ABSTRACT

Viktor Sagala & Wiwik Yuliningsih, MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN MODEL KOPERATIF TIPE NHT PADA PENEMUAN RUMUS LUAS
LINGKARAN KELAS VIII-G SMP NEGERI 3 WARU
Key words: cooperative models NHT type, the discovery of the formula, the result of learning,
achievement, activity, skill
I as researchers learn from the experience of teaching over the years, while teaching mathematics in
eighth grade G, the conditions are less conducive class, because there are always a few students talk
outside the context of the lesson, students are less enthusiastic to learn, students tend to accept what is
presented by the teacher, reluctant to ask , when asked always silent. Researchers using learning methods
lectures and assignments, with an indicator to find the formula area of a circle. Processes and learning
outcomes of students did not meet the expectations of educators and learners. Indications of low student
achievement described above are felt in the eighth grade students learning mathematics in SMP G 3 Waru.
It can be seen from the results of the daily tests of students, only 49% of students who can achieve the
expected competencies.
The entire instrument is prepared in the form of Learning Design, Student Worksheet, Activity
Observation Sheet and Student Skills, Tools, and learning about the final test assessment guidelines used
to collect the data. During the learning process and learning at the end of the data obtained in the form of
1) activity, 2) and 3 Skill Value) Value Tests of learning. After the first cycle the data is analyzed and the
reflection is done, then it turns out there kakurangan in grades three aspects, namely; 18 student learning
outcomes not achieve results as expected, including the final test scores of learning has not been
completed, less active and less skilled. So that the second cycle is done by implementing design
improvements that have improved learning steps.
Based on the results of data analysis practice learning to find area of a circle formula cooperative learning
model NHT eighth grade students Waru G SMP 3, it can be concluded that the learning outcomes of
students increased from cycle I to cycle II. Such improvements include; 1) Category active / active
enough to rise from 22 students (73.3%) in the first cycle to 27 people (90,%) students in the second
cycle. A total of 6 people (20.00%) students increased activity categories from the first cycle to the second
cycle, 2) categories of skilled / skilled enough to increase from 20 students (66.7%) in the first cycle to 26
students (86.7% ) on the second cycle. Total 7 students (25%) increased their skills category from the first
cycle to the second cycle, 3) student achievement increased from cycle I to cycle II. Classical
completeness 13 students (43.3%) in the first cycle increased to 23 students (76.7%) in the second cycle.
A total of 10 students (33.3%) increased mastery / performance category from the first cycle to the second
cycle.

Kata-kata kunci : model koperatif tipe NHT, penemuan rumus, hasil belajar, prestasi, aktivitas,
ketrampilan
Peneliti belajar dari pengalaman mengajar selama ini, ketika mengajar Matematika di kelas VIII G,
kondisi kelas kurang kondusif, karena ada beberapa siswa selalu bicara diluar konteks pelajaran, kurang
antusias siswa untuk belajar, siswa cenderung menerima apa yang disampaikan oleh guru, enggan
bertanya, kalau ditanya selalu diam. Peneliti menggunakan metode pembelajaran ceramah dan
penugasan, dengan indikator menemukan rumus luas lingkaran. Proses dan hasil belajar siswa tidak

memenuhi harapan pendidik dan peserta didik. Indikasi mengenai rendahnya prestasi belajar siswa yang
digambarkan diatas sangat terasa dalam pembelajaran matematika siswa kelas VIII G di SMPN 3 Waru.
Hal ini dapat diketahui dari hasil ulangan harian siswa, hanya 49 % siswa yang dapat mencapai
kompetensi yang diharapkan.
Seluruh instrumen yang dipersiapkan berupa Rancangan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Lembar
Observasi Aktivitas dan Ketrampilan Siswa, Perangkat soal tes akhir pembelajaran serta pedoman
penilaiannya dipergunakan untuk mengumpulkan data. Selama proses pembelajaran dan pada akhir
pembelajaran diperoleh data berupa 1) Nilai Aktivitas, 2) Nilai Ketrampilan dan 3) Nilai Tes akhir
pembelajaran. Setelah data siklus I ini dianalisis dan dilakukan refleksi, maka ternyata masih ada
kakurangan dalam nilai ketiga aspek, yaitu; 18 siswa yang hasil belajarnya belum mencapai hasil seperti
diharapkan, diantaranya nilai tes akhir pembelajaran belum tuntas, kurang aktif dan kurang trampil.
Sehingga dilakukan siklus II dengan melaksanakan rancangan pembelajaran perbaikan yang telah
diperbaiki langkah-langkahnya.
Berdasarkan analisis data hasil pembelajaran praktik menemukan rumus luas lingkaran model
pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa kelas VIII G SMPN 3 Waru, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut meliputi; 1) Kategori aktif/cukup
aktif meningkat dari 22 orang siswa (73,3%) pada siklus I menjadi 27 orang (90,%) siswa pada siklus II.
Total 6 orang (20,00%) siswa meningkat kategori aktivitasnya dari siklus I ke siklus II, 2)Kategori
trampil/cukup trampil meningkat dari 20 orang siswa (66,7%) pada siklus I menjadi 26 orang siswa
(86,7%) pada siklus II. Total 7 orang siswa (25%) meningkat kategori ketrampilannya dari siklus I ke
siklus II, 3) Prestasi siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan klasikal 13 orang siswa
(43,3%) pada siklus I meningkat menjadi 23 orang siswa (76,7%) pada siklus II. Total 10 orang
siswa(33,3%) yang meningkat ketuntasan/ kategori prestasinya dari siklus I ke siklus II.