Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Embung Pertanian
TAHUN 2016
SPESIFIKASI TEKNIS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EMBUNG PERTANIAN DI DIVAS TANAMAN PANGAN DAN
HOLTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2016
Pasir Urug
Pasir Urug yang dipakai adalah pasir urug yang baik, artinya
yang mempunyai nilai CBR yang telah di syaratkan
(mempunyaindaya dukung tanah yang memadai ).
b.
Semen
c.
Pasir Pasang
d.
e.
Air
2. Pekerjaan Beton
a.
Pasir Beton
Pasir Beton yang digunakan terdiri dart pasir dengan butir butir yang bersih dan bebas bahan organik, lumpur dan
sebagainya, sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam P6I 1971 ( Setarap pasir galunggung ) .
b.
c.
Besi Beton
Odt
d.
Semen
e.
Air
I.PENDAHULUAN
Untuk memenuhi syarat dalam pelelangan pekerjaan ini, kami susun uraian ringkas
pelaksanaan pekerjaan yang akan kami terapkan apabila kami keluar jadi pemenang dalam
pelelangan peraksanaan pekerjaan ini.
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan harus diterapkan sistem kerja yang dapat mewujudkan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan keinginan semua pihak, karena tanpa sistem kerja yang
balk tidak mungkin suatu pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Sistem pelaksanaan
pekerjaan terdiri dad sistem Administrasi clan Teknis yang terkoordinir dengan balk dan
sistem kerja yang dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi serta
profesionalisme dalam menangani pekerjaan itu sendiri.
Untuk mewujudkan hal tersebut kami coba susun metoda kerja ini dengan segenap kesungouhan dan
kemampuan kami yang menerapkan sistem kerja sesuai dengan pengalaman kami yang telah kami
laksanakan sebelumnya.
Disertai dengan niat berpartisipasi, kami selaku Penyedia Jasa Konstruksi yang telah
berpengalaman.
Disertai dengan penuh percaya did kami mendaftar dan menandatangani Fakta Integritas serta
menerima Dokumen Pelelangan (Rencana Kerja dan Syarat-syarat). Kami telah mempelajari dan
mengikuti aanwizjing yang diselengarakan oleh Panitia Pengadaan serta telah menerima Berita Acara
Pemberian Penjelasan clan kami memahami segata apa yang tercantum dalam dokumen pelelangan
tersebut.
Secara umum Kegiatan Pelaksanaan digambarkan sebagai berikut :
1. Pembagian pekerjaan menjadi beberapa kegiatan khusus.
2_ Pelaksanaan kegiatan khusus tersebut sesuai dengan sasaran dan waktu yang ada.
3. Penggunaan peralatan yang diperlukan.
4. Penggunaan tenaga kerja yang diperlukan.
5. Metoda konstruksi yang mungkin secara spesifikasi diperlukan.
METODA PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan beberapa hal yang diperlu diperhatikan adalah diantaranya :
a. Lokasi dan Kondisi Site
a. Lokasi pekerjaan yaitu di Jalan Pembangunan, garut sesuai dengan apa yang tercantum
dalam gambar / dokumen lelang.
b. Dengan kondisi yang ada, diperlukan perencanaan pelaksanaan dengan seksama agar Mobitisasi
peralatan yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan lancar dan tidak
mengganggu aktivitas kerja para petani dan masyarakat.
Pemisahan atau Metoda isolasi terhadap Lokasi Bangunan yang akan dikerjakan
dengan Area Existing terdekat.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Struktur
Umum Tenaga kerja inti akan dipenuhi dark daerah sekitar! tokal
as`
a. Laporan Harian
U Janis kegiatan yang dikerjakan
U Bahan - bahan yang digunakan
tar
Keadaan cuaca
1.3 Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan.
b. Laporan Mingguan Laporan Mingguan merupakan bagian dari laporan kegiatan yang dibuat
secara teratur setiap minggunya. Laporan mingguan ini berisi tentang :
Evaluasi penggunaan dan pengadaan tenaga kerja, material dan peralatan kerja.
