Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Osteoporosis, or porous bone, is a disease characterized by reduced bone density and micro architecture of
bone tissue damage becomes brittle and eventually break, just like the disease. Osteoporosis is a degenerative
disease that many women who have experienced the pre menopause, the decrease in bone density resulting in
porous and brittle bones, people with this disorder do not show early symptoms and go undiagnosed until a
fracture occurs. In postmenopausal women estrogen levels drop so that the bone remodeling cycle of change
and reduction of bone tissue at the start because one of the functions of estrogen is to maintain normal levels of
bone remodeling, so that when estrogen falls, the rate of bone resorbsi be higher than in the formation. Purpose
of this study was to determine the relationship Knowledge and Attitudes With Osteoporosis Prevention Measures
About Pre menopause the mother in the village of Tembung XIV Market District Percut Sei Tuan V Deli Serdang
regency. This study is the design of Analytical Cross - sectional, population in the study were 153 people in the
capture of the age of 45-50 years, and the number of samples as many as 60 people taken by simple random
sampling technique. The research instrument in the form of questionnaires to statistical Chi square test ( =
0.05). The results showed the relationship of knowledge and attitudes with actions to prevent osteoporosis, Chi
Square analysis of the results of no significant relationship between knowledge of the prevention of osteoporosis
p = 0.007; there is a relationship between attitudes to the prevention of osteoporosis with p = 0.001. Advice for
women who experience pre menopausal women should continue to maintain their health by consuming calcium,
an activity that is exposed to sunlight, exercise diligently, and avoid smoking, alcohol and coffee. For the village
Tembung need counseling or the provision of information held by the village Tembung to pre menopausal
women about osteoporosis prevention, osteoporosis risk factors so that it will not worsen the situation of the
patient.
Keywords :
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk
mengetahui
Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dengan tindakan pencegahan osteoporosis
pada ibu pre menopause di Desa Tembung
Dusun XIV Pasar V Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang.
2. Untuk mengetahui hubungan sikap
dengan tindakan pencegahan osteoporosis
pada ibu pre menopause di Desa Tembung
Dusun XIV Pasar V Kec. Percut Sei Tuan
Kab. Deli Serdang.
Manfaat Penelitian .
1. Menambah pengetahuan/wawasan bagi
penulis tentang osteoporosis.
2. Bagi ibu pre menopause hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
ibu pre menopause dalam rangka
mengevaluasi pengetahuan mereka dalam
meningkatkan
upaya-upaya
untuk
mengetahui pencegahan osteoporosis.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai sumber data untuk
kepentingan penelitian salanjutnya.
n=
N
2
1+ N ( d)
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat kepercayaan (0,1/10%)
n=
153
1+153(0,1)2
n=
153
1+1,53
n=
153
2,53
METODE PENELITIAN
n= 60,47 = 60 orang
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif analitik dengan desain
croos sectional yaitu untuk melihat hubungan
pengetahuan dan sikap dengan tindakan
tentang pencegahan osteoporosis pada ibu pre
menopause di Desa Tembung Dusun XIV
Pasar V Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
i=
Rentang Kelas
Banyak Kelas
i=
200
2
i = 10 (Interval kelas)
Aspek Pengukuran
Pengetahuan
Untuk
mengukur
pengetahuan
responden tentang pencegahan osteoporosis di
gunakan 10 pertanyaan dengan alternative
jawaban responden nilai tertinggi 2 nilai
terendah 0. Maka skor tertinggi adalah 20 dan
skor terendah adalah 0, Penentuan panjang
kelas berdasarkan rumus statistik berikut
( Hidayat, 2009)
i=
Rentang Kelas
Banyak Kelas
i=
200
2
i = 10 interval kelas
Keterangan :
i
= nilai rata-rata
Rentang kelas = nilai tertinggi- nilai terendah
Banyak kelas = banyak kategori
Berdasarkan jumlah yang di peroleh
pengetahuan dikategorikan sebagai berikut :
a) Baik
: Jika 11-20
b) Kurang
: Jika 0-10
Sikap
Untuk mengukur sikap responden
tentang pencegahan osteoporosis digunakan 10
pertanyaan dengan alternative jawaban setuju,
kurang setuju dan tidak setuju, bila responden
menjawab setuju skornya 2 (dua) dan yang
menjawab kurang setuju
Keterangan :
i
= nilai rata-rata
Rentang kelas = nilai tertinggi- nilai terendah
Banyak kelas = banyak kategori
Berdasarkan jumlah yang di peroleh sikap
responden di kategorikan sebagai berikut :
a) Sikap baik
: Jika skor 11-20
b) Sikap kurang baik: Jika skor 0-10
Tindakan pencegahan
Sebelum
mengkategorikan
pencegahan
baik,
pencegahan
kurang
mengenai pencegahan osteoporosis yang
dilakukan ibu pre menopause yang terdiri dari
10 pernyataan. Pernyataan menggunakan skala
likert dengan alternatif jawaban Tidak Pernah
(TP), Kadang-kadang (KK), dan Sering (S).
