Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Oleh :
NOVI NURAINI
NIM. 011413243051
Lembar Pengesahan
Asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik di poli KB RUMKITAL Dr. Ramelan
telah disahkan pada tanggal :
Mahasiswa
Novi nuraini
Mengetahui
Pembimbing Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program keluarga berencana Indonesia telah menjadi contoh bagaimana
negara dengan penduduk tersebar keempat di dunia dapat mengendalikan dan
menerima gerakan keluarga berencana sebagai salah satu bentuk pembangunan
keluarga yang lebih dapat dikendalikan untuk mencapai kesejahteraan. Keluarga
adalah unit terkecil kehidupan bangsa yang sangat diharapkan dan mengatur,
mengendalikan masalah poleksosbudhankam (politik, ekonomi, sosial, budaya,
ketahanan dan keamanan keluarga). Yang secara berantai menuju yang lebih besar
dan terakhir berskala nasional.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerapkan
Norma Keluarga Kecil Bahagia, Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada zero
population growth (pertumbuhan seimbang). Metode suntikan KB telah menjadi
bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah
tinggi minat pemakai suntikan KB. Oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak
menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan.
Dalam mencapai sasaran NKKBS itu pernah dicanangkan konsep panca
warga artinya keluarga terdiri dari hanya tiga anak, sedangkan pengertian tersebut
makin berkembang menjadi konsep catur warga yaitu hanya 2 anak saja.
Dengan demikian anjuran gerakan keluarga berencana menuju konsep catur
warga diharapkan menjadi dan dapat diterima keluarga.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu dapat menggali dan memahami serta dapat
melakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik
1.1
: Pendahuluan
1.2
: Tujuan
1.3
: Pelaksanaan
1.4
: Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Pengertian
- Pengertian Secara Umum
KB adalah
sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta
keluarga dan masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan
kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.
- Pengertian Secara Khusus
KB adalah
pembuahan atau mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel
telur dari perempuan sekitar persetubuhan.
- KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
kelahiran dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Prof. Dr.
Rustam, M.MPH, 1998:225).
2.2
Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
1. DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat/Depo Provera)
Diberikan sekali dalam
disuntikkan ini.
2. DEPO NET-EN (Norethindorone Enanthate/Depo Noristerat)
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 minggu) dengan
cara disuntikkan IM.
2.3
Mekanisme Kerja
1. Primer : mencegah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi LH surge respon kelenjar
hipofise terhadap gonadotropin releasing hormon eksogeneus tidak
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada
di kelenjar hipofise (menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga
tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
- Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat transportasi gamet dan tuba
- Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi
hasil konsepsi.
2.4
Indikasi KB Suntik
KB Suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi
jangka panjang/wanita yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak
bisa melakukan sterilisasi. Ini
Kontra Indikasi
Ada 2 macam, yaitu:
1. Kontra indikasi secara mutlak
- Terdapatnya tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
- Kelainan serebro vaskular
- Fungsi hati tidak / kurang baik
- Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
- Varices berat
- Adanya kehamilan
2. Kontra Indikasi secara relatif
- Hipertensi
- Diabetes
- Perdarahan abnormal pervaginam
- Fibromioma uterus
- Penyakit jantung dan ginjal
2.6
- Sangat efektif
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
pre menopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Tidak mengganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat
haid.
- Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen.
5. Efek Samping
- Reaksi anafilaksis
- Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
- Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur
- Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat
- Gastrointestinal, mual
- Payudara lembek dan galaktorea
- Perubahan warna kulit ditempat suntikan
6. Cara Pemberian
- Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum
pulang dari RS/6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak
hamil/belum melakukan coitus.
- Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30
hari pasca abortus asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval
diberikan pada hari 1-5 haid.
b. Noristat (Norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot).
Larutannya merupakan campuran benzyl benzoat dan castrol oil dalam
perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya
sperma melalui lendir servik.
1. Komposisi
Dalam
dengan
kontrasepsi
suntikan.
Bila
ibu
telah
- Pasca keguguran
Suntikan kombinasi dapat segera diberikan/dalam waktu 7 hari.
- Bila sebelumnya memakai kontrasepsi hormonal dan ingin ganti,
suntikan dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan
pemberiannya tidak perlu menunggu sampai datang haid. Bila
diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi lain
tidak diperlukan.
- Ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan
hari ke 1-7 siklus haid, kemudian AKDR dicabut segera.
2.7. Konsep Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:
- Bertahap dan sistematis
- Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan
I.
Tanggal
Tempat
PENGKAJIAN
Biodata
Nama
Umur
Agama
: Untuk mengetahui
Alamat
A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Untuk mengetahui apakah klien datang ingin mendapatkan suntikan KB
atau ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.
a. Ibu mengatakan ingin ikut KB suntik agar antara anak yang pertama
dan kedua nanti jaraknya lebih jauh.
b. Ibu mengatakan ingin ikut KB suntik karena ibu merasa KB suntik
cocok dengan ibu.
1.
Riwayat Kesehatan
a.
b.
2.
Riwayat Menstruasi
Anamnesa haid memberikan kesan kepada kita tentang saat alat
kandungan haid teratur atau tidak teratur. Hal yang paling ditanyakan
sehubungan dengan riwayat menstruasi
a.
Umur menarche.
b.
Siklus menstruasi.
c.
Lamanya menstruasi.
d.
e.
f.
g.
3.
Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap
masalah kesehatan (DEPKES RI 1995:14).
4.
5.
Riwayat KB
Mulai kapan mengikuti KB, jenisnya, apakah ada keluhan yang
membutuhkan pengawasan dan terapi yang khusus.
6.
