation;
c. As part of performance improvement of all
organization members that support leadership
regeneration

b. Memastikan adanya konsistensi operasional dan


mendorong terjadinya peningkatan kepemimpinan yang
lebih efektif, efisien dan mengedepankan penciptaan nilai;
c. Sebagai bagian dari peningkatan kinerja seluruh anggota
organisasi yang mendukung terjadinya regenerasi
kepemimpinan.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Application & Infrastructure Development


Application and infrastructure development is important to
support the Companys business activities. Application and
infrastructure development must be adjusted with the current
technology to enhance the efficiency and effectiveness of
software usage. Several development of application and
network in 2014 are as follows:

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pengembangan Aplikasi & Infrastruktur


Sebagai pendukung kegiatan bisnis perusahaan maka kegiatan
pengembangan aplikasi dan infrastruktur menjadi hal yang
penting. Proses pengembangan aplikasi dan infrastruktur
harus disesuaikan dengan teknologi yang sedang berkembang
saat ini sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penggunaan software dan hardware. Beberapa pengembangan
untuk aplikasi dan infrastruktur di tahun 2014, adalah
sebagai berikut:

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Organizational Structure of Information Technology &


Communication function at Branch Offices, except Kualanamu
Airport and Soekarno-Hatta Airport is established based on
Decision Letter of Board of Directors No. KEP.03.05.05/06/
2013.14 dated 26 June 2013 in which includes the structure,
formation and job position in accordance with the condition
at each Branch Office.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Untuk struktur organisasi fungsi TIK di Kantor Cabang kecuali


bandara Kualanamu dan Soekarno Hatta terbentuk berdasarkan
SK Direksi nomor KEP.03.05.05/06/2013.14 tanggal 26 Juni
2013 dengan susunan, formasi dan kelas jabatan yang sesuai
dengan kondisi masing-masing Kantor Cabang.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Struktur Biro Teknologi Informasi & Komunikasi


Sesuai SK Direksi nomor 03.05.05/04/2013.12 tanggal 29 April
2013 struktur organisasi Biro Teknologi Informasi & Komunikasi
berkembang menjadi 3 (tiga) Kepala Bagian, yaitu:

351

a. Application Development

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

a. Pengembangan Aplikasi
No

APLIKASI
APPLICATION

KETERANGAN
REMARKS

Life Cycle
Management

Aplikasi Life Cycle Management adalah suatu aplikasi yang dapat mengelola siklus hidup
dari sebuah aplikasi perangkat lunak mulai dari menyusun konsep, proses pengembangan,
testing sampai dengan proses implementasi. Aplikasi ini juga menentukan apakah suatu
aplikasi masih layak digunakan atau harus dihapuskan.
Life Cycle Management is an application used to manage life cycle of software application
starting from developing the concept, development process, testing up to implementation
process. This application also defines whether an application is still feasible to be used or
should be deleted.

Helpdesk

Help Desk adalah titik utama dimana client dari IT akan pertama kali menghubungi Biro
TiK saat mempunyai pertanyaan atau masalah yang berhubungan dengan IT. Help Desk
membawa harga diri dan wibawa Biro TIK saat berhubungan dengan client sehingga Help
Desk sangat mempengaruhi customer experience.
Help Desk menyimpan database dari masalah dan solusi yang muncul dari operasional
IT sehari-hari. Help Desk memfasilitasi komunikasi antara user dan bagian IT lainnya,
merespon crisis, dan membuat prioritas pengerjaan masalah.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Karena merupakan titik pertama hubungan ke client, staf help desk harus mempunyai
pengetahuan yang luas (meskipun tidak mendalam). Hal ini diperlukan agar sebuah
masalah dapat segera dikategorikan dan diberikan pada tim solusi yang benar.

352

Helpdesk is the initial point of the client in contacting the Information Technology (TIK)
Bureau when having question or problem related to IT. Helpdesk represents TIK Bureaus
self esteem and dignity when dealing with client, therefore Help Desk can highly influence
customer experience.
Helpdesk stores the database of issues and solution arising in daily IT operations. Help
Desk facilitates communication between user and other IT division, respond crisis and
prioritize problem solving.
As the initial point of contact to client, Help Desk staff should have wide knowledge (yet
it does not necessary to be deep). It requires in order to be able categorizing the problem
immediately and allocated to the correct solution team.
3

Sistem Informasi
Manajemen
Keuangan dan
Akuntansi (SIMKA)
Financial and
Accounting
Management
Information
System (SIMKA)

Aplikasi SIMKA merupakan aplikasi pengelolaan keuangan dan akuntansi berbasis


Internasional Financial Reporting Standard (IFRS). Pasca go live ERP Modul FICO pada
tanggal 13 Agustus 2014, maka Aplikasi SIMKA hanya digunakan untuk melihat data history
keuangan dari maret 2013 sampai dengan Juni 2014 kecuali untuk data piutang BSH, yang
data historisnya dari tahun 1985.
SIMKA application is finance and accounting management application with the basis of
International Financial Reporting Standard (IFRS). Post go live of ERP FICO Module on 13
August 2014, SIMKA application is only used to open historical finance data from March
2013 up to June 2014, except for SHA debt data, with the historical data starting from
1985.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

No

KETERANGAN
REMARKS

Sistem Informasi
Manajemen
Personalia
(SIMPERS)

Aplikasi SIMPERS merupakan aplikasi pengelolaan administrasi data karyawan, penggajian,


cuti, perjalanan dinas, training/diklat, dan lain-lain yang berhubungan dengan data
karyawan PT Angkasa Pura II. Pada tahun 2014 telah dilakukan beberapa perubahan terkait
implementasi ERP, diantaranya:
Integrasi dan migrasi data kepegawaian dengan ERP.
Sejak Juli 2014, pengalihan fungsi SIMPERS modul data karyawan dan modul penggajian
Kantor ke aplikasi SAP modul HCM. Sedangkan untuk Kantor Cabang lainnya masih
menggunakan aplikasi ini
Sejak Desember 2014 Sistem Penggajian Kantor Cabang sudah diimplementasikan
system remumerasi.
Persiapan integrasi dan migrasi data cuti karyawan dengan SAP-FIORI

Personnel
Management
Information System
(SIMPERS)

Aplikasi Program
Kemitraan & Bina
Lingkungan (PKBL)

The application is used to support the management of assistance program for the partners
of PT Angkasa Pura II. In the first Semester of 2014, this application has been used in Head
Office and all Branch Offices. However, it still requires maintenance such as preparing
report based on users need.

Sistem Informasi
Manajemen Logistik
(SIMLOG)

Aplikasi ini memiliki fungsi mencatat pengadaan dan keluar masuknya barang persediaan.
Aplikasi SIMLOG berbasis IFRS telah diimplementasikan di Kantor Pusat telah dilaksanakan
pada bulan Oktober 2013.

Logistics
Management
Information System
(SIMLOG)

The application has the function to record the procurement and the entry and exit of stock
materials. IFRS-based SIMLOG Application has been implemented at the Head Office in
October 2013.

Aplikasi KPI Individu

Aplikasi Key Performance Indicator Online adalah aplikasi berbasis web yang berfungsi
untuk mengelola penilaian kinerja karyawan secara individu dan bertujuan untuk:
Penyusunan dashboard penilaian kinerja individu;
Dokumentasi penilaian lebih cepat apabila dibutuhkan;
Penilaian tidakharus dilakukan di kantor (web based);
Dokumentasi penilaian lebih teratur

Individual KPI
Application

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The Online Key Performance Indicator Application is a web-based application with the
function to manage individual performance evaluation of the employee and the objectives
as follows:
Development of individual performance evaluation dashboard
Assessment documentation can be faster when required;
Assessment is not necessarily conducted in the office (web based);
Assessment documentation can be more organized.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Partnership
& Community
Development
Program (PKBL)
application

Aplikasi ini digunakan untuk membantu pengelolaan program bantuan kepada mitra-mitra
Angkasa Pura II. Di Semester I tahun 2014 Aplikasi ini sudah digunakan oleh kantor pusat
dan seluruh kantor cabang. Namun masih tetap dilakukan perawatan seperti membuat
laporan sesuai kebutuhan user.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

SIMPERS application is the administrative management application for employee


data, payroll, leave, business trip, trainings, and others related to the employees data
of PT AngkasaPura II. In 2014, there has been applied some changes related to ERP
implementation, as follows:
Integration and migration of employees data with ERP
Since July 2014, there has been functional allocation of SIMPERS module for employees
data and Office payroll module to HCM module SAP Application, while other Branch
Offices still use this application.
Since December 2014, Payroll System of Branch Offices has implemented remuneration
system.
Preparation of integration and mitigation of employees leave data with SAP-FIORI

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

APLIKASI
APPLICATION

353

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

KETERANGAN
REMARKS

Sistem Informasi
Kehadiran Angkasa
Pura II (SIKAP)

Sistem kehadiran karyawan berbasis web, yang merupakan penyempurnaan sistem absensi
yang diintegrasikan dengan SIMPERS & ERP. Pada Tahun 2014, seluruh Kantor Cabang sudah
menggunakan aplikasi ini. Aplikasi sebelumnya menggunakan desktop application, pada
versi terbaru sudah berbasis web dan terdapat fitur tambahan untuk melakukan ijin secara
online. Aplikasi ini juga sudah terintergrasi dengan simpers dan ERP.
A web-based employee attendance system, which is the refinement of attendance system
integrated with SIMPERS & ERP. In 2014, all Branch Offices have used this application.
The previous application used desktop application, and in the latest version it has been
web based with additional feature to get online permit. This application has also been
integrated with SIMPERS and ERP.

Sistem Management Pengembangan aplikasi SMART (Sistem Management Ruang Terpadu) dari versi 1.0 untuk
Kantor Cabang BSH dan versi 2.0 untuk Kantor Cabang non BSH, sehingga ditahun 2013
Ruang Terpadu
dibangun aplikasi SMART versi 3.0. Pada tahun 2014 dilakukan pengembangan SMART versi
(SMART)
3.0 terkait perubahan struktur organisasi Account Officer (AO) di Kantor Cabang Bandara
Soekarno-Hatta, maka dilakukan pengembangan aplikasi smart v.3 atas perubahan
Integrated Space
penerbitan faktur berdasarkan account officer.
Management
System
Development of SMART (Integrated Space Management System) application has been
done for Version 1.0 for SHA Branch Office and 2.0 Version for Non-SHA Branch Offices.
Therefore, in 2013, it is developed SMART application Version 3.0. In 2014, SMART version
3.0 has been developed related to changes of Account Officer (AO) Organization Structure
at Soekarno-Hatta Airport Branch Offices, therefore SMART v.3 application was developed
based on changes of invoice issuance based on account officer.

10

Sistem Informasi
Kargo (SIGO)
Cargo Information
System

Aplikasi sigo sesuai dengan karakteristik bisnis kargo di kantor cabang memiliki 2 versi.
Aplikasi SIGO merupakan aplikasi pengelolaan transaksi kargo dari proses input data
awal hingga pelaporan. PNK, PGK, PLM, DJB, PKU dan PDG.
Aplikasi SIGO Upload Version merupakan aplikasi pelaporan data transaksi kargo dengan
metode upload file oleh masing-masing Warehouse. Diimplementasikan di Kantor
Cabang CGK dan KNO
Aplikasi SIGO memiliki Dashboard yang berfungsi memonitor pendapatan, jumlah
tonase, jumlah koli, dan jumlah SMU.
SIGO application based on cargo business characteristics at the branch offices has 2
versions.
SIGO application to manage cargo transaction starting from initial data input process up
to reporting. PNK, PGK, PLM, DJB, PKU, PDG.
SIGO Upload Version application, which is a reporting cargo transaction data application
with file upload method by each Warehouse. It is implemented at CGK and KNO Branch
Offices.
SIGO application has a Dashboard functioning to monitor revenue, total tonnage, total
bale, and total SMU.

11

354

APLIKASI
APPLICATION

Angkasa Pura
II Attendance
Information System

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Rekam Medis
(REMEDIS)
Medical Record

Aplikasi Rekam Medis ini dibangun tahun 2009 dan sudah diimplementasikan di Kantor
Pusat dan CGK. Dengan aplikasi ini rekam jejak kesehatan pegawai tercatat.
Belum terintegrasi dengan simpers dan ERP karena masing-masing pemilik data memiliki
kebutuhan yang berbeda.
Medical Record application was developed in 2009 and has been implemented at
Head Office and CGK. With this application, the medical record of employees can be
documented.
It has not been integrated with SIMPERS and ERP, as each data owner has different
requirement.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

APLIKASI
APPLICATION

KETERANGAN
REMARKS

12

General Display
Information

Aplikasi yang digunakan untuk menampilkan informasi korporat pada layar yang berada di
dekat lift pada gedung Kantor Pusat PT Angkasa Pura II.
Di tahun 2014 ini sudah dilakukan integrasi dengan web portal Angkasa Pura II.
This application is used to show corporate information on the screen located nearby the
elevator in the Head Office Building of PT Angkasa Pura II.

13

Meeting Assistant
(MISI)

MISI merupakan aplikasi yang dibangun untuk memudahkan dalam mengelola ruang rapat
yang ada di PT Angkasa Pura II (PERSERO) khususnya Kantor Pusat. Server aplikasi ini sudah
menggunakan server linux (Open Source).

14

Manifest Collection
System (MCSys)

Aplikasi MCSys adalah aplikasi pencatatan PSC on ticket untuk airline. Saat ini baru 2 airline
yang bergabung dalam aplikasi MCSys yaitu Garuda dan Citilink untuk seluruh penerbangan
di bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Sejak 1 Oktober 2014 pihak
Garuda memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama dalam hal psc on ticket dengan
APII sehingga pada aplikasi McSys khusus untuk Garuda sudah tidak digunakan. Desember
2014 Airline Flynas telah bergabung dalam aplikasi McSys.
MCSys application is an application for PSC recording of airline tickets. Currently there
are only 2 airlines joined the MCSys application, i.e. Garuda and Citilink for all flights at
the airports managed by PT Angkasa Pura II (Persero). Since October 1, 2014, Garuda
decided not to extend the cooperation of PSC on ticket with APII, therefore the MCSys
application for Garuda is no longer used. In December 2014, Flynas Airline has joined
MCSys Application.

Electronic Point of
Sales (E-POS)

Sistem yang mencatat transaksi penjualan tenant dan bisa memonitor bruto omzet yang
dihasilkan oleh tenant. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan konsesi
sebagai akibat dari ketepatan dan kecepatan transaksi yang dapat dimonitor secara real
time oleh perusahaan.
A system that record tenant sales transaction and able to monitor the gross turnover
generated by the tenant. The system is expected to be able to increase concession income
as the impact of punctual and quick transaction that can be monitored by real time by the
Company.

16

Aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan dan monitoring pekerjaan pada Biro TIK
dengan berbagai kategori pekerjaan, proses pelaksanaan, jenis pekerjaan, personal in
charge dan status pekerjaan.

IT Project

An application that is used in managing and monitoring the works in TIK Bureau as well
as various job categories, implementation process, type of jobs, person in charge and job
status
17

Airport Statistic

Aplikasi Statistik Data Angkutan Udara ini aplikasi didesain terpusat (centralized) yang
server aplikasi dan databasenya terdapat di kantor pusat. Khusus untuk Bandara Soekarno
Hatta data DAU terkoneksi dengan FIS (Flight Information System) BSH dan untuk cabang
selain BSH diinput dari pax dan cargo manifest .

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

An application for statistical Data of Air Transportation (DAU), which is centrally designed,
with the application server and databased locater at the Head Office. Specifically for
Soekarno Hatta Airport, the DAU is connected to FIS (Flight Information System) of SHA,
while for other branches it is input from pax and cargo manifest.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

15

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

MISI is an application developed to facilitate meeting rooms management at PT Angkasa


Pura II (PERSERO), especially the Head Office. This application server has used Linux server
(Open Source).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

355

APLIKASI
APPLICATION

KETERANGAN
REMARKS

18

Aplikasi Passenger
Service Charge
(PSC) system

Passenger Service Charge (PSC) System adalah aplikasi swakelola berbasis desktop
yang digunakan dalam proses pemungutan PSC yang dibangun oleh PT Angkasa Pura II
(Persero). PSC System dibangun pada tahun 2007 dan saai ini digunakan di Terminal 1A BSH, 1B-BSH, PNK, PKU, BDO, BTJ, TNJ, PGK, dan DJB.
Passenger Service Charge (PSC) System is a self-managing desktop-based application used
in the PSC collection process developed by PT Angkasa Pura II (Persero). PSC System was
developed in 2007 and currently utilized at Terminal 1A-SHA, 1B-SHA, PNK, PKU, BDO, BTK,
TNJ, PGK and DJB.

19

Billing Aero

20

PMU Project

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan dan monitoring pekerjaan pada Unit Project
Management Unit. Aplikasi ini memiliki 2 modul yang berbeda yang pertama modul BSH,
modul ini khusus menangani project management bandara Soekarno Hatta. Modul kedua
khusus menangani cabang-cabang selain bandara BSH.
Sesuai permintaan user, Aplikasi ini sedang dilakukan pengembangan agar sesuai dengan
perubahan struktur organisasi.
The application used in managing and monitoring the works in Project Management Unit.
The application has 2 different modules, first, SHA module that particularly handles SHA
management project, while the second module is particularly handle other branches than
SHA.

21

356

Aplikasi Aeronautical Billing System adalah aplikasi Billing Aero yang digunakan untuk
pengelolaan tagihan aeronautical PT Angkasa Pura II.
Aeronautical Billing System application is a Billing Aero application used to manage
aeronautical bills of PT Angkasa Pura II.

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Project 30

Aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan dan monitoring pekerjaan di setiap Unit
dengan berbagai kategori pekerjaan, proses pelaksanaan, jenis pekerjaan, personal in
charge dan status pekerjaan. Aplikasi ini sudah digunakan oleh seluruh unit yang ada di
Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
Application used in managing and monitoring the works in each Unit with various job
categories, implementation process, type of jobs, person in charge and job status. This
application has been used in all units at Head Office and Branch Offices.

22

ASFaRES

Airport Services & Facilities Reporting System (ASFaReS) adalah aplikasi yang digunakan
untuk memudahkan penyusunan bentuk laporan secara real-time yang terkait dengan
pelayanan operasional bandara pada unit Airport Services, yang meliputi pelayanan PKPPK, Pengamanan dan Pelayanan Operasi Bandara.
Aplikasi ini berfungsi sebagai pelaporan fasilitas bandara. Jika terjadi permasalahan
pada fasilitas di bandara Angkasa Pura II, maka dapat diketahui secara realtime dan
ditanggulangi secepatnya. Aplikasi ini akan dikembangkan dan digabung dengan Aplikasi
Terminal Inspection System (TIS).
Airport Services & Facilities Reporting System (ASFaReS) is an application used to facilitate
development of real-time reporting format, related to operational services of the airport
at Airport Services unit, which includes PKP-PK service, Airport Security and Operation
Services.
This application is functioned as airport facilities reporting. When there is facilities issue
in Angkasa Pura II airports, it can be identified real time and handled immediately. This
application will be developed and integrated with Terminal Inspection System (TIS)
application.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

APLIKASI
APPLICATION

KETERANGAN
REMARKS

23

Terminal Inspection
System (TIS)

TIS adalah aplikasi web based yang digunakan untuk merekam hasil inspeksi terhadap
fasilitas bandara dalam waktu tertentu sehingga management dapat mengetahui
kelayakan dari suatu fasilitas bandara. Aplikasi telah ini sudah diimplementasikan pada
bulan desember 2014.
TIS is a web based application used to record the result of inspection to airpot facilities at
certain period, so that management can identify the feasibility of airport facilities. This
application has been implemented in December 2014.

24

AEIS merupakan aplikasi web based yang digunakan oleh petugas informasi dan agent
contact center untuk mencari informasi seputar bandara seperti jadwal penerbangan,
lokasi tenant dan fasilitas umum lainnya. Aplikasi ini menjadi sumber data content
website cabang Angkasa Pura II dan mobile apps berbasis IOS yang tersedia dalam bahasa
indonesia dan English. Aplikasi ini menjadi telah terintegrasi dengan FIDS bandara dan
website Corporate, website Kantor Cabang dan mobile apps berbasis IOS.
AEIS is a web based application used by the information officer and contact center agent
to find information related to airport, such as flight schedule, tenant location and other
public facilities. This application becomes the website content data sources of Angkasa
Pura II branch and IOS-based mobile apps, which is available both in Bahasa Indonesia
and English. This application has been integrated with airport FIDS and Corporate website,
Branch Office website and IOS-based mobile apps.
b. Infrastructure Development

b. Pengembangan Infrastruktur
INFRASTRUCTURE

KETERANGAN
REMARKS

Jaringan Internet/
Intranet

Koneksi internet dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain: topologi, bandwidth,
switch, firewall dan proxy. Untuk meningkatkan kepuasan pengguna jasa internet dan
untuk mendukung transaksi berbasis internet, IT melakukan enhancement perangkatperangkat yang mendukung kecepatan internet. Seiring dengan semakin banyaknya
aplikasi berbasis web dan peningkatan jumlah karyawan, kebutuhan akan akses
internet menjadi prioritas utama. Ditahun 2013 telah dilakukan pekerjaan:
Penggantian Core Switch;
Penggantian Switch ditiap lantai gedung 600 Kantor Pusat dengan Switch layer 3;
Penambahan Proxy server untuk gedung 601 KCU BSH, yang difungsikan sebagai
bandwidth accelerator terhadap eksisting proxy KP;
Penambahan bandwidth internet dari 10 Mb menjadi 30 M.

Internet/ Intranet
Network

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

A number of aspects impacted internet connection, among others: topology,


bandwidth, switch,firewall and proxy. In order to increase the satisfaction of internet
service users and to suppor the internet-based transaction, the ICT (Information
Communication and Technology) Bureau performs enhancement of the tools
that support the internet speed. Along with the increasing number of web-based
application as well as the increasing total employees, the need of internet access has
become the main priority.
In 2013, it has been conducted the works as follows:
Core Switch replacement
Switch replacement on each floor of 600 building at Head Office with Switch Layer
3;
Additional Proxy Server for 601 building at KCU SHA, functioned as bandwith
accelerator for existing Head Office proxy;
Additional internet bandwith from 10Mb to be 30 Mb.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

No

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Airport
Environmental
Information System
(AEIS)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

357

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

No

INFRASTRUCTURE

Bandwidth

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

Satuan kapasitas ukur untuk besaran kapasitas transmisi data dari satu titik ke titik yang
lain yang diukur dalam satuan waktu tertentu, pada umumnya dalam satuan detik/
second.
A measurement capacity for the data transmission capacity size from one point to the
other, which is calculated in certain time unit, generally in second unit.

Core Switch

Switch berkapasitas tinggi dalam sebuah jaringan yang berfungsi untuk


menghubungkan beberapa device network menjadi satu kesatuan.
High capacity of switch in a network, which is functioned to connect several network
devices to be united.

Switch Layer 3

Switch merupakan perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan device network


atau komputer-komputer untuk membentuk satu kesatuan sambungan/jaringan.
Switch is a networking tools that is functioned to connect the network device or
computers to build a united connection/ network.

Setelah dilakukan enhancement perangkat-perangkat tersebut maka terjadi beberapa perubahan:


Terjadi peningkatan kapasitas switching data, yang berdampak dengan meningkatnya kecepatan akses internet,
network serta vpn network;
Peningkatan kecepatan akses data untuk intranet sebesar 147% dan internet sebesar 500%.
After performing the enhancement of the tools, the following changes occur:
There has been increasing capacity of data switching, which is impacting the increasing internet access speed,
network and VPN network;
The increasing data access speed for intranet of 147% and internet of 500%
5

358

KETERANGAN
REMARKS

Virtualisasi
Virtualization

Virtualisasi adalah teknologi yang mentransformasikan hardware menjadi software,


dimana virtualisasi memungkinkan beberapa operating system bisa berjalan bersama
pada sebuah komputer sebagai virtual machine. Beberapa keuntungan virtualisasi:
Pengurangan biaya investasi hardware;
Kemudahan backup & recovery;
Mengurangi biaya space;
Mengurangi panas;
Kemudahan Maintenance & Pengelolaan;
Standarisasi Hardware;
Kemudahan Replacement.
Virtualization is a technology that transforms the hardware to be software, in which
the virtualization may enable several operating systems to work in parallel in a
computer as a virtual
machine. Some advantages of virtualization are:
Reduce hardware investment cost;
Easiness to backup & recovery;
Reduce space cost;
Reduce the heat;
Easiness of Maintenance & Processing;
Hardware Standardization;
Easiness of Replacement.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

INFRASTRUCTURE

KETERANGAN
REMARKS

Cloud Computing

Cloud Computing merupakan sebuah evolusi dari virtualization berupa arsitektur yang
berorientasi layanan menggunakan komputasi utility. Cara kerja cloud computing
bersifat transparan, mudah diakses sehingga pengguna tidak perlu pengetahuan
lanjutan dan hanya perlu tahu bagaimana untuk mengaksesnya. Cloud computing
adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputasi dan internet dimana informasi
secara permanen tersimpan pada web hosting dan disimpan sementara di perangkat
pengguna yang digunakan.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

Implementasi cloud computing baru sebatas trial koneksi, yang bekerjasama dengan
PT Telkom Sigma dengan Platform PaaS. Implementasi cloud computing ERP melalui
BizNet.

Video Conference

Video Conference yang telah dipasang di seluruh Kantor Cabang diharapkan dapat
digunakan untuk memudahkan dan mempercepat kordinasi khususnya antara Kantor
Pusat dan Kantor Cabang. Selain itu juga menjadi alat untuk efisiensi dan efektifitas
waktu, tenaga dan biaya SPJ. Selain itu Vicon juga dapat dilakukan untuk kegiatan
sosialisasi, rapat dan training yang dilakukan secara bersamaan dan serentak.

All Branches have been installed with video conference facilities that is expected to be
utilized in order to facilitate and accelerate the coordination, particularly between the
Head Office and Branch Offices. In addition, it shall also be the tools of time efficiency
and effectiveness, power and SPJ cost. Besides, Vicon also can be implemented for
social activities, meetings, and training which are conducted in parallel and at the
same time.
There are still many units that have not utilized Vicon in socializing with other
branches. Vicon can be done using mobile devise through SCOPIA MOBILE application.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Masih banyak unit yang belum menggunakan vicon dalam melakukan sosialisasi
dengan cabang lain. Vicon dapat dilakukan dengan menggunakan mobile device
melalui aplikasi mobile SCOPIA MOBILE.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Cloud Computing is an evolution of virtualization in the form of architecture with


services orientation using utility computer. The procedure of cloud computing is
transparent, easy to access so that the user does not require advanced knowledge
and only need to understand how to access. Cloud computing is the combination
of computing and internet technology utilization, in which the information is
permanently stored in the web hosting and temporary kept in the users device that\
is used. Ccloud-computing implementation was just limited at connection trial phase,
cooperating with PT Telkom Sigma with Platform Paas. Implementation of ERP cloud
computing is conducted through BizNet.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

359

INFRASTRUCTURE

System Security

Angkasa Pura II has upgraded NEXT Generation Firewall Fortigate 3600C with a lot
higher processing capacity compared with previous tools.
Security features applied includes: Antivirus, Application control, Email filtering,
Endpoint Control, Intrusion Protection, Web Filtering. Dependency of the security
features is always updated with database managed by fortigate security company.
With this effort, IT unit can minimize cyberworld attack by unauthorized parties and
ensure the security of data communication distribution in PT Angkasa Pura II.
It has been conducted network improvement in all branch offices by allocating internet
usage through VPN, which previously done by renting provider for each branch.
Personal Komputer

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Personal Computer

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Angkasa Pura II melakukan upgrade NEXTGeneration Firewall Fortigate 3600C dengan


kapasitas prosesing yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perangkat yang
digunakan sebelumnya.

Sudah dilakukan pembenahan jaringan di seluruh kantor cabang dengan mengalihkan


penggunaan internet melalui VPN yang sebelumnya melakukan sewa provider oleh
masing-masing cabang.

360

KETERANGAN
REMARKS

Adapun fitur sekuriti yang diterapkan diantaranya: Antivirus, Application control, Email
filtering, Endpoint Control, Intrusion Protection, Web Filtering. Dependensi fitur sekuriti
tersebut selalu update dengan database yang dikelola oleh perusahaan sekuriti
fortigate. Dengan upaya ini, unit IT meminimalisir serangan dunia maya yang dilakukan
oleh pihak yang tidak berwenang dan menjamin keamanan distribusi komunikasi data
yang berlangsung di PT. Angkasa Pura II.

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

Mulai tahun 2013 seluruh Kantor Cabang Angkasa Pura II pengadaan komputer
perkantoran menggunakan pola sewa melalui PT APS, kecuali untuk Bandara Soekarno
Hatta yang akan dilaksanakan di tahun 2014. Tujuan merubah CAPEX menjadi OPEX ini
lebih dititik beratkan kepada efisiensi SDM, beban pemeliharaan, beban persediaan
dan efektifitas pencatatan asset, pengalihan resiko dan kebutuhan gudang. Selain itu
diharapkan personil IT lebih fokus kepada pelayanan dan kebutuhan ICT Airport.
Since 2013, all Branch Offices of PT Angkasa Pura II held office computer procurement
using leasing method through PT APS, except for Soekarno Hatta Airport which will be
done in 2014/ The objectives to change CAPEX to be OPEX is focused on HR efficiency,
maintenance cost, availability and effectiveness of asset recording, risk transfer and
warehouse demand. In addition, it is expected that IT personnel can be more focused
on services and demand of ICT Airpot.

10

Manage Print Service


(MPS)

Layanan pengelolaan dokumentasi data (printer, scan, fax, fotokopi) dalam satu buah
perangkat sehingga lebih efisien serta dapat mengontrol & membatasi penggunaan
alat cetak dan pencetakan yang berlebih.
Melalui MPS, aktivitas percetakan dokumen dapat dilakukan di seluruh printer yang
tersambung dengan sistem, sehingga pengelolaan penggunaan, perawatan dan
tinta dapat diatur secara terpusat hal ini dapat mengakibatkan kemudahan kontrol
untuk aktivitas percetakan dokumen, sehingga dapat dilakukan pengaturan untuk
meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi karbon.
Data documentation management services (printer, scan, fax, photocopy) in a tools
which is more efficient and may control & limit the usage of printer and excess
printing.
Through MPS, document printing activities can be done with all printers connected with
system, therefore the management of usage, maintenance and toner can be managed
centrally, and it can bring easier control to document printing activities in order to
increase efficiency and reduce carbon emission.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

INFRASTRUCTURE

KETERANGAN
REMARKS

11

Disaster Recovery
Center (DRC)

Disaster Recovery Center (DRC)adalah fasilitas pengganti pada saat Pusat Data
(Data Center) mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi antara lain karena
tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer, kebakaran,ledakan atau kerusakan pada
komputer, yang digunakan sementara waktu selama dilakukannya pemulihan Pusat
Data Bank untuk menjaga kelangsungan kegiatan usaha (business continuity).
DRC yang ada saat ini belum dilengkapi dengan Business Continuity Planning (BCP)dan
Disaster Recovery Planning (DRP).

Existing DRC has not been completed with Business Continuity Planning (BCP) and
Disaster Recovery Planning (DRP)
c.

IT Corporate Support
No

CORPORATE SUPPORT

Website

c.

IT Corporate Support
KETERANGAN
REMARKS

This website was developed in 2002 and has been redesigned for 3 times until 2013.
The new website was launched on January 21, 2014, in parallel with the launching
of new companys logo. Website with the address of www.angkasapura2.co.id uses
dedicated hosting and extend the domain every year at www.pandi.or.id as the
domain operator of co.id in Indonesia. This website contains general categories.
2

Web Portal PT Angkasa


Pura II (Persero)

Web Portal berisikan informasi-informasi yang berisikan informasi individu, agenda


perusahaan, pengumuman dan shortcut dari aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh Biro
TIK sesuai dengan kebutuhan masing-masing fungsi kerja.
Web Portal juga memiliki fitur Forum Komunitas sebagai sarana komunikasi antar
karyawan, dan e-knowledge yang berisi. tentang Peraturan Menteri, Peraturan
Perusahaan dan dokumen lain yang dibutuhkan karyawan. Dilakukan pengembangan
pada sub portal ERP pada modul training untuk penambahan kategori training yaitu
FICO, ABAP, Basis ,dan General
Web Portal contains information such as individual information, company agenda,
announcement and shortcuts of application provided by TIK Bureu, based on the needs
of each work function.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Web Portal also has Community Forum feature as the communication infrastructure
between employees, and e-knowledge containing Minister Regulation, Company
Regulation and other documents required by the employees. Development of ERP
sub-portal was done in training module for additional training category, i.e. FICO, ABAP,
Basis, and General

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Website ini dibangun sejak tahun 2002 dan sudah dilakukan redesign sebanyak
3 kali hingga tahun 2013 ini. New Website dilaunching pada tanggal 21 Januari
2014 bersamaan dengan logo baru perusahaan. Website dengan address
www.angkasapura2.co.id ini menggunakan hosting sendiri dan setiap tahun
memperpanjang domain id di www. pandi.or.id sebagai pengelola domain co.id di
Indonesia. Website ini memiliki konten-konten pada umumnya.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Disaster Recovery Center (DRC) is a replacement facilities when Data Center is


experiencing trouble or cannot be functioned, among others due to lack of power
supply to the computer room, fires, explosion or computer damage, which can be
used temporarily during the recovery of Data Bank Center, to maintain the business
continuity.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

361

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

No

CORPORATE SUPPORT

KETERANGAN
REMARKS

E-Mail

Email perusahaan dibangun sejak tahun 2002 melalui PT Astra Graphia yang hingga
saat ini memiliki 5.576 account email dan tersimpan didalam server dengan kapasitas
2 Terabyte (2.000 Gigabyte). Operating System yang digunakan adalah windows 2008
R2 dengan aplikasi Exchange Server 2010 dan Firewall Fortinet Seri 200A (tahun 2007)
sebagai Security System. Email ini selain digunakan untuk kepentingan korespondensi
seluruh karyawan juga digunakan untuk mendukung program e-Salary (gaji karyawan)
dan direncanakan sebagai notifikasi aplikasi absensi. Kapasitas mailbox per user sesuai
dengan tata kelola IT, saat ini dibatasi 100 MB per user pada umumnya.
Company email was developed by the Company in 2002 through PT Astra Graphia in
which currently has 5,576 email accounts and stored in the server with capacity of 2
Terabyte (2.000 Gigabyte). Operating System used is Windows 2008 R2 with Exchange
Server 2010 application and Firewall Fortinet Serie 200A (2007) as security System.
Besides being used for correspondence of all employees, e-mail is also used to support
e-Salary program (employees salary) and also planned to be attendance application
notification. Mailbox capacity per user is based on IT governance, which is currently
limited by 100 MB per user in general.

Business Intelligence

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

362

Business Intelligence (BI) merupakan suatu perangkat lunak untuk menyajikan


informasi dalam bentuk visual (dashboard) yang mudah dipahami dan menarik.
Tujuan utama dari perangkat ini adalah membantu manajemen eksekutif dalam
pengambilan keputusan berdasarkan data-data dan informasi yang dimiliki. Perangkat
ini merupakan investasi tahun 2012 yang terealisasi pada bulan November 2012.
Perangkat lunak yang digunakan adalah Tableau, yang merupakan salah satu perangkat
Business Intelligence terbaik berdasarkan assesmen yang dilakukan oleh Gartner
(Berada pada kuadran Leader Gartner Magic Quadrant for Business Intelligence 2013).
Berbagai macam dashboard telah dibuat, diantaranya adalah SDM, Perjalanan Dinas,
Statistik Angkutan Udara, Keuangan (Dalam proses pemutakhiran dashboard), Billing
Aeronautica (Dalam proses pemutakhiran dashboard), serta Kontrak Tenant (Dalam
proses pemutakhiran dashboard). Perangkat BI (Tableau) digunakan juga oleh ERP
sebagai perangkat untuk pelaporan (Dashboard).
Business Intelligence (BI) is software used to present information visually (dashboard)
which is interesting and easy to understand. Main objective of this tool is to help
executive management in decision-making based on exsiting information and data.
Investment of this tool was done 2012 and then realized in November 2012. Software
used is Tableau, which is one of the best tools for Business Intelligence based on the
assessment conducted by Gartner (located within the quadrant Leader Gartner Magic
Quadrant for Business Intelligence 2013). Various dashboards have been made, e.g.
HR, Business Trip, Air Transportation Statistic, Finance (under dashboard updating
process), Biling Aeronautica (under dashboard updating process), and Tenant Contract
(under dashboard updating process). BI tools (Tableau) is also used by ERP as the
reporting tools (Dashboard).

Risk Management
System

Penerapan manajemen risiko perusahaan dan penyusunan segala manual dan prosedur
serta tata laksana dan pelaporan dilakukan oleh unit Biro Manajemen Risiko dan
Kepatuhan. Namun proses penerapan manajemen risiko tersebut masih dilakukan
secara manual, sedangkan bisnis dan perubahan situasi eksternal penuh ketidakpastian
sehingga diperlukan secara terus menerus untuk mengembangkan teknologi, metoda
dan alat yang mampu mengikuti perkembangan tersebut guna meningkatkan daya
tahan perusahaan.
Implementation of the Companys risk management and development of manual,
procedures, governance and reporting done by Risk Management and Compliance Unit.
However, implementation of risk management is still done manually, while business
and changes of external condition is full of uncertainty, therefore it is important
to develop technology, method, and tools continuously to be able to follow the
development for improving the Companys endurance.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

CORPORATE SUPPORT

KETERANGAN
REMARKS

Aplikasi E-Survey

Aplikasi e-Survey merubah proses survey yang tadinya menggunakan kertas menjadi
digital dengan bantuan perangkat mobile, sehingga datanya akan lebih mudah dan
lebih cepat untuk diolah selain itu juga mengurangi tingkat penggunaan kertas. Aplikasi
ini berbasis sistem android dan tablet untuk keperluan pangambilan data secara
mobile.
E-Survey application changes survey process from paper to digital with the support of
mobile equipment, in order to simplify and speed up the process of data collection as
well as to reduce usage of papers. This application is based on android system and
tablet to enable data collection via mobile

Meeting Agenda

Meeting agenda application is an application used to manage meeting room in Head


Office at Deputy Director/Head of Burau/Unit level
8

Contact Centre

Contact Centre adalah sebuah layanan yang diberikan kepada pengguna jasa bandara
untuk memudahkan pengguna jasa bandara dalam mencari informasi terkait pelayanan
jasa bandar udara khususnya bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero)
dengan nomor layanan 500138.
Contact Centre is a service provided to airport users to help them in finding relevant
information of airport services, especially in airports managed by PT Angkasa Pura II
(Persero) through telephone number 500138.

DMS is a system used to manage document digitally, including internal


correspondences, disposition, instruction letter and other mailing activities. The
objectives of procurement and installation of DMS application are as follows:
Provide excellent technology service, easy to use so that mailing/correspondence
activities can be implemented effectively and efficiently;
Improve productivity, performance and response time of business process so
that document management and archiving can be done properly, quickly and
accurately.
Support Go Green program and reduce the cost for paper and photocopy;
Improve efficiency of document room (hardcopy), etc.
10

E-Procurement

E-Procurement is a product and service procurement system using electronic media,


such as internet or computer network. E-Procurement implemented is done through
partnership with LKPP (Government Institution for Product/ Service Procurement
Policy). Sotfware used is SPSE (Electronic Procurement System), which is developed by
LKPP.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

E-Procurement merupakan sistem pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan


media elektronik seperti internet atau jaringan komputer. Implementasi e-Procurement
dilakukan melalui pola kerjasama dengan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah) Perangkat lunak yang digunakan adalah SPSE (Sistem
Pengadaan Secara Elektronik) yang dikembangkan oleh LKPP.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Document Management DMS merupakan sistem yang diperuntukkan untuk pengelolaan dokumen secara digital
System (DMS)
yang meliputi surat menyurat internal, disposisi, pembuatan takah, surat perintah dan
kegiatan persuratan lainnya. Pengadaan dan pemasangan aplikasi DMS ini memiliki
tujuan sebagai berikut:
Menyediakan layanan teknologi yang unggul, mudah digunakan sehingga kegiatan
surat menyurat dan kearsipan dapat berjalan efektif dan efisien;
Meningkatkan produktivitas, kinerja dan response time proses bisnis sehingga
proses pengelolaan dokumen dan kearsipan dapat dilakukan dengan baik, cepat
dan tepat.
Mendukung program Go Green sekaligus mengurangi biaya penggunaan kertas dan
fotocopy;
Meningkatkan efisiensi ruang penyimpanan dokumen (hardcopy), dll.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Aplikasi meeting agenda merupakan aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan ruang
rapat yang digunakan di Kantor Pusat pada unit setingkat Deputi Direktur/Kepala Biro.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No

363

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

d. IT Airport
IT Airport is one of the indicators for airport user
satisfaction, such as: availability of internet access, free
wifi, e-Kiosk, Check In System, Flight Information System
(FIDS), Airport Mobile Application, Virtual Mannequin, Auto
Announcer Application and Weather Report application.
In order to provide the best service for its customers, the
Company continues to develop these supporting facilities.
Additionally, it can also increase user satisfaction as well
as improve the image of PT Angkasa Pura II (Persero).

Pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP)


Untuk mendukung perkembangan bisnis Angkasa Pura II yang
semakin berkembang, Angkasa Pura II telah menerapkan
Enterprise Resource Planning (ERP). Dengan adanya ERP di
Angkasa Pura II maka akan tercipta integrasi sistem internal dan
eksternal manajemen informasi seluruh organisasi, mencakup
keuangan/akuntansi, manufaktur, penjualan dan pelayanan,
manajemen hubungan pelanggan. Sistem ERP mengotomatisasi
kegiatan ini dengan aplikasi perangkat lunak terpadu.

Enterprise Resource Planning (ERP) Development


To support business development of Angkasa Pura II which is
emerging, Angkasa Pura II has applied Enterprise Resources
Planning (ERP). With ERP in Angkasa Pura II, it will be
realized integration of internal and external information
management system across the organization, including
finance/ accounting, manufacture, sales and services,
customera relation management. ERP system automize this
activity with integrated software application.

Terbentuknya unit ERP di Angkasa Pura II diawali dari visi


perusahaan yaitu to be world class airport dan berencana
untuk mengimplementasikan suatu sistem yang terintegrasi
dan komprehensif sehingga diharapkan dapat mempercepat
pencapaian proses bisnis di lingkungan perusahaan. Isi
dari visi tersebut tertuang dalam Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) yang merupakan pedoman arah kebijakan
dan strategi pengembangan perusahaan dalam kurun waktu
tahun 2012 - 2016.

The establishment of ERP Unit in Angkasa pura II was initiated


from company vision, which is to be world class airpot and
planning to implement an integrated and comprehensive
system in order to accelerate business process achievement
as incorporated in Long Term Corporate Planning (RJPP) which
becomes the guideline of policy direction and company
development strategy within 2012-2016.

Dalam pemilihan produk ERP Angkasa Pura dibantu oleh


Konsultan pendamping penerapan melakukan perbandingan
yang independen dan seimbang untuk ERP software.

In selecting ERP product, Angkasa Pura was assisted by a


Consultant of application by conducting independent and
balance comparison for ERP software.

Berdasarkan hasil analisa, SAP memiliki functional fit yang


lebih tinggi dibandingkan dengan Oracle dan memiliki nilai
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Oracle untuk
modul Finance dan Human Resources. SAP membutuhkan
customization yang lebih sedikit untuk memenuhi kebutuhan
bisnis PT Angkasa Pura II.

Based on analysis result, SAP has higher functional fit compared


with Oracle, and has higher value if compared with Oracle for
Finance and Human Resources schedule. SAP will require less
customization to fulfill business requirement of PT Angkasa
Pura II.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

d. IT Airport
IT Airport adalah salah satu indikator bagi kepuasan
pengguna jasa bandara seperti: Ketersediaan akses
internet, free wifi, e-Kiosk, Check In System, Flight
Information System (FIDS), Airport Mobile Application,
Virtual Mannequin, Aplikasi Auto Announcer dan aplikasi
Weather Report. Untuk memberikan yang terbaik bagi
konsumen maka fasilitas-fasilitas pendukung ini terus
dikembangkan guna meningkatkan kepuasan pengguna
jasa penerbangan dan meningkatkan citra PT Angkasa
Pura II (Persero).

364

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Angkasa Pura II telah memiliki Roadmap ERP yang dilakukan


dalam 3 (tiga) fase pada periode 2014-2016 sebagai berikut:

Angkasa Pura II has ERP Roadmap which is implemented in 3


(three) phases during 2014-2016 periode, as follows

2016

Modul Commerce
Modul Operation

Implementation of ERP Phase 1


Implementation of ERP Phase 1 was conducged in 2014. The
module that has been implemented in the Phase 1 consists
of 2 modules, i.e. Financial (FI) & Controlling (CO) module and
Human Resources Module

Implementasi ERP Fase 2


Implementasi ERP Fase 2 direncanakan pada tahun 2015. Modul
yang akan diimplementasikan pada Fase 2 ini adalah Modul
Commerce dan Modul Human Resources yang merupakan
lanjutan dari Fase 1.

Implementation of ERP Phase 2


Implementation of ERP Phase 2 was planned in 2015. The
module to be implemented in Phase 2 are Commerce Module
and Human Resources Module, which are continuity of Phase 1.

Implementasi ERP Fase 3


Implementasi ERP Fase 3 direncanakan pada tahun 2016.
Modul yang akan diimplementasikan pada Fase 3 ini adalah
Modul Operation dan Modul Commerce yang merupakan
lanjutan dari Fase 2.

Implementation of ERP Phase 3


Implementation of ERP Phase 3 is planned in 2016. The module
to be implemented in Phase 3 are Operation Module and
Commerce Module, which is the continuity of Phase 2.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Implementasi ERP Fase 1


Implementasi ERP Fase 1 dilakukan pada tahun 2014. Modul
yang sudah diimplementasikan pada Fase 1 ini terdiri dari 2
modul, yaitu Modul Financial (FI) & Controlling (CO) dan Modul
Human Resources.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2015

Modul Human Resources


Modul Commerce

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

2014

Modul Financial & Controlling


Modul Human Resources

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

365

Perkara Hukum

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Legal Cases
Perkara Hukum adalah permasalahan hukum yang dihadapi
Angkasa Pura II selama periode tahun laporan dan telah
diajukan melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan
ataupun Arbitrase. Sementara Nilai Perkara merupakan nilai
tuntutan ganti rugi yang diajukan kepada Angkasa Pura II
sebagai pihak tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang
diajukan oleh Angkasa Pura II sebagai pihak penggugat, baik
kerugian materiil maupun imateriil.

Legal Cases are legal issues faced by Angkasa Pura II during


the period of this report and have been proposed through
legal proceedings either by Court or Arbitration. While Lawsuit
Value is the value of charges for damages claimed to Angkasa
Pura II as the defendant or the value of charges for damages
claimed by Angkasa Pura II as the plaintiff, either for material
or immaterial loss.

A. Perkara Yang Dihadapi Angkasa Pura II

A. Cases Faced by Angkasa Pura II

Sepanjang tahun 2014 perkara hukum yang dihadapi Angkasa


Pura II dapat dijabarkan sebagai berikut:

Throughout 2014, legal cases faced by Angkasa Pura II can


be described as follows:

I.

I.

Perkara Perdata
Perkara

Uraian

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Cases

366

Sdr. Samsumin
(penggugat) melalui
kuasa hukumnya
melawan H.Troli Bin
Conit (Terguggat I)
dan PT Angkasa Pura II
(Tergugat II)
Mr. Samsumin
(prosecutor),
through his attorney
encountering H. Troli
Bin Conit (Defendant I)
and PT Angkasa Pura II
(Defendant II)

Juwita Sari (Penggugat)


Melawan PT Angkasa
Pura Solusi Cabang
Palembang (Terguggat
I), PT Angkasa Pura II
Solusi Pusat (Tergugat
II) dan PT Angkasa Pura
II (Tergugat III)

Civil Case
Pengaruh
Terhadap
Perusahaan

Status

Description

Status

Gugatan perdata yang diajukan terkait kepemilikan


tanah seluas +/- 10.000m2 dilokasi bekas tambang
timah karya, PT APII digugat dalam perkara ini dengan
membayar ganti rugi pembebasan tanah seluas 14x75
meter untuk perluasan Bandar Udara Depati Amir yang
menurut penggugat di bayarkan kepada tergugat I sebesar
Rp122.850.000 (seratus dua puluh dua juta delapan ratus
lima puluh ribu rupiah)

Impact Towards
The Company

Berkekuatan
Hukum Tetap
Legally binding

Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Angkasa Pura II
No impact on
Angkasa Pura II

Civil action submitted in relation with land ownership


of ~10,000m2 at ex-tin mining location, PT APII, was
prosecuted in this case to pay the compensation of land
acquisition for Depati Amir Airport expansion with the area
width of 14x75 meters, which according to the prosecutor
should be paid to the Defendant I for IDR122,850,000 (one
hundred and twenty two million eight hundred and fifty
thousand rupiah)
Gugatan ganti rugi yang dimintakan oleh Sdr Juwita Sari
kepada AP II atas kerusakan mobil penggugat yang terjadi
di area parkir Bandara Udara Sultan Mahmud Baddarudin II
Palembang

Berkekuatan
Hukum Tetap
Legally binding

Indemnity lawsuit proposed by Ms. Juwita Sari to AP II on


the damage of her car on an incident in parking area of
Sultan Mahmud Baddaru-din II Palembang

Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Angkasa Pura II
No impact on
Angkasa Pura II

Juwita Sari (Prosecutor)


encountering PT
Angkasa Pura Solusi
Palembang Branch
(Defendant I), PT
Angkasa Pura II Solusi
Pusat (Defendant II)
and PT Angkasa Pura II
(Defendant III)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Uraian

Status

Cases

Description

Status

Gugatan Kepemilikan
Tanah oleh Cabang
Bandara Soekarno-Hatta

PT Angkasa Pura II (Persero) - Cabang Bandara Soekarno


- Hatta mengajukan gugatan atas kepemilikan tanah
seluas 1.882 M2 dan 3.500 M2 yang terletak di Jalan
Pembangunan II, Kelurahan Batusari Kecamatan Batuceper,
Kota Tangerang.

In settlement
process

Impact Towards
The Company

Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Angkasa Pura II
No impact on
Angkasa Pura II

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Lawsuit on Land
Ownership by SoekarnoAdapun berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang
Hatta Airport Branch
dengan No. 484/PDT.G/2011/PN.TNG, PT Angkasa Pura
II (Persero) telah dinyatakan menang dalam kasus ini.
Kemudian sesuai dengan Putusan dari Pengadilan Tinggi
Provinsi Banten No. 54/PDT/2013/PN.TNG PT Angkasa
Pura II (Persero) juga dinyatakan menang dalam perkara
ini. Saat ini sedang dalam proses kasasi.

Dalam Proses
Penyelesaian

Pengaruh
Terhadap
Perusahaan

PT Angkasa Pura II (Persero) Soekarno-Hatta Airport


Branch filed a lawsuit over the ownership of land with
1,882 m2 and 3,500 m2 area width, located on Jalan
Pembangunan II, Batusari Village, Batuceper Sub-district,
Tangerang City.

Lawsuit to PT Angkasa
Pura II (Persero)
Supadio Branch

Terdapat gugatan yang dilakukan oleh Sdr Pino dan 27


(duapuluh Tujuh) penggarap lahan milik PT Angkasa Pura
II (Persero) - Cabang Supadio, namun berdasarkan Putusan
Pengadilan No. 224k/PDT/2008 tanggal 13 Agustus
2008 PT Angkasa Pura II (Persero) dinyatakan menang
dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan eksekusi
lahan berkerjasama dengan jaksa Pengacara negara pada
Kejaksaan tinggi Provinsi Kalimantan Barat.

Dalam Proses
Penyelesaian
In settlement
process

Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Angkasa Pura II
No impact on
Angkasa Pura II

Lawsuit filed by Mr. Pino and 27 (twenty-seven) tillers of


the land owned by PT Angkasa Pura II (Persero) Supadio
Branch, however based on Court Verdict No. 224k/
PDT/2008 dated 13 August 2008 , PT Angkasa Pura II
(Persero) was stated to win and currently in the process of
land execution, cooperating with state Prosecutor at the
High Attorney Court of West Kalimantan Province

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Based on the decision of Tangerang State Court No. 484/


PDT.G/2011/ PN.TNG, PT Angkasa Pura II (Persero) has
been stated to win the case. Afterwards, based on the
Verdict from the High Court of Banten Province No. 54/
PDT/2013/PN.TNG PT Angkasa Pura II (Persero) was also
stated to win this case. Currently it is in cassation process
Gugatan Terhadap
PT Angkasa Pura II
(Persero) - Cabang
Supadio

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Perkara

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

367

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Uraian

Cases

Gugatan Terhadap
PT Angkasa Pura II
(Persero) cabang
Bandara Sultan Thaha
- Jambi
Lawsuit from PT
Angkasa Pura II
(Persero) to PT Prima
Griya Lestari

Gugatan PT Angkasa
Pura II (Persero) kepada
PT Prima Griya Lestari
Lawsuit from PT
Angkasa Pura II
(Persero) to PT Prima
Griya Lestari

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Perkara

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Status

Description

Status

Terdapat gugatan yang dilakukan oleh Sdr. Oesny Tomi atas


ganti rugi tanah untuk proyek pelebaran runway Bandara
Sultan Thaha - Jambi seluas 7.404 M2 Pino tahun 2011
yang diperuntukkan jalan umum. Berdasarkan Putusan
Pengadilan No. 02/PDT.G/2013/PN.SGT PT Angkasa Pura
II (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) - Cabang Jambi
dinyatakan kalah dalam permasalahan ini, namun saat ini
masih dilakukan tahap banding.

Impact Towards
The Company

Dalam Proses
Penyelesaian
In settlement
process

Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Angkasa Pura II
No impact on
Angkasa Pura II

Lawsuit filed by Mr. Oesny Tomi on the indemnity of land


for runway expansion project at Sultan Thaha Airport
Jambi, with the area width of 7,404m2 Pino year of 2011,
which was dedicated for public road. Based on Court
Verdict No. 02/PDT.G/2013/ PN.SGT PT Angkasa Pura II
(Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) Jambi Branch was
stated to lose in this case, however currently it is still in
appealing stage.
PT Angkasa Pura II (Persero) - Cabang Bandara Soekarno
-Hatta mengajukan gugatan kepada PT Prima Griya Lestari
atas kepemilikan tanah seluas 116,4711 Ha yang terletak
di Desa /Kelurahan karangsari, Kecamatan Batuceper,
Kotamadya Tangerang. Berdasarkan Putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Barat No. 399/PDT.G/2011/PN Jkt. Bar,
dinyatakan bahwa PT Angkasa Pura II (persero) adalah
pemilik syah atas tanah seluas tersebut di atas dan tanah
tersebut diperoleh secara syah sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan. Sedangkan status hukumnya saat
ini masih dalam tahap banding.

Dalam Proses
Penyelesaian
In settlement
process

Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Angkasa Pura II
No impact on
Angkasa Pura II

PT Angkasa Pura II (Persero) - Soekarno Hatta Airport Branch filed lawsuit to PT Prima Griya Lestari
on the ownership of land with the area width of 116,4711
Ha located in Karangsari Village, Batuceper Sub-district,
Tangerang City. Based on Verdict of West Jakarta District
Court, No. 399/PDT.G/2011/PN Jkt. Bar, it is stated that
PT Angkasa Pura II (persero) is the legal owner on the
land with the above mentioned area width, and it was
obtained legally in accordance with the predefined
procedure. While the legal status is currently still in
appealing stage.
II. Perkara Pidana

368

Pengaruh
Terhadap
Perusahaan

Tidak terdapat Perkara Pidana yang dihadapi Angkasa


Pura II sepanjang tahun 2014.
III. Perkara Tata Usaha Negara

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

II. Criminal Case


Throughout 2014, there were no Criminal Case faced by
Angkasa Pura II.
III. State Administration Cases

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Cabang Supadio Pontianak


H. Saini Umar (Penggugat) melawan Kepala
kantor pertanahan kab. Kubu Raya
Branch Pontianak Supadio
H. Saini Umar (Prosecutor) against the Head
of district land office Kubu Raya

Uraian
Description

Status
Status

Gugatan pembatalan sertifikat hak


pakai atas nama Dirjen Perhubungan
Udara (Atas Hak Lahan Bandar Udara
Supadio Pontianak)

Berkekuatan
Hukum Tetap

Lawsuit of Certificate revocation


rights
made on behalf of the Director
General of Civil Air

Legally binding

Tidak
Berpengaruh
Terhadap
Angkasa Pura II

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Perkara
Cases

Pengaruh
Terhadap
Perusahaan
Impact Towards
The Company

No impact on
Angkasa Pura II

B. Perkara di Entitas Anak


Sepanjang tahun 2014 tidak ada perkara hukum yang
dihadapi oleh Entitas Anak maupun terkait dengan Dewan
Komisaris dan Direksi Entitas Anak.

B. Cases in Subsidiaries
Throughout 2014, there were no legal cases faced
by Subsidiaries, nor cases involving the Board of
Commissioners and Board of Directors of Subsidiaries

C. Perkara yang Melibatkan Dewan Komisaris dan Direksi


Angkasa Pura II
Sepanjang tahun 2014 tidak ada perkara hukum yang
melibatkan Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II.

C. Cases involving the Board of Commissioners and


Directors of Angkasa Pura II
Throughout 2014, there were no legal cases involving the
Board of Commissioners and Directors of Angkasa Pura II.

D. Sanksi dari Regulator


Sepanjang tahun 2014, tidak terdapat sanksi dari regulator
yang diberikan kepada Angkasa Pura II.

D. Penalty from Regulator


Throughout 2014, there was no penalty from regulator
imposed to Angkasa Pura II.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

IV. Tax Disputes


Throughout 2014, there were no Tax Disputes faced by
Angkasa Pura II

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

IV. Sengketa Pajak


Tidak terdapat Sengketa Pajak yang dihadapi Angkasa
Pura II sepanjang tahun 2014.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

369

Penyimpangan Internal
Selama tahun 2014 tidak ada penyimpangan yang bersifat
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan Angkasa Pura II.

Throughout 2014, there were no frauds conducted by Angkasa


Pura II employees.

Benturan Kepentingan
Conflict Of Interest

Benturan kepentingan adalah suatu keadaan dimana terdapat


konflik antara kepentingan ekonomi Perusahaan dengan
kepentingan ekonomi pribadi Direksi, Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham. Selama tahun 2014 tidak ada transaksi
yang memiliki benturan kepentingan di Angkasa Pura II, setiap
transaksi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
selalu memperhatikan prinsip-prinsip GCG.

Conflict of interest is a situation in which conflict occurs


between the Companys economic interest and personal
interest of Board of Directors, Board of Commissioners and
Shareholders. The Management regarding Conflict of interest
is stated on Angkasa Pura IIs Code of Conduct. Throughout
2014, there were no transactions related to conflict of interest
in Angkasa Pura II, each transation is conducted in accordance
with the applicable regulations and GCG principles.

Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik


Funding For Social And Political Activities
Angkasa Pura II tidak terlibat didalam kegiatan politik dan tidak
memberikan donasi atau bantuan untuk kepentingan politik.
Sedangkan kepedulian terhadap masalah sosial merupakan
bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Angkasa Pura
II kepada masyarakat. Uraian lebih lengkap terdapat pada
bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada laporan ini.

Angkasa Pura II is not involved in any political activities and


does not provide donation or assistance for political interest.
The Management regarding disbursenment fund social and
political activities is satate on Angkasa Pura IIs Code of Conduct.
Meanwhile, awareness towards social issues is an important
part of duties and responsibilities of Angkasa Pura II to the
community. Detailed description is explained in Corporate
Social Responsibility section.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Internal Violation

370

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Code of Conduct
Code Of Conduct

Menjaga standar etika sangat penting untuk mempertahankan


loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan
dan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi
Angkasa Pura II. Hal ini disebabkan semua keputusan
Perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
stakeholder yang berkepentingan dan berpengaruh pada
keputusan-keputusan Perusahaan.

Maintaining ethics standard is highly important, in order to


maintain stakeholders loyalty and making decisions and
solvings of problem faced by Angkasa Pura II. This is due
to all Corporate decisions is highly influencing and being
influenced by stakeholder with the interest and impact to
the Companys decisions.

Penerapan Code of Conduct ini merupakan salah satu wujud


penjabaran Budaya Perusahaan yang disebut THE BEST, dengan
penjabaran sebagai berikut:

The application of the Code of Conduct is one of the format


of Corporate Culture description called THE BEST, with further
decription as follows:

TEAM-WORK

Kooperatif dan mampu bekerja sama secara efektif


Saling menghargai dan dapat menerima perbedaan
pendapat
Proaktif dalam memberikan masukan konstruktif
Cooperative and able to work together effectively
Appreciate each other and able to accept differences
in opinion
Proactive in providing constructive input

HOSPITALITY

Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik


terhadap pelanggan internal dan eksternal
Harmonis dalam membina hubungan sinergetik
dengan semua pemangku kepentingan
Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar

EXCELLENCE

Selalu bersikap dan bertindak yang terbaik


Persisten melakukan perbaikan kesinambungan
Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints
Excellent in Attitude and Action at all times
Persistent in continuous improvement
Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Seimbang dalam pencapaian tujuan (jangka pendek dan jangka panjang)


Adil dalam tindakan dan pengambilan keputusan
Seimbang dalam pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan internal dan eksternal
Balance in achieving goals (short and long term)
Impartial in action and decision making
Balance in fulfilling internal and external shareholders demand

EFECTIVENESS & EFFICIENCY

Efektif dalam pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan


Efisien dalam pemakaian sumber daya serta sadar akan biaya dan profitabilitas (cost and
profitability concern)
Efektif dalam bekerja (3AS : Kerja KerAS, Kerja IklAS, Kerja CerdAS)
Effective in decision making and achieving goals
Efficient in resource utilization with sense of cost and profitability concern
Effective in working (3AS: Kerja KerAS (work hard), Kerja IkhlAS (work sincerely), Kerja CerdAS
(work smart))

SATISFACTION

Fokus pada kepuasan, kepentingan dan kebutuhan pelanggan


Komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kepuasan pelanggan internal dan eksternal
Teguh menerapkan prinsip PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul,
Lingkungan dan Internasional)
Focus on the satisfaction, interest and requirements of customers
Fully committed to continuously improve the internal and external customers satisfaction
Persistent in implementing PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi,
Unggul, Lingkungan dan Internasional (Excellent Service, Effective & efficient, High Dedication,
Superior, Environmental and International))

TRUSTWORTHY

Patuh terhadap kebijakan, peraturan, hukum dan undang-undang yang berlaku


Selaras antara kata dan perbuatan
Konsisten dalam penerapan jiwa/karakter Keteladanan, Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan,
Keadilan, Husnuzon (tidak berburuk sangka), Loyalitas dan Tindak Pendendam (KHSLT)
Compliance to the applicable policy, laws and regulation
Harmony between words and action
Consistency in implementing the spirit/character, exemplary, courage, precision, secrecy,
fairness, no prejudice, loyalty, and not avengeful.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Friendly in providing the best service to external and


internal customers
Harmony in maintaining synergistic relationship with
all stake holders
Care to the surrounding environment

BALANCE

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

THE BEST

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Importance of Standards of Ethics and Culture


Statement of the Company
Ethics is a valuable system or norms believed by all Personnel
of Angkasa Pura II, as a behavior standard. In carrying out the
business, Angkasa Pura II applies business ethics/ working
ethics, in which the business ethics become reference for the
Company in carrying out the business activities, including
interaction with stakeholder. While working ethics is a system
adopted by every Leader and Employees in carrying out their
duties, including ethics on relation between Employees and
the Company.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pentingnya Standar Etika dan Pernyataan Budaya


Perusahaan
Etika merupakan sistem nilai atau norma yang diyakini oleh
seluruh Insan Angkasa Pura II sebagai suatu standar perilaku.
Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura II menerapkan
etika bisnis/ usaha dan etika kerja, dimana etika bisnis menjadi
acuan bagi Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha
termasuk berinteraksi dengan stakeholder. Sementara etika
kerja merupakan sistem yang dianut oleh setiap Pimpinan
dan Pekerja dalam melaksanakan tugasnya termasuk etika
hubungan antar Pekerja dan Perusahaan.

371

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

372

Keberadaan Code of Conduct Angkasa Pura II


Angkasa Pura II berkomitmen mengimplementasikan GCG
secara konsisten yang salah satunya dilakukan melalui
penerapan Code of Conduct. Code of Conduct berlaku secara
universal sebagai dasar bertingkah laku Insan Angkasa Pura
II dalam menjalankan Misi untuk mencapai Visi Perusahaan.
Code of Conduct memuat pernyataan komitmen seluruh
karyawan Angkasa Pura II yang ditandatangani oleh seluruh
karyawan dan Pimpinan Perusahaan sebagai komitmen pribadi
untuk mematuhi Code of Conduct yang didokumentasikan
di Unit Sekretaris Perusahaan. Secara berkala, setiap tahun
Karyawan memperbaharui pernyataan komitmen terhadap
Code of Conduct.

The availability of Code of Conduct Angkasa Pura II


Angkasa Pura II is commited to implement GCG consistently, one
of them is through the implementation of Code of Conduct. Code
of Conduct is applicable universally as the basis of behavior
for Angkasa Pura II employees in carrying out the mission
to achieve Corporate Vision. Code of Conduct includes the
statement of commitment of all Angkasa Pura II employees
signed by all employees and Company Leadership as the
personal commitment to comply with the Code of Conduct and
documented at Corporate Secretary Unit. Periodically, every
year the Employees shall update the commitment statement
to the Code of Conduct.

Revisi Code of Conduct disahkan tanggal 22 Januari 2014 melalui


Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi nomor :
DKOM.036.1/HK.201/AP II-2014
KEP.02.03.01/01/2014.1

Code of Conduct Revision was authorized on 22 January


2014 thrugh the Board of Commissioners and Directors
Decree Number:
DKOM.036.1/HK.201/AP II-2014
KEP.02.03.01/01/2014.1

Code of Conduct mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang


dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku
yang harus dipedomani oleh seluruh Insan Angkasa Pura II.

Code of Conduct regulates the polisby of ethical values stated


explicitly as a behavior standard to be the guideline for all
employees of Angkasa Pura II.

Beberapa hal penting yang diatur dalam Code of Conduct


Angkasa Pura II antara lain:
Sambutan Komisaris Utama
Sambutan Direktur Utama
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Etika Bisnis
Bab III: Etika Kerja dan Tata Perilaku
Bab IV: Donasi, Hadiah dan Jamuan
Bab V: Penegakan Etika
Bab VI: Penerapan Pedoman Perilaku

Several important matters regulated in the Code of Conduct


of Angkasar Pura II are:
Preface from President Commissioner
Preface from Presidet Director
Chapter I : Introduction
Chapter II : Business Ethics
Chapter III: Work Ethics and Code of Conduct
Chapter IV: Donation, Gifts and Reception
Chapter V: Ethics Enforcement
Chapter VI: Application of Code of Conduct

Pengungkapan Code of Conduct kepada Seluruh Insan


Angkasa Pura II
Implementasi Code of Conduct dilaksanakan oleh selurun
Insan Perusahaan. Untuk itu, Angkasa Pura II melaksanakan
sosialisasi dan internalisasi untuk memastikan Code of Conduct
diketahui dan dijalankan.

Disclosure of Code of Conduct to All Individuals of


Angkasa Pura II
Implementation of Code of Conduct is executed by all
Individuals of the Company. Therefore, Angkasa Pura II conduct
socialization and internalization to ensure the Code of Conduct
is acknowledged and carried out.

Media Sosialisasi Penyebaran Pedoman Perilaku antara


lain melalui:
Tatap Muka melalui Sosialisasi GCG
Website
Portal Intranet
Buku saku
Sosial Media Forum Komunikasi Angkasa Pura II melalui
gadget/smartphone
Spanduk
Banner
Buletin
Pernyataan Komitmen
Iklan di koran
Contact Center nomor 1500 138
Dan lain sebagainya.

Socialization Media to disseminate Code of Conduct are


as follows:
Direct meeting through GCG socialization
Website
Intranet Portal
Pocket book
Social Media of Angkasa Pura II Communication Forum
through gadget/smartphone
Banner
Bulletin
Statement of Commitment
Advertisement in newspaper
Contact Center number 1500 138
Others

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Upaya Penerapan dan Penegakan Code of Conduct


Pada tahun 2014, upaya penegakkan Code of Conduct dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Melaksanakan program induksi karyawan baru untuk
memastikan setiap karyawan baru mengetahui mengenai
code of conduct
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
untuk memastikan pemahaman komprehensif bagi
seluruh karyawan
3. Melaksanakan komunikasi berkala
4. Melakukan pemantauan efektifitas program pedoman
perilaku. Program ini diaksanakan oleh SPI
5. Melaksanakan pemutakhiran buku pedoman perilaku
yang dilakukan secara berkala.

Efforts in Implementing and Enforcing Code of Conduct


In 2014, efforts in enforcing the Code of Conduct is implemented
in various ways, among othersa:
1. Conduct induction program for new employees to ensure
that each of new employee understands about code of
conduct
2. Conduct sustainable trainings to ensure comprehensive
understanding for all employees
3. Perform communication periodically
4. Conduct monitoring of Code of Conduct program
effectiveness. This program is executed by Internal
Audit Unit.
5. Update the Code of Conduct book periodically.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

In the related working units, it is also done the signing of


Commitment Statement containing compliance commitment.
In addition, socialization is also conducted through induction
materials for new employees, in which the Code of Conduct
becomes one of materials presented.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pada unit-unit kerja yang bersangkutan juga dilakukan


penandatanganan Pernyataan Komitmen yang berisi komitmen
kepatuhan. Selain itu, sosialisasi juga dilaksanakan melalui
materi induction terhadap karyawan baru, dimana materi
Code of Conduct menjadi salah satu materi yang disampaikan.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

373

Whistleblowing System

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Whistleblowing System

374

Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)


adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan
mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/
tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang
digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan Angkasa
Pura II dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran
yang terjadi di lingkungan Perusahaan.

Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowin g System) is a


system that manages the report/disclose lawful, unethical/
inappropriate actions secretly, anonymous and independent
in which used to optimize the roles of every individual at
Angkasa Pura II and also other parties in uncovering violations
within the area of the Company.

Hal ini sejalan dengan komitmen Angkasa Pura II untuk


terus menyempurnakan implementasi GCG, pelanggaran
terhadap implementasi GCG dan Code of Conduct harus
dihindari oleh segenap Insan Angkasa Pura II. Angkasa Pura
II telah memiliki Pedoman WBS telah yang disahkan sesuai
Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi nomor :
DKOM.036.3/HK.201/AP II-2014 tanggal 22 Januari 2014
KEP.02.03.01/01/2014.2

This is in line with the commitment of Angkasa Pura II to


continue improving the implementation of GCG in which any
violation against the implementation of GCG and Code should
be avoided by every individual of Angkara Pura II. Angkasa
Pura II has already defined the Guideline for WBS as legalized
through Joint Decision of Board Commissioners and Directors No:
DKOM.036.3/HK.201/ AP II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014.2
dated 22 January 2014.

Nantinya, Whistleblowing System tersebut akan menerima


setiap laporan yang masuk untuk dipelajari, diklasifikasikan dan
ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan
fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/
tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil
berdasarkan pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan
dan motif tindakan.

Later on, Whistleblowing System shall receive every incoming


report to be reviewed, categorized, and followed-up through
exhaustive investigation based on the existing facts. The
decision on whether the report can or cannot be proven shall be
made and taken based on the behavior, degree of deliberate
action as well as the motive of action

Pengelola Whistleblowing System


Pelaporan pelanggaran ditujukan melalui suatu mekanisme
baku dan dikelola secara profesional oleh Unit SPI sebagai
Unit Pengelola Sistem Pengaduan Pelanggaran (WBS) sesuai
Surat Keputusan Direksi Nomor : KEP.02.03/00/01/2014/082
tanggal 22 Januari 2014.

Whistleblowing System Administrator


The violation report is delivered through a standard mechanism
and maintained professionally by Internal Audit Unit as the
Whistleblowing System (WBS) Administrator in accordance
with the Decision Letter of the Board of Directors No:
KEP.02.03/00/01/2014/082 dated 22 January 2014.

Ruang Lingkup

Scope of Reporting

Ruang Lingkup Pengaduan meliputi hal-hal sebagai berikut:


1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang
berlaku
2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar
Perusahaan
3. pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Benturan kepentingan
6. Gratifikasi

Scope of Reporting includes the followings:


1. Violation from applicable laws and regulation
2. Misuse of position for other purpose outside of the
Company
3. Extortion
4. Manipulation
5. Conflict of Interest
6. Graft

Media Pelaporan
Media Pelaporan yang disediakan oleh Angkasa Pura II meliputi
berbagai media sebagai berikut:
1. Telepon : 021-5505042
2. Fax
: 021-5501536
3. Website : www.angkasapura2.co.id
4. Email
: spi.wbs@angkasapura2.co.id

Reporting Media
Reporting Media provided by Angkasa Pura II includes several
media as follows:
1. Phone
: 021-5505042
2. Fax
: 021-5501536
3. Website : www.angkasapura2.co.id
4. Email:
: mailto:spi.wbs@angkasapura2.co.id

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Dalam pelaksanaannya, penanggungjawab tindak lanjut


pelaporan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Direktur
Utama, jika terlapor adalah Insan Perusahaan selain Direksi;
Dewan Komisaris, jika terlapor adalah Direksi dan Komisaris
Utama, jika terlapor adalah anggota Dewan Komisaris.

In the implementation, person in charge for the follow-up


of report shall be classified as follows: President Director,
if the accused is Companys Personnel besides BoD;
Board of Commissioners, if the accused is the BoD; and
President Commisioner, if the accused is the Board of
Commissioner Members.

Mekanisme Pengaduan
Mekanisme pengaduan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pelapor menyampaikan laporan melalui berbagai media
yang disediakan disertai dengan identitas diri yang
sekurang-kurangnya memuat nama/alamat/nomor
telepon/handphone/faksimili/email dan fotokopi
identitas diri.
2. Menyertakan dokumen pendukung seperti: dokumen
yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/
atau pengaduan pelanggaran yang disampaikan.
3. Pengaduan pelanggaran secara tertulis tanpa identitas
(anonim) dapat dilakukan, namun wajib dilengkapi
dengan fotokopi/salinan dokumen yang berkaitan
dengan transaksi yang dilakukan dan/atau Pengaduan
Pelanggaran yang akan disampaikan.
4. Direktur Utama/Kepala SPI/Komisaris Utama yang
menerima pengaduan, mencatat dan menuangkan dalam
format standar.
5. Pengaduan yang disampaikan tanpa identitas (anonim)
tetap diproses, namun demikian dipertimbangkan terlebih
dahulu kesungguhan isi laporan, kredibilitas dan buktibukti yang diajukan serta kemungkinan melakukan
konfirmasi pengaduan.
6. Direktur Utama/Kepala SPI/Komisaris Utama melakukan
penyaringan terhadap laporan tersebut, apakah terdapat
Indikasi Awal. Bila YA makan laporan akan diteruskan
kepada Tim Pengaduan Pelanggaran, jika TIDAK, maka
proses Sistem Pengaduan Pelanggaran selesai.
7. Direktur Utama/Kepala SPI/Komisaris Utama melakukan
investigasi awal selama 14 hari kerja dan membuat
ringkasannya.
8. Berdasarkan hasil tersebut, Direktur Utama atau Komisaris
Utama memutuskan tindak lanjut:
a. Dihentikan, jika tidak memenuhi persyaratan Indikasi
Awal
b. Bekerjasama dengan External Investigator untuk
melakukan investigasi lanjutan jika substansi
pengaduan terkait dengan Direksi, Dewan Komisaris
dan Karyawan satu tingkat di bawah Direksi atau citra/
reputasi Perusahaan dan/atau menimbulkan kerugian
besar dan/atau belum pernah ditindaklanjuti oleh SPI.

Reporting Mechanism
Reporting mechanism shall be conducted as follows:
1. The whistleblower provides report through various media
provided along with personal identity at minimum
includes name/ address/ phone number/ handphone/
facsimile/ e-mail and photocopy of ID Card.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2. Enclosing supporting documents such as: document


related to the transaction and/ or the violation report.
3. Violation report in written without identity (anonym)
can be done, however it requires to be completed by
photocopy of document related to transaction done and/
or Violation Report to be submitted.
4. President Director/ Head of Internal Audit Unit/ President
Commissioner who receive the report, shall record and
incorporate it in standard format.
5. The report submitted without identity (anonym) will still
be processed, however it needs to consider the report
accuracy, credibility and the evidences proposed as well
as possibility to confirm the report.
6. President Director/ Head of Internal Audit Unit/ President
Commissioner shall conduct filtering to the report,
whether there is Initial Indication. If YES, then the report
shall be forwarded to the Violation Report Team, if NOT,
then the Violation Reporting System is completed.
7. President Director/ Head of Internal Audit Unit/ President
Commissioner performs initial investigation for 14 working
days and prepare the summary.
8. Based on the result, President Director or President
Commissioner shall decide the follow-up:
a. Terminated, if it does not fulfill Initial Indication
requirement
b. Cooperate with External Investigator to conduct
further investigation if the reporting substance related
to Board of Directors, Board of Commissioners and
Employees at one level below BoD or Companys
image/ reputation and/ or bring big losses and/ or
has never been followed up by SPI.

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PT Angkasa Pura II (Persero)


Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Gedung 600
Kotak Pos 1001 JKT 19120
Tangerang

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

PT Angkasa Pura II (Persero)


Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Gedung 600
Kotak Pos 1001 JKT 19120
Tangerang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

In addition, it also can be delivered in a sealed envelope by


putting code WBS on the top right of the envelope, addressed
to President Director or the Head of Internal Audit Unit, under
the following addressed:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Selain itu, dapat juga disampaikan melalui amplop tertutup


dengan memberi kode WBS pada bagian kanan atas amplop
tersebut, yang ditujukan kepada Direktur Utama atau Kepala
SPI dengan alamat:

375

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

c. Cooperate with other related functions or conducted


by Investigation Team in accordance with the
reporting/ reveal substance.
9. Report on Internal or External Investigation Result shall
be completed within at the latest 90 Working Days since
the decision to conduct investigation received from/ by
Inbestigation Team, and presented by the Investigation
Team to the President Director/ President Commissioner.
10. Based on the report, it would be taken decision related
to the issue.

Perlindungan Terhadap Pelapor


Angkasa Pura II memberikan perlindungan terhadap pelapor
yang melaporkan dugaan pelanggaran melalui mekanisme
Whistleblowing System. Kebijakan perlindungan terhadap
pelapor adalah sebagai berikut:
1. Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perusahaan
2. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor
dari segala bentuk ancaman, intimidasi ataupun tindakan
tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor
menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan kepada
pihak manapun.
3. Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para
pihak yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-pihak
yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/
Penyingkapan tersebut.

Protection to the Whistleblower


Angkasa Pura II provides protection to the whistleblower
who reports the alleged violation through Whistleblowing
System mechanism. Policy on protection to the whistleblower
are as follows:
1. Identity of the Whistleblower is kept confidential by the
Company
2. Company ensures the protection to the Whistleblower
from any form of threats, intimidation or disagreeable
actions from any parties, as long as the Whistleblower
keeps the confidentiality of the violation reported to
any parties.
3. Protection to the Whistleblower shall also be applicable
for parties conducting Investigation or parties providing
information related to the Report/ Disclosure.

Selain perlindungan diatas, Perusahaan juga akan menyediakan


perlindungan hukum. Diharapkan, dengan adanya jaminan
perlindungan ini, akan mendorong setiap Insan Perusahaan
dan Pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran
dan menjamin keamanan Pelapor dan keluarganya.

In addition to the above protection, Company shall also provide


legal protection. It is expected that this shall encourage each
Company Personnel and other Whistleblowers to have the
courage tp report the violation and guarantee the security
of the Whistleblower and his/her family.

Sosialisasi dan Evaluasi


Angkasa Pura II melaksanakan sosialisasi Whistleblowing
System secara berkelanjutan kepada seluruh Insan Perusahaan
dan secara berkala akan melaksanakan pemutakhiran dan
penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan
sesuai dengan perkembangan bisnis Perusahaan. Sosialisasi
ini dilaksanakan bersamaan dengan sosialisasi penerapan
GCG, publikasi melalui intranet dan media komunikasi lainnya.

Socialization and Evaluation


Angkasa Pura II conducts socialization of Whistleblowing System
continuously to all Companys Personnel and periodically
perform the updating and refinement for sustainable
improvement, based on Companys business progress. The
socialization is conducted in parallel with socialization of
GCG implementation, publication through intranet and other
communication media.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

c. Bekerjasama dengan fungsi terkait lainnya atau


dilakukan oleh Tim Investigasi sesuai dengan substansi
pengaduan/penyingkapan.
9. Laporan Hasil Investigasi Internal maupun External
diselesaikan dalam waktu selambatnya 90 Hari Kerja sejak
keputusan untuk melakukan investigasi diterima dari/
oleh Tim Investigasi dan kemudian dipresentasikan oleh
Tim Investigasi kepada Direktur Utama/Komisaris Utama.
10. Berdasarkan hasil laporan tersebut, maka akan diambil
keputusan terkait dengan hal tersebut.

376

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Praktik Bad Corporate Governance


Bad Corporate Governance Practices

Dari keseluruhan kriteria praktik Bad Corporate Governance,


tidak terdapat satupun yang terdapat pada Angkasa Pura II.

From all criteria of Bad Corporate Governance Practices, none


of them are found in Angkasa Pura II.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Referring to Annual Report Award (ARA) 2014, criteria,


the indicators for Bad Corporate Governance practices are
as follows:
1. Report stating that Company has polluted the
environment;
2. Important cases faced by the company, subsidiaries,
active members of the Board of Directors and/ or
Board of Commissioners that were not disclosed in the
Annual Report;
3. Non-compliance with the fulfillment of tax obligations;
and
4. Financial statement was not reported in accordance with
Financial Accounting Standard (SAK)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Mengacu pada Kriteria Annual Report Award (ARA) 2014,


indikator mengenai praktik Bad Corporate Governance
sebagai berikut:
1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari
lingkungan;
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan,
entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan
dalam Laporan Tahunan;
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan;
dan
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be Leading a Airport Company

377

Tanggung Jawab Sosial


dan Lingkungan
Corporate Social Responsibility

378

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome
Challenges
to be a Leading
Airport Company
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

379

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

380

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility


(CSR) merupakan komitmen Angkasa Pura
II dan langkah strategis dalam menjaga
pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis
perusahaan (sustainable business).

The implementation of Corporate Social


Responsibility (CSR) is the commitment of
Angkasa Pura II and strategic measures in
maintaining the growth and sustainaible
business of the Company

Perusahaan meyakini bahwa dengan pendekatan yang


seimbang antara kinerja ekonomi (economic indicators),
kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja
sosial (social indicators), akan mendukung peran perusahaan
dalam pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development). Kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan
kepentingan generasi mendatang.

The Company believes through balance approach between


economic indicators, enviromental indicators and social
indicators, it would support the Companys contribution in
the sustainable development. The development program
is conducted to fulfill current generation demand without
sacrificing the interest of future generation.

Angkasa Pura II berharap tidak hanya bermanfaat bagi para


pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku
kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu konsumen,
masyarakat dan lingkungan. Angkasa Pura II menyadari bahwa
CSR merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh
kembangnya perusahaan. Perusahaan menempatkan CSR
sebagai bagian dari program jangka panjang perusahaan.

Angkasa Pura II expects this shall not only be beneficial for


the shareholders, but also for the broader stakeholders i.e.
consumers, community and environment. Angkasa Pura II
realizes that CSR is an important factor to support the growth
and development of the Company. The Company places CSR
as part of the Corporate Long Term Plan Program.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Filosofi Csr Angkasa Pura Ii


Csr Philosophy of Angkasa Pura II

Perusahaan secara konsisten melaksanakan kegiatan CSR


sebagai wujud kepedulian perusahaan sekaligus apresiasi
kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan
dukungan atas proses bisnis perusahaan. Keberlangsungan
bisnis Perusahaan tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam
menyambut berbagai produk dan layanan yang ditawarkan
oleh perusahaan.

The Company is consistently conducting the CSR program as


the realization of Companys concern and appreciation to
the community who have given the trust and support to the
business. The sustainability of business is closely related to
the public participation in welcoming various products and
services offered by the Company.

Angkasa Pura II telah menjalankan kegiatan CSR sebagai


timbal balik manfaat dari proses bisnis yang berjalan. Secara
keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014, mencakup
program pelestarian lingkungan hidup, program di bidang
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, program
pengembangan sosial dan kemasyarakatan dan program yang
terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.

Angkasa Pura II has implemented the CSR program as the


reciprocal benefit in the ongoing business process. Overall,
the social and environment responsibility activities that were
carried out throughout 2014 included environmental protection
programs, employment programs, health and safety, social
and community development programs and other programs
associated with company responsibilities to its customers.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Angkasa Pura II has a strong commitment to continue generating


benefits to the stakeholders extensively. This philosophy is
followed so that any development activities undertaken will
always create added value for the stakeholders. Along the
way, this concern has existed since the early establishment
of the Company, and reinforced by the issuance of Law No.
40/2007 on Limited Liability Company and the concept of
Corporate Social Responsibility (CSR)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Angkasa Pura II memiliki komitmen kuat untuk senantiasa


memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan
secara luas. Filosofi ini dianut agar dalam setiap kegiatan
pembangunan yang dilakukan senantiasa dapat memberikan
nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Dalam
perjalanannya, kepedulian ini telah ada sejak awal pendirian,
dan semakin diperkuat dengan terbitnya UU No. 40/2007
tentang Perseroan Terbatas terbit dan konsep Corporate Social
Responsibility (CSR).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

381

Csr - Lingkungan Hidup


Angkasa Pura II menerapkan program CSR sebagai bentuk
implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance). Angkasa Pura II berkomitmen
untuk terus memberikan kontribusi terhadap pelestarian
alam dan penyelamatan lingkungan hidup. Hal ini dilakukan
dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan
Perusahaan maupun kegiatan manusia pada umumnya, selain
untuk mendukung program-program nasional yang terkait
dengan lingkungan hidup.

Angkasa Pura II applies the CSR program as a form of


implementation of Good Corporate Governance concept.
The Company is committed to continue the contribution
to natural preservation and environmental saving. This is
conducted in order to minimize the environmental impact
from the Companys activities as well as human activities
in general, besides to support the national program related
to environment.

Program CSR terhadap pelestarian alam dilaksanakan melalui


program Bina Lingkungan (BL). Pada tahun 2014, kegiatan Bina
Lingkungan terkait pelestarian alam yang telah dilakukan oleh
Perusahaan antara lain: penghijauan atau penanaman pohon,
penyediaan bak sampah dan konservasi hewan.

CSR program on natural preservation is conducted through


Community Development (BL) program. In 2014, the Community
Development program related to natural preservation of the
Company are among others: reforestation or restoration,
providing trash bin and animal conservation.

Kebijakan
Komitmen Angkasa Pura II untuk tetap menjaga dan
mempertahankan sekaligus pelestarian lingkungan telah
dituangkan dalam peraturan perusahaan nomor 38 tentang
Master Plan Eco-Airport PT Angkasa Pura II (Persero) yang
ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor KEP.02.04/10/2012.
Tujuan dan inisiatif dari Master Plan Eco-Airport adalah untuk
melindungi lingkungan dari pengaruh dampak penting
pengoperasian serta pengembangan bandar udara yang
didasarkan pada kerangka pengelolaan lingkungan di bandar
udara dan sekitarnya.

POLICY
Angkasa Pura II commitment to be responsible towards the
environment is stated in the Company Regulation No. 38
regarding the Eco-Airport Master Plan of PT Angkasa Pura II
(Persero), which is stipulated in the Board Of Directors Decision
Number KEP.02.04/10/2012. The objectives and initiatives
of the Eco-Airport Master Plan is to protect the environment
from the critical impacts arising from the operations and
development of airports based on the environmental
management framework at the airports and surrounding areas.

Dampak lingkungan yang timbul akibat operasional Perusahaan


harus ditekan serendah mungkin demi tercapainya kelestarian
lingkungan hidup. Dalam mengelola dan mengembangkan
bandar udara, komitmen Angkasa Pura II sebagai berikut:
1. Mematuhi ketentuan dan peraturan tentang lingkungan
hidup;
2. Mengidentifikasi dan mengelola dampak penting
lingkungan di bandar udara;
3. Mengelola Lingkungan secara berkelanjutan melalui program
yang berdampak langsung pada pelestarian alam;
4. Melakukan pengukuran, pemantauan, pelaporan dan
peningkatan kualitas pengelolaan limbah operasional;
5. Mengkomunikasikan komitmen terhadap pelestarian
lingkungan kepada pegawai dan seluruh pemangku
kepentingan.

The environmental impacts arising due to the operations of


the Company shall be minimized as low as possible in order
to achieve environmental preservation. In managing and
developing the airport, Angkasa Pura II has committed to
the following:
1. Comply with environmental provisions and regulations
2. Identify and manage significant environment impacts
at airports;
3. Manage the environmental sustainability through the
program with direct impact to natural preservation;
4. Perform measurement, monitoring, reporting and quality
improvement of operational waste management;
5. Communicate the commitment to environmental
protection to the employees and all stakeholders.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

CSR - Environment

382

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

SPECIFIC ACTIVITIES
Angkasa Pura execute several specific programs related to
environmental management through several activities outlined
as follows:

Penggunaan Material dan Energi Ramah Lingkungan


Angkasa Pura II dalam menjalankan operasional usaha jasa
kebandarudaraan tidak menggunakan material dan energi
langsung, namun menggunakan energi tidak langsung berupa
energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero). Salah satu
wujud kepedulian terhadap energi ramah lingkungan melalui
upaya penghematan energi yaitu pemasangan taxiway light
di Bandara Soekarno-Hatta sudah menggunakan lampu jenis
LED yang lebih hemat energi.

Use of Environmental Friendly Energy and Materials


Angkasa Pura II in its airport services business operations do
not use direct material and energy, but use indirect energy in
the form of electrical energy supplied by PT PLN. One of the
manifestations for environmentally friendly energy through
energy saving is the installation of taxiway light at SoekarnoHatta using LED lamp that is more energy efficient.

Lebih lanjut, Angkasa Pura II telah melakukan upaya untuk


mengembangkan konsep bandar udara yang mendukung
pelestarian alam dan ramah lingkungan, antara lain:
1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport
Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura
II telah menggunakan konsep airport garden dengan
memberikan ruang/daerah resapan air dan tata ruang
bandara bernuansa taman.
2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan
Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah
lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara
antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan
Bandar Udara Soekarno-Hatta. Spesifikasi yang diterapkan
antara lain:
Atap bangunan bergaya modern dengan pemanfaatan
sinar dari luar untuk penerangan siang hari, sehingga
terdapat penghematan energi listrik.
Dinding kaca bangunan yang transparan sehingga
memungkinkan cahaya masuk kedalam bangunan.

Moreover, Angkasa Pura II has perform effort to develop airport


concept that reinforce natural preservation and environmental
friendly, among others:
1. Airport Garden and Eco Airport Concept
Angakasa Pura II airport development has adopted garden
airport concept by providing water catchment area and
airport with garden atmospheres.
2. Environmentally Friendly Building Design
Environmentally friendly airport design has been adopted
in several airports such as Kualanamu Airport and in
the Soekarno-Hatta airport development. Specification
implemented are:
Modern style rooftop to utilize sun light during the
day and to conserve energy.
Transparent window glass to allow sun light into
the building.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kegiatan Khusus
Angkasa Pura II menjalankan beberapa program khusus terkait
dengan pengelolaan lingkungan hidup yang dijabarkan melalui
beberapa kegiatan sebagai berikut:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

ACTIVITIES
Angkasa Pura II strives to conduct a variety of programs related
to environmental preservation by maintaining the quality of
environmental components as follows:
a. Air quality
b. Energy
c. Noise & Vibration
d. Water
e. Land
f. Waste
g. Biological environment
h. Animal conservation

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kegiatan yang Dilakukan


Angkasa Pura II berupaya untuk melakukan berbagai program
terkait pelestarian lingkungan hidup dengan menjaga kualitas
komponen lingkungan hidup meliputi:
a. Kualitas Udara
b. Energi
c. Kebisingan & Getaran
d. Air
e. Tanah
f. Limbah
g. Lingkungan nabati
h. Konservasi Hewan

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

383

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

384

3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair)


Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan
ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan
taman bandara.
4. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat
Pengelolaan Limbah padat melalui proses pembakaran
untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain,
khususnya dari luar negeri.

3. Waste Management / Liquid Waste


Water treatment systems to have the water can be safely
returned to nature as watering plants and gardens airports.

Sistem Pengelolaan limbah


Dalam rangka mewujudkan bandar udara yang bersih dan
sehat, diperlukan suatu pengelolaan limbah padat/sampah
serta limbah B3 secara terpadu dan terintegrasi dengan baik
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti bau,
penyakit,kotor, dan dampak lainnya. Komitmen terhadap
pelestarian lingkungan tersebut telah dituangkan dalam
Peraturan Perusahaan Nomor 38 Tentang Master Plan EcoAirport PT Angkasa Pura II (Persero) yang ditetapkan dalam
Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012. Kemudian
diperkuat dengan keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero)
Nomor: KEP.14.11/04/2014 tentang Pengelolaan Limbah
Padat/Sampah serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) di Bandar Udara PT Angkasa Pura II (Persero).

Waste Management System


In order to realize clean and healthy airport, it requires the
solid waste/trash as well as B3 waste management which
is well integrated and will not bring negative impacts such
as smells, disease, dirts or other impact. The commitment
on natural preservation has been included in the Company
Regulation Number 38 regarding Master Plan of Eco-Airport PT
Angkasa Pura II (Persero) which was stipulated in the Board
of Directors Decision Number KEP.02.04/10/2012. Later it was
enforced with the Board of Directors Decision of PT Angkasa
Pura II (Persero) Number KEP.14.11/04/2014 regarding Solid
Waste/Trash Management as well as Dangerous and Toxic
Waste Materials (B3) in the Airports of Angkasa Pura II.

Salah satu komponen lingkungan yang menjadi perhatian


dalam mewujudkan eco airport adalah pengelolaan limbah
padat termasuk di dalamnya limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (limbah B3). Limbah padat/sampah merupakan salah
satu dampak pengoperasian bandar udara. Sampah yang
dihasilkan bandar udara dikategorikan sebagai sampah sejenis
rumah tangga dalam kawasan khusus.

One of the environmental component that has become


the attention in realizing the exo airpot in the solid waste
management, including the Dangerous and Toxic Waster
Mateirals (B3 Waste). Solid Waste/ Trash is one of the impacts
of airport operations. The trash resulted by airport can be
categorized as household type of trash in specific area.

Tahapan Pengelolaan Limbah Bandar Udara


1. Tahap 1 Pemilahan
Melakukan pemilahan paling sedikit terhadap 5 (lima)
jenis sampah antara lain: sampah mengandung B3 serta
limbah B3, sampah mudah terurai, sampah yang dapat
digunakan kembali, sampah yang dapat didaur ulang,
dan sampah lainnya.
2. Tahap 2 Pengumpulan
Menyediakan TPS, TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan
menyediakan alat pengumpul untuk sampah terpilah.
3. Tahap 3 Pengangkutan
Pengangkutan sampah dari TPS atau TPS 3R ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA).
4. Tahap 4 Pengolahan
Pengolahan berupa: pemadatan sampah, pengomposan
sampah, pendaurulangan materi sampah, mengubah
sampah menjadi energi.
5. Tahap 5 Hasil Akhir

Stages of Airport Waste Maangement


1. Stage 1 Sorting
Perform sorting at least to 5 (five) type of trashes, among
others: trash containing B3 and B3 waste; trash that is
easy to be dissolved, reusable trash, recycleable trash
and other type of trash.
2. Stage 2 Collection.
Provide Trash bin (TPS-Tempat Pembuangan Sampah),
TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), and provide the trash
collection tools for sorted trash.
3. Stage 3 Delivery
Trash delivery from TPS or 3R TPS to the Final Processing
Point (TPA-Tempat Pemrosesan Akhir).
4. Stage 4 Processing
The processing shall be in the form of: compacting
trash,composing trash, recycling trash materials,
converting trash into energy
5. Stage 5 Final Result

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

4. Waste management/Solid waste


Solid waste management through incineration process to
eliminate disease endemic from other areas, especially
from outside the country.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Waste/Trash in the Airport is grouped in 4 (four)


categories:
1. Landside waste/trash (Terminal, Cargo, Offices, Landscape,
Parking)
2. Airside waste/trash (Airplane, Landscape)
3. B3 waste/trash (Airside waste, Landside waste, Vehicles,
Power Generator)
4. Waste/Trash of Airport Development Project

Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Landside Bandar


Udara

Airport Waste/Landside Trash Management Scheme

TAHAP 1 STAGE 1
Pemisahan Wadah Sesuai jenis
Sampah (5 Jenis Sampah)
Storage Split According to type
of trash (5 Type of Trash)

TAHAP 2 STAGE 2
Dikumpulkan Pada Masing-Masing
Zona Sesuai Dengan Jenis Sampah
(5 Jenis ampah)
Collected in Each Zone According
to the Type (5 Type of Trash)

TAHAP 3 STAGE 3
Menggunakan Bak Tertutup
Dengan Pemisahan Jenis
Sampah
Using Covered Bin with Trash
Type Sorting

TAHAP 4 STAGE 4
Pemanfaatan 3R (Reuse,
Reduce, Recycle)
3R (Reuse, Reduce, Recycle)

TAHAP 5 STAGE 5
Bekerjasama Dengan Pihak
Ketiga/Diangkut ke TPA
Cooperating with Third Party /
Transported to Final Processing
Point

Waste management scheme of airport project development


similar and align with the Airport Waste/Landside Trash
Management Scheme.

Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Airside Bandar


Udara

Airport Waste/Airside Trash Management Scheme

Limbah/Sampah Landside
Airside Waste/Trash
(Pesawat, Landscape)
(Airplane, Landscape)

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

TAHAP 3 STAGE 3
Dibawa ke Incinerator
Transported to the Incinerator

TAHAP 4 STAGE 4
Insinerasi/Pembakaran di
Incinerator
Incineration

TAHAP 5 STAGE 5
Sludge Limbah B3
Sludge Dangerous and Toxic
Waste

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

TAHAP 1 STAGE 1
Pemisahan Wadah Sesuai jenis
Sampah (5 Jenis Sampah)
Storage Split According to type
of trash (5 Type of Trash)

TAHAP 2 STAGE 2
Dikumpulkan Sesuai Dengan
Jenis Sampah (5 Jenis Sampah)
Collected According to the Type
(5 Type of Trash)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Skema pengelolaan limbah/sampah proyek pengembangan


bandar udara sama dan sesuai dengan skema pengelolaan
limbah/sampah lanside bandar udara.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Limbah/Sampah Landside
Landside Waste/Trash
(Terminal, Kargo, Perkantoran,
Landscape, Parkir)
(Terminal, Cargo, Offices,
Landscape, Parking)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Limbah/Sampah Bandar Udara dikelompokkan dalam 4 (empat)


kategori antara lain:
1. Limbah/Sampah Landside (Terminal, Kargo, Perkantoran,
Landscape, Parkir)
2. Limbah/Sampah Airside (Pesawat, Landscape)
3. Limbah/Sampah B3(Limbah Airside, Limbah Landside,
Kendaraan, Genset)
4. Limbah/Sampah Proyek Pengembangan Bandar udara

385

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

Limbah/Sampah B3
Dangerous and Toxic Waste
(Limbah Airside, Limbah Landside,
Kendaraan, Genset)
Waste/ Trash (Airside Waste,
Landside Waste, Vehicles, Power
Generator)

TAHAP 1 STAGE 1
Pemilahan Spesifik Limbah B3
Dangerous and Toxic Waste
Specific Sorting

Airport Waste/ Dangerous and Toxic Waste Materials


Managemnet Scheme

TAHAP 2 STAGE 2
Ditampung Di Tempat penyimpanan
Sementara / TPS Limbah B3 (Berizin
Walikota/Bupati/BLH) dan dicatat
(Log book Harian & Neraca Bulanan)
Stored in temporary storage / TPS of
Dangerous and Toxic Waste (Permitted
by Mayor/ Bupati/ BLH) and recorded
(Daily Log Book & monthly Balance)

TAHAP 3 STAGE 3
Menggunakan Bak Tertutup Dengan
Pemisahan Jenis Sampah
Using Covered Bin with Trash Type Sorting

TAHAP 4 & 5 STAGE 4 & 5


Bekerjasama Dengan Pihak
Ketiga Yang Memiliki Izin Sesuai
Dengan Peraturan Yang Berlaku
dilengkapi dengan manifest
Limbah B3
Cooperating with Third
Party with Permit based
on Applicable Regulation
completed with Dangerous and
Toxic Waste manifest

Dampak Keuangan dari Kegiatan


Dana untuk program kegiatan pelestarian alam bersumber
dari dana Bina Lingkungan (BL). Pada tahun 2014 Dana Bina
Lingkungan yang telah disalurkan sebesar Rp33.394.913.784,00
dan Dana Bina Lingkungan sejak tahun 2002 s/d tahun 2013
telah disalurkan sebesar Rp80.858.018.985,50 , sehingga
Dana Bina Lingkungan yang disalurkan tahun 2002 s/d 2014
sebesar Rp114.252.932.769,50.

FINANCIAL IMPACT
The fund for natural preservation activities are sourced
from Community Development (BL) budget, In 2014, the
Community Development budget disbursed amounted to IDR
33,394,913,784 while the disbursement of CSR/Community
for the natural preservation during the period of 2002-2014
is IDR 114,252,932,769.50

Sertifikasi di Bidang Lingkungan


Bandar udara yang berada di lingkungan Angkasa Pura II
dilengkapi dengan Dokumen Lingkungan Hidup (Amdal)
sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan hidup terkait
dengan pengembangan dan operasional bandar udara.
Pemantauan hasil pengelolaan lingkungan di setiap bandar
udara dilaporkan dalam bentuk laporan RKL/RPL kepada badan
lingkungan hidup setempat, Kementerian Lingkungan Hidup,
dan Kementerian Perhubungan.