Dimana jawaban TP benilai 0, KK bernilai 1
dan S bernilai 2. Jadi nilai tertinggi yang
mungkin di capai adalah 20 dan nilai terendah
0.
Untuk
mengkategorikan
tindakan
pencegahan dalam kuesioner digunakan rumus
(Sudjana, 2002) sebagai berikut:
P=
Rentang Kelas
Banyak Kelas
P=
200
2
P = 10
Keterangan :
P
= nilai rata-rata
Rentang Kelas = nilai tertingginilai terendah
Banyak Kelas = banyak kategori
1. Pencegahan Baik
: Apabila responden
mendapat nilai 11-20
2. Pencegahan Kurang : Apabila responden
Pengolahan Data
Setelah data yang telah terkumpul,
maka peneliti melakukan pengolahan data
melalui beberapa tahap. Tahap pertama
melakukan editing untuk memeriksa atau
mengevaluasi kelengapan dan konsistensi dari
semua jawaban responden terhadap kuesioner
yang diberikan responden. Setelah dilakukan
editing lalu melakukan coding dari setiap
jawaban untuk memudahkan peneliti dengan
mengubah data yang sudah diedit dalam
bentuk angka, dengan memberikan kode pada
pendidikan responden di beri 1 untuk Tidak
Sekolah, 2 untuk SD, 3 untuk SLTP, 4 untuk
SLTA.
Setelah itu memberi scoring untuk
menentukan skor atau nilai baik dan kurang
dari pengetahuan ibu pre menopause dengan
tindakan tentang pencegahan osteoporosis.
Pada teknik pengetahuan diberi tanda 1 untuk
kategori baik dengan skor 11-20, 2 untuk
kategori kurang baik dengan skor 0-10. Pada
sikap diberi tanda 1 untuk kategori baik
dengan skor 11-20, 2 untuk kategori kurang
baik dengan skor 0-10.
Pada pencegahan diberi tanda 1 untuk
kategori baik dengan skor 11-20, 2 untuk
kurang baik dengan skor 0-10. Setelah selesai
memberikan penilaian kemudian dilakukan
tabulasi dengan memasukkan semua jawaban
kedalam tabel distribusi frekeunsi untuk
mempermudah
analisa
data
lalu
di
interprestasikan.
ANALISA DATA
Analisa ini dapat digunakan untuk
mengetahui distribusi frekuensi dari variabel
independen (Variabel bebas) dan variabel
dependen (variabel terikat).
Bivariat
Digunakan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dan sikap dengan
tindakan pencegahan osteoporosis pada ibu
Hasil Penelitian
Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil pemngumpulan data
mengenai Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Dengan Tindakan Pencegahan Osteoporosis
Pada Ibu Pre menopause Di Desa Tembung
Dusun XIV Pasar V Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012.
SLTP
10,0
SLTA
25
41,7
60
100
Total
Tabel 1.1
Distribusi Frekeunsi Berdasarkan Karakteristik
Responden Di Desa Tembung Dusun XIV Pasar V
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2012.
No
Umur
Frekuensi
45 Tahun
46 Tahun
10
47 Tahun
20
48 Tahun
49 Tahun
Analisis
Persentase
%
Univariat
Tabel 1.2
6
50 Tahun
Total
60
Pendidikan
Tidak Sekolah
No
2
SD
26
Pengetahuan
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Baik
34
56,7
Kurang
26
43,3
Total
60
100
3. Tindakan
menopause
Pencegahan
Ibu
Pre
Tabel 1.4
No
Pencegahan
Frekuensi (n)
Pencegahan Baik
32
Pencegahan Kurang
28
Total
60
Tabel 1.3
Distribusi Frekeunsi Sikap Ibu Pre menopause Di
Desa Tembung Dusun XIV Pasar V Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2012.
