Sei sulla pagina 1di 8

g. Q.S An-Nisa (4): 125.

Ayat ini menunjukan bahwa Tuhan menurunkan


aturan berupa agama. Seseorang akan dikatakan telah melaksanakan
aturan agama apabila melaksanakanya dengan ikhlas karena Allah.
h. Q.S. Luqman (31): 22. Ayat ini menunjukan bahwa orang yang telah
menyerahkan dirinya kepada Allah disebut sebagai orang muhsin.
i. Q.S. Ali Imran (3): 83. Ayat ini menunjukan bahwa Tuhan adalah
tempat kembali segala sesuatu, baik secara terpaksa maupun secara
sadar.
j. Q.S. Ali Imran (3): 84-85. Ayat ini menunjukan bahwa Tuhanlah yang
menurunkan penunjuk jalan kepada para nabi.
k. Q.S. Al-Anbiya (21): 92. Ayat ini menunjukan bahwa manusia dalam
berbagai suku,ras,atau etnis, dan agama apapun adalah umat Tuhan
yang satu. Oleh sebab itu, semua umat, dalam kondisi dan situasi
apapun, harus mengarahkan pengabdiannya hanya kepada-Nya.
l. Q.S. Al-Hajj (22): 78. Ayat ini menunjukan bahwa seseorang yang
ingin melakukan sesuatu kegiatan yang sungguh-sungguh akan
dikatakan sebagai jihad kalau dilakukannya hanya karena Allah SWT
semata.

Ayat-ayat di atas berkaitan dengan dzat, sifat, asma, perbuatan,


tuntunan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan eksestensi Tuhan. Hanya saja,
penjelasan rincinya tidak ditemukan. Oleh sebab itu, pera ahli berbeda
pendapat dalam menginterpretasikan rinciannya. Pembicaraan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan ketuhanan disistematisasikan yang pada giliannya
menjadi sebuah ilmu dikenal dengan istilah ilmu kalam.

2. Hadist
Hadis Nabi SAW. Pun banyak membicarakan masalah-masalah yang
dibahas ilmu kalam. Diantaranya adalah Hadis Nabi yang menjelaskan hakikat
keimanan yang artinya:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. katanya,pada suatu


hari, ketika Rsulullah SAW. Berada bersama kaum
muslimin, datanglah seorang laki-laki kemudian bertany
kepada
beliau,Wahai
Rasulullah,apakah
yang
dimaksudkan dengan iman?Rasul menjawab, yaitu
kamupercaya lepada Allah, para malaikat, semua kitab
yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul
dan heri kebangkitan. Lelaki itu bertanya lagi, Wahai
Rasulullah. Apakah pula yang dimaksud dengan Islam?
Rasulullah menjawab Islam adalah mengabdikan diri
kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan
perkara lain, mendirikan shalat yang telah difardukan,
mengeluarkan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa
pada bulan Ramadhan. kemudian lelaki itu bertanya
lagi, Wahai Rasulullah! Apakah ihsan itu? Rasulullah
SAW. Menjawab, Hendaklah engkau beribadah kepada
Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Sekiranya engkau
tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa Dia senantiasa
memperhatikanmu. Lelaki itu bertanya lagi, Wahai
Rasulullah, bilakah hari kiamat akan terjadi? Rasulullah
menjawab, Aku tidak lebih tahu darimu, akan tetapi aku
akan ceritakan kepadamu tanda-tandanya. Apabila
seseorang hamba melahirkan majikannya, itu adalah
sebagian tandanya. Seorang miskin menjadi pemimpin
masyarakat, itu juga sebagian dari tandanya, apabila
masayrakat yang asalnya pengembala kambing mampu
bersaing
dalam
mendirikan
bangunan-bangunan
mereka, itu juga tanda akan terjadi kiamat. Hanya lima
perkara itu saja sebagian dari tanda-tanda yang
kuketahui.
Selain
itu
Allah
saja
yang
Maha
Mengetahuinya. kemudian Rasulullah SAW. Membaca
surat Luqman ayat 34, sesungguhnya Allah lebih
mengetahui bilakah akan terjadi hari kiamat, disamping
itu Dialah juga yang menurunkan hujan dan mengetahui
apa yang ada did lam rahim ibu yang mengandung,
Tiada
seorang
pun
mengetahui
apakah
yang
diusahakannya pada keesokan hari, yaitu baik atau
jahat, Dan tiada seorangpun yang mengetahui
dimanakah dia akan menamui ajalnya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi amat meliputi pengetahuanNya. kemudian lelaki itu beranjak pergi dari situ.

