Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ISSN 2302-0253
pp. 144- 156
13 Pages
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract: From the preliminary survey results directly on-site service area found that the
problems arising in connection with the discharge, water pressure and flow continuity. The
study was conducted to analyze factors such as a network system requirements must be met in
terms of clean water in real conditions, analyzing the performance of water distribution
networks for reliability, resilience and vulnerability. The method of research used descriptive
method and data used are primary data and secondary data. The results of the analysis of the
real situation in terms discharge obtained average water consumption on-site survey of 1.23
m3/day. Looking at the condition of the maximum high water pressure occurred on Wednesday
at a location 0.028 m V with pressure, whereas the pressure minimum height is 0 m occur at
VI, VII, VIII, IX. This means that the flow of water does not drain properly so that water
pressure may be small, partly because: plumbing leaks, excessive use of the pump, and
connecting pipes illegally. Continuity of the flow of water flowing into the Housing stated
Lingke for 24 hours. Seen in the pattern of water use 7 of 9 customer survey sites showed
water use patterns follow peak demand, while the third location there is no use of water at
10:00 and 14:00 are possible leakage or tissue damage. In the analysis of network
performance based on reliability, vulnerability and resilience obtained 51.28% reliability rate
with the level of resilience that is longer mean 3.81 months of system failure and frequency of
occurrence of the failure of an average of 1.5 times. While the vulnerability is measured by the
average monthly discharge mean value is 7.54 m3/month deficit. The study is expected to be an
evaluation of the parties implementing water supply networks in overcoming problems.
Keywords: network performance, distribution of clean water, local services, reliability,
vulnerability, resilience
Abstrak: Dari hasil survei pendahuluan secara langsung di lokasi daerah layanan didapatkan
permasalahan yang timbul berkaitan dengan debit, tekanan air dan kontinuitas aliran.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa antara lain faktor-faktor persyaratan suatu sistem
jaringan air bersih harus terpenuhi ditinjau pada kondisi riil, menganalisa kinerja jaringan
distribusi air bersih terhadap keandalan, kelentingan dan kerawanan. Metode penelitian
menggunakan metode deskriptif dan data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Hasil penelitian terhadap analisa debit ditinjau kondisi riil didapat rerata pemakaian
air di lokasi survei 1,23 m3/hari. Ditinjau kondisi tinggi tekanan air maksimum terjadi pada
hari Rabu di lokasi V dengan tekanan 0,028 m, sedangkan tinggi tekanan minimum adalah 0 m
terjadi di lokasi VI, VII, VIII, IX. Hal ini diartikan bahwa aliran air tidak mengalir dengan baik
sehingga tekanan air yang di dapat menjadi kecil, antara lain disebabkan karena: kebocoran
pipa, penggunaan pompa yang berlebihan, dan penyambungan pipa secara ilegal. Kontinuitas
aliran dinyatakan air mengalir ke Perumnas Lingke selama 24 jam. Dilihat pada pola
pemakaian air 7 dari 9 pelanggan lokasi survei menunjukkan pola pemakaian air mengikuti
kebutuhan puncak, sedangkan lokasi III tidak ada penggunaan air pada pukul 10:00 dan 14:00
yang dimungkinkan terjadinya kebocoran atau kerusakan jaringan. Pada analisa kinerja
jaringan berdasarkan keandalan, kerawanan dan kelentingan didapat tingkat keandalannya
51,28% dengan tingkat kelentingan yaitu lama rerata sistem mengalami kegagalan 3,81 bulan
dan frekuensi terjadinya kegagalan rata-rata 1,5 kali. Sedangkan tingkat kerawanan diukur
berdasarkan debit rerata bulanan nilai defisit rerata yaitu 7,54 m3/bulan. Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap pihak pelaksana penyediaan air bersih
dalam mengatasi permasalahan jaringan.
Kata kunci : kinerja jaringan, distribusi air bersih, daerah layanan, keandalan, kerawanan,
kelentingan
- 144
Syiah
Kuala
Kota
Banda
Aceh
yang
adalah:
1.
kontinuitas aliran.
lokasi
daerah
layanan
2.
