WETTABILITY (KEMAMPUBASAHAN) IKATAN PADA KOMPOSIT

Wettability
Drops of water on a hydrophobic surface

Good or poor wettability?

Definisi wettability/kemampubasahan

Wettability
cos = (SV SL)/ LV If = 180o, the drop is spherical, no wetting takes place = 0, perfect wetting 0o<<180o, the degree of wetting increases as decreases. Often it is considered that the liquid does not wet the fiber if >90o

 These three quantities determine whether the liquid spreads over the solid, or not; whether it "wets" it. This is judged by the contact angle, .

Drops of water on a textile surface before and after addition of wetting agent

Interface/antarmuka
Antarmuka = daerah planar dengan ketebalan yang hanya beberapa atom, dimana pada daerah ini terjadi perubahan sifat dari matriks ke penguat. Terdapat ketidak-kontinyuan sifat kimia, struktur kristal dan molekular, sifat mekanis dan sifat lainnya. Terdapat pada komposit laminat hibrid (ada dua atau lebih partikel penguatnya)

Interfacial bonding
Once the matrix has wet the reinforcement, bonding will occur For a given system, more than one bonding mechanism may exist at the same time The bondings may change during various production stages or during services

Types of interfacial bonding at interface

1) 2) 3) 4) Mechanical bonding Electrostatic bonding Chemical bonding Reaction or interdiffusion bonding

Mechanical bonding
-Mechanical interlocking or keying of two interfaces can leads to reasonable bond -The rougher the interface, the interlocking is Greater, hence the mechanical bonding is effective

 Mechanical bonding is effective when the force is applied parallel to the interface If the interface is being pulled apart by tensile forces, the strength is likely to be low unless there is a high density of features (designated A)

Electrostatic Bonding

-Occur when one surface is positively charged and the other is negatively charge (refer to the above figure) -Interactions are short range and only effective over small distances of the order of atomic dimensions -Surface contamination and entrapped gases will decrease the effectiveness of this bonding

Chemical bonding
The bond formed between chemical groups on the reinforcement surfaces (marked X) and compatible groups (marked R) in the matrix Strength of chemical bonding depends on the number of bonds per unit area and the type of bond

Reaction or interdiffusion bonding

-The atoms or molecules of the two components may interdiffuse at the interface - For interfaces involving polymer, this type of bonding can be considered as due to the intertwining of molecules

 For system involving metals & ceramics, the interdiffusion of species from the two components can produce an interfacial layer of different composition and structure from either of the component The interfacial layers also will have different mechanical properties from either matrix or reinforcement In MMC, the interfacial layer is often a brittle intermetallic compound One of the main reason why interfacial layers are formed is in ceramic and metal matrices is due to the processing at high temperature- diffusion is rapid at high temp; according to the Arrhenius equation)

 Iakatan antar muka Sangat penting untuk MMC peningkatan kekuatan antarmuka dilakukan dengan metode ELECTROLESS PLATING Electroless plating dilakukan dengan mendeposisikan logam pada sebuah substrat dengan media larutan polar sebagai agen produksinya

 Electroless plating dilakukan dengan mendeposisikan logam pada sebuah substrat dengan media larutan polar sebagai agen produksinya Keuntungan electroless plating : - lebih murah - menggunakan temperatur rendah dalam proses pelapisannya sehingga mengurangi terjadinya oksidasi pada substrat - proses pelapisannya tidak tergantung pada bentuk geometri spesimen substrat

Teori perekatan (adhesion)

Perekatan mekanik. perekat harus penetrasi rongga-rongga pada permukaan dan menggantikan udara yang terjebak pada ikatan antarmuka Perekat seringkali mengikat lebih baik terhadap permukaan yang terkelupas daripada terhadap permukaan aslinya. Efek yang menguntungkan ini mungkin karena interlocking mekanik, formasi permukaan yang bersih, formasi permukaan yang lebih reaktif dan formasi luas permukaan yang lebih besar

Perekatan serap (adsorption). perekatan terjadi akibat dari kontak molekular antara dua material dan gaya-gaya permukaan yang berkembang. Proses penetapan kontak yang baik antara perekat dan bahan yang direkati (ditempeli) tersebut diketahui sebagai wetting (pembasahan). untuk membasahi permukaan padat, perekat sebaiknya mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah dari pada tegangan permukaan kritis bahan padat.