Rangkuman yang berisikan tentang kondisi cuaca dan keadaan dilapangan kerja.
penting.
c. Laporan Bulanan Laporan bulanan ini merupakan laporan yang meliputi sefuruh pekerjaan
balk yang langsung menyangkut pelaksanaan maupun kegiatan penunjangnya selama satu
bulan. Isi dari laporan bulanan ini adalah :
Rangkuman penggunaan dan pengadaan tenaga kerja, bahan dan slat. Pembiayaan
pelaksanaan pekerjaan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Perubahan- perubahan den Maim yang terjadi dikaitkan perencanaan pembiayaan kegiatan.
2. Laporan khusus Laporan khusus dibuat oleh konsultan pengawas/kontraktor dan memuat hal-hal
yang bersifat kritis dan mendesak, keadaan darurat, terjadi force majeur dan sebagainya yang
mempunyai akibat secara langsung pada proses pelaksanaan konstruksi.
3. Laporan Akhir
Laporan akhir dibuat setelah semua paket pekerjaan selesai dikerjakan untuk kemudian diperiksa
()Leh pihak konsultan. Pada penyerahan laporan akhir ini, kontraktor harus menyerahkan
Semua gambar yang telah dilaksanakan berikut perubahannya (As Built Drawing)
b. Lakukan Pengukuran I Pemeriksaan pada seluruh areal Pekerjaan pada proyek yang
selesai dilaksanakan bersama-sama Direksi.
c. Lakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai seperti Waterpass,
Theodolit, Meter ukur dan alat bantu lainnya.
d.
Interval / Seksi pengukuran dilakukan dalam jarak seperti yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.
e.
Batas Interval / Seksi clitandal dengan patok-patok yang terbuat dari kayu.
f. Hasil pengukuran tersebut dituangkan dalam gambar kerja (ASBUILD Drawing) dengan
memperhatikan dan mengikuti desain gambar kontrak.
g. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus menunjukkan semua volume dan item pekerjaan
yang akan dilaksanakan dan ditunjukkan dalam potongan memanjang, potongan melintang
dan gambar detail-detal.
h. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus mudah dibaca dan dimengerti, serta dibuat
dalam skala dan ukuran kertas yang ditetapkan deft Pemberi Kerja.
i. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus dilengkapi daftar isi yang diletakkan pada
halaman depan atau belakang dan diberi cover judul.
j. Setiap lembar Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus mempunyai kode gambar atau
nomor lembar sesuai dengan Prosedur Pengendalian Gambar.
k. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) harus disetujui ofeh Pemberi Kerja dalam kolom yang
tersedia pada gambar sebelum dicetak (Blue Print)
1. Gambar Kerja (ASBUILD Drawing) asli dicetak ke gambar biru (blue print), dijilid dan dicopy
dalam jumlah seperti yang ditetapkan ofeh Pemberi Kerja.
m. Blue print gambar kerja (ASBUILD Drawing) harus tersedia dilapangan sebagai acuan
pelaksanaan kerja.
Untuk Dokumentasi Proyek seperti : Album Foto 0% s.d 100% dibuat dalam rangkap secukupnya
Dilakukan pemotretan / dokumentasi pada setiap pekerjaan utama dan dibuat dalam tiga keadaan
lapangan untuk setiap pekerjaan dengan tempatl posisi pengambilan tetap satu arah. Satu keadaan
pada waktu sebelum pelaksanaan pekerjaan, satu keadaan pada waktu pekerjaan sedang dalam
pelaksanaan dan satu keadaan pada waktu pekerjaan telah selesai dilaksanakan seluruhnya. Foto
dibuat dengan ukuran "postcard" berwarna dan cited catatan mengenai lokasi pemotretan
4. Alat alat yang diperiukan dalam pelaksanaan Seluruh alat pekerjaan akan didatangkan kelokasi
pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi
fisik dimulai, terlebih dahulu harus dilakukan Mobilisasi Alat serta Perlengkapan yang dibutuhkan dan
sesuai dengan keperivannya yang meliputi :
Truck : Digunakan untuk melakukan pengangkutan material dan pembuangan Puing-puing,kotoran dll
dari sisa-sisa material yang tidak terpakai lagi ke luar lokasi pekerjaan.
