OMETAFISIKA STUDY CLUB
Sekretariat : d/a, PT WIDYA ANALISINDO, THE GARDEN CENTER SUITE # 5-06 Cilandak Commerci
I. Cilandak KKO, Jakarta 12560 - Indonesia, Phone : (62.21 7801917 Fax. : (62.21) 7801578
Alamat Baru : Wisma Adhiwirakerta Lantai 2 . Jl. Wijaya I no. 7
Tip. ; 7265834 — Fax : 7265837
MELALUI AUTO-HIPNOSIS
MENYUSUN PROGRAM INSANI
DAN
MENERIMA PROGRAM ILAHI
Oleh:
Dr. Erwin Kusuma , SpKJ
eee
Diccramahkan dalam Sarasehan Metafisika Study Club
Di Hotel Kebayoran Jakarta
Tanggal 16 Juni 2002.MELALUI AUTO-HIPNOSIS
MENYUSUN PROGRAM INSANI
DAN
MENERIMA PROGRAM ILAHI *
Dr. Erwin Kusuma , SpKJ **
“ Siapa mengenal dirinya,
sesungguhnya
dapat mengenal Tuhannya”
Pendahuluan
Istilah auto-hipnosis berasal dari bahasa Gerika (Yunani).
Auto- , dari kata autos yang berarti sendiri.
Hipnosis, dari kata hypnos yang berarti tidur ; karena dahulu, proses ini di-
lakukan pada seseorang dalam keadaan berbaring seperti tidur. Autohipno-
sis berarti keadaan hipnosis pada seseorang yang dapat dilakukannya sendiri
sebagai subyek ( sujet , dalam bahasa Perancis ) tanpa didampingi fasilitator.
Ternyata, dalam keadaan hipnosis , bukan sikap badan yang penting , tetapi
keadaan istirahat santainya otak , yang dikenal dengan keadaan alfa (alpha
state) , yaitu keadaan seseorang yang bila direkam aliran listrik di kepalanya
( EEG : Elektro-ensefalografi ) memperlihatkan dominannya irama alfa
(8 -12 Hz) ; keadaan seimbang yang dapat dicapai dengan latihan Relaksasi
(PRE : Physiological Relaxation Exercise)
Keadaan ini, terdapat pada orang yang bertapa, samadhi, meditasi, tahannuts
dsb. ; juga pada orang yang sedang menggunakan kekuatan jiwa bawah
sadamya (“tenaga dalam”, yaitu energi elektromagnetik 6 — 14 mikron).
Manusia seutuhnya
Pada bagan terlampir , dapat diperhatikan bahwa manusia seutuhnya , terdiri
dari unsur Iahi (Roh) yang berfungsi sebagai Programmer , Unsur Langit
(badan bioplasmik) sebagai Disket (jiwa bawah sadar) dan Unsur Bumi (ba-
dan seluler) sebagai Printer (jiwa sadar). ‘“Print-out” yang sehat dapat di-
peroleh bila Programnya sehat , Disketnya sehat dan Printernya juga sehat.
* Bahan bahasan untuk Sarasehan Metafisika Study Club di Hotel Kebayoran,
Jl. Senayan No. 87 Blok S. Kebayoran Baru. Jakarta, pada hari Minggu , tanggal
16 Juni 2002 , pukul 10.00 -13.00.
** Psikiater Anak, dengan pendalaman dibidang Kesehatan Mental Spiritual.Erwin Kusuma Autohipnosis - 2
Dengan mengenal diri sebagai makhluk rohani yang berjasmani halus dan
berjasmani kasar , maka sesungguhnya manusia dapat mengenal Tuhannya.
Program yang sehat ( Unsur Ilahi : roh )
Positive thinking , sudah bagus , tetapi lebih baik lagi adalah Positive Pro-
gramming atau niat positif dari batin (roh) ; disebut juga “mbatin” atau
niat ingsun (karena saya/ingsun, adalah roh). Thinking, masih di otak (inteli-
gensi badan kasar), bukan di batin.
Program yang positif, adalah program yang menimbulkan kedamaian
(salam / Arab, shalom / Ibrani, shanti / Sanskerta , dsb.) :
Bila berniat sehat, programkan sehat ; bukan : tidak sakit.
Bila berniat tenang, programkan tenang ; bukan : tidak cemas/gelisah/takut.
Bila berniat kuat, programkan kuat ; bukan : tidak lemas/lemah, dsb.
Bila berniat nyaman, programkan nyaman ; bukan : tidak nyeri/gatal, dsb.
Bila berniat semangat, programkan semnangat ; bukan : tidak letib/lesu, dsb.
Program ini, segera direkam dalam disket bila seseorang berada dalam kea-
daan alfa (relaksasi) dan dicetak oleh printer. Makin mantap rekamannya,
makin baik hasilnya.
Disamping rekaman yang eksplisit (sengaja diniatkan) dapat juga terjadi
rekaman secara implisit (tidak sengaja terekam).
Bila seorang anak mendengar berkali-kali dari orang tuanya , bahwa makan
buah pagi-pagi, akan menyebabkan sakit perut ; maka hal itu akan terrekam
dan saat anak tadi makan buah dipagi hari, akan mengalami sakit perut ;
berbeda dengan orang yang tidak pernah merekamnya (sengaja maupun ti-
dak sengaja) dan dapat menikmati jus buah dipagi hari..
Program damai, akan memberikan “panen” kedamaian ; dan sebaliknya.
Ini adalah Hukum Keseimbangan Dinamik Sebab-Akibat , yang merupakan
hukum alam ciptaan Tuhan (sunnatullah) dan dikenal sebagai Karma Pala
( Buah Perbuatan ) ; lihat pula :
PB Galatia 6:7 “Apa yang ditabur orang, itu juga yang dituainya....”
Qs 41 Fush shilat 46. “Siapa beramal saleh, adalah untuk dirinya sendiri ;
dan siapa berbuat jahat , adalah atas dirinya sendiri.”