Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
2011730167
Golongan Obat Hipertensi menurut
JNC-VII
Lini Pertama
Diuretik
Thiazide
Loop Diuretics
Diuretik Hemat Kalium
Diuretik Osmotik
Inhibitor Karbonik Anhidrase
-Blocker
Kardio selektif
Non-selektif
ACE-Inhibitor
Angiotensin Receptor Blocker (ARB)
Antagonis Kalsium
Lini Kedua
Penghambat Saraf
Adrenergik
Agonis -2 Sentral
Vasodilator
Golongan Lain
Ganglion Blocker
-Blocker
Diuretik
Mekanisme
Kerja
Efikasi Golongan Tempat
Kerja
Indikasi Kontraindika
si
Efek
Samping
Sediaan Interaksi
Obat
Dosis Lama Kerja
Ekskresi
natrium, air
dan klorida
Volume
darah
Thiazide Tubulus
distal
ginjal
Hipertensi
(tunggal/komb
inasi),
pengobatan
udem akibat
payah jantung
ringan sampa
sedang,
diabetes
insipidus
Hipokalemia
yang
refraktur,
hiponatremia
,
hiperkalsemi
a, , gangguan
ginjal dan
hati yang
berat,
hiperurikemi
a yang
simptomatik,
penyakit
adison
Ketidakseim
bangan
elektrolit
(hipokalemia
,
hipokalsemia
,
hipomagnese
mia,
kehilangan
bikarbonat),
hiperglikemi
a,
hiperurisemi
a,
hiperlipidemi
a.
Pusing, sakit
kepala, mual,
muntah,
konstipasi,
urtikaria,
diskrasia
darah
Klorotiazid AINS,
Probenesi
d, lain
dapat
menguran
gi efek
tiazid.
Kombinasi
dengan
KCL dapat
menimbul
kan iritasi
local di
usus halus
500-2000
mg/hari
6-12 jam
Hidroklorotia
zid
25-100
mg/hari
6-12 jam
Hidroflumeti
azid
25-200
mg/hari
6-12 jam
Bendroflume
tiazid
5-20
mg/hari
6-12 jam
Politiazid 1-4 mg/hari 24-48 jam
Benztiazid 50-200
mg/hari
6-12 jam
Siklotiazid 1-2 mg/hari 18-24 jam
Metiklotiazid 2,5-10
mg/hari
24 jam
Klortalidon 25-100
mg/hari
24-72 jam
Kuinetazon 50-200
mg/hari
18-24 jam
Indapamid 2.5-5
mg/hari
24-36 jam
Golongan Tempat
Kerja
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Sediaan Interaksi Obat Dosis Lama
Kerja
Loop
Diuretics
Ansa
Henle
bagian
asenden
Edema akibat
gangguan
jantung, hati,
ginjal.
Hipertensi
(jarang) pd
pasien
gangguan
fungsi ginjal
atau gagal
jantung.
Gagal ginjal yang
disertai anuria. Hati-
hati pada pasien
yang dicurigai
hipokalemia, gout,
hiperkalsemia,
pengguna digitalis
dan sirosis hepatik
Tidak dianjurkan
pada wanita hamil.
Gangguan cairan
elektrolit
(hipotensi,
hiponatremia,
hipokalemia,
hipokloremia,
hipokalsemia,
hipomagnesia),
otoksisitas
(ketulian), efek
metabolik
(hiperuresemia,
hiperglikemia,
kolesterol LDL dan
trigliserida dan
HDL), Reaksi alergi,
Nefritis intersisialis
alergik
Furosemid Probenesid mengurangi efek
diuresis
Berinteraksi dengan warfarin
dan klofibrat melalui
penggeseran ikatannya
dengan protein.
Penggunaan bersama obat yg
bersifat nefrotoksik,
sefalosporin dapat
menigkatkan nefrotoksisitas
sefalosporin
Anti inflamasi non steroid
terutama indometasin dan
kortikosteroid melawan kerja
furosemid.
