Sei sulla pagina 1di 23

C Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang

Hasil Pemeriksaan Tanggal 02 November 2015


Pemeriksaan Darah Rutin
Jenis Pemeriksaan
WBC

Hasil
13,53

Nilai Normal
4,0 10,0 103/mm3

RBC

4,94

4,0 10,0 103/mm3

HGB

14,8

12,0 16,0 gr/dL

HCT

43,8

37,0 48,0 %

MCV

88,7

80 97 m3

MCH

30,0

26,5 33,5 g

MCHC

33,9

32,0 36,0 g/dL

PLT

186

150 - 500 103/mm3

RDW-SD

42,4

37,0 54,0 fl

RDW-CV

13,4

10,0 15,0 %

MPV

9,3

6,0 11,0 m3

P-LCR

18,8

13,0 43,0 103/uL

PCT

0,18

0,15 0,50 103/uL

NEUT

78,6

52,0 75,0 103/uL

LYMPH

21,3

20,0 40,0 103/uL

MONO

4,23

2,00 8,00 103/uL

EO

1,01

1,00 3,00 103/uL

BASO

0,23

0,00 0,10 103/uL

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT, HEMATOLOGI & KIMIA DARAH


Jenis Pemeriksaan
Koagulasi
PT
INR
APTT

Hasil

Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
Kimia darah
SGOT
SGPT
GDS
Ureum
Kreatinin
Colesterol total
Colesterol HDL
Colesterol LDL
CK
CK MB

Nilai Normal

10,9

10 14

0,95

24,6

22,0 30,0

141

136 145 mmol

5,2

3,5 5,1 mmol

110

97 111 mmol

23
0,9
91
50
13
119
36
63
1218
60

<35
<45
140
0,53
0,6 1,3
200 /dl
>55 mg/dl
<130 mg/dl
< 190
< 25 u/l

Terapi Medis
Obat obatan :
1.

IVFD NaCl 0,9 % 16 tetes/menit

2.

Arixtra 0,4 cc/24 jam/SC

3.

Aspilet 80 mg 0 1 0 (13.00) 1 tablet

4.

Cedocard 1 mg (SP) hari pertama di CVCU selanjutnya Stop

5.

Xanax 0,5 mg 0 0 - 1 (23.00)

6.

Laxadine sirup 0 0 2 sendok teh (23.00)

7.

CPG 75 mg 0 1 0 (13.00)

8.

Furosemide 40 mg 1 - 0 0 (07.00)

9.

Farsorbit 10 mg 1 1 1 (15.00, 23.00, 07.00)

10.

Captopril 25 mg 1 1 1 (15.00, 23.00, 07.00)

11.

Simvastatin 20 mg 0 0 1 tablet (23.00)

C Analisa Data
Data

Masalah Keperawatan

Data Objektif :
Nampak Pasien mengelus-elus
dadanya
Skala nyeri 5.
EKG:

Iskemi
k anterolateral
Echo:
- Disfungsi sistolik & diastolik
ec CAD
- MR moderate
- EF 22 %
- SEC padat di LV

Vital sign :
TD : 150 / 100 mmHg
N : 80 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36.8oC
Hasil Laboratorium:
- CK : 1218
- CK-MB: 60 u/l
- Cholesterol total: 119 mg/dl
- Cholesterol HDL: 36 mg/dl

Nyeri Akut

Data Subjektif :
- Pasien mengatakan nyeri dada
sebelah kiri dan kanan, tembus ke
belakang dan dirasakan menjalar ke
lengan kiri.
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan
teru menerus dan tidak bisa
beraktifitas berat karena semakin
merasa nyeri dada bila banyak
bergerak/beraktivitas.
Data Objektif :
Tampak Pasien sesak dan lemas
Vital sign :
TD :150 / 100 mmHg N : 80 x/menit
P : 22 x/menit S : 36.8 oC

