Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Transformasi Linear
BAB VIII
Transformasi Linear
VIII.1 Pendahuluan
Suatu fungsi yang memetakan suatu vektor di ruang vektor V ke ruang vektor
W ( dinotasikan dengan T : V Æ W ) disebut sebagai transformasi linear bila
untuk setiap u , v ∈ V berlaku:
1. T (u + v ) = T (u) + T (v)
2. T ( k u ) = k T ( u ) , dengan k skalar.
Contoh 8.1.1
x − y
2 3 x
Diketahui T : R Æ R dengan T = x , Apakah T merupakan
y y
transformasi linear ?
Jawab
x x
Misalkan u = 1 , v = 2
y1 y2
Syarat 1
x +x
u + v = 1 2 maka
y1 + y 2
x1 + x 2 − ( y1 + y 2 ) x1 − y1 x2 − y2
x1 + x 2
T (u + v ) = T = x1 + x 2 = x1 + x2
y1 + y 2 y + y y y
1 2 1 2
= T (u) + T (v)
Syarat 2
k x
Untuk sembarang skalar k , k u = 1
k y1
kx1 − ky1 x1 − y1
k x1
T ( ku) = T = kx1 =k x1 = k T (u )
k y1 ky y
1 1
x − y
x
Kedua syarat terpenuhi , jadi T = x merupakan transformasi linear.
y y
Contoh 8.1.2
2x
2 3 x 2
Apakah T :R Æ R dengan T = x merupakan transformasi linear ?
y y 2
Yuliant Sibaroni
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
63
Transformasi Linear
Jawab
Fungsi diatas bukan transformasi linear karena tidak memenuhi syarat ke–2
k 2 x1 2 x1
2 2
yaitu untuk sembarang skalar k, T( k u ) = (kx1 ) ≠ k T( u ) = k x1
(ky ) 2 y 2
1 1
Contoh 8.2.1
Tentukan basis dan dimensi dari Ker(T) dan R(T) dari transformasi linear
1 −1 2
T : R3 Æ R2 dengan T( u ) = A u , dengan u ∈ R3 dan A =
− 2 2 − 4
Jawab
a. Kernel
Ker(T) adalah ruang nol dari T( u ) = A u = 0 . Jadi Ker(T) merupakan ruang
solusi dari SPL A u = 0 . Dengan melakukan eliminasi Gauss– Jordan
s − 2t 1 − 2
didapatkan solusi SPL adalah u = s = 1 s + 0 t
t 0 1
1 − 2
Jadi basis Kert(T) = 1 , 0 dan dim Ker(T) = 2
0 1
Yuliant Sibaroni
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
64
Transformasi Linear
b. Jangkauan
R(T) merupakan himpunan dari b dengan A u = b . Kalau kita perhatikan
maka R(T) merupakan ruang kolom dari A. Dari eliminasi Gauss – Jordan
1 − 1 2
pada A didapatkan A ~ …~
0 0 0
1
Jadi basis R(T) merupakan basis ruang kolom A yaitu : dan dim R(T) = 1.
− 2
Ketika membahas masalah transformasi matriks , maka hal utama yang ingin
diketahui tentunya adalah bayangan suatu vektor dari transformasi tersebut dan
matriks transformasinya . Penentuan matriks transformasi tergantung dari
faktor – faktor yang diketahui.
Contoh 8.3.1
Misal { v 1, v 2, v 3 } merupakan basis R3. Transformasi linear T : R3 Æ P2
memiliki fungsi T( v i ) = w i dengan
v 1= ( 1,1,–1 ) , v 2 = ( 0,1,–1 ) , v 3 = ( 0,0,–1 ) , p(x) = 1 – x +x2 , q(x) = 1+ 2x2
r(x) = 2x – x2 .
a. Tentukan matriks transformasi A sedemikian hingga A v i = w i !
b. Tentukan bayangan ( 1,2,1 ) dari transformasi tersebut !
− 1
c. Jika [ z ]A = − 1 , tentukan bayangan z !
1
Jawab
A v i = w i , jika B =[ v 1 v 2 v 3 ] dan C = [ p(x) q(x) r(x) ] maka AB = C
Karena v 1, v 2, v 3 basis R3 , maka B bujursangkar dan B–1 ada sehingga
didapatkan A = CB–1 . Pada soal diatas
1 0 0 1 1 0
a. B = 1 1 0 , C = − x 0 2 x
− 1 − 1 − 1 x 2 2x 2 − x 2
1 0 0
–1
Kemudian B dicari dan didapatkan B = –1 − 1 1 0
0 − 1 − 1
0 1 0
Jadi A = CB–1 = − x − 2x − 2 x
− x 2 − 2x 2 x 2
Yuliant Sibaroni
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
65
Transformasi Linear
1 1 0 1 0 1 2
T 2 = A 2
= −x
− 2x − 2 x 2
= − 5x
= 2 –5x –4x2
1 1 − x 2 − 2x 2 x 2 1 − 4 x 2
− 1
c. [ z ]B = − 1 berarti z = – v 1 − v 2 + v 3 , bayangan z dapat ditentukan
1
dengan beberapa cara , yaitu :
1. T( z ) = A z , dengan A adalah matriks transformasi pada
jawaban (a)!
− 1
2. dapat dicari tanpa menggunakan A . Karena [ z ]A = − 1 = k ,
1
maka z = B k sehingga T( z ) = T( B k ) = AB k = C k . Jadi
1 1 0 − 1 −2
T( z ) = C k = −x 0 2 x − 1 = 3x = −2 +3x – 4x2
x 2 2 x 2 − x 2 1 − 4 x 2
Contoh 8.3.2
2 x + 2 y
x
x − y
Diketahui transformasi matriks T : R3 Æ R4 dengan T y = ,
x+z
z
y+z
Tentukan matriks standar untuk T !
Jawab
2 .1 + 2 .0 2 2 0
1 0 0
1 − 0 1 −1 0
T [e1 ] = T 0 = = , T [e2 ] = T 1 = , T [e3 ] = T 0 =
1 + 0 1 0 1
0 0 1
0 + 0 0 1 1
Yuliant Sibaroni
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
66
Transformasi Linear
2 2 0 2 x + 2 y
1 − 1 x
0 y = x − y
Jadi matriks standar untuk T = A = dengan A x+z
1 0 1
z y + z
0 1 1
Diketahui ruang V,W dengan dimensi ruang vektor berturut–turut n dan m dan
transformasil linear T: V Æ W dengan fungsi T( x ) , x ∈ V. Jika A,B
merupakan basis V,W maka untuk setiap x ∈ V dapat ditentukan [x ]A
dengan [x ]A ∈ V. Karena T( x ) ∈ V maka juga dapat ditentukan [T( x )]B
dengan [T( x)]B ∈ B.
[T(a 1 )]B , kalau diperhatikan secara seksama maka vektor ini merupakan
kolom pertama dari D. Secara umum matriks Transformasi (T) terhadap
basis A dan B = [ [T(a 1 )]B [T(a 2 )]B ...[T(a n )]B ] .
Jika transformasi linear bekerja diruang vektor yang sama , T : V Æ V , maka
matriks T terhadap basis A = [ [T(a 1 )]A [T(a 2 )]A ...[T(a n )]A ]
Contoh 8.3.3
y
x
T = − 5 x + 13 y
2 3
Diketahui transformasi linear T : R Æ R = dengan
y − 7 x + 16 y
Yuliant Sibaroni
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
67
Transformasi Linear
Jawab
a. Misal D adalah matriks T terhadap basis A dan B , maka D =
3 5
T T
1 B 2 B
1 2
3 5
T = − 2 , T = 1
1 − 5 2 − 3
1 1 2 3
3 5 1 = …= 1
T = − 2 = ... = 0 , T =
1 B 5 2 − 3 −1
B − 2
1 3
Jadi matriks T terhadap basis A dan B = 0 1
− 2 − 1
k1 3 5 k 2 k − 1
b. [x ]A = k Æ 1 1
= didapatkan k = 1
2 1 2 k 2 1 2
1 3 2
− 1
Jadi T( [x ]A ) = 0
1 = 1
1
− 2 − 1 1
Yuliant Sibaroni
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
68
Transformasi Linear
Latihan 8
a
T b =
3
1. Periksa apakah T : R Æ P2 dengan (abc ) +(a+b)x +(a+c)x2
c
transformasi linear ?
3. V dibangun oleh vektor – vektor yang orthonormal a 1, a 2, …, a n .
Periksa apakah proyeksi orthogonal z terhadap V merupakan
transformasi linear !
4. Diketahui transformasi nol T: R3 Æ R2 , dengan T( x ) = A x . Tentukan
basis dan dimensi dari ker (T) dan R(T) !
5. Diketahui transformasi matriks T : R4 Æ R3 memiliki matriks
1 0 − 1 2
transformasi D = 2 2 1 1 . Tentukan basis dan dimensi dari ker
0 2 3 − 3
Yuliant Sibaroni
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
69
Transformasi Linear
c. T( [x ]A ) , dengan x = ( 2,1,2 ) !
d. T( [x ]A ) , dengan x = –3 a 1 + 2 a 2 – a 3
1 0 0 1 1 − 1 0 1
dan W = , , , adalah basis M22 .
0 1 1 0 0 1 1 − 1
Yuliant Sibaroni
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom