Kepala Dept RADIOLOGI FK UII / RS JIH / RSIY

DR.H.NURHIDAYAT N. SP.RAD

IMAGING MODALITIES
Radiography
Computed tomography
Magnetic resonance imaging
Angiography
Nuclear Medicine
Echocardiography

Source Undetermined

Source Undetermined

Sources Undetermined (All)

Source Undetermined

Source Undetermined

Source Undetermined

Source Undetermined

KEPALA
JENISNYA:
1.
2.
3.
4.

Komosio serebri
Kontusio serebri
Laserasio serebri
Fraktura tulang kepala

PEMERIKSAAN RADIOLOGI:
1.
2.
3.
4.
5.

Kepala 3 posisi: AP, Lateral, Townes atau Waters

CT-kepala
MRI
SPECT
PET

FOTO KEPALA POSISI AP

FOTO KEPALA LATERAL

Kelebihan CT-scan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Prosedur pemeriksaan yang cepat

Detail anatomi yang baik.
Deteksi hematoma akut
Deteksi fraktur ( halus, fissure )
Kalsifikasi
Kontras jaringan yang baik
Rekontruksi 3D, MIP

Kelemahan CT-scan
1.
2.
3.
4.
5.

Kontras i.v.
Metal implant.
( Mahal )
Radiasi
Potongan axial / transversal

Indikasi CT
Traumatologi
Tumor
Kelainan kongenital
Infeksi
Kelainan parechymal organ ( cirrhosis
hepatis, emphysema, fibrosis dll. )
6. Kelainan metabolisme.
7. Kelainan vaskuler
8. dll.
1.
2.
3.
4.
5.

CT-scan otak normal

Hematoma epidural

Hematoma subdural

Hematoma subdural

Trauma cerebral

???????

???????

???????

Trauma tembak

Two types of stroke

Ischemic stroke ( 80 % )
Hemorrhagic stroke ( 20% )

Chronic stroke

Central sulcal

occipital

Hypertension

EDEMA PARU

Pengabutan paru
Kanan dan kiri
Batas jantung paru
menghilang

PNEUMOTHORAX DEXTRA

Corakan paru kanan

lateral relatif kosong
dan paru kolaps ke
medial

PLEURAL EFFUSION SINISTRA MASIF

PERSELUBUNGAN
MASIF PARU KIRI
DAN SIFTED KE
KANAN

Gb. 2.3 Pneumonia dgn. parapnemonic effusion

Pr. 40 th. Tiba-tiba menggigil, batuk, dahak purulent
mengandung Aerobacter.

\tx. 10 hari bersih

(1)

Sulcus costophrenic kanan tumpul

(2)

Konsolidasi melalui fissura mayor

(3)

Konsolidasi melalui fissura minor

(4)

Air bronchogram

(5)

A. interlobaris

(6)

V. pulmonalis lobus inferior

(7)

Azygoosephageal recess

(8)

Bronchus intermedius

(c)

Pandangan lateral

31

Gb. 2.10 Bronchopneumonia

Laki-laki, 29 th. Febris acut, respon cepat dgn
antibiotik
Patchy konsolidasi paru bawah kanan (a,b),
hilangnya batas jantung kanan dan a.
pulmonalis lobus bawah kanan
Pneumonia pd. segmen medial lobus tengah dan
bawah
Bersih pada follow up (c,d)

32

Gb. 2.35 Post primer TB dgn. reaktivas

Pasien 68 th. penurunana BB 5 kg
Lepas follow up selama 3 bl.
(a) Cavitas kecil, nodul batas tegas
(b) Konsolidasi dgn. Loss of vol. paru
ka.

(2) Trachea tertarik ke kiri

(3) Elevasi diaphragma kanan
(4) Penebalan pleura kanan
33

Gb. 2.40 Cavitas TBC

Laki-laki 66 th. dgn. batuk lama

(1) Bronchus (2) tuberculoma (3) acinar nodul

Gb. 2.41 Cavitas TBC pneumonia
Konsolidasi lobus sup. kanan
Cavitas dgn air bronchogram
34

Gb. 2.42 Fibrosis TBC paru

Pr. 88 th. Diterapi TBC pd. masa muda &
sekarang asymptomatik
Scar, bulla dikedua lobus sup., hilus tertarik ke atas, scar pleura basal kanan &
hiperexpansi bibasilar compensasi

