Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
TUGAS BLP
= 170 m
= 30.000 ton
= 180.000 BOPD
4. Wilayah operasi
5. Kondisi cuaca
= 8 Beaufort
= 90 SM
Tentukan :
a. Karakteristik beban lingkungan berupa (angin, gelombang, arus) terhadap Fixed
Offshore Platform.
b. Karakteristik beban terhadap Jackets dan Piles maupun jumlahnya Jackets dan
Piles, penentuan dimensi konstruksi.
c. Analisa karakteristik soil (properti terhadap rancangan ini dalam menentukan
kedalaman Piles Skirt yang akan digunakan).
d. Analisa mekanika terhadap struktur dan Fixed Offshore Platform.
Jawaban :
Untuk menjawab persoalan tersebut maka kita harus mengetahui beberapa faktor
sebagai berikut :
Skala Beaufort :
Mean wind
speed (kt /
km/h / mph)
Wind speed
Beaufort
number
kt
Km/h
mph
m/s
0-0.2
0/0/0
1-3
1-6
1-3
0.3-1.5
2/4/2
4-6
7-10
11-15
16-21
7-11
12-19
20-29
30-39
4-7
8-12
13-18
19-24
1.6-3.3
3.4-5.4
5.5-7.9
8.0-10.7
5/9/6
9 / 17 / 11
13 / 24 / 15
19 / 35 / 22
Description
Wave
height
Sea
conditions
Land
conditions
ft
Calm
Flat.
Light air
0.1
0.33
Ripples
without
crests.
0.66
Small
wavelets.
Crests of
glassy
appearance,
not breaking
Wind felt on
exposed
skin.
Leaves
rustle.
Large
wavelets.
Crests
begin to
break;
scattered
whitecaps
Leaves and
smaller
twigs in
constant
motion.
3.3
Small
waves.
Dust and
loose paper
raised.
Small
branches
begin to
move.
6.6
Moderate
(1.2 m)
longer
waves.
Some foam
and spray.
Smaller
trees sway.
Light breeze
Gentle breeze
Moderate
breeze
Fresh breeze
0.2
0.6
Calm.
Smoke
rises
vertically.
Wind
motion
visible in
smoke.
10
22-27
28-33
34-40
41-47
48-55
40-50
51-62
63-75
76-87
88-102
25-31
32-38
39-46
47-54
55-63
10.8-13.8
13.9-17.1
17.2-20.7
20.8-24.4
24.5-28.4
24 / 44 / 27
30 / 56 / 35
37 / 68 / 42
44 / 81 / 50
52 / 96 / 60
Strong
breeze
Near gale
Gale
Severe gale
Storm
5.5
9.9
Large waves
with foam
crests and
some spray.
Large
branches in
motion.
Whistling
heard in
overhead
wires.
Umbrella use
becomes
difficult.
13.1
Sea heaps
up and foam
begins to
streak.
Whole trees
in motion.
Effort
needed to
walk against
the wind.
18
Moderately
high waves
with breaking
crests
forming
spindrift.
Streaks of
foam.
Twigs broken
from trees.
Cars veer on
road.
23
High waves
(6-7 m) with
dense foam.
Wave crests
start to roll
over.
Considerable
spray.
Light
structure
damage.
29.5
Very high
waves. The
sea surface
is white and
there is
considerable
tumbling.
Visibility is
reduced.
Trees
uprooted.
Considerable
structural
damage.
11
12
56-63
64-80
103-119
120
64-73
74-95
28.5-32.6
32.7-40.8
60 / 112 / 70
73 / 148 / 90
Violent storm
Hurricane
11.5
14+
37.7
Exceptionally
high waves.
Widespread
structural
damage.
46+
Huge waves.
Air filled with
foam and
spray. Sea
completely
white with
driving spray.
Visibility
greatly
reduced.
Considerable
and
widespread
damage to
structures.
Kecepatan angin dalam skala Beaufort 1946 dapat ditentukan dengan formula empiris
sebagai berikut :
v = 0.836 B3/2 m/s
dimana v adalah sama dengan kecepatan angin pada 10 m di atas permukaan, dan B
adalah nomor skala Beaufort. Sebagai contoh, B = 9.5 sama degan 24.5 m/s dimana
sama dengan nilai batas yang lebih rendah dari 10 Beaufort.
Dari data yang diketahui, kita dapat menentukan jenis anjungan lepas pantai yang
sesuai dengan karakterisitik yang ada dalam data. Dalam hal ini, kita mengetahui bahwa
daerah yang akan dijadikan untuk tempat exploitasi minyak dan gas adalah :
1) Laut Cina Selatan dengan kondisi kedalaman laut (d) 170 m (sekitar 558 ft),
2) Kondisi cuaca 8 Beaufort (lihat tabel skala Beaufort),
3) Kondisi angin dengan kecepatan (v) 34-40 knots atau 17,2-20,7 m/s (kondisi
angin kuat dan kencang),
234 ft
2. Breadth
208 ft
3. Hull Depth
25 ft
4. Leg Length
491 ft
30,923 ft 2
6. Cantilever movement
70x15 ft
53 ft
129 ft
142 ft
54 ft
1.5 ft /min
65
13. Penetration
15
2313 t
(1)
Dimana :
Vh adalah kecepatan angin pada tinggi h,
VH adalah kecepatan angin pada tinggi H, biasanya 10m diatas water level
rata-rata,
1/n adalah 1/13 hingga 1/7, bergantung pada kondisi laut, jarak dari
daratan dan interval waktu rata-rata. Untuk gusts kira-kira sama dengan
1/13 dan untuk sustained 1/8 untuk angin dalam laut terbuka.
Dari kecepatan angin untuk desain V(m/s), Gaya angin statis Fw(N) dan
luasan area yang dikenai gaya A(m2) dapat kita temukan hubungan
sebagai berikut :
1
V2 Cs A
2
Fw =
(2)
Dmana :
= 34 40 knot
= 17,2 20,7 m/s
= 37 knot
= 19,034428 m/s
= 18 feet
= 5,5 m
Menentukan besar luasan (A) yang terdapat pada bangunan atas dari
Jackets Platform diasumsikan sebagai berikut :
I. Bagian depan Deck
= 7,62 m x 71,3232 m
= 543,4828 m2
II. Bagian samping Deck
16
127827,155
113624,132
354507,317
595958,604
21
220202,247
195735,321
448673,323
864610,891
Dalam kN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
Bagian
Jack-Up
Depan
Samping
Alas
Total
16
127,827
113,624
354,507
595,958604
21
220,202
195,735
448,673
864,610891
Dari perhitungan, didapat perkiraan total beban angin (wind load) untuk
setiap kecepatan angin. Besarnya :
Kecepatan
angin
(m/s)
16
Gaya
total
(kN)
595,959
17
672,781
18
754,260
19
789,157
20
825,941
21
864,611
10
Teori Gelombang
11
II.
Persamaan Gelombang
0
x2 y2
...(3)
Dengan :
u
dan v
(4)
12
di y d
(5)
1
g t
(7)
1
g t
y 0
(8)
0
x2 y2
(3)
13
di y d
1
g t
(5)
(8)
y 0
gelombang,
kecepatan
partikel,
dan
sebagainya
dapat
ag Coshk(d y)
Sin
(kx - t) (9)
Coshkd
Dengan :
= potensial kecepatan
= pecepatan gravatsi
= frekuensi gelombang
= angka gelombang
= kedalaman laut
= jarak vertical suatu titik yang ditinjau terhadap muka air diam
= jarak horizontal
= waktu
14
III.
1
1 2
t
t
g t
g t 2
(10)
1 2
y
g t 2
(11)
1 2
ag Coshk(d y)
Sin
(kx
t)
Coshkd
g t 2
ag Coshk(d y)
Sin
(kx t)
Coshkd
ag Sinhk(d y)
1 ag
Coshk(d y)
k
Sin
(kx t)
( 2 )
Sin
(kx t)
Coshkd
g
Coshkd
agk Sinhk(d y)
Coshk(d y)
Sin
(kx t) a
Sin
(kx t)
Coshkd
Coshkd
(12)
15
C2
Jika nilai k
g
Tanh (kd)
k
(13)
2
disubtitusikan kedalam persamaan (13), didapat :
L
C2
gL
Tanh (kd)
2
(14)
2 T
Jika nilai k
C
gT
2 d
Tanh
2
L
(15)
2
L
dan C
kedalam persamaan (14)
L
T
gT 2
2 d
Tanh
2
L
(16)
IV.
16
Gelombang
dikalsifikasikan
berdasarkan
kedalaman
perairan
dan
d/L
>
1
2
1
d
1
<
<
20
2
L
<
1
20
Batas nilai kd
(2g/L)
Jenis Gelombang
10
10
gT
2
(17)
L0
gT 2
2
(18)
Dan
17
L0 = 1,56T2
(19)
2 d 2 d
L
L
(20)
gd
(21)
gd T CT
dan
panjang
gelombang
dihitunga
dengan
menggunakan
Tanh
C0
L0
L
(22)
Apabila kedua ruas dari peramaan (22) dikalikan dengan d/L, maka akan
didapat :
d
d
2 d
Tanh
L0
L
L
(23)
18
19
Gambar orbit partikel dan dinamika dari gelombang dalam teori gelombang linear
20
V.
dan v
ag Coshk(d y)
Sin
(kx t)
x x
Coshkd
agkCoshk(d y)
Cos(kx t)
Coshkd
ag2
Mengingat :
C
gT
gT Sinh kd
Tanh kd
2
2 Cosh kd
Kecepatan horizontal
21
H Cosh k (d y)
Cos kx t
T
Sinh kd
(24)
Kecepatan Vertical
v
H Sinh k (d y)
Sin kx t
T
Sinh kd
(25)
Percepatan horizontal
ax
(26)
Percepatan vertical
ay
VI.
2 2 H Cosh k (d y)
Sin kx t
Sinh kd
T2
2 2 H Sinh k (d y)
Cos kx t
Sinh kd
T2
(27)
22
sebenarnya (L) dapat dicari dengan mengunakan tabel L-1. dan cepat
rambat gelombang dapat dicari dengan persamaan C
L
.
T
Periode T
(s)
Panjang
Gelombang
L0 (m)
d/L0
d/L
L (m)
Cepat
Rambat
Gelombang
C (m/s)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1.56
6.24
14.04
24.96
39.00
56.16
76.44
99.84
126.36
156.00
188.76
224.64
263.64
305.76
351.00
108.9744
27.2436
12.1083
6.8109
4.3590
3.0271
2.2240
1.7027
1.3454
1.0897
0.9006
0.7568
0.6448
0.5560
0.4843
0.90062
0.75691
0.68817
0.55701
0.48693
188.76
224.60
247.03
305.20
349.12
17.16
18.72
19.00
21.80
23.27
VII.
23
L2
d3
(28)
Jika nilai :
U < 15, maka teori gelombang sinusoidal berlaku
U > 15, h/Lo < 0,1 maka teori gelombang knoidal berlaku
U > 15, h/Lo > 0,1 maka kedua teori tidak dapat digunakan
Panjang
Periode
Gelombang
T (s)
L0 (m)
11
12
13
14
15
188.76
224.64
263.64
305.76
351.00
L (m)
Parameter
Ursell (U)
188.76
224.60
247.03
305.20
349.12
0.039887
0.056472
0.068316
0.104277
0.13645
Karena nilai dari perameter Ursell (U) adalah < 15, maka berlaku teori
gelombang linear (Sinusoidal).
Kemudian untuk menghitung gaya gelombang terhadap strukrur banguan
lepas pantai, perlu diketahui dahulu krakteristik gelombang ketika
menumbuk struktur, melalui ratio Diameter bangunan yang dilalui oleh
gelombang dengan Panjang gelombang (D/L), sebagai berikut :
D/L > 1
24
Dimana :
D
H
2d
tanh
L
(29)
188.76
0.0026
0.0040
0.0053
0.0066
349.47
0.0014
0.0021
0.0029
0.0036
atau
25
188.76
224.60
247.03
305.20
349.12
0.9006
0.7568
0.6448
0.5560
0.4843
1.0000
0.9999
0.9994
0.9982
0.9956
5.5000
5.5007
5.5033
5.5099
5.5243
0.50
0.0909
0.0909
0.0909
0.0907
0.0905
0.75
0.1364
0.1363
0.1363
0.1361
0.1358
1.00
0.1818
0.1818
0.1817
0.1815
0.1810
1.25
0.2273
0.2272
0.2271
0.2269
0.2263
d/L0
2 d
L
Tanh
D/W
(t)
(30)
H
x t
Cos 2
2
L T
(31)
Dimana :
H
= tinggi gelombang
2 x amplitude (a)
= angka gelombang
= panjang gelombang
= periode gelombang
2
T
26
Gaya hambat adalah gaya yang ditimbulkan karena adanya aliran steady
fluida yang melalui sebuah benda. Besarnya gaya hambat sepanjang nilai
z dapat diperoleh melalui sebuah persamaan :
0
FD
1
CD D u u dz
2
-z
(32)
Besarnya gaya hambat pada benda tergantung dari kpefisien drag (CD)
benda yang nilainya sangat bergantung dengan nilai Reynold number.
Namun untuk geometri benda benda dengan perbandingan lebar (dalam
hal ini Diameter atau D) dan Tinggi benda (dalam hai ini kedalaman d) nilai
CD = 0.7.
1
CD Du u ds CM Aa x
2
(33)
dF
(34)
27
HL
x t
Cos 2
2dT
L T
Percepatan
a
HL
x t
Sin 2
2
L T
dT
28
L (m)
Kecepatan Partikel
Gelombang u
11
188.76
0.278
12
224.60
0.303
13
247.03
0.307
14
305.20
0.353
15
349.12
0.377
x t
L T
x t
Cos 2
L T
x t
Cos 2
L T
x t
Cos 2
L T
x t
Cos 2
L T
Cos 2
L (m)
Percepatan Partikel
Gelombang a
11
188.76
0.158 Sin 2
12
224.60
0.158 Sin 2 x t
x t
L T
13
247.03
0.148 Sin 2 x t
L T
x t
Sin 2
L T
305.20
0.158
15
349.12
0.158 Sin 2 x t
14
29
FW
1
D2
CD D u u CM
2
4
-d
-d
L (m)
11
188.76
13.822
Cos 2 2
12
224.60
16.443
Cos 2 2
13
247.03
16.949
Cos 2 2
14
305.20
22.307
Cos 2 2
15
349.12
25.428
Cos 2 2
x t
L T
63.757
Sin 2
x t
L T
63.746
Sin 2
x t
L T
59.741
x t
L T
x t
Sin 2
L T
x t
L T
63.641
x t
L T
63.417
x t
L T
x t
L T
Sin 2
x t
L T
Sin 2
30
L (m)
11
188.76 20.732
Cos 2 2
12
224.60 24.664
Cos 2 2
13
247.03 25.424
Cos 2 2
14
305.20 33.461
15
349.12 38.141
x t
L T
x t
L T
x t
Cos 2 2
L T
x t
Cos 2 2
L T
143.454
Sin 2
143.428
x t
L T
x t
Sin 2
L T
x t
Sin 2
L T
x t
Sin 2
L T
134.418
143.192
142.687
Sin 2
L (m)
11
188.76
27.643
Cos 2 2
12
224.60
32.886
Cos 2 2
13
247.03
33.898
Cos 2 2
14
305.20
44.614
Cos 2 2
15
349.12
50.855
Cos 2 2
x t
L T
255.029
Sin 2
x t
L T
x t
L T
254.983
x t
L T
238.965
x t
L T
x t
Sin 2
L T
x t
L T
254.564
Sin 2
x t
L T
253.667
Sin 2
Sin 2
x t
L T
x t
L T
31
L (m)
Sin 2
349.12 63.569
396.354
15
Sin 2
305.20 55.768
397.756
14
Sin 2
Cos 2 2
373.382
247.03 42.373
x t
L T
13
Sin 2
Cos 2 2
398.411
224.60 41.107
x t
L T
12
Sin 2
Cos 2 2
398.482
188.76 34.554
x t
L T
11
x t
L T
Cos 2 2
x t
L T
Cos 2 2
x t
L T
x t
L T
x t
L T
x t
L T
x t
L T
32
Sudut
0
30
45
60
90
120
135
150
180
210
225
240
270
300
315
330
360
FW = FD + FI
T = 11
T = 12
T = 13
T = 14
T = 15
13.822
42.245
51.994
58.671
63.757
58.671
51.994
42.245
13.822
-21.512
-38.172
-51.760
-63.757
-51.760
-38.172
-21.512
13.822
16.443
44.205
53.297
59.316
63.746
59.316
53.297
44.205
16.443
-19.541
-36.854
-51.095
-63.746
-51.095
-36.854
-19.541
16.443
16.949
42.582
50.718
55.975
59.741
55.975
50.718
42.582
16.949
-17.159
-33.769
-47.500
-59.741
-47.500
-33.769
-17.159
16.949
22.307
48.551
56.155
60.692
63.641
60.692
56.155
48.551
22.307
-15.090
-33.847
-49.538
-63.641
-49.538
-33.847
-15.090
22.307
25.428
50.779
57.556
61.277
63.417
61.277
57.556
50.779
25.428
-12.638
-32.129
-48.564
-63.417
-48.564
-32.129
-12.638
25.428
33
Sudut
0
30
45
60
90
120
135
150
180
210
225
240
270
300
315
330
360
T = 11
20.732
87.276
111.803
129.418
143.454
129.418
111.803
87.276
20.732
-56.177
-91.071
