Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
M
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN:
STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi TugasTugas dan Memenuhi
Syarat Syarat Untuk Menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Keperawatan
Oleh :
ARWINDA SETYA MURTI
J200 110 028
ii
iii
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah
Kasus
stroke
di
RSUD
kesehatan.
pada
optimal
bulan
Namun
dikarenakan
berbagai
Januari
sampai
bulan
sekitarnya.
Hal
tersebut
merupakan
pemicu
berbagai
penanganan
komprehensif
lebih
lanjut
demi
yang
mencegah
atau
bahkan
juga
kepada
Stroke juga
melalui
kecacatan
penyebab
didunia
utama
(Sutrisno,
pendidik
klien
yang
dengan
pendekatan
mampu
stroke
proses
II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Menurut
Corwin
(2009),
iv
terjadinya
penyumbatan
arteri
dan
arteri
menyebabkan
serebri)
atau
embolus
udara.
edema
nekrosis
(Muttaqin, 2008)
Sedangkan
menurut
Batticaca
thrombosis.
diikuti
dan
c. Iskemia
kematian
Emboli
yang
C. Klasifikasi
Hemoragik
Pengklasifikasian
iskemik
hemoragik
(2009) adalah:
darah di otak.
Stroke
atau
stroke
stroke
menurut
b. Gangguan
Saputra
neurologik
iskemik reversible
c. Stroke in evolution
ini diantaranya :
d. Stroke lengkap
a. Trombus Serebral
mengalami
non
Attack)
B. Etiologi
pembuluh
non
darah
oklusi
Hemoragik
yang
sehinnga
a. Hipertensi
oedema
b. Gangguan
dan
kongesti
(kelemahan
b.Emboli
hemiparese)
c. Gangguan sensorik
d. Gangguan visual
motorik
otot,
e. Gangguan keseimbangan
f. Nyeri
asidosis
kepala
(migran,
vertigo)
lalu
asidosis
mengakibatkan
akan
natrium,
g. Muntah
sel
otak
dan
terjadi
E. Patofisiologi
Stroke
disebabkan
edema
kalium
memicu
setempat.
serangkaian
non
hemoragik
oleh
trombosis
mengkerut
memberi
vaskularisasi
pada
dan
tubuh
Ketidakefektifan
perfusi
yang
secara
perlahan
akan
trombus
memperbesar
ukuran
plak
menyebabkan
sehingga
terbentuk
trombus
dan
emboli
akan
iskemia
pada
(Sudoyo, 2007).
Dan
mengganggu
volunter
otak
akan
mengalami
kemudian
hemiparese
oksigen,
akan
sel
otak
yang
akan
sistem
yang
akan
sehingga
mengalami
tubuh
hambatan
vi
karena
tidak
menggerakkan
bisa
tubuh
c.
untuk
d.
Defisit
neurologis
juga
akan
menyebabkan
e.
f.
Sinar tengkorak
G. Komplikasi
Komplikasi
eliminasi.
Sudoyo
penurunan
kontrol
ada
volunter
stroke
(2006)
menurut
meliputi
aliran
akan
berkurang
dan
darah
serebral
mengakibatkan
penumpukan
a. Hipoksia serebral
sekret sehingga
pasien akan
b. Penurunan
mengalami
gangguan
jalan
aliran
dan
darah
serebral
d. Distritmia
dapat
mengakibatkan
pasien mengalami
gangguan
komunikasi
verbal
berupa
disfungsi
bahasa
dan
Pemeriksaan
curah
komunikasi.
F.
Elektroensefalogram
EEG)
sehingga
Karena
Doppler
(electroencephalogram-
gangguan
pencernaan
Ultrasonografi
(USG Doppler)
Resonance
Imaging (MRI)
kebutuhan
Magnetic
Penunjang
(Batticaca, 2008)
b. Terapi antikoagulan
a.
Serebral Angiografi
c. Terapi antitrombosit.
b.
Computerized
d. Terapi suportif
Tomografi
Scanning(CT-Scan)
vii
Medis
TINJAUAN KASUS
dirumah,
sedang
menonton
menggerakkan
pasien,
Data
pemeriksaan
data-data
1. Identitas Pasien
keluarga
dan
perawat
fisik
jaga.
dan
tangan
kurang
serta
tahu
terapi
permenit.
Hemoragik).
2. Keluhan utama
TTV
infus
RL
20
Kemudian
didapat
hasil
tetes
pasien
TD:
dapat digerakkan.
kali permenit.
3. Riwayat Kesehatan
4. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan
pada
waktu
perfusi
Tn.M
viii
(spasme arteri).
b. Gangguan
mobilitas
berhubungan
fisik
dengan
kerusakan neuromuscular.
2008).
dengan
B. Diagnosa Keperawatan
Berikut
pusat
ini
membahas
d. Gangguan
eliminasi
konstipasi
dengan
beberapa
akan
diagnosa
fekal:
berhubungan
kurang
serat
dan
PEMBAHASAN
kelolaan.
A. Pengkajian Keperawatan
1.
