Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Penyusun
Nur Sholihah
Putri Fauzia H
XI Multi Media V
XI Multi
Media V
Cecep Iswadi
XI
Multi Media V
Wildan Taufik
XI
Multi Media V
Heri Gunawan
XI
Multi Media V
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat
panjatkan pada junjunan kita Baginda Rasul Nabi Besar Muhammad SAW. Kami selaku
penyusun dan pelapor dari pada makalah ini, kami sangat senang dan amat bersyukur,
karena kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya serta dapat mengambil
banyak pelajaran, khususnya perihal pelajaran kimia kali ini..
Walaupun begitu, kami masih perlu banyak belajar,belajar, dan belajar, dalam hal
apa yang menjadi isi dari makalah ini, yaitu ada kaitannya dengan study Kimia. Karena
bagi kami, pemahaman dalam sebuah pembelajaran tidak cukup jika hanya dari satu sudut
pandang dalam sebuah pemahaman tersebut.
Oleh karena itu, tanpa adanya orang-orang yang selalu men-support dan
memberikan bimbingan yang penuh kesabaran kepada kami, merupakan sebuah
kemustahilan jika kami menyelesaikan makalah ini dengan sedemikian rupa. Maka oleh
sebab itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.
2.
3.
4.
semangat kami dalam belajar, khususnya pelajaran kimia ini. Serta dapat memperoleh nilai
Kimia yang cukup.
Meskipun makalah ini masih jauh dari nilai sempurna, kami tetap berharap,
makalah ini dapat memberikan manfaatnya kepada kita semua.
DAFTAR ISI
Kata pengantar..............................................................................
Daftar isi.......................................................................................
ii
10
13
16
18
19
adalah
istilah
umum
untuk
semua
cairan
organik
yang
tidak
larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat
tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata
'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak
tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak
sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar
(misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium
pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam).
1.
adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah melalui
proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka makhluk hidup
zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, yang membuat para
ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali organisme prasejarah dalam skala
besar terkumpul dan terkubur, baru bisa menghasilkan minyak bumi yang sedemikian
banyak seperti sekarang ini?
Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel
tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari data
industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi Amerika,
ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material, artinya 1 liter
minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat
mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter
persegi jumlah tanaman gandum, teremasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya.
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa minyak
bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa menghasilkan
minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika penguburan tidak cepat,
maka akan lapuk dan terurai. Namun, masalahnya adalah sebenarnya berapa besar rasio
makhluk hidup purbakala berubah menjadi energi fosil? Penulis mengatakan: Kurang dari
1/10.000! Sebab sebagian besar karbon kembali ke atmosfer setelah melalui penguraian.
Dan sejumlah kecil yang tersisa baru dapat berubah menjadi bahan bakar fosil.
Selanjutnya penulis mengatakan: Berdasarkan hitungan jumlah pemakaian minyak bumi
seluruh dunia tahun 1997, energi fosil yang dihabiskan seluruh dunia waktu itu setara
dengan 400 kali lipat jumlah semua tumbuhan di atas bumi yang bisa menghasilkan
minyak.
Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman
purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, lagi pula
jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman purbakala kurang lebih
30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata lain, kecepatan busuknya
makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. Seandainya minyak bumi berasal dari jasad
makhluk hidup melalui sirkulasi karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup
purbakala lebih besar, namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan
sangat rendah juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus
yang tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang ini.
Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk disimpan, lalu berapa
besar rasionya jasad dinosaurus dalam skala besar yang harus segera dikubur?
Dilihat dari inferensi ilmu pengetahuan nyata modern, jika hipotesa mengenai jasad
dinosaurus berubah menjadi minyak bumi sulit dipertahankan, maka bagaimanapun juga
rasanya sang arif penciptanya atau sang dewa penciptanya juga merupakan suatu jalan
pemecahannya!
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga
sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan
gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta
tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian
ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan
suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya
menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu
karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian
terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.Walupun minyak bumi dan gas alam
terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini
terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya
minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang
lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak
bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan
dengan proses terbentuknya bumi.
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia,
yaitu :
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
alkali metal + CO2 karbida
karbida + H2O ocetylena
C2H2 C6H6 komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan
bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka
akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi.
Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian
bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak
karbida di alam.
2.Teori Organik (Biogenesis)
Dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam
bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir
berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan
laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk
hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
2.
1 SEISMIC
Proses ini bertujuan untuk mencari t4 yang memiliki kandungan Gas/ minyak
Bumi. Dengan menggunakan gelombang Akustik (acoustic waves) yang merambat ke
lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari proses
perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah lapisan-lapisan tanah untuk diolah
manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.
3. WELL LOGGING
Proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan pressure dan
temperature yang tinggi. Di samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga mengambil
sample untuk nantinya d cek kandungannya (minyak, gas, ato cuma air).
