Sei sulla pagina 1di 19

Speaifikasi Teknis

Embung Pertanian

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

TAHUN 2016

SPESIFIKASI TEKNIS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EMBUNG PERTANIAN DI DIVAS TANAMAN PANGAN DAN
HOLTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2016

URAIAN BAHAN SPESIFIKASI


1. Pekerjaan Pondasi Batu Kali
a.

Pasir Urug

Pasir Urug yang dipakai adalah pasir urug yang baik, artinya
yang mempunyai nilai CBR yang telah di syaratkan
(mempunyaindaya dukung tanah yang memadai ).

b.

Semen

Semen yang dipakai yaitu semen portland yang sesuai


dengan persyaratan dalam peraturan Portlang Cement
Indonesia N1-8 atau ASTM C-150 Type-1 atau Merk :
Tiga Roda

c.

Pasir Pasang

Pasir Pasang dengan butir - butir yang tajam dan keras


bersih dart tanah dan lumpur dan tidak mengandung
bahan bahan organis.

d.

Batu belah pondasi

Batu belah pondasi yang digunakan adalah batu belah ex.


Cilopang dengan ukuran 10 - 15 cm dan minimal mempunyai 2
bidang pecah, bersih dart bahan - bahan organik maupun
iumpur.

e.

Air

air yang digunakan untuk semua pekerjaan adalah air bersih,


tidak berwarna, tidak mengandung minyak, asan alkali dan
tidak mengandung orgnisme yang dapat merusak bangunan.

2. Pekerjaan Beton
a.

Pasir Beton

Pasir Beton yang digunakan terdiri dart pasir dengan butir butir yang bersih dan bebas bahan organik, lumpur dan
sebagainya, sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam P6I 1971 ( Setarap pasir galunggung ) .

b.

Batu Pecah 2-3 cm

Koral/Kerikil beton yang digunakan harus bersih dart segala


kotoran serta mempunyai gradasi dan kekersan dengan
persyaratan yang tercantum di dalam P61 1971 ( Ukuran 2/3
dan 1/2 ) dan mempunyai bidang pecah minimal 2 bidang
pecah.

c.

Besi Beton

Mutu tuiangan yang yang digunakan adalah U-24, yaitu


tulangan dengan tegangan leieh karakteristik 2400 kg/m2 dan
3200 kg/m2 dimana mutu tulangan U-24 adalah tulangan
5.016mm, Tulangan yang akan digunakan harus bebas dart
kotoran - kotoran ( Lumpur, lemak, karat ). Kawat pengikat
tuiangan harus terbuat dart baja lunak dengan 0 minimum
1mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak besepuh
seng kualitas tulangan yang digunakan adalah sekualitas
keluaran pabrik baja KRAKATAU STEEL

Odt

d.

Semen

Semen yang dipakai yaitu semen portland yang sesuai


dengan persyaratan dalam peraturan Portlang Cement
Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type-1 atau Mark :
Tiga Roda

e.

Air

Air yang digunakan untuk semua pekerjaan adalah air


bersih, tidak berwarna, tidak mengandung minyak, asap
alkali dan tidak mengandung orgnisme yang dapat
merusak bangunan.

METODA PELAKSANAAN METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN EMBUNG PERTANIAN DI DINAS TANAMAN PANGAN DAN
HOLTIKULTURA KABUPATEN GARUT

I.PENDAHULUAN
Untuk memenuhi syarat dalam pelelangan pekerjaan ini, kami susun uraian ringkas
pelaksanaan pekerjaan yang akan kami terapkan apabila kami keluar jadi pemenang dalam
pelelangan peraksanaan pekerjaan ini.
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan harus diterapkan sistem kerja yang dapat mewujudkan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan keinginan semua pihak, karena tanpa sistem kerja yang
balk tidak mungkin suatu pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Sistem pelaksanaan
pekerjaan terdiri dad sistem Administrasi clan Teknis yang terkoordinir dengan balk dan
sistem kerja yang dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi serta
profesionalisme dalam menangani pekerjaan itu sendiri.
Untuk mewujudkan hal tersebut kami coba susun metoda kerja ini dengan segenap kesungouhan dan
kemampuan kami yang menerapkan sistem kerja sesuai dengan pengalaman kami yang telah kami
laksanakan sebelumnya.
Disertai dengan niat berpartisipasi, kami selaku Penyedia Jasa Konstruksi yang telah
berpengalaman.
Disertai dengan penuh percaya did kami mendaftar dan menandatangani Fakta Integritas serta
menerima Dokumen Pelelangan (Rencana Kerja dan Syarat-syarat). Kami telah mempelajari dan
mengikuti aanwizjing yang diselengarakan oleh Panitia Pengadaan serta telah menerima Berita Acara
Pemberian Penjelasan clan kami memahami segata apa yang tercantum dalam dokumen pelelangan
tersebut.
Secara umum Kegiatan Pelaksanaan digambarkan sebagai berikut :
1. Pembagian pekerjaan menjadi beberapa kegiatan khusus.
2_ Pelaksanaan kegiatan khusus tersebut sesuai dengan sasaran dan waktu yang ada.
3. Penggunaan peralatan yang diperlukan.
4. Penggunaan tenaga kerja yang diperlukan.
5. Metoda konstruksi yang mungkin secara spesifikasi diperlukan.
METODA PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan beberapa hal yang diperlu diperhatikan adalah diantaranya :
a. Lokasi dan Kondisi Site
a. Lokasi pekerjaan yaitu di Jalan Pembangunan, garut sesuai dengan apa yang tercantum
dalam gambar / dokumen lelang.
b. Dengan kondisi yang ada, diperlukan perencanaan pelaksanaan dengan seksama agar Mobitisasi
peralatan yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan lancar dan tidak
mengganggu aktivitas kerja para petani dan masyarakat.

b. Pembangunan dalam kaftan Operasional Lokasi Pekerjaan


Seperti yang tersaji pada Dokumen Pelelangan, dalam melaksanakan pekerjaan yang matang
agar kegiatan dilokasi pekerjaan dapat berjalan dengan normal, dengan meminimafisir semua
kemungkinan yang akan menggangu pada kegiatan lainnya yang sedang berlangsung.

Pemisahan atau Metoda isolasi terhadap Lokasi Bangunan yang akan dikerjakan
dengan Area Existing terdekat.

Metode Perlindungan yang maksimal terhadap keamanan maupun kenyamanan


selama pelaksanaan pekerjaan.

Metoda pelaksanaan pekerjaan yang tidak menimbulkan Dampak langsung terhadap


fingkungan baik kebisingan maupun polusi udara.

I!. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


NAMA , LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN PROYEK
Pekerjaan

Perencanaan Pembangunan Embung Pertanian

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Struktur

111. SISTEM PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Struktur Organisasi Lapangan Struktur organisasi lapangan (terfampir)
b. Waktu (Pemanfaatan)
Secara umum hal yang utama dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah mutu, biaya dan waktu,
sehingga kami selaku kontraktor akan berupaya semaksimal mungkin menerapkan metoda
pelaksanaan untuk keberhasilan pekerjaan ini sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan.
Stimultansi pekerjaan yang dapat dilaksanakan adalah pekerjaan - pekerjaan yang tidak tergantung
satu dengan yang lainnya akan dilaksanakan secara bersamaan.
Waktu untuk menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan selama 90 (sembilan puluh) hen
kalender akan kami manfaatkan dengan sebaiknya-baiknya. Hal fain dalam pemanfaatan
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah kaiau ada pekerjaan yang sifat rakitan/ dapat
dikerjakan diluar site akan dilaksanakan di. Workshop.
c. Penyediaan Data/Gambar Teknis Di Lapangan
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan, make harus tersedia data-data/ gambar teknis
di lapangan. Gambar teknis pekerjaan sedikitnya akan tersedia 2 (due) rangkap, satu rangkap untuk
dibawa ke lapangan yang berfungsi dalam waktu pengecekan dan memberi arahan ke pekerja serta
penyocokan pekerjaan, rangkap kedua diternpel di direksikeet yang berguna pada waktu penjelasan
dalam rapat-rapat dan sebagai bahan informasi pada kunjungan direksi pekerjaan.

d. Penyediaan Material, Nat dan Tenaga


1. Penyediaan Material Material akan karni sediakan secara continue. Sumber penyediaan material
akan diambiJ dark daerah setempat atau dark daerah terdekat apabila ada. Material yang akan kami
pakai adalah material yang memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
2. Penyediaan Alat Atat yang akan kami sediakan adalah dengan jumlah minimal sesuai dengan yang
tercantum dalam dokumen pelelangan. Tetapi apabila dituntut oleh kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan, peralatan tersebut akan karni sediakan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di
lapangan. (Daftar Peralatan terlampir).
3. Penyediaan Tenaga Kerja
a. Penyediaan Tenaga Kerja Intl (Daftar Personil int terlampir)
b. Penyediaan para tenaga kerja akan kami ambil daerah setempat/ sekitar lokasi pekerjaan
apabila ada.
Pengambilan tenaga kerja daerah setempat, dimaksudkan selain memberikan dampak positif bagi
warga sekitar lokasi pekerjaan juga sedikitnya meningkatkan taraf hidup warga sekitar lokasi
pekerjaan terutama bagi pengangguran.
1. Tenaga Kerja Khusus Tenaga kerja khusus dipenuhi dark daerah terdekat (apabila ada)
sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
2. Tenaga kerja