Rasulullah SAW. Terus bersabda kepada sahabatnya,


panggil kembali orang itu. Lalu para sahabat pun
mengejar kearah lelaki itu dan memanggilnya kembali,
tetapi lelaki itu telah hilang . rasulullah SAW. Pun
bersabda , lelaki tadi adalah Jibril a.s. kedatangannya
adalah untuk mengajar manusia tentang agama
mereka.
Ada pula beberapa hadist yang kemudian dipahami sebagian ulama
sebagai prediksi Nabi mengenai kemunculan berbagai golongan dalam Ilmu
kalam, diantaranya adalah:

Hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. ia


mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, Orang-orang
yahudi akan terpecah belah menjadi tujuh puluh dua
golongan; Dan umatku akan terpecah menjadi puluh
golongan.
Hadist yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar. Ia
mengatakan
bahwa
Rasulullah
bersabda,
Akan
menimpa umatku apa yang pernah menimpa Bani Israil.
Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan
dan umatku akan terpecah-belah menjadi 73 golongan.
Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan
saja, Siapa mereka itu, wahai Rasulullah? Tanya para
sahabat. Rasulullah menjawab, mereka adalah yang
mengikuti jejakku dan apara sahabat-sahabatku.
Keberadaan Hadist yang berkaitan dengan perpecahan umat seperti
tersebut di atas, pada dasarnya merupakan prediksi Nabi dengan melihat yang
tersimpan dalam hati para sahabatnya. Oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa
Hadist-hadist seperti itu lebih dimaksudkan sebagai peringatan bagi para
sahabat dan umat Nabi tentang bahayanya perpecaan dan pentingnya
persatuan.
3. Pemikiran Manusia
Pemkiran manusia dalam hal ini, baik berupa pemikiran umat Islam
sendiri atau pemikiran yang berasal dari luar umat Islam.

Sebelum filsafat Yunani masuk dan berkembang di dunia Islam, umat


Islam sendiri telah menggunakan pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan halhal yang berkaian dengan ayat-ayat Al-Quran, terutama yang belum jelas
maksudnya (al-mutayabihat). Keharusan untuk menggunakan rasio ternyata
mendapat pijakan dari beberapa ayat Al-Quran, diantaranya (Q.S. Muhammad
[47]: 24) yang artinya:

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran


ataukah hati mereka terkunci.
Dan (Q.S. Qaf (50): 6-7)

Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang


ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikannya
dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retakretak sedikitpun? Dan kami hamparkan bumi itu, dan
kami letakan padanya gunung-gunung yang kokoh dan
kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman
yanag indah dipandang mata

Adapun sumber Ilmu Kalam berupa pemikiran yang berasal dari luar
Islam dapat diklasifikasikan dalam dua kategori. Pertama, pemikiran nonmuslim
yang telah menjadi peradaban lalu ditransfer dan diasilmilasikan dengan
pemikiran umat Islam. Proses transfer dan asimilasi ini dapat dimaklumi karena
sebelum Islam masuk dan berkembang, dunia Arab (Timur Tengah) adalah
suatu wilayah tempat diturunkannya agama-agama samawi lainnya. Agamaagama itu beberapa kali diturunkan Allah SWT. Di dunia Arab antara lain
disebabkan masyarakat dikenal suka ingkar pada kebenaran dan suka berbuat
hipokrit. Oleh sebab itu, secara kultural, mereka adalah orang-orang yang suka
menyelewengkan kebenaran Tuhan, sehingga sangat pantas kalau setiap kali
terjadi penyelewengan selalu terjadi degradasi nilai-nilai kemanusiaan yang
sangat memilukan.
4. Insting
Secara instingtif, manusia selalu ingin bertuhan.oleh sebab itu,
kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama.

