Pinch Technology provides a systematic methodology for energy saving in

processes and total sites. The methodology is based on thermodynamic

principles. Figure 1 illustrates the role of Pinch Technology in the overall process
design. The process design hierarchy can be represented by the onion diagram
[2, 3] as shown below. The design of a process starts with the reactors (in the
core of the onion). Once feeds, products, recycle concentrations and flowrates
are known, the separators (the second layer of the onion) can be designed. The
basic process heat and material balance is now in place, and the heat exchanger
network (the third layer) can be designed. The remaining heating and cooling
duties are handled by the utility system (the fourth layer). The process utility
system may be a part of a centralised site-wide utility system.
Pinch Technology memberikan metodologi sistematis untuk penghematan energi
dalam proses dan total site. Metodologi ini didasarkan pada hukum
termodinamika. Gambar 1 menggambarkan peran Pinch Technology dalam
proses desain keseluruhan. Hirarki proses desain dapat ditunjukkan dengan
"diagram bawang" [2, 3] seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Desain proses
dimulai dengan reaktor (dalam "inti" dari bawang). Setelah feed, produk,
konsentrasi recycel dan debitnya diketahui, pemisah (lapisan kedua dari bawang)
dapat dirancang. Neraca panas dan masa sekarang di tempat, dan penukar
panas jaringan (lapisan ketiga) urutan selanjutnya. Sisanya pemanasan dan
pendinginan yang dilakukan oleh sistem utilitas (lapisan keempat). Sistem
utilitas proses dapat menjadi bagian sistem seluruh yang terpusat.
A Pinch Analysis starts with the heat and material balance for the process. Using
Pinch Technology, it is possible to identify appropriate changes in the core
process conditions that can have an impact on energy savings (onion layers one
and two). After the heat and material balance is established, targets for energy
saving can be set prior to the design of the heat exchanger network. The Pinch
Design Method ensures that these targets are achieved during the network
design. Targets can also be set for the utility loads at various levels (e.g. steam
and refrigeration levels). The utility levels supplied to the process may be a part
of a centralised site-wide utility system (e.g. site steam system). Pinch
Technology extends to the site level, wherein appropriate loads on the various
steam mains can be identified in order to minimise the site wide energy
consumption. Pinch Technology therefore provides a consistent methodology for
energy saving, from the basic heat and material balance to the total site utility
system.
Analisis Pinch dimulai dengan neraca massa dan panas pada proses tersebut .
Menggunakan Pinch Technology , adalah memungkinkan untuk mengidentifikasi
perubahan yang sesuai dalam kondisi proses inti yang dapat berdampak pada
penghematan energi ( bawang lapisan satu dan dua ) . Setelah neraca panas dan
massa dirancang, target untuk penghematan energi dapat diatur sebelum desain
penukar panas . The Pinch Metode Desain memastikan bahwa target tersebut
dicapai selama desai. Perencanaan juga dapat diatur untuk beban utilitas di
berbagai tingkatan ( mis. uap dan pendinginan ) . Tingkat utilitas diberikan ke
proses yang menjadi bagian dari terpusat sistem utilitas menyeluruh ( sistem
steam situs misalnya ) . Pinch Technology meluas ke berbagai tingkatan, dimana
beban yang sesuai pada berbagai steam dapat diidentifikasi untuk
meminimalkan konsumsi energi di seluruh bagian. Oleh karena itu Pinch
Technology menyediakan metodologi yang konsisten untuk penghematan
energi , dari neraca panas dan massa sampai total sistem utilitas.

PinchExpress carries out automatic data extraction from a converged simulation.

What follows here is a brief overview of how flowsheet data are used in pinch
analysis. Data extraction is covered in more depth in "Data Extraction Principles"
in section 10.
PinchExpress melakukan ekstraksi data otomatis dari simulasi konvergensi.
Berikut sini adalah gambaran singkat mengenai bagaimana data flowsheet
digunakan dalam analisis pinch. Ekstraksi data dibahas lebih mendalam pada "
Prinsip Ekstraksi Data " dalam bab 10.

Data extraction relates to the extraction of information required for Pinch

Analysis from a given process heat and material balance. Figure 2(a) shows an
example process flow-sheet involving a two stage reactor and a distillation
column. The process already has heat recovery, represented by the two process
to process heat exchangers. The hot utility demand of the process is 1200 units
(shown by H) and the cold utility demand is 360 units (shown by C). Pinch
Analysis principles will be applied to identify the energy saving potential (or
target) for the process and subsequently to aid the design of the heat exchanger
network to achieve that targeted saving.
Data ekstraksi berhubungan dengan informasi ekstraksi yang diperlukan untuk
Analisis Pinch dari proses neraca panas dan massa. Gambar 2 (a) menunjukkan
contoh flowsheet proses yang melibatkan reaktor dua tahap dan kolom distilasi.
Proses ini sudah memiliki recovery panas, ditunjukkan oleh dua proses untuk
memproses penukar panas. Kebutuhan utilitas panas dari proses ini adalah 1200
unit (ditunjukkan oleh H) dan kebutuhan utilitas dingin adalah 360 unit
(ditunjukkan oleh C). Prinsip-prinsip Analisis Pinch akan diterapkan untuk
mengidentifikasi potensi penghematan energi (atau target) untuk proses
selanjutnya dan untuk membantu desain penukar panas untuk mencapai
penghematan yang ditargetkan.
In order to start the Pinch Analysis the necessary thermal data must be extracted
from the process. This involves the identification of process heating and cooling
duties. Figure 2(b) shows the flow-sheet representation of the example process
which highlights the heating and cooling demands of the streams without any
reference to the existing exchangers. This is called the data extraction flow-sheet
representation. The reboiler and condenser duties have been excluded from the
analysis for simplicity. In an actual study however, these duties should be
included. The assumption in the data extraction flow-sheet is that any process
cooling duty is available to match against any heating duty in the process. No
existing heat exchanger is assumed unless it is excluded from Pinch Analysis for
specific reasons.
Dalam memulai Analisis Pinch data termal yang diperlukan harus diambil dari
proses tersebut. Hal ini membutuhkan identifikasi kerja proses pemanasan dan
pendinginan. Gambar 2 (b) menunjukkan gambaran contoh proses yang
menyoroti kebutuhan pemanasan dan pendinginan dari aliran tanpa merujuk ke
exchanger yang ada. Ini disebut representasiekstraksi data flow sheet. Kerja
Reboiler dan kondensor telah dikeluarkan dari analisis untuk pemyederhanaan.
Dalam sebuah studi seharusnya . Asumsi dalam ekstraksi data aliran-sheet
adalah bahwa setiap tugas proses pendinginan tersedia untuk pertandingan
melawan setiap tugas pemanasan dalam proses. Tidak ada penukar panas yang
ada diasumsikan kecuali dikecualikan dari Analisis Pinch untuk alasan tertentu.