Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
| 13
Abstract: The development of Thomas Kuhn's epistemology has brought certain changes
in human civilization and a major influence on thinkers of Islam. Kuhn has interesting
fact that the philosophers of science generally ignores the basic hermeneutic issues such
as the question of what is actually done by a scientist. According to Kuhn rasioanalitas
ambiguous scientific fact that basically is not merely a matter of induction or deduction
or rasioanalitas also objective, but rather on matters of interpretation (hermeneutical)
and persuasion which tends to be more subjective. Methods renewal of Islamic law and
family law in contemporary Islamic thought though shades of change is quite
pronounced but reform law paradigm of classical legal methodology to a new
methodology be applied is still rare. Because according to legal experts who are still
using the classic paradigm of new methods offered does not offer a complete solution in
addition to the still strong around the confines of dogmatic result of this apathy is getting
stronger, and most of the Islamic State and non- state wear Islamic law and Islamic law
most families in particular are still patterned utilitarianistik. But stretching renewal
undertaken by thinkers over a bit much to excite a new study in the field of family law in
particular and Islamic thought in general and also become a point of departure
expectations change when Muslims slumped amid the swift currents of change .
Kata Kunci: Revolusi, Ilmu Pengetahuan, Pembaharuan, Hukum Islam
I. PENDAHULUAN
Revolusi sains sebagai epesode perkembangan nonkomulatif yang di dalamnya
paradigma yang lama di gantikan seluruhnya atau sebagian oleh paradigma baru
yang tidak dapat didamaiakan dengan
paradigma sebelumnya1. Revolusi politik
di bawa oleh kesadaran yang semakin
tumbuh, yang sering terbatas pada suatu
segmen dari masyarakat politik, bahwa
lembaga-lembaga yang tidak lagi memadai
untuk menghadapi masalah-masalah yang
di kemukakan oleh lingkungan yang
sebagian di ciptakan oleh lembagalembaga itu. Revolusi sains di bawa oleh
kesadaran yang semakin tumbuh yang
sering terbatas pada subdevisi yang sempit
dari masyarakat sains, bahwa paradigma
| 14
| 15
| 16
| 17
| 18
| 19
dilampaui. Batas atas terjadi pada riba kan piranti hukum klasik dengan berbagai
dan batas bawah adalah pinjaman tanpa macam kekurangan dan kerancuan terbunga (al-qard alhasan).20
minologisnya, dan yang kedua, menggunakan hukum barat yang disebarkan
2. Abdullah Ahmed an-Naim
melalui kolonialisme yang mau tidak mau
An-Naim Menawarkan metodologi harus diterima karena tidak ada alternatif
baru alternative dalam menguak pan- yang memadai.22
dangan Islam terhadap HAM. Perhatian
Meskipun Piranti metodologis Anutamanya adalah hukum Islam kaitannya Naim lebih diproyeksikan pada bidang
dengan isu-isu internasional modern seperti hukum publik namun secara paradigmaHAM, konstitusionalisme modern, dan tik bisa saja diterapkan dalam bidang
hukum pidana modern. Menurutnya hukum privat pada umumnya dan hukum
hukum Islam saat ini membutuhkan keluarga pada khususnya, karena kegelisareformasi total Dekontruksi..
han hukum Islam pada umumnya adalah
Metode pembaharuan hukum Islam sama yaitu bagaimana keberadaannya
An-Naim sebenarnya berangkat dari tetap relevan dalam perkembangan zaman.
metodologi yang diintroduksi dari gurunya
D. Aplikasi Metode Pembaharuan
sendiri, Mahmoud Muhammad Thaha yakni
Hukum Keluarga Kontemporer
teori evolusi yang memuat teori naskh
Untuk memperjelas uraian diatas
(sebagaimana dikenal dalam ushul (Fiqh)
namun substansi dalam penerapannya ber- maka berikut akan diuraikan sedikit
contoh aplikasi metode pembaharuan
beda.
Dalam pandangan Thaha, teori hukum khususnya hukum keluarga muslim
Contoh-contoh
berikut
Naskh lama yang menganggap bahwa kontemporer.
ayat-ayat (juga hadis) Madaniyah meng- diambil dari ijtihad-ijtihad para tokoh
hapus ayat (juga hadis) makkiyah, harus diatas dalam mengaplikasikan metode yang
dibalik, yakni ayat makkiyahlah yang mereka gagas sendiri khususnya teori gerak
justru menghapus ayat madaniyyah. gandanya Rahman dan teori batasnya
Keyakinan Thaha bahwa abad modern ini Shahrur.
ayat-ayat makiyah justru menasakh ayat- 1. Teori gerak ganda
ayat
madaniyah
karena
ayat-ayat
Contoh sederhana dari teori gerak
makkiyah bersifat lebih universal dan gandanya Rahman dalam hal hak istri
abadi karena menganjurkan kebebasan,
untuk bercerai dalam keadaan tertentu
persamaan derajat tidak mendiskriminasi
(khulu) dalam analisisnya terhadap ayat
jender maupun agama dan kepercayaan.21
yang digunakan mayoritas ulama dalam
Dari kerangka berpikir sang guru peniadaan hak wanita ini adalah ayat alinilah an-Naim memformulasikan buah Quran IV: 3 dan II: 28, yang menerangkan
pikirannya terhadap isu-isu global yang superioritas lelaki atas wanita. Pada gerak
jadi perhatiannya. Menurut an-Naim pertamanya Rahman mencoba mengangkat
pilihan Thaha terhadap abad ke-20 sebagai aspek historis ayat dengan latar belakang
abad yang tepat untuk pemberlakuan sosial budaya yang berlaku tentang status
kembali ayat-ayat Makiyah memang wanita pada waktu turunnya ayat.
subjektif meski dikemukakan secara
Menurutnya masyarakat Arab ketika itu
rasional. Namun, bagaimanapun menurut
didominasi oleh kaum lelaki dan posisi
an-Naim kita tidak memiliki alternative
kaum wanita sangat lah rendah sehingga
ide yang lain untuk menggantikan
wajar saja ketika bunyi teks al-Quran
pemikiran Thaha itu, dengan kata lain,
menyesuaikan dengan kondisi zaman dan
metodologi Thaha merupakan keniscayaan.
konteks turunnya ayat dan hal ini dirasakan
Umat Islam dihadapkan kepada dua pilihan
sangat bersifat temporal. Dengan mengyang tidak relevan khususnya dalam bidang
ambil nilai yang lebih universal dari gerak
hukum public. pertama, tetap mengguna-
| 20
| 21
Ibid
12
Ibid, hal.15
13
Ibid
17
| 22
25
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah
Ahmed
An-Naim,
Dekontruksi Syariah: Wacana
Kebebasan Sipil, HAM dan,
Hubungan
Internasional,
Penerjemah: Ahmad Suaedy dan
Amiruddin ar-Rany., LKiS, Yogyakarta. 1990.
18
| 23