Sei sulla pagina 1di 8

JHPSidadologdanTYuwanta/AnimalProduction11(1)1522

PengaruhKonsentrasiProteinEnergiPakanterhadapPertambahan
BeratBadan,EfisiensiEnergidanEfisiensiProteinpadaMasa
PertumbuhanAyamMerawang

(EffectofProteinEnergiConcentrationinFeedonBodyWeightGain,EnergyandProtein
EfficiencyintheGrowthPeriodofMerawangChicken)

JHPSidadolog*danTYuwanta

Lab.TernakUnggas,FakultasPeternakan,UniversitasGadjahMada
BulaksumurKotakPos16Yogyakarta
*Penuliskorespondensi

Abstract.Thestudywasconductedtoinvestigatetheeffectofproteinenergyconcentrationinfeedonusing
of energy and protein efficiency in the growth performance of Merawang chicken, as breed local of native
chicken.Thisstudywasusing101dayoldchicksfrommatinggroupsofsixsiresand 20dams.Thechickens
were identification individually based on its parent groups, respectively. All of the chickens weredivided in
three groups of feeding treatment that was different in proteinenergy concentration but had the same of
protein:energyratio(1:150).Therationswerenamely(1)highconcentration(21%proteinand2240kcal/kg
ME) for 36 chicks; (2) medium concentration (18% protein and 2670 kcal/kg ME) for 35 chicks and (3) low
concentration(15%proteinand3140kcal/kgME)for30chicks,respectively.Theweeklycollecteddatawere
individuallyofbodyweightandfeedconsumptionfor12weekofold.Thedatawerestatisticallyanalyzedby
onewayclassificationofcompletelyrandomizeddesign(CRD)forbodyweightgain,feedconsumption,feed
conversion,proteinandenergyintake,andefficiencyofusingproteinandenergyforbodyweightgain.The
meandifferentwastestedbyDuncansmultiplerangeoftest. Theresultsshowedthatbodyweightgainwas
onlysignificantlydifferent(P0.001)at2ndand3rdweekofagesandthenitwasstatisticallynodifferenceany
more up to 12 weeks old of age. Weekly and cumulative feed consumption and feed conversion showed a
highly significant different (P0.001). A lower feed consumption and feed conversion were found in a high
proteinenergy concentration and the higher in a low proteinenergy concentration treatment. The best
efficiency energy and protein (P0.001) was found in the treatment of medium and low proteinenergy
concentrations and the lowest one in the high proteinenergy concentration. The conclusions was that the
mediumproteinenergyconcentrationration(protein18%and2690kcal/kgME)wasthebestrationforthe
firstfourweeksofageandthenthelowandthemediumcouldbefedupto12weeksofagewithoutdifferent
effectonbodyweightgain.Thehighproteinenergyrationwasnotrecommended,becauseofusingprotein
andenergyforbodyweightgainhadalowerefficiency.
KeyWords:merawangchickens,bodyweightgain,energyandproteinefficiency

Kebutuhan protein dan energi pada ayam


kampung telah banyak diteliti, dan hampir
semua penelitian menyimpulkan bahwa
peningkatan dan perbaikan pakan ayam
kampungdapatmemperbaikipertumbuhandan
produksinya (Sinurat, 1991; Muharlien, 1995),
dan hampir semua penelitian menggunakan
pakan seperti halnya pakan pada ayam broiler
dan petelur (Sidadolog, 1991; Zuprizal, 2008;
Konsumsi pakan ayam tergantung pada jenis,
struktur dan kandungan nutrisi pakan serta
kondisi lingkungan, dan biasanya dilakukan
pada waktu ada cahaya (Weaver dan Siegel,

Pendahuluan
Pemanfaatanayamlokalyangseringdisebut
ayam kampung perlu digalakkan dengan
manajemen perbaikan pada pemeliharaan,
terutama perkandangan dan pakan (Creswell
danGunawan,1982;WilotodanRozany,1986;
Sidadolog, 2006). Pada dasarnya ayam lokal
termasuk ayam Merawang yang berasal dari
pulau Bangka dan Belitung, termasuk ayam
yang dipelihara secara tradisional dengan
mencari makan seadanya dari sisa dapur dan
pekarangan (Nista et al., 2002; Zainal, 2004).

