Sei sulla pagina 1di 29

Pedidikan Kesehatan Reproduksi Remaja dalam kurikulum pelajaran untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah

Atas (DRAFT)

Panduan Materi Dasar untuk Guru Dapat Menjadi Dasar Untuk di Kembangan dan Disesuaikan dengan Keadaan dan Kondisi Kebudayaan Lokal

Dr. Iwu Dwisetyani Utomo Peneliti dan Dosen Pasca Sarjana Iwu.Utomo@anu.edu.au Australian Demographic and Social Research Institute Australian National University Konsultan Kesehatan Reproduksi Remaja UNFPA

Jakarta, November 2009

I. Latar Belakang Masalah kesehatan reproduksi remaja merupakan masalah yang cukup komplex karena keadaan dilapangan menunjukkan bahwa siswa SMP dan SMA banyak yang sudah terlibat dalam kegiatan-kegiatan seksual dari hal-hal yang berbau seks seperti misalnya penggunaan HP untuk mengirim SMS kata-kata porno dan rekaman adegan porno; mengakses situs-situs internet yang berbau pornografi, berpacaran secara berlebihan, melakukan hubungan seks yang mengakibatkan kehamilan dan harus keluar dari sekolah, dan pelecehan seksual pada pelajar puteri baik oleh sesama teman laki-laki maupun guru/Kepala Sekolah. Hal ini kami dapatkan setelah melakukan wawancara dengan guruguru di Tasikmalaya, OKI, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Namun demikian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) tidak diberikan secara komprehensif di sekolah. Padahal siswa SMP dan SMA sangat haus akan informasi kesehatan reproduksi yang benar. Akibatnya adalah para siswa mencari tahu sendiri melalui diskusi dengan teman sebaya atau melalui internet yang kadang justru dapat menyesatkan karena mereka menerima informasi yang salah tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas. Hasilnya justru dapat merugikan masa depan remaja misalnya remaja yang mengalami kehamilan pranikah yang harus disusul dengan pernikahan dini, aborsi tidak aman dan kemungkinan tertular penyakit PMS/HIV/AIDS. Selain itu koran, majalah, Televisi dan radio sering kali memberitakan tentang tingkah laku remaja yang semakin berani dan liberal misalnya banyaknya berita tentang kehamilan pranikah, kasus-kasus aborsi yang tidak aman bahkan sampai mengakibatkan kematian, dan juga pelecehan seksual yang sangat marak diberitakan dimana guru melakukan pelecehan seksual pada pelajar puteri maupun laki-laki. Gejolak remaja yang ditandai oleh perubahan fisik, emosi, mental dan sosial, meningkatkan gejolak-gejolak seksual yang ada dalam diri mereka, oleh karena itu mereka harus dibekali dengan PKRR yang benar dan bukan yang diperoleh dari teman sebaya atau internet. Karena kurangnya informasi tentang PKRR, maka remaja sering kali mempunyai pengetahuan yang salah tentang hal ini yang dapat menyebabkan mereka percaya pada mitos-mitos yang salah dan mengakibatkan terjadinya kehamilan pra nikah dan juga tertular PMS/HIV/AIDS. Mitos-mitos yang salah tersebut misalnya: Hubungan seks sekali tidak akan menyebabkan kehamilan; Bila melakukan hubungan seks dan alat kemaluan laki-laki ditarik keluar sebelum mencapai klimax, maka tidak akan terjadi kehamilan; Bila remaja puteri melakukan hubungan seks dengan tetap menggunakan celana dalam tidak akan menyebabkan kehamilan; Bila setelah melakukan hubungan seks, kemudian remaja puteri loncatloncat maka tidak akan terjadi kehamilan; Bila sebelum melakukan hubungan seks dengan Pekerja Seks Komersial (PSK), alat kemaluan laki-laki diberi air liur tidak akan tertular PMS; Bila pertama kali melakukan hubungan seks, dan remaja puteri tidak mengeluarkan darah dari alat kemaluannya berarti dia sudah tidak perawan lagi;

Pembuktian rasa cinta seorang remaja puteri pada kekasihnya haruslah dengan melakukan hubungan seksual; Agar cepat sembuh setelah sifon maka laki-laki yang disunat harus malakukan hubungan seks dengan PSK. Keperawanan seorang calon isteri harus divaga, bila ingin melakukan hubungan seks lebih baik melakukannya dengan seorang PSK.

Masih banyak contoh-contoh mitos yang berhubungan dengan seksualitas yang dapat menyesatkan remaja karena kekurang tahuan mereka tentang kesehatan reproduksi. Bila remaja dibekali dengan pengetahuan kesehatan reproduksi yang komprehensif, maka remaja dapat lebih bertanggung jawab dalam berbuat dan mengambil keputusan sehubungan dengan seksualitas. Peran sekolah dan guru dalam PKRR sangat penting agar generasi remaja dapat terselamatkan dari kehamilan dan aborsi pranikah, pernikahan dini dan PMS/HIV/AIDS serta penggunaan narkoba dan minuman keras. II. Cara Menggunakan Pedoman Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Buku panduan ini merupakan bahan dasar yang dapat digunakan oleh guruguru SMP dan SMA di Kabupaten pembinaan UNFPA di propinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat. Adapun cara untuk menggunakan buku panduan ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam penentuan apakah materi pendidikan kesehatan reproduksi remaja (PKRR) akan diberikan dalam mata pelajaran yang tersediri, dalam hal ini dapat dimasukkan dalam mata pelajaran muatan lokal (MULOK) dan diberikan setiap minggu satu kali selama 50 menit sampai 1.5 jam atau akan diintegrasikan dalam mata pelajaran IPA, Biologi, IPS, Sosiologi, Antropologi, Agama (dalam hal ini agama Islam) dan atau BP dapat merupakan kebijakan sekolah dan ditentukan sesuai dengan persetujuan sekolah dengan mempertimbangkan aspek kebudayaan setempat. 2. Dalam menentukan apakah akan memberikan PKRR dalam mata pelajaran tersediri (MULOK) atau terintegrasi dengan pelajaran yang lain, hal yang dapat menjadi pertimbangan yang tetap adalah agar PKRR dapat diberikan dan dikemas menjadi bahan pelajaran yang menarik dan tidak menambah beban tugas siswa agar siswa menjadi sangat tertarik untuk mensimak materi yang diberikan. 3. Pedoman yang digunakan dalam penyusunan pedoman ini adalah kurikulum national (Kepmen 22/2006 KTSP Standard Isi). Dalam kurikulum
nasional tersebut, satu persatu kata-kata kunci yang berhubungan dengan PKRR, pada kelas berapa diberikan dan dalam mata pelajaran apa materi tersebut diberikan dijadikan pedoman kunci (Lihat Lampiran 1).

4. Materi yang tertera dalam kurikulum nasional seharusnya diterjemahkan dalam buku-buku (text book) oleh para penulis buku yang digunakan oleh siswa SMP dan SMA yang diterbitkan oleh berbagai penerbit (Daftar buku yang digunakan oleh sekolah-sekolah untuk berbagai mata pelajaran dan tingkat pendidikan yang mengandung informasi kesehatan reproduksi remaja lihat Lampiran II).