-119.051
-143.454
-119.051
-91.071
-56.177
20.732
T = 12
24.664
90.212
113.751
130.378
143.428
130.378
113.751
90.212
24.664
-53.216
-89.087
-118.046
-143.428
-118.046
-89.087
-53.216
24.664
FW = FD + FI
T = 13
T = 14
25.424
33.461
86.277
96.692
107.759
117.983
122.765
132.373
134.418
143.192
122.765
132.373
107.759
117.983
86.277
96.692
25.424
33.461
-48.141
-46.500
-82.336
-84.522
-110.053
-115.643
-134.418
-143.192
-110.053
-115.643
-82.336
-84.522
-48.141
-46.500
25.424
33.461
T = 15
38.141
99.950
119.966
133.106
142.687
133.106
119.966
99.950
38.141
-42.738
-81.825
-114.036
-142.687
-114.036
-81.825
-42.738
38.141
34
Sudut
0
30
45
60
90
120
135
150
180
210
225
240
270
300
315
330
360
T = 11
27.643
148.247
194.154
227.772
255.029
227.772
194.154
148.247
27.643
-106.782
-166.511
-213.950
-255.029
-213.950
-166.511
-106.782
27.643
T = 12
32.886
152.156
196.743
229.043
254.983
229.043
196.743
152.156
32.886
-102.827
-163.857
-212.600
-254.983
-212.600
-163.857
-102.827
32.886
FW = FD + FI
T = 13
33.898
144.906
185.923
215.424
238.965
215.424
185.923
144.906
33.898
-94.058
-152.024
-198.475
-238.965
-198.475
-152.024
-94.058
33.898
T = 14
44.614
160.743
202.311
231.612
254.564
231.612
202.311
160.743
44.614
-93.821
-157.697
-209.305
-254.564
-209.305
-157.697
-93.821
44.614
T = 15
50.855
164.975
204.797
232.395
253.667
232.395
204.797
164.975
50.855
-88.692
-153.942
-206.968
-253.667
-206.968
-153.942
-88.692
50.855
35
Sudut
0
30
45
60
90
120
135
150
180
210
225
240
270
300
315
330
360
T = 11
34.554
225.157
299.046
353.734
398.482
353.734
299.046
225.157
34.554
-173.326
-264.492
-336.457
-398.482
-336.457
-264.492
-173.326
34.554
T = 12
41.107
230.036
302.273
355.311
398.411
355.311
302.273
230.036
41.107
-168.375
-261.165
-334.757
-398.411
-334.757
-261.165
-168.375
41.107
FW = FD + FI
T = 13
42.373
218.471
285.207
333.952
373.382
333.952
285.207
218.471
42.373
-154.911
-242.834
-312.765
-373.382
-312.765
-242.834
-154.911
42.373
T = 14
55.768
240.704
309.140
358.409
397.756
358.409
309.140
240.704
55.768
-157.052
-253.372
-330.525
-397.756
-330.525
-253.372
-157.052
55.768
T = 15
63.569
245.854
312.049
359.145
396.354
359.145
312.049
245.854
63.569
-150.500
-248.480
-327.360
-396.354
-327.360
-248.480
-150.500
63.569
Periode (T = 11 s)
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
36
Periode (T = 12 s)
Periode (T = 13 s)
37
Periode (T = 14 s)
Periode (T = 15 s)
38
1
CD SW AVC2
2
Dimana :
CD
SW
39
VC2
Kecepatan arus
Perhitungan gaya arus ini dilakukan dengan asumsi kecepatan arus 0,1
m/s sampai dengan 1 m/s serta variasi diameter dari setiap kaki jackets
yang bervariatif yaitu 0,5 m, 0,75 m, 1,00 m, dan 1,25 m.