Lod Digunakan untuk melakukan pengangkutan jarak dekat, yang meliputi pengangkutan bahan
(batu, pasir, bata, di!) , adukan, cor beton, dl!, serta pembuangan sampah, puing-puing, dli.
Concrete Mixer : Digunakan sebagai pengaduk adukan beton, serta adukan pasangan bata, keramik
mengunakan Concrete Mixer agar pencampuran antara semen,pasir dan split menjadi senyawa
Alat Perlengkapan : Cangkul, Sekop, Linggis dli merupakan perlatan bantu dalam berbagai hal
sesuai kebutuhan
Semua alat dan bahan - bahan untuk Pengukuran Disiapkan.
Patok tersebut harus dijaga dan dipelihara dari mulai pekerjaan sampai akhir pekerjaan. Untuk
mencapai keakuratan pengukuran untuk posisi horizontal digunakan alat ukur Theodolite ,
sedangkan untuk posisi vertikal digunakan dengan alat ukur Waterpass atau sl
Untuk menentukan batasan lahan dan letak serta guna pemasangan patok-patok ikat, OP kami
akan mengukur ulang lokasi pekerjaan. e--, L- Dalam pengukuran Wang ini, akan kami undang
semua pihak yang terkait, baik dari .DETA,I.LBENCH MARK pihak Proyek, Konsultan Perencana,
Tenaga Bantuan Teknis, Konsultan Pengawas dan pihak-pihak lainnya. Diharapkan apabila semua
hadir, semua permasalahan yang menyangkut batas-batas serta tata letak masa-masa bangunan
kedepannya tidak menjadi masalah.
BOUWPLANK
Sebelum pekerjaan galian tanah dikerjakan, terlebih dalu Pemasangan Bouwplank dilakukan dengan
tiang dari kaso 5/ 7 atau dolken dia. 7-10 cm, dan papan horizontal dari kayu Albasiah jarak tiang
berkisar antara 1 sampai 2 meter dari As pondasi Bangunan. Tinggi permukaan Bouwplank 50 cm s/
d 0.75 cm Permukaan bagian alas dibuat Rata I Waterpass.
Pada titik As rencana dipasang tanda-tanda dari paku, dan setelah dilakukan pengecekan kembali
bersama direksi lapangan/ konsultan pengawas, atas kebenarannya dari semua ukuran segera diberi
tanda dengan cat merah.
Pelaksanaan pengukuran ulang dengan alat ukur untuk menentukan perletakan bangunan
yang akan dilaksanakan.
Pemasangan patok-patok ukur dan penentuan sifat datar/ waterpas untuk papan bouwplank
yang nantinya sebagai acuan peil-peil lantai bangunan.
Penyikuan sudut-sudut bangunan dengan cara penarikan benang-benang sudut antar papan
bouwplank.
Cek cros antar sudut bangunan dengan cara menarik meet ban/ pita ukur secara diagonal
antar sudut bangunan, dan apabila setelah diukur secara diagonal antar sudut nilainya sama,
maka boleh dibilang bangunan itu telah siku.
Papan dipasang sejarak 2 M dad As pondasi terluar atau disesuaikan dengan keadaan
setempat. PEKERJAAN GALIAN TANAH Lingkup Pekerjaan adalah
a. Galian tanah untuk Pondasi Batu Kali
b. Galian Tanah untuk Saluran Terbuka
c. Dan Galian tanah Iainnya sesuai dengan yang tercantum dalam gambar kerja _
haws dipadatkan dengan alat pemadat stamper hingga rnencapai kepadatan maximum.
2. Urugan Pasir dan Urugan Tanah Kembali Pekerjaan timbunan / urugan dilaksanakan dengan
penghamparan tanah. Hamparan harus diratakan, bahan timbunan diurail dicacah sampai menjadi
loose material dan tidak boleh menggumpal.
Sebelurn dilakukan pengurugan kembali pada muka pasangan batu yang tidak kelihatan harus
diplester kasar. Bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air dan kerikil sehingga
dapat mencegah kehilangan pasir dan harus dipasang pada akhir lubang pembuang air.