 Teori electrostatic = gaya-gaya electrostatic dalam bentuk lapisan ganda elektrik terbentuk pada ikatan antarmuka perekat dan bahan yang direkati. Gaya-gaya ini bertanggung jawab melawan pemisahan. teori diffusi = perekatan timbul melalui inter diffusi molekul di dalam perekat dan bahan yang direkatkan. diterapkan ketika perekat dan bahan yang direkati keduanya adalah polymeric, yang mempunyai kemampuan gerakan molekul rantai panjang. Ikatan yang terbentuk oleh larutan atau thermoplastic pengelasan panas akibat dari diffusi molekul-molekul

Teori lapisan batas lemah dapat berasal dari perekat, bahan yang direkat, lingkungan, atau kombinasi dari ketiganya. lapisan batas yang lemah dapat terjadi pada perekat dan bahan yang direkat jika bahan pengotor mendekati permukaan ikatan dan membentuk ikatan yang lemah terhadap substrat. Ketika kegagalan ikatan terjadi, ini adalah lapisan batas lemah yang gagal, meskipun kegagalan kelihatan terjadi pada ikatan antarmuka perekat dan bahan yang direkat. Kagagalan sambungan perekat dengan bahan yang direkat akan terjadi secara terpadu di dalam oksida yang lemah. Ketika perekat tidak membasahi substrat, lapisan batas yang lemah dari udara terjebak pada ikatan antarmuka, yang menyebabkan penurunan kekuatan sambungan

Kompaksi/penekanan
Peningkatan kompaksi akan memberikan hasil packing yang lebih baik dan menurunkan porositas seluruh partikel mengalami work (strain) hardening Tekanan kompaksi dinaikkan jumlah partikel yang mengalami deformasi plastis meningkat, aliran plastis yang homogen terjadi seluruhnya Pada tekanan rendah, aliran plastis dipusatkan pada kontak partikel

Methods for measuring bond strength

Single fiber test Fiber pull-out test (a) Melibatkan menarik serat tunggal sebagian tertanam dari blok bahan matriks Sulit untuk dilakukan terutama untuk serat rapuh tipis

Fiber pull-out test (a)

 Compression test for interfacial shear strength (b)

The interfacial shear strength (1) may be evaluated using a specimen consisting of a block of matrix materials with a single, embedded short fiber with accurately aligned longitudinal in a center of the specimen (b) On testing in compression, shear stresses are set up at the ends of the fibers as a consequence of the difference in elastic properties of the fiber and matrix The shear stress eventually leads to debonding at the fiber ends and 1 may be evaluated based on; 1 ~ 2.5 c (c is the compressive stress at which debonding occurs- difficult to be determined)

 Compression test for interfacial tensile strength (c) Debonding induced by tensile stresses if a curves, neck specimen with a continuous fiber is tested in compression (c) At a compressive stress of c , the tensile strength 1of the interface is reached and tensile debonding occurs, 1 = C c , C is a constant which depends on Poissons ratio and Youngs Modulus of fiber & matrix

Bulk specimen tests

The simplest method and most widely employed

The tensile strength and shear strength obtained from the 3-point bending test are found to depend on the volume of fibersnot a true values for the bond strength

 At a given load P, the max. stress is given as;

= 3PS/2D2B(1)
P= Load, S=span length, D= thickness B=width

Micro-indentation test
Employs a standard micro-indentation hardness tester The indentor is loaded with a force, P on to a center of a fiber, whose axis is normal to the surface, and caused the fiber to slide along the matrix-fiber interface Suitable for CMC

Composite Properties
Heat Capacity and density
Can be predicted using Rule of Mixture. Density, c = mVm + fVf Heat Capacity,Cc =(CmmVm + Cf fVf )/ c V= volume fraction, m=matrix, c=composite, f= fiber, C= heat capacity

 Modulus of Elasticity
2 Models can be used to predict the elastic modulus of the composites (1) Isostrain condition - Load is applied parallel to the fiber alignment, assume equal deformation in the components (2) Isostress condition - Load is applied perpendicular to the fiber alignment

Tensile elastic modulus vs. volume fraction of fiber.

 Strength Difficult to predict the strength by using the rule of mixture, this is due to the sensitivity of strength toward the matrix and fiber structure - For example, matrix and fiber structure will be changed during the fabrication process

 Toughness
1) 2) 3) Depends on few factors: Composition and microstructure of the matrix Type, size and orientaion of fiber Processing of composite; effect the microstructure, i.e. voids, distribution of fiber, etc.