Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
M. RIAN AZHADI
IDENTITAS
Nama
: Tn. N
Usia
: 37 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Sigerongan, Lingsar
Suku
: Sasak
Agama
: Islam
Status
: menikah
Pekerjaan
: Wiraswasta
No. RM
: 548956
MRS
: 28 Oktober 2014
Tanggal pemeriksaan : 28 Oktober 2014
SUBJECTIVE
Keluhan Utama : nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien rujukan dari
puskesmas sigerongan mengeluh nyeri perut sejak
tadi siang. Nyeri perut muncul tiba-tiba dan mulai
dirasakan sehabis makan siang, nyeri di seluruh
bagian perut seperti melilit, nyeri perut dirasakan
terus menerus, dan tidak berkurang sejak tadi siang.
Sebelumnya pada pagi hari pasien sempat BAB
dengan konsistensi padat, warna kuning, darah (-).
Pasien tidak dapat beraktivitas karena nyeri yang
dirasakan.
OBJECTIVE
Status generalis
Keadaan umum
Kesadaran/GCS
Tekanan darah
Frekuensi nadi
Frekuensi napas
Suhu
Status Lokalis
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
: sedang
: CM/E4V5M6
: 120/70 mmHg
: 84 kali/menit, reguler, kuat angkat
: 20 kali/menit
: 36,5oC
: bentuk dan ukuran normal
: anemis (-/-), R P +/+ isokor
: bentuk normal dan simetris
: bentuk normal dan simetris
: simetris, mukosa normal, bibir tampak kering
: simetris, pembesaran KGB (-)
Thoraks
Inspeksi
: bentuk normal, gerakan dinding dada
simetris, tipe pernapasan thorakoabdominal, frekuensi
napas 20x/menit
Palpasi
: deviasi trakea (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-),
benjolan (-), pergerakan dinding dada simetris
Perkusi
: sonor (+) pada kedua lapang paru
Auskultasi :
Cor
: S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : distensi (-), tampak penonjolan (+) pada
perut kanan bawah
Auskultasi : BU (+) meningkat 36x/menit
Perkusi
: timpani (+), organomegali (-), nyeri
ketok (+) seluruh regio
Palpasi : nyeri tekan (+) seluruh regio, massa (-),
defans muskuler (-). Hepar, ren, dan lien tidak
teraba.
Genitourinari
Tidak dievaluasi
Ekstremitas
Akral hangat +/+
+/+
Rectal Toucher :
Tidak tampak lesi anal dan perianal, TSA (+)
mencengkram kuat, ampula rekti: kolaps (+), mukosa
dinding rectum: licin, massa (-), nyeri pada perabaan (-),
prostat teraba lunak, kedua lobus, sulcus mediana,
superior pole dapat diraba. Pada pemeriksaan di sarung
tangan feses (-), darah (-).
Status Lokalis
PEMERIKSAAN LAB
Darah lengkap 28 oktober 2014
Parameter
Hasil Lab
Nilai Normal
HGB
15,0
RBC
5,26
HCT
44,3
37-45 [%]
MCV
84,2
82-92 fL
MCH
28,5
27-31 pg
MCHC
33,9
32-37 g/dL
WBC
13,00
PLT
258
150-400 [10^3/ L]
PEMERIKSAAN LAB
Kimia klinik 28 oktober 2014
Parameter
Hasil Lab
Nilai Normal
GDS
128
<160
Kreatinin
0,6
L 0,9-1,3 P 0,6-1,1
SGOT
25
< 40
SGPT
21
<41
Interpretasi:
Pada posisi AP dan semierek didapatkan
gambaran usus halus yang berdilatasi dengan
diameter sekitar 5 cm dan tampak gambaran
haring bone.
Pada posisi LLD tampak gambaran step ladder.
Hasil :
Kesan ileus obstruksi letak tinggi
RESUME
Laki-laki, 37 tahun, datang ke RSU Prov.NTB dengan
keluhan nyeri perut sejak tadi siang. Nyeri perut mulai
dirasakan sehabis makan siang, nyeri dirasakan di seluruh
bagian perut seperti melilit, dirasakan terus menerus dan
tidak berkurang. Pasien merasa kembung, mual, dan
muntah (+) sejak tadi siang, muntah sebanyak dua kali,
berisi makanan, Pasien sering mengalami keluhan yang
sama yaitu perut terasa kembung saat makan dalam
jumlah yang lebih banyak dan BAB tidak lancar sejak 18
tahun tahun lalu setelah pasien menjalani operasi usus di
Malaysia. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BU (+)
meningkat, 36x/menit, nyeri ketok (+) dan nyeri tekan (+)
pada semua regio abdomen. Dari laboratorium
didapatkan WBC meningkat 13,00 103/uL, dari hasil
radiologi kesan ilius obstruksi.
ASSESSMENT
Dx Kerja : Ileus obstruksi letak tinggi
Differential Diagnosis :
Ileus obstruksi letak rendah
Ileus paralitik
Pseudo ileus
PLANNING
Diagnostik:
Darah lengkap
Pencitraan : USG Abdomen, barium enema
Terapi:
Medikamentosa:
IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit
Inj. Ceftriaxone 1 gr/24 jam (i.v)
Inj. Ketorolac 3% /8 jam (i.v)
Inj. Ondansetron 8 mg/8 jam (i.v)
Definitif:
Laparatomi
Non-medikamentosa:
Puasa
Dekompresi dengan nasogastrictube
Kateter urin
Monitoring:
Keluhan
tanda vital harian
Input-output cairan pada pasien
PROGNOSIS
Prognosis:
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH