Sei sulla pagina 1di 3

1 Mei kita kepung istana

KENAPA KITA MENOLAK SISTEM KERJA KONTRAK, OUTSOURCING? KITA


HANYA AKAN DIHISAP DAN DIMISKINKAN! Itulah alasan tegas kita terhadap penolakan
sistem kerja kontrak dan outsourcing. Sejak disahkan nya sistem kerja kontrak dan outsourcing
tersebut dalam UU Ketenaga kerjaan no 13/2003 sudah jutaan kaum buruh Indonesia yang
sudah masuk dalam perangkap pemiskinan tersebut tanpa ada pembelaan dan perlindungan
dari pemerintah. Pada sistem kerja kontrak maka kita tidak memiliki masa depan karena setiap
saat kita bisa kehilangan pekerjaan tanpa ada dana pesangon yang dapat kita pakai dalam
menyambung hidup hingga kita mendapatkan pekerjaan lagi. Sistem kerja kontrak tersebut
memberikan kesempatan kepada pengusaha untk menghisap seluruh kemampuan, tenaga dan
usia kita sesuai dengan kebutuhan pengusaha dan dengan sangat gampang membuang kita dari
tempat usahanya tanpa perlu mengeluarkan biaya dan tidak membutuhkan proses yang
panjang. Itulah kerja kontrak! HISAP dan BUANG! Tidak ada kesempatan pada kita kaum
buruh untuk dapat menata hidup yang lebih baik dan bila kita masuk pada usia diatas 30 maka
sudah tidak ada lagi pengusaha yang mau menggunakan tenaga kita karena prinsip pengusaha
adalah menggunakan tenaga buruh yang masih muda dan belum menikah agar produktifitas
kerja masih sangat tinggi. Adil? Sudah pasti TIDAK! Masih TETAP DIAM?
Sistem kerja outsourcing atau yang lebih sering kita kenal kerja melalui yayasan ataupun badan
penyalur tenaga kerja, merupakan praktek hubungan kerja yang lebih biadab lagi, karena sistem
ini membuat hubungan kerja kita tidak lagi langsung kepada pemberi kerja tetapi kepada
yayasan dan setiap bulan gaji kita pasti dipotong oleh yayasan! Pengusaha outsourcing
menikmati hasil jerih payah dan banting tulang kita tanpa perlu mereka mengeluarkan
sedikitpun tenaga apalagi keringat. Bagi pengusaha outsourcing buruh outsourcing ibaratnya
barang yang siap mereka SEWAKAN kepada pengusaha yang membutuhkan dan mereka akan
mendapatkan kekayaan dari setiap keringat yang dikeluarkan oleh para buruh outsourcing.
Biasanya pada sistem outsourcing, hubungan kerja buruh dengan perusahaan outsourcing
adalah sistem kerja kontrak, yang berarti bila tidak ada pengusaha yang mau menyewa
kita/buruh lagi maka dengan gampang juga pengusaha outsourcing akan menghentikan
hubungan dengan kita karena sumber kekayaannya berasal dari menyewakan kita. Kembali lagi
bila kita mencoba menuntut perlakuan yang lebih adil ditempat kita bekerja maka dengan
sangat gampang pengusaha tersebut akan meminta kepada perusahaan outsourcing untuk
menggantikan kita dengan buruh yang lain karena hubungan kerjanya adalah antara
perusahaan pemberi kerja dengan perusahaan outsourcing bukan dengan kita buruh.
Sesungguhnya sistem kerja seperti ini telah menistakan harkat kemanusiaan kita. Adil? Sudah
pasti TIDAK! Masih TETAP DIAM? Sistem kerja kontrak dan out sourcing ini pada dasarnya
adalah sistem kerja yang SANGAT DIINGINKAN OLEH PEMILIK MODAL karena dengan
sistem ini para pemilik modal mendapatkan buruh yang murah dan mudah dikendalikan dan
mereka akan selalu merubah pekerja tetap menjadi pekerja kontrak ataupun outsourcing,
WASPADALAH! KENAPA KITA MENOLAK PRIVATISASI? Tahun 2008 ini akan dicatat
sebagai Tahun Penjualan Aset negara paling banyak karena pada tahun ini akan dijual sekitar
44 BUMN, jumlah tertinggi sejak 10 tahun proses reformasi bahkan rekor tertinggi sejak
Indonesia ada! Program privatisasi sebenarnya telah dilakukan sejak masa soeharto, tetapi
privatisasi ini semakin marak sejak Indonesia menandatangani perjanjian dengan IMF. IMF
mewajibkan pemerintah Indonesia melakukan privatisasi semua BUMN sebagai syarat terhadap
utang yang diberikannya. Persoalan BUMN adalah sebagai sarang korupsi dan tingkat
efisiensinya yang rendah selalu menjadi alasan pemerintah dalam melaksakan privatisasi.
Padahal motif utama privatisasi adalah memberikan kesempatan kepada pengusaha
swasta/pemilik modal untuk dapat menikmati keuntungan dari industri/usaha yang ada pada
BUMN tesebut. Mitos lain yang sering diungkapkan dalam proses privatisasi BUMN adalah agar
