Sei sulla pagina 1di 3
KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Nomor : 099 /KMA/VII/2010 Lampiran : - Perihal Wadah /Organisasi Advokat. I 22 JUL 200 Jakarta, 21 Juli 2010 Kepada Yth, ‘Sadr. Presiden KAI di- Jakarta, ‘Sehubungan dengan pertemuan utusan KAI dengan utusan Mahkamah Agung pada hari Rabu tanggal 14 Juli 2010, yang mengemukakan beberapa persoalan antara lain 1. Surat Ketua Mahkamah Agung Nomor : 089/KMA/VI/2010, tertanggal 25 Juni 2010 2. Wadah tunggal advokat 3. Penyumpahan advokat. Untuk itu Mahkamah Agung akan memberikan penjelasan sebagai berikut 1. Surat Ketua Mahkamah Agung Nomor : 089/KMA/VI/2010, tertanggal 25 Juni 2010 adalah merupakan tindak lanjut adanya nota kesepahaman antara Pimpinan PERADI dan KAI tanggal 24 Juni 2010 yang ditanda tangani dihadapan Ketua Mahkamah Agung. Muneulnya nota kesepahaman antara kedua organisasi advokat tersebut, bukan berasal dari Mahkamah Agung, tetapi muncul atas kesepakatan kedua belah pihak, dan tidak muncul seketika, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut : ‘a, Pada pertengahan bulan Juni 2010, Sdr. Dr. Otto Hasibuan (Ketua Umum Peradi) dan Sdr. Abdurahim Hasibuan (Sekjen KAI) datang ke Mahkamah Agung menemui Ketua Muda TUN, yang menyampaikan bahwa akan menemui Ketua Mahkamah Agung untuk menyampaikan perkembangan hubungan KAI dengan PERADI Pada pertemuan dengan Ketua Mahkamah Agung, kedua orang tersebut menyampaikan bahwa antara KAI dengan PERADI telah terjadi perdamaian untuk bersatu kembali dan mereka minta agar Mahkamah Agung menjadi fasilitator. Hal mana Ketua Mahkamah Agung menyanggupi. b. Pada hari Senin, tanggal 21 Juni 2010, Sdr. Dr. Otto Hasibuan (Ketua Umum Peradi) bersama beberapa Pengurus Peradi dan Sdr. Indra Sahnun Lubis, SH. (Presiden KAl) bersama beberapa anggota Pengurus KAI menemui Pimpinan Mahkamah Agung yang diterima oleh Ketua Mahkamah Agung, para Wakil Ketua Mahkamah Agung, Ketua Muda Pidana, Ketua Muda Pembinaan dan Ketua Muda Pengawasan. Dalam pertemuan tersebut Sdr. Indra Sahnun Lubis, SH. menyatakan antara Jain : - Bahwa KAI dan PERADI telah bersatu kembali ; - Bahwa PERADI diakui sebagai satu-satunya Organisasi Advokat dan KAI bergabung kembali ke PERADI dibawah Pimpinan Dr. Otto Hasibuan. Dalam pertemuan itu pula Sdr. Dr. Otto Hasibuan menjelaskan bahwa - Calon pengacara yang dihasilkan oleh KAI akan ditampung oleh PERADI dengan cara-cara khusus. Kesepakatan kedua belah pihak yang dibicarakan pada pertemuan tersebut meminta bantuan Mahkamah Agung untuk memfasilitasi pertemuan dan meminta - Agar dalam waktu yang tidak lama akan ditandatangani nota kesepahaman dihadapan Ketua Mahkamah Agung ; - Pelaksanaan pada hari Kamis, tanggal 24 Juni 2010 di Kantor Mahkamah Agung ; - Para Ketua Pengadilan Tinggi seluruh Indonesia di undang. Semua kesepakatan tersebut disampaikan kedua belah pihak dihadapan Ketua Mahkamah Agung dan beberapa unsur Pimpinan Mahkamah Agung dan Para Pengurus PERADI dan KAI yang hadir. Seandainya kesepakatan sebagaimana diuraikan di atas tidak ada, maka tidak mungkin Ketua Mahkamah Agung akan bersedia menjadi fasilitator pada hari Kamis, tanggal 24 Juni 2010. Pada tanggal 24 Juni 2010, Mahkamah Agung telah mengundang Menteri Hukum dan HAM, Jaksa Agung dan Kapolri untuk menghadiri acara tersebut, dan Menteri Hukum dan HAM hadir sendiri, sedangkan Jaksa Agung dan Kapolri diwakili. Sebelum acara dimulai, Sdr. Indra Sahnun Lubis, SH., berusaha akan mengingkari apa yang telah disetujui pada hari Senin, tanggal 21 Juni 2010 tersebut, namun setelah dilakukan negosiasi yang cukup alot Sdr. Indra Sahnun Lubis, SH., menandatangani konsep kesepahaman diruang Ketua Mahkamah Agung, disaksikan antara lain oleh Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Denny Kailimang dan beberapa Pimpinan Mahkamah Agung (dokumen ada pada Mahkamah Agung). 2. Dari keseluruhan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai 3. berikut : a. Munculnya Surat Ketua Mahkamah Agung tanggal 25 Juni 2010 Nomor 089/KMA/V1/2010, adalah didasarkan pada kesepahaman yang telah terjadi antara PERADI dan KAI. Mahkamah Agung sama sekali tidak mengambil bagian atas substansi kesepahaman tersebut, Mahkamah Agung hanya sebagai fasilitator ; b. Karena sudah ada kesepahaman tersebut di atas, maka persoalan penyumpahan advokat, harus diatur oleh wadah tunggal yang telah disepakati ; c. Persoalan yang kemudian muncul adalah merupakan urusan internal advokat sendiri dan Mahkamah Agung tidak punya otoritas untuk menyelesaikannya. Akhimya Mahkamah Agung tetap berharap kiranya PERADI dan KAI bersatu dan masing-masing memegang komitmennya seperti yang disampaikan dihadapan Ketua Mahkamah Agung pada hari Senin, tanggal 21 Juni 2010. Demikian penyampaian kami kepada Saudara untuk dimaklumi. Tembusan Kepada Yth _: Para Wakil Ketua Mahkamah Agung RI . Para Ketua Muda Mahkamah Agung RI . Para Ketua Pengadilan Tinggi Se Indonesia Ketua Peradi di Jakarta

Potrebbero piacerti anche