Umum Tenaga kerja inti akan dipenuhi dark daerah sekitar! tokal

3. Pengaturan Tenaga Kerja.


a. Pengaturan tenaga kerja yang dibagi menjadi beberapa kelompok untuk pekerjaan tertentu dan
secara simultan dilanjutkan dengan pengaturan tenaga kerja untuk pekerjaan yang berikutnya,
sehingga diharapkan pekerjaan pada suatu lokasi dapat secara tuntas.
b. Memberikan Penyuluhan/Penekanan kepada para Pekerja untuk selalu memperhatikan
ketertiban dan, ketelitian terhadap lingkungan pekerjaan.
e. Memberikan Tanda-tanda khusus kepada StaflPekerja, agar dapat diidentifikasi dengan
mudah. e. Pengendalian Waktu dan Mutu Pekerjaan
1. Pengendalian Waktu
Untuk mengefektipkan waktu pelaksanaan yang sangat terbatas, diperlukan rencana yang matang,
sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan untuk
itu kami akan melaksanakan pekerjaan secara simultan, dalam anti bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan secara kontinyu dan apabila mungkinkan dikerjakan secara bersamaan.
2. Pengendalian Mutu Pekerjaan
Secara umum hal yang utama dalam pelaksanaan pekerjaan ini pengendalian Mutu Pekerjaan.
Untuk mengendalikan mutu pekerjaan adalah beberapa hat yang harus diperhatikan adalah
a. Pemakaian material yang sesuai dengan sepesikasi teknis
b. Pengerjaan pekerjaan dikerjakan secara profesional sesuai dengan aturan-aturan
pelaksanaan tiap Janis pekerjaan.

as`

c. Pemeriksaan pekerjaan setelah dan sesudah pelaksanaan


pekerjaan. IV. METODE PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar
diharapkan pekerjaan berjalan dengan lancar diantaranya Pengguna Jasa untuk tahapan pekerjaan
pengurusan perijinan dan segala sesuatunya yang berhubungana dengan persiapan pelaksanaan
pekerjaan. Pemerintah Daerah Setempat - Petugas keamanan, mengingat pekerjaan ini berlokasi
didaerah perkotaan dan arus lake-lintas yang ramai. Menyediakan sarana kebutuhan air, balk untuk
kebutuhan air kerja maupun untuk para pekerja Membuat Direksikeet dan Los kerja baik untuk para
pegawai maupun untuk penyimpanan bahan
2. Lahan lokasi pekerjaan akan dibersihkan / dibereskan termasuk didalamnya bongkaran Iantai
keramik, dinding, plafond dan kusen balk itu yang berada dilantai 1 maupun lantai 2, yang sekiranya
dapat mengganggu kelancaran pekerjaan dan atau mempengaruhi kualitas pekerjaan, sesuai dengan
arahan / petunjuk pihak direksi.
3. Pada tanah yang berhumus atau masih terdapat tumbuhan, maka permukaan tanah (top
soil) akan clikupas dan dibuang setebal 10 cm
4. Benda-benda barang yang berada di atas lahan yang akan dibangun adalah milik pemberi togas.
Segala yang mengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan adalah
menjadi tanggung jawab penuh pihak kontraktor.
MOBILISASU DEMOBILISAS1 Termasuk dalam pekerjaan mobilisasi/ demobilisasi disini
adalah kewajiban Kontraktor untuk
Mendatangkan peralatan untuk sarana bekerja.
Memindahkan peralatanperalatan sesuai kebutuhan.
Mendatangkan pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang mandor).
Membuat Los kerja (Direksikeet dan Gudang).
Membuat Pager Pengaman Proyek.
Membuat Pagan Nama Proyek
Mengurus dan menyelesaikan Administrasi, dan ijin lainnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.
1. Pelaporan, Dokumentasi, Pekerjaan
Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan, Laporan Pemasukan Bahan Material dibuat oleh kontraktor
dan diperiksa oleh konsultan Pengawas untuk diketahui dan ditandatangani oleh perwakilan dari
pengunan bangunan. Adapun Janis laporan yang dibuat adalah :

a. Laporan Harian
U Janis kegiatan yang dikerjakan
U Bahan - bahan yang digunakan

tar

Alat - alat yang didatangkan

Jumlah tukang / tenaga kerja

Keadaan cuaca

Besarnya prestasi pekerjaan

1.3 Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan.
b. Laporan Mingguan Laporan Mingguan merupakan bagian dari laporan kegiatan yang dibuat
secara teratur setiap minggunya. Laporan mingguan ini berisi tentang :

Kemajuan setiap jenis pekerjaan.