Beban dalam N
Kecepata
n Arus VC
(m/s)
85.0
127.5
170.0
212.5
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
304.9
1219.8
2744.4
4879.0
7623.4
10977.8
14941.9
19516.0
24699.9
30493.8
457.4
1829.6
4116.7
7318.5
11435.2
16466.6
22412.9
29274.0
37049.9
45740.6
609.9
2439.5
5488.9
9758.0
15246.9
21955.5
29883.9
39032.0
49399.9
60987.5
762.3
3049.4
6861.1
12197.5
19058.6
27444.4
37354.8
48790.0
61749.8
76234.4
Luasan A (m2)
Beban dalam kN
Kecepatan
Arus VC
(m/s)
85.0
127.5
170.0
212.5
0.1
2.4
3.7
4.9
6.1
Luasan A (m2)
40
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
9.8
22.0
39.0
61.0
87.8
119.5
156.1
197.6
244.0
14.6
32.9
58.5
91.5
131.7
179.3
234.2
296.4
365.9
19.5
43.9
78.1
122.0
175.6
239.1
312.3
395.2
487.9
24.4
54.9
97.6
152.5
219.6
298.8
390.3
494.0
609.9
Karena pembebanan pada daerah yang terkena arus dihitung untuk tiap
tiangnya (untuk tiap Jackets Leg) total terdapat 8 tiang untuk konstruksi
Jackets Pletform rancangan :
Kecepatan
Luasan A (m2)
41
Arus VC
(m/s)
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
b. Karakteristik
beban
1.0
0.0
0.0
0.0
2.7
11.0
24.7
43.9
68.6
98.8
134.5
175.6
222.3
274.4
4.1
16.5
37.0
65.9
102.9
148.2
201.7
263.5
333.4
411.7
5.5
22.0
49.4
87.8
137.2
197.6
269.0
351.3
444.6
548.9
6.9
27.4
61.7
109.8
171.5
247.0
336.2
439.1
555.7
686.1
terhadap
Jackets
dan
Piles
maupun
42
Gambar interaksi antara Piles dengan Soil dan gaya-gaya yang memperngaruhinya
Beban yang memperngaruhi Jackets dan piles adalah beban dead + live pada
platform serta beban lingkungan.
43
Untuk tujuan desain, pengaruh dari beberapa faktor pada soil ini ditunjukan
dalam bentuk dua parameter dasar :
granular soils.
cohesive soils.
44
i.
Granular Soils
Tanah granular (granular soil) adalah jenis tanah non-plastic dimana gaya kohesi
antara partikelnya dapat diabaikan. Jenis tanah ini termasuk :
ii.
Cohesive Soils
Tanah liat adalah jenis tanah dengan ukuran partikel kurang dari
0,002mm
(plastic soils); tanah jenis ini memiliki daya serap yang rendah dan sangat
lengket.
iii.
Multi-Layered Strata
Karakteristik dan tanah alami yang terdapat pada sekeliling konstruksi Piles pada
umumnya bervariasi tergantung kedalamannya. Untuk tujuan analisis, tanah
dibedakan kedalam beberapa lapisan, dimana setiap lapisannya memiliki
property yang tetap. Jumlah dari lapisan tersebut tergantung pada kebutuhan
dalam hal keakuratan dari tujuan analisis tersebut.
Analisis terhadap interaksi tanah-struktur (soil-structure interaction)
Analisis terhadap prilaku anjunga lepas pantai harus juga memperhatikan dan
memperhitungkan interaksi antara jacket-foundation-soil dibawah bekerjanya
berbagai gaya atau kombinasi dari gaya-gaya. Pendekatan nyata dari system
45
46