pengelolaan Badan Usaha tersebut lebih transparan, padahal korupsi oleh pengusaha terhadap
dana BLBI, peristiwa tutupnya perusahaan penerbangan Adam Air serta banyak peristiwa
lainnya membuktikan pada kita bahwa alasan swasta akan lebih transparan dan efisien adalah
mitos!. BUMN dijual karena akan menguntungkan para pemilik modal! Dengan beralihnya
BUMN-BUMN tersebut ketangan pengusaha swasta maka otomatis akan merubah tujuan
operasionalnya dari PELAYAN PUBLIK menjadi MENGAMBIL KEUNTUNGAN!, maka dengan
akan diprivatisasikannya perusahaan listrik, pelabuhan, perkeretaapian, pertamina, pabrik
semen dll nya, otomatis harga beli kita terhadap produk/jasa nya akan SEMAKIN MAHAL! Dan
sudah menjadi hukum besinya, bahwa proses privatisasi akan diikuti dengan proses
pengurangan pekerja/buruh alias akan terjadi PHK massal! Maka sangat jelas bahwa proses
privatisasi hanya akan menguntungkan bagi para pemodal dan akan merugikan pekerja dan
rakyat Indonesia. BUKAN PRIVATISASI jawabannya tetapi KEKUASAAN KELAS
PEKERJA! KENAPA SISTEM KERJA KONTRAK, OUTSOURCING DAN PRIVATISASI BISA
TERLAKSANA DI INDONESIA? Dari paparan diatas sebenarnya jelas bagi kita bahwa
kebijakan-kebijakan tersebut sangat merugikan kelas pekerja sebagai rakyat mayoritas, tetapi
semua kebijakan tersebut adalah sah dan dilindungi oleh undang-undang! Luar biasa.. partai-
partai yang ada diparlemen dan para penguasa istana bersepakat dan bekerja sama untuk
menzalimi rakyatnya. Perkembangan sistem ekonominya kaum modal saat ini telah
menyimpulkan bahwa ekonomi dunia harus dikembalikan pada hukum pasar dan segala sekat-
sekat sistem ekonomi dan perdagangan antar negara harus dihancurkan dan harus menyatu
dalam satu sistem ekonomi pasar/modal, hal tersebut lah yang selama ini kita kenal dengan
sistem neoliberal dan globalisasinya. Para pemodal didunia pertama yang merumuskan sistem
ekonomi tersebut kemudianmenggunakan lembaga-lembaga multinasional seperti IMF, Bank
Dunia, WTO untuk memaksa pemerintahan dunia ketiga seperti Indonesia untuk merubah
sistem ekonominya, dan perubahan sistem ekonomi tersebut dilakukan dengan merevisi
undang-undang yang lama atau bahkan membuat undang-undang baru yang melayani
perubahan sistem ekonomi tersebut. Seluruh potensi sumberdaya alam didunia dan sumber
daya manusia diseluruh dunia akan tuntuk pada kekuasaannya kaum modal. Neoliberalisme
atau siste penjajahan kaum modal tersebut memerintahkan penguasa pemerintahan melakukan
langkah-langkah: (1) menghilangkan intervensi pemerintah pada pasar (2) swastanisasi
perekonomian seluas-luasnya, (3) liberalisasi seluruh kegiatan ekonomi dengan menghilangkan
segala bentuk proteksi dan subsidi, (4) memperbesar dan memperlancar arus masuk modal
asing dengan fasilitas yang lebih besar. Sekalipun terjadi pergantian pemerintahan
pusat/pemerintahan daerah, sekalipun terjadi pergantian anggota DPR/DPRD dari Partai
Politik yang berbeda (dulu Suharto dari Partai Golkar, Habibie dari Partai Golkar, Gus Dur dari
PKB, Megawati dari PDIP dan sekarang SBY dari Partai Demokrat yang di dukung juga oleh
PKS) tapi karena watak Partai Politik-Partai Politik Elit ini sama saja, yaitu hanya menjadi antek
Kaum Modal, maka kebijakannya juga selalu sama, yaitu kebijakan yang melindungi dan
melayani Kaum Modal dan menghisap kaum buruh Indonesia. Melalui penghianatan kaum elit
penguasa tersebutlah seluruh sistem penghisapan itu hadir dan bekerja
diIndonesia.LALU? Sudah cukup kita merenung, sudah cukup kita menggerutu, sudah cukup
kita hanya protes didalam kamar kontrakan bahkan hanya dikamar mandi, SAATNYA KITA
MELAWAN! Saatnya kita perjuangkan penghapusan sistem kerja kontrak, outsourcing dan
menolak privatisasi! Bagi Aliansi Buruh Menggugat, 1 MEI ADALAH HARI PERLAWANAN,
HARI DI MANA SELURUH KEKUATAN KELAS PEKERJA MENGHENTIKAN MESIN
PRODUKSI, MENGHENTIKAN JALUR TRANSPORTASI, KELUAR DARI RUMAH, DARI
KONTRAKAN DAN BERGERAK BERSAMA KE PUSAT KEKUASAAN NEGARA, UNTUK
MEMAKSA NEGARA MEMENUHI TUNTUTAN KITA. MEREKA TELAH MENINDAS, MAKA
KITA HARUS MELAWAN!. KITA BANGUN PERSATUAN PERJUANGAN untuk melepas
belenggu penindasan yang ada pada kita kaum pekerja!

Potrebbero piacerti anche