Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Pendahuluan
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan
suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas
dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka
volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk
mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus
dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari
furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge
and discharge door .
Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan
steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main
steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses
industri.
Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan
udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk
ke dalam tungku pembakaran.
Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air
dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan
steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada
di dalam pipa steam.
2.2. Klasifikasi Boiler
Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem boiler,
perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti
kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi
oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steam seperti apa yang
akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:
2.2.1.
Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam
yang rendah.
Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan
dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi boiler
mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut.
Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam
yang tinggi.
Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan
memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih
dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu
dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai,
melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru steam dilepaskan
ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap
mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor
utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.
Tipe Boiler
Fire Tube
Keuntungan
Proses pemasangan
mudah dan cepat, Tidak
membutuhkan setting
khusus
Investasi awal boiler ini
murah
Bentuknya lebih compact
dan portable
Tidak membutuhkan area
yang besar untuk 1 HP
boiler
Water Tube
Kerugian
Tekanan operasi steam
terbatas untuk tekanan
rendah 18 bar
Kapasitas steam relatif kecil
(13.5 TPH) jika diabndingkan
dengan water tube
Tempat pembakarannya sulit
dijangkau untuk dibersihkan,
diperbaiki, dan diperiksa
kondisinya.
Nilai effisiensinya rendah,
karena banyak energi kalor
yang terbuang langsung
menuju stack
Proses konstruksi lebih
detail
Investasi awal relatif lebih
mahal
Penanganan air yang masuk
ke dalam boiler perlu dijaga,
karena lebih sensitif untuk
sistem ini, perlu komponen
pendukung untuk hal ini
Karena mampu
menghasilkan kapasitas dan
tekanan steam yang lebih
pembersihan, dan
perbaikan.
Tipe Boiler
Solid Fuel
Keuntungan
Bahan baku mudah
didapatkan.
Murah konstruksinya.
Oil Fuel
Gaseous Fuel
2.2.3.
Electric
Paling mudah
perawatannya.
Mudah konstruksinya dan
mudah didapatkan
sumbernya.
Kerugian
Sisa pembakaran sulit
dibersihkan
Sulit mendapatkan bahan
baku yang baik.
Harga bahan baku paling
mahal.
Mahal konstruksinya.
Mahal konstruksinya.
Sulit didapatkan bahan
bakunya, harus ada jalur
distribusi.
Paling buruk nilai
effisiensinya.
Temperatur pembakaran
paling rendah.
Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam
sebagai pembangkit listrik, dan sisa steam digunakan untuk menjalankan proses
industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler, hasil
steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga mampu
memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.
Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan
pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau
fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan
yang sedang.
Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk menjalankan
proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau
fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan
yang rendah.
Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube boiler, hasil
steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah
Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasil steam ini digunakan untuk menjalankan
proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler atau
fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.
Tabel 1.3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.
No.
1
1.2.4.
Tipe Boiler
Power Boiler
Industrial Boiler
Commercial
Boiler
Residential
Boiler
Heat Recovery
Boiler
Keuntungan
Dapat menghasilkan
listrik dan sisa steam
dapat menjalankan
proses industri.
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan tinggi
Penanganan boiler lebih
mudah.
Konstruksi awal relatif
murah.
Penanganan boiler lebih
mudah.
Konstruksi awal relatif
murah.
Penanganan boiler lebih
mudah.
Konstruksi awal relatif
murah.
Penanganan boiler lebih
mudah.
Konstruksi awal relatif
murah.
Kerugian
Konstruksi awal relatif
mahal.
Perlu diperhatikan faktor
safety.
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah.
Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di pabrik pembuat,
pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
Tipe Boiler
Package Boiler
2.2.5.
Site Erected
Boiler
Keuntungan
Mudah pengirimannya.
Dibutuhkan waktu yang
singkat untuk
mengoprasikan setelah
pengiriman.
Tekanan dan kapasitas
kerjanya dapat
disesuaikan keinginan.
Komponen-komponen
boiler dapat dipadukan
dengan produsen lain.
Kerugian
Terbatas tekanan dan
kapasitas kerjanya.
Komponen-komponen boiler
tergantung pada produsen
boiler.
Sulit pengirimannya,
memakan biaya yang mahal.
Perlu waktu yang cukup
lama setelah boiler berdiri,
setelah proses pengiriman.
Tipe Boiler
Low Pressure
High Pressure
Keuntungan
Tekanan rendah sehingga
penanganannya tidak
terlalu rumit
Area yang dibutuhkan
tidak terlalu besar, dan
biaya konstruksi tidak
lebih mahal dari high
pressure boiler
Tekanan yang dihasilkan
tinggi sehingga dapat
membangkitkan listrik
dan sisanya dapat didaur
ulang untuk
mengoprasikan proses
industri
Kerugian
Tekanan yang dihasilkan
rendah, tidak dapat
membangkitkan listrik.
2.2.6.
Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar padat
untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan kedalam ruang
pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang
harus diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari lingkungan.
Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill
sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu bara berupa
bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu bara
memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan dalam lapisan
pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai pasir.
Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat, dan gas
untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing fuel dimasukkan
kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai temperatur yang sesuai,
pembakaran diambil alih oleh coal nozzle atau gas nozzle.
Tipe Boiler
Stoker
Combustion
Keuntungan
Konstruksinya relatif
sederhana.
Pulverized
Kerugian
Limbah yang diproduksi
pembakaran lebih banyak
Panas yang dihasilkan
kurang merata jika tidak ada
komponen pendukung.
Effisiensi relatif rendah
Konstruksinya rumit dan
membutuhkan dana
investasi yang mahal.
2.2.7.
Fluidized Bed
Firing
Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan steel pada daerah steam.
Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan besi corpada daerah steam.