Menganalisa
kinerja
sistem
jaringan
didapatkan
(vulnerability).
METODE PENELITIAN
dengan baik.
Penelitian
ini
dilakukan
atas
dasar
dengan
15
April
2012.
Penelitian
ini
pengukuran
langsung
ke
lapangan
untuk
mempengaruhinya.
- 145
2.
Melakukan
analisa
kinerja
jaringan
1.
2.
3.
Data
4.
jumlah
pelanggan
dan
debit
Jeulingke
adalah
Sampling Penelitian
Sampling yang digunakan dalam analisa
untuk
mengetahui
tingkat
keandalan
(reliability),
kelentingan
(resiliency),
serta
kerawanan
pada
penentuan
secara
populasi
pelanggan
sampling
penduduk
dilakukan
disetiap
jalan/lorong
pelanggan
diidentifikasikan
mencerminkan
kemampuan
maka
jumlah
sampel
yang
KAJIAN PUSTAKA
Indonesia
Nomor:
416/
359
= 78,2 (1)
1 + 359 0,12
78
Prosedur Penelitian
data
pemakaian
jumlah
air,
data
pelanggan
dan
jaringan,
data
146 -
Dalam
(Apriadi 2008).
pendistribusian
air,
untuk
dapat
2007).
- 147
dalam
sambungan
Indikator
umum.
Dalam
pengembangan
memenuhi
kinerja
kebutuhan
jaringan
konsumen.
harus
dapat
1.
2.
Sistem zoning;
3.
Sistem pengaliran;
4.
Keandalan (reliability)
Parameter
keandalan
2007):
1.
Pola cabang;
matematis,
2.
3.
Pola gabungan.
yang
cukup
memerlukan
sistem
keandalan
dapat
didefinisikan
1
(2)
0 <
Kelentingan (resiliency)
Dalam hal terjadi kegagalan, unjuk kerja
kelentingan (resiliency) ini menunjukkan atau
mengukur kemampuan jaringan pipa untuk
kembali ke keadaan tidak gagal atau ke keadaan
memuaskan (satisfactory), dari keadaan gagal
ke
keadaan
memuaskan,
maka
Kerawanan (vulnerability)
didefinisikan
1.
2.
dengan
beberapa
pengertian,
HASIL PEMBAHASAN
Analisa
Debit air
Berdasarkan
Faktor
Jaringan
jaringan transisi.
survei
penelitian
didapatkan
bahwa
pola
Tabel 2.
No
Lokasi Penelitian
10:00
14:00
18:00
22:00
0,006
0,069
0,015
0,057
0,023
0,016
0,049
0,028
0,035
0,043
- 149
Lokasi Penelitian
Volume (m3/jiwa)
06:00
10:00
14:00
18:00
22:00
0,056
0,014
0,082
0,003
0,060
0,009
0,048
0,040
0,011
0,077
0,009
0,061
0,056
0,025
0,104
0,039
0,031
0,035
0,052
0,036
0,010
0,021
0,091
0,018
0,064
0,026
0,045
0,027
0,015
0,060
0,019
0,051
0,047
0,120
0,100
II
0,080
III
IV
0,060
V
0,040
VI
0,020
VII
0,000
VIII
06:00
10:00
14:00
18:00
22:00
IX
Waktu Pengukuran
Gambar 1.
penelitian III.
150 -
Tekanan
Pengukuran tekanan air di 9 (sembilan)
yang
debit.
tekanan
lokasi survei.
sama
pada
(Pressure
pengukuran
Gauge).
Pengukuran
Volume (m3/jiwa)
Tabel 3.
0,120
0,100
II
0,080
III
0,060
IV
V
0,040
VI
0,020
VII
0,000
VIII
06:00
10:00
14:00
18:00
22:00
IX
Waktu Pengukuran
Gambar 2.
- 151
namun
PDAM.
tekanan
air
yang
sangat
rendah
air
dinyatakan
mengalir,
tekanan minimum.
tetapi
bertekanan
waktu
dan
pengaliran
dapat
airnya
Tabel 4.
