Sei sulla pagina 1di 11

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggunya fungsi dari
kelenjar korteks adrenal. Hal ini menyebabkan penurunan produksi pentingnya
bahan kimia (hormon) biasanya dirilis oleh korteks adrenal yaitu kortisol dan
aldosteron, (Liotta EA et all 2!). Penyakit ini biasanya bersifat autoimun dan
autoantibodi adrenal dalam plasma ditemukan pada "#$%& pasien. Penyakit
Addison sangat jarang ditemukan. 'ebanyakan kasus terjadi antara umur 2
sampai # tahun, tetapi dapat pula terjadi pada semua umur. Penyakit ini dapat
mun(ul pertama kali sebagai krisis addison dengan demam, nyeri abdomen,
kolaps hipotensi, serta pigmentasi kulit dan membran mukosa akibat konsentrasi
A)*H yang sangat tinggi dalam sirkulasi.
Area yang sering terkena dini adalah kulit bantalan kuku, jaringan parut dan
mukosa bukal. +ekitar #& pasien dengan penyakit addison autoimun memiliki
antibodi tiroid yang positif dan feomena endokrin autoimun lainnya. ,i negara
barat, penyakit autoimun merupakan penyebab sebagian besar insufisiensi
adrenal, -alaupun di seluruh dunia tuberkulosis, yang menyebabkan infeksi dan
selanjutnya fibrosis kelenjar adrenal, tetapi merupakan diagnosis yang sering.
1.2 Rumusan Masalah
!.2.! apa yang dimaksud dengan penyakit addison.
!.2.2 /agaimana epidemiologi penyakit addison.
!.2.0 Apa saja etiologi dari penyakit addison
!.2.1 /agaimana patofisiologi dari penyakit addison.
!.2.# /agaimana tanda dan gejala dari penyakit addison.
!.2.2 /agaimana komplikasi dan prognosis dari penyakit addison.
!.2." /agaimana penatalaksanaan dari penyakit addison.
!.2.% /agaimana pen(egahan dari penyakit addison.
!.2.3 Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada penyakit
addison.
1.3 Tujuan
!.0.! 4ntuk mengetahui definisi penyakit addison5
!.0.2 4ntuk mengetahui definisi epidemiologi penyakit addison5
!.0.0 4ntuk mengetahui definisi etiologi dari penyakit addison5
!.0.1 4ntuk mengetahui definisi patofisiologi dari penyakit addison5
!.0.# 4ntuk mengetahui definisi tanda dan gejala dari penyakit addison5
!.0.2 4ntuk mengetahui definisi komplikasi dan prognosis dari penyakit
addison5
!.0." 4ntuk mengetahui definisi penatalaksanaan dari penyakit addison5
!.0.% 4ntuk mengetahui definisi pen(egahan dari penyakit addison
!.0.3 4ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada
penyakit addison.
BAB 2. TINAUAN TE!RI
2.1 Pengert"an
Penyakit Adison adalah penyakit yang terjadi akibat fungsi korteks tidak
adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan hormon$hormon korteks adrenal.
Penyakit Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggunya fungsi dari
kelenjar korteks adrenal. Hal ini menyebabkan penurunan produksi pentingnya
bahan kimia (hormon) biasanya dirilis oleh korteks adrenal yaitu kortisol dan
aldosteron, (Liotta EA, 2!).
Penyakit adison adalah lesi kelenjar primer karena penyakit destruktif atau
atrofik, biasanya autoimun atau tuberkulosa. Pada pasien dengan penyakit adison
akan memperlihatkan keterlibatan ketiga 6ona korteks sehingga terjadi defisiensi
semua korteks adrenal seperti kortisol, aldosteron dan androgen. Penyakit adison
biasanya terjadi akibat kurangnya kortisol, aldosteron dan androgen itu.
Penyakit addison (isufisiensi adrenal) adalah penurunan kadar
glukokortikoid yang bersirkulasi. 7ineralokortokoid aldosteron juga dapat
berkurang . penyakit addison (isufisiensi adrenal) dapat disebabkan oleh disfungsi
kelenjar adrenal yang disebut disfungsi adrenal primer atau akibat disfungsi
hipofisis atau hipotalamus, ()or-in, 23) .
2.2 E#"$em"%l%g"
Penyakit adison jarang dijumpai dan memiliki pre8alensi 1 dari !.
orang, dua pertiga pasien adalah perempuan. Penyakit ini biasanya terjadi pada
usia antara 2$# tahun (Pri(e, 22). 9aktor etnis disebutkan tidak menjadi faktor
yang signifikan dalam terjadinya penyakit Adison.
,i Amerika +erikat kejadian penyakit Addison dilaporkan # atau 2 kasus
per juta penduduk per tahun, dengan pre8alensi 2$!! kasus per juta penduduk.
*ingkat kematian untuk penyakit Addison adalah !,1 kematian per juta kasus per
tahun. +ebuah studi +-edia melaporkan bah-a tingkat relatif dari kematian pada
pasien penyakit Addison adalah 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya. 'eganasan, penyakit menular, dan kejadian kardio8askular adalah
penyebab yang bertanggung ja-ab atas meningkatnya angka kematian menjadi
lebih tinggi. :isiko ber8ariasi dengan usia, anak$anak memiliki risiko tinggi
perkembangan dibandingkan dengan orang de-asa, dimana ekspresi A)As
merupakan risiko 0& dari pengembangan menjadi penyakit Addison, (Liotta EA,
2!).
2.3 Et"%l%g"
Penyebab dari penyakit Addison adalah sebagai berikut;
!. *uberkulosa adrenal dan penyebab destruktif lainnya
Hal ini terjadi karena infeksi hematogen di korteks dan biasanya terjadi
sebagai komplikasi infeksi tuberkulosa sistemik (paru$paru, traktus
gastrointestinal atau ginjal).
2. Perdarahan adrenal bilateral
Perdarahan dapat menyebabkan insufisiensi adrenal akut. Pada orang
de-asa (kebanyakan < # tahun), terapi dengan anti koagulan yang ditujukan
untuk mengatasi penyakit utama bertanggung ja-ab terhadap sepertiga kasus
yang terjadi. +ebab$sebab lain pada orang de-asa adalah septikemia, kelainan$
kelainan koagulasi, trombosis 8ena adrenal, metastasis ke adrenal, taruma,
pembedahan di abdomen dan komplikasi$komplikasi akibat kehamilan dan
postpartum. *erjadi perdarahan pada medula dan korteks bagian dalam dan
nekrosis iskemik di bagian luar korteks, sehingga hanya tinggal sedikit sel$sel
kortikal suprakapsuler yang selamat
0. +indroma penurunan daya tubuh akuisita (A=,+)
Adrenal adalah kelenjar yang paling sering terkena pada A=,+. Penyebab
insufisiensi adrenal lainnya pada A=,+ termasuk lesi metastatik (sarkoma
'aposi, limfoma) dan infeksi (tuberkulosa, infeksi dengan mikobakteria atipik,
mikosis). 'etokona6ol, agen anti jamur seringkali digunakan pada pasien
A=,+, akan mengganggu dengan en6im sitokrom P1# pada beberapa organ,
termasuk adrenal dan gonad, dan berakibat penurunan steroidogenesis.
1. 7etastastis adrenal
+ering terjadi metastasis ke adrenal yang berasal dari tumor paru,
payudara, gaster, melanoma dan dapat terjadi dengan banyak tumor lainnya,
(An-ar, 2#).
2.& Pat%'"s"%l%g"
Penyakit addison dapat bermanifestasi sebagai defek pada sumbu
hipotalamus$hipofisis$adrenal. =nsufisiensi adrenal primer (penyakit addison)
merupakan akaibat dari destruksi korteks adrenal. >one glomerulosa, lapisan
terluar kelenjar adrenal menghasilkan aldosteron. 'ortisol diproduksi di 6ona
fasikulata dan 6ona retikularis, bagian tengah dan dalam kelenjar adrenal.