Tabel 2.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.
No.
1
Tipe Boiler
Steel
Cast Iron
Keuntungan
Kuat dan tahan lama.
Dapat dialiri steam untuk
tekanan tinggi.
Biaya relatif murah.
Konstruksi lebih
sederhana.
Kerugian
Biaya relatif mahal.
Konstruksi lebih rumit.
Rentan dan mudah rusak.
Dapat dialiri steam untuk
tekanan yang terbatas.
1.
Bahan bakar cangkang dan serabut cukup tersedia dan mudah diperoleh
dipabrik.
2.
Cangkang dan serabut merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit apabila
tidak digunakan.
3.
Nilai kalor bahan bakar cangkang dan serabut memenuhi persyaratan untuk
5.
water wall, akibat abu hasil pembakaran beterbangan dalam ruang dapur dan
menutupi pipa water wall,disamping mempersulit pembuangan dari pintu
ekspansion
door
(Pintu
keluar untuk
abu
dan
arang) akibat
terjadinya
Nama Unsur
Carbon (C)
Serabut
Cangkang
40,15
61,34
Hidrogen (H2)
4,25
Oksigen (O2)
30,12
31,16
Nitrogen (N2)
22,29
2,45
3,19
1,8
Abu (A)
3,25
Tabel dibawah ini menunjukkan komposisi unsur yang ada pada serabut
dan cangkang.
Ketel uap yang digunakan di pabrik kelapa sawit biasanya adalah ketel uap
dengan kapasitas uap 20.000 Kg uap/jam dan dengan tekanan 20 kg/cm2.
dimana dibutuhkan 2 unit boiler untuk pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah
45 ton TBS/jam.
Sebagian besar ketel uap yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah
ketel uap yang menghasilkan uap superheated, dimana uap ini digunakan
pertama kali untuk memutar turbin sebagai pembangkit tenaga listrik kemudian
sisa uap dari pembangkit tersebut digunakan sebagai pemanasan TBS pada
sterilizer.
Menurut jenisnya ketel uap terbagi menjadi 2 bagia yaitu : ketel pipa air dan
ketel pipa api. ketel yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah ketel pipa
air. maksudnya adalah air berada didalam pipa dipanaskan oleh api yang berada
diluar pipa air.
Untuk menghitung kapasitau uapa pada ketel uap yang dibutuhkan adalah
dengan :
- kebutuhan uap pada pabrik kelapa sawit adalah 0.6 ton uap/ton TBS
- Jadi untuk pabrik 45 ton membutuhkan boiler = 45 ton x 0.6 = 27 ton uap/jam
Maka dari itu dibutuhkan 2 unit ketel uap dengan kapasita uap 20 ton uap/jam
pada masing-masing ketel uap.
Biasanya bolier yang digunakan di pabrik kelapa sawit memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
1. Kapasita Uap
: 20 Ton/jam
2. Temperatur Uap
: 280 C
3. Tekanan Uap
: 20 kg/cm2
: 90 C
: 75 %
: 75% serabut dan 25%
BAB III
TUGAS KHUSUS
3. 1.
Pada umumnya ada tiga jenis pemeliharaan periodik yang ada pada turbin uap
yaitu :
Simple Inspection atau Si (
3.2.
a.
Peralatan Stand-by
Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap memiliki unit
cadangan atau stand-by, sehingga apabila peralatan bantu tersebut memiliki
unit cadangan,maka unit cadangan itu dapat dipelihara seperti dalam keadaan
stop.
Pengaman Turbin
Pemeliharaan lengkap dari pengaman turbin beserta sistemnya dilakukan pada
saat turbin tidak beroperasi, akan tetapi untuk melihat unjuk kerja dari peralatan
pengaman tersebut, banyak pabrikan turbin membuat peralatan pengamatan
yang dapat diuji pada saat turbin bekerja dengan cara pengujian simulasi.
Pengujian pada saat bekerja ini amat riskan, karena dapat menyebabkan turbin
akan trip apabila tidak dilakukan dengan benar dan sangat berhati-hati.
Turbin Supervisory
Pengamatan terhadap pengukuran yang didapat dari peralatan turbine
supervisory haruslah dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat
gejala kerusakan yang terjadi dan parameter-parameter itu tidak boleh
dilampaui.
Peralatan turbin supervisory adalah alat-alat untuk mengukur eksentrisitas,
getaran, temperatur bantalan, kecepatan, posisi rotor dan pemakaian trhust
bearing.
Kebersihan
b.
antara rotor dengan stator apabila celah ini tidak disetel dengan baik. Jarak
clerance ini telah ditetapkan oleh pabrikan dan penyetelannya harus dalam
batas-batas yang ditentukan pabrikan.
Pengukuran dapat dilakukan dengan fuller, dial gauge, kawat timah dan alat ukur
lainnya.
Penyebarisan Poros
Dalam kenyataannya posisi turbin dalam keadaan diam dan dingin, tidak lurus
sama sekali, sehingga posisi satu poros dengan poros lainnya tidak lurus/
sebaris, misalnya poros turbin dengan poros generator, atau poros turbin
tekanan tinggi dengan poros turbin tekanan rendah. Ketidaksebarisan ini
diakibatkan oleh melengkungnya poros akibat dibebani rotor. Besarnya
kelelngkungan akan tergantung dari beban rotor dan kekakuan poros.
Dengan demikian satu poros dengan poros lainnya sengaja tidak dibuat sebaris,
akan tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga ada ketidaksebarisan yang
besarnya sudah ditentukan oleh pabrik pembuat. Diharapkan pada saat turbin
berputar dan panas, posisi poros akan menjadi sebaris baik arah aksial maupun
radial.
Dalam pelaksanaan penyebarisan pada turbin generator tertentu harus sesuai
dengan ketentuan pabrik.