Secara
penulis
umum
data
yang
a. Ketidakefektifan
perfusi
jaringan
berhubungan
gangguan
Berikut
aliran
ke
pembahasannya
adalah
sebagai berikut :
bahwa
mengalami
kelemahan
gerak
pada
sebelah
darah
otak
(spasme arteri).
serebral
pasien
anggota
kiri
melihat
hal
bahwa
mengatakan
pusing
pasien
saat
disertai
ini
gangguan
bicara,
adalah
pemeriksaan
ix
darah
darah
170/100mmHg,
suhu
berhubungan
dengan
permenit, GCS : 3, 4, 5,
kerusakan neuromuscular.
menemukan
keluarga
Penulis
data-data
mengatakan
memprioritaskan diagnosa
ini
diagnosa
kondisi
menyebabkan
pada
akan
keadaan
berlangsung
nilai
sebagai
pertama
karena
yang
otak
menyebabkan
lama
menyebabkan
dapat
iskemik
1,
tangan
kanan
tidak
Ekstremitas
bawah
sementara
sebelah
tidak
defisit
dan
bukan
dapat
menahan
kiri
:
bisa
permanen.
mengangkat
namun
kaki
tidak
kaki
kanan
dapat
kirihanya
berupa
perubahan
dari
Diagnosa
ini
diprioritaskan
menjadi
diagnosa
kedua
karena
tidak
Diagnosa
simetris.
ini
dapat
diprioritaskan
fisik
diatasi
berakibat ketidakmampuan
maka
akan
sebagai
individu
serta
menyebabkan
mengekspresikan keadaan
lanjut
akan
mengakibatkan
harga
iskemik
jaringan
(Batticaca, 2008)
dan
ini
mengakibatkan
kerusakan
konstipasi
terjadinya
(dekubitus)
penurunan
diri
pasien
berhubungan
kulit
(Batticaca,
2008)
c. Hambatan
pada
akan
pada
untuk
mendapat
data
bahwa
perubahan
selama
pada
sistem
saraf pusat.
Penulis
diagnosa
menegakkan
ini
4hari.
Penulis
memprioritaskan
ini
karena
keluarga
pasien
ketidaknyamanan
pasien.
xi
pada
2.
berhubungan
kerusakan neuromuscular
dengan
ketiga
subyektif
sebagai berikut :
a. Ketidakefektifan gangguan
berhubungan
Data
dengan
tampak
usaha
Dari
data
pasien
obyektif,
pasien
menunjukkan
tirah
baringnya
evaluasi
subyektif
pasien
pusing..
data
obyektif,
hasil
tekanan
darah
140/100
maka
penulis
menyimpulkan
bahwa
tersebut
penulis
menyimpulkan
bahwa
Penulis
masalah
hasil
didapatkan
pada
evaluasi
tersebut
menyimpulkan
diagnosa
ada
pusing,
penulis
temukan
pada
evaluasi
tersebut,
yaitu
keluhan
tekanan
darah
120/80
mmHg.
Maka
untuk
intervensi
planningnya
dilanjutkan
pantau
seluruh
peningkatan intrakranial.
sendi
sehingga
xii
berusaha
untuk
konstipasi
bergerak.
c. Hambatan
komunikasi
pada
Dari
sistem
hasil
evaluasi
saraf pusat
Dari
berhubungan
subyektif
hasil
evaluasi
pasien
mengatakan
sudah
bisa
Obyektif,
bicara
pasien
bawah.
menyimpulkan
bahwa
masalah
karena
pesan
diterima.
evaluasi
yang
Berdasarkan
Penulis
teratasi
tersebut
penulis
pada
abdomen.
Maka
menyimpulkan
bahwa
intervensi dihentikan.
kesimpulan
karena
penulis
A. Simpulan
yang
umum
diharapkan,
yaitu
pasien
lemah,
pasien
pasien
mampu
menggunakan
bahasa
isyarat
verbal.
atau
Intervensi dihentikan.
xiii
sebagian,
saat
jaringan
dilakukan
penulis
pengkajian
adalah
oleh
yaitu
untuk
serebral
diagnosa
dan
diagnosa
ketidakefektifan
berhubungan
verbal
dengan
gangguan
dan
diagnosa
gangguan
gangguan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
kerusakan
hambatan
neuromuscular,
komunikasi
verbal
berhubungan
keluarga
konstipasi
dan
perawat
pasien,
B. Saran
berhubungan
Berdasarkan
asuhan
dalam
tubuh
Intervensi
sudah
teratasi.
keperawatan
disusun
PandanArang
Boyolali
dan
seperti
Implementasi
memberikan
disesuaikan
keperawatan
dengan
intervensi
diatas,
maka
penulis
saran-saran
sebagai
berikut :
1. Bagi Perawat
Sebagai
semua
dengan
diagnosa
keperawatan
atau
masalah
xiv
perawat
implementasi
apa
yang
harus
sesuai
sudah
Persarafan.Jakarta
Medika
2. Bagi Pembaca
Pembaca
disarankan
banyak
mencari
informasi
tentang
pola
hidup
sehat
keadaan
terdekat
seperti
Universitas
Endriyani,
L
dan
Harmilah.2011.Hubungan
Dukungan Keluarga dengan
Kemandirian activities of Daily
Living Pasien Post Stroke, Jurnal
Kebidanan dan Keperawatan.
Vo.7, No.2, Desember 2011:153.
Muhammadiyah Surakarta
Memperbanyak koleksi bukubuku
Salemba
tentang
asuhan
meningkatkan pengetahuannya
tentang perawatan pasien stroke
non hemoragik
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, April T. 2012. Sistem
Neurobehaviour. Jakarta : Salemba
Medika
xv
Koni,
Endang.
2009.
Mengenal&Mencegah
Penyakit
Jantung, Kanker, Stroke.Yogyakarta :
Kirana Publisher.
xvi