Abbas Mahmoud Al-Akkad mengatakan bahwa keberadaan mitos merupakan


asal usul agama dikalangan orang-orang primitif. Tylor justru mengatakan
bahwa animisme (anggapan adanya kehidupan pada benda mati) merupakan
asal-usul kepercayaan adanya Tuhan. Adapun Spencer mengatakan lain lagi. Dia
mengatakan bahwa pemujaan terhadap nenek moyang merupakan bentuk
ibadah yang paling tua.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adanya Tuhan, secara
instingtif, telah berkembang sejak keberadaan manusia pertama. Oleh sebab
itu, sangat wajar kalau Wiliam L Resee mengatakan bahwa ilmu yang
berhubungan dengan ketuhanan, yang dikenal dengan istilah theologia, telah
berkembang sejak lama. Ia bahkan mengatakan bahwa teologi muncul dari
sebuah mitos (theologia was originally viewed as concerned with myth ).
Selanjutnya, teologi itu berkembang menjadi theology natural ( teologi alam)
dan revealed theology (teologi wahyu).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara histories, ilmu kalam
bersumber pada Al-Quran, hadist, pemikiran manusia, dan insting. Ilmu kalam
adalah sebuah ilmu yang mempunyai objek tersendiri, tersisitematisasikan, dan
mempunyai metodologi tersendiri. Dikatakan oleh Mustafa Abd Ar-Raziq
bahwa ilmu kalam bermula ditangan pemikir Mutazillah, Abu Hasyim, dan
kawannya Imam Al-Hasan bin Muhammad bin Hanafiyah. Adapun orang yang
pertama membentangkan pemikiran kalam secara baik dengan logikanya adalah
Imam Al-Asyari, tokoh ahli sunnah wal al-jamaah, melalui tulisan-tulisannya
yang terkenal, yaitu Al-Maqalat, dan Al-Ibanah An-Ushul Ad-Diyanah.

3. HUBUNGAN ILMU KALAM,


FILSAFAT, DAN TASAWUF
A. TITIK PERSAMAAN
Ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian.
Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping
masalah alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Semsntara itu objek
kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya.

Jadi, dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah yang
berkaiyan dengan ketuhanan.
Baik ilmu kalam, filsafat, maupn tasawuf berurusan dengan hal yang
sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya sendiri berusaha
mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat
dengan wataknya sendiri pula, berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang
alam maupun manusia (yang belum atau tidak dapat dijangkau oleh ilmu
pengetahuan karena berada di luar atau di atas jangkauanya), atau tentang
Tuhan. Sementara itu, tasawuf berusaha menghampiri kebenaran yang
berkaitan dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan.

B. TITIK PERBEDAAN
Perbedaab antara ketiga ilmu tersebut terletak pada aspek
metodologinya. Ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika di samping
argumentasi-argumentasi naqliah- berfungsi untuk mempertahankan keyakinan
agama, yang sangat tampak nilai-nilai apologinya. Pada dasarnya ilmu ini
menggunakan metode dialetika (jadiliah) dikenal juga dengan istilah dialog
keagamaan. Sebagai sebuah dialog keagamaan, ilmu kalam pasti berisi
keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui argumentargumen rasional. Sebagian ilmuwan bahkan mengatakan bahwa ilmu ini berisi
keyakinan-keyakinan kebenaran, praktek dan pelaksanaan ajaran agama, serta
pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasional.
Sementara itu, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk
memperoleh kebenaran rasional. Metode yang digunakan pun adalah metode
rasional. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan
(mengembarakan atau mengelanakan) akal budi secara radikal (mengakar) dan
integral (menyeluruh) serta universal (mengalam): tidak merasa terikat oleh
ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri yang bernama logika.
Peranan filsafat sebagaimana dikatakan Scorates adalah berpegang teguh
pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep.
Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada
rasio. Oleh sebab itu, filsafat dan tasawuf sangat distingtif. Sebagai sebuah
ilmu yang prosesnya diperoleh dari rasa, ilmu tasawuf bersifat sangat
subjektif, yakni sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang. Itulah
sebabnya, bahasa tasawuf sering tampak aneh bila dilihat dari aspek rasio. Hal
ini karena pengalaman rasa sangat sulit dibahasakan. Pengalaman rasa lebih
mudah dirasakan langsung oleh orang yang ingin memperoleh kebenarannya dan

mudah digambarkan dengan bahasa lambing, sehingga sangat interpretable


(dapat diinterpretasikan bermacam-macam). Sebagian pakar mengatakan
bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang
datang dari Tuhan. Kebenaran yang dihasilkan oleh ilmu tasawuf dikenal dengan
istilah kebenaran hudhuri, yaitu suatu kebenaran yang objeknya datang dari
dalam diri sendiri. Itulah sebabnya dalam sains dikenal istilah ojeknya
swaobjek, atau objaknya tidak objektif. Ilmu seperti ini dalam sains dikenal
dengan ilmu yang diketahui bersama atau tacit knowledge, dan bukan ilmu
proporsional.

