Sei sulla pagina 1di 25

BAB

PEKERJAAN MEKANIKAL /
ELEKTRIKAL
15

15.1. Ketentuan Umum


Ketentuan-ketentuan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

15.1.1. Ketentuan Kontraktor.


Kontraktor harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :
1. Harus mempunyai izin-izin kerja yang masih berlaku, antara lain :
Instalasi listrik dan penangkal petir.
 TDR dari Kaltim
 SIKA/SPI dari PULN Kaltim
Instalasi Fire Protection Fire Hydrant & Sprinkler - TDR dari Kaltim
 Ijin dan Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi atau dari Dinas
Pemadam Kebakaran
Instalasi Air/Plumbing/Deep Well.
 TDR dari Kaltim
 Ijin Kerja dari PDAM Kaltim
 Ijin kerja pembuatan sumur bor
2. Kontraktor melaksanakan pekerjaan Instalasi Mekanikal dan Elektrikal
berdasarkan dan sesuai dengan :
Ketentuan Umum ini
Uraian dan Ketentuan teknis
Gambar-gambar bestek
Ketentuan administrasi
Perintah Direksi di Lapangan baik tertulis maupun lisan.

15.1.2. Peraturan dan Syarat-Syarat Umum


Dasar peraturan dan persyaratan untuk pemasangan instalasi adalah :
1. Untuk Instalasi Listrik :
Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 1987 (PUIL 1987).
Peraturan Instalasi Listrik (Menteri PU dan T No. 023-PRT-1978).
Syarat-syarat penyambungan listrik (Menteri PU & T No. 024-PRT/1978).
Pedoman pengawasan instalasi listrik, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. 59/PD/1980.
Peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen atau Lembaga Pemerintah
yang berwenang dan telah diakui penggunaannya, diantaranya dari
Departemen Pekerjaan Umum, yaitu :
 Standard NFC, VDE/DIN, AVE, VIDE, BS, WEMA, JIS.
 Standard penerangan buatan didalam gedung-gedung 1978,
Dit.Jen. Cipta Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
 Penerangan alami siang hari dari bangunan 1981, Dit. jen. Cipta
Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
2. Untuk Instalasi Plambing dan Deep Well.
Pedoman Plambing Indonesia 1979 (PPI 1979)
Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air
buangan : rancangan 1968. (Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat
Teknik Penyehatan).
Ketentuan dari PDAM Setempat.
3. Untuk Instalasi Pemadam Kebakaran dan Fire Detection.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang
Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran pada
bangunan gedung.
Petunjuk perencanaan bangunan dan lingkungan untuk pencegahan
Bahaya Kebakaran pada bangunan rumah dan gedung (SKBI-
2.3.53.1987/UDC 699 81 : 72.01).
Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis, Departemen tenaga Kerja
dan Transmigrasi No. 01/DP/1980.
Panduan Perencanaan System Hydrant untuk pencegahan Bahaya
Kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. (SKBI 3.4.53.1987/UDC
699.81.614.843).
Panduan Pemasangan Pemadam Api ringan untuk gedung pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung (SKBI
3.4.53.1987/UDC 699.81.614.845).
Panduan Pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.
(SKBI 3.4.53.1987/UDC 699.81.614.84) dad Departemen Pekerjaan
Umum.
Standard NFPA, dimana sudah diakui penggunanaannya di Indonesia.
Standard FUC, dimana sudah diakui penggunaannya di Indonesia.
Pedoman Plambing Indonesia 1979 (PPI 1979).
4. Untuk Instalasi Penangkal Petir.
PUIL 1987
Pedoman Instalasi Penyalur Petir Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. 28/DP/1978.
Pedoman Perencanaan penangkal petir SKB-1.5.53.1987/UDC
699.887.2.
5. Untuk Instalasi Telephone. .
Peraturan Instalasi SLTO/STLTD dan Peraturan Sentral Telepon
Langganan, Perum Telekomunikasi.
Pedoman pemasangan Saluran Rumah Gedung Bertingkat Perumtel.
Spesifikasi Sentral Telepon Langganan Otomat/tidak otomat Litbangtel
Perum. Telekomunikasi.
Petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat.
6. Untuk Instalasi Sound System.
Ketentuan yang berlaku umum mengenai arus lemah. sound system.
Petunjuk Pemasangan Sounds dari Pabrik.
15.1.3. Pelaksanaan Pekerjaan dan Bahan.
Ketentuan tentang pelaksanaan pekerjaan dan bahan :
1. Lingkup Pekerjaan.
Dan pemasangan peralatan dan instalasi mekanikal dan elektrikal.
Pengurusan izin-izin sampai memperoleh izin sertifikat yang diperlukan
kepada Badan / jawatan yang berwenang untuk instalasi mekanikal dan
elektrikal PLN, PAM, Jawatan Keselamatan Kerja.
Melakukan pemeriksaan/testing atas instalasi dan peralatan yang
tergasang.
Melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh pemberi tugas hingga
mengenai betul seluruh instslasi.
Penyambungan PLN.
PDAM, telephone penyambungan dan pemasangan (jasa pengurusan)
2. Penjelasan Umum Pekerjaan :
Semua ketentuan mengenai pemasangan instalasi yang berlaku umum
dimana tidak ditentukan lain, adalah tetap mengikat Kontraktor
dianggap mengetahui ketentuan-ketentuan ini.
Jika didalam melaksanakan ternyata salah satu bagian instalasi yang
sukar/tidak dapat dilaksanakan, maka hal tersebut harus segera
dibicarakan dengan Direksi.
Untuk menentukan prosentase dari pekerjaan yang telah dilaksanakan,
Kontraktor diwajibkan membuat laporan tertulis harian dan mingguan
dari apa yang telah dipasang dan dimintakan pengesahan kepada
Direksi.
3. Syarat mengenai bahan ;
Semua bahan disediakan oleh pihak Kontraktor.
Bahan/material yang akan dipasang terlebih dahulu harus memenuhi
syarat dan diserahkan contoh untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Apabila peralatan tersebut menurut pendapat Direksi tidak memenuhi
syarat, maka Pihak Kontraktor harus segera menyingkirkan bahan-bahan
tersebut dan menggantikannya dengan yang baik.
4. Syarat Keselamatan Kerja.
Dalam pelaksanaan harus diperhatikan adanya alat-alat keselamatan
kerja yang memenuhi syarat-syarat / peraturan perburuhan, disamping
syarat-syarat indikator yang dapat mengukur / menunjukkan adanya
tegangan / arus listrik.
5. Serah terima pekerjaan.
Pekerjaan dapat dianggap selesai dan diterima setelah penyerahan
tersebut telah dilakukan test dan telah dinyatakan baik oleh Direksi.
Pada waktu serah terima pekerjaan Kontraktor harus menghadiri dan
memberikan penjelasan-penjelasan sehingga memungkinkan
penerimaan oleh pihak pemberi tugas.

