Dalam perekonomian tertutup sederhana yang melakukan kegiatan ekonomi ada 2 sektor yaitu :
1. Rumah Tangga/Keluarga.
Pengeluaran dari sektor ini disebut pengeluaran konsumsi atau Consumption Expenditure.
2. Perusahaan/Produsen/Business Sector.
Pengeluaran dari sektor ini disebut pengeluaran investasi atau Investment Expenditure.
Dalam perekonomian ini, pengeluaran masyarakat seluruhnya meliputi pcngeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan untuk investasi. Jadi pengeluaran rnasyarakat seluruhnya tersebut merupakan pendapatannya. Dalam rumus dapat ditulis :
y = C + I
dimana:
y =
C =
= Pendapatan nasional per peri ode Konsumsi rumah tangga per peri ode Investasi per periode
54
C = a + cY
dirnana
C = Tingkat konsumsi
a = Tingkat konsurnsi pada saat pendapatan (Y) = ()
c / MPC (Marginal propensity to consume adalah merupakan perubahan tingkat konsumsi sebagai akibat dari perubahan pendapatan.
Untuk menganalisa pendapatan nasional, ada 2 variabe! :
I. Vanabel Indogen lang nilamya dapat diperoleh setelah dihubungkan dengan variabel dalarn suatu model.
2. Vanahel Exogen rnerupakan variabel yang besamya ditentukan oleh kekuatan diluar model. Dalam pembaha-un ini variabel Investasi rnerupakan variabel exogen (dianggap tetap).
Bentuk urn urn fungsi konsumsi sebagai berukut :
~C
MPC = -- , besarnya 0,5 > c >
.-11'
Y = Pendapatan nasional.
Untuk mernperoleh suatu persamaan gans dan fungsi konsumsi, maka rumusnya :
C = (APCn - MPC) Yn + MPC x Y ,dimana:
APCn = A verege propensity to consume pada Y sebe sar n.
APC adalah perbandingan an tara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan
nasronal.
Cn APCn =-Yn
55
C/periode
MPC.Yn
APCn· Yn
n
Gambar 1 FUllgsi Konsumsi
Contoh: Pada tingkat pendapatan nasional Rp 200.000.000.- dengan tingkat konsumsi Rp 190.000.000,-. Pada tingkat pendapatan nas ional mencapai Rp 240.000.000,- dengan tingkat konsumsi Rp 220.000.000,-
Dari masalah tersebut, maka dapat dicari fungsi konsumsinya sebagai berikut :
Cn 190.000.000
APCn = = = 0,95
Yn 200.000.000
~C 220.000.000 - 190.000.000
MPC = = = 0,75
~Y 240.000.000 - 200.000.000 C = (APCn - MPC) Yn + MPC x Y
= (0,95 - 0,75) 200.000.000 + 0,75 Y = 40.000.000 + 0,75 Y
Jadi fungsi konsumsinya : C = 40.000.000 + 0,75 Y
56
0,25
Untuk mencari tingkat keseimbangan (Break Even level), maka syaratnya :
Y = C
Y = 40.000.000 + 0,75 Y 0,25 Y = 20.000.000
40.000.000
Y =-----
= 160.000.000
Jadi tingkat pendapatan Break Even level = Rp 160.000,-
Saving/Tabungan adalah merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Rumus saving :
S = Y - C
S = Y - (a + cY)
~S
S = (1 - c) Y - a dim ana: l-c = MPS = -- atau perubahan ~Y
tingkat saving sebagai akibat dari perubahan tingkat pendapatan.
Contoh : Fungsi konsumsi C = 40.000.000 + 0,75 Y maka fungsi savinganya adalah :
S = Y - C
S = Y - (40.000.000) + 0,75 Y S = 0,25 Y - 40.000.000
57
C,S (000.000)
150
C = 0,75y + 40
100
200
50
40~------------------~~------------
20
-100
Gambar 2
Fungsi Konsumsi dan Saving
Hubungan antara MPC dan MPS sebagai berikut :
MPC + MPS = 1
APCn + APSn = 1
Contoh : Fungsi konsumsi C = 20.000.000 + 0,75 Y
58
Tabel 1
Pendapatan, Konsumsi, Saving, MPC, MPS, APC dan APS
y C S MPCn MPSn APCn APSn
(000.000) (000.000) (000.000)
0 20 -20
0.75 0.25
20 35 -15 1.75 -0.75
0.75 0.25
..J.O 50 -10 1.25 -0,25
0.75 0.25
60 65 - 5 11/12 -11/12
0.75 0.25
SO SO () 1 0
n.75 0.25
100 Y5 5 0,95 0,5
0.75 0.25
120 125 10 11/12 1/12
n.75 0,25
I..J.O I..J.O 15 25/28 3/28 5.2. PENDAPATAN NASIONAL EKUILIBRIUM DAN INVESTASI.
S umber pendaparan nasional (Y l bera val dari konsumsi dan investasi. Pendapatan nasional drgunakan untuk konsumsi dan saving.
Pendapatan nasional mencapai ekuihbrium, jika :
S = I
Cara mencari syarat tersebut ada 2 sebagai berikut :
I. Menggunakan persamaan pokok.
Y = C + I dan Y = C + S
Y = Y -> C + I = C + S S = I
2. Menggunakan persarnaan S = I.
S=I-> S=Y-C Y - C = I
Y - (a + c Y) = I
I
Y = -- (a + I) 1 - c
59
Contoh: Fungsi konsumsi per tahun C = 20.000.000 + 0,75 Y
Investasi per tahun = Rp 40.000.000
Pendapatan nasional ekuilibrium terjadi :
S=I -> S=Y-C
Y - (20.000.000 + 0,75 Y) = 40.000.000 -20.000.000 - 0,25 Y = 40.000.000
60.000.000
Y=-----
0,25
= 240.000.000
Tingkat konsumsi ekuilibrium :
C = 20.000.000 + 0,75 Y
C = 20.000.000 + 0,75 (240.000.000) = 200.000.000
Tingkat saving ekuilibrium :
Y=C+S S=Y-C
S = 240.000.000 - 200.000.000 = 40.000.000
240
Y=y
C,l,S (000.000)
200
60
40~~ -=~~~ __
S = O,25y - 20
100
240
Gambar 3
Pendapatan, Konsumsi dan Saving Ekuilibrium
60
Tabel 2
Pendapatan nasional, Tingkat Bunga dan Investasi
l.
Investasi atau pembentukan modal dalam analisis pendapatan nasional adalah :
Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri-industri.
Pengeluaran mas) arakat untuk mendirikan tempat-tempat tinggal.
Pertambahan dalam nilai persediaan bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi.
3.
Namun dalam masalah ini difinisi investasi yang terpenting adalah seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri.
Besar kecilnya tingkat investasi ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga.
Semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin menurun tingkat investasinya, sebaliknya semakin rendah tingkat bunga, maka semakin bexar tingkat investasinya,
Y (Pendapatan Nasional) r (Tingkat Bunga: I ( Investasi)
160.000.000 30 Cf'r 20.000.000
200.000.000 25 7c 30.000.000
2'+0.000.000 20 % 40.000.000 r/Tahun
30
25
20
I (000 ooo.
1(000.000)
40
30
20
I (000. OOCl)
20 30 40 50
Gombar .j Hubungan Pendapatan Nasional . Tingkat Bunga dan Investasi
61
Investasi dalarn hubungannya dengan Tingkat pendapatan nasional dibedakan :
I. Investasi Otonom ( Autonomous Investment) adalah Investasi yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pendapatan nasional dan tingkat bunga.
2. Investasi Dorongan (Induced Investment) adalah investasi yang dipengaruhi oleh perubahan pendapatan nasional.
Dari segi yang menggunakan, rnaka investasi dibedakan :
1. Investasi Pemerintah (Public Investment) adalah suatu investasi yang dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan tidak mencari laba tapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya investasi untuk pembangunan jalan ray a, rumah sakit, dsb.
2. Investasi Swasta (Private Investment) adalah investasi yang bertujuan untuk mencari laba dan didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional.
3. Investasi Luar negeri adalah investasi yang dilakukan diluar negeri atau kekayaan yang ada .diluar negeri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya suatu investasi adalah sebagai berikut :
1. Ramalan Masa Depan.
Suatu investasi akan dilakukan, jika diramalkan bahwa pada masa yang akan datang akan memberikan manfaat.
2. Tingkat Bunga.
Semakin tinggi tingkat bunga, maka kegiatan investasi cenderung mengalami penurunan dan sebaliknya.
3. Perubahan dan Perkembangan Tehnologi.
Untuk mengadakan perubahan dan mengembangkan suatu tehnologi, maka juga diperlukan suatu investasi.
4. Tingkat Pendapatan Nasional.
Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional, maka investasi cenderung mengalami peningkatan dan sebaliknya.
5. Keuntungan Perusahaan.
Biasanya tidak semua laba yang diperoleh perusahaan itu dibagikan kepada pemiliknya. sebesar prosentase tertentu dari Iaba itu digunakan perusahaan untuk investasi.
Fungsi investasi dapat ditulis sebagai berikut :
I = 10 + aY
dimana :
I = jumlah pengeluaran investasi 10 = Jumlah investasi pada Y = 0
a atau MPI (Marginal Propensity to Invest) LlI
MPI=---
LlY
62
S-z
Pcndapatan nasional Ekuilibrium dicapai dengan syarat :
S = I
10 - So
y = ----
Contoh : Fungsi konsumsi C = 0,75y + 20.000.000
I = 20.000.000 + 0,05 Y
Tingkat pendapatan nasional ekuilibrium 20.000.000 - (-20.000.00Cl)
I == 2().OOO.000 + 0,05 (200.000.000) == 30.000.000
S.l!tahull IO()O 0(0)
S = O.2Sy - 20
20
10
100
y rr ah un «oo. ooo:
200
Gambar 5
Pendapatan Nasional , Saving dan Investasi Ekuilibrium
63
5.3. MULTIPLIER.
Multiplier atau angka pengganda adalah hubungan kausalantara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut mempunyai angka yang tinggi, maka perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan mernpengaruhi terhadap tingkat pendapatan nasional juga besar dan sebaliknya. Perubahan pendapatan nasional itu ditunjukan oleh suatu angka pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.
Syarat-syarat agar kenaikan pendapatan nasional berlipat ganda jika dibandingkan dengan bertarnbahnya invcstasi adalah sebagai berikut :
I. Jika penerirna pendapatan itu segera membelanjakan kernbali uang yang diterima.
2. Jika uang yang diterima itu dibelanjakan untuk produksi dalarn negeri. Jika dibelanjakan untuk produk luar negeri, maka proses penambahan pendapatan akan terjadi di luar negeri. Proses pemindahan keluar negeri ini disebut kebocoran (Leakage).
3. Proporsi tambahan pendapatan yang dibelanjakan kernbali tetap.
Pendapatan nasional berubah sebagai akibat dari perubahan nilai komponen sebagai berikut :
l. Investasi (I).
2. Consumsi (C).
3. Pengeluaran Pemerintah (G).
4. Ekspor dan Impor (X/M).
Jika pendapatan nasional itu berubah karen a adanya peru bah an investasi, maka rumusnya sebagai berikut :
l1Y
====> k = _-
111
dimana: k == besarnya multiplier.
Y = besarnya perubahan pendapatan nasional. I == besarnya perubahan investasi.
Pendapatan nasional ekuilibrium rumusnya :
11 Y == k l1I
Y == (a + I)
l-c
Pertambahan investasi sebesar 111 yang berakibat peru bah an pendapatan nasional sebesar 11 Y, maka :
1
Y + 11 Y == __ - (a + I + 11 I) I-c
64
dimana k =
~Y L11
maka:
Y + L1Y = --- (a + I) --- (L1I)
l-c
1
-- (a + I) + ~ Y = --- (a + I) + --- (L1I)
l-c l-c l-c
L1 Y = (L11)
l-c
L1Y
L11
l-c
Angka pengganda investasi sebagai berikut :
.vv 1 1
k =--=---= =---
~I l-c I-MPC MPS
Contoh :
Fungsi konsumsi: C = 0,75 Y + 20.000.000
Pada peri ode pertama besarnya investasi Rp 40.000.000 per tahun dan periode kedua Rp 80.000.000 per tahun.
Dari soal terse but dapat dihitunga :
1. Besarnya angka pengganda/multipher Investasi.
k I = --- =====> k I = --- = --- = 4
I-c
1-0,75
0,25
2. Bevamya pendapatan nasional ekuilibrium pada periode pertama.
I = 12 - 11 ====>
I = 80.000.000 - 40.000.000 I = 40.000.000
--- (20.000.000 + 40.000.(00)
Y
1-0,75 Y = 240.000.000
Untuk periode kedua :
Y
--- (20.000.000 + 80.000.000)
1-(J,75
Y = 4()0.000.000 at au bisa dengan cara lain :
Y = Yl + k
====> Y = 240.000.000 + 4 (40.000.000) Y = 4()0.000.000
65
3. Besarnya konsumsi keseimbangan. keseimbangan peri ode pertama :
C = 0,75 Y + 20.000.000 ::::=> C = 0.75 (240.000.000) + 20.000.000 C :::: 200.000.000
Keseimbangan periode kedua :
C = 0,75 Y + 200.000.000 ::::=> C :::: 0,75 (400.000.000) + 20.000.000 C = 320.000.000
4. Besarnya saving keseimbangan.
Saving keseimbangan pada periode pertama :
S = 0,25 Y - 20.000.000 ==> S = 0,25 (240.000.000) - 20.000.000 S = 40.000.000 atau dengan cara
S = Y - C
== 240.000.000 - 200.000.000 = 40.000.000
Saving keseimbangan pada periode kedua :
S = 0,25 Y - 20.000.000 ===> S = 0.25 (400.00Cl.OOO) - 20.000.000 S = 80.000.000 atau dengan cara