CERTIFICATION IN ENVIRONMENT
Airports within Angkasa Pura II management area is equipped
with Environmental Document (EIA) as guidance in managing
environment related to development and operational of
the airport. Monitoring on the results of environmental
management at each airport are reported in the form of
RKL/RPL to the local environmental agency, the Ministry of
Environment, and to Local Environmental Office, Ministry of
the Environment, and General Directorate of Air Transport of
the Transportation Ministry.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Bahan Berbahaya


dan Beracun (B3) Bandar Udara

386

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Csr - Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


CSR-Employment, Occupational Health And Safety

Angkasa Pura II memastikan kepatuhan terhadap Perundangundangan yang berlaku dalam melaksanakan CSR terhadap
ketenagakerjaan sesuai Undang-undang No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, sehingga meminimalkan terjadinya
pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam hubungan kerja.

Angkasa Pura II ensures the compliance with applicable laws


in implementing CSR for employment is in accordance with
the Law No. 13 Year 2003 regarding Employment, in order to
minimize the violation of human rights within work relations.

Strategi pengelolaan SDM kami menekankan pada :


1. Customer Centric Organization
Membentuk organisasi yang berkinerja tinggi dan
responsif dalam memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pelanggan
2. High Performing Culture
Mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi
yang efisien dan dinamis dalam mewujudkan visi dan
misi Angkasa Pura II
3. Accountable and Reliable People
Mengembangkan personil yang bertanggung jawab
dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan
kebandarudaraan yang berkualitas tinggi.
4. Nourishing Policy (Meritocracy Policy)
Menerapkan kebijakan pengelolaan SDM berdasarkan
kinerja karyawan
5. Global Standard
Menerapkan standar kerja perusahaan dan pelayanan
bandara kelas dunia untuk mencapai kinerja perusahaan/
bandara yang superior
6. Excellent System
Menerapkan Sistem manajemen SDM yang efektif dan
efisien dalam mengelola dan mengoptimalkan kinerja SDM

Our strategies in HR management are focused on:


1. Customer Centric Organization
Establish high-performing organizations and responsive
in providing the best service to customers

Kegiatan yang Dilakukan

ACTIVITIES

Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja


Angkasa Pura II tidak memiliki kebijakan internal terkait
ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya
berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku diterapkan
secara konsisten dan setara kepada seluruh pegawai tanpa
membedakan gender. Demikian pula dengan kesempatan
kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh pegawai.

Gender Equality and Employment Opportunities


Angkasa Pura II does not have internal employment that
distinguishes its implementation based on gender. All
regulations are applied consistently and equal to all employees
regardless of gender. As well as with employment opportunities
offered that applies to all employees.

Pengelolaan Hubungan Pegawai dengan Manajemen


Hubungan antara pegawai dengan manajemen telah terbina
dengan baik dengan adanya jaminan kebebasan berserikat.
Angkasa Pura II memiliki Serikat Pekerja Angkasa Pura II
(Sekarpura II) atau disingkat SEKARPURA yang beranggotakan
sekitar 82% pegawai.

Managing Employee Relations with Management


The relationship between employees and the management
have been well developed with guarantees for freedom of
association. The company has Labor Union of Angkasa Pura
II (Sekarpura II) or shortened as SEKARPURA, which consists
of approximately 82% of the employees.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

2. High Performing Culture


Develop high-performing organization culture, which is
efficient and dynamic in achieving the vision and mission
of Angkasa Pura II
3. Accountable and Reliable People
Develop responsible and reliable personnel in providing
high quality airport services.
4. Nourishing Policy (Meritocracy Policy)
Implement human resource management policies based
on the performance of employees.
5. Global Standard
Implement world-class working standards and airport
services to achieve superior performance of the company/
airport
6. Excellent System
Implement effective and efficient HR management
system in managing and optimizing HR performance

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Policy
Our Human Resources management strategies are focused on
the concept which considers human as the most important
element of the Company. The Company strives to emphasize the
implementation of Angkasa Pura II corporate values through
the implementation of the defined Code of Conduct.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kebijakan
Strategi pengelolaan SDM kami menekankan pada konsep yang
memandang manusia sebagai bagian terpenting Perusahaan.
Perusahaan berupaya menekankan penerapan nilai-nilai
Angkasa Pura II melalui implementasi Code of Conduct yang
telah ditetapkan.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

EMPLOYMENT
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

KETENAGAKERJAAN

387

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

388

SEKARPURA merupakan organisasi yang berhak mewakili


pegawai dalam berhubungan dengan manajemen dan telah
terlibat secara aktif dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) dengan manajemen. Saat ini PKB yang berlaku adalah
PKB Periode 2012-2013 dengan Nomor: KEP.03.15/01/2013
dan 001/PKS.DPP-SP II/I/2013.

SEKARPURA is an organization entitled to represent the


employees in relation to the management and has been
actively involved in the negotiations of the Collective
Bargaining Agreement (Perjanjian Kerja Bersama - PKB) with
the management. Current PKB is PKB for the period of 2012
2013 No. KEP.03.15/01/2013 and 001/PKS.DPPSP II/I/2013.

Rekrutmen SDM
Rekrutmen SDM Angkasa Pura II dilakukan melalui rekrutmen
internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan
mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki. Rekrutmen
eksternal difokuskan pada perekrutan pegawai berpendidikan
yang lebih tinggi dan pegawai dengan kompetensi yang belum
dimiliki Angkasa Pura II.

HR Recruitment
HR Recruitment of Angkasa Pura II is conducted through internal
and external recruitment. Internal recruitment is conducted
by optimizing the existing resources. External recruitment is
focused on recruiting employees with higher education and
competencies that have not yet available in Angkasa Pura II.

Pengembangan Kompetensi
Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan
dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan
pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung
maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional.
Pelatihan untuk perubahan kompetensi bertujuan untuk
menyiapkan kompetensi pegawai agar mampu menyikapi
perubahan. Sementara itu, pelatihan untuk pengembangan
kompetensi bertujuan untuk menyiapkan pegawai dengan
kompetensi tertentu guna mendukung portofolio bisnis Angkasa
Pura II.

Competency Development
Strengthening of HR competencies is conducted through training
and education to improve and develop competency, both
directly and indirectly related to the business strategy and
operations. Training for competency improvement is aimed
to prepare the competency of employees to enable them in
responding to changes. Meanwhile, training for competency
development is aimed to prepare employees with specific
competencies in order to support business portfolio of Angkasa
Pura II.

Selain itu, Angkasa Pura II juga menyelenggarakan berbagai


program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi
pegawainya yang saat ini dikelola melalui Unit Pendidikan
dan Pelatihan. Informasi mengenai Kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan dapat dilihat di Bagian Pengembangan Sumber
Daya Manusia.

Moreover, Angkasa Pura II also organized various training and


competency improvement programs for employees, which
currently are managed by the Education and Training Unit.
Information regarding the Education and Training Activities
presented in the Human Resource Development section.

Kesejahteraan Karyawan
a. Remunerasi Pegawai
Angkasa Pura II berupaya memberikan paket remunerasi
yang kompetitif bagi karyawan yang terdiri dari gaji dasar,
insentif prestasi, berbagai tunjangan dan fasilitas antara
lain :
Bulanan
Tunjangan transportasi/BBM, tunjangan uang makan,
tunjangan uang lembur, tunjangan license dan rating,
tunjangan jabatan, tunjangan telepon, dan Tunjangan
Operasional

Employees Welfare
a. Employees Remuneration
Angkasa Pura II strives to provide a competitive
remuneration package for employees consisting of basic
salary, performance incentive, various allowances and
facilities including:
Monthly
Transport allowances/fuel, meal allowances,
overtime allowances, license and ratings allowances,
functional allowances, telephone allowances, and
Operational allowances

Tahunan
Bantuan Sewa Rumah, Tunjangan Cuti, Tunjangan
Kesejahteraan Keluarga, Tunjangan Khusus dan
Insentif Produksi.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Annually
Housing Rent Assistance, Leave Allowances, Family
Welfare Allowances, Special Allowances and
Production Incentives.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Dapenda manages employees membership funds


for employees up to 2008 recruitment using Defined
Pension Benefit Program (PPMP). Meanwhile,
pension fund of employees that were recruited after
2009 is managed by Financial Institution Pension
Fund (DPLK) of PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
in the Defined Contribution Pension Program (PPIP).

Hal ini dilakukan atas arahan/instruksi dari Menteri


Negara BUMN tentang penyelenggaraan Pengelolaan
Dana Pensiun melalui Program Pensiun Iuran Pasti
(PPIP). Kerjasama tersebut tertuang dalam Perjanjian
Kerjasama tentang penyediaan layanan program
pensiun antara Angkasa Pura II dengan DPLK BNI
nomor PJJ.03.10.01/00/01/2013/089 atau 005/
DLK/1/2013 tanggal 26 Januari 2013.

This is conducted under the direction/instruction


of the Minister of State-Owned Enterprises on the
administration of the Pension Fund Management
through the Defined Controbution Pension Program
(PPIP). The cooperation is stated in the Partnership
Contract No. PJJ.03.10.01/00/01/2012/089 or 005/
DLK/1/2013 dated 26 January 2013.

Manfaat Pensiun Tambahan


Untuk meningkatkan kesejahteraan pasca kerja
Angkasa Pura II memberikan subsidi kepada seluruh
karyawan untuk membayarkan iuran kepada DPLK yang
dikelola oleh PT Bank Negara Indonesia TBk sehingga
karyawan perusahaan selain mempunyai manfaat
pensiun dari PT Dapenda dan Taspen untuk karyawan
PNS Diperbantukan juga memiliki manfaat pensiun
dari DPLK BNI. Kerjasama tersebut tertuang dalam
Perjanjian Kerjasama tentang penyediaan layanan
program pensiun antara Angkasa Pura II dengan DPLK
BNI nomor PJJ.03.13.01/00/01/2013/016 atau 004/
DLK/1/2013 tanggal 26 Januari 2013.
Tunjangan Hari Tua (THT)
Jaminan kesejahteraan, yang diberikan secara berkala
dan sekaligus oleh perusahaan kepada karyawan atau
keluarganya yang berhak karena adanya pemutusan
hubungan kerja/pensiun. Saat ini THT dikelola oleh
Bumiputera dan Jiwasraya.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Supplementary Pension Benefits


To improve post-employment welfare, Angkasa Pura
II subsidizes all employees to pay contribution fees
to DPLK, managed by PT Bank Negara Indonesia
Tbk. With this, in addition to pension benefits from
PT Dapenda and Taspen, seconded civil servants
also have pension fund benefits from BNI DP LK.
The cooperation is contained in the Agreement on
pension plan services between Angkasa Pura II with
DPLK BNI Number PJJ.03.13.01 /00/01/2012/016 or
004/ DLK/1/2012 dated January 26, 2013

c. Old Age Benefit


Welfare security, paid periodically and at once by the
company to employees or their families which entitled
to due to working termination/pension. Currently, old
age benefits are managed by Bumiputera and Jiwasraya

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

c.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Dapenda mengelola dana kepesertaan karyawan


hingga karyawan yang diangkat tahun 2008 dengan
pola Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Dan
untuk pengelolaan dana pensiun karyawan yang
diangkat sejak tahun 2009 dikelola oleh Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia
Tbk (BNI) dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

b. Pension Program
Angkasa Pura II has pension program as follows:
Pension Benefit
The management of Employee Pension Fund is
conducted with the establishment of PT Pensiun
Angkasa Pura II (Dapenda) by Angkasa Pura II,
through the Decision Letter of Board of Directors
of Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/AP II-98
dated October 6, 1998, which lastly amended with
No.KEP.695/KP.308/AP II SK-2003 dated December 31,
2003. Enactment by the Minister of Finance of the
Republic of Indonesia has been conducted through
Decree No. KEP.391/KM.17/1999 dated November
15, 1999 and has been amended with Decree No.
KEP.483/KM.5/2004 dated 07 December 2004.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

b. Program Pensiun
Angkasa Pura II memiliki program pensiun, yaitu:
Manfaat Pensiun
Pengelolaan Dana Pensiun karyawan perusahaan
telah dilakukan dengan didirikannya PT Dana
Pensiun Angkasa Pura II (Dapenda) oleh Angkasa
Pura II dengan Surat Keputusan Direksi Angkasa
Pura II No.KEP.549/KP.308/AP II-98 tanggal 06
Oktober 1998 serta telah diperbaharui dengan SK
No.KEP.695/KP.308/ AP II-2003 tanggal 31 Desember
2003. Pengesahan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia telah dilakukan berdasarkan SK No.KEP.391/
KM.17/1999 tanggal 15 November 1999 dan telah
diperbaharui dengan Keputusan No.KEP.483/
KM.5/2004 tanggal 07 Desember 2004.

389

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile

d. Tunjangan Perumahan Akhir Masa Tugas


Tunjangan perumahan yang diberikan kepada karyawan
yang telah berakhir masa tugasnya dan sekurangkurangnya
memiliki masa kerja di Perusahaan 3 (tiga) tahun.

d. Housing Benefits for Retirees


Housing allowances granted to employee which has
ended his/her tenure and has at least 3 (three) years
of service in the company

e. Jaminan Hari Tua


Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan
sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil
pengembangannya karena adanya pemutusan hubungan
kerja/pensiun.

e. Old-Age Security
Old Age Security will be returned/paid by fees collected
plus the investment return due to the termination of
employment/pension

Penghargaan Pegawai
Secara rutin, Angkasa Pura II memberikan apresiasi kepada
pegawai dan unit yang berprestasi dalam mendukung
pencapaian target bisnis perusahaan. Pemberian penghargaan
ini untuk memotivasi pegawai agar memberikan kontribusi
yang lebih baik di periode mendatang.

Employee Award
Regularly, Angkasa Pura II provides reward or appreciation
to high-performers, both employees and units, who excel in
supporting the achievement of business targets. This reward
is expected to motivate employees to give better contribution
in the coming periods.

Tingkat perpindahan (turnover) pegawai


Beberapa alasan terkait dengan tingkat perpindahan karyawan
yang keluar dari perusahaan antara lain: Pensiun Normal,
Pensiun Sakit, Pensiun Meninggal Dunia, dan Pensiun
Mengundurkan Diri/Atas Permintaan Sendiri. Jumlah pegawai
keluar (pensiun) selama tahun 2014 sebanyak 335 orang,
pada tahun 2013 adalah sebanyak 325 orang, dan tahun 2012
sebanyak 339 orang.

Employee Turnover Rate


Several reasons related to the turnover rate of employees
who left the company for various reasons, among others,
Normal Pensions, Sickness Pensions, Death Pensions, and
Resignation Pensions/Over Own Request. Total employees
resigned (pension) during 2013 is 325 people, compared to
339 people in 2012.

Tabel Turnover Karyawan 2014

Employee Turnover Table 2014

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Uraian | Description

390

Jumlah Karyawan | Total Employees

Penambahan Karyawan | Employees Addition


Rekrut PKWT ke Karyawan Perusahaan
Recruitment of contract employee to be permanent employee

335

Pengurangan Karyawan | Employees Reduction


Pensiun (Pemutusan Hubungan Kerja) | Pension (Job termination)

335

Turnover Karyawan | Employees Turnover


Survey Kepuasan Pegawai
Secara berkalam Angkasa Pura II mengadakan survei kepuasan
pegawai. Survei kepuasan pegawai digunakan untuk menilai
persepsi pegawai perihal kebijakan yang berlaku di perusahaan.
Hasil yang diperoleh dipandang sebagai feed back para pegawai
atas kebijakan umum yang berlaku saat ini, khususnya yang
ada hubungannya dengan SDM. Selanjutnya dari hasil feed
back tersebut akan dirumuskan kebijakan manajemen untuk
periode selanjutnya.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Employee Satisfaction Survey


Regularly, Angkasa Pura II conduct employee satisfaction
survey. This employee satisfaction survey are used to assess
employee perceptions regarding the policies in the Company.
The results seen as feedback from employees on current
policies, particularly on HR subject. Furthermore, the feedback
results will be included in the next period management policy.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Faktor-faktor yang menjadi variabel dalam survey kepuasan


karyawan yaitu:
a. Faktor Kebijakan & Kondisi Tempat Kerja;
b. Supervisi & Pengawasan;
c. Gaji/Imbalan & Benefit;
d. Prestasi (achievement) & Pengakuan (recognition);
e. Komunikasi Dan Kerjasama;
f. Pengembangan Karyawan (advancement);
g. Pekerjaan (work)

Factors as variable in the Employee Satisfaction Survey:

Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) PT Angkasa Pura II (Persero)


Tahun 2014 adalah sebesar 3,41 (Kategori Baik). Indeks ini naik
dibandingkan indeks sebelumnya di Tahun 2013 dan Tahun
2012. PT Angkasa Pura II (Persero) dapat mempertahankan
trend positifnya sejak Tahun 2012

Employee Satisfaction Index (ESI) PT Angkasa Pura II in 2014 is


(Categorized as Good). This index increase compare to previous
year 2013 and also compare with 2012. PT Angkasa Pura II
able to maintain this positive trend since 2012.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Policy & Workplace Conditions;


Supervision & Monitoring;
Salary/Fee & Benefit;
Achievement & Recognition;
Communication and Cooperation;
Employee advancement;
Work scope

Grafik Indeks Kepuasan Karyawan 2012 2014


Chart of Employee Satisfaction Index 2012-2014

3,24

3,39

3,41

2013

2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

2012

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

INDEKS KEPUASAN KARYAWAN TAHUN 2012-2014


EMPLOYEE SATISFACTION INDEX YEAR 2012-2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

In 2014 Angkasa Pura II conduct employee satisfaction survey.


Methods of Employee Satisfaction and Engagement Survey
conducted by distributing questionnaires to all employees
who meet the requirements. The requirement for employees
to participate in the Satisfaction Survey and Employee
Engagement is employees who have worked at PT Angkasa
Pura II (Persero) of at least 6 including during contract period.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pada tahun 2014 Angkasa Pura II mengadakan survei kepuasan


pegawai. Metode Survey Kepuasan dan Engagement Karyawan
dilaksanakan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
seluruh karyawan yang memenuhi persyaratan. Persyaratan
karyawan yang dapat mengikuti Survey Kepuasan dan
Engagement Karyawan ini adalah karyawan yang telah bekerja
di PT Angkasa Pura II (Persero) minimal 6 termasuk PKWT.

391

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

392

Dampak Keuangan dari Kegiatan


Berikut adalah dampak keuangan dari beberapa program
ketenagakerjaan yang dimiliki Angkasa Pura II:
a. Biaya yang dikeluarkan untuk program rekrutmen adalah
sebesar Rp4.080.682.410
b. Program pengembangan kompetensi:
Pelatihan dan pendidikan selama tahun 2014, Angkasa
Pura II mengeluarkan dana sebesar Rp76.481.772.931,dan pada tahun 2012 sebesar Rp53.573.240.031,-

Financial Impacts
The following details some of the financial impact of
employment programs of Angkasa Pura II:
a. Costs incurred from recruitment program amounted to
IDR 4,080,682.410
b. Competency and Development program
Education and Training throughout 2014, Angkasa Pura II
allocated funding if IDR IDR 76,481,772,931 and in 2012
of IDR 53,573,240.031

Total dampak keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan


sebagai kompensasi bagi karyawan dalam bentuk beban
karyawan di tahun 2014 sebesar Rp964,488 Miliar

Total financial impact incurred by the Company for employee


compensation in the form of employee expense in 2014 was
IDR 964,488 billion

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

Kebijakan

POLICY

Pelayanan Kesehatan
Angkasa Pura II menyediakan layanan kesehatan yang dikelola
secara swakelola oleh unit yang membidangi yaitu Pelayanan
Administrasi dan Umum bagi karyawan beserta keluarga inti
yang menjadi tanggungannya yang diharapkan berdampak
pada perbaikan produktivitas Angkasa Pura II.

Health Services
Angkasa Pura II provides health services managed
independently by the responsible unit, which is Administration
and General Services for employees and their core family
dependents, which expected to have impacts on production
improvement of Angkasa Pura II.

Selama tahun 2014, jumlah karyawan beserta keluarga inti yang


menjadi peserta layanan kesehatan Angkasa Pura II mencapai
12.427 sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 11.616 orang,
dan pada tahun 2012 sebanyak 10.961 orang.

Throughout 2014 total employees with families that become


health services members of Angkasa Pura II reached 12,427
people, compared to total participants in 2013 of 11,616
people and in 2012 of 10,961 people.

Keselamatan Kerja
Angkasa Pura II memastikan bahwa keselamatan kerja
pegawai terjamin selama di lingkungan kerja Angkasa Pura
II. Sosialisasi dan tindakan tegas terus dilakukan dalam rangka
membudayakan sikap patuh pegawai terhadap peraturan
perundangan tentang keselamatan kerja.

Occupational Safety
The Company ensures occupational safety of the employees
across the working locations of Angkasa Pura II. Socialization
and strict actions are continuously conducted in order to drive
the compliant behavior of the employees with the laws and
regulation regarding occupational safety.

Sejak 10 Mei 2002 (SK Pedoman Pelaksanaan K3 Angkasa


Pura II), pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat
kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini diselenggarakan
berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas
Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun.

Since 10 May 2002 (SK of HSE Implementation Guideline of


Angkasa Pura II), the HSE management is focused to reach zero
accident. This program is conducted based on the employment
regulation and HSE regulation of local Employment Office as
well as evaluated and assessed every year.

Komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan keamanan dan


keselamatan di lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan
Perusahaan yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/
KP.204/APII-2002.

Angkasa Pura II is committed to realize safety and security


across the working area which is generated in the Company
policy as regulated in the Board of Directors Decision
No.KEP.088/KP.204/APII-2002.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Activities
Angkasa Pura II consistently embedding safety first and zero
accident culture in conducting airport business operations,
in order to bring work convenience to employees as well as
security to the airport services users.

Berbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3


selama tahun 2013 antara lain adalah:
a. Pelatihan terkait dengan kesehatan dan keselamatan
kerja, meliputi P2K3 dan SMK3.
b. Pelatihan penanggulangan keadaan gawat darurat.
c. Pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana
kebakaran di lingkungan kerja yang dikoordinasikan oleh
Tim BALAKAR. Kegiatan ini dilakukan sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun.

Various activities undertaken which are related to HSE program


during 2014 are:
a. Training related to occupational health and safety,
including P2K3 and SMK3.
b. Training of emergency situation handling.
c. Training and simulation of fires handling in working area,
coordinated by BALAKAR team. This activity is conducted
at least once a year

Dampak Keuangan dari Kegiatan


Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan
dengan K3 tahun 2014 berupa biaya pengobatan pegawai
sebanyak Rp54.547.194.960 dan pada tahun 2013 berupa
biaya pengobatan pegawai sebesar Rp39.658.936.299,- serta
pada tahun 2012 sebesar Rp45.389.669.666,-.

Financial Impact
Costs incurred from activities related to HSE in 2014 amounted
to IDR 54,547,194,960 expended for employees medical cost
and as comparison in 2013 the employee medical cost is IDR
39,658,936,299 and in 2012 of IDR 45,389,669,666

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kegiatan yang Dilakukan


Angkasa Pura II terus menanamkan budaya safety fist
dan zero accident dalam menjalankan operasional bisnis
kebandarudaraan, sehingga memberikan kenyamanan
kerja kepada pegawai dan rasa aman bagi pengguna
jasa kebandarudaraan.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Employees Occupational Incident Rate


Throughout 2014, Angkasa Pura II recorded 7 (seven)
occupational incident that involves 7 (seven) employees in
airport services operations. In calculation the frequency rate
is 1 incident per I million work hours.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tingkat Kecelakaan Kerja Pegawai


Selama tahun 2014, Angkasa Pura II mencatat kejadian
kecelakaan kerja sebanyak 7 (tujuh) kejadian yang
melibatkan 7 (tujuh) orang karyawan dalam operasional jasa
kebandarudaraan. Jika dihitung maka didapat frequency rate
adalah 1 kejadian per 1 juta jam kerja.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

393

Csr Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

CSR - Partnership and Community Development Program

394

Kebijakan

POLICY

Semangat PKBL PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan


bentuk komitmen tanggung jawab sosial perusahaan kepada
masyarakat. Pelaksanaan PKBL pada PT Angkasa Pura II
(Persero) dimulai sejak tahun 1991 yang dahulu unit yang
melaksanakan bernama PUKK (Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi) dan sejak tahun 2007 sesuai Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-05/MBU/2007 berubah
menjadi unit PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

PKBL initiative of PT Angkasa Pura II (Persero) is reflects the


companys corporate social responsibility commitment to the
community. The implementation of PKBL in PT Angkasa Pura
II (Persero) started in 1991, at the time organized by PUKK
(Small Business and Cooperative Development). Starting
2007, in accordance with Minister of SOE Regulation Number:
PER-05/MBU/2007 PUKK is changed into Partnership and
Community Development Program Unit (Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan - PKBL).

Program CSR terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan


melalui PKBL ditujukan untuk meningkatkan kemampuan usaha
kecil mitra binaan agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus
memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat sekitar wilayah operasi Angkasa Pura II. Tujuan
pelaksanaan program adalah membangun hubungan harmonis
dengan masyarakat, sekaligus memberi kontribusi nyata untuk
lingkungan masyarakat yang sejahtera. Pelaksanaan program
mengacu pada Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.

CSR program for social and community development through


PKBL is intended to improve the capability of the partner small
businesses to be empowered and independent as well as
providing the multiplier effect for the improvement of local
peoples welfare around the operational areas of Angkasa Pura
II. The aim of the program is to build a harmonious relationship
with the community, as well as making a real contribution for
a prosperous society. Implementation of the program refers to
the Decision Letter of the Minister of State-Owned Enterprises
No. PER-05/ MBU/2007 dated April 27, 2007 concerning the
Partnership and Community Development Program.

Landasan Hukum pelaksanaan PKBL sebagai berikut:


1. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Legal basis of Angkasa Pura II Partnership and Community


Development Program implementation:
1. Decision Letter of State Minister of SOE Number PER-05/
MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding Partnership
and Community Development Program.
2. Decision Letter of State Minister of SOE Number KEP.100/
MBU/2002 regarding Health Level Assessment of State
owned Enterprise.
3. Standard Operating Procedure (SOP) of PKBL PT Angkasa
Pura II (Persero) Number: KEP.01.02.08/12/2008 dated
22 December 2008.
4. Letter of Ministry of SOE Number: S-19/D5.MBU/2012
dated 03 February 2012 regarding Annual Report format.

2. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP.100/


MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan
Usaha Milik Negara.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) PKBL PT Angkasa
Pura II (Persero) Nomor : KEP.01.02.08/12/2008 tanggal
22 Desember 2008.
4. Surat Kementerian BUMN Nomor : S-19/D5.MBU/2012
Tanggal 03 Februari 2012 Tentang Format Laporan
Tahunan.
5. Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor : SE-02/
MBU/Wk/2012 Tanggal 23 Februari 2012 Tentang
Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan.
6. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : PER-20/
MBU/2012 Tanggal 27 Desember 2012 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-05/
MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
7. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : PER-08/
MBU/2013 Tanggal 10 September 2013 tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
BUMN Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

5. Circulation Letter of the State Minister of SOE Number:


SE-02/MBU/Wk/2012 dated 23 February 2012 regarding
the Establishment of Accounting Guideline for Partnership
and Community Development Program.
6. Decision Letter of State Minister of SOE Number: PER20/MBU/2012 dated 27 December 2012 regarding
Amendment of State Minister of SOE Regulation Number:
PER-05/ MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding
Partnership and Community Development Program.
7. Decision Letter of State Minister of SOE Number: PER-08/
MBU/2013 dated 10 September 2013 regarding Fourth
Amendment of State Minister of SOE Regulation Number:
PER-05/MBU/2007 regarding Partnership Program of
SOE with SME and Community Development Program.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Angkasa Pura II memiliki unit khusus yang menangani


Pengelolaan dana Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
dalam rangka pelaksanaan CSR. Unit Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) di Kantor Pusat dipimpin oleh
Deputi Direktur PKBL yang berada di bawah Direksi dengan
penanggung jawab langsung adalah Direktur Keuangan.Deputi
Direktur PKBL membawahi 2 orang Asisten Deputi, yaitu Asisten
Deputi Perencanaan dan Penyaluran PKBL, Asisten Deputi
Pengawasan dan Pelaporan PKBL serta masing-masing Asisten
Deputi tersebut membawahi 2 orang Supervisor.

Angkasa Pura II has a dedicated unit to handle the Funding


Management of Partnership and Community Development
(PKBL) for the implementation of CSR. The Partnership
and Community Development Program (PKBL) unit in the
Headquarter is lead by Deputy Director of PKBL under the
Board of Directors with the direct responsiblity is Director of
Finance. The Deputy Director of PKBL leads 2 Deputy Assistant,
i.e. Assistant Deputy of PKBL Planning and Disbursement,
Assistant Deputy of PKBL Monitoring and Reporting, and each
of the Assitant Deputy leads 2 Supervisors.

Struktur organisasi unit PKBL pada Kantor-Kantor Cabang masih


bervariasi, untuk Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta dijabat
oleh pejabat setingkat Manager, dan pada Kantor-kantor Cabang
yang dana kelolanya diatas Rp10 Miliar seperti Bandara Sultan
Mahmud Badaruddin II, Supadio, Kualanamu, Minangkabau,
Sultan Syarif Kasim II dan Husein Sastranegara dijabat oleh
setingkat Junior Manager, sedangkan cabang dengan dana
kelola kurang dari Rp10 Miliar seperti pada Kantor Cabang
Halim Perdanakusuma, Raja Haji Fisabilillah, Sultan Iskandar
Muda, Depati Amir dan Sultan Thaha dijabat oleh Koordinator.

Organization structure of PKBL unit at Branch offices still vary,


for Soekarno-Hatta Airport Branch Office is led by a Manager
level official, and in the Branch Offices with managed fund
above IDR 10 billion such as Sultan Mahmud Badaruddin II,
Supadio, Kualanamu, Minangkabau, Sultan Syarif Kasim II and
Husein Sastranegara airports are lead by Junior Manger level
official, while the branches with managed fund below IDR
10 billion such as Branch offices in Halim Perdanakusuma,
Raja Haji Fisabilillah, Sultan Iskandar Muda, Depati Amir and
Sultan Thaha airports are led by the Coordinator.

Struktur Organisasi PKBL Angkasa Pura II

PKBL Organization Structure of Angkasa Pura II

Deputi Direktur PKBL


PKBL Deputy Director

Asisten Deputi Perencanaan &


Penyaluran PKBL
Assistant Deputy of PKBL
Planning & Distribution

Annual Report 2014

Supervisor

PT Angkasa Pura II (Persero)

Supervisor

Supervisor

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Supervisor

Asisten Deputi Pengawasan &


Pelaporan PKBL
Assistant Deputy of PKBL
Monitoring & Reporting

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Direktur
Keuangan
Finance Director

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

PKBL ORGANIZATION STRUCTURE


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Struktur Organisasi PKBL

395

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

Jenis Program

TYPE OF PROGRAM

PROGRAM KEMITRAAN

PARTNERSHIP PROGRAM

Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah para pelaku UKM.


Adapun sektor kegiatan usaha yang mendapatkan bantuan dari
program kemitraan antara lain: industri, jasa, perdagangan,
peternakan, perikanan, pertanian, perkebunan dan lainnya.
Secara umum, program kemitraan mencakup pemberian
pinjaman, pelatihan mitra binaan dan promosi hasil usaha
mitra binaan melalui keikutsertaan dalam pameran.

This program targets SME owners from various business


sectors, among others: industry, services, trade, farm, fisheries,
agriculture, plantation, and other sectors. In general, the
partnership program includes loans, development training
for partners, and business promotion through partners
participation in exhibition.

Angkasa Pura II telah melaksanakan Program Kemitraan sejak


tahun 1991, dengan jumlah penyaluran dana meningkat untuk
setiap tahunnya. Pelaksanaan program ini dalam bentuk
pemberian pinjaman dana usaha terhadap masyarakat yang
menjadi mitra binaan. Disamping hal tersebut, Perusahaan
juga memberikan pelatihan usaha terhadap mitra binaan.

Angkasa Pura II has conducted the Partnership Program


since 1991, with total fund disbursement that increases
every year. This program provides loans as well as training
to program partners.

Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan memfasilitasi


pemasaran bagi produk yang dihasilkan oleh mitra binaan
dengan mempormosikan dan mengikutsertakan mitra binaan
dalam pameran baik berskala nasional maupun internasional.
Hal ini, bertujuan untuk menghasilkan mitra binaan yang
unggul dan sukses sehingga mampu memberikan hasil
maksimal dan membuat masyarakat menjadi lebih kreatif
dalam memenuhi kebutuhannya. Lebih dari itu mereka juga
mampu untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermanfaat
bagi masyarakat luas.

In line with that, the company facilitates marketing for the


products produced by partners and promote them as well as
bring them in participation on some exhibitions, both national
and international level. The objectives are to create excellent
and successful partners who are able to bring optimum yields,
drive their creativity, and moreover ensure that they are able
to generate products or services that bring benefit for the
communities at large.

Sumber dan Penggunaan Dana Program Kemitraan


Dana untuk Program Kemitraan bersumber dari Saldo Awal,
Alokasi bagian Laba Perusahaan, Pengembalian Pokok Pinjaman,
Kelebihan Angsuran, Pembayaran Piutang Bermasalah, Jasa
Administrasi Pinjaman dan Pendapatan Jasa Giro. Adapun
Realisasi pelaksanaan Program Kemitraan PT Angkasa Pura
II (Persero) pada tahun 2014 sebesar Rp40.059.507.695,64
atau 22,65 % dibawah Rencana Kerja Anggaran tahun 2014
sebagaimana tabel berikut :

Partnership Program Fund Source and Utilization


The fund for Partnership Program is sourced from Beginning
Balance, Allocated Funds from Revenues, Payment on Principal
Loan, Installment Excess, Payment on Non-Performing
Receivables, Loan Administration Services, and Gyro Service
Income. The realization of available budget for partnership
proram in 2014 was IDR 40,059,507,695.64 or 22.65% below
Work Plan and Budget 2014 as shown in table below:

Sumber dan Penggunaan Dana Program Kemitraan

Partnership Program Fund Source and Utilization

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

URAIAN
Description

396

RKA
SD. DES 2014
Budget And Work Plan
As Per Dec 2014
2

Saldo Awal
1.556.988.726,15
Initial Balance
Penerimaan Income | Income Receiver
1. Alokasi Laba Perusahaan
Company Profit Allocation
2. Angsuran Pokok Pinjaman
49.260.625.537,11
Loan Installment Principles
3. Angsuran Pokok Pinjaman
Bersih
538.250.413,91
Net Loan Installment
Principles

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

REALISASI
SD. DES 2014
Actual As Per Dec
2014
3

DEVIASI | DEVIATION
RP

4(3-2)

5(4/2)

2.684.847.769,64

37.855.439.263,46

(11.405.186.274)

(23,15)

400.685.853,00

(137.564.561)

(25,56)

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

RKA
SD. DES 2014
Budget And Work Plan
As Per Dec 2014
2

RP

4(3-2)

5(4/2)

5.000.000,00

82.513.250,00

77.513.250

13.034.957,00

13.034.957

3.311.469.852,92

2.921.745.449,31

(389.724.404)

(11,77)

69.998.991,81

245.214,01

175.215.112

250,31

6.231.671,00

6.231.671

53.185.344.795,75

41.524.864.547,78

(11.660.480.248)

(21,92)

54.742.333.521,90

44.209.712.317,42

(10.532.621.204)

(19,24)

38.900.000.000,00

36.828.000.000,00

(2.072.000.000)

(5,33)

3.820.000.000,00

661.661.700,00

(3.158.338.300)

(82,68)

5.590.000.000,00

545.680

(5.044.320.000)

(90,24)

395.500.000,00

125.222.617,00

(270.277.383)

(68,34)

580.000.000,00

199.485.114,98

(380.514.885)

(65,61)

255.000.000,00

131.333.850,00

(123.666.150)

(48,50)

63.850.000,00

5.990.200,00

(57.859.800)

(90,62)

141.500.000,00

61.192.222,00

(80.307.778)

(56,75)

62.061.697,55

1.239.333

2,04

10.000.000,00

672.072.000,00

2.880.000,00

2.880.000

609.803.237,45

(62.268.763)

(9,27)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PT Angkasa Pura II (Persero)

60.822.364,33

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Annual Report 2014

DEVIASI | DEVIATION

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

1
4. Angsuran tanpa identitas
Installment without Identities
5. Kelebihan Angsuran
Installment excess
6. Jasa Administrasi Pinjaman
Loan Administration Service
7. Bunga Jasa Giro/deposito
Giro/Deposit Service Interests
8. Lain-lain
Others
Jumlah Penerimaan
Total Income
Jumlah Sumber Dana
Total Fund Source
Penggunaan Dana I Fund Utilization
1. Penyaluran Pinjaman
Loan Distribution
2. Dana Hibah
Grant Fund
Pendidikan / Pelatihan
Education/Training
Promosi/Pameran
Promotion/Exhibition
3. Beban Evaluasi/Survey MB
Evaluation/MB Survey
Expenses
4. Beban Monitoring MB
MB Monitoring Expenses
5. Pengadaan alat kerja
Working tools procurement
6. Beban Pemeliharaan alat
kerja
Working tools Maintenance
Expenses
7. Beban Alat Tulis Kantor
Stationery expenses
8. Pembelian Aktiva Tetap
Fixed asset purchase
9. Beban Administrasi Bank
Bank Administration Expenses
10. Kerjasama Penagihan
Marketing/Billing Cooperation
11. Pembayaran Hutang Jangka
Pendek
Short Term Debt Payment
12. Persekot/Uang Muka
Cash Advanced
13. Sewa Kendaraan
Vehicle rental

REALISASI
SD. DES 2014
Actual As Per Dec
2014
3

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

URAIAN
Description

397

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

398

URAIAN
Description
1
14. Beban Upah Tenaga OS
OS Personnel Wage Expenses
15. Beban Lain-lain
Other expenses
Jumlah Penggunaan Dana
Total Fund Utilization
Saldo PK
Partnership Program Balance

RKA
SD. DES 2014
Budget And Work Plan
As Per Dec 2014
2

REALISASI
SD. DES 2014
Actual As Per Dec
2014
3

DEVIASI | DEVIATION
RP

4(3-2)

5(4/2)

50.000.000,00

64.688.500,00

14.688.500

29,38

1.248.800.000,00

761.508.556,66

(487.291.443)

(39,02)

51.787.544.364,33

40.059.507.695,64

(11.728.036.669)

(22,65)

2.954.789.157,57

4.150.204.621,78

1.195.415.464

Dana untuk Program Kemitraan bersumber dari Saldo Awal,


Alokasi bagian Laba Perusahaan, Pengembalian Pokok Pinjaman,
Kelebihan Angsuran, Pembayaran Piutang Bermasalah, Jasa
Administrasi Pinjaman dan Pendapatan Jasa Giro.

The fund for Partnership Program is sourced from Beginning


Balance, Allocated Funds from Revenues, Payment on Principal
Loan, Installment Excess, Payment on Non-Performing
Receivables, Loan Administration Services, and Gyro Service
Income.

Adapun realisasi dana yang tersedia untuk program kemitraan


pada tahun 2014 sebesar Rp44.209.712.317,42.

The realization of available budget for partnership proram in


2014 was IDR 44,209,712,317.42.

Penggunaan dana pada program kemitraan diperuntukan untuk


Penyaluran kepada Mitra Binaan, Hibah dan Biaya Operasional.
Dari jumlah dana yang tersedia tersebut telah disalurkan
kepada para mitra binaan yang berada di sekitar wilayah kerja
PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp36.828.000.000,00
pada tahun 2014.

Partnership program funds are utilized for loan disbursement


to partners, grants, promotions and operational expenses.
The total fund available have been disbursed to the partners
around the working areas of PT Angkasa Pura II of IDR
36,828,000,000.00 in 2014

KERJASAMA PENYALURAN PK DAN BL DENGAN SESAMA


BUMN
Kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan
sejak tahun 2009 dengan Perusahaan Modal Ventura Daerah
(PMVD) yaitu PT Sarana Jabar Ventura dan PT Sarana Riau
Ventura yang merupakan anak perusahaan PT Bahana Artha
Ventura (BAV) BUMN Penyalur, total dana yang disalurkan
adalah sebesar Rp5.000.000.000,00.

PKBL DISTRIBUTION COOPERATION WITH OTHER SOE

Untuk tahun 2010 telah dilaksanakan perluasan wilayah melalui


kerjasama penyaluran dengan Perusahaan Modal Ventura
Daerah Lain dengan total dana sebesar Rp11.500.000.000,00
dengan rincian sebagai berikut :
1. PT Sarana Sumut Ventura sebesar Rp2.000.000.000,00
2. PT Sarana Jambi Ventura sebesar
Rp2.500.000.000,00
3. PT Sarana Sumsel Ventura sebesar Rp1.000.000.000,00
4. PT Sarana Kalbar Ventura sebesar
Rp2.000.000.000,00
5. PT Sarana Lampung Ventura sebesar Rp2.500.000.000,00
6. PT Sarana Jabar Ventura sebesar
Rp1.500.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran Rp11.500.000.000,00

For the year 2010 has been implemented through distribution


cooperation of territorial expansion with Other Regional Venture
Capital Company with a total fund of Rp11,500,000,000.00
with the following details::
1. PT Sarana Sumut Ventura total fund of Rp2.000.000.000,00
2. PT Sarana Jambi Ventura total fund of Rp2.500.000.000,00
3. PT Sarana Sumsel Ventura total fund of Rp1.000.000.000,00
4. PT Sarana Kalbar Ventura total fund of Rp2.000.000.000,00
5. PT Sarana Lampung Ventura total fund of Rp2.500.000.000,00
6. PT Sarana Jabar Ventura total fund of Rp1.500.000.000,00
Total distribution of partnership fund Rp11.500.000.000,00

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Cooperation in partnership program disbursement was


conducted since 2009 with Perusahaan Modal Ventura
Daerah (PMVD) namely PT Sarana Jabar Ventura and PT
Sarana Riau Ventura subsidiaries of PT Bahana Artha Ventura
(BAV) distribution SOE, total funding distributed of IDR
5,000,000.000.00.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kerjasama Penyaluran dengan PT Sang Hyang Seri adalah dalam


rangka mendukung program pemerintah untuk ketahanan
pangan yaitu Program GERAKAN PENINGKATAN PENANAMAN
PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K)

Distribution cooperation with PT Sang Hyang Seri is supporting


the of government programs for food security, THE CORPORATE
BASED MOVEMENT FOR FOOD CULTIVATION IMPROVEMENT
PROGRAM

Untuk tahun 2013 kerjasama penyaluran program kemitraan


telah dilaksanakan dengan :
1. PT Pertani
Rp5.000.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura terdiri dari :
PT Sarana Jabar Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Lampung Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Sumut Ventura
Rp1.000.000.000,00
PT Sarana Bali Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Kalteng Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kalsel Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kaltim Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Bengkulu Ventura
Rp2.000.000.000,00
Jumlah penyaluran BAV
Rp18.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran Rp23.000.000.000,00

For the year 2013 the distribution cooperation partnership


program has been carried out with:
1. PT Pertani
IDR 5,000,000,000,00
2. PT Bahana Artha Ventura consist of :
PT Sarana Jabar Ventura
IDR 2,000,000,000,00
PT Sarana Riau Ventura
IDR1,500,000,000,00
PT Sarana Jambi Ventura
IDR 1,500,000,000,00
PT Sarana Kalbar Ventura
IDR 1,500,000,000,00
PT Sarana Lampung Ventura
IDR 2,000,000,000,00
PT Sarana Sumut Ventura
IDR 1,000,000,000,00
PT Sarana Bali Ventura
IDR 2,000,000,000,00
PT Sarana Kalteng Ventura
IDR 1,500,000,000,00
PT Sarana Kalsel Ventura
IDR 1,500,000,000,00
PT Sarana Kaltim Ventura 
IDR 1,500,000,000,00
PT Sarana Bengkulu Ventura
IDR 2,000,000,000,00
Total BAV distribution
IDR 18,000,000,000,00
Total cooperation funding distribution IDR 23,000,000,000,00

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

For the year 2012 the distribution cooperation partnership


program has been carried out with:
1. PT Sang Hyang Seri
Rp17.500.000.000,00
2. PT Garam
Rp10.000.000.000,00
3. PT Pertani
Rp5.000.000.000,00
4. PT Bahana Artha Ventura consist of :
PT Sarana Jabar Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura
Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Lampung Ventura
Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Sumut Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Bali Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Sulsel Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Sultra Ventura
Rp1.000.000.000,00
Total Distribution to
PT Bahana Artha Ventura (BAV) of Rp16.000.000.000,00
Total distribution of partnership fund Rp48.500.000.000,00

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Untuk tahun 2012 kerjasama penyaluran program kemitraan


telah dilaksanakan dengan :
1. PT Sang Hyang Seri
Rp17.500.000.000,00
2. PT Garam
Rp10.000.000.000,00
3. PT Pertani
Rp5.000.000.000,00
4. PT Bahana Artha Ventura terdiri dari :
PT Sarana Jabar Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura
Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Lampung Ventura
Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Sumut Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Bali Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Sulsel Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Sultra Ventura
Rp1.000.000.000,00
Jumlah Penyaluran BAV
Rp16.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran Rp48.500.000.000,00

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

For the year 2011 the distribution cooperation partnership


program has been carried out with:
1. PT Sang Hyang Seri
Rp17.500.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura consist of :
PT Sarana Sumut Ventura
Rp1.000.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Jabar Ventura
Rp1.000.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Lampung Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura
Rp1.000.000.000,00
Total Distribution to PT Bahana Artha Ventura (BAV) of
Rp9.000.000.000,00
Total distribution of partnership fund Rp26.500.000.000,00

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Untuk tahun 2011 kerjasama penyaluran program kemitraan


telah terlaksana dengan :
1. PT Sang Hyang Seri
Rp17.500.000.000,00
2. PT Bahana Artha Ventura terdiri dari :
PT Sarana Sumut Ventura
Rp1.000.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Jabar Ventura
Rp1.000.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Lampung Ventura
Rp2.000.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura
Rp1.000.000.000,00
Jumlah Penyaluran BAV
Rp9.000.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran Rp26.500.000.000,00

399

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

400

Untuk tahun 2014 kerjasama penyaluran program kemitraan


telah dilaksanakan dengan :
1. PT Bahana Artha Ventura terdiri dari :
PT Sarana Jakarta Ventura
Rp1.500.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura
Rp3.000.000.000,00
PT Sarana Sumut Ventura
Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Sumbar Ventura
Rp3.000.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura
Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Jabar Ventura
Rp2.500.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura
Rp2.500.000.000,00
Total dana kerjasama penyaluran Rp17.500.000.000,00

For 2014 the distribution cooperation partnership program


has been carried out with:
1. PT Bahana Artha Ventura consist of :
PT Sarana Jakarta Ventura
IDR 1.500.000.000,00
PT Sarana Kalbar Ventura
IDR 3.000.000.000,00
PT Sarana Sumut Ventura
IDR 2.500.000.000,00
PT Sarana Sumbar Ventura
IDR 3.000.000.000,00
PT Sarana Riau Ventura
IDR 2.500.000.000,00
PT Sarana Jabar Ventura
IDR 2.500.000.000,00
PT Sarana Jambi Ventura
IDR 2.500.000.000,00
Total cooperation funding distribution IDR 17.500.000.000,00

PERKEMBANGAN CLUSTER TAHUN 2013 DAN 2014


Pada tahun 2013 pembentukan cluster mitra binaan sudah
dilaksanakan melalui kerjasama penyaluran dengan PT Garam
(Persero), cluster adalah petani garam yang tersebar didaerahdaerah sebagai berikut :
Kab. Indramayu dengan jumlah petani sebanyak 189 petani
Kab. Cirebon dengan jumlah petani sebanyak 85 petani
Total Mitra Binaan Cluster Petani Garam 274 petani

CLUSTER DEVELOPMENT IN 2013 AND 2014


In 2013, Angkasa Pura II establishment of partners cluster
conducted through cooperation with PT Garam (Persero), salt
farmers cluster spread in areas as follow:
Kab. Indramayu with total farmers of 189 farmers
Kab. Cirebon with total farmers of 85 farmers
Total Salt Farmers Cluster 274 farmers

Serta melalui kerjasama penyaluran dengan PT Pertani


(Persero), cluster adalah petani padi yang tersebar didaerahdaerah sebagai berikut :
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dengan jumlah petani
sebanyak 607 petani
Provinsi Banten dengan jumlah petani sebanyak 1.334 petani
Total Mitra Binaan Cluster Petani Padi 1.941 Petani

And through distribution in cooperation with PT Pertani


(Persero), cluster pare paddy farmers spread in these areas:

Pada tahun 2014 pembentukan cluster dilaksanakan dengan


penyaluran sendiri. Cluster yang dibentuk antara lain :
Cluster industri boneka mitra binaan Kantor Pusat sebanyak
14 mitra
Cluster nelayan mitra binaan cabang Soekarno Hatta
sebanyak 150 mitra
Cluster industri rengginang, peternakan kinantan dan
perikanan mitra binaan cabang Kualanamu sebanyak 37
mitra

In 2014 cluster creation executed through independent


distribution, cluster created among others:
Play doll industry cluster Head Office Partners 14 partners
Fisherman cluster Soekarno Hatta Branch Partners 150
partners
Rice crackers, Kinantan livestock, and fisheries industries
Kualanamu Partners 37 partners

Mitra Binaan
Jumlah mitra binaan yang mendapat penyaluran dana dari
program kemitraan pada tahun 2014 adalah 1.106 mitra binaan
yang tersebar di wilayah kerja Angkasa Pura II dan sejak tahun
19912013, jumlah mitra binaan sebanyak 25.520, Sehingga
jumlah mitra binaan tahun 19912014 adalah sebanyak 26.626
mitra binaan.

Program Partners
Total program partners that received loan from the partnership
program in 2014 were 1,106 partners, located throughout
working areas of Angkasa Pura II and since 1991 - 2013, the
total number partners reached to 25,520, which means the
total partners from 1991-2014 amounted to 26,626 partners.

Dari Jumlah 26.626 mitra binaan tersebut, berusaha di 8


(delapan) sektor usaha yang terdiri dari 1.426 mitra binaan
bergerak di sektor industri, 12.374 mitra binaan bergerak di
sektor perdagangan, 9.967 mitra binaan bergerak di sektor
pertanian, 27 mitra binaan bergerak di sektor perkebunan, 182
mitra binaan bergerak di sektor peternakan, 237 mitra binaan
di sektor perikanan, 1.641 mitra binaan bergerak di sektor
jasa, dan 772 mitra binaan bergerak di sektor usaha lainnya.

The total of 26,626 partners focuses on 8 (eight) business


sectors i.e. 1,426 partners in industrial sector, 12,374 partners
in trading sector, 9,967 partners in agricultural sector, 27
partners in plantation sector, 182 partners in farms sector,
237 partners in fisheris sector, 1,641 in service sectors and
773 partners other sector.

Secara rinci penyaluran yang telah dilakukan dari tahun 1991


s.d 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

In details, the distribution since 1991 until 2013 and 2014


can be seen in the following table:

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Nangroe Aceh Darussalam provinces with total of 607


farmers
Banten provinces with total of 1,334 farmers
Total Paddy Farmers Cluster Partners 1.941 Farmers

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

MITRA BINAAN BERDASARKAN SEKTOR USAHA


1991 s.d 2013
1991 until 2013
JUMLAH UNIT
MITRA BINAAN
Total Program
Partners Unit

2014

TOTAL

JUMLAH UNIT
MITRA BINAAN
Total Program
Partners Unit

Rp

JUMLAH UNIT
MITRA BINAAN
Total Program
Partners Unit

Rp

Rp

33.264.668.000

172

5.098.500.000

1.426

38.363.168.000

SEKTOR USAHA
PERDAGANGAN
Trade Sector

11.888

168.079.311.000

485

16.588.500.000

12.373

184.667.811.000

SEKTOR USAHA
PERTANIAN
Agriculture Sector

9.948

57.654.000.000

20

895.000.000

9.968

58.549.000.000

SEKTOR USAHA
PETERNAKAN
Farms Sector

165

2.578.800.000

17

520.000.000

182

3.098.800.000

SEKTOR USAHA
PERKEBUNAN
Plantation Sector

16

1.073.000.000

11

1.425.500.000

27

2.498.500.000

SEKTOR USAHA
PERIKANAN
Fisheries Sector

77

1.231.200.000

160

795.000.000

237

2.026.200.000

1.469

37.722.050.000

172

8.615.500.000

1.641

46.337.550.000

703

30.481.112.000

69

2.890.000.000

772

33.371.112.000

24.818

294.736.641.000

1.106

36.828.000.000

26.626

368.912.141.000

SEKTOR USAHA JASA


Services Sector
SEKTOR USAHA LAINNYA
Other Business Sector
JUMLAH
TOTAL

MITRA BINAAN BERDASARKAN CABANG BANDARA

PARTNER BASED ON AIRPORT BRANCH

1991 s.d 2013


1991 until 2013
NO

WILAYAH
Region

TOTAL

2014

JUMLAH UNIT
MITRA BINAAN
Total Program
Partners Unit

Rp

JUMLAH UNIT
MITRA BINAAN
Total Program
Partners Unit

Rp

JUMLAH UNIT
MITRA BINAAN
Total Program
Partners Unit

Rp

KANTOR PUSAT
Head Office

15.255

159.832.575.000

137

17.500.000.000

15.392

177.332.575.000

SOEKARNO-HATTA

1.626

41.941.300.000

276

3.369.000.000

1.902

45.310.300.000

HALIM PERDANAKUSUMA

755

10.311.500.000

63

1.525.000.000

818

11.836.500.000

SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II

1.281

21.706.550.000

51

1.830.000.000

1.332

23.536.550.000

SUPADIO

1.075

14.729.016.000

80

1.513.000.000

1.155

16.242.016.000

POLONIA

904

16.959.000.000

78

2.060.000.000

982

19.019.000.000

MINANGKABAU

1.125

12.303.750.000

74

1.500.000.000

1.199

13.803.750.000

SULTAN SYARIF KASIM II

1.115

15.254.950.000

107

1.801.000.000

1.222

17.055.950.000

HUSEIN SASTRANEGARA

805

18.530.000.000

52

1.480.000.000

857

20.010.000.000

10

SULTAN ISKANDARMUDA

928

10.486.500.000

48

1.230.000.000

976

11.716.500.000

11

RAJA HAJI FISABILILLAH

363

4.126.500.000

33

1.027.000.000

396

5.153.500.000

12

DEPATI AMIR

132

2.382.000.000

40

803.000.000

172

3.185.000.000

13

SULTAN THAHA

156

3.520.500.000

67

1.190.000.000

223

4.710.500.000

JUMLAH | TOTAL

25.520

1.106

36.828.000.000

26.626

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

332.084.141.000

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1.254

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

SEKTOR USAHA INDUSTRI


Industrial Sector

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

SEKTOR USAHA
MITRA BINAAN
Partners Business
Sector

PARTNER BASED ON BUSINESS SECTOR

368.912.141.000

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

401

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

402

Kegiatan Pembinaan Mitra Binaan Tahun 2014


1. PENDIDIKAN / PELATIHAN
Program Pendidikan atau Pelatihan adalah sebagai salah
satu bentuk pembinaan kepada para Mitra Binaan supaya
menjadi tangguh dan mandiri. Sampai dengan bulan
Desember 2014 ada beberapa pelaksanaan Program
Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan kepada Mitra
Binaan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan
dan wawasan dalam berusaha, sehingga mereka dapat
lebih meningkatkan produktifitas.

Development Activities for Program Partners in 2014


1. EDUCATION/TRAINING
Education or Training program is one of the forms of
development for the Partners in order to be resilient and
independent. In 2013 there were several Training and
Education Programs provided for the Partners with the
objectives to enrich their knowledge and perspective
in carrying out the business, in order to increase
their productivity.

Pada 31 Desember 2013 Dana Pendidikan dan Pelatihan


yang telah disalurkan sebesar Rp185.135.000,00 atau
terserap 2,73 % dari anggaran sebesar Rp6.792.500.000,00
dan sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar
Rp661.661.700,00 atau terserap 17,32 % dari anggaran
sebesar Rp3.820.000.000,00. Pelaksanaan Pendidikan/
Pelatihan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan
Desember 2014 dengan melibatkan Mitra Binaan adalah
sebagai berikut :
Pelatihan Mitra Binaan pendampingan dengan PT Pertani
Provinsi Banten untuk Musim Tanam I ( Oktober 2012
Maret 2013) sebanyak 24 Kelompok Tani.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan
Pengembangan Usaha Calon Mitra Binaan Tahun
2014 yang diselenggarakan tanggal 13 s.d 14 Mei
2014 di Ruang Bima, Bandara Halim Perdanakusuma
dengan peserta 37 orang mitra binaan Cabang Halim
Perdanakusuma.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Peningkatan
Kapasitas Pelaku UKM Untuk Tumbuh dan Berkembang
Bersama PT Angkasa Pura II yang diselenggarakan
tanggal 19 s.d 20 Mei 2014 di Sultan Hotel Banda
Aceh dengan peserta 40 orang mitra binaan Cabang
Sultan Iskandar Muda.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan
Motivasi dan Pengembangan Usaha Bagi Mitra Binaan
PT Angkasa Pura II yang diselenggarakan tanggal
19 s.d 20 Mei 2014 di Hotel Dyan Graha Pekanbaru
dengan peserta 50 orang mitra binaan Cabang Sultan
Syarif Kasim II.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Mengembangkan
Motivasi dan Meningkatkan Bisnis UKM yang
diselenggarakan tanggal 20 Mei 2014 di Grand Pacific
Hotel dengan peserta 59 orang mitra binaan Cabang
Husein Sastranegara.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan
Pengembangan Usaha mitra Binaan yang
diselenggarakan tanggal 17 s.d 18 Juni 2014 di
Gedung Serba Guna Bandara Kualanamu dengan
peserta 59 orang mitra binaan Cabang Kualanamu.
Pelatihan Mitra Binaan dengan Tema MEDS Motivation
and Enterpreneur Development Spiritual(Peningkatan
Motivasi Jiwa Kewirausahaan) yang diselenggarakan
tanggal 10 s.d 11 Oktober 2014 di Hotel Feodora
dengan peserta 70 orang mitra binaan Cabang Sultan
Mahmud Badaruddin II.

As per 31 December 2013 Education and Training fund


distributed amounted to IDR 185,135,000 or absorption
percentage of 2.73% from allocated budget of IDR
6,792,500,000 and as per December 2014 absorption
amounted to IDR 661,661,700 or 17.32% from allocated
budget of IDR 3,820,000,000. Education/Trainings that
were carried out until December 2014 involving Program
Partners were as follows:

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Training and mentoring with PT Pertani Banten


province for partners first planting season (October
2012 - March 2013) to 24 farmer groups.
Training for partners with theme Business
Development Training for Prospective Partners 2014
conducted on 13-14 May 2014 at Bima room, Halim
Perdanakusuma Airport with 37 partner participants
from Halim Perdanakusuma branch.

Training for partners with theme SME Capacity


Improvement to Grow and Developed Together with
PT Angkasa Pura II held on 19-20 May 2014 at Sultan
Hotel Banda Aceh with 40 partners participants from
Sultan Iskandar Muda branch.

Training for partners with theme Motivational


Training and Business Development for PT Angkasa
Pura II Partners conducted at Hotel Dyan Graha
Pekanbaru on 19 20 May 2014 with 50 partners
participants from Sultan Syarif Kasim II branch.

Training for partners with theme Developing


Motivation and Improving SME Business conducted
on 20 May 2014 at Grand Pacific Hotel participated
by 59 partners Husein Sastranegara branch.

Training for partners with theme Business


Development Training conducted on 17 - 18 June
2014 held at Gedung Serba Guna Kualanamu Airport
participated by 59 partners Kualanamu branch.

Training for partners with theme Motivation and


Enterpreneur Development Spiritual held on 10 - 11
October 2014 at Feodora Hotel participated by 70
partners of Sultan Mahmud Badaruddin II branch.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Training for partners with theme Business


Development and Innovation held on 16 October
2014 at Inna Hotel Muara Padang participated
by 39 partners of Minangkabau International
Airport branch.
Training for partners with theme SME Business
Development and Motivational Improvement held
on 14 Ocober 2014 at Grand Pacific Hotel participated
by 27 partners of Husein Sastranegara branch.
Training for partners with theme HR Quality
Improvement for Business Development held at
13 November 2014 at Puncak Hotel participated
by 40 partners of Depati Amir branch.

Training for partners with theme SME Training


for PT Angkasa Pura II Partners held on 12 - 13
November 2014 at Abadi Grand Hotel participated
by 45 partners of Sultan Thaha Jambi branch.

Training for partners with theme Motivational


Training and Business Development held on 29 30 October 2014 at Puspamaya Hotel participated
by 64 partners of Soekarno Hatta branch.

Dana promosi yang telah disalurkan pada 31 Desember


2013 sebesar Rp1.673.425.181,60 atau terserap
25,29 % dari anggaran sebesar Rp6.617.500.000,00
dan sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar
Rp545.680.000,00 atau terserap 9,76 % dari anggaran
sebesar Rp5.590.000.000,00.
Pelaksanan Promosi telah dilaksanakan dengan
melibatkan Mitra Binaan pada event-event yaitu :
Pameran Tangerang Expo yang diselenggarakan dari
tanggal 27 Februari s.d 3 Maret 2014 di Metropolis
Town Square Tangerang yang diikuti oleh 1 Mitra
Binaan dari Kantor Cabang Soekarno-Hatta.
Pameran Kalbar Inafact Expo 2014 dalam rangka
Pontianak Airshow 2014 yang diselenggarakan dari
tanggal 27 Februari s.d 2 Maret 2014 di Pangkalan
TNI AU Pontianak yang diikuti oleh 1 Mitra Binaan
dari Kantor Cabang Supadio.
Pameran Fesra (Festival Kreatif) dengan tema
Harmoni Tanpa Batas Dalam Bentuk dan Corak, yang
diselenggarakan dari tanggal 11 s.d 14 Juli 2014 di JCC
Senayan yang diikuti oleh 3 Mitra Binaan dari Kantor
cabang Halim Perdanakusuma dan 1 Mitra Binaan
dari Kantor Cabang Soekarno-Hatta.

The promotion fund disbursed in as per 31 December


2013 amounted to IDR 1,673,425,181.60 or absorbed
25.29 % from budget of IDR 6,617,500,000.00 and as per
December 2014 absorption amount of IDR 545,680,000
or 9.76% from budget of IDR 5,590,000,000.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Promotional event implementation involves partners at


various events , among others:
Tangerang Expo held 27 February 3 March 2014,
at Metropolis Town Square Tangerang, participated
by 1 Partner of Soekarno-Hatta Branch Office.

Inafact West Kalimantan Expo 2014 held during the


Pontianak Airshow 2014 from 27 February 2 March
2014 at the Indonesian Air Force Base Pontianak,
participated by 1 Partner of Supadio Branch Office.

Fesra (Festival Kreatif) Expo with theme Harmony


Without Limits in Shape and Pattern, from 11 May
to 14July 2014 at JCC Senayan, participated by 3
Partners from Halim branch office and 1 partner
from Soekarno-Hatta branch office.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

2. PROMOTIONS
Promotion Program is one of the development initiativesfor
the Partners. This initiative aims to enable them to
increase their productivity capacity and eventually be
resilient and independent. Similar to the previous years,
the Promotion program is provided to the Partners by
involving them in exhibitions held both inside and outside
the country.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2. PROMOSI
Program Promosi adalah sebagai salah satu bentuk
pembinaan kepada para Mitra Binaan dengan sasaran para
mitra binaan dapat meningkatkan kapasitas produksi yang
pada akhirnya menjadi tangguh dan mandiri. Seperti halnya
pada tahun-tahun sebelumnya program Promosi diberikan
kepada Mitra Binaan dalam bentuk mengikut sertakan dalam
acara-acara pameran yang diselenggarakan di dalam negeri
maupun di luar negeri.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Inovasi dan


Pengembangan Usaha yang diselenggarakan tanggal
16 Oktober 2014 di Hotel Inna Muara Padang dengan
peserta 39 mitra binaan Cabang Bandara Internasional
Minangkabau.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Meningkatkan
Motivasi dan Mengembangkan Bisnis UMKM yang
diselenggarakan tanggal 14 Okober 2014 di Hotel
Grand Pacific dengan peserta 27 orang mitra binaan
Cabang Husein Sastranegara.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Peningkatan
Kualitas SDM dalam Pengembangan Usaha yang
diselenggarakan tanggal 13 November 2014 di Hotel
Puncak dengan peserta 40 orang mitra binaan Cabang
Depati Amir.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan UKM
Mitra Binaan PT Angkasa Pura II (Persero) yang
diselenggarakan tanggal 12 s.d 13 November 2014
di Hotel Abadi Grand dengan peserta 45 orang mitra
binaan cabang Sultan Thaha Jambi.
Pelatihan Mitra Binaan dengan tema Pelatihan
Motivasi dan Pengembangan Usaha yang
diselenggarakan tanggal 29 s.d 30 Oktober 2014 di
Hotel Puspamaya dengan peserta 64 orang mitra
binaan Cabang Soekarno Hatta.

403

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

404

Pameran Ramadhan Fashion Expo 2014 yang


diselenggarakan dari tanggal 17 s.d 20 Juli 2014 di
Graha Manggala Siliwangi Bandung yang diikuti oleh 4
Mitra Binaan dari Kantor Cabang Husein Sastranegara.
Pameran Pesona Kalbar Expo 2014 yang
diselenggarakan dari tanggal 28 s.d 31 Agustus
2014 di Rumah Radakng Jl. Letjen Sutoyo Kota Baru,
Pontianak yang diikuti oleh 1 Mitra Binaan dari Kantor
Cabang Supadio.
Pameran Bazar Ramadhan yang diselenggarakan
dari tanggal 15 s.d 18 Juli 2014 di Lapangan Tenis
Bandara Soekarno-Hatta yang diikuti oleh 12 orang
Mitra Binaan dari Kantor Cabang Soekarno-Hatta.
Pameran Sriwijaya Exhibition II yang diselenggarakan
dari tanggal 28 s.d 31 Oktober 2014 di Gedung
Kementerian UKM Jakarta yang diikuti oleh 2 orang
Mitra Binaan dari kantor Cabang Sultan Mahmud
Badaruddin II.
Pameran KSN Jambi Emas Expo 2014 yang
diselenggarakan dari tanggal 18 s.d 23 Desember
2014 di Ex arena MTQ Taman Rimba Jambi, yang
diikuti oleh 3 orang mitra binaan dari Kantor Cabang
Sultan Thaha.
Pameran Jabar Fashion & Craft 2014 yang
diselenggarakan dari tanggal 10 s.d 14 Desember
2014 di Graha Manggala Siliwangi Bandung, diikuti
oleh 2 orang Mitra Binaan dar Kantor Cabang Husein
Sastranegara.

Ramadan Fashion Expo 2014 held from 17-20


July 2014 at Graha Mangala Siliwangi Bandung
participated by 4 Partners from Husein Sastranegara
Branch Office.
West Kalimantan Enchantment Expo 2014 from 28
May to 31 August 2014 at Rumah Radakng Jl. Lt.
Sutoyo New Town, Pontianak, participated by 1
Partner of Supadio Branch Office.
Ramadan Bazaar Exhibition held from 15 18
July 2014 at Soekarno-Hatta Airport Tennis Field
participated by 12 Partners from Soekarno-Hatta
Airport Branch Office.
Sriwijaya Exhibition II held from 28 May 31 October
2014 at the Ministry of SMEs Jakarta, participated
by 2 Partners from Sultan Mahmud Badaruddin II
branch office.

KSN Jambi Gold Exhibition Expo 2014 held from 18th


till December 23, 2014 at Ex MTQ arena, Taman
Rimba Jambi, participated by 3 partners of Sultan
Taha Branch Office.

Jabar Fashion & Craft Exhibition 2014 held from 10


14 December 2014 at Graha Mangala Siliwangi
Bandung, participated by 2 Partners of Husein
Sastranegara Branch Office.

KINERJA 3 (TIGA) TAHUN TERAKHIR


Menurut Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor : PER-05/MBU/2007 (Pasal 30) disebutkan bahwa
kinerja Program Kemitraan merupakan salah satu indikator
penilaian tingkat kesehatan BUMN Pembina.

PERFORMANCE IN THE LAST 3 (THREE) YEARS


According to the Decision Letter of the Minister of SOE Number
PER-05/MBU/2007 (article 30) stated that the Partnership
Program performance is one of the indicator in evaluating
the health level of the parent SOE.

Indikator yang digunakan untuk menilai kinerja Program


Kemitraan sesuai Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : KEP-100/MBU/2002 adalah Efektivitas Penyaluran
dan Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman.

The indicator used to evaluate the Partnership Program


performance according to the Decision Letter of the Minister of
SOE No. KEP-100/MBU/2002 is the disbursement effectiveness
and loan collectability rate.

Formula yang digunakan dalam menilai Efektifitas Penyaluran


adalah dengan membandingkan antara Jumlah Dana Yang
Disalurkan dengan Jumlah Dana Yang Tersedia. Dan formula
untuk menilai Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman
adalah membandingkan antara Rata-rata tertimbang
kolektibilitas pinjaman dengan Jumlah Pinjaman yang
disalurkan. Rata-rata tertimbang merupakan perkalian antara
Bobot Kolektibilitas (%) dengan Saldo Pinjaman untuk masingmasing kategori kolektibilitas .

The formula used in evaluating the disbursement effectiveness


is by comparing the Total Amount Distributed with the
Total Fund Available. And the formula used to evaluate
the Loan Collectability Rate is by comparing between the
loan collectability weighted average with the Total Loan
Distributed. Weighted average is the multiplication between
Collectability Weight (%) with the Loan Balance for each
category of collectability.

Berdasarkan KEP-100/MBU/2002 bahwa Skor maksimal untuk


Efektifitas Penyaluran adalah 3 (tiga) apabila penyerapan
Efektifitas diatas 90 %, sedangkan Skor maksimal 3 (tiga)
diberikan kepada Tingkat Kolektibilitas penyaluran pinjaman
apabila Tingkat pengembalian diatas 70 %.

Based on the Decision Letter KEP-100/MBU/2002 that


the maximum score for Disbursement is three (3) if the
Effectiveness absorption above 90%, and the maximum score
of 3 (three) given to Collectability distribution rate if the return
rate is above 70%.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PARTNERSHIP PROGRAM
1. EFFECTIVENESS LEVEL OF PARTNERSHIP PROGRAM
DISTRIBUTION
Effectiveness Level of Partnership Program funds
utilization in Quarter IV 2014 is as follows:

DANA TERSEDIA | AVAILABLE FUNDS


Saldo Awal | Initial balance

2.684.847.769,64

Alokasi Laba Perusahaan | Company Profit Allocation

Pokok Angsuran | Installment Principles

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

PROGRAM KEMITRAAN
1. TINGKAT EFEKTIFITAS PENYALURAN PROGRAM
KEMITRAAN
Tingkat Efektifitas pemanfaatan dana Program Kemitraan
untuk Triwulan IV tahun 2014 adalah sebagai berikut :

37.855.439.263,46
82.513.250,00

Kelebihan angsuran | Installment excess

13.034.957,00

Piutang bermasalah | Underperformed Receivables

400.685.853,00

Jasa adm pinjaman | Loan Administration Service

2.921.745.449,31

Pend. Jasa GIro | Giro Service Profit

245.214.104,01

Bunga deposito | Deposit Interest

Pendapatan lain-lain | Other Income

6.231.671,00

Pengembalian Persekot | Advance refund

JUMLAH DANA TERSEDIA | TOTAL AVAILABLE FUNDS

44.209.712.317,42

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Angsuran tanpa identitas | Installment without Identities

DANA YANG DISALURKAN | DISTRUBUTED FUNDS


19.328.000.000,00

Kerjasama penyaluran | Cooperation in distribution

17.500.000.000,00

Hibah | Grant

1.207.341.700,00

Biaya Operasional | Operational expense

2.020.423.993,64

Persekot | Advance

2.880.000,00

Pembayaran Hutang Jangka Pendek | Short Term Debt Payment

JUMLAH DANA YANG DISALURKAN | TOTAL DISTRIBUTED FUNDS


Perhitungan tingkat efektifitas pemanfaatan dana Triwulan IV
tahun 2014 untuk Program Kemitraan adalah sebagai berikut :

40.058.645.693,64
Effectiveness level of fund utilization Quarter IV 2014 for
Partnership Program is as follow:

Jumlah dana yang disalurkan | Distributed Funds


Jumlah dana yang tersedia | Available funds

40.058.645.693,64

Pada Triwulan IV tahun 2014 Dana Yang Tersedia untuk


program kemitraan sebesar Rp44.209.712.317,42 dan Dana
Yang Disalurkan sebesar Rp40.058.645.693,64.

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

x 100%

= 90,61%

In Quarter IV 2014 available funds for partnership program


is IDR 44,209,712,317.42 and the Distributed Funds is IDR
40,058,645,693.64.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

44.209.712.317,42

x 100%

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Penyaluran Pinjaman | loan distribution

405

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Dengan demikian Tingkat Efektifitas Penyaluran Triwulan IV


tahun 2014 sebesar 90,61 %. Perhitungan tingkat efektifitas
adalah merupakan hasil pembagian dari Dana Yang Disalurkan
(Rp40,0 Miliar) dengan Dana Yang Tersedia (Rp44,2 Miliar)
dikalikan 100 % .

This means the Distribution Program Effectiveness Quarter IV


2014 of 90.61%. The calculation of the effectiveness level is
by dividing the Distributed Funds (IDR 40.0 billion) with the
Available Funds (IDR 44.2 Billion) multiplied by 100%.

2. TINGKAT KOLEKTIBILITAS PENGEMBALIAN PROGRAM


KEMITRAAN
Saldo angsuran pinjaman dari kategori piutang
lancar periode Triwulan IV tahun 2014 sebesar
Rp75.989.350.840,02 dan untuk saldo angsuran dari
kategori piutang bermasalah sebesar Rp37.638.385.506,16.

2. PARTNERSHIP PROGRAM COLLECTABILITY RETURN


RATE
The balance of loan installment of current receivables
category for Quarter IV 2014 is IDR 75,989,350,840.02
and for the balance of Underperformed
Receivables category is IDR 37,638,385,506.16.

Perhitungan tingkat kolektibilitas pengembalian dana


Triwulan IV tahun 2014 untuk Program Kemitraan adalah
sebagai berikut :

Calculation of Collectibility Return Rate of 2014 to the


Quarter IV for Partnership Program are as follows:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

KATEGORI PIUTANG
Receivables Category

406

SALDO PIUTANG
Receivables Balance

RATA-RATA TERTIMBANG
Weighted Average

Lancar | Good

47.945.449.745,99

x 100% =

47.945.449.745,99

Kurang Lancar | Under performed

22.337.161.645,36

x 75% =

16.752.871.234,02

1.235.652.526,67

x 25% =

308.913.131,67

4.471.086.922,00

x

Diragukan | Doubtful
Macet | Bad

0% =

75.989.350.840,02

Kolektibilitas | Collectability =

Kolektibilitas | Collectability =

65.007.234.111,68

Rata-rata tertimbang | Weighted Average


Jumlah saldo piutang | Total Receivable Balance

65.007.234.111,68
75.989.350.840,02

x 100%

x 100%

= 85,55%

Sementara itu untuk perhitungan Tingkat Kolektibilitas


Penyaluran Pinjaman data yang dipakai adalah data
penyaluran pinjaman 3 tahun terakhir, dengan demikian
untuk menghitung tingkat kolektibilitas penyaluran
Triwulan IV tahun 2014 data yang dipakai adalah data
penyaluran pinjaman tahun 2011, 2012 dan tahun 2013.

Meanwhile for the calculation of Loan Distribution


Collectability Rate, the data used is the last 3 years
of loan distribution, thus to calculate the collectability
rate distribution for Quarter IV 2014 the data used is
the loan distribution data from 2011, 2012 and 2013.

Dengan menggunakan formula penghitungan yang


tersebut di atas maka Tingkat Kolektibilitas Penyaluran
Pinjaman untuk Triwulan IV tahun 2014 sebesar 85,55
% yang merupakan hasil dari pembagian dari Rata-rata
Tertimbang Pinjaman (Rp65,0 Miliar) dengan Jumlah Saldo
Piutang (Rp75,9 Miliar) dikalikan 100 %.

By using the calculation formula above, thus the


Collectability Rate Loan Distribution for Quarter IV 2014
is 85.55%, which is the result of Weighted Average
Loan (IDR 65.0 billion) divided with Total Receivable
Balance (IDR 75 .9 billion) multiplied by 100%.

Berdasarkan uraian di atas maka kinerja PKBL PT Angkasa


Pura II (Persero) selama 3 (tiga) tahun terakhir apabila
digambarkan adalah sebagai berikut :

Based on the above, the Partnership & Community


Development Activities performance of PT Angkasa Pura II
(Persero) for the last 3 (three) years described as follows:

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

86%

91%

92%

95%

99%

94%

2013

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

2012

Efektifitas PK | Partnership Program Effectiveness


Kolektibilitas PK | Partnership Program Collectability

2014

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

H. ABUN BENYAMIN, SE is a mendong craftsman from


Cibereum, Tasikmalaya is a program partner of Angkasa
Pura II from Husein Sastranegara branch, who has received
Partnership Program loan of IDR 25 million in 2007, IDR
50 million in 2010, and IDR 50 million loan in 2013. He
participated in Pasar Malam Indonesia (PMI) Exhibition
held on 20-24 March 2013 in Malieveld, Den Haag,
Belanda. He creates handicraft products using natural
fiber such as mending, pandanus, lidi bamboo, synthetic
leather that he processes into mat, pencil case, wallet,
trash can, napkin container, jar container, bag, frame,
basket. Since 2009, the handicraft products have been
exported to USA with the value of USD 8,729.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

H. ABUN BENYAMIN, SE adalah pengrajin mendong


dari Cibereum, Tasikmalaya, merupakan mitra binaan
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Husein
Sastranegara, yang telah mendapatkan bantuan pinjaman
program kemitraan sebesar Rp25 Jt pada tahun 2007,
pinjaman Rp50 jt pada tahun 2010 dan pinjaman
Rp50 Jt pada tahun 2013. Fasilitas yang telah didapat
diikutkan pada Pameran Pasar Malam Indonesia (PMI)
yang diselenggarakan tanggal 20 s.d 24 Maret 2013 di
Malieveld, Den Haag, Belanda. Produk yang dihasilkan
adalah kerajinan tangan dengan menggunakan bahan
baku serat alam seperti mending, pandanus, lidi bamboo,
kulit sintetis yang diolah menjadi tikar, tempat pensil,
dompet, tempat sampah, tempat tisu, tempat toples,
tas, pigura, keranjang. Sejak tahun 2009 kerajinan yang
diproduksi sudah di ekspor ke Amerika senilai US $ 8.729.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

SUCCESS STORIES FROM PROGRAM PARTNERS


SUSANTI is a wooden batik producer from Kebon Pala
area East Jakarta is a Program Partner of Angkasa Pura
II Halim Perdanakusuma Branch Office, who has been
granted Partnership Program loan of IDR 15 million in
2010 and IDR40 million loan in 2012. She also participated
in Indonesian night fair, Pasar Malam Indonesia (PMI)
Exhibition held on 20-24 March 2013 in Malieveld, Den
Haag, Holland. Her products include wooden batik
handicrafts such as wooden mask, animal miniature,
wall accessories, wooden sandals, napkin container, and
art accessories as well as other accessories with batik
designs, through the similar process to batik paintings on
the clothes. Instead of painting the batik on the clothes
as commonly practiced, she paints the batik pattern
on wooden media. The type of wood she uses as basic
materials are some soft woods such as sengon, pule
and mahogany

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

KISAH SUKSES MITRA BINAAN


SUSANTI adalah pengrajin batik kayu dari daerah Kebon
Pala Jakarta Timur merupakan Mitra Binaan PT Angkasa
Pura II (Persero) Kantor Cabang Halim Perdanakusuma,
yang telah mendapatkan bantuan pinjaman Program
Kemitraan sebesar Rp15 Jt pada tahun 2010 dan pinjaman
Rp40 Jt pada tahun 2012. Fasilitas yang telah didapat
diikutkan pada Pameran Pasar Malam Indonesia (PMI)
yang diselenggarakan tanggal 20 s.d 24 Maret 2013 di
Malieveld, Den Haag, Belanda. Produk yang dihasilkan
adalah produk hasil kerajinan batik kayu seperti topeng
kayu, miniature binatang, hiasan dinding, sandal selop
kayu, tempat tisu, miniature alat musik bambu dan
pernik hiasan, asesoris lainnya yang dihiasi motif-motif
batik dengan proses layaknya membatik diatas kain.
Batik yang lazimnya ditorekan di atas kain, namun di
tangan pengrajin dapat dikembangkan batik dengan
menggunakan media kayu. Jenis kayu yang digunakan
sebagai bahan dasar adalah kayu lunak diantaranya
sengon, pule dan mahoni.

407

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

408

Hj. TRIAS PUTRI SUTISNAWAN adalah pengrajin kain dari


Ciputat Timur, Tangerang Selatan, merupakan mitra binaan
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang SoekarnoHatta, yang telah mendapatkan bantuan pinjaman program
kemitraan sebesar Rp30 jt pada tahun 2009, pinjaman Rp50
Jt pada tahun 2011 dan pinjaman Rp50 Jt pada tahun Rp50
Jt. Fasilitas yang telah didapat diikutkan pada Pameran
INACRAFT 2013 diselenggarakan dari tanggal 24 s.d 28 April
2013 bertempat di Balai Sidang Jakarta Convention Center.
Produk yang dihasilkan adalah kerajinan kain yang sebagian
besar 70% dibuat dari bahan blacu dan 30 % menggunakan
kain katun valino, habutai, satin silk, brocad, nylon, organdi
dan penunjang lainnya seperti bunga, tambang, lempeng,
restliting, renda yang dibuat menjadi wedding accessories,
dinning accessories, souvenirs, taplak, mukena, sajadah,
tas, sarung bantal dan sprei dengan label produk Green
Carft & Design.

Hj. TRIAS PUTRI SUTISNAWAN is a cloth producer from


Ciputat Timur-Tangerang Selatan is a program partner
of Angkasa Pura II from Soekarno-Hatta Branch Office,
who has been granted Partnership Loan program of IDR
30 million in 2009 and IDR 50 million loan in 2011. She
participatd in INACRAFT Exhibition 2013 held on 24-28
April 2013 at Jakarta Convention Center. The products
created are cloth handicraft which 70% made from calico
materials and 30% made from valino cotton, habutai,
satin silk, brocad, nylon, organdy, and other accessories
as flowers, ropes, plates, zipper, laces, which are made
to be wedding accessories, dining accessories, souvenirs,
tablecloths, sajadah, bags, pillowcase, and bedsheet
under Green Carft & Design label.

PROGRAM BINA LINGKUNGAN

COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM

Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan


kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Angkasa
Pura II (Persero) melalui pemanfaatan dana dari bagian laba
Perusahaan dan bersifat hibah.

Community Development Program is a program to empower


the communities around the operations area of PT Angkasa
Pura II, through the utilization of funds allocated from the
Companys profits and disbursed as grants.

Program Bina Lingkungan dilaksanakan sejak tahun 2002.


Program ini ditujukan untuk memberikan bantuan kepada
masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Angkasa Pura II
(Persero). Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan meliputi
pemberian bantuan untuk Bencana Alam, Pendidikan dan
atau Pelatihan, Peningkatan Kesehatan, Sarana dan Prasarana
Umum, Sarana Ibadah serta Pelestarian Alam.

Community Development Program has been implemented


since 2002. This program is intended to provide assistance to
the community around the operations areas of PT Angkasa
Pura II (Persero). Scope of Community Development Program
activities includes Disaster Relief, Education and/ or Training,
Health Improvement, Public Infrastructure, Religious Facilities,
and Nature Conservation.

Disamping program-program tersebut terdapat program


bantuan yang pelaksanaannya didasarkan pada instruksi
Kementerian BUMN yang dinamakan BUMN Peduli. Bantuan
Bina Lingkungan telah memberikan kontribusi besar bagi
peningkatan kehidupan masyarakat serta kemajuan dalam
bidang pendidikan, bidang kesehatan, keagamaan, prasarana
umum dan bantuan bencana alam.

In addition to the programs above, the Company also


implements program pursuant to instruction from Ministry
of State-Owned Enterprises (SOE), namely BUMN Peduli
(SOE Cares). Community Development assistance has a large
contribution in the improvement of peoples lives as well as
advances in the fields of education, health, religious, public
infrastructure, and disaster relief.

Komitmen Angkasa Pura II terkait program bina lingkungan


terkait dengan pelestarian alam dilaksanakan di beberapa
lokasi selama tahun 2014 sebagai berikut:
1. Bantuan pelestarian alam berupa penanaman 7.500
pohon di Desa Laksana Mekar Kec. Padalarang Kab.
Bandung Barat, Kec. Cicendo Kota Bandung, Kec. Andir
Kota Bandung, Jawa Barat.
2. Bantuan pelestarian alam berupa penghijauan dengan
melakukan penanaman 2.600 pohon disekitar prasasti
sisi utara Bandara Soekarno-Hatta.
3. Bantuan pelestarian alam berupa penghijauan dengan
melakukan penanaman 100 pohon jambu air dan mangga
di Kel.Karang Sari, Kec. Neglasari, Tangerang.
4. Bantuan pelestarian alam berupa penghijauan penanaman
30.000 pohon mangrove untuk Kelompok Tani Mangrove
Kp. Baru Jl. Kp. Baru (Madong) RT. 03/RW.05 Kel. Kp. Bugis
Tanjung Pinang.

The commitment of Angkasa Pura II in regards to community


development program related to natural preservation is done
across several locations throughout 2014 as follows:
1. Assistance in natural preservation in terms of 7,500 trees
planting in Desa Laksana Mekar Kec. Padalarang Kab.
Bandung Barat, Kec. Cicendo Bandung City, Kec. Andir
Bandung City, West Java.
2. Assistance in natural preservation in the form of
reforestation by planting 2,600 trees around the northern
area of statue in Soekarno-Hatta Airport.
3. Assistance in natural preservation in the form of
reforestation by planting 100 guava and mango trees
in Kel. Karang Sari, Kec. Neglasari, Tangerang.
4. Assistance in natural preservation in the form of
reforestation by planting 30,000 mangrove trees for
the Mangrove Farmers group in Kp. Baru Jl. Kp. Baru
(Madong) RT. 03/RW.05 Kel. Kp. Bugis Tanjung Pinang.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Sumber Dana Bina Lingkungan

Community Development Fund Source

Pada tahun 2014 Dana Bina Lingkungan yang telah disalurkan


sebesar Rp33.394.913.784,00 dan Dana Bina Lingkungan
sejak tahun 2002 s/d tahun 2013 telah disalurkan sebesar
Rp80.858.018.985,50 , sehingga Dana Bina Lingkungan yang
disalurkan tahun 2002 s/d 2014 sebesar Rp114.252.932.769,50.

In 2014, the Community Development funds disbursed


amounted to IDR 33,394,913,784 and the disbursement of
Community Development funds during the period of 20022013 is IDR 80,858,018,985.50 which makes the Community
Development funds disbursed during the period 2002 2014
of IDR 114,252,932,769.50.

Realisasi pelaksanaan Program Bina Lingkungan PT Angkasa


Pura II (Persero) pada tahun 2014 sebesar Rp35.131.879.338,70
atau 40,41 % dibawah Rencana Kerja Anggaran tahun 2014
sebagaimana tabel berikut :

Realization of PT Angkasa Pura II Community Development


Program in 2014 amounted to IDR 35,131,879,338.70 or
40.41% below the 2014 budget plan as the following table:

URAIAN
Description

REALISASI SD.
DES 2014

DEVIASI | Deviation

Wp &B Until Dec 2014

Realization

RP

4 (3-2)

5(3/2)

41.490.518.938,51

52.331.198.459,76

1. Alokasi Laba Perusahaan


Company Profit Allocation

17.000.000.000.000

18.105.518.000,00

1.105.518.000,00

6,50

2. Bunga Jasa Giro/Deposito


Giro/Deposit Service Profit

1.778.391.254,30

3.027.104.935,36

1.248.713.681,06

70,22

5.430.833.154,80

5.430.833.154,80

Jumlah Penerimaan
Total income

18.778.391.254,30

26.563.456.090,16

7.785.064.835,86

41,46

Jumlah Sumber Dana


Total source of fund

60.268.910.237,81

78.894.654.549,92

18.625.744.312,11

30,90

Penerimaan
Income

3. Lain-lain
Others

Penggunaan Dana | Fund utilization

I. BANTUAN BINA LINGKUNGAN


COMMUNITY DEVELOPMENT
PROGRAM

2.425.000.000,00

2.149.733.615,00

(275.266.385,00)

(11,35)

2. Bantuan Pendidikan/Pelatihan
Education and training assistance

10.407.989.000,00

10.329.944.735,00

(78.044.265,00)

(0,75)

3. Bantuan Peningkatan Kesehatan


Health improvement assistance

12.615.985.000,00

4.492.099.690,00

(8.123.885.310,00)

(64,39)

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

1. Bantuan bencana alam


Natural disaster relief

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Saldo awal
Initial Balance

RKA SD.
DES 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

5. Assistance in natural preservation in terms of providing


45 trash bin for the people in Pulau Panggang, Kepulauan
Seribu, Jakarta.
6. Assistance in natural preservation in form of planting
300 se pine trees and 300 hatchling in coastal area of
Ketaping beach in Kab. Padang Pariaman.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

5. Bantuan pelestarian alam berupa pemberian 45 bak


sampah untuk masyarakat Pulau Panggang, Kepulauan
Seribu, Jakarta.
6. Bantuan pelestarian alam berupa penanaman pohon
cemara laut 300 batang dan anak tukik 300 ekor di
Kawasan pesisir pantai Ketaping Kab. Padang Pariaman.

409

RKA SD.
DES 2014

REALISASI SD.
DES 2014

Wp &B Until Dec 2014

Realization

RP

4 (3-2)

5(3/2)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

URAIAN

410

Description

DEVIASI | Deviation

4. Bantuan Pengembangan sarana


umum
Public facilities improvement
assistance

16.440.000.000,00

12.251.405.683,00

(4.188.594.317,00)

(25,48)

5. Bantuan Pengembangan Sarana


Ibadah
Religious facilities assistance

8.850.000.000,00

2.367.247.656,00

(6.482.752.344,00)

(73,25)

6. Bantuan Pelestarian Alam


Nature Conservation assistance

2.750.000.000,00

937.980.500,00

(1.182.019.500,00)

(65,89)

7. Bantuan Pengentasan Kemiskinan


Poverty alleviation assistance

3.900.000.000,00

866.501.905,00

(3.033.498.095,00)

(77,78)

57.388.974.000,00

33.394.913.784,00

(23,994,060.216,00)

(41,81)

Jumlah bantuan Bina Lingkungan


Total Community Development
Assistance
8. BUMN PEDULI
SOE CARE

(16.230.113,00)
-

II. BEBAN OPERASIONAL


OPERATING EXPENSE

1. Beban Evaluasi/survey
Evaluation/Survey Expense

514.500.000,00

283.742.465,00

(230.757.535,00)

(44,85)

2. Beban Pengiriman Barang


Materials Delivery Expense

51.000.000,00

(51.000.000,00)

(100,00)

3. Beban Administrasi Bank


Bank Administration Expense

63.785.131,75

79.042.768,70

15.257.636,95

23,92

940.000.000,00

987.098.925,00

47.098.925,00

5,01

373.563.509,00

373.563.509,00

29.748.000,00

29.748.000,00

4. Beban Lain-lain
Other Expenses
5. Persekot
Cash Advance
6. Pembayaran Hutang Jangka
Pendek
Short Term Debt Payment
Jumlah Biaya Operasional
Total Operating Expense

1.562.285.131,75

1.753.195.667,70

183.910.535,95

11,72

Jumlah Penggunaan Dana


Total Fund Utilization

58.958.259.131,75

35.131.879.338,70

(23.826.379.793,05)

(40,41)

1.310.651.106,06

43.762.775.211,22

42.452.124.105,16

3.239,01

Saldo BL Perusahaan
Community Development Balance

Dana untuk Program Bina Lingkungan bersumber dari Saldo


Awal, Alokasi bagian Laba Perusahaan, Pendapatan Jasa Giro
dan Bunga Deposito.

The funding for Community Development Program sourced


from Beginning Balance, Company Profit Allocation, Giro
Service Income and Deposit Interest.

Pada tahun 2014 realisasi dana yang tersedia untuk Bina


Lingkungan sebesar Rp78.894.654.549,92

In 2014 the realization of the funds available for Community


Development is IDR 78,894,654,549.92

Dari jumlah dana yang tersedia tersebut telah disalurkan


kepada lingkungan yang berada di sekitar wilayah kerja PT
Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp33.394.913.784,00 pada

Of the amount of funds available has been channeled to


the surrounding area of PT Angkasa Pura II amounting to
IDR 33,394,913,784.00 in 2014. In detail, the distribution

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

implementation since 2002 until 2013 and 2014 can be seen


in the following table

BERDASARKAN JENIS BANTUAN

BASED ON TYPE OF ASSISTANCE

JENIS BANTUAN | Type of Assistance

2014

JUMLAH | Total

3.853.023.856

2.149.733.615

6.002.757.471

Bantuan Pendidikan/Pelatihan
Education and training assistance

14.136.283.165

10.329.944.735

24.466.227.900

Bantuan Peningkatan Kesehatan


Health improvement assistance

25.662.098.901

4.492.099.690

30.154.198.591

Bantuan Pengembangan sarana umum


Public facilities improvement assistance

16.811.300.229

12.251.405.683

29.062.705.912

Bantuan Pengembangan Sarana Ibadah


Religious facilities assistance

16.805.754.981

2.367.247.656

19.173.002.637

3.577.903.854

937.980.500

4.515.884.354

11.654.000

866.501.905

878.155.905

80.858.018.986

33.394.913.784

114.252.932.770

Bantuan korban bencana alam


Natural disaster relief

Bantuan Pelestarian Alam


Nature Conservation assistance
Bantuan Pengentasan Kemiskinan
Poverty alleviation assistance
JUMLAH TOTAL
BERDASARKAN CABANG BANDARA

Based on Airport Branch

WILAYAH
Area

JUMLAH
UNIT
MITRA
BINAAN
Total
Program
Partners
Unit

2014

Rp

JUMLAH
UNIT
MITRA
BINAAN
Total
Program
Partners
Unit

TOTAL

Rp

JUMLAH
UNIT
MITRA
BINAAN
Total
Program
Partners
Unit

Rp

KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE

15.255

159.832.575.000

137

17.500.000.000

15.392

177.332.575.000

SOEKARNO-HATTA

1.626

41.941.300.000

276

3.369.000.000

1.902

45.310.300.000

HALIM
PERDANAKUSUMA

755

10.311.500.000

63

1.525.000.000

818

11.836.500.000

SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II

1.281

21.706.550.000

51

1.830.000.000

1.332

23.536.550.000

SUPADIO

1.075

14.729.016.000

80

1.513.000.000

1.155

16.242.016.000

POLONIA

904

16.959.000.000

78

2.060.000.000

982

19.019.000.000

MINANGKABAU

1.125

12.303.750.000

74

1.500.000.000

1.199

13.803.750.000

SULTAN SYARIF KASIM II

1.115

15.254.950.000

107

1.801.000.000

1.222

17.055.950.000

HUSEIN
SASTRANEGARA

805

18.530.000.000

52

1.480.000.000

857

20.010.000.000

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1991 s.d 2013


1991 until 2013

NO

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2002 s.d 2013

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

tahun 2014. Secara rinci penyaluran yang telah dilakukan


dari tahun 2002 s.d 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

411

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

412

1991 s.d 2013


1991 until 2013

NO

WILAYAH
Area

JUMLAH
UNIT
MITRA
BINAAN
Total
Program
Partners
Unit

2014

Rp

JUMLAH
UNIT
MITRA
BINAAN
Total
Program
Partners
Unit

TOTAL

Rp

JUMLAH
UNIT
MITRA
BINAAN
Total
Program
Partners
Unit

Rp

10

SULTAN
ISKANDARMUDA

928

10.486.500.000

48

1.230.000.000

976

11.716.500.000

11

RAJA HAJI
FISABILILLAH

363

4.126.500.000

33

1.027.000.000

396

5.153.500.000

12

DEPATI AMIR

132

2.382.000.000

40

803.000.000

172

3.185.000.000

13

SULTAN THAHA

156

3.520.500.000

67

1.190.000.000

223

4.710.500.000

JUMLAH TOTAL

25.520

332.084.141.000

1.106

36.828.000.000

26.626

368.912.141.000

Penyaluran BUMN Peduli Tahun 2014


1. BUMN PEDULI
Sumber dana BUMN Peduli tahun berjalan adalah alokasi
sebesar 30 % dari jumlah dana Bina Lingkungan yang
ada. Namun untuk tahun 2014 alokasi dana BUMN Peduli
sebesar 30 % dihapuskan sesuai Peraturan Menteri BUMN
No. PER-20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Disbursement of BUMN Peduli in 2014


1. BUMN PEDULI (SOE CARE)
Fund source of BUMN Peduli for the current year is 30%
allocation from total Community Development budget.
However, in 2013, the BUMN Peduli fund allocation of 30%
was removed based on Minister of SOE Regulation No.
PER-20/MBU/2012 dated 27 December 2012 regarding
Amendment of State Minister of SOE Number: PER-05/
MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding Partnership
and Community Development Program

2. BUMN PEDULI BEASISWA PENDIDIKAN


Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara Nomor : S-790/MBU/2009 Tanggal 19
Oktober 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) ditugaskan
melaksanakan Program BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan.

2. BUMN PEDULI BEASISWA PENDIDIKAN (SCHOLARSHIP


BY BUMN PEDULI)
Based on the Letter of Minister of State-Owned Enterprise
Number: S-790/MBU/2009 dated 19 October 2009, PT
Angkasa Pura II (Persero) has been assigned to execute
the Scholarship Program for BUMN Peduli.

Jumlah Dana untuk program dimaksud sebesar


Rp85.000.000.000,00 (delapan puluh lima miliar rupiah)
yang telah diterima oleh PT Angkasa Pura II (Persero)
pada tanggal 11 Mei 2010 melalui Pokja BUMN Peduli
Beasiswa Pendidikan.

The amount of funding for the said program is IDR


85,000,000,000.00 (eighty five billion rupiah), which
was received by PT Angkasa Pura II (Persero) on 11 May
2010 through Working Group of BUMN Peduli Scholarship.

Dana Program BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan


disalurkan ke Perguruan Tinggi secara bertahap, kondisi
sampai dengan Desember 2014 telah disalurkan kepada
27 Perguruan Tinggi Negeri sebesar Rp82.284.302.940,00.

The scholarship is channeled to Universities through


different phases, and as of December 20143 has been
channeled to 27 State universities with a total amount
of IDR 82,284,302,940.00

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Fund positions of BUMN Peduli Scholarship as per December


2014 are as follows:

Penerimaan
Transfer dan dari POKJA

Income
Transfer from POKJA
(working group)
Giro/Deposit Service
Interests Income
Total Income 

Pendapatan Bunga Jasa Giro


Jumlah Penerimaan

Rp4.917.671.485
Rp89.917.671.485

Expense
Distribution to Universities
Rp82.284.302.940
Rp983.488.096
Rp768.233.468
Rp84.036.024.504
Rp5.881.646.981

Tax and Bank Administration


Operating expense
Total Expense
Balance of BUMN Peduli Beasiswa
(Scholarship SOE Care) Program

Rp85,000,000,000
Rp4,917,671,485
Rp89,917,671,485

Rp82,284,302,940
Rp983,488,096
Rp768,233,468
Rp84,036,024,504
Rp5,881,646,981

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pengeluaran
Penyaluran ke
Perguruan Tinggi Negeri
Pajak dan Administrasi Bank
Biaya Operasional
Jumlah Pengeluaran
Saldo Dana Program
BUMN Peduli Beasiswa

Rp85.000.000.000

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Posisi dana Program BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan sampai


dengan Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

413

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

414

Secara lebih jelas tentang penyaluran yang telah dilakukan


dapat dilihat pada tabel berikut :

No

NAMA UNIVERSITAS
Name Of University

JUMLAH
BEASISWA
Name Of University

The Details of distribution are as follows:

PEMBAYARAN
TAHAP I
Payment Phase I

PEMBAYARAN
TAHAP II
Payment Phase II

PEMBAYARAN
TAHAP III
Payment Phase III

JUMLAH
Total

JUMLAH
Total

JUMLAH
Total

Universitas Riau

Rp2.000.000

Rp466.875.000

Rp451.018.500

Rp452.175.000

Universitas Tanjung pura

Rp1.000.000

Rp259.277.000

Rp273.992.400

Rp466.730.600

Universitas Malikussaleh
Lhokseumawe

Rp1.500.000

Rp353.716.000

Rp278.460.000

Rp278.460.000

Universitas Khairun Ternate

Rp1.500.000

Rp313.500.000

Rp358.020.000

Rp424.500.000

Rp2.903.200.500

Rp2.507.976.000

Universitas Indonesia

Universitas Ageng tirtayasa

Rp2.000.000.000

Rp524.980.000

Rp510.000.000

Rp510.000.000

Universitas Pattimura

Rp1.500.000.000

Rp375.000.000

Rp374.850.000

Rp349.860.000

Universitas airlangga

Rp4.000.000.000

Rp558.200.000

Rp540.090.000

Rp575.994.000

Universitas negeri malang

Rp3.000.000.000

Rp892.985.000

Rp1.155.245.000

Rp382.520.000

10

Institut pertanian bogor

Rp6.000.000.000

Rp950.965.000

Rp1.542.739.500

Rp950.825.500

11

Insitut Teknologi Sepuluh November


Surabaya

Rp5.000.000.000

Rp1.177.000.000

Rp1.220.940.000

Rp1.260.720.000

12

Universitas Haluoleo

Rp2.000.000.000

Rp459.620.040

Rp360.855.600

Rp400.000.000

13

Universitas Lampung

Rp1.500.000.000

Rp359.856.000

Rp372.708.000

Rp372.708.000

14

Universitas Islam Negeri SSK

Rp1.000.000.000

Rp237.619.200

Rp237.211.200

Rp237.211.200

15

Universitas gajah Mada

Rp6.000.000.000

Rp1.499.057.280

Rp1.098.515.520

Rp1.696.464.000

16

Universitas Syiah Kuala

Rp2.500.000.000

Rp498.066.000

Rp498.300.000

Rp473.730.000

17

Universitas Brawijaya

Rp2.000.000.000

Rp354.960.000

Rp657.900.000

Rp526.320.000

18

Universitas Negeri Semarang

Rp1.000.000.000

Rp247.860.000

Rp247.860.000

Rp247.860.000

19

Universitas Mulawarman

Rp1.500.000.000

Rp195.655.890

Rp243.443.910

Rp168.539.700

20

Universitas Padjadjaran

Rp4.000.000.000

Rp1.213.800.000

Rp964.920.000

Rp885.564.000

21

Universitas Dipenogoro

Rp4.000.000.000

Rp202.419.000

Rp807.840.000

Rp1.000.000.000

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rp2.500.000.000

Rp840.490.200

Rp754.075.800

Rp757.503.000

23

Universitas Pendidikan Indonesia


Bandung

Rp1.000.000.000

Rp333.540.000

Rp333.540.000

Rp166.700.000

24

Universitas Sriwijaya Palembang

Rp2.500.000.000

Rp590.580.000

Rp580.732.400

Rp586.040.000

25

Universitas Hasanudin Makasar

Rp4.000.000.000

Rp914.532.000

Rp905.352.000

Rp905.352.000

26

Insitut Teknologi Bandung

Rp6.000.000.000

Rp1.993.692.000

Rp1.665.195.000

Rp2.340.393.000

27

Universitas Sumatera Utara

Rp4.000.000.000

Rp774.690.000

Rp774.690.000

Rp774.690.000

28

Universitas Cendrawasih
JUMLAH TOTAL

c.