Evaluasi biaya pelaksanaan.

Evaluasi jadwal waktu pelaksanaan

Evaluasi penggunaan dan pengadaan tenaga kerja, material dan peralatan kerja.

Rangkuman yang berisikan tentang kondisi cuaca dan keadaan dilapangan kerja.

Permasalahan yang ada dengan pemecahannya dan permasalahan penting lainnya.

Foto dokumentasi pelaksanaan untuk menunjukan

penting.

c. Laporan Bulanan Laporan bulanan ini merupakan laporan yang meliputi sefuruh pekerjaan
balk yang langsung menyangkut pelaksanaan maupun kegiatan penunjangnya selama satu
bulan. Isi dari laporan bulanan ini adalah :

Kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara terperinci, dikaitkan dengan


jadwal waktu yang telah direncanakan.

Cash flow dan pembiayaan pelaksanaan pekerjaan yang telah dikeluarkan.

Rangkuman kegiatan pertemuan/ rapat penting. Rangkuam kondisi cuaca.

Rangkuman penggunaan dan pengadaan tenaga kerja, bahan dan slat. Pembiayaan
pelaksanaan pekerjaan kegiatan yang telah dilaksanakan.

Perubahan- perubahan den Maim yang terjadi dikaitkan perencanaan pembiayaan kegiatan.

Laporan kegiatan pemeriksaan kualitas pekerjaan

Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.

2. Laporan khusus Laporan khusus dibuat oleh konsultan pengawas/kontraktor dan memuat hal-hal
yang bersifat kritis dan mendesak, keadaan darurat, terjadi force majeur dan sebagainya yang
mempunyai akibat secara langsung pada proses pelaksanaan konstruksi.
3. Laporan Akhir
Laporan akhir dibuat setelah semua paket pekerjaan selesai dikerjakan untuk kemudian diperiksa
()Leh pihak konsultan. Pada penyerahan laporan akhir ini, kontraktor harus menyerahkan
Semua gambar yang telah dilaksanakan berikut perubahannya (As Built Drawing)

Semua spesifikasi bahan yang dipergunakan berikut perubahannya.


Hash] perbandingan prestasi pekerjaan selama pembangunan dengan master schedule yang
telah direncanakan sebelumnya.
Laporan akhir ini dibuat oleh pihak kontraktor lalu diserahkan kepada pihak konsultan pengawas
untuk diperiksa lalu diserahkan kepada pihak owner pada saat serah terima pertama dilaksanakan.
Gambar pelaksanaan pekerjaan dibuat sesuai dengan pelaksanaan fisik dilapangan. Gambar
ini diserahkan kepada Pengguna Jasa pada saat Sarah Terima Pertama.
KEAMANAN LAPANGAN
1. Kami akan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik proyek, pengawas
lapangan dan milik pihak ketiga yang ada dilapangan.
2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Pengawas Lapangan /
Konsultan Perencana, baik yang telah dipasang maupun yang belum adalah sepenuhnya
tanggung jawab kami dan tidal( akan memperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
3. Apabila terjadi kebakaran, kami bertanggungjawab atas akibatnya, baik yang berupa barangbarang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu sudah kewajibkan kami menyediakan alat-alat pemadam
kebakaran yang siap pakai yang ditempatkan ditempat-tempat yang akan ditetapkan kemudian oleh
konsultan pengawas, serta Menjaga keamanan faiu lintas prang dan
barang JAMINAN KESELAMATAN KERJA
1. Kontraktor Wajib menyediakan obat-obatan dan peralatannya menurut Syarat-syarat Pertolongan
Pertama pada Kecelakan (P3K) yang selalu slap digunakan dilapangan untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja dilapangan.
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang ada dibawah kekuasaan kontraktor
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang Iayak dan bersih
bagi semua petugas dan pekerja.
4. Tidak diperkenankan membuat penginapan didalam lapangan pekerjaan untuk pekerja,
kecuali untuk peniaga keamanan.
5. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan, keselamatan para pekerja wajib diberikan oleh
kontraktor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penanggung Jawab : Pelaksana Teknis Lapangan.
a.

Pelajari dan pahami gambar kontrak yang ada.

b. Lakukan Pengukuran I Pemeriksaan pada seluruh areal Pekerjaan pada proyek yang
selesai dilaksanakan bersama-sama Direksi.
c. Lakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai seperti Waterpass,
Theodolit, Meter ukur dan alat bantu lainnya.
d.