15

JHPSidadologdanTYuwanta/AnimalProduction11(1)1522

Konsentrasi ProteinEnergi Tinggi (Protein


21,00%; ME 3140,55 kcal/kg 1: 149,55)
sebanyak 30 ekor. Masingmasing anak ayam
berasal dari setiap pasangan tetua 1 ekor
jantan dan 20 ekor betina. Perlakuan pakan
dilakukanmulaipadamingguke2pemeliharan
dan data yang dikumpulkan adalah data berat
badan dan konsumsi pakan secara individual
setiapminggu.
Pendugaan parameter konsumsi energi dan
protein serta efisiensinya dilakukan sebagai
berikut:
KonsumsiEnergi(kcal)
=Konsumsipakan(g)xMEPakan/g.
KonsumsiProtein(g)

=Konsumsipakan(g)xProteinpakan%
EfisiensiEnergi(g%/kcal)
=BeratBadan(g):KEn(kcal)x100%
EfisiensiProtein(%)
=BeratBadan(g):KPr(g)x100%
Analisis data secara statistik dengan
menggunakan rancangan acak lengkap pola
searah dengan konsentrasi proteinenergi
pakan sebagai perlakuan dan individu sebagai
replikasi.
Modelmatematik:Yij=+Pi+eijdengan:
Yij = Pengamatan individu, = Nilai ratarata
pengamatan,Pi=pengaruhkonsentrasiprotein
energipakankei(k=1,2,3),daneij=kesalahan
individukel(l=1,2,3........dst).

1968; Savory, 1979). Kandungan energi pakan


bersamasama konsentrasi energi yang
berpengaruh terhadap kemampatan pakan
secara proporsial mempengaruhi konsumsi
pakanharian.Semakintinggikandunganenergi
pakan semakin banyak energi yang dapat
dikonsumsi perberat pakan (De Groote, 1978;
Sykes, 1983; Pingel dan Jeroch, 1980; Zuprizal,
1993).Kandunganasamaminopakanjugaakan
mempengaruhi konsumsi pakan (DMello dan
Lewis,1971;Picard,1979;SummerdanLeeson,
1979).
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhandankonsumsipakanbukanhanya
kandungan protein dan energi pakan tetapi
yangperludiperhatikanjugaadalahimbangan
proteinenergidankonsentrasinyadalampakan
yang dapat sebagai pembatas konsumsi pakan
secara biologis. Penelitian ini dilakukan untuk
mempelajari sampai seberapa jauh pengaruh
konsentrasi proteinenergi pakan terhadap
efisiensi penggunaan energi dan protein pada
ayammerawang.

MetodePenelitian
Sebanyak 101 anak ayam Merawang hasil
penetasantelurtetasdari6ekorjantandan20
ekor betina. Jumlah betina per pejantan tidak
sama. Anak ayam tersebut dipelihara secara
individual dalam sangkar khusus yang
disediakan untuk tujuan penelitian breeding.
Pemeliharaan dan penomeran ternak
disesuaikan dengan masingmasing identitas
asaltetuanya.
Seratus satu ekor anak ayam Merawang
tersebut dibagi menjadi tiga kelompok
perlakuan pakan. Ketiga kelompok perlakuan
pakan tersebut mempunyai nilai Imbangan
Protein dan Energi sebesar 1 : 150 (kisaran
149,37 150,32). Pakan disusun dari bahan
pakan:jagung,bekatul,bungkilkedele,bungkil
sawit dan minyak kelapa berdasarkan
kandungan nutrisi dari Petersen (1985).
Perbedaan pakan terletak pada konsentrasi
proteinenergi dalam pakan yaitu : (1)
Konsentrasi ProteinEnergi Rendah (Protein
15,04%; ME 2270,36 kcal/kg 1: 150,95)
sebanyak 36 ekor, (2) Konsentrasi Protein
Energi Sedang (Protein 18,00%; ME 2690,62
kcal/kg1:149,48)sebanyak35ekordan(3)