C. TITIK SINGGUNG ANTARA ILMU KALAM DAN ILMU TASAWUF


Ilmu kalam sebagaimana telah disebutkan terdahulu, merupakan disiplin
ilmu keislaman yang mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan
kalam Tuhan. Persoalan-persoalan kalam ini biasanya mengarah pada
perbincangan yang mendalan dengan dasar-dasar argumentasi, baik rasional
(aqliyah) maupun naqliyah. Argumantasi rasional yang dimaksudkan adalah
landasan pemahaman yang cenderung menggunakan metode berfikir filosofis,
sedangkan argumantasi naqliyah biasanya bertendensi pada argumantasi
berupa dalil-dalil Quran dan Hadist. Ilmu kalam sering menempatkan dirinya
pada kedua pendekatan ini (aqli dan naqli), suatu metode argumentasi yang
dialektik. Jika pembicaraan ilmu kalam ini hanya berkisar pada keyakinankeyakinan yang harus dipegang olah umat Islam, tanpa argumentasi rasional,
ilmu ini lebih spesifik mengambil bentuk sendiri dengan istilah ilmu tauhid atau
ilmu aqaid
Pembicaraan materi yang tercakup dalam ilmu kalam terkesan tidak
menyentuh dzauq (rasa rohaniah). Sebagai contoh, ilmu tauhid menerangkan
bahwa Allah bersifat Sama (mendengar), Bashar (melihat), Kalam (berbicara),
Iradah (berkemauan), Qudrah (Kuasa), Hayat (Hidup), dsb. Namun, ilmu kalam
atau ilmu tauhid tidak menjelaskan bagaimanakah seorang hamba dapat
merasakan langsung bahwa Allah mendengar dan melihatnya; bagaimana pula
perasaan hati seseorang ketika membaca Al-quran: dan bagaimana seseorang
merasakan bahwa segala sesuatu yang tercipta merupakan pengaruh dari
Qudrah (kekuasaan) Allah.
Pertanyaan ini sulit terjawab apabila hanya melandaskan diri pada ilmu
tuhid dan ilmu kalam. Biasanya, yang membicarakan tentang penghayatan
sampai pada penanaman kejiwaan manusia adalah ilmu tasawuf. Disiplin inilah
yang membahas bagaimana merasakan nilai-nilai akidah dengan memperhatikan

bahwa persoalan tadzawwud (bagaimana merasakan) tidak saja termasuk dalam


lingkup hal yang sunah atau dianjurkan, tetapi justru termasuk hal yang
diwajibkan.
Dalam kaitanya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi sebagai
pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Penghayatan yang
mendalam lewat hati (dzauq dan widjan) terhadap ilmu tauhid dan ilmu kalam
menjadikan ilmu ini lebih terhayati atau teraplikasikan dalam perilaku. Dengan
demikian, ilmu tasawuf merupakan penyempurna ilmu tauhid jika dilihat bahwa
ilmu tasawuf merupakan terapan rohaniyah dari ilmu tauhid.
Ilmu kalam berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf. Oleh karena itu,
jika timbul suatu aliran yang bertenatangan dengan akidah, atau lahir suatu
kepercayaan baru yang bertentangan dengandengan Al-Quran dan As-Sunnah,
hal itu merupakan penyimpangan atau penyelewengan. Jika bertentangan atau
tidak pernah diriwayatkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah, atau belum pernah
diriwayatkan oleh ulama-ulama salaf, hal itu harus ditolak.
Selai itu, ilmu tasawuf mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaran
rohaniyah dalam perdebatan-perdebatan kalam. Sebagaimana disebutkan
bahwa ilmu kalam dalam dunia Islam cenderung menjadi sebuah ilmu yang
mengandung muatan rasional disamping muatan naliyah. Jika tidak diimbangi
oleh kesadaran rohaniyah, ilmu kalam dapat bergerak kea rah yang lebih
liberal dan bebas. Di sinilah ilmu tasawuf berfungsi memberi muatan rohaniyah
sehingga ilmu kalam tidak dikesani sebagai dialektika keislaman belaka, yang
kering dari kesadaran penghayatan atau sentuhan secara qabliyah (hati).
Dengan ilmu tasauwuf, semua persoalan yang berada dalam kajian ilmu
tauhid tarasa lebih bermakna, tidak kaku, tetapi lebih dinamis dan aplikatif.

