Sei sulla pagina 1di 5

Background: Vitamin A deficiency (VAD) is still a serious nutritional problems in

Indonesia, especially in children under five. One reason is limited food intake of natural
sources of vitamin A, both vegetable and animal foods. eneponto District is one of the
areas that have lo! rainfall and natural conditions are less suitable for agriculture, so that
crop production especially vegetables and fruits in the area are very lo!.
Objective: "o determine a natural source of vitamin A intake among children under five
in "ogo#"ogo Village, $ub District %atang, eneponto District.
Methods: "he study !as conducted !ith descriptive method, total sample !ere &'
children under five !ere selected purposively sampling. (ood intake using )&#hour recall
on a parent or caregiver. "he data !ere analy*ed using +utrisurevy soft!are.
Results: "he mean intake of vitamin A from vegetable sources !as ,'-.&- .g and can
meet &,.,/ of nutrition re0uairement. 1hile the average intake of animal source of
vitamin A reached only ,23.43 .g and meet the ade0uacy of vitamin A !as )5.3/ of the
6DA. +umber of children under five !ho have good sufficient of vitamin A intake !as still
very lo!, only ,-/.
Recommendation: 7fforts to increased education and promotion about the importance
of vitamin A consumption of natural resources !as very important and enhance the
efforts of food fortification !ith vitamin A locally, !hile still improving vitamin A capsule
supplementation coverage among children under five.
8ey!ords 9 Intake of Vitamin A, children
mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita
kekurangan vitamin A, karena Air Susu Ibu
(ASI) merupakan sumber vitamin A yang baik.
Angka kebutaan di Indonesia adalah
tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Berdasarkan survey kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran tahun 1!"
1# menun$ukkan, bahwa angka kebutaan di
Indonesia 1,%& dari $umlah penduduk atau
setara dengan ! $uta orang. 'umlah ini $auh
lebih tinggi dibanding di Bangladesh (1&),
India ((,)&), dan Thailand ((,!&) (*. Sianturi,
+((,).
-asil penelitian memperlihatkan %(&
atau hampir 1( $uta balita Indonesia tidak
mendapatkan makanan yang .ukup
kandungan vitamin A. /i Indonesia, sekitar 1(
$uta balita dari $umlah populasi target sebesar
+( $uta balita beresiko 01A. 2revalensi 01A
menurut survei vitamin A tahun 1+, antara
lain pada 3eropthalmia sebesar (,!!&.
4amun, se.ara sub klinis prevalensi 01A,
terutama pada kadar serum retinol dalam
darah (kurang dari +( 5g6dl pada balita
sebesar %(&). Survei nasional 3eropthalmia di
Indonesia 1,!, &, atau sekitar hampir ! kali
lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan
7-8 (9:B ; (,%&) (Siswono, +((,).
Survei nasional yang mengalami kurang
vitamin A (01A) pada anak balita di Indonesia
men.apai 1,,!&, sedangkan survei di
METODE PENELITIAN
2enelitian ini dilaksanakan di 0elurahan
Togo"togo 0e.amatan Batang 0abupaten
'eneponto pada tanggal ++ < + $uni +(1(.
Sampel penelitian adalah anak balita usia 1"%
tahun ber$umlah ,# orang yang dipilih se.ara
puorposive sampling.
2engumpulan data konsumsi vitamin A
dilakukan dengan motode re.all +, $am, dan
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 menun$ukkan bahwa anak yang
men$adi sampel penelitian ini berumur 1"%
tahun, kebanyakan diantaranya berumur 1"!
Tabel + menun$ukkan kebanyakan ayah
anak balita beker$a sebagai petani (#!&), dan
peker$aan ibu yang terbanyak adalah Ibu =umah
Tangga (!.%&). 8rang tua balita yang beker$a
sebagai 24S $umlahnya .ukup ke.il, yaitu ayah
sebanyak >.)& dan ibu ,.!&. /ilihat dari tingkat
pendidikan, kebanyakan ayah balita
berpendidikan S?2(!+.#&) dan S?A (+#.1&).
Sedangkan tingkat pendidikan ibu kebanyakan
adalah S?2(!(.,&) dan S/ (+1.)&).
Tabel !
Sebaran anak balita berdasarkan
penghasilan orang tua
2endapatan (=p) n &
; %((.((( !! )1,)
%((.((("1.(((.((( 11 +,
1.(((.(((" +.(((.((( " "
@ +.(((.((( + ,,!