HasildanPembahasan
Pertumbuhan
Pada Tabel 1 ditunjukkan pertambahan
beratbadan,konsumsidankonversipakananak
ayam Merawang umur 2 sampai 12 minggu
berdasarkan perlakuan konsentrasi protein
energi pakan yang diberikan yaitu rendah,
sedang dan tinggi. Pada minggu kedua dan
ketiga, perlakuan pakan pada anak ayam
Merawang memberikan perbedaan per
tambahan berat badan yang berbeda secara
signifikan(P>0,001).Anakayamyangmenerima
pakan dengan konsentrasi proteinenergi
rendah(protein15,01%,ME2269,90kcal/kg)
menghasilkanpertambahanberatbadanyang
paling kecil, diikuti dengan yang menerima
pakandengankonsentrasiproteinenergitinggi
(protein 21,00%; ME 3140,76 kcal/kg).
Pertambahan berat badan tertinggi diberikan
oleh anak ayam yang menerima perlakuan

16

JHPSidadologdanTYuwanta/AnimalProduction11(1)1522

Konsumsipakanyangrendahinimenyebabkan
pertambahan berat badan yang rendah.
Penyesuaian konsumsi pakan sesuai dengan
tingkat konsentrasi proteinenergi pakan mulai
terjadipada mingguke4.Perbedaankonsumsi
pakan sesuai dengan tingkat konsentrasi
proteinenergi pakan menunjukkan perbedaan
nyata (P0,001). Selanjutnya perbedaan
konsumsipakaninidapatdilihatpadakonsumsi
pakan kumulatif, yaitu 2.292 g, 1.921 g dan
1.799g,masingmasing padaperlakuanpakan
dengan konsentrasi rendah, sedang dan tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa pada pakan yang
memenuhi kualitas berdasarkan kebutuhan
untuk pertumbuhan, maka konsumsi pakan
akan
disesuaikan
dengan
perbedaan
konsentrasi proteinenergi pakan. Pada
konsentrasi pakan yang lebih tinggi akan
mengkonsumsi pakan yang lebih rendah dan
sebaliknya.

pakan dengan konsentrasi sedang (protein


18,01%; ME 2690,20 kcal/kg). Peningkatan
konsentrasi proteinenergi pakan tidak selalu
dapat memperbaiki pertambahan berat badan
pada minggu pertama perlakuan. Hal ini
menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan
secara genetik dapat membatasi kebutuhan
proteinenergi dalam pakan. Demikian pula
pada perlakuan pakan dengan konsentrasi
proteinenergi rendah tidak dapat menunjang
pertambahan berat badan yang maksimal
karenaadanyaketerbatasankemampuanuntuk
memenuhikebutuhanproteinenergi.
Padamingguberikutnyapertambahanberat
badan ternyata tidak dipengaruhi oleh
perlakuan pakan dengan konsentrasi protein
energi yang berbeda. Semua anak ayam
mempunyai
kemampuan
yang
sama
memanfaatkan ketiga perlakuan pakan untuk
mencapai tingkat pertumbuhan optimal,
bahkan secara kumulatif pertambahan berat
badan pada umur 12 minggu tidak berbeda
nyata. Hal ini kembali menunjukkan bahwa
kondisi pakan yang berbeda dapat
dimanfaatkanolehanakayamMerawanguntuk
mencapai berat badan optimalnya dengan
kisaran ratarata 705 gram. Perbedaan
pertambahan berat badan pada minggu ke2
dan ke3 awal pertumbuhan ternyata dapat
diimbangipadaminggumingguberikutnya.

Konversipakan
Hubungan antara konsumsi pakan dan
pertambahan berat badan ditentukan oleh
konversi pakan. Sebagaimana halnya pada
konsumsipakandanpertambahanberatbadan
diatas,makaterlihatpulapadakonversipakan
(Tabel 1). Perlakuan pakan dengan konsentrasi
proteinenergi rendah akan menghasilkan
konversi pakan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perlakuan konsentrasi proteinenergi
pakansedangdantinggi.Perbedaaniniadalah
sangat nyata dari minggu ke minggu perlakuan
dengan antara P0.01 dan P0.01. Konversi
pakan kumulatif masingmasing perlakuan
konsentrasi proteinenergi adalah 3,26 untuk
yangrendah2,70untukyangsedangdan2,53
untukyangtinggi.

Konsumsipakan
Pertambahan berat badan tersebut diatas
sangateratkaitannyadenganpolatingkahlaku
pakanterhadappakanperlakuanyangberbeda
tingkat konsentrasi proteinenerginya. Pada
Tabel 1 ditunjukkan bahwa konsumsi pakan
berbeda sangat nyata pada semua tingkatan
umur (P0,001), kecuali pada umur 4 minggu
(P0,05). Pada minggu ke2 dan minggu ke3,
kemampuan konsumsi pakan pada perlekuan
pakan dengan konsentrasi proteinenergi
rendah justru masih mengkonsumsi pakan
paling rendah dari perlakuan konsentrasi
proteinenergi sedang, bahkan tidak berbeda
nyata dengan perlakuan konsentrasi protein
energi tinggi. Seharusnya semakin rendah
kandungan proteinenergi pakan, maka
konsumsi pakan akan lebih tinggi agar
kebutuhan proteinenergi untuk pertumbuhan
dapat tercapai (Sidadolog, 1987; 2006).

Efisiensipenggunaanpakan
Berdasarkan
konsumsi
pakan
dan
pertambahan berat badan yang dihasilkan dari
masingmasing perlakuan konsentrasi protein
energipakanyangdiberikan,makapadaTabel2
ditunjukkan besarnya konsumsi energi,
konsumsi protein, efisiensi energi dan efisiensi
protein.

Efisiensienergi
Konsumsi energi (kcal) menunjukkan bahwa
perbedaanyangtidaknyataterjadihanyapada

17

JHPSidadologdanTYuwanta/AnimalProduction11(1)1522

penggunaan energi tidak berbeda nyata pada


mingguke2,ke3danpadamingguke9,ke10
dan ke11. Mulai dari minggu ke4 sampai
dengan minggu ke8 dan minggu ke12,
efisiensi penggunaan energi pada perlakuan
pakankonsentrasiproteinenergitinggidengan
konsumsi energi yang lebih besar ternyata
mempunyai efisiensi yang lebih rendah
(P0,05) dibandingkan dengan perlakuan
pakan konsentrasi proteinenergi rendah dan
sedang. Secara kumulatif ditunjukkan pula
bahwa efisiensi energi pada perlakuan pakan
konsentrasi proteinenergi tinggi (12,64
g%/kcal) secara nyata lebih rendah
dibandingkan dengan efisiesi energi pada
perlakuan pakan konsentrsi proteinenergi
rendah (13,85 g%/kcal) dan sedang (13,84
g%/kcal).

minggu ke5, ke6, ke7 dan ke9. Dari sejak


minggu ke2 sampai minggu ke7 konsumsi
energi pada perlakuan pakan dengan
konsentrasi proteinenergi sedang dan tinggi
tidak berbeda nyata. Ini berarti ada
penyesuaian konsumsi energi dengan
kecepatan pertumbuhan tanpa memper
hatikan konsentrasi proteinenergi pakan
perlakuan. Berbeda dengan perlakuan pakan
dengan konsentrasi proteinenergi rendah,
konsumsi energi yang sangat rendah pada
minggu ke2 diusahakan untuk meningkat dan
menyamakan dengan konsumsi energi pada
perlakuan konsentrasi proteinenergi pakan
sedang dan tinggi, dan ini dapat dicapai mulai
pada minggu ke5. Selanjutnya sampai pada
minggu ke12, konsumsi energi perlakuan
pakan konsentrasi proteinenergi rendah sama
dengan pada perlakuan pakan konsentrsi
proteinenergi sedang. Perbedaan dengan
perlakuan pakan konsentrasi proteinenergi
tinggimulaiterjadipadamingguke8.Konsumsi
energi pada perlakuan pakan konsentrasi
proteinenergi tinggi mengalami peningkatan
yangsangatsignifikandenganperlakuanpakan
konsentrsi sedang dan rendah. Peningkatan ini
ternyata sangat berarti terhadap penurunan
konversi pakan (Tabel 1). Ini berarti bahwa
pada minggu ke8 sampai minggu ke12,
peningkatan konsumsi pakan yang sekaligus
juga peningkatan konsumsi energi pada
perlakuan pakan konsentrasi tinggi dapat
diimbangi dengan peningkatan pertambahan
beratbadan yangcukupberarti.Darikonsumsi
energi ratarata selama perlakuan sebesar
5.299,01kcal(2.017,36gpakan)berturutturut
adalah 5.131,75 kcal (2.292,33 g pakan) dari
konsentrasi proteinenergi rendah), 5.168,48
kcal (1.921,23 g pakan) dari konsentrasi
proteinenergi sedang dan berbeda nyata
dengan 5.651,99 kcal (1.799,56 g pakan) dari
konsentrasiproteinenergitinggi.
Efisiensi energi yang dinyatakan sebagai
perbandinganantarapertambahanberatbadan
(g)dankonsumsienergi(kcal)dikalikandengan
100%, sehingga satuan efisiensi energi adalah
g%/kcal.Konsumsienergiyanglebihtinggipada
perlakuan pakan konsentrasi proteinenergi
tinggi tercermin juga dalam pemanfaatan
energi untuk pertumbuhan, dalam hal ini
pertambahan
berat
badan.
Efisiensi