Potrebbero piacerti anche

  • Adolf Hitler
    Adolf Hitler
    Documento17 pagine
    Adolf Hitler
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Halful Fudhul
    Halful Fudhul
    Documento10 pagine
    Halful Fudhul
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Barang Bukti
    Barang Bukti
    Documento1 pagina
    Barang Bukti
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Benito Mussolini
    Benito Mussolini
    Documento16 pagine
    Benito Mussolini
    Daniel Evans
    100% (1)
  • Asam Laktat
    Asam Laktat
    Documento1 pagina
    Asam Laktat
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Cacing
    Cacing
    Documento11 pagine
    Cacing
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento2 pagine
    Daftar Pustaka
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • ARTIKEL
    ARTIKEL
    Documento10 pagine
    ARTIKEL
    Nurul ChayaNk Muanaa
    Nessuna valutazione finora
  • Cardiac Arest
    Cardiac Arest
    Documento25 pagine
    Cardiac Arest
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • SAP Jatuh
    SAP Jatuh
    Documento19 pagine
    SAP Jatuh
    Ni Putu Ari Wijayanti
    Nessuna valutazione finora
  • PRIORITAS
    PRIORITAS
    Documento4 pagine
    PRIORITAS
    Daniel Evans
    100% (2)
  • Waqaf
    Waqaf
    Documento3 pagine
    Waqaf
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Percobaan Ii
    Percobaan Ii
    Documento10 pagine
    Percobaan Ii
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Sop Inhalasi Nebulizer
    Sop Inhalasi Nebulizer
    Documento2 pagine
    Sop Inhalasi Nebulizer
    Daniel Evans
    100% (1)
  • Renpra Apn
    Renpra Apn
    Documento8 pagine
    Renpra Apn
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • LEAFLET Kesehatan Reproduksi Remaja
    LEAFLET Kesehatan Reproduksi Remaja
    Documento3 pagine
    LEAFLET Kesehatan Reproduksi Remaja
    Daniel Evans
    83% (6)
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento2 pagine
    Daftar Isi
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Isi Cartridge
    Isi Cartridge
    Documento1 pagina
    Isi Cartridge
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Evaluasi Senam Lansia
    Evaluasi Senam Lansia
    Documento2 pagine
    Evaluasi Senam Lansia
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Leaflet
    Leaflet
    Documento3 pagine
    Leaflet
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Renpra VK
    Renpra VK
    Documento7 pagine
    Renpra VK
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Solusi 4x4 Puzzle PDF
    Solusi 4x4 Puzzle PDF
    Documento2 pagine
    Solusi 4x4 Puzzle PDF
    Justiadi Hatta
    Nessuna valutazione finora
  • Pengeluaran Dan Pelepasan Plasenta Duncan Dan Schultze
    Pengeluaran Dan Pelepasan Plasenta Duncan Dan Schultze
    Documento3 pagine
    Pengeluaran Dan Pelepasan Plasenta Duncan Dan Schultze
    Daniel Evans
    75% (8)
  • Leaflet Pms
    Leaflet Pms
    Documento2 pagine
    Leaflet Pms
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Roket Air
    Roket Air
    Documento4 pagine
    Roket Air
    Kusuma Zulyanto
    Nessuna valutazione finora
  • Asuhan Keperawatan Luka Gangren
    Asuhan Keperawatan Luka Gangren
    Documento18 pagine
    Asuhan Keperawatan Luka Gangren
    Muhammad Akbar Nugraha
    Nessuna valutazione finora
  • Thermodynamic Properties of Seawater
    Thermodynamic Properties of Seawater
    Documento30 pagine
    Thermodynamic Properties of Seawater
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Mikosis 2
    Mikosis 2
    Documento11 pagine
    Mikosis 2
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora
  • Union of Biochemisty and Molecular Biology 2003
    Union of Biochemisty and Molecular Biology 2003
    Documento1 pagina
    Union of Biochemisty and Molecular Biology 2003
    Daniel Evans
    Nessuna valutazione finora