Maksimum ketebalan lapisan tersebut di atas adalah 20 centimeter sebelum dipadatkan. Urugan harus
dipadatkan dengan alat pemadat stamper hingga mencapai kepadatan maksimum.
PEKERJAAN BETON
1. Lingkup pekerjaan beton yang akan dilaksanakan :
a. Pasangan Sloof Beton 15/20
b. Pasangan Kolom Beton 12/15
c. Pasangan RingBalk Beton 15/ 20
Tufangan beton yang ciipakai balk untuk tu Ian g utama maupun tulangan
geser/sengkang adalah tulangan dengan memakai baja polos U-24.
Dimensi tulangan yang dipergunakan pada pekerjaan beton adalah baja tulangan sebagai
berikut :
B a j a t ul a ng a n t e r s e but d i a t a s b ab a s d a r i ko t o r a n, l a pi s a n m i nya k, ka r a t d a n
t i d a k c a c at ( r et a k , m eng e l up a s d a n s eb a g ainya ) , s e r t a m e m p unya i p e na m p a ng
y a ng s a m a b a l k d a r i s e g i te g a ng a n ka r a t e ris t i knya
maupun diameternya_
Pasir beton kualitas balk, tidak mengandung kotoran, mempunyai modulus kehalusan
butir
antara
0.02
sampai
dengan
0.32_
Jika
diselidiki
dengan
saringan
3. Metoda Pelaksanaan
a.
Baja Tulangan
Pemasangan baja
tulangan dilakukan sesuai dengan gambar kerja atau atas
petunjuk pengawas lapangan/ team teknis direksi.
Hubungan
antara
baja
tulangan
satu
dengan
yang
lainnya
menggunakan kawat beton, diikat dengan kuat agar tidak bergeser
setama pengecoran.
Baja tulangan tidak yang telah terbentuk ataupun ditekuk tidak akan
dituruskan atau dibengkokkan kembali kecuali dengan seijin direksi/
pengawas lapangan.
Apabila diperlukan penyambungan baja tulangan, maka bentuk dari sambungan akan
seijin Pengawas, overlap pada sambungan untuk baja tulangan dilakukan sedikit nya
40 kali diameter batang, atau sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetu
juan pengawas/team teknis direksi.
b.
Campuran Beton
Antara pengecoran balok atau pelat atau pengakhiran pengecoran kolom diberi
waktu antara yang cukup, untuk memberi kesempatan kepada beton dari kolom
untuk mengeras, Balok pertebalan miring dari balok dan kepada-kepala kolom
dianggap sebagai bagian dari system lantai dan akan dicor secara monolit
dengan continyu.
Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan hams ditempatkan kira-kira
ditengahtengah bentangya, dimana pengaruh gaya melintang sudah banyak
berkurang apabila pada balok ditengah-tengah bentanganya terdapat pertemua
atau persilangan dengan balok lain maka siar pelaksanaan ditempatkan sejauh 2
kali lebar balok dari pertemuan atau persilangan itu.
Dalam pemeliharaannya, kami akan menjaga kelembaban beton dengan cara
disiram air.
e. Pekerjaan Plesteran
Sebelum plesteran dilaksanakan terlebih dahulu disiram pakai air, untuk mencegah air
adukan meresap terlalu dini.
Pekerjaan plesteran dikerjakan oleh tukang-tukang tembok yang ahli hingga menghasilkan
bidang plesteran yang rata / tidak bergelombang.
Apabila telah memungkinkan dan telah cukup untuk diaci maka plesteran tersebut di
aci dengan acian semen.
Untuk mendapatkan bidang acian yang halus, maka setefah agak kering acian
itu digosok dengan kertas semen.
PENUTUP
Demikian uraian secara ringkas metode pelaksanaan pekerjaan, yang mana dalam uraian
ini tidak semuanya bisa kami uraikan, semoga dapat mewakili clan menjadi bahan
pertimbangan bagi pihak pelelangan pekerjaan dan jugs sebagai gambaran Perencanaan
Pembangunan Embung Pertanian