,ehidroepiandrosteron diproduksi di 6ona retikularis. 'arena mineralokortokoid
dan glukokortikoid menstimulasi reabsorbsi natrium, defisiensinya akan
menyebabkan peningkatan ekskresi natrium dan penurunan ekskresi kalium,
terutama pada urin selain itu juga pada keringat., sali8a dan saluran
gastrointestinal. *erjadi konsentrasi natrium yang rendah dan kalium yang tinggi
dalam serum. 'etidakmampuan dalam menkonsentrasikan urin disertai gangguan
keseimbangan elektrolit menyebabkan dehidrasi berat, hipertonisitas plasma,
asidosis, penurunan 8olume sirkulasis, hipotensi dan akhirnya kolaps sirkulasi.
/ila isufiensi adrenal disebabkan oleh A)*H yang tidak adekuat, maka kadar
elektrolit biasnya normal atau sedikit berkurang. ,efisiensi glukokortikoid
menimbulkan hipotensi dan menyebabkan sensifitas insulin berat, gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. *anpa adanya kortisol kekurangan
karbohidrat dibentuk dari protein akibatnya terjadi hipoglikemia dan penurunan
glikogen hati. *erjadi kelemahan karena gangguan fungsi neuromuskuler.
'etahanan terhadap infeksi, trauma dan stress lainnya juga berkurang. 'elemahan
otot jantung dan dehidrasi menurunkan output jantung kemudian terjadi kegagalan
sirkulasi. Penurunan kortisol darah menyebabkan peningkatan produksi A)*H
hipofisis dan peningkatan ?$lipotroppin darah, yang memiliki akti8asi stimulasi
melanosit bersama dengan A)*H, menyebabkan hiperpigmentasi kulit dan
membran mukosa.
@ambaran klinis ditemukan setelah 33& korteks adrenal mengalami
kerusakan oleh peran autoimun, infeksi, neoplastik, traumatik, iatrogenik,
8askuler dan metabolik. ,engan destruksi korteks adrenal, inhibisi umpan balik
hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior terganggu sehingga kortikotropin
disekresikan terus menerus. 'otrikotropin dan melano(ytestimulating hormone
(7+H) merupakan komponen hormon progenitor yang sama. 'etika kortikotropin
hilang dari prohormon, 7+H dilepaskan menyebabkan hiperpigmentasi khas
ke(oklatan. Hiperpigmentasi ini biasnya ditemukan pada insufisiensi adrenal
primer atau penyakit addison yang berhubungan dengan peningkatan
kortikotropin dan 7+H, (+anjaya, 2%).
2.( Tan$a $an )ejala
@ejala dari penyakit addison tidak spesifik. @ejala yang mun(ul biasanya
!. kelelahan
2. kelemahan badan
'elemahan badan ini disebabkan karena gangguan keseimbangan air dan
elektrolit serta gangguan metabolisme karbohidrat dan protein ,i samping
itu, akibat metabolisme protein, terutama pada sel$sel otot menyebabkan
otot$otot bergaris atropi sehingga menyebabkan bi(ara melemah.
0. anoreksia
1. nausea
#. nyeri abdomen
2. gastroenteritis
". diare
%. labilitas mood disebabkan karena kadar kortisol dapat mempengaruhi
mood dan emosi
Pada orang de-asa dengan penyakit addison dapat dijumpai penurunan berat
badan !$!# kg. Aausea, Bomitus, dan nyeri abdomen difus dijumpai sekitar 3&
dari pasien dan biasanya merupakan inpending dari krisis addison. ,iare kurang
umum dari pada nausea, 8omitus dan nyeri abdomen dan terjadi pada sekitar 2&
pasien. Cika dijumpai diare, biasanya akan disertai dengan komplikasi dehidrasi
dan harus segera dihidrasikan.
@angguan mood termasuk depresi, iritabilitas, dan konsentrasi menurun.
,iagnosis mungkin tertunda karena depresi komorbid atau penyakit keji-aan
lainnya. *erdapat pula temuan fisik termasuk hiperpigmentasi pada kulit dan
membran mukosa, berkurangnya rambut pubis dan aksila pada -anita, 8itiligo,
dehidrasi, dan hipotensi. 7embran mukosa oral hiperpigmentasi merupakan
patognomonik untuk penyakit ini (Liotta AE, 2!).