Dari sini
ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang mengandung air, mana yang ada gas, dan
lapisan tanah mana yang "mungkin" ada kandungan minyaknya.
4. WELL TESTING
Proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung oil/gas di
"tembak", dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung diantara pori-pori batuan
akan mengalir menuju tempat yang pressurenya lebih kecil (ke atmosferik a.k.a ke
permukaan tanah).Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu
untuk menjaga under balance (sumur masih bisa di "kendalikan" dan tidak blow out),
contoh liquid: brine, diesel, ato air aja.Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang
10
keluar akan dicari Rate nya. Untuk minyak berapa BOPD(barrell oil per day) yang bisa
dihasilkan. Untuk gas, berapa MMscfMM/d (Million metric standart cubic feet per day
atau berapa juta cubic feet) yang bisa dihasilkan sumur tersebut.
Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas, dan juga data-data
tentang pressure, temperature, specific grafity, dll untuk selanjutnya diolah oleh reservoir
engineer. Data ini akan menunjukan seberapa besar dan seberapa lama kemampuan
berproduksi dari reservoir sumur tersebut.
Gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya sudah
sangat maju, dengan mixture gas, minyak, angin, dan air untuk menjadikan pembakaran
yang optimal.
5. WELL COMPLETION
Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur siap
diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring "pasir" yang dihasilkan setelah proses
penembakan dalam well testing.Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan
"peluru" yang nantinya akan membahayakan line produksi. Pipa produksi akan terkikis
oleh
pasir
dan
akhirnya
Burst
(pecah).
ikut
kesurface.
11
6. PRODUCTION
Inilah proses yang membahagiakan, dimana sumur siap untuk berproduksi dan
nantinya akan diolah lagi ke tempat penyulingan untuk diolah dalam berbagai bentuk.
Contoh: Minyak tanah, bensin, solar,kerosin, LPG, dll.
3.
Negara penghasil minyak bumi terbesar(Diurutkan berdasar jumlah produksi tahun 2006)
dan total produksi1nya dalam juta barrel per hari
1.
2.
Rusia - 9,667
3.
4.
Iran - 4,148
5.
6.
Meksiko - 3,707
7.
Kanada - 3,288
8.
9.
Venezuela - 2,803
10.
Norwegia - 2,786
12
11.
Kuwait - 2,675
12.
Nigeria - 2,443
13.
Brasil - 2,166
14.
Aljazair - 2,122
15.
Irak - 2,008
(Diurutkan berdasar jumlah yang diekspor di 2006) dan total ekspor dalam juta barrel
per hari
Rusia - 6,565
Norwegia - 2,524
Iran - 2,519
Venezuela - 2,203
Kuwait - 2,150
Nigeria - 2,146
Aljazair - 1,847
Meksiko - 1,676
Libya - 1,525
Irak - 1,438
Angola - 1,365
Kazakhstan - 1,114
Kanada
13
(Komposisi)
Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang
kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll.
Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.Empat
alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10 (butana) semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6 C, -88.6 C, -42 C, dan -0.5 C,
berturut-turut (-258.9, -127.5, -43.6, dan +31.1 F).
Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih.
Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan
produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan
digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10
Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline) berada di antara
C16 sampai ke C20.Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan
bitumen aspal.
Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:
minyak tanah ringan: 120 - 150 C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)
secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil. Karena itu, minyak bumi
dikatakan sebagai salah satu dari bahan bakar fosil.
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak bumi merupakan zat abiotik, yang
berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi merupakan zat anorganik yang dihasilkan secara
alami di dalam bumi. Namun, pandangan ini diragukan secara ilmiah karena hanya
memiliki sedikit bukti yang mendukung. Adapun jenis-jenis yang di hasilkan oleh minyak
bumi ya telah di olah iyalah:
1. Bensin untuk kendaraan bermotor
2. Bahan dasar pembuatan aspal
3.
16
Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang
memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan
kualitas yang diinginkan. Lalu, bagaimana sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan
bakar?
17
18
7.
negatif
penggunaan
energi
fosil
terhadap
manusia
dan
lingkungan:
Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan
manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang
menyebabkan terjadinya hujan asam.Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi
dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4)
yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat
asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH hujan normal), yang dikenal
sebagai hujan asam. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai)
menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan
terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung
menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).Smoga merupakan pencemaran udara
yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara
lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batukbatuk
dan
tentunya
dapat
menghalangi
jangkauan
mata
dalam
memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi
CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi
peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar
matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas
bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana
merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara
menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang
sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan
dari gas bumi hanya 1,5 ton.
Dampak
Terhadap
Perairan
Eksploitasi
minyak
bumi,
khususnya
cara
penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya
tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut,
sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya
pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh minyak
bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di
laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor.
20
Adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara
sehingga kadar oksigen berkurang.
Dampak Terhadap Tanah Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat
diketahui, misalnya dari pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan
tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mini)
8.
PENCEGAHAN
DAN
CARA
MENGURANGI
DAMPAK
21
22