Efisiensiprotein
Berdasarkan konsumsi pakan dan
kandungan protein pakan, konsumsi protein
danefisiensiproteindapatdilihatpadaTabel2.
Perbedaan konsentrasi proteinenergi pakan
sebagaiperlakuanpakanternyataberpengaruh
nyata terhadap konsumsi energi. Pada minggu
awal yaitu minggu ke2, ke3 dan ke4, bahkan
sampai minggu ke7, konsumsi protein pada
perlakuan pakan dengan konsentrasi protein
energi pakan sedang dan tinggi tidak berbeda
nyata, tetapi berbeda nyata (P0,05) dengan
perlakuan konsentrasi proteinenergi rendah.
HalinisesuaidenganpendapatMalheirosetal.
(2003) yang menyatakan bahwa semakin
rendah kandungan proteinenergi pakan
semakin rendah juga pertumbuhan dan
konsumsi
pakan
dibndingkan
dengan
kandungan protein yang sedang dan tinggi,
terutama pada minggu awal pertumbuhan.
Pada minggu ke5, ke6 dan ke7 ketiga
perlakuanpakantidakmenunjukkanperbedaan
nyatasatudenganlainnya.Iniberartiperlakuan
pakan konsentrasi proteinenergi rendah
meningkatkan konsumsi protein untuk
mengimbangi
kecepatan
pertumbuhan
sebelumnyayangterlambat.
Selanjutnya pada minggu ke8 sampai
minggu ke12, peningkatan konsumsi protein
pada perlakuan pakan konsentrasi tinggi
mengalami peningkatan melampaui kedua
perlakuanlainnya.

18

JHPSidadologdanTYuwanta/AnimalProduction11(1)1522

Tabel1.Pengaruhkonsentrasiproteinenergirendah,sedangdantinggiterhadappertambahanberatbadan(g),konsumsipakan(g)dankonversipakanpadaayam
Merawangumur2sampaidengan12minggu.

Keterangan(Items)
ProteinEnergy
Umurayampadamingguke(Ageinweeks)
Cumu
(satuan/unit)
Concentration
lative
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BeratBadan
(Bodyweightgain)
(g)

Rendah(Low)
Sedang(Medium)
Tinggi(High)
Ratarata(Average)
Statistik(Statistics)
Sign.
KonsumsiPakan
Rendah(Low)
(Feedintake)(g)
Sedang(Medium)
Tinggi(High)
Ratarata(Average)
Statistik(Statistics)
Sign.
KonversiPakan
Rendah(Low)
(FeedConversion)
Sedang(Medium)
Tinggi(High)
Ratarata(Average)
Statistik(Statistics)
Sign.

10,86c
16.60a
13.76b
13.71
***
38,96bc
45.60a
35.02c
40.09
***
4.40a
2.91b
2.93b
3.45
***

17,00c
24.74a
21.10ab
20.90
***
59,39bc
69.88a
54.84c
61.67
***
4.68a
3.06b
2.87c
3.58
***

34,78
36.00
36.70
35.77
ns
110,78
101.97
95.02
103.05
ns
3.30a
3.10ab
2.73c
3.06
**

45.55
51.45
50.26
49.00
ns
159,29a
135.48b
128.63c
141.93
***
3.60a
2.69b
2.73c
3.023
***

60,94
60.11
58.60
59.96
ns
199,25a
159.70b
148.36c
170.43
***
3.38a
2.69b
2.78b
2.96
**

66,03
66.37
66.73
66.35
ns
217,91a
180.39b
170.25bc
190.75
***
3.46a
2.81b
2.63c
2.99
***