No
Sikap
Frekuensi (n)
Persentase
%
Sikap Baik
41
68,4
Analisis Bivariat
2
Sikap
Kurang
Baik
19
31,6
Total
60
100
Tabel 1.5
Tindakan Pencegahan
No
Pengetahuan
Baik
Baik
13
21,7
21
Pencegahan
Total
Kurang
Total
19
32
31,6
53,3
N
o
Baik
Sikap
28
P
value
Kurang
Sikap
Baik
16
26,
6
25
41,
8
41
68,
4
Sikap
Kurang
Baik
16
26,
6
19
31,
6
32
53,
3
28
46,
7
60
10
0
Total
0,001
Pembahasan
banyaknya
media
yang
memunculkan
mengenai masalah osteoporosis baik itu di
khususkan
sebagai
penyuluhan
bagi
masyarakat ataupun hanya sebagai latar
belakang iklan produk tertentu seperti yang
kita ketahui, iklan terutama iklan di media
televisi merupakan media yang sangat ampuh
untuk mempengaruhi konsep pemikiran
masyarakat dan memberikan pengaruh yang
sangat beragam, baik pengaruh ekonomi,
psikologis maupun sosial budaya dan
menambah berbagai bidang kehidupan
manusia mulai dari tingkat individu, keluarga
hingga masyarakat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Pratami (2010),
dimana pengetahuan responden berada pada
kategori baik 67,4%, dan tindakan pencegahan
dikategorikan kurang baik 53,7%. Dari hasil
uji chi-square di dapatkan hubungan yang
signifikan yang artinya terdapat hubungan
antara pengetahuan dengan pencegahan
osteoporosis.
Sedangkan hal ini tidak sesuai dengan
penelitian Maha Sari (2009), dimana
pengetahuan responden baik 95,5%, dengan
tindakan pencegahan baik sebesar 48,9%. Dan
pencegahan kurang sebesar 51,1%. Dari hasil
analisa korelasi Spearmens Rho didapatkan
nilai korelasi (p) = 0,174 yang artinya korelasi
sangat lemah, dengan nilai signifikansi (p) =
0,104 yang artinya hipotesis ditolak atau tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan
terhadap
pencegahan
osteoporosis.
Menurut asumsi peneliti tentang
hubungan pengetahuan ibu pre menopause
dengan pencegahan osteoporosis mayoritas
baik. Dimana dari hasil terlihat bahwa
pengetahuan yang baik sangat mempengaruhi
pencegahan osteoporosis.
Salah satu faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan adalah umur, intelegensi,
lingkungan, sosial budaya, pendidikan,
informasi,
pengalaman
dan
lain-lain.
Meskipun dilihat dari latar belakang
pendidikan responden yang mayoritas
berpendidikan SD, akan tetapi pengetahuan
ibu pre menopause tentang pencegahan
osteoporosis baik hal idisebabkan karena peran
tenaga
kesehatan
dalam
memberikan
penyuluhan sehingga mempengaruhi pada
tingkat pengetahuan ibu yang semakin baik.
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Notoadmodjo (2007).
Selain
pendidikan,
usia
juga
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Itu
disebabkan karena semakin menua usia, fungsi
tubuh sudah banyak berkurang sehingga
aktivitas pun terhambat ditambah lagi persepsi
keluarga terhadap pre menopause tidak boleh
banyak bergerak dan sebaiknya hanya boleh
banyak duduk dan istirahat saja, padahal
makin aktif seseorang makin kuat pula
tulangnya (NOF, 2008).
Oleh karena itu dalam rangka
membina dan meningkatkan kesehatan
masyarakat di perlukan upaya yang lebih
difokuskan pada tindakan preventif baik
melalui tekanan ataupun dengan memberikan
pendidikan, pemeliharan kesehatan perlu di
sosialisasikan kepada masyarakat dengan
tindakan promotif dan preventif.
Kesimpulan
Saran
1. Bagi Ibu Pre Menopause
Sebaiknya ibu premenopause menambah
pengetahuan dan memperbaiki sikap
tentang
pencegahan
osteoporosis
sehingga dapat melakukan pencegahan.
2. Bagi Pihak Desa Tembung
Perlu
diadakan
penyuluhan
atau
pemberian informasi oleh pihak desa
tembung kepada ibu pre menopause
tentang
pencegahan
osteoporosis,
sehingga dapat melakukan pencegahan
osteoporosis dan kepada yang sudah
menderita agar dapat melakukan terapi
dengan baik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Perlu adanya penelitian lebih lanjut
mengenai Pemberian pendidikan dan
pengaruhnya
terhadap
tindakan
pencegahan sehingga nantinya dapat
dijadikan
sebagai
program
untuk
mencegah dan meminimalisasi kejadian
osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA