Superconductivity is a phenomenon of exactly zero electrical resistance and expulsion of magnetic fields occurring in

certain materials when cooled below a characteristic critical temperature. It is characterized by the Meissner effect, the
complete ejection of magnetic field lines from the interior of the superconductor as it transitions into the superconducting
state. The occurrence of the Meissner effect indicates that superconductivity cannot be understood simply as the idealization
of perfect conductivity in classical physics.
The electrical resistivity of a metallic conductor decreases gradually as temperature is lowered. In ordinary conductors,
such as copper or silver, this decrease is limited by impurities and other defects. Even near absolute zero, a real sample of a
normal conductor shows some resistance. In a superconductor, the resistance drops abruptly to zero when the material is
cooled below its critical temperature. An electric current flowing through a loop of superconducting wire can persist indefinitely
with no power source.
In 1986, it was discovered that some cuprate-perovskite ceramic materials have a critical temperature above 90 K (183
C).Such a high transition temperature is theoretically impossible for a conventional superconductor, leading the materials to
be termed high-temperature superconductors. The best available model of high-temperature superconductivity is still
somewhat crude. There are currently two main hypotheses the resonating-valence-bond theory, and spin fluctuation which
has the most support in the research community. The second hypothesis proposed that electron pairing in high-temperature
superconductors is mediated by short-range spin waves known as paramagnons.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Superkonduktivitas adalah fenomena nilai hambatan listrik tepat nol dan pengusiran medan magnet yang terjadi pada
bahan-bahan tertentu ketika didinginkan di bawah temperatur karakteristik kritisnya. Hal ini ditandai dengan efek Meissner,
pengusiran total garis medan magnet dari bagian dalam logam superkonduktor selama perubahan ke keadaan superkonduktor.
Terjadinya efek Meissner menunjukkan bahwa superkonduktivitas tidak dapat dipahami hanya sebagai idealisasi konduktivitas
sempurna dalam fisika klasik.
Hambatan listrik dari konduktor logam menurun secara bertahap karena suhu diturunkan. Pada konduktor biasa, seperti
tembaga atau perak, penurunan ini dibatasi oleh kotoran dan cacat lainnya. Bahkan saat mendekati suhu nol mutlak, sampel
nyata konduktor normal menunjukkan sedikit hambatan.Tetapi dalam superkonduktor, hambatan dapat turun tiba-tiba menjadi
nol ketika material didinginkan di bawah temperatur kritisnya. Arus listrik yang mengalir melalui loop kawat superkonduktor
dapat bertahan tanpa batas waktu tanpa sumber listrik.

Pada tahun 1986, ditemukan bahwa beberapa bahan keramik kuprat-perovskit memiliki temperatur kritis di atas 90 K (183 C). Suhu transisi yang begitu tinggi secara teoritis adalah tidak mungkin untuk superkonduktor konvensional, yang dapat
menyebabkan material yang akan disebut superkonduktor suhu tinggi. Model terbaik yang tersedia superkonduktivitas suhu
tinggi masih agak mentah. Saat ini ada dua hipotesis utama - teori resonansi dari ikatan valensi, dan fluktuasi berputar yang
memiliki dukungan paling dalam komunitas riset. Hipotesis kedua mengusulkan bahwa pasangan elektron dalam
superkonduktor suhu tinggi dimediasi oleh gelombang spin jarak pendek yang dikenal sebagai paramagnon.
Source Text

Translated Text

Superconducti Superkonduktivi
vity is a
tas adalah
phenomenon
fenomena nilai
of exactly zero hambatan listrik
electrical
tepat nol dan
resistance and
pengusiran
expulsion of
medan
magnetic fields magnetik yang
occurring in
terjadi pada
certain
bahan-bahan
materials when tertentu ketika
cooled below a
didinginkan di
characteristic
bawah suhu
critical
karakteristik
temperature.
kritisnya.

Lev
el
Shi
ft

Cla
ss
Shi
ft

Intrasys
tem
Shift

Fields
=
Medan

Structure
Shift

Unit Shift

Exactly
A
zero
phenome
electrical
non
resistance
=
=
Fenomen
Nilai
a
hambatan ------------listrik
tepat nol
Occuring
----------=
Certain
Yg terjadi
Materials
=
Bahanbahan
tertentu
---------Character
istic
critical

Borrow
ing

Calque

Magnetic
=
Magnetik
-----------Characteris
tic
=
karakteristi
k

Literal

temperat
ure
=
suhu
karakteris
tik
kritisnya.

It is
characterized
by the
Meissner
effect, the
complete
ejection of
magnetic field
lines from the
interior of the
superconducto
r as it
transitions into
the
superconductin
g state.

Hal ini ditandai

dengan efek
Meissner,
pengusiran
total garis
medan magnet
dari bagian
dalam logam
superkonduktor
selama
perubahan
kedalam
keadaan
superkonduksi.

The occurrence
of the
Meissner effect
indicates that

Terjadinya efek
Meissner
menunjukkan
bahwa

Cannot
be
underst
ood

Meissner
Effect
=
Efek
Meissner
--------Complete
Ejection
of
magnetic
field lines
=
Pengusira
n Total
garis
medan
magnet

As it
=
Selama
--------Interior
=
Bagian
dalam

Classical
physics
=
Fisika

The
occurenc
e of
=

Supercond
uctor
=
Superkond
uktor

It is
character
ized by
=
This case
is
indicated
by
=
Hal ini
ditandai
dengan

superconductiv
ity cannot be
understood
simply as the
idealization of
perfect
conductivity in
classical
physics.

superkonduktivi
tas tidak dapat
dipahami hanya
sebagai
idealisasi
konduktivitas
sempurna
dalam fisika
klasik.