Rp10.000.000.000

Rp2.894.325.000
Rp57.886.500

Rp2.000.000.000

Rp

Rp

Rp

Rp85.000.000.000

Rp19.541.147.110

Rp20.112.475.330

Rp19.698.836.000

Dampak Keuangan dari Kegiatan PKBL


Pada tahun 2014, penggunaan dana untuk kegiatan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di atas tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap Perseroan.

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

c. Financial Impact from Partnership & Community


Development Actvivities
In 2014, the funds utilized for from Partnership &
Community Development Activities above does not
negatively impact the Company.

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PEMBAYARAN TAHAP
V
Payment Phase V

PEMBAYARAN TAHAP
VI
Payment Phase VI

PEMBAYARAN TAHAP
VII
Payment Phase VII

JUMLAH
Total

JUMLAH
Total

JUMLAH
Total

JUMLAH
Total

Rp620.175.000

Rp330.480.000

Rp258.884.000

Rp1.635.621.000

Rp991.000

Rp455.020.000
Rp244.902.000

Rp154.938.000

Rp469.404.000

Rp551.004.000

Rp438.902.000

Rp866.406.000

Rp336.850.000

JML MHS
Total Students

Rp1.990.243.500

60

Rp1.000.000.000

32

Rp1.500.000.000

85

Rp1.454.040.000

30

Rp10.000.000.000

639

Rp2.000.000.000

50

Rp1.499.550.000

70

Rp4.000.000.000

85

Rp2.767.600.000

135

Rp1.291.605.000

Rp6.000.000.000

162

Rp1.340.280.000

Rp1.060.000

Rp5.000.000.000

192

Rp467.700.000

Rp310.161.600

Rp1.998.337.240

120

Rp372.708.000

Rp22.020.000

Rp1.500.000.000

87

Rp237.211.200

Rp50.747.200

Rp1.000.000.000

32

Rp1.703.808.000

232

Rp473.004.600

Rp2.416.830.600

61

Rp339.660.000

Rp116.280.000

Rp1.995.120.000

116

Rp991.440.000

81

Rp701.505.000

Rp173.374.500

Rp1.482.519.000

37

Rp729.300.000

Rp206.416.000

Rp4.000.000.000

75

Rp1.000.000.000

Rp989.741.000

Rp4.000.000.000

110

Rp2.352.069.000

63

Rp1.000.000.000

109

Rp585.520.800

Rp2.342.933.200

113

Rp1.270.539.600

Rp3.995.775.600

43

Rp6.000.000.000

117

Rp4.000.000.000

217

Rp82.284.302.940

3.153

Rp247.860.000

Rp165.500.000

Rp720.000

Rp1.675.930.000
Rp
Rp17.025.589.600

Annual Report 2014

Rp4.600.946.900

PT Angkasa Pura II (Persero)

Rp438.902.000

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Rp5.997.844.800

Rp473.730.000

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Rp1.263.865.000

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Rp358.020.000

TOTAL PEMBAYARAN
Total Payment

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

PEMBAYARAN TAHAP
IV
Payment Phase IV

415

Csr Tanggungjawab Terhadap Konsumen


Kebijakan
Sebagai wujud tanggung jawab penerapan GCG kepada
konsumen/pelanggan dan masyarakat dan sejalan dengan
komitmen kami untuk memberikan layanan yang terbaik,
nyaman, produk berkualitas dan harga yang bersaing, kami
terus menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami
menyadari komunikasi yang lancar dan proaktif berperan
penting bagi kelangsungan bisnis Angkasa Pura II di samping
memastikan kualitas yang sesuai dengan standar.

POLICY
As a form of GCG responsibility to customers and the community
and in line with our commitment to provide the best service,
convenient, quality products and competitive prices, we
continue to maintain communication with the customer. We
realize that efficient and proactive communication is critical
for business continuity Angkasa Pura II, in addition to ensure
appropriate quality standards.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen pengguna


jasa kebandarudaraan, perusahaan menyediakan layanan
informasi pelanggan untuk memudahkan pelanggan dalam
mencari informasi mengenai perusahaan, pusat pengaduan
pelanggan, program engagement pelanggan dan program
peningkatan layanan mutu.

To improve the services for customers as the users of airport


services, the Company provides customer information service
to facilitate them in finding information about the company,
customer complaint center, customer engagement program
and quality improvement program.

Jenis Program
Secara umum terdapat 5 (lima) kelompok Pelanggan bandara
terdiri dari 5 kelompok yaitu penumpang pesawat udara,
air crew, station manager, operator kargo,dan konsesioner.
Beberapa cara telah kami lakukan dan terus kami sempurnakan
di tahun 2014, terkait dengan hubungan kepada konsumen
sebagai berikut:

TYPE OF PROGRAM
In general, there are 5 (five) groups of Airport Customers,
i.e. airplane passengers, air crew, station manager, cargo
operators, and concessioner. Several methods have been
conducted and continuously refined in 2014, in relation with
the customer relationship as follows:

1. Pusat Informasi dan Pengaduan Pelanggan


Penyediaan fasilitas informasi bagi para penumpang di
setiap terminal bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura
II. Selain hal tersebut, Perusahaan telah membentuk pusat
pengaduan pelanggan. Pusat pengaduan pelanggan ini
dapat diakses melalui beberapa saluran antara lain:
a. website Perusahaan: www.angkasapura2.co.id via
Kontak Kami;
b. Contact Center dengan hotline 1500 138, dan
c. email perusahaan: contact.center@angkasapura2.co.id.

1. Customer Information and Complaint Center


The provision of information facilities for all passengers
at each of airport terminal managed by Angkasa Pura
II. In addition, the Company has established customer
complaint center. The customer complaint center can be
accessed thorugh several channel, among others:
a. Company website : www.angkasapura2.co.id via
Contact Us;
b. Contact Center hotline 1500 138; and
c. Company e-mail: contact.center@angkasapura2.co.id

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

CSR Customer Responsibility

416

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

ALUR PENANGANAN LAYANAN CONTACT CENTER


PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Permintaan Informasi
Request of information

Agen CC AP II
CC AP II Agent
1. Menanggapi, menggali
dan menginput
2. Mengecek data base
1. Respond, probed and input
2. Checking data base
Jika
If

Kasus terselesaikan
Case resolved

Tidak
Not
available

Menyampaikan informasi
yang ditanyakan kepada
pengguna jasa CC AP II
Provide information to CC AP
II service user

1. Agen menerima dan


menginput informasi
ke dalam data base
2. Agen menyampaikan
informasi tsb kepada
pengguna jasa CC
AP II

Kasus terselesaikan
Case Resolved

Penyampaian keluhan
Delivering Complaint

Kasus terselesaikan
Case Resolved

Agen CC AP II
CC AP II Agent

Menanggapi, menggali
dan menginput keluhan ke
data base

Annual Report 2014

Kebijakan
Policy
Operasional
Operational
1.
2.
3.
4.

Menerima informasi
Mengemas Informasi
Menyajikan informasi
Menginformasikan kepada
agen

1.
2.
3.
4.

Receive information
Prepare information
Present information
Inform agen

Mediator CC AP II
CC AP II Mediator

Kantor Cabang
Branch Office

Kantor Pusat
Head Office

1. Menerima keluhan
2. Merespon keluhan
kepada mediator.
3. Menindaklanjuti
keluhan
4. Mereport penanganan
keluhan
5. Memastikan
penanganan keluhan
sesuai dengan SLG

1. Menerima keluhan
2. Merespon keluhan
kepada mediator.
3. Menindaklanjuti
keluhan
4. Mereport penanganan
keluhan
5. Memastikan
penanganan keluhan
sesuai dengan SLG

1. Receive complaint
2. Respond the
complaint to mediator
3. Follow-up complaint
4. Report the complaint
handling
5. Ensure that the
complaint handling
are align with SLG

1. Receive complaint
2. Respond the complaint
to mediator
3. Follow-up complaint
4. Report the complaint
handling
5. Ensure that the
complaint handling
are align with SLG

1. Menerima eskalasi keluhan


2. Memastikan informasi
keluhan sudah jelas
agar mempermudah
penangannnya

Menggali informasi
ke unit terkait

PT Angkasa Pura II (Persero)

1. Receive & process the


request of information
2. Provide answer

Probe information to
related unit

Probe information to
related unit

Kebijakan
Policy
Operasional
Operational
1. Menerima report pertama
2. Menerima report
penanganan keluhan
3. Menginformasikan kepada
agen
1. Receive first report
2. Receive complaint
handling report
3. Inform the agent

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Kasus terselesaikan
Case Resolved

1. Receive & process the


request of information
2. Provide answer

Menggali informasi ke unit


terkait

Menyampaikan permohonan
maaf kepada Pengguna jasa
CC AP II

1. Agent receive and


input the information
to data base
2. Agent deliver the
related information
to CC AP II user

1. Menerima &
memproses
permintaan informasi
2. Memberikan jawaban

1. Receive escalation of
information request
2. Ensure that the request for
information are already
clear

1. Receive escalation of
complaint
2. Ensure that the complaint
information are already
clear for easier handling

1. Agen menerima dan


menginput informasi
ke dalam data base
2. Agen menyampaikan
informasi tsb kepada
pengguna jasa CC
AP II

1. Menerima &
memproses
permintaan informasi.
2. Memberikan jawaban

1. Menerima eskalasi
permintaan informasi
2. Memastikan permintaan
informasi sudah jelas

Respond, probed and input


complaint to database

Apologize to CC AP II user

Kantor Pusat
Head Office

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pengguna Jasa CC AP II
CC AP II Service User

1. Agent receive and


input the information
to data base
2. Agent deliver the
related information
to CC AP II user

Kantor Cabang
Branch Office

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Ada
Available

Mediator CC AP II
CC AP II Mediator

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pengguna Jasa CC AP II
CC AP II Service User

FLOW OF CONTACT CENTER COMPLAINT HANDLING


PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

417

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

418

Status penanganan keluhan yang tertangani berarti :


1. Keluhan yang dieskalasikan dan tidak memerlukan
tanggapan yang cepat dari executor kantor cabang
PT Angkasa Pura II (Persero).
2. Keluhan yang diselesaikan dan sudah ditangani dan
direspon oleh executor kantor cabang PT Angkasa
Pura II (Persero)
Status penanganan keluhan yang tidak tertangani berarti :
Keluhan yang dieskalasikan dan belum ditangani oleh
executor kantor cabang PT Angkasa Pura II (Persero)

Status of complaint handled means:


1. The Complaint escalated and does not require swift
response from branches executor PT Angkasa Pura
II (Persero).
2. The Complaint resolved and has been addressed
and responded to by the branches executor PT
Angkasa Pura II (Persero)
Status for complaint not handled means:
The Complaint escalated and has not been handled by
branches executor PT Angkasa Pura II (Persero).
2. Customers Complaint Mechanism

2. Mekanisme Penyampaian Keluhan Pelanggan


Komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik
menuntut tindakan/respon secara cepat dan taktis
terhadap semua keluhan dari stakeholders khususnya
pengguna jasa bandar udara. Upaya penyelesaian
terhadap setiap keluhan pelanggan telah diatur secara
khusus dalam kebijakan standar mutu pelayanan. Standar
pengelolaan pengaduan tersebut, sebagai berikut:
a. Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan
1 x 24 Jam.
b. Pengaduan yang masuk melalui hotline, website
atau email perusahaan akan segera ditindaklanjuti
oleh unit kerja Sekretaris Perusahaan dan unit kerja
Pelayanan Bandara.
c. Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan
diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat
langsung berkomunikasi kepada pelanggan dalam
proses penyelesaian keluhan.

Commitment to provide the best services requiring a quick


and tactical action/ responses to handle all complaints
from the stakeholders, particularly the airport services
users. The initiative to solve customers complaint has
been specifically regulated in the quality service standard
policy. The complaint management standard is as follows:

Selama tahun 2014, Angkasa Pura II mendapatkan aduan/


keluhan dari pelanggan sebanyak 8.912 keluhan dan telah
diselesaikan sebanyak 8.636 keluhan atau 96%. Adapun
data pengaduan pelanggan periode tahun 2014 adalah
sebagai berikut:

Throughout 2014, Angkasa Pura II has received 8,912


complaints from customers and solved 8,636 complaints
or 96%. The 2014 customer complaint data are as follows:

Tabel Jumlah Keluhan Pelanggan/Konsumen


Bandara
Airport

Jumlah
Keluhan

Table of Total Customers/ Consumers Complaints

Telepon

Media

Telephone

Twitter

Total
Complaints

CGK

4.968

a. The standard in responding customers complaint


is 1x24 hours.
b. The complaints received by hotline, website or
companys email will be immediately followed up
by the Corporate Secretary working unit and Airport
Services working unit.
c. Consequently, the customers complaint will be
processed and solved by the related unit. The related
unit shall communicate directly with the customer
during the complaints solving process.

Status

Facebook

Email

Tertangani
Handled

360

4.518

76

4.771

Tertangani
Tidak

Handled

Not

196

96%

BDO

1.020

1.010

1.010

99%

KNO

807

15

783

772

35

96%

HLP

726

717

716

10

99%

PDG

293

291

290

99%

PKU

245

242

238

97%

PLM

229

12

214

220

96%

DJB

184

183

183

99%

PNK

162

159

159

98%

PGK

121

121

121

100%

BTJ

73

72

72

99%

KP

50

49

50

100%

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Bandara
Airport

Jumlah
Keluhan

Telepon

Media

Telephone

Facebook

Email

Tertangani

Tertangani
Tidak

Handled

Handled

Not

TNJ

27

25

27

100%

SQT

100%

TOTAL

8.912

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2. Komplain Airport Service terdiri dari komplain mengenai


antrian, kebersihan fasilitas bandara, informasi, kebisingan,
KKOP, layanan umum, lost properties, ketersediaan moda
transportasi bandara, parkir, penumpukan penumpang,
papan dan marka penunjuk arah petugas porter, prosedur
operasional, proses pengambilan bagasi, jasa shuttle bus
(khusus di Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta),
ketersediaan fasilitas troley;
3. Komplain Airport Facilities terdiri dari komplain
mengenai fasilitas AC, atap, banjir, eskalator, tempat
duduk, garbarata, hiburan, kaca, kebocoran, kehujanan,
kelistrikan, kran air minum, lift, mushola, nursery room,
perangkat komputer, sinyal, smoking room, speaker
informasi, timbangan, toilet, waiting room, wifi;
4. Komplain Airport Access terdiri dari komplain mengenai
akses dari dan menuju bandara, komplain ini dikategorikan
ke dalam komplain akses kemacetan dalam kawasan
bandara dan luar kawasan.
5. Komplain Airport Security terdiri dari komplain mengenai
aksi premanisme, calo, hewan liar, parkir liar, pedagang
asongan, pencurian, penipuan, perokok di sembarang
tempat, petugas Aviation security, prosedur, pungutan
liar, taxi gelap.
6. Komplain Alam terdiri dari komplain mengenai faktor alam
yang menyebabkan penerbangan tertunda ataupun batal.
7. Komplain commercial terdiri dari komplain mengenai
ketersediaan fasilitas belanja, harga produk, media
outdoor / indoor, tarif parkir kendaraan, tarif parkir
pesawat, tarif PSC, tenant;
8. Komplain Kargo terdiri dari komplain mengenai cargo
handling, cargo procedure, gudang kargo, warehouse.

Categorization of complaint are as follows:


1. Complaints of Stakeholder consists of complaints about
the operations of agencies involved in the airport such
as Airnav, Communities, ATM, Customs & Excise, BPN2TKI,
Cargo Handling, Damri, Immigration, Quarantine, CTF,
Counters Donation, Airlines, Transportation Modes
airport, Motorcycle taxi, Authority airports, Railink, Taxi,
Taxi Primkopau.
2. Complaints on Airport Service consists of complaints about
queues, cleanliness of airport facilities, information, noise,
KKOP, public services, lost properties, the availability of
transportation modes airport, parking, accumulation of
passengers, board and markers signpost porter officers,
operational procedures, luggage process, shutle bus
services (specifically in international airport SoekarnoHatta), trolley facilities availability;
3. Complaints on Airport Facilities consist of complaints about
air-conditioning facilities, roofs, floods, escalator, seating,
airbridges, entertainment, glass, leaks, rain, electricity,
drinking water faucets, elevator, mosque, nursery room,
computers, signal, smoking room, speaker information,
scales, toilet, waiting room, wifi;
4. Complaints on Airport Access consists of complaints
regarding access to and from the airport, the complaint
is categorized into complaints of congestion in the access
area to the airport and beyond.
5. Complaints on Airport Security consists of complaints
regarding acts of thuggery, brokers, wild animals, illegal
parking, hawkers, theft, fraud, smokers in any place,
Aviation security personnel, procedures, extortion,
illegal taxi.
6. Complaints on Nature consists of complaints about the
natural factors that lead to delayed or canceled flights.
7. Complaints on commercial consists of complaints about
the availability of shopping facilities, the price of the
product, media outdoor / indoor, vehicle parking fees,
aircraft parking fees, PSC rates, tenant;
8. Complaints on Cargo consists of complaints regarding cargo
handling, cargo procedure, cargo warehouse, warehouse.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pengkategorian kategori keluhan ini adalah sebagai berikut :


1. Komplain Stakeholder terdiri dari komplain mengenai
operasional instansi yang terlibat di bandara seperti
Airnav, Masyarakat, ATM, Bea & Cukai, BPN2TKI, Cargo
Handling, Damri, Imigrasi, Karantina, KKP, Loket Donasi,
Maskapai, Moda Transportasi bandara, Ojek, Otoritas
Bandar udara, Railink, Taxi, Taxi Primkopau.

8.636

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Twitter

Total
Complaints

Status

419

Laporan Keuangan
Financial Report

420

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome
Challenges
to be a Leading
Airport Company
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

421

422

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page
MANAGEMENT REPRESENTATION STATEMENT

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


PT Angkasa Pura II (Persero) dan Entitas Anak

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


PT Angkasa Pura II (Persero) and Subsidiaries

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian


Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dengan
Perbandingan Saldo pada Tanggal 1 Januari 2013 / 31
Desember 2012)

Consolidated Statements of Financial Position (Balance


Sheet) As of December 31, 2014 and 2013 (With
Comparative Balance As of January 1, 2013 / December
31, 2012)

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian untuk


Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31
Desember 2014 dan 2013.

Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk Tahun yang


Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013.
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31
Desember 2014 dan 2013 (Dengan Perbandingan Saldo
Laporan Posisi Keuangan pada Tanggal 1 Januari 2013 /
31 Desember 2012)

Consolidated Statements of Comprehensive Income for


the Years Ended December 31, 2013 and 2012
3
Statements of Changes in Equity Consolidated for the
Years Ended December 31, 2014 and 2013
4
Consolidated Statements of Cash Flows for the Years
Ended December 31, 2014 and 2013.
5

6 - 170

Notes to the Consolidated Financial Statements for the


Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With
Comparative Balance of Consolidated Statements of
Financial Position As of January 1, 2013 / December 31,
2012)

Additional Information:

LAPORAN KEUANGAN POKOK


PT Angkasa Pura II (Persero)
(Laporan Keuangan - Entitas Induk Saja sebagai
Laporan Keuangan Tersendiri)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31
Desember 2014 dan 2013
(Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan
pada Tanggal 1 Jan. 2013 / 31 Des. 2012)

FINANCIAL STATEMENTS OF
PT Angkasa Pura II (Persero)
(Financial Statement - Parent Entity Only, As a
Separate Financial Statements)
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(With Comparative Balance of Statements of Financial
Position As of Jan. 1, 2013 / Dec. 31, 2012)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Informasi Tambahan:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian untuk Tahun


yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014
dan 2013.

1-2

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

423

424

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN


REPRESENTATIVE LETTERS

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

425

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

426

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

427

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

428

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

429

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

430

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

431

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2014 and 2013

(Dengan Perbandingan Saldo pada Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)


(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Catatan/
Notes

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

31 Desember 2013

1 Januari 2013/
31 Desember 2012

ASET

ASSETS

Aset Lancar :
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha

Current Assets
3,3.4,3,7.1.5

Pihak Ketiga
(Setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai tanggal. 31
Desember 2014, 2013 dan 2012,
masing-masing sebesar
Rp169.116.829.878,
Rp169.032.322.396,dan
Rp131.910.066.504).
Pihak Berelasi
Piutang Lain-lain
Persediaan, Bersih

1.027.024.807.574

1.510.031.837.262

2.225.787.686.673

590.673.744.960

354.572.699.201

447.969.862.753

Cash and Cash Equivalents


Trade Receivables

3.7.1,6

Third Parties
(Net of allowance for impairement
loss dated as of December 31,
2014, 2013 and 2012 of
Rp169.116.829.878,
Rp169.032.322.396, and
Rp131.910.066.504 respectively).

166.815.813.091

119.087.514.651

88.182.936.620

Related Parties

3.7.1.b. 7

52.094.530.755

243.309.371.378

7.594.657.170

Other Receivables
Inventories, Net

3.6,6

3.9,8

16.652.092.350

13.634.104.581

16.186.780.692

Pajak Dibayar Dimuka

3.19,20.a

80.724.168.209

174.353.680.225

324.876.911.562

Prepaid taxes

Biaya Dibayar Dimuka

3.10,9

104.434.966.132

76.783.052.980

50.121.667.477

Prepaid Expense

2.038.420.123.071

2.491.772.260.278

3.160.720.502.947

148.658.730

125.736.002.034

147.306.302.743

3.7,6b11

102.218.000.000

122.495.405.840

130.716.060.967

Investasi pada Entitas Asosiasi

3.11,12

240.293.893.439

236.674.515.237

370.175.470.692

Investments in Associates

Properti Investasi
(Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai
tanggal. 31 Desember 2014, 2013
dan 2012 masing-masing sebesar
Rp7.742.227.292, Rp6.975.951.662
dan Rp5.695.772.724.

3.13,13

78.968.873.041

79.932.620.671

81.015.327.608

Investment Property
(Net of accumulated depreciation
and impairment value as of
December 31, 2014, 2013 and
2012 of Rp7.742.227.292,
Rp6.975.951.662 and
Rp5.695.772.724. respectively).

Aset Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai
tanggal. 31 Desember 2014, 2013
dan 2012 masing-masing sebesar
Rp3.119.638.612.494,
Rp2.829.605.411.394 dan
Rp3.048.391.316.078).

3.12,14

12.568.873.184.359

10.096.509.262.340

6.671.137.626.426

Fixed Assets
(Net of accumulated depreciation
and impairment value as of
December 31, 2014, 2013 and
2012 of Rp3.119.638.612.494,
Rp2.829.605.411.394 and
Rp3.048.391.316.078)
respectively).

Jumlah Aset Lancar


Aset Tidak Lancar :
Piutang kepada Pihak-pihak Berelasi

Aset Tak Berwujud


Aset Lain-lain, Bersih

Receivable from Related Parties


Financial Assets -

Aset Keuangan yang


Tersedia untuk Dijual

Total Current Assets


Non Current Assets

3.6,10

JUMLAH ASET

Available for Sale

203.205.000

203.205.000

203.205.000

Intangible Assets

278.711.833.941

224.286.422.567

208.613.123.705

Other Assets, Net

3,15.15
3.14,3,15.3,16,16

Jumlah Aset Tidak Lancar

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

31 Desember 2014

(With Comparative Balance As of January 1, 2013 / December 31, 2012)


(Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)

13.269.417.648.510

10.885.837.433.689

7.609.167.117.141

15.307.837.771.581

13.377.609.693.967

10.769.887.620.088

Total Non Current Assets

The accompanying notes to the consolidated


financial statements as an integral part of
these consolidated financial statements

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan

432

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2014 and 2013

(Dengan Perbandingan Saldo pada Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)


(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

31 Desember 2014

(With Comparative Balance As of January 1, 2013 / December 31, 2012)


(Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember 2013

1 Januari 2013/
31 Desember 2012

LIABILITIES AND EQUITY

Liabilitas

Liabilities
Short-Term Liabilities

Liabilitas Jangka Pendek


Utang Usaha kepada Pihak Ketiga

17

15.919.788.072

10.064.099.878

6.821.340.928

Trade Payable to Third Parties

Utang Lain-lain

18

739.702.761.250

278.187.888.713

177.563.920.847

Other Accounts Payable

Biaya Akrual

19

381.894.625.617

412.349.648.887

325.364.152.708

Accrued Expenses

Utang Pajak

3.19,20.b

95.879.775.984

71.097.982.080

51.668.016.811

Tax Payable

3.765.417.774

3.043.850.125

2.365.568.912

Pension Fund Liabilities

Liabilitas Dana Pensiun

21

Pendapatan yang Diterima Dimuka

3.17, 22

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

23
24
25
3.19,20.d
3.20,26
27
28

Jumlah Liabilitas

117.081.118.089

104.860.275.047

Revenue Received in Advanced

891.824.587.772

668.643.275.253

Total Short-Term Liabilities

423.000.000.000
16.107.286.384
60.480.229.761
71.685.080.901

14.745.659.742
78.994.585.810
50.140.054.545

13.509.235.209
94.423.215.851
21.686.494.416

42.736.488.720
106.832.433.016

31.246.916.212
178.500.323.328

55.192.034.560
82.904.280.578

Long-Term Liabilities
A third party debt
Security Deposits
Deferred Income
Deferred Tax Liabilities
Post-Employment Benefits
Liabilites - Long Term
THT Program Safekeeping Funds
BUMN Cares Scholarship Program Safekeeping funds

5.881.647.341

6.193.335.959

33.861.548.531

726.723.166.122

359.820.875.596

301.576.809.145

Total Long-Term Liabilities

2.111.892.080.115

1.251.645.463.368

970.220.084.398

Total Liabilities
Equity

Ekuitas

Modal Disetor Lainnya


Bagian dari Modal Pemerintah yang
Dialihkan ke Perum LPPNPI
Bantuan Pemerintah yang Belum
Ditentukan Statusnya (BPYBDS)
Penyertaan Modal Pemerintah (PMP)
Selisih Ekuitas Entitas Anak
Pendapatan Komprehensif Lainnya
Laba Belum Direalisasi atas Aset
Keuangan yang Tersedia untuk Dijual

Equity attributable to owners of the


parent
1.9,29

5.000.000.000.000

5.000.000.000.000

Capital Stock

Authorized capital at December


31, 2014 and 2013 amounted to
20.000.000 shares respectively,
while at December 31, 2012
amounted to 7.600.000 shares,
with a par value per share
Rp.1.000.000. Issued and fully
paid at December 31, 2014 and
2013 amounted to 5.000.000
shares respectively, while at
December 31, 2012 amounted to
1.900.000 saham

3.22,30.a

81.099.573.644

(328.748.958.920)

(337.629.801.103)

2.428.484.970.530
303.400.820.848
(24.976.265.713)

2.098.768.758.126
303.400.820.848
(30.879.205.046)

81.099.573.644
313.027.372.230
(30.879.205.046)

19.566.060.967

4.635.544.462.189
1.098.072.517.327

3.970.109.689.955
1.032.748.518.072

3.197.585.544.838
1.219.267.915.565

13.195.945.119.906

12.125.963.760.336

9.799.667.262.198

Other Paid-in Capital


Part of Government Capital
Transferred to Perum LPPNPI
Government Donation Unspecified Status (BPYBDS)
Government Equity Participation
Difference in Equity of Subsidiaries
Other Comprehensive Incomes
Unrealized Gain on Available for
Financial Assets
Retained Earnings
Appropriated
Unappropriated
Equity attributable to owners of the
parent
Non-controlling Interests

571.560

470.263

273.492

13.195.945.691.466

12.125.964.230.599

9.799.667.535.690

Total Equity

15.307.837.771.581

13.377.609.693.967

10.769.887.620.088

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes to the consolidated


financial statements as an integral part of
these consolidated financial statements

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

8.345.405.840

30.b

Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

81.099.573.644

3.068.000.001

3.7,1d,11

Saldo Laba
Cadangan Umum
Belum ditentukan penggunaannya
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan Non Pengendali

5.000.000.000.000

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Ekuitas yang dapat diatribusikan


kepada pemilik entitas induk
Modal Saham
Modal dasar tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 dengan jumlah yang
sama sebesar 20.000.000 saham,
sedangkan tanggal 31 Desember
2012 sebesar 7.600.000, dengan nilai
nominal Rp.1.000.000 per saham.
Ditempatkan dan disetor penuh
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
dengan jumlah yang sama sebanyak
5.000.000 saham, sedangkan tanggal
31 Desember 2012 sebanyak
1.900.000 saham

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Liabilitas Jangka Panjang


Utang Bank
Utang Jaminan
Pendapatan Tangguhan
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Dana Titipan Program THT
Dana Titipan Program BUMN Peduli Beasiswa
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

148.006.545.296
1.385.168.913.993

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

LIABILITAS DAN EKUITAS

2
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

433

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal - tanggal
31 Desember 2014 dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
For the Years Ended December 31,
2014 and 2013
(Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes

2014

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Pendapatan Usaha :

3.24,31

3.094.432.283.841

2.799.367.372.649

Aeronautical Revenues

Pendapatan Non Aeronautika

1.657.157.078.639

1.311.197.973.362

Non-Aeronautical Revenues

119.559.775.783

95.351.080.792

4.871.149.138.263

4.205.916.426.802

Pendapatan Kargo
Jumlah Pendapatan Usaha
Beban Usaha :
Beban Operasional Bandara
Beban Umum dan Administrasi
Beban Pemasaran

Operating Expenses

(964.488.025.070)
(1.553.107.074.296)

32

(773.902.198.334)

33

(1.241.862.933.509)

Airport Operation Expenses

(945.203.277.966)

34

(926.178.567.282)

General and Administrative Expenses

(1.344.602.605)

35

Employee Expenses

(1.160.459.045)

Marketing Expenses

Jumlah Beban Usaha

(3.464.142.979.938)

(2.943.104.158.171)

Total Operating Expenses

Laba Sebelum Pendapatan (Beban) Lain-lain

1.407.006.158.325

1.262.812.268.631

Profit Before Other Income (Expenses)

Pendapatan (Beban) Lain-lain :


Pendapatan Lain-lain
Beban Lain-lain
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Laba Usaha

Jumlah Beban Keuangan dan Bagian Laba


Entitas Asosiasi

Profil Perusahaan
Company Profile

Cargo Revenues
Total of Operating Revenues

3.24

Beban Pegawai

Pendapatan (Beban) Keuangan - Bersih

Laba Sebelum Pajak

89.495.375.573

36

(60.580.218.781)

37

Other Income (Expenses)


Other Income

205.151.849.661
(61.213.509.661)

28.915.156.792

143.938.340.000

1.435.921.315.117

1.406.750.608.631

Other Expenses
Other Income (Expenses)
Operating Income

108.370.222.048

38

77.550.694.870

Financial (Cost) Revenue - Net

8.306.878.202

39

15.042.159.053

Share in net Income of Associates

116.677.100.250

92.592.853.923

1.552.598.415.367

1.499.343.462.554

Finance Cost and Equity in net Income


Associates
Profit Before Tax

Penghasilan (Beban) Pajak :

Tax Income (Expense)

Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
Laba Bersih
Pendapatan
Komprehensif
Berjalan - Setelah Pajak

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Operating Revenues

Pendapatan Aeronautika

Bagian Laba dari Entitas Asosisasi

(433.769.427.297)

3.19,20.c

(438.141.187.584)

Current Tax

(20.756.369.447)

3.19,20.c

(28.453.560.128)

Deferred Tax

(454.525.796.744)

Lain

Tax Income (Expense) Total

(466.594.747.712)

1.098.072.618.623

Net Income

1.032.748.714.842

Tahun

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual


Jumlah Laba Komprehensif
Laba yang dapat Diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk

Other Comprehensive Income for The


Year - Net of Tax
(5.277.405.839)

Laba komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada :


Pemilik Entitas Induk

1.098.072.517.327

1.032.748.518.071

Financial Assets - Available for Sale


Total Comprehensive Income
Profit Attributable to:
Owners of the Parent

101.297

196.771

1.098.072.618.623

1.032.748.714.842

Total Profit Attribution

1.092.795.111.488

1.021.527.862.944

Comprehensive Income Attributable to:


Owners of the Parent

101.297

196.771

1.092.795.212.784

1.021.528.059.715

Total Comprehensive
Attribution

206.550

Basic Earnings Per Share

Kepentingan Non Pengendali


Jumlah Laba komprehensif yang
dapat Diatribusikan

(11.220.655.127)
1.021.528.059.715

Kepentingan Non Pengendali


Jumlah Laba yang dapat Diatribusikan

3.7,6b,11

1.092.795.212.784

Laba Per Saham Dasar

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

2013

219.615

3,25.39

Non-controlling Interests

Non-controlling Interests

The accompanying notes to the consolidated


financial statements as an integral part of these
consolidated financial statements

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan

434

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

303.400.820.848

303.400.820.848

2.428.484.970.530

329.716.212.404

2.098.768.758.127

(24.976.265.713)

5.902.939.333

(30.879.205.046)

(30.879.205.046)

8.345.405.840

(11.220.655.127)

19.566.060.967

3.970.109.689.955

792.524.145.117

(20.000.000.000)

3.197.585.544.838

Yang telah
ditentukan
penggunaannya/
appropriated

3.068.000.001

Saldo per 31 Desember 2014

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

(5.277.405.839)

Laba Komprehensif Tahun 2014

4.635.544.462.189

1.098.072.517.327

1.098.072.517.327

(722.923.962.650)

(309.824.555.421)

1.032.748.518.072

1.032.748.518.071

(792.524.145.117)

(426.743.770.448)

1.219.267.915.566

Yang belum
ditentukan
penggunaannya/
appropriated

Saldo Laba / Retained Earnings

(57.489.190.416)

(328.748.958.920)

8.880.842.183

(337.629.801.103)

2.089.142.206.745

(303.400.820.848)

313.027.372.230

Selisih Ekuitas
Anak
Perusahaan/
Difference in
Equity of
Subsidiaries

Aset Keuangan
Tersedia untuk
Dijual/
Financial
Assets
Available for
Sale

722.923.962.650

81.099.573.644

81.099.573.644

303.400.820.848

Penyertaan
Modal
Pemerintah /
Government
Equity
Participation

Bantuan
Pemerintah yang
Belum
Ditentukan
Statusnya
(BPYBDS) / The
Government
Assisstance
Unspecified
Status

- Cadangan
Cadangan Umum
Umum

5.000.000.000.000

5.000.000.000.000

(337.629.801.103)

Bagian dari Modal


Pemerintah yang
dialihkan ke
Perum LPPNPI/
Part of
Government
Capital
Transferred to
Perum LPPNPI

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to The Owner of Parent Entity

- Deviden
Deviden

Pembagian Laba Perusahaan Tahun 2013 :

Selisih Ekuitas Anak Perusahaan

Bagian dari Modal Pemerintah yang Dialihkan ke


LPPNPI

BPYBDS

Penyertaan Modal Pemerintah

Saldo per 31 Desember 2013

Laba Komprehensif Tahun 2013

- Cadangan
Cadangan Umum
Umum

- Deviden
Deviden

Bagian dari Modal Pemerintah yang Dialihkan ke


LPPNPI

81.099.573.644

Modal Disetor
Lainnya/ Other
Paid-in Capital

Pembagian Laba Perusahaan Tahun 2012 :

BPYBDS

5.000.000.000.000

Penyertaan Modal Pemerintah

Saldo Tanggal 31 Desember 2012

Modal/ Capital

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal - tanggal
31 Desember 2014 dan 2013
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

PT Angkasa Pura II (Persero)


13.195.945.119.907

1.092.795.111.488

(367.313.745.837)

5.902.939.333

338.597.054.587

12.125.963.760.336

1.021.527.862.944

(446.743.770.448)

(337.629.801.103)

2.089.142.206.745

9.799.667.262.198

Total

13.195.945.691.466

1.092.795.212.784

(367.313.745.837)

5.902.939.333

338.597.054.587

12.125.964.230.599

1.021.528.059.716

(446.743.770.448)

(337.629.801.103)

2.089.142.206.745

9.799.667.535.690

Jumlah Ekuitas/
Total Equity

Balance as of December 31, 2014

Comprehensive income for 2014

General Reserves

Dividend

Distribution of Income in 2013:

Difference in Equity of Subsidiaries

Part of Government Capital Transferred


to Perum LPPNPI

BPYBDS

Government Equity Participation

Balance as of December 31, 2013

Comprehensive income for 2013

General Reserves

Dividend

Distribution of Income in 2012:

Part of Government Capital Transferred


to Perum LPPNPI

BPYBDS

Government Equity Participation

Balance at December 31, 2012

The accompanying notes to the consolidated financial statements


an integral part of these consolidated financial statements

571.560

101.297

470.263

196.771

273.492

Kepentingan Non
Pengendali/
Noncontrolling
interests

PT ANGKASA PURA II (Persero)


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS EQUITY
For the Year Ended
December 31, 2014 and 2013
(Expressed In Full Rupiah, unless otherwise stated)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Annual Report 2014

435

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW
As of December 31, 2014 and 2013
(Expressed In Full Rupiah, unless otherwise stated)

(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

2014

2013

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi :


Penerimaan dari Pelanggan
Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain
Pembayaran Karyawan
Kas yang Diperoleh dari Operasi

Penerimaan Lainnya
Pembayaran Lainnya
Pembayaran Pajak
Arus Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi

Cash Flows from (for) Operating Activities


4.558.176.517.298

4.321.439.265.072

Pembelian Aset Tetap dan Aset Lain

Penyertaan
Arus Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Investasi

Receipts from Customers

(643.844.090.442)

(1.048.749.753.114)

Supplier Payments & Other Third Parties

(1.005.869.163.111)

(1.262.676.496.807)

Employees Payment

2.908.463.263.746

2.010.013.015.151

208.494.518.337

167.843.708.180

Other Receipts

(59.332.581.948)

(56.299.558.580)

Other Payments

(624.425.444.939)

(549.794.111.332)

Tax Payments

2.433.199.755.197

1.571.763.053.419

(2.700.070.821.684)

(2.069.198.360.180)

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi :

Penerimaan dari Pihak Berelasi

Profil Perusahaan
Company Profile

Catatan /
Notes

Cash Provided by Operations

Net cash flow from (for) Operating Activities

Cash Flows from (for) Investing Activities


Purchase of FA, Property Investment and Other Assets

125.587.343.304

82.829.364.372

Proceeds from Related Parties

25.590.439.334

145.543.114.508

Investment

(2.548.893.039.047)

(1.840.825.881.299)

Net cash flow from (for) Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :


Pembayaran Deviden
Arus Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Pendanaan

Cash Flows from Financing Activities


(367.313.745.838)

44.b

(446.693.021.531)

(367.313.745.838)

(446.693.021.531)

(483.007.029.688)

(715.755.849.411)

Payment of Dividend
Net cash flow from (for) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN)

INCREASE (DECREASE)
IN CASH & CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS


SALDO AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS - SALDO AKHIR TAHUN

CASH & CASH EQUIVALENTS AT


1.510.031.837.262

2.225.787.686.673

1.027.024.807.574

1.510.031.837.262

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BEGINNING OF YEAR
CASH & CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

The accompanying notes to the consolidated financial statements as an integral part


of these consolidated financial statements

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

KAS DAN SETARA KAS

436

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

437

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/


NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

1. GENERAL

1.1 Pendirian Perusahaan

1.1 The Company's Establishment

PT Angkasa Pura II (Persero) adalah Badan Usaha Milik


Negara
(BUMN)
di
lingkungan
Kementerian
Perhubungan. Sebelumnya bernama Perum Pelabuhan
Udara Jakarta Cengkareng, yang didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintahan (PP) Nomor 20 tahun 1984.
Perubahan nama dari Perum Pelabuhan Udara Jakarta
Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II dilakukan
berdasarkan PP Nomor 26 tahun 1986. Selanjutnya,
dengan PP nomor 14 tahun 1992, Perum Angkasa Pura II
berubah status badan hukumnya menjadi Perusahaan,
yaitu PT Angkasa Pura II (Persero).

PT Angkasa Pura II (Persero) is a State Owned


Enterprises (SOEs) in the Ministry of Transportation.
Previously named Perum Cengkareng Jakarta Airport,
which was established by Government Regulation (PP)
No. 20 year 1984. Change the name of the Perum
Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng to Perum Angkasa
Pura II is based on Government Regulation No. 26 of
1986. Furthermore, with the PP number 14 year 1992,
Perum Angkasa Pura II changed/transformed the status of
legal entity into the Company, namely PT Angkasa Pura II
(Persero).

PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut


Perusahaan, didirikan berdasarkan Akta nomor 3,
tanggal 2 Januari 1993 oleh Muhani Salim S.H., Notaris di
Jakarta dan diubah dengan Akta nomor 96, tanggal 19
Maret 1993 oleh notaris yang sama. Anggaran Dasar
Perusahaan dan perubahannya telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
sesuai
dengan
Surat
Keputusan
nomor
C22471.HT.01.01.Th.93, tanggal 24 April 1993 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
nomor 63, tanggal 8 Agustus 1995. Anggaran Dasar
Perusahaan mengalami perubahan kembali dengan Akta
nomor 19, tanggal 21 Juli 1998 oleh H. Harjono Moekiran
S.H., Notaris di Jakarta dan diperbaiki dengan Akta
nomor 27, tanggal 26 November 1998 oleh notaris yang
sama dalam rangka penyesuaian anggaran dasar dengan
Undang-undang Perusahaan Terbatas nomor 1 tahun
1995. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Nomor C1008.HT.01.04.TH.99, tanggal 12 Januari 1999 dan
diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik
Indonesia nomor 19, tanggal 5 Maret 1999.

PT Angkasa Pura II (Persero), hereinafter referred to as


the Company, was established by Deed No. 3, dated
January 2, 1993 by Salim Muhani SH, Notary in Jakarta
and amended by Deed number 96, dated March 19, 1993
by the same notary. Articles of Association and
amendments have been approved by the Minister of
Justice of the Republic of Indonesia in accordance with the
Decree number C2-2471.HT.01.01.Th.93, dated 24 April
1993 and published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 63, dated August 8, 1995. Articles of
Association ammenden by the Deed of number 19, dated
July 21, 1998 by H. Harjono Moekiran SH, Notary in
Jakarta and the last amendment by Deed number 27,
dated 26 November 1998 by the same notary statutes to
comply with the Limited Liabilities Law No. 1 year 1995.
This amendment has been approved by the Minister of
Justice of the Republic of Indonesia in accordance with
Decree No. C-1008.HT.01.04.TH.99, dated January 12,
1999 and published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia number 19, dated March 5, 1999.

Anggaran Dasar Perusahaan pada tahun 2008 telah


mengalami perubahan kembali dengan Akta Nomor 38,
tanggal 18 November 2008, oleh Notaris Silvia Abbas
Sudrajat, S.H. Perubahan tersebut telah disahkan pula
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan nomor AHU98879.AH.01.02, tanggal 18 Nopember 2008 dan
diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik
Indonesia nomor 10, tanggal 3 Februari 2009.

Articles of Association of the Company in the year 2008


has been amended again by Deed No. 38, November 18,
2008, by Notary Silvia Sudrajat Abbas, SH The
amendment has been approved by the Minister of Justice
and Human Rights Republic of Indonesia through the
Decree number AHU-98879.AH.01.02, November 18,
2008 and published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia number 10, dated February 3, 2009.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2 Purpose and Objectives

Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud


dan tujuan didirikannya Perusahaan sebagai berikut:

According to the Articles of Association - section 3,


purposes and objectives to establishment of the Company
as follow:

438

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

To achieve the purpose and objectives above the


Company is engaged in the following activities:

a. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan


fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas
landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara.

a. Provision of facilities for the exploitation and


development of service activities landing, taking off,
parking and storage of aircraft.

b. Penyediaan pengusahaan
fasilitas
terminal untuk
penumpang kargo dan pos.

dan pengembangan
pelayanan angkutan

b. Provision exploitation and development of terminal


facilities for cargo and passenger transportation
service post.

c. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan


fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi
limbah buangan.

c. Provision of facilities operation and development of


electronics, navigation, power, water and waste
disposal installations.

d. Penyediaan jasa pelayanan penerbangan.

d. The provision of aviation services.

e. Penyediaan lahan untuk bangunan lapangan dan


kawasan industri, serta gedung-gedung bangunan
yang berhubungan dengan kelancaran angkutan
udara.

e. Provision of land for field and industrial buildings, as


well as buildings, buildings relating to smoothing air
transport services.

f. Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan


yang berkaitan dengan kebandarudaraan.

f.

g. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung


menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat
udara, jasa pelayanan teknis penanganan pesawat
udara di darat, jasa pelayanan penumpang dan
bagasi, jasa penanganan kargo dan jasa penunjang
lainnya yang secara langsung menunjang kegiatan
penerbangan.

g. The provision of services that directly support the flight


that includes supplying aircraft hangars, aircraft
overhaul, warehousing, aircraft catering, technical
services aircraft ground handling, passenger and
baggage services, cargo handling services and other
supporting services directly support the flight.

h. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung


atau tidak langsung menunjang kegiatan bandar
udara
yang
meliputi
jasa
penyediaan
penginapan/hotel, jasa penyediaan toko dan restoran,
jasa penempatan kendaraan bermotor, jasa
penyediaan tempat rekreasi yang berhubungan
dengan penerbangan pameran dirgantara keudaraan,
jasa perawatan pada umumnya dan jasa lainnya yang
secara langsung atau tidak langsung menunjang
kegiatan bandar udara.

h. The provision of services that directly or indirectly


support the airport which includes the provision of inn
/ hotel services, shops and restaurants providing
services, placement services of motor vehicles,
provision of recreational services associated with
aviation and airshow, care services in general and
services others who are directly or indirectly
supporting the activities of the airport.

Providing education and training consulting services


related to airport affairs.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas


Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Implement and support government policies and programs


in the fields of economics and development and to get
profits with airport service business and other businesses
related with their business conformity with business
principles of limited company.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan


Program
Pemerintah
di
bidang
ekonomi
dan
pembangunan, serta untuk memupuk keuntungan bagi
Perusahaan dengan menyelenggarakan usaha jasa
kebandaraan dalam arti seluas-luasnya dan usaha-usaha
lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha
tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Perusahaan
Terbatas.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

7
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

439

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

1.3 Tempat Kedudukan dan Lokasi Usaha

1.3 Office and Business Location

Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di


Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten.
Perusahaan hingga saat ini mempunyai 13 (tiga belas)
kantor cabang yang masing-masing berkedudukan di
bandar udara (bandara) yang dikelola Perusahaan,
sebagai berikut :

The Company is domiciled and headquartered in Soekarno


Hatta Airport in Tangerang, Banten Province. The
company have 13 (thirteen) branch office located in each
airport managed the Company are as follows:

1)

Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta,


Tangerang.

1)

Soekarno - Hatta International Airport , Tangerang

2)

Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

2)

Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta.

3)

Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II,


Palembang.

3)

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang.

4)

Bandar Udara Supadio, Pontianak.

4)

Supadio Airport, Pontianak.

5)

Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.

5)

Kualanamu International Airport, Deli Serdang.

6)

Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

6)

Sultan Sharif Kasim II Airport, Pekanbaru.

7)

Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang.

7)

Minangkabau International Airport , Padang.

8)

Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda,


Banda Aceh.

8)

Sultan Iskandar Muda International Airport , Banda


Aceh.

9)

Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara,


Bandung.

9)

Husein Sastranegara International Airport, Bandung.

10) Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang.

10) Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang.

11) Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi.

11) Sultan Thaha Airport, Jambi.

12) Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang.

12) Depati Amir Airport, Pangkal Pinang.

13) Bandar Udara Silangit, Siborong-Borong.

13) Silangit Airport, Siborong-Borong.

1.4 Dewan Komisaris dan Direksi

1.4 Board of Commissioners and Directors

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik


Negara No. SK-335/MBU/2012, tanggal 17 September
2012, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota-anggota
Dewan
Komisaris
Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II dan Surat
Keputusan
Menteri
Negara
BUMN
No.
SK243/MBU/2013, tanggal 16 Mei 2013 mengangkat Wahyu
Kuncoro sebagai anggota Dewan Komisaris, serta
memberhentikan Purnomo Sinar Hadi, yang sebelumnya
diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara No. SK-194/MBU/2012, tanggal 11 Mei
2012.

Based on the Decree of the Minister of State Owned


Enterprises No. SK-335/MBU/2012, dated September 17,
2012, about The Dismissal and Promotion of Members of
the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II
(Persero) and the Decree of the Minister of State Owned
Enterprises No. SK-243/MBU/2013 dated May 16 , 2013,
announced the appointment of Wahyu Kuncoro as a new
Board of Commissioner member and subsequently dismiss
Purnomo Sinar Hadi, who previously appointed as Board
of Commissioner member with the Decree of the Minister
of State Owned Enterprises No. SK-243/MBU/2013.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha


Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan PT Angkasa Pura II (Persero)
Nomor SK-217/MBU/10/2014 tentang Pemberhentian dan
pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan PT Angkasa Pura II (Persero)
menetapkan Pemberhentian dan pengangkatan anggotaanggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero)
sebagai berikut :

Based on the resolution the state minister for state-owned


as the general meeting of stockholders of a company the
company PT Angkasa Pura II (Persero) number SK-217
/MBU/10/2014 about of dismissal, and removal of
members of the board of commissioners liability company
PT Angkasa Pura II (Persero) set of dismissal, and
removal of members of the board of commissioners PT
Angkasa Pura II (Persero) as follows:

440

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

1.4 Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)

1.4 Board of Commissioners and Directors (continued)

2014

Santoso Eddy Wibowo


Iswan Elmi
Rubani Pranoto M.
H. Tursandi Alwi
W. Budi Santoso
Wahyu Kuncoro

2012

Moch. Iksan Tatang


W. Budi Santoso
Rubani Pranoto M.
H. Tursandi Alwi
Effendi Batubara
Wahyu Kuncoro

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik


Negara No. SK - 361/MBU/2012, tanggal 24 September
2012, tentang Perubahan Struktur Direksi, Pengalihan
Tugas Anggota-anggota Direksi dan Pengangkatan
Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Angkasa Pura II, maka susunan Dewan Direksi sebagai
berikut :

Moch. Iksan Tatang


W. Budi Santoso
Rubani Pranoto M.
H. Tursandi Alwi
Effendi Batubara
Purnomo Sinar Hadi

Board of Commissioners
President Commissioner
Member
Member
Member
Member
Member

Based on the Decree of the Minister of State Owned


Enterprises No. SK - 361/MBU/2012 dated September 24,
2012 regarding to Structure of the Board of Directors
Changed, Assignment members of the Board of Directors
and the appointment of the Board of Directors of the PT
Angkasa Pura II (Persero), the composition of the Board of
Directors are as follow:
2014

2013

2012

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

2013

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

Direksi / Directors
Tri S.Sunoko
Endang A. Sumiarsa

Tri S.Sunoko
Endang A. Sumiarsa

Tri S.Sunoko
Endang A. Sumiarsa

Salahudin Rafi

Salahudin Rafi

Salahudin Rafi

Rinaldo J. Aziz

Rinaldo J. Aziz

Rinaldo J. Aziz

Yusmar Anggadinata

Sulistio Wijayadi

Sulistio Wijayadi

Laurensius Manurung
RP Hari Cahyono

Laurensius Manurung
RP Hari Cahyono

Laurensius Manurung
RP Hari Cahyono

On January 15, 2015 the replacement of the Board of


Directors of PT Angkasa Pura II (See Note 50.1)

Honorarium dan Remunerasi


Dewan Komisaris

Honorarium and Remuneration of the Board of


Commissioners

Penghasilan Komisaris Utama dan Komisaris ditetapkan


melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan Tahun Buku
2012, tanggal 26 April 2013 honorarium Komisaris Utama,
dan Anggota Komisaris ditetapkan masing-masing
sebesar 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama sebesar
Rp.93 Juta. Sedangkan jenis fasilitas dan tunjangan
lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris sesuai Surat
Menteri Negara BUMN No. S-288/MBU.3/2010, tanggal 8
September 2010 dengan tetap mengacu kepada
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/MBU/2010,
tanggal 27 Desember 2010 dan untuk biaya representasi
Direksi menggunakan metode reimbursemen dengan
pagu maksimal sesuai surat Menteri Negara BUMN No. S288/MBU.3/2010, tanggal 8 September 2010.

The Board of Commissioners received the honorarium and


remuneration in the amount determined by the Generals
Meeting of Shareholders (RUPS). Based on the
Company's RUPS Minutes year 2012, dated April 26, 2013
honorarium of Commissioner and Member of the Board of
Commissioners determined respectively by 40% and 36%
of the salary of the President Director of Rp.93 million.
While other facility and allowance to the directors and
Boards of Commissioner refer to the Provision as Stated in
the Minister of State Owned Enterprises Letter No. S288/MBU.3/2010 dated September 08, 2010 with reference
to the Regulation of the Minister of State Owned
Enterprises No. PER-07/MBU/2010 dated December 27,
2010 and for the Directors representation cost use
reimbursement method with maximal ceiling accordance to
the Minister of State Owned Enterprises Letter No. S288/MBU.3/2010 dated September 8, 2010.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pada tanggal 15 Januari 2015 penggantian Direksi PT


Angkasa Pura II (Lihat Catatan 50.1)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Direktur Utama / President Director


Direktur Operasi Kebandarudaraan / Director of Airport
Operations Affairs
Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi /
Director of Airport Development and Technology
Direktur Komersial Kebandarudaraan / Director of Airport
Commercial Affairs
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha /
Director of Cargo and Business Development
Direktur Keuangan / Director of Finance
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) & Umum
Director of Human Resources (HR) & General Affairs

9
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

441

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

1.4 Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)

1.4 Board of Commissioners and Directors (continued)


Komisaris

Honorarium and Remuneration of the Board of


Commissioners (continued)

Penghasilan Komisaris Utama dan Komisaris ditetapkan


melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan Tahun Buku
2013, tanggal 24 Maret 2014 honorarium Komisaris
Utama, adalah sebesar Rp. 42.030.000,00/bulan
sedangkan Anggota Komisaris ditetapkan masing-masing
sebesar 90% dari Komisaris Utama. Tunjangan-tunjangan
seperti Tunjangan Hari Raya diberikan sebesar 1 (satu)
bulan Honorarium, Tunjangan Transportasi diberikan
sebesar 20% dari Honorarium, Asuransi Purna jabatan
(Permi) paling bayak 25% dari Honoraium. Fasilitas
Kesehatan Penggunaanya mengacu kepada PER04/MBU/2014,Fasilitas
Bantuan
Hukum
untuk
Pembiayaan Jasa kantor pengacara/konsultan hukum
yang meliputi proses pemeriksaan sebagai saksi,
tersangka dan terdakwa di lembaga peradilan
Penggunaanya mengacu kepada PER-04/MBU/2014.

Income Commissioner and the Commissioner determined


by Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Based on the
Minutes of the RUPS Company for Fiscal Year 2013,
dated March 24, 2014 honorarium Commissioner, is Rp.
42,030,000,00/month while the Commissioner determined
respectively by 90% of the Commissioner. Benefits such
as holiday allowance is given by 1 (one) month
honorarium, transportation allowance given by 20% of the
honorarium, Full Insurance office (Permi) most stout 25%
of Honoraium. Its use health facilities refers to the PER04/MBU/2014, Legal Aid Financing Facility Services office
attorney/consultant covering the examination process as
witnesses, suspects and defendants in the judiciary Its use
refers to the PER-04/MBU/2014.

Tantiem/Insentif Kinerja: Memberikan tantien sebesar


Rp.19.000 juta untuk Direksi dan Komisaris atas kinerja
tahun 2013 dengan ketentuan: Komisaris Utama 40% dari
tantiem Direktur Utama, Komisaris 36 % dari tantiem
Direktur Utama, dibagikan secara proporsional sesuai
masa kerja aktif yang berangkutan. Pajak atas tantiem
ditanggung pribadi bukan perusahaan.

Tantiem/Incentives Performance: Give tantien of


Rp.19.000 million for Directors and Commissioners on the
performance of the year 2013 with the provisions: Chief
Commissioner of 40% of tantiem Director , Commissioner
36% of tantiem Director, distributed proportionally
according to the active work berangkutan.Taxes on
tantiem not borne personal company.

Komite Audit :

Audit Committee:

Untuk membantu tugas-tugas pengawasan, Komisaris


membentuk dan mengangkat anggota Komite Audit.
Pembentukan Komite Audit ditetapkan melalui Surat
Keputusan Komisaris Perusahaan PT Angkasa Pura II
(Persero) No. KEP.348/KP.1013.3/APII-2009, tanggal 20
Agustus 2009 dan No. KEP.422/KP.1013.3/APII-2010,
tanggal 1 Oktober 2010, tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan
Anggota
Komite
Audit,
No.
KEP.219/KP.1013.3/APII-2011, tanggal 27 April 2011
tentang Penunjukan Ketua Komite Audit tahun 20112013, dan No. KEP.435.1/KP.1013.3/AP II-2011, tanggal
26 Agustus 2011, tentang Perpanjangan Masa Tugas
Anggota Komite Audit Perusahaan PT Angkasa Pura II
(Persero) untuk periode 2011-2013. Selanjutnya,
berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT. Angkasa
Pura II (Persero)
tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Wakil Ketua merangkap Anggota Komite
Audit, No. KEP.245.1/KP.1013.3/APII-2013, tanggal 7 Mei
2013 dan tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota Komite Audit, No. KEP.420/KP.1013.3/APII2013, tanggal 1 September 2013.

To assist supervisory duties, the Commissioner establish


and appoint members of the Audit Committee. The Audit
Committee established by Decree of Commissioners of PT
Angkasa Pura II (Persero) No. KEP.348/KP.1013.3/APII2009 , dated August 20, 2009 and the No.
KEP.422/KP.1013.3/APII-2010,
October
1
2010
concerning the Dismissal and Promotion of Members of
the Audit Committee, No. KEP 219/KP.1013.3/APII-2011,
dated April 27, 2011 on the appointment of the Chairman
of the Audit Committee in 2011-2013, and No.
KEP.435.1/KP.1013.3/AP II-2011, dated August 26, 2011,
regarding lengthened of the Company's Audit Committee
Member Duties in PT Angkasa Pura II (Persero) for the
period 2011 until 2013. Hereinafter, based on the Board of
Directors Decision PT Angkasa Pura II (Persero) No. KEP
245.1/KP.1013.3/APII-2013 dated May 7, 2013, about the
Dismissal and Promotion of Vice President concurrently as
Audit Committee and No. KEP 420/KP.1013.3/APII-2013
dated September 1, 2013, about the Promotion of Audit
Committee member.

Honorarium
(lanjutan)

dan

Remunerasi

Dewan

10

442

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

1.4 Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)

1.4 Board of Commissioners and Directors (continued)

Komite Audit :

Audit Committee

Susunan Ketua dan Anggota Komite Audit sebagai berikut


:

The composition of the Chairman and Members of the


Audit Committee are as follow:

2014

Rubani Pranoto
Wahyu Kuncoro
Eddy Subagdja
Hasnil Djamin

Rubani Pranoto
Wahyu Kuncoro
Eddy Subagdja
Hasnil Djamin

2012

Rubani Pranoto
Purnomo Sinar Hadi
Agung Suprananto
Bambang Priyatna

Audit Committee
Chairman / Members
Vice Chairman / Members
member
member

Penghasilan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS). Saat ini, sesuai Risalah
RUPS Perusahaan Tahun Buku 2012, tanggal 26 April
2013, Gaji Direktur Utama sebesar Rp.93.000.000 per
bulan, sedangkan Wakil Direktur Utama sebesar 95%,
dan anggota Direksi sebesar 90%. Sedangkan jenis
fasilitas dan tunjangan lainnya bagi Direksi dan Dewan
Komisaris sesuai Surat Menteri Negara BUMN No. S288/MBU.3/2010 tanggal 8 September 2010 dengan tetap
mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-07/MBU/2010, tanggal 27 Desember 2010 dan untuk
biaya representasi Direksi menggunakan metode
reimbursment dengan pagu maksimal sesuai surat
Menteri Negara BUMN No. S-288/MBU.3/2010, tanggal 8
September 2010.

Directors income established by the General Meeting of


Shareholders (GMofS). Currently, according to the
Company's GMS Minutes Year 2012 on April 26, 2013
Salaries of President Director of Rp. 93 million per month,
while the Vice President is 95%, and a member of the
Board of Directors by 90%. While for other facilities and
other allowances for Directors and Board of
Commissioners refers to Letter from the Minister of State
Owned Enterprises No. S-288/MBU.3/2010
dated
September 08, 2010 with reference to the Regulation of the
Minister of State Owned Enterprises No. PER07/MBU/2010 dated December 27, 2010 and for the
reimbursment cost for Directors representation cost with a
maximum ceiling of appropriate letter of the Minister of
State Owned Enterprises No. S-288/MBU.3/2010 dated
September 8, 2010.

Penghasilan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS). Saat ini, sesuai Risalah
RUPS Perusahaan Tahun Buku 2013, tanggal 24 Maret
2014, Gaji Direktur Utama sebesar Rp.93.400.000 per
bulan, sedangkan Para Direktur sebesar 90% dari
Direktur Utama. Tunjangan Hari Raya diberikan sebesar 1
(satu) bulan gaji, tunjangan Perumahan diberikan secara
bulanan termasuk biaya utulitas sebesar 40% dari Gaji
dengan ketentuan paling banyak sebesar a. Rp. 27,5 Juta
untuk Ibu Kota Negara, b.Rp,25 Juta untuk Ibu Kota
Provinsi, dan c.22,5Juta untuk wilayah Kab/Kota.
Asuransi Purna jabatan diberikan Premi asuransi paling
banyak 25% dari gaji. Fasilitas Kendaraan Dinas yaitu 1
(satu) unit mobil Maksimum kapasitas 3000 cc,
Kesehatan yaitu asuransi kesehatan penggunaanya
mengacu ketentuan PER - 04/MBU/2014, Bantuan
Hukum
untuk
pembiayaan
jasa
kantor
pengacara/konsultan hukum yang meliputi proses
pemeriksaan sebagai saksi,tersangka, dan terdakwa di
lembaga peradilan, Penggunaaanya mengacu ketentuan
PER-04/MBU/2014

Income of Directors determined by Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS). Currently, according Minutes
of RUPS Company for Fiscal Year 2013, dated March 24,
2014, Salary Director of Rp.93.400.000 per month, while
the Director of 90% of the Managing Director. Allowance is
given by 1 (one) month salary, housing allowance is given
on a monthly basis including utulitas fee of 40% of salary
with the maximum amount of a provision. Rp. 27.5 Million
for Capital Country, b.Rp, 25 million for provincial apital,
and c.22,5Juta to the District/City. Full insurance premiums
positions given at most 25% of the salary. Vehicle
Facilities Department is 1 (one) unit Maximum capacity of
3000 cc car, Health ie usage refers to the provision of
health insurance PER - 04 /MBU/2014, the Legal Aid office
for financing services attorney/consultant covering the
examination process as witnesses, suspects, and
defendant in the judiciary, referring to the provisions
Penggunaaanya PER-04/MBU/2014

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Emoluments and Remuneration of Directors

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Honorarium dan Remunerasi Direksi

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Komite Audit
Ketua / Anggota
Wakil Ketua / Anggota
Anggota
Anggota

2013

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

11
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

443

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

1.4 Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)

1.4 Board of Commissioners and Directors (continued)

Honorarium dan Remunerasi Direksi (lanjutan)

Emoluments
(continued)

Tantiem/Insentif Kinerja Memberikan tantien sebesar Rp.


19.000 juta untuk Direksi dan Komisaris atas kinerja
tahun 2013 dengan pembagian Direktur Utama : 100%,
Para Direktur 90% dari tantien Direktur Utama, Dibagikan
secara proporsional sesuai masa kerja aktif yang
bersangkutan. Pajak atas tantiem ditanggung pribadi
bukan perusahaan

Tantiem / Performance Incentives Provide tantien Rp.


19,000 million for Directors and Commissioners for
performance in 2013 with the division Director: 100%, 90%
of Directors tantien Director, Distributed proportionally to
the corresponding period of active employment. Taxes on
tantiem not borne personal company

Sebelumnya, berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan


Tahun Buku 2011 tanggal 15 Mei 2012 Gaji Direktur
Utama sebesar Rp. 80.000.000 per bulan, sedangkan
Wakil Direktur Utama sebesar 95%, dan anggota Direksi
sebesar 90%. Sedangkan jenis fasilitas dan tunjangan
lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris sesuai Surat
Menteri Negara BUMN nomor S-288/MBU.3/2010 tanggal
8 September 2010 dengan tetap mengacu kepada
Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 dan untuk biaya
representasi Direksi menggunakan metode reimbursment
dengan pagu maksimal sesuai surat Menteri Negara
BUMN nomor S-288/MBU.3/2010 tanggal 8 September
2010.

Previously, based on the Company's GMofS Minutes Year


2011 on May 15, 2012 Salaries of President Director of Rp.
80 million per month, while the Vice President is 95%, and
a member of the Board of Directors by 90%. While for
other facilities and other allowances for Directors and
Board of Commissioners refers to Letter from the Minister
of State Owned Enterprises no. S-288/MBU.3/2010
number dated September 08, 2010 with reference to the
Regulation of the Minister of State Owned Enterprises
no.PER-07/MBU/2010 dated December 27, 2010 and for
the reimbursment cost for Directors representation cost
with a maximum ceiling of appropriate letter of the Minister
of State Owned Enterprises no. S-288/MBU.3/2010
number dated 8 September 2010.

1.5 Sumber Daya Manusia (SDM)

1.5

Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, jumlah


SDM masing-masing sebanyak 4.594 orang, 4.460 orang,
dan 4.293 orang, dengan rincian sebagai berikut :

and

Remuneration

of

Directors

Human Resources (HR)


As of December 31, 2014, 2013 and 2012, the number of
HR respectively as 4,594 peoples, 4,460 peoples, and
4,293 peoples with details are as follow:

31 Des/Dec 2014
(Orang/Person)

31 Des/Dec 2012
(Orang/Person)

694
3.900

601
3.859

913
3.380

4.594

4.460

4.293

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Kelas Jabatan/Class Position 1 s.d. 9


Kelas Jabatan/Class Position 10 s.d. 16

31 Des/Dec 2013
(Orang/Person)

12

444

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

1.5 Sumber Daya Manusia (SDM) (lanjutan)

1.5 Human Resources (HR) (continued)

Komposisi tenaga kerja menurut jenjang pendidikan pada


tanggal 31 Desember 2014 sebagai berikut:
Kelompok Pegawai/
Employee group

The composition of the labor force by education level on


December 31, 2014 as follows:
Jenjang Pendidikan/Education Level

S2 & S3

S1

D3/SM

D2

SLTA/D1

SLTP

SD

Jumlah/Total

180
441
48
55
42
127
47
51
31
49
34
30
19
3
50

6
85
12
11
6
22
11
5
13
6
2
1
44

81
1.226
92
119
104
216
143
127
69
104
52
78
69
6
13

570
1.922
162
197
165
405
224
198
123
169
91
120
100
11
137

Jumlah/ Total

45

619

1.207

224

2.499

4.594

Bandara/Airport of Halim Perdanakusuma


Bandara/Airport of SM Badaruddin II
Bandara/Airport of Supadio
Bandara/Airport of Kualanamu
Bandara/Airport of Sultan Syarif Kasim II
Bandara/Airport of Int. Minangkabau
Bandara/Airport of Husein Sastranegara
Bandara/Airport of Sultan Iskandarmuda
Bandara/Airport of Raja Haji Fisabilillah
Bandara/Airport of Sultan Thaha
Bandara/Airport of Depati Amir
Bandara/Airport of Silangit

Komposisi tenaga kerja menurut jenjang pendidikan pada


tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut:
Kelompok Pegawai/
Employee group

The composition of the labor force by education level on


December 31, 2013 as follows:
Jenjang Pendidikan/Education Level

S2 & S3

S1

D3/SM

D2

SLTA/D1

SLTP

SD

Jumlah/Total

214
145
8
9
10
32
12
8
7
7
5
10
7
38

171
382
38
46
37
73
35
51
27
41
24
25
24
57

8
113
12
14
7
27
13
9
14
11
55
2
49

88
1.192
100
136
117
244
161
134
77
108
80
78
15

513
1.844
158
205
172
377
222
203
126
167
84
117
110
162

Jumlah/ Total

53

512

1.031

334

2.530

4.460

Bandara/Airport of Soekarno-Hatta
Bandara/Airport of Halim Perdanakusuma
Bandara/Airport of SM Badaruddin II
Bandara/Airport of Supadio
Bandara/Airport of Kualanamu
Bandara/Airport of Sultan Syarif Kasim II
Bandara/Airport of Int. Minangkabau
Bandara/Airport of Husein Sastranegara
Bandara/Airport of Sultan Iskandarmuda
Bandara/Airport of Raja Haji Fisabilillah
Bandara/Airport of Sultan Thaha
Bandara/Airport of Depati Amir
Bandara/Airport of Silangit

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Diperbantukan/Assigned to assist

32
12
1
1
1
1
1
1
3

Pusat/Head Office

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

274
160
10
12
12
38
22
15
9
10
5
10
12
1
29

Bandara/Airport of Soekarno-Hatta

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Diperbantukan/Assigned to assist

29
10
1
2
1
1
1

Pusat/Head Office

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

13
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

445

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

1.5 Sumber Daya Manusia (SDM) (lanjutan)


Komposisi tenaga kerja menurut jenjang pendidikan pada
tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut:
Kelompok Pegawai/
Employee group

Pusat/Head Office
Bandara/Airport of Soekarno-Hatta
Bandara/Airport of Halim Perdanakusuma
Bandara/Airport of SM Badaruddin II
Bandara/Airport of Supadio
Bandara/Airport of Kualanamu
Bandara/Airport of Sultan Syarif Kasim II

Profil Perusahaan
Company Profile

Bandara/Airport of Int. Minangkabau


Bandara/Airport of Husein Sastranegara
Bandara/Airport of Sultan Iskandarmuda
Bandara/Airport of Raja Haji Fisabilillah
Bandara/Airport of Sultan Thaha
Bandara/Airport of Depati Amir
Bandara/Airport of Silangit
Diperbantukan/Assigned to assist

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Jumlah/ Total

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

1.5 Human Resources (HR) (continued)


The composition of the labor force by education level on
December 31, 2012 as follows:
Jenjang Pendidikan/Education Level
S2 & S3

S1

D3/SM

D2

SLTA/D1

SLTP

SD

Jumlah/Total

30
17
1
1
1
1
2
1
2
2

154
190
10
12
10
49
17
11
13
11
1
14
10
4

101
383
36
35
28
69
23
33
20
21
17
28
26
-

9
206
19
29
14
68
30
16
20
12
13
6
2
-

90
1.176
97
117
100
216
116
133
53
63
39
67
72
3

1
39
1
11
5
2
5
4
7
2
5
1

17
8
2
1
4
1
2
1
4
-

385
2.028
163
213
160
406
196
195
111
107
80
118
121
10

58

506

820

444

2.342

83

40

4.293

Secara berkesinambungan, Perusahaan membiayai


pengembangan dan peningkatan kemampuan sumber
daya manusia (SDM) Perusahaan melalui in-house
training ,
workshop ,
seminar,
simposium
dan
benchmarking .

On going basis, the Company financed the development


and improvement of human resources (HR) company with
in-house training, workshops, seminars, symposia, and
benchmarking.

1.6 Struktur Organisasi

1.6 The Organizational Structure

Pada tahun 2014 tidak terjadi perubahan terhadap


struktur organisasi PT Angkasa Pura II (Persero).

In year 2014, there is no change in organizational structure


of PT Angkasa Pura II (Persero).

Bagan struktur organisasi utama PT Angkasa Pura II


(Persero) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
KEP.01.01/11/2012.2, tanggal 28 November 2012
sebagai berikut :

Chart of organization structure of PT Angkasa Pura II


(Persero) based on Decision Letter No. KEP:
01.01/11/2012.2, dated 28 November 2012 as follows:

14

446

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

1.6 Struktur Organisasi (lanjutan)

1.6 Organizational structure (continued)

Bagan Struktur Organisasi Baru / Chart of The New Organization Structure

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility
Referensi Kriteria Annual Report Award 2013
Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

15
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

447

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

1.6 Struktur Organisasi (lanjutan)

1.6 Organizational structure (continued)

Sedangkan bagan struktur organisasi utama PT Angkasa


Pura II (Persero) sebelumnya berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. KEP.01.01/06/2011.05, tanggal 7
Juni 2011 sebagai berikut :

Previously, chart of organization structure of PT Angkasa


Pura
II
(Persero)
pursuant
to
Decree
No.
KEP.01.01/06/2011.05 Directors, dated June 7, 2011 as
follows:

Bagan Struktur Organisasi Sebelumnya / The Chart of Organizational Structure - Previously

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Berikut ini perubahan struktur organisasi:

Struktur organisasi yang


organization Structure

baru

In the following organization structured changing:


/

The

new

Struktur oganisasi yang sebelumnya


organizational structure, previously

1) Direktur Utama / President Director


2) --3) Direktur Operasi Kebandarudaraan / Director of
Airport Operations Affairs
4) Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan
Teknologi / Dir. of Airport Development & Tech.
5) ---

1)
2)
3)

Direktur Utama / President Director


Wakil Direktur Utama / Vice President
---

4)

6) Direktur Komersial Kebandarudaraan / Director of


Airport Commercial Affairs
7) Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha /
Director of Cargo and Business Development
8) Direktur Keuangan / Director of Finance
9) Direktur SDM dan Umum / Director of Human
Resources and General Affairs

6)

Direktur Operasi dan Teknik / Director of Operations


and Engineering
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha /
Director of Commercial and Business Development
---

7)

---

8)
9)

Direktur Keuangan / Director of Finance


Direktur Personalia dan Umum / Director of Personnel
& General Affairs

5)

16

448

The

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

1.7 Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan


Manajemen Risiko

1.7

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)


and Risk Management

As stipulated in the Decree of the Minister of State /


Chairman Board of Investment and Development of StateOwned Enterprises No. Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 dated
May 31, 2000 regarding the development of
Implementation on Good Corporate Governance of State
Owned Enterprises (SOEs), which amended by Decree of
the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-117/MMBU/2002 dated August 1, 2002, on the Application of
Corporate Governance Practices in SOEs. This rule
requires the company to make the principles of good
corporate governance as the cornerstone of operational
activities, and provide more detailed guidelines for the
SOEs to implement good corporate governance based on
the
principles
of
transparency,
independence,
accountability, responsibility and fairness.

Berdasarkan Hasil Assessment


penerapan Good
Corporate Governance (GCG) PT Angkasa Pura II
(Persero) tahun 2012 yang dilakukan oleh pihak
Manajemen mendapatkan skor 82,08 dengan skor
maksimum 100. Terdapat lima aspek governance yang
telah dilakukan assessment tersebut, meliputi (1)
Komitmen terhadap Penerapan Tata-Kelola Perusahaan
yang Baik Secara Berkelanjutan, dengan capaian skor
62,35; (2) Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal,
dengan capaian skor 88,78; (3) Dewan Komisaris/ Dewan
Pengawas, dengan capaian skor 90,03; (4) Direksi,
dengan capaian skor 88,66; dan (5) Pengungkapan
Informasi/Transparansi, dengan capaian skor 79,83.

Based on the assessment results of the implementation of


Good Corporate Governance (GCG) PT Angkasa Pura II
(Persero) in 2012 that been done by company's
management with achievement score 82.08 of maximum
score 100. There are five aspects of governance which
assessment has been made, including (1) Commitment to
Apply a Sustainable Good Corporate Governance,
achievement score 62.35; (2) Stockholder and Annual
General Meeting, achievement score 88.78; (3) The Board
of Commissioners / Board of Trustees, achievement score
90.03; (4) Board of Directors, achievement score 88.66;
and (5) Information Disclosure / Transparency,
achievement score 79.83.

Sampai dengan saat ini masih dilakukan Assessment


GCG untuk tahun 2013 oleh assessor.

Up to now the GCG Assessment for the year 2013 still


processing by the assessor.

Berdasarkan Hasil Assessment


penerapan Good
Corporate Governance (GCG) PT Angkasa Pura II
(Persero) tahun 2011 sesuai laporan No. LAP802/PW30/4/2012 tanggal 27 Februari 2012 mendapatkan
skor 83,95 dengan skor maksimum 100. Terdapat lima
aspek governance yang telah dilakukan assessment
tersebut, meliputi (1) Hak dan Tanggung Jawab
Pemegang Saham/RUPS, dengan capaian skor 81,00; (2)
Kebijakan GCG, dengan capaian skor 78,75; (3) Dewan
Komisaris, Komite Audit, Direksi, SPI dan Sekretaris
Perusahaan, dengan capaian skor 87,82; (4)
Pengungkapan Informasi, dengan capaian skor 73,00;
dan (5) Komitmen, dengan capaian skor 72,90.

Based on the assessment results of the implementation of


Good Corporate Governance (GCG) PT Angkasa Pura II
(Persero) in 2011 according to report No. LAP802/PW30/4/2012 dated February 27, 2012 with
achievement score 83.95 of maximum score 100. There
are five aspects of governance which assessment has
been made, including (1) Rights and Responsibilities of
Shareholders / Annual General Meeting of Shareholders,
achievement score 81.00; (2) Corporate Governance
Policy, achievement score 78.75; (3) The Board of
Commissioners, Audit Committee, Board of Directors, SPI
and Company Secretary, achievement score 87.82; (4)
Disclosure of Information, achievement score 73.00; and
finally (5) Commitment, achievement score 72.90.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Seperti tertuang dalam Surat Keputusan Menteri


Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan
Badan Usaha Milik Negara nomor Kep-23/MPM.PBUMN/2000 tanggal 31 Mei 2000 tentang
Pengembangan Praktik Good Corporate Governance
pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang
diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Negara
BUMN nomor Kep-117/M-MBU/2002, tanggal 1 Agustus
2002, tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN.
Aturan ini mewajibkan BUMN untuk menjadikan prinsipprinsip GCG sebagai landasan operasional kegiatan
usaha, dan memberikan pedoman yang lebih terinci bagi
BUMN untuk menerapkan GCG berdasarkan prinsipprinsip
transparansi,
kemandirian,
akuntabilitas,
responsibilitas, serta kewajaran.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

17
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

449

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

1.7 Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan


Manajemen Risiko (lanjutan)

1.7

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)


and Risk Management (continued)

Penerapan Manajemen Risiko :

Implementing of Risk Management:

PT Angkasa Pura II (Persero) telah memiliki Pedoman


Kebijakan Risiko berdasarkan Keputusan Direksi No.
KEP.01.01/10/2009, tanggal 1 Oktober 2009. Dalam
pelaksanaannya perusahaan telah beberapa kali
melaksanakan pelatihan manajemen risiko untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada
manajemen dan karyawan mengenai pelaksanaan
manajemen risiko.

PT Angkasa Pura II (Persero) has owned a Risk Policy


Guidelines based on Director Decision Letter No.
KEP.01.01/10/2009, dated October 1, 2009. In the
implementation the company has several times carrying
out risk management training to improve the knowledge
and insight to management and employees regarding the
implementation of risk management.

PT Angkasa Pura II (Persero) juga telah membentuk


Komite Manajemen Risiko sesuai Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. KEP.002/KP.1013.3/APII-2011
tentang Pengangkatan Ketua Komite Manajemen Risiko
dan
No.
KEP.001/KP.1013.3/APII-2010,
tentang
Pengangkatan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko
periode 2010-2013.

PT Angkasa Pura II (Persero) has also established a Risk


Management Committee of the Board of Commissioners
(BOC) in accordance BOC Decision Letter No.
KEP.002/KP.1013.3/APII-2011 on the Appointment of
Chairman of Risk Management Committee and No.
KEP.001/KP.1013.3/APII-2010, on Promotion of The Risk
Management Committee period 2010-2013.

Susunan Ketua dan Anggota Komite Manajemen Risiko


sebagai berikut :

The composition of the Chairman and Member of Risk


Management Committee as follows:

Ketua
Anggota
Anggota
Anggota

Effendi Batubara
Ary Winarni
Pionir Harapan
Syamsu Rizal

Chairman
Member
Member
Member

Penerapan Manajemen Risiko :

Application of Risk Management:

Komite Manajemen Risiko telah bertugas menyusun,


memantau dan mengevaluasi, serta mendiskusikan
pelaksanaan tugas-tugas unit kerja Corporate Risk
Management (CRM) yang meliputi pengendalian risiko
bidang pengelolaan aset, liabilitas, finansial, investasi,
teknik dan operasional, serta korporat untuk selanjutnya
melaporkan hasil evaluasi pelaksanaan manajemen risiko
kepada
Dewan
Komisaris.
Beberapa
rerangka
manajemen risiko yang dihadapi dan dikelola Perusahaan
diungkapkan pada Catatan 44.

The Risk Management Committee has responsibility to


formulate, monitor and evaluate, and discuss the
implementation of the unit tasks of Corporate Risk
Management (CRM), which includes the control of the
management of risk assets, liabilities, financial, investment,
engineering and operations, and corporate for the next
report on the evaluation implementation of risk
management to the Board of Commissioners. Some faced
the risk management framework and managed by the
Company disclosed in Note 44.

Terakhir, PT Angkasa Pura II (Persero) juga telah


membentuk Komite Manajemen Risiko sesuai Surat
Keputusan
Dewan
Komisaris
No.
KEP.029/KP.1013.3/APII-2014, tanggal 1 Januari 2014,
tentang Pengangkatan Komite Manajemen Risiko yang
bertugas selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan,
dengan susunan ketua dan anggota komite manajemen
risiko sebagai berikut :

Finally, PT Angkasa Pura II (Persero) has also established


a Risk Management Committee of the Board of
Commissioners (BOC) in accordance BOC Decision Letter
No. KEP.029/KP.1013.3/APII-2014 on the Promotion of
Risk Management Committee commisioned during 3
(three) years until that date, with formation of chief and
member of risk management of the following:

Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Anggota

Chairman
Deputy
Member
Member

Effendi Batubara
Turandi Alwi
Soesilo Hadi
Hasnil Djamin

18

450

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

1.8 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH

1.8 OBTAINABLE APPRECIATION OR AWARD

Penghargaan sebagai BUMN dengan Nilai Laporan


Gratifikasi Terbesar Yang ditetapkan Menjadi Milik
Negara Tahun 2014 dari Komisi Pemberantasan
Korupsi, tanggal 9 Desember 2014

Awards as BUMN with Value Report Gratification set


Become Largest State-Owned 2014 of the Corruption
Eradication Commission, dated December 9, 2014

Sertifikat Akreditasi : Bandara Carbon Akreditasi


bawah Administrasi WSP Inggris , menegaskan
bahwa proses pengelolaan karbon di SOEKARNO
HATTA
BANDARA
INTERNASIONAL
,
dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura II (Persero)

Certificate on Accreditation : Airport Carbon


Accreditation under the Administration of WSP
UK,confirms that the carbon management processes
at SOEKARNO-HATTA INTERNATIONAL AIRPORT,
implemented by PT Angkasa Pura II(Persero)

Peraih Special Awards BUMN Kategori Best Content


dari Berita Satu.Com

Nobel BUMN Special Awards category Best Content


of Berita Satu.Com

GCG Award 2014 sebagai Trusted Company Based


on Corporate Governance Perception Index (CGPI)
2014.

GCG Award in 2014 as a Trusted Company Based


on Corporate Governance Perception Index (CGPI) ,
2014

Second Winner of Annual Report Award (ARA) year


2012 for Non Finance Non-Listed State Owned
Enterprises Category dated October 17, 2013

Peringkat Pertama Kategori BUMN Industri NonKeuangan Sektor Bandara berdasarkan penilaian Biro
Riset Majalah Infobank terhadap kinerja keuangan
perusahaan, tanggal 31 Oktober 2013.

First Winner for BUMN Airport Sector Non-Finance


Industry Category according to Infobank Magazine
Research Bureau by valuation of company's financial
performance dated October 31, 2013.

Predikat "Trusted" / terpercaya untuk penerapan


good
corporate
governance
(GCG)
pada
Penghargaan riset dan pemeringkatan Corporate
Governance Perception Index (CGPI) tahun 2012,
versi The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG) , tanggal 17 Desember 2013.

"Trusted" predicate for the implementation of good


corporate governance (GCG) on Research Awards
and Corporate Governance Perception Index (CGPI)
year 2012, Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG) version, dated December 17,
2013.

Peringkat 1 dan peringkat 2 untuk Toilet Umum Bersih


di Bandara Internasional/Nasional untuk Bandara
Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru dan Bandara
Soekarno-Hatta - Tangerang pada Penghargaan
Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, tanggal 26 September 2013.

First and Second Winners for Clean Public Toilets in


International/Domestic Airport for Sultan Syarif Kasim
II Airport - Pekanbaru and Soekarno-Hatta at
Tangerang on Sapta Pesona Award Ministry of
Tourism and Creative Economy, dated September 26,
2013.

Penghargaan
untuk
Bandara
Internasional
Minangkabau di Padang sebagai Indonesia Leading
Airport dalam Indonesia Travel dan Tourism Award
2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Award for Minangkabau International Airport at


Padang as Indonesia Leading Airport in Indonesia
Travel and Tourism Award 2011 from the Ministry of
Education and Culture.

GCG Award 2011 sebagai Trusted Company


berdasarkan Corporate Governance Perception Index
(CGPI) 2012.

GCG Award 2011 as a Trusted Company based on


Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2012.

Juara Kedua Annual Report Award (ARA) tahun 2012


untuk kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed
tanggal 17 Oktober 2013.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The second winner Annual Report Award (ARA) year


2013 for BUMN category non-keuangan, industry
which is predicated very good date 10 October 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Juara Kedua Annual Report Award (ARA) tahun 2013


untuk BUMN Kategori industri Non-Keuangan, yang
berpredikat SANGAT BAGUS tanggal 10 Oktober
2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

19
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

451

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

1.9 MODAL

1.9 CAPITAL

Sesuai dengan Akta Nomor 3 Anggaran Dasar


Perusahaan tanggal 2 Januari 1993 oleh Muhani Salim,
S.H., Notaris di Jakarta, Modal Dasar Perusahaan
sebesar Rp8.845.000.000.000 (delapan triliun delapan
ratus empat puluh lima miliar rupiah) yang terbagi dalam
8.845.000 (delapan juta delapan ratus empat puluh lima
ribu) saham dengan nominal Rp1.000.000 (satu juta
rupiah) per saham. Terdiri dari saham prioritas sebanyak
1.769.000 (satu juta tujuh ratus enam puluh sembilan
ribu) lembar saham atau sebesar Rp1.769.000.000.000
(satu triliun tujuh ratus enam puluh sembilan milliar
rupiah) dan saham biasa sebanyak 7.076.000 (tujuh juta
tujuh puluh enam ribu) saham
atau sebesar
Rp7.076.000.000.000 (tujuh triliun tujuh puluh enam miliar
rupiah).

In accordance with Deed No. 3 of Company's Articles of


Association dated January 2, 1993 by Muhani Salim, SH,
Notary in Jakarta, the authorized capital of the Company
amounted to Rp8.845.000.000.000 (eight trillion, eight
hundred and forty-five billion dollars) divided into 8,845,000
(eight million eight hundred and forty five thousand) shares
with a nominal 1,000,000 (one million dollars) per share.
Comprised of preferred shares as much as 1.769 million
(one million seven hundred and sixty nine thousand)
shares or equivalent Rp1.769.000.000.000 (one trillion
seven hundred and sixty-nine billion dollars) and common
shares of 7.076 million (seven million seventy six
thousand) shares or equivalent Rp7.076.000.000.000
(seven trillion seventy-six billion rupiah).

Berdasarkan Akta nomor 19, tanggal 21 Juli 1998


perubahan Anggaran Dasar Perusahaan oleh H. Harjono
Moekiran S.H., Notaris di Jakarta, telah diputuskan dan
disetujui penurunan modal dasar perusahaan dari
Rp8.845.000.000.000 (delapan triliun delapan ratus empat
puluh
lima
miliar
rupiah)
menjadi
sebesar
Rp7.600.000.000.000 (tujuh triliun enam ratus miliar
rupiah) terbagi atas 7.600.000 (tujuh juta enam ratus ribu)
saham dengan nominal Rp1.000.000 (satu juta rupiah)
per saham dan peningkatan modal yang disetor. Dari
modal dasar Perusahaan telah ditempatkan sebanyak
1.900.000 (satu juta sembilan ratus ribu) saham atau
sebesar Rp1.900.000.000.000 (satu triliun sembilan ratus
miliar rupiah) dan telah diambil bagian oleh Pemerintah
Republik Indonesia.

Based on the Deed No. 19, dated July 21, 1998


amendment to the Company by H. Harjono Moekiran SH,
Notary in Jakarta, it was decided and agreed upon
reduction in the authorized capital of the company
Rp8.845.000.000.000 (eight trillion, eight hundred and fortyfive billion rupiah) to Rp7.600.000.000.000 (seven trillion
six hundred billion dollars) divided into 7.6 million (seven
million six hundred thousand) shares with par value of Rp
1,000,000 (one million dollars) per share and an increase
in paid-up capital. Of the Company's authorized capital has
been subscribed as 1.9 million (one million nine hundred
thousand) shares or Rp1.900.000.000.000 (one billion nine
hundred billion rupiah) and has taken part by the
Government of the Republic of Indonesia.

Berdasarkan Akta Nomor 40 Tanggal 16 Agustus 2012,


tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahan oleh Otty
H.C Ubayani, SH Notaris di Jakarta dan berdasarkan
Keputusan Menteri Negara BUMN Selaku Rapat Umum
Pemegang Saham PT Angkasa Pura II (Persero) no.SK294/MBU/2012
telah
diputuskan
dan
disetujui
Perubahan
Modal
Dasar
Perseroan
sebesar
Rp.20.000.000.000.000 yang terbagi atas 20.000.000
saham dengan nominal sebesar Rp.1.000.000 (satu juta
rupiah) dan telah ditempatkan dan diambil bagian oleh
Negara Republik Indonesia sebanyak 5.000.000 saham
atau sebesar Rp.5.000.000.000.000 sehingga komposisi
saham saat ini menjadi sebagai berikut :

Based on the Deed No. 40 Dated August 16, 2012,


concerning the amendment of company's article of
association ,by Otty Ubayani HC, SH, Notary in Jakarta
and based on the Decree of the Minister of State Owned
Enterprises As Shareholders General Meeting of PT
Angkasa Pura II (Persero) No. SK-294/MBU/2012 The
amandment has been decided and approved the
Company's authorized capital of Rp.20,000,000,000,000,
divided into 20,000,000 shares with a par value of
Rp.1,000,000 (one million dollars) and has been
subscribed and taken part by the Republic of Indonesia of
5 million shares or Rp.5,000,000,000,000 so that the
composition of the current share as follows:

Uraian / Description

Jumlah Saham (Lembar)/


Number of Shares

Negara Republik Indonesia

5.000.000

Nilai Nominal / with Par


Value

Komposisi / C omposition
Saham / Shares (%)

5.000.000.000.000

20

452

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

100%

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

1.10 Aktivitas Entitas Induk dan Entitas Anak

1.10 Parent Entity and Subsidiary Activities

Ikhtisar lokasi usaha yang dimiliki oleh PT Angkasa Pura


II (Persero) dan entitas anak, berikut usaha yang
dijalankan dan jasa yang dihasilkan saat ini.

Summary of business premises and provided by PT


Angkasa Pura II (Persero) and subsidiaries, the following
effort and the service yielded in this time.
Komoditas / Produk /
Commodities / Products

Lokasi Usaha / Business Location

Menyediakan
jasa
konsultasi
manajemen bandara dan jasa
pendidikan / latihan sumber daya
manusia, Pengelolaan Parkir,
Outsourching IT, Regulated Agent
Cargo / Providing consulting
services and airport management
Kepemilikan langsung (direct ownership) oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) sebesar education services / human
training,
parking
99,9967% dan tidak ada kepemilikan secara tidak langsung / Direct ownership by PT. resources
management,
IT
outsourching,
Angkasa Pura II (Persero) of 99.9967% and no indirect ownership.
regulated cargo agent.

Berikut ini jumlah aset, liabilitas dan ekuitas, serta total


pendapatan dan biaya entitas anak dengan kepemilikan
langsung maupun tidak langsung sebagai berikut:

The following is the number of assets, liabilities and equity,


and the total revenue and the cost of child entities with
direct or indirect ownership as follows:

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Soekarno - Hatta (Jakarta)


Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang)
International Minangkabau (Padang)
Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru)
Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh)
Husein Sastranegara (Bandung)
Raja Haji Fisabilillah (Kepulauan Riau)
Sultan Thaha (Jambi)
Halim Perdanakusuma (Jakarta)
Kualanamu (Deli Serdang)
Depati Amir (Bangka)
Supadio (Pontianak)
Silangit (Siborong-borong)
ENTITAS ANAK / SUBSIDIARIES:
PT Angkasa Pura Solusi
Berkantor di Terminal-2 Bandara Soekarno-Hatta (BSH) Jakarta dengan lokasi kegiatan
usaha di Terminal-2 Bandara Soekarno-Hatta./ Headquartered in Terminal-2 Soekarno-Hatta
Airport (BSH) Jakarta with business location in Terminal-2 of Soekarno-Hatta Airport.

Jasa Aeronautika dan Non


Aeronautika / Aeronautical and
Non-Aeronautical Services

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

ENTITAS INDUK / PARENT ENTITY :


PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai
Pengelola Bandar Udara / as The Airport Business

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

21
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

453

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

1.10 Aktivitas Entitas Induk dan Entitas Anak (lanjutan)

1.10 Parent Entity and Subsidiary Activities (continued)

PT Angkasa Pura Solusi

PT Angkasa Pura Solusi

Kepemilikan Saham Entitas Anak


Kepemilikan saham secara langsung oleh PT
Angkasa Pura II (Persero) pada PT Angkasa Pura
Solusi sebelum akuisisi saham adalah 50% atau
15.000 saham atau sebesar Rp3.428.250.000.
Selanjutnya, melalui akuisisi saham PT Angkasa
Pura Solusi dari PT Angkasa Pura Solusi
International BV, sebanyak 15.000 saham dengan
nilai nominal Rp228.550 per saham, dengan nilai
yang dibayarkan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero)
sebesar Rp3.428.250.000. Dengan demikian,
kepemilikan saham oleh PT. Angkasa Pura II
(Persero) sebanyak 99,9967%, sedangkan sisanya
sebanyak 1 saham dengan nilai nominal Rp228.550
per lembar saham (komposisi kepemilikan saham
0,0033% dengan nilai pembayaran saham tersebut
sebesar Rp203.205.000).

Shareholding Subsidiaries
Direct stock ownership by PT Angkasa Pura II
(Persero) on PT Angkasa Pura Solutions before the
acquisition of shares is 50% or 15,000 shares or by
Rp3.428.250.000.
Furthermore,
through
the
acquisition of PT Angkasa Pura Solusi of PT Angkasa
Pura Solusi International BV, a total of 15,000 shares
with a nominal value of Rp228.550 per share, with the
acquisition/payment
value
amounting
Rp3.428.250.000. Thus, ownership of shares by PT.
Angkasa Pura II (Persero) to be 99.9967%, while the
remaining 1 share with par value Rp228.550 shares
per share (0.0033% shareholding to the value of the
stock payments for Rp203.205.000).

Metode pencatatan investasi sebelum tanggal 28


Nopember 2011, dengan metode 'ekuitas' dan mulai
tanggal 28 Nopember 2011 menjadi entitas anak.

Recording method investment prior to November 28,


2011, by equity method and began on November 28,
2011 became a subsidiary

Total aset sebelum jurnal eliminasi konsolidasi 31


Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp.111.986.506.889, Rp.66.933.459.183,
dan Rp7.046.968.597.

Total assets before consolidation eliminations journal


December 31, 2014, 2013 and 2012 respectively by
Rp.111.986.506.889,
Rp.66.933.459.183,
and
Rp7.046.968.597.

Total liabilitas sebelum jurnal eliminasi konsolidasi


untuk tahun 2014, 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp.125.944.898.410, Rp.83.930.747.452
dan Rp38.129.150.093.

Total liabilities before consolidation eliminations


journal for 2014, 2013 and 2012 respectively by
Rp.125.944.898.410,
Rp.83.930.747.452
and
Rp38.129.150.093.

Total ekuitas sebelum jurnal eliminasi konsolidasi 31


desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar (Rp.23.921.288,269), (Rp.29.824.424.373) dan

Total equity before consolidation eliminations Journal


December 31, 2014, 2013 and 2012 respectively
(Rp.23.921.288,269),
(Rp.29.824.424.373)
and
(Rp31.082.181.496)

Total comprehensive income before consolidation


eliminations journal in 2014, 2013 and 2012
respectively by Rp.3.038.896.748, Rp.5.903.136.104
and Rp6.820.295.136.

(Rp31.082.181.496)

Total pendapatan komprehensif sebelum jurnal


eliminasi konsolidasi tahun 2014, 2013 dan 2012
masing-masing
sebesar
Rp.3.038.896.748,
Rp.5.903.136.104 dan Rp6.820.295.136.

PT Angkasa Pura Solusi didirikan dalam rangka UndangUndang Investasi Modal Asing No. 11 tahun 1970,
berdasarkan Akta No. 90, tanggal 8 April 1996, oleh
Notaris Sutjipto, S.H. Selanjutnya, Anggaran Dasar
Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman
dengan surat keputusan No. C2-2517-HT.01.01.TH97,
tanggal 8 April 1997. Saat ini, terakhir diubah dengan
Anggaran Dasar untuk mematuhi ketentuan UndangUndang Perusahaan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang
telah disetujui oleh Kementerian Kehakiman dan HAM
dengan Surat Keputusan No. AHU-14251.AH.01.02,
tanggal 21 Maret 2011.

PT Angkasa Pura Solusi was established in the framework


of the Foreign Capital Investment Law No. 11 of 1970, by
Deed No. 90, dated 8 April 1996, Sutjipto, SH Furthermore,
The Articles of Association have been approved by
decision of the Minister of Justice No. C2-2517HT.01.01.TH97, dated 8 April 1997. Recently, last
amendmentis to comply with the provisions of the
Companies Law No. 40 of 2 that have been approved by
the Ministry of Justice and Human Rights with the Decree
No. AHU-14251.AH.01.02, dated March 21, 2011.

22

454

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. GENERAL (continued)

1.10 Aktivitas Entitas Induk dan Entitas Anak (lanjutan)

1.10 Parent Entity and Subsidiary Activities (continued)

Salinan / Groose Akta Pernyataan Keputusan secara


Edaran Pemegang Saham PT Angkasa Pura Solusi No.
49, tanggal 28 Nopember 2011 oleh Notaris yang sama
bahwa, antara PT Angkasa Pura Schipol International
B.V. dengan Tuan Luthfy Edrus tentang pembelian hak
atas 1 (satu) saham Perusahaan dari PT Angkasa Pura
Schiphol International BV kepada Tuan Luthfy Edrus
dengan harga Rp228.550 per saham atau senilai
Rp.228.550.

Copy / Groose Deed in Circular Shareholders of PT


Angkasa Pura Solusi No. 49, dated November 28, 2011 by
the same notary that, between PT Angkasa Pura Schipol
International B.V. with Mr. Luthfy Edrus about purchasing
the rights by 1 (one) share of the Company's PT Angkasa
Pura Schipol International B.V. to Mr. Luthfy Edrus at the
price of Rp228.550 each share or total value Rp.228.550.

Berikut ini susunan dan komposisi Pemegang Saham PT


Angkasa Pura Solusi terhitung mulai tanggal 28
November 2011 dan tidak ada perubahan s.d. saat ini.

The following is the structure and composition of the


Shareholders of PT Angkasa Pura Solusi commencing 28
November 2011 and no change until today.