6. Gambar Revisi :
Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar revisi instalasi
yang dipasang / as built drawing untuk :
 Arsip Pemberi Tugas (3 set)
 Keperluan pengurusan izin-izin, sebanyak yang diperlukan.

15.2. Persyaratan Teknis Instalasi Listrik


15.2.1. Lingkup Pekerjaan.
1. Pekerjaan Instalasi Listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk
testing dan commisioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-
bahan pembantu dan lain-lainnya, sehingga diperoleh instalasi listrik yang
lengkap dan baik serta diuji dengan seksama siap untuk dipergunakan dan
baik instalasi tenaga maupun instalasi penerangan.
Pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
Panel Utama (LVMDP)
Panel Genset
Sub panel
Panel-panel cabang sesuai single line diagram.
Kabel.
Kabel utama dari papan pembagi utama ke jaringan PLN.
Kabel pembagi dari LVMDP ke panel.
Pengawatan dan peralatan dari sub panel ke pemakaian.
Lampu-lampu (lightning fixtures, exit lightning dan emergency
lightning).
Pentanahan.
2. Testing dan Commisioning.

15.2.2. Elektrode Konduktor Pengetanahan.


Pipa Galvanized Ø 3/4" dengan bar copper electroda ukuran 50 mm2 dan
dimasukkan dalam pipa Galvanized dan dibaut pada elektroda seperti pada
gambar. Kedalaman elektroda tidak kurang dari 6 m dan tanahan pengetanahan
max. 5 ohm.
Kontrol box dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan tutup beton, pengetanahan
untuk pengaman harus terpisah dengan pengetanahan netral trafo, generator
maupun penangkal petir.

15.2.3. Persyaratan teknis system distribusi listrik Tegangan Rendah.


Panel distribusi utama tegangan rendah ini terdiri atas panel distribusi utama
tegangan rendah (LVMDP) dan panel-panel cabang sesuai gambar one line
diagram.

15.2.4. Persyaratan Bahan.


1. Panel Listrik.
Panel dibuat dari besi plat dengan tebal minimal 1,6 mm untuk sub
panel, dan 2 mm untuk papan pembagi utama.
Panel harus mempunyai pintu dan dilengkapi dengan kunci tanam jenis
master key.
Panel harus dicat dengan 2 kali cat dasar dan 3 kali cat akhir dengan
jenis cat duco, warna cat akhir akan ditentukan setempat.
Panel-panel buatan pabrik pembuat panel Indonesia.
Komponen-komponen panel seperti MCCB, MCB Sekering NH Fuse
Disconnecting switch, Pilot Lamp & Circuit Breaker, harus buatan Merlin
Gerin atau sederajat.
2. Kabel.
Jenis kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
System Jenis kabel
 MDP NYFGBY
 MDP-Sub Panel NYY
 Kabel untuk kotak-kontak khusus NYY
 Kabel penerangan dan kotak-kontak biasa NYM
 Kabel lampu luar bangunan NYY
Kabel produksi dalam negeri yang sudah mendapat sertifikat dari
LMK/SPLN.
Penarikan kabel NYM dalam pipa PVC Ø 5/8 ” ex ega type AW. diatas
kabel duct.
3. Lampu-lampu (Lighting Fixtures).
Merk dan jenis yang dipergunakan adalah sbb :
 Lampu TL
 Lampu tabung merk Philips type cool day light atau sederajat.
 Ballast Elektronik merk Philips, Artolite, LOMM atau sederajat
 Body lampu dibuat dari plat baja dengan ketebalan minimal 0,7 mm
dan dicat dengan cat bakar, warna putih merk Artolite, Simplex
atau sederajat. .
 Lampu holder (fitting lampu) buatan Philips atau sederajat. Lampu
Pijar philips atau sederajat. Lampu langit-langit buatan Artolite,
Simplex atau sederajat.
4. Saklar dan Kotak-kontak

15.2.5. Persyaratan Pemasangan.


1. Panel.
Konstruksi, penempatan peralatan dan kabel harus rapi kuat terpasang,
aman dan mudah diperbaiki.
Tiap-tiap panel harus ditanahkan dengan tahanan pentanahan maksimal
5 Ohm diukur setelah tidak hujan minimum selama dua hari.
2. Kabel Utama.
Pemasangan kabel memenuhi persyaratan dari pabrik kabel dan
persyaratan umum yang berlaku.
Semua penarikan kabel harus menggunakan sistem roll untuk
memudahkan pekerjaan dan kabel tidak rusak karena tekukan dan
puntiran.
Sebelum penarikan kabel dimulai, Kontraktor harus menunjukkan
kepada direksi pekerjaan alat roll tersebut serta alat-alat lainnya.
Setiap kabel distribusi yang berada dalam bangunan tidak boleh ada
sambungan.
Semua penyambungan kabel ke terminal busbar dipanel harus
menggunakan kabel schoen dengan sistem press dan di patri.
Pemasangan kabel harus rapi, lurus dan kuat terpasang pada bagian
bangunan.
Konduit kabel mempunyai diameter minimum 2.5 x diameter kabel-Kabel
dalam bangunan.
Kabel-kabel yang turun ke kotak-kontak dan saklar.
Tiap-tiap penyambungan kabel harus berada dalam terminal box metal
dan lilitan penyambungan kabel tersebut ditutup dengan las dop 3 m.
Jalur kabel diatas langit-langit yang lebih dari dua jalur harus berada
diatas rak kabel yang dibuat dari besi siku, besi plat (jenis nobi) dengan
lebar dua kali jumlah lebar kabel.
Kotak-kontak harus dipasang 30 cm dari lantai, khusus untuk pada lantai
dasar tinggi stop kontak 60 cm dari lantai. Kapasitas kotak-kontak 10
amp, dan untuk kotak-kontak khusus 16 amp.
Sakelar harus model tanam, dipasang 130 cm diatas lantai, kapasitas 6
amp, dan 10 amp.
Tiap group penerangan diperkenankan maksimum 12 titik nyala.
Semua instalasi didalam ruangan harus merupakan pemasangan tanah
(inbow).
3. Lampu-lampu.
Lampu-lampu harus terpasang kuat pada bangunan tetapi harus mudah
dibuka.
Harus dipasang dengan ketinggian yang sama.
Harus dipasang dengan lurus sejajar dengan bagian bangunan pada
arah vertikal maupun horizontal.

