Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
diserap pada permukaan padat, sedang sedikit air yang tersisa mampu mengurangi
viskositas/kekentalan pada pasta dan juga pada beton. Molekul pada plasticizer berfungsi
menetralisir muatan pada permukaan atau membuat seluruh permukaan tersebut bermuatan
seragam. Kemudian partikel tersebut saling tolak menolak (tidak lagi saling tarik menarik),
sehingga semua partikel saling berpencar/dispersi dalam pasta (Gambar 1.b). Hal ini
membuat sebagian besar air mampu untuk mengurangi viskositas pada semen dan beton.
Interaksi pada permukaan ini hampir pasti diketahui terjadi pada partikel semen, dan dapat
pula terjadi pada fraksi terhalus dari agregat halus.
4.Contoh produk plasticizer:
.Plastiment NS
Produk ini dikeluarkan oleh Sika, dengan bahan dasar polimer padat. Plastiment NS
memenuhi standar ASTM C-494 Tipe A dan AASHTO M-194 Tipe A. Plastiment NS
direkomendasikan untuk digunakan pada aplikasi beton kualitas tinggi dengan peningkatan
kuat tekan awal dan waktu ikatan normal. Produk ini dapat mengurangi air sampai dengan
10% untuk memperoleh beton yang mudah dikerjakan dengan kuat tekan dan kuat lentur yang
lebih tinggi. Dosis yang digunakan adalah 130 265 ml untuk tiap 100 kg semen.
Plastocrete 161W
Merupakan produk Sika dengan bahan polimer dan telah memenuhi persyaratam ASTM C494 Tipe A. Direkomendasikan untuk digunakan pada beton kualitas tinggi dengan
workabilitas sangat baik dan waktu ikatan cepat. Plastocrete 161W memberikan hasil yang
optimal apabila dikombinasikan dengan fly ash (abu terbang). Dosis yang digunakan adalah
195 650 ml/100 kg semen.
Plastocrete 169
Produk Sika dengan tujuan ganda, yaitu sebagai reducer dan retarder. Produk ini telah
memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A. Digunakan untuk beton normal dan memerlukan
retarder. Tujuan ganda Plastocrete 169 sebagai water reducer normal dan set retarder
memberikan fleksibilitas yang tinggi pada penggunaannya dan dapat dikombinasikan untuk
meningkatkan kualitas maupun nilai ekonomis. Apabila digunakan untuk reducer, digunakan
dosis 261-391 ml/100 kg semen. Apabila digunakan sebagai set retarder, dosis 390-520
ml/100 kg berat semen.
Viscocrete 4100
Merupakan produk Sika yang digunakan sebagai high range water reducer dan
superplasticizer. Produk ini telah memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A dan F. Bahan tambah
ini dapat digunakan dengan dosis rendah untuk mengurangi air antara 10-15% dan apabila
digunakan dengan dosis tinggi mampu mengurangi air hingga 40%. Produk ini dapat
digunakan untuk Self Compacting Concrete (SCC) karena dapat memberikan workabilitas
yang tinggi. Viscocrete 4100 tidak mengandung formaldehid dan kalsium klorida serta tidak
menyebabkan korosi pada tulangan baja. Untuk tujuan umum dosis yang direkomendasikan
sebanyak 195-520 ml/100 kg semen. Apabila diinginkan pengurangan air secara maksimum,
dosisnya dapat mencapai 780 ml/100 kg semen.
http://tosimasipil.blogspot.com/2013/07/admixture-bahan-tambah-untuk-campuran.html
DUNIA SIPIL on Wednesday, July 17, 2013
Bahan tambah (admixture) adalah suatu bahan berupa bubuk atau cairan, yang
ditambahkan ke dalam campuran adukan beton selama pengadukan, dengan
tujuan untuk mengubah sifat adukan atau betonnya. (Spesifikasi Bahan
Tambahan untuk Beton, SK SNI S-18-1990-03).
Penambahan bahan tambah dalam sebuah campuran beton atau mortar tidak
mengubah komposisi yang besar dari bahan lainnya, karena penggunaan bahan
tambah ini cenderung merupakan pengganti atau susbtitusi dari dalam campuran
beton itu sendiri. Karena tujuannya memperbaiki atau mengubah sifat dan
karakteristik tertentu dari beton atau mortar yang akan dihasilkan, maka
kecenderungan perubahan komposisi dalam berat-volume tidak terasa secara
langsung dibandingkan dengan komposisi awal beton tanpa bahan tambah.
Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam beton dapat dibedakan
menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical admixture) dan
bahan tambah yang bersifat mineral (additive).
http://khedanta.wordpress.com/2012/06/11/bahan-tambah-untuk-campuran-beton/
Retarder adalah bahan tambah yang berfungsi untuk menghambat waktu pengikatan beton.
Penggunaannya untuk menunda waktu pengikatan beton (setting time) misalnya karena
kondisi cuaca yang panas, atau memperpanjang waktu pengerasan untuk menghindari cold
joints. Proses percepatan hidrasi berarti bahwa semen menggunakan sejumlah air untuk
hidrasi yang sedianya digunakan untuk memberikan sifat workabilitas. Oleh karena itu,
diperlukan air yang lebih untuk mempertahankan nilai slump pada tingkat yang diinginkan,
yang berarti kuat tekan beton menjadi berkurang. Temperatur yang tinggi, kelembaban yang
rendah dan angin menyebabkan penguapan air yang sangat cepat dalam campuran pada saat
musim panas. Pengeringan beton ini menimbulkan cracking pada permukaan.
Retarder menunda proses pengikatan semen dengan membentuk lapisan tipis pada partikel
semen sehingga memperlambat reaksi dengan air. Cara lain dengan meningkatkan jarak antara
molekul pada silikat dan aluminat dengan molekul air dengan membentuk senyawa sementara
pada sistem. Dengan formasi silikat dan aluminat hidrat, pengaruh retarder berkurang dan
proses hidrasi kembali normal.
Beberapa jenis retarder dapat mengurangi jumlah air yang diperlukan pada campuran dan
dapat pula menangkap udara dalam beton. Retarder tidak memberikan pengaruh secara
signifikan pada waktu waktu ikatan akhir (final setting time) semen atau tidak banyak
berpengaruh pula pada kekuatan beton umur 28 hari.
Berdasarkan
penelitian
tentang
pengaruh
retarder,
menunjukkan
bahwa
retarder
memperlambat nilai hidrasi awal C3S dengan memperpanjang dormant period (tahap 2),
sehingga berakibat waktu ikatan (setting time) bertambah panjang. Pertambahan panjang
dormant period sebanding dengan jumlah retarder yang digunakan, dan apabila dosis melebihi
kadar tertentu, hidrasi C3S tidak akan berlanjut melebihi tahap 2 dan pasta semen tidak akan
mengeras. Sehingga penting untuk menghindari overdosis penggunaan retarder.
Retarder biasa ditambahkan pada beton pada kondisi dimana jarak antara tempat pengadukan
beton dengan tempat penuangan adukan cukup jauh. Beberapa jenis water reducer biasanya
berfungsi juga sebagai set retarder.
http://www.ferryndalle.com/2011/07/retarding-admixture-retarder.html
mengkondisikan beton dengan material tambahan
Posted: October 26, 2012 in material
0
1 Vote
Beton mutu tinggi umumnya ditambahkan bahan tambahan atau additive dan admixture, yaitu
bahan selain semen, agregat, dan air yang ditambahkan pada adukan beton, sebelum atau
selama pengadukan beton untuk mengubah sifat beton sesuai dengan keinginan perencana.
Penambahan additive atau admixture tersebut ke dalam campuran beton ternyata telah terbukti
meningkatkan kinerja beton hampur di semua aspeknya, yaitu kekuatan, kemudahan
pengerjaan, keawetan, dan kinerja-kinerja lainnya dalam memenuhi tuntutan teknologi
konstruksi modern.
Bahan additive dan admixture dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu: Air Entraining
Agent (ASTM C260), AdmixtureKimia (Bahan Tambahan Kimia, ASTM C49 dan BS 5075),
dan Mineral Admixture (Bahan Tambahan Mineral).
Air Entraining Agent (ASTM C260)
Bahan kimia tambahan berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi air dan mempercepat proses
ikatan. Pengaruhnya pada beton:
1. Kekuatan. Pada saat accelerator mencapai peningkatan kekuatan awal beton, pengaruh
kekuatan beton dapat diabaikan. Jika bahan water reducing dicampur accelerator,
keuntungan kekuatan jangka panjang akan diapat berhubungan langsung dengan
penurunan rasio air-semen (a/s).
2. Setting Time. Setting time beton yang mengandung accelerator lebih pendek daripada
beton biasa yang tidak mengandung accelerator. Pengaruh kalsium klorida pada setting
time lebih besar daripada kalsium format.