Pigmentasi pada penyakit Addison disebabkan karena timbunan melanin
pada kulit dan mukosa. Pigmentasi juga dapat terjadi pada penderita yang
menggunakan kortikosteroid jangka panjang, karena timbul insufisiensi adrenal
dengan akibat meningkatnya hormon adrenokortikotropik. Hormon
adrenokortikotropik ini mempunyai MSH-like effect. Pada penyakit Addison
terdapat peningkatan kadar beta 7+H dan hormon adrenokortikotropik.
Hiperpigmentasi pada kulit dianggap sebagai (iri khas penyakit Addison dan
dijumpai dalam 3#& pasien dengan insufisiensi adrenal kronis primer.
Peningkatan pigmentasi ini akan menonjol di daerah kulit seperti lipatan kulit.
Hiperpigmentasi ini juga menonjol pada puting, aksila, perineum sehingga
kemungkinan -anita akan kehilangan androgen yang menstimulus pertumbuhan
rambut, seperti rambut pubis dan aksila, karena androgen diproduksi di korteks
adrenal. Pada laki$laki tidak akan kehilangan rambut karena androgen pada laki$
laki diproduksi terutama di testis (Liotta EA, 2!).
2.( *%m#l"kas" $an Pr%gn%s"s
2.(.1 *%m#l"kas"
!. +yok, (akibat dari infeksi akut atau penurunan asupan garam)
2. 'olaps sirkulasi
0. ,ehidrasi
1. Hiperkalemiae
#. +epsis
2. )a. Paru
". ,iabetes melitus
2.(.2 Pr%gn%s"s
+ebelum terapi glukokortikoid dan mineralokortikoid dilakukan,
insufisiensi adrenokortikal primer akan fatal yang akan menyebabkan dengan
kematian biasanya terjadi dalam 2 tahun setelah onset. 7ereka yang bertahan
hidup sekarang tergantung pada penyebab insufisiensi adrenal. Pada pasien yang
memiliki penyakit autoimun, kelangsungan hidupnya dapat men(apai normal ,
dan sebagian besar pasien dapat hidup se(ara normal. +e(ara umum, kematian dari
insufisiensi adrenal terjadi hanya pada pasien yang didiagnosa menderita penyakit
isufisiensi adrenal namun tidak segera dilakukan pengobatan (Alfin dkk, 2!!).
2.+ Penatalaksanaan
Pengobatan insufisiensi adrenal meliputi pergantian, substitusi hormon yang
tidak diproduksi lagi oleh kelenjar adrenal. 'ortisol digantikan dengan
gluko(orti(oid sintetik seperti hidro(ortisone, prednisone atau deDamethasone oral
!$0 kali sehari, tergantung dari pengobatan yang dipilih. Cika hormon aldostero
juga kurang, maka diganti dengan mineraalokortikoid oral yang dikenal dengan
fludro(ortisone a(etate (9lorinef) yang dikonsumsi ! atau 2 kali sehari. Pasien
yang menderita penyakit addison dapat dilakukan terapi pengganti aldosteron
untuk menigkatkan asupan garam, karena pasien dengan insufisiensi adrenal
umumnya mempertahankan produksi aldosteron.
+elama krisis addison, tekanan darah rendah, kadar glukosa rendah dan
tinggi kadar kalium dapat mengan(am kehidupan. +tandar terapi melibatkan
pemberian gluko(orti(oid intra8ena dan sejumlah besar (airan deDtrose intra8ena.
Pengobatan ini umumnya memberikan pemulihan yang (epat bagi pasien. ketika
pasien diberikan terapi (airan dan obat$obatan oral, jumlah glukokorti(oid akan
menurun sampai dosis pemeliharaan ter(apai. Cika kadar aldosteron menurun,
terapi pemeliharaan juga dengan pemberian fludro(ortisone a(etate oral.