15.2.6. Commissioning dan testing.


1. Kabel-kabel distribusi sebelum disambung keperalatan harus diukur tahanan
isolasinya.
2. Setelah semua instalasi selesai dipasang aliran listrik telah dimasukkan, maka
jaringan instalasi harus ditest terhadap group-group yang telah dipasang
apakah telah sesuai dengan gambar.
3. Setelah jaringan dibebani beban terhadap masing-masing fase; Semua
bahan-bahan peralatan dan tenaga yang diperlukan selama testing,
balancing commision dan perbaikan, atas kerusakan yang timbul sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

15.2.7. Dokumentasi Instalasi.


Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Kontraktor kepada pemberi
tugas, Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi-dokumentasi
sebagai berikut :
3 (tiga) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (as built drawing) yang
telah diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
2 (dua) set : Buku instruksi pemakaian dan pemeliharaan
untuk peralatan-peralatan.
2 (dua) set : Keterangan hasil baik pemeriksaan instalasi listrik dari PLN. 2
(dua) set : Berita Acara hasil Testing.

15.3. Instalasi Penangkal Petir


15.3.1. Scope Pekerjaan
1. Pembuatan dan pemasangan System 3000 lightning protector serta
peralatannya pengetanahan.
2. Pengukuran tahanan sistem.

15.3.2. Ketentuan / Syarat Teknis


1. Pemasangan instalasi penangkal petir harus memenuhi syarat-syarat yang
berlaku :
PUIL 1987
AVE
VIDE
2. Pedoman Penangkal Petir SKB : 1.5.53.1987IUDC: 699-887.2
3. Pembuatan dan pemasangannya sesuai gambar rencana.
4. Pengurusan.

15.3.3. Ketentuan System


Penangkal Petir yang dipakai adalah System 3000 lightning protector.

15.3.4. Pemasangan :
1. Lighting Electrode :
Electrode dipasang pada ketinggian sebagai tercantum pada gambar.
Pemasangan pada rangka/tiang pipa galvanis Ø 2" dan Ø 1 1/4".
Pemasangan tiang dipasang kuat pada rangka/atap beton.
2. Earthing Conductor :
Dipakai kabel ex produksi dalam negeri yang sudah mendapatkan
sertificat LMK/SPLN. Pemasangan dalam bangunan dengan klem khusus
(sadel klem). Turun ke tanah pada bagian luar bangunan pipa pelindung
PVC AW Ø 1 1/4" sekualitas BANLON/PRALON.
penyambungan diatas Rod Electrode dan dibuatkan Bak Kontrol ukuran
40 x 40cm dalamnya 40 cm.
Pada belokan-belokan Earthing Conductor harus dibuat lengkungan
dengan radius 15 x diameter luar kabel.
3. Rod Electrode.
Rod Electrode dibuat dad pipa galvanis minimum diameter 1 1/4"
dengan ujungnya disambung dengan pipa tembaga diameter 1 1/4"
sepanjang 60 cm (atau disambung dengan tembaga masif 1 1/4"
sepanjang 60 cm). Ujung pipa tembaga dipotong miring sepanjang 10
cm, bila dipakai tembaga masif bagian ujung diruncingkan sepanjang 10
cm.
Earthing Conductor pada Rod Electrode dipakai BC 70 mm2.
Rod Electrode dipasang pada satu tempat, jarak ke pondasi bangunan,
1.5 meter. Rod Electrode ditanamkan ketanah sampai ujung pipa
tembaga mencapai air tanah (lebih dari 4 meter).
4. Pengukuran tahanan system :
Pengukuran tahanan sistem dilakukan pada sambungan dalam bak kontrol
dengan megger tanah, dalam keadaan sambungan terpasang (dua kali
pengukuran). Tahanan maksimum 1 (satu) Ohm. R System 1 (satu) Ohm.
5. Kontraktor telah menyerahkan dokumen-dokumen sesuai dengan yang
dicantumkan pada Ketentuan Umum.

15.4. Uraian dan Ketentuan Teknis Pekerjaan Instalasi Telepon


15.4.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk didalam lingkup pekerjaan ini ialah :
1. Pengadaan / pemasangan instalasi / telepon termasuk pemasangan
peralatan utama / instalasi pengabelan utama.
2. Menyediakan tenaga-tenaga yang cukup ahli dalam bidangnya, untuk
memasang peralatan dan perkabelan, melakukan pengukuran, testing dan
penyetelan, sehingga selunah sistem dapat berfungsi dengan memuaskan.
3. Untuk dan atas nama Pemberi Tugas menyelesaikan prosedur pengujian
Instalasi dengan PERUMTEL serta penyambungan ke jaringan PERUMTEL.

15.4.2. Uraian dan Persyaratan untuk perkabelan didalam gedung.


1. Umum
Instalasi didalam gedung pada dasarnya terbuat dalam dua bagian :
Kabel pokok, yang menghubungkan kotak pembagi (yang ada disetiap
lantai) ke tempat MDF.
Saluran penanggal, yang menghubungkan pesawat telepon ke kotak
pembagi.
Penarikan kabel ke out let sama dengan kabel untuk kepesawat telepon
sesuai dengan syarat-syarat instalasi. Kabel-kabel pokok harus ditarik melalui
sesuatu shaft yang telah ditentukan.
Saluran penanggal ditarik diatas langit-langit (diatas langit-langit dari lantai
dibawahnya).
Penarikan kabel dari outlet telephone ke Terminal Box pada tiap lantai
melalui plafond (diatas langit-langit) dengan pelindung trunking kabel
telephone jenis PVC.
2. Instalasi :
Instalasi pada dasarnya dilakukan menurut ketentuan yang dikeluarkan
oleh PERUMTEL.
Pada prinsipnya seluruh instalasi dilakukan secara inbouw.
Semua kabel, baik kabel pokok maupun seluruh penanggal, harus ditarik
didalam pipa.
Penyambungan pipa harus dengan soch atau T Doos. .
Penyambungan pipa harus dilem, T Doos harus ditutup.
Didalam satu pipa hanya boleh ditarik sebanyak-banyaknya tiga kabel.
Kabel pokok dari terminal box pada setiap lantai yang menuju ke MDF,
dan kabel yang dari terminal box sampai ke out let telephone tidak
diperbolehkan adanya sambungan.
3. Kotak Pembagi.
Kotak dibuat dari plat besi (tebal minimum 0,5 mm).
Kotak harus dapat ditutup dengan rapat dan diberi kunci.
Untuk Instalasi Inbouw.
Dilengkapi dengan Terminal (sekrup solder) yang sesuai dengan ukuran
kabel. Terminal untuk kabel masuk dan kabel keluar harus terpisah,
sedangkan penyambungannya dilakukan dengan jumpereing.
Kotak harus dicat disesuaikan dengan warna dinding.
Contoh barang harus dimintakan persetujuan dahulu dari Direksi
Pekerjaan.
4. Kabel (buatan dalam negeri yang sudah mendapat sertifikat PERUMTEL):
Isolasi dan selubung luar dari PVC. .
Tiap pasang harus dipuntir (Twisted) dan mempunyai kode warna yang
jelas untuk membedakan dari pasangan yang lain.
Screen dari lembar aluminium atau timah putih.
Kawat-tembaga dengan ukuran 0,6 mm atau lebih.
Sebelum pemasangan dimulai, contoh barang harus diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan. Penyerahan contoh
harus disertai data teknis dari kabel yang bersangkutan.
5. Pipa dan konduit :
Untuk seluruh instalasi dipakai pipa PVC Ega / setara.
Ukuran pipa disesuaikan dengan ukuran kabel yang akan ditarik.

