Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
APENDISITIS
Ign Suryatmoko
Pembimbing
Dr. Agus Barmawi, SpB-KBD
Medical/Legal Pitfalls
Approximately 10% of adults with
appendicitis, the condition is not
diagnosed correctly on their first visit to the
physician.
Failure to diagnose appendicitis is the
leading cause of successful malpractice
claims and the fifth most expensive source
of claims against emergency physicians.
anatomi
Letak apendiks
retrosekal
(65,28%)
pelvical (31,01%)
subsekal (2,26%)
preileal (1%)
parakolika kanan dan post
ileal (0,4%).
epidemiologi
7% penduduk US
1,1 per 1000 penduduk per tahun
Laki-laki : perempuan = 1,4 : 1
Mortality rate 0,2-0,8%
Mortality rate pada usia > 70 th = 20%
Perforasi paling tinggi umur < 18 th dan
>50 th
USA 250.000 apendektomi/tahun
APENDISITIS
patofisiologi
1.
Obstruksi
2. Infeksi (hematogen)
Psoas sign
Obturator sign
LABORATORIUM
Angka leukosit
Hitung jenis leukosit
Urinalisa
Pp test
CRP
laboratorium
80-85% pasien apendisitis akut dewasa
AL > 10.000 sel/mmk.
Neutrofilia > 75% terjadi pada 78% pasien.
< 4% pasien apendisitis AL < 10.000
sel/mmk dan neutrofilia kurang dari 75%
Pada pasien tua, peningkatan segmen >
6% telah memiliki predictive value yang
tinggi untuk apendisitis.
CRP
Alfa-globulin
Bereaksi dgn C-polisakarida pada
pneumococus
Reaktan fase akut yang dibuat di liver
sebagai respon terhadap inflamasi
Level serum mulai meningkat dalam 6-12
jam setelah inflamsi akut.
CRP > 0,8 mg per dL: sangat mungkin
apendisitis.
MANTRELS score
M = migration of pain to the RLQ
A = anorexia
N = nausea and vomiting
T = tenderness in RLQ
R = rebound pain
E = elevated temperature
L = leukocytosis
S = shift of WBC to the left
Total
Source.Alvarado, 1986.
1
1
1
2
1
1
2
1
10
Ro Polos Abdomen
BNO
tidak sensitif dan tidak spesifik.
Pada 5% pasien kadang dapat ditemukan
adanya fekalit yang tampak sebagai masa
opaque di kuadran kanan bawah.
Ro Polos Abdomen
Ro Polos Abdomen
Barium enema
dengan kontras tunggal
Non filling atau parsial filling
sensitifitas 80% sampai 100%.
16% pada dewasa dan 22-39% pada anak
secara teknis tidak layak untuk dilakukan
interpretasi
Barium enema
Keuntungan :
bahannya tersedia luas
peralatan sederhana
berpotensi mendiagnosis penyakit yang
lain (eg, Crohn disease, kanker colon,
colitis iskemik) yang mirip dengan
apendisitis.
Barium enema
Kerugian :
tingginya insidensi hasil yang non
diagnosis
ekspose radiasi
sensitifitas yang tidak memuaskan
invasif.
tidak berperan dalam diagnosis apendisitis
akut
USG
murah, tersedia luas, aman.
Ketepatan diagnosisnya adalah antara 7197%
Operator dependent
Pada anak sensitivitas 85-95%,
spesifisitas 47-96%.
Khusus pd wanita hamil dan anak-anak
USG
Keuntungan
non invasif
tidak membutuhkan waktu lama,
radiasinya rendah dan
penyebab nyeri perut lain (eg, kista ovarii,
KET, abses tuboovarial).(7,28)
USG
teknik
kompresi bertahap
(Puylaert,1986)
transducer 5-MHz
Apendiks normal seringkali tidak
dapat divisualisasi
appendix.
USG
Pendekatan melalui posterolateral
disarankan untuk mengevaluasi daerah
retrosekal.
USG transvaginal bisa dilakukan pada
wanita jika dengan transabdominal timbul
keraguan
CT scan
1.
2.
3.
Radionuclide Scanning
laparoskopi
laparoskopi
Mulai 1987
Diagnosis dan terapi
hasil kosmetik yang lebih baik, waktu
pemulihan lebih cepat, dan waktu kembali
ke aktivitas normal lebih cepat
Keuntungan : kosmetik dan infeksi <
Kerugian : biaya dan lama operasi
Kontraindikasi : adesi, hamil trimester I
laparoskopi
kamera dimasukkan melalui insisi
periumbilikal
abdomen diisi gas karbondioxide dengan
tekanan 12 sampai 15 mmHg
hasil ? insisi baru (biasanya 2 buah)
kanula
Alat yang diperlukan : laparoskope yang
dihubungkan dengan monitor video, trocar,
grasping biopsy dan alat retraksi
laparoskopi
Computer-aided diagnosis
PEMBAHASAN
Apendektomi negatif 15-30%
efisiensi biaya
waktu
PEMBAHASAN
Penelitian di RS Mubarak Al-Kabeer,
Kuwait tahun 1982 1986, hasil PA positif
pada apendektomi pasien yang dicurigai
apendisitis akut 80%, dan tahun 19921996 adalah 84%.
China Medical College Hospital, Taiwan,
Januari Desember 2000, negatif
apendektomi terjadi pada 13,2% dari 282
pasien
Pasien tua
sedikit gejala
nyerinya lebih ringan,
jarang terjadi spasme otot
jarang disertai muntah.
lebih cepat menimbulkan perforasi dan
gangren
Pada apendisitis
80-85% pasien AL > 10.000 sel/mmk.
78% pasien Neutrofilia > 75%
< 4% pasien AL < 10.000 sel/mmk dan
neutrofilia < 75%
pasien tua, peningkatan segmen > 6%
memiliki PPV tinggi
urinalisa untuk menyingkirkan ISK
CRP
CRP, AL dan neutrofilia sensitivitas 97100%
CRP normal memiliki NPV hampir 100%
pada dewasa dengan gejala lebih dari 24
jam.
Spesifisitas 50-87%
MANTRELS score
skor 7 atau lebih : operasi
Skor 5 6 : observasi
membantu dalam memilih manakah
pasien yang perlu mendapatkan
pemeriksaan imaging.
usg
Usg vs CT
USG
Advantages :
Safe
Relatively inexpensive
Can rule out pelvic
disease in female
Better for children
CT
Advantages
More accurate
Better identifies
phlegmon and abses
Better identifies normal
appendix
Usg vs CT
USG
CT
disadvantages :
Disadvantages :
Operator dependent
Cost
Technically inadequate Ionizing radiation
studies due to gas
Contras
Pain
laparoskopi
Golub R, Siddiqui F, Pohl D, melakukan
metaanalisis 1.682 pasien
Nyeri setelah apendektomi laparoskopi (AL) <
apendektomi terbuka (AT).
waktu mondok yang lebih pendek
lebih cepat kembali ke aktivitas normal.
Kejadian infeksi juga lebih rendah
waktu operasi yang lebih lama
Komplikasi tdk berbeda bermakna
Waktu operasi +16 menit (95%, +12-20 menit) lebih panjang pada
AL
luka infeksi < pada AL [rate difference 4,2%, (-2,3% -6,1%)]
Abses intraabdominal > pd AL [+0,9%, (-0,4% to +2,3%)]
Lama tinggal di rumah sakit pada AL lebih pendek 15 jam (8-23
jam)
kembali kerja 7 hari lebih awal (5-9 hari)
Intensitas nyeri pada hari pertama sedikit lebih rendah.