"Bapak Ibu, Rina bukan orang yang menyersh
kepada nasib. Dari Faisal saya belajar apa arinya
berjuang, dan kita idakakan pernah bebas kalau tidak
‘xemperjuangkan kebebasan ita. Rina tidak menyessl
‘dan tidak pernah merasabersalah ethadap diti Rina
sendir. Rina hanya menyesl telah membuat Bapak
ddan Ibu barangkali malu kepada tetangga. Tapi Rina
sendiri bisa mengatai semua ini Manfkan Rina dul
berbohong dan bilang tidak ah siapa bapak anak ini
Soalnya Rina dulubingung, bgaimana menjlasan hubungen Rina
dengan Faisal, sedangkan Faisal senditi sampai sckarang tidak
pemah kembal.Percayalah Bapak Ibu, Rina melakukan semusnya
atas nama cinta. Rina bukan perempuan murahan yang bisa
dipegang-pegang sembarang orang seperti yang mungkin Bapak.
Ibu pikirkan. Rin telah berbuat, din Rina kin alean bertanggung,
jab.”
“Apa yang akan amu lakukan Rina
"Keluar dari cumah ini dan bekerj.”
"Bekerja apa
”Ada deh!”
Senjuiew Rina pergi membawa ransl,
"Rina masih dl Jakara,” katanya,
Bapaledan Ibu sudsh esanjurmenanamknskap untuk peeaya
Di televisi, Bapake dan Ibu melihat Rin. Ta sedang membagi-
bagi bungs di jalanan, Kemudian membagi-bagi sus, Lanta lain
ali nasi bungkus untule para demonstrn. Perutnya sudah besat
sell
"Rina sekarang ike Suara Ibu Peduli” kacacetangga yang,
‘ye nonton.
“Apa itu?” Bapak dan Ibu bertanyaberbarengan
"Bangsagicugitulah, membantw orang miski.”
150
"Memangnya Rina sudah kaya?”
"Bukan begicu. Harus ada orang yang bisa mencae dana dati
‘orang kaya dan membaginya dengan rata kepada orang miskin.”
“Dibagi grt
"Bukan. Ita mengaja tidak bak,”
"die
Dial murah.”
‘Bupak dan Ibu manggut-manggut
Sere it tlevisi menyiarkan dafiar dan foto orang-orang,
yang hilang.Termasuk Faisal
“Tapi Bapakedan Ibu tidak mengenal Faisal
Di kantor Suara bu Pedi, sambil memegang peruenya Rina
‘menonton televii
‘Waktu ada gambar Faisal matanya berkacaaca
Jaberta, 1999)
°Ganat nga yang ea dbl bet can ang mh ease
‘azn Dir juga deg nas mol onal al dar aa Vuh
Midi Mato aan Men an eget Ol Sean ened
tahun 1957.
151