6. Pengukuran :
Kontraktor diwajibkan untuk melakukan pengukuran tahanan isolasi dan
tahanan loop untuk semua pair yang telah dipasang.
Pengukuran dilakukan dari out-put MDF sampai ke rozet pesawat
telepon.
Dalam hal pair tersebut tidak sampai rozet, maka pengukuran dilakukan
sampai ke ujung yang terjauh.
7. Pengujian oleh PERUMTEL.
Kontraktor diwajibkan untuk mengurus dan membiayai pengujian
instalasi oleh PERUMTEL, sampai diperoleh surat lulus pengujian.
Semua dokumen yang diperlukan untuk pengujian tersebut harus
disiapkan oleh Kontraktor.

15.5. Uraian dan Ketentuan Teknis Pekerjaan Instalasi Fire


Detector
15.5.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan semua peralatan dan bahan instalasi, serta
melakukan pengetesan dan percobaan sistem sampai berfungsi dengan baik.
Termasuk juga dalam lingkup pekerjaan ini ialah penarikan kabel-kabel dari tiang
telpon, serta pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pekerjaan instalasi
(pembobokan dan perbaikan kembali).

15.5.2. Mutu Peralatan dan bahan


1. Peralatan dan bahan yang diajukan harus bermutu tinggi.
Bagian-bagjan alat yang sama fungsinya harus dapat ditukar-tukar tanpa
menimbulkan kesulitan teknis. Peralatan produksi Eropa Barat, Australia,
Amerika.
2. Peralatan dan bahan yang diajukan harus dalam keadaan baru 100 %.
3. Barang-barang yang diajukan harus disertai dengan data-teknis (brosur)
secukupnya.

15.5.3. Penjelasan Sistem


Pada tiap zone dipasang sebuah atau lebih alarm bell dan manual alarm station.
Jika salah satu zone memberikan sinyal kebakaran, maka alarm bell pada zone
tersebut harus berbunyi, demikian pula alarm bell bersama pada tempat control
station. Alarm bell hanya bekerja untuk indikasi pada masing-masing lantai.

15.5.4. Detail peralatan Sistem Fire Alarm


1. Alarm Bell.
Bekerja dengan tegangan 24 V DC 15 mA
Diameter gong : 6"
Intensitas suara : above 90 dB/m
15.5.6. Instalasi
1. Untuk instalasi dipakai kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2 ex
produksi dalam negeri yang sudah mendapatkan sertifikat LMK/SPLN.
2. Pemasangan instalasi dalam pipa pelindung PVC diameter 0,5" secara
inbouw.
3. Sambungan kabel diatas langit-langit hanya boleh dilakukan pada unit-unit
detector.
4. Control station dipasang pada dinding. Tinggi dari lantai akan ditentukan
bersama dengan Direksi.
5. Manual alarm station dipasang 150 cm dari lantai.
6. Alarm Bell dipasang di dinding, 200 cm dari lantai.

15.5.7. Uji Terima


1. Uji terima dilakukan atas permintaan tertulis dari Kontraktor. Waktunya akan
ditetapkan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan Pemberi Tugas.
2. Didalam uji terima tersebut, kerapian instalasi akan diperiksa dan semua
fungsi akan dicoba.

15.5.8. Persyaratan untuk serah terima pekerjaan


1. Kontraktor telah menyerahkan dokumen-dokumen sesuai yang ditentukan
mengenai Ketentuan Umum
2. Serah terima untuk kedua (terakhir) kali dapat dilakukan setelah masa
garansi dilalui dengan memuaskan.

15.5.9. Jaminan dan masa pemeliharaan


1. Perwakilan/Distributor /Sole Agent sebagai Kontraktor pembantu wajib
memberikan jaminan atas peralatan yang dipasang terhadap kesalahan
fabrikasi, untuk waktu 12 bulan terhitung mulai tanggal penyerahan
pekerjaan untuk pertama kali.
2. Selama masa jaminan tersebut PerwakilanlDistributor/Sole Agent sebagai
Kontraktor pembantu wajib melakukan pemeliharaan dan perbaikan cuma-
cuma, termasuk mengganti komponen-komponen yang rusak bukan karena
kesalahan pemakaian.

15.5.10. Perwakilan
Untuk peralatan yang ditawarkan harus mempunyai Perwakilan/DistributorlSole
Agent di Indonesia/Yogyakarta.
15.6. Uraian & Ketentuan Teknis Pek. Instalasi Pemadaam
Kebakaran
15.6.1. Lingkup Pekerjaan.
1. Penyediaan dan pemasangan pompa pemadam kebakaran 2 buah.
2. Penyediaan dan pemasangan pressure tank.,5Kliter dan pressure switch
dengan perlengkapan lainnya.
3. Penyediaan & pemasangan perlengkapan listrik untuk menja-lankan pompa,
serta pengamanan dan pengontrolan pompa.
4. Penyediaan dan pemasangan perlengkapan instalasi pemadam kebakaran
diluar bangunan dan didalam bangunan.
5. Pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pekerjaan ini.

15.6.2. Penjelasan mengenai sistem.


1. Pemadam kebakaran dengan menggunakan Hydrant Box. Tekanan air dalam
sistim pipa pemadam kebakaran diperoieh dari pompa pemadam kebakaran.
Air diisap langsung dari reservoir dan ditekan ke pipa pemadam kebakaran
seluruh kompleks.
2. Untuk Instalasi Pillar Hydrant disambung dengan Instalasi Pillar Hydrant kota
dengan memakai valve sesuai petunjuk dari Jawatan Pemadam Kebakaran
setempat.
3. Setiap hydrant box dalam gedung harus terpasang landing valve 1,5" harus
tersedia pula landing valve dengan ukuran 2,5" untuk keperluan petugas
pemadam kebakaran.
4. Untuk pertolongan mula dapat pula dipakai air dari Menara Air melalui
cabang khusus dari Header dengan pipa diameter 3" dengan stop valve dan
non return valve
5. Untuk hydrant yang didalam bangunan dipergunakan Hydrant Box lengkap
dengan globe valve dan fire hose. Untuk Pillar Hydrant fire hose ditempatkan
pada Fire Departement atau pada hose box yang ditempatkan disamping
Pillar Hydrant.
6. Didalam Hydrant Box dilengkapi dengan leading valve dan kopling van de
heade Ø 2 1/2".
7. Instalasi pipa dari hydrant diluar bangunan dilengkapi dengan Siameese
Connection.