75,91
76.42
74.70
75.73
ns
249,90a
208.06b
198.05bc
220.00
***
3.45a
2.76b
2.71c
2.99
***

85,97
83.20
84.83
84.67
ns
271.15a
225.58b
209.90c
237.17
***
3.22a
2.75b
2.49c
2.84
***

93,47
90.11
91.76
91.80
ns
303.82a
242.47b
231.61bc
261.11
***
3.27a
2.74b
2.56c
2.86
***

100,02
98.08
100.63
99.53
ns
329.48a
264.93b
253.65bc
284.59
***
3.35a
2.72b
2.58c
2.90
***

110,13
105.62
107.80
107.88
ns
352.37a
287.15b
274.22bc
306.56
***
3.20a
2.73b
2.54c
2.84
***

700,69
708.74
706.90
705.32
ns
2292.33a
1921.23b
1799.56c
2017.36
***
3.26a
2.70b
2.53c
2.85
***

Sign:ns=tidakmenunjukkanperbedaandengan(notsignicantby)P0,05;*)=berbedanyatadengan(signicantby)P0,05;**)=berbedanyatadengan(signicantbyP0,01,***)
berbedanyatadengan(signicantby)P0,001;Superskripyangberbedapadamasingmasingkolommenunjukkanperbedaannyata(superscriptineachcollumnshowedsignicantdifferent)

19

JHPSidadologdanTYuwanta/AnimalProduction11(1)1522

Tabel2.Pengaruhperlakuanpakandengankonsentrasiproteinenergirendah,sedangdantinggiterhadapkonsumsienergi(kcal),konsumsiprotein(g),

efisiensienergi(g%/kcal)danefisiensiprotein(%)padaayamMerawangumur2sampai12minggu
Keterangan(Items)
(satuan/unit)
KonsumsiEnergi
(EnergyIntake)
(kcal)

Statistik(Statistics)
KonsumsiProtein
(ProteinIntake)
(g)

Statistik(Statistics)
EfisiensiEnergi
(EnergyEfficiency)
(g%/kcal)

Statistik(Statistics)
EfisiensiProtein
(ProteinEfficiency)
(%)

Statistik(Statistics)

ProteinEnergy
Concentration
Rendah(Low)
Sedang(Medium)
Tinggi(High)
Ratarata
(Average)
Sign.
Rendah(Low)
Sedang(Medium)
Tinggi(High)
Ratarata
(Average)
Sign.
Rendah(Low)
Sedang(Medium)
Tinggi(High)
Ratarata
(Average)
Sign.
Rendah(Low)
Sedang(Medium)
Tinggi(High)
Ratarata
(Average)
Sign.

Umurayampadamingguke(Ageinweeks)