5. Namun demikian tidak semua buku menjabarkan apa yang seharusnya dijabarkan dalam buku yang digunakan di sekolah sesuai dengan kurikulum. Dalam hal ini bila dirasakan bahwa materi yang terkadung dalam buku sekolah tidak sesuai atau kurang mendalam, maka dapat digunakan Lembaran Kerja Siswa yang disusun oleh guru, materi-materi lain yang didapat dari buku-buku lain dan informasi dari berbagai website yang terpecaya di internet. Juga diharapkan bila sekolah ingin menggunakan materi PKRR yang sesuai dengan keadaan dan kebudayaan lokal serta aspek keagamaan dan menggunakan istilahistilah seksualitas atau bahasa gaul lokal yang digunakan oleh remaja, maka dalam hal ini sekolah bersama guru dapat mengembangkan materi PKRR yang sesuai dan menggunakan pedoman ini sebagai acuan. 6. Dalam pembelajaran PKRR, selain pedoman ini dan memasukkannya dalam mata pelajaran di sekolah maka kegiatan esktrakulikuler yang dapat dilakukan untuk menyampaikan dan diskusi PKRR dengan anak didik adalah sebagai berikut: a. Info yang dikembangkan dari, untuk dan oleh remaja-siswa dalam MADING (Majalah Dinding); b. Dikembangkannya peer education PKRR, sesuai program PIK KRR yang dikembangkan oleh BKKBN; c. Mengembangkan website tentang PKRR sekolah seperti yang sudah dikembangkan oleh SMA I Manungjaya, Tasikmalaya; d. Mengundang tokoh-tokoh kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja dari DEPKES, BKKBN, Universitas atau NGO yang bergerak dalam bidang ini juga tokoh-tokoh agama yang mendukung PKRR; e. Pembahasan materi PKRR dalam upacara hari Senin oleh Kepala Sekolah; f. Kegiatan-kegiatan estrakulikuler tentang PKRR yang dapat merupakan diskusi, drama, lomba puisi, lomba pidato, lomba penulisan makalah dan lomba penulisan cerpen atau poster yang dikembangakan oleh siswa. III. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Kurikulum Nasional? Setelah dianalisa ternyata kurikulum nasional tidak secara spesifik menyebutkan pendidikan kesehatan reproduksi, tetapi bidang-bidang atau kata kunci yang ada hubungannya atau berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Dalam menganalisa semua mata pelajaran yang diberikan untuk SMP dan SMA, kurikulumnya dianalisa satu per satu dan dicatat. Ternyata kurikulum yang memuat kata-kata kunci yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi hanya terdapat dalam mata pelajaran IPA, Biologi, Penjaskes, IPS, Sosiologi, dan Agama Islam. Dalam analisa ini hanya agama Islam yang kami cakup karena kami tidak mempunyai keahlian tentang agama lainnya. Selain itu penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam. Cara membaca dan menggunakan Table 1 yang memuat kata-kata kunci yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi adalah sebagai berikut: pada kolom vertikal adalah mata pelajaran dimana materi kesehatan reproduksi disisipkan; kolom horizontal adalah tingkat/kelas dimana kesehatan reproduksi dimasukkan. Contoh, di

kelas 7, dalam mata pelajaran Penjaskes, pada semester 2 dibahas tentang masalah STDs dan di kelas 8 pada semester 1 diajarkan tentang free seks. Dalam mata pelajaran IPA di kelas 8 pada semester 1 dibahas tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia dan di kelas 9 pada semester 1 dibahas tentang sistim reproduksi. Table 1 Kata-kata kunci yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dalam kurikulum nasional berdasarkan kelas dan mata pelajaran, 2008
Kelas Agama Islam 1* Hadas, najis 1* masturbasi Penjaskes IPA SMP 7 2* STDs 1* Perkembangan kepribadian 2* Pekerja seks komersial (PSK) Biologi IPS Sosiologi

1* free sex

1*&2* Hidup sehat 2* perbuatan baik dan buruk 1* Dosa besar, homoseks, zinah 1* Hukum keluarga, usia pernikahan dan menghindari perbuatan yang tercela 1* free sex

1* Pertumbuhan dan perkembangan manusia 1* Sistim reproduksi

1* HIV, PSK 2* Perjuang hari kemerdekaan

10

11

1* HIV

2* reproduksi

1* Konflik dan mobilitas sosial 1* Institusi sosial 2 *Metodologi peneltianHIV

12

Sumber: Utomo dan McDonald dkk, 2009. Catatan: 1* adalah semester satu dan 2* adalah semester 2

IV. Apa itu Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja?


Definisi tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja dapat mempunyai arti sangat luas, tetapi yang jelas artinya lebih mendalam dan luas dari hanya sekedar pendidikan seks. Tujuan utama dari PKRR adalah untuk memberi informasi dan pengetahuan pada remaja mengenai seluk beluk kesehatan reproduksi, masalah-masalah dalam kesehatan reproduksi, bentukbentuk pola-pola persahabatan antara laki-laki dan perempuan, pemahaman tentang anatomi dan fisiologi organ-organ reproduksi, terutama yang berkaitan dengan fungsi seksual dan bagaimana menjaga organ-organ reproduksi agar tetap sehat dan tidak tertular penyakit seksual. Aspek sosial dari PKRR seperti bagaimana menunda pernikahan, hal-hal yang perlu

diwaspadai oleh remaja pada waktu berpacaran dan bagaimana bernegosiasi tentang hubungan seksual yang tidak diinginkan, pelecehan sesksual, PMS/HIV/AIDS dan penyalah gunaan narkoba juga merupakan bagian penting dari PKRR. Karena masalah anatomi dan fisiologi dari organ-organ reproduksi sudah dibahas secara mendalam dalam mata pelajaran Biologi, maka dalam buku panduan ini yang menjadi penekanan adalah tentang aspek sosial dari kesehatan reproduksi, hal ini sangat jarang dibahas di dalam buku-buku textbook yang digunakan di sekolah, baik di SMP maupun di SMA. Ada berbagai cara untuk memberikan PKRR. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja dapat diberikan di sekolah, dalam mata pelajaran tersendiri (MULOK) atau diintegrasikan dalam mata pelajaran yang sesuai seperti Biologi, IPA, IPS, Sosiologi, Anhtropologi, Pendidikan Agama. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja juga dapat diberikan melalui program-program kemasyarakatan seperti yang diberikan di Youth Centre dan Karan Taruna atau Perkumpulan Remaja Masjid atau perkumpulan remaja lainnya yang tergabung dalam agama Katholik/Prostetan dan lain sebagainya. Pendidikan Kesehatan Reproduksi juga dapat diberikan di klinik-klinik kesehatan yang youth friendly seperti yang tersedia di PUSKESMAS-PUKESMAS yang sudah memberikan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (Program Pelayanan Terpadu Kesehatan Reproduksi Remaja yang dikembangkan oleh DEPKES). Cara penyampaian PKRR dapat melalui pengajaran/kuliah, pendidikan sebaya dan konsultasi, diskusi kelompok, role play dan cara-cara mengatasi masalah kesehatan reprodksi dan seksualitas, KIE secara public, dengan melibatkan pembina-pembina orang dewasa, electronic media, internet, televisi, radio atau kombinasi dari berbagai cara tersebut. Di Indonesia dalam derajat yang berbeda-beda baik dalam kedalaman pemberian PKRR, waktu dan metode yang digunakan dalam memberikan PKRR dapat dikatakan remaja yang pernah duduk di pendidikan formal sudah pernah terpapar informasi tentang PKRR melalui pelajaran-pelajaran tersebut di atas. Ada berbagai jenis PKRR yang sudah dikembangan oleh berbagai negara yang telah memberikan dan mengimplementasikan PKRR si sekolah. Dalam hal ini Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja yang komprehensive seperti yang dipaparkan di atas, terdiri dari: program PKRR yang bernama Program Menunda Hubungan Seks (Abstinence only program-abstinence only until marriage) yaitu program yang mementingkan penundaan hubungan seks secara total sebelum pernikahan; Program Menunda Hubungan Seks Plus (Abstinence Plus Program) yaitu program seperti yang diuraikan di atas, tetapi dalam program ini materi yang diberikan ditambah dengan pendidikan tentang alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan dan PMS, termasuk HIV/AIDS; dan Pendidikan HIV/AIDS (HIV/AIDS risk education, Act Smart atau Choosing Health). Program ini lebih memfokuskan pada cara-cara agar terhindar dari PMS/HIV/AIDS, bagaimana menunda inisiasi atau kontak pertama dalam melakukan hubungan seks sebelum nikah dan juga memberi informasi tentang bagaimana menggunakan condom bagi remaja yang sudah aktif secara seksual.