20-80
mg/hari
4-5 jam
Torsemid 2,5-20
mg/hari
6-8 jam
Butenamid 0,5-2
mg/hari
4-5 jam
Asam
etakrinat
50-200
mg/hari
Golongan Tempat
Kerja
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Sediaan Interaksi Obat Dosis Lama
Kerja
Diuretik
Hemat
Kalium
Antagonis
aldostero
n : tubulis
renalis
rektus
Triametro
n &
Amilorid :
Tubuli
distal
Edema dan
Hipertensi
Insufisiensi ginjal
akut, anuria,
hiperkalemia,
kehamilan,
gangguan ginjal
berat, gangguan hati
berat
Hiperkalemia,
ginekomastia,
mastodinia,
gangguan
menstruasi,
penurunan libido
pria
Antagonis
aldosteron
Suplemen kalium, angiotensin
converting enzyme (ACE)
inhibitor, indometasin, atau
diuretik hemat kalium lainnya
dapat menurunkan efek
antagonis aldosteron
25-100
mg/hari
4-6 jam
Triamteren Indometasin, agen anti-
inflammatory drugs, diberikan
dengan triamterene
menyebabkan GGA
Efek potensiasi jika diberikan
bersama: obat antihipertensi,
diuretik lain, agen
preanesthetic dan anestesi,
relaksan otot rangka
(nondepolarizing)
Agen potassium-sparing harus
digunakan dengan hati-hati
bersama angiotensin-
converting enzyme (ACE)
inhibitor karena peningkatan
risiko hiperkalemia.
Amilorid 5-10
mg/hari
6-9 jam
Golongan Tempat Kerja Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Sediaan Interaksi
Obat
Dosis Lama Kerja
Osmotik Tubuli
proksimal,
ansa henle,
duktus
koligentes
Mengurangi tekanan
intrakranial dan
intraokuler dan gagal
ginjal akut.
Mengatasi sindrom
dialisis
disequilibrium.
Mengurangi edema
serebral sebelum dan
setelah operasi otak.
Memicu diuresis
pada pencegahan
dan terapi fase oliguri
gagal ginjal akut.
Menurunkan tekanan
intraokuler pada
glaukoma dan
sebelum atau setelah
operasi mata.
Perdarahan
intrakranial
aktif,
hipersensitivita
s, gangguan
elektrolit,
dehidrasi berat,
dan anuria,
gangguan hati.
Kehamilan dan
menyusui
Hiperglikemia,
hipovolemia,
hipernatremia (nyeri
kepala, mual, muntah),
edema pulmoner,
penglihatan kabur,
diare, trombosis dan
nyeri jika terjadi
ekstravasasi
Manitol Peningkatan
efek
hipotensi jika
diberikan
bersama
obat
antihipertens
i atau nitrat
IV 6-8 jam
Urea 120 g/
hari IV
5-6 jam
Gliserin 1-2 g/
kgBB
Isorbid 1-2
mg/hari
2-9,5 jam
Inhibitor
karbonik
anhidrase
menurunkan tekanan
intraokular pada
penyakit glaukoma,
mengatasi paralisis
periodik bahkan yang
disertai hipokalemia,
acute mountain
sickness, alkalosis
metabolik
sickle cell
anemia, alergi
terhadap obat
sulfa, penyakit
hati dan ginjal,
Addisons
disease serta
ibu hamil dan
menyusui
mati rasa dan
kesemutan pada jari
tangan dan kaki, dan
perubahan rasa
(parageusia),
penglihatan kabur,
meningkatkan risiko
pembentukan batu
ginjal kalsium oksalat
dan kalsium fosfat.
Asetazolamid Asetazolamid
e
meningkatka
n efek
durasinya,
meningkatka
n kadar
siklosforin.
250-500
mg/kali
24 jam
-Blocker
Mekanisme
Kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Generik Dosis Lama
Kerja
Menghamba
t reseptor
adrenergik
Denyut
jantung
dan
kontrakli
tas
miokard
Hipertensi,
Ischemic
Heart
Disease,
Aritmia
jantung.
Gagal
jantung,
Glaucoma,
Hipertiroid,
Neurologic
Disease
Asma, PAD
caution,
Diabetes
mellitus
(terutama
yang insulin-
dependent)
kontraindikasi
relatif
Bradikardia, Sedasi
ringan, depresi (jarang),
Memperberat asma dan
penyakit lainnya yang
berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas
Verapamil
hipotensi
berat,
bradikardia,
gagal jantung,
gangguan
konduksi.
Metokloprami
d, laksanas,
Mg(OH)
2
dalam antasid
memperpend
ek waktu
pengosongan
lambung
peningkatan
absorpsi
propanolol.
Al(OH)
3
Mengurangi
jumlah
absorpsi
propanolol
Kuinidin
peningkatan
kadar
metoprolol
bradikardia
heba
Kardioselektif
Asebutolol 200-800 mg/hari dibagi
dlm 1-2 dosis
Atenolol 25-100 mg/hari dibagi
dalam 1 dosis
Bisoprolol 2,5-10 mg/hari dibagi dlm
1 dosis
Metoprolol 50-200 mg/hari dibagi
dlm 1-2 dosis
Nonselektif
Alprenolol 100-200 mg/hari dibagi
dlm 2 dosis
Karteolol 2,5-10 mg/hari dibagi dm
2-3 dosis
Nadolol 20-160 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
Oksprenolol 80-320 mg/hari dibagi
dlm 1-2 dosis
Pindolol 5-400 mg/hari dibagi dlm
2 dosis
Propanolol 40-160 mg/hari dibagi
dalam 2 dosis
Timolol 20-40 mg/hari dibagi dlm
2 dosis
Karvedilol 12,5-20 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
Labetalol 100-300 mg/hari dibagi
dlm 2 dosis
ACE-Inhibitor
Mekanisme
Kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek
Samping
Interaksi Obat Generik Dosis Lama
Kerja
Menghambat
pembentukan
angioensin II
dari
angiotensin I
vasodilatasi
dan
mengurangi
retensi sodium
dengan
mengurangise
kresi
aldosteron
Hipertensi,
CHF, nefropati
DM, post MI
Kehamilan
trimester 2
dan 3
Batuk kering,
angioedema,
gagal ginjal
akut,
hiperkalemia,
hipotensi,
rash,
proteinuria,
efek
teratogenik
Diuretic hemat
kalium dan ACE
inhibitor
meningkatkan
potensi
hiperkalemia.
NSAID
mengurangi efek
hipotensif dari
ACE inhibitor
ACE inhibitor
meningkatkan
risiko toksisitas
digoksin.
Antacid
mengurang
i absorpsi
ACE
inhibitor.
Captopril 25-100 mg/hari dibagi
dlm 2-3 dosis
10-12
jam
Benazepril 10-40 mg/hari dibagi
dlm 1-2 dosis
Enalapril 2,5-40 mg/hari dibagi
dlm 1-2 dosis
24 jam
Fosinopril 10-40 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
Lisinopril 10-40 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
24 jam
Perindopril 4-8 mg/hari dibagi dlm
1-2 dosis
24 jam
Quinapril 10-40 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
Ramipril 2,5-20 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
24 jam
Trandolapril 1-4 mg/hari dibagi dlm
1 dosis
Imidapril 2,5-10 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
Angiotensin Reseptor Blocker (ARB)
Mekanisme
Kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Generik Dosis Lama
Kerja
Menghamba
t secara
selektif
reseptor AT1
yang
terutama
berada di
otot polos
pembuluh
darah dan
otot jantung.
Reseptor
AT1 juga
terdapat di
ginjal, otak
dan kelenjar
adrenal.
menuru
nkan
tekanan
darah
tanpa
mempen
garuhi
frekuens
i denyut
jantung
Hipertensi,
hipertensi
dengan
gagal
jantung,
hipertensi
dengan
diabetes,
hipertensi
dengan
penyakit
ginjal
kronik
Kehamilan
fetotoksik,
pasien yang
berencana
untuk hamil,
pasien
menyusui
(keamanan
belum
diketahui),
stenosis arteri
bilateral,
stenosis pada
satu ginjal
yang berfungsi
Hipotensi (terutama
pada pasien yang juga
menerima diuretik,
gagal jantung, sirosis,
dan yang tekanan
darahnya sangat
bergantung oleh
angiotensin II dosis
harus dimulai dari paling
rendah
Hiperkalemia (biasanya
bersamaan dengan
faktor lain seperti
insufisiensi renal,
konsumsi K
+
berlebihan,
dan pemberian obat
yang meretensi kalium
Fungsi ginjal yang
menurun (terutama
berhubungan dengan
stenosis arteri renalis)
NSAID
meretensi air
dan garam
menurunkan
efek
antihipertensi
Losartan
6600-9333/ tab
25-100 mg/hari dibagi
dlm 1-2 dosis
6-8 jam
Valsartan
5426/ tab
80-320 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
6 jam
Irbesartan
4750/tab
150-300 mg/hari dibagi
dlm 1 dosis
11-15
jam
Telmisartan 20-80 mg/hari dibagi dlm
1 dosis
24 jam
Candesartan
15.814/tab
8-32 mg/hari dibagi dlm 1
dosis
5-10
jam
Antagonis Kalsium
Mekanisme
Kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek
Samping
Interaksi Obat Generik Dosis Lama
Kerja
menghambat influks kalsium
pada sel otot polos pembuluh
darah dan miokard. Di
pembuluh darah, antagonis
kalsium terutama
menimbulkan relaksasi
arteriol, sedangkan vena
kurang dipengaruhi.