Interval / Seksi pengukuran dilakukan dalam jarak seperti yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.

e.

Batas Interval / Seksi clitandal dengan patok-patok yang terbuat dari kayu.

f. Hasil pengukuran tersebut dituangkan dalam gambar kerja (ASBUILD Drawing) dengan
memperhatikan dan mengikuti desain gambar kontrak.
g. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus menunjukkan semua volume dan item pekerjaan
yang akan dilaksanakan dan ditunjukkan dalam potongan memanjang, potongan melintang
dan gambar detail-detal.
h. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus mudah dibaca dan dimengerti, serta dibuat
dalam skala dan ukuran kertas yang ditetapkan deft Pemberi Kerja.
i. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus dilengkapi daftar isi yang diletakkan pada
halaman depan atau belakang dan diberi cover judul.
j. Setiap lembar Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus mempunyai kode gambar atau
nomor lembar sesuai dengan Prosedur Pengendalian Gambar.
k. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus disetujui ofeh Pemberi Kerja dalam kolom yang
tersedia pada gambar sebelum dicetak (Blue Print)
1. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) asli dicetak ke gambar biru (blue print), dijilid dan dicopy
dalam jumlah seperti yang ditetapkan ofeh Pemberi Kerja.
m. Blue print gambar kerja (ASBUILD Drawing) harus tersedia dilapangan sebagai acuan
pelaksanaan kerja.
Untuk Dokumentasi Proyek seperti : Album Foto 0% s.d 100% dibuat dalam rangkap secukupnya
Dilakukan pemotretan / dokumentasi pada setiap pekerjaan utama dan dibuat dalam tiga keadaan
lapangan untuk setiap pekerjaan dengan tempatl posisi pengambilan tetap satu arah. Satu keadaan
pada waktu sebelum pelaksanaan pekerjaan, satu keadaan pada waktu pekerjaan sedang dalam
pelaksanaan dan satu keadaan pada waktu pekerjaan telah selesai dilaksanakan seluruhnya. Foto
dibuat dengan ukuran "postcard" berwarna dan cited catatan mengenai lokasi pemotretan
4. Alat alat yang diperiukan dalam pelaksanaan Seluruh alat pekerjaan akan didatangkan kelokasi
pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi
fisik dimulai, terlebih dahulu harus dilakukan Mobilisasi Alat serta Perlengkapan yang dibutuhkan dan
sesuai dengan keperivannya yang meliputi :
Truck : Digunakan untuk melakukan pengangkutan material dan pembuangan Puing-puing,kotoran dll
dari sisa-sisa material yang tidak terpakai lagi ke luar lokasi pekerjaan.
Lod Digunakan untuk melakukan pengangkutan jarak dekat, yang meliputi pengangkutan bahan
(batu, pasir, bata, di!) , adukan, cor beton, dl!, serta pembuangan sampah, puing-puing, dli.
Concrete Mixer : Digunakan sebagai pengaduk adukan beton, serta adukan pasangan bata, keramik
mengunakan Concrete Mixer agar pencampuran antara semen,pasir dan split menjadi senyawa
Alat Perlengkapan : Cangkul, Sekop, Linggis dli merupakan perlatan bantu dalam berbagai hal
sesuai kebutuhan
Semua alat dan bahan - bahan untuk Pengukuran Disiapkan.

5. Pek. Pengukuran I Pek. Pasangan Papan Bouwplank


Pengukuran Pekerjaan pengukuran kembali perlu dilakukan untuk ceking kebenaran pada
gambar kerja antara ukuran yang terdapat pada gambar rencana kerja terhadap keadaan Iahan
yang akan di kerjakan.
Patok Permanen {Bench Mark}

Patok tersebut harus dijaga dan dipelihara dari mulai pekerjaan sampai akhir pekerjaan. Untuk
mencapai keakuratan pengukuran untuk posisi horizontal digunakan alat ukur Theodolite ,
sedangkan untuk posisi vertikal digunakan dengan alat ukur Waterpass atau sl