3. Workability. Baik kalsium klorida dan kalsium format memberikan sedikit
peningkatan dalam workabilitas. Peningkatan yang lebih besar dalam workabilitas
dapat diperoleh dengan kombinasi accelerator dengan bahan water reducing.
4. Air Entrainment. Hampir semua accelerator tidak mengandung derajat air entrainment.
5. Bleeding. Admixture accelerator tidak mempengaruhi bleeding.
6. Panas Hidrasi. Accelerator meningkatkan tingkatan panas yang dihasilkan dan
memberikan kenaikan temperature yang lebih besar daripada campuran bahan biasa.
Total panas hidrasi tidak mempengaruhi.
7. Perubahan Volume. Kalsium klorida meningkatkan creep maupun drying shrinkage.
Kalsium format meningkatkan drying shrinkage tetapi data yang ada menunjukkan ada
sedikit pengaruh pada creep.
8. Durability. Kalsium klorida mempunyai kemampuan memecahkan pasivity alamiah
yang diberikan beton dengan menggunakan semen portland, dengan demikian akan
memperbesar korosi pada baja atau logam tertanam.
Tipe F: High Range Water Reducer (Superplasticizer)
Bahan kimia yang berfungsi mengurangi air sampai 12% atau bahkan lebih. Dengan
pemakaian bahan tambahan ini diperoleh adukan dengan faktor air semen lebih rendah pada
nilai kekentalan adukan yang sama atau diperoleh adukan dengan kekentalan lebih encer
dengan fakor air semen yang sama, sehingga kuat tekan beton lebih tinggi.
Superplasticizer adalah zat-zat polymer organik yang dapat larut dalam air yang telah
dipersatukan dengan menggunakan proses polymerisasi yang komplek untuk menghasilkan
molekul-molekul panjang dari massa molecular yang tinggi. Molekul-molekul panjang ini
akan membungkus diri mengelilingi partikel semen dan memberikan pengaruh negatif yang
tinggi sehingga antar partikel semen akan saling menjauh dan menolak. Hal ini akan
menimbulkan pendispersian partikel semen sehingga mengakibatkan keenceran adukan dan
meningkatkan
workabilitas.
Perbaikan
workabilitas
ini
dapat
dimanfaatkan
untuk
menghasilkan beton dengan workability yang tinggi atau menghasilkan beton dengan kuat
tekan yang tinggi.
Bahan ini merupakan sarana untuk menghasilkan beton mengalir tanpa terjadi pemisahan
(segregasi/ bleeding) yang umumnya terjadi pada beton dengan jumlah air yang besar, maka
bahan ini berguna untuk pencetakan beton di tempat-tempat yang sulit seperti tempat pada
penulangan yang rapat.
Superplasticizer dapat memperbaiki workabilitas namun tidak terpengaruh besar dalam
meningkatkan kuat tekan beton untuk faktor air semen yang diberikan. Namun
kegunaan superplasticizer untuk beton mutu tinggi secara umum sangat berhubungan dengan
pengurangan jumlah air dalam campuran beton. Pengurangan ini tergantung dari kandungan
air yang digunakan, dosis dan tipe dari superplasticizer yang dipakai. (L.J. Parrot, 1998).
Superplasticizer tidak akan menjadikan encer semua campuran beton dengan sempurna,
oleh karenanya campuran harus direncanakan untuk disesuaikan.
Untuk meningkatkan workability campuran beton, penggunaan dosis superplasticizer secara
normal berkisar antara 1-3 liter tiap 1 meter kubik beton. Larutan superplasticizer terdiri dari
40% material aktif. Ketika superplasticizer digunakan untuk mengurangi jumlah air, dosis
yang digunakan adalah lebih besar, 5 sampai 20 liter tiap 1 meter kubik beton. (Neville, 1995)
Menurut (Edward G Nawy, 1996). Superplasticizer dibedakan menjadi 4 jenis:
1. Koondensasi sulfonat melamin formaldehyde (SMF) dengan kandungan klorida
sebesar 0,005%.
1. Panas hidrasi akan turun karena adanya tambahan pozollan kandungan C3A dalam
semen berkurang.
2. Campuran pasta semen pada keadaan konsistensi normal maka faktor air semakin
meningkat dengan adanya pozollan.
3. Workability dari beton yang memakai semen pozollan akan lebih baik.
4. Merubah waktu setting.
5. Merubah kekuatan beton.
6. Dan lainnya.
Bahan Tambahan Lainnya (Miscellanous Admixture)