Inti dari PKRR Abstinence only program-Abstinence only untill marriage adalah pendidikan kesehatan reproduksi yang menekankan pentingnya menunda hubungan seks sampai pernikahan. Abstinence Plus Program adalah program pendidikan kesehatan reproduksi yang memberikan informasi tentang penundaan hubungan seks sampai pernikahan ditembah denganpendidikan tentang alat kontrasepsi dan kegunaannya untuk mencegah terjadinya kehamilan dan penularan PMS/HIV/AIDS. HIV/AIDS Risk Education/Pendidikan HIV/AIDS adalah pendidikan kesehatan reproduksi yang memfokuskan tentang PMS/HIV/AIDS: cara-cara penularannya dan bagaimana menghindarinya, cara menunda kontak seks pertama, cara menggunakan kondom bagi yang sudah aktif secara seksual. Untuk menentukan program PKRR yang sesuai untuk anak didik maka kepala sekolah dan guru, bila memungkinkan juga orangtua murid berdiskusi untuk memilih program mana yang tepat untuk diterapkan di sekolah dengan mempertimbangan aspek budaya dan agama setempat. Apakah akan memberkan PKRR yaqng konprehensif, pendidikan HIV/AIDS, atau pendidikan Abstinence only atau Abstinence plus. Setelah menentukan cakupan dari PKRR, maka materi dalam bagan berikut dapat diberikan sesuai dengan kelas siswa.

Bagan 1. Materi PKRR yang dapat dikembangkan dan dimodifikasi sesuai dengan keadaan budaya dan agama lokal, 2009 Tahap I. Bentuk-bentuk persahabatan/pacaran Persahabatan sosial yang sehat/Healthy social relationships Bentuk-bentuk persahabatan/Different types of relationships Batas-batas dalam persahabatan dengan lawan jenis/Self control in relationships Kejujuran, rasa hormat dan tanggung jawab dalam persahabatan/Honestly, respect and responsibility in relationship Memegang janji dalam persahabatan/Promise keeping

Tahap 2. Negosiasi tentang seks dan bagaimana menolak hubungan seksual Pelecehan seksual/Sexual harassment Strategi-strategi bernegosiasi untuk perilaku seksual dan bagaimana cara menolak hubungan seksual/Negotiating sexuality and how to say no Kesetaraan gender/Gender equality Keadilan sosial/Social justice

Tahap 3. Kehidupan berkeluarga Tidak melakukan dan menunda hubungan seks/Sexual abstinence Pernikahan dan kehidupan keluarga/Marriage and family Alat kontrasepsi/Contraception

Tahap 4. Hubungan seks yang aman dan penyakit menular seksual Hubungan seks yang aman/Safe sex PMS/HIV/AIDS Seksualitas yang sehat dan bahagia/Sexual pleasure? Nilai-nilai sosial dan religius tentang seksualitas/Social and religious values on sexuality Hubungan sesama jenis (homoseksual dan lesbian) dan dampaknya V. Topik-topik PKRR yang dibahas dalam buku-buku SMP dan SMA Pada bagian III, telah dibahas tentang dimana PKRR dapat diintegrasikan/disisipkan dalam mata pelajaran sesuai dengan tingkat/kelas. Dengan menggunakan panduan kata-kata kunci dalam kurikulum nasional tersebut, maka buku-buku yang digunakan di SMP dan SMA untuk mata pelajaran Biologi, IPA, IPS, Sosiologi, Penjaskes dan Agama Islam dianalisa. Buku-buku tersebut dibeli dari berbagai penerbit dan kemudian dianalisa agar mengetahui variasi dan deskripsi yang digunakan dari berbagai buku tersebut. Hampir tiga ratus buku dari tingkat SD sampai SMA dianalisa, namun untuk panduan ini hanya buku SMP dan SMA yang dianalisa.

Bagan 2. Tiga Belas Topik-topik PKRR yang ada dalam buku text book SMP dan SMA pada pelajaran IPA, Biologi, IPS, Penjaskes dan Agama Islam, 2009 1. Kebersihan alat kemaluan: Pengertian tentang organ kemaluan (alat kemaluan perempuan; alat kemaluan lakilaki); cara membersihkan alat kemaluan perempuan dan cara membersihkan alat kemaluan laki-laki. 2. PMS: pengertian tentang penyakit PMS dan bagaimana cara untuk menghindarinya. 3. HIV/AIDS: pengertian tentang penyakit HIV/AIDS dan bagaimana cara untuk menghindarinya. 4. Alat reproduksi perempuan: sindrom premenstrual (PMS-pre menstrual syndrome); kanker payudara, kanker servik dan kanker rahim; infertilitas; endometriosis. 5. Masalah reproduksi laki-laki: impoten-lemah syahwat, prostat dan ketidak suburan. 6. Kehamilan dan proses kelahiran: proses biologis dari fertilitas; tahapan kehamilan; proses kelahiran; ASI. 7. Pertumbuhan dan perkembang manusia: tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia; pubertas; menstruasi; mimpi basah; masturbasi. 8. Teknologi reproduksi: Pengaturan kelahiran (KB); berbagai teknologi untuk test darah untuk HIV; sistim reproduksi; test kehamilan; bayi tabung (IVF). 9. Institusi sosial dan perilaku seksual: pelecehan seksualpengertian dan cara untuk menghindarinya; mobilitas social dan tingkah laku seksual (buruh migran dan kemiskinan). 10. Free sex (Seks bebas): seks pranikah; kehamilan pranikah; aborsi dan aborsi pranikah dan konsekuensinya; homoseksualitas; premarital pregnancy; kumpul kebo dan PSK. 11. Institusi keluarga: Pernikahan; usia perkawinan; bentukbentuk perkawinan; kehidupan berkeluarga; hukum-hukum keluarga; hubungan suami-isteri/hubungan seksual dalam perkawinan. 12. Kekerasan seksual: perang dan kekerasan seksual; pemerkosaan; kekerasan domistik (kekerasan dalam keluarga; kekerasan terhadap isteri; kekerasan orangtua terhadap anak). 13. Religus aspek dari kesehatan reproduksi: Tata cara bersuci, berwudhu, mandi besar/wajib; perilaku terpuji dan tercela); Hadas, najus; Dosa besar, homo dan zinah; postpartum (masa nifas).