Personal Hygiene
Seksualitas
dengan
kapan
terakhir
ibu
Meliputi data dari ibu, jenis KB yang cocok, apakah mendapat motivasi
untuk mengikuti KB dan dukungan mental dari pihak keluarga, karena hal
tersebut berhubungan dengan kesiapan dari pihak sesuai untuk menerima
jika istrinya mengikuti KB.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: Baik/cukup/kurang.
Kesadaran
: Composmentis/shock/koma.
TTV
Tekanan Darah
Denyut Nadi
Suhu
Temperatur
diukur
dengan
menggunakan
Untuk
mengetahui
pernafasan
pasien
(16-
20x/menit).
Antopometri
Berat Badan
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka
Apakah
terdapat
bengkak
(Christin
S.
Ibrahim:177).
Mata
Mamae
Abdomen
Adakah
pembesaran
pembesaran
pada
hepar,
pada
ovum,
apakah
adakah
tanda-tanda
Ekstrimitas, atas : Apakah pada ujung jari tangan atau kuku tampak
pucat.
bawah: Ada oedema atau tidak, ad avarices atau tidak.
b. Palpasi
Leher
Axila
Mamae
Abdomen
Ekstrimitas
c. Auskultasi
Jantung
Paru-paru
3. Pemeriksaan Penunjang
Berupa pemeriksaan laboratorium meliputi :
a. Reduksi (kadar gula dalam urine).
b. Albumin (kadar protein dalam urine).
II. INTER PRETASI DATA DASAR
DS
Askeb:5).
DO
Keadaan umum.
Kesadaran.
TTV.
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang.
Pastikan tidak hamil, jika hamil rujuk, bila tidak hamil informasikan
bahwal hal ini normal dan akan hilang.
Pendarahan atau spoting
Bila hamil, rujuk, bila tidak hamil cari penyebab perdarahan, jelaskan
bahwa efek sampingnya perdarahan, jika berlanjut dan mengkhawatirkan
klien, gunakan metode lain.
Peningkatan BB
Leukorea
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, IBG. Prof. Dr. SPOG: Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
KB untuk Pendidikan Bidan, 1998, Jakarta: EGC.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian
Tempat
: 5 Februari 2015
Jam
: 11.30 WIB
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama istri
: Ny. R
Nama suami
: Tn. K
Umur
: 27 th
Umur
: 29 th
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: PNS
Pekerjaan
: PNS
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Alamat
: Asrama 516/Komp B
2. Alasan Datang
Saat ini jadwal kembali suntik 3 bulan.
3.
Riwayat Haid
HPHT
Flour albus
4.
Riwayat Obstetri
Sua
mi
ke
Kehamilan
Ank U Pen
Temp
Persalinan
Peno Cara
Pen
Anak
PB/B H/M
Nifas
Lak Pen
ke
at
long
yuli
tasi
yuli
RS
Bida
Nor
-/300
t
-
mal
yuli
t
bl
5.
0 gr
5 bln
bln
Ke
t.
ibu juga tidak menderita anemia dan perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya.
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
BB
: 67 kg
TD
: 100/60 mmHg
2. Pemeriksaan Fisik
a.
Muka
: Tidak pucat.
b.
Mata
c. Leher
d. Abdomen
ANALISIS DATA
Ny. R akseptor lama kontrasepsi suntik 3 bulan
PENATALAKSAAN
1.
2.
3.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus Ny R P1001 Akseptor lama kontrasepsi suntik 3 bulan,
dilakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan Varney
dan di dokumentasikan dengan menggunakan metode SOAP.
Pada data subyektif akseptor KB suntik 3 bulan, ibu mengatakan bahwa
ibu saat ini sedang menyusui. Hal ini sesuai dengan teori bahwa KB suntik 3
bulan sesuai bila diberikan untuk ibu yang menyusui karena KB suntik 3 bulan
hanya mengandung hormone progesteron yang tidak mengganggu produksi ASI.
Hormone progesterone tidak mempengaruhi produksi ASI, bahkan hormone
progesterone dapat meningkatkan produksi ASI karena hormone progesterone
mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli yang menyebabkan ASI akan
berproduksi lebih banyak (Saifuddin, 2006).
Ibu juga mengatakan bahwa ibu tidak memiliki penyakit seperti jantung,
varices, hipertensi, tumor atau kanker payudara. Sesuai dengan kontraindikasi
pada KB hormonal, yaitu tidak boleh diberikan pada ibu dengan penyakit jantung,
varices, hipertensi, tumor atau kanker payudara. Pemberian kontrasensi hormonal
dapat mempengaruhi dan memperparah penyakit-penyakit tertentu seperti:
hypertensi, hepatitis, jantung, stroke, kanker, kencing manis dan lain-lain.
Pada data obyektif tekanan darah ibu normal, yaitu 100/ 60 mmHg, yang
menunjukkan bahwa ibu tidak memiliki hipertensi. Pada pemeriksaan abdomen
juga tidak didapatkan adanya tanda-tanda kehamilan (pembesaran uterus). Hal ini
sesuai dengan teori bahwa KB suntik 3 bulan boleh diberikan apabila ibu tidak
memiliki penyakit hipertensi dan ibu dipastikan tidak sedang hamil. Kontrasepsi
suntik 3 bulan boleh diberikan pada ibu yang memiliki tekanan darah <180/110
mmhg (Saifuddin, 2006). Apabila kontrasepsi hormonal diberikan kepada ibu
yang memiliki hipertensi, kandungan hormonal dalam kontrasepsi mempunyai
efek samping terhadap peningkatan tekanan darah yang dikhawatirkan akan
memperburuk keadaan ibu.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Bidan sebagai
seorang
klinisi
harus
mampu
memberikan
dan