Sejak JNC-IV,
CCB telah
menjadi salah
satu golongan
AH lini
pertama.
Sebagai
monoterapi
antagonis
kalsium
memberikan
efektivitas
yang sama
dengan obat
AH lainnya.
Nifedipin oral
sangat
bermanfaat
untuk
hipertensi
darurat
Angina varian
Angina stabil
kronik
Artimia
(verapamil)
Kardiomiopati
hipertrofik
Penyakit
Raynaud
Pada pasien
dengan PJK,
penggunaan
nifedipin kerja
singkat dapat
meningkatkan
risiko infark
miokard dan
stroke iskemik
dan dalam
jangka
panjang
terbukti
meningkatkan
mortalitas.
hipotensi,
iskemia
miokard atau
serebral
Refleks
takikardia dan
palpitasi, Sakit
kepala, muka
merah, Edema
perifer,
Bradiartimia
dan gangguan
konduksi,
Efek inotropik
negatif asi dan
retensi urin
(verapamil)
Hiperplasia
gusi
Dapat meningkatkan kadar
digoksin plasma, kecuali
amlodipin dan isradipin
(melalui kompetisi untuk
sekresi aktif di tubulus
ginjal)
Dapat meningkatkan kadar
siklosporin plasma, kecuali
nifedipin dan ampodipin
(melalui hambatan
metabolisme oleh CYP3A4)
Kadar CCB dapat dipegaruhi
oleh simetidin, kecuali
amlodipin dan verapamil
Nifedipin
1.156/tab
30-60 mg/hari
dibagi dlm 1 dosis
2-3 jam
Verapamil
4.754/tab
80-320 mg/hari
dibagi dlm 2-3
dosis
3-7 jam
Diltiazem
2.047/tab
90-180 mg/hari
dibagi dlm 3 dosis
3-7 jam
Amlodipin
1.296/tab
2,5-10 mg/hari
dibagi dlm 1 dosis
35-48
jam
Nikardipin 60-120 mg/hari
dibagi dlm 2 dosis
7-8 jam
Isradipin 2,5-10 mg/hari
dibagi dlm 2 dosis
9 jam
Felodipin 2,5-20 mg/hari
dibagi dlm 1 dosis
10-14
jam
Penghambat Saraf Adrenergik
Golongan Mekanisme
kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama
Kerja
Reserpin Terikat kuat
pada vesikel di
ujung saraf
sentral dan
perifer dan
menghambat
proses uptake
katekolamin ke
dalam vesikel
Menurunkan
curah jantung
dan resistensi
perifer
Hipertensi
ringan dan
sedang
Colitis
ulseratif,
epilepsi
Letargi, mimpi buruk, depresi
mental, gangguan
ekstrapiramidal pada dosis
tinggi, bradikardi, hipotensi
ortostatik, kongestif nasal,
hiperasiditas lambung,
eksaserbasi ulkus peptikum,
munta, gangguan fungsi
seksual
Dengan diuretik
baik
0.05-0.25
mg/hari
Guenitidin &
Guanadrel
Bekerja pada
neuron
adrenergik
perifer .
Ditranport
secara aktif ke
dalam vesikel
saraf dan
menggeser
norepinefrin ke
luar vesikel
Menurunkan
curah jantung
dan resistensi
perife
Hipertensi
berat yang
tidak responsif
dengan obat
lain
diare dan
hipotensi
ortostatik
Hipotensi ortostatik, diare,
gangguan ejakulasi
Dengan diureti
baik
10-50
mg/hari
Agonis -2 Sentral
Golongan Mekanisme
kerja
Efikasi Indikasi Kontraindika
si
Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama
Kerja
Metildopa Stimulasi
reseptor -2
di sentral
mengurangi
sinyal simpatis
ke perifer
Menurunkan
resistensi
vaskular tanpa
banyak
mempengaru
hi frekuensi
dan curah
jantung
Antihipertensi
lini kedua,
antihipertensi
lini pertama
untuk
hipertensi
kehamilan
Hepatitis,
sirosis hati
Sedasi, hipotensi
postural, pusing,
mulut kering, sakit
kepala, depresi,
gangguan tidur,
impotensi,
kecemasan,
penglihatan kabur,
hidung tersumbat,
kelainan darah,
Penghentian
mendadak
fenomena rebound
Pemberian
dengan
preparat besi
mengurangi
absorpsi hingga
70% seklaigus
mengurrang
eliminasi dan
meningkatkan
akumulasi
metabolit
sulfat
Efek
antihipertensi
ditingkatkan
dengan
kombinasi
bersama
diuretik dan
dikurangi oleh
antidepresan
trisiklik dan
amin
simpatomimeti
k
Hipertensi
Minimal 2 x
125mg/hari, Max
3g/hari
Hipertensi Pasca
Bedah 250-1000
mg/6 jam infus
intermitten
6-8 jam
Klonidin Bekerja pada
reseptor -2
di susunan
saraf pusat
dengan efek
penurunan
simphatetic
outflow.
