Sei sulla pagina 1di 2
CONTOH KASUS (sumber: majalah: Januari 1996) Suharti Suharjo adalah nama seorang perempuan biasa ‘yang berpikiran wer hana dan rendah hati. Sertula, ta tidak menyadari bahwa dalam dirinya térdapat naluri seorang pengusaha’ yang cukup potensial. Itu sebabnya, segera setelah menyelesaikan pelajarannya di Universitas Gajah Mada, Fakultas fii Jurusan Teknologi Pertanian, tahun 1979, ia langsung melamar pekerjaan kes Departemen Pekerjaan Umum. : Karena’ terobsesi oleh ‘keinginannya untuk memiliki rumah ‘sendiri, sn penantian atas jawaban surat lamarannya itu ia pergunakan untuk menabung: serba sedikit dari kélebihan uang gaji suami. Sarmpai suatu ketika, hasil tabungan.é tersebut dipergunakon untuk membeli gelas, yang akan dijualnya lagi sebagat | barang dagangan yang pertama: Berhasil datam gebrakan ini, maka dengan kent"; tungan yang ia perolel,:ia bergerak fumayan jauh dengan: menjual’ batik.’ 4a Perkembangannya cukup lumayan, sampai in sudah bisa menambah modal ke ‘ taraf yang lebih baik, Sayang sekali, pada batas ini, bisnis tersebut berhenti karena ulah salalr 022: 4 orang langganannya yang ternyata penipu, Modal habis dan ia merasa sangit A terpukul, sampai-sampai berpikir balwa mungkin bintang dirinya tidak sesuad 4 dengan komoditas batik. Maka, ia pun mulai lagi segalanya dari nol. Kali in yang 4 digelutinya adalah usaha makanan rantangan untuk konsumsi anak kos, yang y umumnya adalah mahasiswa-mahasiswa UGM, Yogya. Untuk permulaan, ja 3 lah produksinya baru sekitar 5 paket rantang setiap hari. Tahun 1982, Suryati ternyata diterima menjadi karyawan di Departerien Pekerjaan Umum, Yogyakarta. Dalam pekerjaannya yang baru ini, rupanya it = masih mendapat kesempatan dalam hal penyediaan makanen, antara lain untuk keperluan rapat kantor'sebanyak 25 orang. Kemudian diikuti dengan kesempatan lain, sehingga sedikit demi sedikit unmtnya dikenal sebsagat penyedia makanan yang cukup piawai, Mu “Antara tahun 1982-1984, rata-rata saya memperoleh order sekitar 50-100:4 orang per hari,” ungkap Suryati tentang usaha perkembangan usaha yang sebe-.¢ narnya tidak direncanakan itu. Jalan hidupnya ‘makin menienjukkan perubahan positif ketika pada tahun 4 1985, ia menemukan bahwa banyak mahasistwa baru dari luar Yogya sibuk nien-:s cari tempat kos. Setiap hari ada saja yang datang ke rumahnya untuk menanyn- § kan sewa kamar, sehingga terbit dalam pikitannya untuk memanfaatkan peluang bisnis itu untuk bisnis yang Iain. Tak membuang waktu, Suryati segera niulai de- ngan membeli sebuah rumalt berukuran 359 m2, dan eMtae, menjadi rank indekos:berkapasitas 20 kamar.° © © ay 4 ” Hasilnya ternyala menggembirakan. Tenrpat kos milik Suryati laris, selalu “dipenuhi penghuni silih berganti. Kemajuannya yang pesnt memungkinkan ia embuat 3 rumah kos Ingi dalam waktu yang relatif singkat. Semuanya terletak i sekitar Jalan Kaliurang, Selain.usaha. rumah kos yang terus berkembang, bisnis. makanannya pun tak ilah majis, Berbagai permintaan dari segala pihak terus berdatangan, baik itu | dari. instansi pemerinta, kentor stonsta, pesta, arisan, dan sebagainyn. UKesibukan di bidang ini malah memaksanya’ ‘untuk membeli-4 buah mobil boks ying seluruhnya dilengkapi dengan radio komunikasi. Semua. it mencapai puncaknya pada tahun 1988. Saat itu, karena merasa dah mantap dengan usahanya yang mandiri, Suryati memutuskan untuk meng- ndurkan diri dari statusnya yang pegawai Departemen Pekerjaan Umum, alias i negeriTujuannya adalah agar lebih mampu berkonsentrasi pada usaha. Keptthisannya yang mantap itu ternyata tidak sia-sia. Dengan dukungan ‘Maka sekarang, kelonipok hotelnya tela jelma menjadi beberapa unit, dengan nana-nata, seperti Vidi, Vidi 1, Vidi IT lan Vidi Kaliurang. Untuk pengembangan berikuinya, Suryati telah membuat proyeksi perencanaan sampai tahun 2000, terthasuk membangun restoran _masakan Khas Indonesia dan neni tate gedung pay “tuk seminar atiiu cara pernikahat i 3

Potrebbero piacerti anche