Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
[BIOFARMASETIKA]
IN CURRICULUM BOOK
Biopharmacy (2 sks)
LECTURES
schedules :
Monday at 10.00-11.40
Kamis : 14.45-16.15
Jumat : 08.00-09.40
LECTURES SCHEDULE
No
Topic
Lecturer
Introduction to Biopharmaceutics
Taofik Rusdiana
Drug transport
Taofik Rusdiana
Taofik Rusdiana
Iyan sopyan
Iyan sopyan
Marline Abdassah
Drug bioavailability
Yoga W
Bioequivalent testing
Iyan Sopyan
10
Yoga W
11
Yoga W
12
Nasrul Wathoni
13
Nasrul Wathoni
14
Nasrul Wathoni
PENDAHULUAN
PHYSICOCHEMICAL PROPERTIES
Solubility (pKa/pKb, pH))
Particle size
Polimorphism (kristal/amorf)
Hygroscopicity
Partition coeffficient
Excipient interaction
etc
ROUTE OF ADMINSTRATION
Oral
Rektal
Transdermal
Nasal
Ophtalmic
Injeksi intravena
Injeksi intramuskular
dll
Pharmacokinetics (PK)
response
(CONT.):
5- The time of peak plasma level: The time of
maximum drug concentration in the plasma
and is proportional to the rate of drug
absorption.
Troches (pil),
tablet kunyah
tablet sustained released (prolonged or repeated
action)
Pelarutan dari suatu partikel obat padat di dalam suatu pelarut. C Konsentrasi obat di
dalam lapisan stagnant layer diam, dan C = Konsentrasi obat di Sdalam pelarut.
1.2. HIDROFILISITAS/LIPOFILISITAS
Koefisien partisi atau distribusi dari suatu obat merupakan suatu ukuran relatif dari
kecenderungan senyawa untuk berbagi antara solven hidrofil dan lipofil, dan ini
mengindikasikan sifat hidrofilik/lipofilik material tersebut .
Lipofilisitas penting dalam biofarmasetik karena sifat tersebut berefek terhadap partisi
Senyawa obat dapat berada dalam beragam bentuk, termasuk garam, solvat, hidrat,
polimorf atau amorf.
Bentuk padatan akan mempengaruhi sifat zat padat tersebut antara lain kelarutan, laju
disolusi, stabilitas, higroskopisitas, dan juga memberi dampak pada proses manufaktur
dan kinerja klinis.
Bentuk garam dapat dipilih, yang mempunyai kelarutan lebih besar, dan ini akan
memperbaiki laju disolusi dari zat aktif.
Comparison of mean blood serum levels after the administration at chloramphenicol palmilate
suspensions using varying ratios of the stable () and the metastable () polymorphs. M, 100%
polymorph; N. 25:75 : ; 0, 50:50 : ; P, 75:25 : ; L, 100% polymorph. (Reproduced from
Aguiar et at 1976, with permission.)
1.4. STABILITAS
Tetapan ionisasi merupakan sifat fundamental dari senyawa kimia yang berpengaruh
terhadap sifat fisikokimia di atas.
Adanya grup terionisasi menjadikan efek hubungan kelarutan pH, dan ini dapat
digunakan untuk memanipulasi sifat fisik dan perilaku biologik dari obat.
Bagi senyawa yang terionkan, kelarutannya dalam air lebih besar daripada yang tak
terionisasi disebabkan oleh polaritas yang lebih tinggi diberikan grup fungsional
terionisasi tersebut.
Terion
pH pK a log
Takterion
ASAM LEMAH:
BASA LEMAH :
garam A 10 pH pKa
asam HA
basa
garam
RNH 2 10 pH pKa
RNH
Asam salisilat pKa=3,0, dalam plasma pH 7,4 akan berada lebih banyak sebagai bagian
terion yang larut dalam air.
Terion
pH pK a log
Takterion
Terion
2,5110 4
Takterion
Terion
7,4 3,0 log
Takterion
Terion
pH pK a log
Takterion
Terion
1,58 10 2
Takterion
Terion
1,2 3,0 log
Takterion
Asam bervalensi 1
Basa bervalensi 1
S 1 10
St Su 1 10
St
pH pKa
pKa pH
Acids
Acetylsalicylic
acid
Barbital
Benzylpenicillrn
Boric acid
Dicoumarol
Phenobarbital
Phenytoin
Sulfanilamide
Theophylline
Thiopental
Tolbutamide
Warfarin
Bases
3.5
7.9
2.8
9.2
5.7
7.4
8.3
10.4
9.0
7.6
5.5
4.8
Amphetamine
Apomorphine
Atropine
Caffeine
Chlordiazepoxi
de
Cocaine
Codeine
Guanethidine
Morphine
Procaine
Quinine
Reserpine
9.8
7,0
9.7
0.8
4.6
8.5
7,9
11,8
7,9
9,0
8,4
6,6
1.7. Formulasi
Bahan
tambahan
(eksipien)
ditambahk
an dalam
suatu
produk
dapat
mempengar
uhi
absorpsi
obat.
menaikkan kelarutan
obat, menaikkan laju
absorpsi obat
menaikkan waktu
penahan obat dalam
saluran cerna, hingga
dapat menaikkan
jumlah obat yang
terabsorpsi
menaikkan difusi obat
melintasi dinding usus.
memperlambat
pelarutan (disolusi),
menurunkan absorpsi
obat.
REFERENCES
Dissolution, bioavailability &
bioequivalence, Hamed Mahmmoud Abdou,
1984.
Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics,
Sixth Edition, by Leon Shargel, Andrew Yu and
Susanna Wu-Pong
Farmasetika 2, BIOFARMASI