'ortisol merupakan hormon untuk mengatur keadaan$keadaan yang
menyebabkan stress pada tubuh, pasien dengan insufisiensi adrenal yang
membutuhkan pembedahan dengan anastesi umum harus ditangani dengan
gluko(orti(oid intra8ena dan saline. Pengobatan intra8ena dimulai sebelum
pembedahan dan dilanjutkan hingga pasien sadar penuh setelah pembedahan dan
setelah mampu mengkonsumsi obat oral, (Alfin dkk, 2!!).
2., Pen-egahan
2.. Pemer"ksaan #enunjang
/erikut adalah pemeriksaan penunjang dan hasil yang didapatkan pada
pasien dengan penyakit addison;
!. Pemerisaan laboratorium
a. Penurunan konsentrasi glukosa darah dan natrium (hipoglikemia dan
hiponatremia)
b. Peningkatan kosentrasi kalium serum (hiperkalemia)
(. Peningkatan jumlah sel darah putih (leukositosis)
d. Penurunan kadar kortisol serum
e. 'adar kortisol plasma rendah
2. Pemeriksaan radiografi abdominal menunjukan adanya kalsifikasi
diadrenal
0. )* +(an
,etektor kalsifikasi adrenal dan pembesaran adrenal yang sensiti8e
hubungannya dengan insufisiensi pada tuber(ulosis, infeksi, jamur,
penyakit infiltratif malignan dan non malignan, dan haemoragik adrenal
1. @ambaran E'@
*egangan rendah aksis E:+ 8erti(al dan gelombang +* non spesifik
abnormal sekunder akibat adanya abnormalitas elektrolit
DA/TAR PU0TA*A
Alfin, +aid. dkk. 2!!. Penyakit Addison. htt#122333.g%%gle.-%m2url4
sa5t6r-t5j6756esr-5s6s%ur-e53e86-$5(6-a$5rja69e$5:;E&</
jAE6url5htt#=3A=2/=2/al'"n>%ne.'"les.3%r$#ress.-%m
=2/2:11=2/:.=2/a$$"s%n?
$"sease.#$'6e"5I&h@U9*9A-9rr<er3&HID<6usg5A/<j;NHT!k#
nA"gmPBg3)U*9@"0"T3+C<689m589.(3.BB3,2D$.8mk Eser"al
%nl"neD B %kt%8er 2:13F
An-ar, :us-ana. 2#. Kelainan-kelainan Adrenokortikal.
http;FF---.google.(omFurl.
saGtHr(tGjHIGHesr(GsHsour(eG-ebH(dG!H(adGrjaH8edG))-E9jAA
HurlGhttp&0A&29&29pustaka.unpad.a(.id&29-p$(ontent&29uploads
&292!&29#&29kelainanJkelaianJadrenokortikal.pdfHeiGb=BK4piy
Ls8ErEe$
D=,A/gHusgGA9Ej)A9dHPH@/p:PLb=@b"ki97LAj3e#EHb8mGb8.
#0%330"2,d.bmk Lserial online, 3 oktober 2!0M
)or-in, Eli6abeth C. 23. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 0. Cakarta; E@)
Liotta EA. dkk.2!. Addison Disease. Medscape reference drug, disease &
procedure.http;FFemedi(ine.meds(ape.(omFarti(leF!323!!o8er8ie-Nsho-
all. Lserial online, 3 oktober 2!0M
Pri(e, +yl8ia A.,H Kilson, Lorraine 7. 22. Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit.Edisi 2. Cakarta; E@)
+anjaya, Ayling. JJJJ. AddisonOs ,isease.
htt#122333.g%%gle.-%m2url4
sa5t6r-t5j6756esr-5s6s%ur-e53e86-$5(6-a$5rja69e$5:;E&</
jAE6url5htt#=3A=2/=2/el"8.'k.u3ks.a-."$=2/asset=2/ar-h"e9e
=2/jurnal
=2/C%l.1.N%.1.E$"s".ul".2:12=2/ADDI0!N0GDI0EA0E?
AHLIN)G0ANAHA.#$'6e"5;IC@Utr$NI@HrA'%2H)&B<6usg5
A/<j;NH3e."HjrsR8#hTJlg3k>LEUn3s<689m589.(3.BB3,2D$.8
mk Eser"al %nl"neD B %kt%8er 2:13F

Potrebbero piacerti anche