Untuk menentukan batasan lahan dan letak serta guna pemasangan patok-patok ikat, OP kami
akan mengukur ulang lokasi pekerjaan. e--, L- Dalam pengukuran Wang ini, akan kami undang
semua pihak yang terkait, baik dari .DETA,I.LBENCH MARK pihak Proyek, Konsultan Perencana,
Tenaga Bantuan Teknis, Konsultan Pengawas dan pihak-pihak lainnya. Diharapkan apabila semua
hadir, semua permasalahan yang menyangkut batas-batas serta tata letak masa-masa bangunan
kedepannya tidak menjadi masalah.
BOUWPLANK
Sebelum pekerjaan galian tanah dikerjakan, terlebih dalu Pemasangan Bouwplank dilakukan dengan
tiang dari kaso 5/ 7 atau dolken dia. 7-10 cm, dan papan horizontal dari kayu Albasiah jarak tiang
berkisar antara 1 sampai 2 meter dari As pondasi Bangunan. Tinggi permukaan Bouwplank 50 cm s/
d 0.75 cm Permukaan bagian alas dibuat Rata I Waterpass.
Pada titik As rencana dipasang tanda-tanda dari paku, dan setelah dilakukan pengecekan kembali
bersama direksi lapangan/ konsultan pengawas, atas kebenarannya dari semua ukuran segera diberi
tanda dengan cat merah.
Pelaksanaan pengukuran ulang dengan alat ukur untuk menentukan perletakan bangunan
yang akan dilaksanakan.
Pemasangan patok-patok ukur dan penentuan sifat datar/ waterpas untuk papan bouwplank
yang nantinya sebagai acuan peil-peil lantai bangunan.
Penyikuan sudut-sudut bangunan dengan cara penarikan benang-benang sudut antar papan
bouwplank.
Cek cros antar sudut bangunan dengan cara menarik meet ban/ pita ukur secara diagonal
antar sudut bangunan, dan apabila setelah diukur secara diagonal antar sudut nilainya sama,
maka boleh dibilang bangunan itu telah siku.
Papan dipasang sejarak 2 M dad As pondasi terluar atau disesuaikan dengan keadaan
setempat. PEKERJAAN GALIAN TANAH Lingkup Pekerjaan adalah
a. Galian tanah untuk Pondasi Batu Kali
b. Galian Tanah untuk Saluran Terbuka
c. Dan Galian tanah Iainnya sesuai dengan yang tercantum dalam gambar kerja _

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan


1. Galian untuk dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja balk kedalaman, maupun Iebarnya.
2. Galian tanah dilaksanakan apabila pondasi Strauss telah selesai dicor, hal int selain agar lubang
pondasi Strauss tidak terganggu oleh galian poer dan sloof, juga untuk keakuratan leveling poer dan
sloof yang telah diperhitungkan pada waktu pengecoran pondasi Strauss. Tanah yang humus/
banyak akar pohon harus dibuang. Untuk penimbunan kembali digunakan tanah yang balk.
Pekerjaan galian dapat dilakukan secara manual oleh tenaga manusia.
PEKERTAAN PONDASI BATU KALI
1. Pondasi baru dipasang apabila gam telah betel-betui sesuai dengan yang tercantum
besteki gambar kerja balk kedalaman galian maupun iebarnya galian.
2. Batu kali/ batu belah yang akan kami pakai adalah batu yang kualitas baik, tidak keropos
dan tergolong dari batuan andesit yang padat dan keras.
3. Pasir pasang yang dipakai adalah pasir pasang kualitas balk, tidak mengandung kotoran
dan terdiri dari butiran-butiran yang apabila diremas dengan tangan terasa tajam.
4. Semen Portland yang dipakal terdiri dari satu macam semen sesuai dengn bestek/ RKS yang telah
5. Penghamparan pasir dilaksanakan untuk memadatkan ditetapkan. tanah dan menutupi
celah apabila dikemudian hari terjadi retakan-retakan tanah.
6. Urugan pasir dipadatkan dengan cara disiram pakai air sampai kepadatan maksimal.
7. Batu kosong dipasangan dan diisi dengan pasir lalu disiram air agar padat dan mengisi
celah-celah antar pasangan batu kosong/ Aanstamping.
S. Pondasi yang terdiri dari susunan batu belah yang diikat dengan spesi / adukan dipasangan
dengan bentuk trapesium dengan lebar dan ketinggian sesuai gambar kerja/ Bestek.
9. Stek-stek dari besi beton dipasangan sebagai pengikat antara pondasi dengan sloof
beton. PEKERJAAN URUGAN TANAH
1. Urugan Tanah Pekerjaan urugan tanah dilaksanakan dengan penghamparan tanah, penimbunan
lapis demi lapis. Hamparan harus diratakan, bahan timbunan tidak boleh menggumpal, tidak boleh
terlalu basah atau terlalu kering. Apabila terlalu kering, harus disiram terlebih dahulu sebelum
dipadatkan.
Bahan urugan yang akan dipadatkan harus dihamparkan lapis demi lapis kira-kira horizontal
dan pada ketebalan tertentu hingga dapat memenuhi tingkat kepadatan yang ditentukan.
Maksimum ketebalan lapisan tersebut di atas adalah 20 centimeter sebelum dipadatkan. Urugan

haws dipadatkan dengan alat pemadat stamper hingga rnencapai kepadatan maximum.
2. Urugan Pasir dan Urugan Tanah Kembali Pekerjaan timbunan / urugan dilaksanakan dengan
penghamparan tanah. Hamparan harus diratakan, bahan timbunan diurail dicacah sampai menjadi
loose material dan tidak boleh menggumpal.
Sebelurn dilakukan pengurugan kembali pada muka pasangan batu yang tidak kelihatan harus
diplester kasar. Bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air dan kerikil sehingga
dapat mencegah kehilangan pasir dan harus dipasang pada akhir lubang pembuang air.