Cumu
lative

2
88.37c
122.68ab
110.00b
106.68

3
137.92c
187.99a
172.25b
165.46

4
251.60b
274.32ab
298.43a
273.39

5
355.18ab
364.47a
404.00a
372.90

6
441.59a
429.62ab
465.97a
444.68

7
483.90ab
485.30ab
534.71a
499.48

8
559.83b
559.73b
622.05a
578.28

9
606.04
606.86
659.26
622.13

10
680.09b
652.29b
727.42a
684.52

11
737.91bc
712.71c
796.67a
746.63

12
789.32bc
772.49c
861.25a
804.85

5131.75b
5168.48b
5651.99a
5299.01

***
5.85c
8.21a
7.35ab
7.12

***
8.92c
12.59a
11.52ab
10.96

*
16.63bc
18.37ab
19.95a
18.22

ns
23.91ab
24.40ab
27.01a
25.00

ns
29.92a
28.76ab
31.16a
29.88

ns
32.71ab
32.49ab
35.75a
33.54

*
37.51b
37.47b
41.59a
38.71

ns
40.70b
40.63b
44.08a
41.68

*
45.60ab
43.67b
48.64a
45.83

**
49.46b
47.71bc
53.27a
49.98

***
52.89b
51.72bc
57.59a
53.88

*
344.08b
346.01b
377.92a
354.80

***
11.99a
13.31a
11.96a
12.44

***
11.70a
12.81a
11.86a
12.13

*
13.81a
12.71ab
12.01b
12.89

ns
13.02ab
14.05a
12.25b
13.15

ns
13.95a
13.98a
12.31b
13.47

ns
13.73a
13.73a
12.45b
13.35

*
13.76a
13.82a
12.17b
13.31

*
14.41a
13.83a
16.41a
14.80

*
14.05a
13.96a
12.80a
13.65

**
13.94a
14.02a
12.82a
13.63

***
14.19a
13.88ab
12.73b
13.65

*
13.85a
13.84a
12.64b
13.49

ns
178.6a
198.9a
178.8a
185.7

ns
177.4a
191.3a
177.4a
182.2

*
208.2a
189.8b
179.6bc
193.3

*
192.0ab
209.8a
183.2b
195.6

**
206.4a
208.6a
184.2b
200.6

*
204.9a
205.1a
186.1ab
199.4

*
203.4a
206.5a
182.0b
198.1

ns
212.5b
206.5b
245.4ab
220.2

ns
207.1a
208.5a
191.5a
202.9

ns
207.1a
209.4a
191.7a
203.3

**
210.3a
207.4ab
190.5b
203.4

***
205.4a
206.7a
189.1b
201.0

ns

**

**

ns

**

ns

ns

ns

**

ns

**

***

Sign:ns=tidakmenunjukkanperbedaandengan(notsignicantby)P0,05;*)=berbedanyatadengan(signicantby)P0,05;**)=berbedanyatadengan(signicantbyP0,01,***)=
berbedanyatadengan(signicantby)P0,001;Superskripyangberbedapadamasingmasingkolommenunjukkanperbedaannyata(superscriptineachcollumnshowedsignicant
different)

20

JHPSidadologdanTYuwanta/AnimalProduction11(1)1522

Peningkataninidapatmenurunkankonversi
pakan tetapi tidak memperbaiki efisiensi
penggunaan protein. Efisiensi protein yang
dinyatakan sebagai perbandingan antara
pertambahan berat badan(g) dan konsumsi
protein (g) dikalikan dengan 100%, sehingga
satuan efisiensi protein adalah g%/mg. Pada
Tabel2ditunjukkanbahwapengaruhperlakuan
pakan dengan konsentrasi proteinenergi
berbeda terhadap efisiensi protein tidak
berbeda nyata pada minggu ke2, ke3, ke7,
ke9,ke10danmingguke11.Iniberartibahwa
pada minggu tersebut efisiensi protein pada
semua perlakuan konsentrasi proteinenergi
adalah sama. Perbedaan terjadi pada minggu
ke4, ke5, ke6, ke8 dan minggu ke11
menunjukkan bahwa efisiensi protein yang
lebih baik secara signifikan (P > 0,05) terjadi
pada perlakuan konsentrasi protein energi
rendah dan sedang. Tabel 2 juga menunjukkan
bahwa kumulatif efisiensi protein secara nyata
lebih baik pada perlakuan pakan dengan
konsentrasiproteinenergirendah(205,4%)dan
sedang (206,7%) dibanding dengan konsentrasi
proteinenergitinggi(189,1%).