0,012
0,01
SENIN
0,006
SELASA
RABU
0,004
KAMIS
JUM'AT
0,002
SABTU
MINGGU
Gambar 3.
LOKASI 9
LOKASI 8
LOKASI 7
LOKASI 6
LOKASI 5
LOKASI 4
LOKASI 3
LOKASI 2
0
LOKASI 1
Tekanan (m)
0,008
- 152
kenyataannya
air
pada
jaringan
pipa
di
Analisa
selalu bertekanan.
Berdasarkan
Kinerja
Jaringan
Tabel 5.
wilayah
sulit
belakang)
dari
dahulunya
Kontinuitas aliran
per
minimum pelanggan).
bulan
(nilai
batas
normal/kebutuhan
- 153
Tabel 5.
Kinerja Jaringan Distribusi Air Bersih di Perumnas Lingke (Januari 2011 s/d Desember 2011)
No PARAMETER
1
KEANDALAN
Kejadian Kekurangan
48,72
Keandalan
51,28
Kekurangan Rerata
18,11
m3/bln
Kekurangan Maksimum
27,00
m3/bln
Kekurangan Minimum
3,00
m3/bln
67,06
100,00
11,11
Kekurangan Rerata
7,54
m3/bln
Kekurangan Maksimum
18,92
m3/bln
Kekurangan Minimum
0,08
m3/bln
28,62
70,06
0,31
3,81
Bulan
Frekuensi terjadinya
1,40
Kali
KERAWANAN
A.
B.
NILAI UNIT
DEFISIT MAKSIMUM
DEFISIT RERATA
KELENTINGAN
kali
kejadian
gagal
secara
berturut-turut
pelanggan.
Demikian pula apabila ditinjau pada nilai
kelentingan
keseluruhan
154 -
terhadap
maka
lama
sistem
rerata
secara
sistem
Sehingga
indeks
kelentingan
sistem
atau
24 jam.
sekitar
memuaskan
51,28%
apabilan
tingkat
3.
layanan
hanya
keseluruhan,
air bersih.
(sistem
tingkat
dikatakan
4.
keandalan
terjadinya
100% defisit.
jaringan.
5.
Kesimpulan
1.
2.
kebocoran
atau
kerusakan
pada
parameter
keandalan,
51,28%
dikatakan
memuaskan
keandalan
minimum
dimana
sistem
apabila
80%
tingkat
terpenuhi.
- 155
secara
rata-rata
terjadi
Saran
1.
2.
156 -
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,
DV. 2007. Analisa Kinerja Sistem
Distribusi Air Bersih PDAM Kecamatan
Banyumanik di Perumnas Banyumanik (Studi
Kasus Perumnas Banyumanik Kel. Srondol
Wetan). Tesis. Semarang. Program Pasca
Sarjana Magister Teknik Sipil Universitas
Diponegoro.
Apriadi, 2008.
Pelayanan PDAM Way Rilau
Berdasarkan Pendapat Pelanggan di Kota
Bandar Lampung. Laporan Tesis. Semarang.
Program Magister Teknik Pembangunan
Wilayah dan Kota Universitas Diponogoro.
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
PU, 2006. Pedoman /Petunjuk Teknik dan
Manual, Bagian : 6 Volume VI Petunjuk Teknik
Air Minum Perkotaan. Jakarta: Departemen PU.
Mayangsari, M., 2007. Pemodelan Jaringan
Distribusi Air Bersih Kota Bandung. Skripsi.
Bandung: Universitas ITB.
PDAM Tirta Daroy, 2005. Coorporate Plan 20012005 Revisi keempat. Kota Banda Aceh.
Howard et al.,1985. Environmental Engineering.
New Delhi: McGraw-Hill Publishing Company
Ltd.
Restu, A., 2003, Analisa Pelayanan Jaringan Air
Bersih PDAM di Kampung Pesaten Kelurahan
Rejomulyo Semarang. Tesis. Semarang:
Program Magister Teknik Sipil Universitas
Diponegoro.
Setia, P., 2008. Pemodelan Pengembangan Jaringan
Distribusi Air Bersih PDAM Bandung. Skripsi.
Bandung: Universitas ITB.