Maksimum ketebalan lapisan tersebut di atas adalah 20 centimeter sebelum dipadatkan. Urugan harus
dipadatkan dengan alat pemadat stamper hingga mencapai kepadatan maksimum.
PEKERJAAN BETON
1. Lingkup pekerjaan beton yang akan dilaksanakan :
a. Pasangan Sloof Beton 15/20
b. Pasangan Kolom Beton 12/15
c. Pasangan RingBalk Beton 15/ 20

2. Kualitas Bahan Yang dipakai

Tufangan beton yang ciipakai balk untuk tu Ian g utama maupun tulangan
geser/sengkang adalah tulangan dengan memakai baja polos U-24.
Dimensi tulangan yang dipergunakan pada pekerjaan beton adalah baja tulangan sebagai
berikut :

12mm, luas penampang 1,13 cm2, berat 0,887 kg/ ml

10mm, ivas penampang 0,79 cm2, berat 0,620 kg/ ml

8mm, luas penampang 0,50 cm2, berat 0,393 kg/ ml

B a j a t ul a ng a n t e r s e but d i a t a s b ab a s d a r i ko t o r a n, l a pi s a n m i nya k, ka r a t d a n
t i d a k c a c at ( r et a k , m eng e l up a s d a n s eb a g ainya ) , s e r t a m e m p unya i p e na m p a ng
y a ng s a m a b a l k d a r i s e g i te g a ng a n ka r a t e ris t i knya
maupun diameternya_
Pasir beton kualitas balk, tidak mengandung kotoran, mempunyai modulus kehalusan
butir

antara

0.02

sampai

dengan

0.32_

Jika

diselidiki

dengan

saringan

standard,berbentuk tajam dan keras


Semen yang digunakan adalah semen Portland Jenis II menurut NI -8 atau Type-I
menurut STM, dari satu merk yang sama/ tidak menggunakan berrnacam -macam
merk untuk suatu konstruksi/struktur yang sama danmasih dalam kantong -kantong
masih disegel.
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak
mengandung minyak, asam alkali, tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek
merusak beton

3. Metoda Pelaksanaan

a.

Baja Tulangan

Pemasangan baja
tulangan dilakukan sesuai dengan gambar kerja atau atas
petunjuk pengawas lapangan/ team teknis direksi.
Hubungan
antara
baja
tulangan
satu
dengan
yang
lainnya
menggunakan kawat beton, diikat dengan kuat agar tidak bergeser
setama pengecoran.
Baja tulangan tidak yang telah terbentuk ataupun ditekuk tidak akan
dituruskan atau dibengkokkan kembali kecuali dengan seijin direksi/
pengawas lapangan.
Apabila diperlukan penyambungan baja tulangan, maka bentuk dari sambungan akan
seijin Pengawas, overlap pada sambungan untuk baja tulangan dilakukan sedikit nya
40 kali diameter batang, atau sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetu
juan pengawas/team teknis direksi.
b.

Campuran Beton

Agar kualitasnya perbandingan terjamin, sesuai dengan mix desain yang


kami buat, setiap pembuatan campuran beton akan kami takar dengan
dengan takaran yang ukurannya sesuai takaran campuran hasil mix desain.
Penggunaan takaran akan kami lakukan apabila campuran beton dengan
cara site mix yang menggunakan beton molen.
Setiap campuran beton akan kami uji kadar menggunakan alat yang
berbentuk kerucut yang juga disebut Slump tes.
c_ Bekisting
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan seperti
release agent, pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan acuan sebagai cetakan beton sesuai dengan gambar-gambar
konstuksi dan gambar-gambar disiplin lain yang berhubungan seperti diuraikan
dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaan, secara aman dan benar.
Struktur Acuan berikut elemen pendukungnya akan dianalisa sedemikian rupa,
sehingga mampu memikul beban kesemua arah yang
mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalami deformasi yang berlebihan (kaku) dan
harus memenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih daril/ 360
bentang. Peninjauan terhadap kemungkinan beban diluar beban beton juga akan
dipertimbangkan, seperti kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan dan lainlain. Semua analisa dan perhitungan acuan berikut elemen pendukungnya akan
diserahkan kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuannya,
sebelum pekerjaan dilakukan.