VI. Paparan butir-butir dalam kurikulum sesuai dengan bidang pelajaran dan kelas Di bawah akan dijabarkan tentang butir-butir dalam kurikulum yang sesuai dengan bidang pelajaran dan kelas yang dapat dikaitkan dengan ajaran tentang PKRR. Butirbutir dalam kurikulum nasional ini dapat dilihat secara detail di http://ww.puskur.net/index.php?menu=profile&pro=136&iduser=5. Guru agar mengkaitkan butir-butir tersebut dengan apa yang tertera dalam buku pelajaran. Bila deskripsi dalam buku pelajaran dinilai kurang sesuai oleh guru atau kurang bermanfaat informasinya maka guru dapat memodifikasikannya dan mengembangkan materi dengan mengkaitkan pada 13 issue kesehatan reproduksi di atas dan juga diskusi dengan siswa untuk masalah-masalah kesehatan reproduksi remaja yang sesuai dengan kondisi, kebudayaan dan nilai-nilai agama lokal. Bahan dalam buku sekolah yang digunakan dapat dikombinasikan dengan bahanbahan yang didapat dari buku-buku yang sudah diterbitkan oleh DEPKES, BKKBN, UNFPA, PKBI, media cetak dan elektronik, koran dan majalah, internet-website atau studi kasus lokal yang sedang menjadi masalah. Misalnya: 1. Anak SMA yang hamil sebelum menikah dan menuntut agar ia dapat mengikuti ujian nasional; 2. Kasus-kasus aborsi pranikah yang berakhir dengan tragis-ditinggalkan oleh pacar yang menghamili, digugurkan oleh dukun dan berakhir dengan pendarahan yang sangat membahayakan; 3. Kawin terlalu dini-usia muda (Kasus Syek Mudji), kawin paksa, kawin lari yang banyak terjadi di NTB; 4. Pelecehan seksual oleh guru atau kepala sekolah pada siswa; 5. Pelecehan seksual oleh oleh pelajar laki-laki pada pelajar perempuan atau antar pelajar laki-laki. 6. HP dan internet: SMS porno dan photo bugil atau porno di HP yang banyak beredar di sekolah-sekolah di Tasikmalaya, Sumatera Selatan, NTB dan NTT. Bahasan tentang kurang bermutunya infomarsi-informasi yang diberikan di internet yang mengandung informasi pornografik yang websitenya bukan diterbitkan oleh lembaga-lembaga terkemuka. Untuk mengakses informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi remaja dapat akses ke website BKKBN, CERIA-Cerita Remaja Indonesia (http://ceria.bkkbn.go.id/) yang dapat juga dijadikan tempat konsultasi remaja untuk masalah-masalah kesehatan reproduksi. Website Cerita sangat kaya akan informasi KRR yang mempunyai situs tentang: Kegiatan; CURHAT; referensi KRR; link; contact; penelitian; PIK-KRR; dan galeri. 7. Dampak dari remaja putus sekolah yang banyak terjadi terutama di tingkat SMA karena terpaksa kawin karena hamil. Pembahasan dapat berkisar dampak untuk masa depan remaja, dampak dikucilkan dari masyarakat, teman sebaya dan keluarga, dampak kesehatan fisik dan psikologi bagi perempuan muda yang belum siap untuk hamil dan melahirkan anak, dampak bagi kesehatan bayi, dampak ekonomi dan sebagainya.

10

A. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP AGAMA ISLAM/FIKIH dan AKHLAK Kelas VII, Smester I Memahami ketentuan-ketentuan taharah (bersuci) 1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan mandi wajib 2. Menjelaskan perbedaan hadas dan najis Keterangan: dalam menjelaskan tetang ketentuanketentuan mandi wajib, dapat memberikan informasi lebih mendalam tentang proses terjadinya menstruasi, bagaimana menjaga kebersihan alat kemaluan selama menstruasi dan bagaimana menggunakan alat pembalut yang baik. Konsekuensi biologis setelah mengalami menstruasi juga dapat dibahas dimana seorang perempuan bisa mengalami kehamilan bila melakukan hubungan seksual dengan laki-laki dimana penis laki-laki dimasukkan dalam vagina perempuan dan sperma dari penis laki-laki masuk ke dalam vagina perempuan. Dampak negatif dari kehamilan pada usia dini baik dari segi kesiapan fisik, mental, emosional dari perempuan yang hamil dan bayi yang akan dilahirkan juga dapat dijadikan contoh. Mengapa seorang laki-laki dapat mengalami mimpi basah perlu diskusikan. Hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan remaja dapat dibahas, bagaimana persahabatan yang baik, hal-hal yang dapat dilakukan bersama antara sahabat laki-laki dan perempuan, halhal yang harus dihindari bila bersahabat dengan teman yang berlawanan jenis.

11

Kelas VIII, Smester I Menghindari prilaku tercela 1. Menjelaskan pengertian ananiah (masturbasi), ghadab (marah), hasad (dengki), ghibah (gossip), naminah (bincang-bincang tentang berbagai issue). 2. Menyebutkan contoh-contoh di atas 3. Menghindari prilaku di atas dalam kehidupan sehari-hari. Keterangan: Masturbasi dan mimpi basah merupakan hal yang wajar terjadi bagi remaja pria yang belum menikah. Diskusi tetang apa itu mastrubasi dan mimpi basah dapat dilakukan dengan siswa putra secara khusus. Pada siswa putra juga dapat dijelaskan tentang apa yang terjadi pada perempuan, mengapa mereka mengalami menstruasi, dan apa konsekuensi dari menstruasi. Juga dijelaskan tentang hubungan seksual anatara laki-laki dan perempuan dan bagaimana perempuan yang sudah mengalami menstruasi bisa mengalami kehamilan bila melakukan hubungan seksual dengan laki-laki. Hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan remaja dapat dibahas, bagaimana persahabatan yang baik, hal-hal yang dapat dilakukan bersama antara sahabat laki-laki dan perempuan, halhal yang harus dihindari bila bersahabat dengan teman yang berlawanan jenis.

12

Kelas VIII, semester 2 Memahami tata cara puasa 1. Menjelaskan ketentuan puasa wajib 2. Memparktekan puasa wajib 3. Menjelaskan ketentuan puasa sunnah (Senin-kamis, Syawal, Arafah 4. Mempraktekan puasa sunnah seperti di atas Keterangan: dalam menjelaskan ketentuan-ketentuan tentang hal-hal yang membatalkan puasa, dapat dijelaskan juga tentang mentruasi, senggama/hubungan suami-isteri, masturbasi, mimpi basah seperti di atas. Hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan remaja dapat dibahas, bagaimana persahabatan yang baik, hal-hal yang dapat dilakukan bersama antara sahabat laki-laki dan perempuan, halhal yang harus dihindari bila bersahabat dengan teman yang berlawanan jenis. Bagaimana membina persahabatan dengan teman lawan jenis yang Islami dapat didiskusikan.