Pemegang Saham / Shareholders

Jumlah Saham /
Total Share
( Lembar/Shares)

Saham Ditempatkan &


Disetor / Shares Issued
& Fully Paid

Komposisi Kepemilikan
Saham / Shareholding
Composition (%)

PT Angkasa Pura II (Persero)


Luthfy Edrus

29.999
1

6.856.271.450
228.550

99,997
0,003

Jumlah/ Total

30.000

6.856.500.000

100,000

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND
DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK)
(ISAK) BARU DAN REVISI
In the year 2013, the Company and its subsidiary have adopted
all of the new and revised standards and interpretations issued
by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian
Institute of Accountants that are relevant to their operations and
effective for accounting periods beginning on January 1, 2013.
The adoption of these new and revised standards and
interpretations has no significant result in changes to the
Company's accounting policies in the following areas, and
affected the comparative consolidated financial statement
disclosures for the current period :

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Dalam tahun 2013 ini, Perusahaan dan Entitas Anak telah


menerapkan semua standar akuntansi revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya
dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal
1 Januari 2013. Penerapan standar baru dan revisi serta
interpretasi tidak berdampak signifikan terhadap perubahan
kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang
mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan konsolidasi
untuk periode berjalan :

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Appropriate copy / Grosse Deed in Circular Shareholders


of PT Angkasa Pura Solusi No.49, dated November 28,
2011 by Notary Otty Ubayani HC, SH, between PT
Angkasa Pura Schipol International B.V. with PT Angkasa
Pura II (Persero) on the Right to Purchase 14,999 shares
of PT Angkasa Pura Schipol International B.V. for PT
Angkasa Pura II (Persero) at the price of Rp.228.550 each
share or total value Rp.3.428.021.450 and regarding the
change of name from PT Angkasa Pura Schipol become to
PT. Angkasa Pura Solusi.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Sesuai Salinan / Grosse Akta Pernyataan Keputusan


secara Edaran Pemegang Saham PT Angkasa Pura
Solusi No. 49, tanggal 28 Nopember 2011 oleh Notaris
Otty H.C Ubayani, S.H., antara PT Angkasa Pura Schipol
International B.V. dengan PT Angkasa Pura II (Persero)
tentang Pembelian Hak atas 14.999 saham Perusahaan
dari PT Angkasa Pura Schipol International BV kepada
PT Angkasa Pura II (Persero) dengan harga Rp.228.550
per saham atau senilai Rp.3.428.021.450 dan tentang
Perubahan Nama dari PT Angkasa Pura Schihol menjadi
PT. Angkasa Pura Solusi.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

1. UMUM (lanjutan)

23
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

455

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND
DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) (continued)
(ISAK) BARU DAN REVISI (lanjutan)
A. PSAK dan ISAK yang Berlaku Efektif Mulai Tahun 2013

A. PSAK and ISAK Implement Effectively Year 2013

1) Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

1) Standards Effective in The Current Period

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures

Dalam periode berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah


menerapkan penyesuaian atas PSAK 60, Instrumen
Keuangan: Pengungkapan, yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang
efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1
Januari 2013. Penerapan standar revisi berdampak terhadap
perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak
yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan konsolidasi untuk periode berjalan atau periode
sebelumnya.

In the current period, the Company and its subsidiary has


adopted the amendment to PSAK 60, Financial Instruments:
Disclosure, issued by the Financial Accounting Standards Board
of the Indonesian Institute of Accountants effective for
accounting periods beginning on January 1, 2013. The adoption
of this amended standard has resulted in changes to the
accounting policies that have affected the consolidated financial
statement presentation and disclosure for the current and prior
period

PSAK 38 (Revisi
Sepengendali

Entitas

PSAK 38 (Revised 2012), Business Combination under Common


Control

Diterapkan pada kombinasi bisnis entitas sepengendali yang


memenuhi persyaratan kombinasi bisnis dalam PSAK No. 22,
Kombinasi Bisnis baik untuk entitas yang mengakuisisi bisnis
maupun entitas yang melepas bisnis. Entitas yang melepas
bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui
selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis
yang dilepas di ekuitas dan disajikan dalam pos "tambahan
modal disetor" dalam posisi laporan keuangan konsolidasian.
Berdasarkan standar terdahulu, selisih tersebut juga dicatat di
ekuitas, tetapi sebagai pos Selisih Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali.

Is applied for business combinations for entities under common


control which meet the business combination criteria under
PSAK No.22, Business Combination for the both acquiring and
disposing of businesses. The disposing entity, in a business
combination between entities under common control recognises
the difference between the consideration received and the
carrying value of the business disposed as part of "additional
paid in capital" account in the equity section of the consolidated
statement of financial position. Based on the previous standard,
the difference would be recorded as Difference in Value from
Restructuring Transactions of Entities under Common Control
account also in the equity section.

PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dimana saldo


akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali pada tanggal 1 Januari 2013, tanggal awal
penerapan Standar ini, disajikan di ekuitas dalam pos
"tambahan modal disetor" dan tidak akan diakui sebagai laba
atau rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba.
Keharusan ini tidak berdampak pada laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan.

This revised PSAK is applies prospectively whereby the


account balance of Difference in Value from Restructuring
Transactions of Entities under Common Control as of January
1, 2013, the initial implementation date of this Standard, is
presented within "additional paid-in capital" account within
equity and should not be recognised as a realized gain or loss
or reclassified to retained earnings. This requirement does not
have any impact on the Companys consolidated financial
statements.

Pencabutan PSAK No. 51, Akuntansi Kuasi Reorganisasi


(PPSAK No. 51)

The withdrawal of the PSAK No. 51, Quasi Reorganisation


Accounting (PPSAK No. 51)

Berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 tidak


menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi grup dan tidak
berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan tahun
berjalan atau tahun sebelumnya.

With an effective date of January 1, 2013 did not result in


changes to the Companys accounting policies and had no
material effect on the amounts reported for current or prior
financial years.

2012),

Kombinasi

Bisnis

24

456

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

A. PSAK dan ISAK yang Berlaku Efektif Mulai Tahun 2013

A. PSAK and ISAK Implement Effectively Year 2013

1) Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

1) Standards Effective in The Current Period

ISAK 21, Agreements for Construction for Real Estate


and the withdrawal of PSAK No. 44, Accounting for Real
Estate Development Activities

Yang berlaku sejak 1 Januari 2013 telah di tunda sampai


dengan pemberitahuan lebih lanjut oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia. Manajeman berpendapat
bahwa penerapan dan pencabutan Interpretasi dan Standar
tersebut di atas tidak memiliki dampak terhadap laporan
keuangan konsolidasian Perusahaan.

Which would previously have been mandatorily applied and


withdrawn as at 1 January 2013, have been postponed until
further notice by the Indonesian Financial Accounting Standards
Board. Management believes that the implementation and the
withdrawal of the above interpretation and Standard will not
impact the Companys consolidated financial statements.

2) Intrepretasi Telah Diterbitkan, tetapi Belum Berlaku

2) Intrepretation Have Been Issued, but Not Yet Adopted

Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1


Januari 2014 adalah:
ISAK No.27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK No.28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan
Instrumen Ekuitas
ISAK No.29, Biaya Pengupasan lapisan Tanah Tahap
Produksi pada Pertambangan Terbuka

Effective for periods beginning on or after January 1, 2014 are:

As of the issuance date of the financial statements,


management is continuous evaluating the effect of these
standards and interpretations on the financial statements and
management performance, especially for standards and
interpretations which effective date on or after January 1, 2014.

B. PSAK dan ISAK yang Berlaku Efektif pada Tahun 2012 dan 2011

B. PSAK and ISAK Implement Effectively for The Year 2012 and 2011

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan


Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah
dikeluarkan Dewan Standar akuntansi Keuangan (DSAK) di
Indonesia dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1
Januari 2012 yang relevan bagi laporan keuangan
konsolidasian dan entitas anak :

The Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and


the Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK)
issued Financial Accounting Standards Board (DSAK) in
Indonesia and effective on or after January 1, 2012 that are
relevant to the consolidated financial statements and its
subsidiaries:

a)

a)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terdiri


dari:

PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs


Valuta Asing.
PSAK 13 (Revisi 2011), Properti Investasi.
PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap.
PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya.
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja.
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa
PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan.

of

Financial

Accounting

Standards

(PSAK)

PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in


Foreign Exchange Rates.
PSAK 13 (Revised 2011), Investment Property.
PSAK 16 (Revised 2011), Fixed Assets.
PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting
by Retirement Benefit Plans.
PSAK 24 (Revised 2010), Employee Benefits.
PSAK 30 (revised 2011), Rent
PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for Income
Taxes.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Statement
include:

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini,


manajemen secara terus-menerus mengevaluasi dampak dari
standar dan interpretasi diatas terhadap laporan keuangan dan
kinerja perusahaan, terutama untuk standar dan interpretasi
yang efektif mulai berlaku pada atau setelah 1 Januari 2014.

ISAK No.27, Transfers of Assets from Customers


ISAK No.28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity
Instruments
ISAK No.29, Stripping Costs in the Production Phase of a
Surface Mine

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

ISAK 21, Perjanjian Konstruksi Real Estate dan


pencabutan PSAK No. 44 Akuntansi Aktivitas
Pengembangan Real Estate

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND
DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) (continued)
(ISAK) BARU DAN REVISI (lanjutan)

25
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

457

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND
DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) (continued)
(ISAK) BARU DAN REVISI (lanjutan)
B. PSAK dan ISAK yang Berlaku Efektif pada Tahun 2012 dan 2011

a)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terdiri


dari:

Profil Perusahaan
Company Profile

b)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

a)

Statement
include:

PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan


Penyajian.
PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis
Saham.
PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran.
PSAK 56 (Revisi 2010), Laba Per Saham.
PSAK 60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan
Pengungkapan.

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) terdiri dari:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

B. PSAK and ISAK Implement Effectively for The Year 2012 and 2011

b)

Financial

Accounting

Standards

PSAK 50 (Revised 2010), Presentation of Financial


Instruments.
PSAK 53 (Revised 2010), Share-Based Payment.
PSAK 55 (Revised 2011), Financial Instruments:
Recognition and Measurement.
PSAK 56 (Revised 2010), Earnings Per Share.
PSAK 60 (Revised 2010), Financial Instruments
Disclosures.

ISAK 15 (Revised 2010),


PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset;
Minimum Funding Requirements & Their Interaction.
ISAK 20 (Revised 2010),
Income Taxes - Changes in the Tax Status of an
Entity or its Shareholders.
ISAK 24 (Revised 2011),
Evaluating the Substance of Transactions Involving
the Legal Form of Lease.
ISAK 25 (Revised 2011), Land Rights.

Laporan keuangan konsolidasian perusahaan dan entitas anak


ini telah mematuhi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan
Akuntan Indonesia. Perusahaan telah menerapkan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mulai berlaku efektif
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

The Company's consolidated financial statements and its


subsidiaries are in compliance with the Financial Accounting
Standards (SAK) established by the Financial Accounting
Standards Board - Indonesian Institute of Accountants. The
company has implemented Financial Accounting Standards in
Indonesia, which became effective on or after January 1, 2012.

Sedangkan perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan (PSAK) - Revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) - Revisi yang wajib diterapkan untuk pertama
kali atau setelah 1 Januari 2011 dan 2012 tetapi tidak relevan
bagi laporan keuangan konsolidasi ini, yaitu:

While the amandment ti the Statement of Accounting Standards


(PSAK) - Revision and Interpretation of Statement of
Accounting Standards (ISAK) - Revision of the mandatory
applied for the first time on or after January 01, 2011 and
January 01, 2012, but not relevant to these consolidated

a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terdiri


dari:

a) Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)


include:

PSAK 12 (Revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam


Ventura Bersama.
PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi Bisnis.
PSAK 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

PSAK 12 (Revised 2009): Interests in Joint Ventures.

PSAK 22 (Revised 2010): Business Combinations.


PSAK 58 (Revised 2009): Non-current Assets Held for
Sale and Discontinued Operations.

26

458

(PSAK)

Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK)


include:

ISAK 15 (Revisi 2010),


PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti; Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya.
ISAK 20 (Revisi 2010),
Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak
Entitas atau Para Pemegang Saham.
ISAK 24 (Revisi 2011),
Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang
Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa.
ISAK 25 (Revisi 2011), Hak atas Tanah

of

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

B. PSAK dan ISAK yang Berlaku Efektif pada Tahun 2012 dan 2011
(lanjutan)

B. PSAK and ISAK Implement Effectively for The Year 2012 and 2011
(continued)

b) Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) terdiri


dari:

b) Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK)


include:

ISAK 7: Consolidation of Special Purpose Entities.


ISAK 9: Changes in Existing Decommissioning,
Restoration and Similar Liabilities.
ISAK 11: Distribution of Non-cash to the Owner.
ISAK 12: Jointly Controlled Entities - Non-monetary
Contributions by Venturers.
ISAK 14: Intangible Assets - Web Site Costs.
ISAK 10: Customer Loyalty Program.

C. PSAK Implement Effectively for The Book Year Started at or After


Dated January 1, 2015

a) PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan


b) PSAK 4 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Tersendiri
c) PSAK 15 (Revisi 2013) Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama
d) PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja
e) PSAK 65 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Konsolidasian

a) PSAK 1 (Revised 2013) Financial Statement Presentation


b) PSAK 4 (Revised 2013) Separate Financial Statement
c) PSAK 15 (Revisi 2013) Investment in Associates and
Joint Venture
d) PSAK 24 (Revisi 2013) Reward Work
e) PSAK 65 (Revisd 2013) Consolidated Financial Report

f) PSAK 66 (Revisi 2013) Pengaturan Bersama


g) PSAK 67 (Revisi 2013) Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain
h) PSAK 68 (Revisi 2013) Pengukuran Nilai Wajar

f) PSAK 66 (Revised 2013) Arrangement


g) PSAK 67 (Revised 2013) Disclose of Interest in Other
Entity.
h) PSAK 68 (Revised 2013) Measurement of Fair Value

Perusahaan sedang mengkaji pengaruh rencana penerapan ke


delapan PSAK tersebut diatas terhadap kinerja keuangan
secara konsolidasian maupun tersendiri (entitas induk saja).

Company is studying influence plan applying to eight the PSAK


above to performance of finance in the consolidation and a
separate (parent company only).

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


3.1

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan

3.1

Laporan keuangan konsolidasi ini telah mematuhi dan


disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan
Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK).

Compliance with The Financial Accounting Standards

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

These consolidated financial statements have been


complied and prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (SAK), which comprise
the Statements and Interpretations issued by the Financial
Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of
Accountants (DSAK).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

C. PSAK yang Berlaku Efektif untuk Periode Tahun Buku yang


Dimulai pada atau setelah Tanggal 1 Januari 2015

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

ISAK 7: Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus.


ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna
Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa.
ISAK 11: Distribusi Non-kas kepada Pemilik.
ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi
Non-moneter oleh Venturer.
ISAK 14: Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web.
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND
DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) (continued)
(ISAK) BARU DAN REVISI (lanjutan)

27
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

459

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3.2

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


(continued)

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

3.2

Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasi ini disusun berdasarkan


konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya
historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur
berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

These consolidated financial statements have been


prepared on the accrual basis using the historical cost
concept of accounting, except for certain accounts which
are measured on the bases described in the related
accounting policies of each account.

Pada tahun 2012, perusahaan mengubah metode


penyusunan Laporan Arus Kas menjadi metode langsung
(direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, yang periode
sebelumnya (tahun 2011 dan sebelumnya) perusahaan
menggunakan
metode
tidak
langsung
(indirect
method) dalam
penyusunan
Laporan
Arus
Kas.
Perubahan metode ini diterapkan secara retrospektif
(PSAK 25 "Kebijakan akuntansi, Perubahan estimasi
akuntansi dan kesalahan"), mengharuskan penyajian
laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari
2011/31 Desember 2010.

In year 2012, the company changed its method of


preparation of a Statement of Cash Flow becoming 'direct
method' with classifying cash flows into operating,
investing and financing activities, which the previous period
(2011 and earlier) Company use 'indirect method' in the
preparation Statement of Cash Flows. This method
changes applied retrospectively (PSAK 25 "Accounting
policies, changes in accounting estimates and errors"),
requires the presentation of a third statement of financial
position at January 1, 2011/31, 2010.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan pelaporan


keuangan menggunakan Rupiah, yang merupakan mata
uang fungsional perusahaan, sedangkan aset moneter
dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal neraca.

The currency used in preparing the financial statements is


Indonesian Rupiah (IDR) representing the Company
functional currency while monetary assets in foreign
currency are converted at the middle exchange rate of
Bank Indonesian prevailing at the balance sheet date.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

In the preparation of these consolidated financial


statements in accordance with Financial Accounting
Standards in Indonesia requires estimates and
assumptions that affect:

Nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan


atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan konsolidasian; serta

Jumlah pendapatan dan beban selama periode


pelaporan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan


terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini,
hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang
diestimasi semula.

Reported amounts of
disclosure of contingent
date of the consolidated
as
Amounts of revenues
reporting period.

assets and liabilities and


assets and liabilities at the
financial statements, as well
and expenses during the

Although these estimates are based on management's


best knowledge of current events and actions, actual
results may differ from those estimates.

28

460

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


(continued)

3.3 Entitas Asosiasi dan Entitas Anak

3.3 Associates and Subsidiaries

Associates are all entities in which the Group has


significant influence, but not control these entities. In
this case the group generally has between 20% to
50% of the voting rights. Investments in associates are
accounted for under the equity method and is initially
recorded at cost. Group investment in associates
includes goodwill as well (net of accumulated
impairment value) identified on acquisition.

Part of group profits or losses of associated


companies acquired after the date of acquisition is
recognized in the statements of comprehensive
income.
Unrealized gains on transactions between the Group
and the associated company are eliminated by an
amount reflecting the proportion of group ownership in
associated companies. Unrealised losses are also
eliminated unless the transaction provides evidence of
an impairment of the asset transferred. Where
necessary, accounting policies associates amended to
be consistent with the accounting policies applied in
the group.

Entitas Anak

Subsidiaries

Entitas Anak adalah suatu entitas (termasuk entitas


bertujuan khusus, jika ada) dimana induk memiliki
kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara
atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan
operasional
(anak
perusahaan
telah
dikonsolidasikan).
Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal kendali
atas entitas anak tersebut beralih kepada induk dan
tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak
lagi dimiliki oleh induk. Dalam mencatat akuisisi anak
perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya
akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang
diserahkan, saham yang diterbitkan atau liabilitas
yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah
biaya yang berkaitan secara langsung dengan
akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset
bersih entitas anak dicatat sebagai goodwill.
Transaksi antar perusahaan dalam grup, saldo dan
keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi
antar perusahaan dalam grup, dieliminasi. Kerugian
yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali
apabila biaya perolehan tidak dapat diperoleh
kembali. Jika diperlukan, kebijakan akuntansi entitas
anak diubah agar konsisten dengan kebijakan
akuntansi yang diterapkan oleh grup.

Subsidiary is an entity (including special purpose


entities, if any) to which the parent has the ownership
of more than half of the voting rights or is able to
determine the financial and operating policies (have
been consolidated subsidiaries).

Subsidiaries are consolidated from the date control of


the subsidiary to the parent switch and are no longer
consolidated from the date that control is no longer
owned by the parent. In recording the acquisition of
subsidiaries used the purchase method. The cost of
acquisition is measured at the fair value of the assets
given, shares issued or liabilities undertaken at the
date of acquisition, plus costs directly attributable to
the acquisition. Excess of acquisition cost over fair
value of net assets of the subsidiary is recorded as
goodwill.
Transactions between companies in the group,
balances and unrealized gains on transactions
between group companies are eliminated. Unrealised
losses are also eliminated unless the cost can not be
recovered. Where necessary, accounting policies of
subsidiaries amended to be consistent with the
accounting policies applied by the Group.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana grup


mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak sampai
mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini
grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak
suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat
dengan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat
sebesar biaya perolehan. Investasi grup pada entitas
asosiasi mencakup juga goodwill
(dikurangi
akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada
saat akuisisi.
Bagian grup atas keuntungan atau kerugian
perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal
akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi
antara grup dengan entitas asosiasi, dieliminasi
sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi
kepemilikan grup dalam perusahaan asosiasi.
Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi,
kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya
penurunan nilai aset yang dialihkan. Apabila
diperlukan, kebijakan akuntansi entitas asosiasi
diubah agar konsisten dengan kebijakan akuntansi
yang diterapkan dalam grup.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Associates

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Entitas Asosiasi

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

29
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

461

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.4 Penjabaran Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

ACCOUNTING

POLICIES

3.4 Transactions and Translation of Foreign Currency


Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata


uang rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada saat transaksi. Pada tanggal posisi keuangan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan
dengan rata-rata kurs jual-beli atau kurs tengah Bank
Indonesia yang berlaku pada tanggal posisi keuangan
sebagai berikut :

Transactions denominated in foreign currencies are


translated into dollars at the exchange rate prevailing at
the time of the transaction. At the financial position date,
monetary assets and liabilities denominated in foreign
currencies are translated at the average exchange rate
trading or Bank Indonesia middle rate prevailing on the
date of the financial position as follows:

Kurs tengah Bank Indonesia :

Bank Indonesia middle rate:


31 Des./Dec. 2014

1 USD

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

OF SIGNIFICANT

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

31 Des./Dec. 2013

12.440

12.189

9.670

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari


transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing,
diakui pada laba-rugi komprehensif periode tahun
berjalan, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian
ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi

Gains and losses arising from foreign currency


transactions and from the translation of monetary assets
and liabilities denominated in foreign currencies are
recognized in the profit and comprehensive income for the
current year period, except when deferred in equity as
cash flow hedges that qualify.

Selanjutnya, untuk pungutan dan penyetoran pajak-pajak


(PPN dan PPh) berkenaan dengan tagihan dan kewajiban
dalam mata uang asing dibayarkan dengan rupiah, dan
dicatat sesuai dengan kurs pajak mingguan yang berlaku
pada tanggal diterbitkannya faktur pajak yang
bersangkutan.

Furthermore, for the collection and remittance of taxes


(VAT and income tax) with respect to claims and liabilities
in foreign currency payable in dollars, and recorded in
accordance with the 'weekly tax rate "prevailing at the date
of issuance of tax invoice in question.

3.5 Prinsip-prinsip Konsolidasi

3.5 Principles of Consolidation

Laporan Keuangan konsolidasi menggabungkan Laporan


keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh
Perusahaan (dan entitas anak). Pengendalian dianggap
ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur
dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari
investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
Pengendalian juga dianggap ada apabila induk
perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak
langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak

The Consolidated financial statements incorporate the


financial statements of the Company and entities controlled
by the Company (and its subsidiaries). Control is achieved
where the Company has the power to govern the financial
and operating policies of the investee entity so as to obtain
benefits from its activities. Control is presumed to exist
when the Company owns directly or indirectly through
subsidiaries, more than 50% of the voting rights.

Kepentingan
nonpengendali
pada
entitas
anak
diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas.
Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada
awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi
kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan
pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar
akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan
nonpengendali
adalah
jumlah
kepentingan
non
pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan
proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan
selanjutnya
dalam
ekuitas.
Jumlah
pendapatan
komprehensif
diatribusikan
pada
kepentingan
nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan
kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interests in subsidiaries are identified


separately and presented within equity. The interest of noncontrolling shareholders maybe initially measured either at
fair value or at the non controlling interests proportionate
share of the fair value of the acquirees identifiable net
asset. The choice of measurement is made on acquisition
by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the
carrying amount of non controlling interests is the amount
of those interests at initial recognition plus non controlling
interests share of subsequent changes in equity. Total
comprehensive income is attributed to non-controlling
interests even if this results in the non-controlling interests
having a deficit balance.

30

462

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


(continued)

3.5 Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

3.5 Principles of Consolidation (continued)


Changes in the Company and its subsidiaries interests in
subsidiaries that do not result in a loss of control are
accounted for as equity transactions. The carrying
amounts of the Company and its subsidiaries interests and
the non-controlling interests are adjusted to reflect the
changes in their relative interests in the subsidiaries. Any
difference between the amount by which the noncontrolling interests are adjusted and the fair value of the
consideration paid or received is recognised directly in
equity and attributed to owners of the Company.

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama


tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasi sejak tanggal efektif akuisisi
dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during


the year are included in the consolidated statements of
comprehensive income from the effective date of
acquisition and up to the effective date of disposal, as
appropriate.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan


entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan
sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh
Perusahaan.

Where necessary, adjustments are made to the financial


statements of the subsidiaries to bring the accounting
policies used in line with those used by the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan


dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

All intra-group transactions, balances,


expenses are eliminated on consolidation.

Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset


neto Entitas Anak disajikan sebagai Kepentingan
Nonpengendali pada Laporan Posisi Keuangan
konsolidasi. Hak minoritas atas laba (rugi) neto Entitas
Anak pada Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasi
disajikan sebagai Laba/Rugi Periode Berjalan yang
Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Nonpengendali.
Lihat catatan 29, butir b.

Minority interest in net assets of Subsidiaries are


presented as Non-controlling Interests in the
Consolidated Statements of Financial Position. Minority
interest in net earnings (loss) of Subsidiaries are presented
in the Consolidated Statements of Comprehensive Income
as Profit/Loss for the Period Attributable to NonControlling Interests. See Note 29, point b.

3.6 Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi


2010) adalah orang atau entitas yang terkait dengan
entitas pelapor.
1)

and

Related parties in accordance with PSAK No. 7 (Revised


2010) is a person or entity related to the reporting entity.
1)

Person or immediate family member who is related to


a reporting entity if that person:
a. Has control or joint control over the reporting
entity;
b. Has significant influence over the reporting entity;
or
c. Key management personnel of the reporting
entity or parent entity reporting.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Orang atau anggota keluarga terdekat yang


mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
a. Memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
c. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau
entitas induk entitas pelapor.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

3.6 Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

income

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan


entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas
Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan
non pengendali disesuaikan untuk mencerminkan
perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak.
Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non
pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang
diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam
ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

31
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

463

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.6 Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)


2)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.6 Transactions with Related Parties (continued)

Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika


memenuhi salah satu hal berikut:

2)

An entity is related to a reporting entity if any of the


following:

a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari


kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain).
b. Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama
dari pihak ketiga yang sama.
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas
ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan
pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan
entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang
menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas pelapor juga berelasi
dengan entitas pelapor.
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf a).
g. Orang yang diidentifikasi dalam butir 1) huruf a
memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas
induk dari entitas).

a. Entity and the reporting entity is a member of the


same group (which means a parent, subsidiary
and fellow subsidiary is related to the others).

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak


berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak
dengan tingkat bunga atau harga normal,
persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak
ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.

All significant transactions with related parties,


whether or not conducted with the interest rate or the
normal price, terms and conditions with third parties,
are disclosed in the financial statements.

Berikut ini penjelasan dengan pihak-pihak berelasi


dalam laporan keuangan konsolidasian dan entitas
anak: (lihat catatan No.41)

The following is an explanation with related parties in


the consolidated financial statements and its
subsidiaries: (See Note 41)

1)
2)
3)
4)
5)

1)
2)
3)
4)
5)

Anak Perusahaan yang Dibawahinya


Perusahaan Asosiasi/ Terafiliasi
Perusahaan Bersama
Manajemen Kunci
Entitas Lainnya yang dikendalikan
Pemerintah Republik Indonesia
6) Institusi keuangan yang dikendalikan
Pemerintah Republik Indonesia
7) Anggota keluarga dekat dari individu

b. An entity is an associate or joint venture of the


other entity (or an associate or joint venture of a
member of a group, which the other entity is a
member).
c. Both entities are joint ventures of the same third
party.
d. One entity is a joint venture of a third entity and
the other entity is an associate of the third entity.
e. The entity is a post-employment benefit plan for
the benefit of employees of either the reporting
entity or an entity related to the reporting entity. If
the reporting entity is itself such a plan, the
reporting entity is also related to the reporting
entity.
f. The entity is controlled or jointly controlled by a
person identified in paragraph a).
g. The person identified in item 1) letter a has
significant influence over the entity or the entity's
key management personnel (or the parent of the
entity).

Subsidiaries subordinate
Association / Affiliated Company
Joint Venture Company
Key Management
Other entities that are controlled by the
Government of Republic Indonesia.
6) Financial institutions are controlled by the
Government of Republic Indonesia.
7) Immediate family members of individuals

oleh
oleh

32

464

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments

3.7. Instrumen Keuangan

PSAK No. 50 (Revised 2010), contains requirements


for the presentation of financial instruments and
identifies the information that should be disclosed.
Requirements apply to the classification of financial
instruments, from the perspective of the issuer, into
financial assets, financial liabilities and equity
instruments; classification of related interest,
dividends, losses and gains, and the circumstances
in which financial assets and financial liabilities
should be offset. PSAK requires disclosure of,
among other things, information about factors that
affect the amount, timing and certainty of future cash
flows of an entity associated with the financial
instruments and the accounting policies applied to
those instruments.

PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip pengakuan


dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan
beberapa kontrak pembelian atau penjualan item
nonkeuangan PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi
dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan,
pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the


principles for recognizing and measuring financial
assets & liabilities and some contracts to buy or sell
non-financial items. This PSAK provides the
definitions and characteristics of derivatives, the
categories of financial instruments, recognition and
measurement, hedge accounting and determination
of hedging relationships, among others.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan


atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas.
Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai
wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan
menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk
setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan
rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran
nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer
antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. PSAK ini juga
menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko
likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan
untuk pengelolaan likuiditas. Pengungkapan pengukuran
nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44, Pengungkapan
risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh
PSAK ini dan diungkapkan pada Catatan 46.

PSAK No. 60 requires additional disclosures about


fair value measurement and liquidity risk. Fair value
measurements related to items recorded at fair value
are to be disclosed by source of inputs using the
three level fair value hierarchy, by class, for all
financial instruments recognized at fair value. In
addition, a reconciliation between the beginning and
ending balance for level 3 fair value measurements is
now required, as well as significant transfers between
levels in the fair value hierarchy. The PSAK also
clarify the requirements for liquidity risk disclosures
with respect to the derivative transactions and assets
used for liquidity management. The fair value
measurement disclosures are presented in Note 44,
The liquidity risk disclosures are not significantly
impacted by the PSAK and are presented in Note 46.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PSAK No. 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian


dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan
informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan
pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen
keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan,
kewajiban
keuangan
dan
instrumen
ekuitas;
pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga,
dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana
aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling
hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara
lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi
jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa
datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen
keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk
instrumen tersebut.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Effextive since January 01,2012, The Company has


adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), "Financial
Instruments: Presentation and Disclosure", and
PSAK No. 55 (Revised 2011), "Financial
Instruments: Recognition and Measurement", which
replaces PSAK No. 50, "Accounting for Certain
Investments in Securities" and PSAK No. 55
(Revised 1999), "Accounting for Derivative
Instruments and Hedging Activities".

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Efektif sejak 1 Januari 2012, Perusahaan telah


menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen
Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK
No. 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan : Pengakuan
dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50,
"Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55
(Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan
Aktivitas Lindung Nilai".

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

33
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

465

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.1 Aset Keuangan

3.7.1 Financial Assets

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi


2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan
tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi
kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap
akhir periode keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK No.


55 (Revised 2011) are classified as financial
assets at fair value through profit or loss, loans
and receivables, held-to-maturity investments,
or available-for-sale financial assets, as
appropriate. The Company determines the
classification of its financial assets at initial
recognition
and,
where
allowed
and
appropriate, re-evaluate the classification of
the asset at the end of each financial period.

3.7.1 Aset Keuangan (lanjutan)

3.7.1 Financial Assets (continued)

Pengukuran Awal :

Initial measurements:

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai


wajarnya ditambah (dalam hal investasi yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi)
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung. Pembelian atau penjualan aset
keuangan yang memerlukan pengiriman aset
dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan
atau
kebiasaan
yang
berlaku
di
pasar
(perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal
perdagangan,
yaitu
tanggal
Perusahaan
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset
tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas
dan setara kas, investasi efek, penyertaan, piutang
usaha, piutang lain-lain, persediaan, pajak dibayar
dimuka, uang muka, biaya dibayar dimuka, piutang
pihak berelasi.

Financial assets are initially recognized at fair


value plus (in the case of investments not at
fair value through profit or loss) transaction
costs that are directly attributable. Purchases
or sales of financial assets that require delivery
of assets within the time frame established by
regulation or convention in the marketplace
(regular way trades) are recognized on the
trade date, ie the date the Company commits
to purchase or sell the asset. The Company's
financial assets include cash and cash
equivalents,
investment
securities,
investments, accounts receivable, other
receivables, inventories, prepaid taxes,
advances, prepaid expenses, accounts
receivable from related parties.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal :

Measurement After Initial Recognition:

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan


awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:

Subsequent measurement of financial assets


depends on their classification as follows:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34

466

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.1 Aset Keuangan (lanjutan)

3.7.1 Financial Assets (continued)


Measurement After Initial Recognition:

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal :

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar


melalui laporan laba rugi komprehensif,
termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan
dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat
pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali
mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif disajikan dalam laporan posisi
keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif.

Financial assets at fair value through profit


or loss, including financial assets held for
trading and financial assets designated
upon initial recognition as at fair value
through profit or loss. Financial assets
classified as held for trading if they are
acquired for the purpose of selling or
repurchasing in the near future. Derivative
assets are also classified as held for
trading unless they are designated as
effective hedging instruments. Financial
assets at fair value through profit or loss
are presented in the statement of financial
position at fair value with gains or losses
from changes in fair value recognized in
the statements of comprehensive income.

Derivatif yang melekat pada kontrak utama


dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila
karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat
dengan kontrak utama, dan kontrak utama
tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar.
Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar
dengan laba atau rugi yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba
rugi komprehensif. Penilaian kembali hanya
terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuanketentuan kontrak yang secara signifikan
mengubah arus kas yang akan diperlukan.

Derivatives embedded in host contracts


are accounted for as separate derivatives
when their risks and characteristics are not
closely related to the host contracts and
the host contracts are not carried at fair
value. These embedded derivatives are
measured at fair value with gains or losses
arising from changes in fair value
recognized
in
the
statement
of
comprehensive income. Reassessment
only occurs if there is a change in the
terms of the contract that significantly
modifies the cash flows that will be
required.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

a. Financial assets at fair value through


statements of comprehensive income.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Social and Environmental Responsibility

a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar


melalui laporan laba-rugi komprehensif.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

35
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

467

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.1 Aset Keuangan (lanjutan)

3.7.1 Financial Assets (continued)


Measurement After Initial Recognition:

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal :


b. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

b. Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah


aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
(effective interest rate) . Keuntungan dan
kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada
saat pinjaman yang diberikan dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, demikian juga pada saat
proses amortisasi. Kas dan setara kas dan
piutang lainnya termasuk dalam kategori ini
sebagai berikut:

Loans and receivables are non-derivative


financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market have. Financial assets are
measured at amortized cost (amortized
cost) by using effective interest method
(effective interest rate). Gains and losses
are recognized in the statements of
comprehensive income when the loans
and receivables are derecognized or
impaired, as well as through the
amortization process. Cash and cash
equivalents and other receivables are
included in this category as follows:

Kas dan Setara Kas mencakup kas baik


dalam rupiah maupun mata uang asing, giro
pada bank serta deposito berjangka dengan
jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang
sejak tanggal penempatan dan tidak
digunakan sebagai jaminan hutang serta
tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents includes


cash in rupiah and foreign currency,
demand deposits with banks and time
deposits with maturities of three (3)
months or less from the date of
placement and not pledged as collateral
as well as unrestricted.

Piutang Usaha adalah jumlah tagihan dari


pelanggan untuk jasa yang diberikan dalam
transaksi bisnis pada umumnya. Jika
pembayaran piutang diharapkan selesai
dalam satu tahun atau kurang (atau dalam
siklus normal operasi dari bisnis jika lebih
lama).

Accounts Receivable is the number of


customer bills for services rendered in
business transactions in general. If
receivables are expected to be
completed in one year or less (or in the
normal operating cycle of the business if
longer).

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar


nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif,
dikurangi dengan provisi untuk penurunan.

Trade receivables are recognized


initially at fair value and subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest method, less any
provision for impairment.

Piutang Lain-lain adalah merupakan hak


yang muncul dari penyerahan barang atau
jasa diluar kegiatan usaha perusahaan,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara perusahaan dan pihak lain, yag
mewajibkan pihak lain tersebut melunasi
pembayaran atas barang atau jasa yang
telah diterimanya atau utangnya setelah
jangka waktu tertentu sesuai dengan

Other receivables is a right arising from


the delivery of goods or services outside
the company's business activities,
based on an agreement between the
company and the other party, the other
party requiring yag settle payment for
goods or services that have been
received or the debt after a certain
period of time in accordance with the

36

468

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

yang

Diberikan

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.1 Aset Keuangan (lanjutan)


b. Pinjaman
(lanjutan)

OF SIGNIFICANT

3.7.1 Financial Assets (continued)


dan

b. Loans and receivables (continued)

Piutang

Penghapusbukuan piutang harus mendapat


persetujuan lebih dahulu dari pemegang
Saham atau Komisaris sesuai dengan
Anggaran Dasar.

Write off accounts receivable must have


prior approval from the Shareholders or
the Commissioner in accordance with
the Company's Articles of Association.

Piutang yang telah dihapusbukukan, dicatat


secara
ekstra-komtabel
dan
tidak
menghilangkan
kewajiban
penagihan.
Apabila ternyata piutang tersebut dapat
dibayar / dilunasi oleh debitur, dicatat dan
diklasifikasikan dalam akun pendapatan

Receivables previously written off, are


recorded by extracomptable and does
not eliminate liability for collection. If it
turns out the receivables are paid by the
debtor, are recorded and classified as
"Other income".

Cadangan penurunan nilai (yaitu cadangan


penurunan piutang tak tertagih yang sudah
100% dari jumlah piutang), tetap disajikan
sebagai bagian piutang.

Impairment reserves (ie reserves for


doubtful accounts decreased to have
100% of total receivables), continue to
be presented as part of receivables.

c. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held


to maturity [HTM])

c. Investments held to maturity (held to


maturity ["HTM"])
Non-derivative financial assets with fixed
or determinable payments and fixed
maturity are classified as HTM when the
Company has the positive intention and
ability to hold the financial assets to
maturity. After initial measurement, HTM
investments are measured at amortized
cost using the effective interest method.
This method uses an effective interest rate
that exactly discounts estimated future
cash receipts through the expected life of
the financial asset to the net carrying
amount (net carrying amount) of financial
assets. Gains and losses are recognized in
the statements of comprehensive income
when the investments are derecognized or
impaired, as well as through the
amortization process.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Aset
keuangan
non
derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan
sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki
intensi positif dan kemampuan untuk memiliki
aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode ini menggunakan suku bunga efektif
yang secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan kas di masa datang selama
perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai
tercatat bersih (net carrying amount) dari aset
keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif pada
saat
investasi
tersebut
dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, serta melalui proses amortisasi.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Trade receivables are recognized


initially at fair value and subsequently
remeasured at amortized cost using the
effective interest rate method, less
provision for impairment.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai


wajar dan kemudian diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif,
dikurangi dengan provisi untuk penurunan

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

37
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

469

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)


3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.1. Aset Keuangan (lanjutan)

3.7.1. Financial Assets (continued)

c. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held


to maturity [HTM]) (lanjutan)

c. Investments held to maturity (held to


maturity ["HTM"]) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 aset


keuangan yang dikategorikan sebagai Investasi
dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi
jangka pendek/penempatan dalam bentuk
deposito.
d. Aset keuangan tersedia
(available for sale [AFS])

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


(continued)

untuk

On December 31, 2013 financial assets


categorized
as
held-to-maturity
investments are short-term investments /
placements in the form of deposits.

d. Available for sale financial assets


(available for sale ["AFS"])

dijual

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga
kategori sebelumnya. Setelah pengukuran
awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai
wajar dengan keuntungan atau kerugian yang
belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai
investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada saat itu, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi
komprehensif
sebagai
penyesuaian
reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative


financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in
the previous three categories. After initial
measurement, AFS financial assets are
measured at fair value with gains or
unrealized losses recognized in equity until
the investment is derecognized. At that
time, the cumulative gain or loss previously
recognized in equity will be reclassified to
statements of comprehensive income as a
reclassification adjustment.

Jika Perusahaan memiliki investasi berikut yang


diklasifikasikan sebagai AFS, maka :

If the Company has the following


investments classified as AFS, then:

Investasi saham yang nilai wajarnya tidak


tersedia dengan pemilikan modal kurang dari
20%, dan investasi jangka panjang lainnya
dinyatakan
sebesar
biaya
perolehan.
Penerapan
nilai
wajar
bilamana
memungkinkan menggunakan mark to
model , dengan mendapatkan Rencana
Jangka
Panjang
investee ,
dan
diperhitungkan dengan metode tingkat ratarata arus kas masuk bersih selama 3-5 tahun
kedepan
yang
didiskonto
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
(effective interest rate) .

Stock investments whose fair value is


not available with equity of less than
20%, and other long-term investments
are stated at cost. Application of fair
value whenever possible using the markto-model, by getting Long Term Plan
investee, and calculated by the method
of the average level of net cash inflows
over the next 3-5 years are discounted
using the effective interest method
(effective interest rate).

Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya


tersedia dengan pemilikan modal kurang dari
20% dan yang diklasifikasikan dalam
kelompok AFS, dicatat sebesar nilai
wajarnya.

Investments in equity shares that have


readily determinable fair value of the
equity is less than 20% and are
classified as AFS, are recorded at fair
value.

38

470

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.1. Aset Keuangan (lanjutan)

3.7.1. Financial Assets (continued)


Initial Recognition

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55


(Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai
kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang,
atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana
yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi
kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan
awal. Kewajiban keuangan diakui pada awalnya
sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan
hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan
secara
langsung.
Kewajiban
keuangan Perusahaan meliputi hutang usaha dan
hutang lainnya, hutang pengadaan barang / jasa,
biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka
panjang dan hutang hubungan istimewa, serta
kewajiban keuangan lancar dan tidak lancar
lainnya.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55


(Revised 2011) could be classified as financial
liabilities measured at fair value through profit or
loss, loans and debt, or derivatives that are
designated as hedging instruments in an effective
hedge, whichever is appropriate. The Company
determines the classification of their financial
obligations at the time of initial recognition. Financial
liabilities are recognized initially at fair value and, in
terms of loans and debt, including transaction costs
that are attributable directly. The Company's
financial liabilities include trade payables and other
payables, procurement payables, accrued costs, a
long-term debt and, due to related parties, as well
as current and other non-current financial liabilities.

Measurement after Initial Recognition


Measurement of financial liabilities depends on their
classification as follows:
Financial liabilities at fair value through profit or
loss, including financial liabilities held for trading
and financial liabilities designated upon initial
recognition as at fair value through profit or loss.
Financial liabilities are classified as held for
trading if they are acquired for the purpose of
selling or repurchasing in the near future.
Derivative liabilities are also classified as held for
trading unless they are designated as effective
hedging instruments. Gains or losses on liabilities
held for trading are recognized in the statement
of comprehensive income.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang
yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba-rugi komprehensif pada saat liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui
proses amortisasi.

Measurement after Initial recognition


After initial recognition, loans and borrowings are
subsequently measured interest at amortized
cost using the effective interest method. Gains
and losses are recognized in the statements of
comprehensive income when the liabilities are
derecognized as well as through the amortization
process.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada


klasifikasinya sebagai berikut :
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, termasuk liabilitas
keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas
keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan
awal untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas
keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali
mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas
liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pengakuan Awal

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

39
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

471

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.2. Saling hapus dari Instrumen Keuangan

3.7.2. Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan salinghapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini
memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling-hapus atas jumlah yang telah
diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan
secara netto , atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and financial liabilities are offset


and the net amount-reported in the statement of
financial position if, and only if, currently has a
legally enforceable right to set off the mutuallyrecognized amounts and there is an intention to
settle net basis, or to realize asset and settle the
liability simultaneously

3.7.3. Penentuan Nilai Wajar

3.7.3. Determination of Fair Value

Nilai
wajar
instrumen
keuangan
yang
diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan
posisi keuangan berdasarkan kuotasi harga pasar
atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk
posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa
memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid
price dan ask price yang terkini tidak tersedia,
maka harga transaksi terakhir yang digunakan
untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini,
sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan
dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi.
Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak
terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi
pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan
teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik
nilai kini (net present value) , perbandingan
terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga
pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi
(options pricing models) , dan model penilaian
lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan
dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka
investasi pada instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya
perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

The fair value of financial instruments traded in


active markets at the balance sheet date based on
quoted market prices or price quotations seller /
dealer (bid price for long positions and ask price for
short positions), without any deduction for
transaction costs. When current bid and asking
prices are not available, then the price of the last
transaction of evidence that is used to reflect the
current fair value as long as no significant changes
in the economy since the onset of the transaction.
For all other financial instruments not listed in an
active market, except for investments in equity
instruments that do not have quoted prices, the fair
value is determined using valuation techniques.
Valuation techniques include present value
techniques (net present value), comparison to
similar instruments for which observable market
price, the option pricing model (options pricing
models), and other relevant valuation models. In
terms of fair value can not be reliably determined by
using valuation techniques, investments in equity
instruments that do not have a quoted price is
stated at cost less impairment.

3.7.4. Penyesuaian Risiko Kredit

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

OF SIGNIFICANT

3.7.4. Credit Risk Adjustment

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang


lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya
perbedaan risiko kredit pihak lawan antara
instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut
dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset
keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi
liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait
dengan instrumen harus diperhitungkan.

Company make an price adjustment in a market


that is more profitable to reflect the counterparty
credit risk differences between instruments traded
in those markets with instruments that assessed for
the position of financial assets. In determining the
fair value of financial liabilities position, Company
credit risk associated with the instrument must be
taken into account.

40

472

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.5 Biaya Perolehan Diamortisasi atas Instrumen


Keuangan

3.7.5 Amortized Cost on Financial Instruments


Amortized cost is calculated using the effective
interest method less any allowance for impairment
and principal repayment or value that can not be
billed. The calculations consider the premium or
discount on acquisition and includes transaction
costs and fees that are an integral part of the
effective interest rate.

3.7.6 Penurunan Nilai atas Aset Keuangan

3.7.6 Impairment of Financial Assets


At each reporting date the Company assesses
whether there is objective evidence that a financial
asset or group of financial assets is impaired.

Uji penurunan nilai dilakukan secara individual


untuk aset keuangan yang signifikan yang terdapat
indikasi penurunan nilai (piutang yang bukan
berasal dari transaksi jasa kebandarudaraan).
Manajemen membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai piutang usaha berdasarkan
pendekatan kolektif.

Impairment test performed individually for financial


assets that are significant indications of impairment
(receivables which are not derived from airport
services transactions). Management made an
allowance for impairment losses on trade
receivables based on a collective approach.

Uji penurunan nilai secara kolektif adalah aset


keuangan yang tidak signifikan dan aset keuangan
yang signifikan tetapi tidak memiliki indikasi
penurunan nilai berdasarkan data historis.

Impairment test performed collectively for financial


assets that are not significant and significant
financial assets but has no indication of impairment
based on historical data.

Lihat catatan 6.

See Note 6.

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan


diamortisasi

Financial assets carried at amortized cost


For loans and receivables carried at amortized
cost, the Company first assesses whether
objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for financial
assets that are not individually significant. If the
Company determines that no objective evidence
of impairment exists for financial assets that are
individually assessed financial asset despite
significant or not, it includes the asset in a group
of financial assets with similar credit risk
characteristics and assessed for impairment the
group as a collective. Assets that are individually
assessed for impairment and for which an
impairment loss is or continues to be recognized
are not included in a collective assessment of
impairment.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang


dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Perusahaan pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara kolektif
untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak
signifikan secara individual. Jika Perusahaan
menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka
mereka memasukkan aset tersebut ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya
dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak
termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan


mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif,
bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan


menggunakan metoda suku bunga efektif dikurangi
dengan penyisihan atas penurunan nilai dan
pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat
ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan
premium atau diskonto pada saat perolehan dan
termasuk biaya transaksi dan biaya yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

41
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

473

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.6 Penurunan Nilai atas Aset Keuangan (lanjutan)

3.7.6 Impairment of Financial Assets (continued)

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan


diamortisasi (lanjutan)

Financial assets carried at amortized cost


(continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa, kerugian


penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk ekspektasi
kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).

If there is objective evidence that an impairment


loss has occurred, the amount of the loss is
measured as the difference between the asset's
carrying amount and the present value the
estimated future cash flows (excluding future
expected credit losses that have not happened).

Nilai kini estimasi arus kas masa datang


didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman
yang diberikan dan piutang yang memiliki suku
bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur
kerugian penurunan nilai adalah suku bunga
efektif terkini.

Present value of estimated future cash flows


discounted at the original effective interest rate of
the asset. If a loan and receivable has a variable
interest rate, the discount rate for measuring the
impairment loss is the current effective interest
rate.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui


penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi.
Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai
tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku
bunga efektif aset tersebut.

Carrying amount of the asset is reduced through


use of an allowance account and the amount of
the loss is recognized in the statements of
comprehensive
income.
Interest
income
continues to be accrued based on the reduced
carrying value, based on the effective interest
rate of the asset.
a. Financial assets carried at cost

a. Aset keuangan yang dicatat pada biaya


perolehan
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi atas instrumen
ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di
pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar
karena nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara andal, maka jumlah kerugian
penurunan nilai diukur berdasarkan selisih
antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
yang
didiskontokan
pada
tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar untuk
aset keuangan serupa.

If there is objective evidence that an


impairment loss has been incurred on equity
instruments are not quoted in an active
market and are not measured at fair value
because its fair value can not be reliably
measured, the amount of impairment loss is
measured as the difference between the
carrying amount of financial assets with
present value of estimated future cash flows
discounted at the prevailing rate in the market
for a similar financial asset.

42

474

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.6 Penurunan Nilai atas Aset Keuangan (lanjutan)

3.7.6 Impairment of Financial Assets (continued)

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan


diamortisasi (lanjutan)
b. Aset keuangan tersedia
(available for sale - AFS)

OF SIGNIFICANT

untuk

Financial assets carried at amortized cost


(continued)
b. Available for sale financial
(available for sale - AFS)

dijual

assets

b. Available for sale financial assets


(available for sale - AFS) (continued)

Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok


tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Bunga tetap diakui berdasarkan
suku bunga efektif asal yang diterapkan pada
nilai tercatat aset yang telah diturunkan
nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga dalam laporan laba-rugi
komprehensif. Jika, pada periode berikutnya,
nilai wajar instrumen hutang meningkat dan
peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
tersebut diakui, maka penurunan nilai yang
sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui
laporan laba-rugi komprehensif komprehensif.

In terms of debt instruments classified as


available-for-sale, impairment is assessed
based on the same criteria as financial
assets carried at amortized cost. Interest
continues to be recognized based on the
original effective interest rate applied to the
carrying value of assets has been impaired,
and recorded as part of interest income in the
statements of comprehensive income. If, in a
subsequent period, the fair value of a debt
instrument increases and the increase in fair
value due to an event occurring after the
impairment was recognized, the previously
recognized impairment is reversed through
the statements of comprehensive income.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

dijual

b. Aset keuangan tersedia untuk


(available for sale - AFS) (lanjutan)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

In the case of equity investments classified


as AFS financial assets, objective evidence
would include a significant reduction or a longterm decline in the fair value of the
investment below its cost. If there is evidence
that an impairment loss has occurred, the
cumulative loss measured as the difference
between the acquisition cost and the current
fair value, less any impairment loss on that
investment previously recognized in the
statements of comprehensive income is
reclassified from equity to the statements of
comprehensive income. Impairment losses
on equity investments are not reversed
through the statements of comprehensive
income, the increase in fair value after
impairment are recognized in equity.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Dalam
hal
investasi
ekuitas
yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS,
bukti obyektif akan meliputi penurunan yang
signifikan atau penurunan jangka panjang
pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya
perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa,
kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah
kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih
antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai pada
investasi yang sebelumnya telah diakui dalam
laporan laba-rugi komprehensif di-reklasifikasi
dari
ekuitas
ke
laporan
laba-rugi
komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas
investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui
laporan laba-rugi komprehensif, kenaikan nilai
wajar setelah penurunan nilai diakui dalam
ekuitas.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

43
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

475

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.7 Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas


Keuangan

3.7.7 Derecognition of Financial Assets and Liabilities

a. Aset Keuangan

a. Financial Assets

Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari


akun "pendapatan bunga dalam laporan laba
rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar
instrumen utang meningkat dan peningkatan
tersebut secara obyektif dihubungkan dengan
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
kerugian penurunan nilai pada laporan laba
rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Accrual is recorded as part of "interest income"


in the income statement. If, in the next period,
the fair value of debt increases and the increase
is objectively related to events occurring after
the impairment loss recognized in profit or loss,
the impairment loss value should be recovered
through the income statement.

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,


bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya, pada saat :

Financial asset (or where applicable, a part of a


financial asset or part of a group of similar
financial assets) is derecognized when:

Hak untuk menerima arus kas yang berasal


dari aset tersebut telah berakhir; atau
Perusahaan telah mentransfer hak mereka
untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset atau berliabilitas untuk membayar arus
kas yang diterima secara penuh tanpa
penundaan material kepada pihak ketiga
dalam perjanjian pass-through ; dan baik (a)
Perusahaan telah secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari
aset,
atau
(b)
Perusahaan
secara
substansial tidak mentransfer atau tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu
aset, tetapi telah mentransfer kendali atas
aset tersebut.

The rights to receive cash flows from the


asset have expired; or
The Company has transferred its rights to
receive cash flows from the asset or
berliabilitas to pay the received cash flows in
full without material delay to a third party
under a "pass-through", and either (a) the
Company has transferred substantially all the
risks and benefits of the asset, or (b) the
Company is not substantially transferred nor
retained the risks and rewards of the asset,
but has transferred control of the asset.

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak


untuk menerima arus kas dari suatu aset
keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu
kesepakatan, dan secara substansial tidak
mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat atas aset keuangan dan masih
memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka
aset keuangan diakui sebesar keterlibatan
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai
aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus
dibayar kembali oleh Perusahaan.

Where the Company and have transferred its


rights to receive cash flows from an asset or
has entered into a passthrough arrangement,
and has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset nor transferred control of the asset, the
asset is recognized to the extent of the
Company continuing involvement in the asset.
Continuing involvement that takes the form of a
guarantee over the transferred asset is
measured at the lower of the original carrying
amount of the asset and the maximum amount
of consideration that the Company could be
required to repay.

44

476

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.7 Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas


Keuangan (lanjutan)

3.7.7 Derecognition of Financial Assets and Liabilities


(continued)

b. Liabilitas Keuangan

b. Financial Liabilities
Financial liabilities are derecognised when the
obligation under the liability is discharged or
canceled or expires. When a liability is replaced
by another financial liabilities of the same lender
with
substantially
different
terms,
or
substantially modify the terms of an existing
liability exists, an exchange or modification is
treated as a derecognition of the original liability
and the recognition of a new liability, and the
difference between the respective carrying
value is recognized in the statement of
comprehensive income.

Utang usaha adalah liabilitas untuk membayar


atas barang atau jasa yang telah diperoleh dari
pemasok dalam transaksi bisnis pada
umumnya. Utang
usaha dikelompokkan
sebagai liabilitas jangka pendek apabila
pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu
tahun atau kurang (atau dalam siklus normal
operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak,
utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas
jangka panjang.

Trade payables are obligations to pay for goods


or services that have been obtained from the
suppliers in business transactions in general.
Accounts payable are classified as current
liabilities if payment is due within one year or
less (or in the normal operating cycle of the
business if longer). If not, accounts payable are
presented as long-term liabilities.

Utang usaha pada awalnya diakui pada nilai


wajar dan kemudian diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.

Trade payables are recognized initially at fair


value and subsequently measured at amortized
cost using the effective interest method.

Instrumen Keuangan Derivatif

3.7.8

The Company entered into cross currency swap


contracts, interest rate swaps, and other permitted
instruments, if considered necessary, for the
purpose of managing foreign currency exchange
rates and interest rates are derived from long-term
debt and the Company's bond debt in foreign
currency. Derivative financial instruments are not
designated in a hedging relationship qualified
(qualifying hedge relationship) and are initially
recognized at fair value on the date a derivative
contract is signed and subsequently re-measured
at fair value. Derivatives are carried as financial
assets when the fair value is positive and as
financial liabilities when the fair value is negative.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta


asing, swap suku bunga, dan instrumen lainnya
yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk
tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata
uang asing dan suku bunga yang berasal dari
utang jangka panjang dan utang obligasi
Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen
keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk
suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi
syarat (qualifying hedge relationship ) dan pada
awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal
kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian
diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif
dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai
wajar positif dan sebagai kewajiban keuangan
apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivative Financial Instruments

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya


pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu
liabilitas digantikan oleh liabilitas keuangan lain
dari pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substantial,
atau modifikasi secara substansial persyaratan
dari suatu liabilitas yang saat ini ada,
pertukaran
atau
modifikasi
tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan
liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru,
dan selisih antara nilai tercatat masing-masing
liabilitas diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

3.7.8

OF SIGNIFICANT

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

45
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

477

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)


3.7.8

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

Instrumen Keuangan Derivatif (lanjutan)

3.7.8

Derivative Financial Instruments (continued)

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari


perubahan nilai wajar derivatif selama periode
berjalan yang tidak memenuhi persyaratan
sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung
pada laporan laba-rugi. Aset dan liabilitas derivatif
disajikan masing-masing sebagai aset dan
liabilitas lancar.

Gains or losses arising from changes in fair value


of derivatives during the year that do not qualify for
hedge accounting are recognized immediately in
the income statement. Derivative assets and
liabilities are presented as assets and current
liabilities.

Derivatif melekat disajikan bersama dengan


kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan
yang mencerminkan penyajian yang tepat atas
seluruh arus kas pada masa datang dari
instrumen
tersebut
secara
keseluruhan.
Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif,
pendapatan atau beban swap, pendapatan atau
beban terminasi, serta penyelesaian dari
instrumen derivatif dikreditkan (dibebankan) pada
"Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif Bersih",
yang
disajikan
sebagai
bagian
Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam laporan
laba-rugi.

Embedded derivative is presented with the host


contract on the statement of financial position that
reflects the appropriate presentation of cash flows
for the future of the instrument as a whole. Change
in fair value of derivative instruments, swap cost or
income, revenue or load termination and
settlement of derivative instruments are credited
(charged) to "Gain (Loss) Change in Fair Value of
Derivatives - Net", which is presented as part of
"Other Income (Expenses) -Other "in the income
statement.

3.7.9. Metode Suku Bunga Efektif

3.7.9.

Effective Interest Rate Method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang


digunakan untuk menghitung biaya perolehan
yang diamortisasi dari aset keuangan dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama
periode yang relevan.

The effective interest method is a method used to


calculate the amortized cost of a financial asset
and of allocating interest income over the relevant
period.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang


secara
tepat
mendiskontokan
estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa depan
selama perkiraan umur dari instrumen keuangan,
atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat neto dari
aset keuangan.

The effective interest rate is the rate that exactly


discounts estimated payments or future cash
receipts through the expected life of the financial
instrument or, when appropriate, a shorter period
to obtain the net carrying amount of the financial
asset.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, entitas


mengestimasi
arus
kas
dengan
mempertimbangkan
seluruh
persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut
(seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi
serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan
kerugian kredit di masa depan.

At the time of calculating the effective interest rate,


cash flow estimated by entity by considering all
contractual terms in such financial instruments
(such as accelerated repayment, purchase options
and other similar options) but does not consider
future credit losses.

46

478

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.7. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

POLICIES

3.7. Financial Instruments (continued)

3.7.10 Klasifikasi atas Instrumen Keuangan

3.7.10 Classification of Financial Instruments


Company and Subsidiaries classify financial
instruments into classes that reflects the nature of
the information and consider the characteristics of
the financial instruments. This classification can be
seen in the table below.

Kategori/ Category

Golongan/ Group

Sub Golongan/ Sub Group

Kas dan setara kas/ Cash and cash


equivalents
Kas yang dibatasi penggunaannya/
Restricted cash
Piutang usaha/Accounts receivable

Aset Keuangan/
Financial Assets

Pinjaman yang diberikan


dan piutang/ Loans and
receivables

Piutang lain-lain/ Other receivables

Piutang
Pegawai/
Employee
receivables
Piutang Lainnya/ Other receivables

Aset keuangan tersedia


dijual/ Available-for-sale
financial assets

Investasi jangka pendek - Obligasi/


Short-term investments - Bonds
Utang usaha/ Trade payables
Gaji dan bonus karyawan/ Salaries and
bonuses of employees

Biaya yang masih harus dibayar/


Accrued expenses

Liabilitas Keuangan/
Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan/
Financial Liabilities

Liabilitas kepada kontraktor dan


pemasok/ Liabilities to contractors and
suppliers
Liabilitas yang masih harus dibayar lainlain/ Accrued liabilities etc.
Beban pemeliharaan/ maintenance
expenses
Utang ke Swasta/ Debt to Private

Hutang lain-lain/ Other payables

Utang ke BUMN/ Debt to BUMN

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pendapatan yang masih akan Diterima/


Income will still be accepted

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan


instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu
yang mencerminkan sifat dari informasi dan
mempertimbangkan karakteristik dari instrumen
keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Instrumen Keuangan/
Financial Instruments

OF SIGNIFICANT

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Utang ke Instansi Pemerintah/ Debt to


Government Agencies

Hutang jaminan/ Debt guarantees

Jaminan masa konstruksi proyek/


Guarantee of future construction
project

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Hutang lancar lainnya/ Other current


liabilities

47
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

479

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.8 Investasi Jangka Pendek

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

ACCOUNTING

POLICIES

3.8 Short-Term Investments

Investasi jangka pendek berupa surat berharga yang


diperjual belikan dan deposito berjangka yang jatuh
temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan
diklasifikasikan sebagai Investasi Jangka Pendek.

Short-term investments in the form of securities that are


traded and time deposits with maturities of more than
three months at the time of placement is classified as
Short-Term Investments.

3.9 Persediaan

3.9 Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah


antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the
lower of cost or net realizable value) . Biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai
realisasi bersih merupakan taksiran harga jual persediaan
dikurangi beban penjualan yang diperlukan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable


value (NRV).Cost is determined using the weighted
average method. NRV is the estimated selling price in the
ordinary course of business less applicable selling
expenses.

Sedangkan penyisihan atas persediaan usang ditentukan


berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
persediaan pada tanggal neraca.

While the allowance for the obsolete inventories is


determined using the periodic review on the condition of
the inventory on the balance sheet date.

Penurunan nilai Persediaan akibat nilai realisasi bersih


lebih rendah daripada biaya perolehan diakui sebagai
kerugian pada periode berjalan.

Decline in the value of inventories due to net realizable


value is lower than the cost of acquisition is recognized as
a loss in the current period.

Persediaan rusak, alat induknya sudah tidak ada atau


secara ekonomis tidak dapat digunakan dipisahkan
penyajiannya ke dalam kelompok aset lain-lain.

Defective/spoilage Inventories, there is no parent/main


asset or economically can not be used are presented in
the "other assets".

3.10 Biaya Dibayar Dimuka

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

OF SIGNIFICANT

3.10 Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat


masing-masing biaya dengan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial


periods using the straight-line method.

3.11 Investasi pada Entitas Lain

3.11 Investments in Other Entities

Investasi pada entitas lain merupakan penyertaan saham


dengan tujuan jangka panjang.

Investments in other entities is investments with long-term


goals.

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan


mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% hak
suara, investasi pada entitas lain diakui pada saat
perolehan saham sebesar biaya perolehan.

Investments in shares of stock which the Company has


ownership interest of less than 20% voting rights,
investment in other entities at the time of acquisition of
stake is recognized at cost.

Investasi pada entitas lain diukur pada nilai wajar,


Kenaikan atau penurunan nilai atas perubahan nilai wajar
diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Sedangkan
untuk Penurunan nilai diakui sebagai kerugian dan untuk
pemulihan nilai diakui sebagai keuntungan, Jumlah
pemulihan nilai tersebut maksimal sebesar kerugian
penurunan nilai sebelumnya.

Investments in other entities at fair value, increase or


decrease in the value of the change in fair value
recognized in other comprehensive income. As for the
decrease in value recognized as a loss and to be
recognized as a gain value recovery, the recovery amount
is the maximum value of the previous impairment losses.

Pendapatan dividen dari investasi pada entitas lain diakui


sebagai pendapatan nonusaha, sedangkan untuk
penghasilan dividen diakui pada saat penentuan
pembagian dividen sebesar bagiannya atas dividen yang
dibagikan.

Dividend income from investments in other entities are


recognized as revenue nonusaha, while dividend income is
recognized when determining the dividend of its share of
the dividends.

Investasi pada entitas lain dihentikan pengakuannya pada


saat dilepaskan (dijual), sedangkan keuntungan atau
kerugian dari pelepasan investasi pada entitas lain diakui
dalam pendapatan atau beban nonusaha.

Investments in other entities derecognised upon disposal


(sale), while the gain or loss on disposal of investments in
other entities are recognized in non operating income or
expense.

48

480

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.12 Aset Tetap, Penyusutan, Penurunan Nilai dan Aset


Tetap - dalam Konstruksi

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.12 Fixed Assets, Depreciation, Impairment and Assets


Under Construction

Effective date of January 1, 2012, the Group adopted


PSAK No.. 16 (Revised 2011), "Fixed Assets". Revision of
PSAK No.. 16 This set the ground accounting and PSAK
No. repeal. 47, "Accounting for Land". The application of
this revised SAK had no impact on the interim consolidated
financial statements.

Aset tetap, kecuali tanah diakui dan dinyatakan sebesar


biaya perolehan. Aset tetap disajikan dalam laporan posisi
keuangan dan diukur sebesar biaya perolehan setelah
dikurangi nilai akumulasi penyusutan menggunakan
metode garis lurus pada masing-masing jenis / komponen
aset, dan akumulasi penurunan nilai aset tetap.

Fixed assets, except land are recognized and carried at


cost. Fixed assets are presented in the statement of
financial position and are measured at cost net of
accumulated depreciation using the straight-line method on
each type / component assets, and any impairment in
value of fixed assets.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada


saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian
pengakuan
aset
(dihitung
sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi
komprehensif interim konsolidasian pada periode/tahun
aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of property and equipment is


derecognized upon disposal or when no future economic
benefits are expected from its use or disposal. Any gain or
loss arising on derecognition of the asset (calculated as
the difference between the net disposal proceeds and the
carrying amount of the asset) is included in the statement
of comprehensive income in the consolidated interim
period / year the asset is derecognized.

Aset kerjasama operasi adalah tanah Perusahaan yang


digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan kerjasama
operasi. Bangunan kantor yang diperoleh sebagai
kompensasi dalam kerjasama operasi dan pendapatan
diterima di muka terkait diakui pada saat aset tersebut
selesai dibangun dan siap digunakan sesuai dengan
tujuannya. Pendapatan diterima di muka diakui selama
periode kerjasama operasi.

Joint venture land assets are used for company conducting


joint operations. Office building acquired as compensation
in joint operations and unearned income are recognized
when the assets are completed and ready for intended
use. Unearned revenue is recognized over the period of cooperation.

Aset dan aset KSO dinyatakan pada nilai dapat diperoleh


kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai
tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali.
Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.

KSO assets and assets stated at recoverable value when


events or changes in circumstances indicate that the
carrying value may not be recoverable. Impairment of
assets, if any, are recognized as income in the
consolidated statement of comprehensive income.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK


No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. Revisi PSAK No. 16
ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No.
47, Akuntansi Tanah. Penerapan SAK revisi ini tidak
berdampak
terhadap
laporan
keuangan
interim
konsolidasian.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

The Company has revalued its fixed assets prior to the


application of PSAK No.. 16 (Revised 2011) and the cost
model, so that the book value of fixed assets that were
previously stated at revalued amounts, if it is then
considered a cost (deemed cost). The entire balance of the
asset revaluation reserve that still exist at the time of the
first application of PSAK No.. 16 (Revised 2007), which
were previously presented separately as part of
shareholders' equity in the balance sheet, subsequently
reclassified to retained earnings in the period incurred.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perusahaan telah melakukan revaluasi aset tetap


sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan
memilih model biaya, sehingga nilai buku aset tetap yang
sebelumnya dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi, jika
dilakukan maka dianggap sebagai biaya perolehan
(deemed cost ). Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset
tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama
kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang sebelumnya
disajikan tersendiri sebagai bagian dari ekuitas dalam
neraca, selanjutnya direklasifikasikan ke saldo laba pada
periode terjadinya.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

49
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

481

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.12 Aset Tetap, Penyusutan, Penurunan Nilai dan Aset


Tetap dalam Konstruksi (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.12. Fixed Assets, Depreciation, Impairment and Assets


Under Construction (continued)

Pengukuran pada saat pengakuan awal

Measurement at initial recognition

Semua aset tetap yang diperoleh pada awalnya dicatat


sebesar biaya perolehan. Sesuai dengan PSAK 16
(Revisi 2011), Aset Tetap, bahwa semua aset tetap yang
diperoleh pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan aset tetap meliputi harga perolehan dan
biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan agar siap digunakan sesuai dengan keinginan
dan maksud manajemen. Dalam kondisi Perusahaan
memiliki kewajiban untuk melakukan pembongkaran dan
pemindahan atas aset tetap pada waktu tertentu, biayabiaya pembongkaran dan pemindahan tersebut
ditambahkan dalam biaya perolehan awal aset tetap yang
relevan dan kewajiban estimasi untuk menutup biayabiaya tersebut dibentuk. Biaya perolehan aset tetap yang
dibangun sendiri meliputi pengeluaran untuk material,
imbalan kerja, ditambah biaya pembuatan yang dapat
ditetapkan lainnya yang dapat dikaitkan dengan aset tetap
tersebut, termasuk biaya pinjaman.

All fixed assets acquired is initially recorded at cost. In


accordance with PSAK 16 (Revised 2011), Fixed Assets,
that all fixed assets acquired is initially recorded at cost.
The cost of fixed assets includes the purchase price and
costs directly attributable to bringing the asset to the
location and condition necessary for it ready for use in
accordance with the intent and purpose of management.
Under conditions of the Company has an obligation to do
the demolition and removal of fixed assets at any given
time, the costs of dismantling and removing the initial cost
is added in the relevant fixed assets and the estimated
liability to cover these costs formed. The cost of selfconstructed assets includes the expenditures for materials,
employee benefits, plus the cost of making the other set
can be associated with the fixed assets, including the cost
of borrowing.

Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya


untuk pengukuran aset tetapnya. Dengan model biaya,
aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehannya setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi
rugi penurunan nilai, jika ada.

The company chose to use the cost model for the


measurement of fixed assets. With the cost model, fixed
assets are stated at acquisition cost less accumulated
depreciation and accumulated impairment losses, if any.

Penyusutan, kecuali tanah yang tidak disusutkan dihitung


dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aset tetap sebagai berikut :

Depreciation, except for land which is not depreciated


computed using the straight-line method (straight-line
method) based on the estimated useful lives of the assets
as follows:

Jenis Aset Tetap/ Types of Fixed Assets

Umur Ekonomis (Th)/ Economic Age (Years)

Bangunan lapangan/ Field construction


Bangunan gedung/ Building
Peralatan terminal dan gedung/ Terminal and buildings equipment
Instalasi dan jaringan/ Installation and networking
Peralatan/ Equipment :
- Alat bantu navigasi/ Navigation supporting equipment
- Pengangkutan/ Transportation
- Kantor/ Office
- Lain-lain/ Other
Instalasi pompa bensin/ Gas station installation

10 - 80
20 - 40
15
5 - 15
10 - 15
5
5 - 15
5 - 15
10
Residual values, useful lives and methods of depreciation
of fixed assets is evaluated and adjusted each balance
sheet date. The impact of these revisions, if any, is
recognized in the statement of comprehensive income in
the period incurred.

Nilai sisa, taksiran masa manfaat, dan metode


penyusutan atas aset tetap dievaluasi dan disesuaikan
setiap tanggal laporan posisi keuangan. Dampak dari
revisi tersebut, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif pada periode terjadinya.

50

482

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.12 Aset Tetap, Penyusutan, Penurunan Nilai dan Aset


Tetap dalam Konstruksi (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.12. Fixed Assets, Depreciation, Impairment and Assets


Under Construction (continued)

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban


pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang
masa manfaat aset tetap dikapitalisasi dan disusutkan
sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai.

Maintenance and repair costs are recognized as an


expense as incurred. Expenditures that extend the useful
lives of fixed assets are capitalized and depreciated in
accordance with the applicable depreciation rates.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka


biaya perolehan, akumulasi penyusutan, dan akumulasi
penurunan nilainya (jika ada), dikeluarkan dari aset tetap
dan direklasifikasikan ke aset lain-lain sebagai aset tidak
produktif sebesar nilai tercatat atau ke aset lancar
sebagai 'aset yang dimiliki untuk dijual' dan diukur pada
nilai terendah antara jumlah tercatat dibanding nilai
realisasi bersih (net realizable value) yaitu nilai wajar
setelah dikurangi biaya penjualan dan penyusutan atas
aset yang dihentikan, sepanjang memenuhi kriteria, yaitu
(i) aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam
keadaan 'dapat dijual' dengan syarat-syarat biasa dan
umum diperlukan dalam penjualan aset (atau kelompok
lepasan), dan (ii) penjualannya harus sangat mungkin
terjadi (highly probable) sesuai dengan PSAK 58 (Revisi
2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan.

When assets are retired or sold, the acquisition cost,


accumulated depreciation and accumulated impairment (if
any), are removed from fixed assets and reclassified to
other assets as non-productive assets carrying amount or
to the current assets as' assets held for sale "and are
measured at the lower of the carrying amount over the net
realizable value (net realizable value) the fair value less
cost of sales and depreciation on assets disposed of, that
they meet the criteria, ie (i) an asset (or group removable)
must be in a state 'may be sold' under the terms ordinary
and necessary in the public sale of the asset (or group
removable), and (ii) its sale must be highly likely (highly
probable) in accordance with PSAK 58 (Revised 2009),
Non-current Assets Held for Sale and Discontinued
Operations.

Yang dimaksud dengan penjualannya harus sangat


mungkin terjadi (highly probable) , bilamana, (i) dapat
dipasarkan secara aktif (upaya / program aktif mencari
pembeli) pada harga yang pantas sesuai nilai wajar
kininya; (ii) diprakirakan memenuhi ketentuan pengakuan
penjualan kurang dari 1 (satu) tahun sejak tanggal
reklasifikasi; (iii) mengindikasikan tidak mungkin terjadi
perubahan yang signifikan atau pembatalan atas rencana
penjualan aset ini; serta (iv) kemungkinan persetujuan
Pemegang Saham jika disyaratkan menurut Anggaran
Dasar dan atau perubahannya, sebagai bagian penilaian
penjualan sangat mungkin terjadi.

The definition of sale must be highly likely (highly


probable), if, (i) can be actively marketed (efforts /
programs actively seek buyers) at a reasonable price
kininya appropriate fair value, (ii) expected to comply with
revenue recognition is less than 1 (one) year from the date
of reclassification; (iii) may not indicate a significant
change or cancellation of the planned sale of the assets,
and (iv) the possibility of Shareholder approval if required
by the Articles of Association and or amendments, as part
of the sale valuation is likely to occur .

3.12.1 Penyusutan dan Umur Manfaat Aset Tetap

3.12.1 Depreciation & Useful Lives of Fixed Assets


Fixed assets in the financial statements are stated
at cost less accumulated depreciation and
impairment.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Aset tetap di dalam laporan keuangan dinyatakan


berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan penurunan nilai.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Measurement at initial recognition (continued)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pengukuran pada saat pengakuan awal (lanjutan)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

51
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

483

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.12 Aset Tetap, Penyusutan, Penurunan Nilai dan Aset


Tetap dalam Konstruksi (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.12. Fixed Assets, Depreciation, Impairment and Assets


Under Construction (continued)

3.12.1 Penyusutan dan Umur Manfaat Aset Tetap


(lanjutan)

3.12.1 Depreciation and Useful Lives of Fixed Assets


(continued)

Penyusutan dihitung menurut taksiran masa


manfaat
ekonomis
aset
tetap
dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line
method) dengan rincian sebagai berikut :

Depreciation is calculated based on the estimated


useful lives of the assets using the straight-line
method (straight line method) as follows:

a) Aset tetap harus disusutkan secara sistematis


selama masa manfaatnya dengan dasar per
kelompok umur manfaatnya. Komponen aset
tetap yang jumlahnya signifikan dan umur
manfaat berbeda dengan komponen lainnya
disusutkan secara terpisah (komponenisasi).

a) Asset should systematically depreciated over


their useful life on the basis of per age group
benefits. Components of fixed assets and a
significant number of different useful life of
other components are depreciated separately
(componentization).

b) Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan


dan tidak diamortisasi karena manajemen
berpendapat bahwa besar kemungkinan hak
atas tanah tersebut dapat diperbaharui/
diperpanjang pada saat jatuh tempo.

b) Land is stated at cost and are not amortized as


management believes it is probable that the
land rights can be renewed / extended on
maturity.

Mulai 01 Januari 2012 perseroan menerapkan


ISAK No. 25, Hak atas Tanah. ISAK No. 25
menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak
atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan
(HGB) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh
pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan tanah pada akun Aset Tetap dan tidak
diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan
atau pembaruan legal hak atas tanah diakui
sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi
sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik
tanah, mana yang lebih pendek. Pada tanggal 1
Januari 2012, biaya legal hak atas tanah yang
tercatat merupakan biaya perpanjangan hak atas
tanah, sehingga dengan demikian, Perusahaan
dan Entitas Anak menyajikan biaya tersebut
sebagai Aset Tak Berwujud.

Starting January 1, 2012 the company


implemented ISAK. 25, "Land Rights". No. ISAK.
25 stipulates that the legal expenditures in the
form of land rights Broking ("HGB") are issued
when the land was first acquired is recognized as
part of the cost of acquisition of land under "Fixed
Assets" and are not amortized. Cost of obtaining
an extension or renewal of legal rights to land are
recognized as intangible assets and amortized
over the life of the law of the land rights or
economic life, whichever is shorter. On January 1,
2012, the cost of legal rights which recorded a
renewal fee land rights, and thus, the Company
and its Subsidiaries presents these costs as
"Intangible Assets".

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

52

484

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.12 Aset Tetap, Penyusutan, Penurunan Nilai dan Aset


Tetap dalam Konstruksi (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.12 Fixed Assets, Depreciation, Impairment and Assets


Under Construction (continued)

3.12.2 Penurunan Nilai Aset

3.12.2 Impairment of Assets

Perusahaan melakukan reviu setiap akhir tahun


buku, untuk mengetahui apakah telah terjadi
kerugian akibat penurunan nilai aset atau apakah
telah
terjadi
perubahan
keadaan
yang
mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset
tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian
akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset tersebut.

The Company reviews each financial year end to


determine whether there has been a loss due to
impairment or whether there has been a change in
circumstances indicates that the carrying amount
of the asset may not be recoverable. Impairment
loss is recognized equal to the difference between
the asset's carrying amount with the recoverable
value of the asset.

3.12.3 Aset Tetap dalam Konstruksi

3.12.3 Fixed Assets - Construction in Progress


Fixed assets under construction are fixed assets
and assets under construction property covering
any costs that have been incurred and directly
attributable to each project. Included in the cost of
projects in development, if there is a financial
burden that includes interest expense, foreign
exchange, and other borrowing costs directly
attributable to
the project
in question.
Capitalization of loan burdens ceases when the
construction of fixed assets has been completed
and is ready for use, or temporarily suspended
due to technical reasons and not because of
physical work for the time being.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Aset Tetap dalam Konstruksi merupakan aset


tetap dan aset properti dalam pembangunan yang
meliputi setiap biaya-biaya yang telah dikeluarkan
dan dapat diatribusikan langsung kepada masingmasing proyek yang bersangkutan. Termasuk
dalam
biaya
perolehan
proyek
dalam
pengembangan, jika ada adalah beban keuangan
yang meliputi beban bunga, selisih kurs, dan
beban pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan
langsung kepada proyek yang bersangkutan.
Kapitalisasi beban-beban pinjaman ini dihentikan
pada saat pembangunan aset tetap telah selesai
dan siap untuk digunakan, atau dihentikan
sementara waktu yang disebabkan bukan karena
alasan teknis pekerjaan fisik untuk sementara
waktu dihentikan.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

In accordance with PSAK No.. 48 (Revised 2009)


"Impairment of Assets" Company reviews the
asset to determine possible impairment whenever
events or changes in circumstances indicate the
carrying amount of the asset may not be
recoverable. If the value of an asset exceeds its
recoverable value, an impairment loss is
recognized in profit or loss for the year. Value of
the recoverable amount is the higher of the net
selling price of the asset value in use. Net selling
price is the amount obtainable from the sale of an
asset in a transaction between independent
parties, net of associated costs. Value in use is the
present value of estimated future cash flows
expected to be received on the use of assets and
termination of use of the asset at the end of its
useful life. The recoverable value determined for
individual assets or, if not possible, to the smallest
cash-generating unit.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009)


"Penurunan Nilai Aset" Perusahaan menelaah
aset untuk menentukan kemungkinan penurunan
nilai aset apabila terdapat kejadian atau
perubahan kondisi yang mengindikasikan nilai
tercatat aset tersebut mungkin tidak dapat
diperoleh kembali. Jika nilai aset melebihi nilai
yang
dapat
diperoleh
kembali,
kerugian
penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi
tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali
adalah nilai tertinggi antara harga jual netto
dengan nilai pakai aset. Harga jual netto adalah
jumlah yang diperoleh dari penjualan aset dalam
transaksi antar pihak-pihak bebas, setelah
dikurangi biaya yang terkait. Nilai pakai adalah
nilai sekarang dari taksiran aliran kas masa depan
yang diharapkan akan diterima atas penggunaan
aset dan dari penghentian penggunaan aset pada
akhir masa manfaatnya. Nilai yang dapat
diperoleh kembali ditentukan untuk aset secara
individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk
unit terkecil penghasil kas.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

53
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

485

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.12 Aset Tetap, Penyusutan, Penurunan Nilai dan Aset


Tetap dalam Konstruksi (lanjutan)

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

ACCOUNTING

POLICIES

3.12 Fixed Assets, Depreciation, Impairment and Assets


Under Construction (continued)

3.12.3 Aset Tetap dalam Konstruksi

3.12.3 Fixed Assets - Construction in Progress

Aset Tetap dalam Konstruksi disajikan tersendiri


dalam laporan posisi keuangan dan akumulasi
biayanya akan dipindahkan sebagai biaya
perolehan dan dikapitalisasikan ke dalam aset
properti investasi atau aset tetap, pada saat
proyek yang bersangkutan dinyatakan selesai dan
siap untuk dioperasikan dalam rangka kegiatan
operasional
maupun
diusahakan
untuk
menghasilkan pendapatan bagi Perusahaan.

Fixed assets under construction are presented


separately in the statement of financial position
and accumulated costs are transferred as a cost
and is capitalized into property investment assets
or fixed assets, while the project in question is
considered complete and ready to operate within
the framework of operational activities and sought
to generate revenue for company.

3.12.4 Kriteria atas Nilai Agregat

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

OF SIGNIFICANT

3.12.4 Criteria on Aggregate Value

Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), Aset


Tetap Par. 9 tentang komponenisasi aset tetap
untuk menentukan unit ukuran dalam pengakuan
suatu aset tetap yang sesuai dengan
pertimbangan kondisi tertentu entitas, termasuk
menentukan kriteria atas nilai agregat dan
agregasi unit-unit yang secara individual tidak
signifikan.

In accordance with PSAK 16 (Revised 2011),


Fixed Assets Par. 9 of componentization of
property and equipment to determine the unit size
in the recognition of a fixed asset in accordance
with the entity's consideration of certain conditions,
including the criteria for determining the value of
the aggregate and the aggregation units that are
individually not significant.

3.12.5 Reviu Nilai Residu dan Umur Manfaat

3.12.5 Review of Salvage Value and Usefull Life

Perusahaan sekurang-kurangnya sekali setiap


akhir tahun buku, mengkaji nilai residu dan umur
manfaat aset tetap, dan jika berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka diperlakukan sebagai
perubahan estimasi akuntansi (prospektif).

The Company at least once each year, to review


or studying salvage value and age of benefit of
asset remain to, and if differing from estimation
previously considered as by a change estimate
accountancy (prospektif).

3.13 Properti Investasi

3.13 Investment Property

Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan


termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan
dan penurunan nilai, kecuali tanah tidak disusutkan.
Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari
properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya,
jika kriteria pengakuan terpenuhi dan tidak termasuk
biaya harian penggunaan properti investasi.

Investment properties are stated at cost, including


transaction costs, less accumulated depreciation and
impairment, except for land is not depreciated. The
carrying amount includes the cost of replacing part of an
existing investment property at the time the fee, if the
recognition criteria are met and excludes the costs of the
daily use of an investment property.

Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan


termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan
dan penurunan nilai, kecuali tanah tidak disusutkan.
Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari
properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya,
jika kriteria pengakuan terpenuhi dan tidak termasuk
biaya harian penggunaan properti investasi.

Investment properties are stated at cost, including


transaction costs, less accumulated depreciation and
impairment, except for land is not depreciated. The
carrying amount includes the cost of replacing part of an
existing investment property at the time the fee, if the
recognition criteria are met and excludes the costs of the
daily use of an investment property.

54

486

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.13 Properti Investasi

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.13 Investment Property

All fixed assets acquired is initially recorded at cost. In


accordance with PSAK 13 (Revised 2011), Investment
Property, investment property that all assets acquired is
initially recorded at cost. The cost of fixed assets includes
the cost of acquisition and costs directly attributable to
bringing the asset to the location and condition necessary
for it ready for use in accordance with the intent and
purpose of management. Its the same thing as fixed
assets, the Company has an obligation to condition the
demolition and removal of fixed assets at any given time,
the costs of dismantling and removing the initial cost is
added in the relevant fixed assets and the estimated
liability to cover these costs formed . The cost of selfconstructed assets includes the expenditures for materials,
employee benefits, plus the cost of making the other set
can be associated with the fixed assets, including the cost
of borrowing.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Measurement after initial recognition

Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya


untuk pengukuran aset properti investasi. Dengan model
biaya, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehannya
setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Hal ini dilakukan
sampai dengan. nilainya secara andal dapat diukur
secara berkelanjutan. Namun, jika memenuhi kriteria
'dimiliki untuk dijual' maka aset tersebut diukur sebesar
nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dibanding
nilai realisasi bersih (net realizable value) , yaitu nilai wajar
setelah dikurangi dengan biaya penjualan dan tidak

The company chose to use the cost model for the


measurement of investment property assets. With the cost
model, fixed assets are stated at acquisition cost less
accumulated depreciation and accumulated impairment
losses, if any. However, if they meet the criteria of 'held for
sale' the asset is measured at the lower of the carrying
amount over the net realizable value (net realizable value),
that fair value net of selling costs and are not depreciated.

Properti investasi terdiri dari bangunan dan prasarana


yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan sewa atau
untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan
usaha sehari-hari dan tanah belum dikembangkan.

Investment properties consist of buildings and


infrastructure are controlled by the Company to earn
rentals or for capital appreciation or both, rather than for
use in the production or supply of goods or services or for
administrative purposes or sale in the ordinary course of
business and undeveloped land.

Dengan demikian, aset yang diklasifikasikan sebagai


properti investasi, meliputi (i) tanah yang dikuasai dalam
jangka panjang untuk kenaikan nilai; (ii) tanah yang
dikuasai saat ini yang penggunaan masa depannya belum
ditentukan; (iii) bangunan yang dimiliki (atau dikuasai
melalui sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak
lain melalui sewa operasi; bangunan yang belum terpakai
tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain melalui
sewa operasi; dan (iv) properti investasi yang sedang
dikembangkan kembali untuk dilanjutkan penggunaannya
di masa depan sebagai properti investasi. Lihat catatan
13.

Thus, assets that are classified as investment properties,


including (i) land held for long-term increases in value, (ii)
land held today that its future use has not been
determined, (iii) building owned (or controlled through
lease financing) and leased to other parties under an
operating lease; building unused but available for lease to
another party under an operating lease, and (iv)
investment property that is being redeveloped for
continued future use as investment property.See catatan
13.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Semua aset tetap yang diperoleh pada awalnya dicatat


sebesar biaya perolehan. Sesuai dengan PSAK 13
(Revisi 2011), Properti Investasi, bahwa semua aset
properti investasi yang diperoleh pada awalnya dicatat
sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap
meliputi biaya perolehan dan biaya-biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan agar siap digunakan
sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Sama
hal nya seperti aset tetap, dalam kondisi Perusahaan
memiliki kewajiban untuk melakukan pembongkaran dan
pemindahan atas aset tetap pada waktu tertentu, biayabiaya pembongkaran dan pemindahan tersebut
ditambahkan dalam biaya perolehan awal aset tetap yang
relevan dan kewajiban estimasi untuk menutup biayabiaya tersebut dibentuk. Biaya perolehan aset tetap yang
dibangun sendiri meliputi pengeluaran untuk material,
imbalan kerja, ditambah biaya pembuatan yang dapat
ditetapkan lainnya yang dapat dikaitkan dengan aset tetap
tersebut, termasuk biaya pinjaman.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Measurement at Initial Recognition

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pengukuran pada Saat Pengakuan Awal

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

55
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

487

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.13 Properti Investasi (lanjutan)

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

ACCOUNTING

POLICIES

3.13 Investment property (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Measurement after initial recognition (continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis


lurus selama umur manfaat ekonomis properti investasi
sebagai berikut :

Depreciation is computed using the straight-line method


over the estimated useful lives of the investment properties
as follows:
Umur Ekomomis (Th)/
Economically Used (Years)

Jenis Aset / Asset type

5 - 40

Bangunan dan Prasarana/ Building and Infrastructure


3.14 Aset Tidak Produktif/Tidak Berfungsi

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

OF SIGNIFICANT

Tarif Penyusutan/ Depreciation


Rates (%)
2,50 - 20

3.13 Unproductive Assets/ Non Function Assets

Penghapusbukuan dan pemindahtanganan aset tetap


mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor PER02/MBU/2010, tentang Tata cara Penghapusbukuan dan
Pemindahtanganan Aset Tetap Badan Usaha Milik
Negara.

Write-off of fixed assets and alienation following the


conditions set out in the Minister of State Owned
Enterprises State PER-02/MBU/2010 numbers, about how
Tata Fixed Asset Write-off and transfer of State-Owned
Enterprises.

Aset tetap yang diusulkan untuk dihapusbukukan yang


selanjutnya telah mendapat persetujuan Direksi dan
diusulkan kepada Dewan Komisaris untuk dimintakan
persetujuan penghapusan oleh Pemegang saham, maka
biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tidak
produktif tersebut direklasifikasi ke aset tidak produktif
dalam kelompok aset lain-lain. Akumulasi penurunan nilai
aset tidak produktif dibentuk sebagai penerapan atas
akuntansi penurunan nilai.

Fixed assets written off are proposed for the next Board of
Directors approved and proposed to the Board of
Commissioners to be approved by shareholders of the
removal, the cost and accumulated depreciation are
unproductive assets reclassified to non-productive assets
in a group of other assets. Any impairment in the value of
non-productive assets created as the application of
impairment accounting.

Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan aset


tetap usulan penghapusan ini, diakui sebagai
pendapatan lain-lain (keuntungan penjualan aset
tetap).

Revenue earned from the sale of fixed assets proposed


removal was recognized as other income (gain on sale of
fixed assets).

3.15 Aset Tidak Berwujud

3.15 Intangible Assets

Beban pengurusan perpanjangan atau pembaruan hak


atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud. Beban
tersebut diamortisasi selama, mana yang lebih pendek
antara umur legal atau umur ekonomi tanah. Jika beban
pengurusan perpanjangan atau pembaharuan hak atas
tanah tidak material, maka dibebankan pada periode
berjalan.

Cost incurred for extension or renewal of land rights are


recognized as intangible assets. Amortized over the period,
whichever is shorter between the legal life or economic life
of the land. If the cost incurred are not material, then
charged in the current period.

Aset tidak berwujud dicatat pada biaya perolehannya


dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi
penurunan nilai.

Intangible assets are stated at acquisition cost less


accumulated amortization and accumulated impairment
losses.

Aset tidak berwujud dengan umur manfaat terbatas


dimaortisasi sebesar jumlah alokasi yang sistematis,
sedangkan dengan umur manfaat tidak terbatas tidak
diamortisasi tapi diuji penurunan nilainya secara periodik.

Intangible assets with finite useful lives is amortized with


systematic allocation amount, whereas with an unlimited
useful life are not amortized but impairment tested
periodically.

56

488

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.16 Beban Tangguhan

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.16 Deferred Charges


Deferred charges represent expenditures that have
benefited more than twelve months or investment
expenses incurred in connection with the Company's
activities but can not be attributed to the type of existing
fixed assets as well as the costs initially recognized as an
asset but is expected to be a burden for a certain time or
through the normal operations of a business. expense is
capitalized and the statement of financial position is
presented in non-current assets at book value, and
amortized using the straight-line method over their
economic useful life.

Beban tangguhan diamortisasi selama umur manfaat,


biaya-biaya yang tidak mempunyai masa manfaat lebih
dari satu periode tidak dapat ditangguhkan, termasuk
kerugian yang timbul dari kegiatan awal operasi dan biaya
praoperasi / perintisan usaha.

Deferred charges are amortized over the estimated useful


life, costs that do not have a useful life of more than one
period can not be suspended, including losses arising from
the initial surgery and pre-operative expenses / pioneering
effort.

3.17 Pendapatan Diterima Dimuka

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Beban tangguhan merupakan pengeluaran yang memiliki


manfaat lebih dari dua belas bulan atau beban investasi
yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan
Perseroan namun tidak dapat diatribusikan ke jenis aset
tetap yang ada serta biaya-biaya yang pada awalnya
diakui sebagai aset tetapi diperkirakan akan menjadi
beban selama waktu tertentu atau melalui operasi normal
suatu usaha. Beban ini dikapitalisasi dan dalam laporan
posisi keuangan disajikan dalam aset tidak lancar
sebesar nilai tercatatnya, serta diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat
ekonomisnya.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3.17 Revenue Received in Advance


Advance from Customers are money received from other
parties in connection with the services of products that will
be performed by entities in the future, but the services are
not delivered to that party.

3.18 Penyisihan atau Liabilitas Diestimasi

3.18 Allowance or Provisions

Penyisihan atau liabilitas diestimasi untuk restorasi


lingkungan, biaya restrukturisasi dan tuntutan hukum
diakui ketika :

Allowance or estimated liabilities for environmental


restoration, restructuring costs and legal claims are
recognized when:

Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau


konstruksi di masa kini sebagai akibat dari kejadian
di masa lalu;

The Company has legal liability or construction at the


present time as a result of past events;

Terdapat kemungkinan diatas 50%, bahwa akan ada


arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan
liabilitas tersebut;

There is the possibility of above 50%, that there will be


an outflow of resources to settle the obligation;

Jumlahnya dapat diestimasi secara handal.

The amount can be reliably estimated.

Lihat catatan 18, butir 3).

See Note 18, point 3).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pendapatan Diterima Dimuka adalah penerimaan uang


dari pihak lain sehubungan dengan jasa yang akan
dilakukan oleh entitas dimasa depan, tetapi jasa
tersebut belum diserahkan kepada pihak tersebut.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

57
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

489

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

ACCOUNTING

POLICIES

3.19 Income Taxes


Effective date of January 1, 2012, the Company and
Subsidiaries adopted PSAK No.. 46 (Revised 2010), which
establishes the accounting treatment for income taxes take
into account current and future tax consequences of
recovery (settlement) of the carrying amount of assets
(liabilities) that are recognized in the consolidated
statement of financial position and transactions and other
events of the current period that are recognized in the
consolidated financial statements. The initial application of
this revised SAK had no impact on the consolidated
financial statements and its Subsidiaries.

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak


penghasilan badan yang terhutang saat ini dan pajak
tangguhan.

Income tax expense represents the sum of corporate


income tax currently payable and deferred tax.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban


atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang
pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau
kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam
pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung
di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar
laba atau rugi.

Current tax and deferred tax are recognized as an expense


or income in profit or loss, except to the extent that income
tax resulting from transactions or events that are
recognized outside profit or loss (either in other
comprehensive income or directly in equity), in which case
the tax is also recognized outside profit or loss.

Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46
(Revisi 2010), tentang "Pajak Penghasilan". Beban pajak
kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam
periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan
tarif pajak yang berlaku.

The Company calculates income taxes in accordance with


Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No..
46 (Revised 2010), about the "Income Taxes". Current tax
expense is determined based on the taxable income for
the year is calculated based on applicable tax rates.

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset


dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui
sebagai pajak tangguhan dengan 'metode liabilitas'. Pajak
tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini
atau secara substansial telah berlaku pada tanggal
laporan posisi keuangan (neraca). Pajak tangguhan
dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi
komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan
atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

All temporary differences between the carrying amounts of


assets and liabilities and their tax bases are recognized as
deferred tax using the 'liability method'. Deferred tax is
measured at the tax rates that apply currently or
substantively enacted at the statement of financial position
(balance sheet). Deferred tax is charged or credited in the
income statement, unless the deferred tax is charged or
credited directly to equity.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan


temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
kena pajak pada masa datang, sedangkan aset pajak
tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa
mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi
akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal
pada masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang
dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai. Koreksi
terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat
Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika mengajukan
keberatan atau banding, pada saat keputusan atas
keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.

Deferred tax liabilities are recognized for all deductible


temporary differences to the extent possible can be utilized
to reduce taxable income in future periods, whereas
deferred tax assets from future tax benefits and tax losses
to the extent that it is probable that the number of future
taxable profit will be available against which the future tax
benefits and tax losses can still be used. Amendments to
tax obligations are recorded when an assessment is (SKP)
is received or, if appealed against or appeal, when the
decision on the objection or appeal is determined.

Profil Perusahaan
Company Profile

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas


Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang
menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan
mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat
aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian
lain dari periode kini yang diakui dalam Laporan
Keuangan konsolidasian. Penerapan awal SAK revisi ini
tidak
berdampak
terhadap
Laporan
Keuangan
konsolidasian dan Entitas Anak.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

3.19 Pajak Penghasilan

OF SIGNIFICANT

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

58

490

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.19 Pajak Penghasilan (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.19 Income Taxes (continued)

Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan


jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak
tangguhan (deffered tax) yang diperhitungkan dalam
laporan laba - rugi komprehensif. Akun ini disajikan
dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan
penghasilan (beban) pajak tangguhan.

Other income (expense) income tax is the aggregate


amount of (i) Current tax (current tax) and (ii) Deferred tax
(deffered tax) are taken into account in the profit - or loss.
This account is presented by detailing the elements of
current tax expense and other income (expense) tax
deferred.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada


saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak (SKP), atau
apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah
diputuskan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan
saling hapus di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan
liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda,
sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Amendments to taxation obligations are recorded when an


assessment is received (SKP), or if appealed against,
when the results of the appeal is decided. Deferred tax
assets and liabilities are offset in the statement of financial
position, except for deferred tax assets and liabilities for
the different entities, in accordance with the presentation of
current tax assets and liabilities.

Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak


penghasilan badan perusahaan pada satu tahun fiskal
sesuai peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia,
dengan memperhitungkan (a) penghasilan neto
komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh. final dan
yang tidak termasuk obyek pajak, (c) penyesuaian fiskal
positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan
neto.

Current tax expense is the calculation of corporate income


tax liability in a fiscal year in accordance taxation laws in
force in Indonesia, taking into account (a) the commercial
net income, (b) income subject to income tax. final and that
does not include tax object, (c) positive and negative fiscal
adjustment, and (d) reduction of net income.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari hasil


perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan pada
tanggal laporan posisi keuangan (neraca), harus disajikan
tersendiri sebagai aset tidak lancar (non current) atau
liabilitas jangka panjang, serta jumlahnya di-offset dan
disajikan secara neto.

Deferred tax assets and liabilities arising from the


calculation of income (expense) Deferred tax on the
statement of financial position (balance sheet), should be
presented separately as assets 'non-current' (non-current)
or long-term liabilities, and amounts are offset and
presented in-on a net basis.

Lihat catatan 20.

Lihat catatan 20.

3.20 Program Manfaat Karyawan Lainnya

3.20 Other Employee Benefits Program

3.20.1 Imbalan Pasca Kerja

3.20.1 Post-Employment Benefits


Application of PSAK 24 (Revised 2010)
establishes the accounting and disclosure for
employee benefits requires companies to
recognize a liability if an employee has rendered
service to the Company and are entitled to
employee benefits to be paid out the future for the
company so treated as if enjoying the economic
benefits generated and the employees who are
entitled to employee benefits.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Aplikasi PSAK 24 (Revisi 2010) mengatur


akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja
karyawan yang mengharuskan perusahaan untuk
mengakui
kewajiban
jika
pekerja
telah
memberikan jasanya kepada perusahaan dan
berhak memperoleh imbalan kerja yang akan
dibayarkan masa depan untuk seterusnya
diperlakukan sebagai beban perusahaan jika
menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dan
diberikan oleh karyawan yang berhak memperoleh
imbalan kerja.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

In accordance with the tax laws, income subject to final


income tax, no longer reported as taxable income and all
expenses relating to income subject to final income tax can
not be deducted.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Sesuai dengan peraturan perpajakan, penghasilan yang


telah dikenakan PPh final, tidak lagi dilaporkan sebagai
laba kena pajak dan semua beban terkait dengan
penghasilan yang telah dikenakan PPh final tidak dapat
dikurangkan.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

59
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

491

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.20 Other Employee Benefits Program (continued)

3.20 Program Manfaat Karyawan Lainnya (lanjutan)


3.20.1 Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)

3.20.1 Post-Employment Benefits (continued)

Pada dasarnya imbalan


kerja karyawan
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis imbalan
kerja meliputi : imbalan kerja jangka pendek,
imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka
panjang. Perhitungan imbalan pasca kerja dan
imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh jasa
konsultan Aktuaris yang ditunjuk dan ditetapkan
oleh Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Basically employee benefits are classified into


three (3) types of employee benefits include: shortterm employee benefits, post-employment benefits
and long-term benefits. Calculation of postemployment benefits and long-term employee
benefits consulting services performed by the
Actuary appointed and confirmed by the company
in accordance with applicable regulations.

Pada dasarnya imbalan


kerja karyawan
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis imbalan
kerja meliputi : imbalan kerja jangka pendek,
imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka
panjang. Perhitungan imbalan pasca kerja dan
imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh jasa
konsultan Aktuaris yang ditunjuk dan ditetapkan
oleh Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Basically employee benefits are classified into


three (3) types of employee benefits include: shortterm employee benefits, post-employment benefits
and long-term benefits. Calculation of postemployment benefits and long-term employee
benefits consulting services performed by the
Actuary appointed and confirmed by the company
in accordance with applicable regulations.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

Employee Benefits Liabilities Short-Term

Liabilitas dan beban atas imbalan kerja jangka


pendek diakui dan dibukukan pada saat
terhutang pada karyawan.

Liability and expense on short-term employee


benefits are recognized and recorded when they
accrue to employees.

Liabilitas Estimasi Imbalan Pasca Kerja dan


Imbalan Jangka Panjang Lainnya.

Estimated Liabilities Post-Employment Benefits


and Other Long-term benefits.

Program Dana Pensiun Manfaat Pasti adalah


program pensiun yang menetapkan jumlah
manfaat pensiun, yang akan diterima oleh
karyawan
pada
saat
pensiun,
setelah
memperhitungkan faktor usia, masa kerja dan
jenjang kepangkatan (golongan) dan nilai
kompensasi.