Menurunkan
resistensi
perifer dan
curah jantung
Antihiper
tensi lini
kedua
bila
diuretik
belum
optimal
Menggan
tikan
antiadren
ergik lain
dalam
kombinas
i 3 obat
bersama
diuretik
dan
vasodilat
or
Hipertens
i darurat
Sick sinus
syndrome
Sedasi dan
mulut kering,
pusing, mual
dan impotensi
Efek sentral :
mimpi buruk,
insomnia,
cemas,
depresi
2 x 0.075
mg/hari
Max 0.6 mg/hari
2-4 jam
Vasodilator
Golongan Mekanisme
kerja
Efikasi Indikasi Kontraindika
si
Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama
Kerja
Hidralazin Bekerja
langsung
merelaksasi
otot polos
arteriol dengan
mekanisme
yang belum
pasti, namun
tidak
mempengaruhi
otot polos vena
Vasodilatasi
mengakibatka
n peningkatan
kekuatan dan
frekuensi
denyut
jantung, renn
dan
norepinefrin.
Obat kedua
atau ketiga
setelah
diuretik dan -
blocker
Hipertensi
dengan PJK
dan tidak
dianjurkan
pada pasien
> 40 tahun
Sakit kepala, mual,
flushing, hipotensi,
takikardi, palpitasi,
angina pektoris,
iskemia miokard,
sindrom lupus
(demam, artralgia,
splenomegali, sel E
positif di darah
perifer), neuritis
perifer, diskrasia
darah,
hepatotoksisitas, dan
kolangitis akut
Preparat MAO
dan diazoksid
menyebabkan
hipotensi berat
Oral
2 x 25-100 mg/hari
Injeksi
20-40 mg iv/im
*Max 200 mg/hari
Minoksidil Membuka kanal
kalium sensitif
ATP-dependent
potassium
chanel akibat
effluks kalium
dan
hiperpolarisasi
membran
relaksasi
pembuluh
darah dan
vasodilatasi
pada arteriol
dibanding
vena
Hipertensi
akselerasi atau
maligna dan
pasien dengan
penyakit ginjal
akut
Hipersensitiv
itas
Retensi cairan dan
garam, kardiovaskular
karena refleks simpatis
dan hipertrikosis,
gangguan toleransi
glukosadengan
tendensi hiperglikemi,
sakit kepala, mual,
erupsi obat,lelah, nyeri
tekan dada
- Oral
1-2 x 1.25 mg/hari
Max 40 mg/hari
Golongan Mekanisme
kerja
Efikasi Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama
Kerja
Diazoksid Membuka
kanal kalium
sensitif ATP-
dependent
potassium
chanel akibat
effluks kalium
dan
hiperpolarisasi
membran
relaksasi
pembuluh
darah dan
vasodilatasi
pada arteriol
dibanding
vena.
Menghambat
sekresi insulin
dan dapat
menimbulkan
hiperglikemi
Hipertensi
darurat,
maligna,
ensefalopati,
hipertensi
berat pada
glomerulonefri
tis akut dan
kronik
Pasien PJK
iskemia
miokard dan
serebral.