PENJASKES Kelas VII, Semester 2 13. Menerapkan budaya hidup sehat 13.1 Memahami berbagai penyakit menular seksual (PMS) 13.2 Memahami cara menghindari penyakit menular seksual Kelas VIII, Semester 1 Menerapkan budaya hidup sehat 6.1 Mengenal bahaya seks bebas 6.2 Menolak budaya seks bebas Keterangan: bentuk-bentuk persahabatan sosial yang sehat antara remaja puteri dan remaja pria dapat dibahas. Bagaimana mengekspresikan kasih sayang persahabatan dan membatasi kontak-kontak fisik dengan lawan jenis yang lebih bertanggung jawab dan tidak mengarah pada hubungan seksual (sengama). Cara-cara penularan PMS sangat perlu di diskusikan dan dibahas. Contoh-contoh dampak pergaulan bebas dapat didiskusikan. Misalnya: dampak dari berhubungan seks sebelum menikah; hubungan seks yang aman; kehamilan remaja dan dampaknya; aborsi pranikah; pernikahan remaja dan konsekuensinya.

13

Kelas VIII, Semester 2 13. Menerapkan budaya hidup sehat 13.1 Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat. 13.2 Memahami cara menghindari penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat. Kelas IX, Semester 1 Menerapkan budaya hidup sehat: 1. Memahami berbagai bahaya kebakaran 2. Memahami cara menghindari bahaya kebakaran Kelas IX, Semester 2 Menerapkan budaya hidup sehat: 1. Memahami berbagai bahaya bencana alam 2. Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VIII, semester 1 Memahami berbagai system dalam kehidupan manusia 1. Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup 2. Mendiskripsikan tahapan perkembangan manusia 3. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan 4. Mensdeskripsikan sifat zat addiktif dan psikotropika dan menghindari sifatsifat di atas. Keterangan: Bahaya narkoba dan cara-cara menghindari keterlibatan dengan narkoba perlu dijelaskan dan didiskusikan. Strategi-strategi yang perlu dikembangkan agar tidak terjebak dan terpengaruh untuk menggunakan narkoba perlu dijelaskan. Bahaya penggunaan narkoba yang dapat membuat pengguna tidak sadar dan melakukan hubungan seksual atau saling bertukar jarum suntik dan dampaknya bagi kesehatan reproduksi tertular STD/HIV/AIDS juga perlu dijelaskan. Kelas IX, semester 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia 1. Mendeskripsikan system reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan system reproduksi manusia Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 1. Mengidentifikasi kelangsungan hidup mahluk hidup melalui adaptasi seleksi alam dan perngembangbiakan.

14

Keterangan: Aspek sosial dari sistim reproduksi juga harus didiskusikan. Misalnya dicontohkan mengapa penyakit yang berhubungan dengan sistim reproduksi seperti PMS/HIV/AIDS dapat terjadi karena perilaku seksual yang tidak aman. Berganti-ganti pasangan, tidak memakai kondom dalam melakukan hubungan seksual, melakukan hubungan seksual dengan PSK, menggunakan jarum suntik secara bergantian. ILMU PENGETAHUN SOSIAL Kelas VII, semester 1 Memahami kehidupan sosial manusia: 1. Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian Kelas VIII, smester 1 Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk 1. Mengidentifikasi permasalahan penduduk dan upaya penanggulangannya 2. Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan Keterangan: elaborasi dari berbagai macam alat kontrasepsi termasuk morning after pills, yaitu pil yang dapat diminum paling lambat 24 jam setelah melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom untuk menghindari terjadinya kehamilan dapat dijelaskan. Dalam diskusi tentang alat kontrasepsi, seyoyanya dalam menjelaskan mengenai kontrasepsi alami menegaskan kelemahan dari alat kontrasepsi ini. Penggunaan kondom secara benar dan konsisten dapat menghindari dari PMS/HIV/AIDS dan juga kehamilan bila dirasakan perlu dapat dijelaskan.
Kelas VIII, Semester 2 3. Memahami masalah penyimpangan sosial 3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat 3.2 Mengidentifikasi berbagai upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat

Keterangan: Diskusi tentang bagaimana menghindari peer pressure dalam penggunaan rokok, minuman keras, narkoba, judi dan perilaku seksual sebelum menikah yang tidak bertanggung jawab. Dampak kesehatan sosial dan moral mengenai hal tersebut juga dibahas. Bahaya melakukan hubungan seksual pranikah dan kebiasaan membeli seks dapat menjadi topik bahasan kelas.

15

6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial 6.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial 6.2 Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat 6.3 Mendeskripsikan upaya pengendalian penyimpangan sosial Kelas IX, Semester 1 Memahami perubahan sosial budaya 3.1 Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya pada masyarakat 3.2 Menguraikan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan Kelas IX, Semester 2 Memahami perubahan pemerintahan dan kerjasama internasional 7.1 Menjelaskan berakhirnya masa Orde Baru dan lahirnya Reformasi 7.2 Menguraikan perkembangan lembaga-lembaga internasional dan peran Indonesia dalam kerjasama internasional 7.3 Menguraikan perilaku masyarakat dalam perubahan sosial-budaya di era global 7.4 Mendeskripsikan kerjasama antar negara di bidang ekonomi 7.5 Mengidentifikasi dampak kerjasama antar negara terhadap perekonomian Indonesia

16

B. SEKOLAH MENENGAH ATAS


AGAMA ISLAM Kelas XI, Semester 2 Menjelaskan dosa besar 10.1 Menjelaskan pengertian dosa besar 10.2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar dan menghindari perilaku tercela 10.3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-hari Keterangan: Diskusi tentang pacaran dan percintaan dengan lawan jenis dapat dibahas. Dalam menjalin percintaan, rambu-rambu percintaan yang harus dipahami agar tidak terjadi hubungan seksual yang tidak diinginkan harus ditegaskan. Bahaya dan konsekuensi dari hubungan seksual yang tidak bertanggung jawab-dilakukan hanya karena nafsu; dilakukan tanpa pengertian akan kesehatan seksual dan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom, dilakukan sebelum melakukan pernikahan, dilakukan sebelum mempunyai pekerjaan dan mandiri secara ekonomi, dilakukan sebelum matang dan siap secara emosi dan mental dapat berdampak negatif baik bagi perempuan maupun laki-laki. Bila mengalami kehamilan sebelum menikah maka konsekuensinya perlu dibahas secara mendetail. Misalnya dampak kesehatan bagi ibu hamil dan bayi yang dilahirkan; bila akhirnya memutuskan untuk menggugurkan kandungan, bagaimana dampaknya bila mengugurkan dengan cara sendiri atau melalui dukun dan bukan melalui tenaga medis. Bagaimana dampaknya untuk masa depan perempuan dan lakilaki. Bagaimana membina hubungan pacaran-percintaan yang Islami dapat didiskusikan.

17

Kelas XII, Semester 1 5. Memahami Hukum Islam tentang Hukum Keluarga 5.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam 5.2 Menjelaskan hikmah perkawinan 5.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia
Keterangan: tahapan-tahapan menuju pernikahan; proses menjalin hubungan yang menuju pernikahan; kriteria calon suami isteri yang baik; waktu pengenalan dan penyesuai diri selama masa pacaran; perlukah pertunangan; pembuktian rasa cinta dan hubungan seksual pra nikah; persiapan yang harus disiapkan sebelum masuk dalam pernikahan; masalahmasalah yang dapat timbul dalam perkawinan; pernikahan, masa depan dan kebahagiaan.

PENJASKES Kelas X, Semester I 2. Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan cara mengukurnya sesuai dengan kebutuhan dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya 2.1 Mempraktikkan latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan untuk kebugaran jasmani dalam bentuk sederhana serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri 2.2 Mempraktikkan tes kebugaran jasmani serta nilai tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri. 2.3 Mempraktikkan perawatan tubuh agar tetap segar
7. Menerapkan budaya hidup sehat 7.1 Menganalisis bahaya penggunaan narkoba 7.2 Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba 14. Menerapkan budaya hidup sehat 14.1 Menganalisis dampak seks bebas 14.2 Memahami cara menghindari seks bebas

Kelas XI, Semester 1 6. Menerapkan budaya hidup sehat 6.1 Memahami bahaya HIV/AIDS 6.2 Memahami cara penularan HIV/AIDS 6.3 Memahami cara menghindari penularan HIV/AIDS Kelas XI, Semester 2 13. Menerapkan budaya hidup sehat 13.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang untuk kesehatan 13.2 Menerapkan pola hidup sehat Kelas XII, Semester 2 12. Mempraktikkan budaya hidup sehat 12.1 Mempraktikkan pola hidup sehat

18

12.2 Menampilan perilaku hidup sehat

BIOLOGI Kelas XI, Semester 2 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas 3. 7. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia SOSIOLOGI Kelas X, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian 2.1 Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian 2.2 Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial 2.3 Menerapkan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat Kelas XI, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial 1.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan 1.2 Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat 1.3 Menganalisis hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial Kelas XII, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami dampak perubahan sosial 1.1 Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat 1.2 Menganalisis dampak perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat Kelas XII, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Mempraktikkan metode penelitian sosial 3.1 Merancang metode penelitian sosial secara sederhana 3.2 Melakukan penelitian sosial secara sederhana 3.3 Mengkomunikasikan hasil penelitian sosial secara sederhana

19

ATHROPOLOGI Kelas XI, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menganalisis kesamaan dan keberagaman budaya 1.1 Mengidentifikasi berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing, dan hubungan antar budaya Kelas XII Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Menganalisis pengaruh IPTEK terhadap penyebaran bahasa lokal 3.1 Menganalisis pengaruh IPTEK terhadap masyarakat dan perkembangan budaya 3.5 Mengkomunikasikan hasil studi dalam bentuk artikel, makalah, atau karya foto

GEOGRAFI Not Available BAHASA INDONESIA NOT AVAILABLE BAHASA INGGRIS NOT AVAILABLE

20

Lampiran Table 1 Appendix. Bibliography for reproductive health analysis of Indonesian primary and secondary school textbooks, 2008 Book Sport and health Education (Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan) Year 5 (1 sexual hygiene) Tim Penjas SD. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 5, Kelas 5 SD, Sesuai Standar Isi 2006, Yudhistira. Harianja, Kules Oloan, Hendri RivaI, Triwiyata. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Untuk SD/MI Kelas 5, PT Galaxy Puspa Mega. Jakarta. Faruq, Muhyi. 2008. Sehat dan cerdas, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk Sekolah Dasar Kelas 5, Standar Isi 2006. Grasindo. Jakarta. Sumarya, May dan Eso Suwarso. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Untuk Sekolah Dasar Kelas V, KTSP, Standar Isi 2006, PT Arya Duta. Depok. Suryatmo, Bismo, Rohenda, Tasin Sutisman dan Abdolah. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SD dan MI Kelas V, KTSP, Widya Utama. Jakarta (buku yang paling lengkap dan jelas untuk kelas V). Tim Abdi Guru. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Penjas Orkes untuk SD Kelas V, Penerbit Erlangga, KTSP, Standar Isi 2006, Penerbit Erlangga. Jakarta. Supriyanto, Joko. 2008. Gembira Berolaheaga, untuk Kelas V SD dan MI, Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Pemerdiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Tiga Serangkai. Surakarta. Year 6 (2 resisting sexual harassment) Tim Abdi Guru. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Penjas Orkes untuk SD Kelas VI, KTSP Standar Isi 2006, Penerbit Erlangga. Jakarta. Tim Penjas SD, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. 2007. Kelas 6 SD, Sesuai Standar Isi 2006, Yudhistira. Sunarya, May dan Eso Suwarso. 2007. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan, Untuk Sekolah Dasar kelas VI, KTSP, Standar Isi 2006, Arya Duta. Depok. Fahruq, Muhyi, M. 2008. Sehat dan Cerdas, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Standar Isi 2006, Grasindo. Jakarta. Harianja, Kules Oloan, Hendri RevaI dan Triwiyata. 2007. Pendidikan Jasman, Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas 6. KTPS. PT Galaxy Puspa Mega. Jakarta.

21

Suryatmo, Bismo, Sumyana, Yayat Supriyatna, Tasim Sutisman, Juli Haryanta. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SD dan MI Kelas VI. KTSP, Widya Utama. Jakarta. Supriyanto Joko. 2008. Gembira Berolahraga untuk kelas VI SD dan MI, Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, KTSP, Widya Utama. Surakarta. Year 7 (2 STDS) Karyadi, Irwan, Sujar, Cecep A. Rozak, Ngudi Nor, Sodikin Chandra, Kusnadi, Awad H. Abdurrahman, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP dan MTs Kelas VII. KTSP, Widya Utama. Faruq, Muhyi. 2008. Sehat dan Cerdas Pendidikan Jasmana, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTS kelas VII, standar Isi 2006. Grasindo. Jakarta. Nenggala, Asep Kurnia, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama, Kelas VII Jilid 1. 2006. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2006. Grafindo Media Pratama. Bandung Hudaya dkk. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VII, KTSP Standar Isi 2006. Arya Duta. Jakarta. Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kehatan untuk SMP Kelas VII. Yudhistira. Bandung.

Year 8 (1 Liberal Sex) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Faruq, Muhyi. 2008. Sehat dan Cerdas Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII, Standar Isi 2006, Grasindo. Jakarta. Roji. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP Kelas VIII, KTSP standar Isi 2006, Erlangga. Jakarta. Nenggala, Asep Kurnia. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehtan untuk Kelas VIII, jilid 2, Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2006, Grafindo Media Pratama. Bandung. Hudaya, dkk. 2007. Pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VIII, KTPS Stadar Isi 2006. Arya Duta. Jakarta. Gilang, Moh. 2007. Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMP VIII. Ganeca Exact. Jakarta. Year 9 (1 &2 Healthy living-Budaya hidup sehat) Muhajir, 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan, SMP Kelas IX, Sesuai

22

Standar Isi 2006, Yudhistira, Bandung. Year 10 (1 liberal sex) Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, SMA Kelas X. Sesuai Standar Isi, 2006. Yudhistira. Surakarta. Year 11 (1 HIV) Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA Kelas XI, 2, KTSP Standar Isi 2006, Erlangga. Jakarta. Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani Olahrga dan Kesehatan SMA Kelas XI, Sesuai Standar Isi 2006. Yudhistira. Surakarta. Irwansyah. 2007. Pendidikan jasmani Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas XI Sekolah Menengah Atas, berdasrkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, 2006. Grafindo Media Pratama. Bandung. Science (Sains IPA) Year 1 (1 Human development-Proses kehidupan) Panut, Muchtar and Kasmuri, 2006. Dunia Ilmu Pengetahuan Alam, Sesuai Standard Isi 2006.Yudhistira, Bogor. Zebua Erni, Sri Purwati, 2007. Ilmu pengetahuan alam 1 untuk SD/MI kelas 1, PT Galaxy Puspa Mega, Jakarta. Year 3 (1 Human growth) Lawalata, Shobi Z.S., Tri Puspa Febriyanti, Yuyun Wahyuni dan Istadi. 2007. Sains Modern untuk SD dan MI Kelas III, KTSP, Widya Utama. Jakarta. Suparmi. 2008. Senang belajar tematik Ilmu Pengetahuan Alam 3 SD/MI, Kelas III, Mendukung Program KTSP, Bumi Aksara. Jakarta Panut, H. dkk. 2006. Dunia IPA Ilmu Pengetahuan Alam, Semester Pertama 3A Kelas 3 SD, Yudhistira. Bogor. Susanto, Edi. 2006. Ilmu Pengetahun Alam Untuk Sekolah Dasar Kelas III, KTSP, 2006. Arya Duta. Depok. Year 4 (1 Human Growth-IPA) Year 6 (1 human growth) Prabandari, Eko, Muwarni Dewi, Kamari. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI 6, Kelas VI, Mendukung Program KTSP, Bumi Aksara. Jakarta. Haryanto, 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas VI, KTPS Standar Isi 2006, Erlangga, Jakarta. Sunarto, Rachmat, 2007. Sains Sahabatku, Pelajaran IPA untuk SD kelas 6. KTPS. Ganeca Exact, Jakarta. Year 8 (1-Pertumbuhan dan Perkembangan mahluk hidup) 23

Sumardiyanto and Isnaeni Cahyanto. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII, KTSP, Standar Isi 2006, Arya Duta. Arini, Nining, Silvianita, Agus Taufiq, Suryana, kartika Budi dan Edi Santosa. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP dan MTs Kelas VIII, KTPS, Widya Utama. Jakarta. Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri, Bambang A. Priambodo. 2007. IPA SMP untuk Kelas VIII, 2A, Semester 1, KTSP, Standar Isi 2006. Jakarta. Purwanto, Budi and Arianto Nugroho. 2007. Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, 2. KTSP 2006. Tiga Serangkai. Solo. Arisworo, Djoko, Yusa and Nana Sutresna. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VIII SMP. Berdasarkan Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar, 2006. Grafindo Media Pratama. Bandung. Kadaryanto, Wijaya Jati, Umi Chalsum, Sri Sarmini and Harsono. 2007. Biologi, Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan, SPM Kelas VIII. 2.Yudhistira. Bogor. Year IX (1-Reproduction) Arisworo, Djoko dan Yusa. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas IX Sekolah Menengah Pertaman, Jilid 3. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasaar 2006. Grafindo Media Pratama. Bandung. Silviana, Nining Arini, Murni Shintosari, Wani Herlina, Irwan Saputra, Kartika Budi, Widya Sawitar. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP dan MTs Kelas IX, KTPS, Widya Utama. Jakarta. Purwanto, Budi dan Arinto Nugroho. 2007. Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya untuk kelas IX SMP dan MTs. Berdasarkan Permindiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permerdiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Tiga Serangkai. Solo. Prawirohartono, Slamet, Sri hadayati, Abdul Khalim, Hari Subagya dan Agus Taranggono. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs 3, Kelas IX, Bumi Aksara. Jakarta. Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi, Sri Sulastri dan Bambang A. Priambodo. 2007. IPA SMP untuk Kelas IX, 3A, Semester 1. KTSP standar Isi 2006. Erlangga. Jakarta. Tim Abdi Guru (Purjiyanta, Eka, Agus Susanto, Babare Suryo Cahyo, Subagiya and Agus Triyono, (Editors) Dani Setiawan, Ery Christantie and Yulianti). 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas IX. Erlangga. Jakarta. Biology (Year 10 and 12 -- nothing stated about reproductive health in the curriculum) Year 11 Karmana Iman. 2008. Biologi untuk Kelas XI Semester 1 Sekolah Menengah Atas, 2A, Berdasarkan Tanda Kompetensi dan Kompetensi Dasar.Grafindo Media

24

Pratama. Bandung. Nur, Evi hayati dan Triessya Rubeka. 2007. Sains Biologi untuk SMA/MA Kelas XI IPA, 2, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT Galaxy Puspa Mega. Jakarta. Adnan dan Ernawati S. Kaseng. 2008. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI, Program IPA 11, KTSP, Widya Utama. Jakarta. Sayekti, Naniek Sri. 2007. Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Arya Duta. Jakarta. Pratiwi, D.A., Sri maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI, KTSP Standar Isi 2006, Penerbit Erlangga. Jakarta. Jati Wijaya, Aktif Biologi, Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. 2007. Ganeca Exact. Prawirohartono, Slamet and Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 2 SMA/MA kelas XI. Bumi Aksara. Jakarta. Social Sciences (Pengetahuan Sosial) SD Year 4 (2 Social Problems) Waliman, A., Sobirin, Zaenudin, dan Zuliani Dalimunthe, 2008. Pengetahun Sosial untuk SD dan MI kelas IV. KTSP, Widya Utama. Jakarta. Year VI Misnianto. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Arya Duta. Depok. Year 7 (1 Personality development) Year 8 (2 CSW) Sardiman, Endang Mulyani, Dyah Respati Suryo, 2008. Khasanah Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk kelas VIII SMP dan MTs, Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Terintegrasi KTPS 2006. Tiga Serangkai. Solo. Supriatna, Nana, Mamat Ruhimat dan Kosim, 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompwetensi Dasar 2006. Grafindo Media Pratam. Bandung. Sadali, I Wayan Badrika, Poerwanti Hadi Pratiwi, D.J Subroto, Daru Wahyuni dan Endang Mulyani, 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu, SMP.MTs 2, Kelas VIII, Mendukung Program KTSP, Bumi Aksara. Jakarta. Tim Abdi Guru (Sulistyo, Hasan Budi and Bambang Suprobo; (Eds) Faisol and Made Astri Karniani). 2007. IPS Terpadu untuk Kelas VIII, 2A, Semester 1 KTPS, Standar Isi, 2006. Erlangga. Suhartono, Yuni Supangat, Achmad Widodo and Zuliani Dalimunthe. 2008. Ilmu