Defined Benefit Pension Fund is a pension plan


that defines an amount of pension benefits, the
employee will receive on retirement, after taking
account of age, years of service and ranks
(groups) and the value of compensation.

Pembayaran kontribusi (iuran dana pensiun)


kepada Dana Pensiun Angkasa Pura II (DPAPII)
dibiayai oleh karyawan (Peserta) dan Perusahaan
(Pemberi Kerja). Iuran Dana Pensiun (IDP) beban
peserta ditetapkan melalui Peraturan Dana
Pensiun sebesar 5% dr gaji dasar karyawan,
25,78% dari gaji dasar yang ditangungkan oleh
perusahaan dipungut dari penghasilan/gaji
karyawan yang bersangkutan. IDP beban pemberi
kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria
sesuai dengan kebutuhan dana bagi pembiayaan
Program Pensiun setelah dikurangi IDP beban
peserta. Perhitungan aktuaria dilakukan secara
berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam tiga
tahun.

Payment
of
contributions
(pension
contributions) to the Pension Fund Angkasa
Pura II (DPAPII) financed by employees
(participants) and the Company (the Employer).
Contribution Pension Plan (IDP) participants
burden established by the Pension Fund
Regulatory dr 5% basic salary of employees,
25.78% of the basic salary ditangungkan by the
company withheld from the income / salary
employees. IDP burden employers determined
based on actuarial calculations in accordance
with the requirement of funds for financing
pension plan expense net of IDP participants.
Actuarial calculations performed regularly, at
least once in three years.

60

492

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.20 Other Employee Benefits Program (continued)

3.20 Program Manfaat Karyawan Lainnya (lanjutan)


3.20.1 Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)

3.20.1 Post-Employment Benefits (continued)


Estimasian pension liability is the present value of
the defined benefit obligation at the balance sheet
date less the fair value of plan assets and
adjustments to the correction (loss or gain) and the
actuarial past service cost not yet recognized.
Defined benefit obligation is calculated by
independent actuaries using the Projected Unit
Credit (PUC).

Nilai kini liabilitas manfaat pasti ditentukan dengan


mendiskontokan estimasi arus kas masa yang
akan datang dengan menggunakan tingkat bunga
obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi
dalam mata uang rupiah yang dengannya manfaat
tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki
jangka waktu yang sama dengan liabilitas manfaat
pensiun yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation


is determined by discounting the estimated future
cash flows that will come with the use of long-term
bond interest rates are high quality in the rupiah
currency by which the benefits will be paid and
that have terms to maturity equal to the retirement
benefit liability is concerned.

3.20.2 Kesejahteraan Karyawan

3.20.2 Employee Benefits


program

Companies implement employee benefit program


consisting of:

Program Pensiun :
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun
manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya.
Program ini dilaksanakan melalui Dana Pensiun
Angkasa Pura II (DAPENDA).

Retirement Program :
The Company has a defined benefit pension plan
for all its permanent employees. The program is
implemented through the Pension Fund Angkasa
Pura II (DAPENDA).

Bonus :
Bonus
ditetapkan
berdasarkan
estimasi
manajemen Perusahaan dan disahkan oleh Rapat
Umum Pemegang saham (RUPS), dibukukan
sebagai beban (expense) tahun berjalan.

Bonus :
Bonuses are set based on management's estimate
of the Company and approved by the General
Meeting of Shareholders ("AGM"), is recorded as
an expense (expense) for the year.

Program SHT dan PMK :


Perusahaan mengadakan kesepakatan bersama
dengan Serikat Pekerja Angkasa Pura II untuk
menyelenggarakan Santunan Hari Tua (SHT)
dan Penghargaan Masa Kerja (PMK) dimana
penghargaan terhadap karyawan dinyatakan
dalam bentuk uang maupun benda.

SHT and FMD Programs :


Company entered into an agreement with the trade
unions to organize Angkasa Pura II Retirement
Benefit ("SHT") and Work Award ("FMD") which is
expressed appreciation to employees in the form
of money or objects.

Cuti Tahunan, Cuti Panjang dan Tunjangan


Cuti Tahunan :
Perusahaan memberikan kesempatan cuti
tahunan (selama 12 hari per tahun) dan cuti
panjang (diberikan selama 90 hari per enam
tahun). untuk melengkapi pelaksanaan cuti
tersebut, Perusahaan memberikan tunjangan
cuti tahunan, tunjangan cuti panjang dan
tunjangan rekreasi.

Annual Leave, Long Leave and Annual Leave


Allowance :
The company gives the opportunity of annual
leave (12 days per year) and a sabbatical year
(given for 90 days per six years). to complete the
implementation of the furlough, the Company
provides annual leave allowances, sabbatical
allowances and recreation benefits.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

manfaat

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Perusahaan melaksanakan
karyawan yang terdiri dari :

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Liabilitas estimasian imbalan pensiun merupakan


nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal
neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program
dan penyesuaian atas koreksi (kerugian atau
keuntungan) aktuarial dan biaya jasa lalu yang
belum diakui. Liabilitas manfaat pasti dihitung oleh
aktuaris independen dengan menggunakan
metode Projected Unit Credit (PUC).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

61
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

493

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.20 Other Employee Benefits Program (continued)

3.20 Program Manfaat Karyawan Lainnya (lanjutan)


3.20.2 Kesejahteraan Karyawan (lanjutan)

3.20.2 Employee Benefits (continued)

Pemeliharaan Kesehatan :
Perusahaan memberikan jaminan pemeliharaan
kesehatan dari baik itu rawat jalan atau rawat
inap, perusahaan mempunyai ketetapan dan
kebijakan untuk karyawan dan keluarganya atas
jaminan kesehatan tersebut (yang meliputi
suami/istri dan maximum dua anak dibawah umur
21 tahun dan belum menikah).

Sanitation :
Companies providing health care benefits from
either outpatient or inpatient care, the company
has rules and policies for employees and their
families on the health insurance (which includes
husband / wife and a maximum of two children
under 21 years of age and unmarried).

Asuransi Jiwa dan Jamsostek


Perusahaan membiayai program asuransi jiwa
bagi karyawan. Perusahaan bekerja sama dengan
beberapa Perusahaan asuransi untuk mendukung
program
tersebut.
Perusahaan
juga
mengikutsertakan karyawannya dalam program
jaminan ketenagakerjaan di PT Jamsostek.

Life Insurance and Social Security


Corporate finance life insurance program for
employees. Company is working with several
insurance companies to support the program.
Company employees are also included in the
employment guarantee program in PT Social
Security.
See Note 25.

Lihat catatan 25.


3.21 Penggunaan Saldo Laba Berdasar Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham

3.21 The Usage of Net Profit Based-on the Minute of


General Shareholders Meeting

Penggunaan saldo laba yang dilakukan atas dasar


keputusan/risalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) direalisasikan sesuai dengan isi keputusan
tersebut. Penggunaan tersebut meliputi, tetapi tidak
terbatas pada pembagian dividen, pembagian tantiem,
penyisihan saldo laba ke cadangan umum, dan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pembagian laba
tersebut tidak diperlakukan sebagai beban (expense)
melainkan sebagai distribusi/pengurang saldo laba.

Distribution of net profit based on the minute of General


Shareholders Meeting (RUPS), comprises of but not
limited to dividend payment, tantiem, allocation to
appropriate retained earnings account, and allocation to
the Partnership and Community Development Program
(PKBL). This distribution is not treated as expenses, but
recorded as retained earnings distribution.

3.22 Selisih Nilai Transaksi Ekuitas Entitas Anak

3.22 Difference Subsidiary Equity Transactions

Akuisisi saham entitas anak yang memenuhi kriteria


sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
dicatat berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004), Akuntansi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali.

Acquisition of shares in subsidiaries that qualify as


restructuring transactions recorded by PSAK 38 (Revised
2004), Accounting for Restructuring.

Berdasarkan standar ini, akuisisi entitas anak dicatat


berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest)
dimana aset dan liabilitas entitas anak perusahaan dicatat
sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara harga
penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku
entitas anak, jika ada, dicatat sebagai 'selisih nilai
transaksi ekuitas anak perusahaan' dan disajikan secara
terpisah sebagai salah satu komponen ekuitas pada
laporan keuangan konsolidasian.

Under this standard, the acquisition of subsidiaries is


recorded based pooling (pooling of interest) where the
assets and liabilities of the subsidiary companies are
recorded in accordance with its book value. The difference
between the transfer price and the book value of the
Company's subsidiaries, if any, are recorded as a
'difference in value equity transactions' and presented
separately as a component of equity in the consolidated
financial statements.

62

494

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3.22 Selisih Nilai


(lanjutan)

Transaksi

Ekuitas

Entitas

3. SUMMARY
(continued)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.22 Difference Subsidiary Equity Transactions (continued)

Anak

Saldo akun selisih nilai transaksi ekuitas entitas anak


dapat berubah pada saat :

Margin account balance transactions equity of subsidiaries


are subject to change at the time:

Adanya
transaksi
resiprokal
sepengendali yang sama;

There are reciprocal transactions between entities under


common control;

antara

entitas

The loss of common control status between transacting


entities;

Pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen


kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak
lain yang tidak sepengendali.

Disposal of assets, liabilities, equity or other ownership


instruments that caused the difference restructuring
transactions to parties that are not under common
control.

Jika terjadi perubahan atas saldo akun ini yang


disebabkan oleh butir pertama diatas, saldo yang ada
akan disalinghapuskan dengan transaksi baru, sehingga
menimbulkan saldo baru.

When changes in the balance of the account due to the


first point above, the existing balance will be offset by a
new transaction, giving rise to a new balance.

Jika terjadi perubahan atas saldo akun ini yang


disebabkan oleh butir kedua diatas, saldo yang ada akan
digunakan untuk menghilangkan atau menambah saldo
negatif akun saldo laba.

When changes in the balance of the account due to the


second point above, the existing balance will be used to
eliminate or add to the negative balance of retained
earnings account.

Jika terjadi perubahan atas saldo akun ini yang


disebabkan oleh butir ketiga dan keempat diatas, saldo
yang ada akan diakui sebagai laba atau rugi yang
terealisasi.

When changes in the balance of the account due to the


third and fourth items above, the balance is recognized as
a gain or loss is realized.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai


dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan menajemen untuk membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas,
serta pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada
tanggal laporan keuangan, serta jumlah pendapatan dan
beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya
mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

The preparation of consolidated financial statements in


accordance with Financial Accounting Standards in
Indonesia requires management to make estimates and
assumptions that affect the amounts of assets and
liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities
at the date of the financial statements, and the amounts of
revenues and expenses during the reporting period. Actual
results could differ from those estimates.

Provisi diakui, jika :


Entitas memiliki liabilitas kini (bersifat hukum dan
konstruktif) sebagai akibat masa lalu;
Kemungkinan besar penyelesaian liabilitas tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi; dan
Estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut
dapat dibuat.

Provisions are recognized if:


The entity has a present obligation (legal nature and
constructive) as a result of the past;
Most likely the settlement of liabilities resulting outflow of
resources embodying economic benefits that it contains,
and
Reliable estimates of the amount of the liability can be
made.

Peristiwa yang mengikat adalah peristiwa yang


menimbulkan liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif
yang mengakibatkan entitas tidak memiliki alternatif lain,
kecuali menyelesaikan liabilitas tersebut.

Binding events are events that give rise to legal liability


resulting or constructive liability entities have no other
alternative, but to settle the liability.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Hilangnya status sepengendali antara entitas yang


pernah bertransaksi;

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

The existence of a quasi-reorganization event;

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Adanya peristiwa kuasi reorganisasi;

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

63
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

495

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3.22 Selisih Nilai


(lanjutan)

Transaksi

Ekuitas

Entitas

3. SUMMARY
(continued)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.22 Difference Subsidiary Equity Transactions (continued)

Anak

Liabilitas diestimasi dikaji ulang dan ditelaah oleh


manajemen setiap akhir periode pelaporan, yaitu pada
tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan
'estimasi terbaik yang paling kini', yaitu apakah tingkat
kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat
ekonomi
bertambah
sehingga
menjadi
kemungkinan besar terjadi atas kemungkinan besar tidak
terjadi sehingga provisi dibatalkan.

Estimated liabilities are reviewed and evaluated by


management on the end of each reporting period, the date
of the report keuanga position to determine the 'best
estimate of the present', ie whether the level of possible
outflow of resources embodying economic benefits accrue
containing thus be more likely to occur on the most likely
not happen so provision was canceled.

Liabilitas kini yang terkait dengan 'kontrak memberatkan',


termasuk ARO (asset retairement obligations) diukur dan
diakui sebagai provisi. Provisi diukur sebelum
memperhitungkan pajak karena dampak pajak dari provisi
dan perubahannya diatur dalam PSAK 46, Akuntansi
Pajak Penghasilan.

Liability now associated with 'burdensome contract',


including ARO (asset retairement obligations) is measured
and recognized as a provision. Provisions are measured
before taxes account for the impact of tax provisions and
amendments set forth in PSAK 46, Accounting for Income
Taxes.

Provisi restrukturisasi hanya mencakup pengeluaran


langsung yang timbul dari restrukturisasi, yaitu memenuhi
2 (dua) persyaratan, yaitu (i) benar-benar harus
dikeluarkan dalam rangka restrukturisasi; dan (ii) tidak
terkait dengan aktivitas entitas yang masih berlangsung.
Meskipun demikian, provisi restrukturisasi tidak
mencakup biaya-biaya, seperti (i) pelatihan atau
penempatan kembali (relokasi) staf yang masih tetap
dikaryakan, (ii) pemasaran, atau investasi dalam sistem
dan jaringan distribusi baru.

Restructuring provision includes only the direct


expenditures arising from the restructuring, which meets
two (2) requirements, namely (i) really should be issued in
a restructuring, and (ii) not associated with the ongoing
activities of the entity. Nevertheless, the restructuring
provision does not include the costs, such as (i) or
placement training again (relocating) the staff are still
employed, (ii) marketing, or investment in new systems
and distribution networks.

Dalam penyajian dan pengungkapan liabilitas


diestimasi, informasi komparatif tidak disyaratkan.

In the presentation and disclosure of estimated liabilities,


comparative information is not required.

3.23 Sewa

3.23 Lease

PT Angkasa Pura II (Persero) menerapkan PSAK No. 30


(Revisi 2011), "Sewa". Penentuan apakah suatu
perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian
yang mengandung sewa didasarkan atas substansi
perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan
suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak
untuk menggunakan aset tersebut.

PT Angkasa Pura II (Persero) adopted PSAK No.. 30


(Revised 2011)," "Lease" ". Determination of whether an
agreement is a rental agreement or lease agreement
containing the substance of the agreement based on the
inception date and whether the fulfillment of the agreement
depends on use of an asset and the agreement provides a
right to use the asset.

Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara


substansial kepada lessee seluruh resiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasin
sebagai sewa pembiayaan. Selanjutanya suatu sewa
dikalsifikasin sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan
secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset.

Under this revised PSAK lease that transfers to the lessee


substantially all the risks and rewards incidental to
ownership are diklasifikasin as finance leases.
Selanjutanya a dikalsifikasin lease operating lease if the
lease does not transfer substantially all the risks and
rewards incidental to ownership.

64

496

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.23 Sewa (lanjutan)

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.23 Lease (continued)

1) Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2011), dalam sewa


pembiayaan, perusahaan mengakui aset dan liabilitas
dalam laporan posisi keuangan pada awal masa
sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar
nilai kini dari pembiayaan sewa minimum, jika nilai
kini lebih rendah dari nilai wajar.

1) Under PSAK No.30 (Revised 2011), in a finance


lease, the company recognized assets and liabilities in
the statement of financial position at the inception of
the lease at the fair value of the leased property or the
present value of the minimum lease financing, if
present value is lower than the fair value.

Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang


merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban
keuangan dialokasikan pada setiap periode selama
masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Beban keuangan dicatat dalam laporan laba/rugi
komprehensif konsolidasian. Aset sewaan (disajikan
sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka
waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset
sewaan dan periode masa sewa. Jika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa perusahaan akan
mendapatkan hak kepemilikian pada akhir masa
sewa.

Lease payments are apportioned between the finance


charge and the reduction of the lease liability. Finance
charge is allocated to each period during the lease
term so as to produce periodic rate constant on the
balance of the liability. Contingent rents are charged in
the period incurred. Finance charges are reflected in
profit and / or loss. Leased assets (presented as part
of fixed assets) are depreciated over the shorter of the
useful life of the leased asset and the lease term. If
there is no reasonable certainty that the company will
obtain ownership by the end of the lease term.

2) Dalam sewa operasi, perusahaan mengakui


pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis
lurus (straight-line basis ) selama masa sewa.

2) Under an operating lease, the company recognizes


lease payments as an expense on a straight-line basis
(straight-line basis) over the lease term.

Perusahaan sebagai Lessor

Company as lessor
1) Under PSAK No. 30 (Revised 2011), in a finance
lease, the company recognized asset beupa finance
lease receivables in the balance sheet at an amount
equal to the net investment in the lease. Acceptance
pitang lease is treated as a payment of principal and
finance income. recognition of finance income is
based on a pattern reflecting a constant periodic rate
of return on net investment Integration as a lessor
under a finance lease.

2) Dalam sewa menyewa biasa, perusahaan mengakui


aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan
sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal
sehubungan proses negosiasi sewa operasi
ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan
diakui sebagai beban selama masa sewa dengan
dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental
kontijen apabila ada diakui sebgai pendapatan pada
periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui
sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama
masa sewa.

2) In a lease, the company admitted to operating lease


assets in the balance sheet according to the nature of
the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an
operating lease are added to the carrying amount of
the leased asset and recognized as an expense over
the lease term on the same basis as rental income.
Contingent rental income if any sebgai recognized in
the period incurred. Operating lease income is
recognized as revenue on a straight-line basis over
the lease term.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

1) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), dalam sewa


pembiayaan, perusahaan mengakui aset berupa
piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan
sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa
neto. Penerimaan pitang sewa diperlakukan sebagai
pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan.
pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada
suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi
bersih perushaan sebagai lessor dalam sewa
pembiayaan.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Company as Lessee

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perusahaan sebagai Lessee

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

65
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

497

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

3. SUMMARY
(continued)

3.24 Pengakuan Pendapatan dan Beban

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.24 Revenue and Expense Recognition

Pendapatan jasa aeronautika diakui pada saat jasa


diserahkan kepada pelanggan.

Aeronautical services revenues are recognized when


services are rendered to customers.

Pendapatan jasa non aeronautika persewaan tanah


dan bangunan konsesi diakui sesuai dengan periode
yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan.

Non-aeronautical services revenues rental of land and


buildings is recognized in accordance with the
concession period has been running during the year.

Pendapatan atas penggunaan fasilitas peralatan


Perusahaan oleh pelanggan dan pendapatan jasa non
aeronautika lainnya diakui pada saat fasilitas tersebut
digunakan dan pada saat jasa diserahkan.

Revenue for the use of facilities and equipment of the


Company by customers non aeronautical services
revenues are recognized at the time the facility is used
and at the time services are rendered.

Pendapatan persewaan tanah dan bangunan yang


diterima di muka atas periode yang belum berjalan
dicatat sebagai pendapatan diterima di muka.

Land and building rental income received in advance for


a period that has not run is recorded as unearned
revenue.

Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual.


Penghasilan bunga diakui atas dasar proporsi waktu,
pokok dan tingkat bunga yang berlaku, sedangkan
beban dicatat pada saat terjadinya dan diakui sesuai
dengan
kemanfaatannya
pada
tahun
yang
bersangkutan.

Other income is recognized on an accrual basis. Interest


income is recognized on a time proportion basis, the
principal and the prevailing interest rate, while expenses
are recorded as incurred and recognized in accordance
with their emergence during the year.

Pengakuan dan pengukuran beban


Beban diakui bilamana jasa dari pihak lain telah
diterima oleh perusahaan berdasarkan tingkat
penyelesaian fisik atau karena berlalunya periode
pelayanan yang diterima dari pihak lain. Demikian pula,
beban yang belum diketahui jumlahnya secara pasti
sampai penutupan buku, dilakukan penghitungan
taksasi oleh unit teknis, dan diakui sebagai biaya yang
masih harus dibayar.

Recognition and measurement of expense


Expenses are recognized when the services of the other
party have been received by the company based on the
level of physical settlement or because of the passage
of the period of service received from the other party.
Similarly, the burden of which is not known for certain
until the closing number of the book, was calculated
assessed by the technical unit, and is recognized as an
accrued expense.

3.25 Laba / Rugi Bersih Per Saham

3.25 Earnings Per Share of Basic

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas


Anak menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang
menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per
saham. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak pada
laporan keuangan perusaan.

Effective date of January 1, 2012, the Company and


Subsidiaries adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), which
establishes principles for the determination and
presentation of earnings per share. This revised PSAK no
impact on the company 'financial statements.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total


laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar pada periode yang
bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing the total


profit for the period attributable to owners of the parent by
the weighted average number of ordinary shares
outstanding during the period.

Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang


menjadi subyek pajak final diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada
tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan
(PPh) - final yang telah dibayar dengan jumlah yang
dibebankan sebagai beban pajak penghasilan (PPh) final pada laporan laba rugi komprehensif diakui sebagai
pajak dibayar dimuka atau hutang pajak.

Current tax expense in respect of income subject to final


tax is recognized proportionately with the revenue
recognized in the current year. The difference between the
amount of income tax (income tax) - which has been paid
to the final amount charged as income tax expense
(income) - the final statement of comprehensive income is
recognized as prepaid tax or tax payable.

Lihat catatan 38.

See Note 38.

66

498

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. SUMMARY
(continued)

3.26 Informasi Segmen

OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

3.26 Segment Information

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:


yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban; Hasil
operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil
keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang
sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut
dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan
yang dapat dipisahkan.

An operating segment is a component of an entity: that


engages in business activities from which it may earn
revenues and incur expenses; Whose operating results are
regularly reviewed by the entitys operating decision maker
to make decisions about resources to be allocated to the
segment and value its performance; and for which discrete
financial information is available.

Untuk tujuan manajemen, Perusahaan dan Entitas Anak


dibagi menjadi beberapa segmen operasi berdasarkan
produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh
masing-masing pengelola segmen yang bertanggung
jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para
pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada
manajemen yang secara teratur mengkaji hasil operasi
sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke
masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja
segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing
segmen terdapat dalam Catatan 43, termasuk faktor yang
digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang
dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.

For management purposes, the Company and its


subsidiaries are divided into operating segments based on
products and services which are independently managed
by the respective segment managers responsible for the
performance of each segment. The segment managers
report directly to the management regularly review the
operating results as a basis for allocating resources to
each of the segments and to assess segment
performance. Additional disclosures on each of the
segments contained in Note 43, including the factors used
to identify the reported segments and the measurement
basis of segment information.

Para pengelola segmen melaporkan secara langsung


kepada manajemen yang secara teratur mengkaji hasil
operasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber
daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja
segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing
segmen terdapat dalam Catatan 43, termasuk faktor yang
digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang
dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.

The segment managers report directly to the management


who regularly review the segment results in order to
allocate resources to the segments and to assess the
segment performance. Additional disclosures on each of
these segments are shown in Note 43, including the
factors used to identify the reportable segments and the
measurement basis of segment information.

Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar


Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian
dari proses konsolidasi.

Segments are determined before intra-group balances and


intra-group transactions are eliminated as part of
consolidation process.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Effective January 1, 2011, PSAK 5 (Revised 2009)


requires operating segments to be identified on the basis
of internal reports about components of the Company and
its subsidiaries that are regularly reviewed by the chief
operating decision maker in order to allocate resources to
the segments and to assess their performances.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009)


mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan
laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan
dan entitas anak yang secara reguler direviu oleh
pengambil keputusan operasional dalam rangka
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen
operasi.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

67
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

499

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

4. SUMBER
ESTIMASI
PERTIMBANGAN

KETIDAKPASTIAN

DAN 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT

Pertimbangan

Judgments

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan


Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan
liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada
akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan
estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam
periode/tahun pelaporan berikutnya.

The preparation of the company and its subdiariess


consolidated financial statements requires management to
make judgments, estimates and assumptions that affect the
reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities,
and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the
reporting period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that require a material
adjustment to the carrying amount of the asset and liability
affected in future periods/years.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka


penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the


process of applying the company and its subdiariess
accounting policies that have the significant effects on the
amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Classification of Financial Assets and Liabilities

Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset


dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang
ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak
seperti diungkapkan pada catatan 3.6

The company and its subdiaries determines the classifications


of certain assets and liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK
No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and
financial liabilities are accounted for in accordance with the
company and its subdiariess accounting policies disclosed in
note 3.6

Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha

Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables

Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika


terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut,
Perusahaan
dan
Entitas
Anak
mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun
tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat
provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima
oleh Perusahaan dan Entitas Anak.

The company and its subdiaries evaluates specific accounts


where it has information that certain customers are unable to
meet their financial obligations. In these cases, The company
and its subdiaries uses judgment, based on the best available
facts and circumstances, including but not limited to, the length
of its relationship with the customer and the customers current
credit status, to record specific provisions for customers
against amounts due to reduce its receivable amounts that the
company and its subdiaries expects to collect.

Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan


jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai
tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak
sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31
Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar
Rp.169.116.829.878,
Rp169.032.322.396,
dan
Rp131.910.066.504

Specific provisions are re-evaluated and adjusted if additional


information received affects the amount of allowance for
impairment losses on accounts receivable. The carrying amount
of accounts receivable of the Company and subsidiaries before
allowance for impairment losses as at 31 December 2014, 2013
and
2012
respectively
Rp.169.116.829.878,
Rp169.032.322.396, Rp131.910.066.504

Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa


depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain
pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya
dijelaskan dibawah ini.

The key assumptions concerning future and other key sources


of estimation at the end of the reporting period, that have the
significant risk of causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next financial year
are discussed below.

68

500

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

KETIDAKPASTIAN

DAN 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT


(continued)

Estimated useful lives of fixed assets


The company and its subdiaries estimates the useful lives of its
fixed assets based on expected asset utilization as anchored on
business plans and strategies that also consider expected
market behavior. The estimation of the useful lives of fixed
assets is based on The company and its subdiariess
assessment of industry practice, internal technical evaluation
and experience with similar assets. The estimated useful lives
are reviewed at least each of ending financial period and are
updated if expectations differ from previous estimates due to
physical wear and tear, technical or commercial obsolence and
legal or other limitations on the use of the assets. It is possible,
however, that future results of operations could be materially
affected by changes in the estimates brought about by changes
in the factors mentioned above.

Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat


ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 80 tahun. Ini
adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri
dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi
dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa
aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin
direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan dan
Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp10.109.252.083.774
(31
Desember
2012
:
Rp6.727.300.088.994)

The company and its subdiaries estimates the useful lives of


these fixed assets to be within 5 to 80 years. These are
common life expectancies applied in the industries where the
company and its subdiaries conducts its businesses. Changes
in the expected level of usage and technological development
could impact the economic useful lives and the residual values
of these assets, and therefore future depreciation charges could
be revised. The net carrying amount of the company and its
subdiariess fixed assets as of December 31, 2012 was
Rp10.109.252.083.774
(December
31,
2012
:Rp6.727.300.088.994)

Liabilitas imbalan pasca kerja


Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari
kewajiban pensiun ditentukan oleh penilaian aktuaris dengan
menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto,
tingkat pengembalian dana yang diharapkan, tingkat kenaikan
kompensasi dan tingkat kematian. Kewajiban manfaat pasti
sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Nilai tercatat
liabilitas telah diungkapkan dalam Catatan 25

Post employment benefits obligation


The cost of defined benefit plan and present value of the
pension obligation are determined based actuarial valuation
which makes use of various assumptions such as discount
rates, expected rates of return on plan assets, rates of
compensation increases and mortality rates. The defined benefit
obligation is highly sensitive to changes in the assumptions. The
carrying amount of the obligation is disclosed in Note 25

Pajak penghasilan
Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan
secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau
masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi
dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait
dengan intepretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks
dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa
depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait
dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan
menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka
gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus
diakui sesuai dengan PSAK 57, Provisi, Liabilitas Kontijensi
dan Aset Kontijensi. Pajak penghasilan telah diungkapkan
dalam Catatan 20

Income taxes
In certain circumstances, the Company may not be able to
determine the exact amount of its current or future tax liabilities
due to ongoing investigations by, or negotiations with, the
taxation authority. Uncertainties exist with respect to the
interpretation of complex tax regulations and the amount and
timing of future taxable income. In determining the amount to be
recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company
applies similar considerations as it would use in determining the
amount of a provision to be recognized in accordance with
PSAK 57, Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Asset. Income tax is disclosed in Note 20

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Estimasi masa manfaat atas aset tetap


Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang
diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha
dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap
adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak
terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan
pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat
ditelaah minimal setiap akhir periode pelaporan dan diperbarui
jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan
pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau
komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan
dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari
operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahanperubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan
faktor-faktor yang disebutkan di atas.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Estimates and Assumptions (continued)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

4. SUMBER
ESTIMASI
PERTIMBANGAN (lanjutan)

69
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

501

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

4. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN


PERTIMBANGAN (lanjutan)

4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT


(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Rugi penurunan nilai pinjaman yang piberikan


Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai pinjaman
yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan.
Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat
dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian,
apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan
asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa
depan yang direviu
secara berkala untuk mengurangi
perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah
diungkapkan dalam Catatan 6

Impairment loss on loans and receivables


The Company and its subsidiaries assess their loans and
receivables for impairment at each reporting date. In
determining whether an impairment loss should be recorded in
profit or loss, management makes judgment as to whether there
is an objective evidence that loss event has occurred.
Management also makes judgment as to the methodology and
assumptions for estimating the amount and timing of future cash
flows which are reviewed regularly to reduce any difference
between loss estimate and actual loss. The carrying amount of
loans and receivables are disclosed in notes 6

PENJELASAN AKUN-AKUN LAPORAN POSISI KEUANGAN EXPLANATION-ACCOUNT ACCOUNT STATEMENTS OF


FINANCIAL POSITION STATEMENT OF INCOME AND
DAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
COMPREHENSIVE

5. KAS DAN SETARA KAS

5. CASH AND CASH EQUIVALENTS


Balance of cash and cash equivalents are held with the
following details:
1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec. 2013

156.006.795
51.073.042

504.885.161
90.091.427

364.769.658
36.194.106

207.079.837

594.976.588

400.963.764

142.866.716.533

67.811.504.661

56.401.410.474

Bank:
IDR Account

85.151.011.204

40.921.356.013

37.636.312.435

($ 3.357.237, 3.892.070, 2.128.174)


USD Account

228.017.727.737

108.732.860.674

94.037.722.909

Deposito Berjangka

798.800.000.000

1.400.704.000.000

2.131.349.000.000

Jumlah

1.027.024.807.574

1.510.031.837.262

2.225.787.686.673

Kas:
Kas Rupiah
Kas USD ($ 7.391, 3.743, 11.698)

Sub Jumlah
Bank:
Rekening Rupiah
Rekening USD ($ 3.357.237,
3.892.070, 2.128.174)

Sub Jumlah

Cash:
IDR Cash
($ 7.391, 3.743, 11.698) USD Cash

Sub Total

Sub Total
Call and Time Deposits
Total

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Saldo kas dan setara kas yang dimiliki dengan rincian sebagai
berikut:

70

502

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Rincian saldo bank untuk rekening rupiah dan valuta asing


sebagai berikut :
31 Des./Dec. 2014

Pihak Ketiga
Bank Jabar
Citibank
Bank Mega
Bank Bukopin
Bank Nagari
Sub Jumlah Bank IDR

Pihak Ketiga
Citibank
Sub Jumlah Bank USD
Jumlah Bank

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

65.061.109.426
21.333.960.423
28.887.446.840
21.061.714.960

40.266.945.283
14.698.453.789
10.651.168.994
764.907.582

27.243.733.336
15.462.170.781
11.792.538.231
268.936.094

Bank IDR
Related parties
Mandiri Bank
BRI
BNI
BTN

1.435.626.241
427.946.687
1.197.206.210
3.461.705.746

683.953.667
428.018.687
138.438.328
6.528.272
173.090.059

486.851.937
428.290.687
367.991.827
267.094.565
83.803.015

Third Party
Bank Jabar
Citibank
Mega Bank
Bukopin
Nagari Bank

142.866.716.533

67.811.504.661

56.401.410.473

Sub Total Bank IDR

52.704.128.559
23.942.644.869
2.349.129.916

26.947.862.950
10.929.144.780
2.299.343.683

16.039.209.226
14.862.479.110
1.542.261.418

Bank USD
Related parties
Mandiri Bank
BNI
BRI

6.155.107.860

745.004.600

5.192.362.682

Third Party
Citibank

85.151.011.204
228.017.727.737

40.921.356.013
108.732.860.674

37.636.312.436
94.037.722.909

Sub Total Bank USD


Total of Banks

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Bank USD
Pihak-pihak Berelasi
Bank Mandiri
BNI
BRI

31 Des./Dec. 2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Bank IDR
Pihak-pihak Berelasi
Bank Mandiri
BRI
BNI
BTN

Details of the bank balance for rupiah and foreign currency


accounts as follows:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

71
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

503

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Rincian deposito berjangka adalah sebagai berikut :


31 Des./Dec. 2014
DEPOSITO IDR :
Pihak-pihak Berelasi
BRI Syariah (IDR)
Bank Mandiri EX BBD (IDR)
BNI (IDR)
BTN (IDR)
Bank Mandiri EX EXIM (IDR)
Bank Mandiri EX BDN (IDR)
Bank Mandiri EX EXIM (IDR)
BNI (IDR)
BNI APS (IDR)
BRI (IDR)
BRI APS (IDR)
Pihak Ketiga
Bank Muamalat (IDR)
Bank Permata (IDR)
Bank Jabar Banten (IDR)
Bank Mega Syariah (IDR)
Bank CIMB Niaga (IDR)
Bank BTPN (IDR)
Bank Bukopin (IDR)
Sub Jumlah Deposito IDR

Details of time deposits are as follows:


31 Des./Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

5.000.000.000
70.000.000.000
21.400.000.000
60.000.000.000
50.000.000.000
112.500.000.000
210.000.000.000
10.000.000.000
2.500.000.000

163.000.000.000
55.900.000.000
60.000.000.000
60.000.000.000
151.500.000.000
535.000.000.000
-

449.600.000.000
407.310.000.000
121.650.000.000
97.400.000.000
48.000.000.000
233.340.000.000
-

DEPOSIT IDR :
Related parties
BRI Syariah (IDR)
Bank Mandiri EX BBD (IDR)
BNI (IDR)
BTN (IDR)
Bank Mandiri EX EXIM (IDR)
Bank Mandiri EX BDN (IDR)
Bank Mandiri EX EXIM (IDR)
BNI (IDR)
BNI APS (IDR)
BRI (IDR)
BRI APS (IDR)

5.000.000.000
55.000.000.000
27.700.000.000
20.200.000.000
35.000.000.000
20.000.000.000

10.000.000.000
118.704.000.000
40.500.000.000
89.300.000.000
20.000.000.000

10.000.000.000
28.704.000.000
41.600.000.000
101.300.000.000
20.000.000.000

Third Party
Muamalat Bank (IDR)
Permata Bank (IDR)
Bank Jabar Banten (IDR)
Mega Syariah Bank (IDR)
CIMB Niaga Bank (IDR)

45.000.000.000
49.500.000.000

45.000.000.000
51.800.000.000

84.110.000.000

BTPN Bank (IDR)


Bukopin Bank (IDR)

798.800.000.000

1.400.704.000.000

1.643.014.000.000

Sub Total Deposit IDR

DEPOSITO USD :
Pihak-pihak Berelasi
BRI (USD)

314.275.000.000

DEPOSIT USD :
Related parties
BRI (USD)

Pihak Ketiga
Bank Permata (USD)
Bank CIMB Niaga (USD)

145.050.000.000
29.010.000.000

Third Party
Permata Bank (USD)
CIMB Niaga Bank (USD)

488.335.000.000

798.800.000.000

1.400.704.000.000

2.131.349.000.000

Sub Jumlah Deposito USD

Jumlah Deposito

Berikut ini kisaran suku bunga deposito yang jatuh tempo


kurang dari 3 bulan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dan 2013, serta 1 Januari 2013/ 31 Desember
2012.

Kisaran
Deposito

Suku

Sub Total Deposit USD


Total Deposits

Here's the range of interest rates on deposits with maturities of


less than 3 months for the year ended December 31, 2014 and
2013, and January 1, 2013 / December 31, 2012.

2014

2013

2012

8,25% - 10,50%

8,25% - 11,00%

5,50% - 7,00%

Bunga

Range Deposit Rate

Tidak saldo kas dan setara kas diatas yang tidak dapat
digunakan oleh kelompok usaha Perusahaan.

There is no cash and cash equivalent balance above which


cannot be used by group of the Company.

72

504

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha sebagai berikut :

Piutang usaha
Piutang usaha yang belum difaktur
Jumlah

Nilai Tercatat

31 Desember 2014

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

527.503.265.982

375.541.148.753

388.621.964.442

Trade receivables

232.287.308.856

148.063.872.844

191.257.964.815

Unbilled receivables

759.790.574.838

523.605.021.597

579.879.929.257

Total

(150.514.647.151)
(18.602.182.727)

(150.430.139.669)
(18.602.182.727)

(120.961.502.569)
(10.948.563.935)

590.673.744.960

354.572.699.201

447.969.862.753

Piutang usaha kepada pihak ketiga per debitur

PT Metro Batavia **)


PT Angkasa Citra Sarana
Air Asia
Saudi Arabia Airlines
Cathay Pasific Airways
Air Nuigini
Malaysia Airlines System
Quantas Airways
Sriwijaya Air
PT Jasa Angkasa Semesta
Adam Air
Mandala Airlines
Macau Eagle
PT Melati Bhakti
Silk Air
Thai Internasional

Jumlah - Dipindahkan

Trade receivables from third parties by debtor:

31 Desember 2014

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

21.477.225.125
2.358.515.828
72.138.059
2.544.303.992
18.602.182.727
90.810.791
15.580.425.334
2.453.589.521
2.608.741.085
5.884.110.022
1.221.083.873
546.404.491
4.202.441.801
153.558.726
3.812.962.638
1.131.083.192
3.208.664.388
2.896.704.614
2.596.377.780
121.125.655
238.984.898
1.500.486.221
999.543.641
1.008.192.554
4.672.678.534
700.000.000
2.093.500.909
-

9.839.190.327
5.743.661.225
451.194.672
7.854.769.785

24.273.202.526
22.081.826.153
18.393.954.235
10.232.091.929

10.948.563.935
4.354.624.932
11.435.554.710
995.371.734
3.699.721.641
7.222.581.224
1.922.581.008
3.649.329.619
3.411.124.286
959.224.268
3.918.004.966
5.146.410.496
3.988.554.057
2.896.704.614
2.956.655.952
1.399.631.262
238.984.898
2.761.437.697
273.200.000
3.075.664.997
1.106.553.320
5.321.873.824
899.418.306
660.000.000
2.104.163.949
49.023.966
1.860.820.415

10.948.563.935
7.382.790.952
7.077.154.196
6.433.093.986
5.058.314.153
4.463.394.568
4.246.974.021
4.157.239.382
4.097.671.454
3.995.038.799
3.783.641.729
3.708.049.465
3.014.189.864
2.896.704.614
2.800.605.616
2.790.063.176
2.778.687.655
2.750.038.640
2.470.415.000
2.464.720.544
2.371.888.553
2.316.526.784
2.182.400.255
2.102.100.000
2.093.316.127
2.067.959.776
2.026.158.609

102.775.836.400

111.144.596.086

177.458.776.695

Third Parties :
PT Lion Mentari Airlines
Singapore Airlines
Korean Airlines
Emirat Arab
PT Metro Batavia **)
PT Angkasa Citra Sarana
Air Asia
Saudi Arabia Airlines
Cathay Pasific Airways
PT Air Nuigini
Malaysia Airlines System
Quantas Airways
Sriwijaya Air
PT Jasa Angkasa Semesta
Adam Air
Mandala Airlines
Macau Eagle
PT Melati Bhakti
Silk Air
Thai Internasional
Air India
Qatar Airways
PT Lestari Cipta Mandiri
Java Jet Jeppesen
Tiger Airways
PT Inti Dufree Promosindo
PT Dewata Agung Wibawa
PT PG 2 Poin Media Globalindo
PT Ramaco Gerbang Mas
PT Unex Inti Indonesia
Asia Air

Total Continue

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Air India
Qatar Airways
PT Lestari Cipta Mandiri
Java Jet Jeppesen
Tiger Airways
PT Inti Dufree Promosindo
PT Dewata Agung Wibawa
PT PG 2 Poin Media Globalindo
PT Ramaco Gerbang Mas
PT Unex Inti Indonesia
Asia Air

Carry Amount

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Pihak Ketiga :
PT Lion Mentari Airlines
Singapore Airlines
Korean Airlines
Emirat Arab

Provision for Doubtful


Receivables
Impairment Loss of Receivables

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Penyisihan Piutang Usaha


Tak Tertagih
Penurunan Nilai Piutang

The details of trade receivables are as follow :

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

6. PIUTANG USAHA

73
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

505

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Jumlah Pindahan
PT Wahana Dirgantara
Jetstar Airways
PT Mandai Prima
KLM Royal Dutch Airlines
Air Zimbabwe
Indonesia Airlines
Air Lanca Ltd
PT Sanggraha Daksa Mitra
PT Gatari
China Airlines
PT Mustika Pratama
Imigrasi
PT Inti Global Logistik
Royal Brunai Airlines
PT Level Delapan Utama
PT Profita Garda Kencana
PT Mitra Karsa Media
PT Taurus Gemilang
Airport Media Network
Japan Air Lines
AW Air
PT Lufthansa G.A
Atlas Air
PT Dahliatama Prima
PT Griya Kaya Kreasi Graha
PT Ghita Avia Trans
PT Cardido Citra Buana
All Nippon Airways
PT Birotika Semesta
PT Dharma Bandar Mandala
PT Keris Gallery
PT Air Mark Indonesia
Value Air
Air New Zealand
Jatayu Air
PT Indoglobal Spectramatrix
Yamen Airlines

Angkasa Pura Schipol


PT Aerofood Indonesia
CV Gerbang Sari
Deltaindo
PT U Connectivity Services
PT Insite Media
Media Promosi Indonesia
PT Citilink Indonesia
PT Eljohn Putera Sriwijaya
PT Jakarta Boxing Stadium
PT Surya Sukses Makmur
Emirates Airways Corp
Surya Kencana Baru
Jumlah - Dipindahkan

6. TRADE RECEIVABLES (continued)


31 Desember 2014

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

102.775.836.400

111.144.596.086

177.458.776.695

506.336.104
1.536.510.925
3.166.082.012
2.539.813.973
1.988.293.074
1.757.456.154
1.065.513.164
764.575.481
362.550.528
1.438.770.984
123.210.323
597.716.852
691.805.517
1.138.352.337
499.034.524
953.393.054
2.229.436
454.014.610
218.229.836
229.437.250
123.556.697
560.447.772
4.808.884.597
1.683.091.144
36.316.537
281.348.886
425.519.420
700.455.663
300.171.277
4.123.587.337
793.487.865
6.370.116.371
5.734.762.455
4.628.591.873
4.296.600.000
4.052.226.455
3.189.291.875
2.987.086.994
2.981.069.991
2.879.785.000
2.877.989.466
2.277.257.826
2.211.431.290

535.083.627
3.635.617.755
1.378.555.788
2.329.856.137
3.955.331
1.979.623.594
1.723.801.412
978.975.621
426.833.121
933.350.434
1.845.509.107
927.715.107
123.210.323
1.238.195.511
691.805.517
1.138.352.337
623.548.420
151.861.111
1.288.135.632
4.157.966.904
299.424.583
324.414.745
385.344.790
123.581.697
506.217.216
4.400.000
1.760.000
751.562.184
66.531.453
369.752.984
86.915.897
708.249.182
301.821.580
195.353.535
594.581.098
-

1.988.901.692
1.933.351.336
1.923.859.488
1.895.271.361
1.883.519.602
1.811.454.977
1.747.428.747
1.697.446.368
1.598.730.448
1.528.039.669
1.445.189.107
1.355.712.103
1.355.313.548
1.238.092.695
1.189.484.963
1.186.805.517
1.138.352.337
1.112.402.431
1.055.767.516
1.043.766.155
1.026.525.423
973.638.345
769.049.105
746.430.728
711.806.697
709.608.150
704.054.299
636.134.544
581.067.933
572.088.581
450.670.675
418.359.415
309.607.968
235.866.192
197.119.591
-

181.132.239.329

141.976.459.817

216.629.694.401

Total Continue
PT Wahana Dirgantara
Jetstar Airways
PT Mandai Prima
KLM Royal Dutch Airlines
Air Zimbabwe
Indonesia Airlines
Air Lanca Ltd
PT Sanggraha Daksa Mitra
PT Gatari
China Airlines
PT Mustika Pratama
Imigrasi
PT Inti Global Logistik
Royal Brunai Airlines
PT Level Delapan Utama
PT Profita Garda Kencana
PT Mitra Karsa Media
PT Taurus Gemilang
Airport Media Network
PT Japan Air Lines
AW Air
PT Lufthansa G.A
Atlas Air
PT Dahliatama Prima
PT Griya Kaya Kreasi Graha
PT Ghita Avia Trans
PT Cardido Citra Buana
All Nippon Airways
PT Birotika Semesta
PT Dharma Bandar Mandala
PT Keris Gallery
PT Air Mark Indonesia
Value Air
Air New Zealand
Jatayu Air
PT Indoglobal Spectramatrix
Yamen Airlines

Angkasa Pura Schipol


PT Aerofood Indonesia
CV Gerbang Sari
Deltaindo
PT U Connectivity Services
PT Insite Media
Media Promosi Indonesia
PT Citilink Indonesia
PT Eljohn Putera Sriwijaya
PT Jakarta Boxing Stadium
PT Surya Sukses Makmur
Emirates Airways Corp
Surya Kencana Baru
Total Continue

74

506

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Jumlah Pindahan

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

181.132.239.329

141.976.459.817

216.629.694.401

2.169.994.526
2.105.400.000
2.093.500.909
1.852.471.936
1.711.613.250
1.617.750.000
1.535.081.676
1.500.486.221
1.374.780.000
1.349.102.545
1.288.846.940
1.252.668.424
1.250.325.291
1.213.385.654
1.192.960.727
1.145.479.105
1.139.285.196
1.093.950.000
1.071.009.883
1.032.462.305
1.018.902.184
976.915.073
962.913.540
959.043.163
956.787.097
954.649.540
953.663.702
953.323.879
893.250.727
884.365.343
847.190.523
843.383.511
840.435.791
829.095.234
827.831.457
823.797.182
813.504.618
808.429.899
799.718.245
793.487.865
789.962.082
780.662.518
777.348.000
750.861.483
743.563.398
740.741.195
740.142.211
730.362.581
719.049.419
714.071.088

235.350.246.465

141.976.459.817

216.629.694.401

Total
Harri Eko Tirta Cemerlang
PT Supra Adv Nusantara.
PT Ramaco Gerbang Mas
PT Narendra Kriya Utama
PT Cahaya Mas Utama
Langgeng Satya Pratama
Prathita Titian Nusantara
But Qatar Airways
PT Darmanusa Tritunggal
PT Surya Prima Sehati
Asiana Airlines But
Sukses Perdana Indonesia
Strategic Airlines PTy Ltd
PT Gapura Angkasa Cargo
PT Bangundesa Logistindo
CV Sumber Artha Bhumi
Air Madagascar
PT De Varian Komunika
PT Mac Sarana Djaya
Air France
PT Batik Keris
Bouraq Indonesia A/L
PT Dian Suksestama
PT Batik Air Indonesia
PT Aura Sindo Raya
CV Boga Bogi
PT Sejati Jaya Lestari
PT Riau Airlines
Bea Cukai
PT Sergai Fuyinto Wisata
PT Aero Tekno Utama
PT Tamba Anugrah Jaya
Kencana Aditya Gemilang
Makmur Rezeki Dwikarsa.
PT Sky Aviation
PT Jasmine
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Prabu Jaya Sempurna.
PT Ananda Media Utama
But Yemen Airways
PT Citra Interbuana Multirasa
Sarana Prima Budaya Raga. PT
PT Sahara Tranindo
PT Bright Komunikasi
Prima Usaha Era Mandiri
Peter Bysouth
PT Mitra Adira Utama
Ayam Goreng Fatmawati
Citra Indoguna Semesta
CV Anjani - Anjani

Total Continue

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

31 Desember 2013

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Jumlah - Dipindahkan

31 Desember 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Harri Eko Tirta Cemerlang


PT Supra Adv Nusantara.
PT Ramaco Gerbang Mas
PT Narendra Kriya Utama
PT Cahaya Mas Utama
Langgeng Satya Pratama
Prathita Titian Nusantara
But Qatar Airways
PT Darmanusa Tritunggal
PT Surya Prima Sehati
Asiana Airlines But
Sukses Perdana Indonesia
Strategic Airlines PTy Ltd
PT Gapura Angkasa Cargo
PT Bangundesa Logistindo
CV Sumber Artha Bhumi
Air Madagascar
PT De Varian Komunika
PT Mac Sarana Djaya
Air France
PT Batik Keris
Bouraq Indonesia A/L
PT Dian Suksestama
PT Batik Air Indonesia
PT Aura Sindo Raya
CV Boga Bogi
PT Sejati Jaya Lestari
PT Riau Airlines
Bea Cukai
PT Sergai Fuyinto Wisata
PT Aero Tekno Utama
PT Tamba Anugrah Jaya
Kencana Aditya Gemilang
Makmur Rezeki Dwikarsa.
PT Sky Aviation
PT Jasmine
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Prabu Jaya Sempurna.
PT Ananda Media Utama
But Yemen Airways
PT Citra Interbuana Multirasa
Sarana Prima Budaya Raga. PT
PT Sahara Tranindo
PT Bright Komunikasi
Prima Usaha Era Mandiri
Peter Bysouth
PT Mitra Adira Utama
Ayam Goreng Fatmawati
Citra Indoguna Semesta
CV Anjani - Anjani

6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

75
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

507

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

6. TRADE RECEIVABLES (continued)


31 Desember 2014

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

Jumlah Pindahan

235.350.246.465

141.976.459.817

216.629.694.401

Primajaya Pantes Garm


PT Opalindo
Koperasi Garuda Biru
PT Jasa Terminal Indonesia
PT Indah Prima
PT Jas Aero Eng Services
Federal Express CorpBut
PT Excelso Multirasa.
PT Mitra Angkasa
PT Golden Bird Metro
PT Gemilang Karya Semesta
PT Whitesky Aviation
Royal Brunei Airlines
PT Sekar Ayu Lestari
CV Prima Saputra
Sakanusa Dirgantara
PT Udara Mulia Indah
Cahaya Andhika Tamara
Buana Karya Mandiri
Cebu Pacific Air
PT Berita Nusantara
Anugrah Amal Citra Boga
Qantas Airways
PT Balinusa Sinar Dewata
PT Balindo
PT Indonesia Gift & Cafe
South African Airways
PT Fortune Star
Citra Primadaya Mandiri
PT Mili Pertama
CV Suryanti
Indonesia Valutamas
Air Austral
Phliphines Airlines
PT Express Kencana kelola

702.973.145
697.006.262
685.931.549
681.487.550
680.963.802
659.960.567
653.114.414
649.802.372
646.560.750
645.150.000
633.270.000
603.616.030
597.716.852
597.100.283
591.226.307
591.025.895
582.123.496
577.682.160
572.212.229
571.469.091
570.900.000
550.079.388
546.404.491
545.742.485
538.549.000
535.234.821
527.868.014
525.552.380
521.812.500
515.625.000
515.097.262
508.200.000
505.688.038
505.435.668
504.174.000
271.616.263.717

233.564.688.936

171.992.270.042

PT Jas Aero Eng Services


Federal Express CorpBut
PT Excelso Multirasa.
PT Mitra Angkasa
PT Golden Bird Metro
PT Gemilang Karya Semesta
PT Whitesky Aviation
Royal Brunei Airlines
PT Sekar Ayu Lestari
CV Prima Saputra
Sakanusa Dirgantara
PT Udara Mulia Indah
Cahaya Andhika Tamara
Buana Karya Mandiri
Cebu Pacific Air
PT Berita Nusantara
Anugrah Amal Citra Boga
Qantas Airways
PT Balinusa Sinar Dewata
PT Balindo
PT Indonesia Gift & Cafe
South African Airways
PT Fortune Star
Citra Primadaya Mandiri
PT Mili Pertama
CV Suryanti
Indonesia Valutamas
Air Austral
Phliphines Airlines
PT Express Kencana kelola
*) Under 500 million

527.503.265.982

375.541.148.753

388.621.964.443

Total

*) Dibawah 500 juta

Primajaya Pantes Garm


PT Opalindo
Koperasi Garuda Biru
PT Jasa Terminal Indonesia

PT Indah Prima

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Jumlah

Total

76

508

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. TRADE RECEIVABLES (continued)


31 Desember 2014

31 Desember 2013

Piutang usaha yang belum difaktur

12.126.498.550
8.285.501.394
1.116.654.280
2.604.211.176
2.250.834.270
4.965.184.206
725.418.910
2.536.324.415
2.503.359.512
2.142.379.839
1.729.385.676
1.980.426.541
2.130.632.958
4.585.604.658
5.151.994.559
1.891.211.900
1.852.162.771
2.054.271.088
500.188.966
850.982.592
-

154.761.842.636

86.080.644.584

122.621.012.279

Sub Jumlah

232.287.308.856

148.063.872.844

191.257.964.814

Sub Total

Jumlah

759.790.574.838

523.605.021.597

579.879.929.257

Total

Inti Dufree Promosindo. PT


Keris Gallery. PT
Aerofood Indonesia. PT
Eka Boga Inti. PT
Golden Biro Metro. PT
Indonesia Airasia. PT
Citra Interbuana Multirasa. PT
Qatar Airways
Dukindo Lestari. PT
SJ Indonesia. PT
Dewataagung Wibawa. PT
All Nippon Airways.Co LTD.
Japan Airlines
Mitra Angkasa. PT
Mandai Prima. PT
Expres Kencana . PT
Opalindo. PT
Fortuner. PT
Lain-lain
*) Dibawah 100 juta

Penyisihan Piutang Usaha Tak


Tertagih
Penurunan Nilai Piutang

Nilai Tercatat

Others
*) Under 100 million

(150.514.647.151)

(150.430.139.669)

(120.961.502.569)

Provision for Doubtful Trade


Receivables

(18.602.182.727)

(18.602.182.727)

(10.948.563.935)

Impairment Loss of Receivables

590.673.744.960

354.572.699.201

Piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan tempat


kejadian sebagai berikut :

447.969.862.753

Carry Value

Trade receivable from third parties based on occurrence


place as follows:

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

6.839.587.114
7.391.146.612
1.058.759.664
2.810.776.082
1.556.239.038
541.769.928
1.935.335.748
2.291.337.538
238.310.192
1.676.487.597
875.285.695
3.044.725.500
5.879.809.652
457.350.585
1.749.825.155
874.450.863
4.610.673.662
3.596.383.604
3.409.377.348
2.839.056.000
2.573.264.000
2.316.292.585
2.166.138.706
2.080.186.643
1.753.292.182
1.749.825.155
1.420.723.632
1.749.825.155
1.617.180.863
1.420.723.632
1.372.821.229
1.266.677.003
1.211.361.859
1.150.466.000

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Trade receivables are not yet in faktur


Third Parties
13.428.243.878
PT Lion Mentari Airlines
9.174.926.539
Singapore Airlines
1.236.523.959
Korean Airlines
2.883.765.881
Emirat Arab
2.492.454.964
Etihad Airways
5.498.182.690
PT Angkasa Citra Sarana
803.290.579
Air Asia
2.808.591.668
Saudi Arabia Airlines
2.772.088.076
Cathay Pasific Airways
2.372.358.256
China Airlines
1.915.030.338
Malaysia Airlines System
2.193.019.730
CV Taurus Gemilang
2.359.350.381
Sriwijaya Air
5.077.856.350
PT Jasa Angkasa Semesta
5.705.046.606
AW Air
2.094.228.149
PT Bumi Liputan Jaya
2.050.987.207
PT SJ Indonesia
2.274.791.280
Mandala Airlines
553.882.837
Silk Air
Thai Internasional
942.333.167
Inti Dufree Promosindo. PT
Keris Gallery. PT
Aerofood Indonesia. PT
Eka Boga Inti. PT
Golden Biro Metro. PT
Indonesia Airasia. PT
Citra Interbuana Multirasa. PT
Qatar Airways
Dukindo Lestari. PT
SJ Indonesia. PT
Dewataagung Wibawa. PT
All Nippon Airways.Co LTD.
Japan Airlines
Mitra Angkasa. PT
Mandai Prima. PT
Expres Kencana . PT
Opalindo. PT
Fortuner. PT

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pihak Ketiga
PT Lion Mentari Airlines
Singapore Airlines
Korean Airlines
Emirat Arab
Etihad Airways
PT Angkasa Citra Sarana
Air Asia
Saudi Arabia Airlines
Cathay Pasific Airways
China Airlines
Malaysia Airlines System
CV Taurus Gemilang
Sriwijaya Air
PT Jasa Angkasa Semesta
AW Air
PT Bumi Liputan Jaya
PT SJ Indonesia
Mandala Airlines
Silk Air
Thai Internasional

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

77
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

509

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)


31 Desember 2014

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

77.774.210.206
19.690.284.061
9.168.037.253
6.894.319.202
120.635.316.806
5.669.012.464
15.448.688.519
4.239.521.213
7.800.143.835
482.689.071.615
2.025.019.532
5.275.890.746
2.477.496.046
3.563.340

15.109.264.325
10.451.100.072
5.852.311.235
5.160.419.239
58.151.037.792
3.217.755.708
8.572.203.105
2.850.863.609
4.770.643.273
406.021.385.611
737.056.229
1.664.305.739
1.046.675.660
-

14.155.414.543
10.699.572.129
5.151.243.975
2.476.776.885
40.540.651.247
2.442.770.559
6.462.376.286
3.432.332.097
4.051.399.644
487.488.647.812
422.317.188
1.444.076.385
1.112.350.507
-

Jumlah

759.790.574.838

523.605.021.597

579.879.929.257

Penyisihan Piutang Usaha Tak


Tertagih

(150.514.647.151)

(150.430.139.669)

(120.961.502.569)

(18.602.182.727)

(18.602.182.727)

(10.948.563.935)

Provision for Doubtful Receivables


Impairment Loss of Receivables

590.673.744.960

354.572.699.201

447.969.862.753

Carry Amount

Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit

Penurunan Nilai Piutang

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Nilai Tercatat

Piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan mata uang


2014
IDR
USD ($ 12.717.204,20,
18.992.381, 30.889.732)
Jumlah
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih
Penurunan Nilai Piutang
Nilai Tercatat

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

6. TRADE RECEIVABLES (continued)

601.588.554.590

Head Office
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit
Total

Trade receivable from third parties based on currency


2013

292.106.888.575

2012
281.176.224.554

IDR
($ 12.717.204,20, 18.992.381,
30.889.732) USD

158.202.020.248

231.498.133.022

298.703.704.704

759.790.574.838

523.605.021.597

579.879.929.257

(150.514.647.151)

(150.430.139.669)

(120.961.502.569)

Provision for Doubtful


Receivables
Impairment Loss of Receivables

(18.602.182.727)

(18.602.182.727)

(10.948.563.935)

590.673.744.960

354.572.699.201

447.969.862.753

Penyisihan piutang usaha tak tertagih dan penurunan nilai


piutang, terdiri dari penyisihan piutang usaha tidak tertagih yang
diperhitungkan secara individual, sedangkan penurunan nilai
piutang dihitung berdasarkan nilai piutang yang diprakirakan
akan jatuh tempo pelunasannya lebih dari satu tahun berikutnya
yang dihitung berdasarkan tingkat bunga efektif yang diperoleh
dan dihitung berdasarkan tingkat bunga SBI tanggal 25
Desember 2014 sebesar 5,25% ditambah 1%, dengan rincian
sebagai berikut :

Total

Carry Amount

Allowance for doubtful trade receivables and impairment


of receivables, consisting of the allowance for doubtful
accounts which is calculated based on the individual
basis, while impairment of receivables is calculated
based on the expected repayment that will be due over
the next year which is calculated based on the effective
interest rate earned and SBI interest rate dated
December 25, 2014, 5.25% plus 1%, with the following
details :

78

510

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Penyisihan Piutang Tak


Tertagih
Penurunan Nilai Piutang
Jumlah

6. TRADE RECEIVABLES (continued)


1 Jan 2013/
31 Desember 2012

31 Desember 2014

31 Desember 2013

(150.514.647.151)

(150.430.139.669)

(120.961.502.569)

(18.602.182.727)

(18.602.182.727)

(10.948.563.935)

(169.116.829.878)

(169.032.322.396)

(131.910.066.504)

Provision for Doubtful Receivables


Impairment Loss of Receivables
Total

**) Sesuai dengan catatan 46 bahwa: Berdasarkan Pasal 15


ayat (4) jo, Pasal 114 Undang-undang No. 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang, telah diumumkan berdasarkan Putusan Pengadilan
Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.
77/Pailit/2012/PN. Niaga.JKT.Pst Tertanggal 30 Januari
2013 atas permohonan Pailit terhadap PT Metro Batavia,
maka
dengan
ini
seluruh
piutang
Sebesar
Rp.18.602.182.727. diturunkan nilainya. Sampai saat ini
masih dilakukan rekonsiliasi antara PT Angkasa Pura II
(Persero) dengan Kurator PT Metro Batavia.

**) In accordance with 46 notes that: Pursuant to Article 15


paragraph (4) jo, Article 114 of Law No. 37 of 2004 on
Bankruptcy and Suspension of Payment, has been
announced by the Commercial Court Decision At No.
Central Jakarta District Court. 77/Pailit/2012/PN.
Niaga.JKT.Pst dated January 30, 2013 at the request of
Bankrupt against PT Metro Batavia, then to the entire
receivable Amounting Rp.18.602.182.727. Value lowered.
Is still to be reconciliation between PT Angkasa Pura II
(Persero) with Curator PT Metro Batavia.

Rincian piutang usaha kepada pihak berelasi sebagai berikut :

The details of trade receivables from related parties are as


follow :

Jumlah

31 Desember 2014

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

136.465.016.811

85.178.754.744

77.934.021.145

Trade receivables (related parties)

30.350.796.280

33.908.759.907

10.248.915.475

Unbilled receivables

166.815.813.091

119.087.514.651

88.182.936.620

Sampai dengan saat ini tidak ada penghapusan piutang tidak


tertagih.
31 Desember 2014

31 Desember 2013

9.035.532.539
13.190.340.093
19.523.154.868
9.096.362.609
11.069.201.808
596.259.669
2.015.514.600
229.000.122
24.985.016
556.479.515

27.618.732.543
20.045.180.828
13.027.627.500
8.220.747.612
6.957.726.736
1.747.187.020
1.605.258.163
219.294.110
1.618.923.786
277.793.093

65.336.830.839

81.338.471.392

Total

Up to now there is no elimination of doubtful accounts.

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

Pihak Berelasi :

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Based on the reconciliation result with the Curator, PT


Metro Batavia receivable balance per December 31, 2013
amounted to Rp18.602.182.727. The reconciliation are
still in process with the Curator.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Berdasarkan hasil rekonsiliasi dengan Kurator, saldo piutang PT


Metro
Batavia
per
31
Desember
2013
sebesar
Rp18.602.182.727. Sampai saat ini masih proses rekonsiliasi
dengan Kurator.

Piutang usaha pihak berelasi


Piutang usaha yang belum difaktur

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Related Parties

PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk


PT Purantara Mitra Angkasa
PT Merpati Nusantara Airline
PT Pertamina (Persero)
PT GMF Aero Asia
PT Mandara Jasindo Sena
PT Indosat
Bea dan Cukai
PT Pelita Air

Jumlah - Dipindahkan

77.917.015.282

PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk


PT Purantara Mitra Angkasa
PT Gapura Angkasa
PT Merpati Nusantara Airline
PT Pertamina (Persero)
PT GMF Aero Asia
PT Mandara Jasindo Sena
PT Indosat
Bea dan Cukai
PT Pelita Air

Total Continue

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PT Gapura Angkasa

25.446.729.731
20.774.658.386
11.382.485.375
7.725.051.293
5.599.466.180
2.202.738.451
2.057.023.171
1.334.466.635
894.706.312
499.689.747

79
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

511

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Piutang usaha pihak berelasi yang belum difakturkan per


debitur:

Jumlah Pindahan

Unbilled receivables from related parties by debtor:

31 Desember 2014

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

65.336.830.839

81.338.471.392

77.917.015.282

115.986.490
2.706.943
128.452.491
280.157.525
1.435.259.283
1.855.264.728
982.149.231
690.436.525
517.183.323
351.772.062
303.284.281
301.476.890
201.780.000
190.268.199
182.009.025
137.148.564
63.452.850.412

49.614.235
115.498.589
93.299.946
344.975.468
1.449.197.209
574.702.949
1.212.994.958
-

136.465.016.811

85.178.754.744

77.934.021.145

31 Desember 2014

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

Related Parties: (continued)

Pihak Berelasi : (Lanjutan)


PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Negara Indonesia 46
PT Bank Mandiri
Imigrasi
PT Garuda Indonesia Cargo
PT Gapura Angkasa (Koskargo)

PT Jasa Angkasa Semesta Tbk


PT Pos Indonesia (Persero)
Balai Karantina Perikanan
Perum LPPNPI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Perum Damri
Kesehatan Pelabuhan
Bank Pemb. Daerah Jabar
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Periswara
Dinasty. Ud
Lainnya (dibawah Rp100 jt)
Sub Jumlah

Piutang usaha pihak berelasi yang belum difakturkan per


debitur:

17.005.863
-

Lainnya (dibawah Rp100 jt)


Jumlah

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk


PT Bank BRI Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Negara Indonesia 46
PT Bank Mandiri
Imigrasi
PT Garuda Indonesia Cargo
PT Gapura Angkasa (Koskargo)
PT Jasa Angkasa Semesta Tbk
PT Pos Indonesia (Persero)
Balai Karantina Perikanan
Perum LPPNPI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Perum Damri
Kesehatan Pelabuhan
Bank Pemb. Daerah Jabar
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Periswara
Dinasty. Ud

*) Under 100 million

Sub Total

Unbilled receivables from related parties by debtor:

Related Parties

Pihak Berelasi :
PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk
PT Gapura Angkasa
PT Merpati Nusantara Airline
PT Pertamina (Persero)
PT GMF Aero Asia
PT Mandara Jasindo Sena
Bea dan Cukai
PT Pelita Air
Citilink Indonesia
Pos Indonesia
Balai Karantina
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Negara Indonesia 46
PT Bank Mandiri
Imigrasi
PT Garuda Indonesia Cargo
PT Gapura Angkasa (Koskargo)

Total Continue

20.324.053.524
3.143.117.860
46.393.060
102.057.445
2.438.773.589
267.629.534
56.544.641
435.919
132.190.000
2.961.347.105
878.253.603
30.350.796.280

21.591.499.897
2.132.094.797
96.210.248
5.685.568.673
766.145.820
1.094.186.560
47.392.950
22.971.600
179.939.537
7.590.000
54.788.820
50.665.000
865.228.061
14.845.030
1.136.830.177
162.802.737
33.908.759.907

7.049.977.074
696.163.745
31.414.216
1.856.430.956
250.159.113
357.269.768
7.500.602
10.248.915.475

PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk


PT Gapura Angkasa
PT Merpati Nusantara Airline
PT Pertamina (Persero)
PT GMF Aero Asia
PT Mandara Jasindo Sena
Bea & Cukai
PT Pelita Air
Citilink Indonesia
Pos Indonesia
Balai Karantina
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Negara Indonesia 46
PT Bank Mandiri
Imigration
PT Garuda Indonesia Cargo
PT Gapura Angkasa (Koskargo)

*) Under 100 million

Total

80

512

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. OTHER RECEIVABLES

Akun ini merupakan piutang kepada pegawai, BMG dan pihak


lain diluar bisnis perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

6.326.822.112
38.669.111.176
7.098.597.467

5.020.566.546
216.113.160.440
22.175.644.392

4.947.294.501
2.647.362.669

Perum LPPNPI's Receivables

52.094.530.755

243.309.371.378

7.594.657.170

Total

Employee Receivables 1)
Others

2)

3)

1) Piutang pegawai merupakan kekurangan pembayaran


berobat yang ditalangi oleh asuransi ditanggung oleh
perusahaan yang ditagihkan kepada pegawai yang jatuh
tempo seluruhnya dalam tahun berikutnya.

1) Employee receivable is an underpaid employee treatment are


covered by the insurance company that charged borne by the
employee due wholly within the next year.

2) Piutang Perum LPPNPI , dengan rincian sebagai berikut :

2) Perum LPPNPI receivable, details as follows:

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec. 2013

38.669.111.176

185.417.167.050

Piutang Perum LPPNPI (Investasi)

30.695.993.391

38.669.111.176

216.113.160.440

Jumlah

Receivables Perum LPPNPI


(operational exvence)
Receivables Perum LPPNPI
(investment)
Total

3) Lain-lain tersebut merupakan piutang diluar bisnis utama 3) Other receivables are receivables outside the company's main
perusahaan yang jatuh tempo dalam tahun berikutnya, seperti
business is due within the next year, such as accounts
piutang BMG, Angkasa Pura I, Perhubungan dan yang lainnya.
receivable and other BMG.
Details of Other Receivables by the scene as follows:

Rincian Piutang Lain-lain berdasarkan tempat terjadinya


sebagai berikut:

Jumlah

31 Des./Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

32.253.521.699
768.114.261
712.523.828
285.125.827
5.416.721.975
303.885.350
347.952.218
11.607.235.561
19.605.537
194.063.871
59.294.106
6.440.354
120.046.168
-

62.692.944.796
8.761.940.360
6.826.776.875
2.844.169.335
24.326.351.321
3.528.835.855
6.534.561.751
112.969.370.055
2.127.126.789
5.108.983.211
3.153.511.914
2.433.584.473
2.001.214.642
-

1.529.988.687
757.661.093
22.543.498
10.362.876
2.059.072.247
18.263.396
7.644.106
2.803.319.648
43.375.858
234.356.982
46.149.718
20.400.436
41.518.625
-

52.094.530.755

243.309.371.378

7.594.657.170

Head Office
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Soekarno - Hatta
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit
Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Soekarno - Hatta
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit

31 Des./Dec. 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Piutang Perum LPPNPI (Beban


Operasional)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Piutang Pegawai 1)
Piutang Perum LPPNPI 2)
Lain-lain 3)

This account represents receivables from employees, BMG and


others outside the company's business with the following
details:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

7. PIUTANG LAIN-LAIN

81
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

513

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. PERSEDIAAN
Akun ini merupakan persediaan untuk mendukung
operasional perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan Listrik dan Air
Alat Tulis Kantor & Cetakan dan Umum
Pemeliharaan Elektronika
Alat Angkutan A2B & Kendaraan
PKP-PK
Keperluan Bahan Bakar dan Pelumas
Keperluan Elektronika
Keperluan Mekanikal & AC
Keperluan Perbengkelan

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

4.022.563.897

4.001.776.830

4.041.603.057

Mechanical & A / C Maintenance

3.037.146.073
1.078.735.069
509.607.636

3.362.148.925
1.017.466.088
804.081.339

3.937.759.351
1.687.230.468
4.766.021.720

Stationery & Printing Office and General

871.396.055
1.472.515.418
1.447.075.000
670.808.764
296.226.500
19.054.500
103.139.850
39.001.862
288.244.700
2.796.577.026

905.349.014
869.236.951
1.221.067.685
725.397.466
184.933.800
134.904.095
74.959.350
17.230.000
315.553.038

1.078.737.697
1.062.873.451
1.019.992.735
735.641.976
367.884.800
206.843.595
108.309.350
3.370.000
267.178.825

Keperluan Listrik & Air


Pemeliharaan Bangunan
Keperluan Bangunan
Keperluan Lain-lain

Sub Jumlah

16.652.092.350

13.634.104.581

19.283.447.026

16.652.092.350

13.634.104.581

Penyisihan Penurunan Nilai

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Jumlah

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

This account represents the inventory to support the company's


operations are as follows:

Mekanikal & A/C

Keperluan PKP-PK

Profil Perusahaan
Company Profile

8. INVENTORIES

(3.096.666.334)
16.186.780.692

Electricity and Water Maintenance


Electronics Maintenance
PKP-PK Vehicle & Heavy Machine
Fuel and Lubricants Purposes
PKP-PK Purposes
Electronics Purposes
Mechanical & Air Conditioning Purposes
Workshop Purposes
Electricity & Water Purposes
Building Maintenance
Building Purposes
Other Purposes

Sub Total
Allowance for Impairment
Total

Penyisihan penurunan nilai persediaan pada tahun 2014, 2013


dan 2012 sebesar nihil, nihil dan Rp3.096.666.334 adalah
penyisihan penurunan nilai persediaan elektronika di Kantor
Cabang Tanjung Pinang karena tidak dapat dioperasikan lagi.
Manajemen berkeyakinan bahwa, penyisihan untuk persediaan
usang telah cukup untuk menutupi kemungkinan jika terjadi
kerugian yang akan timbul. Pada tahun 2013 persediaan yang
telah dicadangkan tersebut telah diserahkan kepada Perum
LPPNPI.

Provision for impairment of inventories in 2014, 2013 and 2012


amounting to nihil, nihil, dan Rp 3,096,666,334 is the allowance
for impairment of inventories of electronics in Tanjung Pinang
Branch because it can not be operated again. Management
believes that the allowance for inventory obsolescence has
been sufficient to cover possible losses in the event that will
arise.In the year 2013 inventories which have been reserved the
have been delivered to Perum LPPNPI.

Persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran,


burglary dan resiko lainnya berdasarkan polis kepada 3 (tiga)
Perusahaan asuransi. Manajemen berkeyakinan bahwa, nilai
pertanggungan sudah cukup memadai untuk menutupi
kemungkinan
kerugian
atas
persediaan
yang
dipertanggungkan. Mengingat persediaan perusahaan terletak
pada beberapa lokasi, sehingga kemungkinan timbulnya
kerugian dalam waktu yang bersamaan untuk beberapa lokasi
adalah sangat kecil.

Inventories are insured against the risk of fire, burglary and


other risks to the policy based on three (3) Insurance
companies. Management believes that the insurance coverage
is sufficient to cover possible losses on the assets insured.
Given the company's inventory is located at multiple locations,
so that the possibility of a loss in the same time to multiple
locations is very small.

82

514

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. INVENTORIES (continued)

Rincian persediaan berdasarkan tempat terjadinya sebagai


berikut:

Details of where the inventory is based on the following:

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit
PMU Cabang

2.753.925.464
194.866.322
573.612.312
32.925.100
1.049.192.550
143.379.500
803.534.330
37.529.622
291.026.500
10.132.291.603
344.051.060
159.169.532
119.526.855
17.061.600

435.454.460
320.746.158
357.557.870
26.593.695
847.214.935
153.679.028
925.880.613
166.328.774
142.981.000
9.746.220.415
315.530.440
113.057.043
-

216.682.774
448.999.330
407.695.138
15.908.458
1.181.030.569
96.061.428
853.354.065
216.304.384
142.522.500
12.136.342.948
3.450.805.774
86.157.159
-

82.860.150

31.582.500

Sub Jumlah

16.652.092.350

13.634.104.581

19.283.447.026

16.652.092.350

13.634.104.581

Penyisihan Penurunan Nilai


Jumlah

9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Jumlah

Allowance for Impairment


Total

This account represents expenses paid in advance (advance)


for the benefit of the company's operations will be accounted for
or due within the next year are as follows:

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec . 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

104.404.559.765
30.406.367

63.366.321.353
13.416.731.628

36.391.463.740
13.730.203.737

General Expense
Employee Expense

104.434.966.132

76.783.052.980

50.121.667.477

Total

Beban Umum terdiri dari Beban Persediaan, Beban


Pemeliharaan dan Beban Lain-lain

*) General Expenses consist of Burden


Maintenance Expenses and Other Charges

Inventory,

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

*)

16.186.780.692

Sub Total

9. PREPAID EXPENSES

Akun ini merupakan beban yang dibayar terlebih dahulu


(persekot) untuk kepentingan operasional perusahaan yang
akan dipertanggungjawabkan atau jatuh tempo dalam tahun
berikutnya dengan rincian sebagai berikut:

Beban Umum
Beban Pegawai

(3.096.666.334)

Head Office
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit
PMU Branch

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

31 Des./Dec . 2013

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

31 Des./Dec. 2014

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

8. PERSEDIAAN (laanjutan)

83
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

515

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)


Rincian beban dibayar
terjadinya sebagai berikut:

dimuka

9. PREPAID EXPENSES (continued)


berdasarkan

tempat

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec . 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit
PMU Cabang

99.709.617.466
807.811.557
51.600.000
301.048.700
1.194.751.000
495.490.000
3.000.000
524.700.000
54.240.000
582.670.000
133.420.000
41.462.000
439.895.235
40.379.000
54.881.174

60.800.806.522
1.144.843.151
601.957.695
340.553.556
2.028.938.093
946.006.503
571.016.244
846.213.262
383.174.257
6.602.833.414
1.219.524.434
517.770.645
511.448.204
267.967.000

36.740.218.412
827.743.376
687.683.721
229.293.021
1.331.841.562
1.543.345.701
594.468.170
440.706.922
6.286.861.918
247.853.836
442.745.324
626.931.580
121.973.934

Jumlah

104.434.966.132

76.783.052.980

50.121.667.477

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

10. PIUTANG KEPADA PIHAK-PIHAK BERELASI-JANGKA


PANJANG

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Details of prepaid expenses by site of occurrence as follows:

Piutang jatuh tempo dalam satu tahun

31 Des./ Dec 2014

31 Des./ Dec 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec 2012

125.736.002.034

147.306.302.743

172.753.032.474

(125.587.343.304)

(21.570.300.709)

(25.446.729.731)

125.736.002.034

147.306.302.743

Accounts receivable from PT Garuda -

Saldo Piutang kepada Pihak-pihak


Berelasi - Jangka Panjang

Total

10. DUE TO RELATED PARTIES - LONG TERM

Piutang kepada PT Garuda Indonesia (Persero)

Head Office
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit
PMU Branch

Indonesia (Persero)
Receivables due within one year
Receivable to Related Parties

148.658.730

Total piutang kepada PT Garuda lndonesia (Persero), Tbk per


31 Desember 2013 sebesar Rp125.736.002.034 merupakan
bagian dari piutang PT Garuda lndonesia (Persero) yang
disepakati untuk dikonversi sebagai pinjaman pemegang
saham dengan jangka waktu pelunasan selama 7 (tujuh)
tahun,
sebagaimana
Surat
Perjanjian
Nomor
PJJ.05.04/00/05/2009/104 tanggal 27 Mei 2009. Dari total
piutang tersebut, terdapat bagian piutang yang akan jatuh
tempo pada tahun 2014 sebesar Rp21.570.300.709 yang
dicatat dalam piutang lancar.

Total - Long Term

Total receivables from PT Garuda lndonesian (Persero), Tbk


per December 31, 2013 amounted to Rp125.736.002.034 is part
of PT Garuda lndonesian receivables (Persero) agreed to
convert as shareholder loans with repayment period of 7
(seven)
years,
as
Letter
of
Agreement
No.
PJJ.05.04/00/05/2009/104 dated May 27, 2009. Of the total
accounts receivable, accounts payable that are due in 2014
amounted Rp21.570.300.709 are recorded in current
receivables.

84

516

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

10. DUE TO RELATED PARTIES - LONG TERM (continued)

Several important requirements in accordance loan number


PJJ.05.04/00/05/2009/104 Letter Agreement, dated May 27,
2009 as follows:

1) Mengkonversikan Hutang Dagang PT Garuda Indonesia


(Persero) kepada PT Angkasa Pura II (Persero) sejumlah
USD 21,052,103.19 (dua puluh satu juta lima puluh dua
ribu seratus tiga dan sembilan belas sen Dolar Amerika
Serikat) menjadi Pinjaman Pemegang Saham.

1) Convert Accounts Payable PT Garuda Indonesia (Persero)


to PT Angkasa Pura II (Limited) amounting as USD
21,052,103.19 (twenty one million five hundred thirty-two
thousand and nineteen cents United States Dollars) to
Shareholder Loan.

2) Jangka waktu terhitung mulai tanggal ditandatanganinya


Perjanjian Pinjaman ini sampai dengan 30 Desember 2015.

2) Period from the date of signing of the loan agreement until


December 30, 2015.

3) PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk wajib membayar


bunga atas jumlah Pinjaman Pokok yang masih terhutang
kepada PT. Angkasa Pura II (Persero) pada setiap Tanggal
Pembayaran Bunga dengan tarif sebesar LIBOR (London
Inter
Bank
Offer
Rate)
plus
0,9%
(nol.koma.sembilan,persen);

3) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk shall pay interest on


the principal amount of the outstanding loan to PT. Angkasa
Pura II (Persero) on each Interest Payment Date at a rate of
LIBOR (London Inter Bank Offer Rate) plus 0.9%
(nol.koma.sembilan, percent);

11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL

AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSETS

Obligasi yang Tersedia untuk Dijual


a. Mobile 8 I Tahun 2007
b. Jasa Marga XIII Tahun 2007 Seri R
c. PLN IX Tahun 2007 Seri A

Available for sale financial assets are placed in a fund and a


bond mutual funds and stocks, which is a short-term
investment, with the following details:

31 Des./Dec . 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

5.000.000.000

5.000.000.000

5.000.000.000

5.000.000.000

5.000.000.000

5.000.000.000

Bonds available for sale


a. Mobile 8 I 2007
b. Jasa Marga XIII of 2007 Series R
c. PLN IX 2007 Series A

10.000.000.000

10.000.000.000

10.000.000.000

d. Syariah Ijarah PLN II Tahun 2007

2.000.000.000

2.000.000.000

2.000.000.000

d. Syariah Ijarah PLN II Year 2007

e. Pegadaian XII Tahun 2007 Seri A

7.000.000.000
5.000.000.000

7.000.000.000
5.000.000.000

7.000.000.000
-

e. Pawnshops XII of 2007 Series A

f. Sukuk Ijarah Indosat V 2012


g. Obligasi Pemerintah RI Seri
FR0047

30.000.000.000

30.000.000.000

10.000.000.000

10.000.000.000

10.000.000.000

15.150.000.000

15.150.000.000

15.150.000.000

j. Obligasi INDOSAT VIII Tahun


2012 Seri A

7.000.000.000

7.000.000.000

7.000.000.000

k. Obligasi Sukuk Ijarah INDOSAT


V Tahun 2012

3.000.000.000

3.000.000.000

5.000.000.000

99.150.000.000

99.150.000.000

96.150.000.000

i. Obligasi Negara Tahun 2007


Seri FR0045

Sub Jumlah Obligasi

h. Bank BTN XIV of 2010


i. Government Bond 2007 Series
FR0045
j. Indosat Bonds VIII of 2012 Series A
k. Sukuk Ijarah Indosat Bonds V in
2012
Sub Total Bonds

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

30.000.000.000

h. Bank BTN Tahun 2010 XIV

f. Sukuk Ijarah Indosat V 2012


g. GoI bonds series FR0047

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Akun aset keuangan tersedia untuk dijual adalah merupakan


dana yang ditempatkan pada obligasi dan reksadana serta
saham, yang merupakan investasi jangka pendek, dengan
rincian sebagai berikut:
31 Des./Dec. 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Beberapa persyaratan penting pinjaman sesuai Surat


Perjanjian nomor PJJ.05.04/00/05/2009/104, tanggal 27 Mei
2009 sebagai berikut:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

10. PIUTANG KEPADA PIHAK-PIHAK BERELASI - JANGKA


PANJANG (lanjutan)

85
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

517

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (lanjutan)

l.

11. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSETS (continued)

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec . 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

Reksadana Mandiri Investa


Pasar Uang

15.000.000.000

15.000.000.000

Sub Jumlah Reksadana

15.000.000.000

15.000.000.000

Jumlah Investasi Jangka Pendek

99.150.000.000

114.150.000.000

111.150.000.000

Kenaikan
(Penurunan)
Nilai
Investasi Tersedia untuk Dijual *)

3.068.000.000

8.345.405.840

19.566.060.967

102.218.000.000

122.495.405.840

130.716.060.967

Financial Assets net

*) Kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk


dijual merupakan penilaian berdasarkan kurs pasar pada
tanggal laporan posisi keuangan akhir tahun 2014 sebagai
berikut:

*) Increase (decrease) in value of available-for-sale financial


assets are based on market rates at the valuation date of the
statement of financial position at the end of 2014 as follows:

Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah


Pajak

Other Comprehensive Income for Year Before Tax

2014

2013
Unrealized Profit of
Available For Sale Financial Assets
December, 31 2014
December, 31 2013
December, 31 2012

aset keuangan tersedia untuk dijual


Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

Available-for-Sale

Total Available For Sale

Laba belum direalisasikan atas

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Sub Total Funds


Total Short-Term Investments
Increase (Decrease)
Investment Value *)

Jumlah Aset Keuangan


Tersedia Untuk Dijual bersih

Money Market Mutual Fund Mandiri


l. Investa

31 Desember 2014
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Jumlah

3.068.000.000
8.345.405.840

8.345.405.840
19.566.060.967

(5.277.405.840)

(11.220.655.127)

Nilai Perolehan/
Value Acquisition

31 Desember 2014
Nilai Pasar/
Market Value

Total

Kenaikan/ increase
(Penurunan/ decrese)
a. Mobile 8 I 2007

a. Mobile 8 I Tahun 2007

5.000.000.000

2.406.500.000

b. Jasa Marga XIII Tahun 2007 Seri R

5.000.000.000

5.072.500.000

72.500.000

10.000.000.000

10.127.000.000

127.000.000

d. Syariah Ijarah PLN II Tahun 2007

2.000.000.000

2.026.600.000

26.600.000

d. Syariah Ijarah PLN II Year 2007

e. Pegadaian XII Tahun 2007 Seri A

7.000.000.000

7.113.400.000

113.400.000

e. Pegadaian XII of 2007 Series A

f. Obligasi Pemerintah RI Seri


FR0047

30.000.000.000

34.500.000.000

4.500.000.000

f. Indonesian Government bonds


series FR0047

g. Bank BTN Tahun 2010 XIV

10.000.000.000

10.051.000.000

51.000.000

h. Obligasi Negara Tahun 2007 Seri


FR0045

15.150.000.000

16.800.000.000

1.650.000.000

i. Obligasi INDOSAT VIII Tahun


2012 Seri A

7.000.000.000

6.510.000.000

(490.000.000)

j. Obligasi Sukuk Ijarah INDOSAT V


Tahun 2012

5.000.000.000

4.743.000.000

(257.000.000)

c. PLN IX Tahun 2007 Seri A

Jumlah

b. Jasa Marga XIII of 2007 Series R


c. PLN IX 2007 Series A

g. Bank BTN XIV of 2010


h. Government Bond 2007 Series
FR0045
i. Indosat Bonds VIII of 2012 Series A

k. Reksadana Mandiri Investa Pasar


Uang
l. Obligasi Danareksa thp I seri B
2012

(2.593.500.000)

j. Sukuk Ijarah Indosat Bonds V in


2012
k. Money Market Mutual Fund Mandiri
Investa
l. Danareksa I B Series Bonds 2012

3.000.000.000

2.868.000.000

99.150.000.000

102.218.000.000

(132.000.000)
3.068.000.000

Total

86

518

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

11. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSETS (continued)

31 Desember 2013
Nilai Perolehan/
Value Acquisition

Kenaikan/ increase

Nilai Pasar/
Market Value

(Penurunan/ decrese)

a. Mobile 8 I Tahun 2007

5.000.000.000

5.000.000.000

b. Jasa Marga XIII Tahun 2007 Seri R

5.000.000.000

5.000.000.000

10.000.000.000

10.342.000.000

342.000.000

c. PLN IX Tahun 2007 Seri A

a. Mobile 8 I 2007
b. Jasa Marga XIII of 2007 Series R
c. PLN IX 2007 Series A

2.000.000.000

2.086.400.000

86.400.000

d. Syariah Ijarah PLN II Year 2007

e. Pegadaian XII Tahun 2007 Seri A

7.000.000.000

6.954.500.000

(45.500.000)

e. Pegadaian XII of 2007 Series A

f. Obligasi Pemerintah RI Seri


FR0047

30.000.000.000

32.631.000.000

2.631.000.000

f. Indonesian Government bonds


series FR0047

g. Bank BTN Tahun 2010 XIV

10.000.000.000

11.405.000.000

1.405.000.000

g. Bank BTN XIV of 2010

h. Obligasi Negara Tahun 2007 Seri


FR0045

15.150.000.000

18.210.000.000

3.060.000.000

h. Government Bond 2007 Series


FR0045

i. Obligasi INDOSAT VIII Tahun


2012 Seri A

7.000.000.000

6.324.500.000

(675.500.000)

j. Obligasi Sukuk Ijarah INDOSAT V


Tahun 2012

5.000.000.000

5.227.000.000

227.000.000

k. Reksadana Mandiri Investa Pasar


Uang

15.000.000.000

16.332.705.840

1.332.705.840

3.000.000.000

2.982.300.000

114.150.000.000

122.495.405.840

Jumlah

i. Indosat Bonds VIII of 2012 Series A


j. Sukuk Ijarah Indosat Bonds V in
2012
k. Money Market Mutual Fund Mandiri
Investa
l. Danareksa I B Series Bonds 2012
(17.700.000)
8.345.405.840

Total

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

d. Syariah Ijarah PLN II Tahun 2007

l. Obligasi Danareksa thp I seri B


2012

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (lanjutan)

31 Desember 2012
Kenaikan/ increase

Nilai Pasar/
Market Value

(Penurunan/ decrese)

a. Mobile 8 I Tahun 2007

5.000.000.000

2.275.000.000

b. Jasa Marga XIII Tahun 2007 Seri R

5.000.000.000

5.412.000.000

412.000.000

b. Jasa Marga XIII of 2007 Series R

10.000.000.000

10.447.000.000

447.000.000

c. PLN IX 2007 Series A

d. Syariah Ijarah PLN II Tahun 2007

2.000.000.000

2.267.200.000

267.200.000

d. Syariah Ijarah PLN II Year 2007

e. Pegadaian XII Tahun 2007 Seri A


Obligasi Pemerintah RI Seri
f. FR0047

7.000.000.000

7.442.400.000

442.400.000

e. Pegadaian XII of 2007 Series A


Indonesian Government bonds
f. series FR0047

c. PLN IX Tahun 2007 Seri A

g. Bank BTN Tahun 2010 XIV


Obligasi Negara Tahun 2007 Seri
h. FR0045
Obligasi INDOSAT VIII Tahun
i. 2012 Seri A
Obligasi Sukuk Ijarah INDOSAT V
j. Tahun 2012
Reksadana Mandiri Investa Pasar
k. Uang
Jumlah

(2.725.000.000)

30.000.000.000

41.964.000.000

11.964.000.000

10.000.000.000

11.401.000.000

1.401.000.000

15.150.000.000

21.414.525.000

6.264.525.000

7.000.000.000

7.233.100.000

233.100.000

5.000.000.000

5.400.000.000

400.000.000

15.000.000.000

15.459.835.967

459.835.967

111.150.000.000

130.716.060.967

19.566.060.967

a. Mobile 8 I 2007

g. Bank BTN XIV of 2010


Government Bond 2007 Series
h. FR0045
Indosat Bonds VIII of 2012 Series A
i.
Sukuk Ijarah Indosat Bonds V in
j. 2012
Money Market Mutual Fund Mandiri
k. Investa
Total

a. Bonds Mobile 8 I 2007 total nominal Rp5.000.000.000


due on June 15, 2017 exchange rate obtained at
100.00% and the market value at the end of the financial
year 2014 of 48,13%.

b. Obligasi Jasa Marga XIII 2007 seri R dengan nominal


Rp5.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2017
diperoleh pada kurs 100,00% dan mempunyai nilai pasar
pada saat akhir tahun buku 2014 sebesar 101,45%.

b. Jasa Marga Bond XIII in 2007 with nominal


Rp5.000.000.000 R series will expire on June 21, 2017
exchange rate obtained at 100.00% and has a market
value at the end of the financial year 2014 amounted to
101.45%.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

a. Obligasi Mobile 8 I 2007 total nominal Rp5.000.000.000


jatuh tempo tanggal 15 Juni 2017 diperoleh pada kurs
100,00% dan nilai pasar pada saat akhir tahun buku 2014
sebesar 48,13%.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Nilai Perolehan/
Value Acquisition

87
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

519

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (lanjutan)

11. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSETS (continued)

c. Obligasi PLN IX 2007 seri A dengan nominal


Rp10.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 10 Juli 2017,
diperoleh pada kurs 100,00% mempunyai nilai pasar pada
saat akhir tahun buku 2013 sebesar 103,42%. Pada tahun
2014 nilai pasarnya sebesar 101,27%.

c. PLN IX 2007 bonds with a nominal Rp10.000.000.000 A


series will mature on July 10, 2017, obtained at the
exchange rate has a market value of 100.00% at the end
of the financial year 2013 amounted to 103.42%. The
market value at the year 2014 of 101.27%.

d. Obligasi Syariah Ijarah PLN II dengan nominal


Rp2.000.000.000,00 akan jatuh tempo tanggal 10 Juli
2017, diperoleh pada kurs 100,00% mempunyai nilai pasar
pada akhir tahun buku 2013 sebesar 104,32%. Pada tahun
2014 nilai pasarnya sebesar 101,233%.

d. Syariah Ijarah Bonds with a nominal value of PLN II


Rp2.000.000.000, 00 will expire on July 10, 2017,
acquired in the exchange rate market has a value of
100.00% at the end of the financial year 2013 amounted
to 104.32%. The market value at the year 2014 ofo
101.233%.

e. Obligasi Perum Pegadaian XII seri A dengan nominal


Rp7.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 04 September
2017 diperoleh pada kurs 100,00% mempunyai nilai pasar
pada saat akhir tahun buku 2013 sebesar 99,35%. Pada
tahun 2014 nilai pasarnya sebesar 101,62%.

e. Perum Pegadaian bond series XII A with nominal


Rp7.000.000.000 will expire on September 4, 2017
exchange rate obtained on the market has a value of
100.00% at the end of the financial year 2013 amounted
to 99.35%. The market value at the year 2014 amounted
to 101.62%.

f. Obligasi SUKUK IJARAH INDOSAT V tahun 2012 seri A


dengan nominal Rp. 5.000.000.000 akan jatuh tempo
tanggal 27 Juni 2019, diperoleh pada kurs 100,00% dan
pada tahun buku tahun 2013 nilai pasarnya sebesar
104,54%. Pada tahun 2014 nilai pasarnya sebesar 94,86%

f. Indosat Sukuk Ijarah V Bonds of 2012 Series A with a


nominal value of Rp. 5.000.000.000 will mature on June
27, 2019, obtained at 100.00% and the exchange rate in
fiscal year 2013 amounted to 104.54% of its market
value. The market value at the year 2014 amounted to
94.86%.

g. Obligasi Pemerintah RI seri FR0047 dengan nominal


Rp30.000.000 akan jatuh tempo tanggal 16 Pebruari 2028,
diperoleh pada kurs 100,00% dan pada tahun buku tahun
2013 nilai pasarnya sebesar 108,77%. Pada tahun 2014
nilai pasarnya sebesar 115%.

g. Government RI bonds series FR0047 nominal


30,000,000 will expire on 16 February 2028, gained
100.00% in the exchange rate and the fiscal year 2013
amounted to 108.77% of its market value. The market
value at the year 2014 amounted to 115%.

h. Obligasi BTN XIV th 2010 dengan nominal Rp10.000.000


akan jatuh tempo tanggal 11 Juni 2020, diperoleh pada
kurs 100,00% dan pada tahun buku tahun 2013 nilai
pasarnya sebesar 114,05%. Pada tahun 2014 nilai
pasarnya sebesar 100,51%.

h. Bonds BTN 2010 with XIV th nominal 10,000,000 will


expire on June 11, 2020, obtained at 100.00% and the
exchange rate in fiscal year 2013 amounted to 114.05%
of its market value. The market value at the year 2014
amounted to 100.51%.

i. Obligasi Negara thn 2007 seri FR0045 dengan nominal


Rp15.150.000 akan jatuh tempo tanggal 15 Mei 2037,
diperoleh pada kurs 101,00% dan pada tahun buku tahun
2013 nilai pasarnya sebesar 121,40%. Pada tahun 2014
nilai pasarnya sebesar 112%.

i. Country Bond year 2007 FR0045 series with a nominal


Rp15.150.000 will expire on May 15, 2037, obtained at
101.00% and the exchange rate in fiscal year 2013
amounted to 121.40% of its market value. The market
value at the year 2014 amounted to 112%.

j. Obligasi INDOSAT VIII tahun 2012 seri A dengan nominal


Rp. 7.000.000.000 akan jatuh tempo tanggal 27 Juni 2019,
diperoleh pada kurs 100,00% dan pada tahun buku tahun
2013 nilai pasarnya sebesar 90,35%. Pada tahun 2014 nilai
pasarnya sebesar 93%.

j. Indosat Bonds VIII in 2012 series A with a nominal value


of Rp. 7.000.000.000 will mature on June 27, 2019,
obtained at 100.00% and the exchange rate in fiscal year
2013 amounted to 90.35% of its market value. The
market value at the year 2014 amounted to 93%.

k. Obligasi Danareksa thp I seri B tahun 2012 dengan nilai


nominal Rp.3.000.000.000 yang akan jatuh tempo tanggal
9 Januari 2018, diperoleh pada kurs 100,00% dan pada
tahun buku 2014 nilai pasarnya sebesar 95,60%.

k. Danareksa Part I B Series 2012 with a nominal value


Rp.3.000.000.000, maturity ends at January 9, 2018.
Obtained at rate 100,00%, market value at 2014
amounted 95.60%.

88

520

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES

Akun ini merupakan penyertaan kepada perusahaan asosiasi


dan penyertaan kepada pihak lain dengan rincian sebagai
berikut:

PT Gapura Angkasa a)

This account represents investments in associated companies


and investments to other parties as follows:

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

139.581.588.530

130.274.843.303

120.777.213.634

PT Garuda Indonesia Airways


(Convertible Bond) b)
PT Purantara Mitra Angkasa Dua c)

Jumlah

5.253.280.125
95.459.024.784

5.253.280.125
101.146.391.808

201.817.000.000
5.253.280.125
42.327.976.933

240.293.893.439

236.674.515.236

370.175.470.692

a. PT Gapura Angkasa

a.

Penyertaan kepada PT Gapura Angkasa sebesar Rp


108.191.083.242,- merupakan modal yang disetor oleh
PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar 31,25% dari modal
disetor dan ditempatkan. Berdasarkan Surat Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor S.46/MK.016
tanggal 5 November 1997, setoran tersebut berbentuk :

Ground Equipment
Kompensasi Utang/Piutang
Jumlah
Bagian Laba Bersih Kumulatif
Dividen
Bagian laba (rugi) tahun buku
2012

(Convertible Bond) b)
PT Purantara Mitra Angkasa Dua c)
PT Railink Indonesia d)
Total

PT Gapura Angkasa
The inclusion of the PT Gapura Angkasa
Rp
108,191,083,242, - a paid-up capital of
PT Angkasa
Pura II (Persero) amounting to 31.25% of the issued and
paid up capital. Based on the letter of the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia Number S.46/MK.016
dated 5 November 1997, payment in the form of:

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec . 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

25.000.000.000
600.239.000
41.599.761.000

25.000.000.000
600.239.000
41.599.761.000

25.000.000.000
600.239.000
41.599.761.000

67.200.000.000

67.200.000.000

67.200.000.000

63.074.843.303
(4.687.500.000)

53.577.213.634
(6.326.114.508)

40.991.083.242
-

Cash
Ground Equipment
Compensation Debts / Receivables
Total
Cumulative Net Profit
Dividend

12.586.130.392

Share of profit (loss) of the financial


year 2012

Bagian laba (rugi) tahun buku


2013

15.823.744.177

Share of profit (loss) for financial year


2013

Bagian laba (rugi) tahun buku


2014

13.994.245.227

Share of profit (loss) of the year 2014

139.581.588.530

130.274.843.303

120.777.213.634

Jumlah

Perhitungan bagian laba (rugi) berdasarkan laporan


keuangan PT Gapura Angkasa untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 belum di audit 31
Desember 2013 telah di audit.

Total

The calculation of the share of profit (loss ) based on the


financial statements for the year Gapura Angkasa ended
December 31, 2014 unaudited December 31, 2013 have
been audited.
b.

Investasi pada PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Garuda Indonesia Airways (Convertible Bond)


Investment in PT Garuda Indonesia (Persero)

Sertifikat obligasi wajib konversi PT Garuda Indonesia


nomor DS/PERJ/DF-2173/2001 dengan nilai sebesar
Rp201.817.000.000 merupakan hasil kompensasi hutang
PT Garuda Indonesia kepada PT Angkasa Pura II
(Persero) yang terdiri dari faktur tagihan sebesar
Rp20.103.589.962,38 dan USD18,938,360.70.

Mandatory convertible bond certificates PT Garuda


Indonesia DS/PERJ/DF-2173/2001 numbers with a value of
Rp201.817.000.000 is the result of compensation payable
PT Garuda Indonesia to PT Angkasa Pura II (Persero)
which consists of invoices amounting Rp20,103,589,962.38
and USD18,938,360.70.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

b. PT Garuda Indonesia Airways (Convertible Bond)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Uang Tunai

PT Gapura Angkasa a)
PT Garuda Indonesia Airways

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

PT Railink Indonesia d)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

89
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

521

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)

12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)

b. PT Garuda Indonesia Airways (Convertible Bond)


(lanjutan)

b. PT Garuda Indonesia Airways (Convertible Bond)


(continued)

Investasi pada PT Garuda Indonesia (Persero)

Investment in PT Garuda Indonesia (Persero)

Tanggal jatuh tempo sertifikat adalah tanggal 2 Nopember


2006 dengan bunga 4% per tahun, yang wajib
dikonversikan menjadi 201.817 saham biasa dengan nilai
nominal Rp1.000.000 per saham dalam Perusahaan
Penerbangan PT Garuda Indonesia sesuai dengan
ketentuan dalam Subscription Agreement tanggal 10
Agustus 2001 antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
dengan PT Angkasa Pura II (Persero).