'umlah ,# 1((
Tabel ! menun$ukkan bahwa pada
umumnya pendapatan orang tua balita di
tempat penelitian ini masih .uku rendah yaitu
kurang dari =p %((.((( perbulan ()1.)&).
Konsumsi Sumber Vitamin A Nabati
Tabel ,
0onsumsi Sumber 1itamin A 4abati menurut
kelompok umur
PEMBAHASAN
Konsumsi Sumber Vitamin A Nabati
2ada tabel , menun$ukkan, bahwa dari
,# anak balita rata"rata konsumsi sumber
vitamin A nabati yaitu 1#,, A 1,!,%+ 5g atau
%>,(! & dari total konsumsi vitamin A dengan
,1,1 & A0*.
0onsumsi sumber vitamin A diperoleh
dari buah dan sayuran. Sayuran yang paling
banyak dikonsumsi anak balita di daerah ini,
yaitu $enis sayuran daun kelor, Sedang buah
yang umumnya sumber vitamin A nabati yang
sering dikonsumsi adalah buah pisang. -al
ini disebabkan karena $enis sayuran dan buah
ini .ukup tersedia dalam rumah tangga untuk
dikonsumsi setiap hari. 0onsumsi sayuran
yang masih kurang disebabkan karena
sedikitnya sayuran yang dikonsumsi oleh anak
karena kebiasaan mereka yang kurang
menyukai sayuran. Sedang untuk $enis buah,
selain memiliki harga relatiB mahal,
kemampuan untuk membeli buah sangat
rendah, $uga sebagian besar tidak tersedia
untuk dikonsumsi sehari"hari.
2rovitamin A yang terkandung dalam
sayuran dan buah, terutama sayuran dan buah
yang berwarna kuning, biasanya dalam bentuk
betakaroten. Sayuran berdaun hi$au tua
merupakan sumber vitamin A yang lebih baik
daripada sayuran yang berwarna muda
(Suhard$o dalam Arnitha, +((%).
Sumber vitamin A sayuran dan buah
dalam keluarga bukanlah suatu hal yang
$arang ditemui dalam susunan makanan
sehari"hari (Sediaoetama (1>)) dalam Arnitha
(+((%). 4amun, pada umumnya anak"anak
kurang suka atau bahkan ada beberapa di
antaranya yang tidak suka mengonsumsi
sayuran dan buah, padahal kebiasaan yang
kurang baik ini dapat mengakibatkan anak
kekurangan vitamin"vitamin yang terdapat
dalam sayuran dan buah.
Konsumsi Sumber Vitamin A Heani
2ada tabel % diketahui, bahwa dari ,#
anak rata"rata konsumsi sumber vitamin A
+,
makanan hewani yang kaya vitamin A dan
karoten tersebut. Cntuk 1itamin A yang
berasal dari hewani pada umumnya
dikonsumsi sedikit karena harganya mahal.
0e.ukupan vitamin A anak balita
berdasarkan A0* yaitu ,(( " ,%( =D. 2ada
hasil pengolahan data pada tabel # diketahui,
bahwa dari ,# anak balita terdapat tingkat
ke.ukupan vitamin A dengan kategori .ukup
sebanyak orang (1,# &), sedang yang
kurang !) orang (>(,,&). 0onsumsi sumber
vitamin A yang kurang disebabkan karena
konsumsi sumber vitamin A yang berasal dari
hewani maupun nabati sedikit, umumnya
hanya mengonsumsi sumber vitamin A yang
berasal dari hasil BortiBikasi seperti mie instan.
0egiatan penanggulangan kekurangan
vitamin A dilaksanakan dengan intervensi
kapsul vitamin A kepada anak balita melalui
pendistribusian kapsul vitamin A kepada anak
balita melalui pendistribusian kapsul vitamin A
oleh /inas 0esehatan kabupaten 'eneponto
ke semua 2uskesmas yang ada di 0abupaten
'eneponto, yang salah satunya adalah
2uskesmas Togo"togo, kemudian 2uskesmas
mendistribusikan vitamin A tersebut ke setiap
2osyandu di 0elurahan atau /esa melalui
KESIMPULAN
1. Tingkat 0onsumsi Sumber 1itamin A
4abati hanya men.apai rata"rata
konsumsi sumber vitamin A nabati yaitu
1#,, A 1,!,%+ 5g atau %>,(! & atas
total konsumsi vitamin A dengan ,1,1 &
A0*.
+. Tingkat 0onsumsi Sumber 1itamin A
-ewani hanya men.apai rata"rata
DAFTAR PUSTAKA
AriBin, Arnitha. (+((%). $tudi "ingkat
kecukupan Vitamin A melalui $:VI"A
he!ani Dan $uvita $ayuran pada anak
%alita di 8elurahan "ogo#togo,
8ecamatan %atang, 8abupaten
eneponto. Skripsi. Eakultas 0esehatan
?asyarakat, Cniversitas -asanuddin.
AriBin 4.A, Faenal. (1%). ;engaruh kurang
vitamin A terhadap status kesehatan
suatu tin<auan biokimia. Berita
0edokteran 9I(+).
-erman, Susilowati dkk. +((). $tudi =asalah
>i*i =ikro Di Indonesia 9 ;enelitian
8husus ;ada 8urang Vitamin A (8VA),
Anemia, dan $eng. 2rosiding . BogorG
2uslitbang. +(().

Potrebbero piacerti anche