25

Pengetahuan Sosial untuk SMP dan MTs Kelas VIII. KTSP. Jakarta. Dhohiri, Taufiq Rohman. 2007. Pengenalan Sosiologi SMP Kelas VIII. 2. Yudhistira. Jakarta. Year 9 Sosiologi Abdullah, Mulat Wigati, 2008. Sosiologi untuk SMP dan MTs IX, Standar Isi 2006. Grasindo, Jakarta. SMA Year 10 (1 conflict and social mobility) Luth, H. Nursal and Daniel Fernandez, 2006. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, KTSP. PT Galaxy Puspa Mega. Jakarta. Hardiyanti, Adwiana, 2006. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X, KTSP, Widya Utama, Jakarta. Ujianto, Budi, Nuning Wuryanti, Zaenal Abidin. 2007. Bogor. Pelajaran Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. KTSP 2006. Arya Duta. Bogor. Pudjiastiti, Pauline. 2007. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Grasindo . Jakarta. Year 11 Luth, H. Nursal and Daniel Fernandez, 2006. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI, KTSP, PT Galaxy Puspa Mega. Bekasi. Saptono and Bambang Suteng S. 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI, KTSP Standar Isi 2006. PhiBeta. Jakarta. Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA untuk kelas XI. Erlangga.Jakarta. Sare, Yuni. 2006. Antropologi SMA/MA XI. Grasindo. Jakarta. Hardiyanti, Adwiana. 2006. Sosiologi untuk SMA dan MA Le;as XI. Widya Utama. Jakarta. Tim Sosiologi. 2007. Sosiologi suatu Kajian Kehidupan Masyarakat untuk SMA Kelas XI. Yudhistira. Jakarta. Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi Memahami dan mengkaji Masyarakat untuk kelas XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Prgram Ilmu Pnegetahuan Sosial. 2. Grafindo Media Pratama. Bandung. Year 12 (1 social institutions and 2 research methodology--. HIV). Brata, Nugroho Trisnu. 2007. Antropologi untuk SMA dan MA Kelas XII. KTSP, Standar Isi 2006. Esis. Jakarta. Wahyuni, Sri Niniek and Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat Pelajaran Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII. Ganeca Exact. Jakarta. Tika, Pambundu, Amin, Andi Sopandi and Mita Widyastuti. 2006. Pengetahuan 26

Sosial Sosiologi SMA/MA 3 Kelas XII. Bumi Aksara. Jakarta. Abidin, Zaenal, Nuning Wuryanti, and Budi Ujianto. 2007. Pelajaran Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Bogor. Maryati, Kun and Juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII. KTSP Standar Isi. 2006. Esis. Jakarta. Islamic Religion (Agama Islam) Year 1 (1 Tatacara bersuci) Nuryani, Nunung, 2007. Pendidikan agama Islam untuk SD dan MI kelas I. Widya Utomo, Jakarta. Supardi, Masrun, H. Suradi, Ponco Raharjo, Choeroni, Muin Kusnoto. 2007. Senang belajar agama Islam untuk Sekolah Dasar Kelas I. Erlangga. Jakarta. Year 2 (Good behaviour)

Year 5 Masrun S. Moh. 2007. Senang Belajar Agama Islam untuk Sekolah Dasar Kelas 5, KTSP Standar Isi 2006. Erlangga. Siswadi, Aleq Masrofi, Holil Setiadi, Nunung Nuryanti. 2008. Pendidikan Agama Islam untuk SD dan MI Kelas V.KTSP. Widya Utama. Jakarta. Tim Bina karya Guru (Sayuthi, Syein, Baihaqi, Sugiyarto, Nuraini, Adriani, Singgih Agung (editor)). 2007. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar Kelas V. Erlangga, Jakarta. Farichi, Achmad et al. 2007. Khazanah Pendidikan Agama Islam Kelas 5 Sekolah Dasar. Sesuai Standar Isi 2006. Yudhistira. Bogor. New Teaching Resource (Thohir, Moh., S.M. Hidayat, Roifudin A.M., Tullah Kamuli, Sukiman Arif, Hamdi Hanif). 2007. Esis, Jakarta. Fauzi Moh. 2007. Saya Inging Menjadi Anak Saleh. Pendidikan Agama Isklam untuk Kelas V. Berdasarkan Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2006. Grofindo Media Pratama. Bandung. Maksum M.A. 2008. Khazanah Pendidikan Agama Islam untuk Kelas V Sekolah Dasar. KTSP 2006. Surakarta. Murtedjo, Bambang and Sirih. Cinta Agama Islam untuk Sekolah Dasar. KTSP. Ganeca. Jakarta. Year 7 (1 hadas, najis) Iskandar, Sofwan. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VII. KTPS 2006. Arya Duta. Bogor.

27

Ngadiyanto, Soepardjo. 2007. Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama Islam untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama. KTSP 2006. Tiga Serangkai. Surakarta. Fikri Ali, Duki, Firdaus, Jafar Siddik, Jeje Zaeni, Jonnardi Mansur, Rifdamurti, and Saefuddin Zuhri. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMP dan MTs kelas VII. KTSP. Widya Utama. Jakarta. Multahim, Abdul Muhith, Saronih Amin, Editors Hastini Nawawi and Ratnawati. 2006. Agama Islam Penuntun Akhlak. SMP Kelas VII. Sesuai Standar Isi 2006. Yudhistira, Jakarta. Tim Abdi Guru. Nasikin, Nurcholis Hanif, Mafrukhi, Editors Arum Titisari and Singgih Agung. 2007. Ayo Belajar Agama islam untuk SMP Kelas VII. KTSP Standar Isi 2006. Erlangga. Jakarta. Fauzi, Moh. 2006. Pendidikan Agama Islam untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2006. Grafindo Media Pratama.`Bandung. Year 8 (1 masturbation) Iskandar, Sofwan. 2007. Pendidikan Agama islam untuk SMP Kelas VIII. KTSP 2006. Arya Duta. Bogor. Multahim, Abdul Muhith, Editors, retnawati and Yeyet Kusniati. 2007. Pendidikan Agama Islam Penuntun Akhlak, SMP Kelas VIII. Yudhistira. Jakarta. Soepardjo and Ngadiyanto. 2007. Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama Islam untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Tiga Serangkai. Surakarta. Tim Abdi Guru. Nasikin, M., Hanif Nurcholis, H. Mafrukhi, Editors Singgih Agung and Arun Titisari. 2007. Aya Belajar Agama Islam untuk SMP kelas VIII. KTSP Standar Isi 2006. Erlangga. Jakarta. Fikri Ali, Duki, Firdaus, Jafar Siddik, Jeje Zaeni, Jonnardi Mansur, Rifdamurti, and Saefuddin Zuhri. 2008. Pendidikan Agama Islam untuk SMP dan MTs Kelas VIII. KTSP. Widya Utama. Jakarta. Faizi, Moh. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk Kelas VIII SMP jilid 2. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompete4nsi Dasar 2006. Grafindo Media Pratama.Bandung. Year 10 (2 Good and bad behaviour) Year 11 (1 big sin, homo, adultary) Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XI. KTSP standar Isi 2006. Erlangga. Jakarta.

28

Razak, Fathur. 2007. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XI. KTSP 2006. Arya Duta. Jakarta. Razak, Fathur. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XI. KTSP 2006. Arya Duta. Jakarta. Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama islam untuk SMA kelas XI. KTSP Standar Isi 2006. Jakarta. Erlangga. Year 12 (1 family law-age at marriage; 1 avoiding bad behaviour). Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XII. KTSP Standar Isi 2006. Erlangga. Jakarta.Ubaidillah, Luthfi, Ubaidillah, Luthfi and Siti Mahmudah. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XII. KTSP 2006. SArya Duta. Jakarta. Margiono, Junaidi Anwar and Latifah. 2006. Agama Islam Lentera Kehidupan SMA Kelas XII. Sesuai Standar Isi 2006. Yudhistira. Jakarta.

7.

29

Potrebbero piacerti anche