The maturity date of the certificate is dated 2 November


2006 with an interest rate of 4% per year, which shall be
converted into 201 817 ordinary shares with a nominal value
of Rp1,000,000 per share in PT Garuda Indonesia Flight
Company in accordance with the provisions of the
Subscription Agreement dated August 10, 2001 between PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk with PT Angkasa Pura II
(Persero).

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS) Luar Biasa PT Angkasa Pura II (Persero) No. RIS 02/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008, pemegang saham
(Pemerintah) menyetujui pelaksanaan konversi sertifikat
obligasi wajib konversi menjadi 201.817 saham biasa
dengan nominal Rp1.000.000 per saham yang dilakukan
pada tanggal 1 Nopember 2006.

Based on the Minutes of the General Meeting of


Shareholders (RUPS) Extraordinary PT Angkasa Pura II
(Persero) No.. RIS -02/MBU/2008 dated June 27, 2008,
shareholder (government) approved the conversion of
mandatory convertible bond certificates into 201 817
ordinary shares with a nominal value per share was
Rp1,000,000 on November 1, 2006.

Pada tanggal 11 Maret 2009, PT Angkasa Pura II (Persero)


telah menerima asli surat kolektif saham sejumlah 201.817
saham atau 2,475% dari jumlah keseluruhan saham
dengan nomor urut 0007950813 sampai dengan
0008152629 yang seluruhnya bernilai nominal Rp
201.817.000.000 yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal
9 Pebruari 2009 untuk dan atas nama PT Garuda
Indonesia (Persero), Tbk.

On March 11, 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) has


received the original collective share certificate number 201
817 shares or 2.475% of the total shares with serial
numbers 0007950813 to 0008152629 are entirely nominal
value of Rp 201.817.000.000 issued in Jakarta on February
9, 2009 for and on behalf of PT Garuda Indonesia (Persero),
Tbk.

Sesuai Surat Kolektif Samam Nomor 0003 yang


dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 22 November 2010
menyatakan bahwa surat kolektif ini mewakili sejumlah
403.634.000 (empatratus tigajuta enamratus tigapuluh
empat ribu) saham seri B dengan nomor urut 15901624000
sampai dengan 16305257999 seluruhnya bernilai nominal
Rp. 201.817.000.000 (dua ratus satu milyar delapan ratus
tujuh belas juta rupiah) yang dikeluarkan oleh PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk.

According Collective Letter No. 0003 Samanas issued in


Jakarta on November 22, 2010 stated that the collective
letter represents a number of 403 634 000 (three million four
hundred thirty-four thousand six hundred) shares of series B
with serial number 15901624000 to 16305257999 entirely
nominal value of Rp.201,817,000,000 (two hundred and one
billion eight hundred and seventeen million dollars) issued
by PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Nilai investasi tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta


31 Desember 2012 dinyatakan sebagai berikut :

Investment value on December 31, 2014 and 2013 and


December 31, 2012 stated as follows:

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec . 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

201.817.000.000

201.817.000.000

Nilai perolehan*
Nilai tercatat akhir tahun

*) Pada tahun 2013 berdasarkan surat PT Bahana


Securities
nomor:
080/NL/BS-IB/XI/2013
atas
penjualan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
sebanyak
403.634.000
dengan
nilai
bersih
Rp209.295.026.210.

Acquisition value*
Carrying value end of year

*) In 2013 based on PT Bahana Securities letter


No.080/NL/BS-IB/XI/2013 regarding the sale of shares of PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk as much as 403.634.000
net worth Rp209.295.026.210.

90

522

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)

c. PT Purantara Mitra Angkasa Dua

c.

PT Purantara Mitra Angkasa Dua

Investasi pada PT Purantara Mitra Angkasa Dua

Investment in PT Purantara Mitra Angkasa Dua


A 5.39% ownership of the Company's shares issued
Purantara PT Mitra Angkasa Dua for Rp5.253.280.125, a
land lease compensation during the period of 11 (eleven)
years and 3 (three) months in advance as a deposit held in
accordance with the land lease agreement No.
SPSW.02.1.A/TU.308/AP II-2002-APII.

Nilai investasi tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta


31 Desember 2012 sebagai berikut :

Investment value on December 31, 2014 and 2013 and


December 31, 2012 as follows:

31 Des./Dec. 2014

31 Des./Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012

Nilai perolehan

5.253.280.125

5.253.280.125

5.253.280.125

Acquisition value

Nilai tercatat akhir tahun

5.253.280.125

5.253.280.125

5.253.280.125

Carrying value end of year

d. PT Railink Indonesia

d.

PT Railink Indonesia
The inclusion of the PT Railink Indonesia amounting to Rp
40,000,000,000 was paid-up capital of PT Angkasa Pura II
(Persero) amounting to 40% of the issued and paid up
capital. PT Railink Indonesia is a joint venture between PT
Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api Indonesia
(Persero) is responsible for managing the business activities
of the airport train. The company was formed based on
Business Cooperation Agreement between PT Angkasa
Pura II (Persero) and PT Kereta Api Indonesia (Persero)
numbers
and
number
98/HK/UM/2006
SPKS.023.1/KS.006/2006-AP II, dated August 14, 2006.

Berdasarkan surat Menteri Badan Usaha Milik Negara


Nomor: S-447/MBU/2013 tanggal 5 Juli 2013 perihal
Persetujuan Penambahan Setoran Modal PT Angkasa
Pura II (Persero) kepada PT Railink Indonesia, sebesar
Rp59.600.000.000. Jumlah setoran modal PT Angkasa
Pura II (Persero) pada PT Railink Indonesia menjadi
Rp99.600.000.000 dengan persentase kepemilikan tetap

Based on Ministry of State Owned Enterprise Letter No. S447/MBU/2013 dated July 5, 2013 regarding The Approval
of Additional Paid-in-Capital PT Angkasa Pura II (Persero)
to PT Railink Indonesia, amounted Rp59.600.000.000. Total
Paid-in-Capital of PT Angkasa Pura II (Persero) to PT
Railink Indonesia become Rp99.600.000.000 but does not
change 40% ownership of shares.

31 Des./Dec . 2013

Bagian laba (rugi) tahun buku 2014

99.600.000.000
2.327.976.933
(102.300.770)
(679.284.354)
(5.687.367.024)

40.000.000.000
2.327.976.933
(102.300.770)
59.600.000.000
(679.284.354)
-

Nilai tercatat akhir tahun

95.459.024.784

Penyertaan Modal Saham


Bagian laba (rugi) kumulatif
Bagian laba (rugi) tahun buku 2012
Penyertaan Modal Saham 2013
Bagian laba (rugi) tahun buku 2013

101.146.391.808

Sampai dengan laporan keuangan ini diterbitkan, laporan


keuangan PT Railink Indonesia untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 berupa laporan keuangan
belum diaudit (unaudited) .

1 Jan 2013/
31 Des./Dec. 2012
40.000.000.000
2.945.414.810
(617.437.878)
42.327.976.933

Equity Shares
Share of profit (loss) Cumulative
Share of profit (loss) of the year 2012
Equity Shares 2013
Share of profit (loss) of the year 2013
Share of profit (loss) of the year 2014
Carrying value end of year

Until the financial report is published, the financial statements


Railink Indonesia for the year ended December 31, 2014 is
unaudited financial report.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

31 Des./Dec. 2014

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Penyertaan kepada PT Railink Indonesia sebesar Rp


40.000.000.000 merupakan modal yang disetor oleh PT
Angkasa Pura II (Persero) sebesar 40% dari modal disetor
dan ditempatkan. PT Railink Indonesia merupakan
perusahaan joint venture antara PT Angkasa Pura II
(Persero) dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang
bertugas untuk mengelola kegiatan usaha kereta api
bandara. Perusahaan ini dibentuk berdasarkan Perjanjian
Usaha Kerjasama antara PT Angkasa Pura II (Persero)
dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) nomor
SPKS.023.1/KS.006/2006-AP
II
dan
nomor
98/HK/UM/2006, tanggal 14 Agustus 2006.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Merupakan kepemilikan Perusahaan atas 5,39% sahamsaham yang dikeluarkan PT Purantara Mitra Angkasa Dua
sebesar Rp5.253.280.125, merupakan kompensasi sewa
tanah selama periode 11 (sebelas) tahun 3 (tiga) bulan
dilaksanakan dimuka sebagai setoran sesuai dengan
perjanjian sewa tanah No. SPSW.02.1.A/TU.308/AP II-

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)

91
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

523

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. PROPERTI INVESTASI


Sesuai PSAK No.13 (Revisi 2011) paragraf (5) Definisi Properti
Investasi adalah properti tanah atau bangunan atau bagian dari
suatu bangunan atau kedua-duanya yang dikuasai (oleh
pemilik atau lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduaduanya, dan tidak untuk :

As per PSAK 13 (Revised 2011) paragraph (5) Definition of


Investment Property is a property of land or building or part of a
building or both held (by the owner or lessee / finance lease) to
earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for:

a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan


jasa atau untuk tujuan administratif.
b. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

a. Used in the production or supply of goods or services or for


administrative purposes.
b. Sold in everyday business activities.

Properti yang digunakan sendiri adalah properti yang dikuasai


(oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan) untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa
untuk tujuan administratif.

The property itself is used property held (by the owner or lesse
through a finance lease) for use in the production or supply of
goods or services or for administrative purposes.

Sesuai dengan paragraf (16) Properti Investasi diakui sebagai


aset jika dan hanya jika:

In accordance with paragraph (16) Investment Properties is


recognized as an asset if, and only if:

a. Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan yang


terkait dengan properti investasi yang mengalir ke entitas
b. Biaya perolehan properti dapat diukur secara andal.

a. It is probable that future economic benefits associated with


the property investment flow to the entity
b. Property acquisition costs can be measured reliably.

Harga Perolehan :
Tanah
Bangun-Kelola-Serah (BKS)
PT Mandara Jasindo Sena
PT Sanggraha Daksa Mitra
PT Garuda Indonesia
PT Garuda Maintenance Facility Aero
Pom Bensin
PT Cipta Difa Makmur
Sub Jumlah
Bangun-Serah-Kelola (BSK)
PT Wahana Dirgantara
PT Birotika Semesta
PT Gapura Angkasa
PT Dharma Bandar Mandala
Sub Jumlah
Jumlah

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

13. INVESTMENT PROPERTY

Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku

31 Des./ Dec. 2014

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

56.162.462.568
291.497.414
1.982.182.417
151.688.850
575.850.000
408.260.000

56.162.462.568
291.497.414
1.982.182.417
151.688.850
575.850.000
408.260.000

56.162.462.568
291.497.414
1.982.182.417
151.688.850
575.850.000
408.260.000

Acquisition Price :
Land
Build-Manage-Serah (BKS)
PT Mandara Jasindo Sena
PT Sanggraha Daksa Mitra
PT Garuda Indonesia
PT Garuda Maintenance Facility
Gas Stations

883.160.804

883.160.804

883.160.804

PT Cipta Difa Makmur

60.455.102.053

60.455.102.053

60.455.102.053

13.097.219.110
2.843.130.000
7.968.685.000
2.346.964.170

13.294.691.110
2.843.130.000
7.968.685.000
2.346.964.170

13.097.219.110
2.843.130.000
7.968.685.000
2.346.964.170

Build-Deliver-Manage (BSK)
PT Wahana Aerospace
PT Birotika Universe
PT Gate Space
PT Dharma Bandar Mandala

26.255.998.280
86.711.100.333

26.453.470.280
86.908.572.333

26.255.998.280
86.711.100.333

Sub Total
Total

(7.742.227.292)

(6.975.951.662)

(5.695.772.724)

78.968.873.041

79.932.620.671

81.015.327.608

Properti Investasi merupakan investasi pada :


1) Tanah Ex-PPD di Jalan Kramat Raya No.9 DKI
senilai Rp56.143.462.567,89 seluas 16.164 m2
sertifikat Hak Guna Bangunan No. 455,
dikembangkan direncanakan untuk dikerjasamakan
pihak ketiga.

sub Total

Accumulated Depreciation
Book Value

Investment property is primarily an investment in :


1) Land Ex-PPD on Kramat Raya No. 9 Jakarta amount
Rp56,143,462,567.89 acre 16,164 m 2 with Building use
rights certificate No. 455, yet developed planned for
cooperated with third parties.

Jakarta
dengan
belum
dengan

92

524

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. INVESTMENT PROPERTY (continued)

2) Tanah di Desa Saentis Kec. Percut Sei Tuan Kabupaten


Deli Serdang senilai Rp19.000.000 seluas 40.000 m2
dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 55

2) Land in the village of Saentis Kec. Percut Sei Tuan Deli


Serdang district amount at Rp 19,000,000 acre 40,000 m 2
with Building use rights Certificate No. 55

14. ASET TETAP


14. FIXED ASSETS
Biaya perolehan aset tetap, akumulasi penyusutan dan
The cost of fixed assets, accumulated depreciation and
penurunan nilai, serta nilai buku aset tetap untuk tahun yang
impairment, as well as the book value of fixed assets for the
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta 1
year ended December 31, 2014 and 2013, and January 1, 2013
Januari 2013 / 31 Desember 2012 sebagai berikut :
/ December 31, 2012 as follows:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

13. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)

2014
Penambahan/ Increase

Pengurangan/
Decrease

Reklasifikasi/
Reclassification

Saldo Akhir/ Ending


Balance

Biaya Perolehan

Acquisition Cost

Tanah
Bangunan & Lapangan

355.333.776.130

222.606.860.664

1.865.955.200

3.337.316.446.356

1.177.316.750.922

Bangunan Gedung

2.419.222.433.570

396.809.543.613

129.621.311.428

50.422.244.960

Alat Pengangkutan

434.467.223.519

160.791.815.663

Alat-Alat Kantor

185.048.765.519

44.187.431.871

1.534.166.064.786

198.735.369.549

65.545.407.483

1.667.356.026.853

Alat Bantu Navigasi

Instalasi & Jaringan

519.912.219.026

Land

258.724.552.161

4.255.908.645.117

Building & Field

99.497.680.506

2.716.534.296.677

Building
Navigation Supporting

68.961.137.848

111.082.418.540

Equipments
Transportation

86.302.445.454

508.956.593.728

Equipments

54.732.259.861

174.503.937.529

(56.162.462.568)

Perl.Terminal
& Gedung

Office Tools
Installation
& Networking
Terminal & Building
Equipments

100.508.351.477

135.480.565.039

1.022.873.180.338

12.443.030.356

597.820.151

183.091.527

12.857.758.980

Lain-lain

98.144.190.284

35.312.096.379

31.533.294.427

101.922.992.236

Others

48.089.968.132

Aset APS

Aset APS
9.563.608.635.848

2.387.288.285.249

802.826.389.506

(56.162.462.568)

11.139.998.037.155

Workshop Equipments

Total

2014
Saldo Awal/ Beginning
Balance

Penambahan/ Increase

Pengurangan/
Decrease

Reklasifikasi/
Reclassification

Akumulasi Penyusutan

Saldo Akhir/ Ending


Balance

Accumulated Depreciation

dan Penurunan Nilai


Bangunan &
Lapangan

and Impairment
446.028.861.315

150.482.202.168

44.465.112.789

552.045.950.694

Building & Field

Bangunan Gedung

514.082.531.823

94.521.108.166

22.461.320.000

586.142.319.989

Building
Navigation Supporting

Alat Bantu Navigasi

78.388.923.187

78.943.075.386

89.612.760.771

67.719.237.802

Equipments
Transportation
Equipments

Alat Pengangkutan

223.905.733.808

68.694.473.884

20.522.361.181

272.077.846.511

Alat-alat Kantor

128.356.694.764

18.448.875.712

7.194.951.333

139.610.619.143

Office Tools

Instalasi & Jaringan


Perl.Terminal &
Gedung

150.586.688.032

48.448.505.322

801.224.046.164

611.729.439.624

78.739.410.154

126.890.349.809

563.578.499.969

Terminal & Building


Equipments

5.998.302.753

3.278.809.453

647.234.982

8.629.877.224

Workshop Equipments

Aset APS

25.529.394.544

Lain-lain dan
Penurunan Nilai *)

96.499.666.123

17.618.750.943

44.284.203.674

Jumlah

2.829.605.411.394

661.313.393.898

404.526.799.861

Nilai Buku

6.734.003.224.454

Aset Dalam
Konstruksi 1)

Jumlah

3.362.506.037.886

30.921.887.825

Aset APS

69.834.213.392

Others and

27.854.113.782
-

Total

8.020.359.424.661

Book Value

4.548.513.759.698

1.186.007.721.812

10.096.509.262.340

Impairment *)

3.119.638.612.494

12.568.873.184.359

Assets under
Construction 1)
Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Peralatan Bengkel

699.085.863.454

Installation &
Networking

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1.057.845.393.900

Peralatan Bengkel

Jumlah

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Saldo Awal/ Beginning


Balance

93
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

525

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP (lanjutan)


*) Termasuk sebesar Rp27.854.113.781.adalah penurunan
nilai atas aset tetap yang tidak ditemukan, tidak
dimanfaatkan dan dikuasai pihak lain berdasarkan
clearance asset posisi tanggal 31 Desember 2009, sesuai
dengan Laporan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) nomor Laporan 5126/PW30/4/2010,
tanggal 2 November 2010. Selanjutnya, manajemen akan
menindaklanjuti hasil clearance asset tersebut pada tahun
berikutnya.

*) Includes impairment of Rp27.854.113.781.adalah fixed


assets that are not found, not exploited and controlled by
parties other asset clearance position on December 31,
2009, in accordance with the Report and Financial
Supervisory Agency (BPKP) number 5126/PW30 Reports /
4/2010, dated 2 November 2010. Furthermore, management
will follow the results of clearance assets in the next year.

Pengurangan sebesar Rp1.728.715.930.246 termasuk di


dalamnya sebesar Rp337.629.801.103 merupakan pelimpahan
Aset Tetap ke LPPNPI, lihat catatan 28.

Total reduction fixed assets in 2013 of Rp1.728.715.930.246,


include total book value of Rp337.629.801.103 transfer to
LPPNPI.

Dalam rangka penerapan PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap,


Par.09 Perusahaan sampai saat ini sedang melakukan
telaahan dan menyusun kebijakan komponenisasi aset tetap
untuk menentukan unit ukuran dalam pengakuan suatu aset
tetap yang sesuai dengan pertimbangan kondisi tertentu
entitas, termasuk menentukan kriteria atas nilai agregat dan
agregasi unit-unit yang secara individual tidak signifikan.

In the implementation of PSAK 16 (Revised 2011), Fixed Assets,


Par.09 Company until now conducting a research paper and
prepare policies komponenisasi fixed assets to determine the
"unit size" in recognition of a fixed asset in accordance with the
consideration of certain entities, including the determining criteria
the value of the aggregate and the aggregation units are not
individually significant.

Manajemen telah mereviu nilai residu dan umur manfaat aset


tetap pada tanggal laporan keuangan 31 Desember 2013.

Company's management has been reviewing residual value and


usefull live of fixed assets as of December 31, 2013.

PT Angkasa Pura II (Pesero) pada akhir tahun 2012 telah


melakukan penilaian kembali atas Aset Tetap yang dilakukan
oleh Jasa Appraisal Independen dan dituangkan dalam laporan
jasa appraisal No. 744/KJPP-ANR/APII/XII/2012 tanggal 21
Desember 2012. Hasil appraisal tersebut masih dapat
digunakan s.d. saat ini. Adapun perbandingan antara catatan
perusahaan dengan jasa penilai sebagai berikut :

PT Angkasa Pura II (Persero) in late 2012 has conducted the


revaluation of fixed assets carried out by the Independent
Appraisal Services and set forth in the report No. appraisal
services. 744/KJPP-ANR/APII/XII/2012 dated December 21,
2012. Result of the Appraisal admit of used until this time. The
comparison between the record companies appraisal service is
as follows:

Biaya Perolehan /
Acquisition Cost
Tanah
Bangunan & Lapangan
Bangunan Gedung
Alat Bantu Navigasi
Alat Pengangkutan
Alat-Alat Kantor
Instalasi & Jaringan
Perl.Terminal & Gedung

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

14. FIXED ASSETS (continued)

Peralatan Bengkel
Lain-lain
Jumlah

Nilai Pasar / Wajar

Kenaikan
(Penurunan)

519.912.219.026
4.255.908.645.117
2.716.534.296.677
111.082.418.540
509.099.046.000
176.669.689.319
1.667.356.026.851
1.059.423.759.396
12.857.758.980
111.154.177.250

26.339.900.400.000
2.440.419.074.000
2.176.375.888.000
414.647.477.000
132.145.072.000
26.596.974.000
655.449.926.000
465.102.625.000
3.272.976.000
260.921.255.000

25.819.988.180.974
(1.815.489.571.117)
(540.158.408.677)
303.565.058.460
(376.953.974.000)
(150.072.715.319)
(1.011.906.100.851)
(594.321.134.396)
(9.584.782.980)
149.767.077.750

11.139.998.037.156

32.914.831.667.000

21.774.833.629.844

Land
Building & Field
Building
Navigation Supporting Equipments
Transportation Equipments
Office Tools
Installation & Networking
Terminal & Building Equipments
Workshop Equipments
Others
Total

94

526

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. FIXED ASSETS (continued)


2013

Saldo Awal/ Beginning


Balance

Penambahan/ Increase

Pengurangan/
Decrease

Reklasifikasi/
Reclassification

413.923.490.281

2.867.164.375

1.866.428.442.515

1.481.793.487.427

10.905.483.585

1.726.802.286.776

729.451.013.906

85.202.249.952

Saldo Akhir/ Ending


Balance

Biaya Perolehan
Tanah

Acquisition Cost
6.267.041.308

355.333.776.130

Land

3.337.316.446.356

Building & Field

48.171.382.840

2.419.222.433.570

(55.189.837.218)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

14. ASET TETAP (lanjutan)

Bangunan & Lapangan


Bangunan Gedung

Building
Navigation Supporting

847.666.326.735

495.650.001.907

1.213.695.017.215

129.621.311.428

Equipments
Transportation

Alat Pengangkutan

322.632.155.626

117.449.252.235

5.614.184.342

434.467.223.519

Alat-Alat Kantor

166.812.469.425

19.758.545.906

1.522.249.811

185.048.765.519

1.168.983.717.844

576.899.777.117

211.717.430.175

1.534.166.064.786

942.527.138.073

247.892.654.389

132.574.398.563

1.057.845.393.900

6.864.361.128

5.579.632.728

963.500

12.443.030.356

Equipments
Office Tools
Installation

Instalasi & Jaringan


Perl.Terminal
& Gedung
Peralatan Bengkel
Lain-lain

Jumlah

& Networking
Terminal & Building

129.722.746.015

29.638.356.066

61.216.911.796

7.592.363.134.417

3.706.979.886.054

1.728.715.930.246

(7.018.454.378)

Equipments
Workshop Equipments

98.144.190.284
9.563.608.635.848

Others
Total

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Alat Bantu Navigasi

2013
Penambahan/ Increase

Pengurangan/
Decrease

Reklasifikasi/
Reclassification

Saldo Akhir/ Ending


Balance

Accumulated Depreciation

Akumulasi Penyusutan

and Impairment

dan Penurunan Nilai


Bangunan &
Lapangan Gedung
Bangunan

382.347.836.688

79.015.882.300

15.334.857.673

446.028.861.315

467.630.817.221

83.910.777.240

43.183.429.694

5.724.367.056

514.082.531.823

Building & Field


Building
Navigation Supporting

Alat Bantu Navigasi

574.273.069.499

437.500.727.595

933.384.873.908

78.388.923.187

Equipments

Alat Pengangkutan

186.947.273.344

42.635.358.019

5.676.897.555

223.905.733.808

Transportation
Equipments
Office
Tools

Alat-alat Kantor

137.921.056.925

17.596.015.223

1.630.982.840

153.886.089.308

Instalasi & Jaringan

640.390.411.638

221.765.789.161

163.070.337.345

699.085.863.454

Perl.Terminal &
Gedung Bengkel
Peralatan

561.656.536.624

311.428.273.280

261.355.370.281

611.729.439.624

4.795.992.482

1.210.786.890

8.476.619

5.998.302.753

92.428.321.658

24.896.212.157

20.824.867.692

96.499.666.123

Jumlah

3.048.391.316.078

1.219.959.821.866

1.444.470.093.606

2.829.605.411.394

Total

Nilai Buku

4.543.971.818.340

6.734.003.224.454

Book Value

Others and

Lain-lain dan
Penurunan Nilai *)

Aset Dalam
Konstruksi 1)

2.183.328.270.654

1.179.177.767.232

6.727.300.088.994

3.362.506.037.886
10.096.509.262.340

Impairment *)

Assets under
Construction 1)
Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Jumlah

Installation &
TerminalNetworking
& Building
Equipments
Workshop Equipments

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Saldo Awal/ Beginning


Balance

95
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

527

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP (lanjutan)

2012

Tanah

354.242.816.906

59.680.673.375

Pengurangan/
Decrease

Reklasifikasi/
Reclassification

Saldo Akhir/ Ending


Balance

Acquisition Cost
-

(56.162.462.568)

357.761.027.713

Land
Building & Field

1.719.220.911.827

174.157.548.870

26.950.018.182

1.866.428.442.515

Bangunan Gedung

1.577.145.739.930

183.139.615.591

33.483.068.745

1.726.802.286.776

Building

Alat Bantu Navigasi

812.563.045.711

46.201.555.724

11.098.274.700

847.666.326.735

Navigation Supporting
Equipments

Alat Pengangkutan

315.010.941.114

18.205.712.634

10.584.498.122

322.632.155.626

Transportation
Equipments

Alat-Alat Kantor

147.344.625.053

19.697.700.392

229.856.020

166.812.469.425

Office Tools

1.066.971.861.639

116.942.929.894

14.931.073.689

1.168.983.717.844

Installation
& Networking

894.182.441.221

65.339.883.476

16.995.186.624

942.527.138.073

Terminal & Building


Equipments

Peralatan Bengkel

Profil Perusahaan
Company Profile

Penambahan/ Increase

Bangunan
& Lapangan

Perl.Terminal
& Gedung

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Saldo Awal/ Beginning


Balance

Biaya Perolehan

Instalasi & Jaringan

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

14. FIXED ASSETS (continued)

Lain-lain
Jumlah Aset Tetap

6.357.003.593

959.322.033

451.964.498

6.864.361.128

Workshop Equipments

197.570.640.087

67.847.894.072

129.722.746.015

Others

7.090.610.027.080

684.324.941.989

182.571.834.652

7.536.200.671.849

Total Fixed Assets

Akumulasi Penyusutan
dan Penurunan Nilai
Bangunan & Lap.

340.404.817.347

44.086.310.167

2.143.290.826

Accumulated Depreciation
and Impairment
382.347.836.688
Building & Field

Bangunan Gedung

425.580.741.555

145.399.406.399

103.349.330.733

467.630.817.221

Alat Bantu Navigasi

517.840.957.330

60.154.083.125

3.721.970.956

574.273.069.499

Alat Pengangkutan
Alat-Alat Kantor

176.929.426.903
124.501.379.468

21.705.853.337
14.340.641.750

11.688.006.896
920.964.293

186.947.273.344
137.921.056.925

Instalasi & Jaringan

591.126.649.205

58.579.788.230

9.316.025.798

640.390.411.637

Perl.Terminal
& Gedung

518.480.921.309

140.668.418.955

97.492.803.640

561.656.536.624

3.899.458.198

1.017.895.125

121.360.841

4.795.992.482

Workshop Equipments

86.252.149.823
2.785.016.501.137

7.595.154.077
493.547.551.165

1.418.982.242

92.428.321.658
3.048.391.316.078

Others and
Impairment
Total

Peralatan Bengkel
Lain-Lain dan
Penurunan Nilai
Jumlah
Nilai Buku
Aset Dalam Konstruksi 1)
Jumlah

230.172.736.225

4.305.593.525.943
2.183.328.270.654

6.488.921.796.598

& Networking
Terminal & Building
Equipments

4.487.809.355.771

Book Value
Assets under -

2.183.328.270.654

Construction 1)

6.671.137.626.426

Seluruh aset tetap tidak bergerak yang dimiliki dan dikelola,


termasuk aset properti investasi (Catatan 13) oleh PT Angkasa
Pura II (Persero), tetapi tidak termasuk Perumahan, Taxiway
dan Apron, telah dijamin oleh Asuransi Jasindo, dengan
perjanjian nomor PJJ.04.04.03/00/04/2012/076, tanggal 3 April
2012 dengan jangka waktu 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012.

Building
Navigation Supporting
Equipments
Transportation
Equipments
Office Tools
Installation

Total

The entire immovable assets owned and managed, including the


assets of investment properties (Note 13) by PT Angkasa Pura II
(Limited), but does not include housing, Taxiway and Apron, has
been guaranteed by the Jasindo Insurance , with the agreement
number PJJ.04.04.03 / 00/04/2012/076, dated 3 April 2012 for a
period of January 1, 2012 through December 31, 2012.

96

528

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. FIXED ASSETS (continued)


The Company has conducted Clearance Asset per December 31,
2009, in accordance with the Consolidated Financial and
Development Supervisory Agency (BPKP) report number
5126/PW30/4/2010, dated 2 November 2010. The results of
clearance assets has been followed in the presentation of fixed
assets and related accounts, including the presentation of some
of its assets into the asset land investment properties as of
December 31, 2011.

Untuk pertama kalinya, Perusahaan merencanakan akan


melakukan reviu terhadap nilai sisa dan umur manfaat aset
tetap dan aset properti investasi yang berkenaan dalam tahun
2012. Meskipun demikian, perkiraan manajemen bahwa, hasil
reviu tersebut tidak signifikan pengaruhnya terhadap total aset
Perusahaan.

For the first time, the Company plans to review the residual value
and the useful life of fixed assets and investment property in
respect of the year 2012. Nonetheless, management estimates
that, reviu result was not significant effect on total assets.

1) Details of assets under construction by type as follows:

1) Rincian aset dalam konstruksi berdasarkan jenisnya


sebagai berikut :

Penambahan/
(Pengurangan)

Saldo Awal

Saldo Akhir

31 Desember 2014:

December 31, 2014:

Bangunan Gedung dalam Pembangunan

788.760.519.674

Bangunan Lapangan dalam Pembangunan

Tanah dalam Pembangunan


Alat Bantu Navigasi dalam Pembangunan

2.347.241.269.364

Building in Construction

986.838.012.664

578.647.653.502

1.565.485.666.166

Building Course in Construction

156.141.894.956

(128.923.527.474)

27.218.367.482

Land in Construction

15.041.127.777

(10.417.755.091)

4.623.372.686

Navigation Aids in Construction

30.559.273.365

(26.654.777.638)

3.904.495.727

Transportation in Construction

Intalasi dan Jaringan dalam Pembangunan

336.566.631.702

98.934.607.277

435.501.238.979

Intalasi and Networks in Construction

Alat Terminal & Gedung dalam Pembangunan

87.570.608.336
961.027.969.412

21.427.516.708
(905.486.745.162)

108.998.125.044
55.541.224.250

Terminal Equip. & Build. in Construction


Other Assets in Construction

Lain-lain Aset dalam Pembangunan


Aset Dalam Konstruksi

3.362.506.037.886

1.186.007.721.812

4.548.513.759.698

31 Desember 2013:

Assets In Construction
December 31, 2013:

Bangunan Gedung dalam Pembangunan

850.708.836.534

(61.948.316.860)

788.760.519.674

Building in Construction

Bangunan Lapangan dalam Pembangunan

813.226.039.376

173.611.973.288

986.838.012.664

Building Course in Construction

Tanah dalam Pembangunan

153.150.245.009

2.991.649.947

156.141.894.956

Land in Construction

22.994.752.538

(7.953.624.761)

15.041.127.777

Navigation Aids in Construction

Alat Bantu Navigasi dalam Pembangunan

30.559.273.365

30.559.273.365

Transportation in Construction

104.400.072.797

336.566.631.702

Intalasi and Networks in Construction

33.694.043.824
77.387.794.468

53.876.564.512
883.640.174.944

87.570.608.336
961.027.969.412

Terminal Equip. & Build. in Construction


Other Assets in Construction

2.183.328.270.654

1.179.177.767.231

3.362.506.037.886

Bangunan Gedung dalam Pembangunan

693.638.967.245

157.069.869.289

850.708.836.534

Building in Construction

Bangunan Lapangan dalam Pembangunan

547.839.992.180

265.386.047.196

813.226.039.376

Building Course in Construction

Tanah dalam Pembangunan

199.174.704.244

(46.024.459.235)

153.150.245.009

Land in Construction

22.981.302.777

22.994.752.538

Navigation Aids in Construction

180.296.694.023

51.869.864.882

232.166.558.905

Intalasi and Networks in Construction

45.534.292.754
45.961.166.108

(11.840.248.930)
31.426.628.360

33.694.043.824
77.387.794.468

Terminal Equip. & Build. in Construction


Other Assets in Construction

Alat Terminal & Gedung dalam Pembangunan

Lain-lain Aset dalam Pembangunan


Aset Dalam Konstruksi
31 Desember 2012:

Assets In Construction
December 31, 2012:

Alat Bantu Navigasi dalam Pembangunan


Intalasi dan Jaringan dalam Pembangunan
Alat Terminal & Gedung dalam Pembangunan

Lain-lain Aset dalam Pembangunan


Aset Dalam Konstruksi

13.449.761

1.712.459.266.315

470.869.004.339

2.183.328.270.654

Assets In Construction

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

232.166.558.905

Alat Pengangkutan
Intalasi dan Jaringan dalam Pembangunan

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Alat Pengangkutan

1.558.480.749.690

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perusahaan telah melakukan Clearance Asset per 31


Desember 2009, sesuai dengan Laporan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) nomor laporan
5126/PW30/4/2010, tanggal 2 November 2010. Hasil dari
clearance asset tersebut telah ditindaklanjuti dalam penyajian
aset tetap dan akun-akun terkait lainnya, termasuk penyajian
sebagian aset tanah kedalam aset properti investasi pada
tanggal 31 Desember 2011.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

14. ASET TETAP (lanjutan)

97
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

529

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP (lanjutan)


Rincian aset dalam konstruksi
terjadinya sebagai berikut:

Kantor Pusat 1)
Sultan Syarif Kasim II
Soekarno - Hatta
Minangkabau

2)

3)

4)

Husein Sasteranegara
Raja Haji Fisabilillah

Supadio

5)

6)

7)

Sultan Iskandar Muda

tempat

9)
10)

Details of assets under construction based on place of


occurrence as follows:

31 Desember 2013

1 Jan 2013/
31 Desember 2012

21.398.543.199

3.345.910.568

1.286.650.977

Kantor Pusat

1)

89.390.592.270

102.926.468.046

123.020.227.654

Sultan Syarif Kasim II

2)

109.571.878.108

322.847.513.658

419.799.542.987

Soekarno - Hatta

3)

1.534.773.726

11.780.650.408

3.265.933.591

Minangkabau

4)

635.236.364

635.236.364

428.610.000

Husein Sasteranegara

5)

9.526.970.069

88.351.974.278

94.607.105.108

Raja Haji Fisabilillah

6)

4.720.510.330

7.670.058.267

3.712.375.543

Sultan Thaha

7)

2.171.215.728

Sultan Iskandar Muda

8)

3.819.185.635

39.709.395.091

13.024.248.226

Supadio

8)

548.830.167

175.905.818

Sultan Mahmud Badaruddin II

35.743.399.665

11.078.868.789

Halim PK

11)

Depati Amir

12)

1.264.672.713

728.336.000

Depati Amir

12)

Kualanamu

13)

348.270.899.661

Kualanamu

13)

2.485.624.208.419

1.633.135.138.293

PMU BSH

14)

1.436.461.309.372

1.137.949.366.578

1.524.183.576.568

Project Development Branch

14)

Halim PK 11)

PMU BSH

14)

Project Pengembangan Cabang


Silangit
Jumlah

14)

2.750.000

4.548.513.759.698

3.362.506.037.886

2.183.328.270.654

Aset dalam konstruksi merupakan aset yang masih dalam


proses pengerjaan yang s.d. 31 Desember 2014 dan 2013
belum terjadi serah terima pekerjaan dari kontraktor, atau
belum ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
(BASTP) antara kontraktor dengan pihak Perusahaan atau
oleh karena belum bisa digunakannya aset tersebut meskipun
pekerjaan secara fisik sudah selesai 100%. Hal ini terjadi
seperti halnya pekerjaan proyek pembangunan di Bandara
Kualanamu Medan, misalnya pembangunan gedung Kargo,
gedung security , pembangunan gedung PKP-PK, dan jalan
akses utama bandara, gedung terminal, serta tempat parkir
kendaraan, taxy way dan gate way .

Silangit
Total

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Assets under construction are assets that are still in the process
of the sd December 31, 3014 and 2013 has not happened
handover transfer of title from the contractor, or have not signed
handover works (BASTP) between the contractor with the
Company or because it was not able to use these assets even
though the work is physically completed 100%. This happened
just as the work Kualanamu airport development projects in
Medan, for example Cargo building, building security, building
PKP-PK, and the airport's main access road, the terminal
building, as well as vehicle parking, taxy way and a gate way.

98

530

9)
10)

Sultan Mahmud Badaruddin II

Profil Perusahaan
Company Profile

berdasarkan

31 Desember 2014

Sultan Thaha

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

14. FIXED ASSETS (continued)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

Aset dalam konstruksi merupakan aset yang masih dalam


proses pengerjaan yang s.d. 31 Desember 2014 dan 2013
karena belum selesainya pekerjaan pisik dan pembayaran atas
proyek tersebut.

Assets under construction are assets which are still in the


process that up to December 31, 2014 and 2013 due to the
completion of the physical work and the payment for the
project.

1) Aset dalam konstruksi - Kantor Pusat :


Progress
%

1)
2014

Assets under construction - Head Office :


Progress
%

2013

25%

8.259.206.885

3.259.119.659

45%

2.636.365.455

100%

86.790.909

86.790.909

5.169.985.682

30%

1.210.319.195

75%

4.035.875.073

21.398.543.199

3.345.910.568

12%

Building in Construction

Bangunan Lapangan
dalam Pembangunan

Building Courses in Construction

Alat Bantu Navigasi


dalam Pembangunan

95%

Alat-alat Kantor
dalam pengadaan

Equipment Procurement Office

Intalasi dan Jaringan


dalam Pembangunan

Lain-lain Aset
dalam Pembangunan

Jumlah

Other Assets in Construction

Total

2) Assets under construction - Sultan Syarif Kasim II Airport :

Aset dalam konstruksi - Bandara Sultan Syarif


Kasim II :
Aset dalam konstruksi (dalam proses pekerjaan) yang
terdapat di Cabang Sultan Syarif Kasim II s.d. tanggal
31 Desember 2014 dengan rincian sebagai berikut:
Progress
%

Intalasi and Networks in


Construction

Assets under construction (work in progress) located at


Sultan Syarif Kasim II Branch to dated December 31, 2014
are as follows:

2014

Progress
%

2013

36.365.490.768

47.638.665.331

20%

Land in Construction

25%

47.716.589.819

46.013.253.588

45%

Building in Construction

20%

1.323.840.160

1.322.740.650

25%

Building Courses in Construction

dalam Pembangunan

32%

1.317.994.750

1.317.994.750

32%

Navigation Aid in Construction

Intalasi dan Jaringan


dalam Pembangunan

63%

2.666.676.773

6.633.813.727

63%

Intalasi and Networks in


Construction

89.390.592.270

102.926.468.046

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan
Bangunan Lapangan
dalam Pembangunan
Alat Bantu Navigasi

Jumlah

Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

45%

Tanah dalam Pembangunan

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2)

Navigation Aid in Construction

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

14. ASET TETAP (lanjutan)

99
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

531

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP (lanjutan)

14. FIXED ASSETS (continued)

3) Aset dalam konstruksi - Bandara Soekarno Hatta :

3) Assets under construction - Soekarno Hatta Airport :

Sedangkan aset dalam konstruksi (dalam proses


pekerjaan) yang terdapat di Cabang Utama Bandar Udara
Soekarno-Hatta (BSH) s.d. tanggal 31 Desember 2014
dengan rincian sebagai berikut:
Progress
%

While assets under construction (work in process) Main


Branch located at Soekarno-Hatta International Airport
(BSH) to dated December 31, 2014 are as follows:

2014

Progress
%

2013

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan

40%

26.695.786.559

104.730.657.933

60%

Building in Construction

35%

16.919.648.950

112.801.435.198

25%

Building Courses in Construction

75%

2.227.272.727

2.227.272.727

75%

Navigation Aid in Construction

25%

31.292.165.969

44.880.307.742

48%

Intalasi and Networks in


Construction

13%

31.655.224.828

56.074.749.149

61%

Tools Terminal & Building in


Construction

781.779.075

2.133.090.909

32%

Other Assets in Construction

109.571.878.108

322.847.513.658

Bangunan Lapangan
dalam Pembangunan
Alat Bantu Navigasi
dalam Pembangunan
Intalasi dan Jaringan

Profil Perusahaan
Company Profile

dalam Pembangunan
Alat Terminal & Gedung
dalam Pembangunan
Lain-lain Aset
dalam Pembangunan

Jumlah

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

4)

Aset dalam konstruksi - Bandara Int. Minangkabau :


Progress
%

5)

2014

Assets under construction - International Minangkabau


Airport :
Progress
%

2013

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan
Bangunan Lapangan
dalam Pembangunan

79.164.545

11.780.650.408

1.455.609.181

Jumlah

1.534.773.726

11.780.650.408

Aset dalam konstruksi - Bandara Husein Sastranegara


:
Progress
%

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

4)

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan

45%

Jumlah

Total

45%

Building in Construction
Building Courses in
Construction
Total

5) Assets under construction - Husein Sastranegara Airport :

2014

Progress
%

2013

635.236.364

635.236.364

635.236.364

635.236.364

45%

Building in Construction
Total

100

532

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6)

14. FIXED ASSETS (continued)

Aset dalam konstruksi - Bandara Raja Haji Fishabilillah :


Progress
%
Tanah dalam Pembangunan

6) Assets under construction - Raja Haji Fishabilillah Airport :

2014

Progress
%

2013

50%

89.012.822

20%

1.974.000.000

80.715.351.687

25%

Building in Construction

65%

1.738.643.636

50.419.302

62%

Building Courses in Construction

37.000.000

30%

Navigation Aid in Construction

Land in Construction

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

14. ASET TETAP (lanjutan)

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan
Bangunan Lapangan

dalam Pembangunan

Intalasi dan Jaringan


dalam Pembangunan

80%

381.181.818

Alat Terminal & Gedung


dalam Pembangunan

40%

Intalasi and Networks in


Construction

5.344.131.793

5.328.951.107

40%

Tools Terminal & Building in


Construction

2.220.252.182

30%

Other Assets in Construction

9.526.970.069

88.351.974.278

Lain-lain Aset
dalam Pembangunan

Jumlah

7)

7) Assets under construction - Sultan Thaha Airport Jambi :

Aset dalam konstruksi - Bandara Sultan Thaha Jambi :

Tanah dalam Pembangunan

2014

Progress
%

2013

95%

78.909.091

78.909.091

95%

Land in Construction

75%

204.047.545

5.371.841.683

75%

Building in Construction

80%

1.921.045.455

88.981.624

80%

Building Courses in Construction

45%

196.314.300

196.314.300

45%

Navigation Aid in Construction

933.177.273

718.970.710

25%

Intalasi and Networks in


Construction

65%

797.925.757

989.953.470

65%

Tools Terminal & Building in


Construction

589.090.909

225.087.389

90%

Other Assets in Construction

4.720.510.330

7.670.058.267

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan
Bangunan Lapangan
dalam Pembangunan
Alat Bantu Navigasi
dalam Pembangunan
Intalasi dan Jaringan
dalam Pembangunan
Alat Terminal & Gedung
dalam Pembangunan
Lain-lain Aset
dalam Pembangunan

90%

Jumlah

Progress
%

Total

8) Assets under construction - Sultan Iskandar Muda Airport :

2014

Progress
%

2013

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan

Jumlah

2.171.215.728

2.171.215.728

80%

Building in Construction

Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

8) Aset dalam konstruksi - Bandara Sultan Iskandar Muda :

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Progress
%

Total

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

dalam Pembangunan
Alat Bantu Navigasi

101
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

533

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP (lanjutan)

14. FIXED ASSETS (continued)

9) Aset dalam konstruksi - Bandara Supadio :

9) Assets under construction - Supadio Airport :

Progress
%

2014

Bangunan Gedung

794.618.181

50%

dalam Pembangunan
Bangunan Lapangan

694.190.909

15%

dalam Pembangunan
Intalasi dan Jaringan

Lain-lain Aset

Jumlah

Profil Perusahaan
Company Profile

10) Aset dalam konstruksi


Badaruddin II :

3.819.185.635
-

Bandara

Sultan

Progress
%

400.909.091

95%

Building Courses in Construction

Intalasi and Networks in


Construction

Other Assets in Construction

Mahmud

Total

10) Assets under construction - Sultan Mahmud Badaruddin II


Airport :
Progress
%

2013

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan

dalam Pembangunan

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Building in Construction

39.709.395.091

2014

Bangunan Lapangan

175.905.818

351.358.167

50%

Jumlah

175.905.818

50%

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan

50%

22.969.458.409

12.192.472.272

2.215.773.758

141.386.667

50%

Lain-lain Aset

8.863.095.031

440.082.317

25%

Jumlah

Building Courses in Construction

Total

Progress
%

2013

2014

Bangunan Lapangan
dalam Pembangunan

Building in Construction

11) Assets under construction - Halim PK Airport :

Progress
%
Tanah dalam Pembangunan

90%
-

351.358.167

11) Aset dalam konstruksi - Bandara Halim PK :

dalam Pembangunan

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

80%

272.079.545

50%

dalam Pembangunan

39.308.486.000

2.058.297.000

95%

dalam Pembangunan

Progress
%

2013

35.743.399.665

Land in Construction

95%

Building in Construction

80%

Building Courses in Construction

11.078.868.789

12) Aset dalam konstruksi - Bandara Depati Amir :


Progress
%

Other Assets in Construction

Total

12) Assets under construction - Depati Amir Airport :

2014

Progress
%

2013

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan

728.336.000

1.264.672.713

1.264.672.713

728.336.000

80%

Building in Construction

Lain-lain Aset
dalam Pembangunan

Jumlah

45%

Other Assets in Construction

Total

102

534

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

13) Aset dalam konstruksi - Bandara Kualanamu :

Progress
%
Tanah dalam Pembangunan

35%

Bangunan Gedung
dalam Pembangunan

25%

Bangunan Lapangan

45%

Lain-lain Aset
dalam Pembangunan

25%

Jumlah

2014

Progress
%

2013

2.757.147.000
6.070.375.638
338.652.313.387
791.063.636
348.270.899.661

Land in Construction

Building in Construction

Building Courses in Construction

Other Assets in Construction

14) Aset dalam Konstruksi - Project Pengembangan Unit

Total

14) Assets Under Construction - Project Development Unit


PMU NON Soekarno Hatta is the organizational structure
established
pursuant
to
Decree
No.
KEP.01.01/00/04/2011/117 Directors April 8, 2011 on the
Organizational Structure of the New Airport Development
Project in the Branch Office. The decree sets and
Organizational Development Projects in the Airport
Development Branch consisting of the Project
Management Unit (PMU) and Project Implementation Unit
(PIU). The organization is temporary (Adhoc) and will be
reviewed as needed or if the completed projects handled.
Project Management Unit (PMU) consists of 1). PMU
Soekarno-Hatta
Airport
Development,
2)
PMU
Development Branch.

Berikut ini rincian aset dalam Konstruksi pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

Here are the details of assets in construction dated


December 31, 2014 and 2013:

(1) PMU Pengembangan Bandara Soekarno Hatta :

(1) PMU Soekarno Hatta Airport Development :

Progress
%

2014

Progress
%

2013

Bangunan Lapangan
dalam Konstruksi

Field Building
82%

988.403.587.072

1.476.760.804.404

58%

61%

18.132.397.822

10.352.554.285

26%

Instalasi dan Jaringan


dalam kontruksi

Installation and Networking

Peralatan Terminal
dalam pengadaan

in Construction
in Construction
Terminal Equipment

29%

2.288.019.011

2.612.705.630

30%

in Progress

33%

1.452.471.109.836

142.978.760.524

2%

in Construction

100%

19.629.598.951

in Construction

100%

795.000.000

430.313.450

3.904.495.727

2.485.624.208.419

1.633.135.138.293

Bangunan Gedung
dalam kontruksi

Building
Other Assets

Peralatan Navigasi
dalam kontruksi

Navigation Equipment
95%

Alat Pengangkutan
dalam Konstruksi

2%

Jumlah

in Construction
Transportation
in Construction
Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Lain-lain Aktiva Tetap


dalam kontruksi

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

PMU NON Soekarno Hatta merupakan struktur organisasi


yang dibentuk sesuai dengan SK Direksi Nomor
KEP.01.01/00/04/2011/117 Tanggal 8 April 2011 tentang
Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Bandar Udara
Baru di Kantor Cabang. SK tersebut menetapkan
Organisasi Proyek Pembangunan dan Pengembangan
Bandar Udara di Kantor Cabang yang terdiri atas Project
Management Unit (PMU) dan Project Implementation Unit
(PIU) . Organisasi tersebut bersifat sementara (Adhoc) dan
akan ditinjau kembali sesuai kebutuhan atau apabila
proyek yang ditangani selesai. Project Management Unit
(PMU) terdiri dari 1). PMU Pengembangan Bandara
Soekarno-Hatta, 2) PMU Pengembangan Cabang.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

dalam Pembangunan

13) Assets under construction - Kualanamu Airport :

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

14. ASET TETAP (lanjutan)

103
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

535

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP (lanjutan)

14. FIXED ASSETS (continued)

14) Aset dalam Konstruksi - Project Pengembangan Unit


(lanjutan)

14) Assets Under Construction - Project Development Unit


(continued)

(2) PMU Pengembangan Bandara PT Angkasa Pura II


(Persero) :

(2) Airport Development PMU PT Angkasa Pura II (Persero) :

Progress
%
Kantor Cabang Depati Amir:
Bangunan Gedung
dalam Konstruksi
Bangunan Lapangan
dalam Konstruksi
Kantor Cabang Sultan Thaha:
Bangunan Gedung
dalam Konstruksi
Bangunan Lapangan
dalam Konstruksi

71.738.515.454

71.187.535.144

95%

28.203.970.001

98%

Sultan Thaha Branch office:


Building
in Construction
Field Building
in Construction

86.083.405.403

70.821.761.997

74%

9.908.391.818

71.191.312.052

2.122.777.764

70%

4.163.971.044

30.559.273.365

70%

7.437.229.111

146.500.492.130

62.873.766.747

182.546.364

35%

16.775.751.819

460.213.717

74%

54.816.639.372

Kantor Cabang RHF Tanjung Pinang:


Bangunan Gedung
95%
dalam Konstruksi
Bangunan Lapanan
dalam Konstruksi

28%

23%

Pekanbaru SSK Branch Office:


Building
in Construction
Field Building
in Construction

3.730.500.000

95%

8.600.368.873

75%

100%

154.689.825.913

154.689.825.913

95%

66.944.172.505

19.903.172.809

95%

95%

313.543.522.545

335.303.437.598

95%

20.333.161.818

95%

169.480.900

95%

95%

303.677.023.129

279.861.824.524

95%

Peralatan Terminal
dalam Konstruksi

Tanjung Pinang RHF Branch office:


Building
in Construction
Terminal and Building
in Construction
Assets under construction
- Kualanamu:
Land in Progress
Field Building
in Construction
Building
in Construction
Navigation Supporting Equipments
in Construction
Office tools
in Construction
Installation & Networking

Instalasi & Jaringan


dalam Konstruksi

SMB II Palembang Branch office:


Transportation
in Construction
Field Building
in Construction
Terminal equipment
in Construction
Pontianak Supadio Branch Office:
Building
in Construction
Field Building
in Construction

16.762.171.819

dalam Konstruksi

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

95%

Depati Amir Branch Office:


Building
in Construction
Field Building
in Construction

95%

Kantor Cabang Supadio Pontianak:


Bangunan Gedung
95%
dalam Konstruksi
Bangunan Lapangan
91%
dalam Konstruksi

Kantor Cabang Kualanamu


Tanah Dalam Pengadaan
Bangunan Lapangan
dalam Konstruksi
Bangunan Gedung
dalam Konstruksi
Alat Bantu Navigasi
dalam Konstruksi
Alat-alat Kantor

Progress
%

2013

59%

Kantor Cabang SMB II Palembang:


85%
Alat Pengangkutan
dalam Konstruksi
Bangunan Lapangan
15%
dalam Konstruksi
Peralatan Terminal
52%
dalam Konstruksi

Kantor Cabang SSK Pekanbaru:


Bangunan Gedung
dalam Konstruksi
Bangunan Lapangan
dalam Konstruksi

2014

95%

61.475.594.544

95%

22.366.774.349

77.332.265.408

1.436.461.309.372

1.137.949.366.578

in Construction
Terminal equipment
in Construction
Other Assets

Aset lainnya
dalam Pengadaan
Jumlah

65%

in Construction
Total

104

536

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

14) Aset dalam Konstruksi - Project Pengembangan Unit


(lanjutan)
(2) PMU Pengembangan Bandara PT Angkasa Pura II
(Persero) :

14) Assets Under Construction - Project Development Unit


(continued)
(2) Airport Development PMU PT Angkasa Pura II (Persero) :

Project Development Kualanamu Airport physically Medan


has started since 2007 and until now all been completed /
operable including Cargo Terminal Building , Building
Security , Gate Way , Roads and Airport Parking Areas
and Supporting service facilities . Although most of the
work is still in the maintenance period . Especially public
sector projects funded from internal PT Angkasa Pura II
(Persero). The sector project company (private) funded by
the State Budget Dirjen Peruhubungan still have not
submitted to the PT Angkasa Pura II (Persero) .

Beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi


Perusahaan terkait dengan pembangunan Bandar
Udara Kualanamu Medan diantaranya :

Some of the barriers and obstacles faced by the Company


related to the development of Kualanamu Airport Medan
include:

a) Belum tersedianya akses jalan utama (jalan tol


maupun jalan umum) bagi para calon penumpang
(passanger ) baik yang datang dari arah kota Deli
Serdang, Medan dan sekitarnya menuju lokasi
Bandar Udara begitu juga arah sebaliknya.

a) The unavailability of access to the main road


(highway or public road) for potential passengers
(passanger) both coming from the city of Deli
Serdang, Medan and sekitanya to the location of the
airport as well as the reverse direction.

b) Sarana Penunjang operasional bandara belum


sepenuhnya tersedia, seperti:
Belum tersedianya suplai air bersih dari PDAM
setempat;
Belum terselesaikannya pembebasan lahan
tanah untuk akses jalan ke bandara;
dan lain-lain.

b) Supporting facilities fully operational airport yet


available, such as:
Unavailability of clean water supply from local
water companies;
Unresolved land acquisition of land for the access
road to the airport;
and others.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Proyek Pembangunan Bandara Kualanamu Medan


telah dimulai secara fisik sejak tahun 2007 dan sampai
sekarang seluruhnya telah selesai/dapat dioperasikan
diantaranya Pembangunan Terminal Kargo, Gedung
Security , Gate Way , Pembangunan Jalan dan Area
Parkir Bandara dan Fasilitas-fasilitas Penunjang
Bandara. Meskipun sebagian pekerjaan masih dalam
masa pemeliharaan. Terutama proyek sektor publik
yang didanai dari internal PT Angkasa Pura II
(Persero). Adapun proyek sektor perusahaan (private )
yang didanai APBN Dirjen Peruhubungan Udara masih
ada yang belum diserahkan ke PT Angkasa Pura II
(Persero).

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Kualanamu Airport Medan which construction has started


since 1995 in accordance Decree of Transport of the
Republic of Indonesia number KM.41/1995, dated 21
September 1995, on the Establishment of Airport Locations
in lieu Kualanamu Polonia Airport, and then followed by
land acquisition efforts (land) area of 1,365 hectares, which
consists of public land, owned Puskopad, owned by the
Sultan of Serdang and PT Perkebunan Nusantara II
(PTPN II) covering an area of 6.5583 million m2 which
began in 1995 sd , 1997. Over the land acquisition the
Company has filed a permit land ownership Right to Use
(Management) No. 1 of 1999, dated 29 November 1999.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Bandar
Udara
Kualanamu
Medan
yang
pembangunannya sudah mulai dirintis sejak tahun
1995 sesuai Kepmen Perhubungan Republik Indonesia
nomor KM.41/1995, tanggal 21 September 1995,
tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara di Kualanamu
sebagai Pengganti Bandar Udara Polonia Medan, dan
selanjutnya diikuti dengan upaya pembebasan tanah
(lahan) seluas 1.365 Ha, yang terdiri dari tanah milik
masyarakat, milik Puskopad, milik Sultan Serdang dan
milik PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) seluas
6.558.300 M2 yang dimulai sejak tahun 1995 s.d. 1997.
Atas pembebasan lahan tersebut Perusahaan telah
mengajukan ijin kepemilikan tanah berupa Hak Guna
Pakai (Pengelolaan) nomor 1 Tahun 1999, tanggal 29
November 1999.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

14. ASET TETAP (lanjutan)

105
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

537

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

15. GOODWILL
Goodwill pengambilalihan PT Angkasa Pura Solusi ekuitas
bersaldo negatif pada tangal 31 Desember 2014 dan 2013
sebesar Rp 203.205.000 adalah nilai pembayaran atas
pembelian saham Schipool International B.V. sebesar 50%
saham sesuai dengan surat DK nomor. 06.04/00/11/101,
tanggal 23 November 2011 merupakan goodwill bagi PT
Angkasa Pura II (Persero).

16. ASET LAIN-LAIN

16. OTHER ASSETS


Details of other assets as follows:

31 Des./ Dec. 2014

- Aset Yang ditangguhkan


- Amortisasi aset yang ditangguhkan

Profil Perusahaan
Company Profile

Goodwill takeover of PT Angkasa Pura Solution equity has a


negative balance on the date December 31, 2014 and 2013
amounted to Rp 203.205.000 is the value of the payment for
the purchase of shares Schipool International BV by 50% of
the shares in accordance with the letters DK numbers.
06.04/00/11/101, dated 23 November 2011 is a goodwill for PT
Angkasa Pura II (Persero).

Rincian aset lain-lain sebagai berikut:

Uang Jaminan 1)

Nilai buku Aset yang ditangguhkan


Beban Tangguhan 2)
Aset Lainnya 3)

1 Jan 2013/
31 Des. Dec. 2012

31 Des. Dec. 2013

4.659.187.660
187.468.893.854
(106.043.676.010)

5.038.522.160
233.201.065.735
(40.887.778.534)

4.659.187.660
197.122.739.626
(52.790.423.382)

81.425.217.844

192.313.287.201

144.332.316.244

174.136.031.164

Dana BUMN Peduli (Lihat Catatan 29)

18.491.397.273
-

10.184.772.889
10.556.504.358
6.193.335.959

25.760.071.273
33.861.548.528

Jumlah

18.491.397.273

26.934.613.206

59.621.619.801

30.402.172.664

22.585.275.201

34.888.899.752

Dana Titipan THT (lihat Catatan 28)

Aset Tidak Produktif :


- Biaya Perolehan

- Amortization

Deferred Charges

2)

Other Assets

3)

Deposits funds ENT (see Note 28)


SOE Care Fund (See Note 29)

Total

- Cost of Acquisition
- Accumulated Amortization and

(30.402.172.664)

(22.585.275.201)

(34.888.899.752)

278.711.833.941

224.286.422.567

208.613.123.705

Nilai Buku
Jumlah

Impairment
Book Value
Total

106

538

1)

Unproductive Assets:

- Akumulasi Amortisasi dan


Penurunan Nilai

Deposit

- Deferred Charges

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

15. GOODWILL

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. OTHER ASSETS (continued)

Rincian Asset Lain-lain Kantor Pusat dan masing-masing Cabang adalah sebagai berikut:
31 Des./ Dec. 2014

Kantor Pusat/ Head Office


Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio

1 Januari 2013/

31 Des./ Dec. 2013

31 Des./ Dec. 2012

30.838.254.158

70.434.899.233

Head Office

5.027.082.205

9.438.994.298

13.604.377.956

Halim Perdanakusuma

10.318.143.541

17.907.856.829

17.504.517.936

Sultan Mahmud Badaruddin II

8.027.747.724

2.375.243.155

Supadio

993.469.851

9.713.218.511

Kualanamu

Kualanamu

175.134.700

175.134.700

175.134.700

Minangkabau

Sultan Syarif Kasim II

33.242.508.340

36.599.441.406

11.218.882.194

Sultan Syarif Kasim II

Husein Sastranegara

9.980.850.354

19.551.804.789

28.788.461.558

Sultan Iskandar Muda

Soekarno - Hatta

2.321.739.130

19.766.363.871

4.011.019.236

Husein Sastranegara

457.100.064

6.734.872.717

12.751.060.713

Soekarno - Hatta

33.315.423

69.659.519

Raja Haji Fisabilillah

Minangkabau

Sultan Thaha
Sultan Iskandar Muda

65.625.682

1.224.018.541

2.918.233.125

Sultan Thaha

5.605.815.441

Tanjungpinang

Depati Amir
Tanjungpinang

Silangit

2.326.829.934

APS

148.642.849.721

80.986.551.889

23.166.351.509

278.711.833.941

224.286.422.567

208.613.123.705

Silangit
APS
PMU Pengembangan Bandara AP II
PMU Bandara Soekarno-Hatta

35.118.075.389
PMU Pengembangan Bandara AP II
PMU Bandara Soekarno-Hatta

Total

1) Uang Jaminan merupakan uang jaminan langganan


listrik.

1)

2) Beban Tangguhan merupakan beban tangguhan atas


proyek Bandara Kualanamu, Kantor-Kantor Cabang,
overlay landasan, apron, dan jalan.

2) Deferred Charges Deferred expense on a project


Kualanamu, Branch Offices, overlay runway, apron, and
roads.

3) Aset lainnya merupakan alat bantu navigasi dan aset


lainnya.

3) Other Assets are Navigation Supporting Equipments and


other assets.

17. LIABILITAS USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

Deposit an electricity subscription bail.

17. BUSINESS LIABILITIES TO THIRD PARTIES

Akun ini merupakan liabilitas usaha kepada pihak ketiga


tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta 1 Januari 2013/31
Desember 2012 masing-masing sebesar Rp15.919.788.072,
Rp10.064.099.878, dan Rp6.821.340.928.

This account is a business liabilities to third parties dated


December 31, 2014 and 2013, and January 1, 2013 / December
31, 2012 respectively at Rp15.919.788.072, Rp10.064.099.878
and Rp6.821.340.928 .

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Jumlah

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

29.320.740.173

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

16. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

107
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

539

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

18. LIABILITAS LAIN-LAIN

18. OTHER LIABILITIES

Akun ini merupakan liabilitas perusahaan kepada pihak lain


dengan rincian sebagai berikut:
31 Des./ Dec. 2014

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

30.613.297.273
9.874.801.990
128.572.183.143
209.473.453.439
9.028.895.699
352.140.129.706
-

16.280.451.445
5.538.578.444
91.305.985.388
57.045.652.428
95.002.282.868
10.346.217.796
2.668.720.344

11.819.749.106
15.348.334.619
98.047.920.102
36.721.315.420
7.225.912.594
8.400.689.005

739.702.761.250

278.187.888.713

177.563.920.847

Titipan Debitur
KEMENHUB (PNBP PJP)
Hutang Tantiem dan Jasa Produksi
Uang Titipan Lainnya 1)
Hutang Titipan LPPNPI

This account is a corporate liability to other parties as follows:

2)

Hutang Pembelian Aset Tetap 3)


BMKG (PNBP PJP)
Jumlah

Profil Perusahaan
Company Profile

1) Uang titipan lainnya terdiri dari :

PPN KMK 575 Tahun 2005


Koperasi Karyawan
Retribusi Parkir PEMDA
PNBP Kementerian Perhubungan
Sekarpura

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

DPLK
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp.100 juta)
Jumlah

1)

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

4.192.287.574
9.317.263.486
37.577.500
2.221.669.642
193.704.655.237

2.440.097.425
4.518.125.202
34.806.000
1.067.819.317
48.984.804.485

2.733.245.751
1.956.861.102
6.326.500
963.488.367
31.061.393.700

209.473.453.439

57.045.652.428

36.721.315.420

2)

Safekeeping LPPNPI

3)

Purchase of Fixed Assets Debt 4)


BMKG (PNBP PJP)
Total

KMK VAT 575 2005


cooperative Employees
LGs parking levy
PNBP Ministry of Transportation
Sekarpura
DPLK
Others (each
below Rp 100 million)
Total

31 Des./Dec. 2013

Lainnya (PNBP BMKG & DEPHUB)

9.028.895.699
-

PJP4U Payable
67.190.642.235
848.984.624 LPPNPI's Domestic PJP Revenues Deposit Payable
5.962.069.165 LPPNPI's International PJP Revenues Deposit Payable
13.933.788.292
LPPNPI's Over Flying Revenues Deposit Payable
Others (PNBP BMKG & DEPHUB)
7.066.798.553

Jumlah

9.028.895.699

95.002.282.868

Utang Titipan Pendapatan PJP Domestik LPPNPI


Utang Titipan Pendapatan PJP International LPPNPI
Utang Titipan Pendapatan Over Flying LPPNPI

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Other deposits money

3) LPPNPI's deposit payable as of December 31, 2014 and


December 31, 2013 amounted Rp.9.028.895.699 and
Rp.95.002.282.866, details as follows:

31 Des./Dec. 2014
Utang PJP4U *)

MoT (PNBP PJP)


debt and Production Services 1)

Other deposit money consists of:

31 Des./ Dec. 2014

2) Utang titipan LPPNPI 31 Desember 2014 dan 31


Desember 2013 sebesar Rp.9.028.895.699 dan
Rp.95.002.282.866, dengan rincian sebagai
berikut:

Safekeeping Debtor

*) Merupakan

Total

*) Representing reserve formed by Company with


reference to calculation sharing at the expense of
PJP4U management in the year 2013 to be
participated by Perum LPPNPI.

cadangan yang dibentuk oleh


Perusahaan berkenaan dengan perhitungan
sharing atas biaya pengelolaan PJP4U pada tahun
2013 yang akan diambil bagian oleh Perum
LPPNPI.

108

540

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

18. OTHER LIABILITIES (continued)

3) Rincian utang pembelian aset tetap terdiri :

Details of acquisition of fixed assets consist of debt:

31 Des./ Dec. 2014

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

27.061.742.515
6.470.363.575
489.690.855
-

1.085.454.191
19.713.522
1.908.870
-

19.713.522
1.908.870

34.021.796.945

1.107.076.583

21.622.392

137.446.102.125
2.362.079.477
2.031.025.455
1.225.739.682
1.068.200.000
818.441.864
677.765.591
500.329.846
377.629.091
371.861.455
248.450.000
229.124.000
206.784.000
-

1.779.545.455
1.750.000.000
1.035.000.000
781.261.818
600.000.000
317.500.000
239.318.181
117.892.500
555.000.000
313.863.636
160.472.027
125.000.000
262.624.773
157.000.000

1.779.545.455
1.549.418.182
686.363.636
555.000.000
450.000.000
313.863.636
225.258.364
160.472.027
125.000.000
115.909.091
157.000.000

170.554.800.175

1.044.662.824

1.086.459.811

318.118.332.761

9.239.141.214

7.204.290.202

Sub Total Third Party

7.225.912.594

Amount payable Purchase of


Fixed Assets

Pihak Berelasi

Related Parties

PT Adhi Karya (Persero), Tbk


PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk
PT Hutama Karya (Persero)
PT Mobilkom Telekomindo
PT Istaka Karya (Persero)
Sub Jumlah Pihak Berelasi

PT Adhi Karya (Persero), Tbk


PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk
PT Hutama Karya (Persero)
PT Mobilkom Telekomindo
PT Waskita Karya (Persero)
PT Istaka Karya (Persero)

Sub Total
Related Parties

Pihak Ketiga
Jo. Kawahapejaya Indonesia
PT Cakra Manggilingan Jaya
PT Berca Hardaya Perkasa
PT Nasaral Kekal Medal
PT Mitra Solusi Maju Lestari
PT Amarta Karya
PT PP Pracetak
PT Ciriajasa Cipta Mandiri
PT Dedato Indonesia
PT Lusavindra Jayamadya
PT Dianangkasa Raya
PT Delta Tama Waja Corpora
CV Nico Pratama
PT. Dassindo Internusa Semesta
Pembebasan Lahan PKU
Yudha Audia
PT Intraco Lestari
PT Wahana Ciptasinatria
PT Rama Mandiri
PT Penata Karya Keluarga Utama
PT Jaya Konstruksi
PT Bukaka Teknik Utama
PT Gelombang Citra Buana
PT Kedung Jaya Rekadyatama
PT Kawan Lama
CV Indotama Prima
PT Global Daya Manunggal
Citac Ltd
PT Jingga Citra Persada
PT Darma Tridimensi
PT Rohde Schwarz Ind
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp.100 juta)
Sub Jumlah Pihak Ketiga
Jumlah Hutang Pembelian Aset
Tetap

PT Berca Hardaya Perkasa


PT Nasaral Kekal Medal
PT Mitra Solusi Maju Lestari
PT Amarta Karya
PT PP Pracetak
PT Ciriajasa Cipta Mandiri
PT Dedato Indonesia
PT Perkasa Multi Persada
PT Lusavindra Jayamadya
PT Dianangkasa Raya
PT Delta Tama Waja Corpora
Cv Nico Pratama
PT. Dassindo Internusa Semesta
Pembebasan Lahan PKU
Yudha Audia
PT Intraco Lestari
PT Wahana Ciptasinatria
PT Rama Mandiri
PT Penata Karya Keluarga Utama
PT Jaya Konstruksi
PT Bukaka Teknik Utama
PT Gelombang Citra Buana
PT Kedung Jaya Rekadyatama
PT Kawan Lama
CV Indotama Prima
PT Global Daya Manunggal
Citac Ltd
PT Jingga Citra Persada
PT Indotasik Graha Utama
PT Darma Tridimensi
PT Rohde Schwarz Ind
Others (each

352.140.129.706

10.346.217.796

below Rp 100 million)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PT Indotasik Graha Utama

PT Cakra Manggilingan Jaya

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

PT Perkasa Multi Persada

Jo. Kawahapejaya Indonesia

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

PT Waskita Karya (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

18. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)

109
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

541

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

18. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)


Rincian utang pembelian aset tetap berdasarkan tempat terjadinya:

31 Des./ Dec. 2014

Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma

Details of fixed asset purchases of debt by the scene:

186.458.874.574

5.308.570.160

3.644.974.184

Head Office

7.472.193.964

Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II

567.035.928

1.620.381.316

1.109.208.089

Supadio

Kualanamu

3.840.724.558

160.472.027

160.472.027

Kualanamu

Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II

563.697.943

36.325.010

36.325.010

Minangkabau

11.266.026.328

1.089.497.900

54.497.900

Sultan Syarif Kasim II

286.743.082

81.707.637

Sultan Iskandar Muda

1.569.332.483

Husein Sastranegara

135.408.610.635

66.646.839

66.646.839

Soekarno - Hatta

Raja Haji Fisabilillah

217.373.909

1.896.536.364

1.876.586.364

Raja Haji Fisabilillah

Sultan Thaha

213.885.135

9.250.000

Sultan Thaha

Depati Amir
Silangit

202.560.953
4.919.850

167.788.181

186.244.545

Depati Amir
Silangit

352.140.129.706

10.346.217.796

7.225.912.594

Soekarno - Hatta

Jumlah

19. BIAYA AKRUAL


Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

31 Des./ Dec. 2012

4.068.150.364

Husein Sastranegara

Akun ini adalah biaya yang masih harus dibayar dan menjadi
beban tahun berjalan dengan rincian:

Beban Pegawai ymh. Dibayar


Beban Pemeliharaan ymh. Dibayar

Total

19. ACCRUED EXPENSES


This account is accrued expense and a burden for the year with
details:
1 Jan 2013/
31 Des. Dec. 2012

31 Des./ Dec. 2014

31 Des. Dec. 2013

33.080.699.830

28.656.603.080

36.543.231.383

Employee Accrued Expense

109.530.943.294

24.493.084.785

11.399.082.819

Maintenance Accrued Expense


Inventory Accrued Expense

Beban Persediaan ymh. Dibayar

15.551.229.691

4.746.860.005

6.943.408.592

Beban Sewa ymh. Dibayar

17.885.522.933

16.298.525.518

28.874.162.472

Rent Accrued Expense

157.829.812.684

92.757.632.872

40.116.318.800

General Accrued Expense

Beban Umum ymh. Dibayar

224.477.314.472

188.367.705.936

Contract Accrued Expense

48.016.417.185

426.631.029
20.492.997.127

1.119.956.172
12.000.286.532

Assets Charged Accrued Expense

381.894.625.617

412.349.648.887

325.364.152.708

Beban Kontrak ymh. Dibayar


Aset yang Dibebankan ymh. Dibayar
Beban Lain-lain ymh. Dibayar

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

1 Jan 2013/

31 Des./ Dec. 2013

Supadio

Sultan Mahmud Badaruddin II

Sultan Iskandar Muda

Profil Perusahaan
Company Profile

18. OTHER LIABILITIES (continued)

Jumlah

Other Accrued Expense


Total

110

542

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

20. TAXATION

a. Pajak Dibayar Dimuka

a.

Akun ini merupakan pajak yang telah disetorkan ke kas


negara terdiri dari angsuran PPh pasal 25, PPh pasal 21
dan PPh pasal 23 serta PPN dengan rincian sebagai
berikut:
31 Des./ Dec. 2014

SKPLB 031/207/03/051/05 tahun


2003
-

PPN Masukan
PPN Keluaran
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23
PPh Pasal 25
Sub Jumlah

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

31 Des./ Dec. 2013

The Company
-

146.194.367.207

141.128.727.721

141.128.727.721

SKPKB 80/207/06/051/08. 2006 1)


SKPKB 0132/207/07/051/09. 2007
2)

SKPLB 023/206/04/051/06 2004


-

300.000.000

300.000.000
SKPLB 031/207/03/051/05 2003

114.394.251.439
(43.850.679.351)
-

500.000.000
63.057.910.610
(34.619.587.002)
-

500.000.000
62.171.771.430
(26.607.964.509)
-

VAT In
VAT Out
Income Tax Article 23
Income Tax Article 23
Income Tax Article 25

70.543.572.088

170.367.051.329

323.686.901.849

Sub Total

10.180.596.121

291.482.186
46.530.920
3.873.147.568
(224.531.778)

Subsidiary
Article 23
Article 29
VAT In
VAT Out

38.546.327
48.006.470
1.103.456.916
-

Sub Jumlah

10.180.596.121

3.986.628.896

1.190.009.713

Jumlah

80.724.168.209

174.353.680.225

324.876.911.562

Sub Total
Total

1) SKPKB 80/207/06/051/08 year 2006


After the examination of the VAT in 2006 by the Tax
Office, the Company received an assessment letter on
tax underpayment (underpayment) No.80/207/06/051/08
VAT Tax year 2006 was Rp146.194.367.207. SKPKB
The Company has filed an appeal in a letter No..
05.05/00/12/2009/035 dated December 11, 2009 and
has made a cash payment of Rp75.000.000.000 (as a
condition of appeal) and the rest of the compensation
paid to the SKPKB wins appeal in 2005 of
Rp71.194.367.207.

Sesuai
Putusan
Pengadilan
Pajak
No.Put.40489/PP/M.V/16/2012 yang diucapkan pada
tanggal 03 Oktober 2012 yang dikirim tanggal 12
Desember 2012 menyatakan bahwa oleh karena itu
Jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari
s.d Desember 2006 termasuk sanksi administrasi yang
disengketakan oleh Pemohon Banding dan dikabulkan
Majelis menjadi sebagai berikut: Jumlah yang
disengketakan versi murni Pemohon Banding Rp.
146.194.367.207, Jumlah yang tidak dikabulkan oleh
Majelis Rp203.125.203 sehingga Jumlah yang
dikabulkan oleh Majelis adalah Rp145.992.242.004.

Appropriat
Tax
Court
Judgment
pronounced
No.Put.40489/PP/MV/16/2012 on October 3, 2012 were
sent on December 12, 2012 states that due to the
amount of Value Added Tax Tax Period January to
December 2006, including the disputed administrative
sanctions Appeals by the applicant and the Council be
granted as follows: Number of Applicant disputed pure
version of Appeals Rp. 146 194 367 207, which amount
was not granted by the Assembly Rp203.125.203 so the
amount granted by the Assembly is Rp145.992.242.004.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

1) SKPKB PPN 80/207/06/051/08 tahun 2006


Setelah dilakukan Pemeriksaan PPN tahun 2006 oleh
Kantor Pajak, Perusahaan menerima Surat Ketetapan
Pajak
Kurang
Bayar
(SKPKB)
PPN
No.80/207/06/051/08 tahun Pajak 2006 sebesar
Rp146.194.367.207. Atas SKPKB tersebut Perusahaan
telah mengajukan banding melalui surat No.
05.05/00/12/2009/035 tanggal 11 Desember 2009 dan
telah
melakukan
pembayaran
tunai
sebesar
Rp75.000.000.000 (sebagai syarat banding) dan
sisanya dibayar dari kompensasi menang banding atas
SKPKB tahun 2005 sebesar Rp71.194.367.207.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Entitas Anak
PPh Pasal 23
PPH Ps 29
PPN Masukan
PPN Keluaran

This account is a tax that has been deposited into the state
treasury consists of installment income tax article 25,
Income Tax Article 21 and Article 23 of Income Tax and
VAT are as follows:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perusahaan ;
SKPKB PPN 80/207/06/051/08.
2006 1)
SKPKB PPN 0132/207/07/051/09.
2007 2)
SKPLB 023/206/04/051/06 tahun
2004

Prepaid taxes

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

20. PERPAJAKAN

111
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

543

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

20. PERPAJAKAN (lanjutan)

20. TAXATION (continued)

a. Pajak Dibayar Dimuka (lanjutan)

a.

Prepaid taxes (continued)

Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan


Pajak (SPMKP) Tanggal 11 - 01 - 2013 Nomor
80012/093-0012-2013 Kepada Kuasa Bendahara
Umum Negara KPPN JAKARTA II (019) agar
membayar/memindahbukukan kelebihan pembayaran
Pendapatan
PPN
Dalam
Negeri
sebesar
Rp.145.991.242.004
dengan
memperhitungkan
kompensasi utang pajak melalui potongan SPMKP
sejumah Rp. 77.797.453.555,- sehingga yang
dibayarkan sebesar Rp. 68.193.788.449
2) SKPKB PPN 0132/207/07/051/09 tahun 2007

Based on Excess Tax Payment Order (SPMKP) April 11


- 01-2013 Authorization Number 80012/093-0012-2013
To the State Treasurer KPPN JAKARTA II (019) in order
to pay / transfer the overpayment of VAT revenues of
the Interior for Rp.145.991.242.004 taking into account
compensation tax debt through SPMKP pieces sejumah
Rp. 77.797.453.555, - so who paid for Rp.
68.193.788.449

2) SKPKB 0132/207/07/051/09 year 2007

Setelah dilakukan Pemeriksaan PPN tahun 2007 oleh


Kantor Pajak, Perusahaan menerima Surat Ketetapan
Pajak
Kurang
Bayar
(SKPKB)
PPN
No.00132/207/07/051/09 tahun Pajak 2007 sebesar
Rp141.128.727.721. Atas SKPKB tersebut Perusahaan
telah mengajukan banding melalui surat No.
05.05/00/12/2009/112 tanggal 23 Desember 2009,
permohonan keberatan PT Angkasa Pura II (Persero)
ditolak dan mempertahankan SKPKB PPN nomor
0132/207/07/051/09, tanggal 30 Nopember 2009 dan
telah melakukan pembayaran Rp71.000.000.000
(sebagai syarat banding). dan pada tanggal 11 Februari
2011 PT Angkasa Pura II (Persero) menyampaikan
surat nomor 05.05/00/2/2011/017 perihal banding atas
keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
nomor
577/WPJ.19/BD.05/2010. Permohonan keberatan PT
Angkasa Pura II (Persero) ditolak dengan keputusan
PUT 34028/PP/M.V/16/2011 tanggal 5 Oktober 2011.
Atas keputusan pengadilan pajak tersebut PT Angkasa
Pura II (Persero) mengajukan Peninjauan Kembali atau
PK ke Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal
23 Desember 2011 (Sampai laporan ini disusun belum
ada Surat Ketetapan atas PK tersebut).

After the examination of the VAT in 2007 by the Tax


Office, the Company received an assessment letter on
tax
underpayment
(underpayment)
No.00132/207/07/051/09 VAT Tax year 2007 was
Rp141.128.727.721. SKPKB The Company has filed an
appeal in a letter No.. 05.05/00/12/2009/112 dated
December 23, 2009, the petition objection PT Angkasa
Pura II (Persero) is rejected and maintain SKPKB
0132/207/07/051/09 number, dated 30 November 2009
and has paid Rp71.000.000 .000 (as a condition of
appeal). and on February 11, 2011 PT Angkasa Pura II
(Persero) submitted a number of appeals concerning
05.05/00/2/2011/017 DGT 577/WPJ.19/BD.05/2010
numbers. Petition objection PT Angkasa Pura II
(Persero) is rejected by the decision PUT
34028/PP/MV/16/2011 October 5, 2011. The tax court's
decision PT Angkasa Pura II (Persero) or PK filed
Sighting Back to the Supreme Court of the Republic of
Indonesia on December 23, 2011 (As of this writing
there has been no assessments on the PK).

Berdasarkan
Putusan
Mahkamah
Agung
RI
Reg.Nomor : 255/C/PK/Pjk/2013 Tanggal 13 Juni 2013
Mengenai Perkara Peninjauan Kembali Atas Putusan
Pengadilan Pajak Nomor 34028/PP/M.V/16/2011
antara PT Angkasa Pura II (Persero) Melawan Direktur
Jendaral Pajak maka Mangadili, Menolak Permohonan
Peninjauan Kembali PT Angkasa Pura II (Persero),
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk
membayar biaya perkara dalam peninjaunan kembali
ini yang ditetapkan sebesar Rp. 2.500.000,-

Based on the Decision of the Supreme Court


Reg.Nomor: 255 / C / PK / CHD / 2013 Date June 13,
2013 Regarding the Case Reconsideration Over Tax
Court Decision No. 34 028 / PP / MV / 16/2011 between
PT Angkasa Pura II (Persero) Fight Director general of
the Tax Mangadili, Reject Request Reconsideration PT
Angkasa Pura II (Persero), Punish Applicant
Reconsideration to pay court costs in this re
peninjaunan set at Rp. 2.500.000, -

3) Uang Muka PPh Ps 23 dan PPh Badan ialah milik anak


perusahaan PT Angkasa Pura Solusi.

3)

Advance Income Tax and Corporate Tax Ps 23 is


owned by a subsidiary of PT Angkasa Pura Solusi.

112

544

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

20. TAXATION (continued)

b. Liabilitas Pajak

b. Tax liabilities

Akun ini adalah liabilitas pajak kepada Negara dengan


rincian sebagai berikut:
31 Des./ Dec. 2014

This account is the tax liability to the State with the following
details:

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

Perusahaan :

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

20. PERPAJAKAN (lanjutan)

The Company :

Pajak Penghasilan Badan


Pasal 29

36.013.826.393
12.156.661.157

25.380.590.871
26.670.521.765

28.585.180.253
8.711.937.220

5.049.105.657
2.200.936.053
130.514.138
14.080.839.973
23.969.433.318
59.402.787
93.660.719.476

5.435.387.817
574.434.062
1.379.325
2.678.823.167
9.415.867.165
70.157.004.173

8.613.666.619
5.632.390.910
5.875.000
540.000
51.549.590.001

296.331.900
258.714.629
300.003.000
1.364.006.979
2.219.056.508

305.621.900
635.356.007
940.977.907

86.550.503
31.876.307
118.426.810

95.879.775.984

71.097.982.080

51.668.016.811

Article 25 period December


Article 29

Pajak Penghasilan

Income tax

Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 4 Ayat (2)
Pajak Pertambahan Nilai WAPU
Pajak Lain-lain
Sub Jumlah

Article 21
Article 23
Article 26
Article 4 Paragraph (2)
Value Added Tax
Income Tax Last Year
Sub Total

Entitas Anak

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pasal 25 masa Desember

Corporate Income Tax

Subsidiary

Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4 Ayat (2)
Sub Jumlah
Jumlah

c. Manfaat (Beban) Pajak

c.

Rincian beban (manfaat) pajak penghasilan badan sebagai


berikut;
31 Des./ Dec. 2014
Pajak Kini;
Pajak Badan
Perusahaan
Entitas Anak
Pajak Final
Perusahaan
Entitas Anak
Sub Jumlah

Sub Jumlah

Jumlah

VAT output
Sub Total
Total

Tax Benefit (Expenses)


The detail of corporate income tax expense (benefit) are as
follows;

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

(411.676.762.750)
(1.584.512.750)

(415.732.289.750)
-

(427.162.237.500)
-

(20.403.928.997)
(104.222.800)
(433.769.427.297)

(22.317.525.134)
(91.372.700)
(438.141.187.584)

(22.011.631.735)
(449.173.869.235)

(21.555.710.041)
799.340.594
(20.756.369.447)

(28.442.876.443)
(10.683.685)
(28.453.560.128)

(454.525.796.744)

(466.594.747.712)

4.245.707.757
4.245.707.757
(444.928.161.478)

Current Tax
Corporate Income Tax
The Company
Subsidiary
Final Income Tax
The Company
Subsidiary
Sub Total

Deferred Tax
The Company
Subsidiary
Sub Total

Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pajak Tangguhan;
Perusahaan
Entitas Anak

Article 23
Article 4 Paragraph (2)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

PPN Keluaran

Article 21

113
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

545

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

20. PERPAJAKAN (lanjutan)

20. TAXATION (continued)

c. Taksiran Pajak Penghasilan (lanjutan)

c. Provision for Income Tax (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan


laba rugi dengan laba kena pajak sebagai berikut:

Laba (Rugi) konsolidasi sebelum pajak


Laba (Rugi) entitas anak sebelum pajak
Laba (Rugi) Perusahaan sebelum pajak
Perbedaan temporer:
Penyusutan aset tetap
Amortisasi
Penyisihan Piutang
tak tertagih
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Sub Jumlah
Perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal
Beban pegawai
Beban umum
Beban lain-lain
Penghasilan bunga
Pendapatan sewa
tanah/bangunan/konsesi
Beban berhubungan dengan
persewaan
Bagian laba (rugi) perusahaan
anak
Aset yang telah dihapus bukukan
Aset yang dibiayakan
Laba (rugi) yang bukan merupakan
objek pajak
Sub Jumlah
Laba Kena Pajak
Pembulatan Laba Kena Pajak

31 Des./ Dec. 2014

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

1.552.598.415.367

1.499.343.462.554

1.643.545.907.295

3.928.291.704

6.005.192.489

1.361.461.987

1.548.670.123.663

1.493.338.270.065,44

1.642.184.445.308

Consolidated Profit (Loss) -

(107.374.702.784)
9.577.782.631

(56.018.034.610)
27.099.839.236

(19.004.011.866)
22.144.762.525

10.628.920.716

38.862.539.455

14.999.367.728

11.489.572.508

(5.143.751.799)

(1.157.287.356)

(75.678.426.929)

4.800.592.282

16.982.831.030

before tax
Subsidiaries Profit (Loss) before tax
Company Profit (Loss) before tax
Temporary differences:
Depreciation of fixed assets
Amortization
Allowance For Impairment
Loss of Account Receivables
Post-Employment Benefits Liabilites
Sub Total
Nondeductible expense
Non taxable income
Employee expense
general expenses
Other expenses
Interest income

65.088.196.615
251.959.580.817
55.228.649.992
(104.476.641.892)

44.715.887.198
248.454.806.617
48.149.156.209
(108.705.736.523)

37.342.312.849
123.898.320.797
54.833.800.213
(114.802.315.875)

(420.071.445.615)

(345.136.532.672)

220.116.317.352

Rent revenue of
land/building/concession

334.293.893.421

283.040.263.277

(266.587.738.073)

Expense related to rent

(15.042.159.053)
9.314.611.643
--

(13.947.547.437)
8.628.479.141
--

Share of profit (loss) of


subsidiaries
Assets that have been written off
Assets that have been written off
Income (loss) is not a
taxable

173.715.355.136

164.790.296.697

49.481.628.966

Sub Total

1.646.707.051.870

1.662.929.159.045

1.708.648.905.304

1.646.707.051.000

1.662.929.159.000

1.708.648.905.000

(8.306.878.202)
-

Taxable Income
Rounding Taxable Income

Expense and taxes payable as follows:

Perhitungan beban dan hutang pajak sebagai berikut:


31 Des./ Dec. 2014

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

A reconciliation between income before tax per income


statement and taxable income as follows:

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

25%

1.646.707.051.000

411.676.762.750

25%

1.646.707.051.000

25%

1.662.929.159.000

415.732.289.750

25%

1.662.929.159.000

25%

1.708.648.905.000

427.162.226.250

25%

1.708.648.905.000

411.676.762.750

415.732.289.750

427.162.226.250

Jumlah Pajak Penghasilan


Dikurangi pajak dibayar dimuka:
PPh pasal 22

Net of prepaid taxes:


(2.526.750)

(658.555)

Income Tax Article 22

PPh pasal 23

(97.341.501.832)

(78.084.840.204)

(75.428.137.244)

Income Tax Article 23

PPh pasal 25

(286.248.951.934)

(310.976.269.226)

(343.022.163.036)

Income Tax Article 25

Jumlah pajak dibayar dimuka

(383.592.980.516)

(389.061.767.985)

(418.450.300.280)

Kurang (lebih) Bayar Pajak

28.083.782.234

26.670.521.765

8.711.925.970

The amount of prepaid taxes


Less (more) Pay Tax

114

546

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

d.

20. TAXATION (continued)

Liabilitas Pajak Tangguhan

d. Deferred Tax Liabilities

Hasil pajak tangguhan atas penerapan PSAK 46


dengan perhitungan sebagai berikut:

Deferred tax results of the application of PSAK 46 was


calculated as follows:
2014

Saldo Awal /
Beginning Balance

Pendapatan
(Pembebanan) /
Income
(Imposition)

Pengaruh
Perubahan Tarif/
Effects of Changes
in Rates

Saldo Akhir /
Ending Balance

Deferred Tax Liabilities

Perusahaan :
Penyusutan Aset Tetap

The Company :
114.390.954.848

(26.843.675.696)

114.390.954.848

141.234.630.544

Depreciation of Fixed
Assets

141.234.630.544

Amortization of Deferred
Charges

Aset Pajak Tangguhan


Perusahaan :
Amortisasi Biaya
Tangguhan

Deferred Tax Assets


The Company :
14.501.615.303

2.394.445.658

16.896.060.961

Penysihan Piutang
Tak Tertagih

Amortization of Deferred
Charges

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Liabilitas Pajak Tangguhan

Jumlah Liabilitas Pajak


Tangguhan

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

20. PERPAJAKAN (lanjutan)

Allowance For Impairment


21.126.869

42.279.207.468

7.501.888.087

2.872.393.127

10.374.281.214

Post-Employment Benefits
Depreciation of Fixed
Assets

Entitas Anak :

Subsidiary :

Penyusutan Aset Tetap


Jumlah Aset Pajak
Tangguhan
Liabilitas Pajak
Tangguhan - Bersih

(10.683.685)

10.683.685

64.261.583.988

5.298.649.339

69.549.549.643

50.129.370.860

5.298.649.339

71.685.080.901

Total Deferred Tax


Assets
Deferred Tax Liabilities Net

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Imbalan Pasca Kerja

Loss of Account
Receivables

42.258.080.599

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

115
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

547

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

20. PERPAJAKAN (lanjutan)


d.

20. TAXATION (continued)

Liabilitas Pajak Tangguhan (lanjutan)

d. Deferred Tax Liabilities (continue)


2013

Saldo Awal /
Beginning Balance

Pendapatan
(Pembebanan) /
Income
(Imposition)

Pengaruh
Perubahan Tarif/
Effects of Changes
in Rates

Saldo Akhir /
Ending Balance

Liabilitas Pajak Tangguhan

Deferred Tax Liabilities

Perusahaan :
Penyusutan Aset Tetap
Jumlah Liabilitas Pajak
Tangguhan

The Company :
100.386.446.196

(14.004.508.653)

114.390.954.848

Depreciation of Fixed
Assets

100.386.446.196

(14.004.508.653)

114.390.954.848

Amortization of Deferred
Charges

Profil Perusahaan
Company Profile

Aset Pajak Tangguhan


Perusahaan :
Amortisasi Biaya
Tangguhan

Deferred Tax Assets


The Company :
7.726.655.494

6.774.959.809

14.501.615.303

Penysihan Piutang
Tak Tertagih
Imbalan Pasca Kerja

Allowance For Impairment


58.930.237.747

9.715.634.864

(26.387.792.012)

42.258.080.599

12.043.058.538

(1.285.937.950)

(3.255.232.502)

7.501.888.087

Loss of Account
Receivables
Post-Employment Benefits
Subsidiary :

Penyusutan Aset Tetap

Jumlah Aset Pajak


Tangguhan

78.699.951.779

15.193.973.038

(29.643.024.514)

64.250.900.303

21.686.494.416

1.189.464.386

(29.643.024.514)

50.140.054.545

(10.683.685)

(10.683.685)

Depreciation of Fixed
Assets
Total Deferred Tax
Assets
Deferred Tax Liabilities Net

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Entitas Anak :

Liabilitas Pajak
Tangguhan - Bersih

Amortization of Deferred
Charges

116

548

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

d.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

20. PERPAJAKAN (lanjutan)

20. TAXATION (continued)

Liabilitas Pajak Tangguhan (lanjutan)

d. Deferred Tax Liabilities (continue)


2012

Saldo Awal /
Beginning Balance

Pengaruh
Perubahan Tarif/
Effects of Changes
in Rates

Pendapatan
(Pembebanan) /
Income
(Imposition)

Saldo Akhir /
Ending Balance

Liabilitas Pajak Tangguhan

Deferred Tax Liabilities

Jumlah Liabilitas Pajak


Tangguhan

The Company :
95.635.443.229

4.751.002.967

100.386.446.196

95.635.443.229

4.751.002.967

100.386.446.196

Aset Pajak Tangguhan


Perusahaan :
Amortisasi Biaya
Tangguhan

Depreciation of Fixed
Assets
Total Deferred Tax
Liabilities

Deferred Tax Assets


The Company :
2.190.464.863

(5.536.190.631)

7.726.655.494

Penysihan Piutang
Tak Tertagih

Amortization of Deferred
Charges
Allowance For Impairment

55.180.395.815
Imbalan Pasca Kerja

(3.749.841.932)

58.930.237.747

Loss of Account
Receivables

12.332.380.377

289.321.839

12.043.058.538

Post-Employment Benefits

Depreciation of Fixed Assets

Entitas Anak :

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Perusahaan :
Penyusutan Aset Tetap

Subsidiary :

Jumlah Aset Pajak


Tangguhan
Liabilitas Pajak
Tangguhan - Bersih

69.703.241.055

(8.996.710.724)

78.699.951.779

25.932.202.174

(4.245.707.758)

21.686.494.416

21. LIABILITAS DANA PENSIUN

Total Deferred Tax


Assets
Deferred Tax Liabilities Net

21.PENSION LIABILITIES

Akun ini merupakan dana pensiun dan Tunjangan Hari Tua


yang dititipkan di perusahaan yang dipotong dari gaji pegawai
yang belum disetorkan ke Yayasan Dana Pensiun, dengan
rincian sebagai berikut:

31 Des./ Dec. 2014

This account is a retirement fund and Annuities are deposited in


the company withheld from employee salaries that have not
been deposited into the Pension Fund Foundation, with the
following details:

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

Hutang Iuran Pensiun


Hutang Iuran THT

3.607.658.167
157.759.607

2.973.605.595
70.244.530

2.340.607.272
24.961.641

Jumlah

3.765.417.774

3.043.850.125

2.365.568.912

Debt Retirement Contribution


Dues debt THT

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Penyusutan Aset Tetap

Total
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements

117
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

549

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

22. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA


Akun ini merupakan pendapatan yang diterima dimuka yang
berasal dari sewa dan konsesi dengan rincian sebagai berikut:

Sewa Ruang
Pemasangan Reklame
Revenue Saphira
Sewa Tanah
Konsesi dan Pass
Pendapatan Insidentil
Pemakaian Listrik
Sewa Telepon
Lain-lain

Profil Perusahaan
Company Profile

Jumlah

Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Jumlah

1 Jan 2013/

31 Des./ Dec. 2014

31 Des./ Dec. 2013

57.499.080.075
50.037.558.957

900.820.071

60.305.779.792
35.023.410.363
11.675.820.778
4.944.554.292
4.007.499.768
186.211.742
24.076.238
913.765.115

55.665.757.773
30.092.991.844
1.680.313.551
9.441.030.389
3.411.542.509
4.185.549.565
104.626.586
69.669.867
208.792.964

148.006.545.296

117.081.118.089

104.860.275.047

17.171.784.666
10.151.662.167
12.037.302.932
208.336.428

31 Des./ Dec. 2012

6.119.587.198
1.764.283.280
1.569.814.383
506.069.900
10.385.898.309
1.678.268.424
2.656.909.548
317.189.372
1.669.731.378
118.342.753.934
754.390.845
1.350.558.843
891.089.882

2.613.377.061
1.102.497.550
823.881.954
1.166.113.394
3.742.647.469
1.457.494.325
1.016.659.860
216.541.037
1.396.443.673
100.902.130.675
204.313.220
1.678.280.217
760.737.654

560.000.000
1.310.243.484
1.395.328.105
618.928.289
2.349.973.206
275.851.730
1.009.479.831
641.121.016
1.126.402.086
93.497.594.912
110.833.720
1.565.230.246
399.288.424

148.006.545.296

117.081.118.089

104.860.275.047

31 Des./ Dec. 2012


Head Office
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Total

23. BANK DEBT


Details of unearned income by place of occurrence, with the
following details:
1 Jan 2013/

31 Des./ Dec. 2014

31 Des./ Dec. 2013

423.000.000.000

423.000.000.000

31 Des./ Dec. 2012

Jatuh Tempo dalam 1 Tahun:

Jumlah

Total

1 Jan 2013/

31 Des./ Dec. 2013

Akun ini merupakan saldo atas hutang kepada PT Bank


Internasional Indonesia,Tbk dengan rincian sebagai berikut:

PT Bank Internasional Indonesia, Tbk

Rent Space
Installation of Advertising
Revenue Saphira
Ground Rent
Concessions and Pass
Incidental Income
Electricity Consumption
Phone Rental
Others

Details of unearned income by place of occurrence, with the


following details:

31 Des./ Dec. 2014

23. UTANG BANK


Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

This account is unearned income derived from leases and


concessions are as follows:

Rincian pendapatan yang diterima dimuka berdasarkan tempat


terjadinya, dengan rincian sebagai berikut:

Kantor Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

22. REVENUE RECEIVED IN ADVANCED

Current maturity of long term loan;


PT Bank Internasional Indonesia, Tbk
Total

118

550

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. BANK DEBT (continued)


As of December 31, 2014 the disbursement of PT Bank
Internasional Indonesia Tbk is equal Rp.423.000.000.000 , - for
Airport Development Project Angkasa Pura II Referring to the
Offer Letter of Credit ( FIES ) No. CBG.CB2 / D03.SPPK.005 /
2013 dated May 31, 2013 .

Pemberian Fasilitas Kredit


Indonesia
Jenis Kredit : Kredit Investasi

Loan Facility from Bank Internasional Indonesia

dari

Bank

Internasional

Type of Loan: Investment Credit

Sifat Kredit

: Non Revolving

Tujuan.

: Pengembangan bandar udara Angkasa Pura II

Nature of : Non Revolving


Credit
Purpose 1. : Airport development Angkasa Pura II

Limit Kredit

: Rp1.500.000.000.000.
(Satu Triyun Lima Ratus Milyar Rupiah).

Credit Limit : Rp1.500,000,000,000.


(Forty Billion Rupiah).

Jangka Waktu: 10 (sepuluh) tahun


(terhitung sejak penandatanganan Perjanjian
Kredit
Kredit termasuk 3 tahun grace period ).
: Dilakukan secara bertahap dengan ketentuan
:
Semua dokumen fasilitas kredit sudah ditanda
tangani
Memberitahukan secara tertulis rencana
penarikan 5 hari kerja sebelum tanggal
penarikan

Withdrawal :
Credit

Done gradually with the following provisions:


All documents already signed credit facility
Notify in writing the planned withdrawal 5
working days prior to the date of withdrawal

Suku Bunga : tingkat bunga penjamin yang berlaku di


Lembaga
Penjamin
Simpanan
(LPS),
ditambah 2,45% dibayar efektif bulanan
setiap tanggal 15. Suku bunga sewaktu-waktu
dapat berubah sesuai yang ditentukan
berdasarkan bunga LPS yang berlaku 2 hari
kerja sebelum periode tersebut.
Angsuran
Pokok

: 10 ( ten ) years
( since the signing of the Loan Agreement ,
including 3- year grace period ) .

: guarantor interest rate applicable on the Deposit


Insurance Agency ( LPS ) , plus 2.45 % payable
monthly effective interest rate every 15th subject
to change at any time as determined by the
prevailing interest LPS 2 working days prior to
the period.

Interest
Rate

Setelah grace period, kecuali untuk angsuran


terakhir dibayar sesuai dengan berakhirnya
jangka waktu fasilitas kredit.

Principal
Instalments
:

After the grace period , except for the last


installment is paid in accordance with the
expiry of the credit facility .

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Penarikan
Fasilitas
Kredit

Period of
Credit

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Sampai dengan 31 Desember 2014 pencairan pinjaman PT


Bank Internasional Indonesia, Tbk adalah sebesar
Rp.423.000.000.000,- untuk Proyek Pengembangan Bandar
Udara Angkasa Pura II Mengacu pada Surat Penawaran
Pemberian Kredit (SPPK) No. CBG.CB2/D03.SPPK.005/2013
tanggal 31 Mei 2013.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

23. UTANG BANK (lanjutan)

(Rp Juta/in millions)


Commitmen
: 0% of the loan that has not been
Fee withdrawn up to the withdrawal deadline
(availability period) are available.

Provisi Kredit : 0,65% flat dibayar sebelum penarikan

Provision of

: 0.65 % flat paid before withdrawal

Biaya
: Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah) dibayar
Administrasi pada saat penghapusan pagu.

Administration
Cost

: 50,000 ( fifty thousand dollars ) paid at the


time of the abolition of the ceiling .

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Commitmen : 0% dari kredit yang belum ditarik sampai


dengan batas waktu penarikan (availability
Fee
period ) yang tersedia.

119
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

551

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. UTANG BANK (lanjutan)

: Tunggakan bunga dan tunggakan angsuran


pokok dikenakan denda sebesar 2% di atas
suku bunga kredit tertinggi yang berlaku di
Bank Mandiri.

Denda

Penalty

: Unpaid interest and principal repayment


arrears penalty of 2% above the highest loan
interest rates prevailing in the bank .

Denda dan kewajiban pembayaran lainnya


sewaktu-waktu
dapat
berubah
sesuai
ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri.
Perubahan tersebut akan disesuaikan Bank
Mandiri dan mengikat, cukup dengan cara
pemberitahuan tertulis.

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

Loan Facility from Bank Internasional Indonesia (continued)

Pemberian Fasilitas Kredit dari Bank Internasional


Indonesia (lanjutan)

Jaminan

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

23. BANK DEBT (continued)

Kewajibankewajiban
debitur

Fines and other payment obligations are


subject to change at any time according to
the provisions in force in Bank Mandiri . Such
changes will be adjusted Bank and binding ,
simply by way of written notice .

Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin


Bank, atas kebenaran dari pernyataan dan
jaminan Debitur sebagaimana dimaksud
dalam pasal 9 Syarat dan Ketentuan Umum

Guarantee :

Borrower hereby represents and warrants Bank,


on the truth of the representations and
warranties debtor as defined in Article 9 General
Terms and Conditions

Seluruh kewajiban debitur atas Fasilitas kredit


ini merupakan kewajiban langsung, yang tidak
bersyarat dan tidak tersubordinasi, serta
memiliki peringkat paripassu, dan tanpa
preference terhadap kewajiban pembayaran
debitur atas utang debitur kepada kreditur
yang tidak dijamin atau tidak tersubordinasi
lainnya kecuali ditentukan lain Perjanjian
Kredit ini dan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia.

All obligations of the debtor on the credit facility


is a direct obligation, which is not conditional
and not subordinated, and has ranked
paripassu, and without preference to the debtor
on the debt repayment obligations of the debtor
to the creditor that is not guaranteed or other
subordinate unless otherwise specified Credit
Agreement and by legislation in force in
Indonesia.

Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin


bank terhadap anggaran tersebut pada saat
ini tidak akan ada perubahan apapun.

Borrower hereby represents and warrants to the


bank of the budget at this time there will not be
any changes.

Debitur dengan ini berjanji dan mengikatkan


diri kepada Bank untuk melakukan hal-hal
sebagaimana disebutkan dalam pasal 10
Syarat dan Ketentuan Umum

Obligations
of the
debtor

Disamping kewajiban-kewajiban yang harus


dilakukan
oleh
Debitur
sebagaimana
tercantum dalam pasal 10 Syarat dan
Ketentuan Umum, Debitur dengan ini berjanji
dan menyetujui selama Fasilitas Kredit
tersedia dan hingga pembayaran penuh dan
lunas atas seluruh jumlah uang yang
terhutang berdasarkan Perjanjian Kredit, maka
Debitur wajib melakukan hal-hal sebagai
berikut:

Borrower hereby promise and bind themselves


to the Bank to do the things mentioned in article
10 General Terms and Conditions

Besides the obligations that must be made by


the Borrower as stated in Article 10 of the
General Terms and Conditions, the Borrower
hereby promise and agree during the Credit
Facility is available and until full payment and
paid on the entire amount owed under the
Credit Agreement, the Borrower shall make it -it
as follows:

120

552

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. BANK DEBT (continued)


Loan Facility from Bank Internasional Indonesia (continued)

Pemberian Fasilitas Kredit dari Bank Internasional


Indonesia (lanjutan)

Besides the obligations that must be made by


the Borrower as stated in Article 10 of the
General Terms and Conditions, the Borrower
hereby promise and agree during the Credit
Facility is available and until full payment and
paid on the entire amount owed under the
Credit Agreement, the Borrower shall make it -it
as follows:

Debitur wajib melakukan hal-hal sebagai


berikut:

Debtor shall do the following:

a Menjaga dan memelihara keberadaan

a Keeping and maintaining the company's

perusahaan
b Menjaga kepemilikan saham Pemerintah
Indonesia (secara langsung dan/atau
c Menjaga minimum 51% (lima puluh satu
persen) kepemilikan saham pada anak
perusahaan yang material
terhadap
peraturan
d Kepatuhan
perundang-undangan yang berlaku
e Debitur diwajibkan untuk memberikan
laporan keuangan per 3 (tiga) bulan dan
juga laporan keuangan audit tahunan
f. Menyerahkan laporan kemajuan proyek
setiap 3 (tiga) bulan sekali (harus
diserahkan ke Bank dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal laporan)
Jika prosentasi laporan kemajuan proyek
lebih rendah dari prosentasi pencairan
pinjaman, maka untuk sementara
pencairan sisa fasilitas harus ditunda
sampai kondisi tersebut sudah jelas atau
prosentasi laporan kemajuan proyek
telah kembali menunjukkan porsi yang
lebih besar
g. Financial Covenant
Selama jangka waktu Fasilitas Kredit,
Debitur
wajib
memenuhi
financial
covenant sebagai berikut:
1. Minimum Debt Service Coverage
Ratio (DSCR) = 1,20 x (satu koma dua
puluh kali)
2. Maksimum Debt to Equity Ratio (DER)
= 2 X (dua kali)

existence

b Keeping

ownership
Indonesian
Government (directly and / or indirectly)
c Maintain a minimum 51% (fifty one
percent) stake in subsidiary material

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Disamping kewajiban-kewajiban yang harus


dilakukan
oleh
Debitur
sebagaimana
tercantum dalam pasal 10 Syarat dan
Ketentuan Umum, Debitur dengan ini berjanji
dan menyetujui selama Fasilitas Kredit
tersedia dan hingga pembayaran penuh dan
lunas atas seluruh jumlah uang yang
terhutang berdasarkan Perjanjian Kredit, maka
Debitur wajib melakukan hal-hal sebagai
berikut:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

23. UTANG BANK (lanjutan)

d Compliance with laws and regulations that


statements as of 3 (three) months and the
annual audited financial statements
f. Debtors are required to provide financial
statements as of 3 (three) months and the
annual audited financial statements
If the percentage of project progress
reports lower than the percentage of
disbursement of the loan, then for a while
melting the rest of the facility must be
delayed until the condition is clear or the
percentage of project progress reports
have again showed a larger portion

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

g Financial Covenant
During the term of the Credit Facility, the
Borrower shall comply with financial
covenants as follows:
1. Minimum Debt Service Coverage Ratio
(DSCR) = 1.20 x (one point twenty
times)
2. Maksimum Debt to Equity Ratio (DER) =
2 X (dua kali)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

apply

e Debtors are required to provide financial

121
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

553

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

23. UTANG BANK (lanjutan)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion

23. BANK DEBT (continued)


Loan Facility from Bank Internasional Indonesia (continued)

Pemberian Fasilitas Kredit dari Bank Internasional


Indonesia (lanjutan)

3 Minimum Current ratio = 1.10 X (one


. point ten times)
Definition:
DSCR = EBITDA / (principal and
interest payment obligations of the
current year)

3 Minimum Current ratio = 1,10 X (satu


. koma sepuluh kali)
Definisi :
- DSCR = EBITDA/ (kewajiban
pembayaran pokok dan bunga
tahun berjalan)

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

- DER
=
Jumlah
berbunga/jumlah ekuitas

hutang

DER = Total interest bearing debt /


total equity

- Current Ratio= Aktiva


kewajiban jangka pendek

lancar/

Current Ratio = Current assets /


current liabilities

Persetujuan- persetujuan
Debitur wajib meminta persetujuan
tertulis terlebih dahulu kepada Bank
dalam hal-hal sebagai berikut:

Agreements
Debtor shall request prior written
approval to the Bank in the following
matters:

a menjamin asset kepada bank atau


. pihak lain kecuali yang sudah
dijaminkan
sebelum
penandatanganan Fasilitas Kredit.

a assets to the bank guarantee or any


. other party except those already
pledged before the signing of the
Credit Facility.

b melakukan
merger
. penggabungan perusahaan

b merger and the merger


.

dan

c menambah
pinjaman
apabila
penambahan
pinjaman
tersebut
melebihi
dari
ketentuan
yang
disyaratkan
oleh
Bank
dalam
financial covenant
Kelalaian/
Pelanggaran

c add loan when the loan exceeds the


addition of the provisions required by
the Bank in the financial covenant

Debitur akan dianggap lalai oleh Bank jika


terjadi salah satu hal atau lebih kejadian
kelalaian sebagaimana tercantum dalam pasal
12 Syarat dan Ketentuan Umum

Negligence /
Abuse

Debtors will be deemed negligent by the Bank in


the event of one or more events negligence
case as stated in article 12 General Terms and
Conditions

Disamping kejadian kelalaian sebagaimana


dimaksud pada pasal 12 Syarat dan
Ketentuan Umum, hal atau peristiwa
sebagaimana ditetapkan dibawah ini adalah
merupakan suatu kejadian kelalaian, yaitu:

Besides the incidence of negligence as referred


to in Article 12 General Terms and Conditions,
things or events as set forth below is an
omission of events, namely:

a. Kegagalan melakukan pembayaran pokok


dan bunga setelah 3 (tiga) hari kerja sejak
tanggal jatuh temponya dan kegagalan
melakukan pembayaran biaya dan jumlah
lainnya setelah 7 (tujuh) hari kerja sejak
tanggal jatuh temponya

a. Failure to make payments of principal and


interest after three (3) working days from the
date of maturity and failure to make payment
charges and other amounts after seven (7)
working days from the date of maturity

b. Pernyataan dan jaminan yang tidak benar

b. Representations and warranties that are not true

c. Pelanggaran Financial Covenant

c. Pelanggaran Financial Covenant

122

554

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. BANK DEBT (continued)


Loan Facility from Bank Internasional Indonesia (continued)

Pemberian Fasilitas Kredit dari Bank Internasional


Indonesia (lanjutan)

d. The debtor does not comply with the


provisions in the Loan documents that can
not be restored within 15 (fifteen) days,
unless the defaults and violations Financial
Covenant
e. Failure to pay an amount to be decided by
a competent court

f. Kebangkrutan/ insolvency
g. Pengambil oleh pemerintah, nasionalisasi
atau tindakan lain, sehubungan dengan
aset atau properti Debitur

f. Bankruptcy / insolvency
g. Taker government, nationalization or other
action, with respect to assets or property of
Debtor

h. Pembatalan izin operasi dan kewenangan


Debitur lainnya

h. Cancellation of operating licenses and


other Debtors authority
i. Disclaimers and legal nonconformity
j. The Indonesian government declared or
give moratorium or similar to delay debt
payments with respect to any of the parties
is established, resident, domiciled or
located in Indonesia
k. There is a material adverse change or nonfulfillment of the obligations of the
Borrower caused by the negligence of the
Debtor

Sebagai
akibat
terjadinya
kejadian
kelalaian/pelanggaran, maka Bank berhak
untuk melaksanakan haknya sebagaimana
disebutkan dalam pasal 12.2 Syarat dan
Ketentuan Umun

24. UTANG JAMINAN

As a result of the occurrence of negligence /


breach, the Bank is entitled to exercise its
rights as mentioned in Article 12.2 umun
Terms and Conditions

24. DEBT GUARANTEE

Rincian utang jaminan yang akan diperhitungkan


berdasarkan tempat terjadinya sebagai berikut:

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

2.549.161.749
1.721.545.895
1.047.498.800
313.806.144
700.248.287
13.249.978
348.622.776
9.351.199.255
61.953.500
-

1.838.656.321
1.734.779.078
82.805.000
313.806.144
532.858.547
624.844.780
354.631.680
9.201.324.693
61.953.500
-

13.014.250
1.590.259.137
136.180.000
268.806.144
452.471.577
1.693.485.143
21.711.085
9.269.954.373
63.353.500
-

Head Office
Halim Perdanakusuma
Pontianak
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Kualanamu (d/h Polonia*)
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Depati Amir
Sultan Mahmud Badaruddin II

Jumlah

16.107.286.384

14.745.659.742

13.509.235.209

Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

31 Des./ Dec. 2013

31 Des./Dec. 2014
Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Pontianak
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Kualanamu (d/h Polonia*)
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Depati Amir
Sultan Mahmud Badaruddin II

Details of the debt guarantee will be calculated based on the


following points:

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

i. Penyangkalan dan ketidaksesuaian hukum


j. Pemerintah Indonesia menyatakan atau
memberikan moratorium atau yang serupa
dengan
penundaan
pembayaran
sehubungan dengan setiap hutang dari
pihak yang didirikan, berdomisili, bertempat
kedudukan atau berlokasi di Indonesia
perubahan
material
yang
k. Terdapat
merugikan
atau
tidak
terpenuhinya
kewajiban Debitur yang disebabkan oleh
kelalaian Debitur

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

d. Debitur tidak mematuhi ketentuan di dalam


dokumen Kredit yang tidak dapat dipulihkan
dalam 15 (lima belas) hari, kecuali
kegagalan pembayaran dan pelanggaran
Financial Covenant
e. Kegagalan dalam membayar suatu jumlah
yang diputuskan oleh pengadilan yang
berwenang

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

23. UTANG BANK (lanjutan)

123
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

555

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

24. UTANG JAMINAN (lanjutan)


*) Pada tahun 2013 terdapat nilai sebesar Rp624.844.780
merupakan uang jaminan sewa ruang (Cabang Polonia
Medan). Tahun 2012 dalam akun ini terdapat hutang
jangka panjang lainnya, yaitu aset BOT pembangunan
gedung yang dikerjakan oleh PT Angkasa Citra Sarana
(ACS) sebesar Rp816.578.206. Selanjutnya akan
dikompensasi dengan sewa ruang sesuai dengan tarif
sewa yang ditetapkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero).

25. PENDAPATAN TANGGUHAN

25. DEFERRED INCOME

31 Des./Dec. 2014

Jumlah
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

*) In the year 2013 there is a value of Rp624.844.780 a rental


security deposit space ( Branch Polonia ) . In the year 2012
in this account there are other long -term debt , ie BOT
asset building undertaken by PT Angkasa Citra Sarana (
ACS ) for Rp816.578.206. Next will be compensated by the
lease of space in accordance with the rental rates set by PT
Angkasa Pura II ( Persero ) .

Akun ini merupakan pendapatan yang akan diperoleh dari


penerimaan pembayaran Piutang PT Garuda Indonesia
(Persero), Tbk yang merupakan konversi piutang usaha PT
Garuda Indonesia (Persero), Tbk yang telah dicadangkan
100% menjadi pemberian pinjaman berdasarkan perjanjian
nomor PJJ.05.04/00/05/2009/104 tanggal 27 Mei 2009, dengan
perhitungan sebagai berikut:

Pendapatan Tangguhan
Penambahan (Pengurangan)

This account is the revenue to be derived from receipts


Receivables PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk is an
accounts receivable conversion of PT Garuda Indonesia
(Persero), Tbk, which has been backed up 100% to the lending
agreement numbers PJJ.05.04/00/05/2009/104 dated May 27,
2009, was calculated as follows:

31 Des./ Dec. 2013


94.423.215.851
(15.428.630.041)

106.766.119.884
(12.342.904.033)

60.480.229.761

78.994.585.810

94.423.215.851

Entitas Anak :
Jumlah

Total

This account consist of:


31 Des./Dec. 2014

Sub-Jumlah

Deferred Income
Additions (Deductions)

26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES

Akun ini terdiri dari;

Perusahaan :
Imbalan Paska Kerja sesuai
Perjanjian Kerja Bersama
(PKB)

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

78.994.585.810
(18.514.356.049)

26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Program Pensiun

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

24. DEBT GUARANTEE (continued)

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012
The Company :

38.342.497.218
-

30.007.552.346
-

53.952.670.694
-

38.342.497.218

30.007.552.346

53.952.670.694

4.393.991.502

1.239.363.866

1.239.363.866

42.736.488.720

31.246.916.212

55.192.034.560

Perusahaan mencatat program pensiun mulai tahun


2013.

Post-Employment Benefit
based on Cooperation
Agreement
Pension Program
Sub-Total
Subsidiary :
Total

Company begin to record pension program at the year


2013.

124

556

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

Imbalan Pensiun Manfaat Pasti

Defined Benefit Pension Plan

Liabilitas Estimasian Imbalan Pasca Kerja dan Imbalan


Jangka Panjang Lainnya.

Estimated Post-Employment Benefits and Other Long-term


Benefits Liabilities.

Payment of contributions (pension contributions) to the


Pension Fund Angkasa Pura II (Dapenda) financed by
employees (participants) and the Company (the Employer).
Contribution Pension Plan (IDP) participants burden
established by the Pension Fund Regulatory Angkasa Pura
II (Dapenda) of 6% of the Retirement Income Fund, levied
on the income / salary employees. IDP burden employers
determined based on actuarial calculations in accordance
with the requirement of funds for financing pension plan
expense net of IDP participants. Actuarial calculations
performed regularly, at least once in three years.

Kewajiban estimasi imbalan pensiun merupakan nilai kini


kewajiban manfaat pasti pada tanggal neraca dikurangi
dengan nilai wajar aktiva program dan penyesuaian atas
koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial dan biaya
jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban manfaat pasti
dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode projected unit credit (PUC) . Nilai kini kewajiban
manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi
arus kas masa yang akan datang dengan menggunakan
tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas
tinggi dalam mata uang rupiah yang dengannya manfaat
tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu
yang sama dengan kewajiban manfaat pensiun yang
bersangkutan.

Estimated pension benefit obligation is the present value of


the defined benefit obligation at the balance sheet date less
the fair value of plan assets and adjustments to the
correction (loss or gain) and the actuarial past service cost
not yet recognized. Defined benefit obligation is calculated
by independent actuaries using the projected unit credit
(PUC). Present value of defined benefit obligation is
determined by discounting the estimated future cash flows
that will come with the use of long-term bond interest rates
are high quality in the rupiah currency by which the benefits
will be paid and that have terms to maturity equal to the
pension benefit obligation is concerned.

Koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial yang timbul


dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan
(experience adjustment) dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi koridor (10% dari
nilai wajar aset program dan 10% dari kewajiban manfaat
pasti) dibebankan atau dikreditkan (diamortisasi) ke
laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang
diharapkan dari karyawan tersebut. Biaya jasa kini diakui
sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu
dibebankan pada laporan laba rugi, kecuali perubahan
terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada
masa kerja tertentu (periode vesting ). Pada kondisi
tersebut, biaya jasa lalu dibebankan sepanjang rata-rata
sisa masa kerja dengan metode amortisasi garis lurus.

Correction (loss or gain) arising from actuarial differences


between actuarial assumptions and reality (experience
adjustments) and changes in actuarial assumptions in
excess of the corridor (10% of the fair value of plan assets
and 10% of the defined benefit obligation) is charged or
credited (amortized) to the income statement over the
average expected remaining working lives of the
employees. Current service costs are recognized as an
expense in the current year. Past service cost is charged to
the income statement, unless the changes to the program
with benefits that depend on the particular working period
(vesting period). In these conditions, prior service costs
charged during the average remaining working lives of the
straight-line method of amortization.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pembayaran kontribusi (iuran dana pensiun) kepada Dana


Pensiun Angkasa Pura II (Dapenda) dibiayai oleh
karyawan (Peserta) dan Perusahaan (Pemberi Kerja).
Iuran Dana Pensiun (IDP) beban peserta ditetapkan
melalui Peraturan Dana Pensiun Angkasa Pura II
(Dapenda) sebesar 6% dari Penghasilan Dana Pensiun,
dipungut
dari
penghasilan/gaji
karyawan
yang
bersangkutan. IDP beban pemberi kerja ditetapkan
berdasarkan perhitungan aktuaria sesuai dengan
kebutuhan dana bagi pembiayaan Program Pensiun
setelah dikurangi IDP beban peserta. Perhitungan aktuaria
dilakukan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali
dalam tiga tahun.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Under the rules DPAP2, the Company defined benefit


pension plan for all employees who have 18 years or have
been married. Benefits to be paid based on the Basic
Retirement Income (PhDP) and period of employment.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Berdasarkan
peraturan
DPAP2,
Perusahaan
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk
seluruh karyawan yang telah berusia 18 tahun atau telah
menikah. Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung
berdasarkan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) dan
masa kerja karyawan.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

125
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

557

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

Imbalan Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan)

Defined Benefit Pension Plan (continued)

Liabilitas Estimasian Imbalan Pasca Kerja dan Imbalan


Jangka Panjang Lainnya. (lanjutan)

Estimated Post-Employment Benefits and Other Long-term


Benefits Liabilities.(continued)

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat


pasti (defined benefit) untuk seluruh karyawan tetap.
Dalam program ini, manfaat pensiun yang akan dibayarkan
dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja
karyawan. Dibentuk oleh PT (Persero) Angkasa Pura II
selaku Pendiri Dana Pensiun Angkasa Pura II (DPAP2)
merupakan kelanjutkan dari Yayasan Dana Pensiun
Bersama Angkasa Pura (YDP-BAP) yang akta
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. S-694/MK13/1989 tanggal 2 Juni 1989. Dalam rangka penyesuaian
dengan Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun
1992, Perusahaan telah menetapkan peraturan DPAP2
dengan Keputusan Direksi No. KAP.549.4/KP.308/AP2-98
tanggal 6 Oktober 1998. Peraturan Dana Pensiun ini telah
disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. KEP 391/KM.17/1999,
tanggal 15 Nopember 1999 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 96, tanggal 30 Nopember
1999, Tambahan No. 53.

The Company has a defined benefit pension plan (defined


benefit) for all permanent employees. In this program,
benefits to be paid is calculated based on final salary and
years of service of employees. Formed by PT (Persero)
Angkasa Pura II as founder of Pension Funds Angkasa
Pura II (DPAP2) is a follow-Joint Pension Fund Foundation
Angkasa Pura (YDP-BAP) which deed of establishment was
approved by the Ministry of Finance of the Republic of
Indonesia in his Decree No.. S-694/MK-13/1989 dated June
2, 1989. In order to comply with the Pension Funds Act No..
11 In 1992, the Company has established rules of Directors
Decision No. DPAP2 with. KAP.549.4/KP.308/AP2-98 dated
October 6, 1998. Pension Fund Regulation was approved
by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in
Decree No.. KEP 391/KM.17/1999, dated 15 November
1999 and published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No.. 96, dated 30 November 1999, Supplement.
53.

Perhitungan beban pensiun berkala bersih untuk tahun


yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dilakukan
oleh dengan menggunakan metode Projected Unit Credit
yaitu, metode sistem nilai sekarang dari sejumlah perkiraan
biaya kesehatan (medical claim cost) di masa mendatang.
Nilai sekarang ini diperoleh dari penggunaan berbagai
asumsi yang tidak hanya terdiri dari tingkat bunga dan
perubahan biaya kesehatan dimasa mendatang, juga
termasuk tingkat kematian, tingkat cacat, pengunduran diri
dan biaya pengelolaan program Asumsi-asumsi yang
digunakan sebagai berikut :

Calculation of net periodic pension cost for the year ended


December 31, 2014 performed by using the "Projected Unit
Credit" that is, the method of the present value systems of a
number of cost estimates of health (medical claim cost) in
the future. The present value obtained from the use of
various assumptions that are not only made up of interest
rates and changes in healthcare costs in the future, also
including mortality rates, the level of disability, resignation
and program management costs assumptions used are as
follows:

Tingkat kematian
Tingkat kecacatan
Umur Pensiun Normal
Kenaikan PhDP
Tingkat Bunga Aktuaria
Biaya pengelolaan
Perhitungan manfaat pensiun
Metode Aktuaris
Tingkat Pengunduran Diri (%)

: Tabel Mortality Indonesia II Tahun/year 2011


The death rate
: 10% dari tingkat mortalitas
The death rate
: 56 tahun/year
Normal Retirement Age
: 5% setahun/ a year
The increase PhDP
: 8,4% setahun/ a year
Actuarial Interest Rate
: 5% dari/ from PhDP
cost management
: 2,5% x masa kerja x PhDP
Calculation of retirement benefits
: Benefit Cost Method
Actuarial methods
Withdrawal Rate (%)
5% pada usia 20 tahun dan menurun secara linear
sampai dengan 0 pada usia pensiun

126

558

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

Imbalan Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan)

Defined Benefit Pension Plan (continued)

Liabilitas Estimasian Imbalan Pasca Kerja dan Imbalan


Jangka Panjang Lainnya. (lanjutan)

Imbalan Pasca Kerja menurut Perjanjian Kerja Bersama

Estimated Post-Employment Benefits and Other Long-term


Benefits Liabilities.(continued)
Management companies obtain actuarial calculations on
December 31, 2014 in accordance Independent Actuary
report No.14075/APII/OF/01/2015, dated 28 January 2015
to calculate reserves on post-retirement benefits in
accordance collective agreement covering; defined benefit
pension plans are managed by pension funds, THT program
that has been partially transferred to the life insurance risks,
as well as Housing Benefit Period End Task (TPAMT).

Post-Employment Benefits based on Cooperation

Ketiga janji manfaat di atas dibandingkan dengan


pesangon pensiun sesuai dengan Undang-undang No. 13
tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan (UUK). Selisih
kurang dari ketentuan perundangan menjadi beban
perusahaan ditambah dengan program yang belum
didanai, yaitu TPAMT.

Third promise the above benefits compared to retirement


severance in accordance with UU (Code) No. 13 Year 2003
concerning Employment (called UUK). The difference is less
than the burden of regulatory requirements into enterprise
coupled with unfunded programs that TPAMT.

Program yang didanai menjadi sebagian pendanaan


dengan janji minimal manfaat
pada UUK dan
diperhitungkan dengan cara saling hapus dengan program
yang belum didanai.

Program which the fund become some of financing with


minimum promise of benefit based on UUK and reckoned by
each other vanish with program which unfunded program.

Selanjutnya, terdapat program kesehatan pasca kerja yang


masih didanai sendiri melalui anggaran Perusahaan hingga
saat ini dan belum dilakukan pengalihan risiko kepada
pihak lain. Hal ini sesuai Program Pelayanan Kesehatan
bagi karyawan dan keluarganya yang telah disepakati
bersama dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) - Periode
2012-2013 antara PT. Angkasa Pura II (Persero) dengan
SEKARPURA II, Pasal 72, tentang Pelayanan Kesehatan.
Lihat catatan 48, butir k.

Hereinafter, there are medicare post benefit program which


the full fund still through Company budget till in this time and
not yet been conducted by a risk transfer to other party. This
matter according to Health Service Program for its family
and employees are which have been agreed on with in
"PKB" - Period 2012-2013 between Company with
SEKARPURA II, Section 72, about Health Service. See note
48, item k.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Management companies obtain actuarial calculation at


December 31, 2014 and 2013 conformity with report of
independent actuary No. 14075/APII/OF/01/2015, dated
Januari 28, 2015 to calculate the provision for postretirement benefits in accordance with labor agreements
that include; defined benefit pension plan administered
Pension Fund, THT program which some have been
transferred risk to the life insurance, and Housing
Allowances end of Work Period (so called "TPAMT").

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Manajemen perusahaan memperoleh perhitungan aktuaris


pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sesuai Laporan
Aktuaris Independen No.14075/APII/OF/01/2015, tanggal
28 Januari 2015 untuk menghitung pencadangan atas
beban imbalan pasca kerja sesuai perjanjian kerja bersama
yang meliputi; program pensiun manfaat pasti yang dikelola
Dana Pensiun, Program THT yang sebagian telah dialihkan
resikonya kepada pihak asuransi jiwa, serta Tunjangan
Perumahan Akhir Masa Tugas (TPAMT).

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Manajemen perusahaan memperoleh perhitungan aktuaris


pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai Laporan Aktuaris
Independen No.14075/APII/OF/01/2015, tanggal 28
Januari 2015 untuk menghitung pencadangan atas beban
imbalan pasca kerja sesuai perjanjian kerja bersama yang
meliputi; program pensiun manfaat pasti yang dikelola
Dana Pensiun, Program THT yang sebagian telah dialihkan
resikonya kepada pihak asuransi jiwa, serta Tunjangan
Perumahan Akhir Masa Tugas (TPAMT).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

127
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

559

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

Pemisahan Karyawan Perusahaan

Company's Employee Segregation

Dengan
adanya
Perusahaan
Umum
Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi (LPPNPI) yang mulai
beroperasi per 16 Januari 2013, dimana sebagian
karyawan tersebut adalah karyawan PT Angkasa Pura II
(Persero), sesuai dengan Lampiran Surat Direktorat
Jendral
Perhubungan
Udara
No.
AU.313/1/1/DJPU.DNP.2013 tentang pengalihan Tarif,
Aset dan SDM Navigasi Penerbangan dinyatakan bahwa:

With the Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara


Pelayanan Navigasi (Perum LPPNPI) which started
operating as of January 16, 2013, where most of the
employees are employees of PT Angkasa Pura II (Persero),
in accordance with the Appendix letter DGCA No.
AU.313/1/1 / DJPU.DNP.2013 regarding transfer rates,
assets and human resources declared Air Navigation:

- Karyawan 46 tahun, langsung beralih status menjadi


karyawan Perum LPPNPI,

- The employees 46 years, immediately switch the status


of being an employee Perum LPPNPI,

- Karyawan usia >46 tahun,


diperbantukan ke Perum LPPNPI.

karyawan

- The employees aged >46 years, being an employee


assigned to the Perum LPPNPI.

Sehingga untuk karyawan kelompok pertama dilakukan


kurtailmen beban dan liabilitas imbalan pasca kerja.

So for the first group of employees carried the load


curtailment and post-employment benefit obligations.

Meskipun demikian, sesuai risalah rapat dengan


Kementerian BUMN, PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I)
dan PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) pada tanggal 17
Desember 2013 disebutkan bahwa karyawan Perum
LPPNPI yang berasal dari AP I dan AP II dan sudah
diikutsertakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
untuk pasca kerja tetap diikutsertakan PPMP di instansi
awal sampai selesai, dengan status sebagai karyawan
diperbantukan, berdasarkan hal tersebut tidak ada
pengalihan beban dan liabilitas.

Nevertheless, according to minutes of meeting BUMN


Ministry, PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) and PT
Angkasa Pura II (Persero) (AP II) dated December 17, 2013
stated that the employees Perum LPPNPI from AP I and AP
II and already included Program Pensiun Manfaat Pasti
(PPMP) for post-employment remain enrolled in institutions
PPMP start to finish, with the status of employees assigned,
based on such things there is no transfer of expenses and
liabilities.

Dalam laporan keuangan ini, perhitungan beban dan


liabilitas imbalan pasca kerja tahun 2014 ini menggunakan
dasar keputusan hasil risalah rapat dengan Kementerian
BUMN tersebut.

In these financial statements, the calculation of expenses


and liabilities for post-retirement benefits in 2014 using the
basic decision of the minutes of meetings with the Ministry
of State Enterprises.

Entitas Anak

Subsidiary

PT Angkasa Pura Solusi (APS) sampai dengan 31


Desember 2011 juga memberikan imbalan kepada
karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak
terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan
sehubungan dengan imbalan kerja ini. APS telah
memperbaharui perhitungan kewajiban imbalan pasca
kerja untuk tahun yang berakhir 2014.

PT Angkasa Pura Solutions (APS) up to December 31,


2011 also provides benefits to eligible employees in
accordance with company policy is based on Labor Law No.
13 of 2003. No funding has been set aside by the Company
in connection with this employee benefits. APS has renewed
the calculation of post-employment benefit obligation for the
year ended 2014.

Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tanggal 31


Desember 2014, 2013 dan 2012 dilakukan oleh aktuaris
independen dengan nomor laporan 14075/APII/OF/01/2015
tanggal 28 Januari 2014, menggunakan metode "projected
unit credit" dengan asumsi-asumsi sebagai berikut;

Calculation returns to work after December 31, 2014, 2013


and 2012 did by independent actuary report number
14075/APII/OF/01/2015 date January 28, 2015, using the
"projected unit credit with the following assumptions;

menjadi

128

560

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

2014
Tingkat Bunga Aktuaria (%)
Tingkat Kenaikan Upah (%)
Tingkat Mortalita
Tingkat Kecacatan (%)
Tingkat Pengunduran Diri (%)

2013

2012

8,3%
8,9%
5,6%
5%
5%
5%
Tabel Mortalita Indonesia II tahun 2011
10% dari kemungkinan orang meninggal masing-masing usia
5% pada usia 20 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 0
pada usia pensiun

Asumsi Harga Emas

Actuarial Interest Rate (%)


Level Average Salary Increase (%)
Mortality Rate
Disability rate (%)
Withdrawal Rate (%)
Gold Price Assumptions

Rp485.000,-

Appropriation to the end of the housing allowance program


unfunded task and a burden on the due date of payment, based
on
reports
of
Actuaries
Actuarial
No.
Bestama.
12349/AP2/EP/01/2013, dated January 25, 2013 as follows:

a. Beban imbalan pasca kerja karyawan

a.

Rekonsiliasi beban imbalan kerja karyawan yang diakui


pada laporan laba rugi komprehensif:
31 Des./Dec. 2014

Biaya bunga

Reconciliation of employee benefits expense recognized in


the statement of comprehensive income:

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

3.521.310.290
3.692.762.895

4.069.605.268
3.248.201.202

3.827.027.603
5.420.767.986

Biaya jasa kini

Employee post-employment cost

Current service cost


Interest costs
Actuarial Gain (loss)

(256.689.867)

yang belum diakui

(176.688.592)
871.406.174

Biaya jasa masa lalu yang diakui

1.167.347.090

- Non Vested

Unrecognized
Recognized past service costs

871.406.174

Jumlah beban imbalan

- Non Vested
Total employee post -

10.158.452.813

pasca kerja karyawan

7.908.790.767

b. Liabilitas imbalan kerja karyawan

8.189.212.644

employement cost

b. Employee benefits liabilities

Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan sebagai berikut:


31 Des./Dec. 2014

Total employee benefits liabilities as follows:

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

Perusahaan :

The Company :

Nilai kini

The present value

Nilai kini liabilitas imbalan pasti

64.261.255.570

60.907.505.462

65.942.194.548

(10.486.305.206)

(10.473.173.865)

(9.492.704.978)

Keuntungan (kerugian) aktuaria


yang belum diakui

Defined Benefit Obligation


Actuarial gain (loss)

Biaya jasa masa lalu

Unrecognized
Past service costs

(1.625.412.702)
48.808.918.895

Program Kesehatan Pasca Kerja

(51.476.006.004)
41.554.168.409

(18.801.366.549)
-

Jumlah Perusahaan

38.342.497.217

30.007.552.346

53.952.670.694

4.393.991.502

1.239.363.866

1.239.363.866

Sub Jumlah
Liabilitas Program Pensiun

(2.496.818.876)
53.952.670.694
-

Unrecognized

Sub Total
Pension Program Liabilities
Post-Employment Health Program

Total The Company

Entitas Anak :

Subsidiary :

Liabilitas imbalan kerja


Jumlah Anak Perusahaan
Total

4.393.991.502

1.239.363.866

1.239.363.866

42.736.488.720

31.246.916.212

55.192.034.560

Employee benefits Liabilities


Total Subsidiary
Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

(5.510.615.551)
48.264.334.812

yang belum diakui

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Keuntungan (kerugian) aktuaria

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pencadangan terhadap program tunjangan perumahan akhir


masa tugas yang belum didanai dan menjadi beban pada
saat jatuh tempo pembayaran, berdasarkan laporan Aktuaris
Bestama Aktuaria No. 12349/AP2/EP/01/2013, tanggal 25
Januari 2013 sebagai berikut:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

129
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

561

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)


c. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan sebagai berikut :
31 Des./Dec. 2014

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

c. Movements in employee benefit liabilities are as follows:

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

48.808.918.895
10.158.452.813

53.952.670.694
7.908.790.767

(keuntungan) / kerugian aktuaria


Pembayaran imbalan kerja

(10.703.036.896)

(13.052.542.566)

(9.346.500.000)

Liabilitas Program Pensiun

48.264.334.812
(51.476.006.004)

48.808.918.895
(18.801.366.549)

53.952.670.694
-

Kewajiban bersih awal periode


Biaya tahun berjalan

Liabilitas Program Kesehatan


Pasca Kerja
Liabilitas imbalan kerja
anak perusahaan
Kewajiban bersih akhir periode

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

26. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

41.554.168.409
38.342.497.217

30.007.552.346

53.952.670.694

4.393.991.502
42.736.488.720

1.239.363.866
31.246.916.212

1.239.363.866
55.192.034.560

27. DANA PROGRAM TITIPAN THT

31 Des./ Dec. 2014

Pembayaran THT
Dana Program Titipan THT

Current year expense


Payment of employee benefits
Pension Program Liabilities
Post-retirement liabilities Health
Program
Employee benefits liabilities
of subsidiaries
Net liability at end of period

This account is the remainder of Safekeeping Funds Annuities


employees of PT Angkasa Pura II ( Persero ) which have not
been submitted to a third party , namely PT Asuransi Jiwasraya
as an employee THT fund manager that agreement has been
held since 2003 with the following details :

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

178.500.323.328

82.904.280.578

61.793.434.251

17.194.690.873
(88.862.581.185)

171.946.908.734
(76.350.865.984)

37.249.059.536
(16.138.213.209)

106.832.433.016

178.500.323.328

82.904.280.578

Penambahan (Pengurangan)
tahun berjalan

Net liability at beginning of period

27. THT PROGRAM SAFEKEEPING FUND

Akun ini merupakan sisa Dana Titipan Tunjangan Hari Tua


karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) yang belum
diserahkan kepada pihak ketiga yaitu PT Asuransi Jiwasraya
sebagai pengelola dana THT karyawan yang perjanjiannya
telah diadakan sejak tahun 2003 dengan rincian sebagai
berikut:

Kewajiban bersih awal periode

55.109.958.050
8.189.212.644

Net liability at beginning of period


Additions (Deductions)
current year
THT payment
THT Program Safekeeping Funds

Pada tahun 2003 telah diadakan perjanjian kerjasama


pengelolaan dana THT karyawan antara Perusahaan dengan
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dan PT
Asuransi Jiwasraya (Persero), untuk mengelola dana THT

In 2003 has held fund management agreement between the


Company and employees THT Joint Life Insurance (AJB) and
PT Asuransi Bumiputera 1912 and PT Asuransi Jiwasraya
(Persero), to manage the funds THT employees.

Pada tahun 2009 telah dilakukan penyamaan manfaat THT


atas pengelolaan dana THT karyawan pada AJB Bumiputera
1912 dan pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

In 2009 has been carried out on the equalization of benefits


THT employees fund management on AJB Bumiputera 1912
and at PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

22.
28. DANA TITIPAN PROGRAM BUMN PEDULI BEASISWA
PENDIDIKAN

28. BUMN CARES EDUCATION SCHOLARSHIP PROGRAM


SAFEKEEPING FUND

Dana ini berasal dari rekening Pokja BUMN Peduli Beasiswa


Pendidikan dan Pelatihan dengan setoran awal sebesar
Rp85.000.000.000. Dana ini diperuntukkan untuk 28
Perguruan Tinggi Negeri (PTN). PT Angkasa Pura II
(Persero) di tugaskan oleh Menteri BUMN untuk mengelola
dan menyalurkan dana beasiswa sesuai dengan surat
penugasan nomor S-224/MBU/2010 dan S-490/MBU/2010,
tanggal 23 April dan 12 Agustus 2010.

This funding comes from state-owned enterprises account


Cares Scholarship Working Group Education and Training with
the initial deposit of Rp85.000.000.000. The funds earmarked
for the 28 State College (PTN). PT Angkasa Pura II (Persero)
is assigned by the Minister of BUMN to manage and distribute
scholarship funds in accordance with the engagement letter
and number S-224/MBU/2010 S-490/MBU/2010, April 23 and
August 12, 2010.

130

562

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

28. BUMN CARES EDUCATION SCHOLARSHIP PROGRAM


SAFEKEEPING FUND (continued)

Saldo Dana Titipan Program BUMN Peduli Beasiswa


Pendidikan dengan rincian sebagai berikut :

Deposits Fund Balance BUMN Cares Scholarship Program


are as follows:
1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

31 Des./ Dec. 2014

31 Des./ Dec. 2013

85.000.000.000
4.917.671.485
(82.284.302.940)
(768.233.108)
(983.488.096)

85.000.000.000
4.800.151.218
(82.088.907.440)
(558.202.575)
(959.705.244)

85.000.000.000
4.298.644.052
(54.252.812.440)
(325.251.470)
(859.031.611)

5.881.647.341

6.193.335.959

33.861.548.531

Dropping dana awal tanggal


of 11 Mei 2010

Biaya Operasional
Biaya Administrasi Bank
Saldo

Dropping the initial funding date

29. MODAL

of May 11, 2010


Development
Fund
Distribution
of Funds to State
Universities
Operating Costs
Bank Administration Fee
Balance

29. CAPITAL

Akun ini merupakan modal yang terdiri dari:


31 Des./ Dec. 2014
Modal Dasar

Bantuan Pemerintah yang Belum


Ditentukan Statusnya 2)
Modal Disetor 3)

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

20.000.000.000.000

20.000.000.000.000

20.000.000.000.000

(15.000.000.000.000)

(15.000.000.000.000)

(15.000.000.000.000)

5.000.000.000.000

5.000.000.000.000

5.000.000.000.000

Not Subscribed capital


Issued Capital 1)

2.438.111.521.909

2.098.768.758.126

313.027.372.230

Government Assisstance
Unspecified Status 2)

81.099.573.644

81.099.573.644

81.099.573.644

Modal Disetor Lainnya


303.400.820.848

303.400.820.848

1)

4)

Part of Gov. Capital Trans-

Bagian dari Modal Pemerintah

Jumlah

3)

Paid-in Capital

Other Paid-In Capital


Government Equity Participation

Penyertaan Modal Pemerintah 4)

yang dialihkan ke LPPNPI 5)

Authorized Capital

(328.748.958.920)
7.493.862.957.481

(337.629.801.103)
7.145.639.351.516

Modal Dasar dan Modal Ditempatkan

1)

5.394.126.945.874

ferred to Perum LPPNPI

5)

Total

Authorized and Issued Capital


Corresponding Deed No. 3 of the Articles of Association of
Muhani Salim SH. Notary in Jakarta on January 2, 1993 the
authorized capital amounted Rp8.845.000.000.000, - divided
into 8,845,000 shares consisting of 1.769.000 and
7.076.000 Preferred Stock Common Stock. The authorized
capital of the Company, subscribed and fully paid in cash by
the shareholders of Rp1.769.000.000.000, - all of which are
preferred shares.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Sesuai Akta Nomor 3 Anggaran Dasar Perusahaan dari


Muhani Salim SH. Notaris di Jakarta tanggal 2 Januari
1993 Modal Dasar Perusahaan adalah sebesar
Rp8.845.000.000.000 terbagi atas 8.845.000 saham yang
terdiri dari 1.769.000 Saham Prioritas dan 7.076.000
Saham Biasa. Dari modal dasar Perusahaan tersebut,
telah ditempatkan dan disetor penuh secara tunai oleh
pemegang saham sebesar Rp1.769.000.000.000 yang
seluruhnya merupakan saham prioritas.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Modal Belum Ditempatkan


Modal Ditempatkan 1)

Capital account details is as follows:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pengembangan Dana
Penyaluran Dana ke PTN

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

22.
28. DANA TITIPAN PROGRAM BUMN PEDULI BEASISWA
PENDIDIKAN (lanjutan)

131
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

563

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

29. MODAL (lanjutan)


1)

29. CAPITAL (continued)

Modal Dasar dan Modal Ditempatkan (lanjutan)


Berdasarkan
Akta
Perubahan
Anggaran
Dasar
Perusahaan Nomor 19 dari H. Harjono Moekiran SH.
Notaris di Jakarta tanggal 21 Juli 1998, pemegang
saham telah memutuskan dan menyetujui Penurunan
Modal Dasar Perusahaan dari Rp8.845.000.000.000
menjadi Rp7.600.000.000.000 dan meningkatkan modal
ditempatkan dan disetor penuh dari Rp1.769.000.000.000
menjadi Rp1.900.000.000.000. Dari modal yang
ditempatkan dan diambil bagian telah disetor penuh
dengan komposisi sebagai berikut:

Uraian / Description

Profil Perusahaan
Company Profile
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

Based on the Company's Article of Amendment No. 19 of H.


Harjono Moekiran SH. Notary in Jakarta on July 21, 1998,
the shareholders have decided and approved the reduction
of the authorized capital Rp8.845.000.000.000 decreased to
Rp7.600.000.000.000 and increased its issued and paid-in
capital of Rp1.769.000.000.000 be Rp1.900.000.000.000. Of
the issued and fully paid-up have taken part with the
following composition:

Jumlah Saham (Lembar) / Total of


shares (shares)

Negara/ Country RI

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

1) Authorized and Issued Capital (continued)

1.900.000

Berdasarkan Akta Notaris Nomor 40 Dari Otty Hari


Chandara Ubayani SH Notaris di Jakarta tanggal 16
Agustus 2012 menyatakan bahwa pemegang saham
telah memutuskan untuk :

Nilai Nominal / Par Value

1.900.000.000.000

Prosentase Kepemilikan
Saham/ Percentage of
Shareholding

100%

Based on Notarial Deed No. 40 of Otty Day Chandara


Ubayani SH Notary in Jakarta on August 16, 2012 stating that
the shareholders have decided to:

1. Menambah modal disetor perusahaan dari semula


sebesar
Rp7.600.000.000.000
menjadi
Rp20.000.000.000.000 yang terbagi atas 20.000.000
saham.
2. Menyetujui pengeluaran/penempatan saham yang
masih dalam simpanan (portepel) sejumlah 1.188.358
saham
sehingga
seluruhnya
menjadi
Rp1.188.358.000.000.000 dengan cara sebagai
berikut :
a. Sebesar Rp.118.955.039.294,95 yang merupakan
Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMP)
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 53 tahun 2001
tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia ke dalam Modal Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa
Pura II
b. Sebesar Rp55.623.291.155 yang merupakan
Penambahan
Penyertaan
Modal
Negara
sebagaimana
tertuang
dalam
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 89 Tahun
2010 tentang Penambahan Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia ke dalam Modal
Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Angkasa Pura II,
c. Sebesar Rp1.013.779.669.550,05 yang berasal
dari kapitalisasi cadangan Perseroan.

1. Adding a paid up capital of the company from the


beginning
of
Rp7.600.000.000.000
be
Rp20.000.000.000.000 divided into 20,000,000 shares .
2. Approve the expenditure / placement shares still in
deposits (treasury) shares a number of 1,188,358 so
completely into Rp1.188.358.000.000.000 in the
following way:
a. Amount Rp118.955.039.294, 95 which is the
addition of the State Capital Investment (PMP) as
stipulated in the Indonesian Government Regulation
No. 53 of 2001 regarding the addition of the
Investment of the Republic of Indonesia to the
Share Capital of the Company (Persero) PT
Angkasa Pura II
b. Addition by Rp55.623.291.155 which is the State
Capital as stated in the Indonesian Government
Regulation No. 89 Year 2010 on the addition of the
Investment of the Republic of Indonesia to the
Share Capital of the Company (Persero) PT
Angkasa Pura II,

c. Amount Rp1.013.779.669.550, 05 derived from the


capitalization of reserves of the Company.

132

564

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1)

29. CAPITAL (continued)

Modal Dasar dan Modal Ditempatkan (lanjutan)

Authorized and Issued Capital (continued)

Berdasarkan hal tersebut diatas maka Modal telah


ditempatkan dan disetor penuh dengan komposisi sbb :

Based on the above the capital has been subscribed and


paid up with the following composition:

Jumlah Saham (Lembar)/ Total of


shares (shares)

Negara/ Country RI

Nilai/Value

5.000.000

Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya


(BPYBDS)

2)

5.000.000.000.000

Prosentase Kepemilikan
Saham/ Percentage of
Shareholding

100%

Government Assisstance Unspecified Status (BPYBDS)

Under Indonesian Government Regulation No. 7 of 2012,


dated January 6, 2012 about The addition of the Investment
of the Republic of Indonesia to the Share Capital of the
Company
(Persero)
PT
Angkasa
Pura
II
of
Rp1.908.555.836.382, then the details BPYDBS dated
December 31, 2014 to be as the following:

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 7 tahun 2012, tanggal 6 Januari 2012 tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan
(Persero)
PT
Angkasa
Pura
II
sebesar
Rp1.908.555.836.382, maka rincian BPYDBS tanggal 31
Desember 2014 menjadi sebagai berikut :

Under Indonesian Government Regulation No. 7 of 2012,


dated January 6, 2012 about The addition of the Investment
of the Republic of Indonesia to the Share Capital of the
Company
(Persero)
PT
Angkasa
Pura
II
of
Rp1.908.555.836.382, then the details BPYDBS dated
December 31, 2014 to be as the following:

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 7 tahun 2012, tanggal 6 Januari 2012 tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan
(Persero)
PT
Angkasa
Pura
II
sebesar
Rp1.908.555.836.382, maka rincian BPYDBS tanggal 31
Desember 2014 menjadi sebagai berikut :

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

With the addition of the paid up capital of the issued and paidup capital to Shareholders of PT Angkasa Pura II (Persero)
which originally amounted Rp.1.900.000.000.000 be at
Rp.5.000.000.000.000. Authorized Capital of the Company is
set at Rp.20.000.000.000.000 which is divided into
20,000,000 shares each with a nominal value of
Rp.1.000.000. Of the Authorized Capital has been issued and
subscribed by the Republic of Indonesia as much as
5,000,000 shares or totaling Rp.5.000.000.000.000 a way,
namely: (a) Rp. 1,900,000,000,000 the previous capital
injection in accordance with the Deed No. 19 dated August
21, 1998 before a Notary H. Harjono Moekiran SH which has
been approved by the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia No. C-1008.HT.01.04.TH.99 July
12 - 01-1999, (b) for Rp.1.911.642.000.000,00 by the General
Meeting of the Extraordinary Shareholders of PT Angkasa
Pura II (Persero) Number RIS-273 / MBU / S / 2012 dated
July 18, 2012, (c) of Rp1.188.358.000.000 as described
above.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Dengan adanya penambahan modal disetor tersebut


maka modal ditempatkan dan disetor Pemegang Saham
ke PT Angkasa Pura II (Persero) yang semula sebesar
Rp.1.900.000.000.000
menjadi
sebesar
Rp.5.000.000.000.000.
Modal
Dasar
Perseroan
ditetapkan sebesar Rp.20.000.000.000.000 yang terbagi
atas 20.000.000 saham masing-masing dengan nilai
nominal sebesar Rp.1.000.000. Dari Modal Dasar
tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh
Negara Republik Indonesia sebanyak 5.000.000 saham
atau seluruhnya sebesar Rp.5.000.000.000.000 dengan
cara, yaitu : (a) sebesar Rp. 1.900.000.000.000
merupakan setoran modal sebelumnya sesuai dengan
akta Nomor 19 tanggal 21 Agustus 1998 yang dibuat
dihadapan Notaris H. Harjono Moekiran SH yang telah
memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. C-1008.HT.01.04.TH.99
tanggal
12
01
1999,
(b)
sebesar
Rp.1.911.642.000.000,00 berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Angkasa Pura II
(Persero) Nomor RIS-273/MBU/S/2012 tanggal 18 Juli
2012, (c) sebesar Rp1.188.358.000.000 sebagaimana
penjelasan diatas.

Uraian/ Description

2)

1)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

29. MODAL (lanjutan)

133
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

565

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

29. MODAL (lanjutan)


2) Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya
(BPYBDS) (lanjutan)
31 Des./ Dec. 2014
(1)

(2)

Profil Perusahaan
Company Profile

(3)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

29. CAPITAL (continued)

(4)

(5)

(6)

(7)
(8)

Bandara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin
II Palembang.
Pekerjaan
Badan
Rekonstruksi
&
Rehabilitasi NAD-Nias

Hasil Reviu BPKP Nomor


LHA-3742/PW30/4/2011
tanggal 9 Agustus 2011
atas Proyek BRR NAD NIAS
untuk
Bandara
Sultan Iskandar Muda
NAD

Aset Bandara Silangit


Siborong-borong, tanggal
31 Desember 2013

Aset Bandara Kualanamu


hasil pekerjaan SATKER
sesuai
Berita
Acara
Nomor: BA.56 Tahun
2013. 31 Desember 2013

Tambahan PPN atas


Basto dari Satker KNO
Nomor

BA

98

31 Des./ Dec. 2013

1.801.279.380

Hasil Reviu BPKP Nomor


LHA-4011/PW/04/2011,
tanggal 20 September
2011
atas
Proyek
Bandara
RHF
Tanjungpinang

2) Government
(continued)

6.229.272.001

help

Not

Specified

(BPYBDS)

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012
International Airport Palembang
Sultan Mahmud 15.094.568.961
Badaruddin II.
83.209.929.491

149.495.684.360

1.596.000.000

65.227.189.416

102.718.797.700

102.718.797.700

1.986.423.409.045

1.986.423.409.045

194.454.549.575

Tahun

2013/Daftar

status

Works
Agency
for
Reconstruction
and
Rehabilitation of Aceh and
Nias
Review the results of BPK
Number
LHA3742/PW30/4/2011
dated
August 9, 2011 the Project
BRR NAD - Nias to Sultan
Iskandar Muda Airport NAD
Review
results
of
BPK
Number
LHA4011/PW/04/2011,
dated
September 20, 2011 RHF
Tanjungpinang airport project

Silangit Airport Assets dated


December 31, 2013

Kualanamu Airport SATKER


project result, based on BA.56.
December 31, 2013

Additional VAT on Basto of PIU


KNO
BA Number 98 Year 2013 / List of
the Works PIU New Medan Airport

Hasil

Pekerjaan Satker Bandar

22.899.148.340

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Udara Medan Baru

(9)

(10)

Pembangunan
Bandar
Udara
Sultan
Syarif
Kasim
II
Pekanbaru
Nomor BA,113 Tahun
2013
Satuan

Kerja

Udara

Depati

Construction of Airport Sultan


Syarif Kasim II Pekanbaru No. BA
113 Year 2013

37.419.986.871

Bandara
Amir

Unit Depati Amir Airport - Louth


No. BA. 08 Year 2014

Pangkal Pinang Nomor


BA ,08 Tahun 2014

Jumlah

84.569.079.000
2.428.484.970.531

2.098.768.758.126

313.027.372.229

Total

134

566

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

29. CAPITAL (continued)

2) Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya


(BPYBDS) (lanjutan)

2) Government
(continued)

help

Not

Specified

status

(BPYBDS)

No. 2 : BRR NAD-NIAS Development Project use for PT


Angkasa Pura II (Persero) operation task, No. BA 12 tahun
2008 dated November 18, 2008 of Rp.83.209.929.291 and in
the year 2013 in accordance to PP 50 have been transferred
to PMN/ Government Paid-in-Capital of Rp.81.408.650.111.
So the rest of Rp.1.801.279.380,-

Nomor 3 : Hasil Reviu BPKP Nomor LHA3742/PW30/4/2011 tanggal 9 Agustus 2011 atas Proyek
BRR NAD - NIAS untuk Bandara Sultan Iskandar Muda
NAD sebesar Rp149.495.684.360. Pada tahun 2013 sesuai
PP 50 dialihkan sebagai Penyertaan Modal Negara (PMN)
sebesar Rp.143.266.412.359.90, sehingga sisa sebesar
Rp 6.229.272.001.

No. 3: The results of the review BPK Number LHA3742/PW30/4/2011 dated August 9, 2011 to the Project BRR
NAD - Nias to Sultan Iskandar Muda Airport NAD by
Rp149.495.684.360. In 2013 partially transferred as State
Capital (PMN), the rest of Rp6.229.272.001.

Nomor 4 : Nilai Aset Hasil Proyek Pengembangan Bandar


Udara RHF Tanjung Pinang berdasarkan Laporan Hasil
Audit BPKP Perwakilan Prop DKI JKT II Nomor LHA4011/PW.04/2011 tanggal 20 September 2011 sebesar Rp.
65.227.189.416.pada tahun 2013 sesuai PP no 50 menjadi
PMN sebesar Rp63.631.189.416, sehingga sisa sebesar
Rp. 1.596.000.000

No. 4 : Asset Value of RHF Tanjung Pinang Airport


Development Project Outcomes by BPK Audit Report DKI
JKT Prop Representative II No. LHA-4011/PW.04/2011 dated
September 20, 2011 of Rp. 65.227.189.416. In 2013
accordance to PP No. 50 have been transferred to PMN for
Rp63.631.189.416, so the rest of Rp. 1.596.000.000.

Nomor 5 : Sesuai Basto Nomor : BA 121 Tahun 2012 dan


Nomor BAC.02.07/00/12/2012/1265 dan Koreksi dengan
surat Nomor PL.301/2/2/DJU.Keu-2013 tanggal 13 Mei
2013 sehingga nilai Basto menjadi Rp. 102.718.797.700,-

No.5 : In accordance to BASTO No. BA 121 in 2012 and No.


BAC.02.07/00/12/2012/1265 and corrections by letter No.
PL.301/2/2/DJU.Keu-2013 dated May 13, 2013 so BASTO
value of Rp. 102 718 797 700, -

Nomor 6 : Sesuai Basto Nomor : BA 56 Tahun 2013


Tentang Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Untuk
dipergunakan dalam tugas Operasional pada Bandara
Kualanamu
Deliserdang
Sumut
sebesar
Rp1.986.423.409.044,76

No.6 : In accordance to BASTO No.: BA 56 Year 2013


regarding Handover the Works To be used in the task
Kualanamu Deliserdang Operations on Sumatra for
Rp1,986,423,409,044.76

Nomor 7 : Atas Basto Nomor BA 56 tahun 2013 masih


kekurangan mencatat PPN sebesar Rp194.454.549.575,-

No. 7 : Top Basto BA No. 56 of 2013 are still shortcomings


noted VAT Rp . 194,454,549,575.-

Nomor 8 : Sesuai Berita Acara Serah Terima Hasil


Pekerjaan Untuk Dipergunakan Dalam Tugas-Tuagas
Operasional Nomor : BA.98 Tahun 2013 Daftar Hasil
Pekerjaan Satker Bandar Udara Medan Baru, Terdiri dari 1.
Pembangunan Gedung Satker Tahap I sebesar
Rp183.110.000,- 2. Pekerjaan Tanah Tahap II sebesar
Rp4.489.248.136 dan Pekerjaan Pavment Taxiway dengan
Nilai sebesar Rp3.313.106.113,07 dan Pekerjaan
Bangunan Operasional sebesar Rp14.913.684.090,46
sehingga total sebesar Rp22.899.148.340,-

No. 8: In accordance Handover the Works To Used InTuagas Operational Task Number: BA.98 Year 2013 List of
the Works New Medan Airport Satker, consists of 1.
Construction of Phase I Work Unit Rp183,110,000, - 2.
Earthworks Phase II Rp4489248136 and Taxiway Pavment
Work with value of Rp3,313,106,113.07 and Operations
Building Work Rp14,913,684,090.46 so that a total of
Rp22,899,148,340, -

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Nomor 2 : Proyek Pengembangan BRR NAD-NIAS Untuk


Dipergunakan Dalam Tugas-tugas Operasional PT
Angkasa Pura II (Persero) Nomor BA 12 tahun 2008
tanggal 18 November 2008 sebesar Rp.83.209.929.491
dan Pada tahun 2013 sesuai PP 50 telah dialihkan menjadi
PMN sebesar Rp.81.408.650.111,45 sehingga sisa
sebesar Rp.1.801.279.380,-

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

No. 1 : Project on Sultan Mahmud Badaruddin II Airport


Palembang for Rp15.094.568.961. In the year 2013 this
project has been moved to Government Paid-in Capital.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Nomor 1 : Proyek pada Bandara Sultan Mahmud


Badaruddin II Palembang sebesar Rp.15.094.568.961.
Pada tahun 2013 sesuai PP 50 telah dialihkan sebagai
Penyertaan Modal Negara (PMN).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

29. MODAL (lanjutan)

135
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

567

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

29. MODAL (lanjutan)

29. CAPITAL (continued)

2) Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya


(BPYBDS) (lanjutan)

2) Government
(continued)

help

Not

Specified

status

(BPYBDS)

Nomor 9 : Sesuai Berita Acara Serah Terima Operasional


Hasil Kegiatan Satker Direktorat Bandar Udara
Pembangunan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru Nomor BA .113 Tahun 2013 terdiri dari
Pekerjaan Konstruksi Apron Rigid Tahap I sebesar
Rp36.493.0897.868,- dan Pengawasan Konstruksi Apron
Rigid Tahap I sebesar Rp926.900.000,-

No. 9: In accordance Handover Operational Results Satker


Activity Development Directorate Airport Airport Sultan Syarif
Kasim II Pekanbaru .113 BA No. 2013 consists of Rigid
Construction Work Apron Stage I Rp36.493.0897.868, - and
Apron Rigid Construction Supervision Phase I of Rp926 900
000, -

Nomor 10 : Sesuai Basto Nomor : BA 08 tahun 2014


tentang Berita Acara Serah Terima Operasional Hasil
kegiatan Satuan Kerja Bandar Udara Depati Amir Pangkal
Pinang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
kepada PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp.
84.569.079.000

No. 10 : In accordance Basto Number : BA 08, 2014


concerning the handover of Operational Results Unit
activities Depati Amir Airport Louth from of the Directorate
General of the base of the Air Transportation to PT Angkasa
Pura II ( Persero ) Rp . 84.569.079.000

3) Modal Disetor

3)

Paid-in Capital

Berdasarkan Akta Nomor 40 Tanggal 16 Agustus 2012


tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahan oleh Otty
H.C Ubayani, SH Notaris di Jakarta dan berdasarkan
Keputusan Menteri Negara BUMN Selaku Rapat Umum
Pemegang Saham PT Angkasa Pura II (Persero) no.SK294/MBU/2012 telah diputuskan dan disetujui Perubahan
Modal Dasar Perseroan sebesar Rp.20.000.000.000.000
yang terbagi atas 20.000.000 saham dengan nominal
sebesar Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) dan telah
ditempatkan dan diambil bagian oleh Negara Republik
Indonesia sebanyak 5.000.000 saham atau sebesar
Rp.5.000.000.000.000. Adapun Modal disetor Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2001 tanggal 30
Juni 2001 dan Peraturan Pemerintah No. 89 tahun 2010
Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Angkasa Pura II sebesar Rp174.578.330.448 sudah
termasuk didalam SK-294/MBU/2012.

Based on Deed No. 40 of August 16, 2012 Date of


amendment by the Company Otty Ubayani HC, SH, Notary
in Jakarta and by the Ministry of State Enterprises As a
General Meeting of Shareholders of PT Angkasa Pura II
(Persero) has no.SK-294/MBU/2012 decided and approved
Change
Company's
authorized
capital
of
Rp.20,000,000,000,000, divided into 20,000,000 shares with
a nominal value of Rp. 1,000,000 (one million dollars) and
has been placed and the participation of the Republic of
Indonesia
as
many
as
5,000,000
shares
or
Rp.5,000,000,000,000. The Share Capital Based on
Government Regulation No. 53 of 2001 dated June 30,
2001 and Government Regulation. 89 of 2010 Equity
Shares of the Company (Persero) PT Angkasa Pura II of
Rp174.578.330.448 already included in SK-294/MBU/2012.

Pada tahun 1998, berdasarkan akta No. 19 tanggal 21 Juli


1998 dari notaris H. Harjono Moekiran, SH, para
pemegang saham antara lain telah memutuskan dan
menyetujui pengurangan modal dasar Perusahaan dari
Rp.8.845.000.000 menjadi Rp.7.600.000.000.000 dan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari
Rp.1.769.000.000
menjadi
Rp.1.900.000.000.000.
sehingga
tambahan
modal
disetor
sebesar
Rp.131.000.000.000 berasal dari :

In 1998, based on deed. 19 dated July 21, 1998 of notary H.


Harjono Moekiran, SH, the shareholders, among others, has
decided and approved the reduction of the authorized
capital of the Company be Rp.7.600.000.000.000
Rp.8.845.000.000 and increase the issued and paid up
capital of Rp.1.769.000.000 be Rp.1.900.000.000.000. so
additional paid-in capital amounted to Rp.131.000.000.000
derived from:

136

568

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

29. CAPITAL (continued)

3) Modal Disetor (lanjutan)

3) Paid-in Capital (continued)

31 Des./ Dec. 2014

Saldo modal disetor awal th.


1998
Cadangan umum

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

351.561.960.844

351.561.960.844

351.561.960.844

77.646.554.874

77.646.554.874

77.646.554.874

Pembatalan setoran Pemerintah

(217.108.942.074)

(217.108.942.074)

212.099.573.644

212.099.573.644

212.099.573.644

Penambahan modal disetor

(131.000.000.000)

(131.000.000.000)

(131.000.000.000)

81.099.573.644

81.099.573.644

81.099.573.644

of fixed assets and land

Increase in share capital


amount should
Increase in share capital
Balance at the end of the

Saldo akhir modal disetor

4) Modal Disetor Lainnya (Penyertaan Modal Pemerintah)

4) Other Paid-in-Capital (Government Paid-in-Capital)

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

Soekarno - Hatta

15.094.568.961

15.094.568.961

Sultan Mahmud Badaruddin II

Soekarno - Hatta
Sultan Mahmud Badaruddin II

Based on Government Regulation No. 53 of 2001 dated June


30, 2001 and Government Regulation. 89 of 2010 established
the addition of the Capital of the Republic of Indonesia to the
Share Capital of the Company (Persero) PT Angkasa Pura II
amounted to Rp174.578.330.448 with the following details:

Supadio

Supadio

Sultan Syarif Kasim II

Sultan Syarif Kasim II

Sultan Iskandar Muda

224.675.062.471

224.675.062.471

Sultan Iskandar Muda

Husein Sastranegara

63.631.189.416

63.631.189.416

Raja Haji Fisabilillah

Husein Sastranegara
Raja Haji Fisabilillah
Depati Amir Bangka (PP 89 Th
2010)

Depati Amir Bangka (PP 89 year


2010)

Sultan Taha Jambi (PP 89


year.2010)

303.400.820.848

303.400.820.848

Sultan Taha Jambi (PP 89


Th.2010)
Jumlah

Total

See Note 3 above 29 points

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Lihat Catatan 29 poin 3 diatas

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2001


tanggal 30 Juni 2001 dan Peraturan Pemerintah No. 89
tahun 2010 telah ditetapkan penambahan Modal Negara
Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II menjadi sebesar
Rp174.578.330.448 dengan rincian sebagai berikut:

31 Des./ Dec. 2014

Paid-up capital

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

derived from the revaluation


(217.108.942.074)

Jumlah Penambahan modal


disetor seharusnya

General reserves
Government deposit cancellation

yang berasal dari penilaian


kembali Aktiva tetap dan Tanah

Initial paid-up capital balances.


1998

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

29. MODAL (lanjutan)

137
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

569

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

29. MODAL (lanjutan)

29. CAPITAL (continued)

5) Bagian dari Modal Pemerintah yang dialihkan ke LPPNPI

5) Part of Government Capital Transferred to LPPNPI

Berdasarkan nota kesepahaman antara Direktorat Jendral


Perhubungan Udara, PT. Angkasa Pura I (Persero), PT.
Angkasa
Pura
II
(Persero),
Perum
Lembaga
Penyelenggara
Pelayanan
Navigasi
Penerbangan
Indonesia (Perum LPPNPI) tentang pelaksanaa proses
pengalihan
penyelenggaraan
pelayanan
navigasi
penerbangan
No.
HK.201/1/10/DRJU-2013,
No.
Kep.15/OM.02.03/2013, No. MoU.04.07.01/00/02/2013/001
dan No. 032/DU/II/2013 tanggal 12 Februari 2013 butir d.
Bahwa Direktorat Jendral Perhubungan Udara sesuai
dengan surat no. AU.313/1/1/DJPU.DNP.2013, tanggal 25
Januari 2013 tentang pengalihan tarif aset dan SDM
Navigasi Penerbangan menyampaikan hal-hal sebagai
berikut:

Under the memorandum of understanding between the


Directorate General of Civil Aviation , PT . Angkasa Pura I
(Persero) , PT . Angkasa Pura II (Persero) , Perum
Organizers Institute of Air Navigation Services Indonesia
(Perum LPPNPI) about pelaksanaa the process of
implementation
of
air
navigation
services
No.HK.201/1/10/DRJU-2013 , No. Kep.15/OM.02.03/2013 ,
No. MoU.04.07.01/00/02/2013/001 and No. 032/DU/II/2013
dated February 12, 2013 point d. That the DGCA in
accordance with the letter no. AU.313/1/1/DJPU.DNP.2013
dated January 25, 2013 about the transfer rates of assets
and human resources of Air Navigation convey the following
matters :

1)

Melakukan pencabutan Surat Keputusan Direksi PT.


Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa pura II
(Persero) yang memberi diskon terhadap tarif PJP di
Indonesia;

1)

Perform repeal Decree of Directors Angkasa Pura I


(Persero) and PT . Angkasa Pura II (Persero) which
gives discounts to PJP rates in Indonesia;

2)

Mengalihkan Tarif PJP di Indonesia dari PT. Angkasa


Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura (Persero)
kepada Perum LPPNPI terhitung mulai tanggal Januari
2013 pukul 22.00 WIB;

2)

Divert Rate of PJP in Indonesia from PT . Angkasa


Pura I (Persero) and PT . Angkasa Pura (Persero) to
the Perum LPPNPI January 2013 commencing at
22:00 pm;

3)

Selama masa transisi penarikan tarif PJP tetap


dilakukan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT.
Angkasa Pura II (Persero) atas nama Perum LPPNPI
dan disetorkan kepada Perum LPPNPI siap untuk
mengelola PJP secara mandiri;

3)

During the transitional period PJP withdrawal rate is


still being done by PT . Angkasa Pura I (Persero) and
PT . Angkasa Pura II (Persero) on behalf Perum
LPPNPI and remitted to Perum LPPNPI ready to
manage independently PJP;

4)

Pedoman pengalihan aset navigasi penerbangan dari


Bandar Udara UPT Ditjen Perhubungan Udara, PT.
Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II;

4)

Guidelines for the transfer of assets from the airport


navigation UPT DGCA , PT . Angkasa Pura I and PT .
Angkasa Pura II ;

5)

Pedoman Pengalihan SDM dari Bandar Udara UPT


Ditjen Perhubungan Udara, PT. Angkasa Pura I, PT.
Angkasa Pura II;

5)

Guidelines for Airport Transfer Unit HR DGCA, PT.


Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II;

6)

Pengelolaan SDM secara lengkap Kementerian


Perhubungan akan menerbitkan Peraturan Menteri
Perhubungan tentang Pembinaan Pegawai Negeri Sipil
Kementerian Perhubungan yang Diperbantukan/
Dipekerjakan pada Badan Usaha Milik Negara dalam
kesempatan pertama.

6)

Management of Human Resources will complete the


Ministry of Transportation of Transportation issued
Decree on the Ministry of Civil Servant Development
Perhubunbungan conjunct/employed in State-Owned
Enterprises in the first instance .

Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha MBU/2014


tanggal 3 Februari 2014 tentang Persetujuan Pengalihan
Aset Tetap Kenavigasian PT. Angkasa Pura II (Persero)
kepada Perum LPPNPI.
1)

Menyetujui pengalihan aset kenavigasian PT. Angkasa


Pura II (Persero) kepada Perum LPPNPI dengan nilai
buku sebesar Rp.337.629.801.103,23.

Based on the letter from the Minister of Enterprise


MBU/2014 dated February 3, 2014 on Approval of Transfer
of Fixed Assets navigational PT . Angkasa Pura II
(Persero) to Perum LPPNPI.
1)

Approve the transfer of assets navigational PT .


Angkasa Pura II (Persero) to Perum LPPNPI the book
value of Rp.337,629,801,103.23.

138

570

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

29. CAPITAL (continued)

5) Bagian dari Modal Pemerintah yang dialihkan ke LPPNPI


(lanjutan)

5) Part of Government Capital Transferred to LPPNPI


(continued)

Berkenaan dengan butir 1), menyetujui pengurangan


Penyertaan Modal Negara (PMN) Republik Indonesia
pada PT. Angkasa Pura II (Persero) senilai
Rp.337.629.801.103,23 ekuivalen dengan jumlah
saham tertentu berdasarkan nilai wajar.

2)

With regard to item 1), approved the State Capital


reduction (PMN) Republic of Indonesia at PT .
Angkasa Pura II (Persero) amounting to Rp.
337,629,801,103.23 equivalent to a certain number of
shares based on the fair value.

3)

Pengurangan PMN sebagaimana dimaksud pada butir


20, efektif sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah
mengenai pengurang PMN.

3)

Reduction of PMN as referred to in point 20, since the


enactment of effective government regulation
regarding the deduction of PMN .

31 Des./ Dec. 2014


Dialihkan ke LPPNPI

(337.629.801.103)

Pekerjaan Badan Rekonstruksi


& Rehabilitasi NAD-Nias

31 Des./ Dec. 2013

1 Jan 2013/
31 Des./ Dec. 2012

(337.629.801.103)

2.651.570.182

6.229.272.001

Hasil Reviu BPKP Nomor LHA3742/PW30/4/2011 tanggal 9


Agustus 2011 atas Proyek BRR
NAD - NIAS untuk Bandara
Sultan Iskandar Muda NAD

(328.748.958.921)

(337.629.801.103)

Works
Agency
for
Reconstruction
and
Rehabilitation of Aceh and
Nias
Review the results of BPK
Number
LHA3742/PW30/4/2011
dated
August 9, 2011 the Project
BRR NAD - Nias to Sultan
Iskandar Muda Airport NAD

Total

30. SELISIH EKUITAS ENTITAS ANAK DAN KEPENTINGAN 30. DIFFERENCE IN EQUITY AND SUBSIDIARIES NONCONTROLLING INTEREST
NON PENGENDALI
a.

Selisih Ekuitas Entitas Anak

a. Difference in Equity of Subsidiaries

Selisih Ekuitas Entitas Anak disebabkan dari


pengambilalihan PT Angkasa Pura Solusi sesuai dengan
surat DK nomor. 06.04/00/11/101, tanggal 23 November
2011.
Selisih Ekuitas Entitas Anak dengan rincian sebagai
berikut:
31 Des./ Dec. 2014

Selisih Ekuitas Anak Perusahaan

b.

(30.879.205.046)

Difference in Equity of Subsidiaries are as follows:


31 Des./ Dec. 2013
(37.735.476.496)

6.856.271.450

6.856.271.450

(24.022.933.596)

(30.879.205.046)

Kepentingan Non-Pengendali

Accumulated Losses
Investments in
PT Angkasa Pura Solusi
Difference in Equity of Subsidiaries

b. Non-controlling Interests

Kepentingan Non Pengendali merupakan bagian


pemegang saham minoritas tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp.571.560, 31 Desember 2013 sebesar
Rp.470.263 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp.273.492

This account is a Non-Controlling Interests dated December


31, 2013 and 2012, respectively Rp.470.263 and
Rp.273.492.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Akumulasi Kerugian
Penyertaan pada
PT Angkasa Pura Solusi

Subsidiary Equity difference resulting from the takeover of


PT Angkasa Pura Solusi DK numbers correspond to letters.
06.04/00/11/101, dated 23 November 2011.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Jumlah

Transferred to LPPNPI

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

2)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

29. MODAL (lanjutan)

139
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

571

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

31. PENDAPATAN USAHA

31. OPERATING INCOME

Rincian pendapatan usaha jasa aeronautika


aeronautika dan pelayanan kargo sebagai berikut:

dan

non

2014

Aeronautika
Jasa Pelayanan Penumpang
Jasa Pendaratan
Jasa Pelayanan Penerbangan
Jasa Penerbangan Lintas
Pemakaian Counter
Pemakaian Aviobridge
Jasa Penempatan
Jasa Parking Surcharge
Lainnya

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Sub Jumlah

Details of aeronautical services revenues


aeronautical services and cargo as follows:

2.136.053.503.372
640.102.498.817
144.576.544.105
115.106.995.971
37.155.367.324
16.221.278.705
5.216.095.547

2.042.597.017.721
516.851.094.113
8.704.620.706
13.705.759.598
104.433.698.951
80.610.660.952
22.284.338.691
8.120.444.746
2.059.737.171

3.094.432.283.841

2.799.367.372.649

2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Aeronautical
Passenger Service Charges
Landing Services
Aviation Services
Traffic Flight Services
Usage Counter
Usage Aviobridge
Placement services
Surcharge Parking Services
Others
Sub Total

2013

Non Aeronautical

Konsesi

701.932.353.483

518.886.029.606

Concession

Sewa Ruangan

336.955.212.753

281.486.349.874

Room Rent

Utilitas

131.890.402.240

91.593.662.237

Utilities

Pemasangan Reklame

108.891.922.113

99.633.448.822

Advertising Installation

Parkir Kendaraan

155.938.559.440

149.632.026.480

Parking

Sewa Tanah

83.116.232.863

63.650.182.798

Ground Rent

Pas Pelabuhan

11.976.093.606

9.213.048.627

Pas Ports

2.037.111.087

126.456.302.142

95.066.113.830

1.657.157.078.639

1.311.197.973.362

119.559.775.783

95.351.080.792

4.871.149.138.263

4.205.916.426.802

AMACS
Lainnya *)
Sub Jumlah
Pelayanan Kargo
Jumlah Pendapatan Usaha

*) Pendapatan Lainnya merupakan pendapatan pemakaian


STV, pemakaian arinc, marshalling, pemasangan antena,
pemakaian kabel data, pemakaian air, entitas anak dan
non aero lainnya.
Rincian pendapatan aeronautika, non aeronautika, dan
pelayanan kargo berdasarkan tempat terjadinya sebagai
berikut:

AMACS
Others

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

*)

Sub Total
Cargo Services
Total Operating Income

*) Other income is income STV usage, use of ARINC,


marshalling, antenna installation, use a data cable, water
usage, subsidiaries and other non-aero.

Details of aeronautical revenue, non aeronautical, and cargo


service based on the scene as follows:

140

572

non-

2013

Non Aeronautika

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

and

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. OPERATING INCOME (continued)


2014

Jumlah

Jumlah

19.082.969.290
68.062.774.126
39.641.538.117
215.546.803.063
67.446.700.926
58.943.104.223
15.047.476.802
54.896.102.704
2.222.640.206.647
2.866.231.079
16.621.640.606
18.571.825.065
-

Aeronautical
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit

3.094.432.283.841

2.799.367.372.649

Total

74.090.257.711
61.233.204.522
35.255.199.615
19.306.991.106
117.263.898.158
18.093.701.869
36.512.863.999
7.684.738.975
10.818.856.697
1.250.264.618.763
3.274.887.815
13.828.099.680
9.453.471.372
76.288.357

92.442.356.780
39.002.720.411
27.239.933.917
16.116.169.893
54.991.102.625
14.651.231.040
34.295.838.741
7.225.429.808
7.733.392.469
994.886.082.145
1.514.889.869
11.464.900.288
9.633.925.374
-

1.657.157.078.639

1.311.197.973.362

Non Aeronautics
Head Office
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit
Total

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Non Aeronautika
Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit

54.859.635.384
70.163.218.489
45.800.574.946
373.995.047.586
67.042.243.213
77.583.138.237
16.261.509.920
61.966.235.779
2.287.570.486.255
4.220.151.647
16.718.056.635
18.088.633.531
163.352.219

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Aeronautika
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit

2013

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

31. PENDAPATAN USAHA (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

141
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

573

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. PENDAPATAN USAHA (lanjutan)


2014

2013

Pelayanan Kargo

Cargo Services

Halim Perdanakusuma

1.002.929.148

Sultan Mahmud Badaruddin II

7.658.541.693

6.831.426.210

Supadio

8.323.872.214

6.249.669.378

Supadio

32.876.032.883

17.091.527.201

Kualanamu

Minangkabau

6.516.671.564

6.421.537.511

Minangkabau

Sultan Syarif Kasim II

7.437.853.158

6.773.221.282

Sultan Syarif Kasim II

Sultan Iskandar Muda

979.119.289

835.791.795

Sultan Iskandar Muda


Husein Sastranegara

Kualanamu

Husein Sastranegara

Halim Perdanakusuma

1.290.951.713

612.019.800
49.774.709.390

Soekarno - Hatta

Raja Haji Fisabilillah

1.317.368.100

761.178.225

Raja Haji Fisabilillah

Depati Amir

1.710.371.568

Depati Amir

Sultan Taha

2.890.133.799

Sultan Taha

Silangit

119.559.775.783

95.351.080.792

Silangit
Jumlah

32. BEBAN PEGAWAI

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Total

32. EMPLOYEE EXPENSES

Rincian beban pegawai sebagai berikut :

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Sultan Mahmud Badaruddin II

47.555.930.654

Soekarno - Hatta

Profil Perusahaan
Company Profile

31. OPERATING INCOME (continued)

Details of maintenance and supplies as follows:

2014

2013

Gaji dan Upah

179.296.415.665

138.470.887.597

Merit

169.986.204.063

157.787.002.419

Merit

Bonus

151.496.314.331

116.553.677.496

Bonus

Transport

Salaries and Wages

102.256.984.346

70.853.478.076

Transport

Pajak Penghasilan

67.312.990.333

38.743.776.727

Income tax

Pengobatan pegawai

54.547.194.960

39.633.967.581

Treatment of employees

Permakanan

20.984.583.279

29.658.936.299

Permakanan

Khusus

34.414.476.322

38.101.132.009

Special

Seragam karyawan
Lainnya *)

12.202.279.138

19.495.612.606

171.990.582.633

124.603.727.524

Employee uniforms
Others *)

Jumlah

964.488.025.070

773.902.198.334

*)

Beban pegawai - lainnya terdiri dari Beban Diklat,


Tunjangan Cuti, Tunjangan Profesi, Tunjangan Kelahiran,
Sumbangan Kematian/Bencana Alam, Uang Lembur,
Tunjangan Sewa Rumah, Honorarium.

Total

*) Other personnel expenses consist of training, leave


allowance, Professional Allowance, Birth Allowance, Death
Donations / Natural Disasters, Money Overtime, Rent
Allowance, Honorarium.

142

574

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

32. EMPLOYEE EXPENSES (continued)

Rincian beban pegawai berdasarkan tempat terjadinya sebagai


berikut:

2014

Kantor Pusat

Details of personnel expenses by site of occurrence as follows:

2013

235.169.860.547

Head Office

27.491.380.236

24.772.684.550

Halim Perdanakusuma

Sultan Mahmud Badaruddin II

30.480.569.797

26.419.911.332

Sultan Mahmud Badaruddin II

Supadio

24.439.097.596

21.047.255.300

Supadio

Kualanamu

82.690.908.313

60.227.243.347

Kualanamu

Minangkabau

29.792.978.446

26.540.498.645

Minangkabau

Sultan Syarif Kasim II

32.233.870.383

27.603.210.335

Sultan Syarif Kasim II

Sultan Iskandar Muda

22.569.473.677

17.155.672.011

Sultan Iskandar Muda


Husein Sastranegara

15.936.030.078
281.454.248.630

Soekarno - Hatta

Raja Haji Fisabilillah

14.143.574.832

10.643.941.735

Raja Haji Fisabilillah

Sultan Thaha

15.512.027.851

13.277.139.189

Sultan Thaha

Depati Amir

15.341.491.730

13.654.502.636

Depati Amir

709.822.532

Silangit

964.488.025.070

773.902.198.334

Soekarno - Hatta

Silangit
Jumlah

Total

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

21.195.066.764
334.189.646.167

Husein Sastranegara

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

313.698.116.746

Halim Perdanakusuma

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

32. BEBAN PEGAWAI (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

143
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

575

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

33. BEBAN OPERASIONAL BANDARA

33. AIRPORT OPERATION EXPENSES

Rincian beban pemeliharaan dan supplies sebagai berikut:

Details of maintenance and supplies as follows:

2014

2013

Beban Pemeliharaan Tanah


Beban Pemel. Bangunan & Lapangan
Beban Pemel. Bangunan Gedung
Beban Pemel. Peralt. Telkom & Alat Bantu
Navigasi
Beban Pemel. Kend. Bermotor. PKP-PK. &
A2B
Beban Pemel. Alat-alat Kantor
Beban Pemel. Instalasi dan Jaringan

441.988.182

Land Maintenance Expenses

96.255.081.495
83.176.793.374

80.690.706.137

Building Maintenance Expenses & Field

69.757.346.475

3.071.089.581

1.038.234.693

Building Maintenance Expenses


Equipment Maintenance Expenses .
Telkom & Navigation Aids

13.930.081.630
1.524.495.878

12.319.560.239

Motor Vehicle Maintenance Expenses PKP PK . and A2B

1.321.089.669

Expenses Maintenance Stationery

57.581.396.153

42.927.899.840

Network Installation and Maintenance


Expenses

18.320.374.518

27.431.928.442

Load Terminal Equipment & Building


Maintenance

254.956.876
14.675.874.440
139.641.115.226
11.517.578.033
1.706.700
157.969.503
30.152.746.283
3.766.714.785
2.280.718.457
152.153.075
575.000
4.305.244.869
369.246.436.167
35.111.732.841
8.073.065.499
4.450.838.091
486.450.000

9.905.000

Workshop Equipment Maintenance


Expenses

Beban Pemel. Peralt. Terminal & Gedung

Profil Perusahaan
Company Profile

Beban Pemel. Peralatan Perbengkelan


Beban Pemel. Aktiva Lainnya
Beban Pemel. Kebersihan
Beban Perlengkapan Kantor
Beban Perlengkapan Obat-Obatan
Beban Perlengkapan Kebersihan
Beban Perlengkapan Bahan Bakar
Beban Perlengkapan PKP-PK
Beban Perlengkapan Lainnya

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Beban Perlengkapan Telekomunikasi


Beban Perlengkapan Perbengkelan
Beban Perlengkapan Komputer
Beban Rek. Listrik
Beban Rek. Air
Beban Rek. Telepon
Beban Saluran Telekomunikasi
Beban Mesin Pendeteksi

Beban Sewa Kendaraan


Gaji Meteorologi/Adbandara

Beban Common Use Check In


Beban Garbarata
Beban Outsourcing

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Beban Amortisasi
Beban PGD PKP-PK
Biaya Operasional PJP4U LPNPI
Beban Penyusutan/penurunan Aset
Jumlah

Health Maintenance Expenses

10.248.464.525

Office Supplies Expense

438.671.149

Drug Supplies Expense

1.405.980

Cleaning Equipment Expense

23.807.799.835

Fuel Supplies Expense

3.393.562.417

Supplies Expense PKP - PK

2.119.889.238

Other Supplies Expense

45.712.000

Telecommunication Equipment Expense

22.370.688

Workshop Supplies Expense

2.704.040.672

Computer Supplies Expense

274.451.431.694

Load Electricity Account

36.022.266.898

Load Water Account

7.848.688.105

Expenses Account Phone

5.203.264.280

Load Telecommunications Channels


Load Detector Machine

127.061.083

Load Fuel Consumption

131.666.667
7.770.337.827
470.286.938

1.900.000.000

Expense Other Utilities

4.471.993.176
15.566.248.406
8.572.345.035
40.303.834.734
40.076.118.449
4.043.885.199
52.236.962.685
481.328.206.707

392.104.569

Supporting service load

11.669.864.790

Load Common Use Check- In

67.190.642.235
320.990.507.830

1.553.107.074.296

1.241.862.933.509

Beban Pengelolaan Eksekutif Lounge


Beban Bandara Penunjang

Maintenance Expenses Other Assets

1.852.145.455

Beban Pemakaian Bahan Bakar


Beban Utilitas Lainnya

1.662.492.996
111.435.421.095

7.645.541.340

Rental Expense

905.054.860

Salary Meteorology / Adbandara

86.025.454

Expense Management Executive Lounge

16.060.688.980

Load Garbarata

56.811.378.133

Load Outsourcing

40.887.778.534

Amortization Expense
PGD PKP-PK Expense
Operating Costs PJP4U LPNPI
Depreciation / decrease in assets
Total

144

576

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

33. AIRPORT OPERATION EXPENSES (continued)

Rincian beban pemeliharaan dan supplies berdasarkan


tempat terjadinya sebagai berikut:

Details of maintenance and supplies expenses by site of


occurrence as follows:

2014

2013

118.447.706.441

120.788.113.130

Halim Perdanakusuma

41.958.136.530

33.948.346.623

Halim Perdanakusuma

Sultan Mahmud Badaruddin II

75.422.531.245

77.057.714.064

Sultan Mahmud Badaruddin II

Kantor Pusat

Kualanamu

Head Office

26.201.834.021

22.538.283.922

Supadio

289.012.488.045

122.684.203.713

Kualanamu

87.249.634.879

65.886.674.909

Minangkabau

56.821.129.486

47.788.136.909

Sultan Syarif Kasim II

Sultan Iskandar Muda

32.601.747.210

29.456.157.466

Sultan Iskandar Muda

Husein Sastranegara

25.907.400.164

20.589.993.449

Husein Sastranegara

729.727.064.286

663.686.641.516

Soekarno - Hatta

Raja Haji Fisabilillah

20.083.662.829

10.514.678.400

Raja Haji Fisabilillah

Sultan Thaha

17.974.713.215

16.429.374.058

Sultan Thaha

Depati Amir

16.520.219.392

10.494.615.350

Depati Amir

Silangit

15.178.806.553

Silangit

1.553.107.074.296

1.241.862.933.509

Soekarno - Hatta

Jumlah

Total

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Supadio

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

33. BEBAN OPERASIONAL BANDARA (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

145
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

577

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI


Rincian beban umum dan aset dibiayakan sebagai berikut:

Beban Tunjangan Iuran THT


Beban Diklat
Biaya Administrasi Bank
Beban Discount Pelunasan Piutang
Beban Pajak Kendaraan Bermotor
Beban Pajak Lainnya
Beban Pajak Bumi & Bangunan

Beban Olahraga

Profil Perusahaan
Company Profile

2013

Beban Tunjangan Iuran Dana Pensiun

Beban Perjalanan Dinas Luar Negeri

30.671.043.831
86.991.284.470
459.563.771

29.586.604.202
166.516.208.624
53.573.240.031
672.146.083

Expense Benefit Pension Fund Contribution

1.919.284.568
179.918.634.786
98.721.323.848
32.269.679.368
2.878.369.935
3.343.410.080
-

Discount Expense Settlement Receivables

1.565.714.053
175.083.209.693
106.175.880.041
26.937.137.682
1.687.471.892
3.942.756.254

Beban GKM
Beban Asuransi Program THT/Pensiunan AP II
Beban Konsultan
Beban Rapat Dinas
Beban Promosi
Beban Komisaris dan Direksi
Beban Tim Inter Departemen
Beban Collection Fee
Beban Pemeriksaan Akuntan

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Details of general expenses and expensed assets as follows:

2014

Beban Perjalanan Dinas Dalam Negeri

Beban Keamanan
Beban Umum Lainnya

905.252.780
39.869.890.335
10.230.721.187
7.767.671.565
62.160.342.953
1.605.609.136
42.986.479.688
1.103.783.750

Beban Imbalan Paska Kerja


Beban Asuransi PJP2U
Beban Asuransi Asset
Beban Asuransi Kendaraan Bermotor
Beban Jamsostek
Beban Asuransi Bandara

74.970.489.699
141.097.421.346
26.242.519.774
76.973.820.692
779.560.000
3.166.237.539
1.104.815.731
6.041.069.509
3.612.644.907

Beban Pajak Parkir


Beban Aset Dibiayakan

11.070.885.689
945.203.277.966

* Beban umum lainnya terdiri dari beban administrasi bank,


beban Pelatihan Gawat Darurat (PGD), beban olahraga,
tim inter-departemen, beban tehnis perpakiran, beban
operasional bandara penunjang dan beban umum lainnya.

Training Expenses
Bank Administration Fee

Motor Vehicle Tax Expense


Other Tax Expense
Earth & Building Tax Expenses
Office of Domestic Travel Expenses
Official Foreign Travel Expenses
load Sports
load GKM

18.199.641
23.660.173.523
Consultant Expenses
10.974.783.997
Office Meeting Expenses
Promotion Expenses
7.221.538.876
Commissioner burden
61.973.194.024
Inter load Ministry Team
3.908.133.593
Expense Fee Collection
70.720.094.289
Expense Accountant Examination
971.307.159
Technical load perpakiran
74.081.708.151
load Security
Other General Expenses
66.042.261.809
- Giro Services Tax Expense / Deposits Interest
Tax Expense Rent Space / Land
Post- Employment Benefits Expense
7.908.790.767
Insurance Expense PJP2U
Asset Insurance Expense
1.223.339.250
Motor Vehicle Insurance Expense
1.312.706.881
Social Security burden
5.934.146.622
Insurance Expense Airport
11.300.696.280
Parking Tax Expense
213.979.252
Load Assets expensed
9.314.611.643

Beban Pajak Jasa Giro/Bunga Deposito


Beban Pajak Sewa Ruang/ Tanah

ENT Contribution Expense Allowance

Expenses Insurance Program ENT / Retired


AP II

Beban Tehnis Perpakiran

Jumlah

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

34. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

926.178.567.282

Total

Other general expenses consist of administrative burden


banks, loads Emergency Training (PGD), the burden of
sports, inter-departmental team, perpakiran technical
burden, the burden of supporting airport operations and
other general expenses.

146

578

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)

Rincian beban umum dan aset dibiayakan berdasarkan


tempat terjadinya sebagai berikut:

Details of general expenses and expensed based on where


the assets as follows:

2014

Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit
Jumlah

554.127.743.143
23.070.072.558
11.890.910.048
4.695.293.409
58.918.879.016
8.154.695.272
13.528.367.297
4.126.425.610
6.154.994.837
246.755.605.784
2.873.986.115
4.855.852.766
4.015.047.482
2.035.404.629

611.220.142.047

Head Office

10.363.318.596

Halim Perdanakusuma

8.656.515.567

Sultan Mahmud Badaruddin II

945.203.277.966

926.178.567.282

36. PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan Insidentil
Pendapatan Lelang
Lain-lain 2)

Sultan Syarif Kasim II

3.534.649.970

Sultan Iskandar Muda

3.393.143.042

Husein Sastranegara

225.380.236.459

Soekarno - Hatta

2.150.656.638

Raja Haji Fisabilillah

2.449.353.772

Sultan Thaha

2.976.294.830

Depati Amir

Silangit
Total

Details of other income as follows:


2013

36.419.335.697
897.665.727
8.248.310.019
8.129.471.004
28.082.415.409
2.085.889.468
5.632.288.249

132.872.803.200
16.527.414.145
8.087.305.076
10.685.038.114
7.214.731.508
2.381.492.320
27.383.065.297

89.495.375.573

205.151.849.661

Pendapatan selisih kurs sudah memperhitungkan beban


selisih kurs.
Pendapatan Lain-lain terdiri dari Pendapatan rupa-rupa dan
Pendapatan atas penjualan surat berharga.

Foreign Exchange Income

1)

Sales of Assets/Non Assets Profit (Loss)


Bond Interest
Fines Income
Incidental Income
Auction Income
Other 2)

Total

Foreign exchange earnings into account the foreign


exchange burden.
Other income consists of miscellaneous income and sale
of securities income.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Jumlah

Minangkabau

7.238.014.332

36. OTHER INCOME

2014

Pendapatan Denda

5.815.764.279

Marketing is an advertising expenditure burden Electronic


Media in order to raise the image of the Company in 2014
and
2013
respectively
Rp1.344.602.605
and
Rp1.160.459.045

Rincian pendapatan lain-lain sebagai berikut:

Bunga Obligasi

Kualanamu

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Beban Pemasaran merupakan pengeluaran iklan Media


Elektronik dalam rangka menaikkan citra Perusahaan tahun
2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.344.602.605 dan
Rp1.160.459.045

Laba (Rugi) Penjualan Non Aset / Aset

Supadio

38.855.711.806

35. MARKETING EXPENSE

35. BEBAN PEMASARAN

Pendapatan Selisih Kurs 1)

4.144.765.943

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Kualanamu

2013

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)

147
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

579

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

36. PENDAPATAN LAIN-LAIN (lanjutan)


Rincian pendapatan lain-lain berdasarkan tempat terjadinya
sebagai berikut:

Details of other income is based on the following places:

2014

Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha

Profil Perusahaan
Company Profile

36. OTHER INCOME

Depati Amir
Silangit
Jumlah

2013

39.739.308.521
922.643.437
(518.949.647)
1.998.183.753
9.970.437.574
99.660.912
326.771.076
875.646.162
391.922.164
35.293.752.779
164.791.076
100.603.206
120.742.706
9.861.854

154.080.839.895

Head Office

450.737.585

Halim Perdanakusuma

623.265.616

Sultan Mahmud Badaruddin II

89.495.375.573

205.151.849.661

37. BEBAN LAIN-LAIN

336.118.130

Minangkabau

1.468.829.508

Sultan Syarif Kasim II

278.915.202

Sultan Iskandar Muda

670.071.335

Husein Sastranegara

38.680.290.229

Soekarno - Hatta

408.725.042

Raja Haji Fisabilillah

95.584.191

Sultan Thaha

72.982.083
-

Depati Amir
Silangit
Total

2013

18.105.518.000
95.880.700
42.378.820.081

24.385.358.000
2.516.381.940
34.311.769.721

60.580.218.781

61.213.509.661

Terdiri dari asuransi pensiunan, beban


sumbangan, beban harian dan majalah.

Fixed Assets and Inventory Loss


Community Development Expense
Storage of securities Expenses
Foreign exchange Expenses
Others *)
Total

*) Composed of retired insurance, the burden of the auction,


donations, daily expenses and magazines.

lelang,

Rincian beban lain-lain berdasarkan tempat terjadinya


sebagai berikut:

Details of other expenses based on the scene as follows:

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

*)

Kualanamu

Details of Other Expenses as follows:


2014

Jumlah

Supadio

7.856.828.736

37. OTHER EXPENSES

Rincian Beban Lain-lain sebagai berikut:

Kerugian dari Aset Tetap dan Persediaan


Beban Bina Lingkungan
Beban penyimpanan surat berharga
Beban selisih kurs
Lain-lain *)

128.662.109

148

580

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

37. OTHER EXPENSES (continued)


2014

Jumlah

44.582.783.280
551.168.784
842.441.879
326.596.548
854.810.127
979.137.817
710.552.803
418.991.372
625.256.455
9.626.211.668
333.767.451
200.476.867
338.627.655
189.396.075

44.206.150.676
429.608.744
565.736.599
1.213.727.756
914.631.234
683.782.443
708.259.650
415.488.248
1.021.010.352
10.347.838.483
310.223.481
134.423.025
262.628.968
-

60.580.218.781

61.213.509.661

Pada tahun 2013 sesuai dengan Surat Keputusan Direksi


Nomor : KEP.05.02/12/2012 tentang Pedoman Akuntansi
Keuangan, bahwa telah dilakukan reklasifikasi atas akunakun dalam Laporan Keuangan.

Financial Income(expenses) net consist of:

2014

2013

3.556.533.547
29.079.114.424
86.363.494.793
(10.628.920.716)

2.701.309.142
15.683.940.425
98.027.984.758
(38.862.539.455)

108.370.222.048

77.550.694.870

Beban (Pendapatan) keuangan bersih terdiri atas:

31,25%
40%

Jumlah

Financial Cost (Income) net consist of:

2014

2013

13.994.245.226
(5.687.367.024)

15.823.744.177
(781.585.124)

8.306.878.202

15.042.159.053

PT Gapura Angkasa
PT Railink Indonesia

Total

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

PT Gapura Angkasa
PT Railink Indonesia

Total

39. EQUITY IN NET INCOME (LOSS) ASSOCIATES

39. BAGIAN LABA (RUGI) ENTITAS ASOSIASI

Giro Interest Income


Doubtful Receivable Paid Income
Deposit Interest Income
Impairment Receivable Expense

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

38. FINANCIAL INCOME (EXPENSES) - NET

Pendapatan beban keuangan bersih terdiri atas:

Jumlah

Total

In the year 2013, in accordance to Board of Directors Decision


Letter No. KEP.05.02/12/2012 regarding Financial Accounting
Guidelines, there is a reclassification of account in the
Financial Statements.

38. PENDAPATAN (BEBAN) KEUANGAN - BERSIH

Pendapatan Bunga Giro


Pendapatan CPR yang Dibayar
Pendapatan Bunga Deposito
Beban Penurunan Nilai Piutang

Head Office
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Kantor Pusat
Halim Perdanakusuma
Sultan Mahmud Badaruddin II
Supadio
Kualanamu
Minangkabau
Sultan Syarif Kasim II
Sultan Iskandar Muda
Husein Sastranegara
Soekarno - Hatta
Raja Haji Fisabilillah
Sultan Thaha
Depati Amir
Silangit

2013

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

37. BEBAN LAIN-LAIN (lanjutan)

149
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

581

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

40. LABA BERSIH PER SAHAM

40. BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba


bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income by


the weighted average number of shares outstanding durung the
year.

2014
Laba Bersih

2013

1.098.072.618.623

Weighted average number of

biasa yang beredar


Laba bersih per saham dasar

5.000.000

5.000.000

219.615

206.550

Common Shares
Net Earnings Per Share Basic

41. RECLASSIFICATION ACCOUNTS

41. REKLASIFIKASI AKUN


1) Reklasifikasi
Profil Perusahaan
Company Profile

Net Income

1.032.748.714.842

Rata-rata tertimbang jumlah saham

1) Reclassification

Sesuai Akun catatan 13 Properti Investasi, Tanah yang


peruntukannnya belum jelas, telah dilakukan reklasifikasi
akun-akun laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember
2014, 2013, 2012 untuk kesebandingan sebagai berikut:

6 records in accordance Account Trade Receivables in


Accrued Income Accepted, that has been done following
reclassification accounts statement of financial position dated
December 31, 2014, 2013, 2012 for the following
proportionality:

Reklasifikasi/ Reclassification
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Competency Development

Sebelum/ Before

Sesudah/ After

Aset Tetap 2014, 2013 dan 2012


Tanah Ex PPD (Kantor Pusat),

56.143.462.568

Fixed assets in 2014, 2013 and 2012


Land Ex PPD (Head Office)

Tanah Desa Saentis (Medan),

19.000.000

Land Desa Saentis (Medan)

Tanah Ex PPD (Kantor Pusat)

56.143.462.568

Investment Property, 2014, 2013 and 2012


Land Ex PPD (Head Office)

Tanah Desa Saentis (Medan)

19.000.000

Land Desa Saentis (Medan)

56.162.462.568

56.162.462.568

Properti Investasi, 2014, 2013 dan 2012

Jumlah

Reklasifikasi saldo akun - akun diatas tidak mempengaruhi


saldo laba rugi perusahaan pada tahun - tahun sebelumnya
maupun tahun berjalan.