Dimensi acuan semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar srtuktur


adafah ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk plester / finishing.
Tambahan elemen tertentu seperti bentuk / profil khusus yang tercantum di
dalam gambar arsitektur juga akan dipertimbangkan baik sebagai beban.
Gambar Kerja / Shop Drawing akan dibuat khusus acuan berdasarkan analisa
yang dilakukan. Gambar kerja/ Shop drawing tersebut harus lengkap disertai
ukuran dan detail-detail sambungan yang benar dan selanjutnya diserahkan
kepada Konsuftan Pengawas untuk persetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut
kami tidak akan memulai pembuatan acuan di lapangan.
Pembuatan tulangan seperti pembengkokan dan perakitan dilaksanakan dengan
tukang-tukang besi beton yang berpengalaman.
Bekisitng dipasang dengan kuat dan tidak bocor, sehingga tidak akan
mengakibatkan beton keropos. Struktur bekisting akan dilengkapi rangka penguat,
penyokong maupun penyangga sehingga mampu mendukung beton tanpa
mengalami perubahan bentuk sampai beton mengeras sesuai kententuan yang
dipersyaratkan yaltu SNI 03-28471992 tentang Perhitungan Struktur Beton.
c. Pengecoran
Untuk selimut beton yang tebalnya 2,5 cm dipasang beton deking yang diikat
pada tulangan-tulangan beton.
Pengecoran dilaksanakan dengan seksama dan dipadatkan memakai alat
liberator apabila memungkinkan ataupun dengan cara ditusuktusuk dengan
tulangan besi maupun dengan cara dike tuk-ketuk bekistingnya.
Adukan beton yang dipakai sesuai dengan ketentuan dalam bestek dan untuk
mengetahul mutu beton yang diinginkan kami akan membuat kubus-kubus
beton yang apabila dianggap meragukan kami akan mengujinya ke Instansi
sesuai keinginan pihak Direksi.
Yang menyangkut elemen struktur beton horizontal seperti balok, plat lantai
pengecoran akan dilaksanakan sekaligus untuk menghindari tidak adanya
sambungan pengecoran beton yang dapat mengurangi kekuatannya.
Stek/ tulangan ekstra akan ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu menambah kekuatan dari konstruksi, Stek/ tulangan ekstra akan
direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu meneruskan geser dan gayagaya lainya.
Apabila tempat siar-siaran lainnya pefaksanaan tidak ditunjukan didalam
gambar-gambar rencana, maka tempat siaran-siaran itu harus disetujui oleh
Direksi Lapangan. Penyimpanan siaran pelaksanaan dari pada yang ditunjukan
dalam gambar rencana, harus disetujui oleh Direksi Lapangan.

Antara pengecoran balok atau pelat atau pengakhiran pengecoran kolom diberi
waktu antara yang cukup, untuk memberi kesempatan kepada beton dari kolom
untuk mengeras, Balok pertebalan miring dari balok dan kepada-kepala kolom
dianggap sebagai bagian dari system lantai dan akan dicor secara monolit
dengan continyu.
Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan hams ditempatkan kira-kira
ditengahtengah bentangya, dimana pengaruh gaya melintang sudah banyak
berkurang apabila pada balok ditengah-tengah bentanganya terdapat pertemua
atau persilangan dengan balok lain maka siar pelaksanaan ditempatkan sejauh 2
kali lebar balok dari pertemuan atau persilangan itu.
Dalam pemeliharaannya, kami akan menjaga kelembaban beton dengan cara
disiram air.
e. Pekerjaan Plesteran
Sebelum plesteran dilaksanakan terlebih dahulu disiram pakai air, untuk mencegah air
adukan meresap terlalu dini.
Pekerjaan plesteran dikerjakan oleh tukang-tukang tembok yang ahli hingga menghasilkan
bidang plesteran yang rata / tidak bergelombang.
Apabila telah memungkinkan dan telah cukup untuk diaci maka plesteran tersebut di
aci dengan acian semen.
Untuk mendapatkan bidang acian yang halus, maka setefah agak kering acian
itu digosok dengan kertas semen.
PENUTUP
Demikian uraian secara ringkas metode pelaksanaan pekerjaan, yang mana dalam uraian
ini tidak semuanya bisa kami uraikan, semoga dapat mewakili clan menjadi bahan
pertimbangan bagi pihak pelelangan pekerjaan dan jugs sebagai gambaran Perencanaan
Pembangunan Embung Pertanian

Potrebbero piacerti anche