DaftarPustaka
Creswell DC dan B Gunawan. 1982. Pertumbuhan
dan Produksi Telur dari Lima Strain Ayam Sayur
pada Sistem Peternakan Intensif. Prosiding
Seminar Penelitian Peternakan. Balai Penelitian
Ternak,Cisarua,Bogor.
De Groote G. 1978. The Application of Three
Methods of Moderate Energy Restriction for
Light Hybrid Laying Hens. Proc. Abst. The XVI
WorldsPoult.Congr.Vol.2:8492.
DMello JPF and D Lewis. 1971. Amino Acid
Interaction In Chick Nutrition: 4. Growth, Food
IntakeandPlasmaAminoAcidPattern.Br.Poult.
Sci.,12:345358.
Petersen, J. 1985. Jahrbuch fuer die
Gefluegelwirtschaft. Eugen Ulmer Verlag Gmbh.
Stuttgart.pp.110115.
Picard M. 1979. Discrimination Between Effects of
Amino Acids on Food Intake and Protein
Utilization.In:FoodIntakeRegulationinPoultry,
pp127140.Edit.Boorman,K.N.andFreeman,
B.M.,Br.Poult.Sci.Ltd.,Edinburgh.
PingelHandHJeroch.1980.Biologischegrundlagen
der Industriellen Gefluegelproduction. VEB.
GustavFischerVerlag,Jena.
Muharlien. 1995. Pengaruh Jenis Kelamin, Bobot
InisialdanArasProteinterhadapPerformandan
Kualitas Fisik Karkas Ayam Kampung Fase
Pertumbuhan. Tesis. Program Pascasarjana
FakultasPeternakanUGM,Yogyakarta.
Malheiros RD, MB Moraes, A Collin, PJ Janssens, E
Decuypere and J Buyse. 2003. Dietary
Macronutrients, Endocrine Functioning and
Intermediary Metabolism in Broiler Chickens.
Nutr.Res.,23:567578.
Nista D, HN Dwiyuni, Abubakar, 2003.
Pengembangan ayam merawang. BPTU Sapi
Dwiguna dan Ayam, Sembawa, Sumatera
Selatan.
SavoryCJ.1979.Feedingbehaviour.In:Foodintake
regulation in Poultry. pp. 273 323. Edit.
Boorman, K. N. and Freeman, B. M., Br. Poult.
Sci.Ltd.,Edinburgh.
SidadologJHP.2006.Penyesuaianwaktupemberian
pakan dan kandungan proteinenergi yang
berbeda terhadap efisiensi pakan dan
pertumbuhan ayam broiler. Bul. Peternakan 30
(3):2337.
Sidadolog JHP dan H Sasongko. 1990. Genetika
Produksi Telur dan Pertumbuhan Ayam
Kampung.
Laporan
Penelitian.
No.232/P4M/DPPM/BDXXI/ 1989, Fakultas
PeternakanUGM.Yogyakarta.
SinuratAP.1991.PenyusunanRansumAyamBuras.
P3T., Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa pada ayam Merawang yang mewakili
ayam kampung lokal, penggunaan pakan
dengan konsentrasi rendah (protein 15%; ME
2269,9 kcal/kg) tidak baik digunakan sebgai
pakan pada minggu awal sampai minggu ke4.
Hal dikarenakan bahwa pada awal kehidupan
terjadi pertumbuhan yang sangat cepat,
sehingga kebutuhan protein dan energi
pendukungnya dalam proses pertumbuhan
sangat diperlukan. Penggunaan pakan dengan
konsentrasi proteinenergi sedang (protein
18%; ME 2690,2 kcal/kg) adalah yang terbaik
karena mempunyai tingkat efisiensi energi dan
proteinyangtertinggi.Padamingguselanjutnya
sampai minggu ke12 dapat menggunakan
pakan dengan konsentrasi proteinenergi yang
sedang, bahkan penggunaan pakan dengan
konsentrasi proteinenergi rendah juga dapat
direkomendasikan.

21

JHPSidadologdanTYuwanta/AnimalProduction11(1)1522

Pertanian.Deptan.MajalahIlmiahPeternakan2
(12):14.
Summer JD and S Leeson. 1979. Diet Presentation
and Feeding. In: Food intake regulation of
Poultry.pp.:445469.Edit.Boorman,K.N.and
Freeman,B.M.,Br.Poult.Sci.Ltd.,Edinburgh.
Sykes AH. 1983. Food intake and its control. In:
Physiology and Biochemistry of Domestic Fowl.
Vol.4:129.AcademicPress,London.
WeaverWDandPBSiegel.1968.PhotoperiodismAs
aFactorinFeedingRhythmsofBroilerChickens.
Poult.Sci.47:11481154.
Wiloto D dan Rozany. 1986. Berbagai Aspek Yang
Mempengaruhi Produktifitas Ayam Buras. Lap.

Temu Tugas Subsektor Peternakan, Ungaran,


JawaTengah.
Zainal H. 2004. Analisis Penotip dan Genotip Ayam
Merawang dalam Masa Pertumbuhan. Tesis.
ProgramPascasarjanaUniversitasGadjahMada.
Zuprizal. 1993. Pengaruh penggunaan pakan tinggi
protein terhadap penampilan karkas dan
perlemakan ayam pedaging fase akhir. Bul.
Penelitian17:110118.
Zuprizal. 2008. Industri Pakan Ternak Unggas di
Indonesia:
Tinjauan
dari
Penggunaan
MakronutrienProteinPakan.Pidatopengukuhan
Jabatan Guru Besar pada Fakultas Peternakan
UGM.

22

Potrebbero piacerti anche