Gb. 2.43 Kalsifikasi pleura kanan dgn. scoliosis

Pasien 52 th. stl terapi pneumothorax dgn.
Cavitas TBC dan sekarang asymptomatik
Calsifikasi pleura dgn. tebal 5 cm,
tracheomegali yg. tertarik & trachea deviasi
(1) Udara yg. mengisi esophagus
35

Lambung
/ Duodenum
normal

Foto oesophagus
Lambung dan
duodenum

Gambar.33-9.Obstruksi usus halus letak rendah.Gambaran usus terisi gas

menempati satu di atas dengan yang lain , ke atas dan ke kiri Stepladder
appearance

Gambar 33-1.Obstruksi usus halus .Interspaces antara gas fluid dari

straight horizontal margin pada usus halus proksimal yang obstruksi

Gambar.33-2.Obstruksi usus halus .Gas fluid level , tingginya

berbeda pada usus

Morrisons pouch air atau

Doges cap sign
- Berbentuk segitiga atau linear
- Dibatasi hepar dan ginjal kanan
- Mirip tepi topi pemain sepak bola venesia.

Udara terjebak dalam

kantung Morrison
di bawah kosta XI dan
udara di anterior hepar

INTESTINAL ILIUS

PERFORASI GI

Tanda Radiologi
Distensi terbatas pada colon
Haustrae berkurang
Terminasi mendadak alur udara kolon

proksimal obstruksi
Tidak ada udara dalam rektum
Coffee-bean + fluid level (volvulus)
Double wall (volvulus)

Ulcus gaster (gastric ulcer)

Carcinoma antrum,body dari gaster

Gastritis akut
Tampak

gambaran
leather bottle
configuration
Laki-laki 50
tahun

Imaging of the Genitourinary Tract

stone at UVJ with surrounding edema

Imaging of the Genitourinary Tract

bladder diverticula, neurogenic bladder

Imaging of the Genitourinary Tract

prostatic enlargement, bladder outlet obstruction

Imaging of the Genitourinary Tract

Imaging of the Genitourinary Tract

HSG pre operatif cavum uteri membesar dgn cornu

tak simetris patensi tuba.

HSG post operatif cavum uteri mendekati normal dgn

minimal caornu yang tidak simetris.

Breast Cancer Risk Factors

Female
Age
Personal history of BC
First Degree relative with breast cancer
Early menarche
Late menopause
Nulliparous
First birth after age 30
Atypical ductal hyperplasia
BRCA 1 and 2
Radiation exposure
LCIS

FRAKTUR CALVICULA DEXTRA DENGAN NAILING

FIXATION

WEDGE FRACTURE PADA VL I

FRAKTUR VL I DENGAN PLATE FIXATION

OBLIK FRAKTUR FEMUR

FRAKTUR COLUM FEMUR DEXTRA

Anterior Dislocation

1/10/2015

67

NORMAL PELVIS

Fracture collum femoris

MALGAIGNE FRACTURE

Antherior inferior dislok

Transmisi US
Transmisi terjadi dengan baik dalam

organ padat dan jaringan lunak.

Transimisi terhambat bila melalui
organ berongga yang berisi udara
seperti paru dan gastrointestinal
Tulang/metal tidak dapat
mentransmisikan US

Transmisi US

Skema
pemeriksaan
standar

SEJARAH MRI
Prinsip-prinsip MRI ditemukan oleh Purcell

dan Bloch ( 1946 ) dan diberi nama NMR

(Nuclear Magnetic Resonance) yang dapat
membedakan jaringan tubuh secara
spectroscopy.
Dikembangkan oleh Lauterbur (1973) hingga
tampak sebagai gambar/citra/image sesuai
dengan keadaan anatominya.
Selanjutnya nama NMR diganti menjadi MRI.

PRINSIP-PRINSIP FISIKA MRI

MRI tergantung pada konsentrasi hydrogen dalam jaringan; aliran
darah; aliran CSF.
MR dipergunakan juga untuk menganalisa jaringan.

Misal : Tulang, hipointens pd. T1 dan T2

Lemak, hiperintens pd. T1 dan T2
Air, hipointens pd. T1 dan hiperintens pd. T2

PRESIDEN DAN ORANG PINTER