15.6.3. Pemasangan
1. Pompa-pompa
Pompa-pompa dipasang dalam ruang pompa diatas pondasi beton dengan
berat beton dua kali berat pompa. Pemasangan seperti pada gambar.
2. Pipa Isap.
Pipa Tekan dad pompa diperlengkapi dengan stop valve dan pompa return
valve, pressure tank dan pressure switch. Pipa Isap dan Pipa Tekan dicat
dasar dan cat finish warna merah.
4. Dipasang pipa penguji (drain) dengan ukuran minimal 2" diambil dad pipa
header.
5. Pipa Pemadam Kebakaran.
Pipa Utama diameter 4" (jenis pipa galvanized, medium class, BS 1387
atau setaraf SII.
Pipa yang ditanam dalam tanah diberi lapisan asphatl dan kain goni.
Pemasangan pipa sesuai dengan gambar.
Pipa ke cabang header Menara Air untuk Pemadam Kebakaran
disambung ke non return valve yang sudah disediakan pada cabang
header tersebut.
Sambungan-sambungan pipa dengan sambungan flens dilas untuk pipa
dengan diameter lebih besar dad 3". Untuk pipa dengan diameter
dibawah 3" dengan draad.
Kerangan pembuka tanki gravitasi perlu dipasang solenoide valve
sehingga dapat dikendalikan jarak jauh.
6. Gambar kerja sebelum dilaksanakan harus mendapat pengesahan dari
Depnaker.

15.6.4. Testing.
1. Seluruh instalasi pipa harus dilaksanakan testing dengan test pressure 10
atm bagian pembagian, masing-masing selama 24 jam tanpa ada '
kebocoran/penurunan pada test pressure. Setiap kali dilakukan
penyambungan pipa pemadam kebakaran dilakukan testing ini (sehubungan
dengan pekerjaan pemasangan).
2. Seluruh sistem dilakukan percobaan sampai ben`ungsi dengan baik.
3. Peralatan testing disediakan oleh Kontraktor dan atas beban/biaya
Kontraktor.

15.6.5. Sistem pengabelan dan Panel Listrik dari Pemadam Kebakaran Gedung
1. Lingkup Pekerjaan.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah :
Pemasangan panel-panel
Pengabelan ke peralatan
Control system
Pekerjaan testing
2. Standard clan peraturan-peraturan instalasi :
Material, peralatan maupun cara-cara instalasi harus sesuai dengan standard
clan peraturan-peraturan instalasi yang ada dan telah ditentukan oleh :
PUIL Edisi 1987
Peraturan-peraturan yang telah ditentukan PLN
Peraturan-peraturan yang telah ditentukan Pemerintah, termasuk dari
Dinas Kebakaran
Peraturan-peraturan yang telah dalam spesifikasi ini maupun yang
terdapat didalam gambar-gambar
Material, peralatan maupun cara-cara instalasi yang dilakukan menurut
standard yang lain dan memberi hasil yang sama atau lebih baik, bisa
juga dipakai asal mendapat persetujuan.

15.6.6. Sistem Instalasi Listrik.


Sistem tegangan listrik ke jaringan distribusi adalah 380 Volt 3 phase, 220 Volt, I
phase, dimana neutral dihubung - tanahkan (ground neutral).

15.6.7. Sistem pengabelan.


1. Power Cable.
Pengabelan harus dilaksanakan dengan cable NYA yang dilindungi pipa
PVC. - Penyambungan ke motor-motor menggunakan pipa flexible
dad.
Cara pelaksanaan sesuai dengan rekomendasi dari Pabrik Pembuat pipa.
2. Control Cable.
Pelaksanaan sesuai dengan power cable.
Cable dalam tanah menggunakan cable NYY yang dilindungi pipa PVC
jenis AW yang ditanam pada kedalaman 80 cm.
3. Dipasang isyarat bila supply daya listrik ke panel pompa terputus.

15.6.8. Panel Listrik.


Panel Listrik harus dipilih dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tahan
terhadap kerusakan mekanis. Tebal minimum panel listrik adalah 1,5 mm untuk
wall mounted dan 2 mm untuk free standing. Semua peralatan didalam panel
harus dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan operasinya,
pemeliharaannya dan perbaikannya. Peralatan diberi tanda yang terang untuk
memudahkan pengaturannya. Pengabelan didalam panel harus diatur secara baik
dan penyambungannya menggunakan terminal. Tipe dari peralatan harus sesuai
dengan short circuit maupun ampere-rating yang diinginkan dalam gambar.
Sistem starting seperti manual/automatic switch, push button (tombol),
contractor, automatic star delta starter dan pengaman (overload protection) dan
semuanya yang dipasang pada panel listrik, termasuk dalam pekerjaan ini.

15.6.9. Control System.


Pengabelan ke alat-alat pressure switch, push button, level control relay,
automatic starting system dan sebagainya termasuk dalam pekerjaan ini.
Pengabelan harus serapi mungkin dengan menggunakan pipa dan flexible
connection.

15.6.10. Instalasi hubungan pengetanahan.


Panel listrik yang ada didalam Ruang Pompa, harus dihubung tanahkan. Semua
peralatan yang memerlukan hubungan pengetanahan harus dihubungkan ke
sistem tersebut.
15.6.11. Testing
1. Semua motor-motor harus dicek bahwa arus yang mengalir sesuai dengan
ratingnya.
2. Semua control sistem harus dicek sesuai dengan fungsinya. - Semua kabel-
kabel harus dicek isolasinya dengan 500 Volt "Megger"Test Set. Untuk kabel-
kabel yang terjauh letaknya dari Panel Utama harus dicek tegangannya,
apakah masih memenuhi syarat yang ditentukan. Kabel-kabel harus dipasang
sesuai dengan warna yang ditentukan oleh PLN. ';

15.6.12. Dokumentasi Instalasi.


Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Kontraktor kepada Pemberi
Tugas, Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi-dokumentasi
sesuai dengan yang dicantumkan mengenai Ketentuan Umum

15.7. Pekerjaan Teknis Instalasi Plumbing


15.6.11. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan,
bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lain sehingga diperoleh
instalasi plumbing yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap
untuk dipergunakan, yaitu terdiri dari :
1. Alat-alat Sanitair :
Closet Jongkok
Meja cuci tangan (washtafel)
Floor Drain
Floor Clean Out (type lantai)
Tempat Handuk
Kaca Cermin
2. Sistem Air Bersih :
Pemipaan dari koneksi pipa PDAM sampai bak penampung bawah tanah
(Ground Reservoir).
Pemipaan dari Ground Reservoir sampai alat-alat Sanitair.
3. Sistem Air Kotor dan Air Bekas.
Pemipaan air kotor/air bekas dari semua closet, urinoir, zink, (bak cuci
piring) dan floor drain sampai ke septicktank dan rembesan.
4. Pipa ventilasi dari semua titik ventilasi ke udara luar.
5. Sistem pembuangan pipa penguras dan over flow dari Menara Air ke selokan
terdekat.
6. Pembuatan Sumur Pantek dengan kedalaman ± 20 meter.
Pipa Air Hujan :
Pemipaan dari atap gedung sampai selokan air hujan.
15.7.2. Persyaratar bahan dan peralatan
1. Alat-alat Sanitair :
Closet duduk
Closet jongkok
Washtafel
d.1. Cermin
d.2. Planset
d.3. Tempat handuk
Urinoir
Kitchen zink
Floor drain
Kraan
Clean Out plug
2. Pemipaan air bersih :
Pipa
Pipa air bersih dipergunakan galvanized steel pipe class medium.
Fitting T6
Untuk fitting pipa galvanized digunakan galvanized maleable iron 150
spi, screw type. - Valve. Untuk valve sampai dengan diameter 2 1/2"
dipergunakan bronze 150 spi, screw end, untuk valve 3 keatas
dipergunakan sekualitas cast iron 150 spi, flanged.
3. Sistim air kotor dan air bekas.
Pemipaan air kotor/air bekas dan vent disini dipergunakan bahan-bahan
sebagai berikut :
Untuk pipa digunakan pipa PVC dengan sambungan lem.
Untuk fitting pipa dipergunakan PVC injection moulding sesuai dengan
merk pipa. Belokan pada saluran utama harus menggunakan long radius
bend.
Jenis lem yang dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
Semua Junction harus rnenggunakan 45 TY dan 45 bend kecuali untuk
vent.
Talang air hujan & Saringan.
Pipa talang disini digunakan bahan sebagai berikut :
untuk pipa dipergunakan pipa PVC
untuk fitting digunakan PVC
Saringan talang dapat dipesan dengan bahan besi cor atau dibuat
dengan menggunakan pipa galvanized sesuai gambar.

15.7.3. Persyaratan pemasangan


1. Semua pipa harus dipasang lurus dan sejajar dengan dinding/bagian dari
bangunan pada arah horizontal maupun vertikal.
2. Semua pemasangan harus rapi dan baik.
3. Semua pipa harus digantung/ditumpu dengan menggunakan penggantung
dan penumpu yang kuat dari metal sesuai dengan ukurari pipanya, sehingga
pipa tidak melentur.
4. Semua pipa yang menembus konstruksi bangunan. Kontraktor harus minta
persetujuan Direksi.
5. Kontraktor harus menyediakan pipa sleve untuk pipa-pipa yang menembus
bangunan.
6. Pipa besi yang ditanam dalam tanah harus dilapis asphalt dan kain goni.
7. Kemiringan pipa air kotor/air bekas adalah 0,5 - 1 % ke arah septicktank.
8. Pipa PVC dalam tanah harus bebas dari benda-benda keras/diatas pasir
sehingga kemiringan dapat rata.
9. Pipa air bersih dan pipa air kotor tidak boleh diletakkan pada lubang galian
yang sama.

15.7.4. Pengujian.
Setelah semua pemipaan selesai dipasang maka perlu diadakan pengujian
kebocoran pipa atas seluruh instalasi sehingga sistem dapat beriungsi dengan
baik, memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Tek. uji Waktu Pengujian max. uji
a. Instalasi air bersih 8 kg/ cm2 24 jam 5 °l° air
b. Instalasi pipa sanitasi 2 kg/ cm2 2 jam 5 % air

Setelah pengujian terhadap kebocoran selesai, maka diadakan pengujian


terhadap sistem dengan cara menjalankan sistem sekaligus selama 4 x 8 jam
terus menerus tanpa mengalami kerusakan.
Semua pengujian harus dilaporkan tertulis dan ditanda tangani Direksi.
Semua kerusakan yang timbul akibat proses pengetesan dibebankan kepada
Kontraktor Plumbing.

15.7.5. Disinpeksi
1. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan disinpeksi dari seluruh
instalasi air bersih sebelum diserahkan kepada Pemilik. '
2. Disinpeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kepada sistem
pipa dengan methode yang disetujui pemilik. Dosis chlorine ialah 50 ppm.
3. Setelah 16 jam sistem tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga
kadar chlorine menjadi tidak lebih 0,2 ppm.

15.7.6. Pembersihan
1. Semua bagian yang tampak kelihatan dari luar harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Bagian yang diiapis chlorine plated harus digosok sehingga
bersih dan mengkilap.
2. Semua pipa yang tampak exposed dan tidak dilapis chlorium harus dicat
dengan wama berlainan agar mudah dikenali satu dengan yang lainnya.
Untuk ini Kontraktor harus berkonsultasi dengan Pemilik.

15.7.7. Dokumentasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Kontraktor kepada Pemberi
Tugas, Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi - dokumentasi
berikut :
4 (empat) set: Gambar-gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) yang
telah diperiksa oleh Direksi. "
2 ( dua ) set :Buku Instruksi pemakaian dan pemeliharaan untuk
peralatan-peralatan.
2 ( dua ) set : Brosur-brosur (1 asli + 1 foto copy).
2 ( dua ) set :Berita Acara hasil testing pipa-pipa air.

15.2. Pengadaan dan Pemasangan Gen-Set

15.7.7. Lingkup Pekerjaan :


Penyediaan 1 (satu) buah unit Generator set lengkap dengan semua
equipmentnya dan accesoriesnya, sehingga dapat beroperasi /berjalan sesuai
dengan rencana dan berhasil dengan baik dan memuaskan.

15.7.8. Merk Gen - Set.


Generator, set yang dipergunakan dengan kapasitas 35 KVA.

15.7.9. Maintenance pekerjaan :


Meliputi pengadaan, pemasangan, pemeliharaan, pendidikan crew /
maintenance dan lain-lain.

15.7.10. Petunjuk Khusus :


1. Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja, gambar-gambar
brosure dan gambar-gambar sistim kerja dad gen setkepada pemberi tugas.
2. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis minimal selama 1 tahun
kepada pemberi tugas, bahwa seluruh instalasi Gen set, pemasangan gen-set
dll. akan bekerja dengan sempuma dan memuaskan, kontraktor akan
menanggung semua beaya atas kerusakan penggantian yang periu selama
jangka waktu garansi masih berlaku.
3. Semua peralatan gen set, instalasi gen set dan lain-lain sebelum penyerahan
pertama harus sudah siap di test dan dijamin mendapat sertifikat keur dad
PLN.

