Sei sulla pagina 1di 60

Oleh : CHRISTIN HIYANA TUNGGA DEWI

Penyebab Kematian BBL

4 million neonatal deaths: When? Where? Why? Lancet 2005;


365: 891900

NEONATAL RESUSCITATION

1. ANATOMI, FISIOLOGI
DAN
ADAPTASI TRANSISI

Arch of Aoarta

Ductus
Arteriosus

Right Lung
Foramen
Right Atrium
Ovale
Inferior
Venacava
Ductus
Venosus
Liver
Umbilical Vein

Left Atrium
Left Ventricle
Right Ventricle

Portal Vein

Placenta
Umbilical
Arteries

SEBELUM LAHIR
Oxygen disuplay melalui plasenta
No role of lungs.
Fluid filled alveoli and constricted
arterioles due to low Po2 in fetal
blood.

Low Po2 constricted


arterioles increased
pulmonary vascular
resistance shunting of
blood from Pulmonary Artery

Neonatal circulation

AFTER BIRTH
Baby cries takes first breath air enters alveoli
alveolar fluid gets absorbed increased Po2
relaxes pulmonary arterioles decreased PVR

Umbilical arteries constrict +


clamp cord closure of Umbilical
Arteries and Umbilical Vein
increased SVR
Decreased PVR + Increased SVR
functional closure of Ductus
Arteriosus increased blood flow
into lungs oxygenation
supply to body through aorta.

Compromise of uterine or placental blood flow


deceleration of FHR (1st clinical sign)
Weak cry inadequate ventilation to push the alveolar
fluid
In utero hypoxia Meconium passage may block the
airways
Fetal blood loss (abruption) Systemic Hypotension
Fetal Hypoxia/ischemia poor cardiac contractility & fetal
bradycardia Systemic Hypotension
Pulmonary arterioles remain constricted PPHN

Low muscle tone

Respiratory depression (apnoea / gasping)

Tachypnea

Bradycardia

Hypotension

Cyanosis

Neonatal Resuscitation is intervention after a baby is


born to help it breathe and to help its heart beat.
Before a baby is born, theplacentaprovides oxygen and
nutrition to the blood and removes carbon dioxide.
After a baby is born, thelungsprovide oxygen to the
blood and remove carbon dioxide

2. PRINSIP RESUSITASI
1. Pada dasarnya 90% BBL mampu melakukan transisi
yang baik dari intra ke ekstra uterine baik dengan
atau tanpa bantuan (proses alami)
2. 10% memerlukan bantuan untuk beradaptasi
3. Hanya 1% memerlukan resusitasi
4. Seringnya kejadian asfiksia pada BBL
5. Bayi yang mengalami asfiksia dan mendapatkan
resusitasi yang tepat dan efektif akan memberikan
kontribusi yang lebih baik dalam kehidupan bayi

Prinsip Resusitasi
ADULT vs. NEONATAL RESUSCITATION
Resusitasi dewasa dengan urutan C-A-B
Pada bayi urutannya A-B-C penyebab tersering pada bayi
adalah kesulitan dalam bernafas.
AIRWAY (position and clear)
BREATHING (stimulate to breathe)
CIRCULATION (assess HR and oxygenation)

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Selalu
diperlukan

Menilai reaksi bayi saat lahir


Jaga tetap hangat, posisi, bersihkan jalan napas,
keringkan, rangsang, & beri O2 (bila perlu)

Lebih jarang
diperlukan

Berikan ventilasi yang efektif:


Balon & sungkup
Intubasi endotrakeal
Kompresi dada

Kadangkadang

Obat2an

PERSIAPAN RESUSITASI BBL


keluarga komunikasi ttg tindakan & kemungkinan-2 yg akan terjadi.
Ruang

hangat, terang (bisa dg pemancar panas lampu 60 W)

Tempat

datar, rata, cukup keras, bersih, kering & hangat.

Alat

kain bedong 3 buah (utk mengeringkan, pengalas/selimut, ganjal bahu bayi dilipat setebal 3
cm), suction De Lee steril atau bola karet, alat ventilasi (balon & sungkupnya yg anatomis,
ukuran sesuai utk bayi aterm & prematur), kotak alat resusitasi, sarung tangan, jam

Diri

APD (apron, masker, tutup kepala, kacamata, sepatu


tertutup, sarung tangan steril)

Peralatan Resusitasi

Oral mucus sucker


Suction Catheter

Radiant warmer

TRANSPORT
INCUBATOR

Menentukan apakah bayi perlu resusitasi


Tanya & jawab hal-hal di bawah ini
1. Cukup bulan ?
2. Cairan amnion bening ?

3. Bernapas atau menangis ?

Perhatikan dada bayi

Tidak ada usaha napas

Megap-megap

perlu intervensi

perlu intervensi

4. Tonus otot ?

Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif

LANGKAH AWAL
i. Berikan kehangatan
ii. Posisikan;
bersihkan jalan napas
bila perlu
iii. Keringkan, rangsang,
reposisi

30 detik

i. MEMBERIKAN KEHANGATAN

Letakkan bayi di bawah alat pemancar panas

ii. POSISIKAN;
BERSIHKAN JALAN NAPAS BILA PERLU

Letakkan bayi dengan kepala sedikit tengadah

ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS

1. Cairan amnion tidak tercampur


mekonium
Tekanan negatif < 100 mmHg
Mulut lalu hidung
Penghisapan singkat & lembut

CATATAN
Menurut Pedoman resusitasi yang baru dari AAP
(2005), untuk bayi yang lahir dengan ketuban
tercampur mekonium, pengisapan intra partum setelah
kepala bayi lahir sebelum bahu dilahirkan tidak lagi
dilakukan secara rutin !!!

ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS

2. Cairan amnion tercampur mekonium

iii. KERINGKAN-RANGSANG-REPOSISI
Mengeringkan
.. kehilangan panas
merangsang napas
Rangsang taktil
.. merangsang napas
1. Menepuk/menyentil telapak
kaki
2. Menggosok punggung/
perut/dada/ ekstremitas

Penilaian 3 tanda:
1. Pernapasan spontan dan teratur ?
2. Frekuensi jantung ..> 100 kali/menit ? (hitung dalam 6 detik, kalikan 10)
3. Warna kulit .. kemerahan ?

PENILAIAN WARNA KULIT


Seluruh tubuh kemerahan
Sianosis sentral vs sianosis perifer
Sianosis sentral perlu intervensi

PEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBAS , bila perlu

Kadar oksigen

: 100%

Aliran oksigen

: minimal 5 L / menit

VENTILASI TEKANAN POSITIF


(VTP)

Balon tidak mengembang sendiri

Balon mengembang sendiri

SUNGKUP
Ukuran

Tepi

Bentuk

KECEPATAN MELAKUKAN VENTILASI


40-60 kali/menit

Remas/pompa : 1

Lepas .... lepas

Remas /pompa: 2

BILA DADA TIDAK MENGEMBANG


KONDISI

TINDAKAN

Lekatan tidak adekuat Pasang kembali sungkup ke wajah.


Jalan napas tersumbat Reposisi kepala.
Periksa sekresi, hisap bila ada
Lakukan ventilasi dg mulut sedikit
terbuka
Tidak cukup tekanan
Naikkan tekanan sampai tampak gerakan
naik turun dada yang mudah

Melakukan ventilasi yang efektif merupakan


kunci keberhasilan hampir semua resusitasi
neonatus

KOMPRESI DADA

POSISI PENOLONG
2 orang Penolong

Teknik Kompresi Dada


IBU JARI
Kedua ibu jari menekan tulang dada
Kedua tangan melingkari dada dg jari-jari tangan
menopang bagian belakang bayi

Teknik Kompresi Dada


DUA JARI
Ujung jari tengah & jari telunjuk atau jari tengah & jari manis dari satu
tangan menekan tulang dada
Tangan yang lain menopang bagian belakang bayi

LOKASI KOMPRESI DADA


Gerakkan jari
sepanjang tepi
bawah iga sampai
mendapatkan sifoid
Letakkan ibu jari /
jari-jari pada tulang
dada, sedikit di atas
sifoid

TEKANAN KOMPRESI
DADA
Kedalama
n 1/3
diameter
anteroposterior
dada

BENAR
Jari tetap
menempel di dada

SALAH
Jari terangkat
dari dada

FREKUENSI KOMPRESI DADA


Satu

Dua

Tiga

Pompa

Indikasi Intubasi Endotrakea


Terdapat mekonium & bayi mengalami depresi
Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif
Membantu koordinasi kompresi dada & VTP
Pemberian epinefrin untuk stimulasi Frekuensi denyut jantung
Indikasi lain: sangat prematur & hernia diafragmatika

Epinefrin
Indikasi

: Setelah VTP 30 detik dan VTP + kompresi dada selama 30 detik namun FJ

tetap < 60 kali/menit


Asistolik
Persiapan : 1 ml cairan 1:10.000
Dosis IV : 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000
ET

: 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000

Kecepatan pemberian : secepat mungkin

Penghentian Resusitasi
Dipertimbangkan setelah 10 menit upaya
resusitasi adekuat tidak didapatkan tanda-tanda
kehidupan (TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)
Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan
keputusan

Tindakan Setelah Resusitasi

Pemantauan pascaresusitasi ...


Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan alat
Membuat catatan tindakan resusitasi
Konseling pada keluarga

PEMANTAUAN
PASCARESUSITASI

Perawat observasi
Pantau tanda vital: napas, jantung, kesadaran dan
produksi urin
Jaga bayi agar senantiasa hangat
Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah &
berikan inj. Vit K1
Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari
Beri imunisasi Hepatitis B saat bayi masih dirawat &
Polio saat pulang

MERUJUK

MENCATAT TINDAKAN RESUSITASI


Kondisi bayi saat lahir
Tindakan yg diperlukan utk memulai pernapasan (Tahapan
resusitasi yg telah dilakukan)
Waktu antara lahir dgn memulai pernapasan
Pengamatan scr klinis selama & sesudah tindakan resusitasi
Hasil tindakan resusitasi
Bila tindakan resusitasi gagal, apa kemungkinan penyebab
kegagalan
Nama-nama tenaga kesehatan yg menangani tindakan

KONSELING PADA
KELUARGA
Bila resusitasi berhasil & bayi dirawat scr rawat gabung,
lakukan Konseling Pemberian ASI dini & eksklusif & Asuhan
Bayi Normal lainnya (Perawatan Neonatal Esensial)
Bila bayi memerlukan perawatan/pemantauan khusus,
konseling keluarga ttg Pemberian ASI dini & jelaskan ttg
keadaan bayi
Bila bayi sdh tdk memerlukan perawatan lagi di
Puskesmas, nasehati ibu & keluarga utk kunjungan ulang
utk pemantauan tumbuh kembang bayi selanjutnya
Bila resusitasi tdk berhasil/bayi meninggal dunia, berikan
dukungan emosional kpd keluarga

Potrebbero piacerti anche