Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
: 26 Mei 2015
Tanggal Penyerahan
: 9 Juni 2015
Disusun oleh :
Kelompok : 4
Kelas G
Anggota : 1. Lia Puspita Sari
Dosen
(0661 13 208)
2. Ayu Nurmasari
(0661 13 219)
3. Rini Wijayantini
(0661 13 230)
Laboratorium Farmasi
Program Studi Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan Percobaan
Membuat sediaan emulsi dengan menggunakan emulgator alam dan
mengamati stabilitas sediaan emulsi.
1.2
Dasar Teori
Menurut Formularium Nasional Edisi 2 , Emulsi adalah sediaan berupa
campuran terdiri dari dua fase cairan dalam sistem dispersi; fase cairan yang satu
terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya dimantapkan
oleh zat pengemulsi.
Emulsi terdiri dari dua fase cairan, yaitu fase cairan terdispersi yang disebut
fase dalam, dan fase cairan pembawa yang disebut fase luar. Jika fase dalam berupa
minyak atau larutan dalam minyak dan fase luarnya berupa air atau larutan, maka
emulsi tersebut adalah emulsi minyak dalam air (M/A). Sedangkan, jika fase dalam
berupa air atau larutan dan fase luarnya berupa minyak , maka emulsi tersebut adalah
emulsi air dalam minyak (A/M).
Tipe emulsi yang terjadi tergantung dari sifat emulgator yang digunakan.bila
emulgator bersifat hidrofil maka akan terbentuk emulsi dengan tipe M/A. Sedangkan
bila emulgator bersifat hidrofob maka emulsi yang terbentuk adalah tipe emulsi A/M.
Sifatsifat ini tergantung dari keseimbangan hidrofillipofil (K.H.L) dari
emulgator. Keseimbangan hidrofillipofil dapat menentukan fungsi zat pembasah, zat
pembersih dan penambah kelarutan.
Surfaktan membantu proses pembentukan emulsi dengan mengabsorpsi antar
muka, dengan menurunkan tegangan interfasial dan bekerja sebagai pelindung agar
butiran tetesan tidak bersatu. Emulgator membantu pembentukan emulsi melalui tiga
jalur yaitu menurunkan tegangan antar muka, membentuk film antar muka yang kaku,
membentuk lapisan ganda listrik yang merupakan pelindung listrik dari partikel.
Penurunan tegangan antar muka dapat menurunkan tegangan bebas antar
muka yang terjadi pada dispersi, tetapi peranan emulgator yang paling penting adalah
pelindung antar muka karena dapat mencegah koalesan.
Teori orientasi bentuk baji (wedge oriented) merupakan film emulgator pada
permukaan fase intern emulsi dan merupakan dasar yang penting. Emulgator
campuran lebih efektif dibandingkan emulgator tunggal. Emulgator sabun monovalen
akan membentuk emulsi tipe M/A karena gugus hidrofil mempunyai diameter yang
lebih besar dari rantai panjang hidrokarbon yang bersifat hidrofob. Sedangkan
emulgator sabunpolivalen akan membentuk emulsi A/M karena rantai hidrokarbon
diikat oleh ion polivalen
Inversi fase
Infersi fase adalah proses perubahan dimana fase terdispersi berubah fungsi menjadi
medium pendispersi dan sebaliknya.
bekerja
Dengan Mixer
Partikel fase dispersi dihaluskan dengann memasukkan ke dalam ruangan yang di
Dengan Pengenceran, Tipe O/W dapat diencerkan dengan air, Tipe W/O dapat
O/W
dapat
diwarnai
dengan
amaranth/metilen
internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan sehingga tdk tersebar dlm
emulsimis : air susu setelah dipanaskan akan terlihat lapisan yang tebal pada
-