Source Text

Translated
Text

Level
Shift

The electrical
resistivity of
a metallic

Hambatan
listrik dari
konduktor

Temperat
ure is
lowered

=
Tidak
dapat
dipaham
i

Class Shift

klasik
----------Perfect
Conductiv
ity
=
Konduktiv
itas
Sempurna

Intrasys
tem
Shift

Terjadiny
a

Structure
Shift

Metallic
Conductor
=

Unit
Shift

Borrow
ing

Calque

Metallic
=
metalik

Lite
ral

conductor
decreases
gradually as
temperature
is lowered.

metalik
menurun
secara
bertahap
karena suhu
diturunkan.

=
Suhu
diturunka
n

In ordinary
conductors,
such as
copper or
silver, this
decrease is
limited by
impurities
and other
defects.

Pada
konduktor
biasa, seperti
tembaga atau
perak,
penurunan ini
dibatasi oleh
kotoran dan
cacat lainnya.

This
decrease
=
Penuruna
n ini

Even near
absolute
zero, a real
sample of a
normal
conductor
shows some
resistance. In
a
superconduct
or, the

Bahkan saat
mendekati
suhu nol
mutlak,
sampel nyata
konduktor
normal
menunjukkan
sedikit
hambatan.Tet
api dalam

Is cooled
=
didinginka
n

Konduktor
Metalik

Conducto
rs
=
Kondukto
r
----------Impuritie
s
=
kotoran

Near (adj)
=
Mendekati
(v)

Ordinary
conductors
=
Konduktor
biasa
-------Other
defects
=
Cacat
Lainnya

Such as
=
seperti

Real sample
=
Sampel
nyata
-----Its critical
temperature
=
Suhu
kritisnya

Even
=
Bahkan
saat

Conduct
or
=
Kondukt
or

Material
=
Material

resistance
drops
abruptly to
zero when
the material
is cooled
below its
critical
temperature.

superkondukt
or, hambatan
dapat turun
tiba-tiba
menjadi nol
ketika
material
didinginkan di
bawah suhu
kritisnya.

An electric
current
flowing
through a
loop of
superconduct
ing wire can
persist
indefinitely
with no
power
source.

Arus listrik
yang
mengalir
melalui loop
kawat
superkondukt
or dapat
bertahan
tanpa batas
waktu tanpa
sumber
listrik.

Superconduc
ting
(v)
=
Superkonduk
tor (adj)

An Electric
Current
=
Arus Listrik
----Flowing
=
Yang
mengalir
-----Superconduc
ting wire
=
Kawat
superkonduk
tor

Indefinit
ely
=
Tanpa
batas
waktu
----With no
=
Tanpa

Source Text

Translated Text

Level
Shift

In 1986, it was
discovered
that some
cuprateperovskite
ceramic
materials have
a critical
temperature
above 90 K
(183 C).

Pada tahun
1986,
ditemukan
bahwa
beberapa bahan
keramik kupratperovskit
memiliki suhu
kritis di atas 90
K (-183 C).

It was
discove
red
=
ditemu
kan

Such a high
transition
temperature is
theoretically
impossible for
a conventional
superconductor
, leading the
materials to be
termed hightemperature
superconducto
rs.

Suhu transisi
yang begitu
tinggi secara
teoritis adalah
tidak mungkin
untuk
superkonduktor
konvensional,
menyebabkan
bahan itu
disebut
superkonduktor
suhu tinggi

To Be
termed
=
disebut

Cla
ss
Shi
ft

Intrasys
tem
Shift

Structure
Shift

Unit
Shift

Material
s
=
bahan

Critical
temperatur
e
=
Suhu kritis

In
=
Pada
Tahun

Such a high
=
Yang Begitu
tinggi
----

Transition
temperatur
e
=
Suhu
transisi
----Convention
al

Borrow
ing

Calque

Cuprateperovskite
=
Kupratperovskit

Conventional
=
Konvensional

Lite
ral

supercondu
ctor
=
Superkond
uktor
konvension
al
----Hightemperatur
e
=
Suhu tinggi

The best
available
model of hightemperature
superconductiv
ity is still
somewhat
crude.

Model terbaik
yang tersedia
untuk
superkonduktivi
tas suhu tinggi
masih agak
mentah.

The
best
=
Terbai
k
---Availa
ble
model
=
Model
yang
tersed
ia
Is still
=
masih

Superconduct
ivity
=
Superkondukt
ivitas

There are
currently two
main
hypotheses
the resonatingvalence-bond
theory, and
spin
fluctuation
which has the
most support
in the research
community.

Saat ini ada dua

hipotesis utama
- teori resonansi
dari ikatan
valensi, dan
fluktuasi spin
yang memiliki
dukungan
paling dalam
komunitas riset.

The second
hypothesis
proposed that
electron
pairing in hightemperature
superconducto
rs is mediated
by short-range
spin waves
known as
paramagnons.

Hipotesis kedua
mengusulkan
bahwa pasangan
elektron dalam
superkonduktor
suhu tinggi
dimediasi oleh
gelombang spin
jarak pendek yang
dikenal sebagai
paramagnon.

Created by :

Agustinus Ricardo
Dede Iskandar
Mhd. Habibi
Mhd. Zaini Lubis
Richard Berlien
Vincent Prasetya Ongko