Total

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Reclassification of account balance - the above account does


not affect the balance of profits and losses in the year - the
previous year and the current year.

150

582

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

42. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES


In the normal course of business, the Company entered into
certain transactions with related parties as follows:

a. Perseroan menempatkan dana pada Bank Pemerintah


dengan persyaratan dan tingkat bunga normal
sebagaimana berlaku untuk nasabah bank pihak ketiga.
(Lahat catatan 4)
b. Perseroan membeli obligasi, wesel tagih, dan efek dibeli
dengan janji jual kembali yang diterbitkan oleh BUMN lain.
(Lihat catatan 11)
c. Sebagian pekerjaan aset tetap Perseroan dilaksanakan
oleh BUMN lain. (Lihat catatan 15)
d. Sejak tanggal 24 Agustus 1998, Perseroan mengadakan
kesepakatan bersama dengan PT Angkasa Pura I
(Persero) mengenai pembagian pendapatan jasa
pelayanan penerbangan International (route charge ) dan
jasa penerbangan lintas.

a. Company places funds with the Bank and the Government


with the requirements of normal interest rate as applicable to
third-party bank customers. (Lahat note 4)

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material


dengan pihak berelasi, sebagai berikut :

Details of the nature and type of material transactions with


related parties, as follows:

b. The Company purchased the bonds, notes receivable, and


purchased securities under agreements to resell are issued
by another state. (See note 11)
c. Most work conducted by the Company's fixed assets other
BUMN. (See note 15)
Since the date of August 24, 1998, the Company entered
d. into an agreement with PT Angkasa Pura I (Persero)
regarding revenue sharing flight services International (route
charge) and cross-flight services.

Pihak Berelasi /

Sifat Berelasi /

Transaksi /

Related Parties

Nature of Relationship

Transactions

Institusi Keuangan Yang Dikendalikan Penempatan Kas dan Bank, Deposito/


oleh Pemerintah RI/Financial Institusi Placement of Cash and Bank Deposits
Controlled by The Goverment of
Republik Indonesia

2. Bank BNI

Institusi Keuangan Yang Dikendalikan Penempatan Kas dan Bank, Deposito/


oleh Pemerintah RI/Financial Institusi Placement of Cash and Bank Deposits
Controlled by The Goverment of Republik
Indonesia

3. Bank BRI

Institusi Keuangan Yang Dikendalikan Penempatan Kas dan Bank, Deposito/


oleh Pemerintah RI/Financial Institusi Placement of Cash and Bank Deposits
Controlled by The Goverment of Republik
Indonesia

4. Bank BTN

Institusi Keuangan Yang Dikendalikan Penempatan Kas dan Bank, Deposito/


oleh Pemerintah RI/Financial Institusi Placement of Cash and Bank Deposits
Controlled by The Goverment of Republik
Indonesia

Perusahaan Asosiasi/Associations

Pemberian pinjaman tanpa


Granting interest-free loans

bunga/

6. PT Purantara Mitra Angkasa Dua

Perusahaan Asosiasi/Associations

Pemberian pinjaman tanpa


Granting interest-free loans

bunga/

7. PT Angkasa Pura Solusi

Perusahaan Asosiasi/Associations

Pemberian pinjaman tanpa


Granting interest-free loans

bunga/

8. PT Angkasa Pura I (Persero)

Perusahaan Asosiasi/Associations

Pemberian pinjaman tanpa


Granting interest-free loans

bunga/

9. PT Gapura Angkasa (Persero)

Perusahaan Asosiasi/Associations

Pemberian pinjaman tanpa


Granting interest-free loans

bunga/

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

5. PT Garuda Indonesia (Persero)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

1. Bank Mandiri

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi


tertentu dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut :

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

42. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

151
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

583

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

43. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG


ASING

43. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN


CURRENCY

Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing


dengan rincian sebagai berikut :

Assets and liabilities denominated in foreign currencies are as


follows:

31 Desember 2014
Jenis Valas/
Forex type
Aset:
Kas dan Setara Kas
(Catatan 5)
Piutang Usaha (Catatan 6)

Jumlah Valas/
Total of Foreign

Ekuivalen/
Equivalent Rupiah
Assets:

USD
USD

Jumlah Aset

4.106
12.717.204

51.073.042
158.202.020.248

(Note 5) Cash and Cash Equivalents

12.721.310

158.253.093.290

Total Assets

(Note 6) Accounts Receivable

Profil Perusahaan
Company Profile

31 Desember 2013
Jenis Valas/
Forex type
Aset:
Kas dan Setara Kas
(Catatan 5)
Piutang Usaha (Catatan 6)

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Ekuivalen/
Equivalent Rupiah
Assets:

USD
USD

Jumlah Aset

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Jumlah Valas/
Total of Foreign

3.364.628
18.992.381

41.011.450.692
231.498.132.009

(Note 5) Cash and Cash Equivalents

22.357.009

272.509.582.701

Total Assets

(Note 6) Accounts Receivable

31 Desember 2012
Jenis Valas/
Forex type

Jumlah Valas/
Total of Foreign

Ekuivalen/
Equivalent Rupiah

Aset:
Kas dan Setara Kas (Catatan 5)
Piutang Usaha (Catatan 6)

Assets:

USD
USD

Jumlah Aset

3.895.813
30.889.732

37.672.511.710
298.703.708.440

(Note 5) Cash and Cash Equivalents


(Note 6) Accounts Receivable

34.785.545

336.376.220.150

Total Assets

Catatan:

Note:

Tidak ada liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal


laporan posisi keuangan yang dimiliki Perusahaan.

44. INFORMASI SEGMEN

There is no monetary liabilities denominated in foreign


currencies at the balance sheet date the Company.

44. SEGMENT INFORMATION

Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK


5 (revisi 2009) berdasarkan divisi-divisi operasi yaitu operasi
aeronautika,
non-aeronautika
dan
Kargo.
Segmen
aeronautika menyediakan jasa pendaratan, penempatan,
PJP2U dan aeronautika lainnya. Segmen Non-Aeronautika
menyediakan jasa sewa, konsesi, reklame, parkir dan nonaeronautika lainnya. Segmen Kargo menyediakan jasa
pelayanan kargo. Segmen usaha yang secara individu tidak
melebihi 10% dari pendapatan usaha perusahaan disajikan
sebagai lain-lain.

Company reporting segments based on PSAK 5 (revised


2009), based operating divisions, namely the operation of
aeronautical, non-aeronautical and Cargo. Aeronautics
segment provides landing services, placement, PJP2U and
other aeronautics. Non-Aeronautical segment provides rent,
concession, billboards, parking and other non-aeronautical.
Freight segment provides cargo services. Individual business
segments that do not exceed 10% of the company's operating
revenues are presented as others.

152

584

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

44. SEGMENT INFORMATION


2014
Aeronautika/
Aeronautical

Non-Aeronautika/
Non-Aeronautical

Kargo/ Cargo

Lainnya/Others

Jumlah/ Total

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

44. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Hasil Segmen/ Segment Result


Pendapatan Usaha/Operating Revenues

3.094.432.283.841

Antar Segmen/ Intersegment Revenue

3.094.432.283.841

119.559.775.783

133.612.451

1.657.157.078.639

119.559.775.783

4.871.282.750.714

133.612.451

4.871.282.750.714

Beban/ Expenses
Biaya Pegawai/ Employee Expense
Biaya Operasional/ Operating Expense

(790.880.180.557)

(77.159.042.005)

(96.448.802.507)

(1.242.485.659.437)

(155.310.707.429)

(155.310.707.430)

(757.238.304.457)

(93.310.185.452)

(94.654.788.057)

(2.790.604.144.452)

(325.779.934.886)

(346.414.297.994)

(226.854.522.211)

133.612.451

(964.488.025.070)
(1.553.107.074.296)

Biaya Administrasi dan Umum/ General and


Administrative Expense
Jumlah Beban/ Total Expense
Hasil Segmen/ Segment result

303.828.139.389

Beban Lain-Lain/Miscellaneous Expenses


Beban Overhead/Overhead Expenses
Laba (Rugi) / Profit (Loss)

1.331.377.143.753

(204.087.153.453)
99.740.985.936

(7.653.268.255)
1.323.723.875.498

(945.203.277.966)
(3.462.798.377.332)
1.408.484.373.382

(60.580.218.781)

(60.580.218.781)

(25.510.894.182)

(17.857.625.927)

(255.108.941.817)

(252.365.416.392)

(78.304.232.257)

1.092.795.212.784

Non-Aeronautika/
Non-Aeronautical

Kargo/ Cargo

Lainnya/Others

Jumlah/ Total

Hasil Segmen/ Segment Result


Pendapatan Usaha/Operating Revenues
Antar Segmen/ Intersegment Revenue
Jumlah Pendapatan/ Net Revenue

2.799.367.373

1.311.197.973

2.799.367.373

95.351.081
-

1.311.197.973

95.351.081

336.607.243

4.542.523.670

336.607.243

4.542.523.670

Beban/ Expenses
Biaya Pegawai/ Employee Expense
Biaya Operasional/ Operating Expense

(452.150.525)

(72.968.751)

(13.613.062)

(851.721.607)

(249.405.607)

(18.088.710)

(538.732.338)
(1.119.215.924)

Biaya Administrasi dan Umum/ General and


Administrative Expense

(233.170.990)

(115.035.712)

(5.614.262)

Jumlah Beban/ Total Expense

(1.537.043.123)

(437.410.070)

(37.316.034)

Hasil Segmen/ Segment result

1.262.324.250

873.787.903

58.035.047

Beban Overhead/Overhead Expenses


Laba (Rugi) / Profit (Loss)

336.607.243

(353.820.965)
(2.011.769.226)
2.530.754.443

(18.261.141)

(18.261.141)

(660.228.863)

(239.181.943)

(17.520.877)

(562.812.905)

(1.479.744.588)

602.095.387

634.605.961

40.514.170

(244.466.803)

1.032.748.715

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Beban Lain-Lain/Miscellaneous Expenses

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

2013
Aeronautika/
Aeronautical

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Jumlah Pendapatan/ Net Revenue

1.657.157.078.639

153
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

585

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

45. AKTIVITAS ARUS KAS

45. CASH FLOW ACTIVITY

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Berikut ini dijelaskan mengenai aktivitas-aktivitas arus kas:

In the following explained about cash flow activities:

Aktifitas Investasi

Investment Activity

Penambahan aset tetap di 2013 adalah sebesar Rp


8.798.201.854.184,96 dan pembayaran atas perolehan
aset tetap di 2013 adalah sebesar Rp 62.989.537.870,
maka ada selisih sebesar Rp11.652.995.320 disebabkan
adanya perolehan aset tetap terhutang pada akhir tahun
2012 dan pada akhir tahun 2013.

Additions of fixed assets in 2013 amounted to


Rp74.642.533.190 and payment for the acquisition of
fixed assets in 2013 amounted to Rp62,989,537,870,
there is a difference of Rp111.652.995.320 caused by the
acquisition of fixed assets remain to be in dept by the end
of year 2012 and by the end of year 2013.

46. INSTRUMEN
KEUANGAN,
MANAJEMEN
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

RISIKO 46. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL


CAPITAL RISK MANAGEMENT

RISK

MANAJEMEN MODAL

CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama pengelolaan modal perusahaan adalah untuk


memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi
pemegang saham. Selain itu, perusahaan dipersyaratkan oleh
Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16
Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20%
dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam
dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan
permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh
perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

The main objective of capital management of the company is to


ensure the maintenance of a healthy ratio of capital to support
the business and maximize return for shareholders. In addition,
the company required by the Limited Liability Company Act
effective August 16, 2007 to contribute up to 20% of the share
capital issued and fully paid into a reserve fund that should not
be distributed. External capital requirements are considered by
the company at the General Meeting of Shareholders ("RUPS").

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan


penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk
memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,
Perusahaan dapat mengusahakan pendanaan melalui
pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun
proses pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Kebijakan
perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan
yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan
pada biaya yang wajar.

The Company manages the capital structure and make


adjustments to changing economic conditions. To maintain and
adjust its capital structure, the Company may seek funding
through loans. There was no change in the objectives, policies
and processes on the date of December 31, 2014 and 2013.
The company policy is to maintain a healthy capital structure for
securing access to funding at reasonable cost.

Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman seperti diungkapkan


dalam Catatan 28 Atas laporan keuangan konsolidasian, kas
dan setara kas, dan ekuitas yang terdiri dari modal saham,
tambahan modal disetor, laba ditahan dan kepentingan non
pengendali.

The capital structure of the Group consists of debt as disclosed


in Notes 28 to consolidated financial statements, cash and cash
equivalents, and total equity comprising issued capital,
additional paid-in capital, retained earnings and non-controlling
interest.

Manajemen risiko keuangan

Financial risk management

Aktivitas Perusahaan dan entitas anak mengandung berbagai


macam risiko keuangan, seperti risiko pasar (termasuk risiko
nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga),
risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program
manajemen risiko keuangan. Perusahaan dan entitas anak
bertujuan untuk meminimalkan kerugian atas nilai aset dan
liabilitas yang dapat timbul dari pergerakan nilai tukar mata
uang asing dan pergerakan tingkat suku bunga. Manajemen
mempunyai kebijakan tertulis untuk manajemen risiko valuta
asing yang sebagian besar melalui penempatan deposito
berjangka dan lindung nilai untuk mengantisipasi risiko
fluktuasi valuta asing untuk jangka waktu 3 sampai dengan 12
bulan.

Activities of the Company and its subsidiaries contain various


financial risks such as market risk (including the risk of foreign
currency exchange rate and interest rate risk), credit risk and
liquidity risk. Overall, financial risk management program.
Company and its subsidiaries aim to minimize losses on the
value of assets and liabilities arising from the movement of
foreign currency exchange rate and interest rate movements.
Management has a written policy for the management of foreign
currency risk mainly through deposits placements and hedge
against risk of foreign exchange fluctuations for a period of 3 to
12 months.

154

586

AND

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

RISIKO 46. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL


CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

RISK

AND

Financial risk management (continued)

Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh Unit


Treasury dibawah kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh
Direksi. Unit Treasury mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
melakukan aktivitas lindung nilai risiko-risiko keuangan.

Financial risk management is carried out by the Treasury Unit


under policies approved by the Board of Directors. Unit
Treasury identifies, evaluates and hedges financial risks.

a. Risiko nilai tukar mata uang asing


Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai saldo
piutang, utang, dan liabilitas dalam mata uang asing yang
diantaranya adalah Dollar Amerika Serikat (USD). Risiko
kenaikan nilai tukar mata uang asing terhadap liabilitas
Perusahaan dan entitas anak diharapkan dapat
dikompensasi dengan deposito berjangka dan piutang
dalam mata uang asing yang ditetapkan minimal 25% dari
liabilitas yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1
(satu) tahun dengan memperhatikan kecenderungan
perubahan nilai tukar di masa yang akan datang.

a. Risk of foreign currency exchange rate


Company and its subsidiaries had outstanding receivables,
debts, and liabilities denominated in foreign currencies that
include the U.S. Dollar (USD). Increase the risk of foreign
currency exchange rates against the Company and its
subsidiaries' liabilities are expected to be offset by time
deposits and receivable in foreign currencies are set at least
25% of the liabilities that will mature in less than 1 (one)
year with respect to changes in the value trend exchange in
the future.

Company have paid attention to seriously the Minister


BUMN
No.PER-09/MBU/2013
Regulation,
dated
September 25, 2013 about Common Policy of Hedging
Transaction at BUMN. Hereinafter, Company have
identified and specify market risk faced and up to in this
time the Company have a notion that, covert assess for
transaction in foreign currency specially to in this time is
not needed. Company also is compiling hedging policy and
the standard operational procedure which having the
pleasure to.
b. Interest rate risk
Interest rate movements monitored to minimize any negative
impact on its financial position. Borrowings at interest rates
expose the Company and its subsidiaries are exposed to
interest rate risk. To measure the market risk of interest rate
movements, the Company and its subsidiaries conduct
analysis on interest margin and the maturity profile of
financial assets and liabilities based on schedule changes in
interest rates.

c. Pinjaman dana kepada pihak external


Seiring dengan perkembangan pada dunia penerbangan
dan tingginya minat masyarakat terhadap moda
transportasi udara, menyebabkan kapasitas infrastruktur
baik dari sisi udara maupun sisi darat menjadi over
kapasitas, sehingga diperlukan upaya pengembangan dan
perbaikan untuk seluruh infrasruktur yang dibutuhkan,
sehingga telah ditetapkan kebijakan untuk pengembangan
seluruh Bandara yang dikelola terutama dengan telah
ditetapkannya Grand Design untuk Bandara SoekarnoHatta

c. Loan funds to External parties


Along with the developments in the world of aviation and
high public interest on air transportation, causing the
infrastructure capacity both in the air and the ground to be
over capacity, so that the necessary efforts for the
development and improvement of the entire infrastructure is
needed, so that has been set policy for the entire
development of the service managed primarily by the
determination of the Grand Design to Soekarno-Hatta

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

b. Risiko tingkat suku bunga


Pergerakan
tingkat
suku bunga
diawasi untuk
meminimalisasi dampak negatif terhadap posisi keuangan.
Pinjaman
dalam
berbagai
tingkat
suku
bunga
menyebabkan Perusahaan dan entitas anak terpapar risiko
tingkat suku bunga. Untuk mengukur risiko pasar atas
pergerakan suku bunga, Perusahaan dan entitas anak
melakukan analisis pada pergerakan marjin suku bunga
dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
berdasarkan jadwal perubahan suku bunga.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Perusahaan telah memperhatikan sungguh-sungguh


Peraturan Menteri BUMN No.PER-09/MBU/2013, tanggal
25 September 2013, tentang Kebijakan Umum Transaksi
Lindung Nilai pada BUMN. Selanjutnya, Perusahaan telah
mengidentifikasi dan menetapkan risiko pasar yang
dihadapi dan sampai dengan saat ini Perusahaan
berpendapat bahwa, lindung nilai atas transaksi dalam
valuta asing khususnya untuk saat ini tidak diperlukan.
Perusahaan juga sedang menyusun kebijakan lindung nilai
dan prosedur operasional standar yang berkenan.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Manajemen risiko keuangan (lanjutan)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

46. INSTRUMEN
KEUANGAN,
MANAJEMEN
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

155
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

587

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

46. INSTRUMEN
KEUANGAN,
MANAJEMEN
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

RISIKO 46. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL


CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

Manajemen risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk management (continued)

c. Pinjaman dana kepada pihak external (lanjutan)

c. Loan funds to External parties (continued)

RISK

Grand Design is planned to cost around Rp36 trillion, with a


fund of it certainly can not be met by internal funds and
should seek of funding from external parties. By Notary
Deed Harun Panida SE.SH.M.Kn Credit Agreement has
been made agreement between the Parties (PT Angkasa
Pura II with Bank International Indonesia) making Kerdit
agreement with the terms and conditions as follows: Bank
agreed to provide credit facilities to debtor in the form of
Term Loan facility (PB) to a maximum of Rp1,500,000,000, (one trillion five hundred million dollars) to finance the
development of the airport Angkasa Pura II, with Period for
10 (ten) years TMT 11-08-2014 to 11-08-2024, Grace
Preriod Investment Credit for 3 (three) years TMT ended 1108-2014 and 11-08-2017.

Bunga, Denda, Provisi dan Biaya-Biaya Lain : 1.Bunga :


Debitur berkewajiban membayar bunga kepada Bank
sebesar tingkat bunga yang berlaku di Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) ditambah 2,45% per tahun, 2. Denda :
Apabila debitur lalai untuk membayar sesuatu jumlah yang
terhutang oleh debitur kepada Bank maka debitur wajib
membayar denda bunga sebesar 2,0% di atas tingkat suku
bunga yang berlaku per tahun dikalikan jumlah bunga dan
atau pokok jatuh tempo yang harus dibayar dibagi secara
prorata per hari keterlambatan, 3. Provisi : Atas pemberian
fasilitas kerdit debitur wajib membayar Provisi sebesar
0,65% flat dibayar sebelum penarikan, 4.Biaya Administrasi
Penghapusan Pagu Fasilitas Kredit : debitur wajib
membayar biaya administrasi pengapusan pagu fasilitas
Kredit sebesar Rp50.000, (lima puluh ribu rupiah) 5. Biaya
Lain-lain : Biaya Notaris sehubungan dengan pembuatan
Perjanjian Kredit ini dan biaya materai, pajak dan pungutanpungutan lainnya yang dikenakan oleh pemerintah kepada
debitur ataupun apa saja yang harus dikeluarkan dibayar
sehubungan dengan persiapan, perlaksanan, tindakan
penyelenggaraan dari perjanjian ini berikut seluruh
dokumen dokumen hukum yang bersangkutan

Interest, Fines, Fees and Other Charges: 1. Interest:


Borrower shall pay interest to the Bank at the rate prevailing
on the Deposit Insurance Agency (LPS) plus 2.45% per
annum, 2. Penalties: If the debtor fails to pay something
amounts owed by the debtor to the Bank, the borrowers are
required to pay a penalty interest at 2.0% above the
prevailing interest rate per year multiplied by the amount of
interest and principal maturity or to be paid divided pro rata
per day of delay, 3. Provision: for the provision of facilities
kerdit debtor shall pay provision of 0.65% flat paid before
withdrawal, 4.Biaya administration ceiling Removal of Credit
Facility: the debtor is obliged to pay an administration fee
elimination limit credit facilities amounting to 50,000, (fifty
thousand dollars) 5. cost other: Notary fee in connection
with the making of this Credit Agreement and stamp duty,
tax and other levies imposed by the government to the
debtor or what should be issued payable in connection with
the preparation, perlaksanan, action following the
implementation of this agreement entire documents law in
question

156

588

AND

Grand Design tersebut direncanakan membutuhkan dana


sekitar Rp36 Trilyun, dengan dana sebesar itu tentu tidak
bisa dipenuhi oleh dana internal sehingga harus mencari
pendanan dari pihak external. Sesuai Akta Notaris Harun
Panida SE.SH.M.Kn dalam Akta Perjanjian Kredit telah
dilakukan Kesepakatan antara para Pihak (PT Angkasa
Pura II dengan Bank Internasional Indonesia) membuat
perjanjian Kerdit dengan syarat-syarat dan ketentuan sbb :
Bank menyetujui untuk memberikan Fasilitas Kredit kepada
Debitur dalam bentuk fasilitas Pinjaman Berjangka (PB)
sampai sejumlah setinggi-tingginya Rp1.500.000.000,(satu trilyun lima ratus juta rupiah) untuk membiayai
Pengembangan Bandar Udara Angkasa Pura II, dengan
Jangka Waktu selama 10 (sepuluh) tahun TMT 11-08-2014
sampai 11-08-2024, Grace Preriod Kredit Investasi selama
3 (tiga) tahun TMT 11-08-2014 dan berakhir 11-08-2017.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

RISIKO 46. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL


CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

RISK

AND

d. Credit risk
Company and its subsidiaries are exposed to credit risk
mainly from trade receivables and other receivables. Credit
risk is controlled by the continuous monitoring and billing
accounts receivable balances and other receivables.

Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum


risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki
Perusahaan dan anak perusahaan:

The table below shows the maximum exposure to credit risk


and concentration risk of the Company and its subsidiaries:

Konsentrasi Risiko Kredit/ Concentration of Credit Risk


Korporasi/
Corporation

Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Jumlah

Eksposur
Lain-lain/ Others
Maksimum

200.822.427.793
10.041.133.092

356.691.353.711
15.771.805.172

557.513.781.504
25.812.938.263

210.863.560.885

372.463.158.882

583.326.719.767

Accounts Receivable
Other Receivables
Total

Management is confident in its ability to control and sustain


minimal exposure of credit risk, which the Company and its
subsidiaries have provided sufficient provision to cover
losses arising from uncollectible accounts receivable based
on historical loss data.

e. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas timbul apabila Perusahaan dan anak
perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi liabilitas
keuangan ketika liabilitas keuangan tersebut jatuh tempo.
Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan
saldo kas dan setara kas dalam upaya pemenuhan
liabilitas keuangan Perusahaan dan anak perusahaan.
Perusahaan dan anak perusahaan secara terus menerus
melakukan analisa untuk mengawasi rasio-rasio likuiditas
laporan posisi keuangan, seperti antara lain, rasio
likuiditas, rasio debt equity terhadap persyaratanpersyaratan yang diharuskan perjanjian utang.

e. Liquidity Risk
Liquidity risk arises when the Company and its subsidiaries
have difficulty to satisfy financial liabilities as financial
liabilities are due. Prudent liquidity risk management implies
maintaining sufficient cash and cash equivalents in order to
fulfill the financial obligations of the Company and its
subsidiaries. Company and its subsidiaries continuously
analyzes to monitor liquidity ratios statement of financial
position, such as, among others, liquidity ratio, debt equity
ratio to the requirements of its debt agreements required.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Manajemen yakin akan kemampuannya untuk mengawasi


dan mempertahankan eksposur risiko kredit yang minimal,
dimana Perusahaan dan anak perusahaan telah
menyediakan provisi yang memadai untuk menutupi
kerugian yang timbul dari piutang yang tidak tertagih

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

d. Risiko kredit
Perusahaan dan entitas anak terpapar risiko kredit
terutama dari piutang usaha dan piutang lain-lain. Risiko
kredit dikendalikan dengan pengawasan terus menerus
atas saldo dan penagihan piutang usaha dan piutang lainlain.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

46. INSTRUMEN
KEUANGAN,
MANAJEMEN
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

157
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

589

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. IKHTISAR
PENTING

RASIO

KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 47. SUMMARY OF SIGNIFICANT CONSOLIDATED FINANCIAL


RATIOS

Keterangan/ Information

2014

2013

Deviasi (%)

4=(2-3)/3

Kas dan Setara Kas (KS)


Piutang Usaha (PU)
Persediaan (SD)
Aset Lancar (AL)
Penyusutan dan Amortisasi (PA)
Jumlah Aset (JA)
Liabilitas Lancar (KL)
Jumlah Liabilitas (JK)
Modal Kerja Bersih (MKB) = (AL - KL)
Akumulasi Saldo Laba (RE)
Ekuitas (EK)
Laba Bersih (LRB)
Modal Sendiri (MS) = (EK - LRB)
Pajak Penghasilan (PJ)
Jumlah Pendapatan Usaha (JPU)
Laba (Rugi) Kotor (LK)
EBIT = (LRB + BP + PJ)

1.027.024.807.574
757.489.558.051
16.652.092.350
2.038.420.123.071
532.033.245.872
15.307.837.771.581
1.385.168.913.993
2.111.892.080.115
653.251.209.078
5.733.616.979.516
13.195.945.119.906
1.098.072.618.623
12.097.872.501.283
433.769.427.297
4.871.149.138.263
1.552.598.415.367
1.531.842.045.920

1.510.031.837.262
473.660.213.852
13.634.104.581
2.491.772.260.278
361.878.286.364
13.377.609.693.967
891.824.587.773
1.251.645.463.368
1.599.947.672.505
5.002.858.208.026
12.125.963.760.335
1.032.748.714.842
11.093.215.045.493
438.141.187.584
4.207.963.632.860
1.499.343.462.554
1.470.889.902.426

-31,99%
59,92%
22,14%
-18,19%
47,02%
14,43%
55,32%
68,73%
-59,17%
14,61%
8,82%
6,33%
9,06%
-1,00%
15,76%
3,55%
4,14%

147,16
128,83
74,14

279,40
222,43
169,32

-47,33%
-42,08%
-56,21%

13,80
16,00

9,36
10,32

47,45%
55,05%

292,52
0,05
56,76

308,64
0,04
41,09

-5,22%
39,76%
38,15%

9,08
13,48
22,54
42,37

9,31
13,70
24,54
43,55

-2,50%
-1,59%
-8,15%
-2,72%

43,60

67,22

-35%

Rasio Likuiditas
Rasio Lancar (AL/KL), kali
Rasio Cepat (KS + PU) / KL, kali
Rasio Kas (KS / KL), kali
Rasio Leverage
Rasio Liabilitas atas Aset (JK/JA), %
Rasio Liabilitas atas Ekuitas (JK/EK), %
Rasio Aktivitas
Rasio Perputaran Persediaan (JPU/SD), Kali
Rasio Perputaran Aset (PU/JA), Kali
Rasio Penagihan Rata2 (PU/JPU x 365), Hari
Rasio Profitabilitas
Rasio Imbalan Ekuitas (LRB/MS), %
Rasio Imbalan Investasi (EBIT + PA) / JA, %
Rasio Marjin Laba atas Penjl. (LRB / JPU), %
Rasio EBITDA atas Penjualan, %
(EBIT + Penyusutan Aset + Amortisasi)/JPU
Rasio Z-Score Model
Z-Score Model
Z = (6,56 x MKB) / JA + (3,26 x RE) / JA
+ (1,05 x EBIT) / JA + (6,72 x EK) / JK

158

590

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 47. SUMMARY OF SIGNIFICANT CONSOLIDATED FINANCIAL


RATIOS (continued)

1) Rasio Likuiditas adalah ukuran yang dipergunakan untuk


menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam
memenuhi liabilitas jangka pendeknya.

1) Liquidity ratio is a measure used to calculate the level of


ability of the company to meet its short-term liabilities.

Adapun tingkat kemampuan PT Angkasa Pura II (Persero)


dan entitas anak (Persero) tahun 2014 dalam memenuhi
liabilitas jangka pendeknya ditunjukkan dengan:

The level of ability of PT Angkasa Pura II (Persero) and its


subsidiaries (Persero) in 2014 to meet its short-term
liabilities are indicated by:
Current ratio reached 147,16 times as much.
Quick ratio reached 128,83 times as much.
Cash ratio reached 74,14 times as much for.
Compared with 2013, the current ratio, the other liquidity
ratios decreased significantly in 2014. In general liquidity of
the company and its subsidiaries in 2014 is still very good to
meet its liquidity needs.

2) Rasio Leverage adalah ukuran yang dipergunakan untuk


menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam
memenuhi segala liabilitasnya apabila saat ini perusahaan
dan entitas anak dilikuidasi.

2) Leverage ratio is a measure used to calculate the level of


ability of the company to meet all current liabilities if the
company and its subsidiaries were liquidated.

Adapun tingkat kemampuan PT Angkasa Pura II (Persero)


tahun 2014 dalam memenuhi liabilitas apabila dilakukan
likuidasi pada saat ini ditunjukkan dengan:

The level of ability of PT Angkasa Pura II (Persero) in 2014


to meet liabilities when it is done at the time of liquidation is
indicated by:

Rasio Liabilitas atas Aset sebesar 13,80%.


Rasio Liabilitas atas Ekuitas sebesar 16,00%.

Liabilities over Assets ratio of 13,80%.


Liabilities on the equity ratio amounted to 16,00%.

Dibandingkan dengan tahun 2013, terjadi kenaikan dalam


rasio leverage perusahaan tahun 2014, sehingga
menunjukkan semakin mampu
dalam memenuhi
kebutuhan solvabilitasnya.

Compared to 2013, there was an increase in the company's


leverage ratio in 2014, thus showing increasingly able to
meet its solvency requirements.

3) Rasio Aktivitas adalah ukuran yang dipergunakan untuk


menghitung tingkat efektivitas perusahaan dan entitas anak
dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada
pengendaliannya.

3) Activity ratio is the measure used to calculate the


effectiveness of the company and its subsidiaries to utilize
all available resources to control.

Adapun tingkat efektivitas PT Angkasa Pura II (Persero)


dan entitas anak tahun 2014 dalam mengendalikan sumber
daya yang dimiliki ditunjukkan dengan:

As for the effectiveness of PT Angkasa Pura II (Persero)


and its subsidiaries in 2014 to control its resources indicated
by:
Inventory Turnover Ratio of 292,52 times.
Asset Turnover ratio as much as 0,05 times.
Liabilities over Assets ratio of 56,76 days.

Dibandingkan dengan tahun 2013, Rasio Perputaran Aset


dan Rasio Penagihan tahun 2014 terjadi kenaikan,
sedangkan Rasio Perputaran Persediaan tahun 2014
terjadi penurunan jumlah hari perputaran penagihan dari
tahun lalu. Dengan demikian, secara umum aktivitas
perusahaan dan entitas anak tahun 2014 dalam kondisi
yang sangat baik dan terjadi peningkatan dibanding tahun
sebelumnya.

Compared with 2014, Ratio Asset Turnover Ratio Billing and


2014 there was an increase, while the Inventory Turnover
ratio in 2014 decreased the number of days turnaround from
last year's collection. Thus, in general, the activity of the
company and its subsidiaries in 2014 in very good condition
and there was an increase over the previous year.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Rasio Perputaran Persediaan sebanyak 292,52 kali.


Rasio Perputaran Aset sebanyak 0,05 kali.
Rasio Liabilitas atas Aset sebesar 56,76 hari.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Dibanding dengan tahun 2013, rasio lancar, rasio likuiditas


lainnya tahun 2014 menurun secara signifikan. Secara
umum likuiditas perusahaan dan entitas anak di tahun
2014 masih sangat baik dalam memenuhi kebutuhan
likuditasnya.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Rasio Lancar mencapai sebanyak 147,16 kali.


Rasio Cepat mencapai sebanyak 128,83 kali.
Rasio Kas mencapai sebanyak sebesar 74,14 kali.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

47. IKHTISAR
RASIO
PENTING (lanjutan)

159
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

591

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. IKHTISAR
RASIO
PENTING (lanjutan)

KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 47. SUMMARY OF SIGNIFICANT CONSOLIDATED FINANCIAL


RATIOS (continued)

4) Rasio Profitabilitas atau rasio kemampuan laba


perusahaan dan entitas anak adalah ukuran yang
dipergunakan untuk menghitung hasil akhir bersih dari
berbagai kebijakan dan keputusan manajemen yang akan
memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen
dalam mengelola perusahaan.

4) Profitability ratio or the ratio of corporate profits and the


ability of its subsidiaries is the measure used to calculate
the net outcome of various policy and management
decisions that will provide the final answer about the
effectiveness of management in managing the company.

Adapun tingkat profitabilitas PT Angkasa Pura II (Persero)


dan entitas anak tahun 2014 ditunjukkan dengan:

The level of profitability of PT Angkasa Pura II (Persero) and


its subsidiaries in 2014 are indicated by:

Rasio Imbalan Ekuitas sebesar 9,08%.


Rasio Imbalan Investasi sebesar 13,48%.
Rasio Margin Laba atas Penjualan sebesar 22,54%.
Rasio EBITDA atas Penjualan sebesar 42,37%.

Dibandingkan dengan tahun 2013, rasio Imbalan Ekuitas,


Rasio imbalan Investasi, mengalami kenaikan tidak
signifikan pada tahun 2014, sedangkan Rasio Margin Laba
atas Penjualan dan Rasio EBITDA atas Penjualan
mengalami penurunan pada tahun 2013. Dengan demikian,
secara umum ditinjau dari aspek profitabilitas PT Angkasa
Pura II (Persero) dan entitas anak tahun 2014 adalah
cukup baik.
Berdasarkan hasil analisis indikator menggunakan Z- score
model atau suatu ukuran yang dipergunakan untuk menilai
kelangsungan usaha (going concern) perusahaan yang
menggunakan kombinasi beberapa formula analisis rasio
keuangan konsolidasian yang dikembangkan oleh Edwards
Altman yang dikenal dengan Z - score model dengan
mengacu beberapa indikator diantaranya:

Yield Equity ratio amounted to 9,08%.


Investment Yield Ratio of 13,48%.
Profit Margin on Sales ratio of 22,54%.
EBITDA over sales ratio of 42,37%.

Compared to 2012, the ratio Yield Equity, Investment


reward ratio, no significant increase in 2013, while the ratio
of the Sales and Profit Margin on Sales EBITDA ratio
decreased in 2013. Thus, in general terms of the profitability
aspect of PT Angkasa Pura II (Persero) and its subsidiaries
in 2013 was pretty good.

Based on the analysis of indicators using the Z-score model


or a measure used to assess the sustainability of the
business (going concern) company that uses a combination
of several consolidated financial ratio analysis formula
developed by Edwards Altman, known as the Z - score
models with reference to a number of indicators including:

Jika hasilnya Z < 1,23 mengindikasikan kelangsungan usaha


dalam prediksi Pailit.
Jika hasilnya 1,23 > Z < 2,90 mengindikasikan
kelangsungan usaha dalam prediksi Gray Area.
Jika hasilnya Z > 2,90 mengindikasikan kelangsungan usaha
dalam prediksi Tidak Pailit.

If the result is Z <1.23 indicates continuity of business in


bankruptcy prediction.
If the result is 1.23> Z <2.90 indicates continuity of
business in the prediction Gray Area.
If the result is Z> 2.90 indicate a going concern in the
prediction of Not Bankrupt.

Dari hasil perhitungan Z-score model tahun 2014 dan 2013


masing-masing sebesar 43,60 dan 67,22 maka sesuai
hipotesis bahwa, perolehan angka Z < 1,23 yang memprediksi
bahwa perusahaan dan entitas anak tidak dalam kondisi pailit,
tetapi perhitungan Z-score tahun 2013 menunjukkan angka
67,22 telah terjadi penurunan tidak signifikan dibandingkan
dengan Z-score tahun 2012 sebesar 70,89. Dengan demikian,
PT Angkasa Pura II (Persero) dan entitas anak "masih aman"
dalam mempertahankan kelangsungan usahanya (going
concern) .

From the calculation of Z-score model year 2013 and 2012


respectively 67,22 and 70,89 then the corresponding
hypothesis that, scoring Z <1.23 are predicting that the
company and its subsidiaries are not in a state of
bankruptcy, but the calculation of Z-scores in 2013 shows
there has been a decrease in figure 67.22 insignificant
compared to the Z-score in 2012 was 70.89. Thus, PT
Angkasa Pura II (Persero) and its subsidiaries are "still safe"
in a going concern (going concern).

160

592

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

48. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Berikut ikhtisar nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen


keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dinyatakan
dalam laporan posisi keuangan (neraca):

Nilai Tercatat/ Carrying


Value

Jumlah
Liabilitas Keuangan:
Beban Akrual
Hutang Lain-lain
Pendapatan diterima dimuka
Hutang Jaminan
Jumlah

Nilai Wajar/ Fair Value

1.510.031.837.262
122.495.405.840
473.660.213.852
243.309.371.378
181.972.632.751

1.510.031.837.262
122.495.405.840
473.660.213.852
243.309.371.378
181.972.632.751

2.531.469.461.083

2.531.469.461.083

412.349.648.887
278.187.888.713
117.081.118.089
14.745.659.742

412.349.648.887
278.187.888.713
117.081.118.089
14.745.659.742

822.364.315.430

822.364.315.430

Financial Assets:
Cash and cash equivalents
Securities
Accounts Receivable
Other Receivables
Accrued Income
Total
Financial Liabilities:
Accrued Expenses
Other Payables
Unearned Income
Debt Guarantees
Total

Kas dan setara kas, piutang lain-lain dan pendapatan yang


masih harus diterima. Seluruh aset keuangan di atas
merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset
keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset
keuangan tersebut.

Cash and cash equivalents, other receivables and accrued


revenue. All financial assets are financial assets in the short
term that will expire within 12 months, the carrying amount of
financial assets it has reflected the fair value of the asset.

Untuk surat berharga, berupa obligasi yang diklasifikasikan


tersedia untuk dijual, maka nilai wajarnya didasarkan atas
kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan oleh Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013.

For securities, such as bonds are classified as available for


sale, the fair value based on quoted market prices last
published by the Indonesia Stock Exchange on December 31,
2013.

Untuk surat berharga reksadana yang diklasifikasikan tersedia


untuk dijual, nilai wajarnya ditentukan berdasarkan kuotasi
harga pasar reksadana untuk setiap reksadana yang dimiliki
pada tanggal 31 Desember 2013.

For mutual fund securities are classified as available for sale,


fair value is determined based on quoted market prices for
each mutual fund mutual funds owned at December 31, 2013.

Piutang usaha dihitung berdasarkan nilai wajar dan diturunkan


melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Accounts receivable is calculated based on the fair value and


reduced through an allowance account and the amount of the
loss is recognized in the statement of comprehensive income.

Biaya masih harus dibayar, hutang pembelian aset, hutang lainlain, pendapatan yang masih harus diterima. Seluruh liabilitas
keuangan tersebut merupakan kewajiban jangka pendek yang
akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat
aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari
liabilitas keuangan.

Accrued expenses, debt asset purchases, other payables,


accrued income. All financial liabilities that are short-term
obligations that will mature within 12 months, the carrying
amount of financial assets it has reflected the fair value of
financial liabilities.

Hutang jaminan merupakan liabilitas jangka panjang, sehingga


nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai
wajar dari liabilitas keuangan.

Collateral debt is long-term liabilities, the carrying amount of


financial assets it has reflected the fair value of financial
liabilities.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

The entire carrying amount of financial instruments


approaching fair value of these financial instruments. The
following are the methods and assumptions used in estimating
the fair value of each class of financial instruments the
Company and its subsidiaries:

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Seluruh nilai tercatat instrumen keuangan mendekati nilai wajar


dari instrumen keuangan tersebut. Berikut ini adalah metode
dan asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar
dari setiap golongan instrumen keuangan Perusahaan dan
entitas anak:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Aset Keuangan:
Kas dan setara kas
Surat Berharga
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Pendapatan yang masih harus diterima

Here's an overview of the carrying value and estimated fair


values of financial instruments the Company and its
subsidiaries are stated in the statement of financial position
(balance sheet):

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

48. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

161
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

593

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. PERIKATAN
Sekilas penjelasan atas perikatan-perikatan
Operasi (KSO) sebagai berikut:

49. ENGAGEMENT
Kerjasama

Overview of engagement for Joint Operations (JO) as follows:

a. Perusahaan
mengadakan
perjanjian
kerjasama
pemanfaatan lahan Bandara Soekarno-Hatta seluas
150.000 m dengan PT Mandara Jasindo Sena (MJS)
sesuai dengan Perjanjian Sewa Tanah nomor SPKL
01/TU308/PAP II-91 MJS menggunakan lahan tersebut
untuk membangun dan mengusahakan fasilitas hotel, balai
sidang dan perkantoran.
i. Tahap pertama meliputi lahan seluas 50.000 m untuk
jangka waktu 30 tahun yang berakhir Maret 2021.
Perusahaan memperoleh kompensasi sebesar Rp10,8
milyar. Perusahaan juga memperoleh konsesi sebesar
prosentase tertentu dari pendapatan bersih atas
operasi komersial dari fasilitas, terhitung sejak
dimulainya operasi komersial dari fasilitas.
ii. Tahap kedua meliputi lahan seluas 100.000 m untuk
jangka waktu 30 tahun yang berakhir tanggal 8
Pebruari 2026. Perusahaan memperoleh kompensasi
yang setiap lima tahun meningkat mulai dari Rp600
hingga Rp3.226,94 per m per bulan atau seluruhnya
sebesar
Rp58.765.800.000.
Perusahaan
juga
memperoleh pendapatan konsesi sebesar prosentase
tertentu dari pendapatan MJS.
iii. Pada
akhir
periode
perjanjian,
MJS
akan
mengembalikan lahan tersebut dan mengalihkan
kepemilikan seluruh fasilitas yang telah dibangun diatas
lahan tersebut kepada Perusahaan.

a. Company entered into an agreement land use SoekarnoHatta airport of 150,000 m with PT Mandara Jasindo Sena
(MJS) in accordance with the Land Lease Agreement SPKL
number 01/TU308/PAP II-91 MJS use the land to build and
commercialize hotel facilities, convention center and office.

Sehubungan dengan terjadinya krisis ekonomi sejak tahun


1997 sampai dengan 2003. PT MJS terkena dampak dari
krisis ekonomi tersebut dan PT MJS tidak dapat memenuhi
ketentuan dalam perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah,
untuk mengembangkan lahan 100.000 m yang telah
disebutkan dalam perjanjian sebelumnya.

In connection with the economic crisis from 1997 to 2003.


PT MJS affected by the economic crisis and PT MJS can
not meet the provisions of the land use agreement, to
develop a 100,000 m of land that has been mentioned in
the previous agreement.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka PT


Angkasa Pura II (Persero) melalui surat Direksi PT
Angkasa Pura II (Persero) Nomor 15.02.01/00/10/2007/004
tanggal 4 Oktober 2007 telah membatalkan Perjanjian
SPKL.01 yang menyangkut lahan seluas 100.000 m.

By considering the matter, PT Angkasa Pura II (Persero)


through a letter of Directors of PT Angkasa Pura II (Persero)
Number 15.02.01/00/10/2007/004 dated October 4, 2007
has canceled SPKL.01 Agreement concerning an area of
100,000 m .
Based Delivery of Land Records and HGB No.
15.02.01/00/05/2008/101, dated May 21, 2008. PT Mandara
Jasindo Sena physical submit a land area of 100,000 m
and 4 (four) HGB PT Angkasa Pura II (Persero) with the
details as contained in the Land Contract Picture Location
Hotel Sheraton in appendix Cooperation Agreements Land
Use Number SPKS.21/TU .208/APII-96 dated March 1,
1996.

Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Lahan dan sertifikat


HGB Nomor 15.02.01/00/05/2008/101, tanggal 21 Mei
2008. PT Mandara Jasindo Sena menyerahkan fisik lahan
seluas 100.000 m dan 4 (empat) buah sertifikat HGB
kepada PT Angkasa Pura II (Persero) dengan perincian
sebagaimana tercantum dalam Gambar Lokasi Kontrak
Tanah Hotel Sheraton pada lampiran Surat Perjanjian
Kerjasama
Pemanfaatan
Lahan
Nomor
SPKS.21/TU.208/APII-96 tanggal 1 Maret 1996.
Pelepasan Hak Atas Tanah Tersebut telah disahkan
melalui Akta oleh Notaris Mohammad Taufiq, SH. Notaris
di Tangerang, Nomor 04 tanggal 16 April 2009.
Dengan demikian, seperti saat ini perjanjian kerjasama
dengan PT Mandara Jasindo Sena yang masih berlaku
adalah untuk lahan tahap I dan tahap II seluas 150.000m2
dengan jangka waktu yang telah dilalui adalah 21 tahun 8
bulan pada tanggal 31 Desember 2012

i. The first phase covers an area of 50,000 m for a period


of 30 years ending in March 2021. Company received
compensation of Rp10, 8 billion. The company also
obtained a concession for a certain percentage of net
income over the commercial operation of the facility, as
of the commencement of commercial operation of the
facility.
ii. The second phase covers a land area of 100,000 m for
a period of 30 years which expired on February 8, 2026.
Companies receive compensation increases every five
years starting from Rp600 to Rp3.226, 94 per m per
month or entirely by Rp58.765.800.000. The Company
also obtained a concession revenue for a certain
percentage of revenue MJS.
iii. At the end of the agreement period, MJS will restore the
land and transfer ownership of the entire facility has
been built on the land to the Company.

Such release of Land Rights has been ratified by the Notary


Deed by Mohammad Taufiq, SH. Notary in Tangerang, No.
04, dated 16 April 2009.
Thus, as the current agreement with PT Mandara Jasindo
valid Sena was to land phase I and phase II area of
150.000m2 with elapsed time period is 21 years and 8
months at the date of December 31, 2012

162

594

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. ENGAGEMENT (continued)


b. Company entered into land use at Soekarno-Hatta area of
1,020,000 m with PT Mitra Sanggraha Daksha (SDM) in
accordance
Land
Lease
Agreement
IISPKS.07.1/TU.208/AP No. 2000 dated March 30, 2000 and
is valid for 20 (two twenty) years from May 1, 2000 till May
6, 2019. Company leases the land to be managed as a HR
for business facilities: Golf Course, Park Shopping Centre
International Commerce and the following supporting
facilities. This agreement is valid for a period of 20 years
from the commercial operation of business facilities and can
be extended. Companies gain compensation for use of the
land as follows:

Kompensasi per tahun (USD)


Tahun ke 1-2 (USD 0,20/m per tahun)
Tahun ke 3-5 (USD 0,26/m per tahun)
Tahun ke 6-10 (USD 0,34/m per tahun)
Tahun ke 11-sampai perjanjian berakhir
(USD 0,44/m per tahun)

204.000
265.200
346.800
448.000

The Company also obtained a concession income is


calculated based on the amount of gross income to the
percentage of concession as follows:

Tahun/ Year

Prosentase (%) Konsesi

1-3
3-8
8-20

5
6
7

At the end of the period of the agreement, PT SDM is


required to return the land to the Company and the
Company shall pay to the PT SDM for the fair market value
of the building as well as the accessories attached including
infrastructure located in the center of the shopping and
commercial parks.

c. Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Lahan/Tanah No.


DS/PERJ/DI-3119/2014 atau PJJ.15.02.01/00/07/2014/119
tanggal 03 Juli 2014 antara PT Angkasa Pura II (Persero)
dan PT Garuda Indonesia (Persero). Adapun isi perjanjian
sebagai berikut :

c. Based on Land Use Agreement / Land No. DS/PERJ/DI3119/2014 or PJJ.15.02.01/00/07/2014/119 dated July 03,
2014 between PT Angkasa Pura II (Persero) and PT
Garuda Indonesia (Persero). The contents of the agreement
as follows:

Lahan yang dimanfaatkan seluas 164.742 m


Tujuan
pemanfaatan
lahan
untuk
administrasi
perkantoran,
penunjang
kegiatan
operasional
penerbangan berikut fasilitas penunjangnya.
Jangka waktu perjanjian 1 Januari 2012 sampai dengan
31 Desember 2016

Utilized land area of 164.742 m


Land use objectives for the administrative offices, flight
operations support following supporting facilities.
The agreement is January 1, 2012 until December 31,
2016

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pada akhir periode perjanjian, PT SDM wajib


mengembalikan tanah tersebut kepada Perusahaan dan
Perusahaan wajib membayar kepada PT SDM sebesar
nilai pasar yang wajar dari bangunan gedung serta
kelengkapannya yang melekat termasuk infrastruktur yang
terdapat di pusat pertokoan dan taman niaga tersebut.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Perusahaan juga memperoleh pendapatan konsesi yang


dihitung berdasarkan jumlah pendapatan kotor dengan
persentase konsesi sebagai berikut :

Years 1-2 (USD 0.20 / m per year)


Years 3-5 (USD 0.26 / m per year)
Years 6-10 (USD 0.34 / m per year)
11 years-until the agreement ends
(USD 0.44 / m per year)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

b. Perusahaan mengadakan perjanjian penggunaan tanah di


Bandara Soekarno-Hatta seluas 1.020.000 m dengan PT
Sanggraha Daksa Mitra (SDM) sesuai Perjanjian Sewa
Tanah Nomor SPKS.07.1/TU.208/AP II-2000 tanggal 30
Maret 2000 dan berlaku selama 20 (dua puluh) tahun sejak
1 Mei 2000 s.d. 6 Mei 2019. Perusahaan menyewakan
tanah tersebut kepada SDM untuk dikelola sebagai fasilitas
usaha: Lapangan Golf, Taman Niaga dan Pusat Pertokoan
International berikut fasilitas penunjangnya. Perjanjian ini
berlaku untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak
fasilitas usaha beroperasi secara komersial dan dapat
diperpanjang. Perusahaan memperoleh kompensasi atas
penggunaan tanah tersebut sebagai berikut :

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

49. PERIKATAN (lanjutan)

163
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

595

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. PERIKATAN (lanjutan)

49. ENGAGEMENT (continued)

d. PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan kesepakatan


dengan Koperasi Pegawai PT Angkasa Pura II (Persero)
"Satya Ardhia" tanggal 20 Februari 2015 sebagai berikut:
PT
Angkasa Pura II (Persero) menyepakati
menyewakan lahan seluas 166 m kepada koperasi
Satya Ardhia yang digunakan untuk kegiatan usaha
pompa bensin sebanyak 4 unit yang berlokasi Bandara
Soekarno - Hatta Tangerang 2 unit di terminal I dan 2
unit diterminal
Sewa
lahan II.
sebesar Rp1.000.000 per lokasi atau
sebesar Rp4.000.000 per bulan, belum termasuk PPn.
Konsesi sebesar 0,5% dari omzet penjualan, dengan
omzet minimum Rp270.000.000 per bulan.
Masa perjanjian selama 8 (Delapan) tahun terhitung
sejak tanggal 1 Januari 2003.
Lokasi Airside T1 (2unit), T2 (2unit) Total 4 unit
Tanah biasa 166m2 dan tanah diperkeras 108m2
Sewa lahan (paket)/bulan
- Tahun 1 Rp5.350.000,- Tahun 2 Rp5.500.000, Konsesi Usaha 0,70%
- MOB Tahun 1 Rp2.511.000.000
- MOB Tahun 2 Rp2.762.100.000
Jangka waktu kerjasama 2 tahun terhitung mulai tanggal
1 Januari 2015 s/d 31 Desember 2016
Izin Prinsip nomor 15,02,01/01/02/2015/185 tanggal 20
Februari 2015

d. PT Angkasa Pura II (Persero) perform official cooperation


agreement with PT Angkasa Pura II (Persero) "Satya
Ardhia" dated February 20, 2015 as follows:
PT Angkasa Pura II (Persero) agreed to lease a land area
of 166 m to cooperatives Satya Ardhia used for business
activities of gas station located 4 units Soekarno - Hatta
Airport in Tangerang 2 terminal units I and 2 units of the
terminal II.
Land lease Rp 1,000,000 per location or by Rp4.000.000
per month, not including VAT.
Concession of 0.5% of sales turnover, with a minimum
turnover Rp270.000.000 per month.
Duration of the agreement during the 8 (eight) years from
the date January 1, 2003.
Location Airside T1 (2unit), T2 (2unit) Total 4 units
Regular land 166m 2 and 108m 2 hardened ground
Lease land (packet) / month
- 1 year Rp5.350.000, - 2 year Rp5.500.000, Business concession 0.70%
- MOB Year 1 Rp2.511.000.000
- MOB Year 2 Rp2.762.100.000
2-year period of cooperation from the date of January 1,
2015 s / d December 31, 2016
Izin Prinsip nomor 15,02,01/01/02/2015/185 tanggal 20
Februari 2015

e. Berdasarkan perjanjian Konsesi Usaha Dan Sewamenyewa Ruangan Di Bandara Soekarno-Hatta dengan
No. PJJ.15.02.01/01/06/2014/326 Tanggal 11 Juni 2014
dengan Masa Berlaku 23 Mei 2013 s.d 22 Mei 2015.

e. Under the concession agreement Effort And Rent-rent


room at Soekarno-Hatta with No. PJJ.15.02.01 /
01/06/2014/326 On June 11, 2014 with the Term of May
23, 2013 till May 22, 2015.

Fasilitas gudang seluas 2.305 m ditambah ruangan


perkantoran didalamnya.
Fasilitas bongkar muat barang (staging area ) seluas
2.731 m
Fasilitas peralatan parkir kendaraan seluas 2.584 m
Ruangan perkantoran dalam gudang seluas 1.032 m
Ruang perkantoran bawah dalam gudang seluas 175 m2
sehingga total luas perkantoran 1.207 m2.
Sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan
komersialisasi pemanfaatan tanah untuk tempat bongkar
muat barang (staging area ) diatur sebagai berikut :

Warehouse facilities covering an area of 2,305 m of


office space plus therein.
Unloading facilities (staging area) area of 2,731 m.

Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp35.000 per


m/bulan dan ditinjau setiap 2 tahun.
Sewa ruangan perkantoran (ruangan dalam gedung
yang digunakan untuk kegiatan administrasi
/perkantoran) seluas 340 m ditetapkan sebesar
Rp125.000 per m/bulan dan ditinjau setiap 2 tahun.
Besaran kompensasi pemanfaatan tanah untuk
tempat bongkar muat barang (staging area )
ditetapkan sebesar Rp22.500 per m/bulan dan
ditinjau setiap 2 tahun.

Rent warehouse set at Rp35,000 per m / month and


is reviewed every 2 years.
Rental of office space (space in the building used for
administration / office) measuring 340 m set at
Rp125,000 per m / month and is reviewed every 2
years.
The amount of compensation for the use of land to
the place of loading and unloading goods (staging
area) set at Rp22,500 per m / month and is reviewed
every 2 years.

Facility equipment vehicle parking area of 2,584 m


The room office in the warehouse area of 1,032 m
Down in the warehouse office space measuring 175 m2
so that the total area of 1,207 m2 office.
Warehouse rental, lease office space utilization and
commercialization of land for loading and unloading
goods (staging area) shall be as follows:

164

596

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. ENGAGEMENT (continued)

Selain membayar sewa gudang, sewa ruangan


perkantoran dan kompensasi pemanfaatan tanah,
diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha sebesar
8% dari total pendapatan kotor setiap bulannya, dengan
jaminan minimum omzet bruto sebesar Rp220.000.000
setiap bulannya. Besarnya konsesi sesuai tersebut
belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
besarnya sesuai ketentuan peraturan perpajakan.

In addition to paying rent warehouse, office space rental


and use of land compensation, are also obliged to pay
concession operations amounted to 8% of the total
gross income each month, with a minimum guarantee of
gross turnover of Rp220.000.000 each month. The
amount of the concession in accordance not include
Value Added Tax (VAT) in the amount in accordance
with tax regulations.

f. Berdasarkan perjanjian Konsesi Usaha Dan Sewamenyewa Ruangan Di Bandara Soekarno-Hatta dengan
No. PJJ.15.02.01/01/06/2014/326 Tanggal 11 Juni 2014
dengan Masa Berlaku 23 Mei 2013 s.d 22 Mei 2015.

f. Under the concession agreement Effort And Rent-rent


room at Soekarno-Hatta with No. PJJ.15.02.01 /
01/06/2014/326 On June 11, 2014 with the Term of May
23, 2013 till May 22, 2015.

PT Wahana Dirgantara diwajibkan membayar uang


kesanggupan (surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa
gudang, sewa ruangan perkantoran dan kompensasi
pemanfaatan tanah atau sebesar Rp179.000.000 yang
dibayarkan sekaligus selambat-lambatnya 14 hari
kalender setelah dikeluarkan surat ijin prinsip atau
sebelum perjanjian ini ditandatangani.

PT Forum for Aerospace required to pay the ability


(surcharge) for 2 months worth of rent warehouse, office
space rental and use of the land or compensation for
Rp179.000.000 paid once no later than 14 calendar
days after the license is issued or before the principles
of this agreement is signed.

Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan


akan berakhir setelah 2 tahun.

The agreement is valid from the signing date and will


expire after 2 years.

Biaya pembangunan jalan akses menuju ke lokasi


gudang serta biaya terkait dengan pembangunan,
termasuk biaya rancang bangun, perizinan dan lain
sebagainya dengan standar biaya yang disepakati
setinggi-tingginya sebesar Rp13.097.219.110.

The cost of construction of the access road leading to


the location of the warehouse as well as the costs
associated with the construction, including the cost of
design, licensing and other standards agreed cost a
maximum of Rp13.097.219.110.

g. Perusahaan mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah di


Bandara
Soekarno-Hatta
dengan
PT
Birotika
Semesta/DHL seluas 1.411,20 m. Tanah tersebut
dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan gudang dan
kantor yang disepakati dengan harga Rp2.843.130.000.
Bangunan tersebut akan digunakan untuk kegiatan usaha
jasa pengurusan transportasi dan jasa pengiriman express.
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun sejak
berita
acara
pengoperasian
bangunan
tersebut
ditandatangani dan dapat diperpanjang sebanyak 3 (tiga)
periode (15 tahun) yang berakhir pada tahun 2019.

The Company entered into a lease rooms and concession


business at Soekarno-Hatta with PT Birotika Semesta /
DHL at the location of the building with an area of 510 530
m2 warehouse and office space covering an area of 263
m2. With rental rates warehouse Rp30,000 per m2 / month
and office space Rp100,000 per m2 / month excluding
VAT.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa-menyewa


ruangan dan konsesi usaha di Bandara Soekarno-Hatta
dengan PT Birotika Semesta/DHL di lokasi gedung 510
dengan luas gudang 530 m2 dan ruang perkantoran seluas
263 m2. Dengan tarif sewa gudang sebesar Rp30.000 per
m2/bulan dan ruang perkantoran sebesar Rp100.000 per
m2/bulan belum termasuk PPN.

g. The Company entered into a land use at Soekarno-Hatta


with PT Birotika Semesta / DHL area of 1411.20 m. The
land used to build a warehouse and office agreed with
Rp2.843.130.000 price. The building will be used for
business activities of transportation management services
and express delivery services. This agreement is valid for a
period of 5 years from the minutes of the operation of the
building is signed and can be extended for three (3) period
(15 years), which ended in 2019.

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Payment of rent warehouse, office space rental and


use of land compensation every 1 year paid in
advance.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Pembayaran
sewa
gudang,
sewa
ruangan
perkantoran dan kompensasi pemanfaatan tanah
setiap 1 tahun dibayar di muka.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

49. PERIKATAN (lanjutan)

165
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

597

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. PERIKATAN (lanjutan)

49. ENGAGEMENT (continued)

Perseroan memperoleh kompensasi atas pemanfaatan


tanah tersebut dari DHL sebagai berikut :
Periode Perjanjian/ period of Agreement
Pertama/ first
Kedua/ second
Ketiga/ third
Keempat/ fourth

Company to obtain compensation for the land utilization of


DHL as follows:
Kompensasi per tahun/ Compensation per year

Rp10.000/m perbulan/ per month


Rp15.000/m perbulan/ per month
Rp22.500/m perbulan/ per month
Rp33.750/m perbulan/ per month

169.344.000
254.016.000
381.024.000
571.536.000

Perseroan juga memperoleh pendapatan Konsesi usaha


digabung dengan konsesi lahan dan konsesi gudang
sebesar 8,5% atau Rp73.950.000 per bulan dengan masa
perjanjian sejak tanggal 01 Mei 2012 s.d 30 April 2014.
Pembayaran sewa dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan
dimuka. Pembayaran dilakukan dengan cara autodebit
rekening mitra (escrow account ).

The Company also obtained a concession revenues


combined with the concession business and warehouse
concession of 8.5% per month or Rp73.950.000 the
agreement period from the date of May 1, 2012 to 30 April
2014 Lease payments are carried out every 6 (six) months
in advance. Payments made by autodebit partner account
(escrow account).

h. Perjanjian kerjasama antara PT Angkasa Pura II (Persero)


dengan PT Gapura Angkasa tentang pemanfaatan tanah,
sewa menyewa ruangan dan konsesi usaha dengan No.
PJJ.15.02.01/00/07/2014/126 08 Juli 2014 dengan masa
berlaku 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 01 Januari 2014
s.d 31 Desember 2014.

h. Cooperation agreement between PT Angkasa Pura II


(Persero) with PT Angkasa Gapura on land use, lease and
concession
business
with
No.
PJJ.15.02.01
/
00/07/2014/126 July 8, 2014 with a validity period of 12
(twelve) months from the date of January 1, 2014 to
December 31, 2014.

Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur


sebagai berikut :

Rental of warehouse and office space rental is set as


follows:

Sewa gudang seluas 1.916 m ditetapkan sebesar


Rp35.000 per m/bulan, dan ditinjau setiap 1 tahun.

Rent a warehouse area of 1,916 m set at Rp35,000 per


m / month, and reviewed every 1 year.

Sewa ruangan perkantoran (ruang dalam gudang yang


digunakan untuk kegiatan administrasi/perkantoran)
seluas 410 m ditetapkan sebesar Rp125.000 per
m/bulan, dan ditinjau setiap 1 tahun.

Rental of office space (space in the warehouse used for


administration / office) measuring 410 m set at
Rp125,000 per m / month, and reviewed every 1 year.

Sewa tanah diperkeras seluas 1.262 m2 ditetapkan


sebesar Rp27.500 per m2/bulan dan ditinjau setiap 1
tahun.

Lease land area of 1,262 m2 hardened set at Rp27.500


per m2 / month and reviewed every 1 year.

Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan


perkantoran, diwajibkan pula untuk membayar konsesi
usaha sebesar 7% dari total pendapatan kotor (omzet
bruto ) setiap bulannya, dengan jaminan minimum omzet
bruto sebesar Rp625.000.000 setiap bulannya.

In addition to paying rent warehouse and office space


rental, are also obliged to pay concession operations
amounted to 7% of the total gross income (gross
earnings) per month, with a minimum guarantee of gross
turnover of Rp625.000.000 each month.

Surcharge dikenakan kepada mitra pada saat


permohonan perjanjian baru (pertama kali) dan tidak
dikenakan lagi pada saat perpanjangan perjanjian
kerjasama, untuk obyek yang sama.

Surcharge charged to partners at the time of application


for a new agreement (the first time) and no longer
imposed upon renewal of an agreement, for the same
object.

Pembayaran sewa gudang dan sewa ruangan


perkantoran dilaksanakan setiap 1 bulan dibayar
dimuka.

Payment of rent warehouse and office space lease


executed every 1 month paid upfront.

166

598

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. ENGAGEMENT (continued)

Supplementary Agreement (Addendum) between PT


Angkasa Pura II (Persero) with PT Dharma Bandar
Independent on concession and lease business with
No. PJJ.15.02.01 / 01/06/2014/359 dated June 23,
2014 with a validity period of 2 years from the date of
18 April 2013 till 17 April 2015.

Sewa gudang seluas 562 m ditetapkan sebesar


Rp35.000 per m/bulan, dan ditinjau setiap 2 tahun.

Rent a warehouse area of 562 m set at Rp35,000 per


m / month, and is reviewed every 2 years.

Sewa ruangan perkantoran (ruang dalam gudang yang


digunakan untuk kegiatan administrasi/perkantoran)
seluas 410 m ditetapkan sebesar Rp110.000 per
m/bulan, dan ditinjau setiap 2 tahun.

Rental of office space (space in the warehouse used


for administration / office) measuring 410 m set at
Rp110.000 per m / month, and is reviewed every 2
years.

Untuk warehousing adalah sebesar 8% dari omzet


bruto pihak kedua setiap bulan dengan jaminan
minimum omzet bruto yang telah disepakati para pihak
sebesar Rp650.000.000 per bulan.

For warehousing is 8% of the gross turnover of both


parties every month with a minimum guarantee of the
gross turnover has been agreed by the parties at
Rp650.000.000 per month.

Selain membayar sewa gudang, diwajibkan pula untuk


membayar cargo handling sebesar 8% dari minimum
omzet bruto sebesar Rp64.000.000 dan jasa porter
sebesar 20% dari minimum omzet bruto sebesar
Rp150.000.000.
Pembayaran
konsesi
usaha
dilaksanakan setiap 1 bulan.

In addition to paying rent warehouse, are also obliged


to pay for cargo handling a minimum of 8% of the
gross turnover of Rp64.000.000 and porter services a
minimum of 20% of gross turnover of Rp150,000,000.
Payment business concessions held every 1 month.

Jaminan pembayaran berupa garansi bank (bank


guarantee) yang diterbitkan oleh bank pemerintah atau
jaminan uang tunai dengan total nilai jaminan sebesar
sewa ruang kantor seluas 268 m2 x Rp110.000 x 3
bulan ditambah sewa pergudangan seluas 562 m2 x
Rp35.000 x 3 x nilai sewa ruangan per bulan atau
sebesar Rp162.195.000.

Guarantee of payment in the form of a bank guarantee


(bank guarantee) issued by state banks or cash
collateral with a total value of collateral for rent office
space area of 268 m2 x Rp110.000 x 3 months rent
plus warehousing area of 562 m2 x Rp35,000 x 3 x
value room rent per month or for Rp162.195.000.

Perjanjian kerjasama antara PT Angkasa Pura II


(Persero) dengan PT Repex Perdana Internasional
tentang pemanfaatan sewa tanah dengan No.
SPKS.015./HK.100/AP II-99 tanggal 18 Mei 1999
dengan masa berlaku 5 (lima) tahun sejak
ditandatangani oleh para pihak dan dapat diperpanjang
selama 3 periode dengan besaran kompensasi
pemanfaatan tanah untuk setiap periode perjanjian
adalah sebagai berikut :

Agreement period I was Rp10,000 / m2 / month


Period II agreement is 10,000 plus (10,000 x 50%) =
15,000
Period III agreement is 15,000 plus (15,000 x 50%) =
Rp22,500
Period IV agreement is Rp22,500 plus (Rp22,500 x
50%) = Rp33.750

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Periode perjanjian I adalah Rp10.000/m2/bulan


Periode perjanjian II adalah Rp10.000 ditambah
(Rp10.000 x 50%) = Rp15.000
Periode perjanjian III adalah Rp15.000 ditambah
(Rp15.000 x 50%) = Rp22.500
Periode perjanjian IV adalah Rp22.500 ditambah
(Rp22.500 x 50%) = Rp33.750

Cooperation agreement between PT Angkasa Pura II


(Persero) PT Repex Prime International on the use of
land lease with No. SPKS.015. / HK.100 / AP II-99 dated
May 18, 1999 with a validity period of 5 (five) years
since signed by the parties and may be extended for 3
periods with the amount of compensation for the use of
land for each period of the agreement are as follows:

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Perjanjian Tambahan (Addendum) antara PT Angkasa


Pura II (Persero) dengan PT Dharma Bandar Mandiri
tentang konsesi usaha dan sewa menyewa ruangan
dengan No. PJJ.15.02.01/01/06/2014/359 tanggal 23
Juni 2014 dengan masa berlaku 2 tahun sejak tanggal
18 April 2013 s.d 17 April 2015.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

49. PERIKATAN (lanjutan)

167
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

599

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. PERIKATAN (lanjutan)

49. ENGAGEMENT (continued)

j. Berdasarkan Program Pelayanan Kesehatan bagi


karyawan dan keluarganya yang telah disepakati bersama
dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) - Periode 20122013 antara PT. Angkasa Pura II (Persero) dengan
SEKARPURA II, Pasal 72, tentang Pelayanan Kesehatan,
ayat (1) bahwa "Perusahaan menyelenggarakan program
pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya..." .
Sesuai laporan aktuaris atas perhitungan liabilitas dan
biaya imbalan pasti sesuai PSAK No.24 (Revisi 2010),
tentang Program Imbalan Kerja pada tanggal 31 Des. 2014
(Ref. Laporan Aktuaris No.14075/APII/OF/01/2015, tanggal
28 Januari 2015) yang menyatakan bahwa, program
kesehatan pasca kerja PT. Angkasa Pura II (Persero)
perhitugan aktuaria atas program ini dilakukan untuk
pertama kali sehingga liabilitas s.d. posisi tanggal 31
Desember 2014 sebesar Rp.41.5 milyar sedangkan untuk
tahun 2013 sebesar Rp.48 milyar

j.

Pursuant to Service of Health Program for its family and


employees are which have been agreed on with in PKB Period 2012-2013 between PT. Space of Gate II (Persero)
with SEKARPURA II, Section 72, about Health Service,
sentence (1) that " Company carry out program of service of
health for its family and employees...".
Appropriate actuarial report on the calculation of the defined
benefit liabilities and expenses in accordance with IAS 24 (
Revised 2010 ) , about the Employee Benefits Programme
on 31 December 2014 ( Ref . Actuarial Report No.14075 /
apii / OF / 01 / 2015 , dated January 28, 2015 ) which states
that , post-retirement health program PT . Angkasa Pura II (
Persero ) a calculated actuarial on this program for the first
time that a liability sd position of December 31, 2014 at
Rp.41.5 billion , while for the year 2013 amounted to Rp.48
billion

k. Berdasarkan perjanjian Konsesi Usaha Dan Sewamenyewa Ruangan Di Bandara Soekarno-Hatta dengan
No. PJJ.15.02.01/01/06/2014/326 Tanggal 11 Juni 2014
dengan Masa Berlaku 23 Mei 2013 s.d 22 Mei 2015.

k. Under the concession agreement Effort And Rent-rent


room at Soekarno-Hatta with No. PJJ.15.02.01 /
01/06/2014/326 On June 11, 2014 with the Term of May
23, 2013 till May 22, 2015.

Fasilitas gudang seluas 2.305 m ditambah ruangan


perkantoran didalamnya.
Fasilitas bongkar muat barang (staging area ) seluas
2.731 m
Fasilitas peralatan parkir kendaraan seluas 2.584 m
Ruangan perkantoran dalam gudang seluas 1.032 m
Ruang perkantoran bawah dalam gudang seluas 175 m2
sehingga total luas perkantoran 1.207 m2.
Sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan
komersialisasi pemanfaatan tanah untuk tempat bongkar
muat barang (staging area ) diatur sebagai berikut :

Warehouse facilities covering an area of 2,305 m plus


office space in it.
Unloading facilities (staging area) area of 2,731 m

Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp35.000 per


m/bulan dan ditinjau setiap 2 tahun.
Sewa ruangan perkantoran (ruangan dalam gedung
yang digunakan untuk kegiatan administrasi
/perkantoran) seluas 340 m ditetapkan sebesar
Rp125.000 per m/bulan dan ditinjau setiap 2 tahun.

Rent warehouse set at Rp35,000 per m / month and


is reviewed every 2 years.
Rental of office space (space in the building used for
administration / office) measuring 340 m set at
Rp125,000 per m / month and is reviewed every 2
years.

k. Berdasarkan perjanjian Konsesi Usaha Dan Sewamenyewa Ruangan Di Bandara Soekarno-Hatta dengan
No. PJJ.15.02.01/01/06/2014/326 Tanggal 11 Juni 2014
dengan Masa Berlaku 23 Mei 2013 s.d 22 Mei 2015.

k. Under the concession agreement Effort And Rent-rent


room at Soekarno-Hatta with No. PJJ.15.02.01 /
01/06/2014/326 On June 11, 2014 with the Term of May
23, 2013 till May 22, 2015.

Besaran kompensasi pemanfaatan tanah untuk


tempat bongkar muat barang (staging area )
ditetapkan sebesar Rp22.500 per m/bulan dan
ditinjau setiap 2 tahun.
Pembayaran
sewa
gudang,
sewa
ruangan
perkantoran dan kompensasi pemanfaatan tanah
setiap 1 tahun dibayar di muka.

The amount of compensation for the use of land to


the place of loading and unloading goods (staging
area) set at Rp22,500 per m / month and is reviewed
every 2 years.
Payment of rent warehouse, office space rental and
use of land compensation every 1 year paid in
advance.

Facility equipment vehicle parking area of 2,584 m


The room office in the warehouse area of 1,032 m
Down in the warehouse office space measuring 175 m2
so that the total area of 1,207 m2 office.
Warehouse rental, lease office space utilization and
commercialization of land for loading and unloading
goods (staging area) shall be as follows:

168

600

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)
(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. ENGAGEMENT (continued)

Selain membayar sewa gudang, sewa ruangan


perkantoran dan kompensasi pemanfaatan tanah,
diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha sebesar
8% dari total pendapatan kotor setiap bulannya, dengan
jaminan minimum omzet bruto sebesar Rp220.000.000
setiap bulannya. Besarnya konsesi sesuai tersebut
belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
besarnya sesuai ketentuan peraturan perpajakan.

50. OTHER EVENTS

Berikut ini peristiwa penting lainnya yang terjadi sebelum


tanggal terakhir laporan keuangan yang akan mempengaruhi
kinerja perusahaan dan entitas anak pada periode
selanjutnya.

Here are other important events that occurred before the last
date of the financial statements that would affect the
performance of the company and its subsidiaries for the next
period.

Based on the Decree of the Minister of State-Owned


Enterprises No. SK-08/MBU/01/2015 dated January 15,
2015, on Discharge and Appointment of Members of the
Board of Directors of the Company (Persero) PT Angkasa
Pura II, and by the Decree of the Board of Directors of PT
Angkasa Pura II (Persero) No. KEP.01.02/00/02/2015/059
dated February 12, 2015, on Nomenclature Position
Determination of the Board of Directors of PT Angkasa
Pura II (Persero), the composition of the Board of Directors
as follows:

2014
Direksi :
Presiden Direktur
Direktur Operasi dan Teknik
Direktur Komersial dan
Pengembangan Usaha
Direktur Sumber Daya Manusia, Umum & IT
Direktur Layanan & Fasilitas Bandara
Direktur Keuangan

51. INFORMASI PENTING


DENGAN HUKUM

LAINNYA

YANG

Directors
Budi Karya Sumadi
Djoko Murjatmodjo
Faik Fahmi
Daan Achmad
Ituk Herarindri
Andra Yastrialsyah Agussalam

President Director
Director of Operation and Engineering
Director of Commercial and
Business Development
Director of Human Capital, General Affairs & IT
Director of Airport Services & Facility
Director of Finance

BERKAITAN 51. OTHER IMPORTANT INFORMATION RELATING TO THE


LAW
Here are important events that occurred before the last date of
the financial statement that would affect the performance of the
company and it'ssubsidiaries for the next period

1) PT Angkasa Pura II (Persero) - Cabang Bandara Soekarno Hatta mengajukan gugatan kepada PT Prima Griya Lestari
atas kepemilikan tanah seluas 116,4711 Ha yang terletak di
Desa /Kelurahan karangsari, Kecamatan Batuceper ,
Kotamadya Tangerang. Berdasarkan Putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Barat No. 399/PDT.G/2011/PN Jkt. Bar,
dinyatakan bahwa PT Angkasa Pura II (persero) adalah
pemilik syah atas tanah seluas tersebut di atas dan tanah
tersebut diperoleh secara syah sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan. Sedangkan status hukumnya saat ini
masih dalam tahap banding.

1) PT Angkasa Pura II (Persero) - Soekarno-Hatta Branches


filed a lawsuit against PT Prima Griya Lestari over the
ownership of the land area of 116.4711 hectares located in
the Village / Village karangsari, Batuceper sub-district,
Tangerang municipality. Based on the West Jakarta District
Court No.. 399/PDT.G/2011/PN Jkt. Bar, stated that PT
Angkasa Pura II (Persero) is a legitimate owner of the land
area of the foregoing and the land acquired legally in
accordance with the prescribed procedure. While the current
legal status is still under appeal.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Berikut ini peristiwa penting lainnya yang terjadi sebelum


tanggal terakhir laporan keuangan yang akan mempengaruhi
kinerja perusahaan dan entitas anak pada periode selanjutnya

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik


Negara No. SK-08/MBU/01/2015 tanggal 15 Januari 2015,
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan AnggotaAnggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Angkasa Pura II, dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi
PT
Angkasa
Pura
II
(Persero)
No.
KEP.01.02/00/02/2015/059 tanggal 12 Februari 2015,
tentang Penetapan Nomenklatur Jabatan Direksi PT
Angkasa Pura II (Persero), maka susunan Dewan Direksi
sebagai berikut:

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

50. PERISTIWA PENTING LAINNYA

In addition to paying rent warehouse, office space rental


and use of land compensation, are also obliged to pay
concession operations amounted to 8% of the total
gross income each month, with a minimum guarantee of
gross turnover of Rp220.000.000 each month. The
amount of the concession in accordance not include
Value Added Tax (VAT) in the amount in accordance
with tax regulations.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

49. PERIKATAN (lanjutan)

169
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

601

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (With Comparative
Balance of Consolidated Statements of Financial Position As of January 1,
2013/ December 31, 2012)
(Expressed in fully Rupiah, unless othererwise stated)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan


2013 (Dengan Perbandingan Saldo Laporan Posisi Keuangan pada
Tanggal 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

(Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

51. INFORMASI PENTING LAINNYA


DENGAN HUKUM (lanjutan)

YANG

BERKAITAN 51. OTHER IMPORTANT INFORMATION RELATING TO THE


LAW (continued)

2) PT Angkasa Pura II (Persero) - Cabang Bandara Soekarno Hatta mengajukan gugatan atas kepemilikan tanah seluas
1.882 M2 dan 3.500 M2 yang terletak diJl. Pembangunan II,
Kelurahan Batusari Kecamatan batuceper, Kota Tangerang.
Adapun berdasrkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang
dengan No. 484/PDT.G/2011/PN.TNG, PT Angkasa Pura II
(Persero) telah dinyatankan menang dalam kasus ini.
Kemudian sesuai dengan PUtusan dari Pengadilan Tinggi
Provinsi Banten No. 54/PDT/2013/PN.TNG PT Angkasa
Pura II (persero) juga dinyakan menang dalam perkara ini.
dan saat ini masih dalam proses kasasi.

2) PT Angkasa Pura II (Persero) - Soekarno-Hatta Branches


filed a lawsuit over the ownership of the land area of 1,882
m2 and 3,500 m2 located diJl. Development II, Village
Batusari batuceper Subdistrict, Tangerang City. Berdasrkan
The Tangerang District Court No.. 484/PDT.G/2011/PN.TNG,
PT Angkasa Pura II (Persero) has dinyatankan prevail in this
case. Then, in accordance with the decision of the High Court
No. Banten province. 54/PDT/2013/PN.TNG PT Angkasa
Pura II (Persero) dinyakan also prevail in this case. and is
currently in the appeal process.

3) Terdapat gugatan yang dilakukan oleh Sdr Pino dan 27


(duapuluh Tujuh) penggarap lahan milik PT Angkasa Pura II
(Persero) - Cabang Supadio, namun berdasarkan Putusan
Pengadilan No. 224k/PDT/2008 tanggal 13 Agustus 2008
PT Angkasa Pura II (Persero) dinyatakan menangdan saat
ini sedang dalam proses pelaksanaan eksekusi lahan
berkerjasama dengan jaksa Pengacara negara pada
Kejalsaan tinggi Provinsi Kalimantan Barat.

3) There are claims made by Mr. Pino and 27 (twenty seven)


cultivators of land owned by PT Angkasa Pura II (Persero) Branch Supadio, but based on the Court's Decision No..
224k/PDT/2008 dated August 13, 2008 PT Angkasa Pura II
(Persero) stated menangdan is currently in the process of
execution of land in collaboration with the state attorney
Attorneys high Kejalsaan West Kalimantan Province.

4) Terdapat gugatan yang dilakukan oleh Sdr. Oesny Tomi


atas ganti rugi tanah untuk proyek pelebaran runway
Bandara Sultan Thaha - Jambi seluas 7.404 M2 Pino tahun
201 yang diperuntukkan jalan umum. Berdasarkan Putusan
Pengadilan No. 02/PDT.G/2013/PN.SGT PT Angkasa Pura
II (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) - Cabang Jambi
dinyatakan kalah dalam permasalahn ini, namun saat ini
masih dilakukan tahap banding.

4) There are claims made by Br. Tomi Oesny over land


compensation for the runway widening project of Sultan Taha
Airport - Jambi area of 7,404 m2 dedicated 201 years Pino
public roads. Based on the Court's Decision No..
02/PDT.G/2013/PN.SGT PT Angkasa Pura II (Persero), PT
Angkasa Pura II (Persero) - Jambi branch declared lost on
this issue, but it is still done under appeal.

52. KEJADIAN SETELAH TANGGAL


KEUANGAN KONSOLIDASIAN

LAPORAN

52. EVENTS AFTER THE DATE OF


STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

POSISI

Tidak ada peristiwa/kejadian penting setelah tanggal laporan


posisi keuangan konsolidasian yang berpengaruh signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian.

53. TANGGUNG JAWAB


KONSOLIDASIAN

ATAS

LAPORAN

CONSOLIDATED

No events / milestones after the date of the consolidated


statement of financial position are significant effect on the
consolidated financial statements.

KEUANGAN 53. RESPONSIBILITY TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS

Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) bertanggung jawab


atas penyajian laporan keuangan konsolidasi PT Angkasa
Pura II (Persero) dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 yang diselesaikan dan
diterbitkan pada tanggal 30 Januari 2015.

Management PT Angkasa Pura II (Persero) is responsible for


the presentation of the consolidated financial statements of PT
Angkasa Pura II (Persero) and Subsidiaries for the year ended
December 31, 2014 were completed and published on January
30, 2015.

170

602

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

603

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

INFORMASI TAMBAHAN/
ADDITIONAL INFORMATION

Additional Information :

Informasi Tambahan :

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


ENTITAS INDUK SAJA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


PARENT ENTITY ONLY
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

As of December 31, 2014 and 2013

(Dengan Perbandingan Saldo pada Tanggal 1 Jan. 2013 / 31 Desember 2012)

(With Comparative Balance As of Jan. 1, 2013 / December 31, 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

31 Desember 2014

1 Januari 2013 /
31 Desember 2012

ASSETS

Aset Lancar
Kas dan Setara Kas

Current Assets
Cash and Cash Equivalents

1.009.767.356.535

1.502.843.630.698

2.220.109.332.833

Pihak Ketiga
(Setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai tanggal.
31 Desember 2014, 2013 dan 2012,
masing-masing sebesar
Rp169.116.829.878,
Rp169.032.322.396,dan
Rp131.910.066.504).

545.514.782.802

370.043.653.918

453.386.872.700

Pihak Berelasi

166.815.813.091

137.310.678.553

106.705.342.593

Piutang Lain-lain

111.213.047.108

240.871.778.731

7.590.428.070

Other Receivables

Trade Receivables

Piutang Usaha

Third Parties
(Net of allowance for impairement
loss dated as of December 31,
2014, 2013 and 2012 of
Rp169.116.829.878,
Rp169.032.322.396, and
Rp131.910.066.504 respectively).

Related Parties

14.119.032.726

13.375.651.581

16.186.780.692

Inventories, Net

70.543.572.088
102.308.207.326

170.367.051.329
76.302.373.282

323.688.377.399
49.018.265.987

Prepaid Taxes
Prepaid Expense

2.020.281.811.676

2.511.114.818.092

3.176.685.400.274

148.658.730

125.736.002.034

147.306.302.743

Receivable from Related Parties

Aset Keuangan yg Tersedia untuk Dijual

102.218.000.000

122.495.405.840

130.716.060.967

Available for Sale Financial Assets

Investasi pada Entitas Asosiasi

248.272.400.620

250.556.158.522

378.153.977.873

Investments in Associates

78.968.873.041

67.189.799.237

24.852.865.041

Investment property
(Net of accumulated depreciation
and impairment value as of
December 31, 2014, 2013 and
2012 of Rp7.742.227.292,
Rp6.975.951.662 and
Rp5.695.772.724. respectively).

12.551.705.104.052

10.097.418.114.526

6.723.085.939.738

Fixed Assets
(Net of accumulated depreciation
and impairment value as of
December 31, 2014, 2013 and
2012 of Rp3.088.716.724.669,
Rp2.829.605.411.394 and
Rp3.048.391.316.078)
respectively).

Persediaan, Bersih

Jumlah Aset Lancar

Profil Perusahaan
Company Profile

31 Desember 2013

ASET

Pajak Dibayar Dimuka


Biaya Dibayar Dimuka

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

(Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)

Aset Tidak Lancar


Piutang kepada Pihak-pihak Berelasi

Properti Investasi
(Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai
tanggal. 31 Desember 2014, 2013
dan 2012 masing-masing sebesar
Rp7.742.227.292, Rp6.975.951.662
dan Rp5.695.772.724.

Aset Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai
tanggal. 31 Desember 2014, 2013
dan 2012 masing-masing sebesar
Rp3.088.716.724.669,
Rp2.829.605.411.394 dan
Rp3.048.391.316.078).
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain, Bersih
Jumlah Aset Tidak Lancar

Non Current Assets

203.205.000

203.205.000

203.205.000

Intangible Assets

276.385.004.007

223.907.088.067

208.589.198.705

Other Assets, Net

13.257.901.245.450

10.887.505.773.226

7.612.907.550.066

Total Non Current Assets

15.278.183.057.126

13.398.620.591.318

10.789.592.950.340

TOTAL ASSETS

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

JUMLAH ASET

Total Current Assets

604

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Additional Information :

Informasi Tambahan :

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


ENTITAS INDUK SAJA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


PARENT ENTITY ONLY
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

As of December 31, 2014 and 2013

(Dengan Perbandingan Saldo pada Tanggal 1 Jan. 2013 / 31 Desember 2012)

(With Comparative Balance As of Jan. 1, 2013 / December 31, 2012)

(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember 2014

1 Januari 2013 /
31 Desember 2012

31 Desember 2013

LIABILITIES AND EQUITY

Liabilitas

Liabilities
Short Term Liabilities

Liabilitas Jangka Pendek


9.868.225.021

18.007.875.000

Trade Payable to Third Parties

Utang Lain-lain

738.669.563.835

275.601.818.088

177.063.920.848

Other Accounts Payable

Biaya Akrual

350.120.408.133

401.928.312.706

323.430.223.012

Accrued Expenses

Utang Pajak

92.872.062.726

71.047.855.423

51.549.050.001

Tax Payable

3.765.417.774

3.043.850.125

2.365.568.912

Pension Fund Liabilities

Utang Usaha kepada Pihak Ketiga

Liabilitas Dana Pensiun


Pendapatan yang Diterima Dimuka
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

114.467.741.028

104.300.275.047

884.097.452.370

658.709.037.820

423.000.000.000

16.107.286.384

14.745.659.742

13.509.235.208

Liabilitas Jangka Panjang

Unearned Income
Total Short Term Liabilities
Long Term Liabilities

Utang Bank
Utang Jaminan

Bank Debt
Debt Guarantees

Pendapatan Tangguhan

60.480.229.761

78.994.585.810

94.423.215.851

Deferred Income

Liabilitas Pajak Tangguhan

72.473.737.810

50.129.370.860

21.686.494.416

Deferred Tax Liabilities

38.342.497.218

30.007.552.346

53.952.670.694

106.832.433.016

178.500.323.328

82.904.280.578

THT Program Safekeeping Funds

5.881.647.341

6.193.335.959

33.861.548.528

Program Safekeeping Funds

Post-Employment Benefits Liabilites -

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang


Dana Titipan Program THT

Long Term
BUMN Cares Scholarship

Dana Titipan Program


BUMN Peduli Beasiswa
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas

723.117.831.529

358.570.828.045

300.337.445.276

Total Long Term Liabilities

2.060.300.467.117

1.242.668.280.415

959.046.483.096

Total Liabilities
Equity

Ekuitas yg. dapat diatribusikan


kepada pemilik entitas induk
Modal Saham
Modal dasar tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 dengan jumlah yang
sama sebesar 20.000.000 saham,
sedangkan tanggal 31 Desember
2012 sebesar 7.600.000, dengan
nilai nominal Rp.1.000.000 per
saham. Ditempatkan dan disetor
penuh tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 dengan jumlah yang
sama sebanyak 5.000.000 saham,
sedangkan tanggal 31 Desember
2012 sebanyak 1.900.000 saham.
Modal Disetor Lainnya
Bagian dari Modal Pemerintah yang
Dialihkan ke LPPNPI
Bantuan Pemerintah yang Belum
Ditentukan Statusnya (BPYBDS)
Penyertaan Modal Pemerintah (PMP)

Equity attributable to owners of the


parent entity
5.000.000.000.000

5.000.000.000.000

5.000.000.000.000

Share Capital
Authorized capital at December
31, 2014 and 2013 amounted to
20.000.000 shares respectively,
while at December 31, 2011
amounted to 7.600.000 shares,
with a par value per share
Rp.1.000.000. Issued and fully
paid at December 31, 2014 and
2013 amounted to 5.000.000
shares respectively, while at
December 31, 2012 amounted to
1.900.000 shares.

81.099.573.644

81.099.573.644

81.099.573.644

Other Paid-in Capital


Part of Government Capital

(328.748.958.920)

(337.629.801.103)

2.428.484.970.530

2.098.768.758.126

313.027.372.230

303.400.820.848

303.400.820.848

Transferred to Perum LPPNPI


Government Donation
Unspecified Status (BPYBDS)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Ekuitas :

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

141.886.958.098
1.337.182.635.587

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

LIABILITAS DAN EKUITAS

Government Equity Participation


Other Comprehensive Incomes

Keuangan yang Tersedia untuk


Dijual
Saldo Laba

3.068.000.001

8.345.405.840

19.566.060.967

Cadangan Umum

4.635.544.462.189

3.970.109.689.955

3.197.585.544.838

Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya

1.095.033.721.716

1.031.857.863.593

1.219.267.915.565

Unappropriated

Jumlah Ekuitas

13.217.882.590.009

12.155.952.310.903

9.830.546.467.244

Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

15.278.183.057.126

13.398.620.591.318

10.789.592.950.340

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Unrealized Gain on Available for


Sale Financial Assets
Retained Earnings

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Pendapatan Komprehensif Lainnya


Laba Belum Direalisasi atas Aset

2
Annual Report 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

605

Additional Information :

Informasi Tambahan :

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


PARENT ENTITY ONLY
STATEMENTS OF INCOME

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


ENTITAS INDUK SAJA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal - tanggal
31 Desember 2014 dan 2013

For the Years Ended


December 31, 2014 and 2013
(Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)

(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

2014

2013

Pendapatan Usaha

Operating Revenues

Pendapatan Aeronautika

3.094.432.283.841

2.799.367.372.649

Aeronautical Revenues

Pendapatan Non Aeronautika

1.585.873.739.416

1.221.310.295.217

Non-Aeronautical Revenues

119.559.775.783

95.351.080.792

4.799.865.799.040

4.116.028.748.657

Pendapatan Kargo
Jumlah Pendapatan Usaha

Cargo Revenues
Total of Operating Revenues

Beban Usaha

Operating Expenses

Beban Pegawai
Beban Operasional Bandara
Beban Umum dan Administrasi
Beban Pemasaran

(749.773.139.799)

Employee Expenses

(929.546.310.824)
(1.555.938.386.033)

(1.240.004.037.125)

Airport Operation Expenses

(910.419.508.876)

(868.260.944.136)

General and Administrative Expenses

(1.344.602.605)

(1.160.459.045)

Jumlah Beban Usaha

(3.397.248.808.338)

(2.859.198.580.106)

Total Operating Expenses

Marketing Expenses

Laba Sebelum Pendapatan (Beban) Lain-lain

1.402.616.990.702

1.256.830.168.551

Profit Before Other Income (Expenses)

89.334.236.422

204.781.343.528

(59.470.977.358)

(60.755.233.484)

Pendapatan (Beban) Lain-lain

Other Income (Expenses)

Pendapatan Lain-lain
Beban Lain-lain

Profil Perusahaan
Company Profile

Pendapatan (Beban) Lain-lain


Laba Usaha
Beban Keuangan - Bersih
Bagian Laba dari Entitas Asosisasi
Jumlah Beban Keuangan dan Bagian Laba
Entitas Asosiasi

Other Income (Expenses)

29.863.259.064

144.026.110.044

1.432.480.249.766

1.400.856.278.595

107.882.995.695

77.439.832.417

Financial Cost - Net

8.306.878.202

20.945.295.157

Share in net Income of Associates

116.189.873.897

98.385.127.574

1.548.670.123.663

1.499.241.406.169

Operating Income

Financial Cost and Share in net Income


of Associates
Profit Before Tax

Penghasilan (Beban) Pajak

Tax Income (Expenses)

Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
Laba Bersih
Pendapatan
Komprehensif
Berjalan - setelah Pajak

(431.292.034.997)

(438.940.666.134)

Current Tax

(22.344.366.950)

(28.442.876.443)

Deferred Tax

(453.636.401.947)
1.095.033.721.716

Lain

(467.383.542.577)

Tahun

Aset Keuangan - Tersedia untuk Dijual


Jumlah Laba Komprehensif

Tax Income (Expenses) Total


Net Income

1.031.857.863.592

Other Comprehensive Income for The


Year - after Income Tax
(5.277.405.839)
1.089.756.315.878

(11.220.655.127)
1.020.637.208.465

Financial Assets - Available for Sale


Total Comprehensive Income

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

Laba Sebelum Pajak

Other Income
Other Expenses

606

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Bagian dari Modal Pemerintah yang Dialihkan ke


LPPNPI

303.400.820.848

8.345.405.840

(11.220.655.127)

19.566.060.967

3.970.109.689.955

792.524.145.117

(20.000.000.000)

3.197.585.544.838

81.099.573.644

(328.748.958.920)

303.400.820.848

2.098.768.758.127

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

Saldo per 31 Desember 2014

8.345.405.840

4.635.544.462.189

722.923.962.650

- Cadangan
Cadangan Umum
Umum

Laba Komprehensif Tahun 2014

(57.489.190.416)

- Deviden
Deviden

5.000.000.000.000

2.098.768.758.127

2.089.142.206.745

(303.400.820.848)

313.027.372.230

Yang telah
ditentukan
penggunaannya/
appropriated

1.031.857.863.594

1.031.857.863.593

(792.524.145.117)

(426.743.770.448)

1.219.267.915.566

Yang belum
ditentukan
penggunaannya/
appropriated

8.880.842.183

12.155.952.310.904

1.020.637.208.466

(446.743.770.448)

(337.629.801.103)

2.089.142.206.745

9.830.546.467.244

Jumlah Ekuitas/
Total Equity

1.095.033.721.716

1.095.033.721.716

(722.923.962.650)

(308.933.900.944)

12.893.443.783.444

1.095.033.721.716

(366.423.091.360)

Pembagian Laba Perusahaan Tahun 2013 :

8.880.842.183

(337.629.801.103)

303.400.820.848

Aset Keuangan
Tersedia untuk
Dijual/
Financial
Assets
Available for
Sale

Saldo Laba / Retained Earnings

Selisih Ekuitas Anak Perusahaan

81.099.573.644

(337.629.801.103)

Penyertaan
Modal
Pemerintah /
Government
Equity
Participation

Bantuan
Pemerintah yang
Belum Ditentukan
Statusnya
(BPYBDS) / The
Government
Assisstance
Unspecified
Status

5.000.000.000.000

81.099.573.644

Modal Disetor
Lainnya/ Other
Paid-in Capital

Bagian dari Modal


Pemerintah yang
dialihkan ke
Perum LPPNPI/
Part of
Government
Capital
Transferred to
Perum LPPNPI

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to The Owner of Parent Entity

Lampiran/Attachment

Balance as of December 31, 2014

Comprehensive income for 2014

General Reserves

Dividend

Distribution of Income in 2013:

Difference in Equity of Subsidiaries

Part of Government Capital Transferred to


Perum LPPNPI

BPYBDS

Government Equity Participation

Balance as of December 31, 2013

Comprehensive income for 2013

General Reserves

Dividend

Distribution of Income in 2012:

Part of Government Capital Transferred to


Perum LPPNPI

BPYBDS

Government Equity Participation

Balance at December 31, 2012

PT ANGKASA PURA II (Persero)


PARENT COMPANY ONLY
STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS EQUITY
For the Year Ended
December 31, 2014 and 2013
(Expressed In Full Rupiah, unless otherwise stated)

Bagian dari Modal Pemerintah yang Dialihkan ke


LPPNPI

BPYBDS

Penyertaan Modal Pemerintah

Saldo per 31 Desember 2013

- Cadangan
Cadangan Umum
Umum

Laba Komprehensif Tahun 2013

- Deviden
Deviden

Pembagian Laba Perusahaan Tahun 2012 :

Penyertaan Modal Pemerintah

5.000.000.000.000

BPYBDS

Saldo Tanggal 31 Desember 2012

Modal/ Capital

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


ENTITAS INDUK SAJA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal - tanggal
31 Desember 2014 dan 2013
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

PT Angkasa Pura II (Persero)


Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Annual Report 2014

607

Additional Information :

Informasi Tambahan :

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


PARENT COMPANY ONLY

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


INDUK PERUSAHAAN SAJA
LAPORAN ARUS KAS
Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

STATEMENTS OF CASH FLOW


As of December 31, 2014 and 2013

(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed
(Expressed
InIn
Full
Full
Rupiah,
Rupiah,
unless
unless
otherwise
otherwise
stated)
stated)

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi


Board of Commissioners and Board of Directors Report

31 Des / Dec 31, 2014

31 Des/Dec 31, 2013

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :


Penerimaan dari Pelanggan
Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain

Cash Flows from Operating Activities


4.532.052.140.234

4.114.475.461.984
(882.349.725.293)

Supplier payments & other third party

(1.031.285.329.084)

(1.275.966.344.100)

Paying Employees

2.849.919.142.766

1.956.159.392.591

Penerimaan Lainnya

207.846.152.833

188.210.912.201

Other Receipts

Pembayaran Lainnya

(58.223.340.525)

(61.268.294.453)

Other payments

(614.775.169.776)

(546.893.757.096)

Tax payments

Pembayaran Karyawan
Kas yang Diperoleh dari Operasi

Pembayaran Pajak
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi

Pembelian Aset Tetap dan Aset Lain

1.536.208.253.243

Net cash from (for) Operating Activities

(2.678.704.854.793)

(2.041.771.430.328)

Purchase of Property and Equipment and Other Assets

Cash Flows from Investing Activities

Penerimaan dari Pihak Berelasi


Penyertaan

125.587.343.304

89.498.130.890

Proceeds from Related Parties

42.588.197.866

145.543.114.508

inclusion

(2.510.529.313.624)

(1.806.730.184.931)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :


Pembayaran Deviden

Cash Provided by Operations

2.384.766.785.299

Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Investasi

Profil Perusahaan
Company Profile

Receipts from Customers

(650.847.668.384)

Net cash from (for) Investing Activities


Cash Flows from Financing Activities

(367.313.745.838)

(446.743.770.448)

Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Pendanaan

(367.313.745.838)

(446.743.770.448)

KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS

(493.076.274.163)

(717.265.702.135)

Payment of Dividend
Net cash from (for) Financing Activities
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

2.220.109.332.833

1.009.767.356.535

1.502.843.630.698

Catatan atas Laporan Keuangan Terlampir Merupakan


Bagian yang Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan
secara Keseluruhan

BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

See accompanying notes to the financial statements as an


integral part of the financial statements taken as a whole

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Analysis and Discussion

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Competency Development

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

1.502.843.630.698

608

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

Referensi Kriteria Annual Report Award 2013


Reference of Assessment Criteria to Annual Report Award 2013

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

609

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

PT Angkasa Pura II (Persero)

Annual Report 2014

Laporan Tahunan
2014
Annual Report

PT Angkasa Pura II (Persero)


Building 600
Soekarno-Hatta International Airport
PO BOX 1001/BUSH
Jakarta 19120 Indonesia
Telp: +6221 550 5079, +6221 550 5074, +6221 500 138
Fax: +6221 550 2141
E-mail: contact.center@angkasapura2.co.id

610

Overcome The Challenges to be a Leading Airport Company

Laporan Tahunan 2014

PT Angkasa Pura II (Persero)

Potrebbero piacerti anche