Penurunan Cardiac Output

Elektrocardiogram :
anteroseptal

Iskemik

Echo:
- Disfungsi sistolik & diastolik ec
CAD
- MR moderate
- EF 22 %
- SEC padat di LV
Hasil Laboratorium
Cholesterol
total: 119 mg/dl
Cholesterol
HDL: 36 mg/dl
CK : 1218
CK-MB: 60 u/l
Data Subjektif
Pasien mengatakan badan terasa lemas
Pasien mengatakan merasa pusing
Pasien mengatakan sesak sejak tadi
malam SMRS dan hanya bisa dengan
posisi duduk
Pasien mengatakan sesak bila banyak
bergerak dan beraktifitas.
Pasien dan istrinya mengatakan bahwa
TD selalu tinggi (HT)
Pasien meminta untuk dinaikkan kepala
tempat tidurnya
Data Objektif:
Pasien nampak lemas
ADL dibantu oleh istrinya dan
perawat
Pasien tirah baring
Vital sign :
TD : 150 / 100 mmHg
N : 80 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36.8 oC
Hasil laboratorium
GDS : 91 mg/dl

Intoleransi Aktivitas

Data Subjektif:
- Pasien mengatakan badan terasa
lemas
- Pasien mengatakan merasa pusing
- Pasien mengatakan sesak bila banyak
bergerak dan beraktifitas
- Pasien mengatakan badannya lemas,
sehingga aktivitasnya dibantu oleh
istrinya
DO:
Klien sering bertanya tentang
penyakitnya
Nampak ekspresi cemas di wajah klien
Vital sign :
TD : 150 / 100 mmHg
N : 80 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36.8 oC
DS:
Pasien mengatakan bahwa pertama kali
dirawat di RS dengan diagnosa penyakit
jantung.
Pasien mengatakan tidak percaya kalau
ternyata dia menderita penyakit jantung
Pasien sering bertanya apakah bisa
disembuhkan walaupun sudah dijelaskan
sebelumnya
D Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri Akut
2 Penurunan Cardiac Output
3 Kecemasan

Kecemasan

E Intervensi Keperawatan
NANDA-I NURSING DIAGNOSES
2015-2017
Nyeri akut
Definisi :
Sensori yang tidak menyenangkan dan
pengalaman
emosional yang muncul secara aktual atau
potensial
kerusakan jaringan atau menggambarkan
adanya
kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri
Internasional):
serangan mendadak atau pelan intensitasnya
dari
ringan sampai berat yang dapat diantisipasi
dengan
akhir yang dapat diprediksi dan dengan
durasi
kurang dari 3 bulan.
Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal atau non verbal
- Fakta dari observasi
- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri
- Gerakan melindungi

NURSING OUTCOMES
CLASSIFICATION
(NOC)
NOC :
- Pain Level,
- Pain control,
- Comfort level

NURSING INTERVENTION
CLASSIFICATION
(NIC)
Pain Management
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi
- Kolaborasi pemberian analgetik untuk
mengurangi nyeri
- Tingkatkan istirahat

Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x24 jam
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurangdengan
Analgesic Administration
menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, - Berikan analgesik tepat waktu terutama saat
nyeri hebat
frekuensi dan tanda nyeri)
Evaluasi
efektivitas analgesik, tanda dan
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
gejala (efek samping)
berkurang
Tanda vital dalam rentang normal

- Tingkah laku berhati-hati


- Muka topeng
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek,
sulit
atau gerakan kacau, menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit (penurunan persepsi
waktu,
kerusakan proses berpikir, penurunan
interaksi
dengan orang dan lingkungan)
Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain dan/atau aktivitas,
aktivitas
berulang-ulang)
Respon autonom (seperti diaphoresis,
perubahan tekanan darah, perubahan
nafas,
nadi dan dilatasi pupil)
Perubahan autonomic dalam tonus otot
(mungkin dalam rentang dari lemah ke
kaku)
Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah,
merintih, menangis, waspada, iritabel,
nafas panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Faktor yang berhubungan :
Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk
keperluan metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
- Berat badan 20 % atau lebih di bawah
ideal
- Dilaporkan adanya intake makanan yang
kurang dari RDA (Recomended Daily
Allowance)
- Membran mukosa dan konjungtiva pucat
- Kelemahan otot yang digunakan untuk
menelan/mengunyah
- Luka, inflamasi pada rongga mulut
- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
- Dilaporkan atau fakta adanya
kekurangan
Makanan
- Dilaporkan adanya perubahan sensasi
rasa
- Perasaan ketidakmampuan untuk
mengunyah
Makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen

NOC :
- Nutritional Status : food and Fluid
Intake
- Nutritional Status : nutrient Intake

NIC :
Nutrition Management
- Kaji adanya alergi makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
Kriteria Hasil :
yang dibutuhkan pasien.
- Adanya peningkatan berat badan sesuai - Yakinkan diet yang dimakan mengandung
dengan tujuan
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berat badan ideal sesuai dengan tinggi - Berikan makanan yang terpilih ( sudah
badan
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Mampumengidentifikasi kebutuhan
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk
nutrisi
- Tidk ada tanda tanda malnutrisi
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
- Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan
Nutrition Monitoring
- BB pasien dalam batas normal
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor lingkungan selama makan
- Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total protein, Hb,
dan kadar Ht
- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva

Tonus otot jelek


Nyeri abdominal dengan atau tanpa
patologi
Kurang berminat terhadap makanan
Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang cukup banyak
(rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi, misinformasi
Faktor-faktor yang berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan atau
mencerna
makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor biologis,
psikologis
atau ekonomi

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas


Definisi : Ketidakmampuan untuk
membersihkan
sekresi atau obstruksi dari saluran
pernafasan
untuk mempertahankan kebersihan jalan
nafas.
Batasan Karakteristik :
- Dispneu, Penurunan suara nafas
- Orthopneu
- Cyanosis

NOC :
NIC :
Respiratory status : Ventilation
Airway suction
Respiratory status : Airway patency - Berikan O2 dengan menggunakan nasal
Aspiration Control
untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif
dan suara nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang

Airway Management
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Keluarkan sekret dengan batuk
- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan

Kelainan suara nafas (rales, wheezing)


Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif atau tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahan frekuensi dan irama nafas

paten (Pasien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi


pernafasan dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasikan dan
mencegah factor yang dapat
menghambat jalan nafas

Kolaborasi pemberian bronkodilator bila


perlu

Faktor-faktor yang berhubungan:


- Lingkungan : merokok, menghirup asap
rokok, perokok pasif-POK, infeksi
- Fisiologis : disfungsi neuromuskular,
- hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan
nafas, sekresi tertahan, banyaknya
mukus, adanya
- jalan nafas buatan, sekresi bronkus,
adanya eksudat di alveolus, adanya
benda asing di jalan nafas.
Resiko infeksi

NOC :
Immune Status
Knowledge : Infection control
Definisi : Peningkatan resiko masuknya
Risk control
organisme
Pathogen
Kriteria Hasil :
Pasien bebas dari tanda dan gejala
Faktor-faktor resiko :
infeksi
- Prosedur Infasif
Mendeskripsikan proses penularan
- Ketidakcukupan pengetahuan untuk
penyakit, factor yang
menghindari paparan pathogen

NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)
- Gunakan sabun antimikrobia untuk
cuci tangan
- Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan keperawtan
- Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (proteksi terhadap
infeksi)

Trauma
Kerusakan jaringan dan peningkatan
paparan lingkungan
Ruptur membran amnion
Agen farmasi (imunosupresan)
Malnutrisi
Peningkatan
paparan
lingkungan
pathogen
Imonusupresi
Ketidakadekuatan imum buatan
Tidak adekuat pertahanan sekunder
(penurunan Hb, Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan tubuh primer
(kulit tidak utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia, cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH, perubahan
peristaltik)
Penyakit kronik

Kerusakan intergritas kulit

mempengaruhi penularan serta


penatalaksanaannya,
Menunjukkan kemampuan untuk
mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas
normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat

NOC :
Tissue Integrity : Skin and Mucous
Definisi : Perubahan pada epidermis dan Membranes
dermis
Kriteria Hasil :
Batasan karakteristik :
- Integritas kulit yang baik bisa
- Gangguan pada bagian tubuh
dipertahankan (sensasi, elastisitas,
- Kerusakan lapisa kulit (dermis)
temperatur, hidrasi, pigmentasi)
- Gangguan permukaan kulit (epidermis)
- Tidak ada luka/lesi pada kulit
- Perfusi jaringan baik
Faktor yang berhubungan :
- Menunjukkan pemahaman dalam

Monitor hitung granulosit, WBC


Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat

NIC :
Pressure Management
- Anjurkan pasien untuk menggunakan
pakaian yang longgar
- Hindari kerutan padaa tempat tidur
- Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
setiap dua jam sekali
- Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
derah yang tertekan
- Monitor status nutrisi pasien

Eksternal :
- Hipertermia atau hipotermia
- Substansi kimia
- Kelembaban udara
- Faktor mekanik (misalnya : alat yang
dapat menimbulkan luka, tekanan,
restraint)
- Immobilitas fisik
- Radiasi
- Usia
- Kelembaban kulit
- Obat-obatan

proses perbaikan kulit dan mencegah


- Memandikan pasien dengan sabun dan air
terjadinya cedera berulang
hangat
Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami

Internal :
- Perubahan status metabolic
- Tulang menonjol
- Defisit imunologi
- Faktor yang berhubungan dengan
perkembangan
- Perubahan sensasi
- Perubahan status nutrisi (obesitas,
kekurusan)
- Perubahan status cairan
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan sirkulasi
- Perubahan turgor (elastisitas kulit
Hambatan Mobilita Fisik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 3 x24 jam, menunjukkan
Definisi : Keterbatasan pada pergerakan pergerakan sendi pergelangan kaki yang
fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas dibuktikan oleh indikator (sebutkan 1-5:
secara mandiri dan terarah
deviasi sangat berat, deviasi berat, deviasi

Terapi latihan: mobilitas sendi


- Tentukan keterbatasan pergerakan sendi
dan fungsinya
- Kolaborasi dengan terapi fisik untuk
perkembangan dan pelaksanaan program

sedang, deviasi ringan, dan tidak ada)


-

Batasan Karakteristik :
- Penurunan waktu reaksi
- Kesulitan membolak balik posisi
- Melakukan aktivitas lain sebagai
pengganti pergerakan
- Dispnea setelah beraktivitas
- Perubahan cara berjalan
- Gerakan bergetar
- Keterbatasan kemampuan melakukan
gerakan motoric halus dan kasar
- Keterbatasan rentang pergerakan sendi
- Tremor akibat pergerakan
- Ketidakstabilan postur
- Pergerakan tidak terkoordinasi

latihan
Jelaskan kepada pasien/keluarga tujuan
dan rencana latihan pada sendi
Lakukan latihan ROM pasif/dibantu
sebagian sesuai indikasi
Ajarkan pasien/keluarga bagaimana
melakukan ROM aktif, pasif, atau
dibantu sebagian secara sistematis

CATATAN PERKEMBANGAN
1

Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut


Senin, 09 November 2015
Pkl. 09.00 WITa

Selasa, 10 November 2015


Pkl 08.30

Rabu, 11 November 2015


Pkl. 08.30 WITa

S:

S:

S:

Pasien mengatakan masih nyeri


dada tapi sudah berkurang.

Klien kadang masih nampak


mengelus-elus dadanya
Skala nyeri 5
Vital Sign : BP : 160/100 mmHg

Pasien mengatakan masih nyeri


dada tapi sudah berkurang.

Klien kadang masih nampak


mengelus-elus dadanya
Skala nyeri 3

Pasien mengatakan masih


dada tapi sudah berkurang.

Klien kadang masih nampak


mengelus-elus dadanya
Skala nyeri 5

O:

O:

O:

nyeri

HR : 80 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,8 0C
A:

Vital Sign : BP : 150/100 mmHg


HR : 60 x/menit, P: 22 x/menit

A:
-

Masalah nyeri akut belum teratasi

Vital Sign : BP : 160/100 mmHg


HR : 80 x/menit, P : 22 x/menit
S : 36,8 0C

Nyeri dada belum teratasi

A:
-

Masalah nyeri akut belum


teratasi

P:
-

Kaji keluhan pasien mengenai nyeri P:


dada
Berikan istirahat fisik dengan
punggung ditinggikan (posisi semi
fowler)
Anjurkan untuk melaksanakan
teknik relaksasi
Ciptakan lingkungan yang tenang,
aktifitas perlahan, dan tindakan
nyaman
Observasi vital sign
Berikan oksigen sesuai indikasi.
Beri pengobatan sesuai indikasi
Avixtra 0,4 cc/24 jam (15.00)
CPG (cepidogrel) 75 mg 0-1-0
(13.00)
Aspilet 80 mg 0-1-0 (13.00)
Captopril 25 mg 1-1-1 (07.00,
15.00, & 23.00)
Furosemide 40 mg -0-0
(07.00)
Farsorbid 10 mg 1-1-1 (07.00,
15.00 dan 23.00)

Kaji keluhan pasien mengenai


nyeri dada
Berikan istirahat fisik dengan
punggung ditinggikan (posisi
semi fowler)
Anjurkan untuk melaksanakan
teknik relaksasi
Ciptakan lingkungan yang
tenang, aktifitas perlahan, dan
tindakan nyaman
Observasi vital sign
Berikan oksigen sesuai indikasi.
Beri pengobatan sesuai indikasi.

P:
1. Kaji keluhan pasien mengenai nyeri
dada
2. Berikan istirahat fisik dengan
punggung ditinggikan (posisi semi
fowler)
3. Anjurkan untuk melaksanakan
teknik relaksasi
4. Ciptakan lingkungan yang tenang,
aktifitas perlahan, dan tindakan
nyaman
5. Observasi vital sign
6. Berikan oksigen sesuai indikasi.
7. Beri pengobatan sesuai indikasi.
- Avixtra 0,4 cc/24 jam (15.00)
- CPG (cepidogrel) 75 mg 0-1-0
(13.00)
- Aspilet 80 mg 0-1-0 (13.00)
- Captopril 25 mg 1-1-1 (07.00,
15.00, & 23.00)
- Furosemide 40 mg -0-0 (07.00)
- Farsorbid 10 mg 1-1-1 (07.00,
15.00 dan 23.00)
- Simvastatin 20 mg 0 0 1

Simvastatin 20 mg 0 0 1
(23.00)

(23.00)

Diagnosa Keperawatan : Penurunan Cardiac Output

Senin, 09 November 2015


Pkl. 13.00 WITa

Selasa, 10 November 2015


Pkl. 08.30 WITa

Rabu, 11 November 2015


Pkl. 09.00 WITa

S:

S:

S:

O:

O:
-

Nampak klien sesak

O:
-

Nampak sesak berkurang

Nampak klien sesak

Vital Sign : TD : 160/100 mmHg,


HR : 80 x/menit, RR : 22 x/menit
Nampak klien posisi semi fowler

Masalah penurunan cardiac output


belum teratasi

A:
-

P:
1.
2.

3.

4.
5.
6.
7.
8.

Kulit / akral hangat


Terpasang O2 binasal 3 lpm (KP)
Vital Sign (pkl.13.00): BP :
150/100 mmHg, HR : 60
x/menit, RR : 22 x/menit
Nampak klien posisi semi
A:
fowler
-

A:
- Masalah penurunan cardiac
Pantau dan
output belum teratasi
observasi tanda-tanda vital
Awasi perubahan
P:
tiba-tiba atau gangguan mental mis:
1. Pantau dan observasi tanda-tanda
bingung, letargi, pingsan.
vital
Catat kekuatan
2. Awasi perubahan kesadaran
nadi perifer, pucat, kulit lembab atau
3. Catat kekuatan nadi perifer,
dingin
pucat, kulit lembab atau dingin
Berikan makanan
4. Berikan makanan yang mudah
yang mudah dikunyah.
dikunyah.
Pantau balance
5. Pantau balance cairan
cairan
6. Pertahankan patensi oksigen.
7. Pertahankan cairan intravena.
Pertahankan
8. Penatalaksanaan terapi :
patensi oksigen.
- Kaji seri EKG setiap hari.
Pertahankan
- Penatalaksanaan pemberian
cairan intravena.
obat sesuai indikasi.
Penatalaksanaan
Anixtra 0,4 cc/24 jam
terapi :
CPG (cepidogrel) 75 mg 0-1-0
- Kaji seri EKG setiap hari.
Aspilet 80 mg 0-1-0
- Penatalaksanaan pemberian obat
Captopril 12, 5 mg 1-1-1

P:
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Vital Sign (pkl.19.00): TD :


160/100 mmHg, HR : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
Nampak posisi pasien semi fowler

Masalah penurunan CO belum


teratasi

Pantau dan
observasi tanda-tanda vital
Awasi perubahan tiba-tiba atau
gangguan mental mis: bingung,
letargi, pingsan.
Catat kekuatan nadi perifer, pucat,
kulit lembab atau dingin
Berikan makanan yang mudah
dikunyah.
Pantau balance cairan
Pertahankan patensi oksigen.
Pertahankan cairan intravena.
Penatalaksanaan terapi :
- Kaji seri EKG setiap hari.
- Penatalaksanaan pemberian obat
sesuai indikasi.
- Anixtra 0,4 cc/24 jam
- CPG (cepidogrel) 75 mg 0-1-0
- Aspilet 80 mg 0-1-0
- Captopril 25 mg 1-1-1

sesuai indikasi.
- Anixtra 0,4 cc/24 jam
- CPG (cepidogrel) 75 mg 0-1-0
- Aspilet 80 mg 0-1-0
- Captopril 25 mg 1-1-1
- Furosemide 40 mg -0-0
- Farsorbid 10 mg 1-1-1
- Cedocard 1mg/jam
- Simvastatin 20 mg 0 0 1

Diagnosa Keperawatan : Intoleransi Aktivitas

Furosemide 40 mg 1-0-0
Farsorbid 10 mg 1-1-1
Simvastatin 20 mg 0 0 1

Furosemide 40 mg -0-0
Farsorbid 10 mg 1-1-1
Cedocard 1mg/jam
Simvastatin 20 mg 0 0 1

Senin, 09 November 2015


Pkl. 13.00 WITa

Selasa, 10 November 2015


Pkl. 08.30 WITa

Rabu, 11 November 2015


Pkl. 09.00 WITa

S:

S:

S:

Pasien mengatakan masih merasa


agak lemah dan masih agak sesak
bila banyak bergerak.

O:

Klien masih nampak lemah.


Aktivitasnya masih dibantu oleh
keluarga dan perawat.

O:
-

A:
-

Pasien mengatakan masih merasa


agak lemah dan masih agak
sesak bila banyak bergerak namun
sudah berkurang
Pasien mengatakan masih terus
berbaring
O:
-

Masalah intoleransi aktivtas belum


teratasi

Klien masih nampak lemah.


Aktivitasnya masih dibantu oleh
keluarga dan perawat.

Catat frekuensi, serta perubahan TD


Batasi aktifitas sesuai kemampuan dan
indikasi
Anjurkan kepada klien menghindari
peningkatan tekanan abdomen mis:
mengedan saat defekasi
Batasi pengunjung dan hindari
komunikasi yang lama dengan klien.
Jelaskan pola peningkatan bertahap
dari tingkat aktifitas
Berikan obat pencahar :

Intoleransi Aktivitas belum


teratasi

P:
1. Catat frekuensi, serta perubahan
TD
2. Batasi aktifitas sesuai kemampuan
dan indikasi
3. Anjurkan kepada klien
menghindari mengedan saat BAB
4. Batasi pengunjung dan hindari
komunikasi yang lama dengan
klien.

Klien masih nampak lemah.


Aktivitasnya masih dibantu
oleh keluarga dan perawat.

A:
-

A:
P:

Klien mengatakan masih


merasa agak lemah dan masih
agak sesak bila banyak
bergerak.

Intoleransi aktivitas belum


teratasi

P:
1. Catat frekuensi, serta perubahan
TD
2. Batasi aktifitas sesuai
kemampuan dan indikasi
3. Anjurkan kepada klien
menghindari peningkatan
tekanan abdomen mis:
mengedan saat defekasi
4. Batasi pengunjung dan hindari
komunikasi yang lama dengan

Laxadin Syr 0 0 2 sendok

5. Jelaskan pola peningkatan bertahap


dari tingkat aktifitas
6. Berikan obat pencahar :
Laxadin Syr 0 0 2 sendok

klien.
5. Jelaskan pola peningkatan
bertahap dari tingkat aktifitas
6. Berikan obat pencahar :
Laxadin Syr 0 0 2 sendok

Diagnosa Keperawatan : Kecemasan


Senin, 09 November 2015
Pkl. 13.00 WITa

Selasa, 10 November 2015


Pkl. 08.30 WITa

Rabu, 11 November 2015


Pkl. 09.00 WITa

S:

S:

S:

Pasien mengatakan takut dengan


diagnosa penyakit jantung

Pasien nampak cemas


Pasien sering menanyakan
penyakitnya walaupun sudah dijeskan
sebelumnya

O:

Kecemasan masih menjadi masalah

A:

O:

Kaji tingkat kecemasan


Biarkan pasien dan keluarganya
mengekspresikan kecemasannya
Berikan penjelasan tentang proses
penyakit yang diderita klien.
Berikan informasi tentang program
perawatana & pengobatan yang
diberikan
Libatkan keluarga dalam perawatan,

Klien mengatakan takut


dengan diagnosa penyakit
jantung

Pasien nampak cemas


Pasien sering menanyakan
penyakitnya walaupun sudah
dijeskan sebelumnya

Pasien nampak cemas


Pasien sering menanyakan
penyakitnya

Masalah kecemasan belum


teratasi

A:
-

P:

O:

A:
-

Pasien mengatakan masih merasa


takut dengan kondisinya dan tidak
percaya kalau dirinya menderita
penyakit jantung

Masalah kecemasan belum


teratasi

P:
1. Kaji tingkat kecemasan
2. Biarkan pasien dan keluarganya
mengekspresikan kecemasannya
3. Berikan penjelasan tentang proses
penyakit yang diderita klien dan
program perawatana & pengobatan
yang diberikan

P:
1. Kaji tingkat kecemasan
2. Biarkan pasien dan keluarganya
mengekspresikan kecemasannya
3. Berikan penjelasan tentang
proses penyakit yang diderita
klien.

Berikan dukungan terhadap


perencanaan gaya hidup yang nyata
setelah sakit
Penatalaksanaan pemberian terapi:
Alprazolam 0,5 mg 0 0 - 1 tab

4. Libatkan keluarga dalam


perawatan,
5. Berikan motivasi pada klien
6. Penatalaksanaan pemberian terapi:
Alprazolam 0,5 mg 0 0- 1 tablet

4. Berikan informasi tentang


program perawatana &
pengobatan yang diberikan
5. Libatkan keluarga dalam
perawatan,
6. Berikan dukungan terhadap
perencanaan gaya hidup yang
nyata setelah sakit
7. Penatalaksanaan pemberian
terapi: Alprazolam 0,5 mg 0 0
- 1 tab

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN TN. A DENGAN NSTEMI


DI RUANG PERAWATAN LONTARA 1 RUMAH SAKIT DR.
WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

NURDIANA DJAMALUDDIN
P4200214038

PROGRAM APLIKASI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

Potrebbero piacerti anche