Pasien edema
paru,
hipertensi
dengan
koarktasio
aorta, dan
aorta
aneurisma
Retensi cairan,
hiperglikemi,
hipertrikosis
- Intravena
Bolus 50-100 mg
dengan interval 5-
10 menit
Infus IV 15-30
mg/menit
Natrium
Nitroprusid
mengaktifkan
guanilat
siklase dan
meningkatkan
konversi GTP
menjadi GMP-
siklik pada
otot polos
pembuluh
darah, lalu
terjadi
penurunan
intrasel
dengan efek
akhir
vasodilatasi
arteriol dan
venula
denyut
jantung
meningkat,
menurunkan
resistensi
perifer
Hipertensi
darurat,
pilihan utama
krisis
hipertensi
termasuk yang
disertai infark
miokard akut
dan gagal
jantung kiri,
hipertensi
dengan
perdarahan
serebral atau
subaraknoid
Efek samping
yang berkaitan
dengan
tekanan darah
yang cepat,
efek samping
yang berkaitan
dengan
tiosianid,
kejang
Hipotensi
- Intravena
0.5-10
g/kg/menit, dosis
rata-rata 3
g/kg/menit
Ganglion Blocker
Mekanisme kerja
dan efikasi
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama Kerja
Trimetafan Satu-satunya obat
penghambat
ganglion yang sudah
semakin jarang
Kerja cepat dan
singkat sehingga
digunakan untuk
menurunkan
tekanan darah
secara segera
Efek dicapai setelah
3-5 menit obat
diinjeksikan dan
menghilang setelah
15 menit setelah
penghentian obat
Hipertensi
darurat,
menghasilkan
hipotensi yang
terkendali untuk
keperluan
operasi besar
Pasien dengan
keadaan diare
dan hipotensi
ortostatik
Hipotensi
ortostatik, ileus
paralitik, paralisis
kandung kemih,
mulut kering,
penglihatan
kabur, reaksi
alergi
- Intravena
0.3-5 mg/menit
-Blocker
Mekanisme kerja
dan efikasi
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Interaksi Obat Dosis Lama Kerja
Prazosin,
Terazosin,
Doxazosin
Menghambat
reseptor 1 arteriol
dan venula
menambah tahanan
dan kapasitas
pembuluh
menurunkan TD
tanpa membuat
kardioakselerasi
Hipertensi, BPH CHF akibat
obstruksi
mekanik,
hipersensitivitas
terhadap derivat
quinazolin,
kehamilan
Hipotensi
postural, sinkop,
palpitasi, lemas,
mual, muntah,
edema, nyeri
dada, dispneu,
konstipasi, diare,
depresi, cemas,
gangguan tidur,
sakit kepala,
kantuk,
penurunan
kesadaran,
pusing, vertigo,
halusinasi,
parestesia,
hidung
tersumbat,
epistaksis, mulut
kering, frekuensi
dan inkontinensia
urin, pruritus,
rash
Sidenafil
menambah
efek
prazosin
beri
interval 4
jam
NSAID
mengurang
i efek
antihiperte
nsi -
blocker
mekanisme
belum
diketahui
Efek
hipotensif
-blocker
dapat
bertambah
jika
dikombinas
i
antihiperte
nsi lain
terapi -
blocker
dimulai
dari dosis
rendah,
dosis agen
lain dapat
dikurangi
Potensiasi
resiko
alcohol-
induced
hypotensio
n jika
dikombinas
i dengan
alkohol.
Initial Dose
1 x 1 mg/hari
(malam)
ditambah
perlahan dengan
interval 7 hari
sesuai respon
pasien
Maintenance
Dose
1 x 2-10 mg
Max 20 mg (1-2
dosis)
Dapat diberikan
sebelum/sesudah
makan
24 jam kecuali
Prozasin < 2 jam
Kesimpulan
Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) Antagonis Kalsium
Efek Samping
Hipotensi (terutama pada pasien yang juga menerima
diuretik, gagal jantung, sirosis, dan yang tekanan
darahnya sangat bergantung oleh angiotensin II
dosis harus dimulai dari paling rendah
Hiperkalemia (biasanya bersamaan dengan faktor lain
seperti insufisiensi renal, konsumsi K
+
berlebihan, dan
pemberian obat yang meretensi kalium
Fungsi ginjal yang menurun (terutama berhubungan
dengan stenosis arteri renalis)
hipotensi, iskemia miokard atau
serebral
Refleks takikardia dan palpitasi,
Sakit kepala, muka merah, Edema
perifer, Bradiartimia dan gangguan
konduksi,
Efek inotropik negatif asi dan
retensi urin (verapamil)
Hiperplasia gusi
Harga Relatif mahal Tidak semahal ARB
Pasien tidak bisa diberikan obat:
1. Diuretik
2. ACE-Inhibitor
3. -Blocker