15.7.11. Spesifikasi Teknik :


a. Mesin Diesel :
1. Daya mesin diesel Konstan HP sesuai AT 40 derajad CPF = 080
2. Putaran per menit 1.500
3. Sistim Pembakaran Penyemprotan langsung
4. Sistim Pemapasan Turbocharged
5. Jumlah silinder ... silinder dim kedudukan bentuk V
6. Sistim kepala silinder Masing-2 berdiri sendiri (indivial) & pada
tiap2 kepala silinder terdapat 1 buahh klep masuk & 1 bh klep
buang.
7. Sistim pelumasan Forced Feed
8. Engine Goverhor Mekanikal & secara otomatis dapat menyesuaikan
dengan besarnya beban.
9. Sistim Starting Elektrikal
10. Sistem pendinginanAir dim radiator yg ditutup kipas dan sirkulas dengan
pompa
No. UR A I A N KAPASITAS 35 KVA
11. Sistim Pengaman dilengkapi dengan stoping device yg bekerja secara
otomatis bila temperature ter lalu tinggi, tekanan

a. Generator :
1. Daya Generator Kont. 35 KVA
2. Putaran 1.500
3. Voltage 220/380
4. Frequency 50 Hz
5. Power faktor 0,8
6. Model Brushless, self excited, radio suppression
7. Fase3
8. Voltage regulation Max.2,5 % dlm segala kondisi beban'.
9. Insulation class F
10. lain Dpt bekerja secara pararel & Generator standard

b. Mesin :
Mesin adalah full compression ignitian, 4 langkah vertikal U type in live,
pendingin air.
Secara intergrated mesin dilengkapi dengan :
. Sistim supply/pengisapan bahan bakar (fuel)
. Sistim pelumasan dan pendinginannya
. Sistim penyaringan udara supply
. Sistim pendinginan mesin termasuk pompa,fan & radiator
. Sistim Pembuangan (exhaoust) & peredam suara (silinder)

b. Sistim Bahan Bakar :

- Sistim bahan bakar adalah intergrated dalam mesin kecuali tanki


harian.
- Tanki harian dilengkapi dengan level indicator katup-katup pemiupaan
yang menghubungkan ke mesin lengkap dengan pompa manual untuk
pengisian, seperti teratas dalam gambar. ,
- Filter dan pengatur bahan bakar terpasang dimesin.
- Dilengkapi dengan pompa pengisi harian.

c. Sistim supply Udara dan pembuangan :


Sistim supply udara intergrated dalam mesin dan dilengkapi dengan filter.
Sistim exhaoust yang sudah intergrated harus dihubungkan kesifinder
dengan pemipaan dan expantion joint. Silinder harus mempunyai
karakteristik sebagai noise level tetap rendah (type residential/ critikal).
d. Pelumasan mesin :
Sistim pelumasan adalah intergrated didalam mesin dengan sistim full
pressure lubricatin.
Sistim dilengkapi dengan drain, pemipaan, katub pompa pelumas dengan
strainer, filter.
e. Sistim pengaturan putaran mesin :
Pengaturan putaran mesin harus bisa dijaga tidak lebih dari 3 % (1,8 Hz)
dari keadaan tanpa beban sampai beban penuh, menggeser turunnya
beban dapat diatur dari 0 s/d 30 %.
f. Starter :
Starting secara electric dengan menggunakan battery merk built-in electric
motor starter.

g. Pendinginan :
Sistim pendinginan air dilengkapi dengan jacket water coo ling system.
intergrated dalam mesin yang dilengkapi dengan pemipaan fitting-fitting,
katup. pompa sirkulasi, fan radia tor dan kontrol.
h. Protection :
- Bila putaran mesin 10 % melebihi putaran sinkronnya
- Bila Temperatur mesin melebihi seharusnya.
- Bila tekanan minyak pelumas hilang.
Selain mematikan mesin, maka alat-alat tersebut juga harus mentrip sircuit
breaker pengaman.

ii. Generating Kontrol Panel :


Panel kontrol ini diperlukan untuk proteksi dan kontrol terhadap mesin dan
out putnya.
Generator panel harus dilengkapi dengan :
- Circuit breaker: pemutus beban otomatis lengkap, proteksi dengan over
current dan thermal over current dengan ther main dan magnetis
tripping.
Minimum rating arus : 160 A
Minimum breaking cap : 22 KA
Tegangan : 380 Volt
- Meter-meter ampere 3 buah lengkap dengan trafo arusnya volt meter
dengan selector swict dan pengaman, lampu indikator frequensi meter
cos diameter meter.
j. Sistim pengaturan tegangan :
Pengaturan tegangan harus + 2 % dari keadaan tanpa beban penuh.
Daerah pengaturan adalah + tegangan nominal.
Modul pengaturan adalah solid state.
k. Kontrol Unit :
Mesin harus dilengkapi dengan unit kontrol yang terdiri dad metric
tachometer, oil pression meter, water temperatur meter, hour counter,
dimana alat-alat control ini harus sudah terhubung dengan bagian-bagian
mesin sesuai dengan keperluannya, clan terpasang di generator panel.
I. Peralatan :
1. Radiator, expantion tank
2. Battery rock + battery + battery changer lengkap dengan meter
pengaman.
Battery Itype 135 AH 28 Volt, Lead acit battery.

7. Pekerjaan Lain-lain :
1. Pekerjaan ini tidak termasuk pondasi dan rumah Diesel (pekerjaan ini
dikerjakan oleh Kontraktor sipil)
2. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan & pemasangan
peredam getaran dari mesin ke pondasi/flexible joint.
15.9. PEKERJAAN AIR CONDITIONING & EXHAUST FAN

1. Syarat – syarat Umum :


a. Syarat-syarat umummerupakan bagian dari persyaratan dari kontrak
ini. Apabila ada beberapa klausul-klausul dalam spesifikasi ini, berarti
menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan berarti
menghilangkan klausul-klausul dari syarat-syarat umum.
Klausul-klausul dari syarat-syarat umum hanya dianggap tidak berlaku
apabila secara tegas dalam spesifikasi ini.
b. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada
agar dapat mengetahui hal-hal yang mengganggu mempengaruhi
pekerjaan mechanical.
Apabila timbul persoalan, kontraktor wajib mengajukan saran
penyelesaian paling lambat seminggu sebelum bagian pekerjaan ini
seharusnya perlu dilaksanakan.
c. Pada waktu pelaksanaan, kontraktor harus menyerahkan gambar-
gambar kerja (shop drawing) terlebih dahulu untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi, dan gambar-gambar tersebut harus
diserahkan minimal dua minggu sebelum dilaksanakan.
2. Peraturan-peraturan , ijin-ijin dan standar-standar:
a. Instalasi yang dinyatakan dalam persyaratan ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan dan undang-undang yang berlaku, serta tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dari jawatan
keselamatan kerja.
b. Kontraktor harus memintakan ijin-ijin yang mungkin diperlukan untuk
menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam persyaratan ini
tanggungan sendiri.
c. Kontraktor ini harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan
peralatan-peralatan, pipa-pipa dll. hingga dapat dipasang pada tempat-
tempat dan ruangan-ruangan yang telah disediakan.
d. Kontraktor ini harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan
dan peralatan-peralatan yang diserahkan adalah kwalitas terbaik,
bahwa cara pelaksanaan pengerjaan dilakukan dengan cara yang wajar
dan terbaik. Dan bahwa instalasi yang diserahkan adalah lengkap dan
dapat bekerja dengan baik, tanpa mengurangi atau menghilangkan
bahan-bahan atau peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan
walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam persyaratan ini ataupun
tidak dinyatakan secara tegas dalam gambar-gambar yang menyertai
persyaratan ini.
e. Kontraktor ini harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat
pengaman tambahan yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan
peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
f. Semua pekerjaan yang dinyatakan dalam persyaratan ini harus
dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan atau peraturan-
peraturan pelaksanaan dari badan pemerintah yang berwenang.
Kontraktor ini harus menanggung biaya-biaya untuk memperoleh ijin,
pemeriksaan, pengujian dll. dan kontraktor ini harus menyerahkan ijin-
ijin atau keterangan-keterangan resmi lainnya tentang instalasi ini
kepada Direksi.

3. Petunjuk Khusus :
a. Kontraktor ini harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar kerja
yang mendetail untuk bagian-bagian dad sistim duct, pipa, atau sistim
distribusi lainnya yang diterangkan bagian yang cukup komplek atau
yang membutuhkan kordinasi yang ketat dengan bagin-bagian
pekerjaan lainnya dad penyelesaian proyek ini.
Apabila ada hal-hal yang meragukan tentang ini keputusan terakhir ada
pada Direksi/wakil konsuftan.
b. Kontraktor ini harus memberikan pernyataan bahwa gambar-gambar
kerja yang diserahkan tidak akan menimbulkan konflik pelaksanaan
dengan kondisi lapangan/pekerjaan kontraktor- kontraktor lainnya.
Tanpa pernyataan ini gambar-gambar tersebut tidak akan memperoleh
persetujuan dari Direksi/wakil Direksi.
c. Kontraktor ini harus memberikan garansi tertulis kepada pemberi tugas
bahwa seluruh instalasi air conditioning dan distribusi udara ini akan
bekerja dengan memeuaskan, dan kontraktor akan menanggung
semua biaya atas kerusakan penggantian yang perlu selama jangka
waktu 1 tahun.
d. Kontraktor harus menyerahkan kepada pemberi tugas gambar-gambar
instalasi sesungguhnya yang terpasang pada bangunan (as built
drawing memuat lengkap semua perubahan yang telah dilakukan.
Gambar-gambar tersebut dibuat dengan tinta diatas kertas kalkir.

4. Lingkup pekerjaan :
a. Yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan AC split wall pada
Gedung Sekretariat, Gedung Atlit dan Tribun.
b. Penyerahan dan pemasangan lengkap alat-alat kontrol yang
dibutuhkan oleh sistim tata udara yang didinginkan sistem air.
c. Starting, testing, servising dan maintenance.
d. Melengkapi pekerjaan dan accesoriess tambahan yang diperiukan oleh
seluruh sistim sehingga dapat berjalan dengan baik bila belum
disebutkan dalam spesifikasi ini.
e. Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan ini, diutamakan yang telah
berpengalaman dibidang ini dan memiliki TDR bidang electrical khusus
tata udara.
AC yang digunakan.
1. Type Split :
a. 9.000 BTU h. FT 25 G
b. 12.000 BTU h, FT 35 G
c. 18.000 BTU h, FT 50 G
d. 18.100 BTU h, FHC 50 K
e. 36.100 BTU h, FHC 100 FUVa

5. Pekerjaan Pipa, Pipa Air Dingin


Kontraktor harus menyediakan dan memasang sesuai dengan spesifikasi
dan gambar semua pemimpaan yang ada.

6. Pekerjaan Pipa Pengembunan.


a. Pekerjaan.
Kontraktor harus memasang pipa pengembunan (drain) dari mesin-
mesin air conditioning sampai ketempat pengembunan yang terdekat
dalam saluran yang tersembunyi atau tidak dan tidak mengganggu.
Kontraktor harus berkoordinasi, memberikan data-data ukuran dan
gambar-gambar yang diperiukan kepada pihak lain.
b. Bahan.
Sebagai pipa pengembunan (drain) dipergunakan pipa PVC (Polyvinyl -
Chorida) kelas AW bilamana tidak dinyatakan lain tersendiri.

7. Pekerjaan Listrik.
a. Pekerjaan.
Pekerjaan listrik yang dimaksud disini adalah semua pelaksanaan
instalasi :
- Panel kontrol daya mesin-mesin AC yang meliputi wiring, starter,
swit-, transformator, skering, alat-alat ukur serta peralatan-
peralatan lainnya yang dipergunakan sebagai sumber tercakup
dalam proyek ini. Kontraktor menyediakan dan memasang
peralatan-peralatan dari panel kontrol ini sampai ke mesin-mesin
AC -a Pihak lain yang menyediakan peralatan untuk penyambungan
ca.;O-a listrik sampai ke panel ini.
- Panel AHU disetiap lantai yang meliputi wiring starter, swAtch,
transformator dan zekering serta peralatan lain yang diperiukan
untuk panel ini.
b. Syarat-syarat.
- Semua pekerjaan listrik yang ada harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan-
peraturan PUIL 1977, persyaratan PLN,
peraturan-peraturan Pemerintah setempat dan dad jawatan
keselamatan kerja.
Selain dari pada itu harus pula memenuhi persyaratan standard
negara dan pabrik pembuatnya.
- Bila ada perbedaare, hendaknya dipilih mana yang lebih besar.
hendaknya semua ijin, perneriksaan pada pengujian beserta
keterangan resmi yang mungkin diperlukan dilaksanakan oleh
Kontraktor.
c. Bahan.
Semua bahan yang dipergunakan harus dari kwalitas terbaik.
Kontraktor harus berkoordinasi dengan pabrik-pabrik lain agar sejauh
mungkin dipergunakan peralatan yang seragam dan dari merk yang
sama untuk seluruh proyek ini.
d. Peralatan.
- Hendaknya pada masing-masing unit terdapat sistim pengaman
yang terpisah.
- Untuk setiap phase pada panel hendaknya diberi lampu indicator
(indicator lamp) atau alat-alat ukur lainya.
- Semua panel harus diberi lapisan cat anti karat.
- Semua panel, switch, indicator, alat-alat ukuran dan lain-lain yang
ada harus diberi papan nama yang sejenis dan tidak mudah rusak.
- Semua alat-alat ukuran yang terpasang harus dari daerah kerja
yang paling sesuai dengan ketelitian 2 %.
e. Sekering cadangan.
Untuk setiap panel yang menggunakan pengaman zekering harus
disediakan sekering sebanyak yang ada dan disimpan dalam tempat
khusus dan diberi tanda penganal.
f. Penyambungan kabel.
- Semua – penyambungan kabel harus dilakukan sesuai
dengan persyaratan yang ada

Potrebbero piacerti anche